PERAN PERPUST AKAAN SEKOLAH TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 .Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaau SMA Negeri 70 Jakarta)
Oleh:
ANI RAHMA WATI (101025021446)
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 HI 2006 M
PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (Stu
Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (SI) Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Oleh:
ANI RAHMA WATT (101025021446)
Di bawah bimbingan: '{
rt~·,,,
Pungki Purnomo, M.LIS NIP. 150 295 486
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 HI 2006 M
PENGESAHAN PANITIA UJ][AN
Skripsi yang be1judul "PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 6 JAKARTA, PERPUSTAKAAN SMA NEGERI
34
JAKARTA,
DAN
PERPUSTAKAAN
SMA
NEGERI
70
JAKARTA) telah diujikan pada sidang munagasyah Fakultas Adab dan Hmnaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2ada tanggal 27 Juni 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Program Strata I (SI) pada Jurusan llmu Perpustakaan dan Informasi. Jakarta, 12 Juli 2006 Sidang Munaqasyah
Kctua Sidang
(Drs. Zacnal Arifin Toy, M.Sc) NIP. 150 031 251
(Drs. Mukhtar ozali, M.A!!) NIP. 150 268 591
Dosen Pembimbing
Pcnguji
..
~
(Drs. Zaenal Arifin Toy, M.Sc) NIP.150 031 251
-
(P'"~
;,, ·oomo, M.LIS} NIP. 150 295 486
ABSTRAK
Ani Rahmawati. Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum
Berbasis Kompetensi
(Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta,
Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta). Di bawah bimbingan Pungki Purnomo, MLIS. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, 91 halaman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran perpustakaan sekolah terhadap penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mencakup peran koleksi perpustakaan sekolah, peran program aktivitas perpustakaan sekolah, serta peran fasilitas dan sarana penunjang perpustakaan sekolah. Penelitian dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta. Populasinya adalah seluruh siswa dan guru yang berada di SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta. Jmnlah responden dalam penelitian ini adalah 350 responden untuk siswa, dan 25 responden untuk guru. Hasil dari penelitian ini adalah: pertama, koleksi perpustakaan, menurut siswa dan guru masih kurang. Kedua, program perpustakaan di ketiga perpustakaan sekolah, umumnya kurang memperhatikan mengenai pelatihan-pelatihan, kerja sama antar pihak perpustakaan, promosi perpustakaan, dan lain-lain. Ketiga,
Fasilitas yang
dimiliki perpustakaan masih kurang. Kesimpulan akhir dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perpustakaan di SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan
SMA Negeri 70 Jakarta kurang berperan terhadap penerapan Kurikulum
Berbasis Kompetensi.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, terima kasih kepada Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan harapan serta memberikan yang terbaik diantara yang terbaik kepada hamba-Nya. Shalawat serta
salam
kepada Nabi
besar Muhammad
SAW
yang
telah
menyelamatkan manusia dari kejahiliyahan. Selain atas ridha Allah SWT, dalam proses penulisan skripsi yang memakan waktu cukup lama, penulispun mengucapkan terima kasih atas dukungan, do'a, serta semangat yang telah diberikan oleh pihak-pihak terkait: I. Bapak Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr.H. Azyumardi Azra,
MA. 2. Bapak Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, Prof. Dr. H. Badri Yatim, MA. 3. Bapak Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan, Drs. Zaenal Arifin TOY, M.Sc. 4. Bapak Sekretaris Jurusa, Drs. Mukhtar Gozali M.Ag. 5. Dosen Pembimbing, Pungki Purnomo,MLIS. Penulis mengucapkan terima kasih atas saran, wakru serta bimbingan yang telah diberikan. 6. Dosen-dosen Fakultas Adah dan Humaniora. 7. Dosen-dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan, semoga dapat dimanfaatkan penulis dengan sebaikbaiknya. 8. Segenap Civitas Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Bapak Kepala Sekolah
~MA
Negeri 6 Jakarta, Drs. H. Sidik Yasin, MM,
Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 34 Jakarta, Dra. Rachmawaty AR, MM., clan Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 70 Jakarta, Drs. Asyikin. 10. Bapak Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 6, Budhi Prayitno, M.A, Bapak Wakil Kepala Sekolah Biclang Kurikulum SMA Negeri 34 Jakarta, M.D. Eddy Hidayat S. Pd., clan Bapak Walcil Kepala Sekolah Biclang Kurikulum SMA Negeri 70 Jakarta, Drs. Kuswinarno. 11. Koordinator Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Dra. Dastimar, Koorclinator Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, Dra. Nani Susanti, clan Koorclinator Perpustakaan SMA Negeri 70Jakarta, Dra. Lies Nmyani. 12. Petugas perpustakaan . dan para guru SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34
.
Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta. 13. Siswa clan siswi SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta. 14. Keclua orang tua, Bapak Andi Rifai clan ibunda Rohaeni, yang senantiasa tanpa putus asa selalu mendo'akan anak-anakmu agar memperoleh yang terbaik. 15. Nenekku tercinta, Suryam, yang mampu memberikan kesejukan dan keclamaian di hati, serta selalu menclo'akan. 16. Kakakku, Andi Mecliani, dan adik-adikku, Sa' cliyah, Titik Maharani, dan yang telah berada di surga, Siti Fatimah. Dukungan dan semangat yang kalian sangat membantu, terima kasih atas perhatiannya.
17. Teman-tema Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Musaroh, Amelia, Titin, Umi, Sri, Rahma, Neneng, Eldest, Annisah, Indah, Intan, Heri, Ichan, Ziqri, Yandi, dan yang lainnya, terima kasih atas semangat, perhatian, dan nasehat yang kalian berikan. 18. Teman-teman aliyahku, Nani Seftyaningsih dan Nining Nurmala yang telah menemani ketika penelitian, terima kasih.
Jakarta, Juni 2006 (1427 H)
DAFTARISI
ABSTRAK ........................................................................................................ . KATA PENGANTAR.........................................................................................
ii
DAFTAR !SI ......................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ....................................................... :.......................................
viii
DAFTAR BAGAN..............................................................................................
XI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masai ah.................................................................
I
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................
3
C. Tujuan Penelitian............................................................................
4
D. Manfaat Penelitian..........................................................................
4
E. Metodologi Penelitian ....................................................................
5
I. Metode Penelitian .....................................................................
5
2. Populasi dan Sampel ...............................................................
5
3. Teknik Pengumpulan Data.......................................................
6
F. Sistematika Penulisan ....................................................................
8
BAB 11 TINJAUANLITERATUR
A. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)...............................
10
I. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)......... .. .
I0
2. Tujuan Kurikul~m Berbasis Kompetensi (KBK).................
11
3. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)..........
13
4. Strategi Pengajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi....
14
5. Sarana Sekolah Dalam Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi .................................... >.............. 17 6. Landasan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).............
18
7. Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Dengan Kurikulum Tahun 1994.............................................
20
B. Peran Perpustakaan Sekolah..................... .... .. ...... ........
23
I. Koleksi Perpustakaan Sekolah........ ...... .. .. .... .. .... .... ..
27
2. Program Aktivitas dan Layanan Perpustakaan Sekolah......
30
3. Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah................. ...
32
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Sekolah ........................
37
B. Misi dan Visi Perpustakaan Sekolah ..............................................
55
C. Kurikulum Sekolah.........................................................................
58
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah ....................................
61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA A. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................
63
B. Informasi Mengenai Responden ....................................................
65
C. ldentitas Responden ......................................................................
70
D. HubunganResponden dengan Perpustakaan .................................
72
E. Peran Koleksi Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi .................................................
75
F. Peran Program Aktivitas Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi .................................
80
G. Peran Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi .................................
83
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................................
88
B. Saran..............................................................................................
90
DAFTARPUSTAKA ..........................................-:-:................ LAMPIRAN
91
DAFTAR TABEL Tabel
Hal
Tabel 1 Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Dengan Kurikulum Tahun 1994.......................................................................................
20
Tabel 2 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 6 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006 ............................................................ ·····························
38
Tabel 3 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 6 Jakarta...........................
39
Tabel 4 Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta .................... .40 Tabel 5 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 34 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006..................................................................
43
Tabel 6 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 34 Jakarta.........................
43
Tabel 7 Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta....................
45
Tabel 8 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 70 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006.
50
Tabel 9 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 70 Jakarta.........................
50
Tabel 10 Jumlah Koleksi Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta..................
52
Tabel 11 Jumlah Responden Guru................................................................
66
Tabel 12 Jumlah Responden Siswa...............................................................
66
Tabel 13 Perpustakaan Berperan Dalam Proses Pembelajaran ....................
67
Tabel 14 Pemanfaatan Perpustakaan Harns Dikembangkan Dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi~.............................
67
Tabel 15 Sistem Pembelajaran Berbasis Pada Guru Dengan Penggunaan Satu Buku Ajar Yang Terbatas .................................
68
Tabel 16 Perpustakaan Menunjang Sistem Pembelajaran Berbasis Sumber (Resource Based Learning atau Inquiry Based Learning)..............
68
Tabel 17 Program Pengajaran Dengan Penggunaan Perpustakaan Sekolah...........................................................................................
69
Tabel 18 Jenis Kelamin Responden ..............................................................
71
Tabel 19 Tingkatan Kelas Responden............ .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ....
71
Tabel 20 J urusan A tau Program Studi Responden........................... ....
72
Tabel 21 Siswa/i Sebagai Anggota Perpustakaan...... .................. ... ... .
73
Tabel 22 Frekuensi Berkunjung Responden.... .. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .
73
Tabel 23 Tujuan Responden Mengunjungi Perpustakaan Sekolah...... .. . ...
74
Tabel 24 Frekuensi Responden Menggunakan Koleksi Perpustakaan Sekolah....................................................................
75
Tabel 25 Kelengkapan Koleksi .....................................................................
76
Tabel 26 Jumlah Koleksi Yang Responden Pinjam Dalam Setiap Peminjaman....................................................................................
77
Tabel 27 Keperluan Responden Dalam Memanfaatkan Koleksi Perpustakaan Sekolah. .. . . . . . .. . . ....................................... Tabel 28 Jenis Koleksi/buku Apa Yang Sering Dipinjam Responden.........
78 79
Tabel 29 Jenis Layanan Apakah Yang Sering Digunakan Responden...... .. . . . . . . .. .................................................................
80
Tabel 30 Ke1jasama Antara Pihak Perpustakaan Sekolah Dengan Orang Tua Siswa...... ...... ...... ............ ...... ... ......
81
Tabel 3 l Ketjasama Antara Pihak Perpustakaan Sekolah Dengan Siswa ........................................................................... 81 Tabel 32 Bentuk Kerjasama Pihak Perpustakaan Sekolah Dengan Orang Tua Siswa dan Siswa...........................................................
82
Tabel 33 Layanan Lain Yang Responden Inginkan (Layanan Selain/Belum Ada Di Perpustakaan Sekolah Saudara/i).......................................
83
Tabel 34 Yang Responden Lakukan Ketika Mencari Informasi............ ...
84
Tabel 35 Kemampuan Yang Diperoleh Responden Dalam Menggunakan Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah (Misalkan: Katalog, OPAC, atau Internet).....................................................................
85
Tabel 36 Fasilitas dan Sarana Yang Sering Responden Gunakan.................
86
Tabel 37 Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Yang Responden Inginkan ......
87
DAFTAR BAGAN
Bagan
Hal
Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta .................
61
Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta ...............
61
Bagan Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta...............
62
"J(emuliaan telah punah, kecuali yang masih ada dalam kitab-kitab " (Bani Gath/an)
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belal<:ang Masalal!
Dalam era global ini, perkembangan kehidupan manusia maju pesat, mereka bersaing dengan waktu, bersaing dengan teknologi yang se[a[u berkembang, bersaing dengan perkembangan zaman, dan bersaing dengan yang lainnya. Manusia bams belajar agar tidak tertinggal jauh dengan kemajuan tersebut, kemajuan tersebut hendak.nya diikuti oleh kemajuan akan perkembangan sumber daya manusia. Agar dapat mengikuti kemajuan tersebut, maka manusia bamslab berpendidika;1, pendidikan tersebut dapat diperoleb mela!ui sekolab. Kua!itas pendidikan atau seko!ah pun hams seimbang dengan perkembangan zaman, artinya, pendidikan hendaknya dapat mengikuti kemajuan yang terjadi dengan menggunakan fasilitas yang dapat menunjang atau mempermudah proses belajai: dan mengajar di sekola!mya, memberikan mater-materi yang berhubungan dengan perkembangan zaman tersebut, maka karena itulab. seko!ah-sekolah tersebut harus mempunyai suatu kurikulw11 yang mempunyai program yang dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang mula-mula digunakan dalam bidang olab raga, yaitu dari kata Currere, yanng berarti jarak tempuh lari. Dalam kegiatan berlari tentu saja ada jarak yang harus ditempuh mulai dari start san1pai finish. Jarak antara start dan finish itulah yang disebut dengan Currere. Atas dasar tersebut, pengertian kuriku!um diterapkan dalam bidang pendidikan. Kuri.kulum
1
2
adalah suatu bahan yang tertulis yang berisi penguraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang dilaksanakan dari tahun ke tahun. 1 Dunia pendidikan kini telah melakukan perubahan kurikulum. Perubahan tersebut dilakukan pemerintah, kaitannya dalam hal ini adalah Menteri Pendidikan Nasional dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan mutu intelektual manusia. Kurikulum yang dipakai baru-baru ini disetiap sekolah adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang biasa disingkat dengan KBK, pengertian KBK akan dibahas oleh penulis pada Bab II. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat berperan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar siswa dan guru. Hal tersebut adalah karena peran Perpustakaan Sekolah bukan saja berusaha memiliki berbagai koleksi yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan belajar mengajar bagi siswa dan guru, tetapi sepatutnya juga mempunyai berbagai program kegiatan zang dapat membantu para siswa dan guru agar Jebih mandiri dalam memanfaatkan sumber-sumber informasi yang ada pada perpustakaan. Karena itulah skripsi ini diberi judul "Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakatia, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta)".
1
Subandijah. Pengembangan dan Inovasi Kurikulum. Ed. 1.. Cet.1.-Jakaita: Raja Grafindo Persada, 1993. Hal. 1-2.
3
B. Pembatasan dan Perumnsan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Pembatasan permasalahan dalam skripsi ini adalah: 1. Dengan wilayah studi kasus Perpustakaan sekolah di: a.
SMA Negeri 6 Jakarta. Jalan Mahakam 1 Blok C-2 Jakarta Selatan.
b.
SMA Negeri 34 Jakarta. Jalan Margasatwa Raya No.I Pondok Labu Jakarta Selatan.
c.
SMA Negeri 70 Jakarta. Jalan Bulungan No.I Blok C Jakarta 12130.
2. Masalah yang akan dibahas berkaitan dengan Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi, antara lain yaitu: a.
Koleksi Perpustakaan Sekolah
b. Program Aktivitas Perpustakaan c. Fasilitas dan Sarana Penunjang
2. Pernmusan Masalah Perumusan masalah dalam skripsi ini meliputi: a. Sejauh mana perpustakaan sekolah berperan dalam mendukung penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi? b. Sejauh mana peran koleksi yang dimiliki perpustakaan sekolah dapat menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi? c. Sejauh mana peran rogram aktivitas perpustakaan sekolah yang menunjang penerapan Kurikulum Be1'basis Kompetensi?
4
d. Sejauh mana peran fasilitas dan sarana yang dimiliki perpustakaan sekolah menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi?
C. Tujuan Penelitian Skripsi ini untuk mengetahui peran perpustakaan sekolah terhadap penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mencakup peran koleksi perpustakaan sekolah, peran program aktivitas perpustakaan sekolah, serta peran fasilitas dan sarana penunjang perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, tentunya penulis mengharapkan manfaat dari penelitian yang dilakukan, antara lain: I. Dapat memberikan masukan atau ide-ide baru pada penelitian-penelitian selanjutnya 2. Sebagai masukan bagi Perpustakaan Sekolah dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. 3. Sebagai masukan bagi pihak pimpinan sekolah dalam menetapkan kebijakan peran Perpustakaan Sekolah untuk menunjang proses pembelajaran di sekolah
5
E. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam skripsi yang berjudul "Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta) ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan menggunakan tipe pendekatan studi kasus.
Metode deskriptif itu sendiri J1dalah suatu metode yang
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti 2 • Dalam sumber lain disebutkan bahwa penelitian deskriptif (descriptive research) adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti 3• Sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data yang berasal dari buku, internet, dokumen-dokumen, dan dari jawaban-jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh penulis.
2. Populasi dan Sampel Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang
2
Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial.-Ed. l .Cet.1.-Jakarta: Rajawali, 2003.
3
Kountur, Ronny. Penyunting: Yustrianto. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan
Hal. 20.
Tesis-Jakarta: PPM, 2003 Hal.105.
6
merupakan perhatian peneliti 4 • Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dari representasi atau wakil populasi bersangkutan 5• Populasi untuk sekolah atau tempat penelitian adalah seluruh SMA Negeri yang berada di wilayah Jakarta Selatan, dan sebagai sampelnya adalah di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. Penulis memilih ketiga sekolah tersebut karena sekolah tersebut merupakan SMA Unggulan dan pendamping SMA Unggulan, serta mempunyai prestasi yang cukup baik. Sedangkan populasi untuk respondennya adalah seluruh siswa dan siswi yang berada di sekolah atau tempat penelitian dengan pengambilan sampelnya I 0% untuk seluruh jumlah siswa/i di tiap-tiap SMA Negeri 6, SMA Negeri 34, dan SMA Negeri 70. Populasi untuk para guru adalah seluruh guru-guru yang berada di tiga sekolah atau tern pat penelitian dengan sampelnya 10% dari jumlah populasi yang ada, Kepala Sekolah, pustakawan sekolah yang bersangkutan, dan Sub. Bidang kurikulumpun menjadi responden atau sampel dalam penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ini dilakkukan penulis dengan dua cara, yaitu antara lain melalui:
4
Kountur, Ronny. Penyunting: Yustrianto. Metode Pene/itian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis-Jakarta: PPM, 2003 Hal.137. 5 Faisal, Sanapiah. Format:format Penelitian Sosia/.-Ed.I .Cet. J.--Jakarta: Rajawali, 2003. Hal. 57-58.
7
a. Studi pustaka/dokumentasi, data-data yang digunakan penulis adalah berasal dari sejumlah buku-buku, internet, dan dokumen-dokumen Jainnya. b. Penelitian lapangan, antara lain dengan cara: I) Observasi Sebelum melakukan penelitian, penulis mengadakan observasi langsung ke lokasi penelitian. Observasi dilakukan untuk memudahkan pengumpulan kuesioner yang akan dibagikan kepada para responden dan untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan pembahasan dalam skripsi ini. 2) Wawancara Pada wawancara ini, penulis menyusun suatu "Pedoman Wawancara", yang pada dasarnya akan diberikan kepada responden secara lisan dan dijawab secara lisan pula oleh responden tersebut. Wawancara ini ditujukan kepada Kepala Sekolah, pustakawan sekolah, dan sub. bagian bidang kurikulum sekolah atau tempat penelitian. 3) Angket/kuesioner Angket ini berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang akan diserahkan atau diberikan kepada para siswa dan siswi serta para guru yang berada di sekolah atau tempat penelitian, dan responden tersebut dapat menulis jawaban mereka pada lembar yang telah tersedia. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat berbentuk
tertutup
(dengan
memberikan
beberapa
pilihan
sebagai
jawabannya) dan terbuka (responden dapat menjawab sendiri secara urai,
tanpa adanya pilihan).
8
F. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan ini, penulis menguraikan mengenai pembahasanpembahasan yang akan dikaj i atau dibahas dalam skripsi yang berjudul: "Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (Studi Kasus: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta)". Pembahasan-pembahasan tersebut antara lain adalah: BABI
PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai masalah antara lain: Latar Belakang
Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat PenelitianMetodologi Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Sistematika Penulisan. BAB II TINJAUAN LITERATUR Bab ini berisi literatur yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Penulis membagi dalam dua bagian. Pertama, yaitu mengenai Kurikulum dan Perkembangannya (Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK),
Karakteristik Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), Strategi Pengajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Sarana Sekolah Dalam Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi, Landsan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Perbedaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Dengan Kurikulum Tahun 1994). Kedua adalah membahas mengenai Perpustakaan Sekolah (Fasilitas dan
9
Sarana Perpustakaan, Koleksi Perpustakaan Sekolah, dan Program Aktivitas dan Layanan Perpustakaan Sekolah). BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH Bab ketiga ini membahas mengenai profil perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA Pada bab keempat, penulis menjelaskan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan, antara lain mengenai Pelaksanaan Penelitian, Informasi Mengenai Responden, Identitas Responden, Hubungan Responden dengan Perpustakaan, Peran Koleksi
Perpustakaan
Sekolah
Terhadap
Penerapan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi, Peran Program Aktivitas Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan yang terakhir adal:ih mengenai Peran Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi. BAB V PENUTUP Pada bab kelima, penulis menjelaskan tentang kesimpulan yang didapat selama penelitian dan wawancara dilakukan, serta saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi Perpustakaan Sekolah yang bersangkutan.
BABU TINJAUAN LITERATUR
A. Kurikulum Berbasis Kompeteusi (KBK) 1.
Peugertiau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap yang diretleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
6
Kurikulum
Berbasis Kompetensi adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. 7 Kurikulum Berbasis Kompetensi diperkenalkan dan diujicobakan sejak tahun pelajaran 2001-2002,' dan diberlakukan pada tahun pelajaran 2003/2004.
9
Secara ringkas, Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang mempunyai tujuan untuk rnenghasilkan lulusan yang mempunyai kemampuan atau keterampilan dengan disertai sikap yang luhur.
6
Mulyasa. Kuriku/um Berbasis Kompetensi: Kondep, Karakteristik, Jmplementasi, dan Jnovasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya offset, 2004). Cet. 6. h. 37-38. 7 Ibid. h. 27. 8 Agus Listiyono. "Kurikulu1n Berbasis Kompetensi dan Guru. 11 http://www.kompas.com/kompas-cetak/0311/03/Didaktika/659709.html Download:27 April 2005. 9 Deny Suwarja. "KBK, Tantangan Profesionalitas Guru?". http://artikel.us/dsuwarja.html Download: 27 April 2005.
11
2.
Tujuan Kurilrnlum Berbasis Kompetensi (KBK) Berbeda dengan Kurikulum tahun 1994, Kurikulum Berbasis Kompetensi tidak
saJa mcnekankan hasil belajar pada penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga menekankan pada pemahaman dan kemampuan atau kompetensi setiap siswa. Para siswa diharapkan mempunyai kompetensi yang dapat mereka terapkan di dalam masyarakat setelah mereka lulus nanti. Tujuan utama Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah memandirikan atau memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada siswa, sesuai dengan kondisi lingkungan.
10
Setiap guru di setiap sekolah dituntut profesional dalam mengajar. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, Bab 11 Pasal 39, ayat 2 menerangkan bahwa: pendidik merupakan tenaga
professional
yang
bertugas
merencanakan
dan
melaksanakan
proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
10
11
11
Mulyasa. Opcit. h. IO' Depdiknas. Undang-undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pelaksanaannya 2000-
2004. (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2?04). h. 22
12
Guru harus mempunyai kompetensi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Menurut Nana Sudjana, misalnya membagi kompetensi guru tersebut dalam tiga •
.
•
Jems, ya1tu:
12
a.
Kompetensi kognitif, yaitu kemampuan intelektual, seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tenteng bimbingan dan penyuluhan, pengetahuan tentang administrasi kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, da pengetahuan tentang kemasyarakatan, serta pengetahuan-umum lainnya.
b.
Kompetensi bidang sikap, adalah kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai ha! yang berkenaan dengan tugas dan profesi.
c.
Kompetensi perilaku, performansi, menyangkut keterampilan mengajar, membimbing,
menilai,
menggunakan
keterampilan
menyusun,
persiapan
alat atau
bantu
belajar
perencanaan
siswa,
mengajar,
keterampilan melakukan administrasi kelas, dan sebagainya. Terdapat sepuluh kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, antara lain adalah: 13 a.
Menguasai bahan ajar
b. Mengel ala program belajar rnengajar
12
Siti Chafshoh. Hubungan Antara Kompetensi Guru PAI Dengan Efektijilas di SMPN 250 Jakarta. {Jakarta: Jurusan PAI Fak. Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islan1 Negeri, 2005). h. 8-9. 13 Syafi·uddin Nurdin. Guru Profesional dan J1nple1nentasi Kurikulun1. (Jakarta: Quantu1n Teaching, 2005). Cet. 3. h. 57.
13
c. Melaksanakan program belajar mengajar d. Mengenal kemampuan anak didik e. Menguasai landasan-landasan kependidikan
f.
Mengelola interaksi belajar mengajar
g. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran h. Mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan di sekolah 1.
Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
J.
Memahami prinsip dan menafsirkan basil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
3.
Karaktcristik Knrilmlum Bcrbasis Kompctensi (KBK) Depdiknas mengemukakan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi memiliki
karakteristik sebagai berikut: I.
14
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu maupun klasikal.
2.
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3.
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4.
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
5.
Penilaian menekankan pada proses clan -hasil belajar dalam upaya
14 Mulyasa. Kurikulton Berbasis Kon1petensi: Kondep, Karakteristik, /Jnp/e111entasi, dan fnovasi. (Bandung: Remaja Rosdakai)'a offset, 2004). Cet. 6. h. 42
14
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. Kurikulum meningkatkan
Berbasis
mutu
Kompetensi
pendidikan
di
merupakan
Indonesia.
upaya
Tujuan
pemerintah
Kurikulum
dalam Berbasis
Kompetensi adalah mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh setiap sisw..; secara individu maupun beragam, sehingga setiap siswa mempunyai kompetensi yang berbeda-beda. Sekolah dapat menggunakan rnetode dan sumber belajar yang bervariasi dalam penyampaian pembelajarannya.
4.
Strategi Pengajaran Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Dalam proses kegiatan belajar mengajar, seorang guru harus mempunyai
strategi. Strategi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan kurikulum atau materi yang akan diajarkan. Strategi juga menentukan keberhasilan guru dalam mengajar di kelas. Berikut ini adalah beberapa strategi yang diterapkan dalam Kurikulkum Berbasis Kompetensi:
a. Strategi Kognitif. Menurut Gagne, strategi kognitif adalah kemampuan internal seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Kemampuan strategi kognitif menyebabkan proses berpikir unik di dalam menganalisa, memecahkan masalah, dan dalam mengambil keputusan. Menurut Bell-Gredler, strategi kognitif sebagai suatu proses berpikir induktif, yaitu membuat generalisasi d,ari fakta, konsep, dan prinsip dari aoa yang diketahui
15
seseorang.
Strategi
kognitif
tidak
berkaitan
dengan
ilmu
yang
dimiliki
seseorang,melainkan suatu kemampuan berpikir internal yan g dimiliki seseorang dan dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu yang dimiliki seseorang. 15
b. Strategi Merancang Tujuan Instruksional Menurut Eduard L.Dejnozka dan David E. Kape!: Tujuan instruksional adalah suatu pernyataan yang spesifik. Yang dinyatakan dalam bentuk perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan Menurut Fred Percival dan Henry Ellington, tujuan instruksional adalah suatu pernyataan yang jelas menunjukkan penampilan atau keterampilan siswa tertentu yang diharapkan dapatr dicapai sebagai basil belajar. 16 Macam-macam stretegi instruksional antara lain: metode ceramah (lecture), metode demonstrasi dan eksperimen, metode Tanya jawab, metode penampilan, metode diskusi, metode studi mandiri, metode pembelajaran terprogram, metode latihan bersama teman, metode simulasi, metode pemecahan masalah, metode stua1 kasus, metode insiden, metode praktikum, metode proyek, metode bermain peran, metode seminar, metode sirnposiurn, rnetode tutorial, rnetode deduktif, dan yang terakhir adalah metode induktif.
15
17
Martinis Yamin. Strategi Pe111belajaran Berbasis Kon1petensi. (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2003). Cet. I. h. 5 16 Ibid. h. 24-25 17 Ibid. h. 64-78
16
c. Strategi Memotivasi Siswa Belajar
Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar. Motivasi berhubungan dengan arah perilaku, kekuatan respon (usaha) setelah belajar, siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan ketahanan perilaku, atau berapa lama seseorang terus menerus berperilaku menurut cara te1tentu. Motivasi belajar
mer~_pakan
daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang
untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan rnenambah keterampilan pengalarnan. Mendorong dan mengarahkan minat belajar untuk tercapai suatu tujuan. 18 cl.
Strategi Penerapan Standar Kompetensi
Standar lintas kurikulum merupakan kecakapan belajar untuk sepanjang hidup (long life education) sebagai akumulasi kemampuan seseorang yang telah memiliki kompetensi dasar yang dirumuskan dalarn setiap rnata pelajaran. kernampuan dasar ini rnerupakan bekal yang diharapkan untuk dapat rnengembangkan minat, bakat, dan potensi yang dimiliki seorang siswa. 19 e.
Strategi Pengnjian Berbasis Kompetensi
Menguji merupakan bagian terpenting dalarn bagian pengajaran, yang dilakukan oleh seorang guru untuk rnengetahui tingkat pengetahuan awal, kecakapan siswa, dan program pengajaran. Ujian ini dapat dilakukan awal pelajaran untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan awal siswa, dan uji akhir dari proses pembelajaran, yaitu untuk rnendapat garnbaran kecakapan, penyerapan dari suatu
18
19
Ibid. h. 80 Ibid. h. 131
17
penyajian yang telah dilaksanakan pada akhir pelajaran. Ujian yang diberikan pada siswa bukan hanya pelengkap dari suatu proses pembelajaran,
tetapi
merupakan
pengukuran
dari
suatu
proses
yang
harus
dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran berlangsung, ujian yang diberikan pada siswa tidak terlepas dari pengembangan kompetensi dasar yang dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator. 20
5.
Sarana Sekolah Dalam Menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, diperluklan sarana
sekolah. Sarana sekolah tersebut antara lain adaalah: 21 a. Lahan b. Ruang.
Secara
umum,
jenis
ruang
ditinjau
dari
fungsinya
dapat
dikelompokkan dalam ruang pendidikan (antara lain adalah ruang teori, ruang laboratorium, ruang olahraga, ruang perpustakaan/media, ruang kesenian, dan ruang keterampilan), ruang administrasi (antara lain adalah ruang kepala' sekolah,
ruang
wakil
kepala
sekolah,
ruang
guru,
ruang
reproduksi/penggandaan, dan ruang tata usaha), dan ruang penunjang (antara lain adalah ruang ibadan, ruang koperasi sekolah, ruang OSIS-Pramuka-PMR, ruang bimbingan, ruang serba guna/umum, ruang kamar mandi/wc, dan ruang UKS). 20
Ibid. h. 144 Depdiknas. Undang-undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pe/aksanaannya 2000-2004. (Jakarta: CV. Tami ta Utama, 2004 ). I;. 365-367. 21
18
c. Perabot d. Alat dan media pendidikan e. Buku 6.
Landasan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi ini menggantikan kurikulum tahun 1994. Ada dua alasan pokok yang dijadikan landasan mengapa pemerintah perlu segera mengganti kurikulum 1994. Pertama, kurikulum 1994 menurut pemerintah maupun para ahli pendidikan dipandang telah gaga! dalam membentuk manusia-manusia Indonesia yang cerdas, mandiri, kreatif, dan inovatif. Kedua, pemerintah berusaha melihat kebutuhan ke depan, menatap perubahan-perubahan zaman akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berdampak pada perubahan-perubahan tatanan kehidupan manusia." Dari kedua alasan tersebut di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam melakukan perubahan-perubahan kurikulum, pemerintah tentu mempunyai landasan yang kuat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia dengan mengacu pada kebutuhan bangsa, dan masyarakat pemakai. Menurut Martinis Yamin, kurikulum di negara Indonesia pada dasarnya mengacu pada:" l. Garis-garis Besar J-Jaluan Negara (GBI-IN) tahun I 999 yang menegaskan perlunya di diversifikasi kurikulum yang dapal melayani keanekaragaman
22
11 Agus Listiyono. Kurikuh1n1 Berbasis Kon1petensi dan Guru." http://www.kompas.com/kompas-cetak/0311/03/Didaktika/659709.html Download:27 April 2005. 23 Martinis Yan1in. Strategi Pen1belqjaran Berbasis Kompetensi. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2003). Cet. 1. h. 128-129.
19
sumber daya manusia, kemampuan siswa, sarana pembelajaran, dan budaya daerah. Diversifikasi kurikulum menjamin hasil pendidikan bennutu yang dapat membenluk masyarakal Indonesia yang damai, sejahlera, demokratic dan berdaya saing untuk maju. 2. Undang-undang No. 22 tahun 1999 (Pasal 4) tenlang Pemerinlah Daerah, yang menegaskan adanya kewenangan daerah provinsi, kabupalen, dan kola untuk "mengalur dan mengurus kepenlingan masyarakal selempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat". Kewenangan ·pemerinlah daerah perlu dilaksanakan secara luas, dan bulal yang melipuli perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pendalian, dan evaluasi semua aspek pemerinlahan (Penjelasan alas PP No.25 tahun 2000 lenlang Kewenangan Pemerintah dan Provinsi Daerah Otonomi). 3. Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 tahun 2003 bab lX (Pasal 35 ayal 1) bahwa standar pendidikan lerdiri alas isi, proses, kompelensi lulusan, lenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. Ayat (2) standar nasional pendidikan digunakan sebagia acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan. Demikian juga pada bab X (pasal 36)
ayat
(2)
kurikulum
pada
semua jenjang dan
jenis
pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan sis;.va.
20
7.
Perbedaan Knriknlnm Berbasis Kompetensi (KBK) Dengan Kurikulum
Tahun 1994 Perbedaan antara kurikulum tahun
1994 dengan Kurikulum Berbasis 24
Kompetensi dapat kita lihat dalam bentuk tabel seperti di bawah ini: Tabel 1 Perbedaan Kurikulum Tahun 1994 dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
I
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Kurikulum Tahun 1994
No
pendekatan Menggunakan pendekatan kompetensi
Menggunakan penguasaan
ilmu
pengetahuan, yang menekankan pada pemahaman,
yang menekankan pada isi atau kemampuan atau kompetensi tertentu di materi,
berupa
pemahaman,
pengetahuan, sekolah,
aplikasi,
yang
berkaitan
dengan
analisis, pekerj aan yang ada di masyarakat.
sintesis, dan evaluasi yang diambil dari
bidang-bidang
ilmu
pengetahuan. 2
Standar akademis yang diterapkan Standar
kompetensi
secara seragam bagi setiap peserta memperhatikan didik.
perbedaan
yang individu,
baik kemampuan, kecepatan belajar konteks sosial budaya.
3
Berbasis konten, sehingga peserta Berbasis kompetensi, sehingga peserta didik dipandang sebagai kertas didik
berada
dalam
proses
putih yang perlu ditulis dengan perkembangan yang berkelanjutan dari sejumlah
24
ilmu
pengetahuan seluruh aspek kepribadian, sehingga
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Kondep, Karakteristik, Implementasi, dan Inovasi. (Bandung: Remaja Rosdakaira offset, 2004). Cet. 6. h. 166-167
21
pemekaran
(transfer ofknowledge)
bawaan
terhadap
sesuai
potensi-potensi
dengan
kesempatan
belajar yang ada dan diberikan oleh · lingkungan. 4
kurikulum Pengembangan
Pengembangan dilakukan
secara
sentralisasi, secara
kurikulum
dilakukan
disentralisasi,
sehingga
sehingga Depdiknas memonopoli pemerintah dan masyarakat bersamapengembangan ide dan konsep sama menentukan standar pendidikan kurikulum 5
yang dituangkan dalam kurikulum.
Materi yang dikembangkan dan Sekolah
diberi
keleluasaan
untuk
diajarkan di sekolah sering kali menyusun dan mengembangkan silabus tidak
sesuai
sekolah,
dengan
potensi
kebutuhan
dan
mata
pelajaran
mengakomodasi
kemampuan peserta didik, serta kebutuhan kebutuhan
masyarakat
sekitar didik,
serta
dapat
potensi
sekolah,
kemampuan
peserta
kebutuhan
masyarakat
sekitar sekolah
sekolah 6
dan
sehingga
Guru merupakan kurikulum yang Guru sebagai-fasilitator yang bertugas menentukan segala sesuatu yang mengkondisikan te1jadi di dalam kelas.
lingkungan
untuk
memberikan kemudahan belajar peserta didik
7
Pengetahuan, keterampilan, dan Pengetahuan, keterampilan, dan sikap sikap
dikembangkan
latihan,
seperti
mengerjakan soal. 8
Pembelajaran
cenderung
melalui
dikembangkan berdasarkan pemahaman
latihan yang
akan
membentuk
kompetensi
individual hanya Pembelajaran yang dilakukan mendorog
22
dilakukan di dalam kelas, atau terjadinya kerjasama antara sekolah, dibatasi oleh empat dinding kelas.
masyarakat, dan dunia kerja dalam membentuk kompetensi peserta didik.
9
Evaluasi nasional yang tidak dapat Evaluasi
berbasis
kelas,
yang
aspek-aspek menekankan pad a proses dan hasil
menyentuh
kepribadian peserta didik
belajar.
Perbedaan antara Kurikulum Tahun 1994 dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi terlihat sangat mencolok. Dari tabel di atas kita dapat mengetahui bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi terlihat lebih baik dari pada kurikulum tahun 1994. Kurikulum tahun 1994 dalam pembelajarannya lebib menekankan pada pendekatan penguasaan dan pemahaman ilmu pengetahuan, guru sebagai penceramab dan siswa sebagai pendengar. Proses pembelajaran dan sumber belajar dilakukan di dalam kelas saja. Materi pelajaran ditentukan oleb Departemen Pendidikan Nasional, evaluasi yang dilakukan tidak menekankan pada aspek-aspek kepribadian siswa, basil selama proses pembelajaran bersifat klasikal. Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
dalam
pembelajarannya
tidak
saja
menggunakan pendekatan pada penguasaan dan pemahaman ilmu pengetahuan, tetapi juga menekankan pada kompetensi yang dimiliki oleb setiap siswa, basil dari kompetensi setiap siswa tidak sama, sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing oleb siswa, guru sebagai fasilitator, sebagai mediator dan siswa harus dapat mengaplikasikan yang telah dipelajarinya kepada masyarakat. Pihak sekolah
23
dapat menentukan sendiri materi yang akan diajarkan, pengevaluasian menekankan pada aspek-aspek kepribadian siswa. B. Peran Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah sangat diperlukan untuk mengasah kreatifitas dan kompetensi siswa, sehingga sejalan dengan tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2004/2005. 25 Carter V. Good menjelaskan mengenai definisi perpustakaan sekolah, menurutnya, bahwa perpustakaan sekolah adalah koleksi yang diorganisasi di dalam suatu ruang agar dapat digunakan oleh siswa-siswa dan guru-guru. Dalam penyelenggaraannya perpustakaan sekolah tersebut diperlakukan oleh seorang pustakawan yang bisa diambil dari salah seorang guru." Definisi lain mengatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dikelola serta terdapat di sekolah dengan tujuan membantu sekolah mencapai tujuan.27 Dalam Kurikulum Tahun 1994 biasanya kegiatan belajar hanya berlangsung di dalam kelas saja dengan menggunakan sumber belajar berupa buku. Lain halnya dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang merubah cara belajar dengan penggunaan sumber belajar selain buku saja, proses kegiatan belajar mengajar dapat 25
Romi Febriyanto Saputro. "Pendidikan, Perpustakaan, Sumber I/mu yang Terabaikan". http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0204/teropong/lainnya02.htm. Download: 27 April 2005. 26
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Seka/ah. (Jakarta: Bumi Aksara, 1992). Ed. I. Cet. l. h. 4 27 Sulistyo Basuki. Pengantar I/mu Perpustakaan. (Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1993).
h.159
24
dilakukan di luar kelas. Fungsi perpustakaan sekolah menurut Keputusan Menteri Pendidiknan dan Kebudayaan nomor 0 I 03/0/1981, tanggal 11 Maret 1981 adalah: I.
28
Pusat kegiatan belajar-mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan seperti tercantum dalam kuriku!uln sekolah.
2.
Pusat Penelitian sederhana yang memungkinkan para siswa mengembangkan kreativitas dan imajinasinya.
3.
Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu luang (buku-buku hiburan). •
Fungsi perpustakaan sekolah menurut Ibralum Bafadal. adalah: I.
29
Fungsi Edukatif Koleksi-koleksi yang disediakan perpustakaan terutama perpustakaan sekolah
tentunya mengikuti kurikulum yang diterapkan di sekolah dimana perpustakaan itu berada. Perpustakaan sekolah menyediakan koleksi-koleksi yang dibutuhkan siswa dan para guru, tentu saja pemanfaatan dari koleksi tersebut sangat membantu mereka. Siswa dapat menggunakan koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan dalam menambah wawasan dan dalam mengerjakan tugas yang diberikan para guru. Karena berada di lingkungan sekolah, maka perpustakaan sekolah biasanya mengadakan layanan bimbingan membaca untuk para siswa, layanan bimbingan membaca
28
Rohanda. "Fungsi Dan Peranan Perpustakaan Seko/ah." Disampaikan dalama rangka seminar sehari Jkatan Pustakawan Indonesia "Pustakawan dan Guru". Tanggal 16 September 2000. http://www.libtib.ac.id/ipi.bdg/.doc. Download: 27 April 2005. 29 Ibrahim Bafadal. Opdt. h. 6'8.
25
diberikan agar para siswa dapat memanfaatkan koleksi yang ada di perpustakaan sekolah dengan benar dan tepat. Dengan adanya Kurikulum Berbasis Kompetensi, maka fungsi perpustakaan sekolah sebagai sarana sekolah harus lebih ditingkatkan, tidak hanya menyediakan koleksi-koleksi, bimbingan membaca, tetapi juga menyediakan suatu tempat yang dapat digunakan siswa atau guru ketika mereka menggunakan perpustakaan untuk belajar atau berdiskusi. Karena dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas saja, tetapi proses belajar mengajar dapat juga dilakukan di Juar kelas dengan menggunakan media yang lain selain buku. 2.
Fungsi Informatif Perkembangan teknologi kian hari kian maju, karena itulah perpustakaan
dituntut tidak hanya menyediakan informasi dalam bentuk bahan ajar saja, tetapi juga menyediakan koleksi referensi yang memberikan infomasi mengenai perkembangan yang ada saat itu. Sepatutnya perpustakaan sekolah juga menyediakan media yang membantu dalam mencari informai secara cepat, misalnya OPAC dan internet. Karena keduanya dapat dengan mudah dan cepat dalam menemukan informasi yang sedang kita cari, dan bagi para siswa yang tidak terbiasa atau tidak dapat menggunakan fasilitas terseabut, maka secara tidak langsung mereka mendapat pendidikan bagaimana cara menggunakan media tersebut. 3.
Fungsi tanggung jawab administratif Setiap perpustakaan pasti mempunyai peraturan tata tertib yang harus ditaati
oleh para pengunjung. Jika peraturan dilanggar, pihak perpustakaan sekolah dapat
26
memberikan sanksi kepada yang bersangkutan, sanksi tersebut dilakukan tidak untuk memberatkan yang bersangkutan, tetapi untuk mendidik mereka agar dapat bersikap bertanggungjawab atas apa yang mereka lakukan. 4.
Fungsi riset Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, proses balajar mengajar dapat juga
dilakukan diluar kelas. Dalam pengajarannya, guru tidak harus memberikan materi, tetapi dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas seperti mengadakan riset. Para siswa dapat melakukan riset literatur yang ada di perpustakaan sekolah atau yang dikenal dengan istilah "Library Research". 5.
Fungsi rekreatif Hiburan tidak dilakukan dengan cara pergi ke tempat-tempat wisata saja, tetapi
dapat juga dilakukan melalui membaca koleksi-koleksi yang ada di perpustakaan sekolah. Dalam ha! ini, maka perpustakaan berfungsi sebagai sarana rekreasi, artinya adalah bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat mengisi waktu luang atau hiburan dengan cara membaca koleksi-koleksi yang berkaitan dengan hiburan. Secara rinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang dilaksanakan di sekolah dasar, maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut: a.
30
Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan siswa terhadap membaca.
b.
Perpustakaan sekolah dapat memperk,aya pengalaman belajar siswa. '
0
Ibrahim Bafadal. Opcit. h.. 5-6.
27
c.
Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang akhimya siswa mampu belajar mandiri.
d.
Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca.
e.
Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa.
f.
Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa ke arah tanggung jawab.
g.
Perpustakaan sekolah dapat memperlancar siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
h.
Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumbersumber pengajaran.
i.
Perpustakaan sekolah dapat membantu siswa, guru-guru, dan staf-staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu penngetahuan dan teknologi.
1.
Koleksi Perpustakaan Sekolah
Koleksi atau bahan pustaka ada bermacam-macam, ha! ini tergantung dari mana kita meninjaunya. Jenis koleksi bisa ditinjau dari bentuk dan isinya. I. Koleksi atau bahan pustaka dari bentuk fisiknya, dapat dibagi dalam dua kelompok sebagai berikut: a.
31
Bahan pustaka berupa buku-buku, seperti buku-buku tentang psikologi, buku Bahasa Indonesia, buku-buku tentang ilmu pengetahuan sosial, buku-buku tentang agama, buku-buku tentang ilmu pengetahuan alam.
31
Ibrahim Bafadal. Penge/o/aan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksarn, 1992). Ed.
l. Cet. l. h 27
28
b.
Bahan pustaka bukan berupa buku, seperti surat kabar, majalah, peta, globe, piringan hitam.
2. Ditinjau dari isinya, bahan pustaka dapat dibagi dalam: a.
Bahan pustaka yang isinya fiksi, seperti novel, buku cerita, cerpen, dan lain sebagain ya.
b.
Bahan pustaka yang isinya non fiksi, seperti kamus, ensiklopedia, majalah, dan surat kabar.
"Buku adalah jendela dunia ", kalimat ini tentu kita pernah mendengarnya, tetapi tahukan Anda apa makna dari kalimat tersebut? Mengapa sebuah buku dapat dikatakan sebagai jendela dunia atau sebagai sumber ilmu pengetahuan, bukankah jika ingin mendapat ilmu kita harus sekolah
32
Aspek Bahasa. Melalui buku anak belajar menemukan perbendaharaan kata susunan kalimat. Perolehan perbendaharaan kata peny11sunan kalimat membantu anak dalam berkomunikasi dengan lingkungan sosial.
2.
Aspek Kognitif. Aspek kognitif adalah aspek yang berhubungan erat dengan proses berpikir anak. Melalui buku, pada anak dapat dikembangkan kemampuankemampuan yang berhubungan dengan proses berpikir, yaitu kemampuan
32
Koswara (ed.). Dinamika lnformasi Dalam Era Global. (Bandung: Remaja Rosda Karya,
1998). h. 332-334.
29
observasi (melalui buku yang bergambar dan berwarna, akan mengembangkan kemampuan anak untuk mengenal benda-benda, aksi, ekspresi yang ditampilkan dalam
gambar),
kemampuan
klasifikasi
(anak-anak
belajar
untuk
mengklasifikasikan objek, warna-warna, bentuk, dan sebagainya), kemampuan mengatur ide secara Jogis (anak dapat belajar satu rangkaian penyusunan pemikiran atau ide secara logis yang dikemukakan seseorang), kemampuan pengambilan kesimpulan (anak belajar mengambil inti atau kesimpulan dari apa yang didengar dan dibaca), kemampuan aplikasi (melalui buku, anak memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan segala keterampilan, konsep, informasi), dan kemampuan yang terakhir adalah kemampuan berpikir kritis (melalui buku, anak diberi kesempatan untuk mengevaluasi secara kritis apa yang dibaca atau didengar). 3.
Aspek Emosi. Aspek ini berhubungan dengan reaksi-reaksi emosi yang ditampilkan, empati pada orang Jain, kejujuran. Melalui buku, anak belajar untuk memahami reaksi-reaksi emosi, kebutuhan orang lain, anak belajar untuk mengendalikan reaksi emosi.
4.
Aspek Sosial. Aspek sosial dihubungkan dengan bagaimana anak memahami standar tingkah laku sosial agar diterima masyarakat, anak belajar cara mengontrol diri agar tidak membawa dampak negatif bagi lingkungan. Kini, kita sudah mengetahui fungsi dari sebuah buku, tetapi sangat disayangkan
karena penyebaran sarana bacaan di Indonesia sangat tidak seimbang, tidak merata, khususnya antara kota dan desa. Banyak para penerbit yang tinggal di kota-kota dan
30
toko-toko buku yang terkelola secara profesional hanya terdapat di kota-kota, seperti di Bandung, Yogyakarta, DK! Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Medan-" Jika dilihat dari fungsi koleksi bagi pengembangan asper-aspek perkembangan anak, maka peran perpustakaan sangat penting dalam menyediakan koleksi-koleksi yang isi materinya bennutu, partisipasi pustakawan dengan guru dalam menyusun bahan pelajaran, dan dalam memberikan bimbingan membaca.
2.
Program Aktivitas dan Layanan Perpustakaan Sekolah Program aktivitas biasanya dilakukan dalam jangka waktu pendek, jangka
waktu menengah dan jangka waktu panjang, tetapi ada juga perpustakaan sekolah yang hanya melakukan program aktivitas dalam jangka waktu pendek dan jangle waktu panjang saja. Ada berbagai macam jenis layanan perpustakaan, tetapi layanan minimal yang harus tersedia pada tiap-tiap perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: 34
a. Layanan Sirlmlasi Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku perpustakaan sekolah. Tugas pokok bagian sirkulasi antara lain melayani murid-murid yang akan merninjam buku-buku perpustakaan sekolah, melayani murid-murid yang akan mengembal ikan buku-buku yang telah dipinjam dan 33
Idris l(a1nah. "1\1ateri flukzan: Pen1binaan Pe1pustakaan dan Penge1nbangan Budaya Baca Nasional". Warta: Hukum dan Perundang-undangan. (Jakarta). Vol.6. No. I. Desernber 2007. h. 14-15 34 Sukannan K, et.al. Pedo1nan Unnon Penyelenggaraan Perpustakaan Seka/ah. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000). h.2~.
31
membuat statistik pengunjung. 35 Ada dua sistem layanan yang diberikan di perpustakaan, antara lain yaitu:" Sistem terbuka (open acces system), sistem ini memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan untuk memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan dari ruangan koleksi. Yang kedua adalah sistem tertutup, sistem ini ditujukan untuk koleksi khusus yang keberadaannya perlu memperoleh pengamanan. Pengguna perpustakaan tidak dapat mengambil sendiri bahan pustaka dari ruang koleksi, pengambilan koleksi dilakukan oleh petugas perpustakaan. Layanan sirkulasi yang ada di perpustakaan dibagi menjadi:
37
I. Peminjaman buku
Koleksi perpustakaan, terutama perpustakaan yang berada di dalam lingkungan sekolah harus disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan dimana perpustakaan itu berada. Hal tersebut sangat penting mengingat bahwa sekolah adalah tempat belajar, maka perpustakaan harus menyesuaikan dan mempunyai koleksi yang dibutuhkan siswa dan para guru yang harus menunjang proses belajar mengajar di sekolah. 2. Pengembalian buku Pada setiap perpustakaan tentu ada peraturan tentang lamanya peminjaman, misalnya satu atau dua minggu. Agar layanan peminjanmn dan pengembalian bulrn
36
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Pe17Jl1stakaan Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, 1992). I. Cet. I. h 125. 37
Ibid. h. 22-24
Ed.
32
be1jalan dengan lancar, maka perlu dipersiapkan kartu anggota, kartu peminjaman, dan kartu pesanan. 3. Pemberian sanksi Apabila pengguna yang meminjam buku melakukan pelanggaran, maka perpustakaan dapat memberikan sanksi kepada peminjam.
b. Layanan Rujukan atau layanan referensi Layanan rujukan adalah layanan yang diberikan kepada pengguna perpustakaan dengan menggunakan koleksi rujukan (referensi). 38
c. Layanan Membaca Adalah
layanan
perpustakaan
yang
diberikan
kepada
para pengguna
perpustakaan dengan menyediakan ruang khusus untuk membaca/belajar yang di!engkapi dengan meja dan kursi baca. 39
3.
Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Secara makro, pendidikan nasional be1tujuan membentuk organisasi pendidikan
yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi sosial yang positif dan memiliki sumber daya manusia yang sehat dan tangguh. Sedangkan tujuan pendidikan nasional secara mikro adalah membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika
38 39
Ibid h. 24. Ibid. h. 25.
33
(beradab dan berwawasan budaya bangsa Indonesia), memiliki nalar (maju, cakap, cerdas, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab), berkemampuan komunikasi sosial (tertib dan sadar hukum, kooperatif dan kompetitif, demokratis), dan berbadan sehat sehingga menjadi manusia mandiri.
40
Agar tujuan pendidikan dapat tercapai, maka sekolah sebagai lembag«: pendidikan hendaknya menyediakan fasilitas dan sarana yang dapat menunjang proses kegiatan belajar dan mengajar. Fasilitas dan sarana pendidikan tersebut harus mengikuti
kemajuan teknologi pada saat itu.
Perpustakaan sekolah harus
menyediakan sarana dan fasilitas yang dapat mempermuclah pemakai dalam proses pencarian informasi. Di bawah ini penulis mencoba memaparkan mengenai internet dan OP AC sebagai contoh dari sarana clan fasilitas yang harus acla di perpustakaan. Alasan penulis menganggap kedua fasilitas tersebut sangat membantu adalah karena keduanya mudah digunakan dalam proses pencarian informasi dan dapat clilakukan dengan cepat, agar ldta, terutama pelajar tidal( ketinggalan perkembangan informasi yang te1jadi setiap harinya, mempunyai keteran1pilan atau kemampuan yang berkaitan clengan fasilitas atau sarana tersebut. Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer, melalui sambungan telepon umum maup1m pribadi (pemerintah maupun swasta). Internet muncul dari jaringan jarak jauh yang
40
Mulyasa. Kurikulum Berbasis Ko1npetensi: Kondep, Karakteristik, l111ple1nentasi, dan Jnovasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya offset, 2004). Cet. 6. h. 21
34
dikembangkan oleh ARPAnet (UA Government's Advanced Research Projects Agency Network atau Jaringan Agen Proyek Riset Lanjutan dari pemerintah AS). Diakhir tahun 60-an jaringan ini diperluas selama sepuluh tahun berikutnya untuk menghubungkan dua ratus kumputer di lembaga-lembaga riset atau militer AS dan di seluruh dunia. Beberapa universitas kemudian mengikutinya dengan mengembangkan sistem mereka sendiri. Pada pertengahan tahun 90-an mereka bergabung dengan bagian riset di ARP Anet sehingga terbentuklah internet. Fungsi internet antara lain adalah:
41
42
1. Internet sebagai Alat Komunikasi. Alat yang digunakan dalam komunikasi melalui internet adalah dalam bentuk e-mail (electronic mail) yang berfungsi untuk mengirimkan pesan tanpa kertas, tanpa amplop, dan tanpa peragko, bahkan tanpa menekan tombol telepon. Selain itu dapat juga bercakap-cakap melalui teks maupun melalui suara. 2. Internet Sebagai Resource Sharing. Dengan fasilitas ini Anda dapat melihat informasi terbaru dari suatu perusahaan, bahkan dapat memperoleh softwaresoftware terbaru yang dibagikan secara gratis melalui promosi serta memanfaatkan internet sebagai sarana melakukan transaksi penjualan. 3. Internet Sebagai Reseource Discovery. Browsing dalam internet merupakan fasilitas untuk mencari file, dokumen atau informasi lainnya yang AnJa
41
Bride Mac (Dite1jemahkan oleh Sugeng Panut). Internet. (Jakarta: Kesaint Blanc, 1997).
42
Abdul Razaq dan Bachrul Ulum Ruly. Be/ajar Prak/is Internet. (Jakm1a: Dastindo, 200 I).
h.1-2
h. 4-5.
35
inginkan. 4. Internet Sebagai Komunitas. Anggota masyarakat yang menjadi komunitas dari internet dapat menggunakan jasa internet untuk saling bertukar infonnasi, melalui forum
internet, pergaulan masyarakat pengguna internet dapat
memanfaatkan internet untuk berbagai macam keperluan. OPAC
(On
Line
Public Access Catalogs) yang sering digunakan di
perpustakaan, teknologi ini telah menggantikan penggunaan kartu katalog. OPAC tercipta pada tahun 1981/1982 di Amerika Serikat. 43 Dalam penelusuran atau pencarian informasi, pemakai biasanya menggunakan logika Boole, yang dikernbangkan oleh rnatematikus Roger Boole. Logika Boole atau kadang-kadang disebut aljabar Boole.45
43
"OPAC''. '•
http://www.geocities.com/Silicon Valley/Circuit/7615/. Download:
Agustus 2005 45 Sulistyo Basuki. Teknik dan Jasa Iriformasi.-Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1992. h. 133.
"Aku telah menjalani n1asa 40 tahun tidak pernah tidur siang, tidak banyak tidur pada malam hari, tidak pula bersandar, n1elainkan selalu bersama dengan buku yang ku letakkan di atas dadaku ". (Al-Hasan Al-Lu 'lui)
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Penelitian ini dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakaita, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. Penulis rnernilih ketiga sekolah tersebut karena rnerupakan SMA Unggulan dan Pendarnping SMA Unggulan, serta sekolah tersebut rnernpunyai prestasi yang baik. Ketiga sekolah tersebut beradadi daerah Jakarta Selatan dan rnerupaka SMA favorit. Berikut adalah SMA favorit yang ada di daerah Jakarta Selatan:" I.
SMA Negeri 3 Jakarta (SMA Binaan Khusus). Jalan Setia Budi II Jakarta Selatan Kebaroran. Jakarta 12910.
2.
SMA Negeri 6 Jakarta . .lalan Mahakarn I Blok C-2 Jakarta Selatan.
3.
SMA Negeri 8 (SMA Unggulan OKI Jakarta). Jalan Tarnan Bukit Duri Jakaita Selatan I 2940.
4.
SMA Negeri 28 Jakaita (Pendarnping SMU Unggulan Jakarta Selatan). Jalan Ragunan Raya, Pasar Minggu Jakarta I 2450.
5.
SMA Negeri
34
(Pendamping
SMU
Unggulan
Jakaita Selatan).
Jalan
Margasatwa Raya No. I Pondok Labu Jakarta Selatan. 6.
SMA Negeri 70 Bulungan (Sekolah Plus/Unggulan Jakarta Selatan). Jalan Bulungan No. I Blok C Jakarta 12130.
45
Tona Setiadarma. Panduan SMU Pilihan di Jakarta dan Sekitarnya. (Jakarta: Jakarta Books, 2003). h.152-218.
37
7.
SMA Negeri 82 Jakarta. Jalan Daha ll No.15 A, Kebayoran Baru Jakarta 12110. Sekolah unggulan di mata pemerintah bermti sekolah-sekolah yang mempunyai
NUAN bagus, sedangkan sekolah pendamping SMA unggulan adalah sekolah runner up (untuk NUAN-nya) di tiap wilayahnya. 46
A. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Sekolah 1. Perpustakaan SMA Negcri 6 Jakarta SMA Negeri 6 Jakarta pada awal berdiri terletak di jalan Bulungan, Kebayoran Baru pada tanggal I Agustus 1952, lalu sejak tanggal I Januari tahun 1969 sampai sekarang telah pindah ke jalan Mahakam I Blok C-2 Jakarta Selatan. Pada tahun ajaran 1954/1955 sekolah ini bernama SMA Negeri VI ABC, lalu berganti nama menjadi SMA Negeri 6 pada tahun ajaran 1964/1965, pada tahun ajaran 1999/2000 sampai sekarang berganti nama kembali menjadi SMA Negeri 6 Jakarta. SMA Negeri 6 Jakarta adalah sekolah pertama yang berdiri di wilayah kebayoran Baru. Dalam bidang akademik, sekolah ini pernah menjadi barometer-SMA Negeri tingkat DKl.
47
Adapun latar belakang atau tujuan dibangunnya sekolah ini adalah karena adanya rasa ingin maju dari bangsa yang merdeka. Usaha ini dipelopori oleh Bpk. Martodipuro dan dibantu tokoh-tokoh masyarakat pada waktu itu. Awalnya sekolah dilengkapi dengan 6 ruang belajar, kantor, gudang, dan WC. Dengan keadaan sekolah yang tidak memadai, bangunannya hanya terdiri dari gedek dan seng, maka atas instruksi Gubernur DK! Jakatta. Ali Sadikin, sekolah dipugar menjadi sekolah, 46 47
Ibid. h.6. Ibid. h.167.
3R
dengan bangunan permanen dan diresmikan oleh beliau pada tanggal 18 Januari 1969 bersama Menteri P&K, Bp.Setiadi.'18 SMA Negeri 6 saat ini dipimpin oleh kepala sekolah Drs. H. Sidik Yasin, MM, beliau dibantu oleh wakil kepala sekolah yang berjumlah 3 orang, antara lain yaitu: Drs. Rusyanto (Wakasek Sarana dan Prasarana, dan Hu mas), Drs. Rudi Gunad i (Wakasek Kesiswaan), dan Budhi Prayitno, M.A (Wakasek Kurikulum). Saat ini SMA Negeri 6 Jakaita sudah maju dan dilengkapi oleh lapangan basket, lapangan volley, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang guru, ruang koperasi, ruang UKS, ruang wakasek, ruang Tata Usaha, ruang Kepala Sekolah, ruang seni, ruang Audio visual, masjid, ruang multi media, dan kantin. Jumlah siswa/i dan para guru dapat kita lihat dari perincian sebagai berikut: Tabel 2 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 6 Jakarta Tahun Ajaran 2005/2006 No
Kelas dan Program Studi
L
p
Jumlah
I
llX
165
221
386
2
II/XI IPA
76
123
199
Il/XI !PS
78
119
197
III/XII IPA
32
80
112
III/XII !PS
87
128
215
438
671
1.109
3
Jnmlah
48
SMA Negeri 6 Jakarta. Yearbook: Buku Tahunan Angkatan ke-50 SMA Negeri 6 Jakarta. (Jakarta: SMA Negeri 6 Jakarta, 2002).
39
Tabel3 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 6 Jakarta Status
No
L
p
Jurnlah
I
Guru
28
30
58
2
Pegawai
9
2
ll
37
32
69
Jumlah
Perpustakaan SMA Negeri 6 dibangun bersarnaan dengan berdirinya SMA Negeri 6, yaitu pada tahun 1969. Pada awalnya perpustakaan berada dilokasi yang kurang strategis, sehingga pada tahun 1985, perpustakaan dipindahkan ke lantai 2.
49
49
Sijam, Nur. Bagian Pengolahan perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta. fVawancara Pribadi.
Jakarta: 18 Oktober 2005.
40
Jumiah koieksi yang dimiliki oieh perpustakaan SMA Negeri 6 Jakaita saat ini adalah:
Tabel 4 Jumlah Koleksi Pcrpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta
Jenis Koleksi
No
Jumlah Judul
Jumiah Eksemplar
I
Kai-ya Umum
68
175
2
Fiisafat
257
461
3
Agama
551
1.417
4
Ilmu Sosial
743
1.956
5
Bahasa
273
653
6
Ilmu Murni
564
1.237
7
Ilmu Terapan
360
845
8
Kesehatan/Oiah raga
220
557
9
Kesusastraan
388
1.168
JO
Sejarah/Geografi
595
1.476
II
Fiksi
1.574
5.12I
5.593
15.066
Jumlah
Klasifikasi yang digunakan perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta adalah klasifikasi DOC (Dewey Decimal Classification) dengan sifat layanan terbuka. Jenis layanan yang diberikan perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta antara lain adalah layanan sirkulasi, layanan koleksi, layanan membaca, layanan internet, dan layanan referensi. Jumlah koleksi tercetak perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta adalah 5.593
'
41
judul atau 15.066 eksemplar, jumlah untuk koleksi referensi perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta adalah 322 judul atau 590 eksemplar, sedangkan jumlah majalah, surat kabar dan tabloid yang ada saat ini adalah 12 judul. Selain mengkoleksi bahan tercetak, perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta juga memiliki koleksi non-tercetak, sepe1ti kaset lagu-lagu, kaset pelajaran, dan VCD yang seluruhnya berjumlah 203 keping. Koleksi-koleksi tersebut dapat dipinjam oleh siswa, tetapi untuk koleksi referensi dan koleksi 11011-tercetak hanya dapat dipinjam siswa ketika mereka berada di sekolah dan digunakan untuk belajar. Peminjaman koleksi dibatasi sebanyak 2 buah buku dengan jangka waktu peminjaman adalah 1 minggu dan bila koleksi terlambat dikembalikan maka peminjam akan dikenakan denda sebesar Rp. 200 untuk satu buku per hari. Perpustakaan SMA 6 Negeri Jakarta telah difasilitasi dengan internet sebanyak 5 unit dan dapat digunakan siswa secara cuma-cuma, AC, televisi, printer, DVD player, dan fasilitas lainnya. Jadwal layanan perpustakan SMU Negeri 6 Jakarta adalah dimulai pada hari senin sampai dengan hari Jum'at, dengan jam buka mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Setiap lembaga tentunya mempunyai tata tertib yang harus ditaati oleh semua pihak, jika seseorang melanggar tata te1tib tersebut, maka dia harus diberi sanksi. Sanksi tersebut diberikan bukan untuk mempersulit atau-memberatkan orang tersebut, tetapi agar segala alur akti,vitas yang ada di tempat tersebut dapat betjalan lancar dan
42
tidak rnengganggu aktivitas orang lain. Begitu juga dengan perpustakaan sekolah, tata te1tib dibuat agar kegiatan dan suasana di clalarn perpustakaan sekolah tidak mengganggu atau rnernpersulit orang lain atau bahkan diri kita sencliri. Berikut adalah tata tertib yang ada di perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta: I. Mengisi daftar hadir yang disediakan.
2. Dilarang rnembawa tas, buku dan walkman kedalarn ruang bacaan. 3. Dilarang rnembawa rnakanan dan minuman kedalam ruangan perpustakaan.
4. Dilarang merobek atau mencoret-coret buku, rnajalah, koran, yang ada di perpustakaan. 5. Menyirnpan kernbali buku, rnajalah, koran yang telah dibaca ke ternpat semula.
6. Menjaga kete1tiban, ketenangan di dalarn ruang perpustakaan. 7. Dilarang berpaearan, tiduran, clan berpakaian olah raga dalam ruang perpustakaan.
2. SMA Negeri 34 Jakarta Sekolah yang terletak di jalan Margasatwa Raya No. I Pondok Labu Jakarta Selatan ini berdiri pada tanggal 13 September tahun 1978 dengan luas tanah 8.747111 2 • SMA Negeri 34 Jakarta ini adalah sekolah Pendamping SMA Unggulan Jakarta Selatan, dengan bantuan dari UNESCO dan DEPDIKNAS, SMA Negeri 34 Jakarta rnenjadi Sekolah Percontohan yang berwawsan lingkungan, karena itulah maim
43
sekolah ini terkenal dengan kepeduliannya terhadap lingkungan hidup. 50 Berikut adalah tabel jumlah siswa/i dan guru SMA Negeri 34 Jakarta pada tahun ajaran 2005/2006: Tabel 5 Jumlah Siswa/i SMA Negeri 34 Jakarta Tahuu Ajaran 2005/2006 No
Kelas dan Program Studi
L
p
Jumlah
I
J/X
104
201
305
2
II/XI IPA
72
87
159
II/XI !PS
69
87
156
III/XII IPA
61
98
159
lll/Xll IPS
86
112
198
0
~
'
.Jumlah
392
585
977
Tabel 6 Jumlah Guru dan Pegawai SMA Negeri 34 Jakarta No
Status
L
p
Jumlah
1
Guru
30
42
72
2
Pegawai
24
4
28
54
46
100
Jumlah
SMA Negeri 34 saat ini dipimpin oleh kepala sekolah Dra. Rachmawaty AR, MM., beliau dibantu oleh tiga orang wakil kepala sekolah, mereka adalah: M.D. Eddy Hidayat S. Pd. (Wakasek Kurikulum), Drs. M. Husein, AS (Wakasek Kesiswaan),
50
Tono Setiadanna. Panduan S1\1U Pilihan di Jakarta dan Sekitarnya. (Jakarta: Jakarta
Books, 2003) .. h.198.
44
clan Drs. Marsucli, MM (Wakasaek Sarana clan Humas). Sarana atau fasilitas yang climiliki oleh SMA Negeri 34 Jakarta adalah: Jaboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium Bahasa lnggris, Perpustakaan, lapangan atletik (lompat jauh atau lompat tinggi), lapangan voli, lapangan basket, kantin, dan taman. Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakat1a berdiri bersamaan dengan SMA Negeri 34 Jakarta, yaitu
pada tahun
1978. Kondisi
perpustakaan
saat itu sangat
memprihatinkan, karena letak perpustakaan yang berada di lantai satu selalu terkena banjir. Pada tahun 200 I sampai saat ini perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta berada di lantai 2. 51 .Jumlah koleksi yang ada di perpustakaan SMA Negeri 34 Jakm1a saat ini adalah:
51
Tugiyono. Bagian Pengelola perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarla. Wawancara Pribadi. Jakarta: 25 Oktober 2005.
45
Tabel 7 Jumlah Koleklri SIY1A Negeri 34 Jakatta Jenis Koleksi
No
Jumlah Judul
Jumlah Eksemplar
208
486
185
437
1
Karya Umum
2
Filsafat
3
Agama
445
l.374
4
Ilmu Sosial
1.071
2.085
Bahasi
476
571
6
IlmuMurni
580
1.058
7
llmu Terapan
728
1.417
8
Kesehatan/Olah raga
495
712
9
Kesusastraan
1010
2.199
10
Sejarah/Geografi
864
1.193
11
Fiksi
458
483
6.523
12.027
5
'
-
Jumlah
Klasifikasi yang digunakan perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta adalah klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) dengan sistem layanan yang digunakan adalah sistem layanan terbuka. SMA Negeri 34 Jakarta memberi layanan kepada pengunjung perpustakaan seperti: layanan membaca, layanan koleksi, layanan
referensi, layanan internet, layanan OPAC, dan layanan sirkulasi. Jumlah koleksi tercetak perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta adalah 6.523 judul dengan jumlah eksemplar 12.027 buah, jumlah majalah, surat kabar dan tabloid yang ada saat ini
46
adalah 6 judul atau I09 eksemplar, dan jumlah untuk :,oleksi referensi yang ada di perpustakaan SwlA Negeri 34 Jakarta adalah 350 eksernplat. Selain mengkoleksi bahan tercetak, perpustakaan SNJA Negeri 34 Jakarta juga memiliki koleksi nontercetak, seperti kaset lagu-lagu, kaset pelajaran, dan VCD yang seluruhnya berjumlah 350 keping. Koleksi-koleksi tersebut dapat dipinjam siswa, tetapi untuk koleksi referensi dan koleksi non-tercetak hanya dapat dipinjam siswa ketika mereka ada di seko!ah dan digunakan untuk belajar. Peminjaman koleksi dibatasi sebanyak 2 buah buku dengan jangka wakt11 peminjaman adalah I minggu, jika anggota ter!ambat rnengembalikan koleksi yang dipinjarn, anggota tersebut tidak dikenakan sanksi, hanya akan dipanggil oleh pengelola perpustakaan. Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta telah difasilitasi dengan internet sebanyak 5 unit dan dapat digunakan siswa dengan dikenakan biaya sebesar Rp. 3.000 per jam,
OPAC, AC, televisi, print.er, VCD player, radio tape, dan fasilitas lainnya. Jadwal layanan perpustakan SNJA Negeri 34 Jakarta dimulai pada hari senin sampai dengan hari Kamis, buka mulai pukul 06.45 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Khusus untuk hari Jum'at perpustakaan buka mulai puku! 06.45 WIB sampai dengan puku! 11.00 WIB.
Sama hainya dengan perpustakaan SMA Nege.ri 6 Jakarta, perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta juga mempunyai tata tertib yang hams ditaat. Dalam membuat tata tertib tersebut, pihak perpustakaan hanya berdiskusi dengan Kepala Sekolah saja
47
tanpa melibatkan guru. 52 Tata te1tib tersebut antara lain adalah:
1. Peraturau yang perlu diperhatikan: I.
Siswa, guru, karyawan, serta pengunjung lain yang memasuki ruang perpustakaan harus melapor kepada pengelola/petugas perpustakaan dan mengisi buku daftar pengunjung.
2.
Di dalam ruang perpustakaan harap menjaga kete1tiban dan kesopanan supaya tidak mengganggu orang lain yang sedang membaca atau sedang belajar.
3.
Setiap peminjam buku, majalah, surat kabardan lain-lain harus memiliki kartu anggota perpustakaan.
4.
Setiap peminjam diperbolehkan mengambil sendiri buku-buku, majalah, surat kabar yang akan dipinjam dan melaporkan kepada petugas perpustakaan.
5.
Selesai membaca buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain harus dikembalikan pada tempatnya semula.
6.
Setiap peminjam harus mengembalikan pinjaman buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan oleh perpustakaan.
7.
52
Bila ada jam kosong, siswa/i diperbolehkan belajar di ruang perpustakaan
Susanti, Nani. Koordinator Perpustakaan SMA Negeri 34 Jaka1ia. fYawancara Pribadi. Jakarta: 25 Oktober 2005.
48
setelah terlebih dahulu melapor kepada petugas perpustakaan. 8.
Menjaga atau merawat buku-buku, majalah, surat kabar yang dipinjam dari perpustakaan supaya tidak rusak atau kotor.
9.
Apabila buku-buku, majalah, surat kabar yang dipinjam rusak atau hilang, harap segera melapor kepada pengelola atau petugas perpustakaan.
10. Jagalah kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan di dalam ruang perpustakaan, untuk mendapatkan kenyamanan bersama.
2. Larangan yang harus diperhatikan: 1.
Tidak dibenarkan memakai topi, jaket, serta membawa tas ke dalam ruang perpustakaan.
2.
Dilarang membawa makanan atau minuman serta benda-benda lain yang tidak berhubungan dengan keperluan perpustakaan.
3.
Dilarang makan atau minum, merokok, atau hal-hal lain yang bisa menodai barang-barang di dalam ruang perpustakaan serta membuat udara di dalam ruangan tidak nyaman.
4.
Dilarang mencoret-coret atau
menggunting,
menyobek
buku-buku,
rnajalah, surat kabar, dan lain-lain milik perpustakaan. 5.
Dilarang bermain atau bergurau yang dapat mengganggu orang lain yang sedang rnembaca atau belajar.
6.
Tidak dibenarkan rnenggunakan ruang perpustakaan untuk keperluan lain, selain sebagai sarana pendidikan di sekolah serta untuk rneningkatkan
49
efektivitas kegiatan belajar mengajar. 7.
Tidak dibenarkan menukar buku-buku, majalah, surat kabar, dan lain-lain milik perpustakaan dengan buku-buku lain tanpa seizin pengelola atau petugas perpustakaan, walaupun judul dan pengarangnya sama.
3. Sanksi Pelanggaran: I.
Setiap pengunjung atau peminjam yang tidak mematuhi ketentuan peraturan ketertiban perpustakaan di atas akan dikenakan sanksi.
2.
Buku-buku, majalah, scrta barang-barang lain milik perpustakaan yang rusak akibat kelalaian peminjam, harus dipe1tanggungjawabkan sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan yang berlaku di perpustakaan.
3.
Buku-buku yang hilang harus diganti sesuai dengan judul buku yang hilang, atau diganti dengan uang yang sesuai dengan harga buku pada saat itu.
3. Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta Adalah SMA Plus (Unggulan) Jakarta Selatan dan berdiri sejak tanggal 5 Oktober 1981. Pada awal berdirinya sekolah yang beralarnat di jalan Bulungan No. I Blok C Jakarta Selatan ini adalah gabungan antara SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 11, penggabungan kedua sekolah ini dilakukan oleh Kanwil Depdikbud." Di bawah ini adalah tabel jumlah siswa/i dan guru pada tahun ajaran 2005-2006.
53
Tona Setiadanna. Panduan SMU Pilihan di Jakarta dan Sekitarnya. (Jakarta: Jakarta Books, 2003) .. h.209.
50
Tabel8 Ju.m!a!t Siswa(i SMA Negeri. 70 .faka.rta Ta.b:u.n Aja.ran 2005/ZO(Ju
l
2
3
j
L
p
IIX
140
258
398
I/XKI
19
31
50
I!X Akselerasi
7
20
27
Kelas dan Program St11di
Jumlah
11/Xl IPA
134.._
196
330
ll!Xl lPS
11
26
37
mxr Akseierasi
7
9
l6
IIlXI KI (Intemasional)
9
l6
25
Ul/XHIPA
108
203
3H
III!Xll lPS
44
102
146
7
13
20
486
874
J.360
III/XII KI (Internasi onal) .Jumlah
Tahel 9 .Jumlab Guru dan Pegawai SMA Negeri 70 Jakat·ta
Status
No
L
p
Jumlah
I
Guru
42
49
91
2
Pegawai
34
12
46
76
61
137
Jurnlah
I
SMA Negeri 70 Jakarta dipimpin o!eh kepa!a sekolah Ors. Asyikin, behau dihantu oleh wakil kepala seko!ah yang herjumlah empat orang, dian.taranya adalah:
Ors. Kuswinarno (Wakasek Kurikulum), Ora. Tati Hayati (Wakasek Humas), Ors.
51
Yaya Supriyadi (Wakasek Kesiswaan), dan Sri Sulistyati, S.Pd (Wakasek Sarana). Jenis-jenis sarana atau fasilitas yang disediakan oleh SMA Negeri 70 Jakarta adalah: Jaboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, laboratorium komputer, laboratorium Bahasa Inggris, ruang olah raga, ruang audio visual, aula, Japangan basket, Japangan voli, perpustakaan, taman, kantin, dan koperasi. Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta adalah perpustakaan gabungan dari SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 11 Jakarta Selatan. Koordinator perpustakaan (pengelola perpustakaan) SMA Negeri 9 pada saat itu adalah Bapak Rais Johar, dan koordinator perpustakaan SMA Negeri 11 adalah Bapak Supangat. Fasilitas perpustakaan SMA Negeri 9 kurang memadai, sedangkan fasilitas perpustakaan SMA Negeri 11 memadai. Pada tahun 1986 perpustakaan SMA Negeri 9 dan perpustakaan SMA Negeri 11 tergabung meajadi satu (menjadi perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta) dengan koordinatornya Ibu Hadi Sucipto. Setahun kemudian beliau digantikan oleh Ibu Rosnaniar Hamid. A walnya perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta terletak di lantai I, karena Juas ruangan perpustakaan yang kurang ideal, maka perpustakaan tersebut dipindahkan ke bagian se!atan dengan ukuran ruangan yang Iebih besar. Perpustakaan yang dipindahkan ke bagian selatan diapit oleh dapur dan dekat dengan kantin ha! tersebut menyebabkm1 letak perpustakaan kurang strategis, maka perpustakaan dipindahkan kembali ke lantai 3. Setelah pindah ke lantai 3, perpustakaan harus dipindallkan kembali karena lantai 3 akan direhabilitasi, maka
52
pada tahun 1990-an perpustakaan dipindahkan ke lantai 1. 54 Jumlah koleksi perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta pada saat ini dapat kita lihat melalui tabel di bawah ini: Tabel 10 Jumlah koleksi pcrpustakaan SMA Negcri 70 Jakarta
No
Jenis Koleksi
Jumlah Judul
Jumlah Eksemplar
I
Karya Umum
208
583
2
Filsafat
175
263
3
Agama
231
733
4
Ilmu Sosial
176
l.191
5
Bahasa
256
900
6
Ilmu Murni
360
854
7
Ilmu Terapan
343
l.768
8
Kesehatan/Olah raga
207
574
9
Kesusastraan
385
976
10
Sejarah/Geografi
268
2.516
II
Fiksi
642
483
3.251
10.841
Jumlah
Klasifikasi yang digunakan perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta adalah klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification) dengan sifat layanannya terbuka.
54
Sadri, M. Bagian Teknisi perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. Wmvancara Pribadi. Jakarta: 13 Oktober 2005.
53
Jenis Jayanan yang ada di perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta adalah layanan peminjaman dan pengembalian koleksi, layanan referensi, bimbingan pembaca (membimbing para pemakai dalam hal mencari koleksi atau informasi yang mereka cari), dan layanan klasikal, yaitu layanan yang diberikan m1tuk satu kelas (bagi guru beserta siswa/i) yang akan menggWlakan perpustakaan sebagai tempat studi . .Tumlall koleksi tercetak perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta adalah 3.251 judul atau 10.841 eksemplar, jumlall Wltuk koleksi referensi pada saat ini adalah I .445 eksemplar, dan jumlah majalah, koran dan tabloid yang dimiliki perpustakaan SMA Negeri 70
J alcarta adalah 9 judul. Koleksi-koleksi tersebut dapat dipinjan1 siswa, tetapi untuk koleksi referensi hanya dapat dipinjam siswa ketika mereka berada di sekolah. Peminjaman koleksi dibatasi sebanyak 3 buall buku dengan jangka waktu peminjaman adalah 1 minggu, bila koleksi terlambat dikembalikan maka pemiajam akan dikenakan denda sebesar Rp. 200 Wltuk satu buku per hari. Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta telah difasilitasi dengan AC, komputer, radio tape, alat peraga tata surya, dan fasilitas lainnya. Layanan perpustakan SMA Negeri 70 Jakarta dimulai pada hari senin sampai dengan hari Kamis, buka mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB. Khusus Wltuk hari Jum'at buka mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Dalan1 membuat peraturan, perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta tidak melibatkan pihak sekolah, karena menurut pengelola perpustakaan (koordinator perpustakaan) merekalall yang lebih tallu bagairnana situa>i dan kondisi para siswa,
54
dan tempat perpustakaan. 55 Berikut adalah tata tertib yang diterapkan di perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta: a. Penggunaan ruang perpustakaan: I. Menjaga suasana tetap tenang atau tidak ribut. 2. Tidak diperbolehkan membawa las, makanan, minuman, dan memakai sandal, pakaian olah raga kedalam ruang perpustakaan. 3. Setiap siswa/i berpa1tisipasi merawat koleksi dengan tidak mencoret-coret, melipat Iembar buku (sebagai batas) dan ikut menjaga kebersihan koleksi dan ruangan perpustakaan. 4. Letakkan buku yang selesai dibaca di alas meja. 5. Tidak diperbolehkan mengembalikan ke rak buku. 6. Tidak diperbolehkan membawa koleksi perpustakaan tanpa seizin petugas. b. Sanksi-sanksi: I. Setiap keterlambatan diberi sanksi/denda untuk satu buku Rp.200/buku/hari. 2. Setiap koleksi yang hilang/rusak harus diganti dengan koleksi yang sama atau jenis yang sama dengan mutu subjek yang sama.
55
Nuryani, Lies. i(oordinator perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. lf'mvancara Pribadi. Jakarta: 13 Oktober 2005.
55
B. Misi dan Visi Perpustakaan Sekolab 1. Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta
Visi SMA Negeri 6 Jakarta: "SMA Negeri 6 Jakaita sebagai sekolah berprestasi yang dicintai masyarakat". Misi SMA Negeri 6 Jakat1a adalah: I. Mencitrakan sekolah sebagai lembaga pendidikan yang unggul.
2. Mencitrakan warga sekolah sebagai insan religius. 3. Mencitrakan warga sekolah sebagai insan berbudaya. 4. Menjalin hubungan baik dengan masyarakat Juas Visi dan misi perpustakaan sama dengan visi dan misi sekolah. Visinya adalah menjadi perpustakaan unggul yang dicintai masyarakat sekolah. Misinya adalah mencitrakan perpustakaan sebagai tempat penunjang pendidikan yang unggul, mencitrakan warga perpustakaan sekolah sebagai insan religius, mencitrakan warga perpustakaan sekolah sebagai insan berbudaya, menjalin hubungan baik dengan masyarakat perpustakaan sekolah. 56
2. Perpustakaan SMU Negeri 34 Jakarta
Visi dan misi perpustakaan SMA Negeri 34 sama dengan visi dan misi SMA Negeri 34. Visi SMA Negeri 34 Jakarta adalah: "Mempersiapkan siswa agar mampu memberdayakan pola pikir untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
56
Dastimar. l(oordinator perpustakaan SMA Negeri 6 Jak.:irta. 1Ycnvancara Pribadi. Jakarta: 18 Oktober2005.
56
berlandaskan iman dan taqwa, berwawasan lingkungan serta mmiliki budi pekerti yang luhur". Misi SMA Negeri 34 Jakarta adalah: 1. Menanamkan akhlak dan nilai-nilai budi pekeiti yang luhur dalam interaksi kehidupan sekolah. 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran bimbingan akademik sehingga dapat berprestasi maksimal. 3. Menumbuhkan semangat keunggulan dalam bidang akademik sehingga dapat berprestasi maksimal. 4. Melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara optimal untuk mencapai prestasi tinggi. 5. Menggiatkan praktek keagamaan untuk memperkokoh iman dan taqwa. 6. Meningkatkan partisipasi siswa dalam program sekolah yang berwawasan lingkungan. 57
3. Perpustakaan SMA Ncgeri 70 Jakarta Visi SMA Negeri 70 Jakarta adalah: "Unggul dalam prestasi berlandaskan iman dan taqwa serta menghasilkan lulusan yang mampu bersaing pada tingkat nasional dan internasional" Misi SMA Negeri 70 Jakarta adalah"
57
Susanti, Nani. Koordinator perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta. Wawancara Pribadi. Jakarta: 25 Oktober 2005.
57
I. Menumbuhkan penghayatan dan semangat pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut dalam budaya bangsa sebagai sumber kearifan. 2. Menumbuhkan keunggulan dan kompetitif secara intensif kepada seluruh warga sekolah. 3. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara optimal yang berorientasi pada pencapaian kompetensi berstandar nasional dan internasional. 4. Mengembangkan dan mengintensifkan hubungan sekolah dengan lembagalembaga pendidikan serta institusi lain yang telah memiliki reputasi nasional dan internasional. 5. Menerapkan manajemen pengelolaan sekolah mengacu pada standar ISO 9001 tahun 2000 dengan melibatkan seluruh warga sekolah. Visi Perpustakaan Sekolah SMA Negeri 70 Jakarta adalah Unggul dalam prestasi berlandaskan iman dan taqwa. Misi SMA Negeri 70 Jakarta adalah menjadikan perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta sebagai sumber ilmu pengetahuan, menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa dan siswi SMA Negeri 70 Jakarta, tempat untuk mengembangkan bakat siswa/i dalam menulis (perpustakaan bukan sebagai tempat membaca saja, tetapi juga tempat atau sarana yang
dapat
mengembangkan
bairn!
menulis
siswa),
menerapkan
perpustakaan yang mengacu pada standar ISO 9001 tahun 2000.
58
manajemen
58
Nuryani, Lies. Koordinator perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta. Wmvancara Pribadi. Jakarta: 13 Oktober 2005.
58
C. Kurikulum Sekolah 1. SMA Negeri 6 Jakarta
SMA Negeri 6 Jakarta sudah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi sejak tahun ajaran 2003-2004. Proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah atas inisiatif sendiri, tetapi sesuai dengan proyek Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan dilaksanakan secara bertahap. Tahun ajaran 2003-2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pada kelas X/I, tahun ajaran 2004-2005 Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pada kelas XII dan kelas XI/II, dan tahun ajaran 2005-2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pada seluruh kelas. 59 Banyak prestasi yang telah diraih oleh SMA Negeri 6 Jakaiia, prestasi-prestasi tersebut diraih dalam perlombaan ilmu pengetahuan dan dari perlombaan kegiatankegiatan seperti ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler yang ada SMA Negeri 6 Jakarta antara lain adalah: basket ball, soft ball atau base ball, sepak bola, futsal, karate, tae kwondo, jiu jitsu, nin jitsu, bowling, bridge, paskibra, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), mading, teater, fotografi atau sinematografi, lukis, modern dance, tari saman, band, paduan suara, rohani islam, rohani kristen, rohani katolik, dan yang terakhir klub mata pelajaran (bahasa asing, ekonomi akuntansi, sosiologi, telrnologi informasi, matematika, fisika, kimia, dan biologi).
59
Prayitno, Budhi. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 6 Jakarta.
Wawancara Pribadi, Jakarta: 16 November 2005.
59
2. Pcrpustakaan SMA Ncgcri 34 Jakarta Proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dilaksanakan atas inisiatif sendiri (tidak ditunjuk langsung oleh Dinas Penclidikan Menengah dan Tinggi), tetapi berdasarkan proyek Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004. Pada awalnya Kurikulum Berbasis Kompetensi hanya diterapkan pada kelas XII, sedangkan kelas XIII! dan kelas XII/Ill masih menggunakan kurikulum tahun 1994. Pada tahun ajaran
2005-2006 kelas XII dan kelas XI/II sudah menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pada tahun ajaran 2006-2007 nanti pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi rnulai menyeluruh pada semua kelas. 60 Sarna halnya dengan SMA Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakaita juga rnempunyai kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 34 Jakarta antara lain adalah: kornputer, paduan suara, Karya Ilmiah Remaja (KIR), paskibra, bola basket, band, bahasa Perancis, English Conversation, bahasa Jerman, seni baca Al-qur'an, Pelajar Pecinta Alam (Pletalam), drama, Palang Merah Remaja (PMR), Gecita, Merpati Putih (MP), perisai diri, seni tari Saman, fotografi, bahasa Jepang, TIMA, sinematografi, tae kwondo, bridge, rnading, dan yang terakhir adalah bulu tangkis.
60
1-Iidayat, Eddy. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Negeri 34 Jakarta Wawancara Pribadi. Jakarta: 27 Oktobert 2005.
60
3. Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta SMA Negeri 70 Jakarta ditunjuk langsung oleh Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi, dan sudah diterapkan sejak tahun ajaran 2002-2003. Sekolah ini merupakan Sekolah Menengah Alas yang pertama kali menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Awalnya mensosialisasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan earn mengadakan penataran, penataran tersebut diberikan oleh Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi secara berangsur-angsur. Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pertama kali pada tahun ajaran 2002-2003 hanya pada kelas
XII. Pada tahun ajaran 2003-2004 diterapkan pada kelas X/l dan kelas XI/II, pada tahun ajaran 2004-2005 diterapkan di semua kelas, dan sudah meluluskan siswa kelas XII/III dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. 61 Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 70 Jakarta saat ini antara lain. adalah: rohani islam, rohani kristen, Seksi Karya llmiah Remaja (SKIR) matematika, Seksi Katya llmiah Remaja (SKIR) fisika, Seksi Karya llmiah Remaja (SKIR) Kimia, Seksi Karya llmiah Remaja (SKIR) biologi, Seksi Karya llmiah Remaja (SKIR) bahasa, Tata Laksana Upacara (TLUP), Palang Merah Remaja (PMR), Lentera, BAC, Pusat Dokumentasi (Pusdok), band, vokal group, paduan suara, Persada Karya Cipta (PKC), teater, tari tradisional, BFC, Bulsev, soft ball, basket, boxing, tapak suci, tae kwondo, dan karate.
61
Kuswinamo. Wakil Kepala Sekolah
Waivancara Pribadi. Jakarta: 13 Oktober 2005.
Bidang Kurikulum SMA Negeri 70 Jakmta.
61
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Sekutah
1. Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta Strnktur Organisasi Peq;ustakaau Sekolal!
Kep Sek SMA N. 6
Drs. H. Sidik Yasin, MM
i Koordinator Perpustakaan Orn. Dastimar
..
i
•
+
Pengadaan
Pengolahan
Pelayanan
Tomas lvfagor, S.Pd
Nur Sijam
Dameria
2. Peqmstakaan S~IA Ne.geri 34 Jakarta S1ntkt\tr Org;mi~si Perpu;;takaan Se.kutah Kep Sek SMA N. 34 Dra. Rachmawa!y AR,
• Koordinator I'erpustakaan Dra. Nani Susanti
•
Sie. Perpustakaan Diy1mi Soekemi
Sie. Perpustakaan Tugiyono
3. Perpustalman SMA Negeri 70 Jakarta Struklur Organilla&i Peqmstakaan Seku!a!1
Ka. SMAN. 70 Drs. Asyikin
'
Koordinator Perpustakaan Dra. Lies Nuryani
Pengadaan Linda S. Teknisi M. Sodri
Pengolahan Linda S. Penyusunan M. Sodri
Layanan Sirkulasi Layanan Rujukan
Layanan Pemhaca
~
/ ~
v
Layanan Reni Layanan . N. Suwarni
BAB!V HASIL PENELJTIAN DAN ANALISA DATA
A.
Pelaksanaan Penelitian Penyebaran angket urituk siswa di tiga sekolah dilakukan dalam waktu 3 hari.
Penyebaran pertama dilakukan pada Selasa, l 8 Oktober 2005 di SMA Negeri 70 Jakarta. Penyebaran kedua dilakukan pada Rabu, 19 Oktober 2005 di SMA Negeri 6 Jakarta. Penyebaran ketiga dilakukan pada Kamis, 20 Oktober 2005 di SMA negeri 34 Jakarta. Penulis dibantu pihak sekolah dengan memberi iziu kepada penulis untuk membagikan angket untuk siswa yang menjadi responden dalam kelas. Hal tersebut tentunya rnernpermudah penulis dalam memberikan pengarahan mengenai tata cara mengisi angket, memeriksa kelengkapan jawaban, dan kejelasan jawaban yang diberikan oleh setiap responden. Penulis didarnpingi guru Bahasa Indonesia (yang juga mernngkap sebagai pengelola perpustakaan atau koordinator perpustakaan) dan guru lainnya yang juga rnerangkap sebagai guru Bimbingan Konseling dalam kegiatan tersebut. Penyebaran angket untuk guru-guru JUga dilakukau dalam waktu 3 hari. Penyebaran pertarna dilakukan pada Senin, 17 Oktober 2005 di SMA Negeri 6 Jakarta. Penyebaran kedua dilakukan pada Senin, 17 Oktober 2005 di SMA Negeri 70 Jakarta. Penyebaran ketiga dilakukan pada Ka.mis, 20 Oktober 2005 di SMA Negeri 34 Jakarta.
64
Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Jakarta dilakukan pada Rabu, 26 Oktober2005. Wawancarn dengan Kepa!a Sekolah SMA Nege1i 70 Jakarta diwaki!i Ibu Yuyu Suryawati, S Pd, guru dari Tim Kurikulum, dilakukan pada Kamis, I Desember 2005. Wawancara dengan Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Jakarta juga diwakiii Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas dan Sarana, Drs. Marsudi, MM. Wawancara tersebut dilakukan pada Rabu, 7 Desember 2005. Wavvancarn dengan '
Kepala Sekolah yang diwakili terjadi karena kesibukan Beliau. Perwakilan tersebut dilakukan atas wewenang dari Wakil Kepala Sekolah bidang Humas dan Kepala Sekolah yang bersangkutan. Wawancara dengan
pengelola perpustakaan sekolah atau koordina..;r
perpustakaan SMA Negeri 70 Jaka1ta dilakukan pada Kamis, 13 Oktober 2005. Wawancara dengan pengelola perpustakaan sekolah atau koordinaor perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta dilakukan pada Selasa, 18 Oktober 2005. Wm.vancara dengan pengeiola perpuslakaan sekolah atau koordinaor perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta dilakukan pada Selasa, 25 Oktober 2005. Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum di SMA Negeri 70 Jakarta dilakukan pada Kamis, 13 Oktober 2005. Waw-aneara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum di SMA Negeri 34 Jakarta dilakukan pada Kamis, 27 Oktober 2005. Wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum di SMA Negeri 6 Jakarta dilakukan pada Rabu, 16 November 2005. Pertanyaan angket untuk guru ada 8 buah. Bentuk pertanyaall tertutup ada 5 buah (pada nomor I, 2, 3, 4, dan 6) dan bentuk pertanyaan terbuka ada 3 buah (pada
65
nomor 5, 7, dan 8). Pertanyaan-pertanyaan tersebut berisi sekitar peran perpustakaan dalam proses pernbelajaran, pernanfaatan perpustakaan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, sistem pC'rnbelajaran, kerjasam11 1lntli-ra gum dan pihak perpustakaan sekolah, dan lain-lain. Dari data angket yang terkumpul, penulis menggunakan teknik penghitungan presentase dengan rumus:
P=F/Nx 100% l(etcrangan: P = Presentase F = Frekuensi N = Jumlah sample
B.
Informasi Mengenai Responden Responden untuk t,'llru adalah I 0% dari seluruh jumlah guru di tiap-tiap
sekolah, sedangkan jwnlah responden yang diambil untuk siswa adalah ID% dari jumlah seluruh siswa di tiap-tiap SMA. Negeri 6 Jakarta, SMA Negeri 34 Jakarta, dan SMA Negeri 70 Jakarta. Berikut adalah perincian jmnlah dari tiap-tiap responderi yang diambil:
66
Tabel 11 Jumfah n.':sponden gum
Frekuensi
Nama Sekolah
58
SMA Negeri 6 Jakarta
%
5,8 -·
SMA Negeri 34 Jakarta
72
7,2
SMA Negeri 70 Jakarta
91
9,1
221
22,1
Jumlah Tabel 12
Jumlah responrlen siswa
Nama Sekolah
Frekuensi
%
SMA Negeri 6 Jakarta
1.109
110,9
SMA Negeri 34 Jakarta
977
97,7
SMA Negeri 70 Jakarta
1.360
136
3.446
344,6
Jumlah
Tabel 11 adalah tabel jumlah guru ditiap-tiap sekolah dibagi 10%, seluruhnya dijumlahkan dan menjadi 22,l responden (dibulatkan menjadi 25 responden). Tabel 12 adalah tabel jumlah responden bagi siswa disetiap sekolah dibagi 10%, jumlah responden seluruhnya adalah 3.44,6 responden (dibulatkan menjadi 350 responden).
67
Tabel 13 Perpusb1kaan berpenm dalam prnses pembelajarnn
·····1···
%
Alternatif Jawaban
Frelmensi
Ya
25
JOO
Tidak
0
0
Jnmlab
25
100
i
Tabel 13 menunjukkan seluruh responden menjawab bahwa perpustakaan seharusnya berperru1 dalam proses pembelajarnn (JOO% dari 25 responden ).
Tabel 14 Penuwfo;ltan n('rnust11iurnn harus rllkemh11nPkan rl>llllm nelaksanaan .. .•. a' - •. . . . 0
.,
'
-
•
Kurikulum Berbasisa. Kom11etelliii
Alternatif Jawaban
Frekuensi
%
Ya
25
100
Tidak
0
0
Jumlab
25
100
Tabel I 4 menunjukkan selurnh responden atau 100% dari 25 responden menjawab bahwa pemanfaatan perpustakaan harus dikembangkan dalam pelaksanaan
Kurikulum Berbasisa KompetensL
68
Tabel 15 Sistern pembelajarnn berbasis pada guru dengau
per.ggunaan satu lmku ajar yang ternatas Alternatif Jawaban
Frekuensi
%
Ya
6
24,0
Tidak
19
76.0
25
100
Jumlah
Tabel 15 menunjukkan responden yang menjawab bahwa dalam sistem pembelajaran di sekolah mereka sudah tidak berbasis pada guru dengan penggunaan satu ajar buku sebanyak 19 respondden (76,0% ), responden yang menjawab bahwa dalam sistem pembelajaran di sekolah mereka masih berbasis pada guru dengan penggunaan satu buku ajar sebanyak 6 responden (24,0% ). Tabel 16 ¥erpjj&wkaau meujjjljang sistem pembelajarnn berbasis snmber (Resource Based Learning at;m Inquiry Based Learning)
Alternatif.Jawaban
Fretmensi
'Yo
Ya
20
80,0
5
20,0
25
100
Tidak Jumlah
-
Tabel 16 menunjukkan resporrden yang menjawab bahwa perpustakaan di sekolah mereka sudah berperan. daJam menlllljang sistem pembelajaran berbasis swnber Resource Based Leaming atau Inguiry Based Leaming sebanyak 20
69
responden (80,0%), sedangkan responden yang menjawab bahwa perpustakaan sekolah tidak berperan sebanyak 5 responden (20,0% ).
Tabel 17 Program pengajaran dengan penggunaan perpustakaan sekolah Alternatif Jawaban
Frekuensi
%
Ya
20
80,0
Tidak
5
20,0
Jumlah
25
100
Tabel 17 menunjukkan responden yang menerapkan prof,'Talll penga1aran dengan penggunaan perpustakaan sekolah sebanyak 20 responden (80,0%), sedangkan yang tidak menerapkan program pengajaran dengan penggunaan perpustakaan sekolah sebanyak 5 responden (20,0%). Angket yang diajukan kepada para guru adalah sebanyak 25 buah, dengan jumlah responden perempuan adalab 13 responden, dan jumlah responden laki-laki adalah 12 responden. Selain mengajukan pertanyaan dalam bentuk tertutup, angket yang diajukan kepada para guru juga terdiri dari pertanyaan dalam bentuk terbuka. Berikut adalah bentuk pertanyaan yang telah disertai dengan jawaban yang diberikan oleh responden: Cara
meram.~.ing
program
pengajaran
dengan
menggmmkan
peljJiisi:akaan (illfiJgg1malilin sumber-sumber yang ada di perpustaka:m sekolal!). Jurnlah jawaban yang terkumpul adalah: seluruh respouden atau 20
70
responden (80,0%) menyatakan merancang program pengajaran dengan cara studi ke perpustakaan sekolah.Responden yang menyatakan belum merancang program pengajaran dengan menggun.akan perpustakaan sebanyak 5 responden (20,0% ). Kerjasama antara guru dengan µiliak pengelohl iJcrpustakanu uilfam rangka mriier.ap·ka.u
pt111bc~ajaran
berbasi$ perpustaka.an. Dari jawaban yaug '
ada, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut mengkoordinasikan ketika akan menggunakan perpustakaan sebagai tempat studi kepada penge!o!a perpust.akaan sebanyak 12 responden (48% ), kerjasama dalam ha! pengadaan koleksi sebanyak 6 responden (24,0% ), kerjasama dalam menyiapkan koleksi atau media lain yang akc;:i dipergunakan oleh gum untuk mengajar sebanyak 2 responden (8,0% ), yang menyatakan ti.dak ada kerjasama dengan pihak pengelola perppustakaan sekolah sebanyak 5 responden (20,0%).
C.
Identitas Responden Jumlah pertanyaan dari angket untuk siswa terdiri dari Iima bagian. Bagian
pertama mengenai identitas responden. Bagi.an ini terdiri atas tiga buah pert.anyaan yang menanyakan mengenai jenis kelamin responden, tingkat kelas responden, dan jurusan yang diambil responden.
71
Tabel18 J ems . ke Iamm respond en Alternatif Jawaban
Frekuensi
%
Perempuan
233
66,6
Laki-laki
117
33,4
350
100
Jumlah
Tabel I 8 menunjukkan responden perempuan sebanyak 233 responden (66,6%), sedangkan responden laki-laki sebanyak l l 7 responden (33,4%).
Tabell9
Tingkatan kelas respondeti Alternatif Jawaban
Frekuensi
%
Kelas X/ I
188
53,7
Kelas XI I II
49
14,0
Kelas XII I III
113
32,3
350
100
Jumlah
Tabel 19 memmjukkan responden kelas XII sebanyak 188 responden (53,7%): responden kelas XII/Ill sebanyak 113 responden (32,3%), dan responden kelas Xl/I sebanyak 49 responden (14,0%).
72
Tabel20 Jurusan atan progrnm studi responden Alternatif Jawab:an
F:reknensi
%
Ilmu Pengetahuan Alam
0
0
Ilmu Pengetahuan Sosial
162
·.
46,3
Bahasa
0
0
Lain-lain
0
0
162
46,3
Juml:ah
Tabel 20 menunjukkan responden dengan jurusan atau bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa, dan lain-lain sebanyak 0 responden (0%). Responden tersebut tidak memilih jurnsan atau bidang studi mereka karena mereka masih kelas
XII. Responden untuk kelas Xll sebanyak 188 responden (53,7%). Responden yang memilih jurusan atau bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial sebanyak 162 responden (46,3 %).
D.
Hulmngan Responden Dengan Peqms:taka.-.n Pada bagian kedua pertanyaan yang diajukan mengenai hubungan responden
den&'ll11 perpustakaan sekolah. Pertanyaan tersebut terdiri atas tiga pertanyaan, yaitu: pertanyaan mengenai apakah responden merupakan anggota perpustakaan sekolah, seberapa sering responden mengunjungi perpustakaan sekolah, dan keperluan responden meni;,•1111jungi perpustakaan sekolah.
73
Tabcl 21 Siswa/i sebagai anggota Perpustakaan Frekuensi
%
Ya
197
56,3
Tidak
153
43,7
350
100
Alternatif Jawaban
Jumlah
--
Tabel 21 menunjukkan responden yang menjawab "Ya" menjadi anggota perpustakaan sekolah sebanyak I 97 responden (56,3%) dan yang menjawab "Tidak" menjadi anggota perpustakaan sekolah sebanyak 153 responden (43,7%). Tabet 22 Frekuensi berkunjung responden Altcrnatif .Jawaban
Frckucnsi
%
Sangat Sering
212
60,6
Sering
98
28,0
Kadang-kadang
40
11,4
Tidak pernah
0
0
350
100
..
Jumlah
Keterangan: 1. Sangat sering: >tiga hari/minggu 2. Sering:
74
Tabel 22 menunjukkan frekuensi kunjung responden. Responden yang me1tjawab san&'llt sering sebanyak 212 responden (60,6%). Responden yang menjawab sering sebanyak 98 responden (28,0%). Responden yang menjawab kadang-kadang sebanyak 40 responden (11,4%). Responden yang menjawab tidak pernab sebanyak 0 responden (0% ). Tabel23 Tujuan res1mnden meugunjungi peqmstakaan sekolah (ja.wabau boleh. lebili dari satn} Frekuensi
"lo
Mengerjakan tugas
210
60,0
Membaca
196
56,0
Berdiskusi
56
16,0
Mengisi waktu Juang/istirahat
135
38,6
Mencari infonnasi
185
Alternatif Jawaban
53 _,._
Belajar
74
21,1
Lain-lain
53
15,l
350
100
Jumlah
Tabet
23
menlllljukkan tujuan responden menglllljungi
perpustakaan.
Responden yang menjawab untuk mengerjakan tugas sebanyak 210 responden (60,0%). Resporrden yang merrjawab untuk membaca sebarryak 196 respondei;i (56,0%). Responden yang menjawab untuk mencari infonnasi sebanyak 185 responden (53%). Responden yang menjawab untuk. mengisi wah'tu Iuang sebanyak
135 responden (38,6%). Responden yang menjawab untuk belajar sebanyak 74 responden (21,1%). Responden yang menjawab untuk berdiskusi sebanyak 56 responden (16,0%). Responden yang menjawa lain-lain (untuk menggunakan internet dan menonton televisi) sebanyak 53 responden (15,1 %).
E.
Peran Koleksi Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pertanyaan
untuk
bagian
ketiga
membahas
mengenai
peran
koleksi
perpustakaan sekolah terhadap proses pembelajaran yang terdiri atas lima pertanyaan. Hal-ha! yang ditanyakan adalah mengenai seberapa sering responden menggunakan koleksi perpustakaan sekolah, kelengkapan koleksi perpustakaan sekolah, banyaknya jumlah koleksi atau buku yang dipinjam responden dalam setiap kali peminjan1an, keperluan responden menggunakan koleksi perpustakaan sekolah, dan jenis koleksi yang sering digunakan atau dipinjam responden. Tabel 24 Frekuensi responden menggnnakan koleksi perpustakaan sekolah Alternatif Jawaban
Frekuensi
%
Sangat Sering
204
58,3
Sering
35
10,0
Kadang-kadang
111
31,7
0
0
350
100
Tidak pernal1 Jumlah
76
Ketenmgan:
1. Sani,>at sering: > tiga hari/minggu 2. Sering :
·Yo
203
58,0
Lengkap
29
8,3
Kurang lengkap
102
29,1
Tidak lengkap
16
4,6
350
100
Alternatif Jawaban
Cukup lengkap
Jumlal1 Keternngan: l.Cukup lengkap = 80% -100% 2. Lengkap = 50%- 79% 3.Kurang lengkap = 30% - 49%.
77
4. Tidak lengkap = 0% - 29%. Tabel 25 menunjukkan kelengkapan koleksi di perpustakaan sekolah. Responden yang menjawab cukup lengkap sebanyak 203 responden (58,0%). Responden responden yang menjawab kurang lengkap sebanyak 102 responden (29,1%). Responden yang menjawab lengkap sebanyak 29 (8,3%). Responden yang menjawa tidak lengkap sebanyak 16 responden (4,6%).
Tabel 26 Jumlah koleksi yang rcsponden pinjam dalam ~~tiap peminjaman Frekuensi
%
1 Buah koleksi
142
40,6
2 Buah koleksi
64
18,2
3 Buah koleksi
2
0,6
142
40,6
350
100
Alternatif Jawaban
Tidak sama sekali Jumlah Kcterangan:
Satu hari/minggu 2
< tiga hari/minggu
3 > tiga hari/minggu 4
no! hari/minggu Tabel 26 menunjukkan jumlah koleksi yang dipinjam responden dalam setiap
perninjarnan. Responden yang menjawab satu buah koleksi sebanyak 142 responden (40,6%). Responden yang tidak pernah rneminjarn sebanyak 142 responden (40,6%).
78
Tabel 27 Keperluan responden dalam rnemanfaatkim kolek,.i 11eqms!al..aau oekolah (jawaban boleh lebih tlad tsatu) Frelmensi
%
Mengerjakan tugas pelajaran
262
74,8
Menambah wawasan infonnasi umum
30
8,6
Rekreasi I hiburan
156
44,5
Lain-lain
14
4,0
Alternatif Jawaban
'
..
Jumlah
350
100
Tabel 27 menut1iukkan tujuan responden memanfaatkan koleksi perpustakaan sekolah. Responden yang menjawab untuk mengerjakan tugas pelajaran sebanyak 262 responden (74,8%). Responden yang menjawab untuk rekreasi/hiburan sebanyak 156 responden (44,5%). Responden yang meajawab untuk menambah wawasan
infonnasi um um sebanyak 30 responden (8,6% ). Responden yang menjawab lain-lain (karena hobi) sebanyak 14 responden (4,0%).
79
Tabel 28 Jenis koleksi/buku apa yang sering dipinjam responden (jawaban boleh lebih dari satu) Frekuensi
O/o
Buku pelengkap pelajaran
I 14
32,5
Buku referensi
95
27,1
Buku fiksi
161
46,0
Audio Visual
24
6,8
Surat kabar atau majalah
179
51,1
350
100
Alternatif Jawaban
Jumlah
Tabel 28 menunjukkan jenis koleksi yang sering dipinjam oleh responden. Responden yang menjawab surat kabar atau majalah sebanyak 179 (51,1%). Responden. yang menjawab buku fiksi sebanyak 161 responden (46,0%). Responden. yang menjawab buku pelengkap pelajaran sebanyak I 14 responden (32,5%). Responden yang menjawab buku referensi sebanyak 95 responden (27,1%). Responden yang menjawab audio visual sebanyak 24 (6,8%). Dari kelima jenis koleksi, hanya buku pelajaran saja yang dapat dipinjam/dibawa pulang siswa, sedangkan koleksi yang lainnya hanya dapat dipinjam siswa ketika mereka berada di lingnkungan sekolah. Pada SMA Negeri 6 Jakarta dan SMA Negeri 34 Jakarta, koleksi jenisA V disimpan di perpustakaan. Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta tidak menyimpan koleksi AV, koleksi Av disimpan di ruang audio visual.
80
F.
Pernu i'rngrnm Aktivitas Perpnstakaan Sekolah Terhadap Penernpan
Kurikulum Berbasis Kompetensi Pertanyaan pada bagian keempat membahas mengenai program aktivitas perpustakaan sekolah dalam meningkatkan layanan. Pada bagian ini, pertanyaan terdiri dari lima pertanyaan. Pertanyaan tertutup ada empat (nomor !, 2, 3, dan 4) dan pe1tanyaa11 terbuka ada satu (nomor lima). Hal-ha! yang ditanyakan adalah mengenai layanan perpustakaan seko!ah yang se1ing dipergunakan responden, kerjasama perpustakaan sekolah dengan siswa dan orang tuanya, bentuk atau jenis kerjasmna yang dilakukan antara pihak perpustakaan sekolah dengan siswa dan orang tuanya, dan peitanyaan yang terakhir adalah mengenai layanan lain yang diinginkan responden. Tabel29 Jeni. lay;rnan apakah yang sering digunakan respouden
{jawabau boleh lebilt dari satu) Frelmensi
%
Layanan sirkulasi
152
43,4
Layanan ruang baca
245
70,0
Layanan Audio Visual
86
24,6
Lain-lain
46
13,]
350
100
Alternatif Jawaban
Jumlab
Tabel 29 menunjukkan je11is layanan yang sermg digunakan responden. Responden yang rnenjawab !ayanan ruang baca sebanyak 245 responden (70,0%).
81
Responden yang menjawab layanan sirkulasi sebanyak 152 responden (43,4%). Responden yang menjawab layanan audio visual sebanyak 86 (24,6%). Responden yang menjawab lain-lain (layanan internet) sebanyak 46 Tesponden (13,1%). TabelJO
Kerja;ama antara pihak perpustakaan sekolah deugan orang tua siswa (responden) Alternatif Jawaban
Frekuensi
%
75
21,4
275
78,6
350
100
Ya Tidak Jumlab
Tabel 30 memmjukkan kerjasama antara pihak perpustakaan sekolah dengan orang tua responden. Responden yang menjawab tidak sebanyak 275 responden (78,6%) dan responden yang menjawab ya sebanyak 75 responen (21,4 %).
Tabel 31
Kerjasama antara pihak jlerpustak,,an sekolat. dengan siswa (responden) Alternatif Jawaban
Frekuensi
%
Ya
113
32,3
Tidak
237
67,7
350
100
Jumlab
Tabel 31 menunjukkan kerjasama antara pihak perpustakaan sekolah
denga1~
siswa (responden). Responden yang menjawab "tidak ada" sebanyak. 237 responden
82
(67,7%) dan responden yang menjawab "ya" (ada) sebanyak 113 (responden.32,3 %). Tabel 32 Bentuk kerjasama pihak perpustakaan sekolah dengan orang tua siswa dan siswa (jawaban boleh lebih dari satu) Alternatif Jawaban
Frekuensi
%
Pengembangan koleksi dan penyediaan sarana fasilitas perpustakaan
83
23,7
Mengadakan perlombaan
20
5,7
Meningkatkan mutu layanan perpustakaan
34
9,7
Tidak ada I tidak tahu
242
69,l
2
0,5
350
100
Lain-lain Junilah
Tabel 32 menunjukkan bentuk kerjasama antara pihak perpustakaan sekolah dengan siswa dan orang tuanya. Responden yang menjawab tidak ada/tidak tahu sebanyak 242 responden (69,1%). Responden yang menjawab pengembangan koleksi dan penyediaan sarana dan fasilitas perpustakaan sebanyak 83 respond en (23, 7%). Responden yang menjawab meningkatkan mutu layanan perpustakaan sebanyak 34 responden (9,7%). Responden yang menjawab mengadakan perlombaan sebanyak 20 responden (5,7%). Responden yang menjawab lain-lain sebanyak 2 responden (0,5%). Perlombaan tersebut dilakukan di SMA Negeri 6 Jakarta, dalam bentuk pemberian penghargaan berupa piala dan buku bagi siswa yang rajin berkunjung ke perpustakaan sekolah.
83
Tabel33 Layamm lain yang responden inginkan (layanan selaiutodum ada di perpustakaan se:kofab S;mda:rafi) Frekuensi
%
Ya, ada
148
42,3
Tidakada
202
57,7
Alternatif Jawaban
·.
Jumlah
350
100
I
'j
Tabel 33 menunjukkan layanan yang diinginkan responden. Responden yang menjawab "tidak adan sebanyak 202 responden (57,7%) dan responden yang menjawab "ya, ada" sebanyak 148 responden (42,3%). Layanan lain yang resp011den inginkan antara lain adalah: layanan koleksi, layanan ruang perpustakaan yang lebih luas, dan lain-lain.
G. Peran Fasmtas Dan Sarana Perpustakaim Sekolali
Terhadap Fenerapao
Kurikulum Berbasis Komperensi i'ada bagian terakhir, bagian kelima, pertanyaan yang diajukan kepada responden adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai peran fasilitas dan sarana perpustakaan sekolah terhadap penerap Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pertanyaan terdiri dari empat buah pertanyaru1. Pertanyaan tertutup ada tiga (pada nomor l ,2, dan 3) dan pertanyaau terbuka ada satu (pada uomor 4). Pertanyaau-pertauyaan tersebut l!dalah mengenai yang dilakukan responden ketika mereka mencari informasi
(misalkan koleksi yang sedang dicari), bagaimana responden dapat rnenggunakan
84
fasilitas dan sarana yang ada di perpustakaan sekolah, fasilitas dan sarana apa yang sering dipergunakan responden, dan fusilitas dan sarana lain yang diinginkan oleh responden. Setelah mengajllkan pertanyaan-pertanyaan yang terdiri dari iima bagian kepada responden, penulis juga menanyakan mengenai saran dan kritikan responden terhadap kondisi, layanan atau fasilitas perpustakaan sekolah saat ini. Tabel34
Yang re1;ponden lakulmu ketilm meucari iuformasi (jawaban boleh lebi!1 dari satu) Frekuensi
%
69
19,7
Mencari melalui OPAC
26
7,4
Mencari melalui Internet
230
65,7
17
4,8
Berlanya pada teman
110
31,4
Mencari sendiri
201
57,4
350
100
Alternatif Jawaban Mencari melalui Katalog
Bertanya pada Pengelola Perpustakaan
Jumlah
..
Tabel 34 menunjukkan yang responden Iakukan ketikla mereka sedang mencari informasi. Responden yang menjawab mencari melalui internet sebanyak 230 responden (65,7%). Responden yang menjawab mencari sendili sebanyak 201 responden (57,4%). Responden yang rnenjawab bertanya pada ternan sebanyak l lO responden (31,4%). Responden yang meajawab mencari melalui katalog sebanyak 69 responden (19,7%). Responden yang menjawab mencari melalui OPAC sebanyak 26
85
responden (7,4%). Responden yang menjawab bertanya pada pengelola perpustakaan sebanyak 17 responden (4,8%), Tabel35 Kemampuan yang diperoleh responden dalam menggunakan fasilfots dan sarana per1rn~hlkaan sekolah (misalkan~ katalog, OPAC, atau internet) Frekuensi
%
Dari pengelola perpustakaan
56
16,0
Dari teman
123
35, 1
Dari Guru
37
10,5
Belajar sendiri
196
56,0
350
100
Alternatif Jawaban
Jumlllh
Tabel 35 menunjukkan kemarnpuan yang diperoleh responden dalarn menggunakan fasilitas dan sarana perpustakaan sekoilah. Responden yang menjawab belajar sendiri sebanyak 196 responden (56,0%). Responden yang menjawab dari teman sebanyak 123 responden (35,1%). Responden yang menjawab dari pengelola perpustakaan sebanyak 56 responden (16,0%). Responden yang menjawab dari guru sebanyak 37 responden (l0,5%).
86
Tabel36 Fasilitas clan sarnna yang sering responc!eu gunakan Frelmensi
%
Katalog
160
45,7
OPAC
40
11,4
lntemet
69
19,7
Radio
51
14,5
VCD/DVD Player
43
12,2
Lain-lain
2
0,57
350
100
Alteruatif Jawaban
Jumlab
Tabel 36 menunjukkan fasilitas dan sarana yang sering digunakan responden. Responden yang menjawab katalog sebanyak l 60 responden ( 45,7% ). Responrlen yang menjawab internet sebanyak 69 responden ( 19,7%). Responden yang menjawab radio sebanyak 51 responden (14,5%). Responden yang menjawab Vcd!Dvd player sebanyak 43 responden (12,2%). Responden yang menjawab OPAC sebanyak 40 responden (l 1,4%). Responden yang menjawab lain-lain (misalkan televisi) sebanyak 2 responden (0,57%).
87
Tabel 37 Fasi!itas dan sarana perpustakaan yang responden inginkan Alternatif Jawaban
Frelmensi
%
Ya, ada
193
55,1
Tidak ada
157
44,9
35ff
100
Jumlah
Tabel 37 menunjukkan fasilitas dan sarana yang diinginkan responden. Responden yang menjawab ya, ada sebanyak 193 responden (55,1 %), responden yang menjawab tidak ada sebanyak 157 responden (44,9%). Fasilitas yang diinginkan responden adalah: al at elektronik, penambahan koleksi, penambahan atau pengadaan internet, OPAC, ruangan perpustakaan yang lebih luas, penambahan properti, dar1 lain-lain.
BABY
PE NUT UP A. Kesimpulau Kesimpulan yang diperoleh adalah berasal dari data-data selama penelitian melalui
wawancara maupun
melalui
angket.
Dalam
penelitian
ini,
penulis
berkesimpulan bahwa perpustakaan sekolah masih kurang berperan dalam penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi, hal tersebut karena: 1. Ruang perpustakaan kurang luas, sehingga menyebabkan arus lalu lalang antara pengunjung perpustakaan terganggu. Luas ideal untuk perpustakaan sekolah adalah 9x12 cm atau untuk sekolah tipe A (dengan jumlah siswa 850-1150), luasnya adalah 300 m 2 • 2. Fasilitas dan sarana (misalnya komputer dan OPAC) yang dimiliki perpustakaan sekolah masih kurang memadai, hal ini dapat dilihat pada table No. 37 (responden yang menginginkan adanya fasilitas atau sarana lain yang diinginkan responden sebanyak 193 responden (55, I%). Dapat juga dilihat pada table No.34 (responden yang dalarn rnencari inforrnasi, biasanya hal yang rnereka lakukan adalah mencari melalui
internet sebanyak 230 responden (65,7%). Jumlah !computer di
perpustakaan sekolah hanya be1jurnlah lima unit, ticak sebanding dengan jumlah responden yang menggunakan internet). 3. Sumber Daya Manusia masih terbatas. Karena pada dasarnya mereka bukanlah lulusan jurusan ilrnu perpustakaan. Keterbatasan pengetahuan dapat rnenyebabkan kurangnya
pelayanan
yang
diberikan
oleh
pihak
perpustakaan
kepada
pen gunjung. 4. Koleksi (baik tercetak rnaupun non tercetak) yang dimil iki oleh perpustakaan sekolah rnenurut siswa dan para guru rnasih kurang. Ratio koleksi yang harus dirniliki perpustakaan, antara siswa dan koleksi adalah 1:14 judul. Sedangkan, ratio koleksi yang dirniliki perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta adalah 1:5, di
89
perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta adalah I :7, dan di perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta adalah I :2. 5. Ke1jasama antara pihak perpustakaan sekolah dengan siswa dan orang tuanya rnasih kurang. Hal ini dapat dilihat pada table No. 30, table No.31, dan table No.32. Dari table tersebut kita dapat mengetahui bahwa responden yang menyatakan tidak ada atau tidak tahu mengenai ketjasama dan bentuk kerjasarna lebih banyak dari pada responden yang menyatakan ada kerjasama dan mengetahui bentuk kerjasama. 6. Program aktivitas di setiap perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, dan Perpustakaan SMA Negeri 70 Jakarta
pada
umumnya membahas mengenai koleksi (untuk pengadaan koleksi, klasifikasi rnaupun yang lainnya). Pihak perpustakaan sekolah kurang begitu memperhatikan mengenai pelatihan-pelatihan (baik untuk pihak perpustakaan sendiri rnaupun pelatihan
untuk
perpustakaan
pemakai
dengan
perpustakaan
siswa
atau
sekolah),
dengan
keijasama
antar pihak
lembaga/perpustakaan
sekolah,
menambah fasilitas dan sarana perpustakaan sekolah, promosi perpustakaan, dan hal-hal lainnya 7. Pihak perpustakaan kurang tegas dalam menerapkan Tata Tertib yang ada di perpustakaan sekolah.
90
B. Saran Selain memberikan kesimpulan, penulis juga memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan masukan agar pihak perpustakaan sekolah lebih baik dalam memberikan layanan demi tercapainya tujuan pendidikan. I. Ruang perpustakaan diperluas agar arus lalu lalang antar pengunjung tidak terganggu. 2. Fasilitas dan sarana perpustakaan sekolah hendaknya ditambah agar bagi siswa yang akan fasilitas dan sarana tersebut menggunakan tidak harus antri. 3. Untuk memberikan layanan yang lebih baik, sebaiknya pihak perpustakaan sekolah lebih menggiatkan pelatihan-pelatihan mengenai perpustakaan. J ika biasanya mereka mengikuti program pelatihan yang diadakan Perpustakaan Nasional dan lernbaga-lernbaga lainnya, rnereka dapat rnendatangkan sendiri pelatih ke perpustakaan sekolah mereka. 4. Menarnbah koleksi yang dibutuhkan siswa dan guru. Koleksi tersebut hendaknya disesuaikan dengan kurikulurn yang diterapkan sekolah tersebut. 5. Mengadakan ke1jasarna antara pihak perpustakaan dengan siswa dan orang tuanya sangat penting demi mendukung proses belajar mengajar disekolah dan perkembangan perpustakaan sekolah. Karena itulah, hendaknya perpustakaan sekolah lebih meningkatkan kerjasarna Ke1jasama tersebut hendaknya dapat lebih rneningkatkan layanan perpustakaan sekolah. 6. Mernbuat program aktivitas yang dapat mengembangkan perpustakaan sekolah. 7. Pihak perpustakaan harus lebih tegas dalarn rnenerapkan peraturan, dan rnemberikan sanksi atau peringatan kepada pihak yang melanggar. Hal tersebut agar antara pemakai perpustakaan tidak sating merasa terganggu, mernberikan kenyarnanan kepada pemakai perpustakaan ketika mereka berada di dalam perpustakaan sekolah, dan menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
"Ya Allah, anugerahkan guna Jnanfaat bagiku ilmu yang telah J(au ajarkan padaku dan ajarkanlah padaku ilmu yang sekiranya bisa Jnemberikanfaedah untukku, serta ta1nbahilah ilmu bagiku ... " (HR. At-Tinnidzi dan lbnu Majah, dari Abu Hurairah).
Daftar Pustaka
Bafadal, Ibrahim. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Bumi Aksara, 1992). Ed. I. Ce!. I. Basuki, Sulistyo. Pengantar I/mu Perpustakaan. (Jakarta: Gramedia Pustaka utama, 1993). Basuki, Sulistyo. Teknik dan Jasa lnformasi. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992). Chafshoh, Siti. Hubungan Antara Kompetensi Guru PAI Dengan Efektifitas di SMPN 250 Jakarta. {Jakarta: Jurusan PAI Fak. Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri, 2005). Depdiknas. Undang-undang Tentang Sisdilmas dan Peraturan Pelaksanaannya 20002004. (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004). Faisal, Sanapiah. Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan Aplikasi. (Jakarta: Rajawali, 1992). Ed.l.Cet.l Febriyanto Saputro, Romi. "Pendidikan, Perpustakaan, Sumber I/mu yang Terabaikan ''. http ://www.pikiranrakyat.com/cetak/0204/teropong/lainnya02. ht m. Download: 27 April 2005. Hs, Lasa. Kamus lstilah Perpustakaan. (Yogyakarta: Kanisius, 1990). Cet. I Kamah, Idris. "Materi Hukum: Pembinaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Nasional''. Warta: Hukum dan Perundang-undangan. (Jakarta). Vol.6. No.I. Desember 2007. Koswara (ed.). Dinamika lriformasi Dalam Era Global. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1998). K, Sukarman, et.al. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2001). Kountur, Ronny. lvletode Penelitian Untuk Penulisan-Skripsi dan Tesis. (Jakarta: PPM, 2003).
91
92
Listiyono, Agus. "Kuriku/um Berbasis Kompetensi dan Guru.': http://www.kompas.com/kompas-cetak/03 l l/03/Didaktika/659709.html Download:27 April 2005. Mac, Bride (Dite1jemahk:an oleh Sugeng Panut). Internet. (Jakarta: Kesaint Blanc 1997). Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Kondep, Karakteristik, Imp/ementasi, dwr Inovasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya offset, 2004). Cet. 6. Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. (Jakarta: Quantum Teaching, 2005). Cet. 3.
"OPAC". http://www.geocities.com/Silicon Download: Agustus 2005
Valley/Circuit/7615/.
Razaq, Abdul clan Ruly, Bachrul Ulum. Be/ajar Praktis Internet. (Jakarta: Dastindo, 2001). Rohanda. "Fungsi Dan Penman Perpustakaan Seka/ah." Disampaikan dalama rangka seminar sehari Ikatan Pustakawan Indonesia "Pustakawan dan Guru". Tanggal 16 September 2000. http://www.libtib.ac.icl/ipi.bdg/.doc. Download: 27 April 2005. Setiadarma, Tono. Panduan SMU Pilihan di Jakarta dan Sekitarnya. (Jakaiia: Jakarta Books, 2003). SMA Negeri 6 Jakarta. Yearbook: Buku Tahunan Angkatan ke-50 SMA Negeri 6 Jakarta. (Jakarta: SMA Negeri 6 Jakarta, 2002). Subandijah. Pengembai1gan dan Inovasi Kurikulum. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993) Eel. I. Cet.1. Suwarja, Deny. "KBK, Tantangan Profesionalitas http://mtikel.us/dsuwarja.html. Download: 27 April 2005.
Guru?".
Syahrial-Paimmtjak, Rusiana, Nyonya. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. (Jakarta: Djambatan, 2000). Ed. Revisi. Cet. 5. Yamin, Martinis. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. (Jakarta: Gaung Persada Press, 2003). Cet.l.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAI<:A.RTA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA 'anda No.,.95 Ciputat 15412
Telp. 7443329 Fax. 749:
SURAT IillTERANGAN NO.EA/PP.009.2/713/VIII/2005
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif_tridayatullah Jakarta, dengan ini menerangkan bah\va Nama
Ani Rahmawati
Nim
101025021446
Tempat, Taggal Lahir
Cirebon, 11 Mei 1983
Semester/Jurusan
VIII I IP (Ilmu Perpustkaan)
Keperluan
: Untuk penelitian Skripsi di SMA Negeri 6 di Jakaiia Selatan
Keterangan lain-lain
: Ybs, benar mahasiswa semester VIII Jurusan IP Fakultc;s Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Scpengctahuan kami berkelakuan baik clan tidak terlibal Narkoba.
J)cinikianlah sura! kctcrangan 1111 ka1ni hual dc11ga11 scbcnarnya agar dapal
dip< ·gunaknn sebagaimana mestinya. J akarla , 2 Agustus 2005 A.n. Dekan, . ·_ · Kab,ag. Tata Usaha,
' .-_ 1:. t.J..:
~ ~,
.......
,.3
/~<.-' ~....-;;'.l;'-':'.,:i-:-"',~·v i(Ji .::i'!' 't--~~ ltq<-.\~ o
. ,,,
~o,
(:, \
~1;jj"'hmrnddh> ·.• •... •...· ,;.·:-
~·~
~
,, •. ' '·
~f-1 .F \, v-o-
'\~·"-1,,:~f;f::Sf~o 203 012 .... . .
'
Yornf, MM ?
lJ J!., 1'Al{.1 .r., 1Y.LD1 ~
.ti V n.l Y.l.h
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF I-IIDAYATULLAII JAI
Telp. 7 443329 Fax. 7 49:
SUllA.T IillTERANGAN NO.ENPP.009.2/713/VIII/2005
Dckan Fakultas Adab dan Hurnaniora UIN SyarifHidayatullah Jakarta, dengan ini menerangkan bahwa Nama
Ani Rahmawati
Nim
101025021446
Tempat,Taggal Lahir
Cire_bon, 11 Mei 1983
Scmcstcr/Jurusan
VIII I IP (I!mu Perpustkaan)
Kcper!uan
: Untuk penelitian Sktipsi di SMA Negeri 34 di Jakarta Se!atan
Keterangan lain-lain : Ybs, benar mahasiswa semester VIII Jurusan IP Fakultas A.dab dan I-lumaniora UIN Syarif I-lidayatul!ah Jakarta. Sepengetahuan kami berkelakuan baik dan tidak terlibat Narkoba. Dc;nik!a11l;Ji1 c;1J;-at kctcrangan dipc ·gunakan sebagaimana mestinya.
1111
kami buat dcngan scbcnarnya agar dap<Jt
!
I
I
.
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAI<:ARTA FAI(ULTAS ADAB DAN I-IUMANIORA Telp. 7443329 Fax. 749:
!uanda No. 95 Ciputat 15412
SURAT IillTERANGAN NO.EA/PP.009.2/713/VIII/2005
Dekan Fakultas Ad ab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatul!ah Jakarta, dengan ini 11enerangkan bahwa Nam a
Ani Rahmawati
Nim
101025021446
Tempat,Taggal Lahir
Cirebon, 11 Mei 1983
Semester/Jurusan
VIII I IP (Ilmu Perpustkaan)
Keperluan
: Untuk penelitian Skripsi di SMA Negeri 70 di Jakarta Selatan
Keterangan lain-lain
: Ybs, benar mahasiswa semester VIII Jurusan U, Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sepengetahuan kami berkelakuan baik dan tidak terlibat Narkoba.
Demikianlah surat ketcrangan dipc gunakan sebagain1an:1 n1cstinya.
kami buat dengan sebenarnya agar dapat
1111
Jakarta , 2 Aguslus 2005 An. Dekan, . Kabag. Tata Usaha, ~ ·1:.. \ _'C. { .. •:· ~ £L_,
,
!
!
./-:;;:''~ -(""c'·';,;:;;;,":::'\,,,' ,,\. ;:~ . tr 1/iw-1--<-,
I ..._
: :.:. \.
,.
,.,......,..~
-.'r
(I
'<
:
t" \ ·. .
.,
,. '
u
.-
:!_~/ff;~; •· / :.;, ;
· · ',.'' ·~~·j).~s:-IJ43tir1iauuddiu Yusuf, MJ\j
DEPARTEMEN AGAl\1A UNrVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ADAI3 DAN HUMANIOR.A nda No. 95 Ciputat 15412
Telp. 7443329 Fax. 7493364
SURAT I<ETERANGAN N 0. EA/PP. 009 .2/728/VI !l/2005
Dckan Fakultas Adab d•m I-Jumaniora UJN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan ini ncncrangkan bah\va
Nama
Ani Rahmawati
Nim
101025021446
Tempat,Taggal Lihir
Circbon, 11 Mei 1983
Scmcstcrl.Tun1san
VIII/ !PI (llmu Pcrpustakaaan dan Infornrnsi)
Kepcrluan
Mohan Surat Pcngantar kc Kcpala Dinas Penclidikan Mcncngah clan Tinggi Propinsi DK! Jakarta. Untuk pcnclitian kc SMA Negcri 6 I 34 I 70
Jakarta
Selatan. Keterangan lain-lain
Ybs,
bcnar
nrnhasiswa
semester
Vil!
.lurusan !Pl
Fakultas Adab Lian 1-Jumaniora UIN Syarif J-lidayatullah fokarta. Tv!hs tcrschut scdang mcnyusun Skripsi. Demikianlah surat keterangan ini kami buat clengan sebenarnya agar dapat ,Jipe1 51maka11 sebagaimana mestinya. Jakarta , 11 Agustus 2005 An. Dekan, Kabag. Tata Usaha,
'·· , ·. CA(}/ /w?L . .
,, i
/,.
i./
D·rt. ·H.Burhanudclin Yusuf, MM '
NIP: 150 203 012
PEMERINTAH PROVINS! DAE.RAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DIN AS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
SMA NEGERI 6 JAKARTA Jin. Mahakam I No. 2 Blok C Kebayoran Baru Jakarta Sclatan 12130
Telp. (021) 7208762, 7211067. Fax. (021) 7208762
'
SU RAT - KETERANGAN No.269/1.851.622/11/2006
Yang bertanda tangan di bawah ini kepala SMA Negeri 6 Jakarta rnenerangkan bahwa:
Nama
: Ani Rahmawatii
No.Register
: 101025021446
rernpat/Tanggal Lahir
: Cirebon, 11 Mei 1983
Semester/Jurusan
: Vlll/IP (llmu Perpustakaan)
"akultas
: Adap Dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
re1a:i selesai melakukan penelitian dalam rangka permlisan skripsi dari bulan !\gustus sampai dengan bulan Desember 2005.
)emikian surat keterangan ini diberikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana nestinya.
FJEfv11:1z11·J--f1\.l·I
r;;\_l:~Fz/·l-l-I t~HUSUS
1~>1~~/\S PI~l\TI;IDIK:~l~·
SUK/\!
IBUICOT°J\. JAf(Af{T /\_ lvIEl~Ef~GJ\.11 D1~i.l~ '1'INGGI
!(!::: !!::::RAf"iG-AN
·------·-··---·--·--·---- ------·--·-------------------f~~ornor: UUX:' l ~~:~ 1.65
'"''"'""Hlnl-•1n h·1h\H'I ···-··-· ···•t::•····· " ..
~·····
1
l\:f
: .t 0 j 02502 i ~~lO : \'ill/ 11-' ( ilinu .Pt.!ll)Ustaitaan )
: lj-r .d.. 2oos.12006
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KJIUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN TINGGI
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)NEGER170 JAKARTA Jalan Bulungan I, Kebayorari Baru Jakarta Selatan Telepon 7222667 - 7221343, Fax. 7221343
SURAT KETERANGAN Nomor : 372 I 1.851.66
Kepala SMA Negeri 70 Jakarta Selatan menerangkan bahwa :
Nama No lnduk Mahasiswa Fakultas Semester I Jurusan
: ANI RAHMA WA TI : 101025021446 : Adab dan ijumaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : VIII ( sembilan ) I Ilmu Perpustakaan
Telah melakukan penelitian dengan penyebaran Quesioner kepada siswa SMA Negeri 70 Jakarta yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2006 untuk keperluan penyusunan skipsi.
Demikian surat keterangan mestinya.
Surat kctcrang:m
m1
diberikan , untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana
KUISIONER
Saya, Ani Rahmawati, mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, sedang melakukan penelitian mengenai "Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi (Studi Kasns: Perpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta, Perpustakaan dan SMA Negeri 70 Jakarta)", dimana data yang telah terkumpul akan digunakan sebagai smnber dalam penulis:m skripsi. Saya mohon Bapak atau Ibu guru bersedia untuk mengisi beberapa_µertanyaan pada kuisioner ini, atas waktu dan kerjasamanya Saya ucapkan terima kasih. I. Apakah menurut Anda sepatutnya perpustakaan berperan dalam proses pembelajaran bagi guru dan siswa? a. Ya
b. Tidak
2. Menurut Anda, apakah pemanfaatan perpustakaan perlu menjadi faktor yang hams
dipertimbangkan
daiam
melaksanakan
Kurikullllll
Berbasis
Kompetensi? a. Ya
b. Tidak
3. Apakah selama ini sistem pembelajaran di sekolaI1 masih berbasis pada guru dengan penggunaan satu buku ajar yang terbatas? a. Ya
b. Tidak
4. Menurut Anda, apakah perpustakaan di sekolah mampu dalam menunjaug sistem pembelajaran berbasis sumber (Resource Based Leaming atau Inquiry Based Leaming)? a. Ya 5. Bagaimana Anda
b. Tidak merancang program pengajaran dengan menggunakan
perpustakaan (dengan menggunakan Slllllber-sumber yang ada di perpustakaan sekolaI1)?
6. Apakah Anda memasukkan program pengajaran yang berkaitan deugan penggunaan Perpi1stakaan kedalam satuan acara pengajaran? a. Ya 7
b. Tidak
Bagaimana Anda sebagai gum, melakukan kerjasama dengan pihak pengelola perpustakaan
dalam
rangka
menerapkan
pembelajaran
berbasis
perpustakaan/?
8. Saran clan Kritikan Anda untuk Perpustakaan Sekolah
Saran:
................................................... , ....................... ,, ................ . Kritikau:
.......... -- -- . - ........... - ........ - ........................................... - - ........... .
KUISIONER
Saya, Ani Rahmawati, mahasiswi Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, sedang melakukan penelitian mengenai "Peran Pcrpustakaan Sekolah Tcrhadap Kul"ikulum Berbasis Kompetensi (Studi Kasus: Pcrpustakaan SMA Negeri 6 Jakarta, Perpustakaau SMA Ncgeri 34 Jakarta, Perpustakaan dan SMA Ncgeri 70 Jakarta)", dimana data yang telah
terkumpul akan dignnakan sebagai sumber dalam penulisan skripsi. Saya mohon Saudara/i bersedia untuk mengisi beberapa pertanya:m pada kuisioner ini, atas waktu dan kerjasamanya Saya ucapkan terima kasih. Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah petunjuk pengisian dengan teliti 2. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban 3. Jawaban hendaklah sesuai pendapat Saudara/i dan jujur 4. Tulis identitas Saudara/i secara benar dan lengkap
I.
Idcntitas rcsponden 1. Jenis kelamin: a. Perempuan b. Laki-Jaki 2. Kelas:
a. Kelas X a tau kelas 1 b. Kelas XI atau kelas 2 c. Kelas XII atau kelas 3 3. Jurusan (bagi Saudara/i yang sudah kelas XI dan XII atau sudah memiliki jurusan):
a. IPA
c. Bahasa
b. IPS
d. Dan lain-lain, sebutkan ...... .
II. Hubungan responden dengan perpustakaan
I. Apakah Saudara/i anggota perpustakaan?
a. Ya b. Tidak 2.
Seberapa sering Saudarali
mengm~ungi
perpustakaan? (Keterangan: aSangat
sering: >tiga hari/mingg, b. Sering:
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pemah
3. Apa tirjuan Saudara/i mengunjungi perpustakaan? (jawaban boleh lebih darj. satu) a. Untuk mengerjakan tugas
e. Mencari informasi
b. Untuk membaca
f. Belajar
c. Untuk berdiskusi
g. Lain-lain, sebutkan ....... ..
d. Untuk mengisi waktu luangfistirahat
IH. Pernu Koleksi Peqmstakaan TerhadaiJ Proses Pcmlidaja.-ar. 1. Bagaimana Saudara/i menggunakan koleksi perpustakaan? (Keterangan a. Sangat sering: > tiga hari/minggu, b. Sering :
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
2. Menurut Saudara/i, apakah buku yang ada di perpustakaan sudah lengkap atau dapat memenuhi kebutuhan Saudarali? (Keterangan: a Cukup lengkap = 80% -100%, b. Lengkap = 50%- 79%, c. Kurang lengkap = 30% - 49%., d. Tidak lengkap = 0% - 29% ).
a. Lengkap
c. Kurang lengkap
b. Cukup lengkap
d. Tidak lengkap
3. Berapa banyak buku yang saudara/i pinjam dalam setiap peminjaman? (Keterangan: a. Satu hari/minggu, b. < tiga hari/minggu, c. > tiga hari/minggu, d. no! hari/minggu) a. I buah koleksi
e. 3 buah koleksi
b. 2 buah koleksi
d. Tidak sama sekali
4. Untuk keperluan apa saja Saudara/i memanfaatkan koleksi perpustakaan (jawaban boleh lebih dari satu) a. Untuk menge1jakan tugas pelajaran b. Untuk menambah wawasan informasi umum c. Untuk rekreasi atau hiburan d. Dan lain-lain, sebutkan ........ . 5.
Jenis koleksi/buku apa sajakah yang sering Saudara/i pinjam? (jawaban boleh
Jebih dari satu) a. Buku pelengkap pelajaran
d. Audio visuaI2
c. B uku referensi 1
e. Surat kabar atau Majalah
d. Buku fiksi
1
Reference atau referensi adalah rujukan •. _aqlJ!;Ul;._ Y,fl]tu petunjuk dalam daftar atau katalog yang memberika_n penga~ahan kepa~a pengguna agar dapat. melilmt:t~·¥!!.n~.Ja'.~'. ..mungkin untuk melengkap1 pengertian, mungkm hanya perbedaan ejaan, mungkin JUga ada kaitannya. (Hs, Lasa. Kamus Istilah Perpustakaan. Cet.1. Yogyakarta: Kanisius, 1990. Hal. 69) 2 Audio Visual adalah salah satu jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Koleksi ini berupa koleksi yang._daEat kita dengar-dan atau dapat kita lihab Mis.alnya kaset, film, CD-ROM, slide, dan jenis yang lainnya.
1V.
Program Aktivitas Perpustakaan Sekolah Dalam Mcningkatkan Layanan I. Jenis layanan apakah yang sering Saudara/i pergunakan? (jawaban boleh lebih
dari satu) a. Layanan Pinjam buku
c. Layanan Audio visual
b. Layanan Ruang Baca
d. Lain-lain, sebutkan ........ .
2. Menurut Saudara/i, apakah pihak Perpustakaan Sekolah melakukan kerjasama dengan orang tua siswa? a. Ya
b. Tidak
3. Menurut Saudara/i, apakah pihak Perpustakaan Sekolah melakukan kerjasama dengan siswa? a. Ya
b. Tidak
4. Bagaimana bentuk ke1jasama Perpustakaan Sekolah dengan orang tua siswa dan siswa? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Ke1jasama dalam pengembangan koleksi dan pengadaan fasilitas sarana Perpustakaan Sekolah 3 b. Melakukan berbagai jenis perlombaan untuk menumbuhkan minat baca c. Meningkatkan mutu layanan Perpustakaan Sekolah d. Tidak ada/tidak tahu e. Dan lain-lain, sebutkan ........ 5. Adakah layanan lain yang Saudara/i inginkan (layanan selain/belum ada di Perpustakaan Sekolah Saudara/i)? a. Ya, sebutkan ................ .. b. Tidak ada
3
Pengembangan koleksi adalah bagian kegiatan di perpustakaan, misalnya adalah pemilihan koleksi. Pemilihan koleksi ini dapat berasal dari beberapa sumber yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari lembaga perpustakaan tersebut (misalnya pemilihan koleksi yang berasal dari pem1intaan guru dan siswa).
V. Peran Fasilitas dan Sarana Perpustakaan Sekolah Terhadap Penerapan
Kurikulum Berbasis Kompetensi I. Dalam mencari infonnasi, biasanya yang Saudara/i lakukan adalah ....
Gawaban boleh lebih dari satu) 4
a. Mencari melalui Katalog
e. Bertanya pada teman
b. Mencari melalui OPAC 5
f. Mencari sendiri
c. Mencari melalui internet d. Bertanya kepada pengelola perpustakaan 2. Bagaimana Saudara/i dapat menggunakan fasilitas dan sarana perpustakaan, misalkan: katalog, OPAC, atau internet Gawaban boleh lebih dari satu) ? a. Pengelola perpustakaan sekolah
d. Belajar sendiri
b. Teman
e. Dan lain-lain, sebutkan .....
c. Guru 3. Fasilitas dan sarana apakah yang sering Saudara/i pergunakan Gawaban boleh lebih dari satu)? a. Katalog
d. Radio
b. OPAC
e. VCD/DVD Player
c.
f. Dan lain-lain, sebutkan .....
Internet
4. Adakah fasilitas dan sarana perpustakaan yang saudara rasakan masih kurang atau belum ada? a. Ya, sebutkan .......... . b. Tidak ada
4
katalog adalah daftar barang yang berada pada suatu tempat. Katalog perpustakaan adalah daftar bahan pustaka (koleksi perpustakaan) yang ada dalam perpustakaan. (Syahrial-Pamuntjak, Rusiana, Nyonya. Pedoman Penyelanggaraan Perpustakaan. -Ed.Revisi. Cet. 5. Jakarta: Djambatan, 2000. Hal.41 5
OPAC atau On Line Public Access Catalogs adalah katalog yang berupa data komputer. Data-data dari koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan dimasukkan atau dicatat ke dalam komputer, dan pemakai perpustakaan dapat mencari daftar pustaka melalui komputer.
Saran dan Kritikan Saudara/i lJ ntuk Perpustakaan Sekolah I. Saran:
2. Kritikan:
PEDOlVIAN WAWANCARA Diajukan kepada Kepala Sekolah yang bersangk.-utan I. Apa latar belakang dan tujuan Anda mendirikan Perpustakaan Sekolah? 2. Apakah pengembangan peran perpustakaan tennasuk bagian dari perencanaan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran? Bagaimana? 3. Apakah visi dan misi perpnstakaan sejauh ini memmjang visi dan misi sekolah? 4. Menumt Anda, bagaimana peran Perpnstakaan Sekolah dalam memmjang pendidikan? 5. Adakah upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah (Kepala Seko!ah) untuk melibatkan guru dalam kegiatan perpustakaan? 6. Apakah koleksi Perpustakaan Sekolah ini sudah/telah menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi? 7. Adakah hambatan yang dialami
pihak sekolah dalam mengembangkan
Perpustakaan Sekolah? Dan usaha-usaha apa saja yang Anda dilakuk
PEUOlVIAN WAWANCARA
Diajukan kepada Pengelola Perpustakaan Sekolah yang bersangkutan
l. Bagaimana sejarah berdirinya perpustakaan sekolah ini? 2. Menurut Anda, berapa besar arti pentingnya peran perpustakaan sebagai sarana belajar siswa/i? 3. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda menyenangi t11gas ini? 4. Apakah visi dan misi dari perpustakaan sekolah ini? 5. Apakah visi dan misi perpustakaan memmjang vis1 dan m1s1 sekolah? Bagaimana? 6. Apakah program kerj.a perpustakaan saat ini? 7. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda didampingi asisten? Berapa dan siapa saja? 8. Apa kendala/kesulitan yang Anda alami selama menjadi
pengelola
perpustakaan? 9. Apa sajakah usaha yang Anda Iakukan dalam mengatasi masalah tersebut? 10. Sebagai guru yang juga ditugaskan menf,relola perpustakaan, bagaimana metode pembelajaran diterapkan dengan mengaitkan kepada penggunaan sumber-sumber di perpustakaan? l l. Adakah ketjasama dengan pihak lain (misalnya dengan perpustakaan lain)?
12. Dalam ha! membuat peraturan perpustakaan, apakah Anda bekerjasama dengan Kepala Sekolah, gurn, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana. bentuk kerjasamanya? 13. Dalam ha! pengadaan koleksi, apalrnh Anda bekerjasama dengan Kepala Sekolah, gurn, dan siswali di sekolah ini'? Bagaimana bentt1k kerjasamanya? 14. Apakah koleksi di perpustakaan terdiri dari bahan ajar dan buku penunjang
(pengayaan)? 15. Mengapa buku ajar adalah bagian yang dikoleksi pada perpustakaan?
16. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan pada saat ini merupakan buku pengayaan tiap tema-tema yang dibahas pada buku ajar? kebutuhan mengajar guru? 17. Dalam mendukung penerapan Kurikulum Berbllsis Kompetensi di sekolah,
hal-hal apa saja yang di lakukan perpustakaan? 18. Adakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan perpustakaan dalam mendukung
Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah? 19. Sebelum sekolah ini menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
bagaimana kondisi perpustakaan? 20. Menmut Anda, bagaimana fasilitas dan layanan perpustakaan pada sa:at ini?
PEDOMAN\VAWANCARA
Diajukan kepada Subag Kurikulum 1. Sejak kapan sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? 2. Bagaimana proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah ini? 3. Adakah hambatan dalam menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? dan hal-hal apa sajakah yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasinya? 4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah terhadap penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
Berita Wawancara
Nama
: Drs. H. Sidik Yasin, MM
Jabatan
:Kepala Sekolah
Tempat
:SMA Negeri 6 Jakarta
Waktu Wawancara :Rabu, 26 Oktober 2005
1. Apa Jatar belakang atau tujuan Anda mendirikan Perpustakaan Sekolah? Bagi Saya, perpustakaan bukan sebagai unsur penunjang, tetapi keberadaan perpustakaan sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan atau sekolah. Secara umum, tujuan atau latar belakang pendirian perpustakaan SMA Negeri 6 adalah untuk meningkatkan minat baca. 2. Apakah pengembangan peran perpustakaan termasuk bagian dari perencanaan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran? Bagaimana? Ya, rencananya ingin melengkapi
perpustakaan dengan
koleksi
referensi,
pengelolaan dengan penggunaan komputer, sehingga siswa/i dapat dengan mudah mengakses koleksi, dan para guru hams memberi tugas kepada siswa/i untuk mengunakan atau mencari koleksi referensi di perpustakaan. 3. Apakah visi dan misi perpustakaan sejauh ini menunjang visi dan misi sekolah? Ya, visi dan rnisi perpustakaan SMA Negeri 6 rnenunjang visi dan misi SMA Negeri 6. 4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah dalam menunjang pendidikan?
Peran perpustakaan
sangat penting dalam
menunjang
pendidikan. Tetapi Saya rasa peran perpustakaan SMA Negeri 6 masih kurang, rninat siswa/i untuk mengunjungi perpustakaan masih kurang, karena motivasi belajarnya masih kurang. 5. Adakah upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah (Kepala Sekolah) untuk melibatkan guru dalam kegiatan perpustakaan? Setiap awal tahun ajaran baru,
para guru membuat format mengenai koleksi atau buku-buku yang diperlukan oleh siswa/i dan para guru, baik buku paket maupun buku referensi lainnya. 6. Apakah koleksi Perpustakaan Sekolah ini sudah/telah menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi? Ya, koleksi perpustakaan sudah menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi. 7. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam mengembangkan Perpustakaan Sekolah? Dan usaha-usaha apa saja yang Anda dilakukan dalam mengatasinya? Ya, ada, diantaranya adalah Sumber Daya Mamusia masih kurang, pengelola perpustakaan tidak ada yang mempunyai latar belakang · pendidikan
perpustakaan,
sehingga
kemampuan
dalam
mengelola
perpustakaan masih terbatas, secara teknis, jumlah koleksi dan fasilitas yang ada masih terbatas. Solusi yang akan dilakukan pihak sekolah dalam mengatasi hambatan tersebut adalah dengan cara merekrut pengelola perpustakaan yang mempunyai latar belakang pendidikan perpustakaan, perpustakaan dengan computerize, serta memperbaiki program dan sistem perpustakaan. 8. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolah sebelum menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? Kondisi perpustakaan SMA Negeri 6 sama dengan kondisi sebelum sekolah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. 9. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolah setelah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? Kondisi perpustakaan sekolah setelah SMA Negeri 6 menerapkan
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi
adalah
dari
pengunjungnya yang lebih banyak.
Pewawancara
(Ani Rahmawati)
jumlah
Berita Wawancara
Nama
: Drs. Marsudi, MM.
Jabatan
:Wakasek Humas dan Sarana
Tempat
:SMA Negeri 34 Jakarta
Waktu Wawancara :Rabu, 7 Desember 2005 1. Apa latar belakang atau tujuan Anda mendirikan Perpustakaan Sekolah?
Secara umum, tujuan mendirikan perpustakaan adalah untuk menunjang fasilitas sekolah. 2. Apakah pengembangan peran perpustakaan te~asuk bagian dari perencanaan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran? Bagaimana? Ya, rencana yang dilakukan pihak sekolah untuk mengembangkan perpustakaan ta11un ajarnn 2005-2006 adalah menan1bah koleksi, meningkatkan sistem administrasi dan layanan perpustakaan. 3. Apakah visi da:n misi perpustakaan sejauh ini menunjang visi dan misi sekola11? Ya, visi dan misi perpustakaan menunjang visi dan misi sekolah. 4. Menurnt Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah dalam menunjang pendidikan? Sangat penting, dan perpustakaan sudah menduktmg
ata~1
menunjang kegiatan belajar mengajar di sekola11. 5. Adaka11 upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah (Kepala Sekolah) untuk melibatkan guru dalam kegiatan perpustaJrnan? Ya, setiap tahun untuk guru yang mengajar pelajaran Baliasa Indonesia ditugaskan untuk mengelola perpustakaan, dan para guru biasanya mengaj ak siswa/i untuk studi ke perpustalrnan. 6. Apakah koleksi Perpustakaan Sekola11 ini sudah/telah menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi? Ya, koleksi yang ada di perpustakaan sudah menunjang Kurikulum Berbasis Kompetensi.
7. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam mengembangkan Perpustalcaan Sekolah? Dan usalm-usaha apa saja yang Anda dilakukan dalam mengatasinya? Dalam mengembangkan perpustakaan, SMA Negeri 34 tidalc mengalami hambatan 8. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolal1 sebelum menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? Kondisinya baik dan sama dengan kondisi saat ini. 9. Bagaimana kondisi Perpnstakaan Sekolah setelah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? Koleksi yang ada di perpustakaan bertambah.
Pewawancara
(Ani Rahmawati)
Berita Wawancara
Narna
:Yuyu Suryawati S.Pd.
Jabatan
:Tim Kurikulurn
Ternpat
:SMA Negeri 70 Jakarta
Waktu Wawancara :Karnis, I Desernber 2005
I. Apa latar belakang atau tujuan Anda rnendirikan Perpustakaan Sekolah?
Karena perpustakaan sebagai sarana sekolah dalam hal menunjang kegiatan belajar mengajar para guru dan siswa/i, maka tujuannya adalah untuk menunjang kegiatan belajar di sekolah. 2. Apakah pengembangan peran perpustakaan termasuk bagian dari perencanaan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pernbelajaran? Bagaimana? Ya, sudah terrnasuk dalarn RAPBS (Rencana Anggaran Program Belanja Sekolah). Untuk tahun ini, pengernbangan perpustakaan dilakukan dengan cara memperbaharui koleksi-koleksi buku induk, kerjasama dengan penerbit, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi, dan instansi-instansi lainnya, melakukan penataan rencana perpustakaan ke depan (salah satunya adalah rancangan perpustakaan untuk guru). 3. Apakah visi dan misi perpustakaan sejauh ini menunjang visi dan misi sekolah? Ya, visi dan rnisi perpustakaan menunjang visi dan misi sekolah. 4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah dalam menunjang pendidikan? Cukup baik dan sangat penting sekali, karena perpustakaan rnerupakan gudang ilrnu, dimana kegiatan belajar mengajar tidak hanya dilakukan didalam kelas saja, tetapi juga dapat dilakukan di luar kelas dengan menggunakan sarana yang lain (misalnya perpustakaan). 5. Adakah upaya-upaya yang dilakukan pihak sekolah (Kepala Sekolah) untuk melibatkan guru dalarn kegiatan perpustakaan? Dengan adanya Kurikulum Berbasis Kompetensi, maka kegiatan belajar mengajar diupayakan agar
siswa/i
terbiasa dengan membaca dalam
menambah
wawasan
ilmu
pengetahuan melalui perpustakaan. 6. Apakah koleksi Perpustakaan Sekolah ini sudah7felah menunjang Kurikulum Berbasis
Kompetensi?
Belum
menun3ang
sepenuhnya,
koleksi
di
perpustakaan masih kurang, terutama koleksi-koleksi buku untuk para guru. 7. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam mengembangkan Perpustakaan Sekolah? Dan usaha-usaha apa saja yang Anda dilakukan dalam mengatasinya? Ruangan perpustakaan yang tidak memadai atau kurang luas. Jika pengunjung di perpustakaan sudah penuh, maka siswa/i yang akan menggunakan perpustakaan dialihkan dengan cara menyuruh mereka untuk mencari informasi melalui internet atau dialihkan ke ruangan multimedia. 8. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolah sebelum menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? Konclisi perpustakaan sebelum Kurikulum Berbasis Kompetensi tidak terlalu jauh berbecla. 9. Bagaimana kondisi Perpustakaan Sekolah setelah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? Pengunjung, proses peminjaman koleksi, penyusunan katalog lebih te1tib clan rapih, clan layanan perpustakaan lebih bagus.
Pewawancara
(Ani Rahmawati)
Berita Wawancara
Nama
:Dra. Dastimar
Jabatan
:Koordinator Perpustakaan
Tempat
:SMA Negeri 6 Jakarta
Waktu Wawancara :Selasa, 18 Oktober 2005
I. Bagaimana sejarah berdirinya perpustakaan sekolah ini? Perpustakaan SMA Negeri 6 dibangun bersamaan dengan berdirinya SMA negeri 6, yaitu pada tahun 1969. Pada awalnya perpustakaan berada dilokasi yang kurang strategis, sehingga pada tahun 1985, perpustakaan dipindahkan ke lantai 2. 2. Menurut Anda, berapa besar arti penting peranan perpustakaan sebagai sarana belajar siswa/i? Sangat penting, karena siswa/i aktif mencari tugas, maka perpustakaan harus menyesuaikan dengan materi-materi yang ada. 3. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda menyenangi tugas ini? Ya, karena sudah lama Saya ingin menjadi Koordinator/Pengelola Perpustakaan. Jadwal Saya sebagai gurupun sedikit atau dikurangi, selama tiga (3) tahun menjadi koordinator perpustakaan, Saya tidak merasa sebagai beban. 4. Apakah visi dan misi dari perpustakaan sekolah ini? Visa dan misi perpustakaan sama dengan visi dan misi sekolah. Visinya adalah menjadi perpustakaan unggul yang dicintai masyarakat sekolah. Misinya adalah mencitrakan perpustakaan sebagai tempat penunjang pendidikan yang unggul, mencitrakan warga perpustakaan sekolah sebagai insan religius, mencitrakan warga perpustakaan sekolah sebagai insan berbudaya, menjalin hubungan baik dengan masyarakat perpustakaan sekolah.
5. Apakah visi dan misi perpustakaan menunjang visi dan misi sekolah? Ya, visi dan misi perpustakaan SMA Negeri 6 menunjang visi dan misi sekolah SMA Negeri 6. 6. Apakah program kerja perpustakaan saat ini? Program ke1ja Perpustakaan SMA Negeri 6 Tahun 2005-2006 terbagi dalam tiga bagian, yaitu:
I. Jangka Pendek: I. Penyusunan struktur pengurus dan pembagian tugas kerja petugas untuk
satu tahun pelajaran 2. Menginventarisasi perlengkapan bahan perpustakaan 3. Memprosses dan memperbaiki buku-buku yang rusak
4. Menyiapkan alat-alat administrasi perpustakaan: a. Buku pengunjung/daftar pengunjung b. Kartu peminjaman buku/anggota perpustakaan c. Buku tamu d. Buku agenda/induk e. Kartu katalog f. Kantong kartu buku
g. Label buku h. Lidah buku
i. Sampul buku
J. Alat tulis menulis, lem, pita printer/mesin tik k. Lembar laporan minat baca harian 5. Mengadakan pembelian buku-buku baru 6. Melakukan pelayanan peminjaman/pembelian buku perpustakaan.
II. Jangka Menengah: I. Memproses buku baru:
a. Meneliti buku b. Menstempel buku
c. lv!engagendakan
d. Nomerisasi e. Mengklasifikasi
f.
Mengeti k kartu buku
g. Mengetik kantong buku h. Mengetik kartu katalog
i.
Menyampul buku
2. Memajang buku-buku baru pada meja/rak khusus 3. Melakukan penyiangan (seleksi koleksi yang rusak/lama) 4. Service AC 5. Menambah koleksi koran dan majalah 6. Pemberian hadiah bagi siswa/i yang rajin datang ke perpustakaan III.Jangka Panjang: I.
Mengusulkan perluasan ruangan perpustakaan
2. Merencanakan jenis buku sumbangan bagi siswa kelas III yang lulus 3. Mengusulkan penambahan rak buku, kursi dan meja baca 4. Mengusulkan
penambahan
satu
orang
tenaga
personil,
tenaga
perpustakaan 5. Mengadakan studi banding ke perpustakaan sekolah lain atau perpumda DKI Jakaita 6. Mengikuti pelatihan pengelolaan perpustakaan yang dilaksanakan oleh Perpusnas, Perpumda atau lembaga pendidikan yang terkait 7. Mengadakan kerjasama dengan lembaga penerbitan buku dalam rangka mendapat informasi koleksi-koleksi buku terbaru 8. Meningkatkan SDM pengelola perpustakaan dengan otomasi 9. Membuat laporan akhir tahun 7. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda didampingi asisten? berapa dan siapa saja? Ya, ada tiga (3) orang. Dua orang dari Tata Usaha dan satu orang lagi dari guru. Bapak Tomas Magor, S.Pd (bagian pengadaan), Nur Sijam (bagian pengolahan), dan Ibu Dameria (bagian Pelayanan).
8. Adakah kendala/kesulitan yang Anda alami selama menjadi pengelola perpustakaan? Tidak ada, hanya ruangan perpustakaan yang terbatas. 9. Apa sajakah usaha yang Anda lakukan dalam mengatasi masalah tersebut? Mengatur jadwal kunjungan bagi guru yang akan menggunakan perpustakaan sebagai tempat studi. I 0. Sebagai guru yang juga ditugaskan mengelola perpustakaan, bagaimana metode pembelajaran diterapkan dengan mengaitkan kepada penggunaan sumber-sumber di perpustakaan? Dengan cara mengadakan studi di perpustakaan, siswa/i mencari sendiri sumber-sumber di perpustakaan. 11. Adakah ke1jasama dengan pihak lain (misalnya dengan perpustakaan lain)?
Tidak, hanya beke1ja sama dalam bentuk pelatihan kepustakawanan dan seminar dengan Perpustakaan Nasional.
12. Dalam hal membuat peraturan perpustakaan, apakah Anda bekerjasama dengan Kepala Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk kerjasamanya? Tidak, peraturan perpustakaan dibuat sendiri dengan mengacu pada peraturan Perpustakaan Nasional. 13. Dalam hal pengadaan koleksi, apakah Anda bekerjasama dengan Kepala
Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk kerjasamanya? Ya, biasanya guru dan siswa/i mengajukan koleksi yang dibutuhkan atau diinginkan, lalu meminta persetujuan atau usulan kepada Kepala Sekolah. 14. Apakah koleksi di perpustakaan terdiri dari koleksi bahan ajar dan koleksi
bahan penunjang (pengayaan)? Ya, lebih banyak koleksi bahan penunjang dari pada koleksi bahan ajar. 15. Mengapa buku ajar adalah bagian yang dikoleksi pada perpustakaan? Karena
jika siswa/i tidak membawa buku pelajaran, maka mereka dapat meminjam di perpustakaan.
16. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan pada saat ini merupakan koleksi pengayaan tiap tema-tema yang dibahas pada buku ajar? kebutuhan mengajar guru? Ya, karena untuk saling melengkapi, dan koleksi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan para guru. 17. Dalam mendukung penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah, hal-hal apa saja yang di lakukan perpustakaan? Menambah koleksi-koleksi baru untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar. 18. Adakah kegiatan-kegiatau yang dilakukan perpustakam1 dalam mendukung Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah? Mengatur jadwal kunjungan bagi guru yang akan menggunakan perpustakaan sebagai tempat belajar. 19. Sebelum sekolah ini menerapkan Kurikulmn Berbasis Kompetensi (KBK), bagaimana kondisi perpustakaan? Kondisinya smna saja seperti sekarang ini. 20. Menurnt Anda, bagaimana fasilitas dan layanan perpustakaan pada saat ini?
(Bpk. Nur Sijmn)
Pewawancara
(Ani Ralnnawati)
Berita Wawancara
Nama
:Dra. Nani Susanti
Jabatan
:Pengelola Perpustakaan
Tempat
:SMA Negeri 34 Jakarta
Waktu Wawancara:Selasa, 25 Oktober 2005
1. Bagaimana sejarah berdirinya perpustakaan sekolah ini? Pe1pustakaan SMA
Negeri 34 berdiri bersamaan dengan SMA Negeri 34, yaitu pada tahun 1978. Kondisi pe1pustakaan saat itu sangat memprihatinkan, karena letak perpustakaan yang berada di lantai satu selalu terkena banjir. Pada tahun 2001 sampai saat ini pe1pustakaan SMA Negeri 34 berada di lantai 2 (dua). 2. Menurut Anda, berapa besar mti penting peranan pe1pustakaan sebagai sarana belajar siswa/i? Sangat penting, karena perpustakaan sebagai media belajar dan sebagai sarana informasi untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan siswa/i. 3. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda menyenang1 tugas ini? Awalnya
merasa
sedih
karena
belum
mengetahui
cara mengelola
perpustakaan, tetapi senang juga karena diberi kekuasaan untuk mengelola pe1pustakaan. 4. Apakah visi dan misi dmi perpustakaan sekolah ini? Visi dm1 m1s1 perpustakaan sama saja dengm1 visi dan misi SMA Negeri 34. Visinya adalah mempersiapkan siswa agar mampu 111emberdayakm1 pola pikir untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berlandaskan iman dan taqwa, be1wawasan lingkungan serta memiliki budi peke1ti yang luhur. Sedangkan misinya adalah: menanamkan ald1lak dan nilai-nilai budi pekerti yang luhur dalam interaksi kehidupan sekolah, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan akademik sehingga dapat berprestasi maksimal, menumbuhkm1 semangat keunggulan dalam bidang akademik sehingga dapat be1prestasi
maksimal, melaksanakan kegiatan ekstra kurikuler secara optimal untuk mencapai
prestasi
tinggi,
menggiatkan
praktek
keagamaan
untuk
memperkokoh iman dan tagwa, dan meningkatkan partisipasi siswa dalam program sekolah yang berwawasan lingkungan. 5. Apakah visi dan misi perpustakaan menunjang v1s1 dan 1111s1 sekolah? Bagaimana? Ya, karena semuanya saling berkaitan. 6. Apakah program ke1ja perpustakaan saat ini?-Program K.erja Perpustakaan SMA Negeri 34 Tahun Ajaran 2005-2006 adalah sebagai berikut: No.
I
Program K.erja
Bulan Juli
Membagikan buku-buku paket kepada kelas XII, XI/II dan XII/III.
2
Agustus
Membeli koleksi atau buku-buku yang dibutuhkan
'.)
September
Membuat proposal kebutuhan untuk perpustakaan
4
Oktober
Membeli
koleksi
atau
buku-buku
untuk
perpustakaan 5
November
Mem bu at lapo ran pernbelian koleksi atau bukubuku yang dibeli
6
Desernber
Mendata koleksi atau buku-buku perpustakaan
7
Januari
Membuat laporan keadaan perpustakaan
8
Februari
Membuat grafik pengunjung perpustakaan
9
Maret
Merekap buku paket yang dipinjam siswa/I
10
April
Mendata judul buku yang akan dibeli
11
Mei
Menerima pengembalian buku dari kelas XII/III
12
Juni
Menerima pengembalian buku dari kelas XII dan kelas XI/II
7. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda didampingi asisten? Berapa dan siapa saja? Ya, ada dua, Bapak Tugiyono (bagian sirkulasi dan pengelolaan), dan Bapak Diyuni (bagian sirkulasi). 8. Apa
kendala/kesulitan
yang
Anda
alami
selama
menjadi
pengelola
perpustakaan? Kurangnya jumlah koleksi dan kapasitas ruangan yang kurang luas. 9. Apa sajakah usaha yang Anda lakukan clalam mengatasi masalah tersebut? Mengajukan proposal untuk memperluas ruangan perpustakaan kepada Kepala Sekolah, clan menambah koleksi seperti novel dan majalah. I 0. Sebagai guru yang juga ditugaskan mengelola perpustakaan, bagaimana metode pembelajaran diterapkan dengan mengaitkan kepada penggunaan sumber-sumber di perpustakaan? Dengan cara menyuruh siswa/i mencari sendiri sumber-sumber informasi di perpustakaan. 11. Adakah ke1jasama dengan pihak lain (misalnya dengan perpustakaan lain)? Perpustakaan SMA Negeri 34 Jakarta mengaclakan ke1jasama dalam bentuk pelatihan
kepustakawanan
dan
seminar-seminar
dengan
Perpustakaan
Nasional, Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi. 12. Dalam ha! membuat peraturan perpustakaan, apakah Anda beke1jasama dengan Kepala Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk ke1jasamanya? Dalam membuat peraturan seko!l'!h, pihak perpustakaan hanya bermusyawarah clengan Kepala Sekolah. 13. Dalam hal pengaclaan koleksi, apakah Anda beke1jasama dengan Kepala Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk kerjasamanya? Ya, guru-guru berdiskusi tentang koleksi/buku-buku yang dlinginkan, lain meminta persetujuan Kepala Sekolah. 14. Apakah koleksi di perpustakaan terdiri dari bahan ajar dan buku penunjang (pengayaan)? Ya, koleksi yang ada di perpustakaan terdiri clari bahan ajar dan buku pengayaan (penunjang).
15. Mengapa buku ajar adalah bagian yang dikoleksi pada perpustakaan? Karena SMA Negeri 34 Jakarta mempunyai program setiap satu tahun sekali buku ajar dipinjamkan kepada siswa, dan satu tahun berikutnya dikembalikan. 16. Apakah koleksi yang acla di perpustakaan pacla saat ini merupakan buku pengayaan tiap tema-tema yang dibahas pacla buku ajar atau sesuai clengan kebutuhan mengajar guru? Ya, koleksi yang acla di perpustakaan sesuai clengan kebutuhan mengajar guru. 17. Dalam mendukung penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah, hal-hal apa saja yang di Jakukan perpustakaan? Menambah koleksi-koleksi penunjang baru yang sesuai clengan Kurikulum Berbasis Kompetensi, menyecliakan fasilitas-fasilitas yang clapat mendukung kegiatan belajarmengajar (seperti menyecliakan internet, televisi, clan koleksi non buku). 18. Aclakah kegiatan-kegiatan yang clilakukan perpustakaan clalam menclukung Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah? Menyecliakan tempat bagi para guru yang akan menggunakan perpustakaan sebagai tempat belajar. 19. Sebelum sekolah ini menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), bagaimana konclisi perpustakaan? Konclisi perpustakaan sama clengan komclisi saat ini, clan perpustakaan suclah mempunyai fasilitas yang lengkap. 20. Menurut Anda, bagaimana fasilitas clan layanan perpustakaan pacla saat ini? Fasilitas clan Jayanan perpustakaan SMA Negeri 34 sampai saat ini sudah culrnp, hanya luas ruang perpustakaan yang masih kurang clan jumlah koleksi (khususnya koleksi novel) masih kurang.
~~. A{j4}_'¥ang diwawancarai II
Yang cliwawancarai I
/~~?--~fl"~ . Koo:::;·clinato P -pustakaan.( {i";.'~ ... J@~.·\>.. ",,'it!.·:: ~··cP ..•,, agian Pe aclaan
/<-----
(ora. Nani Susanti)
I-
'~
l.i~:~2~1~-
,;,.•, 1
~~i. ' )r ""'~"·"' .o"j<'· \
\~
-~t'.~'.'.1: M~~4~~~~-
u,.;; ...
,!1'
.
~ ·t· ;,
~
''/
.• : '<1W~~i' ~
~:'.'.x<~
(Ani Rahmawati)
Berita Wawancara
Nama
:Dra. Lies Nuryani
Jabatan
:Koordinator Perpustakaan
Tempat
:SMA Negeri 70 Bulungan-Jakarta
Waktu Wawancara :Kamis, 13 Oktober 2005
1. Bagaimana sejarah berdirinya perpustakaan sekolah ini? Perpustakaan SMA Negeri 70 Bulungan adalah perpustakaan gabungan dari SMA Negeri 9 dan SMA Negeri 11 Jakarta Selatan. Koordinator perpustakaan (pengelola perpustakaan) SMA Negeri 9 pada saat itu adalah Bapak Rais Johar, clan koordinator perpustakaan SMA Negeri 11 adalah Bapak Supangat. Fasilitas perpustakaan
SMA Negeri
9
kurang
memadai,
sedangkan
fasilitas
perpustakaan SMA Negeri 11 memadai. Pada tahun 1986 perpustakaan SMA Negeri 9 dan perpustakaan SMA Negeri 11 tergabung menjadi satu (menjadi perpustakaan SMA Negeri 70 Bulungan) dengan koordinatornya Ibu Hadi Sucipto. Setahun kemuclian beliau digantikan oleh Ibu Rosnaniar Hamid. Awalnya perpustakaan SMA Negeri 70 Bulungan terletak di lantai I, karena luas ruangan perpustakaan yang kurang ideal, maka perpustakaan tersebut dipindahkan ke bagian selatan dengan ukuran ruangan yang lebih besar. Perpustakaan yang dipindahkan ke bagian selatan diapit oleh dapur dan dekat dengan kantin hal tersebut menyebabkan letak perpustakaan kurang strategis, maka perpustakaan dipindahkan kembali ke lantai 3. Setelah pindah ke lantai 3, perpustakaan harus dipindahkan kembali karena lantai 3 akan direhabilitasi, maka pada tahun 1990-an perpustakaan dipindahkan ke lantai 1.
2. Menurut Anda, berapa besar arti pentingnya peran perpustakaan sebagai sarana belajar siswa/i? Sangat penting, karena perpustakaan merupakan wahana ilmu .pengetahuan, jika siswa/i belajar di kelas dan hanya belajar dari guru saja, itu tidak akan cukup, maka siswa harus mencari sumber informasi dari luar, dan salah satu sumber belajar atau sarana belajar di sekolah adalah perpustakaan. 3. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda menyenangi tugas ini? Saya sudah meqjabat sebagai !coordinator perpustakaan (pengelola perpustakaan) selanrn enam (6) bulan. Selain karena sebagai tugas dari Kepala Sekolah, Sayapun merasa senang karena sesuai dengan hobi Saya, yaitu senang membaca. 4. Apakah visi dan misi dari perpustakaan sekola11 ini? Visinya sama dengan visi sekolah, yaitu: Unggul dalam prestasi berlandaskan iman dan taqwa serta menghasilkan lulusan yang mampu bersaing pada tingkat nasional dan internasional. Misinya adalah: menjadikan perpustakaan SMA Negeri 70 Bulungan
sebagai sumber ilmu pengetalman, menjadikan perpustakaan
sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa dan siswi SMA Negeri 70 Bulungan, tempat untuk mengembangkan bakat siswa/i d;liam menulis (perpustakaan bukan sebagai tempat membaca saja, tetapi juga tempat atau sarana yang dapat mengembangkan bakat menulis siswa/i), menerapkan manajemen perpustakaan yang mengacu pada standar ISO 9001tahun2000. 5. Apalcah visi dan misi perpustakaan menunjang visi dan misi sekola11? Ya, visi dan misi perpustakaan menunjang visi dan misi SMA Negeri 70 Bulungan. 6. Apalcah program ke1ja perpustalrnan saat ini? Terlampir 7. Apakah sebagai pengelola perpustakaan, Anda didampingi asisten? Berapa dan siapa saja? Ya, ada empat (4) orang. Diantaranya adalah M. Sodri (bagian Teknisi/penyusunan), Linda S. (bagian pengadaan dan pengolahan), Reni dan N. Suwarni (bagian sirkulasi, layanan pembaca dan !ayanan rujukan)
8. Apa
kendala/kesulitan
yang
Anda alami
selama
menjadi
pengelola
perpustakaan? Melayani pengunjung dengan jumlah yang amat banyak yang menyebabkan terjadinya kehilangm1 koleksi, kapasitas ruangan yang tidak memadai sehingga pengunjung merasa kurang nyaman, dan fasilitas yang digunakm1 perpustakaan masih mmrnal. 9. Apa sajakah usaha yang Anda lakukan dalam mengatasi masalah tersebut? Untuk mengatasi kehilangan koleksi, kami akan memasang alarm, ruangan perpustakaan akan diperbesar dengan cara membongkar ruang OSIS, dan menyediakan.internet. I 0. Sebagai guru yang juga ditugaskan mengelola perpustakaan, bagaimana metode pembelajaran diterapkan dengan mengaitkan kepada penggw1aan sumber-sumber di perpustakaan? Dengan cm·a mengajak/menyuruh siswa/i berkunjung ke perpustakaan untuk menge1jakan tugas dengan menggunakan sumber-sumber yang ada di perpustakaan. 11. Adakah ke1jasama dengm1 pihak lain (misalnya dengan perpustakaan lain)? Smnpai saat ini belum ada, tetapi dengan pihak penerbit, kedutaan asing (seperti negara Amerika, Korea, Belanda, dan lainnya) dalam ha! membeli buku
dan
sumbangan
buku,
ke1jasama
dalam
bentuk
pelatihan
kepustakawanan dan seminar dengm1 pihak Dinas Penidikan Menengah dan Tinggi, Universitas Budi Lulmr, Perpustakaan Nasional, KLOP Perpustakaan Indonesia. 12. Dalam hal membuat peraturan perpustakaan, apakah Anda beke1jasama dengan Kepala Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk kerjasamanya?
Tidak,
hanya pihak perpustakaan saja, karena pihak
perpustakaan yang lebih mengetahui mengenai situasi dan kondisi siswa/i, dm1 tempat/perpustakam1.
13. Dalam ha! pengadaan koleksi, apakah Anda beke1jasama dengan Kepala Sekolah, guru, dan siswa/i di sekolah ini? Bagaimana bentuk ke1jasamanya? Ya, pihak perpustakaan, pihak siswa/i dan guru saling berdiskusi mengenai koleksi yang dibutuhkan atau yang diinginkan, lalu pihak perpustakaan mengajukan
koleksi-koleksi
atau
yang
berkaitan
dengan
keperluan
perpustakaan lee Kepala Sekolah, dan ke Komite untulu11encairkan dana. 14. Apakah koleksi di perpustakaan terdiri dari bahan ajar dan koleksi bahan penunjang (pengayaan)? Ya, koleksi bahan ajar ada, tetapi tidak banyak, lebih ban yak koleksi bahan penunjang. 15. Mengapa koleksi bahan ajar adalah bagian yang dikoleksi pada perpustakaan? Karena untuk 1:nembantu siswa/i yang kurang mampu, sehingga mereka dapat menggunakan buku pelajarnn dari perpustakaan. 16. Apakah koleksi yang ada di perpustakaan pada saat ini merupakan koleksi
bahan pengayaan tiap tema-tema yang dibahas pada buku ajar (sesuai dengan kebutuhan mengajar guru)? Ya, tetapi ada juga koleksi yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan siswa dan siswi. 17. Dalam mendukung penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah, hal-hal apa saja yang di lakukan perpustakaan? Karena perpustakaan merupalcan sebagai sarana dalam belajar mengajar di sekolah, maim yang dilalrnkan pihalc perpustakaan adalah menyediakan koleksi-koleksi yang dapat memenuhi kebutuhan belajar mengajar para guru dan siswa/i di sekolal1, dan menyediakan internet sebanyak 3 unit yang dapat digunakan para siswa/i dengan tidak dipungut biaya. 18. Adakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan perpustakaan dalam mendukung
Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah? Mengadakan temu muka dengan pengarang.
19. Sebelum sekolah ini menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), bagaimana kondisi perpustakaan? Sama saja, tetapi setiap satu tahun sekali lay out perpustakaan dirubah agar pengunjung tidak bosan. 20. Menurut Anda, bagaimana fasilitas dan layanan perpustakaan pada saat ini? Fasilitas perpustakaan cukup memadai, teta_ni belum canggih, tetapi koleksinya merupakan judul-judul baru, layanan yang ada sudah maksimal dengan melayani pengunjung yang mempunyai minat baca yang tinggi.
Yang diwawancarai II
~:'flo/;) a. Lies Nuryani)
(Bpk. Sodri)
Pewawancara
~ :~ ~~ti)
/\
,,
'ormat I PROGRAM: KERJA TIM PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 70 JAKARTA TAHUN P-ELAJA.R.\.i"{ 2005-20-06
lo. I.
Jadwal
Kegiatau
Pengadaan
Mei 2005Mei 2006
Bu!mBaru Perpustakaan
I
'
I 2.
l.
II
I
Mei-Des 2005 Juli -Okt 2005
I
lndikator Keberhasilan Biaya L Diperoleh informasi buku-bul-u barn Rp 50.000.000 dengan lengkap dan murah dan mudah 2. Diperoleh buku-bul-u profil Negara-
Sasaran
:' I. Penerbit Buku 2. Kedutaan Besar 3. Instansi. Pemerintah ' 4. Wali Murid (Kelas XII) : 5. Donatur
I Penge1nbalian Buku Paket
!
Prc1nosi Perpustakaan
'
I
I '
I
I
j
Direkomendasikan
I
I
I
'i
Ike bidang Sarana I
I
--i
II
I
I
. L
I. Penerbit Buku 2. Guru 3. Siswa
I
Keteranf!an
I'
I
Mengembalikan buhi-buku yang sudah tak Rp 1.000.000 terpakai.
Diknas .
negara asing 3. Diperoleh bulrn-bulm tentang bidangbi dang usaha atau kegiatan dari instansi/BUMN 4. Diperoleh bul-.-u -bu!ai dari Orang tua kelas X11 5_ Pengadaan koran di R. Wakil, R. Guru, R. Pembina OSIS dan R. BK
SumberDana
2.
3. I
4. 5.
Setnua guru terlibat dalam kegiatan Rp 3.000.000 pembelajaran di Perpustakaan Mengaktifkan piket di perpustakaan umuk Mengatasi guru yang tidak hadir/tidak ada tugas. Terbit lembaran/flyer Info Perpustakaan SMA 70, majalah dinding 1erlaksana Launciring buku karya siswa SMAN 70 Terlaksana acara ten1u n1uka dennn
Dilaksanakan pad a acara dengan GK sponsor
Penerbit
II I i
I
I'
,,, '
l
penulis/pengarang 6. Terlaksana acara Bazaar Bulni SMA 70 7. Beberapa Iomba, resensi buku, penulisan krit\k dan saran Perpustakaan SMA 70
4.
5.
Juli 2005
Agustus 2005
Peningkatan Kernampuan SDM
Rp 5.000.000
L Koordinator Perpustakaan 2. Karyawan Perpustakaan
I. Pelatihan Manajemen Perpustakaan 2. Studi Banding
I. KC?ordinator Perpustakaan 2. Karyawan Perpustakaan 3. Pengunjung Perpustakaan
Daftar Bulai berdasarkan Rp 10.000.000 L Adanya spesifik bidang dengan systen1 con1puter. 2. Adanya Prosedur (SOP) penunJan1an bukt1 3. Adanya Prosedur Penggunaan anggaran I Perpustakaan
Pe~ustakaan
Penyempurnaan Sistem
Manajernen Perpustakaan
I I
6.
Agustus s.d. Oktober
Jumlah
Perbaikani Lay Out Perpustakaan
L Kepala Sekolah 2. Koordinator Perpustakaan 3. Karyawan Perpustakaan
Rp 40.000.000 I. Tersusunnya desain lay out : a. Penambahan lemari, rak buku, meja dan kufsi baca untuk pengunjung b. Perluasan ruangan perpustakaan .. c. Tersedianya internet, TV d. Memajang beberapa lukisan/puisi/slogan e. Pena1nbahan beberapa papan inforn1asi f Pe1nasanuan alann Rp 109 .000.000
I '
I
I
'
I
Berita Wawancara Nam a
:Budhi Prayitno, M.A
Jabatan
:Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Tempat
:SMA Negeri 6 Jakarta
Waktu Wawancara :Rabu, 16 November 2005
l. Sejak kapan sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? SMA Negeri 6 menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi sejak tahun ajaran 2003-2004. 2. Bagaimana proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah ini? Prosesnya pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah atas inisiatif sendiri, sesuai proyek Kurikulum Berbasis Kompetensi, dan dilaksanakan secara be1iahap. Tahun ajaran 2003-2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pada kelas Xii, tahun ajaran 2004-2005 Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pada kelas XII dan kelas XI/II, dan tahun ajaran 2005-2006 Kurikulum Berbasis Kompetensi diterapkan pada seluruh kelas. 3. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? dan hal-hal apa sajakah yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasinya? Ada, yaitu metodologi atau cara mengajar yang berbeda. Mengadakan penataran dari Suku Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi, serta mengadakan pelatihan sendiri. 4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah terhadap penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi? Sangat penting, karena perpustakaan sekolah merupakan sarana atau sumber belajar.
(Ani Rahmawati)
Berita Wawancara
Nama
: M.D. Eddy Hidayat S.Pd
Jabatan
:Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Tempat
:SMA Negeri 34 Jakarta
Waktu Wawancara :Kamis, 27 Oktober 2005
!. Sejak kapan sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? SMA Negeri 34 Jakarta mulai menerapkan Kurikulum .Berbasis Kompetensi sejak talrnn ajaran 2004-2005. 2. Bagaimana proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah ini? Proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi dilaksanakan berdasarkan proyek Kurikulum Berbasis Kompetensi tahun 2004. Pada awalnya Kurikulum Berbasis Kompetensi hanya diterapkan pada kelas XII, sedangkan kelas XI/II dan kelas XII/III masih menggunakan kurikulum tahun 1994. pada tahun ajaran 2005-2006 kelas XII dan kelas XI/II sudal1 menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Pada talrnn ajaran 2006-2007 nanti pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi mulai menyeluruh pada semua kelas. 3. Adakah hambatan dalam menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? dan hal-hal apa S2\jakah yang dilakukan untuk mengatasinya? Ya, karena menggunakan kurikulum dan sistem penilaian yang baru, malrn guru-guni memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri. Solusinya adalah dengan mengaclakan penataran dengan mendatangkan penatar yang berasal clari Dinas DK!, dari Departemen, clan mengadakan II-IT-SAS (In House Training-Sistem Administrasi Sekolah) dengan mengundang fasilitator yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi.
4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah terhadap penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi? Sudah efektif, hanya jumlah koleksi bukunya masih kurang, koleksi/buku penunjang harus ditambah.
Pewawancara
(Ani Rahmawati)
Berita Wawancara
Nama
:Ors. Kuswinarno
Jabatan
:Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Tempat
:SMA Negeri 70 Bulungan-Jakarta
Waktu Wawancara:Kamis, 13 Oktober 2005
I. Sejak kapan sekolah ini mulai menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi?
SMA Negeri 70 Bulungan ditunjuk langsung oleh Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi, dan sudah diterapkan sejak tahun ajaran 2002-2003. Sekolah ini merupakan Sekolah Menengah Atas yang pertama kali menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. 2. Bagaimana proses pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di sekolah ini? Awalnya mensosialisasikan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan cara mengadakan penataran, penataran tersebut diberikan oleh Dinas Pendidikan Menengah
dan
Tinggi
secara berangsur-angsur.
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi diterapkan pertama kali pada tahun ajaran 2002-2003 hanya pada kelas XII. Pada tahun ajaran 2003-2004 diterapkan pada kelas XII dan kelas XI/II, pada talmn ajaran 2004-2005 diterapkan di semua kelas, dan sudah meluluskan siswa/i kelas XII/III dengan menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi. 3. Adakah hambatan yang dialami pihak sekolah dalam menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi? dan hal-hal apa sajakah yang dilakukan pihak sekolah untuk mengatasinya? Ya, ada. Cara mengajar yang berbeda dengan kompetensi tiap-tiap siswa/i yang berbeda pula, dan pada jam pelajaran matematika yang sebelumnya waktunya delapan jam, menjadi lima jam, maka para guru perlu menyesuaikan dengan cara mengajar yang berbeda. Untuk mengatasinya adalah para guru harus lebih banyak membaca atau belajar
mengenai Kurilculum Berbasis Kompetensi.
4. Menurut Anda, bagaimana peran Perpustakaan Sekolah terhadap penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi? Kurikulum Berbasis Kompetensi memmtut siswa/i untuk lebih banyak membaca, karena dalan1 Kurikulum Berbasis Kompetensi belajar tidak hanya di dalam kelas saja, tetapi juga dapat melalui sarana atau sumber belajar yang lain, seperti perpustakaan. Maka dari itulah, peran perpustakaan sangat penting dalam menunjang atau mendukung Kurikulum Berbasis Kompetensi.
(Ani Rahmawati)