10 Modul ke:
Fakultas
Ilmu Komunikasi Program Studi
Public Relations
PERAN SERTA INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI Pokok Bahasan 1. Peran Serta Individu Dalam Organisasi 2. Peran Serta Kelompok Dalam Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si
KOMUNIKASI DYADIC • Kesuksesan pertemuan dalam hubungan yang bersifat dyadic dalam suatu organisasi terjadi ketika masing-masing memperlihatkan adanya saling kejujuran, kepercayaan dan cinta. Sisanya adalah dengan keterbukaan dan bersifat permisif satu sama lain, Sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan suatu kemanfaatan bagi para individu dan organisasi.
KOMUNIKASI DYADIC • Adanya pertemuan secara personal dalam basis satu orang dengan satu orang. • Adanya saling memahami dan saling berempati. • Adanya saling menghormati secara hangat dan positif. • Saling menghormati tanpa evaluasi dan dan reservasi. • Adanya perasaan keikhlasan, menerima dan berempati . • Selalu memelihara keterbukaan dan iklim supportif yang mengurangi tendensi yang mengubah makna.
IKLIM DEFENSIVE • Strategy Strategi adalah penggunaan tipuan atau manipulasi untuk mempengaruhi orang lain.
• Netralitas Sikap impersonal memperlakukan orang lain tidak sebagai persona, melainkan sebagai objek.
IKLIM DEFENSIVE • Superioritas Sikap menunjukkan anda lebih tinggi atau lebih baik daripada orang lain karena status, kekuasaan, kemampuan intelektual, kekayaan atau kecantikan. Superioritas akan melahirkan sikap defensif dan mengkomunikasikan perilaku superior dalam posisi, kekayaan, kemampuan intelektual dan karakteristik fisik.
IKLIM DEFENSIVE • Kepastian atau certainty Orang yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, ingin menang sendiri dan melihat perbedaan sebagai kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu gugat.
IKLIM DEFENSIVE • Kepastian atau certainty Orang yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, ingin menang sendiri dan melihat perbedaan sebagai kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu gugat.
TIPE TIPE KELOMPOK • Kelompok primer: biasanya terdiri dari individu dalam keluarga dan teman dekat. • Kelompok kasual: kelompok terbentuk untuk pertukaran ide-ide yang bermanfaat dan mengembangkan hubungan sosial yang sifatnya informal. • Kelompok pendidikan: kelompok terbentuk terkait proses pembelajaran.
TIPE TIPE KELOMPOK • Kelompok terapeutik: biasanya terdiri dari para pekerja sosial, psikolog, psikater dan konselor yang bertujuan adanya perubahan perilaku diantara klien mereka. • Kelompok pemecahan masalah: kelompok yang disusun untuk tugas yang spesifik.
KOMUNIKASI PUBLIK • Melibatkan pertukaran pesan dari organisasi ke audience atau publik, terdiri dari internal ataupun eksetrnal. • Medium dari komunikasi dapat face to face atau melalui saluran bermedia. Suatu organisasi perlu berkoordinasi dengan publik dan berusaha mengkomunikasikan pesan secara sinergi dengan publik internal maupun eksternal.
KOMUNIKASI PUBLIK • Menurut Zelko dan Dance komunikasi internal digunakan untuk memperbaiki efisiensi dalam operasional didalam organisasi, termasuk aspek dari fungsi manajemen dan sumber daya manusia. Yaitu orientasi, keamanan, kompensasi dan benefit, pelatihan dan pengembangan dan perbaikan moral pekerja dan kepuasan kerja.
KOMUNIKASI PUBLIK • Komunikasi publik eksternal termasuk Korporat / komunikasi citra/image organisasi, isu dan opini publik, dan komunikasi komersial yang mempromosikan produk atau jasa
TEORI DYADIC • Uncertainty Reduction Theory • Tokoh teori Uncertainty Reduction adalah Charles Berger. Ada dua hal penting dalam teori ini, yaitu :self awareness dan knowledge for others (kesadaran diri dan mengenal orang lain). Menurut Burger, self awareness tiap orang berbeda dan tergantung dari situasinya, yaitu: • Objective self-awareness, bila seseorang memusatkan perhatian pada dirinya sendiri dan bukan pada obyek lain disekitarnya, contoh: narsisme. • Subjective self-awareness, bila seseorang mengesampingkan identitas dirinya, dan menjadikan dirinya bukan sebagai sentral, serta menyatu dengan lingkungan yang ada.
TEORI DYADIC • ANXIETY-UNCERTAINTY MANAGEMENT • William Gudykunst, dan koleganya mengembangkan pemikiran Berger, terutama terkait dengan ketidakpastian (uncertainty) dan kecemasan (anxiety) dalam konteks antarbudaya. Mereka menemukan bahwa semua budaya berusaha mengurangi ketidakpastian dalam tahap awal suatu hubungan dengan gaya yang berbeda-beda. • Perbedaan itu terlihat pada seseorang dari budaya konteks tinggi (high-context culture/HCC) atau budaya konteks rendah (low-context culture/LCC). HCC menekankan pada keseluruhan situasi untuk menginterpretasi peristiwa, sementara LCC mendasarkan pada isi pesan verbal yang eksplisit.
TEORI KELOMPOK • Hipotesis berpikir kelompok dari Irving Janis menekankan pada pemikiran kritis yang menunjukkan bagaimana kondisi tertentu dapat mengarah kepada kepuasan kelompok yang tinggi dengan hasil yang tidak efektif. Berpikir kelompok merupakan hasil langsung dari kekompakan di dalam kelompok. Kekompakan (cohesiveness) adalah suatu akibat dari sejauhmana semua anggota memandang bahwa tujuan para anggota dapat dicapai di dalam kelompok. Keadaan ini tidak menuntut para anggota untuk memiliki sikap yang sama tetapi para anggota tersebut saling bergantung dan mengandalkan satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan bersama. Semakin kompak suatu kelompok, semakin besar tekanan atas anggota-anggotanya.
Terima Kasih Semoga Sukses Selalu