Peran Satelit Komunikasi Oleh Dr. Suryadi Siregar DEA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Insitut Teknologi Bandung
Orasi Ilmiah: Wisuda III - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer. STMIK, Bandung Bali ____________________________________
Denpasar, 30 Oktober 2010
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Pengantar Yth, 1. 2. 3. 4.
Koordinator kopertis wilayah 8 Pimpinan APTISI wilayah 8 Pimpinan Yayasan STMIK Bandung Bali Ketua Senat, Anggota Senat, dosen, karyawan dan mahasiswa STMIK Bandung Bali 5. Pimpinan PTS, instansi sipil dan militer 6. Wisudawan/wisudawati 7. Undangan dan hadirin
Selamat pagi Om swastiatsu Salam sejahtera bagi kita semua Assalammualaikum Wr.Wb Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat dan karunia Nya kita dapat berkumpul disini. Hadirin yang saya hormati pada kesempatan yang berbahagia ini izinkan saya menyampaikan Orasi Ilmiah dengan judul ”Peran Satelit Komunikasi” dengan harapan informasi singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Mengenal Satelit Komunikasi Pertanyaan pertama yang mungkin muncul ketika Indonesia memutuskan untuk menggunakan satelit dalam sistim komunikasi adalah: Manfaat apa yang ditawarkan oleh suatu Satelit ? Keuntungan apa saja yang diperoleh dengan adanya satelit? serta masih banyak pertanyaan lainnya yang bisa saja muncul kemudian Satelit mempunyai sifat yang universal, dengan banyak kelenturan dalam aplikasinya, efisien dalam biaya, dan mampu menjawab dalam berbagai masalah antara lain; 1. 2. 3. 4. 5.
Komunikasi data maupun suara tanpa kabel Menghubungkan satu perusahan dengan perusahaan yang lain Menjawab kebutuhan akan transaksi finansial Merupakan sarana untuk hubungan internet Melalukan informasi video dan jaringan
Salah satu aplikasi satelit adalah pemanfaatannya sebagai salah satu sarana komunikasi. Satelit komunikasi mempunyai banyak keuntungan dibanding dengan sistem komunikasi terestrial. Paling tidak ada 7 keunggulan satelit komunikasi dibanding dengan komunikasi terestrial. Keunggulan tersebut antara lain; 1. Universal, artinya satelit komunikasi dapat digunakan dimana saja. Sebuah satelit paling tidak mampu merangkum 1/3 luas permukaan Bumi. Selain itu biaya yang dibutuhkan jauh lebih sedikit dari biaya yang digunakan pada sistem komunikasi 1
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
terestrial. Dengan konstelasi tiga satelit yang ditempatkan pada ketinggian tertentu maka seluruh permukaan Bumi dapat di jangkau 2. Versatile, serba guna melalukan informasi dalam beragam bentuk, data, video, suara ataupun aplikasi multimedia lainnya dari sarana hiburan, sampai ke jaringan selular dan warta berita. Akibat sifat serbaguna ini penggunaan satelit berdampak pada banyak hal; a) Memberikan kemudahan bagi dunia usaha dalam bertransaksi sekaligus melayani banyak pengguna secara simultan b) Memunculkan inovasi dan regulasi baru yang semakin lepas dari pengaturan kekuasaan c) Infrastruktur komunikasi akan tersebar ke seluruh pelosok tanpa dibatasi oleh batas negara dan geografi. Menjadi alternatif pengganti sarana komunikasi terestrial dengan keunggulan teknologi yang lebih akurat dan biaya yang semakin murah 3. Reliable, handal dan dapat dipercaya. Satelit merupakan sarana yang bisa membantu kebutuhan dunia usaha untuk melakukan kominikasi secara cepat dan akurat, terutama pada kondisi dimana jaringan internet protocol, IP terrestrial sering bertabrakan dengan bermacam topologi jaringan yang semrawut (congestion) dan parah (latency). Jaringan satelit dapat melayani ratusan lokasi dengan standard kualitas yang sama tanpa terhambat oleh batas-batas geografi 4. Seamless, sempurna. Satelit sebagai media penyiaran membuat komunikasi terdistribusi secara simultan dan ideal dari sumbernya ke ribuan lokasi dalam tempo dan waktu yang bersamaan(real time) 5. Fast, cepat tidak seperti komunikasi terrestrial yang lambat dan mahal. Jaringan satelit dapat menghubungkan kota, daerah dan tempat yang terisolir, melintasi daerah dimana penggunaan kabel tembaga dan serat optik menjadi mahal. Jaringan satelit dapat di set-up dengan cepat dalam melayani kebutuhan pasar 6. Expandable, dapat diperluas skala jangkauannya termasuk juga kebutuhan akan lebar pita (bandwith), selain itu kebutuhan pengguna dapat dikoordinasikan dengan penjual dan pengembang dibandingkan dengan jaringan konvensional yang membutuhkan terminal baru yang tentu saja akan memerlukan biaya tambahan 7. Flexible, satelit dengan mudah bisa diintegrasikan dengan cara melengkapi, menambah maupun memperluas jaringan komunikasi. Memberikan solusi atas keterbatasan infrastruktur maupun geografi yang sering ditemukan dalam komunikasi terrestrial Satelit komunikasi pada hakekatnya merupakan stasiun relay yang ditempatkan diatas Bumi dengan tujuan untuk menerima, memperkuat, dan meneruskan sinyal analog yang ia terima dan mengubahnya menjadi sinyal digital maupun frekuensi radio. Ada beberapa macam satelit, menurut fungsinya antara lain; 1. Satelit cuaca, satelit ini dirancang untuk keperluan penelitian meteorologi. Data yang disampaikan oleh satelit dipergunakan untuk memprediksi cuaca, Satelit 2
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
dilengkapi dengan perangkat instrumentasi yang mampu menapis, mengolah dan meneruskan informasi yang diperlukan ke pengamat di Bumi 2. Satelit observasi Bumi(Earth Satellite Observations), satelit ini dirancang untuk menyampaikan informasi kepada ilmuwan tentang kontinen, lautan, hutan, gurun dan pergerakan yang ada diatasnya. Data tersebut digunakan untuk mempelajari tentang hal ihwal ekosistem planet Bumi 3. Satelit Navigasi(Navigation Satellites), satelit ini dikenal juga sebagai satelit GPS(Geo Positioning Satellite). Bertujuan untuk menyampaikan posisi dan gerak dari objek yang ada di permukaan Bumi. Satelit mampu menentukan lokasi di Bumi dengan ketelitian sampai beberapa meter Selain fungsinya satelit juga dibedakan dari bentuk orbitnya, tiap orbit dirancang untuk mengemban misi tertentu misalnya; Geosynchrounous Earth orbit, Medium Earth Orbit dan Low Earth Orbit. Ilustrasi ketiga orbit tersebut bila dilihat dari Utara langit diragakan dalam gambar berikut
1. Geosynchronous Earth Orbit(GEO), satelit mengorbit pada ketinggian 35786 kilometer dari permukaan Bumi. Ketinggian ini dibutuhkan agar satelit selalu berada tepat diatas sebuah titik di ekuator Bumi, oleh sebab itu ia memerlukan tempo yang sama dengan periode rotasi Bumi yaitu, 24 jam dalam geraknya mengelilingi Bumi. Sebuah satelit dapat mengamati sampai sepertiga luas permukaan Bumi, jika tiga buah satelit dtempatkan pada ketinggian tertentu sehingga Bumi terletak dalam segitiga sama sisi dengan posisi satelit sebagai sudut segitiga tersebut, maka seluruh permukaan Bumi akan dapat diamati dengan baik
2. Medium Earth Orbit(MEO), satelit jenis ini bergerak pada ketinggian 800020000 kilometer. Lintasan dirancang agar melewati kedua kutub Bumi Utara dan 3
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Selatan difungsikan untuk satelit komunikasi. Tidak seperti satelit GEO yang orbitnya berbentuk lingkaran, satelit tipe MEO mempunyai orbit berbentuk elips
3. Low Earth Orbit (LEO) berada pada ketinggian 500 sampai 2000 kilometer. Lintasannya lebih dekat ke Bumi, hal ini mengharuskan satelit bergerak dengan kecepatan tinggi agar dapat mengimbangi gaya sentripetal yang menarik satelit ke Bumi. Satelit bergerak dengan orbit berbentuk lingkaran dalam periode 1 jam 30 menit Kebanyakan satelit komunikasi dewasa ini ditujukan untuk kepentingan komersial dan diletakkan pada ketinggian tertentu sehingga lintasannya menjadi satelit tipe GEO. Satelit komunikasi jenis GEO mempunyai beberapa keuntungan antara lain; 1. Satelit dapat merangkum sepertiga kawasan permukaan Bumi, sehingga memberikan peluang lebih banyak dalam pemanfaatannya, dibandingkan dengan jaringan komunikasi berbasis di Bumi (earthly ) 2. Untuk melalukan informasi satelit memerlukan antenna yang tetap. Karena satelit geosinkron selalu berada di atas titik yang sama sepanjang perjalanannya. Pengguna di Bumi dapat mengarahkan piringan antena satelit tanpa terlalu bersusah payah dan mengeluarkan biaya besar, membuat komunikasi menjadi mudah dan aman 3. Sepanjang sejarahnya satelit GEO telah terbukti dapat dipercaya dan aman umur satelit berkisar antara 10 sampai 15 tahun
Arsitektur Satelit Data dan komunikai yang datang pada satelit diarahkan oleh perangkat yang disebut transponder, umumnya satelit mempunyai 24 sampai 72 transponder. Sebuah transponder dapat menangani hingga 1,55 108 bits informasi perdetik. Dengan kemampuan seperti ini komunikasi menggunakan satelit merupakan sarana yang paling ideal untuk menyampaikan dan menerima segala macam informasi; data, suara, dan video maupun ragam informasi audio dan internet yang kompleks
4
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Lokasi Orbit dan Jejaknya (Footprint) Lokasi satelit geostasioner mengacu pada kedudukannya di bola langit, ditentukan pada bujur dan lintang berapa ia berlokasi. Sebagai contoh Intelsat 805 mengambil tempat pada posisi 3040 30’ Bujur Timur, ditulis, 3040 30’ E Daerah yang dapat menerima atau menyampaikan informasi ke sebuah satelit disebut “footprint”. Footprint dapat dirancang sebagai fungsi dari bermacam frekuensi dan daya tangkap satelit tersebut
Pita frekuensi dan berkas Satelit menyampaikan informasi dalam rentang radio. Pita frekuensi umumnya digunakan oleh perusahaan satelit komunikasi, disebut C-band dan frekuensi yang lebih tinggi lagi disebut Ku-band. Dalam beberapa tahun mendatang penggunaan frekuensi tinggi Ku-band diperkirakan akan semakin bertambah, dewasa ini satelit dirancang agar dapat bekerja untuk bermacam rentang frekuensi serta daya yang berbeda tingkatannya, fokus daerah ini disebut “beams”. Satelit Intelsat misalnya menyediakan empat macam beam dengan kemampuan sebagai berikut; 1. 2. 3. 4.
Global : merangkum 1/3 luas permukaan Bumi Hemi : merangkum hampir 1/6 luas permukaan Bumi Zone: merangkum daerah yang luas namun tidak sebesar Hemi Spot: merangkum daerah geografi yang tertentu
Seluruh sistem komunikasi dengan satelit geostasioner memerlukan stasiun Bumi atau antenna. Stasiun bisa saja bergerak dari satu posisi ke posisi lain (mobil), misalnya diatas kapal perang, pesawat terbang, dan kenderaan tempur. Namun ia dapat juga bersifat tetap pada lokasi tertentu. Piringan antenna bervariasi dari ukuran 4,5 meter sampai 15 meter, dan dari tipe yang besar sampai dengan tipe VSAT(very small apertur telescope) yang umumnya digunakan untuk melayani saluran TV dan telepon ke pemukiman penduduk. Antena itu sendiri dihubungkan ke perangkat internal yang ada dalam rumah(indoor unit), kantor dan gedung yang selanjutnya dihubungkan ke perangkat telekomunikasi seperti jaringan lokal (LAN=local area network) maupun jaringan infrastruktur terrestrial lainnya
Topologi Jaringan(Network Topologies) 5
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Topologi jaringan bergantung pada aplikasi yang dipilih. Ada beberapa topologi yang biasa dipergunakan, beberapa contoh berikut adalah topologi yang saat ini dipergunakan orang Simplex Transmission. Pada model ini pelaluan informasi bersifat satu arah dan digunakan untuk melayani segala macam keperluan seperti, siaran televisi, video dan radio.Perinsip kerjanya informasi, TV, radio dan Video disampaikan oleh pemancar dan kemudian satelit melalukannya ke penerima, ilustrasi disampaikan pada Gb.1
Gb. 1 Point-to-point duplex transmission. Transmisi yang digunakan bisa saja simplex atau duplex, symmetri atau asymmetri. Aplikasi untuk model point-to-multipoint, layanannya antara lain adalah untuk; 1. jaringan kerjasama, termasuk layanan VSAT dan televisi komersial 2. distribusi video dan siaran, termasuk layanan internet langsung yang bersifat peribadi Konfigurasi point-to-point duplex transmission diperlihatkan dalam Gb.2
Gb.2 Mobile Antenna Service Layanan antena bergerak umumnya digunakan untuk kegiatan, yang bersifat sementara seperti;
6
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
1. Liputan kegiatan tertentu yang berlangsung dalam periode singkat misalnya siaran pertandingan olah raga, promosi kegiatan bisnis, politik dan kemasyarakatan lainnya(satellite news gathering) 2. Layanan kegiatan maritim, mengarahkan satelit dari kapal penjelajah Cara kerja pelaluan informasi disampaikan pada Gb.3
Gb.3 Star Network Aplikasi jaringan ini antara lain digunakan untuk menyampaikan informasi yang diterima dari pemancar di Bumi, diteruskan ke jaringan komunikasi yang tertentu serta menerima informasi untuk disampaikan kembali ke pusat pengendali informasi digunakan untuk ; 1. Pengembangan dan pemanfaatan satu jaringan yang dirangkaikan dengan jaringan lain(corporate networks) 2. Pemanfaatan untuk penyelenggarakan pendidikan untuk daerah tertinggal atau jauh dari pusat-pusat informasi(distance learning) model komunikasi satelit berbasis star network diperlihatkan dalam Gb.4 dibawah ini,
Gb.4 Mesh Network Jaringan Mesh umumnya digunakan untuk saluran telpon, baik nasional maupun internasional, khusus dirancang untuk daerah pinggiran(rural telephony) Prinsp kerja diperlihatkan dalam ilustrasi Gb.5 berikut ini
7
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Gb.5 Untuk mengetahui dengan baik cara, memanfaatkan satelit tentu saja pengetahuan tentang gerak, lintasan dan desain orbit menjadi penting. Berikut disampaikan beberapa contoh satelit yang pernah dibuat orang.
Gb.6 Lintasan satelit membentuk kemiringan dengan sudut inklinasi i dengan bidang ekuator. Bentuk orbit ditentukan oleh elemen orbit, periode, P, saat terakhir melewati perige (titik terdekat ke Bumi),T, setengah sumbu panjang orbit yang berbentuk elips, a, eksentrisitas,e, sudut simpul naik(ascending node) Ω, dan argument perige, ω
8
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Gb 7 Geo Positioning Satellite (GPS) berjumlah 24 meyebabkan setiap permukaan Bumi dapat diamati. Satelit bergerak dengan tipe low earth orbit (LEO). Posisi satelit tidak terlalu jauh dari Bumi sehingga sinyal yang lemah dapat terdeteksi
9
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Tabel. 2-3 Nama satelit, informasi tentang orbit, misi utama yang diemban dan instrumen yang dibawa ( download 19 Februari 2008 dari http://Ilrs.gsfc.nasa.gov/satellite_missions) Primary Apogee Satellite i E Perigee (km) No Application (km) 1. Earth ADEOS/RIS 98.6° 0.000 815 815 Sensing 2. Earth ADEOS-2 98.62° 0.000 802.9 Sensing 3. Geodynamic AJISAI 50° 0.001 1,485 1,505 s 4. Apollo 11 Sea of Lunar 5.145° 0.0549 356,400 406,700 Tranquility Science 5. Apollo 14 Fra Lunar 5.145° 0.0549 356,400 406,700 Mauro Science 6. Apollo 15 Hadley Lunar 5.145° 0.0549 356,400 406,700 Rille Science 7. Earth BE-C 41.2° 0.025 927 1,320 Sensing 8. Geodynamic DIADEM-1C 39.9° 0.037 545 1,085 s 9. Geodynamic DIADEM-1D 39.5° 0.076 585 1,735 s 10. Earth ERS-2 98.6° 0.0018 800 800 Sensing 11. Space ETALON-1 65.3° 0.00061 19,105 19,170 Experiments 12. Geodynamic ETALON-2 65.2° 0.00066 19,135 19,135 s 13. Earth FIZEAU 82.6° 0.002 950 985 Sensing 14. Earth GEOS-1 59.4° 0.073 1,108 2,277 Sensing 15. Earth GEOS-2 105.8° 0.033 1,077 1,569 Sensing 16. Earth GEOS-3 115.0° 0.001 841 856 Sensing 17. Earth 107.98 GFO-1 0.001 800 800 Sensing 46° 18. Geodynamic GFZ-1 51.6° 0.000 385 385 s
Period (min) 101 101 116 29.53 days 29.53 days 29.53 days
101 108 101 676 675 104 120 112 102 100 92
10
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Lanjutan Tabel. 2.3 19. GLONASS(4997) 20. GPS-35 21. 22.
No 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.
GPS-36
Positioning
64°
0.000
19,140
19,140
676
Positioning 54.2°
0.000
20,195
20,195
718
Positioning 55.0°
0.006
20,030
20,355
718
0.0045
5,850
5,960
225
E
Perigee (km)
Apogee (km)
Period (min)
0.000
815
815
101
0.000
802.9
0.001
1,485
1,505
0.0549
356,400
406,700
0.0549
356,400
406,700
0.0549
356,400
406,700
0.025
927
1,320
0.037
545
1,085
101
0.076
585
1,735
108
0.0018
800
800
101
0.00061
19,105
19,170
676
0.00066
19,135
19,135
675
0.002
950
985
104
0.073
1,108
2,277
120
0.033
1,077
1,569
112
0.001
841
856
102
Geodynamic 109.84 s ° Primary Satellite i Application Earth ADEOS/RIS 98.6° Sensing Earth ADEOS-2 98.62° Sensing Geodynamic AJISAI 50° s Apollo 11 Sea of Lunar 5.145° Tranquility Science Apollo 14 Fra Lunar 5.145° Mauro Science Apollo 15 Hadley Lunar 5.145° Rille Science Earth BE-C 41.2° Sensing Geodynamic DIADEM-1C 39.9° s Geodynamic DIADEM-1D 39.5° s Earth ERS-2 98.6° Sensing Space ETALON-1 65.3° Experiments Geodynamic ETALON-2 65.2° s Earth FIZEAU 82.6° Sensing Earth GEOS-1 59.4° Sensing Earth GEOS-2 105.8° Sensing Earth GEOS-3 115.0° Sensing LAGEOS-1
101 116 29.53 days 29.53 days 29.53 days
11
Suryadi SIREGAR 39. 40.
GFO-1 GFZ-1
41. GLONASS(4997) 42. GPS-35 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
GPS-36
Orasi ilmiah Earth 107.98 0.001 Sensing 46° Geodynamic 51.6° 0.000 s
800
800
100
385
385
92
0.000
19,140
19,140
676
Positioning 54.2°
0.000
20,195
20,195
718
Positioning 55.0°
0.006
20,030
20,355
718
0.0045
5,850
5,960
225
0.0135
5,625
5,960
222
0.0549
356,400
406,700
0.0549
356,400
406,700
0.000
675
675
98
0.001
793
805
100
0.0206
815
1,115
104
0.000
815
815
101
0.015
400
830
100
0.001
1,025
1,045
106
0.000
1,350
1,350
112
0.0
835
835
101
0.000
471
499
94
Positioning
64°
Geodynamic 109.84 s ° Geodynamic LAGEOS-2 52.64° s Luna 17 Sea of Lunar 5.145° Rains Science Luna 21 Sea of Lunar 5.145° Serenity Science Earth RESURS-01-3 97.9° Sensing Earth SEASAT 108° Sensing Geodynamic Starlette 49.83° s Geodynamic Stella 98.6° s Earth SUNSAT 96.5° Sensing Tether TiPS 63.4° Science Earth TOPEX/Poseidon 66° Sensing Geodynamic WESTPAC-1 98° s Satellite ZEYA 97.27° Percobaan LAGEOS-1
29.53 days 29.53 days
Global Positioning System (GPS), Tipe Orbit dan Misi Alat penerima (receiver) GPS menampilkan koordinat posisi berdasarkan data yang dipancarkan oleh satelit yang mengitari Bumi pada ketinggian 20000 kilometer. Hampir seluruh permukaan Bumi dapat dideteksi oleh 24 satelit GPS (sebenarnya ada 27 satelit, tiga digunakan sebagai cadangan). Satelit GPS pertama diluncurkan pada tanggal 22 Februari 1978 dari sebuah pangkalan udara di California,USA. Satelit ke-24 12
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
diluncurkan pada tanggal 9 Maret 1994. Ke 24 satelit tersebut kemudian mengitari Bumi dua kali putaran setiap hari, melewati 6 lintasan orbit (masing-masing orbit 4 satelit). Ketika sebuah receiver GPS diaktifkan, satelit yang pancaran sinyalnya meliputi lokasi pembawa GPS segera mengirimkan sinyal. Sinyal itu kemudian diteruskan oleh lebih dari satu satelit GPS. Untuk menentukan sebuah lokasi dibutuhkan minimal tiga pancaran sinyal satelit. Data dari tiga satelit tadi kemudian diolah dan ditampilkan berupa koordinat lokasi atau nama suatu tempat jika sebelumnya nama lokasi tersebut telah ada dalam data base demikian juga keberadaan pembawa GPS dapat ditampilkan pada monitor komputer dalam bentuk titik yang bergerak dalam peta. Penetapan posisi pembawa GPS oleh tiga satelit dapat diilustrasikan dengan gambaran berikut. Suatu saat misalnya, kita berada pada suatu tempat yang tidak kita kenal, tapi diketahui bahwa lokasi kita berjarak 179 kilometer dari Bandung. Keterangan ini tidak cukup untuk mengidentifikasi, karena ada banyak tempat yang jaraknya 179 kilometer dari Bandung sama dengan lingkaran dengan pusat kota Bandung. Petunjuk akan lebih jelas ketika ada keterangan lain yang mendukung, misalnya posisi kita 195 kilometer dari Cirebon. Di sekitar Cirebon pada jarak 195 kilometer juga ada tak terhingga titik-titik kalau dihubungkan merupakan lingkaran dengan pusat kota Cirebon. Kedua lingkaran ini akan berpotongan, namun tidak pada satu titik sehingga lokasi tempat kita berada belum dapat ditentukan dengan pasti. Dengan bantuan satu keterangan yang lain misalnya tempat kita berada berjarak 127 kilometer dari Jakarta, maka lokasi keberadaan kita dapat ditentukan dari titik potong ketiga lingkaran hayal tadi. Tempat yang berjarak 179 kilometer dari Bandung, 195 kilometer dari Cirebon dan 127 kilometer dari Jakarta adalah sebuah kota yang dapat dilihat pada peta (coba tentukan di peta !). Data generik yang dihasilkan GPS berupa koordinat Bumi yaitu garis lintang(latitude, ϕ) dan bujur (longitude, λ). Namun tampilan dapat dilengkapi dengan identifikasi lain jika dalam data base GPS telah tersimpan data posisinya. Misalnya data kota Lembang dengan lintang, ϕ= - 60 49’ 32” dan bujur λ= 107036’57”.6 maka tatkala pembawa GPS berada pada poisisi itu, monitor komputer akan menampilkan nama Lembang. Titik lokasi dapat juga ditampilkan pada peta. Titik dalam peta akan bergerak sesuai dengan arah gerak pembawa GPS. Data lain yang mungkin ditampilkan adalah ketinggian dan waktu. Hal ihwal pengetahuan tentang GPS dapat dilihat di http://hyperphysycs.phy-astr.gsu.edu
13
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Gb 5-2 Global Positioning System(GPS). GPS Seorang prajurit yang dilengkapi dengan perangkat hand-held receiver membentuk konfigurasi triangualsi dengan konstelasi satelit. Memberikan peluang bagi prajurit dilapangan untuk menentukan posisi dengan ketelitian sampai beberapa meter dan untuk objek bergerak yang ada dipermukaan Bumi ketelitian dapat mencapai sampai m/detik .GPS dipandu oleh 24 satelit yang mengorbit Bumi Mengakhiri orasi ini izinkan saya menyampaikan pesan kepada Wisudawan-wisudawati yang saya cintai. Saudara sebagai generasi muda hendaknya dapat menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat untuk memilah mana yang baik dan mana yang tidak baik. Sebagai seorang yang terdidik hendaklah saudara dapat memegang tiga perkara berikut; 1. Memandang pendidikan sebagai sesuatu yang menyeluruh dan berjalan sepanjang hayat, dimana hakekat dari pendidikan itu adalah usaha untuk mentransmisikan kebudayaan. Ia harus dapat meningkatkan daya pikir, mengembangkan bakat dan keperibadian yang kuat, menumbuhkan kemampuan hidup bermasyarakat meningkatkan pengetahuan tentang pokok-pokok pikiran dan permasalahan zaman. 2. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat, acap kali menimbulkan perubahan yang sukar diantisipasi. Spesialisasi semakin menajam, oleh sebab itu kita tidak saja perlu menguasai materi pengetahuan tetapi juga harus dapat memahami sistematika dan struktur ilmu pengetahuan itu, serta cara-cara pendekatan dan metodologinya. Sangatlah penting untuk mengembangkan daya pikir agar dapat menelaah sesuatu secara sistematis, taat azas dan berpikir secara terstruktur. 3. Ilmu pengetahuan itu bersifat universal, merupakan milik masyarakat umum, dikembangkan oleh semangat ingin tahu serta digali oleh kecendrungan menyoal sesuatu yang belum jelas. Keahlian dan kemahiran dalam ilmu pengetahuan menuntut sikap ilmiah yakni menjunjung tinggi objektifitas, terbuka dalam menerima hal baru, rasional serta cendrung untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, tanpa harus cepat merasa puas. Terima kasih atas perhatian dan kesabaran hadirin dalam mengikuti orasi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan dan perlindungannya kepada kita semua. 14
Suryadi SIREGAR
Orasi ilmiah
Om santi-santi om Wabillahi taufik walhidayah. Wassalammualaikum Wr.Wb
Daftar Pustaka Celletti, A., Ferraz Mello, S., Henrard, J., Modern Celestial Mechanics: From Theory to Applications, Springer, 2002. http://Ilrs.gsfc.nasa.gov/satellite_missions http://hyperphysycs.phy-astr.gsu.edu
Monten Bruck,O,and Gill,E., Satellite Orbits: Models, Methods and Applications, Springer-verlaag, Berlin, 2001. Siregar, Suryadi,. Catatan Kuliah Gerak dan Posisi Benda Langit. Bandung: Penerbit ITB, 2003.
15