PERAN PENDAMPING PROGRAM KOMUNITAS USAHA MIKRO MUAMALAT BERBASIS MASJID DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DI RAWALUMBU KOTA BEKASI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan menempuh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
Fajar Lazuardi 109054000008
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
I,EMBAR PE,RNYATAAN
Dengan ini saya menyatakar bahwa:
t.
Skipsi ini merupakn hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata
I
di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan sesuai dengan ketentuan yang berlakr-r di
3.
ini telah saya cantumkan
UIN Syarif I'lidayatullah Jakarta.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasiljiplakan dari karya orang lain, maka saya beNedia menedma sanksi yang berlaku di U IN Syarif Hidayatullah Jakarta.
rrat 16trdR,'?nl6
ABSTRAK Fajar Lazuardi Peran Pendamping Program Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid Dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Miskin di Rawa Lumbu Kota Bekasi Program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid (KUM3) adalah program pendayagunaan dana zakat, infak, dan sodaqoh (ZIS) yang bertujuan membangun keimanan dan ketaqwaan mustahik. Serta pada saat yang bersamaan
mendorong
peningkatan
pendapatan
mustahik
melalui
pembinaan/pendampingan usaha dan pemanfaatan dana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Fasilitative role, Technical role, dan Education role dari pendamping program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid di kelurahan BojongRawalumbu kecamatan Rawalumbu kota Bekasi Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun metode yang dilakukan, Yaitu: pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Dalam menganalisis data ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif, yaitu mengembangkan objek penelitian apa adanya sesuai dengan kenyataan berdasarkan teori yang ada. Pada saat menganalisa data hasil observasi, peneliti menginterpretasikan catatan lapangan yang ada kemudian menyimpulkannya Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pendampingan dilakukan dalam 3 pendekatan. Yakni pertama, pendekatan syariah yang menekankan pada aspek syariah dalam aktifitas ibadah dan usaha peserta dan kelompok dalam rangka menyukseskan program KUM3. Kedua, pendekatan partisipatif aktif yang menekankan pada keikutsertaan peserta secara bottom up sejak awal hingga akhir proses program. Ketiga, pendekatan transformatif yang menekankan pada aspek perubahan perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian kepada peserta
i
KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirrohim Saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufik dan hidayah-Nya, shalawat serta salam senantiasa Allah curahkan kepada junjungan NABI kita NABI MUHAMMAD SAW, serta keluarganya, para sahabatnya. Tanpa izin-mu takkan ku mampu menyelesaikan skripsi ini. Kau memberikan kesehatan dalam setiap nafasku, Kau memberikan kemudahan dalam setiap kesulitan, Kau memberikan kebahagiaan dalam setiap tangis ku. Ya Rabb, kekhawatiran ku tak terjadi, karena Kau telah menyelamatkan ku dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa karya tulus ini jauh dari kategori sempurna, sekalipun penulis telah berusaha untuk melakukan yang terbaik. Dengan penuh kerendahan hati, penulis membuka diri untuk menerima masukan dan kritik demi perbaikan skripsi dan sebagai bahan evaluasi serta introsepeksi diri. Penulis merasakan bahwa penelitian ini takkan mungkin terwujud kalaulah tanpa dukungan dari berbagai pihak yang membantu penulis untuk menyelesaikan penelitian ini dengan baik, untuk itu penulis ingin berucap terimakasih kepada: 1. Bapak Dr.Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi berserta para staff dan jajarannya. 2. Ibu Wati
Nilamsari M.Si dan Bapak Hudri M.Ag selaku ketua dan
sekertaris jurusann pengembangan masyarakat islam, beserta jajaran staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi 3. Ibu Wati Nilamsari M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah sabar serta banyak memberikan inspirasi dan meluangkan waktunya serta banyak memberikan masukan kepada penulis mengenai penelitian yang telah penulis kerjakan. 4. Bapak/ibu dosen Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam yang telah mendidik penulis, memberikan wawasan dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ii
5. Kedua orang tua Drs. H. Nur Khalim dan Ibunda Hj. Nazwa Hayati serta adik-adikku Hafidz dan Fatta yang dengan tulus memberikan dukungan sepenuhnya,doa dan perhatian yang tiada henti dan setiap saat mendoakan penulis untuk dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik 6. Bapak Haji Paray Said selaku Ketua BAZNAS Kota Bekasi yang telah memberikan izin dan memberikan informasi untuk melakukan penelitian. 7. Pak Ayatullah Humaini S.Sos dan Abang Trio selaku Ketua program dan pendamping program KUM3
yang telah membantu memberikan
informasi dan saran pada penulis. 8. Kepada Kyai Haji Mufid Al Faqir dan Ustadz Fakhrurozi yang telah memberikan bantuan moril serta nasihat-nasihat dan doa untuk penulis demi terciptanya skripsi ini 9. Teman-teman seperjuangan dan sahabat setia Barendra, Fakhru, Pei, Ridwan, Okip, dan Aziz yang memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan penelitian ini. 10. Teman-teman Aji, Budi, Bunga, Paul, Qonita, Nurma, Jean, Syukron, Adi yang selalu menemani di kelas dan memberikan keceriaan yang kukenang sampai tua nanti. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, terimakasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Jakarta, 16 Mei 2016
Fajar Lazuardi (109054000008)
iii
DAFTAR ISI Hal ABSTRAK ............................................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1 B. Batasan Masalah .............................................................................. 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 4 D. Metodelogi Penelitian . ……………………………………………5 E. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 11 F. Sistematika Penulisan ................................................................... 13
BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Peran ............................................................................................. 15 1. Pengertian Peran .................................................................... 15 B. Pendamping ................................................................................. 16 1. Facilitative Roles .................................................................... 17 2. Educational Roles ................................................................... 18 3. Technical Roles ...................................................................... 18 C. Kemiskinan .................................................................................. 19 1. Definisi Kemiskinan .............................................................. 19 2. Ukuran dan Kriteria Kemiskinan ........................................... 22
iv
3. Sebab-Sebab dan Proses Terjadinya Kemiskinan dan Kesenjangan Pemerataan ....................................................... 24 D. Usaha Kecil Mikro ...................................................................... 26 1. Pengertian Usaha Kecil Mikro ............................................... 26 2. Fungsi dan Peran Usaha Kecil Mikro .................................... 28
BAB III PROFIL PROGRAM KUM3 BAZNAS KOTA BEKASI A. Profil KUM3 ................................................................................ 30 1. Gambaran Umum KUM3 ....................................................... 30 2. Latar Belakang Program KUM3 ............................................ 31 3. Visi dan Misi Program KUM3 ............................................... 32 4. Bentuk Kegiatan ..................................................................... 32 B. Profil BAZNAS Kota Bekasi ...................................................... 33 1. Visi dan Misi Lembaga .......................................................... 34 2. Program dan Kegiatan Lembaga ............................................ 34 3. Tujuan dan Fungsi BAZNAZ Kota Bekasi ............................ 36 4. Hubungan Organisasi Dengan Lingkungan ........................... 36
BAB IV ANALISIS PERAN PENDAMPING PROGRAM KOMUNITAS USAHA MIKRO MANDIRI BERBASIS MASJID A. Peran Fasilitative Roles Pendamping KUM3 .............................. 43 B. Peran Education Roles Pendamping KUM3 ................................ 48 C. Peran Technical Roles Pendamping KUM3 .................................. 50
v
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................. 56 B. Saran ............................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional sangat dipengaruhi oleh kualitas
sumber daya manusia, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Bangsa Indonesia dengan jumlah penduduknya yang besar telah memililki modal sumber daya manusia secara kuantitatif cukup besar. Oleh karena itu kiranya perlu diusahakan agar penduduk yang demikian besar dapat digerakkan dan dibina menjadi sumber daya yang produktif, berbudi luhur, cakap dan terampil, percaya pada kemampuan diri sendiri untuk bekerja dan memandang esok hari dengan penuh optimis Pendampingan
dan
pembinaan
sangat
diperlukan
dalam
usaha
meningkatkan perekonomian masyarakat. Perlunya pendampingan dalam suatu masyarakat didasarkan pada teori kebutuhan belajar orang dewasa adalah, bahwasanya kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan fisik (sandang, pangan, dan papan). Kebutuhan belajar bagi orang dewasa harus terpenuhi manakala kebutuhan fisiknya sudah dapat terpenuhi walaupun kurang dari segi kelayakan dalam konteks penyelenggaraan pendampingan yang sasaran utamanya adalah masyarakat dengan yang terpinggirkan secara ekonomi, sehingga mereka dirasa kurang mampu untuk mengikuti proses pendidikan Proses pendampingan untuk meningkatkan motivasi belajar waarga dengan menerapkan teori pendidikan orang dewasa dapat diupayakan oleh pengelola program atau tokoh masyarakat dan tutor atau fasilitator.
1
2
Dengan karakter masyarakat yang rata-rata berprofesi sebagai pedagang kaki lima, maka dituntut adanya keaktifan dari pendamping untuk memotivasi peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Pendampingan oleh tutor dan pengelolayang diakukan secara intensitas dapat menumbuhkan semangat para warga untuk meningkakan atau paling tidak mengembangkan usahanya. Sehingga warga mempunyai semangat belajar baik untuk hadir dalam pertemuan mingguan atau bertanya langsung kepada pendamping. Terbentuknya pendamping merupakan implementasi dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang pendampingan. Pendamping salah satu perwujudan kerja kabinet presiden Jokowi dan Yusuf Kalla yang dilaksanakan oleh kementerian Desa dan Transmigrasi dengan slogan “Desa Membangun Indonesia”. Dalam Permendes Nomor 3 Tahun 2015 Pendampingan Desa adalah kegiatan untuk melakukan tindakan pemberdayaan masyarakat melalui asistensi, pengorganisasian, pengarahan dan Pendampingan Desa. Penjelasan lain pada undang-undang system pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989 pasal 6 juga menyebutkan: Bahwasanya setiap warga Negara agar memperoleh pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan yang sekurangkurangnya setara dengan pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan tamatan pendidikan dasar. Secara defenisi operasional pendampingan adalah membantu masyarakat baik individu maupun kelompok untuk menemukan kemampuan yang ada pada diri mereka. Dan kemungkinan mereka agar mendapatkan kecakapan untuk mengembangkan kemampuan itu hingga mencapai penuhan. Dalam hal ini
3
pendampingan dilakukan demi untuk kepentingan pihak yang didampingi bukan kepentingan orang yang mendampingi atau mencari keuntungan demi kepentingan sendiri. Data kemiskinan di kota bekasi pada tahun 2012 tercatat 139.842 masuk dalam kategori miskin dan data tersebut menurun 0,23% pada tahun 2013 tercatat 137.831 jiwa masuk dalam kategori masyarakat miskin, meskipun jumlahnya sudah berkurang tetapi hal ini harus menjadi prioritas melihat bekasi adalah kota yang cukup besar Berbagai kegiatan penanggulangan telah dilakukan oleh pemerintah kota bekasi, meskipun sudah ada program dari pemerintah pusat, tetapi tetap saja masalah kemiskinan menjadi salah satu permasalahan utama yang ada di kota Bekasi Melalui program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid yang laksanakan oleh BAZNAS Kota Bekasi, kiranya dapat membantu mengantaskan atau paling tidak dapat mengurangi kemiskinan di daerah tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul skripsi “Peran Pendamping Program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid dalam Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Miskin di Rawalumbu Kota Bekasi” B.
Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
4
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis membatasi permasalahan pada peran pendamping program komunitas usaha mikro muamalat berbasis masjid di Masjid Darul Hikmah Rawalumbu Kota Bekasi. 2. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang penulis buat bagaimana peran pendamping program komunitas usaha mikro mandiri berbasis masjid, adapun pertanyaan penelitiannya sebagai berikut : a. Bagaimana peran Fasilitator pendamping pada program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid di Rawalumbu Kota Bekasi? b. Bagaimana peran Pendidik pendamping pada program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid di Rawalumbu Kota Bekasi? c. Bagaimana peran Teknis pendamping pada program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid di Rawalumbu Kota Bekasi? C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian dan penulisan skripsi ini memiliki tujuan dan manfaat sebagai
berikut : 1.
Tujuan Penelitian a. Untuk
mengetahui
peran
Fasilitator
pendamping
program
Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid di Rawalumbu Kota Bekasi
5
b. Untuk mengetahui peran Edukator pendamping program Komunitas Fasilitator Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid di Rawalumbu Kota Bekasi c. Untuk mengetahui peran Teknis dari pendamping program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid di Rawalumbu Kota Bekasi 2.
Manfaat Penelitian a. Manfaat akademis, yakni diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi sebagai bahan studi atau penelitian selanjutnya yang berkaitan dan lebih komprehensif serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenai program KUM3. b. Manfaat Praktis, yakni : 1) Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Bazda Bekasi agar lebih optimal dan lebih baik lagi dalam menjalankan program pelatihan keterampilan sekolah mekanik sebagai upaya mengurangi tingkat pengangguran 2) Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran bagi penulis dalam melakukan proses penelitian yang baik, memperluas jaringan, dan menjadi peneliti yang kredibel.
D.
Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Adapun metode yang dilakukan, Yaitu: pengamatan, wawancara, atau penelaahan
6
dokumen.1 Penelitian yang dengan prosedur yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dijelaskan dalam buku Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan oleh Dra. Nurul Zuriah, M.Si bahwa penelitian kualtitatif merupakan penelitian yang memerlukan ketajaman analisis, objektifitas, sistematis dan sistemik sehinnga diperoleh ketepatan dalam interpretasi, sebab hakikat dari suatu fenomena atau gejala bagi penganut penelitian kualitatif adalah totalitas atau Gestalt. 2 2. Lokasi & Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan di Masjid Darul Hikmah kelurahan Bojong Rawalumbu kecamatan Rawalumbu dan di kantor Badan Amil Zakat Nasional Kota Bekasi yang beralamat di Jl. A Yani No.11 Bekasi. Adapun waktu penelitian terhitung dari November 2015 - Februari 2016 3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari responden atau objek penelitian. Data primer ini dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi terhadap Peserta
1
Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008). Cet. Ke-25, h. 9-10. 2 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan TeoriAplikasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2007). Cetakan kedua, h. 92.
7
komunitas usaha mikro muamalat berbasis masjid serta kepada pendamping program dan pihak pengurus atau pimpinan. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek yang diteliti. Data sekunder bisa juga disebut sebagai data tambahan. Data sekunder yang penulis dapatkan berasal dari buku, majalah, tinjauan pustaka, internet dan brosur serta arsiparsip yang berhubungan dengan program KUM3
4.
Teknik Pemilihan Subyek Penelitian Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif teknik pemilihan responden (subyek) yang digunakan dalam penelitian ini adalah sample bertujuan (purposive sample)3 Dalam menentukan subjek penelitian ini peneliti memilih para responden yang menurut peneliti dapat memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dalam mencari data peneliti mewawancarai para pengurus lembaga dan masyarakat penerima bantuan
a.
Pengurus Lembaga Peneliti mewawancarai tiga orang yang terdiri dari ketua BAZNAS Kota Bekasi, ketua program Komunitas Usaha Mikro Berbasis Masjid, dan pendamping program. Alasan peneliti memilih subyek penelitian
3
Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,2009), edisirevisis cet. Ke 26, h.
8
ini Karena peneliti menganggap orang-orang yang peneliti sebutkan adalah orang-orang yang memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan program KUM3. Selain itu juga orang-orang tersebut yang berwenang dalam penentuan dan pelaksanaan program KUM3 dan programprogram lainnya b. Penerima Bantuan Adapun penerima bantuan dari program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid Terdiri dari 25 masyarakat yang masuk dalam proses penyeleksian dengan kriteria sebagai berikut: 1. Termasuk mustahik atau orang yang berhak menerima zakat 2. Warga jama’ah masjid Darul Hikmah Rawalumbu 3. Sudah memiliki usaha namun memiliki kurangnya modal untuk mengembangkan usahanya Untuk penelitian ini peneliti hanya memilih 4 orang sampel dari 25 orang yang peneliti anggap sedikit lebih berhasil dari yang lainnya 5. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data ini, penulis mengadakan penelitian dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi, yaitu menurut S. Margono Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.4
4
Nurul Zuriah, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), cetakan 2 Hal 173
9
b. Wawancara, adalah salah satu cara untuk memperoleh data melalui informasi yang didengarnya dengan panca indera pendengaran, yang sebelumnya ditanyakan terlebih dahulu kepada responden5 c. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data atau informasi yang diperoleh dari pihak pelaksana program KUM3 dan foto-foto serta dokumen-dokumen yang didapatkan
6. Teknik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen, adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya
menjadi
satuan
yang
dapat
dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dipihak lain, menurut Seiddel proses berjalannya Analisis Data Kualitatif adalah sebagai berikut6 7. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Untuk menjaga keabsahan dan validitas data dalam penelitian, tentunya diperlukan teknik pemeriksaan data dan validitas data. Dalam hal ini penulis menggunakan langkah kredibilitas (derajat kepercayaan) dengan
5
Syamsir Salam &Jaenal Aripin, Metodelogi Penelitian Sosial,h. 82 Lexy J Moelong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h.157. 6
10
menggunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain7 hal itu dapat dicapai dengan jalan: a. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasilwawancara. Peneliti membandingkan hasil wawancara subjek penelitian dengan hasil temuan pengamatan lapangan tentang pelaksanaan program KUM3 di Rawalumbu, Kota Bekasi b. Membandingkan keadaandan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain. Peneliti membandingkan jawaban antara para pengurus BAZNAS Kota Bekasi dengan jawaban yang diberikan oleh siperima bantuan c. Membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diajukan. Peneliti memanfaatkan dokumen atau data sebagai bahan perbandingan d. Mencatat yang Menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. Peneliti melakukan pencatatan yang peneliti tuliskan pada catatan hasil observasi guna mempermudah peneliti dalam pengarsipan sumber data. e. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklarifikasikan, mensintesiskan, membuat ihtisar, dan membuat indeksnya. Peneliti melakukan pengumpulan data baik dengan cara mengumpulkan informasi, memilah lalu mengklasifikasikan data yang diperoleh dari pihak pelaksana program KUM3. 7
Lexi J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, cetke XVIII (Bandung: PT. RosdaKarya, 2001), hlm 330.
11
f. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat
temuan-temuan
umum.
Setelah
peneliti
melakukan
pencatatan dan pengumpulan hasil observasi, berikutnya peneliti menganalisis temuan-temuan umum dilapangan untuk mencari dan mengaitkan pola hubungan antara teori dan fakta pada program KUM3 Dalam menganalisis data ini, peneliti menggunakan analisis deskriptif, yaitu mengembangkan objek penelitian apa adanya sesuai dengan kenyataan berdasarkan teori yang ada. Pada saat menganalisa data hasil observasi, peneliti menginterpretasikan catatan lapangan yang ada kemudian menyimpulkannya 8. Pedoman Penulisan Untuk penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan disertasi UIN Jakartayang diterbitkan oleh CEQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010. E.
Tinjauan Pustaka Sebelum penulis mengkaji tulisan, ada beberapa karya ilmiah yang
berbentuk skripsi yang pembahasannya cukup dekat dengan tema yang penulis angkat dalam skripsi ini, antara lain: 1. Berdasarkan penelitian dari saudari ayu pelaksanaan pemberdayaan ekonomi pedagang kecil yang dilakukan oleh Pinjaman Mikro Masjid (PMM) dilakukan dengan beberapa tahapan seperti tahapan persiapan,
12
tahapan assessment, tahapan implementasi (pelaksana), tahapan evaluasi, tahapan monitoring dan tahapan terminasi Dampak dari program pinjaman mikro masjid terhadap pedagang kecil memang sangat positif bagi para pedagang kecil yang memang membutuhkan suntikan modal untuk usaha mikro mereka. Karena dengan adanya bantuan ini para pedagang bias mengembangkan usahanya8 Perbedaanya dengan skripsi yang penulis buat adalah lokasi penelitian dan dana yang digunakan adalah dana zakat 2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Mas Deden tentang Badan Amil Zakat Kota Depok ditemukan bahwa program pemberdayaan masyarakat disana dilakukan dalam bentuk pinjaman Qhardul Hasan atau meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan Optimalisasi program pengelolaan zakat di BAZ Kota Depok melaui kegiatan-kegiatan melayani masyarakat miskin dalam keadaaan darurat (sakit dan pendidikan). Sedangkan untuk pengelolaan zakat yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat miskin, yang bertujuan pada pengentasan kemiskinan.9 Perbedaan dengan skripsi yang penulis buat terletak kepada lokasi serta pelajaran dan motivasi yang diberikan kepada anggota
8
Ayu Prima Ananda, “Pemberdayaan Ekonomi Pedagang Kecil Melalui Pinjaman MIkro Masjid Jami Bintaro Jaya Rawa Papan Kelurahan Bintaro Jakarta Selatan,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009) 9 Mas Deden Bahruddin, “Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Optimalisasi Zakat (Studi Kasus Keberadaan Badan Amil Zakat Kota Depok),” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011)
13
3. Berdasarkan hasil dari penelitian saudari qonita dapat disimpulkan bahwa mengaplikasikan mekanisme bermuamalah menurut tuntunan syariah islam. Semua transaksi muamalah yang dilakukan menggunakan mekanisme yang sesuai dengan standar muamalah yang disepakati, yaitu muamalah syariah islam seperti bagi hasil yang sesuai nisbah yang disepakati Memudahkan akses permodalan dan pengelolaan kegiatan usaha bagi masyarakat bawah dan menengah. BMT Usaha Mulya berupaya menciptakan program untuk menanggulangi masalah permodalan yang dialami oleh oengusaha kecil mikro. BMT juga melakukan pembinaan agar nasabah yang telah diberikan modal tersebut tidak salah langkah dalam mengembangkan usahanya.10 Perbedaan dengan skripsi yang penulis buat adalah lokasi serta edukasi yang diberikan oleh BAZNAS
F.
Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan, penulis membuat kerangka penulisan
dengan sistematis yang mana terdiri dari 5 Bab dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab, yakni sebagai berikut : BAB I
Bab ini merupakan Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah; Pembatasan dan Perumusan Masalah; Tujuan dan Manfaat Penelitian; Metodologi Penelitian yang digunakan; Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.
10
Qonita Lutfiyah, “Efektivitas Program Pembiayaan Usaha Kecil Mikro BMT (BaitulMaal wa Tamwil) Di Kelurahan Kotabaru Bekasi Barat,” (Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Uiversitas Islam Negeri Jakarta, 2014)
14
BAB II
Bab ini merupakan penjelasan tentang tinjauan teori, yang meliputi pembahasan tentang Pengertian peran, Peranan pekerja dan organisasi pengelolaan pengembangan masyarakat, Pengertian kemiskinan, Pengertian Usaha kecil mikro
BAB III
Bab ini merupakan penjelasan tentang gambaran umum profil KUM3 dan profil lembaga, yang meliputi gambaran umum dari Badan Amil Zakat Nasional Kota Bekasi (BAZNAS Kota Bekasi) serta visi misi dari Badan Amil Zakat Nasional Kota Bekasi (BAZNAS Kota Bekasi)
BAB IV
Bab ini merupakan pembahasan tentang Analisis Data dan Temuan lapangan,
yang
meliputi
konsep
pendampingan
program;
pelaksanaan program KUM3 serta Kontribusi terhadap penerima bantuan. BAB V
Bab ini merupakan penutup yang berisi Saran dan Kesimpulan
15
BAB II TINJAUAN TEORITIS A.
Peran Pengertian Peran Berbicara mengenai peran, tentu tidak bisa dijelaskan dengan status
(kedudukan), walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, peran diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang berbeda. Akan tetapi kelekatannya sangat terasa sekali. Seseorang dikatakan berperan atau memiliki peranan karena dia mempunyai status dalam masyarakat, walaupun kedudukannya itu berbeda antara satu dengan orang lain tersebut.Akan tetapi masing-masing darinya berperan sesuai dengan statusnya. Dalam Kamus besar Bahasa Indonesia peran adalah : bagian dari tugas utama yang harus dilakukan1. Sedangkan grass Massan dan A.W Mc. Eachern sebagaimana dikutip oleh David Berry mendefinisikan peran sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan pada individu yang menempati kedudukan sosial tertentu.2 Harapan tersebut masih menurut David Berry, merupakan imbangan dari norma-norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan-peranan itu ditentukan oleh norma-norma didalam masyarakat,3 artinya seseorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat di dalam pekerjaanya dan dalam pekerjaan-pekerjaan lainnya.4 1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Balai Pustaka,1988), h. 667 2 N. Grass, W.S. Masson and A.W. Mc. Eachern. David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, (Jakarta: Ke-3, h. 99 3 Ibid 4 N. Grass, W.S. Masson and A.W. Mc. Eachern. David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi, (Jakarta: Ke-3, h. 100
15
besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Exploration Role Analysis, dalam Raja Gravindo Persada, 1995), cet.
Exploration Role Analysis, dalam Raja Gravindo Persada, 1995), cet.
16
Dari penjelasan tersebutdi atas terlihat suatu gambaran bahwa yang dimaksud dengan peran merupakan kewajiban-kewajiban dan keharusankeharusan yang dilakukan seseorang karena kedudukannya di dalam status tertentu dalam suatu masyarakat atau lingkungan di mana dia berada. B.
Pendamping Proses sejarah lahirnya dan perkembangan dari lembaga swadaya
masyarakat di bumi ini sebagian besar inisiatornya adalah pendamping dari luar komunitas dampingan yang bertugas dan berfungsi melakukan aksi kebudayaan dan upaya menemani rakyat atau komunitas melalui proses transformasi sosial menuju cita-cita yang diharapkan bersama. Dilihat dari kosakata bahwa istilah pendamping terdiri dari 2 (dua) suku kata, yaitu: Pen (pe) dan damping. Suku kata Pen (pe) mengartikan individu, orang yang sedang melakukan pekerjaan atau aktivitas tertentu. Suku kata damping mempunyai arti sisi atau samping terdekat, Mitra, Setara, Teman. Maka dapat diterangkan bahwa makna pendampingan adalah: “Individu atau seseorang yang melakukan aktivitas menemani secara dekat dan mempunyai kedudukan setara dengan yang ditemani” Prinsipnya antara yang ditemani dan yang menemani tak ada yang dirugikan atau pun ketergantungan, merasa paling pintar dan bodoh. Intinya bahwa harkat dan martabat setiap manusia adalah sama. Setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan, pernah berhasil dan gagal. Pendampingan sosial merupakan satu strategi yang sangat menentukan keberhasilan program pemberdayaan masyarakat. Sesuai dengan prinsip pekerjaan sosial, yakni “membantu orang agar mampu membantu dirinya sendiri”.
17
Pemberdayaan
masyarakat
sangat
memperhatikan
pentingnya
partisipasi
masyarakat yang kuat. Dalam konteks ini, peranan seorang pekerja sosial seringkali diwujudkan dalam kapasitasnya sebagai pendamping, bukan sebagai penyembuh atau pemecah masalah secara langsung5 Ada beberapa peranan yang dilakukan oleh pekerja pengembangan masyarakat. Dalam suatu dimensi waktu tertentu, seorang pekerja pengembangan masyarakat dapat berperan sebagai enabler atau organizer atau educator. Peranan ini bergerak dari satu ke lainnya, sehingga ia memiliki peranan ganda. Oleh karena itu,tampak jelas peranan yang disandang oleh pekerja pengembangan masyarakat lebih sebagai seorang yang generalis. Meskipun demikian, peranan seorang pekerja pengembangan masyarakat menurut Fredian Tonny Nasdian dapat dikategorikan kedalam tiga peranan seperti berikut ini: 1.
Facilitative Roles (Fasilitator) Dalam proses fasilitatif, peranan yang dapat dilakukan oleh pekerja pengembangan masyarakat antara lain sebagai: a.
orang yang mampu membantu anggota komunitas agar mereka berpartisipasi dalam program pengembangan masyarakat, dengan memberikan inspirasi, semangat, rangsangan, inisiatif, energy, dan memotivasi sehingga mampu bertindak. Animator yang berhasil memiliki cirri-ciri :bersemangat, memiliki komitmen, memiliki integritas, mampu berkomunikasi dengan berbagai kalangan, mampu menganalisis dan mengambil langkah yang tepat dan mudah bergaul dan terbuka (animator).
5
Edi Suharto, Ph.D, “Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial”. (Bandung: PT Rafika Aditama, 2009). h, 93
18
b.
orang yang mampu memndengar dan memahami aspirasi anggota komunitas, bersikap netral, mampu mencari jalan keluar, dan mampu bernegosiasi (negosiator)
c.
orang yang mampu memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan komunitas (supporter)
2.
Educational Roles (Pendidik) Pengembangan masyarakat adalah suatu proses belajar yang terus-
menerus, yang berusaha menumbuhkan kesadaran, menyampaikan informasi kepada anggota komunitas, menciptakan konfrontasi antar kelompokkelompok dalam suatu komunitas untuk menciptakan dinamika internal dari suatu komunitas, dan memberikan pelatihan berdasarkan topic yang sesuai dengan kebutuhan anggota pengembangan masyarakat. 3.
Technical Roles (Teknikal) Dalam proses pengembangan masyarakat perlu melibatkan keahlian dan
teknik-teknik yang khas, terutama untuk melakukan need assasement seperti: kemampuan menyampaikan informasi dan data, kemampuan mengelola program, dan pengawasan keuangan program pengembangan masyarakat. 6 Ketrampilan Inti Pekerja Community Development Berdasarkan beragam peranan dari pekerja pengembangan masyarakat dan pengalaman di lapangan, maka dapat dirumuskan beberapa ketrampilan penting (disebut keterampilan inti) yang sangat perlu dimiliki oleh pekerja pengembangan masyarakat, yaitu:
6
Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2014), Hal.145-147
19
1. Berkomunikasi Interpersonal pekerja pengembangan masyarakat berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu dituntut kemampuan berkomunikasi agar pribadi yang baik. Kapasitas yang dituntut dari komunikasi diantaranya: dalam percakapan, komunikasi harus langsung dan terfokus, memperhatikan kultur dan tradisi, dan mampu menggunakan “body language” 2. Mengelola Kegiatan/Program Pekerja pengembangan masyarakat mampu mengelola kegiatan anggota komunitas dan membantu mereka dalam berorganisasi sehingga menghasilkan manajemen dan organisasi yang efektif. 3. Pengawasan keuangan program pengembangan masyarakat Pekerja pengembangan masyarakat harus mampu mengawasi program keuangan sehingga tercipta sistem keuangan yang berjalan baik serta sesuai dengan harapan program itu sendiri C.
Kemiskinan 1)
Definisi dan dimensi kemiskinan Kemiskinan menurut Suharto merupakan konsep dan fenomena yang
berwayuh wajah, bermatra multi dimensional. SMERU, misalnya, menunjukkan bahwa kemiskinan memiliki beberapa ciri: a. Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan, sandang, dan papan) b. Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, saniitasi, air bersih dan transportasi)
20
c. Ketiadaan jaminan masa depan(karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga) d. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun missal e. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan keterbatasan sumber alam f. Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat g. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental h. Ketidakmampuan dan ketidak beruntungan sosial (anak terlantar, wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marjinal dan terpencil) Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi, David Cox membagi kemiskinan dalam beberapa dimensi: a) Kemiskinan yang diakibatkan globalisasi. Globalisasi menghasilkan pemenang dan yang kalah. Pemenang umumnya adalah negara-negara maju.
Sedangkan
negara-negara
berkembang
seringkali
semakin
terpinggirkan oleh persaingan dan pasar bebas yang merupakan persyaratan globalisasi. b) Kemiskinan yang berkaitan dengan pembangunan. Kemiskinan subsisten (kemiskinan akibat rendahnya pembangunan), kemiskinan pedesaan (kemiskinan akibat peminggiran pedesaan dalam proses pembangunan), kemiskinan perkotaan (kemiskinan yang disebabkan oleh hakekat dan kecepatan pertumbuhan perkotaan )
21
c) Kemiskinan konsekuensial. Kemiskinan yang terjadi akibat kejadiankejadian lain atau factor-faktor eksternal di luar si miskin, seperti konflik, bencana alam, kerusakan lingkungan, dan tingginya jumlah penduduk. Kemiskinan merupakan masalah social yang senantiasa hadir ditengahtengah masyarakat, khususnya di Negara-negara berkembang.Kemiskinan senantiasa menarik perhatiasn berbagai kalangan, baik para akademisi maupun para praktisi. Berbagai teori, konsep dan pendekatanpun terus menerus dikembangkan untuk menyibak tirai dan “misteri” kemiskinan ini. Di Indonesia masalah kemiskinan merupakan masalah social yang relevan untuk dikaji terus menerus.Ini bukan saja karena masalah kemiskinan yang telah ada sejak lama, melaikan pula karena kini gejalanya semakin meningkat. Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi ekonomi, khususnya pendapatan dalam bentuk uang ditambah dengan keuntungankeuntungan non-material yang diterima oleh seseorang. Namun demikian, secara luas kemiskinan juga kerap didefinisikan sebagai kondisi yang ditandai oleh serba kekurangan : kekurangan pendidikan, keadaan kesehatan yang buruk, dan kekurangan transportasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kemiskinan itu bersifat kompleks, karena dapat diartikan sebagai kemiskinan ekonomis, budaya, sosial, psikologis, religi, bahkan sampai politik.Kemiskinan dapat pula dilihat mulai dari dimensi fisik sampai nonfisik, mulai dari ukuran kuantitatif sampai yang kualitatif. pada
22
hakekatnya
kemiskinan
adalah
keadaan
dimana
seseorang
tidak
memperoleh kesempatan untuk memiliki asset dan hak 2) Ukuran dan Kriteria Kemiskinan Sebagai negara terbesar di Asia Tenggara – sebuah bangsa berkepulauan yang mencakup lebih dari 300 suku – Indonesia telah memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik sejak mengalami krisis finansial Asia di akhir 1990an. Menurut data Bank dunia yang telah diperbaharui pada tanggal 5 april 2016 menyebutkan bahwa Pendapatan kotor per kapita nasional terus meningkat, dari $560 pada tahun 2000 hingga $3.630 pada 2014. Saat ini Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, dengan ekonomi terbesar kesepuluh berdasarkan paritas daya beli, dan merupakan anggota G-20.
Indonesia telah berhasil mengurangi
kemiskinan lebih dari setengahnya sejak tahun 1999, menjadi 11,2% pada tahun 2015. Rencana ekonomi Indonesia mengikuti rencana pembangunan jangka panjang untuk tahun 2005-2025. Rencana ini dibagi dalam periode lima tahun, masing-masing dengan prioritas pembangunan yang berbeda. Rencana pembangunan jangka menengah saat ini – yang merupakan tahap ketiga dari rencana jangka panjang – terentang antara tahun 2015-2020, berfokus antara lain pada pembangunan infrastruktur dan peningkatan program bantuan sosial untuk pendidikan dan pemeliharaan kesehatan. Pengalihan anggaran belanja negara ini bisa dilakukan setelah pemerintah mereformasi kebijakan subsidi energi
23
yang berkepanjangan. Kini pemerintah bisa berinvestasi lebih besar pada program-program yang memberikan dampak langsung pada masyarakat miskin dan hampir miskin, demikian pula dengan peningkatan investasi dalam bidang infrastruktur. Namun tantangantantangan tetap mewarnai tujuan pembangunan Indonesia. Akibat melemahnya permintaan komoditas mesin pertumbuhan bagi ledakan ekonomi Indonesia pada dekade lalu pertumbuhan GDP Indonesia melambat sejak 2012. Kecepatan pertumbuhan dalam investasi permanen, ekspor dan konsumsi telah berkurang dan perkembangan ini juga mempengaruhi tingkat penurunan kemiskinan. Pada 2007 hingga 2011 angka kemiskinan berkurang hingga 1% setiap tahunnya, tapi angka ini turun ke 0,3% per tahun sejak 2012. Dari 252 juta penduduk Indonesia, masih ada 28,6 juta orang yang hidup di bawah garis kemiskinan dan sekitar 40% dari mereka masih berada di sekitar garis kemiskinan nasional yang dipatok di angka Rp330.776 per orang per bulan ($22.60). Pelemahan ini juga mempengaruhi pasar tenaga kerja, dimana tingkat pertumbuhan pekerjaan lebih rendah dari tingkat pertumbuhan populasi. Layanan publik masih belum mencapai tingkat yang memadai bagi negara berstandar pendapatan menengah. Pada akhirnya hal ini membawa pengaruh buruk pada indikator-indikator kesehatan dan pendidikan masyarakat. Sebagai contoh, tingkat angka kematian ibu di Indonesia adalah 126 kematian per 100.000 kelahiran hidup, lebih tinggi dari target
24
Tujuan Pembangunan Milenium (MDG) yang berada di angka 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Sekitar 37% dari balita mengalami stunting, pertanda pertumbuhan otak yang terganggu, yang akan berpengaruh terhadap pilihan-pilihan hidupnya di masa depan. Iklim investasi, meskipun rata-rata positif, terus menghadapi ketidakpastian regulasi dan biaya logistik yang tinggi. Namun peluncuran sejumlah paket-paket reformasi telah menunjukkan keinginan kuat pemerintah untuk meyakinkan investor bahwa Indonesia membuka diri terhadap dunia usaha. Paket-paket ini meliputi Daftar Investasi Negatif, yang mencakup sekitar 600 sektor yang mewakili sekitar 70% perekonomian nasional.7 3) Sebab-Sebab dan Proses Terjadinya Kemiskinan dan Kesenjangan Pemerataan Penulis
buku
Asian
Drama,
yaitu
Gunnar
Myrdal,
menyimpulkan bahwa “Orang miskin itu miskin karena mereka miskin”. Pendapat lain menyebutkan bahwa penyebabnya adalah kolusi antara para pengusaha dengan para birokrat dan elit militer. Kolusi yang begitu biasa terhadap dana rakyat, yang seharusnya diperuntukkan bagi pembangunan. Kolusi antara kekuasaan dan usaha yang berorientasi keuntungan telah mengakibatkan korupsi atas danadana
Negara
dan
berbagai
penyelewengan
kekuasaan,
serta
kebijaksanaan pembangunan, yang pada gilirannya mendorong terjadinya kesenjangan antara si kaya dan si miskin. 7
. http://www.worldbank.org/in/country/indonesia/overview#1 Diakses pada tanggal 1 mei 2016 hari minggu pukul 15.27 WIB
25
Pendapat lainnya adalah “Efek Pengikisan Baik” atau “Backwash effect”, sehingga yang kecil semakin kecil. Suatu system nilai yang terdapat di dalam hubungan antar masyarakat, ikut menciptakan penduduk miskin. Dalam hal ini, masyarakat ikut memberikan andil bagi terciptanya masyarakat miskin. Di daerah-daerah tertentu, terdapat aspek kultural yang mengakibatkan terjadinya proses kemiskinan, misalnyaa system pewarisan tanah kepada ahli waris, yang antara lain menyebabkan munculnya petani-petani gurem dan buruh-buruh tani di jawa. Proses kemiskinan seringkali juga timbul secara tidak disadari dalam hubungan sosial yang berkembang dalam masyarakat sendiri Pendapat lain mengatakan bahwa penyebab kemiskinan adalah karena
“mereka
dimiskinkan”.
Sebenarnya
istilah
tersebut
dimunculkan sekitar tahun 1987 yakni menjelang pembuatan naskah GBHN 1988, tetapi mendapat tentangan keras. Padahal sejak tahun 1973 sayogyo telah memunculkan istilah “Garis Kemiskinan”8 Sebab lain adalah tiadanya teknologi dan kemampuan SDM mengelola teknologi. Dalam kaitan ini kemiskinan bersumber dari ketidak mampuan menguasai asset, baik asset fisik berupa alat-alat produksi, modal, mesin, peralatan, tanah dan tenaga kerja serta asset non fisik yakni kesehatan, pendidikan, keterampilan, manajemen, informasi dan teknologi.Orang menjadi miskin karena tidak mampu memiliki asset-
8
Ibid Hal. 11
26
aset tersebut, yang sebenarnya merupakan sumber pendapatan dan penghidupan. D.
Usaha Kecil Mikro 1. Pengertian Usaha Kecil Mikro Usaha Kecil Mikro adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang-perorangan atau badan usaha di semua sektor ekonomi. Pada prinsipnya, pembedaan antara Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menegah dan Usaha Besar umumnya didasarkan pada nilai aset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omzet rata-rata per tahun, atau jumlah pekerja tetap. Dalam konteks Indonesia, kriteria usaha penting dibedakan untuk penentuan kebijakan yang terkait. Skala usaha dibedakan menjadi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan usaha besar. Penyebutan UKM adalah untuk ketiga skala usaha selain usaha besar, yakni usaha menengah, kecil dan mikro. Dalam kehidupan sehari-hari, usaha mikro dan usaha kecil mudah dikenali dan mudah dibedakan dari usaha besar. Awali Rizky menyatakan bahwa usaha mikro adalah usaha informal yang memiliki aset, modal, omzet yang amat kecil.9 Di Indonesia, definisi UMKM di ataur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Dalam Bab 1 (Ketentuan Umum), Pasal 1 dari Undang-Undang tersebut dinyatakan bahwa:
9
Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 41.
27
a.
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tersebut. Dengan kriteria ini, Usaha Mikro adalah unit usaha yang memiliki nilai aset paling banya Rp 50 juta, atau dengan hasil penjualan tahunan paling besar Rp 300 juta.
b.
Usaha Kecil adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Mikro atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimakasud dalam Undang-Undang tersebut. Dengan kriteria Usaha Kecil dengan nilai aset lebih dari Rp 50 juta sampai dengan paling banyak Rp 500 juta, atau memilki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300 juta hingga maksimum Rp 2.500.000.000,00.
c.
Usaha Menengah adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Mikro atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tersebut. Dengan kriteria Usaha Menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta hingga paling banyak Rp 10 milyar, atau memilki hasil
28
penjualan tahunan di atas Rp 2 milyar lima ratus juta samapai paling tinggi Rp 50 milyar.10 Sedangkan usaha kecil, berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1995, memiliki pengertian, “segala kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini”. Menurut Hafsah, pengertian usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar.11 2. Fungsi dan Peran Usaha Kecil Mikro Diakui bahwa usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memainkan peran penting di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara sedang berkembang, tetapi juga di negaranegara maju. Di negara maju UMKM sangat penting, tidak hanya kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan usaha besar. Di negara sedang berkembang UMKM juga berperan sangat penting, khususnya dari perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan kemiskinan, serta pembangunan ekonomi perdesaan. Karena itu, dengan menyadari betapa pentingnya UMKM, tidak mengherankan kenapa pemerintah di hampir
10
Tulus TH Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting (Jakarta: LP3ES, 2012), h. 56. 11 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 43.
29
semua negara sedang berkembang (termasuk Indonesia) sudah sejak lama mempunyai berbagai macam program, dengan skim-skim kredit bersubsidi sebagai komponen terpenting, untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan UMKM.12 Dalam konteks Indonesia, sebagaimana data yang bersumber dari BPS bahwa sebagian besar dari usaha nasional adalah berkategori UKM. UKM ini menciptakan lapangan kerja lebih dari 90% dari total usaha nasional dan menyumbangkan sampai dengan 60% output yang dihasilkan usaha nasional pada sektor nonmigas. Hal ini memberikan keyakinan bahwa UKM mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia. UKM seharusnya menjadi salah satu prioritas pembangunan karena langsung menyentuh grassroots sehingga berpotensi menjadi penggerak sektor riil dan pengurang jumlah pengangguran. Salah satu kunci untuk membenahi perekonomian Indonesia secara nasional adalah berakar pada upaya membenahi dan memberdayakan UKM.13
12
Tulus TH Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia: Isu-Isu Penting (Jakarta: LP3ES, 2012), h. 53. 13 Euis Amalia, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam: Penguatan Peran LKM dan UKM di Indonesia (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h. 236.
30
BAB III PROFIL PROGRAM KUM3 BAZNAS KOTA BEKASI
A.
Profil KUM3 1.
Gambaran Umum KUM3 Komunitas usaha mikro muamalat berbasis masjid (KUM3) adalah
program pendayagunaan dana zakat, infak, dan sodaqoh (ZIS) yang bertujuan membangun keimanan dan ketaqwaan mustahik. Serta pada saat yang bersamaan mendorong peningkatan pendapatan mustahik melalui pembinaan/pendampingan usaha dan pemanfaatan dana KUM31 Pertimbangan dipilihnya masjid sebagai pusat pemberdayaan masyarakat KUM3 atau centre of activities a. Proses perubahan social dan religious akan lebih cepat jika dilaksanakan di masjid. b. Pembinaan iman dan takwa akan lebih optimal jika dilakukan di masjid. c. Masjid memiliki sejumlah fasilitas yang dapat digunakan dalam membangun keimanan dan ketakwaan peserta. d. Program ini akan lebih mudah diterima oleh masyarakat jika dimulai dari masjid. Nilai-nilai yang hendak dihidupkan kembali melalui KUM3 adalah hidup berjama’ah, bersatu dalam keberagaman, kepemimpinanKonsep memakmurkan masjid dalam perspektif KUM3 adalah 1
BaitulMaal Muamalat(BMM), Buku Materi Kewirausahaan Pendamping KUM3 2013 (Jakarta: BMM,2013). H. 106
30
31
a. Masjid sebagai pusat aktivitas ibadah peserta b. Masjid sebagai pusat aktivitas social c. Masjid sebagai sarana penumbuhan potensi ekonomi peserta d. Masjid sebagai pusat pelatihan usaha Dengan digulirkannya program KUM3 di sebuah masjid juga diharapkan jumlah jamaah yang masuk ke dalam masjid semakin banyak, masjid menjadi lebih semarak dengan kegiatan pemberdayaan. Peserta KUM3 adalah mustahik pengusaha mikro dan tinggal disekitar masjid yang menjadi mitra program KUM3 hal tersebut karena sumber dana yang digunakan untuk program ini adalah dana zakat. 2.
Latar Belakang Program KUM3 Paradigma dasar yang mengilhami kelahiran program Komunitas Usaha Mikro Muamalat Berbasis Masjid (KUM3) adalah keprihatinan terhadap kemiskinan di Indonesia, kemskinan di Indonesia tak sekedar terjadi karena struktur dan budaya masyarakat. Kemiskinan juga tak hanya disebabkan oleh sulitnya masyarakat miskin mendapatkan akses sumber permodalan ( faktor produksi) Lebih dari itu BAZNAS Kota Bekasi meyakini bahwa kemiskinan sangat erat kaitannya dengan persoalan keimanan dan ketaqwaan masyarakat. Sebagain mana termaktub dalam Al Quran : “ Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka ternyata mendustakan (ayat-ayat kami), maka kami siksa
32
mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (Al A’raf 7:96) Program KUM3 merupakan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam rangka mengurangi kemiskinan yang dimulai dari pembangunan aspek maknawiyah masyarakat. Yang dimaksud dengan aspek maknawiyah adalah kesadaran yang kuat bahwa keimanan dan ketakwaan kepada Allah akan mendatangkan keberkahan dalam hidup 3.
Visi dan Misi Program KUM3 Visi Terwujudnya komunitas usaha mikro berbasis masjid yang berkarakter, tumbuh, dan peduli Misi a. Memfasilitasi komunitas usaha mikro melaui pendayagunaan dana ZIS b. Meningkatkan peran masjid dan memakmurkannya c. Mendorong tumbuh dan meningkatnya kesholihan peserta dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya d. Mendorong berkembangnya bisnis/usaha peserta e. Mendorong tumbuhnya kepedulian peserta
4.
Bentuk Kegiatan KUM3 terdiri dari beberapa aktivitas a. Penumbuhan modal sosial dalam masyarakat dengan pembentukan kelompok yang solid dan mudah dikendalikan
33
b. Pembinaan mental spiritual peserta melaui kegiatan pengajian atau pertemuan rutin pekanan c. Pendampingan usaha melaui kegiatan pelatihan dan fasilitasi pemasaran produk peserta d. Pemberian dan pemanfaatan dana KUM3 e. Melakukan pola tanggung renteng atau membantu temannya dala pengembalian angsuran dan aktivitas lainnya, jika sedang dalam kesulitan2 B . Profil Singkat BAZNAS Kota Bekasi. Badan Amil Zakat Nasional Kota Bekasi atau disingkat BAZNAS Kota Bekasi adalah sebuah Badan yang bertugas mengumpulkan, mengelola dan mendistribusikan zakat, serta menjadi otak terlaksananya program KUM3. BAZNAS Kota Bekasi sesuai misi yang diemban berusaha mewujudkan masyarakat Bekasi sadar zakat dan manfaat zakat. BAZNAS Kota Bekasi dibentuk dan dikukuhkan berdasarkan : 1. UU No. 38 Tahun 1999 Tantang Pengelolaan Zakat. Dengan tata kerja dan organisasi yang sesuai dengan profesionalisme dan transparasi para pengelolanya. 2. Keputusan Mentri Agama RI No. 581 1999 tentang Pelaksanaan UU No. 38 Tahun 1999 3. Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 37 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Zakat dan Pengurus Badan Amil Zakat Propinsi Jawa Barat. 4. Keputusan Walikota Bekasi No. 451.12/Kep.291.Kesos/VIII/2008 2
h.108
. BMM (baitulmaal Muamalat), Membangun Karakter Kaya Bagi Umat, Jakarta, 2013,
34
BAZNAS Kota Bekasi merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggungjawab dalam kegiatan pengelolaan zakat yang meliputi kegiatan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat. Adapun ruang lingkup tugas dan fungsi BAZNAS Kota Bekasi yaitu di wilayah Kota Bekasi.
1.
Visi dan Misi Lembaga Visi a. Zakatku Kesejahteraanmu Misi a. Mengembangkan Manajemen Zakat yang Profesional dan Akuntabel b. Meningkatkan Jumlah dan Mengurangi Jumlah Mustahik c. Meningkatkan Pemberdayaan Potensi Ekonomi Umat d. Mewujudkan Masyarakat Bekasi Sehat, Cerdas dan Ihsan.
2. Program dan Kegiatan Lembaga Progaram Komunitas Usaha MIkro Muamalat Berbasis Masjid termasuk
dalam
program
Bekasi
Berdaya.
Serta
rencana
pendistribusian dana zakat BAZNAS Kota Bekasi di bawah ini Program Usaha Produktif BAZNAS Kota Bekasi untuk tahun 2012 ini adalah Program Bekasi Berkah, yang terbagi menjadi empat fokus program yaitu : a.
Bekasi Berdaya
35
Merupakan program pendayagunaan dana ZIS yang diperuntukkan untuk meningkatkan kemandirian para mustahik melalui pelatihan dan pemberian modal usaha. Setiap tahunnya tercipta mitra usaha BAZNAS yang termandirikan usahanya melalui pendampingan dan bantuan bergulir dana ZIS serta program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid b. Bekasi Cerdas Adalah dana ZIS yang didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan para mustahik dalam menyelesaikan sekolahnya. Tak hanya pendidikan formal yang menjadi fokus
program ini,
kursus
peningkatan kapasitas para siswa dhuafa yang berprestasi juga akan dikembangkan ke depan diantaranya melalui keterampilan bahasa dan komputer c. Bekasi Sehat Terdiri dari bantuan biaya pengobatan bagi para Dhuafa dan Layanan Jaminan Persalinan dalam upaya menekan angka kematian ibu melahirkan. Kedepan, akan ditingkatkan kerjasama program secara strategis dengan pihak lain demi meningkatkan secara kuantitas maupun kualitas jumlah penerima manfaat program d. Bekasi Ihsan Mewujudkan kenyamanan masyarakat dalam beribadah menjadi ouput dari program ini. Baik berupa bantuan perlengkapan fisik rumah ibadah hingga menjadikan masjid sebagai mitra program zakat mampu kian mendekatkan BAZNAS dengan objek penerima
36
manfaat. Tahun ini sedikitnya 24 mushollah sudah mengikuti kegiatan Benah Musholla (upaya pelayakan sarana dan prasarana) 3.
Tujuan dan Fungsi BAZNAS Kota Bekasi a. Tujuan 1. Meningkatkan
efektifitas
dan
efisiensi
pelayanan
dalam
pengelolaan zakat. 2. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat serta mewujudkan masyarakat Bekasi Sehat, Cerdas dan Ihsan. b. Fungsi 1. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran para muzakki dalam melaksanakan kewajiban menunaikan Zakat, Infaq dan Shadaqah. 2. Terlaksanaya pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah kepada mustahik sesuai dengan ketentuan syariat Islam. 3. Menyaluran dana zakat yang bersifat bantuan pemberdayaan, yaitu
Membantu
mustahik
untuk
meningkatkan
kesejahteraannya, baik secara perorangan maupun kelompok melalui program atau kegiatan yang berkesinambungan. 4.
Hubungan Organisasi dengan Lingkungan
Kantor BAZNAS terletak di pusat Pemerintahan Kota Bekasi, itu artinya BAZNAS berada diantara dinas dan instansi pemerintahan Kota Bekasi. Hubungan dengan lingkungan sekitar dapat terjalin dengan baik dan bahkan
37
lingkungan sekitar itu jugalah yang paling besar memberikan kontribusi atau penyedia dana Kerjasama dan Jaringan Lembaga 1. BAZNAS 2. BAZNAS Propinsi Jawa Barat 3. Pemerintah Daerah Kota Bekasi 4. Dompet Dhu’afa 5. IMZ dll. BAZNAS Kota Bekasi juga menjadi pusat koordinasi BAZ Kecamatan se-Kota Bekasi yang berjumlah 12 Kecamatan:
Gambar 1. Lokasi BAZ yang menjadi Kordinasi BAZNAS BAZ Bekasi Timur BAZ Rawa Lumbu
BAZ Bekasi Barat
BAZ Pondok Melati
BAZ Mustikajaya
BAZ Bekasi Selatan
BAZNAS KOTA BEKASI
BAZ Bekasi Utara
BAZ Pondok Gede BAZ Bantar Gebang
BAZ Jatiasih BAZ Jati Sampurna
BAZ Medan Satria
38
Selain itu BAZDA Kota Bekasi juga membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) tingkat Kelurahan se-Kota Bekasi yang berjumlah 56 UPZ Kelurahan, yaitu: 1. UPZ Kelurahan Jati Makmur
29. UPZ Kelurahan Marga Hayu
2. UPZ Kelurahan Jati Waringin
30. UPZ Kelurahan Bekasi Jaya
3. UPZ Kelurahan Jati Bening
31. UPZ Kelurahan Duren Jaya
4. UPZ Kelurahan Jati Cempaka
32. UPZ Kelurahan Aren Jaya
5. UPZ Kelurahan Jati Bening Baru
33. UPZ Kelurahan Bojong Menteng
6. UPZ Kelurahan Jati Karya
34. UPZ Kelurahan Sepanjang Jaya
7. UPZ Kelurahan Jati Sampurna
35. UPZ Kelurahan Pengasinan
8. UPZ Kelurahan Jati Rangga
36. UPZ Kelurahan Jaka Mulya
9. UPZ Kelurahan Jati Ranggon
37. UPZ Kelurahan Jaka Setia
10. UPZ Kelurahan Jati Raden
38. UPZ Kelurahan Pekayon Jaya
11. UPZ Kelurahan Jati Murni
39. UPZ Kelurahan Marga Jaya
12. UPZ Kelurahan Jati Melati
40. UPZ Kelurahan Kayuringin Jaya
13. UPZ Kelurahan Jati Warna
41. UPZ Kelurahan Bintara Jaya
14. UPZ Kelurahan Jati Rahayu
42. UPZ Kelurahan Bintara
15. UPZ Kelurahan Jati Sari
43. UPZ Kelurahan Kranji
16. UPZ Kelurahan Jati Luhur
44. UPZ Kelurahan Kota Baru
17. UPZ Kelurahan Jati Rasa
45. UPZ Kelurahan Jaka Sampurna
18. UPZ Kelurahan Jatiasih
46. UPZ Kelurahan Harapan Mulya
19. UPZ Kelurahan Jati Mekar
47. UPZ Kelurahan Kali Baru
20. UPZ Kelurahan Jati Kramat
48. UPZ Kelurahan Medan Satria
21. UPZ Kelurahan Ciketing Udik
49. UPZ Kelurahan Pejuang
22. UPZ Kelurahan Sumur Batu
50. UPZ Kelurahan Harapan Jaya
23. UPZ Kelurahan Cikiwul
51. UPZ Kelurahan Kaliabangtengah
24. UPZ Kelurahan Bantar Gebang
52. UPZ Kelurahan Perwira
25. UPZ Kelurahan Pedurenan
53. UPZ Kelurahan Harapan Baru
26. UPZ Kelurahan Cimuning
54. UPZ Kelurahan Teluk Pucung
27. UPZ Kelurahan Mustika Jaya
55. UPZ Kelurahan Marga Mulya
28. UPZ Kelurahan Mustika Sari
56. UPZ Kelurahan Rawa Lumbu
Sumber : BAZNAS Kota Bekasi
39
BAB IV ANALISIS DAN TEMUAN DATA Analisis
tentang
peran
pendamping
BAZNAS
Bekasi
dalam
menanggulangi kemiskinan melalui program komunitas usaha mikro muamalat berbasis masjid (KUM3) studi kasus masjid Darul Hikmah Rawalumbu, dikaji menggunakan teori peran yang dikemukakan oleh tokoh Fredian Tonny Nasdian. Teori peran Nasdian adalah teori yang mencakup tiga peranan yakni Fasilitative Roles (Fasilitator), Educational Roles (Pendidik), Technical Roles (Teknik) dengan menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta yang ada didalam masyarakat. Tujuan teori peran ini adalah mampu membantu anggota komunitas agar mereka berpartisipasi dalam program pengembangan masyarakat, dengan memberikan inspirasi, semangat, rangsangan, inisiatif, energy, dan memotivasi sehingga mampu bertindak, menciptakan konfrontasi antar kelompok kelompok dalam suatu komunitas untuk menciptakan dinamika internal dari suatu komunitas, kemampuan menyampaikan informasi dan data, kemampuan mengelola program, dan pengawasan keuangan program pengembangan masyarakat Pendamping dalam suatu program menentukan sukses atau tidaknya sautu program, seperti pada program Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid, pendamping dijadikan jembatan demi terciptanya peningkatan ekonomi dari program yang digagas BAZNAS kota bekasi.
39
40
Analisis yang saya temukan adalah ketika seorang pendamping ikut membantu berjalannya suatu program ditmukan adanya peningkatan pendapatan dari anggota KUM3 dari 25 orang yang ikut dalam program KUM3 yaitu : NYAI
IDA JL.DALANG RT.09 /RW.01 NO. 54
TUKANG TEMPE
KURNIATI SUNAH
JL.DALANG RT.09 /RW.01 BJ, WR. NASI RAWALUMBU
TOASIH
JL.DALANG RT.09 /RW.01 BJ, WR. NASI RAWALUMBU
SUSMIYATI
JL.DALANG RT.09 /RW.01 NO. 25
TOKO BAJU(OL)
MINAH
JL.DALANG RT.09 /RW.01 NO. 27
DAGANG BASO
SRI HARMININGSI
JL.DALANG RT.09 /RW.01 BJ, RAWALUMBU
JUAL
BENSIN
ECERAN
H WAMARMIN
JL.DALANG RT.09 /RW.01 BJ, WR.KELONTONG RAWALUMBU
SAAN
JL.DALANG RT.09 /RW.01 NO. 37
UUM
JL.DALANG RT.09 /RW.01 BJ,
RUSMIATI
RAWALUMBU
RIAMAH
JL.DALANG RT.09 /RW.01 BJ, RAWALUMBU
TUKANG BUBUR JUALAN PER
WR KELONTONG
41
MIHIDIN
JL. SETIA RT. 07 / RW 01
WR. PULSA
BJ, RAWALUMBU HADI SUCIPTO
KP. RAWAROKO RT.07/01 BJ.RAWALUMBU
WR. KELONTONG
SLAMET W.
KP. RAWAROKO RT. 07/01 NO. 33
WR.NASI UDUK
SUSANTI
KP. RAWAROKO RT. 07/01 BJ, DAGANG SAYUR RAWALUMBU
YAYAH
KP. RAWAROKO RT. 07/01 BJ, CUCI STEAM
BADRIYAH
RAWALUMBU
ELI
KP. RAWAROKO RT. 07/01 NO 69
DAGANG
KP. RAWAROKO RT. 07/01 BJ,
DAGANG
KISNAWATI SUYANTI
RAWALUMBU NAMIH
KP. RAWAROKO RT. 07/01 BJ,
DAGANG
RAWALUMBU PAINAH
KP. RAWAROKO RT. 07/01 BJ,
DAGANG
RAWALUMBU SRI WAHYUNI
KP. RAWAROKO RT. 07/01 BJ,
DAGANG
RAWALUMBU RINI
KP. RAWAROKO RT.08/01 BJ, DAGANG SAYUR RAWALUMBU
MUNIAH
KP. RAWAROKO RT.08/01 BJ, WR KELONTONG RAWALUMBU
42
ICAH
KP. RAWAROKO RT.08/01 BJ, WR.SAYUR RAWALUMBU
SRI LILI
KP. RAWAROKO RT.08/01 BJ, WR NASI RAWALUMBU
ENI ROSRINI
KP. RAWAROKO RT.08/01 BJ, WR.KELONTONG RAWALUMBU
Mendapatkan bantuan modal serta mendapatkan tambahan ilmu berupa motivasi serta pengajian yang diadakan seminggu sekali, dari 25 orang itu sebagian usahanya mengalami peningkatan yang cukup beik meskipun tidak terlalu besar paling tidak ada perbedaan dengan sebelum menerima bantuan. Seperti diantaramua wa Marmin pedagang kelontong, penghasilan nenek ini meningkat 10 ribu dan 20 ribu setiap harinya berkat tambahan modal yang diberikan KUM3 dan ada juga pak Hadi Sucipto yang penghasilannya bertambah kisaran 200 ribu setiap bulannya, pak Saan yang berprofesi sebagai tukang bubur Alhamdulillah sudah bias melebarkan usahanya, beliau selain berdagang bubur juga menjual kerupuk-kerupuk kecil disekitar dagangannya dan Alhamdulillah perkembangannya membuahkan hasil Ibu Sri Lili pedagang nasi uduk yang Alhamdulillah sudah bisa mengembangkan usahanya yang tadinya jumlah lauknya sedikit sekarang bisa lebih bervariatif dan membawa keuntungan yang lebih banyak dan ibu Namih yang berprofesi sebagai pedagang lauk keliling sekarang sudah bisa membeli etalase untuk makanannya dan bisa menjajakan dagangannya dirumah
43
Ibu Sri Harminingsih yang berprofesi sebagai pedagang bensin kini sudah mengembangkan usaha yang semula hanya menjual 30 botol sehari kini bisa menjual kurang lebih 40 sampe 50 botol perharinya uangnya dipergunakan untuk membeli botol dan membeli jenis bahan bakar lain seperti pertamax dan pertalite dan bang Midin yang berjualan pulsa kini dapat mengembangkan usahanya dengan menjual aksesoris handphone mulai dari batre hingga pelindung hp (case) Tentunya yang namanya usaha tidak selalu berjalan mulus, ada yang untung ada juga yang rugi contohnya ibu Yayah yang suaminya berprofesi sebagai tukang cuci steam seolah profesinya hanya jalan ditempat mengingat banyak tukang cuci steam yang ada disana serta kurangnya minat orang untuk cuci motor diluar dan lebih memilih cuci motor sendiri. Modal yang bertambah membuat para pedagang dapat mengembangkan usaha dan memperbanyak jenis dagangan yang mereka jual dan saran serta nasihat dari penamping mereka pergunakan untuk kelangsungan dan perkembangan usaha mereka A. Peran Fasilitative Roles Pendamping Program dalam meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui program KUM3 di Masjid Darul Hikmah Kelurahan Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu. Dalam peran
fasilitative roles termasuk didalamnya adalah membantu
anggota komunitas agar mereka berpartisipasi dalam program pengembangan masyarakat, mendengar dan memahami 42aspirasi anggota komunitas, memberikan
44
dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur
dan kegiatan
komunitas (supporter). Program KUM3 yang digagas oleh BAZNAS Kota Bekasi ini, adalah program pendayagunaan dana ZIS (Zakat, Infak, dan Sedekah) yang bertujuan membangun keimanan dan ketaqwaan mustahik. serta pada saat yang bersamaan mendorong peningkatan pendapatan mustahik melalui pembinaan dan pendampingan usaha dan pemanfaatan dana KUM3. Seperti yang diungkapkan oleh Pak Haji Paray Said selaku ketua Bazda Bekasi: “Jadi program KUM3 ini adalah penggunaan zakat produktif, kita tidak bersifat konsumtif saja dalam artian bagi mustahik sekali bagi abis, kita zakat produktif membina tadi itu apalagi mereka ini kan sudah membuka lapangan usaha sendiri itu yang kita dukung termasuk yang kedepannya insyaallah mulai anggaran 2016 ini disamping itu tetap kita tingkatkan kita juga melatih para mustahik yang masih dalam usia produktif anggaplah usia 17,18,19 sampai 40 kita latih”1
Dalam program KUM3 ini, peserta yang difokuskan yakni para mustahik terkhusus yang sudah memiliki usaha, memiliki rumah sendiri atau tinggal bersama keluarga, penanggung jawab nafkah atau pendukung pencari nafkah utama dan tinggal disekitar masjid yang menjadi mitra program KUM3. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Ayat selaku pengurus program KUM3: “Untuk tahun 2013 program kum3 baru fokus pada kecamatan rawalumbu kriterianya adalah yang memiliki KTP asli bekasi, domisili bekasi, tinggal di lingkungan masjid baik itu ibu2 atau bapak2 yg aktif dimasjid itu yg kita
1
Hasil wawancara Pak Haji Paray Said ketua BAZNAZ Bekasi, 20 Januari 2016, Rawalumbu.
45
prioritaskan dan yang sudah memiliki usaha yang butuh modal tambahan dan bukan yang baru mau memulai usaha”2 Hal ini juga diungkapkan oleh pak Hadi selaku penerima manfaat program KUM3: “Setahu saya mah, yang ikut program KUM3 itu orang orang yang berhak menerima zakat, namun dari BAZDA Bekasi, menambahkan kalau orang orang yang menerima bantuan dana KUM3 itu yang sudah punya usaha, untuk ngembangin usahanya”.3 Selain itu hal ini juga diungkapkan oleh Pak Trio selaku pendamping program KUM3: “ya jadi kum3 itu yang bisa berpartisipasi memang masyarakat manapun bisa yang penting pertama dia ada niat buat usaha yang kedua dia memang jamaah masjid yang terdekat dari masjid karena kan kum3 itu komunitas usaha mikro yang berbasis masjid nah dari situ nanti kita saring malaui ada system cara penyaringannya ya nanti ada metodenya cara memilihnya nanti dari situ akan ketahuan mana yang sungguh-sungguh mana yang tidak intinya semua bisa berpartisipasi cuma nanti ada system atau metode yang istilahnya akan ketahuan nih mana orang yang sungguh-sungguh mau usaha gitu intinya jamaah masjid”4 Dalam mendengar dan memahami aspirasi masyarakatnya, pendampingan usaha melalui program KUM3 yakni dengan kegiatan penumbuhan modal sosial dalam masyarakat dengan pembentukan kelompok yang solid dan muda dikendalikan, pelatihan dan fasilitasi produk peserta. selain itu pembinaan mental spiritual peserta juga dibentuk melalui kegiatan pengajian/pertemuan rutin pekanan, pemberian dan pemanfaatan dana KUM3, melakukan pola tanggung renteng atau membantu temannya dalam pengembalian angsuran dan aktifitas lainnya, jika dalam kesulitan.
2
Hasil wawancara Ayat pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, BAZNAS Kota
Bekasi. 3
Hasil wawancara Hadi Sucipto penerima program KUM3, 22 Januari 2016, Rawalumbu. 4 Hasil wawancara Trio pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu.
46
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Ayat selaku pengurus program KUM3: “Memang kita di program kum3 ini mengadakan pertemuan setiap minggunya dan setiap bulannya juga ada dan yang setiap minggu itu fokus dari pendampingnya saja dan dari pihak bazda hanya sebulan sekali dan ketika akhir-akhir paling 2 atau 3 bulan sekali dimana kita selalu memberikan motivasi aja barangkali dan kita selalu mendengarkan aspirasi mereka bagaimana perkembangan atau kesulitan usahanya serta kita juga memotivasi ibadahnya mereka enggak Cuma memotivasi usahanya saja seperti itu”5 Hal ini juga diungkapkan oleh Pak Trio selaku pengurus program KUM3: “Ya jadi setelah kita terbentuk yang namanya kum3 itu kum3 itu kan sebenernya komunitas nah kalo bahasa anak mudanya kita itu bikin gank setelah kita buat nama ganknya itu kum3 setelah sudah terbentuk nanti kita ada pertemuan tiap minggu pertemuan itu biasa diawali pengajian karena itu di masjid kita Tanya udah solat, udah sodaqoh belom kaya agenda Ramadan begitu nah bazda nanti mengontrolnya sebulan sekali ada kunjungan dari bazda seperti itu nah dari situlah baru nanti kalo ada aspirasi kalo ada keinginan-keingina apa disampaikan dalam pertemuan sperti itu Cuma memang dari bazda ga tau apa di minggu kedua atau minggu pertama tergantung dia siapnya gitu yang pasti setiap sebulan sekali itu pasti ada kunjungan”.6 Selain itu hal ini juga diungkapkan oleh Wa Marwin selaku penerima manfaat program KUM3 : “BAZNAS Bekasi sangat baik sekali ingin membantu warga kecil seperti saya. Karena betul yang kami butuhkan sebagai orang kecil tidak hanya bantuan sementara lalu selesai. Namun kami juga pingin punya usaha sendiri. Sehingga kedepannya kami tidak menyusahkan orang lain. Dan kami bisa sejahtera dengan kemampuan kami. Kami dikumpulkan menjadi anggota KUM3 oleh BAZDA Bekasi. Setiap pertemuan di masjid. Kami selalu ditanya kabarnya lalu ingin seperti apa nanti kami ketika kami sudah dapat bantuan”. 7 Untuk memberikan dukungan kepada orang orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan komunitas, Bazda Bekasi melalui program KUM3 memberikan bantuan pinjaman modal sebesar Rp. 2 juta per peserta dengan alokasi Rp. 1450.000 sebagai tambahan modal usaha, dan 50.000 diberikan 5
Hasil wawancara Ayat selaku pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, BAZNAS Kota Bekasi. 6 Hasil wawancara Trio selaku pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu. 7 Hasil wawancara wa marmin penerima program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu.
47
dalam bentuk pembayaran premi asuransi mikro, Rp. 500.000 dalam bentuk barang semisal bumbu dapur untuk modal usaha. Jumlah pinjaman yang akan diperoleh tiap peserta KUM3 berdasarkan kesepakatan
musyawarah
kelompok
dengan
mempertimbangkan
keperluan/kebutuhan usaha anggota kelompok. Jumlah pinjaman setiap anggota kelompok dapat menggunakan uang pinjamannya secara perorangan (individu) atau secara berkelompok. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Hadi penerima program KUM3: “Untuk dukungan BAZNAS Bekasi memberikan kami modal tambahan unuk berdagang. Selain itu kami juga harus aktif dalam kegatan kegiatan KUM3 yang dilakukan di masjid denkat rumah kami. Untuk kegiatan kegiatannya lebih banyak mengingatkan kami tentang agama dan kejujuran”.8 Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak Trio selaku pengurus program KUM3: “Ya istilahnya gini memang bazda itu kan mencari kaya-kaya saya ini kan sebenernya relawan ya mohon map kalau kita katakan relawan itu dah pasti ya orang-orang yang rela gitu tapi tetep bazda memperhatikan walaupun relawan gitu ya tetep memperhatikan gitu dan kontribusinya yang saya alami yang saya alami itu ketika sudah berjalan itu ada kontribusinya sebesar saya sebutin ga nominalnya. Hehehe kalo ke saya itu dukungan mohon map kita dikasih bukan gaji apa namanya ya penghargaan ya uang anedah uang kopi lah seperti itu. Hehe kalo untuk saya si gitu dan peran bazda untuk kegiatan itu ya jadi gitu ketika kita sudah membuat komunitas atau genk dia memberikan bantuan berupa apa namanya itu sodoran bantuan uang sebesar itu 2 juta rupiah satu orang dan hebatnya itu tanpa ada bunga 0% hebatnya itu makanya dia bikin apa namanya ya masyarakat tuh mau tanpa jaminan, jaminannya tuh apa yang penting itu tadi solat, baca quran jadi kepercayaanya kepada Allah aja gitu dan Alhamdulillah karna kan tadi kan saya bilang ketika kita rekrut peserta juga kan ada system nah dari situ kan ketauan mana yang sungguhsungguh mana yang mohon maap kalo bahasanya “gw mah ke masjid cuma mau nyari duit doang” itu akan ketauan seperti itu”.9
8 9
Hasil wawancara Hadi Sucipto penerima program KUM3, 22 Januari 2016, Rawalumbu Hasil wawancara Trio pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu
48
Selain itu, hal ini juga di ungkapkan oleh Bapak Ayat selaku pengurus program KUM3: “Dalam kum3 ini sepertinya tidak ada struktur yah Cuma mereka memang kita masukkan anggota kum3 dan juga mereka itu kegiatannya masing-masing dan usahanya masing-masing Cuma memang per pertemuan saja setiap minggunya oleh pendamping dan setiap bulannya oleh dari pihak bazda kita memberikan dukungan ya mungkin itu yang pertama dan seperti yang sudah kita ketahui kita memberikan bantuan modal uang cash Rp 1.450.000 yang Rp 50.000 lagi kita masukkan dalam asuransi manakala dari mereka ada yang sakit atau ada musibah lainnya dan bisa tercover oleh asuransi dan yang ketiga kita berikan bantuan berupa bumbu-bumbu seharga Rp 500.000 kita berikan free tanpa harus dikembalikan kalo bisa mereka menjual itu seharga Rp 500.000 kalau tidak ya mereka pakai untuk kebutuhan sehari-hari”.10 B. Peran Education Roles Pendamping Program dalam meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui program KUM3 di Masjid Darul Hikmah Kelurahan Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu. Dalam peran education roles didalamnya terdapat proses belajar yang terus-menerus, yang berusaha menumbuhkan kesadaran, menyampaikan informasi kepada anggota komunitas, menciptakan konfrontasi antar kelompok kelompok dalam suatu komunitas untuk menciptakan dinamika internal dari suatu komunitas, dan memberikan pelatihan berdasarkan topik yang sesuai dengan kebutuhan anggota pengembangan masyarakat. Dalam peran
pendamping, proses pendampingan program KUM3
dilakukan dalam 3 pendekatan. Yakni pertama,
pendekatan syariah yang
menekankan pada aspek syariah dalam aktifitas ibadah dan usaha peserta dan kelompok dalam rangka menyukseskan program KUM3. Kedua, pendekatan partisipatif aktif yang menekankan pada keikutsertaan peserta secara bottom up
10
Hasil wawancara Ayat pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu
49
sejak awal hingga akhir proses program. Ketiga, pendekatan transformatif yang menekankan pada aspek perubahan perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian kepada peserta. Seperti yang diungkapkan oleh pak Trio selaku pengurus program KUM3: “kebetulan kita kan gini, jadi di komunitas ini kan kita dari berbagai macam suku bangsa yang usahanya beda-beda biasanya kita saling tukar ilmu nah kan saya bilang ada yang bisa bikin lontong diajarin tuh selama itu pelatihannya pelatihan gitu aja trus mohon maap ada orang yang bisa bikin kue tapi ga bisa kemasannya nih nah di grup yg dari komunitas A atau B ada yang bisa berbagi ilmu ya pokoknya intinya kita berbagi ilmu gitu. Pada waktu itu kita diberikan pelatihan yak arena pada waktu itu Cuma satu program yaitu budidaya lele kaya gitu aja dah pelatihannya ya Alhamdulillah tapi karna emang gak, usaha itu apa namanya ya menikmati dan apa namanya dia menjiwai kan kalau yang gak menjiwai ya susah apalagi kan lele itu idup ya kalau kita kurang-kurang. Lele itu diolah bersama jadi ada dua usaha, usaha pribadi dan usaha bersama”.11 Bentuk pendampingan secara umum program KUM3 dilakukan dalam berbagai kegiatan diantaranya: Pertama ceramah, merupakan pembekalan bersifat keilmuan yang sifatnya mudah dicena. Model ini dapat diimprovisasi dengan cerita seperti cerita sukses, cerita kenabian, cerita kebajikan yang bersifat menginspirasi. Kedua tanya-jawab, Ketiga pelatihan keterampilan, kegiatan berupa bimbingan teknis mengenai suatu resep, tanaman, ternak dan sebagainya yang berkenaan dengan bisnis yang dimiliki anggota KUM3. Keempat brainstrooming (curahan gagasan) yakni kegiatan bermusyawarah kelompok untuk memetakan permasalahan dan mencari pemecahan yang dihadapi individu maupun kelompok KUM3 secara kreatif. Dan terakhir yang kelima coaching, kegiatan yang membuka potensi anggota KUM3 yang terkunci untuk memaksimalkan kinerja mereka. Hal ini juga diungkapkan oleh ibu Lilisri selaku penerima program KUM3: 11
Hasil wawancara Trio pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu
50
“Pelatihan tentang motivasi, didalamnya kita diberi pelatihan tentang kejujuran. Kita dikasih uang lalu uang itu seminggu kemudian tanpa sepengatahuan kita harus dibalikin dengan nomer seri uang yang sama. Jika berbeda serinya maka kita sudah tidak jujur. Selain itu juga kita dapet motivasi agama untuk menguatkan ibadah kita”.12 Seperti yang diungkapkan oleh pak Ayat selaku pengurus program KUM3: “kalau untuk pelatihan dalam program kum3 ini kita sepertinya tidak banyak memberikan pelatihan barangkali cuma kita hanya memberikan sedikit apaya? Edukasi saja tentang semangat tentang apayaaa optimis terutama optimis dan juga tentang gimana kita bisa apaya menciptakan mindset pola piker untuk mulai menabung kepada para peserta jadi untuk pelatihan tersebut kita memang jarang cuma kita itu aja tadi memotivasi untuk semangat untuk taat beribadah dan gemar menabung jadi kita menciptakan anggota kita ini orang yang bermental kaya orang yang gemar menabung”13 Selain itu, hal ini juga diungkapkan oleh bapak Midin selaku penerima program KUM3: “Selain bantuan modal usaha untuk kami, waktu itu juga kami sempat diberi pelatihan tentang beternak lele, selebihnya kami hanya diberi pelatihan motivasi keagaamaan seiap minggunya di masjid”.14 C. Peran Technical Roles Pendamping Program dalam meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui program KUM3 di Masjid Darul Hikmah Kelurahan Bojong Rawalumbu Kecamatan Rawalumbu. Dalam peran technical roles didalamnya terdapat proses pengembangan masyarakat perlu melibatkan keahlian dan teknik-teknik yang khas, terutama untuk melakukan need assasement seperti: 1. penguasaan kemampuan menyampaikan informasi dan data, 2. kemampuan mengelola program, dan 3. pengawasan keuangan program pengembangan masyarakat. 1. Penguasaan kemampuan menyampaikan informasi dan data
12
Hasil wawancara Lilisri penerima program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu Hasil wawancara Ayat pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu. 14 Hasil wawancara Midin penerima program KUM3, 22 Januari 2016, Rawalumbu 13
51
Pekerja pengembangan masyarakat berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu dituntut kemampuan berkomunikasi agar pribadi yang baik. Kapasitas yang dituntut dari komunikasi diantaranya: dalam percakapan, komunikasi harus langsung dan terfokus, memperhatikan kultur dan tradisi, dan mampu menggunakan “body language” Pada proses menyampaikan informasi dan data, sebelum pengurus KUM3 melakukan pendampingan, mereka meyelenggarakan pertemuan umum guna untuk mensosialisasikan program KUM3 kepada para pemuka masyarakat, lurah, dan calon calon anggota diundang hadir. Setelah itu terdapat pertemuan khusus yakni pertemuan tindak lanjut dari pertemuan umum yang pesertanya secara khusus adalah calon mustahik/anggota KUM3. Tahap selanjutnya yakni uji kelayakan peserta KUM3 untuk menyaring peserta guna untuk “memotret” kondisi sosial ekonomi peserta KUM3, yang meliputi keadaan rumah peserta dan kondisi usahanya. Dan tahap terakhir yakni Pra-Training Wajib Kelompok (TWK). Apabila peserta yang telah dinyatakan lulus dari uji kelayakan peserta KUM3, maka bentuk tindak lanjut kegiatan tersebut adalah mengadakan PraTWK. Seperti yang diungkapkan oleh pak Ayat selaku pengurus program KUM3: “kalau untuk menyampaikan informasi kita melalui pendamping jadi dai yang bertugas kalau ada info-info penting dia yang bertugas keliling menyampaikan berita via sms ataupun via telepon itu tugas pendamping satu persatu dari kita dari bazda sendiri hanya menyampaikan kepada pendampingnya saja”.15
15
Hasil wawancara Ayat pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu.
52
Hal ini juga diungkapkan oleh bapak Midin selaku penerima program KUM3: “BAZDA Bekasi memberikan kami para anggota komunitas KUM3 ini sangat baik. Maksudnya kami tidak didata satu satu tapi kami dikumpulkan secara sama sama dimasjid. Lalu sebelumnya kami memang sudah didata dari pihak kelurahan, orang orang yang menerima bantuan dan zakat. Setelah itu kami diberikan waktu untuk melengkapi persyaratan untuk mencairkan bantuan modal tersebut. Dan para pegawai BAZDA Bekasi sangat ramah ramah, mereka ngobrol dengan kami seperti bukan dengan pejabat. Jadi kami tidak malu untuk bertanya jika ada yang tidak dimengerti”16. Selain itu, hal ini juga diungkapkan oleh pak Hadi selaku penerima program KUM3: “Sejauh ini kami merasa para pengurus KUM3 dari BAZDA Bekasi sangat baik kepada kami. Namun, mungkin karena kebanyakan dari kami para oang tua, ya banyak yang kami tidak mengerti program KUM3 ini, mungkin kebanyakan dari kita ya ikut ikut saja. Ada pertemuan ya kita kumpul. Disuruh setoran ya kita setor yang jadi kewajiban kita”17. 2. kemampuan mengelola program Pekerja pengembangan masyarakat mampu mengelola kegiatan anggota komunitas dan membantu mereka dalam berorganisasi sehingga menghasilkan manajemen dan organisasi yang efektif. Pada sistem pengelolaan program KUM3, pengurus menerapkan model mitra pengelola zakat (MPZ). Yakni sebelum pendamping melakukan proses pembentukan kelompok/komunitas penerima program KUM3, pendamping segera membuat berkas administrasi pengajuan dana KUM3 dan mengirimkan ke BMM dengan melampirkan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan seperti, surat permohonan pencairan dana KUM3, daftar peserta nominatif KUM3, persyaratan dokumen masjid, form assesment dan scoring board, 16
Hasil wawancara Midin penerima program KUM3, 22 Januari 2016, Rawalumbu. Hasil wawancara Hadi Sucipto penerima program KUM3, 22 Januari 2016, Rawalumbu 17
53
rencana pengembangan usaha anggota KUM3, daftar hadir PRA-TWK, daftar hadir TWK, dokumentasi foto, profil masjid peserta program, PKS MPZ BMM-KJKS, copy rekening giro escrow, copy rekening tabungan aktif, copy rekening iuran wajib, copy rekening tabungan transaksi peserta KUM3. Seperti yang diungkapkan oleh pak Ayat selaku pengurus program KUM3: “Kalau mengelola program kum3 ini kita memang bekerja sama dengan Bank Muamalat atau BMM kita juga mengadopsi programnya BMM ini jadi ini adalah pertama sekali ini adalah program BMM nah kita bekerja sama nah untuk mengawali program ini kita dari pihak Bazda diikutkan training dua orang dari pihak Bazda yaitu saya sendiri dan pendamping bang trio dan di training itu kita banyak diberikan apaya ilmu-ilmu tentang jiwa sosial, tentang ketangkasan, kedisiplinan itu diciptakan dari pendampingnya jadi kalau pendamping disiplin pendamping juga bisa menerapkan kepada anggotanya”18 Hal ini juga diungkapkan oleh wa Marmin selaku penerima program KUM3: “BAZDA Bekasi dalam mengelola program KUM3 sudah baik. Jadi masyarakat yang ingin mendapatkan modal bantuan usaha tidak semuanya. Kami ini sudah diseleksi sebelumnya. Kami mendaftarkan diri fotokopi ktp, kartu keluarga sampai rumah kami dan tempat usaha kami di foto juga untuk di lampirkan ke program KUM3. Lalu kami diseleksi dan setelah lolos kami di kumpulkan di masjid dan kami di wawancarai tentang keseharian kami”19. Selain itu hal ini juga diungkapkan oleh bapak Midin selaku penerima program KUM3: “Waktu itu, sebelum kami diikutkan masuk kedalam anggota KUM3, kami semua dipanggil oleh pihak kelurahan untuk diundang kumpul di masjid. Kami diberitahu bahwa ada program dari BAZNAS Kota Bekasi mau memberikan dana bergulir bantuan modal usaha. Setelah kami dikumpulkan di masjid, kami diperkenalkan apa itu program KUM3, lalu setelah itu, kami langsung diberikan arahan untuk melengkapi persyaratan, dahulu kami disuruh untuk melampirkan potokopi ktp dan kk. Lalu dari orang mereka juga datang kekami untuk memfoto rumah serta usaha kami. Katanya untuk kelengkapan data pencairan dana. Setelah itu kami dapat uang sejumlah dua juta rupiah. Tapi uang itu 50.000 nya kami harus simpan ke pegawai KUM3 18 19
Hasil wawancara Ayat selaku pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu. Hasil wawancara Wa Marmin penerima program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu.
54
untuk simpanan jaminan kesehatan. Nanti ketika ada anggota yang sakit. Maka uang tersebut dimanfaatkan untuk pengobatan mereka”20. 3. Pengawasan keuangan program pengembangan masyarakat Dalam mekanismenya, pengembalian dari peserta melalui pendamping dilakukan setiap pekan melalui pertemuan wajib rumpun di masjid atau tempat lain yang disepakati bersama. Pengembalian dari peserta lewat pendamping terdiri dari cicilan pokok, iuran tabungan kelompok Rp. 3000 dan infaq minimal Rp. 1000 setiap pekan. Apabila jenis usaha yang dikelola peserta/kelompok tidak memungkinkan untuk membayar angsuran setiap pekannya dikarenakan usaha yang dikelola tidak dapat diraih setiap hari, minggu, atau bulan, maka dapat dibayarkan pada saat panen (jatuh tempo), tabungan wajib anggota dan infaq tetap dibayarkan setiap pekan. Seperti yang diungkapkan oleh pak Hadi selaku penerima program KUM3: “Untuk keuangan jadi kami para anggota KUM3 diberi bantuan modal sebesar 2 juta rupiah. Dengan rincian 1,450.000 itu untuk modal usaha kita. Lalu untuk 50.000 itu jadi simpanan untuk kesehatan kami. Dan 500.000 itu untuk uang bumbu. Karena kami kebanyakan yang usaha dibidang makanan kaya buka warung makanan maka uang yang 500.000 itu untuk membuat beli bumbu, terserah uang bumbu tersebut mau untuk dipakai modal usaha lagi atau dipakai pribadi. Intinya kaya buat kebutuhan rumah tangga. Namun untuk uang 1.450.000 itu ga boleh di utak atik untuk keperluan lainnya”21. Hal ini juga diungkapkan oleh bapak Trio selaku pengurus program KUM3:
20 21
Hasil wawancara Midin penerima program KUM3, 22 Januari 2016, Rawalumbu. Hasil wawacara Hadi sucipto penerima program KUM3, 22 Januari 2016, Rawalumbu.
55
“Jadi gini kaya saya pendamping itu kan uang saya tarikin tuh nanti saya diberikan nomer rekening yang harus saya transfer jadi duitnya masuk ke bank nah saya itu hanya diberikan nomer rekening untuk bukunya bazda tetep kita mah ga bisa ngambil yang ngambil dia-dia pada kita mah cuma mungutin sreeeet semingggu kalo ga salah 375.000 apa 400.000 kurang lebih itu langsung hari itu kita setor ke bank, kita ga bisa ngambil karna kan kita cuma dikasih nomer rekening kita cuma disuruh transfer doing kan dia bisa ngecek owh minggu ini lancar ketauan udah kita kurang seribu atau blm ngisi ketauan, telpon pendamping halo blm setor ya, iya pak, setor. Ketauan haha kan buku tabungan di dia kita ga bisa ngapa2in kalo buku tabungan di kita mah kita bawa kabur aja. Hahaha ktia kan juga ada istilahnya tanda tangan kalau kita tidak akan berbuat jahat makanya itu dicari relawan dan relawan itu juga sebenernya di test”22 Selain itu, hal ini juga diungkapkan oleh bapak Ayat selaku pengurus program KUM3: “Kalau keuangan kita memang dari awal pencairan kita melalui perbankan jadi mereka tidak langsung menerima uang cash dari kita melainkan mreka harus buka buku tabungan setiap peserta buka buku tabungan dan uang kita transfer ke rekening mereka masing-masing nah untuk perbulan biasanya tiap rminggu mereka mengumpulkan iuran bahasanya ya iuran dari jumlah pinjaman selain iuran mereka juga harus memberikan infak dan juga nabung jadi setiap minggu mereka mempunyai tiga kewajiban pertama iuran pokok (cicilannya) yang kedua menabung yang ketiga untuk infak atau sodaqoh”23
22 23
Hasil wawancara Trio pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu. Hasil wawancara Ayat pengurus program KUM3, 20 Januari 2016, Rawalumbu.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1.
Peran fasilitator (fasilitative roles) yang dilakukan pendamping dari BAZNAS Kota Bekasi melalui program KUM3 yakni ada 3 peran yang meliputi berpartisipasi dalam program pengembangan masyarakat, mendengar dan memahami aspirasi anggota komunitas, memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan komunitas (supporter). Pada peran partisipasi dalam program pengembangan masyarakat, BAZNAS Kota Bekasi melalui program KUM3 mengkategorikan peserta KUM3 adalah mustahik (fakir dan miskin) pengusaha mikro dan tinggal di sekitar masjid yang menjadi mitra program KUM3 dan sumber daya yang digunakan untuk program ini berasal dari dana zakat. Pada peran mendengar dan memahami aspirasi anggota komunitas, pengurus program KUM3 mewajibkan para peserta program untuk hadir pada setiap pertemuan musyawarah kelompok yang diadakan satu minggu sekali guna untuk membahas perkembangan para peserta penerima program dan pelatihan pelatihan. Pada peran memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan komunitas, Bazda Bekasi melalui program KUM3 memberikan bantuan pinjaman plafond dana sebesar Rp. 2 juta per pesertadengan alokasi Rp. 1450.000 sebagai tambahan modal
56
57
usaha existing, arap. 50.000 diberikan dalam bentuk pembayaran premi asuransi mikro, Rp. 500.000 dalam bentuk tools modal usaha. 2.
Peran pendidik (education roles) yang dilakukan pendamping dari BAZNAS Kota Bekasi melalui program KUM3 yakni , proses pendampingan dilakukan dalam 3 pendekatan. Yakni pertama, pendekatan syariah yang menekankan pada aspek syariah dalam aktifitas ibadah dan usaha peserta dan kelompok dalam rangka menyukseskan program KUM3. Kedua, pendekatan partisipatif aktif yang menekankan pada keikutsertaan peserta secara bottom up sejak awal hingga akhir proses program. Ketiga, pendekatan transformatif yang menekankan pada aspek perubahan perilaku, pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian kepada peserta. Bentuk pendampingan secara umum program KUM3 dilakukan dalam berbagai kegiatan diantaranya: ceramah, tanya-jawab, pelatihan keterampilan, brainstrooming (curahan gagasan), dan coaching.
3.
Peran teknik (technical roles) yang dilakukan pendamping dari BAZNAS Kota Bekasi melalui program KUM3 yakni terdapat proses pengembangan masyarakat yang melibatkan keahlian dan teknik-teknik yang khas, terutama untuk melakukan need assasement seperti: 1. penguasaan
kemampuan
menyampaikan
informasi
dan
data,
2.
kemampuan mengelola program, dan 3. pengawasan keuangan program pengembangan masyarakat. Pada peran penguasaan kemampuan menyampaikan informasi dan data, terdapat proses awal pengenalan program KUM3 para pengurus
58
KUM3 melakukan pertemuan umum dilokasi terpilih yang dimana pemuka masyarakat, lurah, dan calon calon anggota diundang hadir untuk pemberitahuan secara formal mengenai program yang akan dilaksanakan lembaga. Pada peran kemampuan mengelola program para pengurus program KUM3, menerapkan model mitra pengelola zakat (MPZ). Yakni sebelum pendamping melakukan proses pembentukan kelompok atau komunitas penerima program KUM3, pendamping segera membuat berkas administrasi pengajuan dana KUM3. Pada peran pengawasan keuangan program pengembangan masyarakat, dalam mekanisme pengembalian dari peserta melalui pendamping dilakukan setiap pekan melalui pertemuan wajib rumpun di masjid atau tempat lain yang disepakati bersama. Pengembalian dari peserta lewat pendamping terdiri dari cicilan pokok, iuran tabungan kelompok Rp. 3000 dan infaq minimal Rp. 1000 setiap pekan. Apabila jenis usaha yang dikelola peserta/kelompok tidak memungkinkan untuk membayar angsuran setiap pekannya maka dapat dibayarkan pada saat panen (jatuh tempo), tabungan wajib anggota dan infaq tetap dibayarkan setiap pekan. B. Saran 1. Pada peran fasilitator (fasilitative roles) yang dilakukan BAZNAS Bekasi melalui program KUM3 yang meliputi berpartisipasi dalam program pengembangan masyarakat,
mendengar dan memahami
aspirasi anggota komunitas, memberikan dukungan kepada orang-
59
orang yang terlibat dalam struktur
dan kegiatan
komunitas
(supporter). Sebaiknya program KUM3 dapat diperluas lagi pada masyarakat yang belum mempunyai usaha karena sangat sedikit mustahik yang mempunyai usaha mandiri. 2. Pada peran pendidik (education roles), sebaiknya BAZNAS Kota Bekasi melalui program KUM3, sebaiknya tidak hanya menjadi program
pinjaman
sementara
namun
juga
lebih
berorientasi
memberikan pelatihan pelatihan keterampilan secara lebih kreatif lagi agar mereka lebih mandiri dan tidak bergantung secara terus menerus kepada pemerintah selain pelatihan motivasi agama yang lebih banyak diberikan pada program KUM3 ini. 3. Pada peran teknik (technical roles), sebaiknya BAZNAS Kota Bekasi melalui program KUM3 dapat lebih memperhatikan kejelasan informasi pada para mustahik orang tua/lanjut usia, karena dalam tahap perekrutan sampai tahap pendampingan umumnya para orang tua ini tidak semua faham mengenai program KUM3 ini. Selain itu, penulis berharap para program KUM3 ini, tidak hanya difokuskan untuk memberdayakan para orang tua saja, namun juga menyiapkan program pemberdayaan bagi para pemuda putus sekolah yang susah mendapatkan akses pekerjaan.
60
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku BaitulMaal Muamalat(BMM), Buku Materi Kewirausahaan Pendamping KUM3 2013 Jakarta: BMM, 2013 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1991 Edi Suharto, Ph.D, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerja Sosial. Bandung: PT Rafika Aditama, 2009 Hadi, Sutrisno. Metodologi Research Jogjakarta: Andi Offset, 1983 Hasibuan, Malayu. S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Mulya Aksara,2002, Cetakan ke-5 Latief , Abdul. Pengembangan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas Menghadapi Pasar Bebas, Jakarta: Pustaka Ilmu, 1996 Moleong, Lexy J.Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008). Cet. Ke-25 Negara, Heru, Nugroho. Pasar dan Keadilan Sosial, Pustaka Pelajar, 2001, Cetakan ke-1 Notoatmodjo, Soekidjo.Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, Cetakan ke-3 Rudito, Bambang dkk.Ed) Akses dan Peran Serta Masyarakat: lebih Jauh Memahami Community Development. (Jakarta : ICSD dan Pustaka Sinar Harapan, 2003), Cet.Ke-1 Ruhiyat, Adang, dkk. Panduan Penelitian Bagi Remaja. (Jakarta: CV. Tumaritis, 2003) Saqir, Soharsono. Membangun Manusia Karya. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1989 Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: VI Press, 1989. Sujanto, Agus. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara. 2001. Cetakan ke-2 Suparlan, Parsudi, Kemiskinan Perkotaan, Jakarta: Yayasan Obor, 1993, Cetakan ke-2
61
Yulistiani, Indriati, Ragam Penelitian Kualitatif: Penelitian Lapangan (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: UI, 2001) Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi (Jakarta: Bumi Aksara, 2007)
Sumber Web ”kemiskinan di Indonesia http://www.duniaesai.com,
menjadi
masalah
berkelanjutan
http://bekasikota.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/33
Sumber Wawancara Hasil wawancara Pak Haji Paray Said ketua BAZNAS, 20 Januari 2016 Hasil wawancara Ayat pengurus program KUM3, 20 Januari 2016 Hasil wawancara Trio pengurus program KUM3, 20 Januari 2016. Hasil wawancara wa marmin penerima program KUM3, 22 Januari 2016. Hasil wawancara Sri Lili penerima program KUM3, 20 Januari 2016. Hasil wawancara Hadi Sucipto penerima program KUM3, 22 Januari 2016.
DAFTAR PESERTA PENERIMA BANTUAN PROGRAM KOMUNITAS USAHA MIKRO MUAMALAT BERBASIS MASJID (KUM 3} BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KOTA BEKASI
TAHUN 2014 JENIS USATIA
NO I
NYAI IDA KURNIATI
2
SINAH
5
MINAH
6
SRI HARMININGSIH
7 8
WA MARMI SAAN
IL.DALANG RT,Og,RW,O1 NO. 54 ]L.DALANG RT.Og /RW.O1 B], RAWALTJMBU JL.DAIANG RT,O9 /RW,OI BJ, RAWALUMBU JI-.DALANC RT,O9 /RW.OI NO. 25 II,DAI,ANG RT,O9 /Rw'Ol NO.27 JL.DALANG RT.O9 /RW.OI BJ, RAWALUMBU JL.DALANG RT,O9,RW.O1 BJ. RAWALUMBU JL.DALANG RT,O9 /RW.O1 NO. 37
9
III^,IRIISMIATI
JL,DAIANC
TOASIH SUSMIYATI
t0 1t MIHIDIN 12 HAD] SUCIPTO 13 SLAMET W.
t4 SUSAN'II 15
YAYAH BA'RIYAH
t6
KISNAWATI SI ]YANTI NAMIH PAINAH sRl wAlmlM RINI MTINIAH ICAH
t7 18 19
)0 )1 22 23
F,I,]
24 SRI I,TI,I 25 FNI ROSRIM
RT,O9 /RW O1 BJ,
RAWAII]MBU
JL-DALANG RT.O9 /RW.OI BJ. RAWALUMBU ,II,. SETIA RT. 07 / RW 01 BJ. RAWALTMBU KP RAWAROKO RT,O7/OI BJ.RAWAIUMBU KP RAWAROKO RT, O7l01 NO- 33 KP- RAWAROKO RT, O7l01 BJ. RAWAITJMBU KP. RAWAROKO RT. O7l01 BJ. RAWALLMBU KP. RAWAROKO RT, O7l01 NO 69 KP. RAWAROKO RT, O7lOI BJ. RAWALUMBU KP. RAWAROKO RT, O7l01 BJ, RAWALIJMBU KP RAWAROKO RT, O7l01 BJ. RAWAII]MBU KP- RAWAROKO RT, O7lOI BJ. RAWALUMBU KP. RAWAROKO RT.O8/01 BJ, RAWALIJMBU KP, P-qWAROKO RT,O8/01 BJ, R,{WAII]MBU KP, RAWAROKO RT,O8/O I BJ, RAWALIJMBU K?, RAWAROKO RT,O8/01 BJ, RAWAII]MBU KP RAWAROKO RT.OS/OI BJ. RAWALI]MBU
TUKANG TEMPE WR NASI TOr.O BAru(OL)
DAGANC BASO
ruAI
BENSIN ECERAN WR. (ELONTONG
TUKANC BI]BT]R
ruALAN
PER
WR KEI,ONTONG WR. PULSA WR. KELONTONG
WR.NASI
IIDL](
CUCI STEAM
DAGANC DAGANG DAGANC DAGANG DAGANG SAYUR WR KELONTONG
WR,SA\'IJR WRNASI WR.KELONTONG
BEKASI, 10 FEBRUARI 2014 MENGETAHUI
KOORDINATOR PROGRAM
KETUA EAZDA KOTA EEKASI
BAZDA KOTA BE(ASI
H, PARAYSAID,
MM, MBA
AYATUILOH HUMAINI, S.5OS
.ll.
l. ll
Telepon/liar (02i)
KEMENTERIAN A(;AMA T]NIVERSITAS ISLANI NTGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH.IAKARTA FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KONIUNIKASI
7,1:12728 r7,170.1580
luanda No. 95 Cipural i5412
Norror
Lampiran
lIa1
t n0t f5
lDdofcsi0 \khnre \r!LrLL!!]|!nL
pp.a0.o
l0tB5
j!rr,
F. Lr
I t,t!!i,, Ltlrljrir,,. ! !l
jntr
Lr.,,.,. L3D.
:
:
".,b.r,,,,t
Izin Perelitien (Skripsi)
Kepada Yth, Pimpinan BAZDA Bekjrsi di Tempat
Assalanu alaikum ll
r
l|'h-
Dekan f'akultas Ilmu Dakrvah dirn llmu Kornunikasi Jakarta rnenerangkan bahrva :
IilN
Svaril.IliciavltLrllah
:
Nama
Nomor Pokok Tempat/Tanggal Lahir Selnester JLrrusar Konsenlrasi Alamat Telp.
Fajar Lazurardi :10905:1000003 : J.1kaI1a. 10 April I98q : XI(Sebelas)
:
Pen-:embangan Nilasvarakal Islr nt
:
:08567888697
adalah benar mahasis\\a l:akLrllas llmu Dakwah dan Ilmu Kurlunikasi UiN Syarif Hidayatullah .lakarta Yang akan nlelaksaDakan pcnelitian/mcncari ciala dalani rangka penLrlisan skripsi bcrludul Peran BAZDA Bckasi clalcrnt ,\k runggulcutgi Kemiskinan melalui Progrqn Bekusi Bercla),e.li Ra}-:ct Lumba KoLa llckLt.ti
Sehubungan dengan
iru. dirtohon kiranya tsap,rki lh!,,Sdr.
dapat
nlenerima/nlengizinkan ntahasisua kanri lcrsebUt dalant pelalsanlan l.egraran d
inr ak
s r.rd .
Demikian. atas kerjasana dan bantuannya kani rnengucapkan terima kasih. Ll.a.tsdlamn
aluiku l ,l'r ttl) Delan.
Tembusan : l. Wakil Dekan Bidang Akademik 2. Ketua Jurusan/Prodi. Pengembangan Masyarakat Islam
Dokumentasi program KUM3
Nama Narasumber
: Pak Hadi Sucipto (Penerima Program)
Hari/Tanggal
: Jumat, 22 Januari 2016
Tempat Wawancara
: Rawalumbu
1. Siapa saja masyarakat yang bisa berpartisipasi dalam program KUM3? Setahu saya mah, yang ikut program KUM3 itu orang orang yang berhak menerima zakat, namun dari Baznas Bekasi, menambahkan kalau orang orang yang menerima bantuan dana KUM3 itu yang sudah punya usaha, untuk ngembangin usahanya.
2. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam mendengar dan memahami aspirasi komunitas KUM3? Kalau untuk kita mengajukan pendapat kita paling kita dapat kesempatan setiap minggunya ketika ada acara atau pelatihan dari KUM3. Sejauh ini komunikasi kami sebagai anggota dan para pengurus KUM3 sangat baik. Kami diarahkan dari modal yang diberikan, kami tidak boleh memakai dana tersebut untuk kebutuhan sehari-hari atau bayar hutang, tapi dana tersebut harus buat ngembangin usaha kita.
3. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan KUM3? Untuk Baznas Bekasi, mengenai dukungan kami diberi yaitu bantuan modal untuk ngembangin usaha. Lalu kami diberi pelatihan pelatihan
walaupun engga sering. Dan kami terus dipantau aktivitas kami setiap minggunya untuk perkembangan usaha kami.
4. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam memfasilitasi pengambilan keputusan kepada anggota KUM3? Kayanya untuk pengambilan keputusan, itu hak sepenuhnya ada di pengurus KUM3. Namun, jika seandainya kami punya keluhan atau pendapat ya kami akan ngomong langsung kepengurus untuk diberikan solusinya.
Lalu setelah itu nanti akan dipikirkan lagi oleh pengurus
KUM3 nya, walaupun memang engga semuanya keluhan dan pendapat kita akan dikabulkan sama mereka. Tapi yang pasti kita ada niat dan kemamuan serta keberanian dari para anggota jika ada kendala dalam program KUM3 ini.
5. Fasilitas apa yang diberikan Baznas Bekasi kepada anggota komunitas dalam program KUM3? Fasilitas yang diberikan itu hanya bantuan modal usaha aja dua juta per orang. Palingan kalau yang lainnya itu setiap minggu jika kita anggota dikasih tahu bahwa ada pertemuan, maka kami semua akan berkumpul dan biasanya kami diberi nasihat tentang keagagamaan.
6. Bagaimana peran Baznas Bekasi untuk menumbuhkan motivasi pada anggota KUM3?
Tadinya kami fikir, ketika kita sudah dikasih tambahan modal usaha yaudah gitu aja, tapi setelah dikasih tahu bahwa ini adalah dana bergulir yang setiap minggunya kami harus setor 30.000.
katanya nanti uang
tersebut akan dijadikan dana bergulir lagi ditahun depannya untuk masyarakat yang belum mendapatkan modal tambahan usaha, namun, dari KUM3nya mereka bilang kepada kami, jika kami lancar untuk menyetor tiap minggunya. Maka tahun depan kami boleh mengajukan kembali dana untuk tambahan modal usaha. Jadi ketika mereka bilang seperti itu kami jadi semangat untuk berdagang.
7. Dimana saja Baznas Bekasi menyampaikan informasi kepada anggota KUM3? Setahu saya di kelurahan, setelah itu kami yang mendapatkan program KUM3 kami dikumpulkan di masjid untuk pengarahan.
8. Siapa yang bertanggung jawab menciptakan dinamika internal kepada anggota KUM3? Saya kurang faham, ga ngerti tapi kalau urusan tanggung jawab program pasti yang punya program ya Baznas Bekasinya.
9. Apa saja pelatihan yang diberikan kepada anggota komunitas terkait program KUM3?
Kalau pelatihannya ga banyak yang kami dapatkan. Paling setiap minggu aja kami disuruh kumpul untuk ditanya perkembangan kami dalam usaha yang kami jalankan. Selebihnya kami ya belajar tentang ilmu agama.
10. Bagaimana kemampuan Baznas Bekasi dalam menyampaikan informasi dan data kepada anggota KUM3? Sejauh ini kami merasa para pengurus KUM3 dari Baznas Bekasi sangat baik kepada kami. Namun, mungkin karena kebanyakan dari kami para oangtua, ya banyak yang kami tidak mengerti program KUM3 ini, mungkin kebanyakan dari kita ya ikut-ikut saja. Ada pertemuan ya kita kumpul. Disuruh setoran ya kita setor yang jadi kewajiban kita.
11. Bagaimana cara Baznas Bekasi mengelola program KUM3? Ya mereka setelah memberi bantuan modal usaha, kami disuruh certitakan tentang usaha yang sedang kami jalankan. Lalu, setelah mereka mencairkan dana kami di beri amanat bahwa uang yang diberi harus digunakan untuk urusan usaha tidak boleh untuk bayar hutang atau yang lainnya. Nanti setiap minggunya kami harus memberitahu tentang perkembangan usaha kami.
12. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam pengawasan keuangan dalam program KUM3? Untuk keuangan jadi kami para anggota KUM3 diberi bantuan modal sebesar 2 juta rupiah. Dengan rincian 1,450.000 itu untuk modal usaha
kita. Lalu untuk 50.000 itu jadi simpanan untuk kesehatan kami. Dan 500.000 itu untuk uang bumbu. Karena kami kebanyakan yang usaha dibidang makanan kaya buka warung makanan maka uang yang 500.000 itu dalam bentuk bumbu, terserah uang bumbu tersebut mau untuk dipakai modal usaha lagi atau dipakai pribadi. Intinya kaya buat kebutuhan rumah tangga. Namun untuk uang 1.450.000 itu ga boleh di utak atik untuk keperluan lainnya.
Nama Narasumber
: Bapak Ayat (Pengurus Program)
Hari/Tanggal
: Rabu, 20 Januari 2016
Tempat Wawancara
: Bazda kota Bekasi
1. Siapa saja masyarakat yang bisa berpartisipasi dalam program KUM3?
Pak ayat : Untuk tahun 2013 program kum3 baru fokus pada kecamatan rawalumbu kriterianya adalah yang memiliki KTP asli bekasi, domisili bekasi, tinggal di lingkungan masjid baik itu ibu2 atau bapak2 yg aktif dimasjid itu yg kita prioritaskan dan yang sudah memiliki usaha yang butuh modal tambahan dan bukan yang baru mau memulai usaha
2. Bagaimana peran baznas dalam mendengar dan memahami aspirasi anggota komuntas KUM3?
Pak ayat : memang kita di program kum3 ini mengadakan pertemuan setiap minggunya dan setiap bulannya juga ada dan yang setiap minggu itu fokus dari pendampingnya saja dan dari pihak baznas hanya sebulan sekali dan ketika akhir-akhir paling 2 atau 3 bulan sekali dimana kita selalu memberikan motivasi aja barangkali dan kita selalu mendengarkan aspirasi mereka bagaimana perkembangan atau kesulitan usahanya serta
kita juga memotivasi ibadahnya mereka enggak Cuma memotivasi usahanya saja seperti itu
3. Bagaimana peran baznas bekasi dalam memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan KUM3?
Pak ayat: dalam kum3 ini sepertinya tidak ada struktur yah Cuma mereka memang kita masukkan anggota kum3 dan juga mereka itu kegiatannya masing-masing dan usahanya masing-masing Cuma memang per pertemuan saja setiap minggunya oleh pendamping dan setiap bulannya oleh dari pihak bazda kita memberikan dukungan ya mungkin itu yang pertama dan seperti yang sudah kita ketahui kita memberikan bantuan modal uang cash Rp 1.450.000 yang Rp 50.000 lagi kita masukkan dalam asuransi manakala dari mereka ada yang sakit atau ada musibah lainnya dan bisa tercover oleh asuransi dan yang ketiga kita berikan bantuan berupa bumbu-bumbu seharga Rp 500.000 kita berikan free tanpa harus dikembalikan kalo bisa mereka menjual itu seharga Rp 500.000 kalau tidak ya mereka pakai untuk kebutuhan sehari-hari
4. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam memfasilitasi pengambilan keputusan kepada anggota KUM3?
Pak Ayat: dari pihak Baznas kota bekasi untuk mereka anggota ini kita hanya fasilitator saja kita tidak mengintervensi ataupun apa jadi semua keputusan ada dikelompok kita hanya memfasilitasi aja mengenai jadwal, mengenai kapan dimana itu semua keputusan mereka bersama cuman kita memfasilitasi dan mereka yang berkomitmen atas keputusan mereka
5. Fasilitas apa yang diberikan Baznas Bekasi kepada anggota komunitas dalam program KUM3?
Pak Ayat: dalam program KUM3 seperti yang tadi sudah saya sampaikan kita memberikan bantuan modal 1.450.000 itu mereka bebas menggunakan sesuai kebutuhan mereka dan yang kedua kita membantu tadi itu apa namanya eeee berupa bumbu-bumbu dapur yang harusnya itu sebaiknya mereka jual karena kalau mereka jual itu bisa menghasilkan dana sejumlah 500.000 untuk modal tambahan mereka dan fasilitas yang ketiga kita memfasilitasi ruang kumpul bagi mereka yaitu di masjid kita memfasilitasi kita memberikan waktu untuk mereka berkumpul bersama kita menjadi fasilitator untuk mereka menyampaikan eeee keluh kesah ataupun lain sebagainya kita motivasi kita berikan semangat kita berikan eee control keuangan juga
6. Bagaimana peran Baznas Bekasi untuk menumbuhkan motivasi pada anggota KUM3?
Pak Ayat : untuk motivasi memang kita keseringan yang memberikan motivasi itu adalah pendamping dan pendamping ini adalah bang trio dia selalu memberikan motivasi karena kita sudah berikan buku panduan, buku panduannya itu lengkap setiap pertemuan perminggu udah ada meteri-materi masing-masing baik itu motivasi ibadah, eee motivasi kerja dan motivasi yang lainnya udah kita persiapkan dalam buku itu
7. Dimana saja Baznas Bekasi menyampaikan informasi kepada anggota KUM3?
Pak Ayat: eee untuk pertama-tama kita menyampaikan informasi dari awal perekrutan ya mungkin di sekitar satu kelurahan itu atau kurang lebih tepatnya satu RW di wilayah masjid tersebut kita memberikan informasi bahwa kita memberikan bantuan modal usaha dan kita mengadakan seleksi juga dari sekian banyak dan yang terpilih sekarang sudah 25 orang nah setelah 25 orang ini kita keseringan member informasi itu di masjid masjid utama tempat kita kumpul centernya dan akan tetapi beberapa kali kita juga suka mengunjungi kerumah dan ketempat usaha mereka kita juga suka memberikan informasi dan survey
8. Siapa yang bertanggung jawab menciptakan dinamika internal kepada anggota KUM3?
Pak Ayat: untuk yang bertanggung jawab akan hal tersebut kita serahkan kepada pendamping karena pendampinglah yang betul-betul bisa mengerti yang betul-betul bisa memahami tentang kesaharian mereka karena pendampinglah yang awalnya memilih anggota yang awalnya menyeleksi anggota yang juga selanjutnya memberikan pertemuan setiap minggu itu adalah pendamping dari pihak bazda sendiri hanya mungkin eee mendapatkan informasi dari pendamping, pendamping suka laporan sekitar sebulan sekali nah pertemuan bazda juga hanya sebulan sekali jadi yang bertanggung jawab adalah pendamping tersebut
9. Apa saja pelatihan yang diberikan kepada anggota komunitas terkait program KUM3?
Pak Ayat: eee kalau untuk pelatihan dalam program kum3 ini kita sepertinya tidak banyak memberikan pelatihan barangkali cuma kita hanya memberikan sedikit apaya? Edukasi saja tentang semangat tentang apayaaa optimis terutama optimis dan juga tentang gimana kita bisa apaya menciptakan eee mindset pola pikir untuk mulai menabung kepada para peserta jadi untuk pelatihan tersebut kita memang jarang cuma kita itu aja tadi memotivasi untuk semangat untuk taat beribadah dan gemar menabung jadi kita menciptakan anggota kita ini orang yang bermental kaya orang yang gemar menabung seperti itu pak
10. Bagaimana kemampuan Baznas Bekasi dalam menyampaikan informasi dan data kepada anggota KUM3?
Pak Ayat: eee kalau untuk menyampaikan informasi kita melalui pendamping jadi dai yang bertugas kalau ada info-info penting dia yang bertugas keliling menyampaikan berita via sms ataupun via telepon eee itu tugas pendamping satu persatu dari kita dari bazda sendiri hanya menyampaikan kepada pendampingnya saja
11. Bagaimana cara Baznas Bekasi mengelola program KUM3?
Pak Ayat: kalau mengelola program kum3 ini kita memang bekerja sama dengan Bank Muamalat atau BMM kita juga mengadopsi programnya BMM ini jadi ini adalah pertama sekali ini adalah program BMM nah kita bekerja sama nah untuk mengawali program ini kita dari pihak Baznas diikutkan training dua orang yaitu saya sendiri dan pendamping bang trio dan di training itu kita banyak diberikan apaya ilmu-ilmu tentang jiwa sosial, tentang ee ketangkasan, kedisiplinan itu diciptakan dari pendampingnya jadi kalau pendamping disiplin pendamping juga bisa menerapkan kepada anggotanya
12. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam pengawasan keuangan dalam program KUM3?
Pak Ayat: kalau keuangan kita memang dari awal pencairan kita melalui perbankan jadi mereka tidak langsung menerima uang cash dari kita melainkan mreka harus buka buku tabungan setiap peserta buka buku tabungan dan uang kita transfer ke rekening mereka masing-masing nah untuk perbulan biasanya tiap rminggu mereka mengumpulkan iuran bahasanya ya iuran dari jumlah pinjaman selain iuran mereka juga harus memberikan infak dan juga nabung jadi setiap minggu mereka mempunyai tiga kewajiban pertama iuran pokok (cicilannya) yang kedua menabung yang ketiga untuk infak atau sodaqoh
Nama Narasumber
: Bapak Midin (Penerima Program)
Hari/Tanggal
: Jumat, 22 Januari 2016
Tempat Wawancara
: Rawalumbu
1. Siapa saja masyarakat yang bisa berpartisipasi dalam program KUM3? Yang dapat mengiktui program KUM3 ini adalah masyarakat yang dia menerima bantuan atau zakat. Kebanyakan para bapak bapak dan ibu ibu yang sudah memiliki usaha.
2. Bagaimana peran baznas dalam mendengar dan memahami aspirasi komunitas KUM3? Selama ini di program KUM3 saya sangat senang sekali, bantuan yang mereka berikan cukup bermanfaat untuk saya. Apalagi saya mempunyai warung kelontong. Lumayan dana nya untuk modal tambahan warung saya ini. Dan setiap minggunya walau tidak rutin, kami selalu ikut acara pelatihan yang diadakan KUM3 untuk mengetahui kegiatan kami disini.
3. Bagaimana peran baznas bekasi dalam memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan KUM3? Untuk dukungan baznas bekasi memberikan kami modal tambahan unuk berdagang. Selain itu kami juga harus aktif dalam kegatan kegiatan KUM3 yang dilakukan di masjid denkat rumah kami. Untuk kegiatan kegiatannya lebih banyak mengingatkan kami tentang agama dan kejujuran.
4. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam memfasilitasi pengambilan keputusan kepada anggota KUM3? Biasanya jika kami para anggota komunitas KUM3 ada semacam keluhan atau pendapat untuk program KUM3, kami biasanya mengajukan pertanyaan ketika ada pertemuan motivasi di masjid. Ketika ada waktu untuk bertanya, kami akan memberikan pendapat kepada para pengurus KUM3. Dan selama ini pertanyaan pertanyaan kami dianggap positif, walau mungkin tidak semuanya dikabulkan oleh para pengurus KUM3 di Baznas Bekasi.
5. Fasilitas apa yang diberikan Baznas Bekasi kepada anggota komunitas dalam program KUM3? Selama ini hanya bantuan modal untuk berdagang saja sebesar dua juta rupiah per orang. Lalu kami juga mengikuti pelatihan motivasi, Seperti kami pernah dilakukan tes kejujuran. Jadi sama pengurus KUM3 nya kami diberikan uang lima ribu rupiah. Uang ini kata mereka harus disimpan selama satu minggu. Dan minggu depan kami disuruh bawa uang tersebut. Lalu jika minggu depan kami tidak membawa uang yang sama persis ketika dikasih, maka kami akan dtegur. Ini termasuk tes kejujuran untuk kami para anggota.Nilainya memang tidak seberapa. Namun, ketika kami diberi tahu lalu kami sadar bahwa uang tersebut adalah alat tes untuk kami.Apakah kami benar menjaga amanah ataukah kami pakai uang tersebut lalu mengganti uang yang sudah kami pakai.
6. Bagaimana peran Baznas Bekasi untuk menumbuhkan motivasi pada anggota KUM3? Kebanyakan anggota dari KUM3 ini adalah orang orang tua, yang mungkin ibadahnya masih jarang jarang dilakukan. Ketika ada pertemuan mingguan, biasanya diawal kami ditanya apakah kami sudah sholat atau belum. Namun pertanyaan itu kami jawab di kertas yang telah disediakan, jadi diantara kami juga tidak tahu siapa yang sudah ibadah atau belum. Lalu kami juga sering dapat ilmu ilmu agama dari program KUM3 ini.
7. Dimana saja Baznas Bekasi menyampaikan informasi kepada anggota KUM3? Setahu saya Baznas Bekasi dengan program KUM3 nya bekerjasama dengan pihak kelurahan dan masjid dilingkungan Rawalumbu ini. Dan waktu keanggotaan saya. Waktu itu kami disosialisasikan oleh orang kelurahan bahwa ada Baznas Bekasi yang ingin memberikan zakat namun dalam bentuk dana bergulir modal tambahan. Lalu setelah itu kami dikumpulkan dimasjid untuk dapat pengarahan.
8. Siapa yang bertanggung jawab menciptakan dinamika internal kepada anggota KUM3? Kami sebagai anggota hanya mengikuti saja apa yang telah disyaratkan oleh KUM3. Mungkin kalau untuk tanggung jawab program KUM3 ini sepenuhnya dibawah kekuasaan dari Baznas Bekasi.
9. Apa saja pelatihan yang diberikan kepada anggota komunitas terkait program KUM3? Selain bantuan modal usaha untuk kami, waktu itu juga kami sempat diberi pelatihan tentang beternak lele, selebihnya kami hanya diberi pelatihan motivasi keagaamaan seiap minggunya di masjid.
10. Bagaimana kemampuan Baznas Bekasi dalam menyampaikan informasi dan data kepada anggota KUM3? Baznas Bekasi memberikan kami para anggota komunitas KUM3 ini sangat baik. Maksudnya kami tidak didata satu satu tapi kami dikumpulkan secara sama sama dimasjid. Lalu sebelumnya kami meman sudah didata dari pihak kelurahan, orang orang yang menerima bantuan dan zakat. Setelah itu kami diberikan waktu untuk melengkapi persyaratan untuk mencairkan bantuan modal tersebut. Dan para pegawai Baznas Bekasi sangat ramah ramah, mereka ngobrol dengan kami seperti bukan dengan pejabat. Jadi kami tidak malu untuk bertanya jika ada yang tidak dimengerti.
11. Bagaimana cara Baznas Bekasi mengelola program KUM3? Waktu itu, sebelum kami diikutkan masuk kedalam anggota KUM3, kami semua dipanggil oleh pihak kelurahan untuk diundang kumpul di masjid. Kami diberitahu bahwa ada program dari Baznas Bekasi mau memberikan dana bergulir bantuan modal usaha. Setelah kami dikumpulkan di masjid, kami diperkenalkan apa itu program KUM3, lalu setelah itu, kami
langsung diberikan arahan untuk melengkapi persyaratan, dahulu kami disuruh untuk melampirkan potokopi ktp dan kk. Lalu dari orang mereka juga datang kekami untuk memfoto rumah serta usaha kami. Katanya untuk kelengkapan data pencairan dana. Setelah itu kami dapat uang sejumlah dua juta rupiah.Tapi uang itu 50.000 nya kami harus simpan ke pegawai KUM3 untuk simpanan jaminan kesehatan. Nanti ketika ada anggota yang sakit maka uang tersebut dimanfaatkan untuk pengobatan mereka.
12. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam pengawasan keuangan dalam program KUM3? Kalau untuk urusan pengawasan keuangan di program KUM3 saya tidak tahu persis. Namun kalau dari anggota nya, kami setiap minggunya setelah diberi modal usaha.Kami harus setor cicilan ke KUM3 sebesar 3000. nanti jika dalam setahun sudah lunas mencicil, kami boleh mengajukan dana modal tambahan tadi. Namun jika kami mandek bayarnya perminggunya, kami akan dicatat, dan untuk tahun depannya hukumannya kami tidak boleh mengambil lagi untuk bantuan modal usaha KUM3.
Nama Narasumber
: Pak Haji Paray Said (Ketua BAZDA Bekasi)
Hari/Tanggal
: Rabu, 20 Januari 2016
Tempat Wawancara
: Bazda Kota Bekasi
Pendapat pak haji tentang program kum3 ini apa pak haji? Pak Haji: yang tadi kita igin memberdayakan, jadi penggunaan zakat produktif, kita tidak bersifat konsumtif saja dalam artian bagi mustahik sekali bagi abis, kita zakat produktif membina tadi itu apalagi mereka ini kan sudah membuka lapangan usaha sendiri itu yang kita dukung termasuk yang kedepannya insyaallah mulai anggaran 2016 ini disamping itu tetap kita tingkatkan kita juga melatih para mustahik yang masih dalam usia produktif anggaplah usia 17,18,19 sampai 40 kita latih
1. Siapa saja masyarakat yang bisa berpartisipasi dalam program KUM3? Pak Haji : Untuk tahun 2013 program kum3 baru fokus pada kecamatan rawalumbu kriterianya adalah punya KTP bekasi, domisili bekasi, tinggal di lingkungan masjid baik itu ibu2 atau bapak2 yg aktif dimasjid itu yg kita prioritaskan dan yang sudah memiliki usaha yang butuh modal tambahan
2. Bagaimana peran baznas dalam mendengar dan memahami aspirasi anggota komuntas KUM3?
Pak Haji : memang kita di program kum3 ini mengadakan pertemuan setiap minggunya dan setiap bulannya juga ada dan yang setiap minggu itu fokus dari pendampingnya saja dan dari pihak baznas hanya sebulan sekali dan ketika akhir-akhir paling 2 atau 3 bulan sekali dimana kita selalu memberikan motivasi aja barangkali dan kita selalu mendengarkan aspirasi mereka bagaimana perkembangan atau kesulitan usahanya serta kita juga memotivasi ibadahnya mereka enggak Cuma memotivasi usahanya saja seperti itu
3. Bagaimana peran BAZNAS bekasi dalam memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan KUM3? Pak Haji: dalam kum3 ini ga ada strukturnya Cuma mereka memang kita masukkan anggota kum3 dan juga mereka itu kegiatannya masing-masing dan usahanya masing-masing Cuma memang per pertemuan saja setiap minggunya oleh pendamping dan setiap bulannya oleh dari pihak baznas kita memberikan dukungan ya mungkin itu yang pertama dan seperti yang sudah kita ketahui kita memberikan bantuan modal uang cash Rp 1.450.000 yang Rp 50.000 lagi kita masukkan dalam asuransi manakala dari mereka ada yang sakit atau ada musibah lainnya dan bisa tercover oleh asuransi dan yang ketiga kita berikan bantuan berupa bumbu-bumbu seharga Rp 500.000 kita berikan free tanpa harus dikembalikan kalo bisa mereka menjual itu seharga Rp 500.000 kalau tidak ya mereka pakai untuk kebutuhan sehari-hari
4. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam memfasilitasi pengambilan keputusan kepada anggota KUM3? Pak Haji: dari pihak Baznas kota bekasi untuk mereka anggota ini kita hanya fasilitator saja kita tidak mengintervensi ataupun apa jadi semua keputusan ada dikelompok kita hanya memfasilitasi aja mengenai jadwal, mengenai kapan dimana itu semua keputusan mereka bersama cuman kita memfasilitasi dan mereka yang berkomitmen atas keputusan mereka
5. Fasilitas apa yang diberikan Baznas Bekasi kepada anggota komunitas dalam program KUM3? Pak Haji: dalam program KUM3 seperti yang tadi sudah saya sampaikan kita memberikan bantuan modal 1.450.000 itu mereka bebas pakai sesuai kebutuhan mereka dan yang kedua kita membantu bumbu-bumbu dapur yang harusnya itu mereka jual karena kalau mereka jual itu bisa menghasilkan dana sejumlah 500.000 untuk modal tambahan mereka tapi kalau mau dipake ya gak apa-apa dan fasilitas yang ketiga kita memfasilitasi ruang kumpul bagi mereka yaitu di masjid kita memfasilitasi kita memberikan waktu untuk mereka berkumpul bersama kita menjadi fasilitator untuk mereka menyampaikan keluh kesah ataupun lain sebagainya kita motivasi kita berikan semangat kita berikan kontrol keuangan juga
6. Bagaimana peran Baznas Bekasi untuk menumbuhkan motivasi pada anggota KUM3?
Pak Haji : untuk motivasi memang kita keseringan yang memberikan motivasi itu adalah pendamping dan pendamping ini adalah bang trio dia selalu memberikan motivasi karena kita sudah berikan buku panduan, buku panduannya itu lengkap setiap pertemuan perminggu udah ada meteri-materi masing-masing baik itu motivasi ibadah, motivasi kerja dan motivasi yang lainnya udah kita persiapkan dalam buku itu
7. Dimana saja Baznas Bekasi menyampaikan informasi kepada anggota KUM3? Pak Haji: untuk pertama-tama kita menyampaikan informasi dari awal perekrutan ya mungkin di sekitar satu kelurahan itu atau kurang lebih tepatnya satu RW di wilayah masjid tersebut kita memberikan informasi bahwa kita memberikan bantuan modal usaha dan kita mengadakan seleksi juga dari sekian banyak dan yang terpilih sekarang sudah 25 orang nah setelah 25 orang ini kita keseringan member informasi itu di masjid masjid utama tempat kita kumpul pusatnya dan akan tetapi beberapa kali kita juga suka mengunjungi kerumah dan ketempat usaha mereka kita juga suka memberikan informasi dan survey
8. Siapa yang bertanggung jawab menciptakan dinamika internal kepada anggota KUM3? Pak Haji: kalau itu pendamping yang bertanggung jawab yang betul-betul bisa mengerti yang betul-betul bisa memahami tentang kesaharian mereka karena pendampinglah yang awalnya memilih anggota yang awalnya
menyeleksi anggota yang juga selanjutnya memberikan pertemuan setiap minggu itu adalah pendamping dari pihak baznas sendiri hanya mungkin mendapatkan informasi dari pendamping, pendamping suka laporan sekitar sebulan sekali nah pertemuan baznas juga hanya sebulan sekali jadi yang bertanggung jawab adalah pendamping tersebut
9. Apa saja pelatihan yang diberikan kepada anggota komunitas terkait program KUM3? Pak Haji: kalau untuk pelatihan dalam program kum3 ini kita sepertinya tidak banyak memberikan pelatihan barangkali cuma kita hanya memberikan sedikit edukasi saja tentang semangat tentang optimis terutama optimis dan juga tentang gimana kita bisa apaya menciptakan mindset pola pikir untuk mulai menabung kepada para peserta jadi untuk pelatihan tersebut kita memang jarang cuma kita itu aja tadi memotivasi untuk semangat untuk taat beribadah dan gemar menabung jadi kita menciptakan anggota kita ini orang yang bermental kaya orang yang gemar menabung seperti itu
10. Bagaimana kemampuan Baznas Bekasi dalam menyampaikan informasi dan data kepada anggota KUM3? Pak Haji: kalau untuk menyampaikan informasi kita melalui pendamping jadi yang bertugas kalau ada info-info penting dia yang bertugas keliling menyampaikan berita via sms ataupun via telepon itu tugas pendamping
satu persatu dari kita dari baznas sendiri hanya menyampaikan kepada pendampingnya saja
11. Bagaimana cara Baznas Bekasi mengelola program KUM3? Pak Haji: kalau mengelola program kum3 ini kita memang bekerja sama dengan Bank Muamalat atau BMM kita juga mengadopsi programnya BMM ini jadi ini adalah pertama sekali ini adalah program BMM nah kita bekerja sama nah untuk mengawali program ini kita dari pihak Baznas diikutkan training dua orang dari pihak Baznas yaitu pak ayat dan pendamping bang trio dan di training itu kita banyak diberikan apaya ilmu-ilmu tentang jiwa sosial, tentang ketangkasan, kedisiplinan itu diciptakan
dari
pendampingnya
jadi
kalau
pendamping
disiplin
pendamping juga bisa menerapkan kepada anggotanya
12. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam pengawasan keuangan dalam program KUM3? Pak Haji: kalau keuangan kita memang dari awal pencairan kita melalui bank jadi mereka tidak langsung menerima uang cash dari kita melainkan mreka harus buka buku tabungan setiap peserta buka buku tabungan dan uang kita transfer ke rekening mereka masing-masing dan biasanya tiap minggu mereka mengumpulkan iuran bahasanya ya iuran dari jumlah pinjaman selain iuran mereka juga harus memberikan infak dan juga nabung jadi setiap minggu mereka mempunyai tiga kewajiban pertama iuran pokok (cicilannya) yang kedua menabung yang ketiga untuk infak atau sodaqoh
Nama Narasumber
: Pak Trio (Pendamping Program)
Hari/Tanggal
: Rabu, 20 Januari 2016
Tempat Wawancara
: Rawalumbu
1. Siapa saja masyarakat yang bisa berpartisipasi dalam program KUM3?
Bang Trio: ya jadi kum3 itu yang bisa berpartisipasi memang masyarakat manapun bisa yang penting pertama dia ada niat buat usaha yang kedua dia memang jamaah masjid yang terdekat dari masjid karena kan kum3 itu komunitas usaha mikro yang berbasis masjid nah dari situ nanti kita saring malaui ada system cara penyaringannya ya nanti ada metodenya cara memilihnya nanti dari situ akan ketahuan mana yang sungguh-sungguh mana yang tidak intinya semua bisa berpartisipasi cuma nanti ada system atau metode yang istilahnya akan ketahuan nih mana orang yang sungguhsungguh mau usaha gitu intinya jamaah masjid
2. Bagaimana peran baznas dalam mendengar dan memahami aspirasi komunitas kum3?
Bang Trio : ya jadi setelah kita terbentuk yang namanya kum3 itu kum3 itu kan sebenernya komunitas nah kalo bahasa anak mudanya kita itu bikin gank setelah kita buat nama ganknya itu kum3 setelah sudah terbentuk nanti kita ada pertemuan tiap minggu pertemuan itu biasa diawali
pengajian karena itu di masjid kita Tanya udah solat, udah sodaqoh belom kaya agenda ramadan begitu nah bazda nanti mengontrolnya sebulan sekali ada kunjungan dari bazda seperti itu nah dari situlah baru nanti kalo ada aspirasi kalo ada keinginan-keingina apa disampaikan dalam pertemuan sperti itu Cuma memang dari bazda ga tau apa di minggu kedua atau minggu pertama tergantung dia siapnya gitu yang pasti setiap sebulan sekali itu pasti ada kunjungan
3. Bagaimana peran baznas bekasi dalam memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan KUM3?
Bang Trio: ya istilahnya gini memang bazda itu kan mencari kaya-kaya saya ini kan sebenernya relawan ya mohon map kalau kita katakan relawan itu dah
pasti ya orang-orang yang rela gitu tapi tetep bazda
memperhatikan walaupun relawan gitu ya tetep memperhatikan gitu dan kontribusinya yang saya alami yang saya alami itu ketika sudah berjalan itu ada kontribusinya sebesar saya sebutin ga nominalnya. Hehehe kalo ke saya itu dukungan mohon map kita dikasih bukan gaji apa namanya ya penghargaan ya uang anedah uang kopi lah seperti itu. Hehe kalo untuk saya si gitu dan peran bazda untuk kegiatan itu ya jadi gitu ketika kita sudah membuat komunitas atau genk dia memberikan bantuan berupa apa namanya itu sodoran bantuan uang sebesar itu 2 juta rupiah satu orang dan hebatnya itu tanpa ada bunga 0% hebatnya itu makanya dia bikin apa
namanya ya masyarakat tuh mau tanpa jaminan, jaminannya tuh apa yang penting itu tadi solat, baca quran jadi kepercayaanya kepada Allah aja gitu dan Alhamdulillah karna kan tadi kan saya bilang ketika kita rekrut peserta juga kan ada system nah dari situ kan ketauan mana yang sungguhsungguh mana yang mohon maap kalo bahasanya “gw mah ke masjid cuma mau nyari duit doang” itu akan ketauan seperti itu
4. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam memfasilitasi pengambilan keputusan kepada anggota Kum3?
Bang Trio: nah jadi gini didalam komunitas itu kita juga bikin grup namanya satu grup lima orang dari lima grup itu nanti ada ketuanya satu, lima orang ketuanya satu nah dari yang lima itu nanti kita buat lagi tu kan 25 orang nih yang 5 ketua-ketuanya itu kita bikin lagi tuh ketua struktur lagi jadi ada pemerintahannya jadi nanti ini lima bikin lagi ketua, seertaris, bendahara nah baru saya atasnya itu sebagai kalo bahasa di PT apa namanya ya Supervisor nah dari situ saya sampaikan nanti ke bazda apa keluhannya nanti Bazda turun langsung ke lapangan seperti itu
5. Fasilitas apa yang diberikan Baznas Bekasi kepada anggota komunitas dalm program KUM3?
Bang Trio: jadi sebelumnya gini ya memang dulu pertama sudah pasti yang namanya bantuan untuk usaha sudah pasti uang yang kedua juga
karna baznas dalam rangka apa namanya ya ingin menggiatkan masyarakat untuk apa namanya ya giat menabung intinya seperti itu sih intinya giat menabung dari kegiatan itu diusahakan dari bazda memotivasi masyarakat agar giat menabung itu aja artinya bahasa kita diberikan motipasi aja supaya giat menabung, giat berusaha ya istilahnya dikasih motivasi bazda itu memberikan bukan hanya uang tapi memberi motivasi dan pendidikan moral memang intinya kan gini ingin merubah apa namanya yang adinya mohon maap dia biasanya menerima sekarang memberi intinya seperti itu dan selalu seperti itu yang ditanamkan
6. Bagaimana peran Baznas Bekasi untuk menumbuhkan motivasi pada anggota KUM3?
Bang Trio: karena kan gini kebetulan kita dikasih buku dari baznas ada buku system ada buku materi minggu ini apanih jadi itu ada materinya hari ini ganti nih misalkan sekarang tentang menumbuhkan semangat hidup besok merubah cara hidup itu udah ada ininya semua, udah rapih
7. Dimana saja Baznas Bekasi menyampaikan informasi kepada anggota KUM3?
Bang Trio: kebetulan kalau untuk itu biasanya kan kalau di tiap kelurahan itu ada rapat minggon namanya rapat minggon itu disampaikan tuh program bazda seperti ini seperti ini dengan membawa salah satu dari
anggota komunitas itu jadi kan karna baznas itu memang bekerja sama dengan pemerintah jadi tetep kordinasi terus dengan kecamatan kelurahan bahwa ini loh yang sudah bazda berikan dan tadi kan saya bilang tiap minggu ada pertemuan jadi TWK (Temu Wajib Kelompok) semua kelompok hadir, jadi kota modelnya gini semua 25 orang itu harus hadir nah jadi kita dikasih waktu selama satu jam nah dipertemuan itu pertama yaitukan tadi intinya ngebalikin angsuran kan murah seminggu tuh Cuma 30.000 karena kan kita tiap minggu kalau bulan kan kasian sampai 150 kan, kita buat perminggu jadi Cuma 30.000 nah dari situ tuh nanti baznas mengembalikan lagi informasi-informasi tentang apa namanya apa saja kontribusi yang diberikan dari baznas pertemuannya itu dimasjid memang di masjid dan biasanya gini ga di mesjid si kan rata2 alhamdulillah masjid saya darul hikmah ada aulanya gitu karna kan kit age mohon maap ada sebagian orang yang alergi dengan masjid masa katanya usaha apa jualan dimasjid padahal kita ga di masjid Cuma namanya aja tetep kegiatan mah di langgar apa namanya kalau disini memang taklim jadi ada gedung pertemuan kalau kata orang sini langgar, tempatnya disitu
8. Siapa yang bertanggung jawab menciptakan dinamika internal kepada anggota KUM3?
Bang Trio: saya kan pendamping gitu jadi apapun yang terjadi di anggota KUM3 itu saya yang bertanggung jawab bahkan mohon maap hebatnya kum3 itu kita jadi ada eee apa namanya asuransi yang 50.000 ya tabungan
bersama yang apabila nanti amit-amit sakit ya Cuma mohon maap sakit yang parah pokoknya intinya mah ya memang saya akuin membangun sebuah keularga cuman dibuat system gitu ada ketuanya ininya ya benerbener memang ya kaya gitu bahkan kita satu aja ga dating nih itu ditungguin sampe ngumpul semua terkecuali satu, sakit. Ya itu kan dinamika kita ciptakan supaya mlatih kesabaran dan juga kedisiplinan biasanya tuh kita tegor kalo bahasa kita di SP dan kebetulan ini program berlanjut tar ada rapat itu dia sering terlambat dan tahun kedepannya dia diganti secara tidak langsung karna kan kena SP. SP pertama dia terlambat lagi ga nih, besok enggak nih brarti enggak tapi kalo dia terlambat lagi, udah. Dan kalau ga ada yang sakit duit yang 50.000 tadi dikembalikan
9. Apa saja pelatihan yang diberikan kepada anggota komunitas terkait program KUM3?
Bang Trio: kebetulan kita kan gini, jadi di komunitas ini kan kita dari berbagai macam suku bangsa yang usahanya beda-beda biasanya kita saling tukar ilmu nah kan sy bilang ada yang bisa bikin lontong diajarin tuh selama itu pelatihannya pelatihan gitu aja trus mohon maap ada orang yang bisa bikin kue tapi ga bisa kemasannya nih nah di grup yg dari komunitas A atau B ada yang bisa berbagi ilmu ya pokoknya intinya kita berbagi ilmu gitu tapi tetap perdah dapet dulu ada kunjungan dari kapermas, kapermas tu dari pemerintah jadi kalo di pemerintahannya tuh dia dibawah dinas sosial. saya lupa tuh artinya pokoknya terakhirnya tuh
masyarakat. Pada waktu itu kita diberikan pelatihan yak arena pada waktu itu Cuma satu program yaitu budidaya lele kaya gitu aja dah pelatihannya ya Alhamdulillah tapi karna emang gak, usaha itu apa namanya ya menikmati dan apa namanya dia menjiwai kan kalau yang gak menjiwai ya susah apalagi kan lele itu idup ya kalau kita kurang-kurang. Lele itu diolah bersama jadi ada dua suaha, usaha pribadi dan usaha bersama. soal nomer seri uang sbenernya itu hanya trik menjaga amanah orang jadi kan kadang kan gini memang saya tau juga dari buku itu kita kasih duit nih sbenernya kan gini okeh setiap kelompok kan mengumpulkan kan lima orang nih mengumpulkan uang lima ribu harus ribuan semua jangan gocengan itu ga boleh nah serinya kita tulis tuh Cuma kita ga bilang, oke bu saya tulis lima ribu jumlahnya aja padahal kita nulis nomer serinya setelah itu duit tuh kita balikin lagi ke ketua ka nada lima grup minggu kedepannya tuh kita panggilin “coba bu uang tabungan kita ada berapa yang kemaren” mereka jawab
“lima ribuuuuu” baik coba kita keluarkan uangnya ada yang
berbentuk gocengan ada yang dua ribuan kumpulin semua bu kelompok A mana, ibu mohon maap gugur dan itu baru tes pertama. Kebanyakan orang kan mohon maap bang fajar saya titipin uang goceng ke orang warung kita kan nganggapnya kan gampang ya goceng ntar ge gw punya padahal bukan disitu ilmunya padahal amanahnya itu bener ga dia nyampein, kalau duir kecil aja mampu apalagi nanti duit besar. Bazda itu sebenarnya sering memberikan bantuan tapi mohon maap ga ada yang sistemnya secanggih ini sampe moralnya, sampe absen ibadahnya cumin kita ga boleh ngomong misalnya bang fajar solat dzuhur ga kalo jawab enggak ya udh tulis jangan
dikata apa-apa kita cukup bertanya udah solat apa belom jangan disuruh pokoknya nanya aja udah tar lama-lama dia akan malu le bayangin tiap minggu ditanya biarpun boong tetep itu ada pokoknya dia jawab apa tulis aja apa adanya catatan itu nanti di akhir tahun di rekap dan kalau masih blm berubah tahun berikutnya dia di seleksi lagi dan mohon maap kalau ibu test ini lagi ga lulus dan ibu ga berubah, ganti. Dan dananya itu kan bergulir lunas balikin lagi, lunas balikin lagi enaknya kan ga ada bunga seperti itu. Ada yang mohon maap ah udah cukup usaha saya ada juga yang mau majuin usahanya lagi ya melebarkan sayap lah istilahnya gitu
10. Bagaimana kemampuan Baznas Bekasi dalam menyampaikan informasi dan data kepada anggota KUM3?
Bang Trio: jadi saya tuh pendamping supervisor saya tuh kan nanti dia bukan hanya semata-mata dia fotoin ktp, trus kk pokoknya saratnya tuh biasa semua identitas kependudukan itu sampe rumahnya ge kita foto usahanya kita foto kita jadiin proposal lalu di bundle lalu dikasihin ke bazda nanti kan di baznas dia cuma ngacak kalau bahasa kita survey ngacak bener ga nih penerima bantuan itu mohon maap orang yang ga mampu trus punya usaha ga ya kaya gitu dia punya data dari kita, ngumpulin gitu fotonya ktpnya kan jelas, seperti itu.
11. Bagaimana cara Baznas Bekasi mengelola program KUM3?
Bang Trio: mengelolanya tuh gini sebenernya gini dia (Baznas) kan hanya apa ya manager dia cuma manggil2 kya saya, “pendamping gimana rawa lumbu?”, “amaaann” nah ntar dia turun owh bener aman turun ke lapangan kan sekarang sudah berkembang hampir di tiap kecamatan sekarang karena sudah berhasil nih, setiap kecamatan udah ada dan rawalumbu adalah launching pertama ya tetep walaupun dikatakan berhasil ujiannya luar biasa namanya awal ya pasti tau sendiri tapi Alhamdulillah sekarang sudah mulai ditumbuhkan disetiap kecamatan dan Alhamdulillah sudah berjalan yah artinya ya bagus lah kan udah banyak belajar gitu tapi bertahap karena dana bazda terbatas
12. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam pengawasan keuangan dalam program KUM3?
Bang Trio : jadi gini kaya saya pendamping itu kan uang saya tarikin tuh nanti saya diberikan nomer rekening yang harus saya transfer jadi duitnya masuk ke bank nah saya itu hanya diberikan nomer rekening untuk bukunya bazda tetep kita mah ga bisa ngambil yang ngambil dia-dia pada kita mah cuma mungutin sreeeet semingggu kalo ga salah 375.000 apa 400.000 kurang lebih itu langsung hari itu kita setor ke bank, kita ga bisa ngambil karna kan kita cuma dikasih nomer rekening kita cuma disuruh transfer doing kan dia bisa ngecek owh minggu ini lancar ketauan udah
kita kurang seribu atau blm ngisi ketauan, telpon pendamping halo blm setor ya, iya pak, setor. Ketauan haha kan buku tabungan di dia kita ga bisa ngapa2in kalo buku tabungan di kita mah
kita bawa kabur aja.
Hahaha ktia kan juga ada istilahnya tanda tangan kalau kita tidak akan berbuat jahat makanya itu dicari relawan dan relawan itu juga sbenernya di test
Nama Narasumber
: Ibu Sri Lili (Penerima Program)
Hari/Tanggal
: Rabu, 20 Januari 2016
Tempat Wawancara
: Rawalumbu
1. Siapa saja masyarakat yang bisa berpartisipasi dalam program KUM3? Yang berpartisipasi dalam KUM3, masyarakat sekitar rawalumbu yakni mereka yang ekonominya rendah dan juga yang aktif di masjid. Terutama para bapak bapak dan ibu ibu yang ingin punya usaha sendiri.
2. Bagaimana peran baznas dalam mendengar dan memahami aspirasi komunitas KUM3? Alhamdulillah, sampai saat ini peran Baznas Bekasi kepada kami melalui program KUM3 nya dapat membantu masyarakat seperti kita. Kami tidak hanya diberi bantuan, namun juga kami ikut kegiatan yang mereka adakan di masjid setiap minggunya.
3. Bagaimana peran baznas bekasi dalam memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan KUM3? Untuk dukungan program KUM3 kepada kami ini, yang kami dapat ada dukungan modal buat usaha. Selain itu, kami juga didukung dalam membuat kami disiplin dan jujur terutama dalam hal ibadah kami.
4. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam memfasilitasi pengambilan keputusan kepada anggota KUM3? Kalau dalam pengambilan keputusan, setahu saya semua keputusan dan kebijakan di serahkan kepada pemerintah khususnya Baznas Bekasi. Karena kami tahu nya hanya ikut dalam program KUM3
5. Fasilitas apa yang diberikan Baznas Bekasi kepada anggota komunitas dalam program KUM3? Kalo dalam program KUM3. Kita para anggota hanya diberi bantuan tambahan modal dan pelatihan tentang motivasi aja.
6. Bagaimana peran Baznas Bekasi untuk menumbuhkan motivasi pada anggota KUM3? Untuk menumbuhkan motivasi kita, tiap minggunya kami para anggota diberi pelatihan motivasi. Dalam motivasi tersebut kami diberikan bekal ilmu keagamaan dan ilmu kejujuran dalam memulai usaha.
7. Dimana saja Baznas Bekasi menyampaikan informasi kepada anggota KUM3? Setahu saya Baznas Bekasi menyampaikan informasi KUM3 itu di kelurahan lalu kami dapat sosialisasinya di masjid dekat rumah kami di Rawalumbu.
8. Siapa yang bertanggung jawab menciptakan dinamika internal kepada anggota KUM3? Saya kurang faham apa itu dinamika. Tapi jika yang bertanggung jawab sepenuhnya dalam program KUM3 itu ya para pengurus KUM3 tersebut.
9. Apa saja pelatihan yang diberikan kepada anggota komunitas terkait program KUM3? Pelatihan tentang motivasi, didalamnya kita diberi pelatihan tentang kejujuran. Kita dikasih uang lalu uang itu seminggu kemudian tanpa sepengatahuan kita harus dibalikin dengan nomer seri uang yang sama. Jika berbeda serinya maka kita sudah tidak jujur. Selain itu juga kita dapet motivasi agama untuk menguatkan ibadah kita.
10. Bagaimana kemampuan Baznas Bekasi dalam menyampaikan informasi dan data kepada anggota KUM3? Sampai saat ini hubungan kami dengan pegawai Baznas Bekasi cukup baik. Mereka paham apa yang kita butuhkan. Dan mereka berbicara dengan kami layaknya seperti masyarakat sekitar.
11. Bagaimana cara Baznas Bekasi mengelola program KUM3? Mereka memberikan modal kepada kita uang sejumlah Rp. 2.000.000. Dengan pembagian Rp. 1.450.000 untuk dana usaha, Rp. 50.000 untuk jaminan kesehatan, dan Rp 500.000 untuk belanja rumah tangga. Cara
pengembaliannya setiap minggu kami harus setor cicilan sebesar Rp. 30.000
12. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam pengawasan keuangan dalam program KUM3? Saya kurang faham. Karena kalau dari sisi kami kami kurang begitu tau tata cara pengawasannya.
Nama Narasumber
: Wa Marmin (Penerima Program)
Hari/Tanggal
: Rabu, 20 Januari 2016
Tempat Wawancara
: Rawalumbu
1. Siapa saja masyarakat yang bisa berpartisipasi dalam program KUM3? Setahu saya masyarakat yang bisa berpartisipasi dalam program KUM3 ini, warga yang sudah didata dari pihak kelurahan sebagai warga yang berhak menerima bantuan, lalu diutamakan bagi para orang tua yang ingin mengembangkan usahanya. Dan yang pasti masyarakat yang menerima bantuan tersebut dia adalah warga yang mau aktif di kegiatan Baznas Bekasi seperti acara acara di masjid dekat rumah kami.
2. Bagaimana peran baznas dalam mendengar dan memahami aspirasi komunitas KUM3? Baznas Bekasi sangat baik sekali ingin membantu warga kecil seperti saya. Karena betul yang kami butuhkan sebagai orang kecil tidak hanya bantuan sementara lalu selesai. Namun kami juga pingin punya usaha sendiri. Sehingga kedepannya kami tidak menyusahkan orang lain. Dan kami bisa sejahtera dengan kemampuan kami. Kami dikumpulkan menjadi anggota KUM3 oleh Baznas Bekasi. Setiap pertemuan di masjid. Kami selalu ditanya kabarnya lalu ingin seperti apa nanti kami ketika kami sudah dapat bantuan.
3. Bagaimana peran baznas bekasi dalam memberikan dukungan kepada orang-orang yang terlibat dalam struktur dan kegiatan KUM3? Sangat bagus, karena kami merasa ada yang memperhatikan walaupun bentuk bantuannya tidak sebanyak yang kami kira. Namun kami merasa sedikit terbantu dengan adanya program KUM3 kami tidak hanya diberi modal tambahan usaha, Namun kami juga diberi kaya semacam semangat dan motivasi untuk menjalani kehidupan kami. Yang terkadang dengan agama saja kami masih jauh. Kami diberikan syarat syarat untuk kami bisa dapat bantuan usaha. Seperti kami diajarkan untuk menjaga amanah sekalipun kecil. Lalu kami juga sering diingatkan tentang ibadah kami seperti mengerjakan sholat. Jadi kami merasa terbantu sekali.
4. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam memfasilitasi pengambilan keputusan kepada anggota KUM3? Kalau untuk pengambilan keputusan, saya kurang begitu faham. Namun yang saya alami sampai saat ini yang selalu mengambil keputusan ya dari pihak program KUM3 nya. Kami paling hanya ditanya apa yang sedang dibutuhkan kami, kami mau apa dengan bantuan modal yang diberi.
5. Fasilitas apa yang diberikan Baznas Bekasi kepada anggota komunitas dalam program KUM3? Saya kurang lebih menerima bantuan ini sudah satu tahun berjalan. Selama ini yang saya rasakan fasilitas yang didapat selain kami dapat bantuan
modal, kadang kami juga dikumpulkan untuk diskusi, lalu pernah ada pelatihan ternak lele. namun, itu hanya pelatihan saja untuk supaya kami tahu cara beternak lele. selain itu kami juga diberikan wejangan oleh para pendamping agar supaya kami tidak terlena untuk hanya berdagang tapi dari segi ibadah kami juga harus disipilin mengerjakannya.
6. Bagaimana peran Baznas Bekasi untuk menumbuhkan motivasi pada anggota KUM3? Untuk menmbuhkan semangat biasanya kami setiap minggu atau dua mingu sekali, kami diajak kumpul dengan mereka. Lalu kami sering ditanya tentang perkembangan usaha kami. Selain itu, jika kami dapat mengembangkan usaha dan dapat tepat waktu untuk menyicil setoranyya maki kami akan mendapatkan modal usaha di tahun berikutnya lagi. Dan kamipun berusaha untuk bersungguh sungguh berdagang agar kami dapat hidup sejahtera dan dapat mengembangkan usaha kami.
7. Dimana saja Baznas Bekasi menyampaikan informasi kepada anggota KUM3? Setahu saya, Baznas Bekasi dalam mengenalkan program KUM3 itu ada dikelurahan Rawalumbu. Lalu untuk selanjutnya kami dikumpulkan di masjid nurul falah untuk acara motivasi.
8. Siapa yang bertanggung jawab menciptakan dinamika internal kepada anggota KUM3?
Saya kurang tahu. Tapi kalau ditanya siapa yang menciptakan dan bertanggung jawab, maka ketua Baznas Bekasi lah yang lebih banyak bertanggung jawab dalam program KUM3 nya.
9. Apa saja pelatihan yang diberikan kepada anggota komunitas terkait program KUM3? Untuk pelatihan tidak banyak yang diberikan, saya pernah menerima pelatihan seperti pelatihan kejujuran dan pengajian biasa. Dan selain itu kmi diberikan modal dan kami diterangkan bagaimana cara kami dapat memanfaatkan dengan baik modal tersebut.
10. Bagaimana kemampuan Baznas Bekasi dalam menyampaikan informasi dan data kepada anggota KUM3? Untuk Baznas Bekasi dalam program KUM3 nya sangat detail sekali. Apalagi para pendampingnya yang berbicara kepada kami layaknya seperti warga biasa. Sehingga kami yang sudh tua tua ini tidak malu untuk bertanya. Selain itu kami juga diberi tahu, bahwa program KUM3 ini adalah program dana bergulir dengan memanfaatkan dana zakat.
11. Bagaimana cara Baznas Bekasi mengelola program KUM3? Baznas Bekasi dalam mengelola program KUM3 sudah baik. Jadi masyarakat yang ingin mendapatkan modal bantuan usaha tidak semuanya. Kami ini sudah diseleksi sebelumnya. Kami mendaftarkan diri fotokopi ktp, kartu keluarga sampai rumah kami dan tempat usaha kami di foto juga
untuk di lampirkan ke program KUM3. Lalu kami diseleksi dan setelah lolos kami di kumpulkan di masjid dan kami di wawancarai tentang keseharian kami.
12. Bagaimana peran Baznas Bekasi dalam pengawasan keuangan dalam program KUM3? Untuk keuangan KUM3 memberikan kami uang dua juta rupiah, lalu uang tersebut kami harus pakai untuk modal usaha. Dan uang dua juta rupiah itu dipotong lima puluh ribu untuk uang jaminan kesehatan jika ada anggota KUM3 yang sedang sakit. Kalau uang lima puluh ribu nya itu dalam setahun tidak digunakan, maka uang tersebut bisa menjadi milik kami. setiap minggunya kami harus menyicil untuk mengembalikan dana bantuan tersebut untuk digilir kembali ke anggota yang lain yang belum dapat.