MORES: Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.2 (Agustus 2014)
PERAN KEPALA DESA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DIKALANGAN GENERASI MUDA (Studi Kasus di Desa Ciasem girang, Kec. Ciasem, Kab. Subang) Utami Geminastiti1 ABSTRAK Penelitian ini didasarkan atas empat rumusan masalah yaitu 1) Bagaimana partisipasi generasi muda dalam berwirausaha di Desa Ciasem girang? 2) Bagaimana strategi kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda? 3) Metode apa yang digunakan kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda? 4) kendala apa saja yang dihadapi kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda? 5) Upaya apa saja yang dilakukan kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda?. Pendekatan yang digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah pendekatan Kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan adalah studi kasus. Data-data diperoleh melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dan literatur. Peneliti mengungkap bahwa 1) Partisipasi generasi muda dalam berwirausaha di desa Ciasem girang Kec. Ciasem Kab. Subang sudah cukup baik karena sebagian besar generasi muda sudah menyadari arti pentingnya mengembangkan kreativitas berwirausaha dan banyak generasi muda yang mulai melakukan kegiatan berwirausaha. 2) Strategi yang dilakukan Kepala Desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha bagi generasi muda dilakukan denga cara pertama, pelatihan. Kedua, pemagangan. Ketiga, pembimbingan. Keempat, pendampingan. Kelima, kemitraan. Keenam, promosi dan atau. Ketujuh, bantuan akses permodalan. 3) Metode yang digunakan kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha dengan cara memotivasi generasi muda. 4) Kendala yang dihadapi kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha yaitu berasal dari dalam diri generasi muda itu sendiri maupun, misal: faktor lingkungan, pendidikan dan keluarga. 5) Upaya yang dilakukan kepala desa Ciasem girang kecamatan Ciasem kabupaten Subang dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda adalah dengan menumbuhkan semangat berwirausaha terlebih dahulu melalui beberapa cara yaitu pembinaan, pelatihan, dan pengawasan. Kepala desa juga bekerjasama dengan masyarakat, tokoh masyarakat dan dinas terkait dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda. Kata Kunci: Kepala Desa, Kreativitas Berwirausaha, Generasi Muda’
1 Utami Geminastiti adalah guru PPKN dan Alumni Prodi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan, Cimahi.
213
Utami Geminastiti, Peran Kepala Desa dalam Mengembangkan kreatifitas Berwirausaha di Kalangan Generasi Muda (Studi Kasus di Desa Ciasem girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang)
PENDAHULUAN Keadaan perekonomian Negara Indonesia sangat rentan terhadap setiap goncangan krisis ekonomi Dunia. Kita tentu masih ingat dalam dua Dekade terakhir ini Indonesia sudah mengalami banyaknya dua kali goncangan krisis ekonomi yang disebabkan dari krisis keuangan global, krisis keuangan yang pertama muncul pada pertengahan tahun 1997 sampai dengan pertengahan tahun 1998, akibat dari krisis keuangan di negara–negara di Asia, sedangkan krisis keuangan global yang kedua yaitu terjadi pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2009 saat krisis keuangan melanda Amerika Serikat. Hal ini menyebabkan dan mempengaruhi laju pertumbuhan perekonomian negara Indonesia. Negara Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak dan mempunyai wilayah yang begitu luas. Dengan tanahnya yang subur, lautnya yang luas dengan keanekaragaman biotalautnya, hutannya yang lebat dengan kekayaan flora dan fauna didalamnya, minyaknya yang kaya, hasil tambangnya yang tak kalah melimpah begitu pun dengan sumber daya manusianya yang begitu banyak. Hal ini seharusnya dapat menjadi dasar sebagai negara yang maju karena tidak kekurangan dalam hal wilayah, SDA dan SDM yang sudah mendukung bila pemanfaatan sumber daya yang ada sudah maksimal. Begitu melimpahnya sumber daya alam yang ada maka diperlukan adanya pembinaan atau pelatihan terhadap sumber daya manusianya, karena seberapa suburnya suatu negara atau seberapa luasnya suatu negara bila sumber daya manusianya tidak mendukung maka negara itu tidak akan menjadi sebuah
negara yang besar. Dapat kita lihat beberapa negara maju yang berada di Dunia sebut saja diantaranya Jepang dan Singapore yang luas wilayah negaranya lebih kecil dari luas wilayah Jakarta tetapi, mereka merupakan salah satu negara maju. Dikarenakan sumber daya manusianya yang dikembangkan dengan optimal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia tahun 2012 mencapai 120,4 juta jiwa. Sementara itu, jumlah pengangguran pada bulan Februari 2012 sebanyak 7,61 juta jiwa turun dari tahun sebelumnya sebanyak 7,7 juta jiwa. Hal ini diharapkan sebagai indikasi yang baik mengenai perbaikan keadaan ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk mencapai harapan tersebut, pemerintah perlu mengusahakan kebijakan di bidang ketenagakerjaan, misalnya perbaikan kualitas tenaga kerja/sumber daya manusia, menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong tumbuhnya investasi dan modal, menyediakan informasi lapangan pekerjaan, serta memberikan pelatihan dan keterampilan bagi tenaga kerja. (http:// hedisasrawan.blogspot.com/2013/02/ permasalahan ekonomi di indonesia.html/ diakses/3/7/2023/21:29). Berdasarkan masalah di atas, maka diperlukannya pelatihan guna untuk mengembangkan kreativitas generasi muda sesuai dengan amanat pembukaan Undang–Undang Dasar 1945 “...untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa...”. Tujuan penelitian ini, antara lain sebagai berikut: 1. Menganalisa partisipasi generasi muda dalam berwirausaha. 2. Mengetahui strategi yang digunakan kepala desa dalam mengembangkan
214
MORES: Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.2 (Agustus 2014)
kreativitas muda.
berwirausaha
generasi
3. Menganalisa metode yang digunakan oleh kepala desa mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda 4. Menganalisa kendala kendala yang dihadapi kepala desa dalam mengembangkan kreativitas genersi muda. 5. Menganalisa upaya upaya yang dilakukan kepala Desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda. Metode Penelitian Suatu kegiatan penelitian merupakan serangkaian kegiatan dan aktivitas yang dilakukan dengan secara terencana dan sistematis agar dapat memecahkan suatu masalah yang sedang dihadapi. Dalam penelitian metode mempunyai peranan yang sangat penting dalam sebuah penelitian sebagai penentu untuk mengetahui bagaimana objek penelitian dapat diketahui dan di amati agar menghasilkan data yang tepat guna mencapai tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus karena dalam penelitian ini lebih menekankan pada penelitian yang dilakukan terhadap manusia, yaitu kepala desa dan pemuda di Desa Ciasem girang. Danial dan Warsiah (2009:63) mengemukakan bahwa “metode studi kasus merupakan metode yang intensif dan teliti tentang pengungkapan latar belakang, status, dan interaksi lingkungan terhadap individu, kelompok, institusi, komunitas dan masyarakat tertentu”. Maksud dari metode studi kasus dalam
penelitian ini peneliti ingin mempelajari lebih dalam tentang latar belakang serta interaksi dalam lingkungan sekitarnya dari unit-unit sosial yang menjadi subjek. Kajian Teori Menurut peraturan pemerintah No 72 tahun 2005 tentang Desa, Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Berdasarkan PP tersebut yang dimaksud kepala Desa adalah seorang pemimpin di sebuah desa yang berkewajiban dan bertanggung jawab menyelenggarakan pemerintahan serta segala kegiatan pembangunan kemasyarakan, memberdayakan masyarakat, menciptakan ketertiban, ketentraman dan pembinaan mental diwilayah tempat tugasnya. Kepala desa sebagai penyenggara tertinggi dalam pemerintahan desa memiliki tugas dan kewajiban sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan pemerintahan desa 2. Membina kehidupan masyarakat desa 3. Membina perekonomian desa. 4. Memelihara ketentraman ketertiban masyarakat.
dan
5. Mendamaikan perselisihan masyarakat desa. 6. Mewakili desanya didalam dan diluar pengadilan dan dapat menunjukan kuasa hukumnya. Berdasarkan uraian di atas Kepala Desa mempunyai tugas dan kewajiban sebagai penyelenggaraan dalam hal pemerintahan, pembangunaan dan kemasyarakan. Dalam menyelenggarakan tugasnya itu kepala desa dibantu oleh perangkat desa serta bersama sama dengan BPD. Untuk mencapai tujuan
215
Utami Geminastiti, Peran Kepala Desa dalam Mengembangkan kreatifitas Berwirausaha di Kalangan Generasi Muda (Studi Kasus di Desa Ciasem girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang)
pembangunan yang berdaya guna serta tepat guna. Menurut Menurut Primadi dalam Nurhalim (Selvia, 2012:25), kreativitas adalah: Salah satu kemampuan manusia untuk mengintegrasikan stimulus luar dengan memori yang telah dimiliki sebelumnya menjadi suatu bentuk baru. Kreativitas bukanlah hasil dadakan, tetapi merupakan hasil bersama dari logika, daya cipta, fisik, perasaan dan imajinasi yang terintegrasi menjadi ide baru. Berdasarkan pengertian di atas, dapat diartikan bahwa kreativitas merupakan kemampuan manusia dalam menghasilkan sesuatu yang baru. Pada dasarnya kreativitas ini sudah ada sejak manusia itu dilahirkan karena pada hakekatnya manusia dilahirkan dikarunia dengan akal pikiran dan perasaan. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Supriadi, kreativitas sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang ada sebelumnya (Supriadi, 1997:7). Dengan kata lain kreativitas itu suatu proses dari sebuah ide baru menjadi sebuah bentuk nyata yang baru. Seperti yang dikemukakan oleh Munandar (2002:53-54) bahwa ciri-ciri orang yang kreatif sebagai berikut: Selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, mempunyai kegemaran dan menyukai aktivitas yang kreatif, cukup mandiri, memiliki rasa percaya diri, berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan), tidak takut diejek, tidak takut untuk membuat kesalahan dan mengemukakan pendapat walaupun
mungkin tidak disetujui orang lain, berani untuk berbeda, tidak mudah putus asa dalam mencapai tujuan. Karekteristik yang dimiliki oleh setiap individu akan dapat mengembangkan potensi dirinya khusunya potensi kreativitas. Potensi yang telah ada sebaiknya dikembangkan dalam suatu wadah pembinaan yang sesuai dengan apa yang sesuai dengan jiwanya. Pada hakekatnya setiap orang memiliki potensi kreativitas dalam dirinya untuk membuat atau menciptakan sesuatu dengan imajinasi dan daya kreativitasnya. Menurut Schumpeter dalam Buchari Alma (2000:21) entrepreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa baru, dengan menciptakan bentuk organisasi atau mengolah bahan bakar baru. dalam definisi ini seorang wirausaha merupakan orang yang dapat membaca peluang permintaan pasar yang kemudian menciptakan sesuatu yang baru atau melakukan inovasi terhadap sesuatu yang telah ada sebelumnya. Menurut Undang–Undang No 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, yakni: Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Sementara itu Sholikhin (Selvia, 2012:40) menyebutkan pengertian pemuda sebagai berikut : Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya
216
MORES: Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.2 (Agustus 2014)
manusia pembangunan baik saat ini maupun yang akan datang. Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemuda merupakan generasi produktif guna kemajuan bangsanya khususnya didalam bidang ekonomi. Generasi muda sebagai penerus bangsa sudah seharusnya memiliki jiwa wirausaha karena dengan memiliki kreativitas berwirausaha tentunya dapat mensejahterakan dirinya maupun masyarakatnya. Pemerintah dengan melalui kepala Desa mempunyai program dalam mengembangkan kreativitas generasi muda melalui pelatihan-pelatihan. Pemberdayaan dan pengembangan pemuda merupakan tugas kepala desa hal ini sesuai yang tercantum dalam Undang undang No 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggungjawab melaksanakan penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan potensi pemuda berdasarkan kewenangan dan tanggungjawabnya dengan begitu potensi kreativitas pemuda dapat tergali. Menurut Schumpeter dalam Buchari Alma (2000:21) entrepreneur atau wirausaha adalah orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa baru, dengan menciptakan bentuk organisasi atau mengolah bahan bakar baru. dalam definisi ini seorang wirausaha merupakan orang yang dapat membaca peluang permintaan pasar yang kemudian menciptakan sesuatu yang baru atau melakukan inovasi terhadap sesuatu yang telah ada sebelumnya.
PEMBAHASAN Hasil Penelitian Partisipasi Generasi Muda dalam Berwirausaha Berdasarkan hasil penelitian, partisipasi generasi muda dalam berwirausaha di Desa Ciasem girang Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang dasarnya sudah aktif berpartisipasi hal ini dapat dilihat dari mulai sadarnya generasi muda untuk terjun langsung dalam kegiatan berwirausaha. Bahkan menurut TH selaku Kepala Desa Ciasem girang Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang menyatakan bahwa hampir delapan puluh lima persen generasi mudanya telah berpartisipasi dalam program yang diselenggarakan oleh pemerintah Desa dan berusaha untuk lebih ditingkatkan lagi. Beliau menambahkan bahwa semua ini bisa terjadi dikarenakan beberapa hal. Pertama, pemberian motivasi kepada generasi muda dalam pertemuan rutin guna menyadarkan generasi muda akan pentingnya berwirausaha. Kedua, memberikan pembinaan serta pelatihan dalam proses mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda di Desa Ciasem girang kecamatan Ciasem Kabupaten Subang. Dengan begitu diharapkan generasi muda tidak hanya memahami arti pentingnya berwirausaha saja melainkan dapat mengaplikasikan didalam kehidupannya. Meskipun partisipasi generasi muda di Desa Ciasem girang Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang dalam berwirausaha sudah baik, tetapi masih diperlukan adanya peningkatan penyadaran akan pentingnya mengembangkan kreativitas berwirausaha
217
Utami Geminastiti, Peran Kepala Desa dalam Mengembangkan kreatifitas Berwirausaha di Kalangan Generasi Muda (Studi Kasus di Desa Ciasem girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang)
dikarenakan sebagian generasi muda masih acuh tak acuh terhadap program Kepala Desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha.
Strategi Kepala Desa dalam Mengembangkan Kreativitas Berwirausaha Generasi Muda Berdasarkan hasil wawancara bersama salah satu narasumber yaitu Kepala Desa yang berinisial TH mengatakan ada beberapa strategi yang harus dilakukan dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha dengan menyelenggarakan pelatihan, pengawasan, pembinaan, membantu engajuan modal dan menyediakan prasarana yang mendukung. Sedangkan menurut narasumber lainnya yaitu sekertaris Desa yang berinisial DR mengatakan bahwa strategi yang dilakukan Kepala Desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha dengan memfasilitasi generasi muda melalui program sosial budaya kepala desa juga menyelenggarakan pelatihan dalam bidang kewirausahaan bagi generasi muda. Berdasarkan pendapat di atas sangat jelas bahwa strategi yang dilakukan kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha dikalangan generasi muda yaitu menyelenggarakan pelatihan, pembinaan, pembimbingan, pengawasan dan membantu pengajuan modal. Namun strategi tersebut tidak dapat berjalan dengan baik apabila tidak ada dukungan dan partisipasi dari masyarakat dan generasi muda itu sendiri khususnya.
Metode yang digunakan Kepala Desa dalam Mengembangkan Kreativitas Berwirausaha Generasi muda Pendekatan personal pada dasarnya diperlukan guna mencapai tujuan yang diharapkan karena dengan pendekatan personal kita dapat menjalin dan menciptakan komunikasi dua arah antara kepala Desa dengan generasi muda. Hal ini pula yang dilakukan kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda. Menurut salah satu narasumber yaitu kepala desa yang berinisial TH mengatakan bahwa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda kepala desa menggunakan metode pendekatan personal yaitu dengan memberikan motivasi kepada generasi muda. Dengan pendekatan personal tentunya dapat mencapai tujuan yang diharapkan. kepala desa melakukan pertemuan rutin dengan generasi muda agar generasi muda dapat terbuka menyampaikan minat dan bakat yang dimiliki. Kendala yang dihadapi Kepala Desa dalam Mengembangkan Kreativitas Berwirausaha Generasi muda Sebagaimana terungkap dari hasil wawancara menurut Kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda itu tidak mudah, hal ini terbukti masih adanya kendalakendala yang dihadapi diantaranya yaitu: menurut kepala Desa yang berinisial TH mengatakan bahwa kendala dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda ada di dalam diri generasi muda sendiri seperti generasi muda yang belum menyadari potensi yang
218
MORES: Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.2 (Agustus 2014)
dimilikinya. Jiwa muda yang cenderung masih memiliki egoisme yang cukup tinggi menyebabkan mereka bersikap acuh tak acuh. Serta faktor dari luar dirinya seperti faktor keluarga, faktor pendidikan, dan tentunya faktor modal. Kendala kendala yang dihadapi kepala desa tersebut dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda sehingga menuntut kepala desa seoptimal mungkin dalam mengatasi kendala yang ada dengan cara mengadakan kerjasama dengan Dinas Ketenagakerjaan dan transmigrasi untuk menyelenggarakan pelatihan khususnya bagi generasi muda. Upaya yang dilakukan Kepala Desa dalam Mengembangkan Kreativitas Berwirausaha Generasi muda Dari hasil wawancara dan observasi terungkap bahwa upaya yang dilakukan kepala Desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda yaitu dengan mengadakan kerjasama dengan dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi sehingga generasi muda termotivasi untuk belajar, menggali bakat yang mereka milik dan bersedia ikut serta dalam berwirausaha. Kepala desa yang berinisial TH menyatakan bahwa untuk menghadapi kendala yang ada yakni dengan cara melakukan kordinasi dengan sekdes, kaur-kaur, BPD, satgas satgas, tokoh tokoh masyarakat, serta kepala kepala dusun untuk mendukung dan membantu proses mengembangkan kreativitas berwirausaha agar berjalan dengan baik. Sedangkan dalam melaksanakan proses pengembangan kreativitas berwirausaha kepala desa diharapkan dapat membaca potensi yang dimiliki generasi muda, memberi kesempatan generasi muda dapat menyampaikan minat dan bakatnya agar generasi muda lebih terbuka
dalam berdialog, berinteraksi, dan berkomunikasi secara baik dengan kepala Desa, sehingga dapat menciptakan iklim yang kondusif. Berdasarkan pengamatan di Desa Ciasem girang Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang peran kepala Desa sudah maksimal dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda hal ini terbukti adanya program kerjasama kepala Desa dengan Dinas ketenagakerjaan pusat untuk melakukan pelatihan dibidang kewirausahaan. Namun saat ini Desa Ciasem girang ini masih berkonsentrasi terhadap pembangunan fisik Desa saja sehingga program kewirausahaan yang ada hanya sebatas pengiriman generasi muda saja setelah itu mereka tidak di bina lebih lanjut guna mempraktekkan ilmu yang telah didapatkan hal ini di karenakan dan yang ada dari pemerintah Kabupaten digunakan untuk pembangunan fisik Desa saja. Pembahasan Hasil Penelitian Partisipasi Generasi muda dalam Berwirausaha Sebagaimana terungkap hasil penelitian dilapangan, bahwa kondisi partisipasi generasi muda dalam berwirausaha di desa Ciasem girang kecamatan Ciasem Kabupaten Subang sudah cukup baik karena menurut semua narasumber generasi muda hanya belum mengerti bagaimana cara mengembangkan usahanya serta mengembangkan potensi yang telah dimilikinya sehingga mereka harus ada yang membimbing dan mengarahkan agar usahanya dapat berkembang lebih baik dan potensi yang ada lebih ditingkatkan dan dapat dimunculkan. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
219
Utami Geminastiti, Peran Kepala Desa dalam Mengembangkan kreatifitas Berwirausaha di Kalangan Generasi Muda (Studi Kasus di Desa Ciasem girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang)
pengembangan kreativitas berwirausaha dapat berhasil dengan adanya kesadaran dari diri sendiri, faktor lingkungan, keluarga serta dukungan dari pemerintah. Cara agar generasi muda dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya adalah dengan mengadakan pelatihan pelatihan kerja sesuai dengan minat dan bakatnya masing masing. Strategi Kepala Desa dalam Mengembangkan Kreativitas Berwirausaha bagi Generasi muda Seperti yang terungkap dari hasil penelitian dilapangan, bahwa dalam menjalankan program pengembangan kreativitas berwirausaha bagi generasi muda, kepala desa Ciasem girang kecamatan Ciasem kabupaten Subang pun memiliki strategi guna mengembangkan kreativitas berwirausaha. Adapun strategi yang digunakan adalah kepala desa mengadakan kerjasama dengan Dinaskertrans guna melaksanakan pelatihan terhadap generasi muda yang berbakat, mengadakan pengiriman perwakilan generasi muda ke daerah yang memiliki keunggulan dalam berwirausaha (studi banding), kepala desa juga membantu dengan cara mengajukan permodalan ke pemerintah pusat atau mencarikan sponsor yang bersedia membantu. Metode yang digunakan Kepala Desa dalam Mengembangkan Kreativitas Berwirausaha bagi Generasi muda Kepala Desa sebagai pemimpin sebuah desa tentunya menginginkan masyarakat didesanya lebih maju lagi khususnya dalam hal perekonomiannya. Dalam hal ini kepala desa memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan kreativitas berwirausaha
untuk generasi muda melalui beberapa strategi seperti, mengadakan pelatihan, dan membantu mengajukan dana. Tidak hanya strategi yang digunakan kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha, kepala desa juga menggunakan metode untuk mengembangkan kreativitas berwirausaha di kalangan generasi muda. Metode yang digunakan oleh kepala desa untuk mengembangkan kreativitas berwirausaha dengan pendekatan personal yaitu memberikan motivasi kepada generasi muda karena menurut Hadi (2013:92).. Motivasi adalah bagian dari pengembangan diri yang sangat penting.Sementara itu Alma (2011:89) mengungkapkan bahwa ..Motivasi adalah kemampuan untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan atau impuls..Motivasi dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Kendala kendala yang Dihadapi Kepala Desa dalam Mengembangkan Kreativitas Berwirausaha bagi Generasi muda Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa tergambarkan bahwa yang menjadi kendala yang dihadapi terdapat pada diri generasi muda itu sendiri yakni generasi muda yang berada dalam tahap remaja menuju dewasa, belum adanya kesadaran akan arti pentingnya berwirausaha sehingga generasi muda bersikap acuh, serta adanya pengaruh dari luar lingkungan yang bersifat negatif. Kendala yang dihadapi oleh kepala desa yaitu pertama karena faktor generasi muda itu sendiri yakni generasi muda yang masih berada dalam tahap remaja menuju dewasa dan generasi muda egonya masih sangat tinggi. Kedua belum
220
MORES: Jurnal Pendidikan (Hukum, Politik, dan Kewarganegaraan), Vol. I, No.2 (Agustus 2014)
adanya kesadaran akan pentingnya arti mengembangkan kreativitas berwirausaha pada diri generasi muda sehingga generasi muda bersikap acuh, dan ketiga adanya pengaruh dari lingkungan. Bagi generasi muda. Upaya yang Dilakukan Kepala Desa dalam Mengembangkan Kreativitas Berwirausaha bagi Generasi muda Kondisi generasi muda dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha dapat tercapai apabila kepala desa mampu mengarahkan dan membimbing generasi muda untuk senantiasa mengembangkan kreativitas dalam dirinya khususnya dalam berwirausaha. Didalam keanggotaan dalam masyarakat desa generasi muda ditempatkan sebagai subjek sekaligus objek. Sebagai subjek generasi muda akan aktif sesuai dengan minat, bakat, dan potensinya jika ditempatkan secara layak dan manusiawi serta dihargai. Sedangkan sebagai objek generasi muda harus mau menerima pembinaan dan bimbingan berupa pelatihan, diklat, dan studi banding guna meningkatkan potensi yang dimilki oleh generasi muda. Kesimpulan Partisipasi generasi muda di Desa Ciasem girang kecamatan Ciasem kabupaten Subang sudah baik. Hal ini terbukti banyak generasi muda yang sudah menyadari arti pentingnya mengembangkan kreativitas berwirausaha dan banyak generasi muda yang mulai melakukan kegiatan berwirausaha. Penyebab generasi ada yang masih belum berpartisipasi dikarenakan sosialisasi program kepala desa masih kurang. Sosialisasi kepala desa baru dilaksanakan kepada generasi muda yang
aktif di dalam keanggotaan karang taruna. Strategi yang dilakukan Kepala Desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha bagi generasi muda dilakukan denga cara pertama, pelatihan. Kedua, pemagangan. Ketiga, pembimbingan. Keempat, pendampingan. Kelima, kemitraan. Keenam, promosi dan atau. Ketujuh, bantuan akses permodalan. Metode yang digunakan kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha dengan cara kepala desa melakukan pendekatan personal yaitu dengan memberikan motivasi kepada generasi muda. Kendala yang dihadapi kepala desa dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha yaitu pertama karena faktor generasi muda itu sendiri yakni generasi muda yang masih berada dalam tahap remaja menuju dewasa dan generasi muda egonya masih sangat tinggi. Kedua belum adanya kesadaran akan pentingnya arti mengembangkan kreativitas berwirausaha pada diri generasi muda sehingga generasi muda bersikap acuh, dan ketiga adanya pengaruh dari lingkungan. Serta faktor penghambat yang utama tentu saja modal. Upaya yang dilakukan kepala desa Ciasem girang kecamatan Ciasem kabupaten Subang dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda adalah dengan menumbuhkan semangat berwirausaha terlebih dahulu melalui beberapa cara yaitu pembinaan, pelatihan, dan pengawasan. Kepala desa juga bekerjasama dengan masyarakat, tokoh masyarakat dan dinas terkait dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda. Rekomendasi untuk Desa anatara lain lebih ditingkatkan lagi sarana dan
221
Utami Geminastiti, Peran Kepala Desa dalam Mengembangkan kreatifitas Berwirausaha di Kalangan Generasi Muda (Studi Kasus di Desa Ciasem girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang)
prasarana yang menunjang pengembangan kreativitas berwirausaha. Selain itu, Desa diharapkan lebih ditingkatkan lagi kerjasama antara kepala desa, sekertaris desa, perangkat desa dan masyarakat dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha
terhada permasalahan pengembangan kreativitas berwirausaha. Khususnya yang berhubungan dengan optimalisasi peranannya dalam kewirausahaan.
Kepala Desa diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan dalam mengembangkan kreativitas kewirausahaan dan lebih banyak lagi mensosialisasikan program mengembangkan kreativitas berwirausaha generasi muda agar sosialisasi lebih merata lagi.
Alma, Buchari. 2000. Kewirausahaan. Bandung: CV. Alfabeta. Danial, Endang dan Nanan Wasriah. 2009. Metoda Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium PKn Universitas Pendidikan Indonesia. Munandar, Utami. 2002. Kreativitas dan keberbakatan: stategi mewujudkan potensi kreatif dan bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Supriadi, Dedi. (1999,1997). Kreativitas Kebudayaan dan Perkembangan IPTEK. Bandung : Alfabeta. Selvia, Siska. 2012. Peranan Karang Taruna “GEMMAS” dalam Mengembangkan Kreatifitas Generasi Muda diDesa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. Skripsi Sarjana pada FPIPS UPI Bandung: Tidak Diterbitkan. Undang Undang Republik Indonesia No 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. Peraturan Pemerintah. No. 27 tahun 2005 tentang Desa.http://hedisasrawan. blogspot.com/2013/02/permasalahan ekonomi di Indonesia.html/ diakses/03/07/2013/21/29.
Generasi muda diharapkan terus belajar mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan pelatihan khususnya dalam bidang berwirausaha. Biasakan diri kita aktif didalam kegiatan berwirausaha. Bila sudah ataupun sedang aktif didalam kegiatan berwirausaha diharapkan janganmerasa puas atas apa yang telah dicapai sekarang. Masyarakat sebagai komponen didalam sebuah desa memiliki peran sebagai pendukung kegiatan program desa. Diharapkan masyarakat berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh desa khususnya dalam mengembangkan kreativitas berwirausaha. Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi diharapkan lebih ditingkatkan lagi pelayanan dan pelatihan dalam mengembangkan kreativitas berwirausah. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi peneliti lainnya yang respek
REFERENSI
222