EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi
INDIKATOR
Siswa mampu mendeskripsikan Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi Siswa mampu menyebutkan Peran pelaku kegiatan ekonomi Siswa mampu membuat Model diagram interaksi antar pelaku ekonomi (circulair flow diagram )
MATERI PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI
A. Para Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi Dalam mengatasi permasalahan ekonomi maka akan muncul pihak-pihak yang akan mencoba menyelesaikan permasalahan ekonomi. Pihak-pihak ini disebut Pelaku ekonomi. Pelaku ekonomi adalah mereka baik perorangan, lembaga-lembaga ataupun instansi pemerintahan yang melakukan kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi. Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dibagi atas : I. Rumah Tangga Konsumen (RTK) Rumah tangga konsumen adalah bagian dari masyarakat baik perorangan, kelompok orang, lembaga-lembaga/badan-badan sebagai konsumen serta sebagai penyedia/pemilik faktor-faktor produksi. Peran Rumah tangga konsumen sebagai berikut : 1) Sebagai Konsumen yaitu membeli barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 2) Sebagai penyedia/pemilik faktor-faktor produksi Rumah tangga konsumen sebagai penyedia /pemilik faktor-faktor produksi membaginya terdiri dari : Faktor Produksi Asli yaitu : a. Sumberdaya alam adalah semua kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan dalam proses produksi misal tanah, bangunan, sumber alam yang disewakan (Rent). Faktor produksi SDA yang paling utama adalah Tanah. Ketersediaan tanah makin lama makin sedikit tetapi permintaan tanah makin lama semakin banyak sehingga harga tanah makin lama akan semakin tinggi. b. Sumberdaya manusia(Tenaga Kerja) adalah sekumpulan orang yang mempunyai kemampuan dan keahlian untuk mengerjakan suatu pekerjaan dengan gaji/upah (Wage) tertentu dalam rentang waktu tertentu. Faktor Produksi Turunan yaitu : c. Modal adalah pemilik modal(uang), saham, tabungan yang diserahkan dalam proses produksi dengan mengharapkan memperoleh penghasilan berupa bunga (Interest). d. Wirausaha/Pengusaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor produksi alam, tenaga kerja dan modal seefektif dan seefisien mungkin dengan mengharapkan akan memperoleh laba (Profit). 3) Memperoleh balas jasa atas imbalan faktor produksi . a. Tanah balas jasa berupa Sewa (Rent). b. Tenaga Kerja balas jasa berupa Gaji /upah (Wage). c. Modal balas jasa berupa bunga (Interest). d. Wirausaha/pengusaha balas jasa berupa laba (Profit). 4) Membayar pajak kepada pemerintah. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
31
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
II.
Rumah Tangga Produsen/Perusahaan (RTP) Rumah tangga produsen adalah kelompok anggota masyarakat yang tugasnya memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan serta bertujuan mencari keuntungan/laba. Peran rumah tangga produsen sebagai berikut : 1) Sebagai produsen yaitu menghasilkan barang dan saja yang diperlukan oleh rumah tangga konsumsi, rumah tangga pemerintah dan masayarakat luar negeri. 2) Sebagai pengguna faktor produksi yaitu memakai faktor-faktor produksi (SDA, tenaga kerja, modal, wirausaha) untuk menghasilkan barang dan jasa. 3) Memberikan balas jasa kepada RTK atas faktor-faktor produksi 4) Sebagai agen pembangunan yaitu membantu pemerintah dalam kegiatan-kegiatan pembangunan seperti membuka lapangan kerja, membangun infrastruktur dll. 5) Membayar pajak kepada pemerintah.
III.
Rumah Tangga Pemerintah (RTG) Rumah tangga pemerintah adalah sebuah bentuk perusahaan yang berskala besar yaitu satu negara. Peran rumah tangga pemerintah sebagai berikut : 1) Sebagai pengatur yaitu untuk mengatur lalu lintas perekonomian dalam negeri dan untuk menjaga stabilitas ekonomi serta mencegah terjadinya kekacauan dan hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi rakyat banyak. 2) Sebagai konsumen yaitu pengguna barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi segala perlengkapan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugasanya. 3) Sebagai produsen yaitu memproduksi barang atau jasa yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak dan kepentingan negara misal menjalankan BUMN seperti PAM, listrik, minyak bumi dll. 4) Menerima/memungut pajak dari RTK dan RTP dan memberikan balas jasa berupa fasilitas umum yang bisa dipergunakan dan bantuan(subsidi) kepada perusahaan.
IV.
Masyarakat Luar Negeri (MLN) Masyarakat luar negeri adalah pelaku ekonomi yang berasal dari luar negara yang bekerjasama dalam perdagangan, pertukaran tenaga kerja, penanaman modal, pinjaman dan bantuan . Peran masyarakat luar negeri sebagai berikut : 1) Mengekspor (menjual) dan mengimpor (membeli) barang dan jasa antar negara. 2) Menginvestasikan modal asing. 3) Memberikan pinjaman luar negeri. 4) Memberikan bantuan sosial maupun pembangunan luar negeri. 5) Melakukan pertukaran tenaga kerja.
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
32
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
MATERI Interaksi Antar Pelaku Ekonomi (Circulair Flow Diagram)
Kita telah mengenal kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi dan konsumsi serta pelaku –pelaku ekonomi. Kalau kita amati setiap pelaku-pelaku ekonomi memiliki peran masingmasing yang saling berhubungan. Hubungan antar peran pelaku-pelaku ekonomi diimplementasikan ke interaksi pelaku-pelaku ekonomi (Circulair Flow Diagram). Hubungan Interaksi Pelaku-pelaku ekonomi dibagi atas : 1) Model kegiatan ekonomi sederhana (RTK dan RTP/2 sektor) Model interaksi ini menghubungkan antara pelaku Rumah tangga konsumen dan rumah tangga produsen.
Menjual faktor produksi
Pasar Input (Faktor Produksi)
Tanah, Tenaga kerja, Modal, kewirausahaan
Balas Jasa faktor produksi
Sewa, Bunga, Gaji, Laba
Rumah Tangga konsumen (RTK)
Rumah Tangga Produsen (RTP)
Membeli Barang dan Jasa
Pasar Output (Barang dan Jasa)
Menjual Barang dan Jasa
Membayar dengan uang Menjual Barang dan Jasa
Interaksi pelaku ekonomi dapat digambarkan : Di Pasar Input (Pasar Faktor Produksi) RT Konsumen
RT Produsen
RT Produsen : Sebagai Pemilik/Penyedia F.Produksi menjual F. Produksi ke RTP (Arus Faktor produksi) RT Konsumen : Sebagai pengguna F.Produksi membeli F. Produksi dan membalas jasa ke RTK (Arus Uang/Pengeluaran)
Di Pasar Output (Pasar Barang dan Jasa) RT Produsen
RT Konsumen
RT Konsumen : Sebagai Produsen, menghasilkan barang/jasa dan menjual ke RTK (Arus Barang dan Jasa) RT Produsen : Sebagai pengguna Barang dan Jasa, membayar ke RTP dalam Bentuk uang sebagai pendapatan RTP (Arus Uang/Pengeluaran)
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
33
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
2) Model kegiatan ekonomi dengan campur tangan pemerintah (3 sektor) Model interaksi ini menghubungkan antara pelaku Rumah tangga konsumen(RTK), rumah tangga produsen(RTP) dan rumah tangga Negara/pemerintah (RTG).
Menjual faktor produksi
Pasar Input (Faktor Produksi)
Sewa, Bunga, Gaji, Laba
Rumah Tangga konsumen (RTK)
Bayar Pajak
Balas Jasa faktor produksi Rumah Tangga Negara (RTG)
Membayar gaji PNS/TNI dan memberikan fasilitas umum
Membeli Barang dan Jasa
Tanah, Tenaga kerja, Modal, kewirausahaan
Pasar Output (Barang dan Jasa)
Menjual Barang dan Jasa
Bayar Pajak Membeli barang dan jasa dan memberikan subsidi
Rumah Tangga Produsen (RTP)
Membayar dengan uang Menjual Barang dan Jasa
Interaksi pelaku ekonomi dapat digambarkan : Arus Pendapatan RTN RT Konsumen dan RT Produsen
RT Negara : membayar pajak
Arus Pengeluaran RTN RT Negara RT Konsumen : Menggunakan faktor produksi tenaga kerja sebagai PNS/TNI dan aparatur negara lainnya sebagai imbalanya membayar gaji Memberikan fasilitas umum kepada masyarakat misal : pembuatan jalan, bangunan dll. RT Negara RT Produsen : Membeli barang dan jasa untuk digunakan bagi kebutuhan RTN Memberikaan subsidi (bantuan) kepada pengusaha untuk menekan biaya produksi barang sehingga bisa laku dan bersaing di pasar.
3)
Model kegiatan ekonomi pada kegiatan ekonomi terbuka (4 sektor) Model interaksi ini menghubungkan antara pelaku Rumah tangga konsumen(RTK), rumah tangga produsen(RTP), rumah tangga Negara/pemerintah (RTG) dan Masyarakat Luar Negeri (MLN). Disini kegiatan ekonomi tidak hanya dilakukan dalam negeri (RTK, RTP dan RTN) tetapi dengan negara lain (MLN).
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
34
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
Ekspor Faktor produksi
Menerima Balas Jasa faktor produksi
Impor faktor produksi
Membayar Balas Jasa faktor produksi
Menjual faktor produksi
Pasar Input (Faktor Produksi)
Sewa, Bunga, Gaji, Laba
Rumah Tangga Konsumen (RTK)
Bayar Pajak
Membayar Balas Jasa faktor produksi Rumah Tangga Negara (RTG)
Membayar gaji PNS/TNI dan memberikan fasilitas umum
Membeli Barang dan Jasa Menjual Barang dan Jasa
Tanah, Tenaga kerja, Modal, kewirausahaan
Pasar Output (Barang dan Jasa)
Bayar Pajak Membeli barang dan jasa dan memberikan subsidi
Rumah Tangga Produsen (RTP)
Masyarakat Luar Negeri (MLN)
Membayar dengan uang Menjual Barang dan Jasa
Impor Barang/Jasa Membayar dengan mata uang Rupiah
Ekspor Barang/Jasa Membayar dengan uang/Mata uang asing
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
35
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
KOMPETENSI DASAR
Menganalisis peran pelaku kegiatan ekonomi
INDIKATOR
Siswa mampu mendeskripsikan Perilaku konsumen dan Perilaku Produsen
MATERI PERILAKU KONSUMEN dan PERILAKU PRODUSEN
A. Perilaku Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi 1. Konsumsi Konsumsi adalah kegiatan yang mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang dan jasa. Ciri-ciri konsumsi sebagai berikut : a. Barang yang dikonsumsi adalah barang ekonomi yaitu untuk mendapatkannya perlu pengorbanan. b. Barang yang dikonsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan. c. Barang yang dikonsumsi, kegunaanya atau manfaatnya habis sekaligus atau berangsurangsur habis 2. Nilai barang dan jasa konsumsi Nilai barang dan jasa dimiliki karena barang dan jasa tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Nilai barang dan jasa dapat dikelompokan menjadi dua, sebagai berikut : 1) Nilai pakai (Value in use) yaitu kemampuan suatu barang atau jasa digunakan oleh konsumen. Terdiri dari : Nilai pakai Subjektif yaitu nilai guna yang dilihat dari aspek pemakai barang dan jasa. Contoh : Gitar lebih berguna bagi gitaris dari pada guru, cangkul lebih berguna bagi petani daripada nelayan dll. Nilai pakai objektif yaitu kemampuan yang dimiliki benda karena benda tersebut dapat memenuhi kebutuhan manusia secara umum. Contoh : jas hujan dipakai pada saat musim hujan, meja belajar digunakan untuk belajar dll. 2) Nilai tukar (Value in Exchange) yaitu kemampuan suatu barang atau jasa untuk dapat ditukarkan dengan barang atau jasa lainnya. Nilai tukar subjektif yaitu nilai tukar barang berdasarkan orang yang menukarkannya. Contoh : Gitar bagi seorang gitaris dapat ditukarkan dengan Rp 3.000.000 tetapi bagi guru gitar mungkin hanya bernilai Rp 100.000,00 dll. Nilai tukar objektif yaitu kemampuan yang dimiliki oleh barang atau jasa dapat ditukar dengan barang dan jasa yang berlaku secara umum. Contoh : uang Rp 10.000,00 dapat ditukar dengan beras 1 Kg, Hp Nokia dapat ditukar dengan HP Sony Ericson yang memiliki kapasitas dan aplikasi yang sama dll. 3.
Teori Perilaku Konsumen Teori perilaku konsumen dibagi dalam dua pendekatan sebagai berikut : a. Utilitas Kardinal Utilitas Kardinal atau kegunaan kardinal adalah kepuasan mutlak yang diperoleh konsumen dari mengonsumsi suatu barang atau jasa. Kepuasan atas manfaat barang atau jasa tersebut bisa diukur/dikuantifikasi dalam bentuk angka, uang atau satuan lainnya. Teori ini dikemukan oleh Herman Henrich Gossen (1854). Teori ini sesuai dengan bunyi hukum Gossen I.
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
36
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
HUKUM GOSSEN I “ Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terus menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi namun semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh menjadi negatif.”
Sesuai dengan Hukum Gossen I ini utilitas kardinal /nilai guna Kardinal dibagi atas : 1) Nilai Guna Total (Total Utility) Adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang tertentu. Teori ini sesuai dengan bunyi hukum Gossen I. Contoh : Pada saat musim buah Mangga Minggu Pertama konsumen bisa membeli 40 kg, kemudian minggu kedua bertambah menjadi 60 kg, minggu ketiga menjadi 85 kg pada saat minggu keempat berkurang menjadi 75 kg dan minggu selanjutnya makin lama makin turun karena konsumen sudah mulai bosan dengan buah mangga dan mencari buah-buahan yang lainnya 2) Nilai Guna Marjinal (Marginal Utility) Adalah pertambahan (atau Pengurangan) kepuasan sebagai akibat perubahan penggunaan satu unit barang tertentu. Atau dnegan kata lain marginal utilty adalah tambahan kepuasan karena bertambahnya mengonsumsi satu unit barang. Contoh : Pada minggu pertama konsumen bisa mengonsumsi buah mangga 40 kg kemudian minggu kedua mengonsumsi buah mangga menjadi 60 kg maka Nilai guna marjinalnya 20 kg (60 kg – 40 kg) dan seterusnya. 3) Nilai guna total (Total Utility) dan nilai guna marjinal (Marginal utility) yang semakin lama semakin menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility) Konsumen selalu berusaha menikmati barang atau jasa yang dimiliki sepuas-puasnya. Setelah kepuasan konsumsi berlangsung terus menerus semakin lama semakin turun /mengalami kebosanan sampai pada titik jenuh. Contoh : Perhatikan tabel berikut ini Konsumsi buah mangga seseorang : Jumlah Mangga 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Titik A B C D E F G H I
Nilai Guna Total (TU) 0 40 70 85 95 98 98 90 80 65 30
Nilai Guna Marjinal (MU) 0 40 30 15 10 3 0 -8 -10 -15 -30
Titik
}
A’ B’ C’ D’ E’ F’ Nilai guna marginal bernilai negatif (nilai tambahan telah berkurang)
Tabel diatas jika kita gambarkan dalam grafik berikut :
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
37
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
D
E
F
Berdasarkan garfik disamping terlihat:
0
Kepuasan total (TU) pada awalnya terus meningkat seiring naiknya konsumsi mangga hingga mencapai titik E dan F, pada mangga ke 5 dan 6 dengan TU bernilai sama dengan 98, kemudian makin lama makin menurun di titik G, H dan I.
G
C
H B
I
Utility
100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10
A’ A B’
TU
C’
MU D’
Kepuasaan Marginal/tambahan (MU) bernilai positif sampai dengan titik F. Dititik ini kepuasan tambahan bernilai nol (Kejenuhan) dan akhirnya bernilai negatif yang artinya tambahan mangga dari 6 ke 7 dst telah berkurang kepuasan memilikinya (The law diminishing Marginal Utility)
E’ 1
2
3
4
5
F’ 6
7
8
9
0
Jumlah Mangga Secara matematis kepuasaan marginal (MU) dapat dirumuskan sebagai berikut : MU =
atau
MU =
′
Konsumen akan mencapai kepuasan maksimum dengan syarat :
=
atau
MU =
CONTOH : 1) Jika kepuasan konsumen dinyatakan dengan fungsi TU =150Q +o,5Q2 – 100. Jika harga barang Rp 300,- maka kepuasan maksimum akan dicapai saat jumlah barang yang dikonsumsi sebesar ... Jawab : Diketahui : TU =150Q +o,5Q2 – 100 P = Rp 300 Ditanya Q = .....? Syarat kepuasan maksimum MU = P Dimana MU = TU’ TU = 150Q +o,5Q2 – 100 TU’= 150 + Q dengan P = 300 MU = P 150 + Q = 300 Q = 300 – 150 Q = 150 Jumlah barang yang dikonsumsi (Q) = 150
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
38
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
2) Jika kepuasan konsumen dinyatakan dengan fungsi TU =50Q - o,25Q2 . Jika konsumen membeli 80 unit barang dan telah memperoleh kepuasan maksimum maka harga barang tersebut sebesar .... Jawab : Diketahui : TU = 50Q +o,25Q2 Q = 80 Ditanya P = .....? Syarat kepuasan maksimum MU = P Dimana MU = TU’ TU = 50Q - o,25Q2 TU’= 50 - 0,5Q dengan Q = 80 MU = P 50 - 0,5Q = P 50 - 0,5(80) = P P = 50 – 40 P = 10 Jadi harga barang tersebut adalah Rp 10 3) Ketika konsumen mengkonsumsi 8 satuan barang A dengan kepuasan total 60 satuan sedangkan pada saat konsumen mengkonsumsi 11 satuan diperoleh kepuasan total 90 satuan. Maka kepuasan marginal (tambahan) barang A adalah ... Jawab : Diketahui : Q1 = 8 TU1 = 60 Q2 = 11 TU2 = 90 Ditanya : MU = ....? MU =
MU =
=
= =
= 10 satuan
b. Utilitas Ordinal Pada dasarnya Konsumen mengkonsumsi barang atau jasa tidak hanya satu jenis barang atau jasa tetapi bermacam-macam. Utilitas Kardinal menjelaskan kepuasan total dan kepuasan tambahan pada dua jenis barang atau lebih memiliki kepuasan yang sama. Sesuai dengan bunyi Hukum Gossen II. Hukum Gossen II “Konsumen akan melakukan sedemikian rupa sehingga nilai guna marjinal setiap barang dan jasa yang dikonsumsi memiliki kepuasan yang sama” Tapi teori utilitas kardinal ini memiliki kelemahan karena hanya bisa menilai kepuasan total dan kepuasan marginal secara subjektif saja. Pada tahun 1934 JR Hicks dan RJ Allen mengemukakan teori utilitas ordinal. Utilitas Ordinal atau kegunaan Ordinal adalah kepuasan yang diperoleh oleh konsumen dari penggunaan sebuah produk yang diukur dengan suatu skala relatif dan manfaat atau kenikmatan yang diperoleh oleh masyarakat dari mengonsumsi barangbarang tidak dikuantifikasi. Dimana menurut teori ini tingkat kepuasan seseorang dari mengonsumsi barang atau jasa tidak dapat dihitung dengan angka atau uang atau satuan lainnya tetapi dapat dikatakan konsumen memiliki kebutuhan prioritas (utama) yang dikombinasikan sehingga mencapai kepuasan maksimum. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
39
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
Analisis pendekatan utilitas ordinal ini mengunakan beberapa analisis sebagai berikut : 1) Kurva Indifferen (Indifference Curve) Adalah kurva yang menunjukkan kombinasi antara dua macam barang yang memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen. Kurva ini pertama kali digunakan oleh ekonom Inggris Francis Ysdiro Edgeworth (1881), kemudian dikembangkan oleh ekonom Italia Vailfredo Pareto (1906). Dalam kurva indifferensi terjadi perubahan tingkat kepuasan yang sama bagi konsumen disebut marginal rate of substitution (MRS). Nilai MRS bernilai negatif. Kurva ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Kurva ini memiliki kemiringan (slope) negatif yakni miring dari kiri atas ke kanan bawah. Kurva indifferen yang lebih tinggi kedudukannya menunjukkan tingkat kepuasan yang makin tinggi. Kurva indifferen tidak pernah saling berpotongan dengan kurva indifferen yang lainnya. Kurva indifferen cembung ke titik asal (titik O). Kurva berbentuk linier (garis) atau parabola. Kurva disamping memiliki MRS = ∆
∆
artinya
untuk
mendaptkan tambahan 5 barang Y, kita mengorbankan 4 barang X. Penggunan kurva indiferensi didasari oleh 4 asumsi sebagai berikut : Konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang yang akan dikonsumsi dalam bentuk kurva indiferensi. Konsumen mempunyai pendapatan tertentu. Konsumen berusaha mendapat kepuasan maksimum dari barang-barang yang dikonsumsinya. Kurva indiferensi yang semakin jauh dari titik nol (origin) menggambarkan kepuasan yang semakin tinggi. 2) Garis Anggaran (Budget Line) Adalah suatu kurva yang berbentuk garis lurus yang dikombinasikan dua barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan sejumlah pendapatan tertentu. Analisis ini terjadi karena ada hubungan antara konsumsi dengan pendapatan sesuai dengan bunyi hukum Engel. HUKUM ENGEL : “ Semakin besar Pendapatan, makin kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk konsumsi dan begitu sebaliknya.” Berdasarkan hukum Engel tersebut maka konsumen harus membuat anggaran sehingga antara penerimaan dan pengeluaran seimbang. Contoh : Andra memiliki pendapatan Rp 120.000,00. Dia merencanakan membeli beras @Rp 10.000 atau Baju @Rp 40.000. maka dia buat anggaran sebagi berikut :
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
40
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
Kombinasi Baju (X) A 0 B 1 C 2 D 3 Buat Kurva anggaran (Budget Line) :
Beras (Y) 12 8 4 0
Beras 12 8 4 0
1
2
3
Baju
4. Perilaku Konsumsi Perilaku konsumsi seorang konsumen dapat terjadi secara Rasional(Rational Consumption) dan tidak Rasional (Irrational Consumption). a. Perilaku konsumsi Rasional (Rational Consumption) yaitu perilaku konsumen yang didasari oleh pertimbangan rasional dalam memuntuskan untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Hal-hal yang mendasarinya sebagai berikut : Barang/jasa tersebut mampu memberikan kengunaan optimal(Optimum Utility) bagi konsumen. Barang/jasa tersebut benar-benar dibutuhkan oleh konsumen. Mutu produk terjamin. Harga terjangkau dan sesuai dengan kemampuan konsumen yang bersangkutan. b. Perilaku konsumsi tidak Rasional (Rational Consumption) yaitu perilaku konsumen dalam memutuskan untuk mengkonsumsi barang/jasa yang tidak didasari oleh pertimbangan rasional. Hal-hal yang mendasarinya sebagai berikut : Membeli barang/jasa hanya karena tertarik dengan iklan propaganda. Membeli barang/jasa hanya karena merk terkenal. Membeli barang/jasa hanya karena obral atau untuk memperoleh undian atau bonus. Mengkonsumsi barang hanya untuk pamer atau gengsi, bukan karena kebutuhan akan barang tersebut. B. Perilaku Produsen dalam kegiatan perekonomian 1. Pengertian produksi dan tujuan produksi Produksi adalah kegiatan yang berhubungan dengan usaha menambah dan menciptakan nilai guna suatu barang atau jasa. Beberapa tujuan produksi sebagai berikut : Menjaga keberlangsungan usaha dari perusahaan dengan cara meningkatkan proses produksi secara kontiniu (terus menerus). Meningkat profit perusahaan dengan cara meminimalkan biaya produksi. Meningkatkan jumlah dan mutu serta modal produksi. Memenuhi kebutuhan masyarakat. 2. Faktor-faktor Produksi Keberlangsungan produksi ditentukan oleh faktor-faktor produksi tanpa faktor-faktor produksi pembuatan suatu barang/jasa tidak dapat berjalan. Beberapa unsur faktor produksi sebagai berikut : 1) Sumberdaya alam Meliputi semua kekayaan yang terdapat di alam untuk dimanfaatkan dalam proses produksi antara lain tanah, air, udara, sinar matahari, flora dan fauna dan barangbarang tambang. 2) Sumberdaya manusia 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
41
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
Adalah tenaga kerja yang melaksanakan proses produksi. Terdiri dari beberapa kelompok yaitu : a. Tenaga kerja menurut sifat Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang menggunakan pikiran, rasa, karsa. Contoh: guru, pengacara, dokter, dll. Tenaga kerja jasmani yaitu tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik. Contoh : tukang becak, kuli bangunan, sopir dll. b. Tenaga kerja menurut kualitas Tenaga kerja terdidik contoh : insinyur, dokter dll. Tenaga kerja terlatih contoh : montir, sopir, tukang listrik dll. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih contoh : tukang sapu jalan, buruh, tukang parkir dll. 3) Sumber daya modal Modal meliputi barang-barang tahan lama yang dimanfaatkan untuk produksi lebih lanjut. Modal disini juga dapat berupa investasi . berikut ini pengelompokkan modal yaitu: a. Modal menurut sifatnya Modal tetap yaitu jenis modal yang digunakan secara berulang-ulang misalnya mesin, gedung dan peralatan pabrik. Modal lancar yaitu modal yang digunakan dan habis dalam satu kali proses produksi, misalnya bahan baku, perlengkapan kantor dan lain-lain. b. Modal menurut subjeknya Modal individual yaitu modal yang digunakan secara perorangan dalam proses produksi dan sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contoh : rumah, mobil dll. Modal masyarakat yaitu modal yang dipergunakan dalam proses produksi yang berasal dari masyarakat dan berkaitan dengan konsumsi atau kepentingan masyarakat. Contoh : jalan raya, rumah sakit dll. c. Modal menurut bentuknya Modal konkrit/nyata yaitu modal yang dapat dilihat secara fisik dalam proses produksi. Contoh : bahan baku, mesin-mesin, gedung, kendaraan dll. Modal abstrak/tidak nyata yaitu modal yang tidak dilihat secara fisik tetapi memiliki nilai dalam perusahaan. Contoh : merek dagang, goodwill(nama baik), hak paten, hak cipta dll. d. Modal menurut sumbernya Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari perusahaan itu sendiri. Contoh : modal dari pemilik, tabungan, saham dll. Modal asing yaitu modal yang berasal dari luar perusahaan. Contoh : pinjaman, kredit dll. 4) Sumberdaya kewirausahaan Wirausaha adalah keahlian seseorang dalam mengkombinasikan berbagai faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Keahlian wirausaha digunakan untuk membuat keputusan tentang menentukan barang dan jasa apa yang diproduksi, berapa banyak yang dibutuhkan serta bagaimana cara menghasilkan barang atau jasa tersebut. 3. Perilaku produsen dalam produksi 1) Fungsi produksi Adalah hubungan antara jumlah (output) yang dihasilkan dengan jumlah faktor produksi (input) yang digunakan dalam proses produksi. Fungsi produksi ditunjukkan sebagai berikut :
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
42
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
Keterangan : TP / Q : Total produksi/Jumlah produksi f : Fungsi produksi C : Capital (modal) L : Labour (tenaga kerja) R : Resources (SDA) T : Technology (Teknologi wirausaha)
TP/Q =f (C, L, R, T)
2) Teori produksi Adalah gambaran perilaku produsen dalam menghasilkan atau memproduksi barang atau jasa. Dalam setiap tambahan (Marginal) satu unit faktor produksi akan menambah jumlah produksi yang disebut produk marjinal (marginal product).
MP =
Keterangan : MP : Tambahan produksi ∆TP : Total produksi ke 2 – Total produksi ke 1 ∆X : Jumlah Faktor produksi ke 2 – jumlah faktor produksi 1
∆
∆
Sedangkan untuk produksi rata-rata (Average Product/AP): Keterangan : AP : Produksi Rata-rata TP : Total produksi X : Jumlah Faktor produksi
AP =
3) Tambahan produksi yang semakin lama semakin menurun (The Law of Diminishing marginal retun) Menurut David Ricardo penambahan faktor produksi tidak selalu memberikan hasil yang sebanding yang disebut The Law of Diminishing marginal retun yang berbunyi : “ Dengan suatu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”. Contoh : Perhatikan tabel berikut ini: Jika memproduksi barang X dengan faktor produksi SDA (tanah) jumlahnya tetap yaitu 1 hektar tetapi tenaga kerja bertambah terus. Tanah
Tenaga Kerja
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Total Produksi (TP) 100 300 600 880 1.050 1.140 1.190 1.190 1.100 700
Produksi marginal (MP) 200 300 280 170 90 50 0 -90 -1.400
Produksi rata-rata (AP) 100 150 200 220 210 190 170 150 120 70
Tahap kegiatan produksi Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Jika dilihat dari tabel tersebut bisa disimpulkan sebagai berikut : Tahap 1 dengan penggunaan tenaga kerja 1 sampai 3 tambahan produksi (MP) bernilai bernilai postif dan meningkat. Tahap 2 dengan penggunaan tenaga kerja 4 sampai 7 tambahan produksi (MP) bernilai positif tetapi mulai menurun Tahap 3 dengan penggunaan tenaga kerja 8 sampai 10 tambahan produksi bernilai negatif. Pada tahap ini ketika tenaga kerja 8 tambahan produksi bernilai 0 dan pada 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
43
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
saat tenaga kerja 9 tambahan produksi bernilai negatif 90, inilah yang disebut the law of diminishing marginal retun. Tahap 2
Tahap 1
Tahap 3
1200 1100 1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100
TP, MP, AP
TP
0
AP 1
2
3
4 6 5 Tenaga Kerja
7
8
9
10 MP
4) Hasil Produksi yang sama Pada perilaku konsumen, seorang konsumen dapat mengonsumsi dua kebutuhan atau lebih yang berbeda dalam waktu bersamaan dengan mencapai kepuasan yang sama, sedangkan di produksi, seorang produsen dapat menghasilkan barang atau jasa dengan mengkombinasikan dua faktor produksi yang berbeda jumlahnya satu dengan yang lainnya. Analisis yang bisa digunakan dalam produksi yang sama sebagai berikut : a. Kurva Isoquant Kurva Isoquant adalah kurva yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki ciri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori perilaku konsumen. Contoh :
Tenaga Kerja
Kurva Isoquant dari tabel diatas :
13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
A
B
Q = 100 Pakaian
C D E 1
2
3
4
5
6 7 Mesin
8
9
10 11
12
13
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
44
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
b. Kurva Isocost Kurva Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori perilaku konsumen. Contoh : Seorang produsen memiliki anggaran Rp 1.200.000,00. Dia ingin memproduksi 200 sepatu, dengan kombinasi faktor produksi modal (mesin) dengan harga mesin @Rp 150.000,00 dan memperkerjakan tenaga kerja dengan gaji@Rp 100.000,00/minggu. Maka dia membuat anggaran sebagai berikut : Kombinasi Tenaga Kerja Mesin @Rp 100.000,00 @Rp 150.000,00 A 0 8 B 3 6 C 6 4 D 9 2 E 12 0
Buat Kurva Isocost:
Mesin
10 9
A
8 7 6 5 4 3 2 1
B Garis Isocost
C
D E 0
1
2
3
4
7 5 6 Tenaga Kerja
8
9 10
11
12
5) Jenis- jenis Produksi a. Ekstraktif yaitu kegiatan mengambil langsung dari alam. Contoh: pertambangan, perikanan laut dll. b. Agraris yaitu kegiatan mengolah alam (tanah). Contoh : pertanaian, perternakan, perikanan tawar dll. c. Industri yaitu kegiatan pengolahan bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh : pabrik makanan atau minuman, usaha perakitan mobil atau elektronik, garmen dll. d. Perdagangan yaitu membeli barang untuk kemudian dijual kembali tanpa adanya proses pengolahan atau tanpa mengubah barang tersebut. Contoh : toko, supermarket, toserba dll. e. Jasa yaitu kegiatan memberikan pelayanan kepada konsumen. Contoh : jasa perbankan, jasa asuransi, jasa perhotelan dll.
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
45
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
6) Perluasan Produksi a. Ekstensifikasi yaitu perluasan produksi dengan cara penambahan jumlah faktor produksi. b. Intensifikasi yaitu perluasan produksi dengan cara meningkatkan kualitas tanpa menambah jumlah faktor produksi. c. Diversifikasi yaitu perluasan produksi dengan cara penganekaragaman jenis produksi. d. Rasionalisasi yaitu melakukan efisiensi dalam segala bidang agar memperoleh laba maksimum. e. Mekanisasi yaitu perluasan produksi dengan cara menganti tenaga manusia dengan mesin-mesin.
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
46
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
PENILAIAN Penugasan 1.
Perhatikan tabel konsumsi buah durian berikut ini : Nilai Guna Total (TU) 1 10 2 25 3 40 4 65 5 95 6 95 7 85 8 70 9 56 10 35 Berdasarkan tabel tersebut tentukan : a. Marginal Utility (Kepuasan Marginal/tambahan) b. Pada jumlah durian ke berapakah terjadi kepuasan marginal semakin lama semakin menurun (The Law of Diminishing marginal Utility) c. Buatlah grafik kepuasan total (TU), kepuasan marginal tambahan(MU) serta kepuasan tambahan semakin menurun (The Law of dimminishing marginal Utility) Jumlah Durian
2. Perusahaan garmen memiliki 100 pekerja akan memproduksi barang seperti terlihat sebagai berikut : Tenaga Total Produksi Mesin Kerja (TP) 100 1 50 100 2 150 100 3 300 100 4 600 100 5 1100 100 6 1500 100 7 1800 100 8 1800 100 9 1620 100 10 1400 Berdasarkan tabel produksi diatas, tentukan : a. Tambahan produksi (MP) dan rata-rata produksi (AP) b. Pada produksi ke berapakah terjadi the law of dimminishing marginal return c. Buatlah grafik hubungan TP, MP dan AP
NILAI
SKALA 4
Guru Mata Pelajaran,
Eka Jayanti, S.Pd NIP. 198501012010012015
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
47
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
Uji Kompetensi Kerjakan soal –soal berikut ini dengan baik dan benar : 1. Abadi adalah seorang pengusaha agrobisnis yang telah ditekuni beberapa lama, dalam kesehariannya melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi sebagai berikut : 1) Tanahnya disediakan untuk usaha, menyediakan modal dan wiraswasta. 2) Membeli kebutuhan sehari-hari seperti sandang dan pangan. 3) Membayar pajak badan usaha ke kas negara. 4) Membayar upah karyawan, bunga dan biaya lain-lain. 5) Menerima sewa, gaji dan laba usaha. 6) Membayar pajak karyawan perusahaan Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen adalah ... a. 1), 2) dan 3) c. 2), 3) dan 4) e. 4), 5) dan 6) b. 1), 2) dan 5) d. 3), 5) dan 6) 2. Akhir-akhir ini wacana kenaikan harga BBM terus bergulir, bisa jadi bulan depan kenaikan harga BBM diberlakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini tindakan perilaku konsumen yang tepat adalah ... a. Mengunakan kendaran pribadi daripada angkutan umum. b. Melarang produksi dan impor mobil baru. c. Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi. d. Berusaha mencari sumber minyak yang baru. e. Pemerintah mencabut subsidi BBM. 3. Perhatikan perilaku produsen dan perilaku konsumen sebagai berikut : 1) Ani lebih senang menggunakan tinta biru daripada hitam ketika menulis surat. 2) Walaupun keuntungan dari tiap unit barang yang dijual kecil, pak Burhan tetap menekuni usahanya. 3) Agar sehat sepanjang hari, bu Laila selalu berolahraga setiap pagi di rumah. 4) Untuk meringankan beban orangtua, Dani membawa kue ke sekolah untuk dijual. 5) Sebagian pedagang di pasar malam menawarkan barang dengan harga murah. Dari pernyataan diatas yang termasuk perilaku produsen adalah ... a. 1), 2) dan 3) c. 2), 3) dan 4) e. 3), 4) dan 5) b. 1), 3) dan 5) d. 2), 4) dan 5) 4. Perhatikan circulair flow diagram berikut : Pasar input
1 2 3
Rumah Tangga Konsumen
Rumah Tangga Produsen
4 5 a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
5. Kurva indiferensi mengambarkan kombinasi dari dua macam barang atau lebih yang memberikan ... a. Kepuasan yang sama kepada konsumen. b. Kepuasan yang sama kepada produsen. c. Kepuasan yang sama kepada konsumen dan produsen. d. Hasil yang sama kepada konsumen. e. Hasil yang sama kepada produsen. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
48
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
6. Kurva yang menjelaskan kombinasi dua jenis barang yang membutuhkan anggaran yang sama adalah ... a. Consumer behavior curve c. Isocost curve e. Budget line curve b. Isoquant curve d. Indifference curve 7. Menurut Herman Gossen, jika suatu kebutuhan dipenuhi terus menerus, pada titik tertentu ... a. Akan terjadi kebosanan d. Kenikmatannya makin berkurang b. Kenikmatannya akan hilang e. Kenikmatannya makin bertambah c. Mulai titik tertentu akan terjadi kepuasan 8. Dibawah ini usaha-usaha meningkatkan produksi 1) Menambah jumlah tenaga kerja untuk meningkatkan produksinya. 2) Dalam rangka meningkatkan produksi dilakukan maksimalisasi jam kerja. 3) Melakukan training karyawan dalam rangka meningkatkan SDM. 4) Membeli mesin baru untuk meningkatkan produktivitas. Usaha diatas yang tergolong intensifikasi adalah ... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3 e. 3 dan 4 9. Berikut ini adalah beberapa faktor produksi yang digunakan dalam perusahan mebel: 1) Kolam untuk merendam kayu 2) Mesin bubut 3) Papan dan balok 4) Gudang 5) Pekerja 6) Mandor Yang merupakan faktor produksi asli adalah ... a. 1), 5), dan 6) c. 2), 3) dan 5) e. 4), 5) dan 6) b. 2), 3) dan 4) d. 3), 4) dan 5) 10. Berikut ini merupakan salah satu asumsi dalam pengukuran tingkat kepuasan dengan pendekatan kardinal adalah ... a. Barang yang dikonsumsi adalah barang mahal. b. Barang-barang yang digunakan habis sekali pakai. c. Kombinasi pengunaan dua barang menghasilkan kepuasan yang sama. d. Ketersediaan barang dan jasa terjamin dalam jangka panjang. e. Dalam melakukan konsumsi, tingkat kepuasan dapat diukur atau dikuantifikasi. 11. Pak Dony adalah seorang kolektor lukisan, Apabila dia berminat berapapun harganya akan dibeli. Kasus ini menunjukkan bahwa sebuah benda memiliki .... a. Nilai tukar subjektif c. Nilai pakai subjektif e. Nilai tukar objektif b. Nilai pakai objektif d. Nilai tukar kolektif
12. Berikut ini perbedaan antara faktor produksi tenaga kerja dan faktor produksi SDA yang tepat adalah... Pasar Tenaga Kerja Pasar Sumber Daya Alam a Dibutuhkan produsen Dibutuhkan konsumen b Penawaran dari rumah tangga produsen Penawaran dari rumah tangga konsumen c Permintaan dari rumah tangga produsen Permintaan dari rumah tangga konsumen d Balas jasa berupa upah Balas jasa berupa sewa e Tergantung letak perusahaan Tergantung faktor kesuburan 13. Berikut ini sumber modal CV Widya Kencana 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
49
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
1) 2) 3) 4)
Pinjaman bank Setoran dari manajer yang merupakan sekutu aktif Setoran dari sekutu pasif Pinjaman dari perorangan yang masih saudara dari manajer Yang merupakan modal sendiri adalah ... a. 1) dan 2) b. 1) dan 3) c. 1) dan 4) d. 2) dan 3) 14. Perhatikan pernyataan-pernyataan sebagai berikut : 1) Memiliki kemiringan positif. 2) Memiliki kemiringan negatif. 3) Cekung terhadap titik nol. 4) Cembung terhadap titik nol. 5) Tidak saling berpotongan. Yang termasuk ciri-ciri kurva indiferensi adalah ... a. 1), 2) dan 3) c. 1), 4) dan 5) b. 1), 3) dan 5) d. 2), 3) dan 4)
e. 3) dan 4)
e. 2), 4) dan 5)
15. Berikut ini yang bukan merupakan karakteristik rumah tangga konsumen adalah ... a. Rumah tangga konsumen adalah pemilik semua faktor produksi. b. Rumah tangga konsumen membeli barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. c. Rumah tangga konsumen membayar kompensasi atas faktor produksi. d. Rumah tangga konsumen membayar pajak kepada pemerintah. e. Rumah tangga konsumen adalah penyedia semua faktor produksi. 16. Perhatikan bagan berikut : Pasar Output
A B
Rumah Tangga Konsumen
a. b. c. d. e.
C
Rumah Tangga Produsen
Arus A Menggambarkan ... Pembayaran pajak oleh rumah tangga konsumen ke pemerintah. Arus uang pembayaran output dari RTK kepada RTP. Arus pembayaran faktor produksi dari RTP ke RTK. Arus pembayaran barang dari RTP ke RTK. Arus aliran faktor produksi dari RTK ke RTP.
17. Berikut ini merupakan salah satu asumsi dalam pengukuran tingkat kepuasan dengan pendekatan kardinal adalah ... a. Barang yang dikonsumsi adalah barang mahal. b. Barang-barang yang dipergunakan habis sekali pakai. c. Kombinasi pengunaan dua barang menghasilkan kepuasan yang sama. d. Ketersedian barang dan jasa terjamin dalam jangka panjang. e. Dalam melakuakan konsumsi, tingkat kepuasan dapat diukur dan dikuantifikasi.
18. Jika kepuasan konsumen dinyatakan dalam fungsi TU = 200Q + 0,25Q2. Jika harga jual barang Rp 500. Maka kepuasan maksimum akan dicapai pada saat jumlah barang ... a. 300 unit b. 400 unit c. 500 unit d. 600 unit e. 700 unit 19. Berikut ini tindakan yang dilakukan oleh beberapa orang : 1) Bu Imran setiap bulan menyusun angaran pendapatan dan belanja keluarga agar kebutuhannya dapat terpenuhi dengan baik. 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
50
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
2) Bu Betty membeli mobil baru, walaupun mobil tersebut belum tentu digunakan. 3) Bu Cendy menyediakan uang secukupnya untuk memenuhi sesuai kebutuhannya setiap bulan. 4) Sebagian penghasilan pak Dion disisihkan untuk ditabung. 5) Pak Angga selalu membeli handphone model terbaru agar tidak ketingalan zaman. Yang merupakan tindakan irrasional adalah ... a. Bu Imran dan Pak Angga d. Bu Cendy dan Pak Dion b. Pak Angga dan Bu Betty e. Bu Betty dan Bu Cendy c. Pak Dion dan Bu Imran
NILAI
SKALA 4
Guru Mata Pelajaran,
Eka Jayanti, S.Pd NIP. 198501012010012015
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
51
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
PENILAIAN PROYEK Kompetensi dasar
:
4.3 Menyajikan peran pelaku kegiatan ekonomi Indikator Materi Tugas
: Siswa dapat menganalisa peran pelaku ekonomi : Peran pelaku kegiatan ekonomi
: Perhatikan Artikel yang di buat oleh http://bisnis.liputan6.com tanggal 30 juni 2014
Aksi Borong Bikin Harga Pangan Naik Saat Ramadan Liputan6.com, Jakarta - Memasuki bulan Ramadan1435 Hijriah, fenomena tahunan meningkatkan permintaan akan komoditas pangan yang berujung pada kenaikan harga kembali terjadi di Tanah Air. Berdasarkan pengamatan Kementerian Perdagangan (Kemendag), komoditas yang bergerak naik adalah daging ayam, telur ayam, bawang merah dan cabai rawit, yang rata-rata naik sebesar 5 persen hingga 10 persen. Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan, Firmanzah mengakui adanya kecenderungan kenaikan harga komoditas pangan saat puasa dan menjelang lebaran. Menurut dia, hal yang biasa jika pada setiap momentum puasa dan lebaran, perilaku masyarakat sering kali melakukan pembelian besar-besaran karena kekhawatiran langkanya pasokan pada bulan puasa dan lebaran. Menurut Firmanzah, ada beberapa faktor yang memicu kenaikan harga yakni ketidakcukupan pasokan akibat kekurangan produksi atau kelangkaan akibat aksi spekulasi, adanya penimbunan bahan pangan, dan terkendalanya distribusi pasokan. “Risiko kenaikan harga yang memicu inflasi ini hanya dapat ditekan dengan memastikan ketersediaan pasokan yang memadai dan pengendalian harga akhir di tingkat konsumen,” kata Firmanzah dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Senin (30/6/2014). Namun Firmanzah mengingatkan, selain dipengaruhi oleh tingkat produksi, kepastian ketersediaan pasokan ini juga bergantung pada kelancaran distribusi pasokan. Begitu pula halnya perilaku menimbun atau menahan sejumlah komoditas baik yang dilakukan produsen maupun konsumen, lanjut Firmanzah, akan memicu kenaikan harga lebih cepat sehingga risiko inflasi lebih besar. Pemerintah, kata Firmanzah, memastikan ketersediaan pasokan kebutuhan masyarakat sepanjang bulan Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri 1435H. Ia menyebut contoh, stok beras misalnya, Bulog sudah memiliki stok mencapai 2 juta ton atau cukup untuk enam bulan ke depan 3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
52
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
di
samping
produksi
beras
yang
tinggi
di
level
41
juta
ton.
Dijelaskan Firmanzah, Pemerintah telah meminta instansi-instansi terkait terus melakukan koordinasi termasuk bersama-sama dengan para pelaku usaha menjaga kelancaran pasokan agar keamanan pasokan dapat terjaga sepanjang bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri. Tak hanya itu, Kementerian dan Lembaga terkait juga didorong untuk turut serta memonitor distribusi pasokan termasuk di dalamnya mempersiapkan alternatif jika terjadi gangguan distribusi baik akibat banjir, cuaca ekstrim, dan kendala infrastruktur. “Sepanjang bulan puasa, pengawasan terhadap keamanan pasokan dan distribusinya akan terus dilakukan Pemerintah di sejumlah pusat-pusat distribusi,” jelas Firmanzah seraya menyebutkan, pemerintah juga akan menindak tegas bagi siapapun yang melakukan penimbunan baik perusahaan maupun perorangan sehingga menyebabkan langkanya pasokan di tingkat masyarkaat. Selain itu operasi pasar juga akan dilakukan Pemerintah dengan bekerjasama dengan pelaku usaha dan Bulog untuk menstabilkan tingkat harga di level konsumen jika terjadi kenaikan harga yang terlalu tinggi. Karena itu, Firmanzah meminta masyarakat untuk tidak kahawatir dengan ketersediaan pasokan sepanjang bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri sehingga tidak perlu melakukan pembelian yang berlebihan.. Ditegaskan Firmanzah, dengan keamanan stok yang dimiliki Pemerintah saat ini, pemenuhan kebutuhan masyarakat sepanjang bulan puasa dan menjelang lebaran akan terjaga dengan baik. Dengan ketersediaan dan kelancaran distribusi pasokan ini, Firmanzah berharap, stabilitas harga
di
tingkat
konsumen
juga
diharapkan
dapat
terjaga
dengan
baik.
“Saya percaya, sepanjang bulan puasa dan menjelang lebaran, risiko inflasi dapat terkendali sesuai ekspektasi,” pungkas Firmanzah. (Amd/Ndw) (Nurseffi Dwi Wahyuni)
Orientasi Masalah: 1. Setelah membaca dan memahami artikel diatas, menurut pendapat kalian apa yang harus dilakukan peran rumah tangga konsumen menghadapi naiknya harga barang menjelang bualn ramadhan? 2. Menurut pendapat kalian, dampak apa yang terjadi bagi rumah tangga produsen jika produsen menaikkan harga barang akan mengakibatkan penurunan permintaan? 3. Menurut pendapat kalian, kebijakan apa yang harus dibuat oleh rumah tangga negara sehingga kenaikkan harga barang tidak merugikan masyarakat serta kenaikkan harga barang ini tidak menyebabkan terjadinya kenaikan inflasi?
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
53
EKONOMI_KELAS X_SEMESTER 1
1. 2. 3. 4. 5.
Langkah-langkah Pengerjaan: Kerjakan tugas ini secara ber kelompok. Anggota tiap kelompok paling banyak 2 orang. Hasil pemecahan masalah dibuat dalam bentuk Microsoft Power Point minimal 6 Slide. Bentuk laporannya terdiri latar belakang masalah, pembahasan masalah dan kesimpulan disertai saran Konten isi power point sekreatif dan sebagus mungkin baik dari segi warna, penggunaan shapes/ SmartArt serta di tambah gambar yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. Tugas ini dibuat dalam bentuk file soft copy dan print kertas F4. Tugas ini dikumpulkan paling lambat 2 minggu setelah tugas ini diberikan.
NILAI
SKALA 4
Guru Mata Pelajaran,
Eka Jayanti, S.Pd NIP. 198501012010012015
3.3 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba
54