Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 250- 259
PERAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DAN PENGAWAS SEKOLAH MENENGAH DI KABUPATEN ACEH TENGAH Bakri, 1 Amri 2, T. Roli llhamsyah Putra 3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: The purpose of this study was to determine: (1) What is the role of leadership and schoolbased management on the performance of secondary school teachers and supervisors Central Aceh district and, (2) the extent and the leadership role of school -based management on the performance of secondary school teachers and supervisors Aceh Middle either partially or simultaneously. The research was conducted in Central Aceh District Education Office, by using descriptive quantitative approach, with data collection through observation and questionnaires. The subjects were teachers and high school committees in Central Aceh as much as 85 respondents. From the results of research and discussion shows that the role of leadership and influence of school -based management either partially or simultaneously to the performance of secondary school teachers and supervisors in Central Aceh, but individual school leadership showed a significant influence on the performance of teachers and supervisors secondary school in Aceh middle, whereas no effect of school -based management. The role of good leadership, good school -based management, the performance of teachers and supervisors are also good, of course sabagai daily principals are able to carry out his role as an educator that advisors, mentors, coaches and role models in every respect for teachers and supervisors, as a manager is the principal capable of empowering teachers and supervisors in achieving the goal, not wile, as administrators are well versed on all matters of school administrators, as a supervisor would be able to supervise all responsibility given to teachers and school inspectors, as a leader that is able to move all school personnel in realizing the vision and the school 's mission, as an innovator is able to create something new in order to motivate teachers and supervisors in developing performance. Keywords: Roles, school-based management, and performance of teachers and supervisors Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana peran kepemimpinan dan manajemen berbasis sekolah terhadap kinerja guru dan pengawas sekolah menengah Kabupaten Aceh Tengah dan, (2) Sejauh mana peran kepemimpinan dan manajemen berbasis sekolah terhadap kinerja guru dan pengawas sekolah menengah Kabupaten Aceh Tengah baik secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini di lakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Tengah, dengan menggunakan metode deskriptif pendekatan kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan quesioner. Subjek penelitian adalah guru dan komite sekolah menengah di Kabupaten Aceh Tengah sebanyak 85 responden. Dari hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa Peran kepemimpinan dan manajemen berbasis sekolah berpengaruh baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja guru dan pengawas sekolah menengah di Kabupaten Aceh Tengah, namun secara individual kepemimpinan kepala sekolah menunjukkan pengaruh signifikan terhadap kinerja guru dan pengawas sekolah menengah di Kabupaten Aceh Tengah, sedangkan manajemen berbasis sekolah tidak berpengaruh. Peran kepemimpinan baik, manajemen berbasis sekolah baik maka kinerja guru dan pengawas juga baik, tentu sabagai kepala sekolah sehari-hari yang mampu menjalankan perannnya sebagai edukator yaitu penasehat, pembimbing, pembina dan tauladan dalam segala hal bagi guru dan pengawas, sebagai manajer yaitu kepala sekolah yang mampu memberdayakan guru dan pengawas dalam mencapai tujuan, bukan memperdayakan, sebagai administrator yaitu berpengalaman baik terhadap segala urusan administrator sekolah, sebagai supervisor tentu mampu mengawasi segala tanggungjawab yang diberikan kepada guru dan pengawas sekolah, sebagai leader yaitu mampu menggerakkan semua personil sekolah dalam mewujudkan visi dan misi sekolah, sebagai inovator yaitu mampu menciptakan sesuatu yang baru guna memotivasi guru dan pengawas dalam mengembangkan kinerjanya. Kata Kunci: Peran Kepemimpinan, manajemen berbasis sekolah, dan kinerja guru dan pengawas.
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 250
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
sekolah
PENDAHULUAN Lembaga pendidikan sebagai wadah mewujudkan
tujuan
setiap
ia
menemukan
kelemahan guru langsung dapat memberikan
nasional,
teguran, arahan dan pembinaan. Selain kepala
lembaga tersebut dikendalikan oleh seorang
sekolah, pengawas sekolah juga personil atau
pemimpin yang bertanggungjawab terhadap
pejabat yang khusus diangkat sebagai petugas
pencapaian tujuan, yaitu kepala sekolah sebagai
untuk membina guru agar mereka dapat
pemegang kekuasaan tertinggi di sekolah. Peran
melaksanakan
kepala
Keberadaan
sekolah
pendidikan
sehingga
sebagai
pemimpin
dalam
pembelajaran supervisi
yang
pengajaran
efektif. terhadap
lembaga pendidikan yaitu suatu usaha yang
guru-guru di sekolah adalah wewenang kepala
harus mampu mempengaruhi, mendorong dan
sekolah
menggerakkan semua warga sekolah dalam
ditugaskan pada wilayah tersebut. Kepala
upaya
sekolah
mencapai
tujuan
bersama,
Fattah
dan
pengawas
mempunyai
pendidikan
yang
kewajiban
untuk
(2006:98) mengatakan bahwa “kepala sekolah
melaksanakan supervisi terhadap guru-guru
sebagai pemimpin harus memberikan pelayanan
yang ada di bawah pimpinannya, sedangkan
terbaik terhadap guru dan staf yang ada di
pengawas
sekolah. Tugas dan fungsi kepala sekolah
supervisi
merupakan rangkaian yang lebih spesifikasi
sekolah pada beberapa sekolah dalam wilayah
disamping tugas-tugas yang lebih luas dalam
binaannya.
totalitas
kepemimpinan
pada
lembaga
pendidikan”.
bertugas terhadap
Lebih-lebih paradigma
baru
untuk
melaksanakan
guru-guru
dan
dalam alternatif
kepala
menyikapi meningkatkan
Fenomena yang dapat dilihat sehari-
kualitas pendidikan, yaitu manajemen berbasis
hari bahwa kepemimpinan kepala sekolah dapat
sekolah (MBS), yaitu pengelolaan satuan
mempengaruhi kinerja guru apabila kepala
pendidikan
sekolah
yang
tergantung kepada kontribusi kepala sekolah
profesional dan gaya kepemimpinan serta
dan pengawasnya, peranan pemerintah hanya
pendekatan
lingkungan
menyediakan standar kompetensi untuk semua
sekolahnya, oleh karena itu menjadi kepala
jenis dan jenjang pendidikan, menghilangkan
sekolah diperlukan orang-orang yang mampu
keterlibatan pemerintah dalam implementasi
memimpin sekolah dan profesional di bidang
proses
pendidikan. Kepala sekolah adalah orang yang
evaluasi
paling dekat dengan guru dan memiliki peran
sekolah tergantung kepada kompetensi yang
ganda dalam pengelolaan pembelajaran di
dimiliki oleh kepala sekolahnya. Berdasarkan
sekolah. Kepala sekolah juga sebagai personil
latar belakang masalah di atas, maka penulis
yang setiap hari bertemu dengan guru di
ingin mengetahui apakah ada hubungan yang
251 -
memiliki
sesuai
keterampilan
dengan
Volume 4, No. 1, Februari 2015
dasar
pendidikan peserta
dan
menengah
termasuk didik.
Maju
seleksi
sangat
dan
mundurnya
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala signifikan antara peran kepemimpinan dan
pekerjaan dalam mencapai tujuan. Mulyasa
manajemen berbasis sekolah terhadap kinerja
(2007: 98-121), menyatakan bahwa Paradigma
guru
baru tentang peran kepemimpinan, antara lain:
dan
pengawas
Kabupaten
Aceh
sekolah
Tengah,
menengah
tentu
untuk
mengetahuinya perlu dilakukan studi penelitian.
Kepala Sekolah sebagai edukator Dalam
melakukan
fungsinya
sebagai
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
edukator, kepala sekolah harus memiliki strategi
Peran Kepemimpinan
yang tepat untuk meningkatkan profesionalisme
Pemimpin merupakan motor atau daya penggerak semua sumber dan alat dalam organisasai tersebut. Seorang pemimpin harus mampu
mempengaruhi,
mendorong
dan
tenaga kependidikan di sekolah. Menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran menarik.
menggerakkan semua warga di bawahnya dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Dengan kata lain pemimpin menggunakan
Kepala sekolah sebagai manajer
untuk
Dalam rangka melakukan peran dan
memanfaatkan lingkungan dan potensi yang ada
fungsinya kepala sekolah sebagai maneger,
dalam organisasi. Kesanggupan mempengaruhi
kepala sekolah harus memiliki strategi untuk
prilaku orang lain kearah tujuan tertentu sebagai
memberdayakan tenaga kependidikan melalui
indikator
kerja
kemampuan
dan
kecerdasannya
keberhasilan
seorang
pemimpin.
sama
(cooperatif)
memberikan
Danim dan Suparjo, (2009: 7) mengatakan
kesempatan kepada para tenaga kependidikan
bahwa
untuk meningkatkan profesinya dan mendorong
“Kepemimpinan
merupakan atau
keterlibatan seluruh tenaga kependidikan dalam
pengikutnya beradaptasi dengan perubahan
berbagai kegiatan yang menunjang pogram
dalam mencapai tujuan-tujuan individu maupun
sekolah.
pengikutsertaan
seluruh
anggota
organisasi, serta mengkoordinasikan secara Kepala
aktif tugas-tugas yang perlu dalam mencapai
Pemimpin memiliki kemampuan untuk ilmu
berpengalaman
sebagai
administrator Memiliki hubungan erat dengan
keberhasilan”.
memimpin,
sekolah
serta
dan harus
pengetahuan, memenuhi
berbagai aktivitas pengeleloaan administrasi yang bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan
seluruh
sekolah.
tugas-tugas
sebagai
persyaratan keterampilan dan pengetahuan
Dalam
misalnya
administrator suatu sekolah, maka kepala
mengatur
pembagian
kerja,
pelaksanaan
program
merancang strategi, mengkoordinasikan sumber
sekolah
mengkoordinir
daya bersikap kooperatif untuk mempelancar
administrasi,
meliput:
seluruh
kegiatan
administrasi
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 252
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kepegawaian,
administrasi
kesiswaan,
Kepala sekolah sebagai innovator
administrasi tata usaha, administrasi program dan
administrasi
Fenomena
pendidikan
sekolah.
Secara
sekolah
harus
mampu
kemerosotan kepala sekolah yang berkaitan
mengelola kurikulum, mengelola administrasi
dengan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan
peserta
pendidikan. Sebab, peranan kepala sekolah
kepala
didik,
mengelola
administrasi
kemerosotan,
ini
komite
spesifik
menunjukkan
dewasa
inovator
dituntut
terutama
personalia, mengelola administrasi sarana dan
sebagai
mengemukakan
prasarana, mengelola prasarana kearsipan, dan
inovasi dan reformasi perbaikan pendidikan di
mengelola administrasi keuangan.
masa yang akan datang dimulai dari kepala sekolah yang disebut sebagai “Innovator”.
Kepala sekolah sebagai supervisor Peranan
kepala
sekolah
sebagai
Kepala sekolah sebagai motivator
supervisor sesungguhnya dapat dilaksanakan
Sebagai
motivator,
kepala
sekolah
dalam sistem organisasi pendidikan, apabila
harus memiliki strategi yang tepat untuk
supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah,
memberikan motivasi kepada para tenaga
maka ia harus mampu melakukan berbagai
kependidikan dalam melakukan berbagai tugas
pengawasan
untuk
dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan.
melalui pengaturan suasana kerja, disiplin,
Pengawasan
dorongan,
dan
dan
pengendalian
pengendalian
merupakan
penghargaan
dalam
rangka
kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah
meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik
terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
dan mengurangi kegiatan yang kurang produktif.
Pengawasan dan pengedalian juga merupakan
Orang dapat memotivasi seseorang untuk
tindakan preventif untuk mencegah agar para
terdorong
tenaga
melakukan
pimpinannya, kepala sekolah dalam hal ini di
penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam
sebut sebagai motivator, yaitu orang yang
melaksanakan pekerjaannya.
mampu
kependidikan
tidak
bekerja
merangsang
dengan
dan
baik
adalah
menyebabkan
timbulnya motivasi pada orang lain untuk Kepala sekolah sebagai leader
melaksanakan sesuatu. Agar para guru dan staf
Kemampuan yang harus diwujudkan
melaksanakan tugasnya dengan baik, maka
kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis
kepala sekolah harus melakukan motivasi, dan
dari kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga
sebelum melakukan motivasi kepala sekolah
kependidikan, visi dan misi sekolah, serta
harus memperhatikan mutip apa yang dapat
kemampuan mengambil keputusan.
dibangkitkan agar suasana motivasi dapat berhasil.
253 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dinyatakan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
bahwa
“jabatan
guru
adalah
sekolah
fungsional”. Mulyasa (2008:200) menyatakan
merupakan model manajemen sekolah yang
bahwa kinerja guru dapat dilihat dari tugas guru
memberikan otonomi kepada sekolah dan
itu sendiri yaitu : Kemampuan menguasai
mendorong pengambilan keputusan partisipasif
bahan, kemampuan mengelola pembelajaran,
yang melibatkan semua warga sekolah dan
kemampuan
masyarakat.
pengalaman belajar, kemampuan menggunakan
Manajemen
berbasis
Manajemen
Berbasis
Sekolah
mengelola
media,
pendidikan,
dalam
kemampuan mengelola interaksi belajar siswa,
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 49
kemampuan menguasai landasan pendidikan,
ayat 1 berbunyi “pengelolaan satuan pendidikan
kemampuan menjalankan administrasi sekolah,
dasar dan menengah menerapkan manajemen
kemampuan
berbasis sekolah yang ditunjukkan dengan
menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna
kemandirian,
partisipasi,
keperluan pengajaran. Kinerja atau hasil kerja
Suparman
guru dalam melaksanakan pembelajaran sangat
keterbukaan
tercantum
kemitraan, dan
akuntabilitas”.
menilai
dengan
sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas sebagaimana
kemampuan
kelas
memahami
prestasi,
prinsip
dan
(2001: 1) menyatakan bahwa “Penyerasian
dipengaruhi
sumber daya yang dilakukan secara mandiri
dilaksanakan oleh kepala sekolah dan pengawas.
oleh
semua
Seorang pengawas telah diserahkan tugas untuk
terkait
melaksanakan
sekolahdengan
kelompok
melibatkan
kepentingan
yang
oleh
kualitas
supervisi
supervisi
pengajaran
yang
untuk
dengansekolahsecara langsung dalam proses
meningkatkan kompetensi guru. Hal ini dapat
pengambilan
dilakukan secara benar jika supervisor memiliki
keputusan
untuk
memahamikebutuhan mutu sekolah atau untuk
kompetensi
mencapai
tujuan
yang
telah
dipersyaratkan
mutu
sekolah
kepadanya.Kompetensi merupakan suatu yang
MBS
merupakan
sangat penting dalam mela-kukan berbagai
kualitas
pendidikan
aktifitas, karena dengan kompetensi seseorang
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di
akan mampu melakukan sesuatu sebagaimana
sekolah secara efektif dan efesien agar tujuan
yang diharapkan.
pendidikan dapat terealisasikan.
METODELOGI PENELITIAN
Kinerja Guru dan Pengawas
Lokasi dan Objek Penelitian
dalampendidikannasional. wahana
peningkatan
Pengertian guru dalam surat keputusan
Penelitian ini dilakukan di Dinas
No. 26/MENPAN/1989/ Pasal (2) ayat (1),
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh
dinyatakan bahwa “guru adalah pegawai negeri
Tengah, yang berlokasi di Jalan Takengon Isaq
sipil yang diberi tugas, wewenang untuk
Lukub Badak Takengon, sedangkan yang
melaksanakan
menjadi objek penelitian adalah guru sekolah
pendidikan
di
sekolah”
selanjutnya jabatan guru dalam ayat (2)
menengah di Kabupaten Aceh Tengah. Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 254
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sedangkan antara manajemen berbasis sekolah dengan kinerja guru dan pengawas Kabupaten
Populasi dan Sampel Penelitian Dalam memperoleh data primer sebagai
Aceh Tengah tidak terdapat pengaruh baik
data utama dalam penelitian ini penulis
secara parsial maupun simultan, ini ditunjukkan
memperoleh data dan keterangan langsung dari
oleh nilai koefisien regresi – 0,051X2, dengan
guru-guru dan pengawas sekolah menengah
demikian kinerja guru dan pengawas sekolah
Kabupaten Aceh Tengah yang berjumlah 1638
menengah tidak dipengaruhi oleh manajemen
orang, sedangkan yang dijadikan responden
berbasis seskolah, sesuai dengan hipotesis yang
dalam penelitian ini sebanyak 85 orang.
telah diajukan peran kepemimpinan sudah baik, manajemen berbasis sekolah sudah baik maka kinerja guru dan pengawas sekolah menengah
Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data yang digunakan
juga
baik,
meskipun
secara
individual
untuk melakukan pengujian hipotesis adalah
manajemen berbasis sekolah tidak terlihat
statistik
pengaruh positipnya terhadap kinerja guru, hal
regresi
linier
berganda,
dengan
persamaan sebagai berikut:.
ini dapat dibuktikan dengan statistik.
Y = a + b1x1 + B2x2 + c Keterangan:
Kesimpulan dan Saran
Y = Kinerja Guru dan Pengawas ( Y)
Kesimpulan
X1= Peran Kepemimpinan (X1)
Berdasarkan hasil pengolahan data
X2=Manajemen Berbasis Sekolah (X2)
penelitian yang diperoleh dari lapangan dan
A,b1,b2 = Koefisien regresi
pembahasan, maka sebagai kesimpulan dari
c
penelitian ini antara lain:
= Konstanta
1. Peran
kepemimpinan
dan
manajemen
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
berbasis sekolah berpengaruh baik secara
Berdasarkan hasil pengolahan data,
parsial maupun simultan terhadap kinerja
maka diperoleh formulasi model regresi linear
guru dan pengawas sekolah menengah di
berganda dengan persamaan berikuit ini:
Kabupaten Aceh Tengah, namun secara
Y= 3,538 + 1.038X1 - 0.051X2 + e
individual kepemimpinan kepala sekolah
Berdasarkan
formulasi
persamaan
menunjukkan pengaruh signifikan terhadap
tersebut, menunjukkan bahwa antara peran
kinerja
kepemimpinan
dan
menengah di Kabupaten Aceh Tengah,
pengawas sekolah menengah di Kabupaten
sedangkan manajemen berbasis sekolah
Aceh Tengah terdapat pengaruh baik secara
tidak berpengaruh.
dengan
kinerja
guru
parsial maupun simultan, hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi sebesar + 1,038X1, 255 -
Volume 4, No. 1, Februari 2015
2. Peran
guru
dan
kepemimpinan
pengawas
baik,
sekolah
manajemen
berbasis sekolah baik maka kinerja guru dan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pengawas juga baik, hal ini ditunjukkan
dilingkungan sekolahnya harus memiliki
dengan
kemampuan lebih dalam menjalankan
kepemimpinan
sehari-hari
mampu
sekolah
menjalankan
tugasnya,
pemimpin
perannnya sebagai edukator yaitu sebagai
membuat
program
penasehat,
dan
peningkatan kinerja guru seperti pelatihan-
tauladan dalam segala hal bagi guru dan
pelatihan di sekolahnya agar semua guru
pengawas, sebagai manajer yaitu kepala
dapat
sekolah yang mampu memberdayakan guru
pelatihan di luar sekolah hanya guru
dan pengawas dalam mencapai tujuan,
tertentu yang dapat ikut, terkait dengan
bukan
sebagai
peran kepala sekolah sebagai supervisor
administrator yaitu berpengalaman baik
sebaiknya langsung mengawasi segala
terhadap
administrator
tanggungjawab yang diberikan kepada
sekolah, sebagai supervisor tentu mampu
guru dan pengawas tidak diwakilkan
mengawasi segala
tanggungjawab yang
kepada wakil-wakil kepala sekolah agar
diberikan
guru
kepala
sekolah,
yang
kepala
pembimbing,
pembina
memperdayakan,
segala
urusan
kepada sebagai
dan
unggulan
mengikutinya,
sekolah
diharapkan
berbeda
terkait
dengan
mengetahui
langsung
kelebihan
gurunya.
yaitu
mampu
kelemahan
personil
sekolah
Demikian juga dengan transparansi atau
dalam mewujudkan visi dan misi sekolah,
keterbukaan pemimpin terutama dalam
sebagai inovator yaitu mampu menciptakan
masalah prestasi kerja sangat diperlukan
sesuatu
agar guru-guru lebih percaya diri dalam
menggerakkan
leader
pengawas
juga
semua
yang
baru,
kebutuhan
relevan
dengan
masyarakatnya
guna
meningkatkan kualitas sekolah dan mampu
mengembangkan kariernya. 2. Manajemen
sebagai motivator guna memotivasi guru dan
paradigma
pengawas
kualitas
dalam
mengembangkan
kinerjanya.
dan
mundurnya
Berbasis baru
sekolah
dalam
pendidikan,
sebagai
meningkatkan maka
sekolah sangat
maju
tergantung
kepada potensi sekolahnya, oleh karena itu diharapkan dalam rangka mengembangkan
Saran-saran Berdasarkan
kesimpulan
penelitian,
manajemen
berbasis
sekolah
sangat
dikemukakan beberapa saran kepada pemimpin
dibutuhkan inovasi-inovasi baru untuk
dan guru, saran-saran tersebut antara lain:
pencapaian
tujuan
sekolahnya
seiring
1. Peran kepemimpinan berpengaruh baik
dengan perkembangan teknologi, lebih
secara simultan maupun parsial terhadap
tegasnya kepemimpinan kepala sekolah
kinerja
sekolah
memeiliki upaya dan semangat yang tinggi
menengah, oleh karena itu peran kepala
dalam memperbaiki kualitas sekolahnya,
sekolah
sekolah mengupayakan semua sumber
guru
dan
sebagai
pengawas
pemimpin
tertinggi
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 256
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Spiritual Quentient, Jakarta: Arga.
daya yang tersedia di sekolah sebagai penunjang
keberhasilan
program
sekolahnya. 3. Kinerja guru dan pengawas merupakan
Danim,
Sudarwan (2009), Manajemen Kepemimpinan Transpormasional Kepala Sekolah,Jakarta:Rhineka Cipta.
Danim,
Sudarwan, (2006), Visi Baru Manajemen Sekolah, Jakarta : PT. Bumi Aksara.
hasil kerja yang dihasilkan selama kurun waktu tertentu, banyak kendala yang dihadapi guru dalam meningkatkan kinerja guru antara lain kompetensi guru dan pengawas
terbatas
memotivasi
peserta
dalam didik
upaya
agar
lebih
antusias mengikuti proses pembelajaran, guru yang mengajar bukan jurusan yang diampu
sehingga
kinerjanya,
berpengaruh
selanjutnya
pada tentang
pendelegasian wewenang kurang akurat. Oleh
karena
itu,
dalam
rangka
meningkatkan kinerja guru dan pengawas diharapkan kepala mengadakan pelatihan terkait
komponen-komponen
penting
dalam pembelajaran agar peserta didik lebih antusias lam mengikuti pelajaran, sebaiknya kepala sekolah juga memberikan tugas sesuai dengan jurusan yang ampu agar relevan dalam pembelajaran, serta menyiapkan referensi-referensi lebih dari satu
buku
agar
pengetahuan
dan
pengalaman guru dalam mengajar lebih bertambah.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, (2005), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, Yogyakarta: Rhineka Cipta.
Agustian, Ary Ginanjar, (2007), Emosional 257 -
Djamarah dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. PT: Rineka Cipta.
Volume 4, No. 1, Februari 2015
Depdiknas. (2005). Undang-Undang Guru dan Dosen. Jakarta : Puskur Balitbang, Depertemen Pendidikan Nasional ---------- (2006). Perangkat Pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, (2007), Kumpulan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, Jakarta. Fattah, Nanang, (2006), Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya. Galih, Joko, (2009), Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SD Cepoko 01 Kecamatan Gunung Pati, (Online), Tersedia:http//one. Indoskripsi.com/judul skripsi-makalah/ pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di Sekolah. Hadiyanto, (2005), Hubungan Standar Minimal Pendidikan dan Kompetensi Kepala Sekolah dengan Kinerja Kepemimpinan
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kepala Sekolah, Padang : Universitas Negeri Padang. Komariah, Aan (2004), Pengaruh Visionary Leadership dan Budaya Sekolah terhadap Sekolah Efektif di Era Desentralisasi pada SMU N di Lingkungan Dinas Pendidikan Kota Provinsi Jawa Barat, Disertasi UPI bandung. Kunandar, (2007), Guru Profesional : Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, dan Suklam Sertifikasi Guru, Jakarta : Raja Grafindo Persada. Majid, Abdul, (2006), Psikologi Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima. Margono, S, (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rhineka Cipta.
Purwanto, (2007), Tantangan Kepemimpinan Kepala Sekolah di Era Globalisasi, Jakarta : Ahfa Group. Sapuan, MR, (2012), Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru pada MIN Kecamatan Bebebesen Kabupaten Aceh Tengah, Banda Aceh Universitas Syiah Kuala Program Pasca Sarjana. Sujanto, Bedjo, (2009), Manajemen Berbasis Sekolah, Jakarta: Sagung Seto. Siagian,
(2008), Teori dan Praktik Kepemimpinan (cetakan ke enam), Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih, (2007), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Miles, B.Uno, (2008), Analisis Data Kualitatif, terjemahan oleh Rhendi Rohidi & Mulyarto, Jakarta: Universitas Indonesia. Miles, B, Mattew, (2006), Analisis Data Kualitatif, Penerjemah Tjejep Rohendi Rohidi, Jakarta: Universitas Indonesian. Muhaimin, dkk, (2009), Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Group. Muhibbinsyah, (2006), Peningkatan Kualitas Guru Suatu Pendekatan Baru, Jakarta: Rhineka Cipta. Mulyasa, E, (2006), Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya Mulyasa, E, (2007), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya Mulyasa, E (2008), Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Suryobroto, (2005), Manajemen Pendidikan di Sekolah, Yogyakarta: Rhineka Cipta. Suryobroto, (2006), Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah, Yogyakarta: Rhineka Cipta. Slamet, (2007), Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta. Syafaruddin,(2005), Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press. Syafaruddin, (2008), Efektivitas Kebijakan Pendidikan, Jakarta:Rhineka Cipta. Usman, Husaini, (2009),Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Veitzhal, 2009, Education Management, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Wahyudi, (2009), Sekolah
Kepemimpinan Kepala dalam Organisasi
Volume 4, No. 1, Februari 2015
- 258
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Pembelajaran, Jakarta: Alfabeta. Yanto,
259 -
(2012), Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di Madrasyah Aliyah Kabupaten Bener Meriah, Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala, Program Pasca Sarjana.
Volume 4, No. 1, Februari 2015