PERAN PERPUSTAKAAN SD AN-NISAA’ DALAM MENINGKATKAN LITERASI INFORMASI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh Yanita Safilla NIM : 111002500051
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
PERAN PERPUSTAKAAN SD AN-NISAA’ DALAM MENINGKATKAN LITERASI INFORMASI Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh Yanita Safilla NIM : 111002500051
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Juli 2014
Yanita Safilla
PERAN PERPUSTAKAAN SD AN-NISAA’ DALAM MENINGKATKAN LITERASI INFORMASI
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh Yanita Safilla NIM : 111002500051
Pembimbing,
Alfida, MLIS NIP. 19710215 199903 2 001
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M
ABSTRAK
Yanita Safilla Peran Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam Meningkatkan Literasi Informasi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya–upaya yang dilakukan Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi dan untuk mengetahui dampak yang diperoleh siswa dari peningkatkan literasi informasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang pengambilan datanya dilakukan melalui kuesioner dan observasi. Kuesioner disebar kepada siswa kelas 3 SD dengan populasi penelitian seluruh siswa SD berjumlah 504 siswa. Adapun sampel yang digunakan sebanyak 51 responden atau 10% dari keseluruhan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Model literasi informasi The Big6 Skills digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum peran perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi sudah baik. Hal ini terlihat dari berbagai upayaupaya yang telah dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi dan dampak yang diperoleh siswa dari peningkatkan literasi informasi. Upayaupaya yang dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi yaitu perpustakaan mengenalkan DDC untuk menemukan sumber bacaan, kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah, memahami pelatihan pendidikan pemakai, dan pustakawan membantu dalam mengakses informasi. Adapun skor rata-rata yang didapatkan adalah 3,24 dan menunjukkan nilai positif. Kemudian mengenai dampak yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi informasi juga mencapai nilai positif. Hasil skor akhir rata-rata adalah 3,07. Keduanya berada pada skala interval 2,52 – 3,27. Kata kunci : Literasi Informasi, Perpustakaan SD An-Nisaa’, Perpustakaan Sekolah
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta bimbinganNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Kuliah (Skripsi) ini dengan lancar dan tepat pada waktunya dengan judul “Peran Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam Meningkatkan Literasi Informasi”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Pada proses penulisan skripsi ini banyak hambatan yang dihadapi penulis namun itu semua merupakan proses pembelajaran. Tersusunnya penulisan skripsi tidak terlepas dari bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS dan Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan serta bersedia meluangkan waktunya hingga penulisan skripsi ini selesai.
ii
4. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku penguji dan dosen pembimbing akademik yang telah memberikan masukan-masukan serta membimbing penulis dalam perbaikan skripsi ini. 5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis. 6. Ibu Vera Yunindra, S.Sos, selaku kepala Perpustakaan Sekolah An-Nisaa’ yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian dan senantiasa membantu penulis jika mengalami kesulitan, serta siswa/i kelas 3 SD AnNisaa’ yang telah memberikan kesempatan untuk penulis teliti. 7. Orang tua tercinta yang selalu sabar mendidik, memberikan motivasi dan mendoakan penulis
tiada henti-hentinya sehingga penulis
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini, terimakasih atas dukungan moril dan materilnya serta do’a yang tulus yang selalu mengiringi setiap langkahku. Adik-adikku yang selalu menghibur dan memberi semangat selama proses penulisan skripsi. 8. Sahabat-sahabatku, Eva, Dwi, Tika, Vany, Delia, dan Mega terimakasih selalu memberikan do’a dan dukungan kepada penulis. Semoga kelak kita menjadi orang yang sukses. 9. Sahabat-sahabat terbaikku selama kuliah, Nenden, Husnul, Faris, Anjun, Fitri, Dita, Novi, Dea, Aaf, Dini, Ninu, Echa, Yuni dan Wida terimakasih atas dukungan dan bantuannya. Serta teman-teman seperjuangan, JIP angkatan 2010 terutama kelas B yang selalu kompak terimakasih atas kebersamaannya.
iii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun penulis berusaha semampu dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki untuk menyusun penulisan skripsi dengan sebaikbaiknya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan partisipasi semua pihak untuk memberikan kontribusi baik kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya penulisan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi pembacanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 21 Juli 2014
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................
4
D. Metode Penelitian ..................................................................
5
E. Sistematika Penulisan ........................................................... 12 BAB II
TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Sekolah ............................................................ 15 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah ................................... 15 2. Tujuan Perpustakaan Sekolah ......................................... 17 3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah ........................ 19 4. Peran Perpustakaan Sekolah ........................................... 24 B. Literasi Informasi .................................................................. 26 1. Pengertian Literasi Informasi .......................................... 26 2. Manfaat Literasi Informasi .............................................. 28 3. Model Literasi Informasi yang digunakan ...................... 29 4. Keterampilan dan Standar Literasi Informasi ................. 30 5. Program Literasi Informasi ............................................. 35 C. Penelitian Terdahulu ............................................................. 37
BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SD AN-NISAA’ A. Sejarah Perpustakaan SD An-Nisaa’ ..................................... 40 B. Visi dan Misi Perpustakaan SD An-Nisaa’ ........................... 41 C. Waktu Kunjungan Perpustakaan SD An-Nisaa’ ................... 41
v
D. Struktur Organisasi Perpustakaan SD An-Nisaa’ ................. 41 E. SDM Perpustakaan SD An-Nisaa’ ........................................ 44 F. Koleksi dan Fasilitas Perpustakaan SD An-Nisaa’ ............... 45 G. Anggaran Perpustakaan SD An-Nisaa’ .................................. 46 H. Jenis Layanan Perpustakaan SD An-Nisaa’ .......................... 47 I. Pengadaan Bahan Pustaka Perpustakaan SD An-Nisaa’ ....... 50 J. Program Kerja dan Kegiatan Perpustakaan SD An-Nisaa’ ... 51 K. Peraturan Perpustakaan dan Tata Tertib Perpustakaan SD AnNisaa’ .................................................................................... 52 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden .............................................................. 55 B. Analisis Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi Informasi ................................................................. 57 C. Analisis Dampak yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi Informasi .................................................................. 79
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 93 B. Saran ...................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 95 LAMPIRAN ....................................................................................................... 98 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
DAFTAR TABEL
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Tabel 1 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11
Jenis kelamin responden .................................................... Koleksi perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan siswa ................ Kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah .................................. Perpustakaan sekolah memiliki layanan dan fasilitas .................. Pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah ............................... Pentingnya pendidikan pemakai ...................................................... Memahami pelatihan pendidikan pemakai .................................... Pustakawan membantu dalam mengakses informasi ................... Perpustakaan membantu menentukan topik .................................. Perpustakaan mengajarkan menentukan kata kunci ..................... Perpustakaan membantu menentukan sumber informasi terbaik
56 57 58 59 60 62 63 64 65 66
............................................................................................................. 67 12. Tabel 12 Perpustakaan membantu memilih dan membandingkan informa si dari berbagai sumber yang dapat dipercaya ............................... 68 13. Tabel 13 Perpustakaan mengenalkan DDC untuk menemukan sumber bacaan .................................................................................................. 69 14. Tabel 14 Perpustakaan menjelaskan cara menggunakan indeks ................. 70 15. Tabel 15 Perpustakaan memberi pelatihan cara membaca cepat ................ 71 16. Tabel 16 Perpustakaan mengarahkan untuk menandai informasi yang dipi lih .......................................................................................................... 72 17. Tabel 17 Perpustakaan membimbing menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan ............................................ 73 18. Tabel 18 Mempresentasikan informasi ........................................................... 74 19. Tabel 19 Perpustakaan melatih untuk mengevaluasi hasil informasi didukung oleh fakta .......................................................................... 75 20. Tabel 20 Perpustakaan membantu mengevaluasi proses pencarian infor masi ..................................................................................................... 76 21. Tabel 21 Rekapitulasi upaya-upaya perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi ................................................................................ 77 22. Tabel 22 Siswa dapat menentukan topik ........................................................ 79 23. Tabel 23 Siswa dapat menentukan kata kunci ............................................... 80 24. Tabel 24 Siswa dapat menentukan informasi terbaik ................................... 81 25. Tabel 25 Siswa dapat memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya .......................................................... 82 26. Tabel 26 Siswa dapat memahami DDC untuk menemukan sumber bacaan ..... ......................................................................................................... 83 27. Tabel 27 Siswa dapat menggunakan indeks dengan cepat dan tepat .......... 84 28. Tabel 28 Siswa dapat memahami cara membaca cepat ................................ 85
vii
29. Tabel 29 Siswa dapat menandai informasi yang dipilih ............................... 86 30. Tabel 30 Siswa dapat menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan ..................................................................... 87 31. Tabel 31 Siswa dapat mempresentasikan informasi ..................................... 88 32. Tabel 32 Siswa dapat membuat evaluasi terhadap hasil informasi didukung oleh fakta ............................................................................................ 89 33. Tabel 33 Siswa dapat melakukan evaluasi dalam proses pencarian informasi .............................................................................................................. 90 34. Tabel 34 Rekapitulasi dampak yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi informasi ............................................................................................ 91
viii
DAFTAR GAMBAR
1.
Struktur Organisasi Perpustakaan An-Nisaa’ ........................................ 42
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Pengajuan Proposal Skripsi
Lampiran 2
Surat Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 3
Surat Perubahan Judul Skripsi
Lampiran 4
Surat Izin Penelitian
Lampiran 5
Kuesioner
Lampiran 6
Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7
Surat Penguji Skripsi
Lampiran 8
Hasil Dokumentasi
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada saat ini informasi sangat berkembang pesat dan menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Salah satu unsur literasi adalah melalui membaca. Membaca dapat menumbuhkan kemelekan informasi. Informasi bisa kita dapatkan dimana saja dan kapan saja. Pada umumnya informasi dapat kita temukan dalam
bentuk tercetak, terekam
maupun digital.
Keberadaan
perpustakaan menjadi bagian yang terpenting untuk mendapatkan informasi. Salah satunya perpustakaan sekolah yang dapat menunjang keberhasilan literasi informasi. Pustakawan atau tenaga pendidik dituntut mempunyai keterampilan literasi informasi. Perpustakaan sekolah merupakan penunjang proses kegiatan belajar dan mengajar. Dimana dalam hal ini pustakawan dan tenaga pendidik mempunyai peranan penting yaitu dapat membantu menggunakan dan mendapatkan informasi dengan efektif dan efesien. Sehingga siswa dapat terpenuhi dalam memperoleh informasi. Fungsi perpustakaan sekolah diantaranya membantu para siswa mengeksplor lebih luas dari pelajaran yang didapat dalam kelas. Diharapkan para siswa dapat mengaplikasikan kemampuan literasi informasinya untuk menemukan informasi diluar dari apa yang diperolehnya dari pembelajaran di kelas. Literasi informasi atau keaksaraan informasi atau Information Literacy dalam bahasa asing merupakan istilah-istilah yang sama. Istilah tersebut masih terdengar
1
2
asing oleh sebagian orang walaupun tak sedikit pula yang sering mendengar, mereka terkadang tidak memahami arti sebenarnya dari istilah tersebut. Istilah literasi informasi dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan dan menemukan informasi.1 Dengan memiliki literasi informasi dapat mempermudah kita dalam melakukan kegiatan yang berhubungan dengan informasi. Literasi informasi akan bermanfaat dalam persaingan di era globalisasi ini apabila kita memiliki kemampuan belajar secara terus menerus. Perpustakaan memiliki peranan yang signifikan untuk mendukung gemar membaca dan meningkatkan literasi informasi, juga untuk mengembangkan siswa supaya dapat belajar secara independen.2 Peran perpustakaan sangatlah penting karena membantu pemustaka dalam mendukung kemampuan mendapatkan informasi. Untuk itu, diharapkan bahwa pustakawan dapat memberi arahan dan membantu pemustaka dalam menemukan informasi serta pengenalan terhadap program literasi informasi. Pada
dasarnya
program
perpustakaan
madrasah/sekolah
dapat
dikategorisasikan menjadi 2 bagian yaitu : pembinaan minat baca dan keterampilan information literacy.3 Hal ini bertujuan agar peningkatan kebiasaan dan kemampuan membaca dalam menyatukan literasi informasi. Kunci dari untuk menjadikan siswa yang berpengetahuan adalah gabungan dari minat baca dan tingkat keterampilan literasi informasi yang tinggi.
1
Ida Farida, dkk., Information Literacy Skill : Dasar Pembelajaran Seumur Hidup, (Jakarta : UIN Press, 2005), h. 30. 2 Suherman, Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah: Referensi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Bandung : MQS Publishing, 2009), h. 1. 3 Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, (Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 125.
3
Hal yang mendorong penulis untuk meneliti adalah banyaknya perpustakaan sekolah yang kurang memiliki peran dalam meningkatkan literasi informasi. Oleh karena itu, literasi informasi harus diterapkan di sekolah untuk mencegah terjadinya penerapan teknologi informasi. Dengan melihat perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat siswa menjadi diperdaya oleh teknologi. Melalui literasi informasi siswa diharapkan dapat menggunakan dan mengevaluasi informasi. Begitu pula hal nya dengan perpustakaan SD An-Nisaa’, perpustakaan SD An-Nisaa’ bukan hanya tempat menyimpan buku melainkan tempat untuk meningkatkan literasi informasi. Sehingga memiliki peran yang sangat penting di sekolah. Perpustakaan SD An-Nisaa’ telah melakukan program literasi informasi malalui bimbingan pemakai perpustakaan, story telling, cerita berpasangan, nonton film. Semua program ini dilakukan untuk meningkatkan literasi informasi. Pustakawan dituntut memiliki kemampuan untuk mengajarkan keterampilan literasi informasi. Melalui program tersebut, siswa tidak hanya belajar di kelas tetapi dapat mengeksplor imajinasinya dan mengembangkan kreativitasnya di perpustakaan sehingga dapat menumbuhkan melek informasi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut dalam skripsi. Adapun tema yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah “Peran Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam Meningkatkan Literasi Informasi”.
4
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1.
Pembatasan Masalah Untuk memperjelas sasaran yang akan dicapai melalui penelitian sesuai
dengan masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis memberikan batasan penelitian sebagai berikut : Penelitian ini dilakukan pada perpustakaan SD An-Nisaa’ dan masalah yang akan diteliti terbatas pada peran perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi. 2.
Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimana upaya–upaya yang dilakukan perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi? 2. Bagaimana dampak yang diperoleh siswa dari peningkatkan literasi informasi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran umum
mengenai : 1.
Untuk mengetahui upaya–upaya yang dilakukan perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi
2.
Untuk mengetahui dampak yang diperoleh siswa dari peningkatkan literasi informasi
5
2.
Manfaat Penelitian Manfaat dalam penelitian ini adalah : 1.
Memberi kontribusi berupa masukan–masukan dalam hal literasi informasi untuk meningkatkan kualitas perpustakaan
2.
Sebagai bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang mengangkat topik yang serupa dalam penelitiannya
3.
Menambah wawasan dan pengetahuan untuk penulis tentang permasalahan serta solusi untuk menghadapinya
D. Metode Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini adalah penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1.
Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku. Di dalamnya
terdapat
menginterpretasikan
upaya
mendeskripsikan,
kondisi-kondisi
sekarang
mencatat, ini
terjadi
analisis
dan
atau
ada.4
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berupa angka-angka. Pendekatan penelitian ini memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dengan memberikan kuesioner kepada responden.
4
Mardalis, Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), h. 26.
6
2.
Sumber Data Pada penelitian ini, sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
terdiri dari dua data, yaitu: 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung dengan melakukan penelitian yang terdiri atas hasil pengamatan langsung dan penyebaran kuesioner dengan siswa/i kelas 3 SD AnNisaa’. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang tersedia dan telah diolah terlebih
dahulu
seperti
buku-buku
dan
literatur
lainnya
yang
berhubungan dengan penelitian. 3.
Populasi dan Sampel Populasi adalah subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.5 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa/i SD An-Nisaa’. Teknik sampling yang digunakan peneliti adalah accidental sampling. Accidental sampling yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang yang kebetulan ada atau dijumpai. Menurut Suharsismi Arikunto, jika jumlah subjeknya lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih sehingga hasil yang didapat semakin akurat.6 Berdasarkan ketentuan tersebut
5
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi : Dilengkapi dengan Metode R&D, 15th ed. (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 90. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, 4th ed. (Jakarta : Rineka Cipta, 1998), h. 120.
7
dengan keterbatasan dana dan kemampuan penulis, maka penulis mengambil jumlah sampel yaitu sebanyak 10%. Dimana jumlah seluruh siswa SD berjumlah 504 siswa. Setelah mengetahui jumlah siswa populasi yang ada, maka penulis mengambil perwakilan dari kelas 3 SD yang akan menjadi sampel penelitian. Karena hanya siswa kelas 3 SD yang kebetulan ada atau dijumpai. Jumlah sampel yang akan diambil yaitu 10% x 504= 50,4, kesimpulannya penulis mengambil sampel sebanyak 51 siswa. 4.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan fokus dan
tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan berdasarkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi yang hasilnya diuraikan dalam tulisan naratif. Untuk data sekunder diperoleh dari penelusuran data dan informasi dari dokumen atau catatan yang memiliki keterkaitan dengan objek penelitian. Alat atau teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah : 1. Library Research (Riset Kepustakaan) Riset Kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, artikel, laporan dan sebagainya).7 2. Field Research (Penelitian Lapangan ) a. Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.8 Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan yang 7
Ibid., h. 65. Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: STIA-LAN Press.,1999), h.
8
63.
8
dipelajari dan aktivitas-aktivitas yang tengah berlangsung. Kemudian hasil dari observasi tersebut dicatat menjadi suatu catatan observasi yang berisi deskripsi hal-hal yang diamati secara lengkap dengan keterangan tanggal dan waktu. b. Kuesioner yaitu pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara kronologis dari yang umum mengarah ke yang khusus untuk diberikan kepada responden.9 5.
Teknik Pengolahan Data 1. Verifikasi Data Teknik pengolahan data yang pertama dilakukan adalah verifikasi data, yaitu melakukan pengecekan data kuesioner yang telah disebar dengan melihat kelengkapan data, apakah ada data kuesioner yang salah diisi oleh responden. Sehingga data yang akan diolah tidak mengandung kesalahan. 2. Tabulasi Data yang telah disusun dan dihitung, selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, pembuatan tabel tersebut dilakukan dengan cara tabulasi langsung karena data langsung dipindahkan dari kuesioner ke kerangka tabel yang telah disiapkan tanpa proses perantara. 3. Analisis Data Data
hasil
penelitian
dikumpulkan
oleh
peneliti
dengan
menggunakan teknik pengolahan data. Selanjutnya data dianalisis oleh
9
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991), h.55.
9
peneliti.10 Analisis data merupakan suatu proses lanjutan dari proses pengolahan data untuk melihat bagaimana menginterpretasikan data, kemudian menganalisis data dari hasil yang sudah ada pada tahap hasil pengolahan data. Data-data yang diterima melalui kuesioner ini kemudian diolah dengan menggunakan teknik perhitungan persentase dengan menggunakan rumus : P=
x 100 %
Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi yang sedang dicari Prosentasenya N = Number of Case (jumlah frekuensi/banyaknya individu)11 Berdasarkan rumusan tersebut, maka tolak ukur yang digunakan penulis yaitu:
10
0%
: Tidak ada
1% - 24,99%
: Sebagian kecil
25% - 49,99%
: Hampir setengahnya
50%
: Setengahnya
50,01% - 74,99%
: Sebagian besar
75% - 99,99%
: Hampir seluruhnya
100%
: Seluruhnya.12
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h. 170. 11 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2012 ), h. 43. 12 Yona Primadesi, “Kontribusi Komentar Para Tokoh pada Blurb dalam Upaya Menarik Pembaca: Studi Kasus Mengenai Kontribusi Komentar Para Tokoh pada Blurb dalam Upaya
10
4. Menganalisis data dengan skala pengukuran Data yang telah dihitung persentasenya kemudian dianalisis dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata sangat setuju, setuju, raguragu, tidak setuju, sangat tidak setuju.13 Namun untuk menghindari jawaban yang ragu-ragu maka penulis hanya menggunakan empat penilaian persepsi dan bobot/nilai untuk masing-masing penilaian yaitu : Pernyataan
Nilai
Sangat Setuju
4
Setuju
3
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Agar dapat mengetahui penilaian responden terhadap suatu objek, maka skor-skor dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata tersebut. Skor rata-rata adalah hasil penjumlahan dari skor pada tiap skala yang dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Menarik Pembaca di Toko Buku Gramedia Cabang Padang,” Pustaha,Vol.2, No.1, (Juni 2006) : h.18. 13 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, h. 107.
11
Perhitungan skor rata-rata dapat dituliskan dalam model matematik sebagai berikut : X=
(
) (
) (
) (
)
Keterangan : X
: Skor rata-rata
(S4 .... S1)
: Skor pada skala 4 sampai 1
F
: Frekuensi jawaban
N
: Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi Skala diatas adalah skala ordinal yang mana skala ordinal memiliki
keterbatasan analisa, yang hanya menyatakan bahwa objek yang diteliti sangat baik ataupun sangat tidak baik. Agar analisa menjadi luas, maka skala ordinal dapat diubah menjadi skala interval, untuk menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antar titik-titik yang berdekatan. Skala interval diperlukan untuk menentukan posisi responden dalam suatu objek penilaian apakah termasuk dalam kriteria sangat puas, puas, tidak puas, sangat tidak puas. Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih antara skor terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval : Skala interval {a (m-n) : b} Keterangan : a
: Jumlah Atribut
m
: Skor Tertinggi
12
n
: Skor Terendah
b
: Jumlah Skala penilaian yang ingin dibentuk/ditetapkan Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah 4, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval dapat dihitung sebagai berikut : {1 (4-1) : 4}, jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut : a. Sangat positif : 3,28 – 4, 03 b. Positif
: 2,52 – 3,27
c. Negatif
: 1,76 – 2,51
d. Sangat Negatif : 1,00 – 1,75
E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Pada bab ini di uraikan Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II
TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini berisi suatu landasan teoritis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah yang hendak diteliti, meliputi : Perpustakaan Sekolah (Pengertian Perpustakaan Sekolah, Tujuan Perpustakaan Sekolah, Tugas
dan
Fungsi
Perpustakaan
Sekolah,
Peran
Perpustakaan Sekolah), dan Literasi Informasi (Pengertian
13
Literasi Informasi, Manfaat Literasi Informasi, Model Literasi Informasi yang digunakan, Keterampilan dan Standar Literasi Informasi dan Program Literasi Informasi) dan Penelitian Terdahulu. BAB III
GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SD ANNISAA’ Pada bab ini di uraikan tentang Sejarah Perpustakaan SD An-Nisaa’, Visi dan Misi Perpustakaan SD An-Nisaa’, Waktu Kunjungan Perpustakaan SD An-Nisaa’, Struktur Organisasi Perpustakaan SD An-Nisaa’, SDM Perpustakaan SD An-Nisaa’, Koleksi dan Fasilitas Perpustakaan SD AnNisaa’, Anggaran Perpustakaan SD An-Nisaa’, Jenis Layanan Perpustakaan SD An-Nisaa’, Pengadaan Bahan Pustaka Perpustakaan SD An-Nisaa’ Program Kerja dan Kegiatan
Perpustakaan
SD
An-Nisaa’,
Peraturan
Perpustakaan dan Tata Tertib Perpustakaan SD An-Nisaa’. BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi penjelasan dan pemaparan tentang upaya–upaya yang dilakukan Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi dan dampak yang diperoleh siswa dari peningkatkan literasi informasi.
BAB V
PENUTUP Pada bab ini penulis memberikan kesimpulan yang merupakan rangkuman dari hasil penelitian yang telah
14
dilaksanakan, dan dari kesimpulan tersebut penulis akan memberikan saran-saran yang merupakan masukan yang membangun bagi pihak-pihak yang terkait.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Sekolah 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah Menurut Standar Nasional Indonesia untuk Perpustakaan Sekolah (SNI 7329-2009), pengertian perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan pendidikan dasar pada satuan pendidikan formal dan menengah yang merupakan bagian integral atau satu kesatuan dari kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk
mendukung
tercapainya
tujuan
pendidikan
sekolah
yang
bersangkutan.14 Sehingga perpustakaan sekolah menjadi tempat yang paling utama di lingkungan sekolah. International Federation of Library Associations and Institutions IFLA/UNESCO pada tahun 2000 mengeluarkan manifesto tentang perpustakaan sekolah. Manifesto yang dicetuskan adalah “Perpustakaan sekolah dalam pendidikan dan pembelajaran untuk semua”. Perpustakaan sekolah dapat menyediakan informasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan pengetahuan. Perpustakaan sekolah merupakan sarana atau tempat bagi para murid agar terampil belajar sepanjang hayat dan mampu menjadikan sebagai warga negara yang bertanggung jawab dengan
14
Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan, (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 2.
15
16
mengembangkan daya pikir.15 Sudah terlihat jelas bahwa perpustakaan sekolah merupakan fondasi pada lembaga pendidikan. Menurut UNESCO, International Bureau of Education UNESCO, adalah salah satu Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah pendidikan, ilmu pengetahuan dan budaya, dunia mengemukakan definisi perpustakaan sekolah sebagai berikut : “Full and unified range of carefully selected printed and audio visual materials, organized and indexed by subject for sufficient retrieval and use, together with effective advisory and distribution services and the essential equipment needed to instruction ; and stimulate assist both group study and individualized learning and self-instruction”. (Kumpulan koleksi dengan ragam yang luas yang menyatu dari bahanbahan tercetak dan bahan pandang dengan yang diseleksi dengan penuh hati-hati, diorganisasi dan diindeks menurut subjek agar dapat dengan mudah ditemukan kembali dan digunakan, bersama dengan menyediakan layanan konsultasi, dan distribusi, menyediakan peralatan pokok yang dibutuhkan dalam proses belajar mengajar, merangsang dan membantu belajar kelompok, belajar perorangan dan belajar mandiri).16 Secara sederhana definisi perpustakaan sekolah ialah perpustakaan yang fungsi utamanya membantu tercapainya tujuan sekolah yang berada di sekolah serta dikelola oleh sekolah yang bersangkutan.17 Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu tempat yang berada di lembaga pendidikan yang dimanfaatkan sebagai penunjang belajar dan mengajar agar terciptanya masyarakat yang bertanggung jawab.
15
IFLA/UNESCO, ”Pedoman Perpustakaan Sekolah”, artikel diakses pada 20 Februari 2014 dari http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm 16 Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h.32-33 17 Sulistyo-Basuki, Periodisasi Perpustakaan Indonesia, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994), h. 56.
17
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah Secara umum tujuan Perpustakaan Sekolah diselenggarakan sebagai suatu
perangkat
kelengkapan
pendidikan
untuk
bersama
dengan
kelengkapan-kelengkapan yang lain guna meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa berdasarkan sistem pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Secara khusus tujuan Perpustakaan Sekolah adalah sebagai berikut : 1. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca; 2. Mendayagunakan budaya tulisan; 3. Mengembangkan kemampuan mencari, mengolah, dan memanfaatkan informasi; 4. Mendidik siswa agar dapat memelihara dan memafaatkan bahan pustaka; 5. Meletakkan dasar-dasar kearah belajar mandiri; 6. Memupuk minat dan bakat; 7. Menumbuhkan
penghargaan
(apresiasi)
terhadap
pengalaman
imajinatif; dan 8. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan atas tanggung jawab dan usaha sendiri.18 18
Rachman Hermawan S dan Zulfikar Zen, Etika Kepustakawanan : Suatu Pendekatan terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia, (Jakarta : Sagung Seto, 2006), h. 37-38.
18
Tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut : 1. Agar timbul kecintaan terhadap membaca, memupuk kesadaran membaca dan menanamkan kebiasaan membaca, 2. Membimbing dan mempercepat penguasaan teknik membaca, 3. Memperluas dan memperdalam pengalaman belajar, 4. Membantu perkembangan percakapan bahasa dan daya pikir murid, 5. Dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara baik, 6. Memberikan dasar-dasar kemampuan penelusuran informasi, dan 7. Memberikan dasar-dasar kemampuan ke arah studi sendiri.19 Penekanan pada proses belajar dari berbagai sumber informasi. Tujuan utama adalah untuk mempersiapkan pengguna untuk situasi masa depan belajar dari akses informasi dan menggunakan melalui pengetahuan dan kemampuan dalam proses pencarian informasi.20 Tujuan perpustakaan sekolah ialah membantu sekolah dalam mencapai tujuannya sesuai dengan kebijakan sekolah dimana perpustakaan tersebut bernaung.21 Dari beberapa uraian diatas tentang tujuan perpustakaan sekolah, pada intinya adalah tujuan perpustakaan sekolah yaitu mendukung kegiatan belajar agar dapat memenuhi kebutuhan informasi seluruh civitas yang ada di lingkungan sekolah.
19
Sismanto, Manajemen Perpustakaan Digital, (Jakarta : Afifa Pustaka, 2007), h. 6. Jami L. Jones dan Kaye B. Dotson, “Building the Disposition of Reflection through the Inquiry-focused School Library Program”, Proquest, no. 1 (Januari 2010): h. 38. 21 Sulistiyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Universitas Terbuka, 1994), h.51. 20
19
3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Sekolah Tugas adalah sesuatu kewajiban yang harus dilakukan atau sesuatu yang ditentukan untuk dikerjakan. Setiap perpustakaan mempunyai tugastugas sebagaimana yang telah diberikan oleh lembaga induk yang menaunginya.
Perpustakaan
sekolah
tugasnya
adalah
menunjang
terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah yang bersangkutan.22 Tugas pokoknya perpustakaan sekolah menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang lain.23 Salah satu fungsi dari perpustakaan sekolah adalah untuk mengajar peserta
didik
media
dan
keterampilan
literasi
informasi
untuk
mengidentifikasi, memilih, mengatur, dan mengevaluasi informasi.24 Selain itu, ada beberapa fungsi perpustakaan sekolah, yaitu : 1.
Membantu para siswa melaksanakan penelitian dan membantu menemukan keterangan-keterangan yang lebih luas dari pelajaran yang didapatnya di dalam kelas.
2.
Memupuk daya kritis siswa.
3.
Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa.
4.
Tempat untuk melestarikan kebudayaan. Adanya koleksi-koleksi karya sastra dan budaya dari masa ke masa, siswa dapat mempelajari dari perpustakaan.
22
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, (Jakarta : Sagung Seto, 2006), h. 71-72. Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 40. 24 Marlene Asselin, “School library education in thirteen countries in Sub-Saharan Africa”, Proquest, no. 2 (Juli 2012): h. 85. 23
20
5.
Sebagai
pusat
penerangan.
Berbagai
informasi-informasi
perkembangan zaman sebagai penerangan bagi siswa untuk berpijak pada zamannya. 6.
Menjadi pusat dokumentasi. Berbagai dokumen-dokumen sekolah baik dari hasil karya siswa ataupun dokumen lainnya yang berharga untuk dikenang dan diketahui para siswa tahun-tahun berikutnya bahkan bisa menjadi pendorong untuk maju.
7.
Sebagai tempat rekreasi. Bacaan-bacaan ringan, cerita-cerita fiksi yang tersedia di perpustakaan dapat menjadi pelepas ketegangan setelah sekian jam menggeluti ilmu di dalam kelas. Masuk perpustakaan dan membaca bacaan segar merupakan rekreasi yang sehat dan tetap mendidik.25
Fungsi perpustakaan madrasah/sekolah adalah : 1. Preservasi, yaitu menyimpan dan menjaga kelestarian produk ilmu dan budaya di lingkungan madrasah serta mengumpulkan dan menyimpan bahan lain. 2. Informasi, yaitu menjamin lingkungannya terinformasi dengan baik, terutama hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan, pembelajaran, pelajaran, ilmu, agam dan kehidupan sehari-hari. 3. Pendidikan, yaitu ikut melaksanakan pendidikan baik untuk peserta didik di madrasah, maupun untuk pihak lain di dalam dan di sekitar madrasah.
25
Larasati Milburga, dkk., Membina Perpustakaan Sekolah, (Yogyakarta : Kanisius, 1991), h. 61.
21
4. Dakwah, yaitu menampilkan perpustakaan madrasah sebagai suatu unit kerja yang berada di lingkungan madrasah yang mampu menarik lingkungannya, baik peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, orang tua murid dan masyarakat lingkungannya beramal sholeh dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar dan tercela. 5. Penelitian, yaitu melaksanakan penelitian sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan madrasah, serta menyiapkan sarana penelitian, terutama penelitian kepustakaan atau literatur. 6. Budaya, yaitu memfasilitasi kreasi budaya dengan kekuatan koleksi dan fasilitas yang dimilikinya.26 Menurut Darmono, perpustakaan mengemban beberapa fungsi umum sebagai berikut : 1. Fungsi Pendidikan Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. 2. Fungsi Informasi Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna dapat mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai
26
Hakim, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah, h. 35-38.
22
dengan kebutuhan. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. 3. Fungsi kebudayaan Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan pusataka dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan oleh pengguna untuk : a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok. b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan kehidupan, yang merupakan salah satu kehidupan manusia terhadap citra rasa seni. c. Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam berkesenian d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antara budaya serta harmonis. e. Menumbuhkan budaya baca dikalangan pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi. 4. Fungsi penelitian Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang
23
disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi, sesuai dengan kebutuhan lembaga. 5. Fungsi rekreasi Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk : a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu luang c. Menunjang berbaga kegiatan kreatif serta hiburan yang positif. 6. Fungsi Deposit Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia.27 Penekanan fungsi perpustakaan sekolah yang titik beratnya pada fungsi edukatif dan rekreatif, harus sanggup menampung segala macam sumber informasi yang sesuai dengan fungsi-fungsi tersebut, yaitu sumber-sumber informasi yang bersifat edukatif dan rekreatif.28 Berdasarkan uraian-uraian tentang tugas dan fungsi perpustakaan sekolah dapat disimpulkan bahwa, tugas perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dapat menyediakan koleksi yang sesuai dengan kurikulum yang ada di sekolah tersebut sehingga dapat dimanfaatkan
27
Darmono, Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja, (Jakarta : Grasindo, 2007), h. 3-5. 28 Pawit M. Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995), h. 18.
24
dengan baik. Sedangkan fungsi perpustakaan sekolah adalah terciptanya keseluruhan memanfaatkan informasi sesuai dengan kebutuhan pemustaka yang ada di lingkungan sekolah. 4. Peran Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam memenuhi keperluan
pendidikan
terutama
sebagai
sarana
mengembangkan
kecerdasan intelektual setiap peserta didik. Oleh karena itu, mengabaikan keberadaan perpustakaan berarti mengurangi kesempatan bagi peserta didik dalam mengembangkan potensi yang dimiliki mereka.29 Pentingnya peran perpustakaan dalam proses pembelajaran pada lembaga pendidikan sebenarnya telah sejak lama disadari oleh segenap pemerhati, penyelenggara, para pakar di Diknas, maupun oleh hampir seluruh lapisan masyarakat yang peduli pada pendidikan. Bahkan peran perpustakaan tersebut oleh mereka dianggapnya sebagai perumpamaan “Jantung” atau “Ruh” dari proses panjang dari pendidikan itu sendiri. Peranannya yang signifikan tersebut, begitu sangat strategis dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran dan dalam menentukan kualitas pendidikan.30 Dengan perumpamaan tersebut kita dapat menyadari begitu pentingnya peran perpustakaan sekolah. Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu, peranan yang
29
Komarudin, “Rencana Strategis Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Praktis ”, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan, no. 1 (2012): h. 20. 30 Pungki Purnomo, “Pembekalan “Life Long Learning” di Madrasah melalui Penerapan Pembelajaran Berbasis Perpustakaan”,dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan sebagai Center for Learning Society, (Jakarta : Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 123.
25
harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan. Peranan yang dapat dijalan oleh perpustakaan antara lain: 1.
Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestari khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat. 2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya. 3. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani. 4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca,dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat. 5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya. 6. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia. 7. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. 8. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan melakukan pendidikan pemakai dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak. 9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya. 10. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. 11. Secara tidak langsung perpustakaan dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja.31 Peran perpustakaan sekolah akan menjadi signifikan dalam pembelajaran di sekolah (dalam sistem belajar mengajar) : 1. Perpustakaan
berubah
dari
hanya
berperan
sebagai
“layanan
penunjang” (supportive services) menjadi mitra proses pembelajaran.
31
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat h. 68-69.
26
2. Perpustakaan berubah dari penyedia informasi tercetak menjadi koleksi multimedia dinamis yang menyediakan informasi yang lengkap yang berhubungan kegiatan kurikulum. Dengan melihat perubahan di atas maka pustakawan akan terlibat aktif dalam pembelajaran di sekolah. Selama fokus pendidikan telah beranjak dari produk pembelajaran kepada proses pembelajaran yang akan menghasilkan outcome maka tugas, fungsi dan dedikasi pustakawan akan semakin besar peranannya.32 Program perpustakaan sekolah tidak akan ada semata-mata karena pustakawan sendiri percaya bahwa mereka mendukung proses belajar siswa. Sebaliknya, pustakawan sekolah perlu memberikan bukti untuk membenarkan perpustakaan sebagai benteng pendidikan.33 Jadi, dapat disimpulkan bahwa peran perpustakaan sekolah sangatlah penting karena menjadi tempat sentral di lembaga pendidikan sehingga dengan
adanya
perpustakaan
dapat
menciptakan
keberhasilan
pembelajaran dalam menentukan kualitas pendidikan.
B. Literasi Informasi 1. Pengertian Literasi Informasi Menurut Mackall, informasi berkembang dengan cepat dan tanpa batas, akibatnya tidak semua informasi itu benar, untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, siswa harus memiliki kemampuan dalam memperoleh, 32
LIPI, “Membangun Perpustakaan Sekolah Model”, artikel diakses pada 16 Februari 2014 pada www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php 33 Maria Cahill dan Jennifer Richey, “Integration of evidence-based library and information practice into school library education: A case study”, Proquest, no. 2 (Juli 2012): h. 95.
27
menganalisa, mengelola, mempertahankan, dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan.34 Menurut The Association of College and Research Libraries (ACRL), literasi informasi secara sederhana adalah kemampuan seseorang untuk mengenali kapan suatu informasi dibutuhkan dan kemampuan sesorang untuk menemukan, mengevaluasi serta menggunakan informasi tersebut secara efektif.35 Menurut Standar Nasional Perpustakaan (SNP) (010-2011) Literasi informasi adalah kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan penting,
menggunakan
berbagai
strategi
pengumpulan
informasi,
menetapkan informasi yang cocok, relevan dan otentik.36 Dalam artikel yang berjudul “Children "never too young to start" learning how to access, use information”. Dennis C. Tucker, seorang ahli informasi yang berpartisipasi dalam webchat tuan rumah Departemen Luar Negeri. Pengertian literasi informasi yaitu : Information literacy is the ability to use information properly. The information-literate person knows where to find what is needed, knows how to validate the information and its source, and knows how to use and cite the information correctly.37 34
Meuthia Septiana dan Marlini, “Optimalisasi Penerapan Literasi Informasi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Padang”, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, no. 1 (September 2012): h. 76. 35 Umar Falahul Alam, “Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa dan Peranan Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi”, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan. no. 1 (2013): h. 100-101. 36 Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan (SNP), (Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2011), h. 1 37 Jeffrey Thomas, “Expert Discusses Importance of Information Literacy : Children "never too young to start" learning how to access, use information”, artikel diakses pada 23 Februari 2014 dari http://iipdigital.usembassy.gov/st/english/article/2006/11/200611031424251cjsamoht0.5929376.ht ml#axzz2uWMY1uPb
28
Artinya literasi informasi adalah kemampuan untuk menggunakan informasi dengan benar. Dengan melek informasi orang tahu dimana menemukan apa yang dibutuhkan, tahu bagaimana untuk mendapatkan informasi yang valid dan sumbernya, dan tahu bagaimana menggunakan dan mengutip informasi tersebut dengan benar. Pengertian literasi menurut Scott Lanning, yaitu : Information literacy is the ability to find, evaluate, and use information efficiently, effectively, and ethically to answer an information need.38 Literasi
informasi
adalah
kemampuan
untuk
menemukan,
mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara efesien, efektif dan etis untuk menjawab sebuah informasi yang dibutuhkan. Dapat disimpulkan bahwa pengertian literasi informasi adalah kemampuan seseorang dalam menemukan dan menggunakan informasi secara tepat untuk memenuhi kebutuhannya. 2. Manfaat Literasi Informasi Menurut Adam, bahwa terdapat beberapa manfaat literasi informasi yaitu : 1.
Membantu mengambil keputusan Literasi informasi membantu kita dalam mengambil keputusan untuk memecahkan masalah. Ketika orang tersebut memiliki informasi yang cukup maka orang tersebut dapat mengambil keputusan dengan tepat.
2.
Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan Dengan memiliki kemampuan literasi informasi maka semakin terbuka kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat belajar secara mandiri.
38
Scott Lanning, Concise Guide to Information Literacy, (California: Libraries Unlimited, 2012), h. 2.
29
3.
Menciptakan pengetahuan baru. Seseorang yang memiliki kemampuan literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan yang salah. Sehingga tidak mudah percaya dengan informasi yang diperoleh dan dengan begitu akan muncul pengetahuan baru.39 Dari uraian manfaat literasi informasi tersebut, kita dapat mengetahui hal apa saja yang dapat kita peroleh jika memiliki keterampilan literasi informasi. Hal ini juga akan mempengaruhi siswa untuk dapat melek informasi.
3. Model Literasi Informasi yang digunakan Pada dasarnya ada banyak model literasi informasi. Salah satu diantaranya yang biasa diterapkan di sekolah adalah The Big6. Berikut penjelasannya: 1. The Big 6 Dalam penelitian ini, model literasi informasi yang digunakan adalah The Big6. The Big6 adalah model literasi informasi yang dikembangkan oleh Michael B. Einsberg dan Robert E. Berkowitz pada tahun 1987. Model ini merupakan model yang paling dikenal dan paling sering digunakan dalam mengajarkan keahlian informasi. Literasi informasi terdiri atas enam keterampilan dan dua belas langkah (setiap keterampilan terdiri atas dua langkah) seperti yang disajikan dalam tabel 1.
39
Yusuf Dzul Ikram Al Hamidy dan Heriyanto, “Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa pada Layanan American Corner di UPT Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang menurut Association of College and Research Libraries”, Jurnal Ilmu Perpustakaan, no. 1 (Oktober 2012): h.3.
30
Tabel. 1 Literasi Informasi menurut Einsberg dan Berkowitz (1987)40
6 Keterampilan
12 Langkah
1. Perumusan Masalah
1. 2.
Merumuskan masalah Mengidentifikasi informasi yang diperlukan
2. Strategi pencarian informasi 3. Alokasi dan akses
3. 4.
Menentukan sumber Memilih sumber terbaik
5.
Mengalokasi sumber secara intelektual dan fisik Menemukan informasi di dalam sumber tersebut
6. 4. Pemanfaatan informasi
7. 8.
Membaca, mendengar, meraba, sebagainya Mengekstraksi informasi yang relevan
5. Sintesis
9.
6. Evaluasi
11. Mengevaluasi hasil (efektivitas) 12. Mengevaluasi proses (efesiensi)
dan
Mengorganisasikan informasi dari pelbagai sumber 10. Mempresentasikan informasi tersebut
4. Keterampilan dan Standar Literasi Informasi Menurut Association of College and Research Libraries (ACRL) dalam Information Literacy Competency Standards for Higher Education (2000) siswa yang memiliki keterampilan dalam literasi informasi, akan memiliki kemampuan standar sebagai berikut : 1. Menentukan batas informasi yang diperlukan; 2. Mengakses informasi yang dibutuhkan dengan efektif dan efisien; 3. Mengevaluasi informasi dan sumber-sumber informasinya dengan kritis; 40
Bambang Kaswanti Purwo, ed., Literasi Informasi : Tujuh Langkah Knowledge Management, (Jakarta : Universitas Atma Jaya, 2010), h. 4.
31
4. Memadukan sejumlah informasi
yang terpilih menjadi dasar
pengetahuan seseorang; 5. Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan tertentu; 6. Mengerti masalah ekonomi, hukum, dan sosial sehubungan dengan penggunaan informasi, serta mengakses informasi secara etis dan legal.41 Dalam Information Power’s Information Literacy Standards for Students Learning yang dikeluarkan oleh ALA (American Library Association) ada sembilan standar literasi informasi untuk pembelajaran siswa, ada tiga kategori utama yaitu sebagai berikut : 1. Literasi Informasi Standar 1 : Siswa yang melek informasi, mengakses informasi secara efektif dan efeisen. Indikator Standar 1 1. Menyadari atau mengetahui kebutuhan informasinya. 2. Menyadari atau mengetahui bahwa informasi yang akurat dan komprehensif merupakan dasar dari pengambilan keputusan yang bijaksana. 3. Memformulasikan pertanyaan berdasarkan informasi yang dibutuhkan. 4. Mengidentifikasi keberagaman dari sumber-sumber informasi.
41
Michael B. Einsberg, dkk., Information Literacy : Essential Skills for the Information Age, (London : Libraries Unlimited, 2004), h. 130-131.
32
5. Mengembangkan dan menggunakan strategi untuk mencari informasi. Standar 2 : Siswa yang melek informasi, mengevaluasi informasi secara kritis dan berkompeten. Indikator Standar 2 1.
Menentukan akurasi, relevansi dan pemahaman.
2.
Membedakan antara fakta, sudut pandang, dan opini.
3.
Mengidentifikasi informasi yang tidak akurat dan menipu.
4.
Memilih informasi yang sesuai untuk menjawab permasalahan yang sedang dihadapi.
Standar 3 : Siswa yang melek informasi, menggunakan informasi secara akurat dan kreatif. Indikator Standar 3 1.
Dapat mengelola informasi untuk digunakan.
2.
Menyatukan informasi baru dalam pemahaman mereka.
3.
Menggunakan informasi dalam pemikiran yang kritis dan untuk memecahkan masalah.
4.
Menghasilkan dan mengkomunikasikan informasi dan ide dalam format yang sesuai.
2. Pembelajaran Hidup Standar 4 : Siswa yang mandiri adalah siswa yang melek informasi dan mencari informasi yang berhubungan dengan kepentingan pribadi.
33
Indikator Standar 4 1.
Mencari informasi yang berhubungan dengan berbagai macam bidang dari kehidupan pribadi, seperti karir, hobi, organisasi, kesehatan, dan rekreasi.
2.
Merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi produk informasi dan solusi yang berhubungan dengan kepentingan pribadi.
Standar 5 : Siswa yang mandiri adalah siswa yang melek informasi dan menghargai kesusastraan dan ekspresi kreatif lainnya dari informasi. Idikator Standar 5 1.
Pembaca yang kompeten dan memilki motivasi sendiri.
2.
Menerjemahkan arti dari informasi yang disajikan dengan kreatif dalam berbagai bentuk.
3.
Mengembangkan produk yang kreatif dalam berbagai bentuk.
Standar 6 : Siswa yang mandiri adalah siswa yang melek informasi dan mencoba mencapai kesempurnaan dalam mencari dan mengembangkan pengetahuan. Indikator Standar 6 1.
Menilai kualitas proses dan produk dari pencarian informasi sendiri.
2.
Memikirkan strategi untuk merevisi, mengembangkan, dan memperbaharui pengetahuan sendiri.
34
3. Tanggung jawab Sosial Standar 7 : Siswa yang berkontribusi secara positif dalam komunitas belajar dan masyarakat adalah siswa yang melek informasi dan menyadari pentingnya informasi dalam masyarakat yang demokratis. Indikator Standar 7 1.
Mencari informasi dari sumber-sumber, konteks, disiplin, dan budaya yang berbeda.
2.
Menghargai prinsip akses informasi yang sesuai.
Standar 8 : Siswa yang berkontribusi secara positif dalam komunitas belajar dan masyarakat adalah siswa yang melek informasi dan berperilaku etis dalam menggunakan informasi dan teknologi informasi. Indikator Standar 8 1.
Menghargai prinsip kekayaan intelektual.
2.
Menghargai hak cipta.
3.
Bertanggung jawab dalam menggunakan informasi dan teknologi informasi.
Standar 9 : Siswa yang berkontribusi secara positif dalam komunitas belajar dan masyarakat adalah siswa yang melek informasi dan berpartisipasi secara efektif di dalam suatu kelompok untuk mencari dan mengembangkan informasi. Indikator Standar 9 1.
Berbagi pengetahuan dan informasi dengan orang lain.
35
2.
Menghargai ide orang lain.
3.
Berdiskusi
dengan
orang
lain
untuk
mengidentifikasi
informasi.42 Dari standar-standar tersebut ini dapat menjadi acuan dalam meningkatkan keterampilan literasi. Terdapat 6 standar menurut Association of College and Research Libraries (ACRL) standar
menurut
ALA
(American
Library
dan 9
Association).
Perbedaannya adalah menurut Association of College and Research Libraries (ACRL) lebih bersifat umum sedangkan menurut ALA (American Library Association) lebih spesifik dan memiliki indikator pada setiap standarnya. 5. Program Literasi Informasi Program literasi informasi di sekolah bisa diwujudkan dalam beberapa kegiatan diantaranya : 1. Orientasi Perpustakaan Dalam orientasi perpustakaan ini siswa diajarkan metode atau cara mendapatkan
dan
menelusur
informasi.
Biasanya
orientasi
perpustakaan diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru. Orientasi perpustakaan ini harus disampaikan dengan baik agar siswa mempunyai minat yang sangat tinggi untuk datang ke perpustakaan. Sehingga informasi apa saja yang mereka butuhkan, mereka bisa melakukannnya sendiri.
42
American Library Association, Information Power’s Information Literacy Standard for Student Learning, 1998
36
2.
Kegiatan Insidental Pada kegiatan ini siswa diajarkan cara untuk menelusur sistem temu kembali informasi agar dapat menggunakannya dengan baik dan tidak mengalami kesulitan. Alat temu kembali seperti katalog sangatlah
penting
karena
dapat
mempercepat
proses
dalam
menemukan informasi. Selain itu, bibliografi juga merupakan alat penelusur informasi sehingga informasi yang diinginkan dapat terpenuhi secara efektif dan efesien. 3. Mengintegrasikan dengan Kurikulum Sekolah Perpustakaan harus menyatukan dengan kurikulum yang dibuat sekolah. Jika hal tersebut dapat diitegrasikan maka akan mendapatkan informasi temuan baru dalam bentuk buku atau jenis lainnya. Pustakawan harus terus belajar mengikuti setiap pekembangan teknologi.43 Menyatukan literasi informasi dalam kurikulum adalah cara yang paling efektif untuk memberikan pendidikan literasi informasi. Oleh karena
itu,
siswa
membutuhkan
untuk
belajar
mencari
dan
menggunakan informasi. Berdasarkan penelitian dalam menyatukan model literasi informasi akan sangat berguna bagi pelaksana untuk menggunakan dan merubah bentuk kurikulum literasi informasi dan menyatukan ke dalam kurikulum.44
43
Ilham Mashuri, “Implementasi Literasi Informasi di Sekolah”, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan”, no. 1 (2012): h. 69-71. 44 Li Wang, “An information literacy integration model and its application in higher education”, Emerald Insight, no. 4 (Agustus, 2011): h. 704.
37
Jika ketiga hal ini sudah diwujudkan maka literasi informasi sudah terlaksana dengan baik. Siswa dapat menggunakan dan menemukan informasi dengan mandiri, ini dapat menumbuhkan melek informasi dimana siswa dapat mengasilkannya sendiri. Tentunya dengan bantuan pustakawan
dan
peran
perpustakaan
itu
sendiri
yang dapat
menghasilkan siswa literat. Karena itu sangat berpengaruh untuk meningkat literasi informasi.
C. Penelitian Terdahulu Dalam hal ini dimaksudkan untuk membandingkan karya ilmiah dengan tema serupa dengan karya ilmiah yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Berikut ini beberapa karya ilmiah berupa skripsi yang memiliki tema yang serupa : 1. Peran Perpustakaan Sekolah Luar Biasa dalam Menumbuhkan Literasi Informasi Bagi Anak Tunanetra : Studi Kasus pada Perpustakaan Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional Jakarta. Skripsi ini diajukan oleh Imas Fatonah, Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2010. Skripsi ini memiliki kesamaan tema dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu tentang literasi informasi pada perpustakaan sekolah. Sedangkan perbedaannya yaitu lokasi penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Sekolah Luar Biasa A Pembina Tingkat Nasional Jakarta sedangkan lokasi penelitian yang akan diteliti adalah Perpustakaan SD An-Nisaa’. Selain itu, penelitian ini mengarah
38
pada penelusuran mencari informasi secara mandiri sedangkan yang akan penulis teliti adalah lebih mengarah kepada kedudukan perpustakaan tesebut dalam hal pengajaran literasi informasi yang telah diterapkan. 2. Pengaruh Literasi Informasi Terhadap Efektivitas Belajar Siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Medan. Skripsi ini diajukan oleh Putri Wulansari, Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara pada tahun 2012. Persamaannya adalah keduanya membahas tentang literasi informasi. Perbedaan dengan penelitian yang akan penulis teliti adalah penelitian ini membahas pengaruh literasi informasi terhadap efektivitas belajar siswa sedangkan penelitian yang akan penulis bahas adalah lebih mengarah pada peranan perpustakaan tesebut yang sebagai tempat central dalam lingkungan pendidikan, dalam meningkatkan literasi informasi. 3. Pengaruh Kemampuan Literasi Informasi terhadap Prestasi Belajar Siswa SMAN 1 Depok. Skripsi ini diajukan oleh Yunitha Fajarwati. Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia pada tahun 2012. Persamaannya dengan penelitian yang akan penulis teliti merupakan penelitian pada perpustakaan sekolah dan membahas literasi informasi dengan menggunakan model literasi informasi The Big6 Skills. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini membahas tentang pengaruh kemampuan literasi informasi terhadap prestasi belajar siswa
39
sedangkan
yang
akan
penulis
teliti
mengarah
kepada
perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi pada siswa.
peran
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SD AN-NISAA’
A. Sejarah Perpustakaan SD An-Nisaa’ Perpustakaan SD An-Nisaa’ merupakan perpustakaan yang didirikan dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa’ yaitu Bapak Rasyid Izada dan Ibu Rosfia Rasyid pada tahun 1995. Pepustakaan ini berlokasi di Jalan Jombang Raya No. 25 A Pondok Aren-Bintaro. Hal yang menyebabkan perpustakaan ini didirikan adalah karena kecintaan mereka terhadap buku, kekhawatiran mereka terhadap menurunnnya moral dan akhlak pada zaman yang berkembang ini dan seiiring dibukanya jenjang pendidikan Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). Sehingga dibuatlah sebuah perpustakaan agar membantu membangun generasi penerus yang cerdas serta bertaqwa kepada allah SWT. Yayasan Pendidikan Islam Ibuku (YPII) An-Nisaa’ berdiri pada tahun 1995 dengan membuka jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) yang diberi nama TK An-Nisaa’. Satu tahun kemudian tepatnya tahun 1996 perpustakaan sekolah An-Nisaa’ berdiri sebagai fasilitas sekolah yang bertujuan untuk menunjang proses belajar mengajar siswa dan guru di sekolah. Selain itu, yayasan mempunyai komitmen besar untuk melahirkan generasi-generasi yang mempunyai minat baca yang tinggi sebagai bekal generasi pembelajaran oleh satu orang staff yang merangkap sebagai tenaga tata usaha. Dan waktu itu, Perpustakaan Al-Izhar sebagai konsultan untuk Perpustakaan An-Nisaa’. Pada tahun 1997, Perpustakaan An-Nisaa’ memiliki
40
41
seorang pustakawan lulusan UNPAD yang bernama ibu Vera Yunindra (Teta), beliau bergabung ke sekolah An-Nisaa’ dan mulai mengembangkan perpustakaan tersebut.
B. Visi dan Misi Perpustakaan SD An-Nisaa’ 1. Visi Perpustakaan SD An-Nisaa’ a. Seluruh warga An-Nisaa’ memiliki minat baca yang tinggi dan mencintai buku b. Perpustakaan An-Nisaa’ memiliki kapasitas untuk mendukung setiap kebutuhan belajar-mengajar dan untuk memenuhi kebutuhan bacaan warga An-Nisaa’ 2. Misi Perpustakaan An-Nisaa’ a. Melengkapi sarana dan prasarana perpustakaan b. Melengkapi perpustakaan dengan sumber-sumber terbaru dan terbaik c. Memberikan pelayanan terbaik untuk kepuasan seluruh anggota
C. Waktu Kunjungan Perpustakaan SD An-Nisaa’ Perpustakaan buka setiap hari senin sampai jum’at pukul 07.30 s/d 15.00 WIB. Perpustakaan tutup untuk istirahat pukul 12.00 s/d 13.00 WIB. Perpustakaan libur pada hari minggu dan hari libur Nasional.
D. Struktur Organisasi Perpustakaan SD An-Nisaa’ Sesuai dengan bagian diatas tugas masing-masing dari bagan tersebut adalah sebagai berikut :
42
Ketua Perguruan
Kepala Perpustakaan
Urusan Pengadaan
Urusan Promosi
Urusan Pelayanan
Urusan Pengolahan
Siswa/Guru dan Masyarakat
Gambar 1 Struktur Organisasi Perpustakaan An-Nisaa’
a. Ketua Perguruan Ketua yang bertugas mengawasi kerja pengurus sekolah yaitu : Kepala Sekolah KB/TK, SD, SMP, LITBANG dan Kepala Perpustakaan. b. Kepala Perpustakaan 1) Bertanggungjawab
atas
terlaksananya
pengelolaan
dan
pelayanan perpustakaan secara umum, pada Perpustakaan AnNisaa’ 2) Mengorganisir dan mengkoordinir tata kerja dan tata hubungan seluruh staf perpustakaan sekolah 3) Pengadaan koleksi perpustakaan, baik berupa buku-buku maupun non buku
43
4) Terbinanya hubungan baik antara staf dan antara bagiannya dengan bagian lain di lingkungan sekolah Wewenang : 1) Menentukan kebijakan umum perpustakaan 2) Membuat perencanaan tentang hal-hal yang berkaitan dengan perpustakaan 3) Memberikan
penilaian
terhadap
buku-buku
yang
akan
dihilangkan di rak 4) Menandatangani surat-surat umum perpustakaan 5) Memberi tugas dan evaluasi serta meminta pertanggungjawaban tugas yang didelegasikan pada seluruh personalia yang ada dibawah koordinasinya Tugas : 1) Membuat program kerja tahunan 2) Menjalin kerjasama dengan unit terkait di lingkungan YPII AnNisaa’ dan isntansi diluar YPII An-Nisaa’ 3) Membuat bagan tugas, mengkoordinir kegiatan dan personalia perpustakaanserta mengadakan pengawasan atau evaluasi 4) Mengadakan koleksi perpustakaan, baik buku-buku maupun non buku c. Urusan Pengadaan 1) Menambah koleksi perpustakaan 2) Menyeleksi koleksi perpustakaan 3) Menerima surat dan permintaan dari pemustaka
44
4) Memperhatikan dan menanggapi kebutuhan pemustaka 5) Mengadakan kerjasama dengan instansi-instansi lain yang terkait d. Urusan Pengolahan Urusan pengolahan bertugas untuk memproses buku yang diterima sehingga siap digunakan, meliputi : 1) Membubuhi cap 2) Menetapkan nomor klasifikasi buku 3) Membubuhi nomor buku e. Urusan Pelayanan 1) Melayani permintaan kartu anggota 2) Melayani pengunjung perpustakaan 3) Melayani peminjaman dan pengembalian buku 4) Melakukan penagihan f. Urusan Promosi 1) Membuat brosur 2) Memperkenalkan koleksi
E. SDM Perpustakaan SD An-Nisaa’ Sumber Daya Manusia yang dimiliki perpustakaan SD An-Nisaa’ berjumlah 4 orang, yaitu : 1) Vera Yunindra S.Sos sebagai kepala perpustakaan, lulusan S1 dari UNPAD 2) Heri S.Kom sebagai staf perpustakaan, lulusan S1 dari UIN
45
3) Kurniati S.IP sebagai staf perpustakaan, lulusan S1 dari UIN 4) Esytu. S sebagai staf perpustakaan, lulusan SMA
F. Koleksi dan Fasilitas Perpustakaan SD An-Nisaa’ 1. Jenis Koleksi Perpustakaan Koleksi buku perpustakaan dikelompokkan secara sistematis menurut subyek masing-masing ilmu pengetahuan dengan menggunakan sistem DDC (Dewey Decimal Classification). Koleksi perpustakaan An-Nisaa’ terdiri dari : a. Koleksi Buku Teks Berupa buku Non Fiksi dari berbagai subyek (disiplin ilmu) yang disusun berdasarkan DDC. Koleksi Buku Paket (buku pelajaran) berupa buku-buku pelajaran dari berbagai bidang studi, yang dipinjamkan kepada guru selama 1 tahun atau sesuai kebutuhan. b. Koleksi Referensi Terdiri dari ensiklopedi, kamus, alat peraga, dan lain-lain. Koleksi ini hanya dapat dibaca di tempat, difotokopi, atau dipinjamkan untuk guru selama 1 minggu. c. Koleksi Teacher Resources Merupakan koleksi yang diperuntukkan khusus untuk guru dalam lingkup YPII An-Nisaa. d. Koleksi Hiburan
46
Perpustakaan menyediakan buku-buku fiksi (komik, novel, dan cerita bergambar) sebagai sarana hiburan. Selain itu juga disediakan majalah, surat kabar, dan tabloid. e. Koleksi Audio Visual Terdiri dari VCD, CD, DVD, dan kaset. Koleksi ini hanya dapat dipinjamkan pada saat jam pengajaran berlangsung atau sesuai kebutuhan. 2. Fasilitas Luas ruangan perpustakaan SD An-Nissa’ adalah 6 x 8 m2. Sedangkan sarana yang terdapat dalam perpustakaan, yaitu : a.
Komputer;
b.
Meja Baca lesehan;
c.
Karpet;
d.
Rak;
e.
Televisi serta perangkatnya dan
f.
Sofa serta perangkatnya
G. Anggaran Perpustakaan SD An-Nisaa’ Anggaran dana perpustakaan SD An-Nisaa’ merupakan bagian dalam pembelian koleksi. Ketersediaan dana yang cukup akan sangat membantu lancarnya penyediaan sumber-sumber belajar maupun pelaksanaan programprogram dan layanan perpustakaan. Sumber dana perpustakaan SD An-Nisaa’ berasal dari iuran siswa dan YPII An-Nisaa’. Adapun besarnya iuran yang diberikan oleh setiap siswa
47
berdasarkan level masing-masing KB/TK Rp.125.000 pertahun, SD Rp.150.000 pertahun, SMP Rp.175.000 pertahun. Jumlah total anggaran adalah Rp.70.000.000 pertahun. Iuran siswa tiap tahunnnya bisa berubah, karena tergantung banyaknya jumlah siswa tiap tahun dan tergantung kebutuhan perpustakaan. Apabila dana untuk perpustakaan kurang mencukupi, maka YPII akan menambahkan. Teknik penganggarannya yaitu pertama, pustakawan membuat anggaran tahunan,
kemudian
anggaran
tersebut
dibagi
untuk
2
semester
:
Rp.70.000.000 : 2 = Rp.35.000.000, dana Rp.35.000.000 ini kemudian dibagi untuk pembelian bahan pustaka dan untuk pengembangan SDM serta perlombaan selama 1 semester yakni : AV/alat peraga 15%, buku fiksi 35%, non-fiksi 30%, referensi 15%, dan pengembangan SDM dan perlombaan 5%.
H. Jenis Layanan Perpustakaan SD An-Nisaa’ 1. Peminjaman dan Pengembalian Buku Layanan ini diperuntukan bagi seluruh anggota Perpustakaan AnNisaa’ mulai dari KB, TK, SD, dan SMP. Siswa dapat meminjam koleksi sebanyak 2 buku dan guru/karyawan sebanyak 6 buku/non buku selama 1 minggu. Untuk peminjaman kelas maksimal 20 buku selama 2 minggu dan untuk level maksimal 15 buku. Khusus untuk koleksi penunjang, seperti buku pelajaran dipinjamkan selama satu semester atas nama koordinator kelas. a. Prosedur peminjaman dan pengembalian buku :
48
1. Perpustakaan An-Nisaa menggunakan sistem peminjaman terbuka, dimana anggota dapat mencari buku/koleksi yang dibutuhkan langsung di rak. 2. Jumlah buku yang dipinjam sesuai dengan kriteria : a) Siswa KB/TK maksimal 1 buku. b) Siswa SD & SMP maksimal 2 buku. c) Siswa yang menjadi Sahabat Perpustakaan maksimal 4 buku. d) Guru/karyawan untuk pribadi maksimal 6 buku/non buku. e) Peminjaman buku untuk kelas maksimal 20 buku. f) Peminjaman untuk level (penunjang kurikulum) maksimal 15 buku/non buku 3. Koleksi yang dipinjam oleh siswa adalah non referensi (fiksi & non fiksi), sedangkan guru/karyawan referensi dan non referensi. 4. Lama peminjaman 1 minggu untuk peminjaman pribadi, dan 2 minggu untuk peminjaman level dan kelas. Khusus untuk peminjaman pribadi baik siswa/guru/karyawan dapat diperpanjang 1 kali (1 minggu). 5. Untuk peminjaman kelas menjadi tanggung jawab guru kelas dan peminjaman level menjadi tanggung jawab koordinator level. 6. Keterlambatan
pengembalian
buku
pinjaman
dikenakan denda dengan kriteria : a) Siswa SD besarnya Rp.100/hari/buku. b) Siswa SMP besarnya Rp.200/hari/buku.
pribadi
akan
49
c) Guru & karyawan besarnya Rp.200/hari/buku (Non Referensi) dan d) Rp.500/hari/koleksi (Referensi dan Teacher Resource). 7. Bagi siswa TK & SD yang belum mengembalikan buku 2 minggu dari tanggal yang telah ditetapkan akan diberikan tugas sesuai dengan kapasitas masing-masing anak. 8. Peminjam wajib menjaga dan memelihara koleksi yang dipinjam dan bertanggung jawab terhadap kehilangan dan kerusakan buku yang dipinjam. Jika buku rusak/hilang diwajibkan mengganti dengan buku yang sejenis (judul sama/tema sama). Seandainya buku tersebut sulit ditemukan, dapat diganti dengan harga yang berlaku sekarang. 9. Peminjam dilarang membubuhkan atau membuat coretan, melipat, atau merobek bagian buku yang dipinjam. b. Perpanjangan Buku Bagi peminjam yang telah habis masa peminjamannya, dapat diperpanjang selama 1 minggu. Perpanjangan dapat dilakukan via telpon ke ext. 12 untuk perpustakaan kelas atas dan 19 untuk Perpustakaan Pusat. Buku tidak dapat diperpanjang apabila telah dipesan oleh anggota lain. c. Pemesanan Buku Apabila buku yang akan dipinjam tidak tersedia di perpustakaan (sedang dipinjam), maka anggota dapat memesan buku dengan mengisi form pemesanan yang telah disediakan.
50
2. Layanan Referensi Layanan ini terdiri dari, informasi siaga, penelusuran, dan pencarian bahan pustaka.
I.
Pengadaan Bahan Pustaka Perpustakaan SD An-Nisaa’ Koleksi yang diadakan oleh suatu perpustakaan hendaknya relevan dengan minat dan kebutuhan, pengadaan bahan pustaka serta anggaran yang tersedia. Oleh karenanya pemilihan bahan pustaka ini harus ditangani dengan sungguh, dengan melibatkan seluruh staf pengajar, sehingga koleksi perpustakaan mencakup keseluruhan mata pelajaran sekolah tersebut. Saran murid perlu diperhatikan. Perpustakaan sekolah juga harus ditunjang oleh anggaran yang memadai, sehingga pengadaan bahan pustakanya dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya. Pengadaan bahan pustaka pada pepustakaan An-Nisaa’ dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : a.
Pembelian Untuk mengadakan koleksi dengan pembelian, maka dilakukan
berdasarkan ususlan dari para guru dan siswa, kemudian diseleksi oleh pustakawan. Cara penyeleksiannya yaitu dengan membuat formulir usulan yang diserahkan ke tiap unit yaitu ke kepala sekolah KB/TK, SD, SMP, kemudian tiap unit tersebut mendistribusikannya kepada guru-guru untuk diisi, dan diberi waktu 1 minggu untuk mengisi formulir tesebut. Selain itu, pustakawan juga membuat formulir usulan untuk siswa. Pemesanan langsung dapat dilakukan oleh pustakawan secara langsung ke toko buku.
51
b.
Sumbangan Sumbangan diperoleh dari sahabat perpustakaan. sahabat perpustakaan
adalah anggota yang benar-benar 'concern' terhadap perkembangan koleksi di perpustakaan termasuk siswa dan guru. Sahabat perpustakaan diharuskan minimal menyumbang 4 buku/lebih ke perpustakaan.
J.
Program Kerja dan Kegiatan Perpustakaan SD An-Nisaa’ a. Program Perpustakaan An-Nisaa’ 1. Friends of Library Program ini diperuntukkan kepada anggota yang benar-benar 'concern' terhadap perkembangan koleksi di perpustakaan termasuk siswa dan guru. Untuk menjadi Friends of Library, diharuskan minimal menyumbang 4 buku/lebih ke perpustakaan. Reward yang diterima adalah mereka dapat meminjam 4 buku yang terdiri dari fiksi, non fiksi, komik, majalah dan prioritas untuk meminjam koleksi terbaru dan pin Sahabat Perpustakaan. 2. Bimbingan Pemakai Perpustakaan Diberikan pada awal tahun ajaran, yang mengajarkan tentang fungsi perpustakaan dan bagaimana menggunakan fasilitas yang ada di perpustakaan dengan maksimal. 3. Story Telling Pustakawan dan guru bercerita di depan siswa. Dengan program ini siswa bisa belajar untuk mendengarkan, berimajinasi, dan menambah perbendaharaan kosakatanya.
52
4. Cerita Berpasangan Siswa menceritakan isi cerita yang dibaca secara bergantian. 5. Nonton Film Siswa bersama-sama menonton sebuah film yang sifatnya hiburan ataupun film yang sesuai dengan tema pembelajaran di kelas. 6. Info Buku Baru Penyebaran informasi buku baru yang dimiliki oleh Perpustakaan An-Nisaa melalui brosur atau mading yang siap dipinjamkan kepada anggota perpustakaan. 7. Mading Perpustakaan Siswa membuat mading menurut kelas, sesuai dengan tema yang diberikan oleh staf perpustakaan, 8. Brosur Perpustakaan Salah satu cara pengenalan dan penyebaran informasi perpustakaan adalah melalui brosur yang berfungsi sebagai sarana informasi perpustakaan. Jika ingin tahu lebih jauh silahkan berkunjung ke perpustakaan.
K. Peraturan Perpustakaan dan Tata Tertib Perpustakaan SD An-Nisaa’ a. Peraturan Perpustakaan 1. Pengunjung Perpustakaan tidak di perkenankan membawa tas, makanan danminuman ke dalam perpustakaan. 2. Pengunjung wajib memelihara kebersihan dan kerapihan perpustakaan.
53
3. Pengunjung perpustakaan harus bersikap tenang, sopan, dan tidak menggangu pengunjung yang lain. 4. Pengunjung wajib mengembalikan buku yang sudah dibaca ketempat semula. 5. Pengunjung yang membutuhkan informasi tentang koleksi yang dibutuhkan dapat secara tertib meminta bantuan staf perpustakaan. 6. Jam Buka Perpustakaan Perpustakaan buka setiap hari senin sampai jum’at pukul 07.30 s/d 15.00 WIB. Perpustakaan tutup untuk istirahat pukul 12.00 s/d 13.00 WIB. Perpustakaan libur pada hari minggu dan hari libur Nasional. b. Tata Tertib Peminjaman dan Pengembalian Koleksi Perpustakaan Dalam
aktivitas
peminjaman
atau
pengembalian
resource
perpustakaan, anggota wajib menunjukan kartu anggota kepada staf perpustakaan.Jumlah koleksi yang dipinjam dan waktu peminjaman diatur sebagai berikut: 1. Siswa/i KB dan TK dapat meminjam koleksi maksimal satu buah buku dengan membawa folder ketika meminjam buku. Khusus untuk siswa KB/TK tidak
diberikan kartu anggota. Keterlambatan
pengembalian buku dikenakan sanksi sebagai berikut: a. Buku
dari
perpustakaan
kelas
tinggi
yang
terlambat
dikembalikan, dikenakan denda sebesar Rp.500/buku/hari. b. Buku
pinjaman
perpustakaan
pusat
yang
terlambat
dkembalikan, dikenakan denda sebesar Rp.200/buku/hari
54
a) Peminjam wajib menjaga dan memelihara koleksi yang dipinjam dan bertanggungjawab atas kehilangan atau kerusakannya. b) Koleksi yang rusak atau hilang, harus diganti dengan koleksi yang baru dengan ketentuan : judul, seri, atau tema yang sama. c) Peminjam dilarang membubuhkan coretan apapun, melipat atau merobek bagian buku yang dipinjam d) Setiap akhir semester, peminjam wajib mengembalikan semua buku yang dipinjam
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi. Dalam melakukan analisis pernyataan pendapat dengan menggunakan skala Likert, setiap butir penyataan telah tersedia pilihan jawaban. Setiap jawaban diberi skor yang terdapat pada metode penelitian. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada 51 responden di perpustakaan SD AnNisaa’. Untuk memudahkan pengolahan dan analisis mengenai pernyataan pendapat responden terhadap perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi dibuat menjadi tiga bagian, yaitu pertama informasi identitas responden, kedua analisis upaya-upaya perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi, ketiga analisis dampak yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi informasi. Penyajian hasil penelitian dipaparkan dalam bentuk tabulasi yang dilengkapi dengan pembahasannya. Dari hasil pengumpulan data selama penelitian berlangsung adalah sebagai berikut : A. Identitas Responden Responden pada penelitian ini adalah siswa/i kelas 3 SD An-Nisaa’. Jumlah keseluruhan responden 504 siswa.
55
56
Analisis identitas responden yang akan penulis analisa meliputi penyebaran kuesioner dan jenis kelamin responden. 1. Penyebaran Kuesioner Penyebaran kuesioner dilakukan pada hari jum’at tanggal 23 Mei 2014 di perpustakaan SD An-Nisaa’. Penyebaran kuesioner dilakukan atas izin dari kepala perpustakaan SD An-Nisaa’ dan dengan cara menjelaskan setiap pernyataan. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik accidental sampling yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang yang kebetulan ada atau dijumpai. Kuesioner yang disebar berjumlah 51 bundel, 1 bundel terdiri 3 lembar dan disebarkan kepada siswa/i SD An-Nisaa’ yang dijadikan sampel penelitian, kuesioner yang kembali sebanyak 51 atau 100%. Seluruh kuesioner yang kembali tersebut setelah diseleksi keseluruhannya memenuhi syarat untuk diolah pada tahap berikutnya. 2. Jenis Kelamin Responden Tabel di bawah ini menunjukkan jenis kelamin responden. Tabel 1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Jumlah
F 26 25 51
P 50,98% 49,01% 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 51 orang responden, yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 orang responden (50,98%) , sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 25
57
orang responden (49,01%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa responden yang lebih banyak adalah laki-laki.
B. Analisis Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi Informasi Berikut ini adalah analisis mengenai upaya-upaya perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi. 1. Upaya-Upaya
Perpustakaan
dalam
Meningkatkan
Literasi
Informasi Untuk mengetahui upaya-upaya apa yang dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi, maka penulis menggunakan beberapa pernyataan. Adapun pernyataan tersebut sebagai berikut : 1.1.
Koleksi Perpustakaan Sekolah Sesuai Kebutuhan Siswa Tabel 2 Koleksi Perpustakaan Sekolah Sesuai Kebutuhan Siswa Jawaban
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 20 28 2 1 51
P
S
39,21% 80 54,90% 84 3,92% 4 1,96% 1 100% 169 X= 169/51= 3,31
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden 28 orang (54,90%) menyatakan setuju, hampir setengahnya responden 20 orang
(39,21%)
menyatakan
sangat
setuju
terhadap
koleksi
perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan siswa, sebagian kecil
58
responden 2 orang (3,92%) menyatakan tidak setuju terhadap koleksi perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan siswa, dan sebagian kecil responden 1 orang (1,96%) menyatakan sangat tidak setuju terhadap koleksi perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan siswa. Berdasarkan penjelasan mengenai pernyataan koleksi perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan siswa, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,31. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan siswa adalah sangat positif. 1.2.
Kelengkapan Koleksi Perpustakaan sekolah
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Untuk mengetahui apakah koleksi yang ada di perpustakaan lengkap, dapat diketahui pada tabel berikut : Tabel 3 Kelengkapan Koleksi Perpustakaan Sekolah Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 12 29 10 51
P
S
23,52% 48 56,86% 87 19,60% 20 0 100% 155 X =155 /51 = 3, 03
Data dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa sebagian besar responden 29 orang (65,86%) menyatakan setuju, sebagian kecil
59
responden 12 orang (23,52%) menyatakan sangat setuju terhadap kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah, sebagian kecil responden 10 orang (19,60%) menyatakan tidak setuju terhadap kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah serta tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan mengenai pernyataan kelengkapan
koleksi
perpustakaan
sekolah,
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,03. Skor ini berada pada skor skala interval (2,52–3,27), yang menunjukkan bahwa koleksi perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan siswa adalah positif. 1.3.
Perpustakaan Sekolah memiliki Layanan dan Fasilitas Tabel 4 Perpustakaan Sekolah memiliki Layanan dan Fasilitas Jawaban
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 41 10 51
P
S
80,39% 164 19,60% 30 0 0 100% 194 X = 194/51 = 3,80
Data di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden 41 orang (80,39%) menyatakan sangat setuju dan sebagian kecil responden
10
orang
(19,60%)
menyatakan
setuju
terhadap
perpustakaan sekolah memiliki layanan dan fasilitas. Sedangkan tidak
60
ada responden menyatakan tidak setuju terhadap perpustakaan sekolah memiliki layanan dan fasilitas dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap perpustakaan sekolah memiliki layanan dan fasilitas. Berdasarkan data-data di atas dapat ditarik kesimpulan mengenai pernyataan perpustakaan sekolah memiliki layanan dan fasilitas, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,80. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa perpustakaan sekolah memiliki layanan dan fasilitas adalah sangat positif. 1.4.
Pentingnya Keberadaan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah memiliki peran penting dalam memenuhi keperluan pendidikan terutama sebagai sarana mengembangkan kecerdasan intelektual setiap peserta didik. Peranannya yang signifikan tersebut, begitu sangat strategis dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran dan dalam menentukan kualitas pendidikan. Untuk mengetahui apakah keberadaan perpustakaan sekolah penting, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Pentingnya Keberadaan Perpustakaan Sekolah Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 41 10 51
P
S
80,39% 164 19,60% 30 0 0 100% 194 X = 194/51 = 3,80
61
Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruhnya responden 41 orang (80,39%) menyatakan sangat setuju dan sebagian kecil responden 10 orang (19,60%) menyatakan setuju terhadap pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah. Sedangkan tidak ada responden menyatakan tidak setuju terhadap pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah. Selain itu, berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, siswa telah menyadari seberapa pentingnya perpustakaan untuk mereka. Hal ini terlihat dari motivasi siswa untuk datang ke perpustakaan sangat besar, walaupun bukan pada saat jam pelajaran perpustakaan. Dengan melihat dari tabel di atas dapat dipaparkan bahwasanya penjelasan mengenai pernyataan pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,80. Skor ini berada pada skor skala interval
(3,28–4,03),
yang
menunjukkan
bahwa
pentingnya
keberadaan perpustakaan sekolah adalah sangat positif. 1.5.
Pentingnya Pendidikan Pemakai
Program literasi informasi dapat diwujudkan dalam beberapa kegiatan, salah satunya pendidikan pemakai. Dalam orientasi perpustakaan, siswa diajarkan metode atau cara mendapatkan dan menelusur informasi. Orientasi perpustakaan ini harus disampaikan dengan baik agar siswa mempunyai minat yang sangat tinggi untuk
62
datang ke perpustakaan. Untuk mengetahui apakah pendidikan pemakai penting, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6 Pentingnya Pendidikan Pemakai Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 33 18 51
P
S
64,70% 132 35,29% 54 0 0 100% 186 X =186 /51 = 3,64
Dari tabel di atas bahwa sebagian besar responden 33 orang (64,70%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 18 orang (35,29%) menyatakan setuju terhadap pentingnya pendidikan pemakai. Sedangkan tidak ada responden menyatakan tidak setuju terhadap pentingnya pendidikan pemakai serta tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap pentingnya pendidikan pemakai. Dapat ditarik kesimpulan, penjelasan di atas mengenai pernyataan pentingnya pendidikan pemakai, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,64. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa pentingnya pendidikan pemakai adalah sangat positif. 1.6.
Memahami Pelatihan Pendidikan Pemakai Tabel 7 Memahami Pelatihan Pendidikan Pemakai
63
Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 21 28 2 51
P
S
41,17% 84 54,90% 84 3,92% 4 0 100% 172 X =172 /51 = 3,37
Tabel di atas dapat dipaparkan bahwa sebagian besar responden 28 orang (54,90%) menyatakan setuju dan hampir setengahnya responden 21 orang (41,17%) menyatakan sangat setuju terhadap memahami pelatihan pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden 2 orang (3,92%) menyatakan tidak setuju terhadap memahami pelatihan pendidikan pemakai serta tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap memahami pelatihan pendidikan pemakai. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat jam pelajaran perpustakaan, mereka melakukan kegiatannya masing-masing. Ada beberapa siswa terlihat membaca ensiklopedia, berdiskusi dengan teman dan lain sebagainya. Sebagian besar dari mereka telah memanfaatkan waktu tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa mereka telah dibekali literasi informasi walaupun masih butuh bimbingan dari pustakawan atau guru. Berdasarkan presentase tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan memahami pelatihan pendidikan pemakai, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,37. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang
64
menunjukkan bahwa memahami pelatihan pendidikan pemakai adalah sangat positif. 1.7.
Pustakawan Membantu dalam Mengakses Informasi Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan
melakukan pendidikan pemakai dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak. Untuk mengetahui apakah pustakawan membantu dalam mengakses informasi, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8 Pustakawan Membantu dalam Mengakses Informasi Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 31 16 4 51
P
S
60,78% 124 37,25% 48 7,84% 8 0 100% 180 X =180 /51 = 3,52
Dari data tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden 31 orang (60,78%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 16 orang (37,25%) menyatakan setuju terhadap
pustakawan
membantu
dalam
mengakses
informasi.
Sedangkan sebagian kecil responden 4 orang (7,84%) menyatakan tidak setuju terhadap pustakawan membantu dalam mengakses informasi serta tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap pustakawan membantu dalam mengakses informasi. Penjelasan di atas mengenai pernyataan pustakawan membantu dalam mengakses informasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
65
akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,52. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa pustakawan membantu dalam mengakses informasi adalah sangat positif. 1.8.
Perpustakaan Membantu Menentukan Topik Tabel 9 Perpustakaan Membantu Menentukan Topik Jawaban
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 23 25 3 51
P
S
45,09% 92 49,01% 75 5,88% 6 0 100% 173 X = 173/51 = 3,39
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya atau kurang dari setengahya responden 25 orang (49,01%) menyatakan setuju dan hampir setengahnya responden 23 orang (45,09%) menyatakan sangat setuju terhadap perpustakaan membantu menentukan topik. Sedangkan sebagian kecil responden 3 orang (5,88%) menyatakan tidak setuju terhadap perpustakaan membantu menentukan topik serta tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap perpustakaan membantu menentukan topik. Dengan demikian, berdasarkan data di atas mengenai pernyataan perpustakaan
membantu
menentukan
topik,
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,39. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03),
66
yang menunjukkan bahwa perpustakaan membantu menentukan topik adalah sangat positif. 1.9.
Perpustakaan Mengajarkan Menentukan Kata Kunci Tabel 10 Perpustakaan Mengajarkan Menentukan Kata Kunci Jawaban
Bobot Nilai 4 3 2 1
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
F 29 18 3 1 51
P
S
56,86% 116 35,29% 54 5,88% 6 1,96% 1 100% 177 X = 177/51 = 3,47
Data-data pada tabel di atas menyatakan bahwa sebagian besar responden 29 orang (56,86%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 18 orang (35,29%) menyatakan setuju terhadap
perpustakaan
mengajarkan
menentukan
kata
kunci.
Sedangkan sebagian kecil responden 3 orang (5,88%) menyatakan tidak setuju terhadap perpustakaan mengajarkan menentukan kata kunci serta tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap perpustakaan mengajarkan menentukan kata kunci. Berdasarkan keterangan di atas mengenai pernyataan perpustakaan mengajarkan menentukan kata kunci, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,47. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa perpustakaan mengajarkan menentukan kata kunci adalah sangat positif.
67
1.10. Perpustakaan Membantu Menentukan Sumber Informasi Terbaik Tabel 11 Perpustakaan Membantu Menentukan Sumber Informasi Terbaik Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 29 17 5 51
P
S
56,86% 116 33,33% 51 9,80% 10 0 100% 177 X = 177/51 = 3,47
Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas bahwa sebagian besar responden 29 orang (56,86%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 17 orang (33,33%) menyatakan setuju terhadap perpustakaan membantu menentukan sumber informasi terbaik. Sedangkan sebagian kecil responden 5 orang (9,80%) menyatakan
tidak
setuju
terhadap
perpustakaan
membantu
menentukan sumber informasi terbaik dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap perpustakaan membantu menentukan sumber informasi terbaik. Dari data di atas mengenai pernyataan perpustakaan membantu menentukan sumber informasi terbaik, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,47. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa perpustakaan membantu menentukan sumber informasi terbaik adalah sangat positif.
68
1.11. Perpustakaan Membantu Memilih dan Membandingkan Informasi dari Berbagai Sumber yang Dapat Dipercaya
Tabel 12 Perpustakaan Membantu Memilih dan Membandingkan Informasi dari Berbagai Sumber yang Dapat Dipercaya Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 19 31 1 51
P
S
37,25% 76 60,78% 93 1,96% 2 0 100% 171 X = 171/51 = 3,35
Pada tabel di atas terlihat bahwa sebagian besar responden 31 orang (60,78%) menyatakan setuju dan hampir setengahnya responden 19 orang (37,25%) menyatakan sangat setuju terhadap perpustakaan membantu memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Sedangkan sebagian kecil responden 1 orang (1,96%) menyatakan tidak setuju terhadap perpustakaan membantu memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya serta tidak ada reponden menyatakan sangat tidak setuju terhadap perpustakaan membantu memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Berdasarkan
keterangan
tersebut
diperoleh
hasil
mengenai
pernyataan perpustakaan membantu memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di
69
atas adalah 3,35. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa perpustakaan membantu memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya adalah sangat positif. 1.12. Perpustakaan Mengenalkan Sumber Bacaan
DDC
untuk
Menemukan
Tabel 13 Perpustakaan Mengenalkan DDC untuk Menemukan Sumber Bacaan Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 32 19 51
P
S
62,74% 128 37,25% 57 0 0 100% 185 X = 185/51 = 3,62
Dapat dipaparkan dari tabel di atas bahwa sebagian besar responden 32 orang (62,74%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 19 orang (37,25%) menyatakan setuju terhadap perpustakaan mengenalkan DDC untuk menemukan sumber bacaan, tidak ada responden menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap perpustakaan mengenalkan DDC untuk menemukan sumber bacaan. Untuk memperkuat kuesioner, berdasarkan pengamatan penulis siswa dapat menemukan sumber bacaan melalui DDC. Dengan mengetahui nomor kelas, siswa langsung ke rak buku untuk menemukan sumber bacaan yang diinginkan. Ketika mengalami
70
kesulitan mereka bertanya kepada pustakawan agar membantunya menemukan buku tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas mengenai pernyataan perpustakaan mengenalkan DDC untuk menemukan sumber bacaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,62. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan
bahwa
perpustakaan
mengenalkan
DDC
untuk
menemukan sumber bacaan adalah sangat positif. 1.13. Perpustakaan Menjelaskan Cara Menggunakan Indeks Tabel 14 Perpustakaan Menjelaskan Cara Menggunakan Indeks Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 12 15 6 18 51
P
S
23,52% 48 29,41% 45 11,76% 12 35,29% 18 100% 123 X = 123/51 = 2,41
Data di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden 18 orang (35,29%) menyatakan sangat tidak setuju dan hampir setengahnya responden 15 orang (29,41%) menyatakan setuju terhadap perpustakaan menjelaskan cara menggunakan indeks. Sedangkan sebagian kecil responden 12 orang (23,52%) menyatakan sangat setuju terhadap perpustakaan menjelaskan cara menggunakan indeks dan sebagian kecil responden 6 orang (11,76%) menyatakan
71
tidak setuju terhadap perpustakaan menjelaskan cara menggunakan indeks. Berdasarkan observasi yang dilakukan, siswa belum memahami cara menggunakan indeks. Dalam hal ini siswa belum diajarkan cara menggunakan indeks. Hal ini terlihat bahwa siswa tidak memahami pengertian dan kegunaan indeks. Pada pemaparan di atas dapat diketahui mengenai pernyataan perpustakaan menjelaskan cara menggunakan indeks, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 2,41. Skor ini berada pada skor skala interval (1,76–2,51), yang menunjukkan bahwa perpustakaan menjelaskan cara menggunakan indeks adalah negatif. 1.14. Perpustakaan Memberi Pelatihan Cara Membaca Cepat
Tabel 15 Perpustakaan Memberi Pelatihan Cara Membaca Cepat Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 8 13 30 51
P
S
15,68% 24 25,49% 26 58,82% 30 100% 80 X = 80/51 = 1,56
Tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden 30 orang (58,82%) menyatakan sangat tidak setuju, hampir setengahnya responden 13 orang (25,49%) menyatakan tidak setuju terhadap perpustakaan memberi pelatihan cara membaca cepat. Sedangkan
72
sebagian kecil responden 8 orang (15,68%) menyatakan setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat setuju terhadap perpustakaan memberi pelatihan cara membaca cepat. Dengan
melihat
keterangan
di
atas
mengenai
pernyataan
perpustakaan memberi pelatihan cara membaca cepat, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 1,56. Skor ini berada pada skor skala interval (1,76–2,51), yang menunjukkan bahwa perpustakaan memberi pelatihan cara membaca cepat adalah negatif. 1.15. Perpustakaan Mengarahkan untuk Menandai Informasi yang Dipilih
Tabel 16 Perpustakaan Mengarahkan untuk Menandai Informasi yang Dipilih Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 12 28 6 5 51
P
S
23,52% 48 54,90% 84 11,76% 12 9,80% 5 100% 149 X = 149/51 = 2,92
Melalui data yang diperoleh dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden 28 orang (54,90%) menyatakan setuju dan sebagian kecil responden 12 orang (23,52%) menyatakan sangat setuju terhadap perpustakaan mengarahkan untuk menandai informasi yang dipilih. Sedangkan sebagian kecil responden 6 orang (11,76%) menyatakan tidak setuju dan sebagian kecil responden 5 orang
73
(9,80%) sangat tidak setuju terhadap perpustakaan mengarahkan untuk menandai informasi yang dipilih. Pada penjelasan di atas mengenai pernyataan perpustakaan mengarahkan untuk menandai informasi yang dipilih, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 2,92. Skor ini berada pada skor skala interval (2,52–3,27), yang menunjukkan bahwa perpustakaan mengarahkan untuk menandai informasi yang dipilih adalah positif. 1.16. Perpustakaan Membimbing Menyusun Informasi dari Berbagai Sumber untuk Membuat Daftar Bacaan
Tabel 17 Perpustakaan Membimbing Menyusun Informasi dari Berbagai Sumber untuk Membuat Daftar Bacaan Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 15 18 4 14 51
P
S
29,41% 60 35,29% 54 7,84% 8 27,45% 14 100% 136 X = 136/51 = 2,66
Diketahui dari tabel di atas bahwa lebih dari hampir setengahnya responden 18 orang (35,29%) menyatakan setuju dan hampir setengahnya responden 15 orang (29,41%) menyatakan sangat setuju terhadap perpustakaan membimbing menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan. Sedangkan hampir setengahnya responden 14 orang (27,45%) menyatakan sangat tidak setuju dan sebagian kecil responden 4 orang (7,84%) menyatakan
74
tidak setuju terhadap perpustakaan membimbing menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan. Dari hasil data di atas mengenai perpustakaan membimbing menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 2,66. Skor ini berada pada skor skala interval
(2,52–3,27),
yang
menunjukkan
bahwa
perpustakaan
membimbing menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan adalah positif. 1.17. Mempresentasikan Informasi Tabel 18 Mempresentasikan Informasi Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 29 20 1 1 51
P
S
56,86% 116 39,21% 60 1,96% 2 1,96% 1 100% 179 X = 179/51 = 3,50
Data di atas terlihat bahwa sebagian besar responden 29 orang (56,86%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden
20
orang
(39,21%)
menyatakan
setuju
terhadap
mempresentasikan informasi. Sedangkan sebagian kecil responden 1 orang (1,96%) menyatakan tidak setuju dan sebagian kecil responden 1 orang (1,96%) sangat tidak setuju terhadap mempresentasikan informasi.
75
Berdasarkan presentase tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mengenai pernyataan mempresentasikan informasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,50. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa mempresentasikan informasi adalah sangat positif. 1.18. Perpustakaan Melatih untuk Mengevaluasi Hasil Informasi Didukung Oleh Fakta
Tabel 19 Perpustakaan Melatih untuk Mengevaluasi Hasil Informasi Didukung oleh Fakta Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 25 20 6 51
P
S
49,01% 100 39,21% 60 11,76% 12 0 100% 172 X =172 /51 = 3,37
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir setengahnya responden 25 orang (49,01%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 20 orang (39,21%) menyatakan setuju terhadap perpustakaan melatih untuk mengevaluasi hasil informasi didukung oleh fakta. Sedangkan sebagian kecil responden 6 orang (11,76%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap perpustakaan melatih untuk mengevaluasi hasil informasi didukung oleh fakta.
76
Dari keterangan tersebut mengenai pernyataan perpustakaan melatih untuk mengevaluasi hasil informasi didukung oleh fakta, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,37. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa perpustakaan melatih untuk mengevaluasi hasil informasi didukung oleh fakta adalah sangat positif. 1.19. Perpustakaan Membantu Mengevaluasi Proses Pencarian Informasi
Tabel 20 Perpustakaan Membantu Mengevaluasi Proses Pencarian Informasi Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 26 21 4 51
P
S
50,98% 104 41,17% 63 7,84% 8 0 100% 175 X = 175/51 = 3,43
Tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden 26 orang (50,98%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden
21
orang
(41,17%)
menyatakan
setuju
terhadap
perpustakaan membantu mengevaluasi proses pencarian informasi. Sedangkan sebagian kecil responden 4 orang (7,84%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap perpustakaan membantu mengevaluasi proses pencarian informasi.
77
Dengan demikian, berdasarkan data di atas mengenai pernyataan perpustakaan membantu mengevaluasi proses pencarian informasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,43. Skor ini berada pada skor skala interval
(3,28–4,03),
yang
menunjukkan
bahwa
perpustakaan
membantu mengevaluasi proses pencarian informasi adalah sangat positif.
1.20. Rekapitulasi
Upaya-Upaya
Perpustakaan
dalam
Meningkatkan Literasi Informasi Tabel 21 Rekapitulasi Upaya-Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi Informasi No
Pernyataan
Koleksi perpustakaan sekolah sesuai kebutuhan siswa Kelengkapan koleksi 2. perpustakaan sekolah 3. Perpustakaan sekolah memiliki layanan dan fasilitas 4. Pentingnya keberadaan perpustakaan sekolah 5. Pentingnya pendidikan pemakai 6. Memahami pelatihan pendidikan pemakai 7. Pustakawan membantu dalam mengakses informasi 8. Perpustakaan membantu menentukan topik 9. Perpustakaan mengajarkan menentukan kata kunci 10. Perpustakaan membantu menentukan sumber informasi terbaik 1.
Jawaban Sangat Positif
Skor Rata-rata 3,31
Positif
3,03
Sangat Positif
3,80
Sangat Positif
3,80
Sangat Positif
3,64
Sangat Positif
3,37
Sangat Positif
3,52
Sangat Positif
3,39
Sangat Positif
3,47
Sangat Positif
3,47
78
11. Perpustakaan membantu Sangat Positif 3,35 memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya 12. Perpustakaan mengenalkan Sangat Positif 3,62 DDC untuk menemukan sumber bacaan 13. Perpustakaan menjelaskan cara Negatif 2,41 menggunakan indeks 14. Perpustakaan memberi Negatif 1,56 pelatihan cara membaca cepat 15. Perpustakaan mengarahkan Positif 2,92 untuk menandai informasi yang dipilih 16. Perpustakaan membimbing Positif 2,66 menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan 17. Mempresentasikan informasi Sangat Positif 3,50 18. Perpustakaan melatih untuk Sangat Positif 3,37 mengevaluasi hasil informasi didukung oleh fakta 19. Perpustakaan membantu Sangat Positif 3,43 mengevaluasi proses pencarian informasi Jumlah 61,62 Skor Rata-Rata : 61,62/ 19 = 3,24 (Positif)
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil skor rata-rata dengan jawaban sangat positif yaitu di atas 3,31. Sementara untuk jawaban positif yaitu di atas 2,66. Sedangkan jawaban negatif yaitu di atas 1,56 yang terdiri dari dua aspek yakni perpustakaan menjelaskan cara menggunakan indeks dan perpustakaan memberi pelatihan membaca cepat. Sehingga hasil skor akhir rata-rata adalah 3,24. Skor ini berada pada titik 2,52-3,27 (Positif). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa upaya-upaya perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi adalah perpustakaan mengenalkan DDC untuk menemukan sumber bacaan, kelengkapan koleksi perpustakaan
79
sekolah, memahami pelatihan pendidikan pemakai, dan pustakawan membantu dalam mengakses informasi.
C. Analisis Dampak yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi Informasi Berikut ini adalah analisis mengenai dampak yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi informasi. 1.
Dampak yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi Informasi Untuk mengetahui dampak yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi informasi, maka penulis menggunakan beberapa pernyataan. Adapun pernyataan tersebut sebagai berikut : 1.1.
Siswa dapat Menentukan Topik Tabel 22 Siswa dapat Menentukan Topik Jawaban
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 33 18 51
P
S
64,70% 132 35,29% 54 0 0 100% 186 X = 186/51 = 3,64
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden 33 orang (64,70%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 18 orang (35,29%) menyatakan setuju terhadap siswa dapat menentukan topik. Sedangkan tidak ada responden menyatakan tidak
80
setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap siswa dapat menentukan topik. Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel di atas mengenai pernyataan
siswa
dapat
menentukan
topik,
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,64. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa siswa dapat menentukan topik adalah sangat positif. 1.21. Siswa dapat Menentukan Kata Kunci Tabel 23 Siswa dapat Menentukan Kata Kunci Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 26 21 4 51
P
S
50,98% 104 41,17% 63 7,84% 8 0 100% 175 X =175 /51 = 3,43
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden 26 orang (50,98%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 21 orang (41,17%) menyatakan setuju terhadap siswa dapat menentukan kata kunci. Sedangkan sebagian kecil responden 4 orang (7,84%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap siswa dapat menentukan kata kunci.
81
Hasil tabel diatas dapat dikatakan mengenai pernyataan siswa dapat menentukan kata kunci, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,43. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa siswa dapat menentukan kata kunci adalah sangat positif. 1.22. Siswa dapat Menentukan Sumber Informasi Terbaik Seseorang yang memiliki kemampuan literasi informasi akan mampu memilih informasi mana yang benar dan yang salah. Untuk mengetahui apakah responden dapat menentukan sumber informasi terbaik, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 24 Siswa dapat Menentukan Sumber Informasi Terbaik Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 28 19 4 51
P
S
54,90% 112 37,25% 57 7,84% 8 0 100% 177 X = 177/51 = 3,47
Tabel di atas dapat dipaparkan bahwa sebagian besar responden 28 orang (54,90%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 19 orang (37,25%) menyatakan setuju terhadap siswa dapat menentukan informasi terbaik. Sedangkan sebagian kecil responden 4 orang (7,84%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden mengatakan sangat tidak setuju terhadap siswa dapat menentukan informasi terbaik.
82
Hal tersebut menggambarkan pernyataan mengenai siswa dapat menentukan informasi terbaik, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,47. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa siswa dapat menentukan informasi terbaik adalah sangat positif. 1.23. Siswa dapat Memilih dan Membandingkan Informasi dari Berbagai Sumber yang dapat dipercaya Tabel 25 Siswa dapat Memilih dan Membandingkan Informasi dari Berbagai Sumber yang dapat dipercaya Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 25 21 4 51
P
S
49,01% 100 41,17% 63 7,84% 8 0 100% 171 X = 171/51 = 3,35
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel di atas menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden 25 orang (49,01%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 21 orang (41,17%) menyatakan setuju terhadap siswa dapat memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya. Sedangkan sebagian kecil responden 4 orang (7,84%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap siswa dapat memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya.
83
Dari data di atas dapat disimpulkan mengenai pernyataan siswa dapat memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, hal ini sesuai dengan indikator standar 1 pada poin 4 dimana siswa mengidentifikasi keberagaman dari sumbersumber informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,35. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa siswa dapat memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya adalah sangat positif. 1.24. Siswa dapat Memahami DDC untuk Menentukan Sumber Bacaan Tabel 26 Siswa dapat Memahami DDC untuk Menemukan Sumber Bacaan Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 28 20 2 1 51
P
S
54,90% 112 39,21% 60 3,92% 4 1,96% 1 100% 177 X = 177/51 = 3,47
Tabel di atas menggambarkan bahwa sebagian besar responden 28 orang (54,90%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden 20 orang (39,21%) menyatakan setuju terhadap siswa dapat memahami DDC untuk menemukan sumber bacaan. Sedangkan sebagian kecil responden 2 orang (3,92%) menyatakan tidak setuju dan sebagian kecil responden 1 orang (1,96%) menyatakan sangat
84
tidak setuju terhadap siswa dapat memahami DDC untuk menemukan sumber bacaan. Berdasarkan penjelasan di atas mengenai pernyataan siswa dapat memahami DDC untuk menemukan sumber bacaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,47. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa siswa dapat memahami DDC untuk menemukan sumber bacaan adalah sangat positif. 1.25. Siswa dapat Menggunakan Indeks dengan Cepat dan Tepat Tabel 27 Siswa dapat Menggunakan Indeks dengan Cepat dan Tepat Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 4 7 3 37 51
P
S
7,84% 16 13,72% 21 5,88% 6 72,54% 37 100% 80 X = 80/51 = 1,56
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden 37 orang (72,54%) menyatakan sangat tidak setuju dan sebagian kecil responden 7 orang (13,72%) menyatakan setuju terhadap siswa dapat menggunakan indeks dengan cepat dan tepat, sebagian kecil responden 4 orang (7,84%) menyatakan sangat setuju dan sebagian kecil responden 3 orang (5,88%) menyatakan tidak setuju terhadap siswa dapat menggunakan indeks dengan cepat dan tepat.
85
Hasil penelitian pada tabel di atas mengenai pernyataan siswa dapat menggunakan indeks dengan cepat dan tepat, menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 1,56. Skor ini berada pada skor skala interval (1,00–1,75), yang menunjukkan siswa dapat menggunakan indeks dengan cepat dan tepat adalah sangat negatif. 1.26. Siswa dapat Memahami Cara Membaca Cepat Tabel 28 Siswa dapat Memahami Cara Membaca Cepat Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 3 3 21 24 51
P
S
5,88% 12 5,88% 9 41,17% 42 47,05% 24 100% 87 X = 87/51 = 1,70
Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan bahwa hampir setengahnya responden 24 orang (47,05%) menyatakan sangat tidak setuju dan hampir setengahnya responden 21 orang (41,17%) menyatakan tidak setuju terhadap siswa dapat memahami cara membaca cepat. Sedangkan sebagian kecil responden 3 orang (5,88%) menyatakan setuju dan sebagian kecil responden 3 orang (5,88%) menyatakan sangat setuju terhadap siswa dapat memahami cara membaca cepat. Data yang diperoleh pada penjelasan di atas mengenai pernyataan siswa dapat memahami cara membaca cepat, hasil penelitian
86
menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 1,70. Skor ini berada pada skor skala interval (1,00–1,75), yang menunjukkan bahwa siswa dapat memahami cara membaca cepat adalah sangat negatif. 1.27. Siswa dapat Menandai Informasi yang dipilih Tabel 29 Siswa dapat Menandai Informasi yang dipilih Jawaban Bobot F P S Nilai Sangat Setuju 4 15 29,41% 60 Setuju 3 22 43,13% 66 Tidak Setuju 2 6 11,76% 12 Sangat Tidak Setuju 1 8 15,68% 8 Jumlah 51 100% 146 Skor Rata-Rata X = 146/51 = 2,86
Pada tabel di atas dijelaskan bahwa hampir setengahnya responden 22 orang (43,13%) menyatakan setuju dan hampir setengahnya responden 15 orang (29,41%) menyatakan sangat setuju terhadap siswa dapat menandai informasi yang dipilih, sebagian kecil responden 8 orang (15,68%) menyatakan sangat tidak setuju dan sebagian kecil responden 6 orang (11,76%) menyatakan tidak setuju terhadap siswa dapat menandai informasi yang dipilih. Keterangan tersebut di atas mengenai pernyataan siswa dapat menandai informasi yang dipilih, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 2,86. Skor ini berada pada skor skala interval (2,52–3,27), yang menunjukkan bahwa siswa dapat menandai informasi yang dipilih adalah positif.
87
1.28. Siswa dapat Menyusun Informasi dari Berbagai Sumber untuk Membuat Daftar Bacaan Tabel 30 Siswa dapat Menyusun Informasi dari Berbagai Sumber untuk Membuat Daftar Bacaan Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 19 23 8 1 51
P
S
37,25% 76 45,09% 69 15,68% 16 1,96% 1 100% 162 X = 162/51 = 3,17
Hal ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya responden 23 orang (45,09%) menyatakan setuju dan hampir setengahnya responden 19 orang (37,25%) menyatakan sangat setuju terhadap siswa dapat menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan, sebagian kecil responden 8 orang (15,68%) menyatakan tidak setuju dan sebagian kecil responden 1 orang (1,96%) menyatakan sangat tidak setuju terhadap siswa dapat menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan. Dari hasil presentase di atas mengenai pernyataan siswa dapat menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,17. Skor ini berada pada skor skala interval (2,52–3,27), yang menunjukkan bahwa siswa dapat menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan adalah positif.
88
1.29. Siswa dapat Mempresentasikan Informasi Tabel 31 Siswa dapat Mempresentasikan Informasi Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 28 22 1 51
P
S
54,90% 112 43,13% 66 1,96% 2 0 100% 180 X = 180/51 = 3,52
Dapat diketahui pada tabel di atas bahwa sebagian besar responden 28 orang (54,90%) menyatakan sangat setuju dan hampir setengahnya responden responden 22 orang (43,13%) menyatakan setuju terhadap siswa dapat mempresentasikan informasi, sebagian kecil responden 1 orang (1,96%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan
sangat
tidak
setuju
terhadap
siswa
dapat
pernyataan
siswa
dapat
mempresentasikan informasi. Penjelasan
di
atas
mengenai
mempresentasikan informasi, hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,52. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa siswa dapat mempresentasikan informasi adalah sangat positif. 1.30. Siswa dapat Membuat Evaluasi terhadap Hasil Informasi didukung oleh Fakta Tabel 32 Siswa dapat Membuat Evaluasi terhadap Hasil Informasi didukung oleh Fakta
89
Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 20 27 4 51
P
S
39,21% 80 52,94% 81 7,84% 8 0 100% 169 X = 169/51 = 3,31
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden 27 orang (52,94%) menyatakan setuju dan hampir setengahnya responden 20 orang (39,21%) menyatakan sangat setuju terhadap siswa dapat membuat evaluasi terhadap hasil informasi didukung oleh fakta, sebagian kecil responden 4 orang (7,84%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap siswa dapat membuat evaluasi terhadap hasil informasi didukung oleh fakta. Dapat dilihat pada penjelasan di atas mengenai pernyataan siswa dapat membuat evaluasi terhadap hasil informasi didukung oleh fakta, hal ini sesuai dengan standar 2 dimana siswa yang melek informasi, mengevaluasi informasi secara kritis dan berkompeten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,31. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa siswa dapat membuat evaluasi terhadap hasil informasi didukung oleh fakta adalah sangat positif.
90
1.31. Siswa dapat Melakukan Evaluasi dalam Proses Pencarian Informasi Tabel 33 Siswa dapat Melakukan Evaluasi dalam Proses Pencarian Informasi Jawaban Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Skor Rata-Rata
Bobot Nilai 4 3 2 1
F 23 24 4 51
P
S
45,09% 92 47,05% 72 7,84% 8 0 100% 172 X = 172 /51 = 3,37
Data yang diperoleh dari tabel diatas bahwa hampir setengahnya responden 24 orang (47,05%) menyatakan setuju dan hampir setengahnya responden 23 orang (45,09%) menyatakan sangat setuju terhadap siswa dapat melakukan evaluasi dalam proses pencarian informasi. Sedangkan sebagian kecil responden 4 orang (7,84%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju terhadap siswa dapat melakukan evaluasi dalam proses pencarian informasi. Hal tersebut dapat diketahui bahwa hasil penelitian mengenai pernyataan siswa dapat melakukan evaluasi dalam proses pencarian informasi, menunjukkan nilai akhir skor rata-rata yang ditunjukkan di atas adalah 3,37. Skor ini berada pada skor skala interval (3,28–4,03), yang menunjukkan bahwa siswa dapat melakukan evaluasi dalam proses pencarian informasi adalah sangat positif.
91
1.32. Rekapitulasi
Dampak
yang
diperoleh
Siswa
dari
Peningkatan Literasi Informasi Tabel 34 Rekapitulasi Dampak yang diperoleh Siswa dari Peningkatan Literasi Informasi
No
Pernyataan
Siswa dapat menentukan topik Siswa dapat menentukan kata 2. kunci 3. Siswa dapat menentukan informasi terbaik 4. Siswa dapat memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya 5. Siswa dapat memahami DDC untuk menemukan sumber bacaan 6. Siswa dapat menggunakan indeks dengan cepat dan tepat 7. Siswa dapat memahami cara membaca cepat 8. Siswa dapat menandai informasi yang dipilih 9. Siswa dapat menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan 10. Siswa dapat mempresentasi kan informasi 11. Siswa dapat membuat evaluasi terhadap hasil informasi didukung oleh fakta 12. Siswa dapat melakukan evaluasi dalam proses pencarian informasi Jumlah Skor Rata-Rata 1.
Jawaban Sangat positif
Skor Ratarata 3,64
Sangat positif
3,43
Sangat positif
3,47
Sangat positif
3,35
Sangat positif
3,47
Sangat negatif
1,56
Sangat negatif
1,70
Positif
2,86
Positif
3,17
Sangat positif
3,52
Sangat positif
3,31
Sangat positif
3,37
36,85 : 36,85 / 12 = 3,07 (Positif)
92
Dapat
disimpulkan
bahwa
secara
keseluruhan
dari
hasil
rekapitulasi dampak yang diperoleh siswa dari peningkatan literasi informasi adalah positif. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai skor ratarata yakni dengan jawaban sangat positif yaitu di atas 3,31. Kemudian untuk jawaban positif yaitu di atas 2,86. Sedangkan jawaban sangat negatif berada pada skor di atas 1,56. Yang terlihat pada dua aspek yaitu siswa dapat menggunakan indeks dengan cepat dan tepat dan siswa dapat memahami cara membaca cepat. Dengan nilai skor akhir rata-rata adalah 3,07. Skor ini berada pada skor skala interval 2,523,27.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab yang terakhir dari semua bab yang telah dibahas, dalam bab ini akan diuraikan kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan. Selain itu, akan diuraikan beberapa saran yang membangun bagi Perpustakaan SD An-Nisaa’ agar lebih baik untuk kedepannya. Untuk lebih rinci akan diuraikan sebagai berikut : A. Kesimpulan Ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang peran Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi, yaitu : 1. Upaya–upaya yang dilakukan Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam meningkatkan literasi informasi sudah baik. Upaya-upaya yang dilakukan yaitu perpustakaan mengenalkan DDC untuk menemukan sumber bacaan, kelengkapan
koleksi
perpustakaan
sekolah,
memahami
pelatihan
pendidikan pemakai, dan pustakawan membantu dalam mengakses informasi. Hal ini dapat dibuktikan dari rekapitulasi upaya-upaya yang dilakukan perpustakaan dalam meningkatkan literasi informasi adalah positif. Dapat diketahui hasil skor rata-rata yaitu 3,29. Skor ini berada pada titik 3,28-4,03 yaitu positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perpustakaan telah melakukan berbagai upaya dan berperan penting dalam meningkatkan literasi informasi.
93
94
2. Hasil dari keseluruhan penyataan mengenai dampak yang diperoleh siswa dalam peningkatan literasi informasi adalah positif. Hasil skor menunjukkan bahwa nilai skor akhir rata-rata yaitu 3,07 dengan skala interval 2,52-3,27. Dengan demikian, Perpustakaan SD An-Nisaa’ telah melakukan literasi informasi dan memberikan dampak positif pada siswa.
B. Saran Berikut saran untuk perpustakaan SD An-Nisaa’ yaitu : 1. Hendaknya perpustakaan mengenalkan cara membaca tepat. Siswa perlu dikenalkan membaca cepat sejak dini agar siswa dapat memahami isi bacaan dengan singkat. Sehingga dapat memperoleh pengetahuan yang luas secara efektif dan efesien dan upaya dalam meningkatkan literasi informasi dapat terorganisir dengan baik. 2. Dalam hal dampak yang diperoleh siswa dalam peningkatan literasi informasi seharusnya perpustakaan memberikan pelatihan membaca cepat karena dalam hal ini, siswa belum memahami cara membaca cepat. Perpustakaan diharapkan dapat memberikan bimbingan dan memberikan strategi membaca cepat agar menciptakan siswa yang melek informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Hakim, Sudarnoto, ed. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta : Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006. Al Hamidy, Yusuf Dzul Ikram dan Heriyanto. “Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa pada Layanan American Corner di UPT Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang menurut Association of College and Research Libraries”. Jurnal Ilmu Perpustakaan, no. 1 (Oktober 2012): h. 3. American Library Association. Information Power’s Information Literacy Standard for Student Learning. T.tp.: American Library Association, 1998. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, 4th ed. Jakarta : Rineka Cipta, 1998. Asselin, Marlene, “School library education in thirteen countries in Sub-Saharan Africa”, Proquest, no. 2 (Juli 2012): h. 85. Cahill, Maria dan Jennifer Richey,“Integration of evidence-based library and information practice into school library education: A case study”, Proquest, no. 2 (Juli 2012): h. 95. Darmono. Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta : Grasindo, 2007. Einsberg, Michael B. dkk. Information Literacy : Essential Skills for The Information Age. London : Libraries Unlimited, 2004. Falahul Alam, Umar. “Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa dan Peranan Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi”. Jurnal Pustakaloka : Kajian Informasi dan Perpustakaan, no. 1 (2013): h. 100-101. Farida, Ida. dkk. Information Literacy Skill : Dasar Pembelajaran Seumur Hidup. Jakarta : UIN Press, 2005. Hermawan S, Rachman dan Zulfikar Zen. Etika Kepustakawanan : Suatu Pendekatan terhadap Profesi dan Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta : Sagung Seto, 2006. IFLA/UNESCO. “Pedoman Perpustakaan Sekolah”. Artikel diakses pada 20 Februari 2014 dari http://www.ifla.org/VII/s11/pubs/school-guidelines.htm Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN Press.,1999.
95
96
Jones, Jami L. dan Kaye B. Dotson, “Building the Disposition of Reflection through the Inquiry-focused School Library Program”, Proquest, no. 1 (Januari 2010): h. 38. Kaswanti Purwo, Bambang, ed. Literasi Informasi : Tujuh Langkah Knowledge Management. Jakarta : Universitas Atma Jaya, 2010. Komarudin. “Rencana Strategis Perpustakaan Sekolah : Pendekatan Praktis ”. Jurnal Pustakaloka : Kajian Informasi dan Perpustakaan, no. 1 (2012):h. 20. Lanning, Scott, Concise Guide to Information Literacy. California: Libraries Unlimited, 2012. Li Wang. “An information literacy integration model and its application in higher education”. Emerald Insight, no. 4 (Agustus, 2011): h. 704. LIPI. “Membangun Perpustakaan Sekolah Model”. Artikel diakses pada Februari 2014 dari www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php
16
Mardalis. Metode Penelitian : Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta : Bumi Aksara, 1995. Mashuri, Ilham. “Implementasi Literasi Informasi di Sekolah”. Jurnal Pustakaloka : Kajian Informasi dan Perpustakaan”, no. 1 (2012): h. 69-71. Milburga, Larasati. dkk. Membina Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta : Kanisius, 1991. Perpustakaan Nasional RI. Standar Nasional Indonesia (SNI) Bidang Perpustakaan dan Kepustakawanan. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2011. --------------. Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2011. Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rajawali Pers, 2012. Primadesi, Yona. “Kontribusi Komentar Para Tokoh pada Blurb dalam Upaya Menarik Pembaca: Studi Kasus Mengenai Kontribusi Komentar Para Tokoh pada Blurb dalam Upaya Menarik Pembaca di Toko Buku Gramedia Cabang Padang”. Pustaha,Vol.2, No.1, (Juni 2006) : h. 18. Purnomo, Pungki. “Pembekalan “Life Long Learning” di Madrasah melalui Penerapan Pembelajaran Berbasis Perpustakaan” dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan sebagai Center for Learning Society. Jakarta : Fakultas Adab Dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006: h. 123.
97
Septiana, Meuthia dan Marlini. “Optimalisasi Penerapan Literasi Informasi di Perpustakaan SMA Negeri 1 Padang”. Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, no. 1 (September 2012): h. 76. Sismanto. Manajemen Perpustakaan Digital. Jakarta : Afifa Pustaka, 2007. Subagyo, Joko. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta, 1991. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers, 2012. Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi : dilengkapi dengan metode R&D, 15 th ed. Bandung: Alfabeta, 2007. Suherman. Perpustakaan sebagai Jantung Sekolah: Referensi Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Bandung : MQS Publishing, 2009. Sulistiyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Universitas Terbuka, 1994. --------------. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung : Remaja Rosdakarya, 1994. Sutarno NS. Manajemen Perpustakaan : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung Seto, 2006. --------------. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto, 2006. Thomas., Jeffrey. “Expert Discusses Importance of Information Literacy : Children "never too young to start" learning how to access, use information”. Artikel diakses pada 23 Februari 2014 dari http://iipdigital.usembassy.gov/st/english/article/2006/11/200611031424251cjs amoht0.5929376.html#axzz2uWMY1uPb Yusup, Pawit M. Pedoman Praktis Mencari Informasi. Bandung : Remaja Rosdakarya, 1995.
KUESIONER PENELITIAN PERAN PERPUSTAKAAN SD AN-NISAA’ DALAM MENINGKATKAN LITERASI INFORMASI Petunjuk Pengisian : 1. Kuesioner ini dimaksudkan untuk memperoleh data sehubungan dengan penelitian. 2. Bacalah pernyataan-pernyataan secara seksama sebelum adik mengisi kuesioner ini. 3. Berilah tanda ( ) pada jawaban yang tersedia yaitu, SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). 4. Terimakasih atas kerjasama dan dan kesediaannya untuk mengisi kuesioner ini. Data Responden Nama : Jenis Kelamin : (Laki-Laki / Perempuan) Kelas :
Jawaban No.
Pernyataan SS
S
A. Upaya Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi Informasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perpustakaan sekolah menyediakan sumber tercetak (buku pelajaran, kamus, ensiklopedia) maupun elektronik (internet, televisi) yang sesuai dengan kebutuhan saya sebagai siswa. Koleksi sumber tercetak dan elektronik perpustakaan sekolah sudah lengkap. Perpustakaan sekolah mempunyai layanan sirkulasi (meminjam dan mengembalikan buku), layanan referensi (pengunaan kamus, ensiklopedia), dan ruang baca yang nyaman. Keberadaan perpustakaan sekolah di lingkungan sekolah adalah sangat penting. Pelatihan perpustakaan mendapatkan diinginkan.
untuk sangat bahan
menggunakan penting untuk bacaan yang
Saya dapat memahami pelatihan yang diberikan perpustakaan dengan baik dalam menggunakan informasi. Pustakawan membantu saya dalam mencari / mengakses informasi yang saya butuhkan.
TS
STS
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Perpustakaan membantu siswa dalam menyusun pertanyaan untuk menentukan topik. Perpustakaan memberi pengajaran cara menentukan kata kunci (kata yang digunakan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan). Perpustakaaan membantu siswa dalam menentukan sumber informasi yang terbaik. Perpustakaan membantu siswa memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya / benar. Perpustakaan mengenalkan DDC (nomor kelas ) untuk menemukan sumber bacaan yang berada di rak buku. Perpustakaan menjelaskan cara menggunakan indeks (daftar informasi) dengan cepat dan tepat. Siswa diberikan pelatihan cara membaca cepat oleh perpustakaan. Perpustakaan mengarahkan siswa untuk dapat menandai (menggaris bawahi /mencatat) informasi yang sudah saya pilih. Perpustakaan membimbing siswa menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan yang terpisah menjadi satu bentuk hasil yang sitematis (baik dan teratur). Siswa menyebarkan informasi yang telah dibuat dengan cara bercerita. Perpustakaan melatih siswa untuk membuat penilaian terhadap hasil informasi yang telah dibuat dengan didukung oleh fakta. Perpustakaan membantu siswa dalam melakukan penilaian dalam proses pencarian informasi.
B. Dampak Positif dalam Meningkatkan Literasi Informasi Setelah mengikuti program Literasi Informasi : 20.
21.
22.
23.
24.
Saya dapat menyusun pertanyaan untuk menentukan topik. Saya dapat menentukan kata kunci (kata yang digunakan untuk menemukan informasi yang dibutuhkan). Saya dapat menentukan sumber informasi yang terbaik. Saya dapat memilih dan membandingkan informasi dari berbagai sumber yang dapat dipercaya / benar. Saya dapat memahami DDC (nomor kelas) untuk menemukan sumber bacaan yang berada di rak buku.
25.
Saya dapat menggunakan indeks (daftar informasi) dengan cepat dan tepat.
26.
Saya dapat memahami cara membaca cepat oleh perpustakaan.
27.
28.
29.
30.
31.
Saya dapat menandai (menggaris bawahi /mencatat) informasi yang sudah saya pilih. Saya dapat menyusun informasi dari berbagai sumber untuk membuat daftar bacaan yang terpisah menjadi satu bentuk hasil yang sitematis (baik dan teratur). Saya dapat menyebarkan informasi yang telah dibuat dengan cara bercerita. Saya dapat membuat penilaian terhadap hasil informasi yang telah dibuat dengan didukung oleh fakta. Saya dapat melakukan penilaian dalam proses pencarian informasi. TERIMA KASIH
HASIL DOKUMENTASI PERPUSTAKAAN SD AN-NISAA’
Gambar 1 Layanan Sirkulasi
Gambar 2 Ruang Baca
Gambar 3 Ruang Nonton Film
Gambar 4 Nomor Kelas
Gambar 5 Koleksi Buku Cerita
Gambar 6 Buku Cerita
Gambar 8 Koleksi Komik
Gambar 10 Koleksi Reference
Gambar 7 Rak Display Buku Cerita dan Boneka Tangan
Gambar 9 Koleksi Novel
Gambar 11 Koleksi Buku Cerita Bahasa Inggris
Gambar 12 Ruang Menonton Film
Gambar 13 Siswa sedang mendengarkan arahan dari Pustakawan
Gambar 15 Berdiskusi
Gambar 14 Rak Display Buku Baru
Gambar 16 Kegiatan Membaca di Perpustakaan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Peneliti lahir di Medan pada tanggal 4 Februari 1993. Anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Hasyim Ashari dan Ibu Laily Suryani. Peneliti bertempat tinggal di Bukit Sawangan Indah Blok C.XI No.13 RT.02/05 Bojongsari-Depok. Peneliti dapat dihubungi melalui emailnya di
[email protected]. Ia memulai pendidikan tingkat SD di SDN Cempaka Baru II pada tahun 2004, kemudian melanjutkan tingkat menengah pertama di SMPN 4 Ciputat tahun 2007, dan menyelesaikan tingkat menengah atas di SMAN 8 Tangerang Selatan tahun 2010. Pada tahun 2010, peneliti langsung melanjutkan pendidikannya ke jenjang Perguruan Tinggi pada Program Studi Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Peneliti pernah aktif pada organisasi ekstra kampus yaitu IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) dan menjabat sebagai Kabid Organisasi di Komisariat Adab dan Humaniora pada tahun 2011–2012. Semasa kuliah, peneliti pernah PKL di Perpustakaan Mahkamah Konstitusi dan menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsinya yang berjudul “Peran Perpustakaan SD An-Nisaa’ dalam Meningkatkan Literasi Informasi”.