PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN ISLAM NONFORMAL UNTUK PEMBINAAN UMAT (Studi Kasus di Masjid Mardhatillah Gempol Ngadirejo Kartasura Sukoharjo)
NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh : Saddam Husein NIM: G000130088
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
STIRAT PERSETUJUAN ARTIKEL PTIBLIKASI
ILMIAH
Yang bertandatangan di bawah ini Pembimbing Skripsi/Tugas Akhir: Nama
Dr. Ari Anshori, M.Ag.
Sebagai
Pembimbing I
NIK
056
Nama
Dr. Mutohharun Jinan. M.Ag.
Sebagai
Pembimbing II
NIK
972
Telah membaca dan mencermati Naskah Artikel Publikasi llmiah
yang
merupakan ringkasan Skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa:
Nama
Saddam Husein
NIM
G000130088
Program Studi
Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Judul Skripsi
PERAN MASJID DALAM PENDIDIKAN ISLAM
NONFORMAL UNTUK PEMBINAAN UMAT (Studi Kasus di Masjid Mardhatillah Gempol Ngadirejo
Kartasura Sukoharjo).
Naskah Artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
bimbing I,
Pembimbing II,
qry -F?
Dr. Mutohharun Jinan, M.Ag.
ABSTRAK Dalam menjalani kehidupan ini, manusia tidak bisa lepas dari pendidikan, karena pendidikan merupakan upaya sadar untuk membantu manusia menemukan jati dirinya, sehingga bisa mengetahui dari mana ia berasal, tercipta dari apa, mengapa ia diciptakan dan ke mana kelak ia akan kembali, kemudian akan mempertanggung jawabkan semua prilakunya selama hidup. Rasulullah SAW pada awal Islam sudah sangat konsen dalam pendidikan Islam, beliau mulai mendidik dan mengajari umatnya (sahabat) di rumah salah satu sahabat beliau yang bernama al-Arqām bin Abī al-Arqām (Dāru al-Arqām), selanjutnya pendidikan beliau pusatkan di masjid, dibuktikan dengan pembangunan masjid Nabawi yang difungsikan sebagai tempat ibadah, pendidikan, musyawarah, dan lain-lain. Maka tidak heran jika salah satu wadah pendidikan Islam nonformal yang ada di Indonesia adalah masjid. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peran masjid Mardhatillah dalam pendidikan Islam Nonformal untuk pembinaan umat?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran masjid Mardhatillah dalam pendidikan Islam nonformal, dan untuk mengetahui bagaimana pendidikan Islam nonformal di masjid Mardhatillah dapat membina umat. Manfaat penelitian diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan dan pengetahuan kongkrit tentang peran masjid dalam pendidikan Islam, serta dapat memberikan masukan dan pemberitahuan, sumbangan ide dan pemikiran, juga sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena penelitian dilakukan di lingkungan masyarakat dan panti asuhan anak yatim, dan data yang diteliti adalah kualitatif, yakni penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari ketua Yayasan Panti Asuhan Mardhatillah, ketua takmir masjid Mardhatillah, imam rawatib, sebagian jama’ah masjid Mardhatillah, dan anggota takmir masjid. Adapun metode pengumpulan data dalam skripsi ini dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa masjid Mardhatillah telah memerankan fungsinya sebagai wadah pendidikan Islam nonformal, hal ini dibuktikan dengan diadakannya kultum subuh dan magrib, kajian remaja di malam hari, TPQ, pengajian ibu-ibu majlis ta’lim, pengajian lansia, dan juga kegiatan tahunan yang berbau pendidikan Islam. Pendidikan Islam nonformal yang dilaksanakan di masjid Mardhatillah merupakan sarana dan pembantu dalam pembinaan umat Islam, khususnya bagi masyarakat Gempol Ngadirejo Kartasura, karena pendidikan Islam nonformal yang ada telah termasuk ke dalam beberapa metode pembinaan umat, yaitu metode bi al-lisān (ceramah), metode tanya jawab, dan metode bi al-yad (contoh teladan). Kata Kunci: Peran Masjid, Pendidikan Islam, Pembinaan Umat.
Makkah,
PERAN MASJID DALAM
rumah
inilah
beliau
PENDIDIKAN ISLAM
mengadakan pertemuan dan pengajaran
NONFORMAL UNTUK
dengan para sahabat. Ketika itu jumlah
PEMBINAAN UMAT
pengikut beliau masih sangat sedikit, akan
(Studi Kasus di Masjid Mardhatillah
lakukan
sebut
Dalam menjalani kehidupan ini,
pendidikan, merupakan
lepas
karena upaya
dan
mengajari
wadah
untuk saran pendidikan, selain itu masjid-masjid tersebut juga dilengkapi
sejarah
dengan sarana dan fasilitas untuk pendidikan.
Masjid-masjid
juga
dijadikan tempat pendidikan anak-anak,
Islam sudah sangat konsen dalam
mendidik
sebagai
selain untuk ibadah juga digunakan
semua
betapa Rasulullah SAW pada awal
beliau
masjid
masjid yang didirikan para pengusaha,
pendidikan Islam, maka akan ditemukan
Islam,
ini
kebudayaan Islam pada masa itu banyak
prilakunya selama hidup. Dan bila
pendidikan
Masjid
dengan perkembangan pendidikan dan
kelak ia akan kembali, kemudian akan
segi
Nabawi.
Khalifah Bani Abbas yang terkenal
mengapa ia diciptakan dan ke mana
dari
adalah
pendidikan berkembang pesat di masa
mana ia berasal, tercipta dari apa,
kembali
masjid
Penggunaan
untuk
dirinya, sehingga bisa mengetahui dari
jawabkan
kali
pendidikan, musyawarah, dan lain-lain.1
pendidikan sadar
pertama
difungsikan sebagai tempat ibadah,
dari
membantu manusia menemukan jati
mempertanggung
hari
membangun masjid, yang sekarang kita
Latar Belakang Masalah
bisa
demi
hijrah ke Madinah, hal yang beliau
PENDAHULUAN
tidak
hari
Maka ketika Rasulullah SAW
Sukoharjo)
manusia
tetapi
pengikutnyapun semakin bertambah.
Gempol Ngadirejo Kartasura
dilihat
di
tempat
mulai
untuk
pengajian
dari
para
ulama, tempat untuk berdiskusi dalam
umatnya
berbagai cabang ilmu pengetahuan, dan
(sahabat), pendidikan dan pengajaran
juga
dilakukan di rumah salah satu sahabat
dilengkapi
dengan
ruang
beliau yang bernama al-Arqām bin Abī al-Arqām atau biasa disebut dengan
1
Heri Sucipto, Memakmurkan Masjid Bersama JK (Jakarta Selatan: Grafindo Books Media, 2014), hlm. 81.
Dāru al-Arqām yang bertempat di
1
perpustakaan
dengan
buku-buku
dan peningkatan pengetahuan agama
berbagai macam ilmu pengetahuan.2 Masjid Ngadirejo
Mardhatillah Kartasura
umat, sehingga menjadi muslim yang
Gempol
berakhlak mulia dan berwawasan luas.
Sukoharjo,
Berdasarkan dari latar belakang
merupakan salah satu contoh masjid
permasalahan di atas, maka rumusan
yang banyak kegiatan keilmuannya bila
masalah
dibanding dengan beberapa masjid yang
penelitian ini adalah bagaimana peran
ada di sekitar daerah Gempol Ngadirejo
masjid Mardhatillah dalam pendidikan
Kartasura,
yang
Islam
dilaksanakan di masjid ini di antaranya
umat?
beberapa
kegiatan
yang
akan
nonformal
dikaji
untuk
dalam
pembinaan
seperti; kajian tafsir, kajian aqidah, fiqih, akhlak dan siroh nabawiyah dan
Tujuan dan Manfaat Penelitian
juga mengadakan Taman Pendidikan
1. Tujuan Penelitian
Al-Qur’an (TPQ) bagi anak-anak desa
Tujuan utama dari penelitian
tersebut. Maka penulis menilai bahwa
ini
masjid ini sangat berperan penting
bagaimanakah
dalam pendidikan Islam nonformal yang
Mardhatillah
menjadi basis pembinaan umat.
Islam nonformal sebagai bentuk
Berdasarkan
mengetahui
peran dalam
masjid pendidikan
pembinaan umat. Namun secara
maka penulis memilih dan mengambil
spesifik penelitian ini bertujuan
MASJID ISLAM
dengan
“PERAN
untuk
mendeskripsikan
secara
PENDIDIKAN
detail
mengenai
masjid
judul
DALAM
di
untuk
atas,
skripsi
uraian
adalah
NONFORMAL
Mardhatillah
UNTUK
peran
Gempol
Ngadirejo
PEMBINAAN UMAT (Studi Kasus
Kartasura
di
pendidikan Islam nonformal untuk
Masjid
Mardhatillah
Gempol
Ngadirejo Kartasura Sukoharjo)”,
Sukoharjo
dalam
pembinaan umat.
skripsi ini untuk meneliti tentang peran masjid
dalam
pendidikan
Islam
2. Manfaat Penelitian
nonformal untuk pembinaan, perbaikan
a. Manfaat secara teoritis atau akademi, hasil penelitian ini untuk
2
Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 99.
menambah
keilmuan
2
dan
wawasan
pengetahuan
kongkrit tentang peran masjid
tempat pendidikan, dakwah dan
dalam
kaderisasi.
pendidikan
nonformal,
Islam
sebagai
upaya
2. Leswono (UMS, 2001) yang ditulis
pembinaan umat menjadi lebih
dalam tesisnya berjudul “Masjid
baik.
dalam
Pendidikan
b. Manfaat secara Praktis, dapat memberikan
masukan
Strategi
Pengembangan
Agama
Islam”.
dan
Menurutnya masjid dalam Islam
pemberitahuan, sumbangan ide
telah ditampilkan sebagai pusat
dan pemikiran, juga sebagai
kegiatan yang dilakukan bersifat
bahan
mengembangkan pendidikan yang
pertimbangan
pengembangan
dalam
pendidikan,
berorientasi
kepada
peningkatan
terutama peran masjid dalam
kualitas sumber daya manusia, baik
pendidikan Islam nonformal
yang
yang dilakukan di masjid.
kurikulum masjid manual, maupun yang
Tinjauan pustaka adalah berupa
jurnal,
penelitian
skripsi,
berada
pada
di
program
luar
program
kurikulumnya.
Tinjauan Pustaka
hasil-hasil
terdapat
seperti
maupun
3. Nur Fitri Astuti (UMS, 2010) ditulis
buku,
dalam skripsinya yang berjudul
majalah.
“Pendidikan Nonformal di Masjid
Adapun penelitian yang berhubungan
Baiturrahim
dengan
Ngemplak Boyolali”. Dalam skripsi
permasalahan
penulis
di
antaranya:
Tegalrejo
Ngesrep
tersebut dinyatakan bahwa konsep
1. Muhtadun
(UMS,
2014)
dalam
pendidikan nonformal dilaksanakan
skripsinya yang berjudul “Peran
takmir
Masjid bagi Warga Muhammadiyah
Tegalrejo
sebagai
Peningkatan
Boyolali
Menyatakan
pendidikan yang diselenggarakan
Sarana
Pendidikan
Islam”.
masjid Ngesrep adalah
bahwa fungsi dan peran masjid bagi
berdasarkan
warga
Sunnah
ranting
Muhammadiyah
Baiturrokhim
sebuah
al-Qur’an
sebagai
Ngemplak model
dan
sebuah
asusaha
Randu Kec.Pacalungan Kab. Batang
pembentukan ummat yang beriman
adalah
dan berakhlak mulia, mempunyai
sebagai
tempat
ibadah,
pandangan yang luas dan faham
3
terhadap masalah ilmu keduniaan,
Masjid
adalah
tempat
cakap dan bersedia berjuang untuk
beribadah umat Islam, namun
kemajuan masyarakat.
masjid bukan hanya tempat untuk
Setelah
menelaah
beberapa
shalat
saja,
bisa
juga
tulisan dari penelitian di atas, peneliti
dipergunakan untuk kepentingan
melihat bahwa kandungan yang terdapat
sosial misalnya tempat belajar.3
dalam
beberapa
mempunyai
tulisan
tersebut
persamaan
penelitian
ini,
yaitu
bertujuan
untuk
Dalam
Kamus
dengan
Bahasa
Indonesia
sama-sama
bahwa
masjid
mendeskripsikan
Besar
dijelaskan merupakan
bangunan tempat shalat kaum
bagaimana pendidikan Islam nonformal
muslimin.
yang dilaksanakan di masjid, selain dari
dilihat dari asal kata masjid
persamaan
adalah berasal dari bahasa arab
tentunya
terdapat
perberbedaan dengan apa yang akan
yaitu
penulis paparkan dalam skripsi ini,
mengandung arti tunduk dan
yang dilakukan di masjid, sementara
patuh, hakikat masjid adalah
skripsi ini akan mengkaji lebih dalam dalam
pendidikan
Islam
nonformal
untuk
melakukan
aktivitas
yang
semata,
pendekatan historis, yaitu meninjau bagaimana
tempat
segala
mengandung
kepatuhan kepada Allah SWT
pembinaan umat, dengan menggunakan
kembali
()سجد – يسجد – سجود
takzim.4 Karena asal kata masjid
bagaimana pendidikan Islam nonformal
masjid
bila
tunduk dengan penuh hormat dan
di atas hanya mendeskripsikan apa dan
peran
tetapi,
yang berarti patuh, taat serta
adapun kandungan dari beberapa tulisan
bagaiman
Akan
sebagaimana
yang
disebutkan dalam al-Qur’an surah
Rasulullah
Al-Jīn ayat 18 yang berbunyi:
memfungsikan masjid, dan juga para sahabat beliau, sampai pada zaman dimana kita hidup saat ini.
3
Tinjauan Teoritik
Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remas( Jakarta Timur: Al-Kautsar, 2005), hlm. 23. 4 Ahmad Warson Al-Munawwir, Kamus Arab-Indonesia (Surabaya: Pustaka Progressif, 2002), hlm. 610.
1. Pengertian dan Peran Masjid a. Pengertian Masjid
4
ِ ِاج َد ل ِ له فَ ََل تَ ْد ُعوا مع ِ َن الْمس اهلل ََ ْ َ َ َّ َوأ
mendirikan masjid sebagai basis
)81 : َح ًدا (سورة الجن َأ
hubungan vartikal kepada Allah
“Dan
sesungguhnya
masjid
itu
segala
aktivitas,
maupun
horizontal
sesama
masjid-
mulai
manusia.
dari
kepada
Berikut
ini
kepunyaan
adalah 10 fungsi dan peranan
Allah, Maka janganlah kamu
yang telah diemban oleh masjid
menyembah
seseorang
di
pada masa Rasulullah SAW:7 1)
dalamnya
di
samping
Tempat ibadah (shalat, dzikir). 2)
adalah
(menyembah) Allah” (QS. Al-Jīn
Tempat
[72] : 18)5
komunikasi (masalah ekonomi,
pendidikan. 4) Tempat santunan
Sejarah penyebaran Islam
sosial. 5) Tempat latihan militer
sangat erat kaitannya dengan perkembangan
masjid,
setiap kali
Islam
berbagai
negeri
dan persiapan perang. 6) Tempat
karena
masuk
pengobatan para korban perang.
ke
7)
pastilah
dan
satu sarana dakwah dan berbagai
dan
penyebaran
tamu
10)
Dan informasi
pusat dan
Kemudian fungsi masjid mulai
berubah
pada
masa
khalifah Umar bin Khattab, yang
kepada zaman Rasulullah, di
mulai membangun fasilitas di
mana beliau adalah teladan dan pertama
dan
pembelaan agama.
Islam, maka perlu dilihat kembali
yang
menerima
penerangan,
betapa besar peran dan fungsi
pendidikan
tempat
tawanan.
Maka untuk mengetahui
dakwah,
pengadilan
kenegaraan. 9) Tempat menahan
kepentingan lainnya.6
dalam
Tempat
pendamaian sengketa. 8) Aula
membangun masjid sebagai salah
orang
dan
sosial, dan budaya). 3) Tempat b. Peran Masjid
masjid
konsultasi
dekat masjid, agar fungsi masjid
kali
5
Departemen Agama RI, Alhidayah AlQur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode Angka, (Banten: Kalim, tanpa tahun), hal. 574. 6 Heri Sucipto, Memakmurkan Masjid Bersama JK, hlm. 27.
7
Heri Sucipto, Memakmurkan Masjid Bersama JK, hlm. 25.
5
difokuskan kepada kegiatan yang
dan juga berbagai ilmu agama
bermakna ukhrawi.8
Islam
Sejarah peradaban Islam mencatat,
pada
Umayyah
era
berkembang
Dinasti
merupakan
lainnya,
Universitas
hingga
menjadi tertua
sebuah
kedua
di
Dunia.10
awal
pertama kali aktivitas pendidikan
Dan pada era modern
berupa sekolah hadir di masjid
sekarang ini, peran dan fungsi
pada tahun 653 M di kota
masjid sudah mulai dikembalikan
Madinah, dan pada tahun 744 M
seperti pada masa Rasulullah dan
sekolah
para
di
masjidpun
mulai
sahabat,
selain
tempat
muncul di Damaskus. Ketika
ibadah masjid juga dijadikan
Bani
tempat berbagai aktivitas yang
Umayyah
menaklukkan
Cordoba ibu kota khilafah di
berhubungan
Spanyol,
menjelma
kemaslahatan umat Islam. Dan
menjadi pusat ilmu pengetahuan
untuk lebih jelas dan spesifik
yang terkenal di seluruh benua
Siswanto memberikan beberapa
Eropa,
peran yang harus dimiliki sebuah
Cordoba
di
mana
perguruan-
perguruan tinggi yang dibangun
masjid,
berbasis pada masjid, sebut saja
tempat menuntut ilmu, tempat
salah
pembinaan jama’ah, dakwah dan
satunya
masjid
jami’
Cordoba yang indah.9 Universitas
yaitu
dengan
tempat
ibadah,
kebudayaan, dan pusat kaderisasi umat.11
al-Azhar
Kairo di Mesir juga bermula dari pembelajaran yang dilakukan di
2. Pendidikan Islam non Formal
sebuah masjid yang bernama al-
a. Pengertian Pendidikan Islam
Azhar pada tahun 975 H, ketika
Pendidikan Islam adalah
itu ketua Mahkamah Agung Abul
pendidikan yang berbasis pada
Hasan Ali bin al-Nu'man mulai
ajaran agama Islam, dalam hal ini
mengajar dari buku "Al-Ikhtisar"
Qodri 10
Azizy
menyebutkan
Aboebakar, Sedjarah Mesjid dan Ibadah di Dalmnja, (Djakarta: N.V. Visser, 2013), hlm. 79-83 11 Siswanto, Panduan Praktis Organisasi Remas hlm. 26-28.
8
Heri Sucipto, Memakmurkan Masjid Bersama JK, hlm. 36-38. 9 Heri Sucipto, Memakmurkan Masjid Bersama JK, hlm. 40.
6
batasan
tentang
defenisi
luas, yang sengaja dilakukan
pendidikan Islam dalam dua hal,
untuk
melayani
anak-anak
yaitu (1) mendidik peserta didik
tertentu
di
mencapai
untuk berprilaku sesuai dengan
tujuan belajarnya.14
dalam
nilai-nilai atau akhlak Islam; (2) mendidik peserta didik untuk mempelajari Islam.
materi
3. Pembinaan Umat
ajaran
Menurut Muhammad Azmi,
12
pembinaan adalah proses perbuatan,
b. Pendidikan Nonformal Pendidikan
tindakan, nonformal
prilaku
penanaman budi
nilai-nilai
pekerti,
perangai,
adalah suatu aktivitas pendidikan
tingkah laku baik terhadap Allah
yang
sistem
SWT, sesama manusia, diri sendiri
pendidikan formal baik yang
dan alam sekitar, yang dilakukan
berjalan sendiri ataupun sebagai
secara efisien dan efektif untuk
bagian
dalam
memperoleh kebahagiaan hidup di
pelayanan sasaran
dunia dan akhirat.15 Dan umat yang
diatur
yang
memenuhi didik
di
luar
penting
untuk
tujuan-tujuan
dimaksudkan di sini adalah umat
pendidikan.13
Islam, yaitu sekumpulan orang-orang Islam
c. Pendidikan Islam Nonformal Pendidikan nonformal
adalah
pendidikan
dan
dilakukan
mereka
beribadah
syari’at
Islam
Dengan
luar sistem persekolahan yang
Islam
dalam
suatu
mengamalkan
dalam
kehidupan
sehari-hari seoptimal mungkin.16
terorganisasi dan sistematis di
berlandaskan
hidup
jama’ah pada suatu daerah tertentu,
Islam
Islam yang setiap kegiatannya
mapan,
yang
demikian
defenisi
pembinaan umat yang dimaksudkan
ajaran
adalah membina dan mengarahkan
secara
umat
mandiri atau merupakan bagian
14
(jama’ah)
muslim
dengan
Haidar Putra Daulay, Dinamika Pendidikan Islam Indonesia (Bandung: Cita Pustaka Media, 2004). Hlm. 19. 15 Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak Anak Pra Sekolah (Yogyakarta: Belukar, 2006), hlm. 56. 16 Amirudin dan Teuku Supardi, Konsep Manajemen Masjid : Optimalisasi Peran Masjid, (Yogyakarta: UII Press, 2001), hlm. 10.
penting dari kegiatan yang lebih 12
Muhammad Hambal Shafwan, Intisari Sejarah Pendidikan Islam (Solo: Pustaka Arafah, 2014), hlm. 17. 13 Sarjan Kadir, Perencanaan Pendidikan Non Formal, (Surabaya: Usaha Nasional, 1982), hlm. 49.
7
intensif dan berkesinambungan, agar
terperinci, dan disusun dalam sebuah
mendapatkan
latar ilmiah.18
pengetahuan tentang
pemahaman, dan
Islam
berdasarkan
pembelajaran secara dan
al-Qur’an
Tempat dan Subjek Penelitian
benar
Tempat penelitian ini adalah
as-
masjid Mardhatillah Gempol Ngadirejo
Sunnah.
Kartasura Sukoharjo. METODE PENELITIAN
Adapun yang menjadi subjek
Jenis dan Pendekatan Penelitian
penelitian dalam penelitian ini adalah
1. Jenis Penelititian
ketua
Yayasan
Mardhatillah,
Jenis penelitian ini adalah
Panti
ketua
takmir
Asuhan masjid
karena
Mardhatillah, imam rawatib, sebagian
penelitian dilakukan di lingkungan
jama’ah masjid, anggota takmir masjid
masyarakat dan panti asuhan anak
dan semua pihak yang terkait dengan
yatim, dan data yang diteliti adalah
pelaksanaan pembinaan umat.
penelitian
kualitatif,
lapangan,
yakni
penelitian
yang
menghasilkan data deskriptif berupa
Metode Pengumpulan Data
kata-kata tertulis atau lisan dari
Pengumpulan
data
adalah
orang-orang dan prilaku yang dapat
berbagai cara yang digunakan untuk
diamati.17
mengumpulkan mengambil,
2. Pendekatan Penelitian ini
adalah
kualitatif,
yakni
menyarig
data
yang dibutuhkan penulis menggunakan
pendekatan proses
metode
penyelidikan untuk memahami masalah
berikut:
sosial
a. Metode Wawancara (interview)
atau
sebuah
atau
menghimpun,
penelitian19. Untuk mengumpulkan data
Pendekatan yang dipakai dalam penelitian
data,
masalah
manusia,
berdasarkan pada penciptaan gambar
pengumpulan
data
sebagai
Metode wawancara adalah
holistik yang dibentuk dengan kata-kata,
bentuk komunikasi antara dua orang
melaporkan pandangan informan secara
atau lebih, melibatkan orang yang 18
Hamid Patilima,. MetodePenelitianKualitatif. (Bandung: CV. Alfabeta, 2005), hlm. 03. 19 Suwartono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Andi, 2014), hlm. 41.
17
Lexy J. Meleong , Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosda Karya, 2007), hlm. 04.
8
ingin memperoleh informasi dari
saat yang lampau, dari seluruh data
orang
hasil
lain
dengan
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
berdasarkan
observasi,
dokumentasi.
tujuan tertentu.20
wawancara
dan
23
Analisis dilakukan dengan cara
b. Observasi (pengamatan)
deskriptif
Menggunakan
kualitatif
yakni
metode
menggambarkan atau mendeskripsikan
memggunakan
data-data yang terkumpul berupa kata-
mata dan telinga sebagai jendala
kata, dengan pola pendekatan induktif.
untuk merekam sebagai pengambilan
Pendekatan induktif yaitu suatu cara
data dengan cara pemungutan dan
berfikir yang berangkat dari fakta-fakta
pencatatan
atau
observasi
berarti
dengan
sistematis
fenomena-fenomena
yang
peristiwa-peristiwa
kemudian ditarik
diselidiki.21
khusus
generalisasi
yang
bersifat umum.24
c. Dokumentasi Metode dokumentasi adalah
HASIL PENELITIAN DAN
catatan pengumpulan data untuk
PEMBAHASAN
memperoleh kejadian nyata tentang
Peran Masjid Mardhatillah dalam
situasi sosial dan arti berbagai faktor
Pendidikan Islam Nonformal
di sekitar subjek penelitian.
22
Berdasarkan hasil wawancara, observasi, peneliti
Metode Analisis Data Setelah data terkumpul maka langkah
selanjutnya
dan
dokumentasi
lakukan,
maka
yang peneliti
menemukan bahwa masjid Mardhatillah
adalah
telah memerankan fungsinya dalam
menganalisis data untuk memperoleh
pendidikan Islam nonformal, dibuktikan
kesimpulan. Dalam analisis data ini
dengan
peneliti
fenomena-
pendidikan Islam yang diperankan oleh
fenomena yang ada pada saat ini atau
masjid Mardhatillah mulai dari subuh
menggambarkan
adanya
beberapa
kegiatan
sampai malam hari pada setiap hari,
20
Mulyana, Dedy, Metode Penelitian Kualitatif, Paradigma baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya (Bandung: Rosda Karya., 2008), hlm. 180.
23
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Rosda Karya, 2010), hlm. 54. 24 Sutama, Metode Penelitian Pendidikan (Surakarta: Kurnia Offset, 2010), hlm. 152.
21
Suwartono, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, hlm. 41. 22 Meleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 217.
9
pekan, bulan dan tahunnya. Di mana
pembelajaran membaca al-Qur’an,
pendidikan Islam yang diberikan harian
pembinaan ibadah qauliyah (bacaan
adalah kultum subuh dan kajian remaja
shalat
di
pembinaan
malam
hari,
pendidikan
Islam
dan
do’a-do’a) ibadah
dan
amaliyah
mingguannya berupa TPQ, pengajian
(praktek bersuci, shalat dan ibadah-
ibu-ibu majlis ta’lim dan pengajian
ibadah lainnya), juga pembinaan
lansia,
akhlak dalam keluarga dan juga
dan
untuk
kegiatan
yang
mengandung pendidikan Islam pada
masyarakat.
skala bulanan dan tahunan adalah
b. Pengajian dan Kultum
peringatan Isra’ Mi’raj dan Maulid
Pengajian yang dilakukan di
Nabi. Di samping itu kegiatan tahunan
masjid Mardhatillah ada 3 yaitu
lainnya adalah kegiatan-kegiatn Islami
pengajian ibu-ibu majlis ta’lim,
di
juga
pengajian lansia putri dan pengajian
pelaksanaan shalat Ida’in (Idul Adha
akbar pada hari-hari besar Islam.
dan Idul Fitri).
Untuk pengajian ibu-ibu
bulan
Ramadhan
dan
majlis
agar
ta’lim dilaksanakan pada setiap hari
masyarakat mendapatkan pengarahan
Ahad malam setelah shalat isya,
dan bimbingan yang terus menerus
dengan materi aqidah, fiqih, akhlak,
dalam menjalani kehidupan sehari-hari,
muamalah dan siroh nabawiyah.
Hal
baik
ini
dalam
dilakukan
keluarga
maupun
Pengajian
lansia
putri
masyarakat, sehingga dapat terwujud
diadakan pada hari kamis siang
kehidupan keluarga dan masyarakat
pukul 13.00 sampai selesai setiap
yang berakhlak mulia dan diridhai Allah
minggu ke dua dan ke empat,
SWT.
dengan materi yang bermacammacam
Jenis-jenis
Pendidikan
tergantung
kepada
ustadz/dzah yang menyampaikan
Islam
ceramah.
Nonformal di Masjid Mardhatillah a. Pembinaan dan Pendidikan Remaja
Yang
terakhir
adalah
Pembinaan dan pendidikan
pengajian akbar yang dilaksanakan
untuk remaja di masjid Mardhatillah
pada hari-hari besar Islam seperti
ini dilakukan pada setiap setelah
pada bulan Robi’ul Awal, bulan
shalat magrib dan subuh, meliputi
10
Rajab
dan
juga
awal
bulan
Selasa, Rabu dan Kamis setelah
Muharram.
shalat ashar pukul 16.00-17.30.
Kegiatan
kultum
Pelajaran yang diajarkan adalah
dilaksanakan pada setiap selesai
BTA
shalat subuh dan juga shalat magrib.
tajwid, fiqh, praktek ibadah, akidah,
Kultum
dan
setelah
subuh
yang
(Baca do’a
Tulis
Al-Qur’an),
sehari-hari.
Tenaga
diberikan sangat sederhana namun
pengajar di TPQ ini adalah beberapa
bermakna luas, di mana materi yang
dari takmir masjid dan beberapa dari
disampaikan adalah hadits-hadits
pengasuh
yang berkenaan dengan kehidupan
Mardhatillah. Metode pembelajaran
sehari-hari,
yang diterapkan
diambil
dari
kitab
Riyāḍu al-Ṣāliḥīn jilid 1 dan 2 dengan
metode
Panti
Asuhan
adalah metode
ḥalaqah, privat dan klasikal.
ceramah
Kegiatan yang diadakan di
(dibacakan). Kultum setelah shalat
TPQ
magrib diberikan tiga kali dalam
belajar mengajar saja, akan tetapi
seminggu
santri dan santriwati diajak untuk
dengan
materi
yang
Mardhatillah
tidak
ini
menghafal
disampaikan oleh salah satu takmir
menghafal
masjid.
praktek shalat berjama’ah mulai dari
berbeda-beda,
c. Taman
kultum
Pendidikan
Al-Qur’an
do’a
hanya
sehari-hari,
surat-surat
pendek,
azan dan iqomah, serta diajak
(TPQ)
bernyanyi menghafalkan lagu-lagu Taman
Pendidikan
Al-
Islam.
Qur’an (TPQ) yang ada di masjid Mardhatillah dimulai pada tahun
Pendidikan Islam Nonformal untuk
2001, TPQ ini mengalami pasang
Pembinaan Umat
surut dikarenakan pergantian takmir
Beberapa
Pendidikan
Islam
masjid, dan sekarang ini mengalami
nonformal yang diperankan oleh masjid
penurunan
maupun
Mardhatillah yang telah disebutkan
kuantitas peserta didik, yang mana
sebelumnya, berfungsi untuk membina
pada tahun ini hanya 35 siswa. TPQ
umat, mengembangkan ajaran agama
di masjid ini dilaksanakan 3 hari
Islam
dalam seminggu, yaitu setiap hari
masyarakat
kualitas
11
dalam
rangka
yang
membentuk
bertaqwa
kepada
Allah, dan dapat menghidupsuburkan
Mardhatillah agar lebih aktif dan
dakwah dan ukhuwah Islamiyah.
bersinergi
dalam
pelaksanaan
semua program kerja yang telah disusun.
KESIMPULAN DAN SARAN
2. Bagi
Kesimpulan Berdasarkan
pendidikan
Islam
penelitian
nonformal di masjid Mardhatillah
tentang peran masjid dalam pendidikan
agar mengikuti pendidikan dan
Islam non formal untuk pembinaan
pembinaan dengan baik, sehingga
umat di masjid Mardhatillah Gempol
tujuan pendidikan yang diharapkan
Ngadirejo Kartasura Sukoharjo, dapat
dapat tercapai.
ditarik
hasil
peserta
kesimpulan
bahwa
untuk
3. Mengoptimalkan ruang serba guna
melakukan pembinaan umat di desa
untuk berbagai kegiatan, terutama
Gempol Ngadirejo Kartasura, masjid
menghidupkan perpustakaan, olah
Mardhatillah
raga dan kesenian.
mengadakan
beberapa
pendidikan Islam nonformal, seperti kultum subuh dan magrib, kajian remaja setelah
shalat
magrib,
Penutup
Taman
Al-ḥamdulillah segala puji dan
Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), pengajian
syukur penulis haturkan kepada Allah
ibu-ibu majlis ta’lim yang diadakan
SWT
rutin 4 kali dalam sebulan
kemudahan
dan juga
yang
telah dalam
memberikan menyelesaikan
pengajian insidentil, seperti peringatan
skripsi ini. Namun demikian, penulis
maulid Nabi dan Isra’ Mi’raj.
menyadari masih banyak kekurangan pada isi maupun susunan kalimatnya,
Saran-saran Setelah peneliti terjun dalam
karena
keterbatasan
penulis.
Oleh
karena
kemampuan itu,
dengan
wawancara dan observasi di masjid
kekurangan-kekurangan yang ada dalam
Mardhatillah,
menemukan
skripsi ini penulis mengharap kritik dan
beberapa hal yang perlu dibenahi dan
saran yang membangun dari semua
dikembangkan di antaranya:
pihak demi kelengkapan skripsi ini.
1. Takmir masjid adalah pelaksana
Akhirnya
penulis
penulis
berharap semoga
semua aktivitas yang ada di masjid,
skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
maka dari itu untuk takmir masjid
umumnya dan bagi penulis khususnya,
12
semoga Allah selalu memudahkan jalan
Langgulung, Hasan. 1980. Beberapa
kebaikan dan meridhoinya. Amin.
Pemikiran
tentang
Pendidikan Islam. Bandung: Al-Ma’arif
DAFTAR PUSTAKA Aboebakar. 2013. Sedjarah Mesjid dan
Meleong,
2007.
Metodologi
Ibadah Dalmnja. Djakarta:
Penelitian
N.V. Visser.
Bandung: Rosda Karya.
Antonio , Muhammad Syafii. 2007.
Kualitatif.
Al-Munawwir, Ahmad Warson. 2002.
Muhammad SAW The Super
Kamus
Leader
Surabaya: Pustaka Progressif.
Super
Manager.
Jakarta: ProLM Centre.
Mulyana,
Lainnya.
Daulay, Haidar Putra. 2004. Dinamika
Patilima,
Per Kata Tajwid Kode Angka.
2005.
Bandung:
Falah
Production.
Perencanaan
edisi
Hamid.
Sekolah.
Shafwan, Muhammad Hambal. 2014.
Formal.
Intisari Sejarah Pendidikan
Surabaya: Usaha Nasional.
Sejarah.
dan
S, D.Sudjana. 2001. Pendidikan Luar
Balai
Pustaka.
2003.
Sekolah
Bandung: CV. Alfabeta.
Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa
Kuntowijoyo.
Rosda
MetodePenelitianKualitatif.
Banten: Kalim.
Non
Bandung:
Insani Press.
Alhidayah Al-Qur’an Tafsir
Pendidikan
Ilmu
Masyarakat. Jakarta: Gema
Departemen Agama RI. Tanpa tahun.
1982.
baru
Rumah
Media.
Sarjan.
Kualitatif,
Nahlawi. 1995. Pendidikan Islam di
Pustaka
Jakarta:
Metode
Karya.
Pendidikan Islam Indonesia.
Indonesia.
2008.
Komunikasi dan Ilmu Sosial
Yogyakarta: Belukar.
Cita
Dedy.
Paradigma
Akhlak Anak Pra Sekolah.
Bandung:
Arab-Indonesia.
Penelitian
Azmi, Muhammad. 2006. Pembinaan
Kadir
Lexy.
Islam. Solo: Pustaka Arafah.
Metodologi
Siswanto.
kedua.
2005.
Panduan
Praktis
Organisasi Remas. Jakarta
Yogyakarta: Tiara Wacana.
Timur: Al-Kautsar.
13
Sucipto, Heri. 2014.
Memakmurkan
Imadiklus.
Pendidikan
Masjid Bersama JK. Jakarta
Non/Informal (PNFI) dalam
Selatan,
UU
Grafindo
Books
Media.
Sisdiknas.
Dengarkan
curhatku.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode
http://imadiklus.com/pendidik
Penelitian
an-noninformal-pnfi-dlm-uu-
Pendidikan. Bandung: Rosda
sisdiknas/, diakses 27 April
Karya.
2015.
Supardi dan Amirudin, Teuku. 2001.
Sutama.
2012.
Purwanto,
Anis.
2012.
Peranan
Konsep Manajemen Masjid :
Penyuluh
Optimalisasi Peran Masjid.
Pembinaan Umat. Penyuluh
Yogyakarta: UII Press.
Agama
2010.
Metode
Pendidikan.
2014.
Dalam
Fungsional
Kec.
Penelitian
Kedunggalar.
Surakarta:
purwanto.blogspot.com/2012/
Kurnia Offset. Suwartono.
Agama
http://anis-
04/peranan-penyuluh-agamadalam-pembinaan.html,
Dasar-Dasar
Metodologi
diakses Senin 27 April 2015.
Penelitian.
Toni Riyan Aditia Perdana, 2013,
Yogyakarta: Andi.
Peran dan Fungsi Masjid
Zuhairini. 1991. Sejarah Pendidikan
Bagi Umat Islam. Bengkel
Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Ilmu
hartrap.blogspot.com/2013/04
Ahmad Syahranie, Ahmad Fauzi, 2013,
/peran-dan-fungsi-masjid-
Fungsi dan Peranan Masjid di
bagi-umat-islam.html?m=1,
Era Modern. You’ll Never walk
diakses tanggal 20 Februari
Alone.
2015.
shahraniefauzi.blogspot.com /2013/06/fungsi-dan-perananmasjid-di-eramoden.html?m=1,
Pendidikan.
diakses
tanggal 20 Februari 2015.
14