perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENYEDIAKAN LAYANAN INFORMASI KEGIATAN DAN PARIWISATA KEPADA PUBLIC DI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA SURAKARTA
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Dalam Memperoleh Sebutan Profesi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Public Relations
Oleh : Gayatri Cahyaning Wulandari D 1608034
PROGRAM DIPLOMA III PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LEMBAR PERSETUJUAN
Tugas Akhir ini Berjud
Public Relations Dalam Menyediakan Layanan
Informasi kegiatan dan pariwisata kepada Public di Dinas Kebudayaan Dan
Karya : Nama : Gayatri Cahyaning Wulandari Nim : D 1608034 Konsentrasi : Public Relations Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Tanti Hermawati S.Sos,Msi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
NIP. 196 90207 199512 2001 LEMBAR PENGESAHAN Tugas ini telah disetujui dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari
:
Tanggal
:
Panitia Ujian Akhir
:
1.
Dra Prahastiwi Utari, M.si, Ph.D (NIP.19600813 198702 2001)
2.
Tanti Hermawati, S.sos, M.si (NIP.19690207 199512 2001) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Dekan,
Prof.Drs.Pawito, Ph.D NIP. 19540805 198503 1 002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
berarti daripada hal lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat, Berkah, serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Media(KKM) ini dengan baik. Dalam penyusunan Laporan Kuliah Kerja Media ini, penulis mengambil judul tentang
Peran Public Relations dalam
menyediakan layanan informasi kegiatan dan pariwisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta
. Laporan Kuliah Kerja Media ini disusun dan diajukan sebagai
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program Diploma III Komunikasi Terapan Jurusan Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari segalanya bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, Tugas Akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof.Drs.Pawito, Ph.D, selaku Dekan FISIP UNS yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media. 2. Bapak Drs. A. Eko Setyanto, M.S, selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Ibu Tanti Hermawati,S.sos,M.si, selaku Pembimbing TA, yang telah memberikan pengarahan dan masukan kepada penulis. 4. Bapak Drs. Ig. Agung Satyawan, S.E,M.si, selaku Pembimbing Akademik, yang telah memberikan nasehat, saran
saran dan motivasinya selama ini.
5. Bapak Purnomo Subagyo, selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta. 6. Ibu Krisdinah selaku kasie . 7. Seluruh staff TIC dan DSBUDPAR Surakarta. 10. Seluruh teman-teman kuliah di DIII Public relations, terima kasih. 11. Kepada segenap Dosen dan karyawan yang telah memberikan amal baktinya kepada penulis. 12. Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuannya. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir
ini banyak terdapat kekurangan serta kelemahannya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi tersempurnanya Tugas Akhir ini. Dengan terselesainya Tugas Akhir ini, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juni 2011 Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kuliah Kerja Media (KKM) ini merupakan salah satu media untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari secara langsung di suatu instansi. KKM merupakan salah satu cara untuk belajar menghadapi kesulitan dan semua permasalahan khususnya bidang Public Relations serta mempelajari cara menaghadapi masalah-masalah tersebut. KKM selain untuk belajar dan mempraktekkan ilmu secara langsung juga sebagai syarat dari penulisan Tugas Akhir guna untuk memperoleh sebutan profesi Ahli Madya(A.Md). Melalui KKM ini juga sebagai dasar dari Penulisan Tugas Akhir. Penulis memilih untuk melaksanakan KKM di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta dikarenakan penulis tertarik untuk menjadi Public Relations di lembaga pemerintahan. Penulis ingin mengetahui lebih jauh seberapa berperan Public Relations di lembaga pemerintahan. Selain itu penulis juga tertarik pada bidang pariwisata di Kota Surakarta khususnya. Jadi, penulis ingin mempelajari cara menjadi Public Relations Officer di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta untuk menerapkan ilmu Marketing Public Relations(MPR) yang telah dipelajari selama ini dan juga untuk mendapatkan pengalaman kerja secara langsung. Disamping untuk melakukan pengamatan penulis juga dapat membantu untuk mempromosikan pariwisata di kota Surakarta ini dengan menggunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ilmu MPR penulis ketika memberikan informasi kepada para tamu dan wisatawan domestic ataupun mancanegara. Saat ini, pariwisata telah menjadi sektor yang penting di setiap negara terutama untuk pendapatan prioritas utama.Satu hal menarik dari sektor ini adalah daya tarik pariwisata. Indonesia memiliki banyak hal yang menarik dan pariwisata atraktif yang menjadi daya tarik wisata yang ditawarkan. Beberapa jenis objek wisata yang tersebar di masing-masing daerah, seperti kekayaan sumber daya alam dan pertunjukan budaya. Di Indonesia, sektor pariwisata telah berkembang lebih cepat dari yang lain. Hal ini ditandai dengan meningkatnya jumlah wisatawan berkunjung ke Indonesia. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki potensi di bidang pariwisata. Hal ini terkait dengan kekayaan sumber daya alam kita. Dari fakta di atas, manusia dapat memproses kekayaan alam dalam berbagai bidang kehidupan, terutama wisata. Ini kemajuan positif, harus serius diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan produk pariwisata Indonesia. Pengembangan industri pariwisata nasional harus diimbangi dengan peningkatan pemasaran pariwisata. Salah satu cara pemasaran pariwisata adalah dengan mempromosikan daerah yang dapat daerah tujuan wisata yang potensial misalnya, di Kabupaten Surakarta. Sebagai fakta, Surakarta, yang terletak di Jawa Tengah, merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan domestik dan internasional. Surakarta juga dikenal sebagai sektor kota memiliki banyak obyek wisata menarik dan budaya yang unik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Banyak
wisatawan
digilib.uns.ac.id
mengunjungi
obyek
wisata
di
Surakarta,
seperti
Keraton
Kasunanan,Puri Mangkunegaran, Taman Sriwedari, Taman Satwa Jurug, Air Terjun Tawangmangu, Candi Sukuh dan Cetho, pemandangan alam yang indah gunung Lawu dan upacara tradisional yang Jawa yang diselenggarakan oleh Mangkunegaran dan Kasunanan. Hal ini membuat pariwisata Surakarta tumbuh dengan baik dan memperoleh pendapatan banyak dari itu. Hal ini sangat bermanfaat bagi pengembangan industri pariwisata surakarta jika itu terorganisir dengan baik. Namun, Surakarta belum menjadi daerah tujuan wisata utama di Jawa Tengah. Hal ini dapat dilihat dari lama tinggal dan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Surakarta. Wisatawan costumarily daerah seperti Yogyakarta dan Semarang. Pengembangan pariwisata di Surakarta kebutuhan kualifikasi orang ahli yang terampil dalam menjaga warisan. Sumber daya manusia pusat wisata informasi merupakan bagian penting dalam kelanjutan dari mengembangkan dan mempertahankan pariwisata di Surakarta. Dari sumber daya manusia dan pelayanan yang diberikan dapat diidentifikasi keberhasilan promosi pariwisata karena mereka langsung menangani dan memegang semua kegiatan di Tourist Information Center (TIC). Oleh karena itu, mereka diharapkan akan komponen dalam memegang pekerjaan mereka dalam rangka untuk mempertahankan citra baik pariwisata seni kota budaya Surakarta dan juga Dinas kebudayaan dan Pariwisata Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan fakta di atas, penulis tertarik dalam mengambil laporan data tentang layanan, kekuatan dan kelemahan Tourist Information Center (TIC) yang terkait dengan citra yang baik dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DISBUDPAR). Dengan meneliti layanan, kekuatan dan Kelemahan dalam TIC Surakarta, penulis mampu mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh petugas informasi di dalamnya. Penulis tidak hanya magang dan observasi, tetapi juga terlibat dalam lembaga ini dengan melakukan kerja praktek di TIC Disbudpar Surakarta. B. Tujuan Melakukan KKM di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta Tujuan laporan ini adalah: 1. Tujuan Umum a. Sebagai syarat dalam membuat Tugas Akhir untuk mendapatkan sebutan Profesi Ahli Madya (A.Md). b. Sebagai dasar pembuatan penulisan Tugas akhir. c. Ingin mengetahui fungsi dan peran dari Tourist Information Center(TIC) dalam memberikan pelayanan informasi kepada public di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. 2. Tujuan Khusus a. Menerapkan ilmu pelajaran dan untuk mendapatkan pengalaman kerja sebagai Public Relations di lembaga pemerintahan. b. Belajar strategi Marketing Public Relations secara langsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Mempelajari tugas-tugas dan cara mengatasi suatu masalah yang dihadapi Public Relations Officer di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Public Relations
Public relations sering disama-artikan dengan Humas (Hubungan Masyarakat),namun tidak demikian adanya dilihat dari uraian istilah-istilah tersebut. Bila istilah
Public
relations diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti hubungan dengan public , sedangkan Humas adalah hubungan dengan masyarakat. Sedangkan public dan masyarakat tidak merupakan persamaan. Public merupakan sekumpulan masyarakat yang memiliki kepentingan atau perhatian yang sama terhadap suatu hal (Rachmat Kriyantono, 2008:2). Sedangakan masyarakat adalah wadah seluruh antar hubungan sosial seluruh jaringannya dalam arti umum, tanpa menentukan batas tertentu. Dengan demikian pengertian masyarakat lebih luas daripada public, public merupakan bagian dari masyarakat (J.B.A.F Mayor Polak,2009:10). Atas dasar pengertian-pengertian tersebut maka istilah
public Relations yang
diterjemahkan dengan hubungan masyarakat menjadi kurang tepat, namun kedua istilah tersebut terlanjur menjadi suatu kesamaan yang wajar yang sudah tidak dipersoalkan lagi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan PR adalah untuk menanamkan dan memperolah pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan pada dan dari public baik kedalam maupun keluar. Dalam realitas praktek publik relations di perusahaan, tujuan public relations antara lain : menciptakan pemahaman publik, membangun citra korporat, membangun opini publik yang favorable serta membentuk goodwill dan kerjasama. (Rachmat Kriyantono, 2008:5).
public relation berfungsi untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu instansi atau perusahaan. Berfungsi atau tidaknya public relations dalam sebuah organisasi dapat diketahui dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya, ciriciri tersebut adalah : a. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik. b. Humas merupakan penunujang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi. c. Public yang dijadikan sasaran kegiatan humas adalah public intern dan public ekstern. d. Operasional humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan public dan mencegah terjadinya rintangan psikologi , baik yang timbul dari pihak organisasi maupun pihak public. (Bachtiar Aly ,1995:8)
PR mengemban tiga fungsi :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. mengabdi pada kepentingan umum b. memelihara komunikasi timbal balik c. menitik beratkan moral dan tingkah laku yang baik. (Bertrand R Canfield,2009:25) B. Humas Dilembaga Pemerintah Di Negara demokrasi seperti Indonesia, pemerintah selalu mengusahakan hubungan yang harmonis antara pemerintah dan rakyatnya. Melalui humasnya pemerintah menjelaskan kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakan yang diambilnya. Menurut John Management in the Public Service the Quest for Effective Performent Humas pemerintah meliputi 4 hal pokok (Ruslan Rosady, 1999:297), yaitu : 1. Learning about public desires and aspiration. 2. Advising the public about what is should desire. 3. Ensuring satisfactory contact between public and government officials. 4. Informing the public about what an agency is doing. Dari apa yang dikatakan Millet diatas, dapatlah dijelaskan bahwa : humas dalam lembaga pemerintahan meliputi kegiatan mempelajari keinginan dan aspirasi public. Memberi nasehat tentang apa yang sebaiknya menjadi keinginan public. Mengusahakan hubungan yang memuaskan antara public dan petugas-petugas pemerintah serta memberikan penerangan dan informasi, apa yang dikerjakan oleh pemerintah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Dimock and Koenig seperti yang dikutip oleh Rosady Ruslan(1999:298) pada umumnya tugas humas dinas pemerintah antara lain: 1. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat tentang pelayanan masyarakat, kebijakan serta tujuan apa dan bagaimana yang akan dicapai oleh pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut. 2. Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta dalam pelaksanaan program pembangunan di berbagai bidang. 3. Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah yang bersangkutan perlu dipelihara dan dipertahankan dalam melaksanakan tugas serta kewajibannya masing-masing. Adapun fungsi pokok Humas pemerintah, antara lain : 1. Mengamankan kebijakan pemerintah. 2. Memberikan pelayanan dan penyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijakan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat. 3. Menjadi komunikator dan juga sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak, dan menampung aspirasi, serta dalam memerhatikan keinginan-keinginan publiknya dilain pihak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangunan nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang (Rosady Ruslan, 1999:299-300). Ada tiga faktor yang melatarbelakangi mengapa perkembangan humas pemerintah di Indonesia cukup pesat. Tiga faktor tersebut adalah : 1. Cepatnya kemajuan tehnologi. 2. Pertumbuhan ekonomi. 3. Hausnya masyarakat akan informasi yang akurat.
C. Definisi dari Public Relations, Komunikasi, Promosi,dan informasi
1. Public Relations PR adalah fungsi manajemen yang membangun dan memelihara komunikasi dan hubungan antara organisasi dan publik untuk menciptakan citra yang baik dan kehendak baik. PR adalah fungsi manajemen distinctinctive yang membantu membangun dan memelihara jalur komunikasi mutual, pemahaman penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dan kepentingan publik, membantu manajemen untuk mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk membantu mengantisipasi kecenderungan; menggunakan penelitian dan teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat yang prinsipal. (Cutlip, 1994:4)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
J.C,Seidel, Public relations Director (division of Housing, State of Newyork), mengatakan bahwa Public relations adalah proses yang continue dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan public pada umumnya kedalam dengan mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.
2. komunikasi Komunikasi adalah proses dimana seseorang (komunikator) menyampaikan perangsang-perangsang (biasanya lambing-lambang dalam bentuk kata-kata) untuk mengubah tingkah laku orang lain (Shannon dan weaver,1949:26) Komunikasi yang baik dan efektif adalah komunikasi yang mampu menciptakan kebersamaan arti bagi orang-orang yang terlibat. Komunikasi sebagai penyampaian infomasi, fungsi komunikasi sebagai intregator social atau perekat hidup besama, pengaruh komunikasi yang menimbulkan perubahan pada semua pihak yang berkomunikasi dan syarat komunikasi yang efektif (menciptakan kesamaan arti). Komunikasi mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi sosial yakni untuk tujuan kesenangan, untuk menunjukkan ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan. Kedua, fungsi pengambilan keputusan , yakni memutuskan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu. Sebagian keputusan ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bersifat emosional, sebagian lagi melalui pertimbangan yang matang. (Rudolph F. Verderber,1978:85)
3.
Promosi
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.
Definisi
menurut Sales Promotion: Merupakan suatu bujukan langsung yang
menawarkan insentif atau nilai lebih untuk suatu produk pada sales force, distributor atau konsumen langsung dengan tujuan utama yaitu menciptakan penjualan yang segera.
Definisi promosi penjualan menurut institute of sales promotion in England: Promosi penjualan terdiri dari serangkaian teknik yang digunakaan untuk mencapai sasaransasaran penjualan/ pemasaran dengan menggunakan biaya yang efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada para perantara maupun pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu tertentu.
Inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon pembeli harus membeli produk atau jasa yang kita tawarkan.
4. Informasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Gordon B. Davis(2005:33), informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusankeputusan yang akan datang.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D(1979:255). menyatakan bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari datadata tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan
George R. Terry, Ph. D.(1979:256-257) menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
a. Tujuan si penerima
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
b. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
c. Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri
e. Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
f. Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidangbidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
g. Semantik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.
Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan datadata atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA ATAU INSTANSI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA (DISBUDPAR) SURAKARTA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LATAR BELAKANG Pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan merupakan bagian dari proses pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagai bangsa yang maju, adil dan makmur. Tujuannya adalah untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional sebagaimana dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 melalui rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah juga dikemukakan bahwa kebudayaan merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah. Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005
2025,
yang mengamanatkan bahwa pembangunan bidang sosial budaya dan kehidupan beragama diarahkan pada pencapaian sasaran untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab; dan mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera. Dalam pembangunan kebudayaan, terciptanya kondisi masyarakat yang berakhlak mulia, bermoral, dan beretika sangat penting bagi terciptanya suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis. Disamping itu, kesadaran akan budaya memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menciptakan iklim kondusif serta harmonis sehingga nilai-nilai kearifan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lokal akan mampu merespon modernisasi secara positif dan produktif sejalan dengan nilainilai kebangsaan. Sedangkan pembangunan kepariwisataan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja, mendorong pemerataan kesempatan berusaha, mendorong pemerataan pembangunan, dan memberikan kontribusi dalam penerimaan pendapatan daerah yang dihasilkan dari jumlah kunjungan wisatawan baik mancanegara (wisman) maupun nusantara (wisnus), serta berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pariwisata juga berperan dalam upaya meningkatkan jati diri bangsa dan mendorong kesadaran dan kebanggaan terhadap kekayaaan alam dan budaya bangsa dengan memperkenalkan kekayaan alam dan budaya. Agar pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan maka diperlukan suatu perencanaan yang matang dan terstruktur, disusun berdasarkan data terkini dan akurat, berdasarkan visi dan misi Walikota, situasi dan kondisi daerah, diselaraskan dengan kebijakan pembangunan nasional di bidang kebudayaan dan kepariwisataan serta memerlukan dukungan semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun stakeholder kebudayaan dan kepariwisataan. Untuk itulah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta bertekad mewujudkan cita-cita luhur tersebut, diawali dengan menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Tahun2011
2015 yang mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Surakarta Tahun 2011
commit to user
2015.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Rencana Strategis tersebut diharapkan dapat memandu semua pihak khususnya jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam melaksanakan program dan kegiatan pembangunan kebudayaan dan kepariwisataan selama 5 (lima) tahun ke depan. LANDASAN HUKUM Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta disusun berdasarkan pada: 1.
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;
2.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah;
3.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
4.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493);
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
6.
digilib.uns.ac.id
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
8.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan
Nasional
(Lembaran
Negara Republik
Indonesia
Tahun2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4664); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Provinsi
Dan
Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja di Lingkungan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698); 16. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata; 17. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta; 18. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 12 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangaka Menengah Daerah Tahun 2010
2015 (Lembaran Daerah
Kota Surakarta Tahun 2008 Nomor 12); 19. Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta. MAKSUD DAN TUJUAN Rencana Strategis (Renstra) yang disusun oleh Tim Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta merupakan perencanaan 5 (lima) tahunan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan. Maksud dan tujuan disusunnya Rencana Strategis ini adalah sebagai berikut : 1.
Maksud Penyusunan Renstra b. Menggambarkan kondisi saat ini dan masa mendatang selama 5 tahun ke depan. c. Mensinkronisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembangunan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan.
1.
Tujuan Penyusunan Renstra a. Sebagai dokumen perencanaan teknis strategis dan sebagai alat koordinasi sinkronisasi
pelaksanaan
pembangunan
di
bidang
kebudayaan
dan
kepariwisataan atau semua pihak pelaku pelaksana di bidang kebudayaan dan kepariwisataan (stakeholders).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Merumuskan dan menetapkan arah dan strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dalam mencapai visi, misi, tujuan dan strategi kelembagaan serta kebijakan berdasarkan kewenangan kedinasan yang dijabarkan dari visi dan misi Kota Surakarta tahu 2010
2015
c. Mengarahkan kekuatan dan peluang yang telah diidentifikasi untuk mengatasi kelemahan dan tantangan dalam suatu strategi penyelenggaraan pelayanan bidang pendidikan yang berorientasi pada hasil. d. Menyusun program strategis yang dijabarkan berdasarkan Arah Kebijakan Umum (AKU) dan program pembangunan daerah di Kota Surakarta dengan kewenangan dinas sebagai dasar perencanaan program jangka menengah dan tahunan serta perencanaan kebutuhan anggaran. e. Menyusun tolok ukur evaluasi kinerja dinas dan jajarannya secara proporsional. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Beradasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Surakarta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pariwisata, seni, sejarah, kebudayaan dan purbakala. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut diatas, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas; b. Penyusunan rencan program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Penyelenggaraan dan pembinaan usaha akomodasi wisata, rekreasi dan hiburan umum; d. Pembinaan dan pengembangan kesenian, bahasa, dan budaya; e. Pelestarian nilai-nilai sejarah dan kepurbakalaan; f. Pembinaan pelaku wisata; g. Pengendalian dan pengembangan aset wista, seni dan kebudayaan; h. Pemasaran pariwisata; i. Penyelenggaraan sosialisasi; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; k. Pembinaan jabatan fungsional; l. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).
Adapaun susunan organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas, membawahkan: a. Sekretariat; b. Bidang Sarana Wisata; c. Bidang Seni Budaya Sejarah dan Purbakala; d. Bidang Pelestarian, Pemasaran dan Kerjasama; e. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Kelompok Jabatan Fungsional. 2. Sekretariat, membawahkan: a. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; b. Subbagian Keuangan; c. Subbagian Umum dan Kepegawaian.
3. Bidang Sarana Wisata, membawahkan: a. Seksi Akomodasi Wisata; b. Seksi Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum. 4. Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama, membawahkan: a. Seksi Pelestarian; b. Seksi Promosi dan Informasi Pariwisata; c. Seksi Kerjasama Pariwisata.
5. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, tugas pokok dan fungis struktur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Sekretariat mempunyai fungsi : 1.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
2.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan;
3.
Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian;
4.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Sekretariat dibantu oleh Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, Subbagian Keuangan, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Subbagian Umum dan Kepegawaian. Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, meliputi : koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan serta pengelolaan sistem informasi di lingkungan Dinas. Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang keuangan, meliputi : pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan akuntansi di lingkungan Dinas. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan,
pengkoordinasian
penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi: pengelolaan administrasi kepegawaian, hukum, humas, organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Dinas.
b. Bidang Sarana Wisata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bidang Sarana Wisata mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang akomodasi wisata dan rekreasi dan hiburan umum. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Sarana Wisata mempunyai fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang akomodasi wisata; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang rekreasi dan hiburan umum; 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Sarana Wisata dibantu oleh Seksi Akomodasi Wisata dan Seksi Rekreasi dan Hiburan Umum. Masing masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Sarana Wisata. Seksi Akomodasi Wisata mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang Akomodasi Wisata, meliputi : usaha hotel, penginapan, restoran, travel biro, jasa boga, gedung pertemuan, money changer dan sejenisnya. Seksi Rekreasi dan Hiburan Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Rekreasi dan Hiburan Umum, meliputi usaha impresariat, hiburan malam, ketangkasan, wisata air/alam, asuransi wisata dan sejenisnya
c. Bidang Seni, Budaya, Sejarah dan Purbakala Bidang Seni, Budaya, Sejarah dan Purbakala mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang seni, budaya, sejarah dan purbakala. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Seni, Budaya, Sejarah dan Purbakala mempunyai fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang seni dan budaya; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang sejarah dan purbakala; 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Seni, Budaya, Sejarah dan Purbakala dibantu oleh Seksi Seni dan Budaya dan Seksi Sejarah dan Purbakala. Masing masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Seni, Budaya, Sejarah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan Purbakala. Seksi Seni dan Budaya tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang Seni dan Budaya, meliputi: pelaksanaan kebijakan dan penetapan kebijakan mengenai pemberian izin pengiriman dan penerimaan delegasi asing di bidang kesenian, penerbitan rekomendasi pengiriman misi kesenian dalam rangka kerjasama luar negeri, penetapan kriteria dan prosedur penyelenggaran fesitval, pameran dan lomba, pemberian penghargaan kepada seniman yang telah berjasa kepada bangsa dan negara, penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang kesenian, penerapan dan pelaksanaan prosedur perawatan dan pengamanan aset atau benda kesenian, pelaksanaan pembentukan dan/atau pengeloalan pusat kegiatan kesenian. Seksi Sejarah dan Purbakala mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang Sejarah dan Purbakala, meliputi : pelaksanaan pedoman dan penetapan kebijakan di bidang penulisan sejarah
lokal dan sejarah kebudayaan daerah, pemahaman,
inventarisasi dan dokumentasi sumber sejarah dan publikasi sejarah, pemberian penghargaan tokoh yang berjasa terhadap pengembangan sejarah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama mempunyai mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan
dan
pelaksanaan dibidang pelestarian dan pengembangan asset, promosi dan informasi dan kerjasama. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana diatas, Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama mempunyai fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang pelestarian dan pengembangan aset; 2. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang promosi dan informasi; 3. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan peleksanaan di bidang kerjasama; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama dibantu oleh Seksi Pelestarian dan Pengembangan Aset, Seksi Promosi dan Informasi, Seksi Kerjasama. Masing masing dipimpin oleh seorang Kepala Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Seksi Pelestarian dan Pengembangan Aset mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pengembangan produk pariwista, meliputi: pelaksanaan kebijakan dan penetapan pedoman pengemabgan destinasi pariwsata, pelaksanaan kerjasama internasional dan fasilitasi kerjasama pengembangan destinasi pariwisata. Seksi Promosi dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan bidang usaha pariwisata, meliputi : penyelenggaraan widyawista, penetapan dan pedoman paritsipasi dan penyelenggaraan pameran/event budaya dan pariwisata, peserta/penyelenggra pameran/event, road show, penerapan branding pariwisata dan penetapan tagline pariwisata dan pengumpulan dan penyusunan data base untuk pengadaan sarana pemasaran, pengadaan dan pemeliharaan sarana pemasaran, pembuatan brosur / leaflet / booklet, majalah, banner, touch-screen dan sarana pemasaran lainnya serta pemeliharaannya, pengeloalaan sistem informasi pemasaran, penyediaan dan pendistribusian informasi produk kebudayaan dan pariwisata kepada pusat pelayanan informasi dan publik. Seksi Kerjasama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelekasanaan di bidang pengembangan sumber daya manusia, meliputi : pelaksanaan keibjakan dan penetapan pedoman pengembangan destinasi pariwisata, pelaksanaan kerjsama dan fasilitasi kerjsama pengemabnga desitnasi pariwisata, dan penyelenggaraan widyawisata.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berikut adalah bagan struktur organisasi Dinas kebudayaan dan Pariwisata Surakarta:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 1. VISI DAN MISI Visi dan misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dirumuskan dari visi dan misi Walikota terpilih periode 2010-2014. Dengan mengacu pada visi tersebut dirumuskan visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta sebagai berikut : Mewujudkan Kota Surakarta sebagai pusat pelestarian dan pengembangan budaya Jawa serta daerah tujuan wisata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Misi tersebut merepresentasikan suatu kebulatan tekad bersama untuk mengadakan perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih maju di masa yang akan datang. Kondisi yang lebih baik dan lebih maju harus tercapai di semua sektor kehidupan masyarakat. Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta dirumuskan sebagai berikut : 1. Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kerjasama antar pelaku usaha jasa pariwisata. 2. Pelestarian nilai dan kekayaan budaya guna memperkuat kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya Jawa . 3. Pengembangan industri pariwisata yang berbasis budaya dan berdaya saing.
2. TUJUAN Berdasarkan Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Tahun 2011
2015 di atas, maka dirumuskan tujuan sebagai berikut: 1. Meningkatkan pengembangan dan pembinaan seni dan budaya. 2. Meningkatkan pengembangan dan pembinaan sejarah dan kepurbakalaan. 3. Meningkatkan pembinaan dan pelestarian aset budaya. 4. Meningkatkan pembinaan dan pengembangan usaha jasa pariwisata. 5. Meningkatkan promosi dan pelayanan pariwisata
3. SASARAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tujuan di atas, sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta tahun 2010 2015 dirumuskan sebagai berikut : 1. Untuk mencapai tujuan nomor 1, ditetapkan sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya, yang ditandai oleh hal berikut: Penyelenggaraan pengembangan seni dan budaya 2. Meningkatnya minat generasi muda dalam mempelajari seni dan budaya, yang ditandai oleh hal berikut: Penyelenggaran pembinaan seni dan budaya 3. Meningkatnya penggunaan Bahasa Jawa dalam masyarakat, yang ditandai oleh hal berikut: Peraturan pendukung pengembangan Bahasa Jawa b. Untuk mencapai tujuan nomor 2, ditetapkan sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya pengetahuan pelajar dan generasi terhadap warisan sejarah dan kebudayaan, yang ditandai oleh hal berikut: Penyelenggaraan pembinaan pelajar c. Untuk mencapai tujuan nomor 3, ditetapkan sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya karakter Kota Budaya, yang ditandai oleh hal berikut: -
Pemasangan aksen budaya Jawa di ruang publik
-
Penyelenggaraan pentas-pentas kesenian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Meningkatnya sarana dan prasarana bagi pengembangan seni budaya guna meningkatkan pariwisata, yang ditandai oleh hal berikut: Pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana 3. Meningkatnya
kreativitas
masyarakat
dalam
pelestarian
dan
pengembangan seni budaya, yang ditandai oleh hal berikut: Penyelenggaraan atraksi budaya oleh masyakat 4. Terwujudnya inventaris peninggalan sejarah dan budaya, yang ditandai oleh hal berikut: Penyelenggaraan inventarisasi peninggalan sejarah dan budaya d. Untuk mencapai tujuan nomor 4, ditetapkan sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya kepatuhan pelaku usaha jasa pariwisata terhadap peraturan peraturan perundang-udangan, yang ditandai oleh hal berikut: Jumlah lokasi monitoring dan pembinaan 2. Meningkatnya kerjasama antar stakeholder, yang ditandai oleh hal berikut: -
Penyelenggaran kegiatan kerjasama peningkatan SDM
-
Penyelenggaraan peningkatan kerjasama dalam pengembangan pariwiasta
3. Meningkatnya kejelasan peraturan perundang-undangan sebagai panduan pengembangan pariwisata, yang ditandai dengan:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Penyusunan
digilib.uns.ac.id
peraturan
perundang-undangan
untuk
pengembangan
pariwisata e. Untuk mencapai tujuan nomor 5, ditetapkan sasaran sebagai berikut: 1. Meningkatnya pengembanga sistem informasi dalam pemasaran pariwisata, yang ditandai dengan: Penyelenggaraan kegiatan pengembangan sistem informasi 2. Terwujudnya jaringan pengembangan pariwisata, yang ditandai dengan: Penyelenggaraan pengembangan jaringan pariwisata 3. Meningkatnya promosi pariwisata di dalam dan di luar negeri, yang ditandai dengan: Jumlah promosi pariwisata 4. Meningkatnya kapasitas SDM di bidang pariwisata, yang ditandai dengan:Pelatihan pelaku pariwisata 5. Meningkatnya pelayanan pariwisata, yang ditandai dengan: Jumlah kegiatan peningkatan pelayanan 6. Meningkatnya sarana dan prasarana pariwisata, yang ditandai dengan: Jumlah kegiatan pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana pariwisata 7. Meningkatnya objek dan daya tarik wisata, yang ditandai dengan: 1. Jumlah kegiatan pengembangan objek wisata unggulan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Jumlah kegiatan penyelenggaran even bertaraf nasional dan internasional
4. STRATEGI Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta untuk mencapai sasaran adalah sebagai berikut : 5.
Peningkatan pembangunan karakter dan pekerti masyarakat yang dilandasi oleh nilai-nilai kearifan lokal.
6.
Pelestarian, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkokoh khasanah budaya bangsa.
7.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian budaya lokal, kawasan budaya dan benda cagar budaya.
8.
Peningkatan pendukungan sarana dan prasarana untuk pengembangan seni dan budaya masyarakat.
9.
Peningkatan pemahaman tentang kesejarahan.
10. Peningkatan profesionalisme dan daya saing SDM bidang Pariwisata. 11. Pemantapan koordinasi dan kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat atau pemangku kepentingan dalam pembangunan kepariwisataan. 12. Penguatan industri pariwisata dan keterkaitan antara industri pariwisata dan industri kreatif. 13. Pengembangan daya tarik wisata dan inovasi produk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14. Pemanfaatan media cetak, elektronik dan media kesenian tradisional. 15. Meningkatkan pemanfaatan informasi pasar pariwisata oleh pelaku pariwisata melalui pelaksanaan familiarization trip. 16. Meningkatkan kuantitas pengguna bahan promosi kepariwisataan melalui penyediaan, penyajian dan diseminasi bahan promosi cetak, elektronik, dan publikasi kepariwisataan. 17. Meningkatkan jumlah wisatawan melalui penyelenggaraan penyelenggaraan event pariwisata, serta dukungan bagi penyelenggaraan event seni dan budaya. 18. Meningkatkan pelaksanaan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan pameran (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition/MICE) baik nasional dan internasional melalui penyelenggaraan dan dukungan event MICE. 19. Meningkatnya dukungan bagi partisipasi seluruh stakeholders dalam promosi pariwisata Indonesia melalui dukungan perencanaan dan regulasi.
5. KEBIJAKAN
Sedangkan kebijakan dari strategi pencapaian sasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta adalah sebagai berikut: 6. Memperkuat dan memperluas jejaring dan kerjasama dengan semua pihak dalam mengelola dan melestarikan aset budaya secara berkesinambungan. 7. Memberdayakan dan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian nila-nilai budaya guna menghadapi globalisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Meningkatkan dan memfasilitasi keterlibatan masyarakat dalam mengelola dan melestarikan aset budaya. 9. Meningkatkan dan menjunjung tinggi keluhuran budi dan nilai-nilai luhur dalam gaya hidup dan penciptaan iklim budaya yang bernilai luhur di masyarakat. 10.Menyediakan aturan hukum yang mendukung terciptanya iklim usaha kepariwisataan yang sehat. 11.Meningkatkan fasilitasi terhadap pengembangan usaha pariwisata. 12.Meningkatkan fasilitasi pengembangan pariwisata berbasis komunitas. 13.Mengembangkan jejaring dan kemitraan pariwisata yang berkualitas dan berkesinambungan. 14.Memfasilitasi industri kecil dan kerajinan rakyat yang memberi nilai tambah daya tarik wisata. 15.Mengembangkan budaya daerah yang mendukung kunjungan dan atraksi wisata.
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Berdasarkan arah kebijakan dan strategi di atas, maka program dan kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta tahun 2011 nomor 59 tahun 2007 adalah sebagai berikut: 1.
Program Pengembangan Nilai Budaya Tujuan: Pembinaan seni budaya
commit to user
2015 mengacu pada Permendagri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sasaran: a.
Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya Jawa
b.
Meningkatnya penggunaan Bahasa Jawa di masyarakat
Kegiatan:
2.
a.
Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
b.
Pemberian dukungan, penghargaan dan kerjasama di bidang budaya
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Tujuan: a.
Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya.
b.
Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap peninggalan sejarah dan kepurbakalaan.
c.
Pembinaan seni dan budaya.
d.
Pembinaan sejarah dan kepurbakalaan.
Sasaran: a.
Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni budaya.
b.
Inventarisasi dan dokumentasi sumber-sumber sejarah budaya.
c.
Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya Jawa.
d.
Meningkatnya pengetahuan, apresiasi, dan pelestarian adat dan budaya Jawa di kalangan pelajar Kota Surakarta.
Kegiatan: a.
Fasiltasi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kekayaan budaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
b.
digilib.uns.ac.id
Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah purbakala, museum dan peninggalan bawah air.
3.
c.
Pengembangan kebudayaan dan pariwisata.
d.
Pengembangan nilai dan goegrafi sejarah.
Program Pengelolaan Keragaman Budaya Tujuan: Pembinaan seni budaya. Sasaran: Meningkatnya minat generasi muda dalam mempelajari budaya Jawa. Kegiatan: Fasilitasi perkembangan keragaman budaya daerah
4.
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan Tujuan:
Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis pembinaan prasarana wisata dan budaya.
Sasaran: Meningkatnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan. Kegiatan: Kajian peraturan perundang-undangan daerah terhadap peraturan perundang-undangan yang baru, lebih tinggi dari keserasian antar perundang-undangan daerah
5.
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Tujuan:
Pengembangan promosi, informasi dan jaringan pemasaran pariwisata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sasaran: Meningkatnya pengenalan potensi dan daya tarik pariwisata Kota Surakarta Kegiatan:
6.
a.
meningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran pariwisata.
b.
Pengembangan jaringan kerja sama promosi pariwisata.
c.
Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri.
d.
Pelatihan pemandu wisata terpadu.
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Tujuan: c.
Pengembangan promosi, informasi dan jaringan pemasaran pariwisata.
d.
Pembinaan pelestarian dan pengembangan aset budaya.
Sasaran: a.
Bertambahnya objek dan daya tarik wisata.
b.
Berkembangnya fasilitas/kegiatan wisata, seni dan budaya.
c.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
Kegiatan: a.
Pengembangan objek pariwisata unggulan
b.
Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
c.
Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
d.
Peningkatan bangunan, sarana dan prasarana pariwisata
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
7.
digilib.uns.ac.id
Program Pengembangan Kemitraan Tujuan: a.
Pelestarian dan pengembangan aset wisata.
b.
Pengembangan aset wisata sebagai objek dan daya tarik wisata.
c.
Pembinaan dan pengembangan usaha jasa pariwisata.
d.
Pengembangan kerjasama di bidang pariwisata.
Sasaran: a.
Meningkatkan pengetahuan, apresiasi, dan pelestarian adat dan budaya Jawa Kota Surakarta untuk dapat digunakan sebagai daya tarik wisata.
b.
Meningkatnya kualitas dan kuantitas daya tarik wisata.
c.
Meningkatnya profesionalisme pengelola usaha jasa parwisata.
d.
Meningkatnya kerjasama antar stakeholders dalam pengembangan sektor pariwisata.
Kegiatan: a.
Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan pariwisata bekerjsama dengan lembaga lainnya.
b.
Pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme bidang pariwisata.
c.
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata
8. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tujuan: Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap seni budaya Sasaran: Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni budaya Kegiatan: a.
Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah.
b.
Fasilitas penyelenggaraan festival budaya daerah
BAB IV PELAKSANAAN KKM
TOURIST INFORMATION CENTER (TIC) DISBUDPAR SURAKARTA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tourist Information Center (TIC) adalah bagian dari Departemen Pariwisata . Ini milik promosi dan bagian informasi. TIC telah merespon untuk memberikan layanan informasi, juga sebagai humas Disbudpar karena TIC mempromosikan objek wisata dan atraksi di Surakarta. TIC terbuka sehari-hari. Jam kerja TIC adalah: Senin-Jumat
:
07.30 - 17.00 WIB
Sabtu-Minggu
:
09.00 - 16.00 WIB
TIC masih terbuka pada hari Sabtu dan Minggu ketika divisi lain telah ditutup disebabkan belum banyak turis, terutama wisatawan asing yang datang ke TIC pada akhir pekan. TIC Surakarta
memiliki tiga lokasi yang terletak di:Depan kantor Disbudpar
Surakarta,Balapan stasiun kereta api,Bandara Adi Sumarmo. TIC menyediakan pamflet, brosur, peta Surakarta, dan kalender acara untuk menginformasikan tentang atraksi wisata (peristiwa) dan obyek wisata di Surakarta. TIC juga menyediakan formulir bagi wisatawan asing, bentuk-bentuk termasuk nama, umur, kebangsaan, kunjungan tujuan , lama tinggal dan saran.Wisatawan asing harus mengisi formulir yang disediakan oleh petugas TIC. Bentuk ini berguna untuk mengatur data statistik dari kantor ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
A. Pelayanan TIC Pelayanan adalah tindakan melayani orang. Salah satu tujuan dan tugas Public Relations adalah melayani klien untuk mencapai citra yang baik dan goodwill untuk institusi. Disbudpar
adalah lembaga yang menangani pariwisata di Surakarta.
Mempromosikan budaya Surakarta adalah tujuan dari Disbudpar. Disbudpar sering mengadakan acara untuk mempromosikan budaya Surakarta bagi wisatawan. TIC adalah bagian dari Disbudpar. itu milik promosi dan bagian informasi. TIC telah merespon untuk memberikan
layanan
informasi,
juga
sebagai
humas
Disbudpar
karena
TIC
mempromosikan tempat-tempat di Surakarta. petugas TIC adalah orang yang bertemu wisatawan secara tatap muka langsung untuk memberikan informasi. TIC petugas harus fasih berbahasa Inggris, sopan, rapi, ramah, informatif dan mampu memberikan layanan terbaik bagi wisatawan. Pelayanan yang diberikan oleh petugas tic adalah memberikan informasi yang perlu wisatawan. TIC petugas juga menyediakan layanan panduan di luar jam kantor untuk memandu wisatawan ketika mereka mengunjungi solo. Kegiatan tersebut akan dijelaskan secara sederhana.
1. Memberikan informasi kepada wisatawan TIC didirikan oleh Disbudpar untuk mempromosikan potensi tempat-tempat wisata, acara atau festival diadakan setiap tahun, dan apapun yang berhubungan dengan pariwisata di Surakarta kepada pengunjung. Tugas petugas TIC adalah memberikan informasi lebih rinci tentang hal-hal bagi wisatawan. Melalui pelayanan yang diberikan, berharap bahwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
jumlah wisatawan akan meningkat. Selain, promosi pribadi dilakukan oleh Disbudpar untuk mencapai tujuan. Hal ini dilakukan dengan membuat presentasi untuk lembagalembaga swasta dan pendidikan di Indonesia. Kantor ini juga berfungsi langsung kepada orang-orang yang ingin untuk menginvestasikan uang di bisnis pariwisata, dan untuk wisatawan yang datang ke Disbudpar untuk mendapatkan informasi tentang pariwisata di Surakarta dan sekitarnya, dalam hal ini, TIC memiliki peran penting. Dalam memberikan informasi, petugas TIC menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional untuk berkomunikasi dengan orang asing, meskipun tidak semua orang asing berbahasa Inggris.Percakapan bahasa Inggris yang digunakan oleh petugas TIC dan asing berkaitan dengan kegiatan pariwisata. Secara umum, percakapan adalah tentang orang asing yang ingin bertanya tentang tempat-tempat wisata yang mereka dapat menemukan solo, cara untuk mendapatkan tujuan wisata, biaya atau harga tiket, kondisi tempat itu, brosur objek wisata, peta solo dan sekitarnya, akomodasi, dan jasa selama mereka tinggal di solo. Selain memberikan informasi secara lisan kepada wisatawan, petugas TIC juga menggunakan media lain untuk menyampaikan informasi, sebagai berikut: a. Media elektronik TIC menyediakan dan layanan internet bagi wisatawan yang ingin mencari informasi tentang tempat wisata di Surakarta. Disbudpar bekerja sama dengan solonet,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
indosat, dan adsnet untuk membuat website yang dapat mengakses melalui internet. Nama website ini www.solotouroff.co.id b. Media cetak Disbudpar bekerja sama dengan Solopos, jawapos. Suara merdeka, Kedaulatan rakyat, dan penerbit joglo semar untuk memberikan berita yang diterbitkan di surat kabar mereka. Selain itu, Disbudpar juga membuat brosur tempat wisata di Surakarta dan sekitarnya. Brosur tersebut kemudian ditempatkan di TIC untuk diberikan kepada wisatawan. Ada brosur dari Kasunanan dan istana Mangkunegaran Puro, Sukuh dan Candi Cetho dan museum Sangiran. Ada juga brosur yang berisi semua tempat wisata di Surakarta, termasuk peta, dilengkapi dengan praktek menari waktu di istana Kasunanan dan ISI. Disbudpar Surakarta juga membuat buku panduan (dalam edisi terbatas) yang diberikan kepada petugas wisata lainnya, seperti kantor pariwisata Yogyakarta, kantor pariwisata boyolali. 2. Memberikan pelayanan pemandu wisata TIC petugas juga menyediakan layanan panduan wisata di luar jam kantor. Ini bukan program dari Disbudpar. Namun petugas TIC menyediakan layanan panduan wisata untuk memenuhi tujuan wisata tetapi mereka meminta petugas TIC untuk menemani mereka ke tujuan wisata dan untuk mencari hotel atau homestay, beberapa tempat wisata dan akomodasi di solo. petugas TIC dan wisatawan membuat janji untuk menangani tempat mereka akan bertemu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Kekuatan dan kelemahan TIC Setelah melakukan abservation ke objek tersebut dan melakukan wawancara dengan staff di Disbudpar Surakarta dan petugas TIC, penulis menyajikan kekuatan dan kelemahan Surakarta TIC, terutama dilihat dari petugas sebagai berikut: 1. Kekuatan Petugas
TIC
memberikan
pelayanan
yang
baik
kepada
wisatawan.
Salah satu petugas TIC adalah memberikan pelayanan informasi bagi wisatawan. Hal yang telah dilakukan oleh petugas TIC menawarkan pelayanan informasi. Jenis layanan informasi meminta wisata tentang tempat-tempat wisata yang mereka ingin kunjungi di Surakarta, memberikan informasi mengenai biaya atau harga tiket, memberikan informasi tentang kondisi tempat itu, memberikan brosur objek wisata, memberikan peta Surakarta dan sekitarnya, akomodasi, dan menawarkan pelayanan selama mereka tinggal di solo. Informasi layanan yang diberikan oleh petugas TIC cukup baik untuk memenuhi apa wisata butuhkan. Selain itu, mereka membangun inisiatif mereka untuk menyediakan layanan panduan wisata yang sangat bermanfaat untuk wisatawan. 2. Kelemahan a. Terbatas keterampilan bahasa Pengunjung tidak hanya berasal dari Amerika atau Inggris, tetapi juga China, Jepang dan lain-lain dengan kata lain, tidak semua pengunjung bisa berbahasa Inggris. Oleh karena itu, petugas TIC harus mampu berbicara bahasa lain selain bahasa Inggris. Pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kenyataannya, sebagian besar hanya berbicara bahasa Inggris, sehingga petugas TIC akan menghadapi banyak kesulitan jika mereka bertemu wisatawan yang berbicara bahasa lainnya. Seperti kita ketahui bahwa petugas TIC adalah komunikator utama bagi para pengunjung di setiap obyek wisata. Perhotelan dan komunikasi yang baik diperlukan dalam memberikan pelayanan yang baik. Efeknya adalah bahwa tujuan dari promosi pariwisata tidak dapat dicapai karena informasi tentang pariwisata tidak berhasil dikirim ke para pengunjung. Wisatawan akan merasa tidak puas dengan pelayanan yang diberikan oleh petugas TIC. Mengenai masalah di atas, cara untuk mengatasinya adalah dengan memberikan pendidikan tentang bahasa lain selain bahasa Inggris. Disbudpar Surakarta harus peduli dan bertanggung jawab atas kualitas kemampuan mereka. Lembaga ini dapat membuat beberapa upaya:
Petugas baru untuk menguasai bahasa Inggris dan lainnya. Hal ini karena bahasa asing tidak hanya diperlukan ketika ada para pengunjung asing, tetapi juga ketika mereka berada di program yang melibatkan negara-negara asing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hal ini dapat dilakukan dengan mengundang guru mandarin atau guru bahasa lain untuk mengajar dan melatih para petugas TIC.
b. Loyalitas Rendah Pertumbuhan lembaga tidak dapat dipisahkan dari karya petugas. Seperti keberadaan mereka dan dedikasi sangat prinsipal, semua petugas di TIC harus mematuhi peraturan bekerja di sana. Saat ini, menunjukkan beberapa penurunan dalam hal disiplin. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan sehari-hari di TIC, petugas biasanya datang terlambat. Selain itu, mereka sering mengabaikan merespon mereka dengan meninggalkan tempat kerja tanpa meminta izin. Situasi ini dapat mengurangi upaya mereka dalam mempromosikan obyek wisata. Hasil dari promosi tidak seperti yang diharapkan. Mereka mungkin dapat mencapai hasil lebih baik jika efektivitas mereka dikembangkan ke dalam bentuk yang lebih baik. Cara mengatasinya adalah dengan membayar lebih banyak perhatian kepada pejabat TIC. Kepala Disbudpar Surakarta harus kekhawatiran tentang waktu kerja staf dan kehadiran staf. Situasi ini dapat membuat beberapa upaya:
Kepala Disbudpar Surakarta harus kekhawatiran tentang waktu kerja petugas. Ini berarti bahwa Disbudpar sehari-hari harus membayar lebih memperhatikan pejabat yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bekerja di sana. Kepala harus kekhawatiran tentang waktu kedatangan petugas dalam rangka membangun efektifitas baik dalam waktu kerja petugas.
Kepala Disbudpar Surakarta harus lebih memperhatikan keberadaan petugas. Sebagai tambahan, mereka harus memantau satu lagi bagaimana pekerjaan benar-benar bekerja. Hal ini juga diperlukan untuk memberikan hukuman kepada petugas yang tidak bertanggung jawab C. Pelaksanaan KKM di TIC Disbudpar Surakarta Melaksanakan kegiatan Kuliah kerja Media di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta adalah suatu pilihan yang dikarenakan suatu dorongan untuk
mempelajari
tentang bagaimana menjadi seorang humas di pemerintah dikarenakan pada saat ini humas pemerintah sama pentingnya dengan humas di organisasi ataupun suatu perusahaan. Memilih menjadi humas dari Disbudpar Surakarta bertujuan agar lebih menyelami tentang pariwisata di kota Surakarta khususnya. Serta belajar untuk bagaimana menerapkan marketing public relations dengan mempromosikan pariwisata kepada setiap wisatawan domestic ataupun mancanegara. Selain untuk menerapkan ilmu public relations yang telah dipelajari dalam melaksanakan kkm ini sangatlah penting untuk juga melakukan suatu pengamatan. Pengamatan yang dimaksudkan disini adalah tentang bagaimana kinerja humas Disbudpar Surakarta yang dimana humasnya tersebut ada pada bagian Tourist
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Information center, dissamping itu dengan melakukan pengamatan mampu mengetahui kelemahan yang menjadi kekurangan dan kelebihan yang menjadi kelemahan dari TIC Disbudpar Surakarta. Tourist Information Center(TIC) ini terletak dikantor bagian depan setelah pintu masuk sehingga setiap tamu yang datang dapat langsung terhubung dengan petugas TIC. Kinerja TIC adalah selalu berhadapan dengan tamu untuk Disbudpar, dan tentunya juga para wisatawan domestic maupun Mancanegara. Di TIC biasanya memberikan informasi yang dibutuhkan para tamu ataupun wisatawan, yang kebanyakan meminta informasi tentang kegiatan kebudayaan,dan
info pariwisata di kota Surakarta. Menjemput para
wisatawan juga menjadi suatu aktivitas dari TIC untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan yang biasanya meminta terlebih dahulu kepada pihak TIC. Suatu kesenangan memberikan pelayanan sepenuh hati untuk kepuasan para wisatawan, karena kepuasan setiap wisatawan juga mempengaruhi peningkatan kunjungan pariwisata Surakarta nantinya. Melakukan KKM dan pengamatan di TIC Disbudapar Surakarta mendapatkan suatu ilmu dari bagaimana cara menerima dan melayani tamu dan para wisatawan dengan baik dan juga bagaimana cara menarik para wisatawan untuk menikmati pariwisata kota Surakarta. Selain itu semua di Disbudpar juga menambah wawasan tentang bagaimana membuat suatu kegiatan budaya, dari perencanaan sampai pelaksanaannya, dan tentunya menjadi lebih mencintai kebudayaan daerah dan pariwisata kota Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Aktivitas penulis saat di Disbudpar Surakarta, dalam melaksanakan pelatihan kerja , penulis trainee bekerja sebagai resepsionis di Wisatawan Information Centre (TIC).Mulai memiliki pelatihan kerja dari 7 Maret- 7 April 2011 Jam kerja mulai dari 07:30 sampai 15.30 WIB . Pusat Informasi adalah lembaga yang memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan informasi tentang pariwisata. Pusat Informasi Wisatawan milik Dinas Pariwisata dan Divisi Informasi. Kegiatan pekerjaan pelatihan adalah: 1. Menyediakan layanan informasi kepada pariwisata baik domestik maupun asing yang memerlukan informasi mengenai Kota Surakarta termasuk obyek wisata di Indonesia, tempat umum,budaya dan seni pertunjukan, akomodasi hotel, perjalanan transportasi, pusat perbelanjaan dan tempat-tempat keluar lain sekitar Kota Surakarta. 2. Menyambut tamu yang berkunjung DISBUDPAR 3.
Menerima dan
menyampaikan surat,
proposal
dan
undangan
untuk
DISBUDPAR. 4. Membuat daftar para wisatawan yang telah mengunjungi DISBUDPAR. Selama bekerja sebagai resepsionis penulis tidak hanya melakukan pekerjaan resepsionis, kadang-kadang penulis membantu Departemen Administrasi untuk membuat laporan dan jenis data tentang Public Relations.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari bab-bab sebelumnya dapat diketahui bahwa TIC adalah Public Relations dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata(Disbudpar) Surakarta. KKM yang dilakukan di TIC Disbudpar Surakarta untuk menerapkan ilmu pelajaran dan pengalaman kerja sebagai Public Relations di lembaga pemerintahan. Mempelajari strategi Marketing Public Relations yang dilakukan di TIC dalam memperkenalkan dan memberikan pelayanan informasi kepada public sebagai bagian dari tugas-tugas TIC. Dengan melakukan magang, observasi dan melakukan KKM di TIC, maka dapat diketahui kelemahan dan kekurangan TIC dari setiap melaksanakan tugas-tugasnya yaitu memberikan informasi dan memberikan pelayanan pemandu wisata untuk para wisatawan. 1. Memberikan informasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pelayanan yang diberikan oleh petugas TIC adalah memberikan informasi yang perlu wisatawan. TIC , oleh Disbudpar untuk memberikan informasi tentang tempat wisata di Surakarta. Petugas TIC memberikan informasi lebih lengkap kepada para wisatawan. Bahasa Inggris adalah bahasa yang digunakan di bidang pariwisata untuk berkomunikasi dan berbagi informasi antara orang-orang wisatawan. Petugas TIC memberikan informasi kepada wisatawan selalu
dilakukan dengan sangat baik, jelas dan juga memberikan
informasi yang lengkap.
2. Memberikan pelayanan pemandu wisata untuk para wisatawan Petugas TIC juga memberikan pelayanan pemandu wisata di luar jam kantor. Ini bukan tanggung jawab dari Disbudpar, namun petugas TIC menyediakan wisatwan. Kekuatan petugas TIC adalah memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan. Namun, petugas TIC memiliki beberapa kelemahan petugas TIC terbatas kemampuan berbahasa, dan loyalitas rendah.
a. Selektif dalam merekrut staf baru b. Melatih staf
a. Mengenai waktu kerja petugas TIC b. Pemantauan petugas TIC kerja
B. Saran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan pembahasan dalam bab IV, maka perlu untuk memberikan saran kepada TIC Surakarta Disbudpar. Dalam mempromosikan pariwisata Surakarta, Disbudpar harus menambahkan lebih banyak kegiatan budaya, terutama selama musim liburan atau dalam acara-acara khusus. Selain itu, Disbudpar harus menyediakan layanan wisata panduan untuk memenuhi kepuasan wisatawan. Untuk menciptakan efektivitas yang bagus dan maksimal
dalam pekerjaan staf, petugas TIC harus mematuhi seluruh peraturan
tersebut. Selain itu, petugas TIC diperlukan untuk memiliki uraian tugas yang jelas.
commit to user