A.02
PERAN ORANGTUA DALAM OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MEMBANGUN KARAKTER ANAK USIA DINI
Dr. Hendarti Permono M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Persada Indonesia “Y.A.I” Jakarta .
[email protected]
Abstraksi. Arti pentingnya pendidikan dini pada anak telah menjadi perhatian pemerintah. Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia sekolah dasar, ternyata tidak benar, bahkan pendidikan yang dimulai usia taman kanak2 pun sebenarnya sudah terlambat. Menurut hasil penelitian di bidang neurologi seperti yang dilakukan oleh Dr. Benyamin S. Bloom, seorang ahli pendidikan dari universitas Chicago, Amerika Serikat, mengemukakan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4 tahun mencapai 50% (Cropley,1994). Artinya bila pada usia tersebut otak anak tidak mendapatkan rangsangan yang maksimal maka segala tumbuh kembang anak baik fisik maupun mental tidak akan berkembang secara optimal. Peran yang sangat strategis dalam optimalisasi pendidikan usia dini adalah peran orang tua. Pembiasaan yang disertai dengan teladan dan diperkuat dengan penanaman nilai-nilai yang mendasari secara bertahap akan membentuk budaya serta mengembangkan hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan cara ini lingkungan keluarga dapat menjadi pola penting dalam pembudayaan karakter bangsa bagi anak dan generasi muda. Atas dasar itu, pendidikan karakter bukan sekedar mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah, lebih dari itu, pendidikan karakter menanamkan kebiasaan (habituation) tentang hal mana yang baik sehingga anak-anak menjadi paham (kognitif) tentang mana yang benar dan salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang baik dan biasa melakukannya (psikomotor). Dengan kata lain, pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja aspek “pengetahuan yang baik” (moral knowing), akan tetapi juga “merasakan dengan baik” (moral feeling), dan “perilaku yang baik” (moral action). Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktekkan dan dilakukan. (Mendiknas, 2011). Pendidikan karakter berfungsi mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik. Memperkuat dan membangun perilaku anak yang multikultur, meningkatkan peradaban siswa yang kompetitif dalam pergaulan di masyarakat. Kata kunci : optimalisasi pendidikan karakter, peran orang tua, anak usia dini
Anak merupakan aset, pewaris, dan
mencapai perkembangan yang optimal akan
generasi penerus bangsa. Anak diharapkan
potensi yang dimilikinya dan
dapat tumbuh dan berkembang sebaik-
sumber
baiknya sehingga nantinya menjadi orang
(Saidah, 2003).
dewasa yang sehat secara fisik, mental,
daya manusia yang berkualitas
Proses
sosial dan emosi, dengan demikian dapat
menjadi
tumbuh
kembang
yang
merupakan proses utama, hakiki dan positif
34
Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini | 35 Permono, H. [hal.34-47] pada anak, merupakan suatu yang penting
yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,
pada anak tersebut. Proses tumbuh kembang
tangguh, mandiri, inovatif, kreatif, beretos
berlangsung pada saat pembuahan, yaitu
kerja, setia kawan, peduli akan lingkungan,
bersatunya sel telur ibu dengan spermatozoa
dan lain sebagainya (Desain Pembangunan
ayah, sampai akhir masa remaja dengan
Karakter, 2010).
melewati
masa-masa
prenatal,
bayi,
Peran orang tua dalam pembentukan
prasekolah, sekolah dasar dan remaja.
karakter
Tahun-tahun pertama merupakan kurun
penting, salah satunya mengajarkan cara
waktu yang penting bagi tumbuh kembang
berbahasa
fisik,
kepada anak. Tentunya
perkembangan
kecerdasan,
dan
kepribadian anak sangat
dalam
pergaulan
sehari-hari
masih banyak
ketrampilan motorik dan sosial, emosi,
contoh lain yang bisa dikembangkan, yaitu
berjalan demikian cepatnya, sehingga dapat
pembiasaan-pembiasaan
dikatakan bahwa keberhasilan tahun-tahun
lingkungan budaya masing-masing, misal
pertama sebagian besar menentukan masa
membiasakan menghargai hasil karya anak
depan anak tersebut, bila tidak terdeteksi
walau bagaimanapun bentuknya dan tidak
secara nyata akan mengurangi kualitas
membandingkan hasil karya anak dengan
sumber daya manusia kelak dikemudian
hasil karya
hari.
Keluarga dapat berperan sebagai fondasi Faktor penentu bagi perkembangan
dasar
untuk
lainnya
saudara-saudaranya
memulai
sesuai
sendiri.
langkah-langkah
anak baik fisik maupun mental adalah peran
pembudayaan karakter melalui pembiasaan
orang tua, terutama peran seorang ibu,
bersikap dan berperilaku sesuai dengan
karena ibu adalah pendidik pertama dan
karakter yang diharapkan. Pembiasaan yang
utama bagi anak- anak yang dilahirkan
disertai dengan teladan dan diperkuat
sampai
dengan penanaman nilai.
dia
dewasa.
Dalam
proses
pembentukan pengetahuan,melalui berbagai
Anggapan bahwa pendidikan baru
pola asuh yang disampaikan oleh seorang
bisa dimulai setelah usia sekolah dasar,
ibu sebagai pendidik pertama sangatlah
ternyata tidak benar, bahkan pendidikan
penting. Pendidikan dalam keluarga sangat
yang dimulai usia taman kanak-kanakpun
berperan dalam mengembangkan watak,
sebenarnya sudah terlambat. Menurut hasil
kepribadian, nilai-nilai budaya, nilai-nilai
penelitian di bidang neurologi seperti yang
keagamaan dan moral, serta ketrampilan
dilakukan oleh Dr. Benyamin S. Bloom,
sederhana.
proses
seorang ahli pendidikan dari universitas
sosialisasi dan enkulturasi terjadi secara
Chicago, Amerika Serikat, mengemukakan
berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk
bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada
membimbing anak agar menjadi manusia
anak
Dalam
konteks
ini
usia
0-4
tahun
mencapai
50%
36 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
(Cropley,1994). Artinya bila pada usia
bahwa anak-anak yang cerdas memiliki
tersebut otak anak tidak mendapatkan
jumlah sel syaraf otak dan jumlah hubungan
rangsangan yang maksimal maka segala
antar sel syaraf otak lebih banyak.
tumbuh kembang anak baik fisik maupun
Pertumbuhan dan perkembangan sel
mental tidak akan berkembang secara
syaraf otak saat prenatal, selain dipengaruhi
optimal.
oleh faktor genetis juga dipengaruhi oleh
Perkembangan anak dimulai sejak
faktor makanan. Makanan yang bergizi dan
dalam kandungan, kehidupan anak dimulai
seimbang diperlukan tubuh agar sel syaraf
saat sel telur dibuahi oleh sel sperma. Dari
otak dapat tumbuh secara optimal. Pada saat
satu sel yang dibuahi, membelah secara
masih dalam kandungan, ibu hamil harus
berulang
mengkonsumsi
menghasilkan
ribuan,
jutaan,
makanan
bergizi,
banyak
kafein,
bahkan milyaran sel. Dari sel yang sama
menghindari
bentuk dan fungsinya berkembang menjadi
merokok, minuman keras, obat-obatan yang
sel yang bersifat khusus seperti sel syaraf,
dapat menghambat pertumbuhan sel syaraf
sel otot, sel darah, sel tulang. Sel-sel
otak pada janinnya. Kesehatan badan dan
tersebut
seperti
imunitas sangat besar pengaruhnya terhadap
jaringan syaraf, jaringan otot, jaringan
perkembangan kecerdasan anak. Tubuh anak
darah, jaringan epitel, dan jaringan tulang.
yang
Jaringan membentuk organ, seperti otak,
termasuk otaknya. Air susu ibu amat penting
jantung, mata, telinga, tangan dan kaki
bagi kesehatan dan imunitas anak. ASI
(Suyanto,2005).
mengandung zat-zat makanan yang sesuai
membentuk
jaringan,
Perkembangan organ tubuh yang sangat
pesat
saat
prenatal
sehat
terlalu
yang
berkembang
dengan
baik
dengan kondisi saluran. pencernaan anak.
adalah
ASI mengandung cairan kekuningan yang
perkembangan otak. Sel-sel syaraf otak
disebut kolostrum. Kolostrom mengandung
terbentuk sejak usia kehamilan tiga bulan
antibody, suatu zat yang berguna bagi tubuh
pertama.Oleh karena itu bayi usia sekitar 2-3
untuk mempertahankan diri dari penyakit
bulan, ukuran kepala jauh lebih besar dari
(imunitas). Jadi bila bayi tumbuh sehat pada
organ lainnya.
tahun-tahun pertama kehidupannya maka ini akan menambah jumlah sel-sel syaraf
Perkembangan Kecerdasan
otaknya dimana pertumbuhan ini menambah
Secara biologis kecerdasan sangat
perkembangan kecerdasan bayi tersebut.
dipengaruhi oleh kinerja otak. Kemampuan
Setelah anak dilahirkan, tahun-tahun awal
kinerja otak sangat ditentukan oleh jumlah
kehidupan merupakan saat yang paling kritis
sel syaraf dan jumlah hubungan antar sel
bagi pertumbuhan dan perkembangan otak
syaraf otak. Hasil penelitian menujukkan
(Suyanto, 2005).
Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini | 37 Permono, H. [hal.34-47] Lonjakan
pertumbuhan
dan
memiliki
kesiapan
pendidikan
dimana neuron melalui aksonnya sebagai
mengenai usia dini pada anak berdasarkan
pengirim
mengadakan
psikologi perkembangan yaitu antara usia 0-
sambungan (sinapsis) baru dengan dendrite
8 tahun. Disamping istilah pendidikan usia
sebagai penerima
signal. Kegiatan ini
dini
disebabkan
berbagai
pengembangan anak usia dini yaitu upaya
terus
oleh
pengalaman
lanjut.
memasuki
perkembangan otak ini terus berlangsung
signal
lebih
dalam
terdapat
pula
oleh
lain
terminologi
seorang bayi melalui pancaindera. Semakin
yang
banyak pengalaman indera yang dialami
pemerintah untuk membantu anak usia dini
seorang bayi, semakin banyak sambungan
dalam mengembangkan potensinya secara
berarti semakin banyak pula potensi bawaan
holistik baik aspek pendidikan, gizi, maupun
itu berkembang. Tetapi apabila jarang
kesehatan (Direktorat PADU, 2002).
digunakan dan dilatih maka potensi bawaan
dilakukan
Batasan
Berbagai
hasil
tersebut makin lama makin hilang, Jadi
menyebutkan
bahwa
potensi
kecerdasan
merupakan
periode
potensi
fisik
diimbangi
yang
baik
dengan
akan
bisa
masyarakat
perkembangan
penelitian
masa
anak
atau
usia
dini
emas
bagi
dimana
50%
memunculkan peluang pada anak untuk bisa
perkembangan kecerdasan terjadi pada usia
mengekspresikan dirinya melalui perilaku,
0-4 tahun, 30% berikutnya hingga usia 8
kepribadian dan sifat yang terus menerus
tahun.
dikembangkan
merupakan periode kritis bagi anak dimana
pembiasaan-pembiasaan
yang dilakukannya
melalui orang tua,
Periode
perkembangan
emas
yang
ini
sekaligus
didapatkan
pada
kakak, guru dan lingkungan sekitarnya
periode ini sangat berpengaruh terhadap
(Sujiono,2009).
perkembangan pada periode berikutnya hingga masa dewasanya. Periode ini hanya datang sekali dan tidak dapat ditunda
Pendidikan Usia Dini Pengertian sebagaimana
pendidikan
termaktub
usia
dini
dalam undang-
kehadirannya, sehingga apabila terlewat berarti
habislah
peluangnya.
Hal
ini
undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 14
tampaknya yang masih banyak disia-siakan
menyatakan bahwa: Pendidikan anak usia
oleh
dini adalah suatu upaya pembinaan yang
berdampak
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
memasuki
dengan usia enam tahun yang dilakukan
periode kritis ini anak memerlukan berbagai
melalui pemberian rangsangan pendidikan
asupan terutama yang mencakup aspek gizi,
untuk
dan
kesehatan dan pendidikan yang merupakan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak
pilar utama pengembangan anak usia dini,
membantu
pertumbuhan
sebagian
masyarakat.
terhadap jenjang
Akibatnya
kesiapan
persekolahan.
anak Pada
38 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
mengingat ketiga aspek tersebut sangat
Tumbuh Kembang Anak
besar pengaruhnya terhadap kualitas anak
Pertumbuhan sering dikaitkan dengan
dikemudian hari. Kesadaran masyarakat
kata perkembangan sehingga ada istilah
akan pentingnya gizi dan kesehatan bagi
tumbuh kembang. Ada pendapat yang
anak lebih tinggi daripada kesadaran akan
mengatakan bahwa pertumbuhan merupakan
pentingnya pendidikan. Padahal penanganan
bagian
masalah gizi dan kesehatan tidaklah cukup,
sebenarnya pertumbuhan dan perkembangan
melainkan harus dilengkapi pula dengan
adalah dua hal yang berbeda. Pertumbuhan
penanganan pendidikan sebagai kesatuan
adalah perubahan ukuran dan bentuk tubuh
yang utuh dan terpadu. Sebagai contoh,
atau anggota tubuh, misalnya bertambah
program
berat
penanggulangan
masalah
dari
badan,
perkembangan.
bertambah
Namun
tinggi
badan,
kekurangan gizi dan kesehatan dasar untuk
bertambah lingkaran kepala dan perubahan
survival memang sangat diperlukan, tetapi
tubuh yang lainnya yang biasa disebut
apa arti survival bila kemampuan dasar
pertumbuhan
intelektual dan psikososialnya rendah, tentu
dengan
nantinya hanya akan menjadi beban orang
penimbangan berat badan atau pegukuran
lain.
tinggi badan. Pemantauan pertumbuhan Oleh
sebab
memasukkan program usia
itu
aspek
sudah
saatnya
pendidikan
dini sehingga
dalam
ketiganya
fisik.
mudah
Pertumbuhan diamati
dapat melalui
anak dilakukan secara terus menerus dan teratur. Adapun
perkembangan
adalah
menjadi satu kesatuan intervensi yang utuh,
perubahan mental yang berlangsung secara
walaupun belum dapat menjangkau semua
bertahap dan dalam waktu tertentu, dari
anak. Sebagai contoh, keberhasilan program
kemampuan
posyandu
kemampuan yang lebih sulit, misalnya
dalam
pelayanan
program
yang
kecerdasan,
lebih lengkap apabila ditambah dengan
sebagainya. Proses perubahan mental ini
layanan stimulasi pendidikan bagi para
juga melalui tahap pematangan terlebih
balitanya. Sedangkan untuk paket yang lebih
dahulu. Bila saat kematangan belum tiba
intensif, program layanan gizi dan kesehatan
maka anak sebaiknya tidak dipaksa untuk
dapat
meningkat ke tahap berikutnya misalnya
dengan
program
Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak. Dengan
demikian
diharapkan
semua
tingkah
menjadi
perbaikan gizi dan kesehatan dasar akan
diintegrasikan
sikap,
sederhana
laku,dan
kemampuan duduk atau berdiri. Pertumbuhan
dan
perkembangan
kegiatan yang melibatkan anak usia dini
masing-masing anak berbeda, ada yang
perlu sentuhan ketiga aspek tersebut.
cepat dan ada yang lambat, tergantung faktor bakat (genetik), lingkungan (izn dan
Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini | 39 Permono, H. [hal.34-47] cara perawatan kesehatan), dan konvergensi
bertrilyun sambungan antar neuron. Melalui
(perpaduan antara bakat dan lingkungan).
persaingan alami akhirnya
Oleh sebab itu perlakuan terhadap anak
sambungan
tidak dapat disama ratakan, sebaiknya
digunakan akan mengalami atropi.
dengan
mempertimbangkan
pertumbuhan
dan
tingkat
perkembangan
anak
(Diktentis Diklusepa, 2003). Dalam
psikologi
tidak
Pemantapan
atau
sambungan
jarang
terjadi
apabila neuron mendapatkan informasi yang mampu
perkembangan
yang
sambungan-
listrik.
menghasilkan Letupan
tersebut
merangsang
dipelajari perkembangan manusia dari lahir
bertambahnya
sampai
Psikologi
dihasilkan oleh zat perekat glial. Semakin
perkembangan berarti juga perubahan yang
banyaknya zat myelin yang diproduksi maka
sistematis dalam diri seseorang mulai dari
semakin
konsepsi
(pertemuan sel
dengan
tumbuh, sehingga akan semakin banyak
sperma)
sampai
Sedangkan
synapse yang berarti lebih banyak neuron-
psikologi
dewasa
atau
tua.
telur
kematian.
perkembangan
anak
produksi
letupan-letupan
banyak
myelin
dendrite-dendrit
yang
yang
hanya
neuron yang menyatu membentuk unit-unit.
mempelajari perkembangan manusia sejak
Kualitas kemampuan otak dalam menyerap
lahir sampai dengan usia delapan tahun
dan mengolah informasi tergantung dari
(Diktentis Diklusepa,2003).
banyaknya neuron yang membentuk unit-
Menurut berbagai penelitian di bidang
unit.
neurologi terbukti bahwa 50% kapasitas
Otak manusia bersifat hologram yang
kecerdasan anak terbentuk pada kurun
dapat mencatat, menyerap, menyimpan,
waktu
sejak
mereproduksi dan merekonstruksi informasi.
kelahirannya. Pada saat anak mencapai usia
Kemampuan otak yang dipengaruhi oleh
delapan tahun maka perkembangan otak
kegiatan neuron ini tidak bersifat spontan,
anak telah mencapai 80% hingga pada usia
tetapi dipengaruhi oleh mutu dan frekuensi
18 tahun mencapai 100%. Usia 0-8 tahun
stimulasi yang diterima indra. Stimulasi
merupakan masa emas perkembangan anak
pada tahun-tahun pertama kehidupan anak
sebab 80% perkembangan otak berada pada
sangat mempengaruhi struktur fisik otak
rentang usia tersebut.
anak, dan hal tersebut sulit diperbaiki pada
empat
tahun
pertama
Pada saat anak dilahirkan ia sudah
masa-masa
kehidupan
selanjutnya.
dibekali Tuhan dengan struktur otak yang
Implikasinya adalah bahwa anak yang tidak
lengkap,
mendapat
namun
baru
mencapai
stimulasi
psikososial
seperti
kematangannya pada saat setelah diluar
jarang disentuh atau jarang diajak bermain
kandungan (saat lahir). Bayi yang baru
akan mengalami berbagai penyimpangan
dilahirkan memiliki 100 miliar neuron dan
perilaku. Penyimpangan tersebut dalam
40 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
bentuk hilangnya citra diri yang berakibat
potensi dalam diri anak tersebut ketika anak
pada rendah diri, sangat penakut, dan tidak
sedang belajar tentang dunianya. Setiap
mandiri, atau sebaliknya menjadi anak yang
kecerdasan dapat dirangsang dengan cara
tidak memiliki rasa malu dan terlalu agresif.
yang
Stimulasi psikososial untuk merangsang
Diktentis,2003).
pertumbuhan anak tidak akan memberikan
tersebut adalah :
arti bagi masa depan anak jika derajat kesehatan
dan
gizi
anak
1.
berbeda
(Direktorat
PADU,2002;
Kesembilan
kecerdasan
Kecerdasan verbal, kemampuan untuk
tidak
memanipulasi bahasa secara efektif
menguntungkan. Pertumbuhan otak anak
untuk mengekspresikan diri secara
ditentukan oleh bagaimana cara pengasuhan
retorikal atau puisi. Bahasa juga
dan pemberian makan serta stimulasi anak
digunakan
sebagai
pada usia dini yang sering disebut critical
mengingat
informasi
period ini. Gizi yang tidak seimbang
Kemampuan ini dapat dirangsang
maupun gizi buruk serta derajat kesehatan
melalui
anak yang rendah akam
membaca, menulis, berdiskusi dan
menghambat
pertumbuhan otak dan pada gilirannya akan menurunkan
kemampuan
mencatat, menyerap,
otak
dalam
untuk
yang
mendengarkan,
ada.
berbicara,
bercerita. 2.
Kecerdasan logika matematik, adalah
dan
kemampuan untuk mendeteksi pola-
merekonstruksi informasi. Disamping itu,
pola, beralasan deduksi, dan berpikir
rendahnya derajat kesehatan dan gizi anak
logis.
akan menghambat pertumbuhan fisik dan
diasosiasikan dengan berpikir ilmiah
motorik anak yang juga berlangsung sangat
dan matematis. Kemampuan ini dapat
cepat pada tahun-tahun pertama kehidupan
dirangsang
anak.
menghitung dalam situasi bermain,
Gangguan
mereproduksi
alat
yang
terjadi
pada
Umumnya
kecerdasan
melalui
kegiatan
pertumbuhan fisik dan motorik anak, sulit
membedakan
diperbaiki pada periode berikutnya, bahkan
data, dan bermain dengan benda-
dapat mengakibatkan cacat yang permanen
benda.
(Dirjen Diklusepa,Depdiknas:2002).
3.
memiliki
untuk
menyelesaikan
masalah dengan cara memanipulasi
Kecerdasan Optimal PAUD anak
menganalisa
Kecerdasan visual spasial, adalah kemampuan
Setiap
bentuk,
ini
potensi
dan menciptakan melalui imajinasi
kecerdasan yang disebut dengan Multiple
mental.
Intelligence
(Gardner,1998).
Kegiatan
dirangsang melalui bermain kertas
pendidikan
usia
hendaknya
warna warni, balok-balok, bentuk-
dini
memperhatikan 9 macam kecerdasan atau
Kemampuan
ini
dapat
Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini | 41 Permono, H. [hal.34-47] bentuk geometri,puzzle, menggambar,
8.
melukis dan berimajinasi. 4.
Kecerdasan
adalah kemampuan untuk memahami
musikal,
adalah
diri sendiri yang dapat dirangsang
kemampuan untuk mengenal dan
melalui pengembangan konsep diri,
mengkomposisikan
birama,
harga diri, mengenal diri sendiri,
dan ritme musik. Kemampuan ini
percaya diri, kontrol diri, dan disiplin.
irama,
dapat dirangsang melalui irama, nada, birama
berbagai
memainkan
bunyi,
alat-alat
dengan
musik
dan
bertepuk tangan. 5.
Kecerdasan kemampuan
Kecerdasan
spiritual,
adalah
kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan Tuhan. Kemampuan ini dapat
kinestetik, untuk
adalah
menggunakan
nilai moral, perilaku budi pekerti dan pendidikan agama.
salah satu kemampuan mental dalam
Kesembilan kecerdasan yang ada pada
mengkoordinasikan gerakan tubuh.
potensi anak harus dilatih dan diberi
Kemampuan ini dapat dirangsang
stimulasi melalui pengembangan program
melalui gerakan tubuh, tarian dan olah
belajar. Dalam penyelenggaraan pendidikan
Kecerdasan alam,
adalah
mencintai
keindahan
berbagai metode yang dilakukan oleh para
melalui
pendidik. Diantaranya adalah metode belajar
keindahan alam. Kemampuan ini
sambil bermain ataupun bermain sambil
dapat dirangsang melalui pengamatan
belajar.
Pada
lingkungan,
metode
tersebut
memelihara
kemampuan
metode pembelajaran pada usia dini, ada
untuk
menangkap
7.
9.
dirangsang melalui penanaman nilai-
raga. 6.
Kecerdasan mengenal diri sendiri,
informasi
bercocok
tanam,
binatang,
hakekatnya sama-
dua
macam
sama
saling
termasuk
mendukung dalam proses belajar anak didik.
mengamati gejala alam seperti hujan,
Pada umumnya dalam proses pendidikan
angin, banjir, pelangi, siang malam,
anak usia dini lebih diutamakan pada
panas dingin, bulan bintang, dan
metode bermain sambil belajar. Hal ini
matahari.
dilakukan karena metode ini lebih sesuai
Kecerdasan
berkawan,
kemampuan
untuk
adalah
dengan kondisi anak- anak yang cenderung
melakukan
lebih suka bermain. Maka para pendidik
hubungan antar manusia (berkawan),
memanfaatkan untuk
yang
dengan
dengan
bekerja
sekaligus
bermain
dapat
dirangsang
bersama
teman,
cara
belajar
mengasah
mendidik
mereka
sambil
bermain
ketrampilan
dan
sama, bermain peran, memecahkan
kemampuan. Cara ini lebih berkesan dalam
masalah, dan menyelesaikan konflik.
memori otak anak untuk perkembangan
42 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
pengetahuannya karena pada usia tersebut
sebuah
perkembangan memori otak berkembang
perkembangan daya cipta, tahapan ingatan,
sangat pesat.
kerja sama kelompok, penyerapan kosa kata,
Bermain dapat digunakan sebagai
kekuatan
konsep
yang
menjadi
hubungan
kekeluargaan,
media untuk meningkatkan kreativitas dan
pengendalian
kemampuan tertentu pada anak. Menurut
afeksi, dan ketrampilan kognisi. Bermain
Singer (dalam Kustanti,2004) bermain dapat
peran memungkinkan anak memproyeksikan
digunakan anak-anak untuk menjelajahi
dirinya ke masa depan dan menciptakan
dunianya,
kembali masa lalu. Kualitas pengalaman
mengembangkan
dalam usaha
mengatasi
kompetensi
dunianya
diri,
dasar
ketrampilan
spasial,
dan
main peran tergantung pada beberapa faktor,
mengembangkan kreativitas anak. Dengan
antara lain, cukup waktu untuk bermain,
bermain anak memiliki kemampuan untuk
ruang yang cukup, adanya peralatan yang
memahami konsep secara ilmiah, tanpa
mendukung
paksaan.
permainan.
Beberapa ahli psikologi anak Piaget (1980),
menyampaikan
ada
tiga
jenis
bermacam-macam
Bermain
konstruktif
adegan
dilakukan
melalui kegiatan bermain untuk membuat
bermain yang mendukung pembelajaran
bentuk-bentuk
anak yaitu, bermain fungsional, bermain
karya dengan menggunakan beraneka bahan,
peran, dan bermain konstruktif.
baik bahan cair, maupun bahan terstruktur,
Bermain
menjadi
sebuah
atau
seperti air, cat, krayon, pasir, puzzle, atau
sensorimotor, dimaksudkan bahwa anak
bahan alam lainnya. Bermain pembangunan
belajar melalui panca indra dan melalui
menurut
hubungan
lingkungannya.
mengembangkan ketrampilan anak dalam
Kebutuhan sensorimotor anak didukung
rangka keberhasilan sekolahnya dikemudian
ketika anak-anak diberi kesempatan untuk
hari. Melalui bermain pembangunan, anak
bergerak dengan bebas berhubungan dengan
juga dapat mengekspresikan dirinya dalam
bermacam-macam bahan dan alat permainan
mengembangkan
yang berbeda yang mendukung setiap
bermain peran,serta hubungan kerja sama
kebutuhan perkembangan anak.
dengan anak lain dan menciptakan karya
fisik
fungsional,
tertentu
dengan
Bermain peran, disebut juga bermain
Piaget
dapat
bermain
membantu
sensorimotor,
nyata.
simbolik, pura-pura, fantasi, imajinasi, atau bermain drama. Bermain peran ini sangat
Pendidikan Budi Pekerti pada Usia Dini
penting untuk perkembangan kognisi, sosial,
Usia dini lahir sampai 6 tahun
dan emosi anak pada usia tiga sampai enam
merupakan usia yang sangat menentukan
tahun. Bermain peran dipandang sebagai
dalam
pembentukan
karakter
dan
Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini | 43 Permono, H. [hal.34-47] kepribadian
seorang
anak.
Para
ahli
orang
tua/pengasuh
memberi
berpendapat bahwa peranan orang tua begitu
permaianan yang menimbulkan anak-
besar dalam membantu anak agar siap
anak ingin tahu terus menerus dan
memasuki
disinilah
gerbang
kehidupan
mereka.
palatihan
budi
pekerti
Maka perlu adanya partisipasi orang tua
disalurkan melalui permainan dengan
terhadap pendidikan anak usia dini agar
kerjasama dengan teman-temannya,
anak memiliki kesiapan dalam memasuki
berbagi dengan teman-temannya, ini
gerbang kehidupan tersebut. Orang tua
penerapan dari latihan sabar, kasih
adalah pendidik pertama dan utama dalam
sayang sesama teman, narima, bila
pembentukan karakter anak.
permainan
Pelaksanaan
suatu
program
tidak
keinginannya
sesuai
dan
dengan
rela,
bila
pendidikan budi pekerti anak usia dini tidak
mainannya direbut oleh temannya.
akan berjalan dengan lancar dan baik, jika
2. Memahami bahwa anak masih berada
tidak ada peran dari orang tuanya. Karena
dalam masa egosentris yang ditandai
pendidikan anak sebenarnya merupakan
dengan seolah-olah dialah yang paling
tanggung jawab penuh dari orang tuanya.
benar,
Tanggung jawab ini diwujudkan dalam
dituruti dan sikap mau
keterlibatan langsung orang tua dalam
sendiri, dan sikap dari orang tua
pendidikan anaknya dari sejak lahir. Hasil
dalam memasuki masa egosentris
penelitian (Henderson
dengan memberi pengertian secara
National
Standard
dan Mapp,2002;
For
Parent/Family
keinginannya
bertahap
pada
anak
harus
agar
selalu menang
dapat
Involvement Programs,2004) menunjukkan
menjadi mahluk sosial yang baik,
partisipasi orang tua dalam PAUD dalam hal
dengan bentuk kasih sayang, cinta
masa peka, masa egosentris, masa meniru,
kasih, contoh-contoh cerita, diberi
masa berkelompok, masa bereksplorasi,
reward bila anak mau menundukkan
dimana dalam masa itu perkembangan
egonya, karena kebiasaan yang baik,
optimal harus dilakukan pada anak usia dini.
anak akan memahami nasehat orang
(Sujiono,2009). Untuk itu sebaiknya orang
tuanya.
tua atau pendidik, perlu: 1. Memberi
3. Masa meniru pada anak usia dini dan
sangat kuat, tidak hanya meniru pada
menunjukkan permainan serta alat
orang-orang disekitarnya tetapi juga
permainan
dapat
pada tokoh-tokoh khayal yang sering
masa
ditampilkan ditelevisi, pada saat itu
memicu
kesempatan
tertentu
yang
munculnya
peka/menumbuh
kembangkan
potensi, dari alat-alat bermain ini,
orang
tua
atau
pengasuh
harus
menjadi tokoh panutan bagi anak
44 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
dalam berperilaku, anak bisa meniru
kemudian anak diberi nasehat tentang
perilaku mahluk lain yang punya
mengapa anak harus melakukan itu
kebiasaan baik misal, meniru perilaku
semua, dinasehati dengan penuh kasih
anjing dirumah yang selalu taat pada
sayang.
tuannya, sehingga tuannya selalu
Pada kenyataannya masih terdapat
memberi
makan
yang
sesuai
seleranya. 4. Masa
sebagian besar orang tua dan guru belum memahami akan potensi luar biasa yang
berkelompok,biarkan
anak
dimiliki
anak
usia
dini.
Keterbatasan
bermain diluar bersama temannya,
pengetahuan dan informasi yang dimiliki
jangan terlalu membatasi anak,agar
orang tua dan guru menyebabkan potensi
anak
yang dimiliki
bisa
bersosialisasi
dan
anak tidak berkembang
beradaptasi sesuai dengan perilaku
optimal
lingkungan
(http://www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/0
sosialnya,
ini
adalah
pendidikan budi pekerti untuk kasih
205/11/1104.htm).
sayang sesama hidup. 5. Pentingnya eksplorasi bagi anak,
Peran Orangtua dalam Pendidikan Usia
biarkan anak memanfaatkan benda-
Dini
benda yang ada disekitarnya dan
Para ahli berpendapat bahwa peranan
biarkan dia melakukan trial and error,
orang tua begitu besar dalam membantu
karena anak adalah penjelajah yang
anak agar siap memasuki gerbang kehidupan
ulung, orang tua jangan membatasi
mereka. Ketika memasuki gerbang tersebut,
terlalu kaku, agar pendidikan budi
mereka masuk dalam dunia independen
pekerti untuk menanamkan perilaku
yang sudah seharusnya terlepas dari orang
sabar
tua, dimana keputusan hidup mereka sudah
dalam
mengeksplorasi
keinginan anak.
harus dapat dilakukan sendiri. Disinilah
5. Disarankan tidak boleh memarahi
peran orang tua sudah berkurang, dan
anak bila dia membangkang, karena
melihat hasil didikan mereka. Maka perlu
bagaimanapun juga merupakan masa
adanya
yang
dilalui
anak,
pembangkangan,
partisipasi
orang tua
terhadap
bila
terjadi
pendidikan anak usia dini agar anak
sebaiknya
diberi
memiliki kesiapan dalam memasuki gerbang
waktu pendinginan ( cooling down),
kehidupan tersebut.
misalnya berupa penghentian aktivitas
Pelaksanaan
suatu
program
anak dan membiarkan anak sendiri
pendidikan anak usia dini tidak akan
berada ruangan,
didalam baru
kamarnya/
sudut
berjalan dengan lancer dan baik, jika tidak
beberapa
waktu
ada peran dari orang tua muridnya. Karena
Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini | 45 Permono, H. [hal.34-47] pendidikan anak sebenarnya merupakan
a. Ketika
siswa
mendapat
tanggung jawab penuh dari orang tuanya.
dukungan dari orang tua , mereka
Tanggung jawab ini diwujudkan dalam
memiliki kepercayaan diri lebih
keterlibatan langsung orang tua dalam
tinggi dan cenderung melakukan
pendidikan anaknyadari sejak lahir. Hasil
sesuatu yang lebih baik
penelitian (Henderson National
Standard
dan Mapp,2002;
For
b. Dengan keterlibatan orang tua,
Parent/Family
menunjukkan
anak-anak
Involvement Programs,2004) menunjukkan
mempunyai perilaku yang lebih
partisipasi
positif dan penurunan perilaku
orang
tua
dalam
PAUD
berhubungan dengan:
kekerasan, narkoba, antisocial
1. Prestasi anak
3. Budaya
a. Ketika orang tua terlibat tanpa
Sekolah yang berhasil adalah sekolah
melihat status social ekonomi,
yang selalu melibatkan orang tua dari
latar belang ras atau tingkat
berbagai
pendidkikan
ekonomi-budaya,
orang
tua
anak
latar
belakang
sosial-
memusatkan diri
menunjukkan prestasi yang lebih
membangun
tinggi
menguntungkan antara para guru,
b. Ketika orang tua terlibat dalam
kemitraan
yang
keluarga, dan anggota masyarakat,
pendidikan anak-anaknya, anak
mengembangkan
mereka memiliki skor tes yang
kemitraan bahwa
wewenang dan
lebih tinggi
tanggung
adalah
c. Dalam program yang dirancang untuk
melibatkan
orang
tua
jawab
pandangan
dipikul
bersama-sama. 4. Usia
dalam kemitraan yang penuh
Keterlibatan orangtua tidak terbatas
prestasi anak-anak dari keluarga
pada anak usia dini tetapi bisa juga
tidak
siswa SMP/SMA. Mereka diharapkan
beruntung
mampu
mencapai level standard seperti
mampu
yang dipersyaratkan
lebih baik, memelihara kualitas kerja
d. Dengan pengaruh orang tua,
melakukan peralihan yang
mereka,
dan
mengembangkan
anak-anak dapat lulus dengan
rencana-rencana realistis terkait masa
nilai yang lebih tinggi
depan mereka.
e. Anak-anaknya
memiliki
5. Kualitas Sekolah
kesempatan lebih besar masuk
Sekolah yang memiliki kerja sama
perguruan tinggi
yang
2. Perilaku anak
baik
dengan
orang
tua,
menunjukkan semangat guru yang
46 | Prosiding Seminar Nasional Parenting 2013
meningkat dan mendapat penilaian
berpikir masih operasional kongkrit, maka
yang lebih tinggi dari para orang tua
dalam penerapan budi pekerti dengan
dan masyarakat. Sekolah yang dinilai
landasan budi luhur harus dilakukan dengan
bagus
memberi
dalam
program
kemitraan
banyak
contoh-contoh
yang
dengan orang tua memperlihatkan
kongkrit/nyata. Orang tua/pengasuh dalam
hasil ujian nasional yang lebih baik.
memberi pengasuhan pada usia dini, anak diajak meniru sesuatu yang sangat berkesan bagi mereka dan anak diajak untuk berpikir
Simpulan dan Saran Dari
tulisan
diatas
tentang
tentang ciptaan Tuhan dengan landasan
pembelajaran budi pekerti pada anak usia
kasih sayang.
dini, sangatlah beragam dan banyak jalan
dikenalkan pada anak dengan doa yang
menuju ke pembentukan karakter pada usia
sederhana, melalui bentuk ciptaan-ciptaan
dini. Anak usia dini belajar melalui active
Tuhan yang dia kagumi. Jadi memberi
learning
memberi
pendidikan budi pekerti caranya sederhana,
pertanyaan pada anak dan membiarkan
orang tua/pengasuh menyelami jiwa anak
berpikir/bertanya pada diri sendiri,sehingga
dan memberikan cinta kasih sayang setulus-
hasil belajar
tulusnya
(Sujiono,2009)
yaitu
yang didapat
merupakan
konstruksi anak tersebut. Pada dasarnya
Pengenalan Tuhan bisa
Atas dasar itu, pendidikan karakter
anak memiliki kemampuan membangun dan
bukan
mengkreasi
sendiri,
benar dan mana yang salah, lebih dari itu,
sehingga sangat penting bagi anak untuk
pendidikan karakter menanamkan kebiasaan
terlibat langsung dalam proses belajar.
(habituation) tentang hal mana yang baik
Piaget (1980), juga menjelaskan bahwa
sehingga
pengalaman belajar anak lebih banyak
(kognitif) tentang mana yang benar dan
didapat dengan cara bermain, melakukan
salah, mampu merasakan (afektif) nilai yang
percobaan dengan obyek nyata, dan melalui
baik dan biasa melakukannya (psikomotor).
pengalaman kongkrit. Anak mempunyai
Dengan kata lain, pendidikan karakter yang
kesempatan
dan
baik harus melibatkan bukan saja aspek
memanipulasi obyek atau ide. Pelajaran budi
“pengetahuan yang baik” (moral knowing),
pekerti
perilaku
akan tetapi juga “merasakan dengan baik”
budiluhur dan pengenalan pada Tuhan bisa
(moral feeling), dan “perilaku yang baik”
sejak dini dilakukan pada anak usia dini
(moral
dengan mengetahui terlebih dahulu usia
menekankan pada habit atau kebiasaan yang
perkembangan
pendidik,
terus-menerus dipraktekkan dan dilakukan
dengan usia dini rentang 0-8 tahun, cara
(Mendiknas, 2011). Pendidikan karakter
pengetahuannya
untuk
melalui
anak
mengkreasi
penerapan
menurut
sekedar mengajarkan mana yang
anak-anak
action).
menjadi
Pendidikan
paham
karakter
Peran Orangtua dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak untuk Membangun Karakter Anak Usia Dini | 47 Permono, H. [hal.34-47] berfungsi mengembangkan potensi dasar
membangun perilaku anak yang multikultur,
agar berhati baik, berpikiran baik, dan
meningkatkan
berperilaku
kompetitif dalam pergaulan di masyarakat.
baik,
memperkuat
dan
peradaban
siswa
yang
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat PADU (2002). Acuan menu pembelajaran pada pendidikan anak dini usia (Menu Pembelajaran Generik) Jakarta : Direktorat PADU – Ditjen PLSP- Depdiknas. Gardner, H. (1998). Multiple intelligences, the theory in practice, New York: Basic Books. Mendiknas (2011). Pedoman pelaksana pendidikan karakter. Jakarta : Puskurbuk. Piaget,J.(1980). Adaptation and intelligence : organic selection and phenocopy ( Eames, Trans). Chicago : University Of Chicago Press. Saidah, E.S. (2003). Pentingnya stimulasi mental dini. Padu Jurnal Ilmiah PAUD.2(51) Sujiono, Y.N. (2009). Konsep dasar pendidikan anak usia dini. Jakarta : P.T Indeks. Suyanto, S. (2005). Konsep dasar pendidikan usia dini. Jakarta : Diknas, Dirjen Dikti.