Peran Dari OSCE Minsk Group Dalam Mediasi Konflik Di Wilayah Nagorno-Karabakh 1)
2)
I Putu Angga Prasada Arnaya , I Made Anom Wiranata , Anak Agung Ayu Intan Prameswari
3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana 1
2
Email:
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected]
3
ABSTRACK
Ethnic conflict is one of the most frequent forms of conflict that arises after the desolation of the Soviet Union. Ethnic differences between regions in the former Soviet Union is a major cause of ethnic conflict. Nagorno-Karabakh is one of territory of the former Soviet Union that face ethnic conflict. Organisation for Security and Cooperation in Europe (OSCE) as the world’s largest regional security thinks the need to do the mediation of Nagorno-Karabakh conflict involving Armenia and Azerbaijan through its institution, OSCE Minsk Group. OSCE Minsk Group co-chaired by United States of America, France, and Russia. This study aims to describe OSCE Minsk Group’s role as mediator in the conflict of Nagorno-Karabakh. This study assessed by using ethnonationalist and mediation as concepts within 2009-2013 as timeline. Key words: Nagorno-Karabakh, Armenia, Azerbaijan, OSCE Minsk Group
1. PENDAHULUAN
Nagorno-Karabakh
Pecahnya Uni Soviet meninggalkan berbagai permasalahan dibekas wilayahnya. Konflik
etnis
permasalahan
merupakan yang
masih
salah
satu
terjadi
pasca
jatuhnya Uni Soviet. Menurut Cornell (1999), pemerintahan Uni Soviet menjadi pondasi yang mampu meredam konflik etnis. Hal tersebut dilakukan melalui
tekanan
yang
diberikan
pemerintah pada masanya. Ketika pondasi yang
meredam
pecahnya
konflik
tersebut
runtuh, maka tidak ada lagi yang mampu meredam pecahnya konflik etnis. Salah satu wilayah bekas Uni Soviet yang mengalami permasalahan
terkait
konflik
wilayah Nagorno-Karabakh.
etnis
adalah
adalah
sebuah
wilayah bekas Uni Soviet yang berada di daerah
Kaukasus
Selatan.
Pada
masa
pemerintahan Uni Soviet, Nagorno-Karabakh diberikan kedalam batas wilayah Azerbaijan. Meskipun
berada
dalam
batas
wilayah
Azerbaijan, mayoritas populasi yang terdapat di Nagorno-Karabakh
bukanlah
etnis
Azeri
(Azerbaijan), melainkan etnis Armenia. Wilayah Nagorno-Karabakh menjadi
perebutan
hingga antara
saat
ini
Armenia
masih dan
Azerbaijan. Konflik yang terjadi di wilayah NagornoKarabakh
telah
memicu
berbagai
permasalahan. Permasalahan tersebut seperti kekerasan
etnis,
penggungsi,
Internally
displaced persons (IDP), dan pembersihan
Europe
etnis.
bernama OSCE Minsk Group.
Kekerasan
etnis
mengakibatkan
pengusiran sekitar 1.5 juta orang dari rumah mereka
baik
sebagai
OSCE
melalui Minsk
institusinya
Group
yang
merupakan
displaced
institusi bentukan OSCE pada tahun 1992 yang
persons (IDP) atau pengungsi ke tempat baru
dimaksudkan untuk mencari solusi damai atas
yang lebih baik (Zartman, 2013). Besarnya
konflik etnis yang terjadi di Nagorno-Karabakh
jumlah pengungsi disebabkan oleh krisis yang
(OSCE, nd). OSCE Minsk Group dipimpin
cukup besar, khususnya di wilayah Azerbaijan
negara-negara besar seperti Amerika Serikat
dengan jumlah pengungsi mendekati satu juta
Serikat, Prancis dan Rusia. Hal tersebut
jiwa. Lebih dari empat belas persen wilayah
mendorong penulis untuk meneliti lebih jauh
teritori Azerbaijan yang dikuasai oleh angkatan
peran yang telah dilakukan OSCE Minsk Group
bersenjata Armenia telah “dibersihkan” dari
dalam konflik etnis perebutan wilayah antara
populasi etnis Azeri (Cornell, 1999).
Armenia dan Azerbaijan terhadap Nagorno-
Armenia perbedaan
dan
pendapat
internally
(OSCE)
Azerbaijan mengenai
memiliki
Karabakh.
penyebab
terjadinya konflik. Azerbaijan menyebut bahwa
2. KERANGKA PEMIKIRAN
konflik disebabkan karena perebutan wilayah
Untuk mengetahui peran dari OSCE
yang dilakukan oleh Armenia. Sedangkan
Minsk Group dalam mediasi konflik di wilayah
Armenia menyebut konflik dimulai akibat agresi
Nagorno-Karabakh, maka digunakan konsep
militer Azerbaijan terhadap populasi Armenia di
ethnonationalist dan mediasi.
Nagorno-Karabakh. Saat ini, kedua negara mengklaim memiliki hak untuk menggunakan kekuatan militer. Azerbaijan beralasan untuk mengembalikan integritas teritori mereka dan Armenia beralasan untuk melindungi populasi Armenia di Nagorno-Karabakh (ICG, 2005). Banyaknya
jumlah
korban
dalam
konflik ini akhirnya memicu keprihatinan banyak pihak. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa menyerukan agar konflik ini segera diakhiri
dan
Azerbaijan dilindungi. melibatkan
orang-orang di
Armenia
Nagorno-Karabakh
Upaya
internasional
organisasi
dan agar
lainnya
internasional
Organization for Security and Cooperation in
ETHNONATIONALIST dapat
Ethnonationalist sebagai
sekumpulan
etnis
diartikan
grup
dengan
kuantitas cukup besar yang mendiami wilayah di
dalam
teritori
sebuah
negara
atau
berbatasan langsung dengan sebuah negara. Ethnonationalist
biasanya
memiliki
sebuah
pergerakan politik modern yang mengarah kepada pencapaian autonomi yang lebih baik atau
bahkan
bertujuan
untuk
mendirikan
sebuah negara yang independen. Pergerakan ethnonationalist
dapat
disebabkan
karena
kelompok etnis tersebut ingin mendapatkan pengakuan dan mendapatkan hak-hak lebih
sebagai sebuah negara merdeka (Gurr dan
pihak
Harff 1994).
mediasi
yang
dipersalahkan
apabila
dalam
pihak-pihak
tidak
proses puas
terhadap hasil proses mediasi. Mediasi juga memiliki beberapa proses
MEDIASI Mediasi merupakan sebuah tindakan yang dilakukan secara sukarela oleh pihak ketiga yang netral dengan melakukan negoisasi yang terpusat dan terstruktur terhadap pihak yang bersengketa (Supreme Court of India, nd). Mediasi tidak menjamin dihasilkannya solusi yang sempurna, melainkan menyediakan dasar untuk
kelompok
yang
mengidentifikasi,
berkonflik
menempatkan
untuk dan
mendiskusikan isu-isu mereka (Effendi, 2007). Mediator dalam melakukan mediasi memiliki beberapa peran. Menurut Mitchell (2005),
peran-peran
tersebut
antara
lain
sebagai facilitator, mediator berperan sebagai fasilitator
pertemuan
yang
memungkinkan
terjadinya pertukaran visi dan tujuan antara pihak yang berkonflik. Envisioner, mediator berperan menyediakan data baru, teori, ide-ide dan pemikiran baru dalam proses mediasi. Enhancer, mediator berperan menyediakan sumber daya baru untuk membantu dalam mencari solusi terbaik. Guarantor, mediator berperan sebagai penjamin atau memberikan asuransi agar pembicaraan terus berjalan serta mampu memberikan solusi yang tahan lama. Legitimazer, mediator berperan memberikan prestise dan legitimasi terhadap solusi yang telah disepakati bersama. Selain peran-peran tersebut, mediator juga memiliki peran sebagai scapegoat atau kambing hitam yang menurut Fuller dalam Rahmadi (2010) diartikan sebagai
dan tahapan. Menurut Smith dan Smock (2008) terdapat enam proses dan tahapan yang harus dilakukan dalam melakukan sebuah proses mediasi. Proses dan tahapan tersebut antara lain: Assess the conflict, dalam tahap ini mediator diharapkan mampu memahami konflik yang terjadi, konten dalam konflik dan aktoraktor
yang
terlibat
dalam
konflik
tersebut.Ensure mediator readiness, dalam tahapan ini mediator menentukan peran yang tepat untuk
dilakukan untuk
penyelesaian
konflik. Ensure conflict ripeness, dalam tahapan proses
mediasi
ini
mediator
memastikan
kematangan dari konflik dengan melakukan berbagai hal seperti membantu aktor-aktor konflik memahami cost and benefits dari konflik ini dan meyakinkan mereka untuk melakukan kesepakatan. Conduct track-I mediation, dalam tahap ini mediator meningkatkan kepercayaan antar pihak dan menggunakan berbagai cara untuk menfasilitasi kesepakatan. Encourage track-II dialogue, dalam tahap ini mediator melakukan identifikasi dan fokus pada aktifitas yang dapat meningkatkan kapasitas pihak yang berkonflik dalam mendorong dukungan untuk proses
perdamaian.
Construct
a
peace
agreement, merupakan tahapan akhir proses mediasi untuk mencapai kesepakatan damai. Kesepakatan damai biasanya dimulai dengan membangun sebuah prinsip-prinsip dasar yang biasanya
berisi
keinginan
untuk
hidup
berdampingan secara damai, perlindungan hak
Armenia (de Waal, 2003). Sehari setelah
warga sipil, dan saling menghargai.
keputusan itu dibuat, pemimpin Azerbaijan Nariman Narimanov protes terhadap hasil
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut.
Protes
yang
dilakukan
oleh
Narimanov akhirnya membuat kontrol terhadap
PERJALANAN
PANJANG
KONFLIK
NAGORNO-KARABAKH
Nagorno-Karabakh
kepada
Azerbaijan (Cornell, 1999).
Tadevosyan (2010) menyebut bahwa wilayah
diberikan
Nagorno-Karabakh
memiliki
peran
Pada
tanggal
5
Juli
1921,
the
Caucasus Bureau of the Communist Party
simbolik yang sangat penting bagi kedua etnis.
mengumumkan
Bagi etnis Armenia, wilayah Nagorno-Karabakh
merupakan bagian dari Azerbaijan. NKAO
adalah simbol dari kebebasan etnis mereka.
sendiri didirikan pada tahun 1923. NKAO
Nagorno-Karabakh
satu-satunya
adalah sebuah wilayah otonomi luas di dalam
wilayah dengan populasi etnis Armenia yang
wilayah Azerbaijan dengan mayoritas etnis
merdeka ketika seluruh wilayah populasi etnis
Armenia dan bahasa resmi Armenis (ICG,
Armenia berada dibawah kekuasaan Iran.
2005). Keputusan untuk memberikan Nagorno-
Sedangkan bagi etnis Azeri, pada abad ke-19,
Karabakh
pada
Nagorno-Karabakh menjadi pusat munculnya
keinginan
masyarakat
budaya
politikal
(Kocharyan, 2013).
nasionalisme mereka. Karena hal tersebut,
Keputusan
Azerbaijan
muncul
merupakan
dan
kesadaran
lahirnya
nasional
bagi
etnis
bahwa
Nagorno-Karabakh
Azerbaijan
yang
menentang
Nagorno-Karabakh dibuat
oleh
the
Caucasus Bureau of the Communist Party
Azerbaijan bahwa daerah Nagorno-Karabakh
mengecewakan
merupakan tempat istimewa bagi etnis mereka.
sebelumnya Nagorno-Karabakh telah dijanjikan
Sehingga penting bagi mereka untuk memiliki
menjadi bagian dari Armenia. Armenia merasa
daerah istimewa tersebut.
pemerintahan
Perjalanan
panjang
nasib
politik
wenang
pihak
Soviet
dengan
Armenia.
Terlebih
bertindak
sewenang-
memberikan
Nagorno-
Nagorno-Karabakh dimulai pada akhir tahun
Karabakh kepada Azerbaijan. Mereka juga
1920. Pada Desember 1920, Commissar of
menyebut
Nationalities memberikan Nagorno-Karabakh
tekanan terhadap etnis Armenia di Nagorno-
kepada Armenia sesuai dengan keputusan
Karabakh
Stalin (O’Balance, 1997). Pada tahun 1921, the
populasi
Caucasian Bureau of the Communist Party
kesempatan, etnis Armenia mengajukan petisi
(CBCP),
untuk
kepada Moskow untuk melakukan perpindahan
Nagorno-Karabakh,
status Nagorno-Karabakh Autonomous Oblast
badan
memutuskan
yang
status
bertugas
memberikan
dukungan
mereka
memberikan
Nagorno-Karabakh
untuk kepada
Azerbaijan dengan etnis
telah tujuan
mereka.
(NKAO) ke Armenia.
Pada
memberikan memperbesar
Pada
1963,
beberapa
sekitar
2500 etnis Armenia yang menetap di Nagorno-
Karabakh menandatangani sebuah petisi yang
untuk mendapatkan pengakuan dan hak-hak
dikirim ke pemimpin Uni Soviet saat itu: Nikita
lebih sebagai sebuah negara merdeka.
Sergeyevich
Krushchev.
tersebut
Keinginan etnis Armenia di Nagorno-
berisikan protes terhadap tindakan etnis Azeri
Karabakh terhadap Azerbaijan ditandai dengan
terhadap Nagorno-Karabakh yang nilai dengan
petisi yang berkali-kali dikirim ke pemerintah
sengaja
Moskow.
mengabaikan
Petisi
perekonomian
etnis
Banyaknya
partisipan
yang
ikut
Armenia di Nagorno-Karabakh. Menanggapi
menandatangani petisi tersebut membuktikan
petisi tersebut, pemerintah Moskow hanya diam
bahwa terdapat persatuan dari etnis Armenia
dan bertindak seolah-olah tidak terjadi sesuatu.
Nagorno-Karabakh untuk menyuarakan hak-
Akibat
Moskow,
haknya. Selama ini mereka merasa hak-hak
Nagorno-Karabakh.
mereka tidak terpenuhi oleh pemerintahan
dari
kerusuhan
diamnya meletus
Kerusuhan
itu
pemerintah di
menyebabkan
18
orang
Azerbaijan. Hal tersebut menciptakan keinginan
meninggal dunia. Ketegangan antara Armenia
mereka untuk berpisah dengan Azerbaijan agar
dan Azerbaijan terus berlanjut sejak saat itu.
mendapat hak-hak yang selama ini mereka
Ketegangan juga pecah pada tahun 1968
tidak dapatkan.
(Cornell, 1999).
Tahun 1988 merupakan titik balik dari
Perbedaan etnis dan agama antara
sejarah Nagorno-Karabakh. Masyarakat etnis
mayoritas penduduk Nagorno-Karabakh dan
Armenia di Nagorno-Karabakh menyerukan
Azerbaijan
utama
kebebasan dan meminta hak-hak dasar mereka
dengan
yang sudah dilanggar selama beberapa dekade
dilakukan
(Against Xenophobia and Violence, 2013).
pemerintah Azerbaijan terhadap etnis Armenia
Pada Januari 1988, petisi yang berisi agar
di Nagorno-Karabakh merupakan salah satu
Nagorno-Karabakh
penyebab
telah
bukan
menjadi
Nagorno-Karabakh Azerbaijan.
ingin
berpisah
Diskriminasi
munculnya
Karabakh untuk
alasan yang
keinginan
Nagorno-
diserahkan
ditandatangani
oleh
ke
80.000
Armenia orang
berpisah dari Azerbaijan.
Armenia. Petisi yang ditandatangani etnis
Populasi Armenia di Nagorno-Karabah menjadi
Armenia dari Nagorno-Karabakh dan Armenia
sasaran
tersebut
kebijakan
diskriminasi
yang
dikirim
ke
pemerintah
Moskow
dimaksudkan untuk menghapus keberadaaan
(Kaufman, 2001). Rendahnya tekanan serta
mereka. Pada tahun 1988, Azerbaijan juga
melemahnya
membuat
etnis
membuat meningkatnya jumlah massa yang
Armenia di Nagorno-Karabakh (ANCA, n.d.).
melakukan protes. Pada protes tanggal 20
Menurut
Gurr
gerakan
Pebruari 1988, masyarakat dari Nagorno-
tersebut
dikenal
ethnonationalist.
Karabakh meminta berpisah dengan Azerbaijan
Pergerakan ethnonationalist dapat disebabkan
dan berintregrasi dengan Armenia (de Waal,
karena
2003).
kampanye dan
kelompok
pembersihan Harff
dengan etnis
(1994)
mendapatkan
diskriminasi sehingga ingin memisahkan diri
kontrol
pemerintah
Soviet
The Communist Central Committee di
tanggal 3 April 1990 dan dikenal dengan nama
Moskow menolak permintaan tersebut pada
“Procedure
keesokan harinya. Menanggapi permintaan
Republics leaving the USSR”. Menurut artikel
Nagorno-Karabakh
bergabung
12 dari hukum tersebut, keputusan mengenai
dengan Armenia, sejumlah orang Azerbaijan
status wilayah bekas Uni Soviet ditentukan oleh
terpancing
keinginan
yang
emosi
ingin
dan
segera
menuju
for
Decisions
masyarakat
about
itu
Union
sendiri
yang
Stepanakert. Pertikaianpun terjadi antara etnis
ditunjukkan melalui referendum atau penentuan
Azeri, polisi, dan etnis Armenia di Desa
suara
Askeran.
pihak
Violence, 2013). Jika mengikuti artikel 12
mengalami luka-luka dan dua orang dari
hukum ini, maka Azerbaijan telah melanggar
Azerbaijan meninggal dunia. Satu dari dua
keinginan
orang tersebut masih berusia 16 tahun. Dua
dengan tidak memberikan hak mereka untuk
hari
menentukan nasib mereka sendiri.
Akibatnya,
kemudian,
kedua
kelompok
belah
dari
Azerbaijan
menyerang Armenia dan menewaskan sekitar 26 orang (de Waal, 2003). Azerbaijan
dan
rakyat
(Against
Xenophobia
masyarakat
and
Nagorno-Karabakh
OSCE DAN OSCE MINSK GROUP Organization
Armenia
for
Security
and
mendeklarasikan kemederkaannya pada tahun
Cooperation in Europe (OSCE) atau organisasi
yang
untuk keamanan dan kerjasama di Eropa
sama.
Azerbaijan
kemerdekaannya sedangkan
pada
mendeklarasikan
30
Agustus
Armenia
1991,
mendeklarasikan
merupakan sebuah organisasi
yang pada
awalnya terbentuk sebagai forum multilateral
kemerdekaannya pada September 1991 (de
untuk
Waal,
negara-negara
barat
berusaha untuk berpisah dengan Azerbaijan
organisasi
ini
dengan mengorganisir 108.615 orang untuk
ditandatanganinya
mendukung kemerdekaannya. Beberapa orang
tanggal 1 Agustus 1975.Sesuai
Azeri juga ikut berpartisipasi dalam dukungan
namanya, OSCE merupakan organisasi yang
tersebut,
memiliki
2003).
Nagorno-Karabakh
tetapi
Baku
tidak
tetap
mengakui
berdialog
fokus
dan
bernegoisasi dan
timur.
dimulai Helsinki
terhadap
final
antara Lahirnya dengan
act
dengan
keamanan
dan
keabsahan dari petisi tersebut. Pada 6 Januari
kerjasama
1992,
Nagorno-
Anggota dari OSCE tidak hanya negara-negara
mendeklarasi
di Eropa, tetapi juga negara di Amerika Serikat
kemerdekaan mereka, tetapi tidak ada negara
Utara, Asia Tengah dan Kaukasus. Kegiatan-
yang
kegiatan yang dilakukan OSCE antara lain
berdasarkan
Karabakh
referendum,
secara
mengakui
resmi
kemerdekaan
Nagorno-
melakukan
Karabakh (ICG, 2005).
negara-negara
pada
kontrol
senjanta,
anggotanya.
melawan
Keputusan mengenai nasib wilayah
terorisme, melawan perdagangan manusia,
bekas Soviet telah diatur sebelum pecahnya
demokratisasi, menjamik hak asasi manusia,
Uni Soviet. Hukum
menjamin hak-hak minoritas dan masih banyak
tersebut dibuat pada
lagi. Seringkali dalam setiap misinya, OSCE
OSCE Minsk Group saat ini terdiri dari
membentuk institusi yang berbeda-beda untuk
3 co-chairs dan 8 anggota tetap, termasuk
menangani misi-misi yang mereka laksanakan
Armenia dan Azerbaijan. Sejak awal, Rusia
tetapi institusi tersebut tetap berada dibawah
telah bertahan menjadi co-chair dan menjadi
naungan OSCE.
partisipan paling aktif dalam proses negosiasi.
Kekerasan terus terjadi antara Armenia dan
Azerbaijan
memperebutkan
tahun 1996, meskipun terdapat penolakan dari
Nagorno-Karabakh. Meningkatkan kekerasan
Azerbaijan karna Prancis memiliki komunitas
membuat
Review
diaspora Armenia yang besar. Amerika Serikat
sebelum
Serikat bergabung sebagai co-chair pada awal
melakukan KTT pada bulan Juni di Hensilki.
1997 untuk melengkapi trio co-chairs OSCE
Mengingat Armenia dan Azerbaijan telah diakui
Minsk Group. Anggota OSCE Minsk Group
sebagai anggota CSCE dua bulan sebelumnya,
lainnya, seperti Belarus, Jerman, Itali, Swedia,
mereka
mengambil
Finlandia dan Turki tidak berpartisipasi dalam
beberapa tindakan sebagai upaya mengurangi
melakukan mediasi konflik di wilayah Nagorno-
konflik dua anggota baru mereka (OSCE,
Karabakh (Brown & Lowmaster, 2013).
CSCE
Conference
pada
dalam
Prancis dinominasikan sebagai co-chair pada
mengadakan Maret
memutuskan
1992
untuk
1992). Pada tahun 1992, OSCE membentuk sebuah institusi yang diharapkan mampu untuk
HASIL TEMUAN DAN ANALISIS PERAN
menciptakan perdamaian dalam konflik yang
OSCE MINSK GROUP
terjadi di Nagorno-Karabakh. Institusi dibawah
Mediator
memiliki
beberapa
peran.
nauangan organisasi OSCE tersebut dikenal
Peran-peran tersebut menurut Micthell (2015)
dengan nama OSCE Minsk Group.
antara
Perubahan
signifikan
sebagai
facilitator,
envisioner,
dalam
enchancer, guarantor, dan legitimazer. OSCE
kerangka Minsk Group saat Konferensi Tingkat
Minsk Group tidak melakukan peran sebagai
Tinggi (KTT) di Budapest. Perubahan tersebut
enchancer dan legitimazer. Peran sebagai
terlihat dari berubahnya nama Commission on
enchancer
Security and Co-operation in Europe (CSCE)
sumber daya baru untuk membantu mencari
menjadi
and
solusi terbaik. Hal tersebut tidak dilakukan oleh
Cooperation in Europe (OSCE). Selain itu,
OSCE Minsk Group karna dalam perannya
model konsorsium untuk OSCE Minsk Group
sebagai
juga digantikan dengan struktur equal co-chair.
dilakukan oleh negara co-chairs OSCE Minsk
Struktur tersebut diubah untuk mengurangi
Group dan tanpa bantuan dari pihak lain.
kemungkinan potensi gesekan antara struktur
Sedangkan
mediasi. Pada konferensi itu juga, Rusia dan
dilakukan dengan memberikan prestise dan
Swedia kemudian dipilih sebagai co-chairs
legitimasi terhadap solusi yang telah disepakati
Minsk Group (Brown & Lowmaster, 2013).
bersama. Peran tersebut juga tidak dilakukan
Organization
for
terjadi
lain
Security
dilakukan
mediator,
peran
dengan
proses
menyediakan
mediasi
sebagai
hanya
legitimazer
karna belum tercapainya solusi bersama antara
untuk menghasilkan kesepakatan yang lebih
Armenia dan Azerbaijan dalam proses mediasi
cepat
yang dilakukan oleh OSCE Minsk Group.
dibandingkan tahun sebelumnya. Pertemuan-
antara
Armenia
dan
Azerbaijan
pertemuan yang dilakukan pada tahun 2010 juga
PERAN SEBAGAI FACILITATOR Dalam
melakukan
mediasi
konflik
belum
dalam
Mitchell
Azerbaijan.
mediator
sebagai
dan
Dalam tahun 2011 terjadi penurunan
melakukan peran sebagai facilitator. Menurut peran
Armenia
Azerbaijan kepada penyelesaian akhir konflik.
Nagorno-Karabakh, OSCE Minsk Group telah (2005),
mengarahkan
negosiasi Hal
antara
Armenia
tersebut
terjadi
dan karna
facilitator dilakukan dengan mempertemukan
perbedaan pendapat mengenai kesepakatan
pihak-pihak yang berkonflik.
penyelesaian
damai
yang
diajukan
oleh
OSCE Minsk Group telah berusaha
Azerbaijan dan Armenia. Presiden Armenia dan
dengan cukup maksimal dalam melakukan
Azerbaijan hanya bertemu dua kali dan satu
mediasi pada tahun 2009. Pertemuan tingkat
kali pertemuan tingkat menteri sepanjang tahun
presiden dilakukan sebanyak enam kali dan
2011. Dua pertemuan presiden tersebut juga
satu pertemuan tingkat menteri. Meskipun
hanya
pertemuan-pertemuan
Sedangkan
tersebut
belum
difasilitasi
oleh
negara
Presiden
co-chairs
Rusia.
lain
hanya
memberikan hasil seperti yang diharapkan,
berperan dalam mempertemukan menteri luar
tetapi usaha dan waktu yang telah diberikan
negeri kedua negara. Meskipun mengalami
oleh OSCE Minsk Group dalam memfasilitasi
penurunan,
pertemuan Armenia dan Azerbaijan layak untuk
membuat Armenia dan Azerbaijan sepakat
diapresiasi. OSCE Minsk Group telah berhasil
untuk terus melakukan negosiasi dibawah
menciptakan suasana cukup kondusif antara
naungan OSCE Minsk Group.
OSCE
Minsk
Group
berhasil
Armenia dan Azerbaijan sepanjang tahun 2009.
Presiden negara co-chair OSCE Minsk
Pertemuan Armenia dan Azerbaijan
Group dari Rusia, Dmitry Medvedev, kembali
yang difasilitasi oleh OSCE Minsk Group pada
berperan
tahun
jika
Armenia dan Azerbaijan. Pada tanggal 23
sebelumnya.
Januari 2012 di Sochi, Presiden Medvedev
2010
dibandingkan
mengalami dengan
Presiden
Armenia
bertemu
sebanyak
pertemuan
dalam
tahun
dan 2
penurunan Azerbaijan
kali
tingkat
dan
hanya
mempertemukan
dalam
Presiden
mempertemukan
Armenia
dan
kali
Azerbaijan untuk mendiskusikan masalah yang
dalam
berkaitan dengan proses dan prospek dari
satu
menteri
besar
rentang waktu satu tahun. Hal ini merupakan
resolusi
sebuah kemunduran bagi proses mediasi yang
pertemuan
difasilitasi
Azerbaijan melihat pentingnya penyusunan
Seharusnya
oleh OSCE
OSCE Minsk
Minsk Group
Group. dapat
menfasilitasi pertemuan dengan lebih rutin
konflik
perjanjian menyatakan
Nagorno-Karabakh.
ini,
Presiden
perdamaian. kesiapan
Armenia Mereka mereka
Dalam dan juga untuk
mempercepat proses kesepahaman mengenai
Azerbaijan
prinsip
sehingga kedua negara dapat menyepakati
dasar,
dengan
mempertimbangkan
segala hal yang telah mereka capai sejauh ini.
mencapai
titik
lelah
negoisasi
kesepakatan damai.
Selain itu, mereka memuji misi mediasi yang telah dilakukan oleh OSCE Minsk Group dan
PERAN SEBAGAI ENVISIONER
berharap mediasi akan tetap dilaksanakan
Dalam melaksanakan perannya dalam
hingga stabilitas dan perdamaian terbentuk di
konflik Nagorno-Karabakh, OSCE Minsk Group
wilayah mereka (karabakhfacts.com, 2012).
juga berperan sebagai envisioner. Menurut
Pertemuan ini menjadi pertemuan satu-satunya
Mitchell (2005) peran envisioner dilakukan
yang terjadi di tahun 2012 antara Armenia dan
dengan menyediakan ide-ide dan cara pandang
Azerbaijan.
baru dalam proses mediasi. Peran OSCE
Pada tahun 2013, OSCE Minsk Group kembali
memfasilitasi
antara
beberapa joint statement yang telah dilakukan
Armenia dan Azerbaijan. Pada tanggal 27
OSCE Minsk Group dalam periode waktu 2009
September 2013 di New York, OSCE Minsk
hingga 2013. Dalam pertemuan-pertemuan
Group memfasilitasi pertemuan antara Mentri
tersebut, presiden negara co-chairs OSCE
Luar
Minsk
Negeri
Pertemuan
Armenia
kembali
November
pertemuan
Minsk Group sebagai envisioner terlihat dalam
2013
dan
dilakukan
dengan
Azerbaijan. pada
19
mempertemukan
presiden dan mentri luar negeri kedua negara.
Group,
delegasi mengenai
co-chairs,
memberikan penyelesaian
ataupun
pemikiran konflik
kepala mereka
Nagorno-
Karabakh. Berikut akan dijelaskan bagaimana
Negara co-chairs OSCE Minsk Group
OSCE Minsk Group menjalankan perannya
telah membuka ruang pembicaraan antara
sebagai envisioner dalam konflik Nagorno-
Armenia dan Azerbaijan dengan memfasilitasi
Karabakh.
pertemuan
mereka.
Pertemuan-pertemuan
OSCE
Minsk
Group
sepertinya
yang terjadi antara Armenia dan Azerbaijan
berharap besar agar konflik ini segera berakhir.
dalam rentang tahun 2009 hingga 2013 telah
Hal ini terlihat dari beberapa joint statement
membuka ruang diskusi antara Armenia dan
yang dilakukan secara mandiri oleh Minsk
Azerbaijan,
Group untuk mengartikulasi pemikiran mereka
meskipun
kontribusi konflik
yang
yang terjadi di
Persamaan dibicarakan tersebut
berarti
topik
dan
dalam
menunjukan
belum
memberikan
bagi
penyelesaian
Nagorno-Karabakh. pembahasan
terhadap
penyelesaian
konflik
Nagorno-
Karabakh. Sebagai mediator, Minsk Group
yang
tidak dapat melakukan paksaan terhadap pihak
pertemuan-pertemuan
yang terkait dan hanya dapat menghimbau
bahwa
pentingnya
agar konflik ini segera diselesaikan dengan
repetisi dalam mencari solusi perdamaian bagi
jalan damai. Selain itu, OSCE Minsk Group
konflik ini. OSCE Minsk Group sepertinya harus
juga telah melakukan tahapan mediasi ensure
menunggu lebih lama untuk Armenia dan
conflict ripeness dalam perannya sebagai
envisioner. Menurut Smith dan Smock (2008),
Minsk Group telah melaksanakan tahapan
tahapan
adalah
encourage track II- dialogue, yang menurut
tahapan mediator memastikan kematangan dari
Smith and Smock (2008) adalah tahapan ketika
konflik dengan melakukan berbagai hal seperti
mediator melakukan identifikasi dan fokus pada
membantu aktor-aktor konflik memahami cost
aktifitas yang dapat meningkatkan kapasitas
and benefits dari konflik ini dan meyakinkan
pihak
mereka untuk segera melakukan kesepakatan.
dukungan untuk proses perdamaian. Minsk
ensure
conflict
ripeness
yang
berkonflik
dalam
mendorong
Group telah mengidentifikasi akibat konflik dan bertemu dengan pemimpin kedua belah pihak untuk mendorong proses perdamaian.
PERAN SEBAGAI GUARANTOR Menurut
Mitchell
(2005)
merupakan sebuah peran
guarantor
yang dilakukan
PERAN SEBAGAI SCAPEGOAT
mediator untuk menjamin agar pembicaraan tetap berjalan. Peran
Menurut Fuller dalam Rahmadi (2010),
Minsk Group sebagai
mediator memiliki peran sebagai scapegoat
facilitator dan envisioner telah menunjukan
atau kambing hitam. Peran sebagai scapegoat
bahwa Minsk Group juga telah berperan
atau kambing hitam dilakukan dengan menjadi
sebagai
pihak
dalam
guarantor
mediasi
konflik
yang
dipersalahkan
dalam
proses
Nagorno-Karabakh, yaitu dengan menjamin
mediasi
kedua
terhadap proses mediasi. Sejak awal OSCE
belah
pihak
tetap
bertemu
dan
membicarakan kesepakatan damai.
apabila
pihak-pihak
tidak
puas
Minsk Group telah menjadi target kritikan oleh
Peran sebagai guarantor dilakukan
Armenia, Azerbaijan, peneliti dan politikus
oleh OSCE Minsk Group dengan melakukan
diseluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir
Field Assesment Mission (FAM). FAM sendiri
banyak pemberitaan media yang menyebut
dilakukan dengan mengunjungi daerah konflik.
berbagai kelompok menginginkan OSCE Minsk
Kunjungan yang dilakukan oleh OSCE Minsk
Group menyerah dalam usaha mediasinya
Group ke wilayah daerah konflik memiliki tujuan
(Baser, 2008).
tertentu.
Kunjungan-kunjungan
sebagai
bertujuan
untuk
memperlihatkan
tersebut
Peran OSCE Minsk Group
kambing
hitam
dapat
menutup
kepada
kemungkinan Armenia dan Azerbaijan untuk
Armenia dan Azerbaijan bahwa hasil dari
saling menyalahkan satu dengan lain. Dengan
konflik hanya membawa penderitaan bagi
menjadi kambing hitam dalam proses mediasi,
masyarakat yang berada di wilayah konflik
OSCE
tersebut. OSCE Minsk Group secara tidak
kemungkinan timbulnya suasana tidak kondusif
langsung ingin kedua belah pihak untuk tetap
diantara Armenia dan Azerbaijan.
bekerjasama dibawah naungan OSCE Minsk
Minsk
Group
telah
mengurangi
Dalam usahanya melakukan mediasi
Group untuk menemukan solusi dari konflik
dalam
yang sudah berlaru-larut ini. Dengan kata lain,
Minsk Group menjadi pihak yang dipersalahkan
konflik
Nagorno-Karabakah,
OSCE
akibat dari lamanya proses mediasi. OSCE
melaksanakan tahapan mediasi yang cukup
Minsk Group seringkali disebut oleh beberapa
penting dalam melakukan mediasi konflik.
pihak
Tahapan tersebut adalah asses the conflict,
tidak
memiliki
tekad
dalam
menyelesaikan konflik yang sudah berjalan
yang
lebih dari dua puluh tahun ini. Seringkali OSCE
merupakan tahap memahami konflik dan aktor
Minsk Group juga dikritik karena memiliki
yang terlibat. Kurangnya kemampuan untuk
budaya ekslusif dan ketidakmampuan mereka
memahami konflik dan aktor yang terlibat cukup
dalam
perdamaian.
mempengaruhi tindakan dari OSCE Minsk
Azerbaijanpun menyebut OSCE Minsk Group
Group dalam melakukan mediasi. Selain itu
bias,
dan
OSCE Minsk Group juga tidak berusaha untuk
untuk
meningkatkan kepercayaan antara dua belah
mengkonsolidasikan status quo mendukung
pihak yang menurut Smith and Smock (2008)
Armenia (CSS, 2013).
termasuk kedalam tahapan encourage track-II
mendorong cenderung
menggunankan
terjadinya pro
Armenia
proses
negosiasi
menurut
Smith
and
Smock
(2008)
dialogue. Meningkatkan kepercayaan diantara Armenia dan Azerbaijan akan memberikan
4. KESIMPULAN Berdasarkan
uraian
diatas
dapat
disimpulkan bahwa peranan OSCE Minsk
kontribusi positif terhadap hubungan keduanya dan proses pencapaian perdamaian.
Group dalam mediasi konflik di Nagorno-
Kendala lain yang dihadapi dalam
Karabakh merupakan sebuah upaya untuk
proses pencapaian kesepakatan damai juga
mencapai kesepatakan damai antara kedua
dikarenakan
negara berkonflik, Armenia dan Azerbaijan.
mempertahankan persepsi zero sum game
Sebagai mediator, OSCE Minsk Group tidak
dibandingkan
dapat
konflik
solutions. Armenia dan Azerbaijan kurang
diantara Armenia dan Azerbaijan. OSCE Minsk
memiliki tekad yang kuat untuk mencapai
Group
mutual
memaksakan hanya
pembicaraan penyelesaian
penyelesaian mampu
dan
menfasilitasi
menekankan
konflik
bahwa
Nagorno-Karabakh
kedua
belah
dengan
pihak
mencapai
dalam
understanding
masih win-win
menyepakati
prinsip dasar dan pencapaian damai. Selain itu, seluruh
pihak
terkesan
sengaja
sepenuhnya tetap berada ditangan kedua belah
mempertahankan status quo yang ada demi
pihak.Peran-peran yang dilakukan oleh OSCE
kepentingan
Minsk Group dalam melakukan mediasi konflik
terhadap
Nagorno-Karabakh
sebagai
menggunakan kekuatan militer antara kedua
facilitator, envisioner, guarantor, dan scapegoat
belah pihak juga semakin memperburuk situasi
(kambing hitam).
dan kondisi konflik ini.
antara
lain
masing-masing. genjatan
Adapun kendala yang dihadapi dalam proses pencapaian kesepakatan damai antara lain dikarenakan OSCE Minsk Group tidak
6. DAFTAR PUSTAKA
Pelanggaran
senjata
dengan
Against Xenophobia and Violence (NGO).
International Crisis Group. (2005). Nagorno-
(2013). Brief history of Artsakh (Nagorno-
Karabakh: a plan for peace. Diakses
Karabakh). Yerevan: MIA Publishers
tanggal 16 Januari 2015 melalui halaman situs http://www.crisisgroup.org/~/media/Files/europe
ANCA. (n.d.). Republic of Nagorno Karabakh (Artsakh). Diakses pada 19 Mei 2015
pada
melalui
http://www.anca.org/assets/pdf/misc/ANCA_NK R_FactSheet.pdf
/167_nagorno_karabakh_a_plan_for_peace.as hx Kaufman, Stuart. (2001). Modern hatreds: The
Brown, Jonas., & Kaelyn G. Lowmaster. (2013).
symbolic politics of ethnic war. Ithaca, New
Nagorno-Karabakh: understanding conflict
York: Cornell University Press
2013. Dalam Hopmann dan Zartman (Ed.) The Minsk Group mediation process from 1992 to
Nagorno-Karabakh conflict is still not resolved.
the present (pp. 202-212). Diakses pada 8
Diakses pada 19 Pebruari 2015 melalui www.
Januari 2015 dari http://www.saisjhu.edu/sites/default/files/CM%20Field%20Trip %20NK%20March%2029%20Final.pdf
european
studies.
Oktober
Diakses
mfa.am/u…/Article_nkr_eng.pdf Mitchell, Cristhoper R. (2005). Conflict, social
Cornell, S. (1999). The Nagorno-Karabakh conflik: report no. 46, department of
Kocharyan, Shavarsh. (2013). Why the
east pada
2014
29 dari
www.silkroadstudies.org/new/inside/publication s/1999_NK_Book.pdf
change, and conflict resolution. An inquiry. Diakses pada tanggal 14 Pebruari 2015 melalui halaman http://edoc.vifapol.de/opus/volltexte/2011/2567/ pdf/mitchell_handbook.pdf O’Balance,
CSS (2013). Nagorno-Karabakh: Obstacles to a negotiated settlement. Diakses pada 7 April
Edgar.
1997.
Wars
in
the
Caucasus, 1990-1995. New York University Press.
2015 melalui
OSCE. (1992). Helsinki additional meeting of
http://www.css.ethz.ch/publications/pdfs/CSS-
the CSCE Council Summary of Conclusions.
Analysis-
Diakses pada 4 Maret 2015 melalui
131-EN.pdf
de Waal, Thomas. 2003. Black Garden: Armenia and Azerbaijan through Peace and War. New York: University Press. Gurr, R. T. & Barbara H. (1994). Ethnic conflict in world politics. America: Press, Inc.
Westview
http://www.osce.org/mc/29121 Rahmadi, Takdir. (2010). Mediasi penyelesaian sengketa melalui pendekatan mufakat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Smith, Amy L., & Smock, David R. (2008). Managing a mediation process. Washington,
D.C: Endowment of the United States Institute of Peace Supreme Court of India. (n.d.). Mengenai pengertian
mediasi.
Desember
Diakses
pada
2014
14 dari
http://bombayhighcourt.nic.in/mediation Tadevosyan, M. (2010). Nagorno-Karabakh conflict : war, humanitarian challenge,
and
peace
Conflict
keeping.
Journal
of
Transformation. (Volume 3, Juni 2010): 1. Diakses
pada
15
Desember
2014
dari
http://caucasusedition.net/wpcontent/uploads/2010/05/MargaritaTadevosyan _NK-
Peacekeeping_Final_June-1issue.pdf
Zartman, I. William. (2013). Nagorno-Karabakh: understanding conflict 2013. In Hopmann
&
Zartman (Ed.) Introduction: Nagorno Karaback report (pp. 1-
4). Diakses pada 8 Januari
2015
dari
http://www.sais-
jhu.edu/sites/default/files/CM%20Field%20Trip %20NK%20March%2029%20
Final.pdf