PERAMALAN PERMINTAAN AIR BAKU PAM DKI JAYA KEPADA PERUM JASA TIRTA II DENGAN METODE TIME SERIES
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Tugas Akhir Program Strata Satu (S1) Teknik Industri
Oleh : GALUH PRASASTI NIM 41606120011
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Galuh Prasasti
NIM
: 4160612-0011
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Universitas
: Mercu Buana
Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali pada bagian yang disebutkan sumbernya.
Jakarta,
Agustus 2008 Penulis
Galuh Prasasti
TUGAS AKHIR
ii
GALUH PRASASTI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Peramalan Permintaan Air Baku PAM DKI JAYA Kepada Perum Jasa Tirta II Dengan Metode Time Series
Nama
: Galuh Prasasti
NIM
: 4160612-0011
Jurusan
: Teknik Industri
Fakultas
: Teknologi Industri
Universitas
: Mercu Buana
Tugas Akhir ini telah diterima dan diujikan
Jakarta,
Agustus 2008 Mengetahui
Koordinator TA/ Ketua Jurusan
Pembimbing Tugas Akhir
( Ir. M. Kholil,MT)
(Ir. M.Kholil,MT)
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
ABSTRAK
ABSTRAKSI
Perum Jasa Tirta II (PJT II) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 94 tahun 1999, sifat usaha PJT II adalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Salah satu Tugas Usaha dari PJT II adalah Unit Usaha air baku yang menyediakan dan menyalurkan air baku bagi Perusahaan Daerah air Minum (PDAM) Kabupaten dan Perusahaan Air Minum (PAM) JAYA. Dimana dalam pemanfaatan air baku, PAM DKI JAYA merupakan pelanggan terbesar. Dengan peningkatan populasi manusia, khususnya di Daerah Khusus Ibukota Jakarta, maka kebutuhan air bersih semakin meningkat, sehingga secara langsung jumlah air baku yang dibutuhkan semakin besar. Dalam rangka untuk mencapai Visi Perusahaan pihak manajemen PJT II berusaha untuk memenuhi permintaan pelanggan akan air baku dengan pengiriman sesuai dengan kuantitas yang diminta. Untuk itu penulis berusaha membantu mewujudkan tujuan dari perusahaan dengan membuat peramalan akan permintaan air baku dari PAM DKI Jaya pada setiap bulannya, yaitu menggunakan peramalan dengan pendekatan kuantitatif melalui Metode Time Series. Dari hasil peramalan tersebut dijadikan input bagi Perum Jasa Tirta II dalam perencanaan penyediaan air baku bagi PAM DKI JAYA.
TUGAS AKHIR
iv
GALUH PRASASTI
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Peramalan Permintaan Air Baku PAM DKI kepada P erum Jasa Tirta II Dengan Metode Time Series”. Penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat program sarjana
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Mercu Buana Jakarta. Dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, petunjuk dan bimbingan baik selama masa penelitian maupun dalam penyelesaian laporan ini, rasa terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada : 1.
Allah SWT atas rahmat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2.
Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang doa-doanya selalu menyertai perjalanan hidupku.
3.
Dua pelita dalam hidupku : Al Azhar Zamruddin S.T suami tercinta yang telah mewujudkan keinginan dan harapanku, terima kasih untuk semua bentuk dukungan baik moril dan materil.
TUGAS AKHIR
v
GALUH PRASASTI
KATA PENGANTAR
Langit Masaha Putra Sabawana buah hati tersayang, yang selalu menyalakan semangat dan menjadi motivator utama dalam hidupku. Terima kasih untuk semua pengorbanan kalian. 4.
Ronald dan Maurie Senjaya, kakak-kakak tercinta yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir.
5.
Bapak Ir. Yenon Orsa, MT selaku Direktur PKSM atas bantuannya dalam mewujudkan Program Kelas Karyawan yang berkualitas.
6.
Bapak Ir. M. Kholil, M.T selaku pembimbing Tugas Akhir dan Ketua Jurusan Teknik
Industri yang telah memberikan saran serta masukan
dalam penyelesaian laporan Tugas Akhir ini. 7.
Tata Usaha Jurusan Teknik Universitas Mercu Buana yang telah mempermudah dalam proses administrasi.
8.
Ibu Hj. Euis Nina, ST, Dosen STT Wastukancana selaku pembimbing luar, yang telah memberikan bimbingan selama penulisan Tugas Akhir.
9.
Bapak Ir. Sutrisno DM. Sp1, selaku Kepala Divisi I Perum Jasa Tirta II.
10.
Bapak Mario Mora Daulay, ST. MM selaku Kepala Seksi PAB yang telah membagi ilmunya dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian
pada perusahaan PJT II, khususnya di Seksi
Penyedian Air Baku (PAB) Jakarta. 11.
Bapak Wahyu Tri Utomo, ST selaku Kepala Urusan Usaha Seksi PAB dan para staf Departemen terkait di PJT II Jatiluhur, atas kerjasamanya selama penelitian maupun pengumpulan data-data dalam penulisan Tugas Akhir ini.
12.
Dan pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
TUGAS AKHIR
vi
GALUH PRASASTI
KATA PENGANTAR
Semoga Tuhan Yang Maha Esa, memberikan rahmat dan balasan yang setimpal atas bantuan dan jasa-jasanya. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pihak yang memerlukannya. Amin
Jakarta,
Agustus 2008
Penulis
TUGAS AKHIR
vii
GALUH PRASASTI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR JUDUL
i
LEMBAR PERNYATAAN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
ABSTRAKSI
iv
KATA PENGANTAR
v
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
1
1.2
Perumusan Masalah
2
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
2
1.4
Pembatasan Masalah
3
1.5
Metodologi Penelitian
4
1.6
Sistematika Penulisan
4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
TUGAS AKHIR
Peramalan
6
2.1.1 Definisi Peramalan
7
viii
GALUH PRASASTI
DAFTAR ISI
2.1.2 Karakteristik Peramalan
2.2
2.3
9
2.1.3 Teknik Peramalan
10
2.1.4 Langkah-langkah Peramalan
15
Jenis Pola Data
16
2.2.1 Pola Horizontal (H)
16
2.2.2 Pola Musiman (S)
16
2.2.3 Pola Siklis (C)
17
2.2.4 Pola Trend (T)
17
Jenis Metode Peramalan
18
2.3.1 Simple Average
18
2.3.2 Single Moving Average
18
2.3.3 Double Moving Average
19
2.3.4 Weighted moving Average
20
2.3.5 Single Exponential Smoothing Dari Browns
20
2.3.6 Double Exponential Smoothing Satu Parameter Dari Browns
21
2.3.7 Double Exponential Smoothing Dua Parameter Dari Holt
22
2.3.8 Regresi Linier
24
2.3.9 Kuadratik
25
2.4
Ketepatan Metode Peramalan (Uji Verifikasi)
26
2.5
Test Moving Range (Uji Validasi)
31
TUGAS AKHIR
ix
GALUH PRASASTI
DAFTAR ISI
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1
Metodologi Penelitian
34
3.2
Langkah-langkah Pemecahan Masalah
35
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1
Data Umum Perusahaan
37
4.1.1 Sejarah Perum Jasa Tirta II Jatiluhur
37
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
38
4.1.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan
39
4.1.4 Lokasi Perusahaan dan Proyek Serba Guna Jatiluhur
40
4.1.5 Struktur Organisasi Perusahaan
43
4.1.6 Daerah Kerja Perusahaan
46
4.1.7 Kegiatan Perusahaan
46
4.1.8 Unit Usaha dan Pelayanan Umum
48
Pengumpulan Data
52
4.2.1 Perhitungan Peramalan
52
Pengolahan Data
57
4.3.1 Metode Single Moving Average
57
4.3.2 Metode Weighted Moving Average
60
4.3.3 Metode Single Exponential Smoothing Dari Browns
63
4.3.4 Metode Double Exponential Smoothing Dari Browns
66
4.3.5 Metode Double Moving Average
71
4.4
Uji Kesalahan Peramalan (Uji Verifikasi)
75
4.5
Test Moving Range (Uji Validasi)
82
4.2
4.3
TUGAS AKHIR
x
GALUH PRASASTI
DAFTAR ISI
BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1
Analisa Peramalan
88
5.1.1 Peramalan Single Moving Average
89
5.1.2 Peramalan Weighted Moving Average
89
5.1.3 Peramalan Single Exponential Smoothing Browns
89
5.1.4 Peramalan Double Exponential Smoothing Browns`
89
5.1.5 Peramalan Double Moving Range
90
5.2
Analisa Uji Verifikasi
90
5.3
Analisa Test Moving Range
92
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1
Kesimpulan
93
6.2
Saran
94
DAFTAR PUSTAKA
96
LAMPIRAN
97
TUGAS AKHIR
xi
GALUH PRASASTI
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
No. Tabel 4–1
Judul Tabel
Hal
Data Permintaan dan Realisasi Air Baku PAM DKI JAYA Periode 2005 – 2007
53
4–2
Data Rata-rata Permintan Air baku Periode 2005 – 2007
55
4–3
Hasil Perhitungan Peramalan Metode Single Moving Average
58
4–4
Hasil Peramalan SMA untuk 12 periode kedepan
59
4–5
Data Hasil Perhitungan Peramalan Metode Weighted Moving Average 61
4–6
Hasil Peramalan WMA untuk 12 periode kedepan
4–7
Data Perbandingan Alpha pada Metode Single Exponential Smoothing 63
4–8
Data Perhitungan Peramalan dengan Metode Single Exponential
62
Smoothing dengan Alpha 0,1
64
4–9
Hasil Peramalan SES - Browns untuk 12 periode kedepan
66
4 – 10
Data Perbandingan Alpha pada Metode Single Exponential Smoothing 67
4 – 11
Data Perhitungan Peramalan Metode Double Exponential Smoothing Satu Parameter dari Browns
69
4 – 12
Hasil Peramalan DES- Browns untuk 12 periode kedepan
71
4 – 13
Data Perhitungan Peramalan dengan Metode Double Moving Average
73
4 – 14
Hasil Peramalan DMA untuk 12 periode kedepan
75
4 – 15
Uji Verifikasi Peramalan SMA
76
4 – 16
Uji Verifikasi Peramalan WMA
77
4 – 17
Uji Verifikasi Peramalan SES – Browns
78
TUGAS AKHIR
xii
GALUH PRASASTI
DAFTAR TABEL
4 – 18
Uji Verifikasi Peramalan DES – Browns
79
4 – 19
Uji Verifikasi Peramalan DMA
80
4 – 20
Tabel Pembobotan
81
4 – 21
Uji Moving Range
83
4 – 22
Pengecekan Kevalidan Hasil Uji Verifikasi
87
5–1
Pembobotan
91
TUGAS AKHIR
xiii
GALUH PRASASTI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Judul Gambar
Hal
2–1
Pola Data Horizontal
16
2–2
Pola Data Musiman
16
2–3
Pola Data Siklik
17
2–4
Pola Data Trend
17
2–5
Peta Pengendalian Uji Verifikasi
33
3–1
Flowchart Pemecahan Masalah
36
4–1
Kantor Pusat PJT II Jatiluhur – Purwakarta
40
4–2
Kantor Seksi Penyediaan Air Baku (PAB) Jakarta
41
4–3
Sumber Air Baku dialirkan dari Waduk Jatiluhur – Purwakarta 42
4–4
Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta II Jatiluhur
44
4–5
Struktur Organisasi Divisi I PJT II Jatiluhur
45
4–6
Konfigurasi Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya Air
47
4–7
Pemanfaatan Air Baku
49
4–8
Perbandingan Data Permintaan dan Realisasi periode 2005 – 2007
54
4–9
Plot Data Awal Sebelum Peramalan
55
4 – 10
Perbandingan Data Aktual Terhadap Peramalan Metode Single Moving Average 3 Bulanan
4 – 11
TUGAS AKHIR
58
Perbandingan Data Aktual Terhadap Peramalan Metode Weighted Moving Average
61
xiv
GALUH PRASASTI
DAFTAR TABEL
4 – 12
Perbandingan Data Aktual Terhadap Peramalan Metode Single Exponential Smoothing dari Browns α = 0,1
4 – 13
Perbandingan Data Aktual Terhadap Peramalan Metode Double Exponential Smoothing dari Browns α = 0,1
4 – 14
5–1
TUGAS AKHIR
70
Perbandingan Data Aktual Terhadap Peramalan Metode Double Moving Average
4 – 15
65
74
Peta Pengendalian Uji Verifikasi Metode Double Moving Average
86
Peta Kendali Moving Range
92
xv
GALUH PRASASTI
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang Sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan sosial ekonomi
masyarakat serta perkembangan industri yang semakin pesat, maka tingkat kebutuhan akan air semakin meningkat. Keterbatasan yang dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen tentu akan berdampak kerugian bagi perusahaan itu sendiri.
Baik kerugian yang disebabkan berupa kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan atau kepercayaan konsumen yang berkurang bahkan dapat mengakibatkan kehilangan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan fokus utama dari setiap perusahaan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut perlu adanya suatu usaha dari pihak manajemen untuk mencari dan mengembangkan metode untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, menekan biaya operasional dan meningkatkan mutu dari produk atau jasa yang dihasilkan, dengan memprediksi permintaan pelanggan di masa datang. Peramalan permintaan akan barang atau jasa yang dihasilkan mempunyai peranan yang sangat penting, karena peramalan merupakan satu-satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan di banyak bidang, dan menjadi data awal
TUGAS AKHIR
-1-
GALUH PRASASTI
BAB I PENDAHULUAN
-2-
(input) untuk merencanakan penjadwalan produksi, yang akan berhubungan dengan sumber daya manusia, kapasitas, manajemen rantai – pasokan (supplychain management) dan sebagainya. Perum Jasa Tirta II merupakan suatu perusahaan yang memiliki banyak pelanggan dengan jumlah permintaan yang berbeda, sehinga memerlukan peramalan permintaan (forecasting) yang tepat. Peramalan Permintaan Air Baku PAM DKI Jaya pada Perum Jasa Tirta II akan menjadi permasalahan yang dibahas dalam laporan ini.
1.2.
Perumusan Masalah Untuk meningkatkan pelayanan terhadap permintaan pelanggan secara
tepat waktu dengan biaya operasional yang efisien maka diperlukan adanya suatu peramalan terhadap permintaan pelanggan untuk periode mendatang. Permasalahan ini akan dibahas dan dianalisa dalam laporan ini dengan menggunakan metode yang sesuai dengan menggunakan data permintaan yang diperoleh selama tahun 2005 - 2007. Kemudian akan dibuat peramalan permintaan (forecasting) untuk periode mendatang, yaitu tahun 2008.
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dan
manfaat dalam penelitian ini adalah : 1.
Membuat suatu peramalan permintaan air baku yang berdasarkan pada peramalan data historis, dilihat dari tinjauan akademis.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB I PENDAHULUAN
2.
-3-
Memberikan gambaran tentang permintaan (forecasting) air baku salah satu pelanggan kepada Perusahaan Jasa Tirta II untuk tahun 2008.
3.
Penulis dapat mengaplikasikan langsung ilmu yang sudah diperoleh di perguruan tinggi dalam dunia industri sebenarnya, sehingga penulis dapat menambah wawasan dan wacana tentang peramalan permintaan suatu produk pada suatu perusahaan.
1.4.
Pembatasan Masalah Agar pembahasan masalah yang dilakukan dapat lebih terarah, tidak
terjadi penyimpangan dalam penyusunan dan pencapaian sasaran yang diharapkan dari penelitian tugas akhir ini dan mengingat berbagai keterbatasan yang ada, maka penulis memberikan batasan-batasan alur yang akan dilakukan, yaitu : 1.
Penelitian dilakukan di Perum Jasa Tirta II, dengan memfokuskan kepada Permintaan Air Baku salah satu pelanggan terbesar yaitu PAM DKI Jaya.
2
Permasalahan yang dianalisa adalah peramalan permintaan air baku untuk air bersih PAM DKI Jaya kepada Perum Jasa Tirta II.
3.
Masalah ini akan dibahas dengan metode peramalan sampai pengawasan dan pengendalian peramalan.
4.
Data-data penunjang yang digunakan untuk analisa adalah data–data perusahaan pada periode 2005 - 2007 yang dianggap valid dan merupakan salah satu pelanggan dengan permintaan tertinggi.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB I PENDAHULUAN
1.5.
-4-
Metodologi Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, pengambilan data-data serta informasi-
informasi yang terkait dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1.
Studi Lapangan (Field Research) Yaitu mengumpulkan data yang diperlukan dengan melakukan penelitian langsung terhadap objek penelitian dan mengadakan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam melakukan penelitian.
2.
Studi Kepustakaan (Library Research) Yaitu menelaah dan mempelajari buku-buku text book dan materi-materi perkuliahan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
1.6.
Sistematika Penulisan Dalam penyusunan Tugas akhir ini akan diuraikan secara singkat dan
sistematis iktisar keseluruhan BAB, laporan disusun menjadi enam BAB, maka berikut ini sistematika penulisan yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN Berisikan gambaran umum masalah yang terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian,
pembatasan
sistematika
masalah,
metode
penelitian
serta
penulisan.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
-5-
LANDASAN TEORI Berisi tentang konsep-konsep
dasar mengenai teori yang
berhubungan langsung dengan permasalahan yang dibahas yaitu peramalan (forecasting).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Menguraikan langkah-langkah dan pendekatan yang dilakukan untuk mencoba mengurangi permasalahan berdasarkan metode yang ada untuk kemudian dilakukan pengambilan keputusan.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Berisikan data-data yang diperlukan dalam mencapai tujuan penelitian, pengolahan data yang ditujukan untuk pemecahan masalah yang ditetapkan dan pembahasannya.
BAB V
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH Bab ini berisikan tentang analisa terhadap hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN Merupakan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah
ditetapkan
sebelumnya,
yaitu
berupa
jawaban
dari
permasalahan dan tujuan penelitian, serta memberikan masukan berupa saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian tersebut.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam proses pengumpulan data harus didukung oleh suatu landasan teori, yang berhubungan dengan peramalan (forecasting), yaitu meliputi : 1.
Pengertian Peramalan
2.
Langkah – langkah dalam Peramalan
3.
Teknik Peramalan
2.1.
Peramalan Keberhasilan dalam bidang ekonomi dan dunia usaha sangat ditentukan
oleh kemampuan dalam meramalkan apa yang akan terjadi di masa datang. Dalam kondisi pasar bebas, peramalan dibutuhkan karena keadaan ekonomi dan dunia usaha bersifat kompleks dan tidak statis. Banyak faktor yang mempengaruhi gejolak perkembangan keadaan ekonomi dan dunia usaha saat ini. Peramalan yang baik membutuhkan pendekatan yang tepat dengan mempergunakan faktor atau variabel yang tepat pula. Pendekatan yang dipergunakan tersebut akan tercermin dalam teknik dan metode peramalan yang terpilih.
TUGAS AKHIR
-6-
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
-7-
2.1.1. Definisi Peramalan Peramalan adalah memperkirakan apa yang akan tejadi pada masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi pada masa yang akan datang.1 Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.2 Peramalan (Forecasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan.3 Peramalan dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Membuat prediksi yang baik adalah merupakan tujuan utama dari peramalan, dan juga merupakan bagian yang sangat penting dari operasi pelayanan dan manufaktur yang efisien. Peramalan merupakan satu-satunya prediksi atas permintaan hingga permintaan yang sebenarnya diketahui. Peramalan permintaan mengendalikan keputusan di banyak bidang. Dengan kata lain peramalan merupakan bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen. Karenanya adanya keterkaitan antar bagian dalam organisasi, peramalan yang baik/buruk akan mempengaruhi performansi organisasi tersebut.
1
Makridakis/Wheelwright/McGee, 1993. Arman Hakim Nasution, ITS, 2003. 3 Jay Heizer & Barry Render, 2006 2
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
-8-
Jadi peramalan bertujuan untuk melihat pola dari urutan kejadian ekonomi atau kegiatan usaha, lingkungan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang berlaku sehingga diperoleh informasi mengenai : 1. Kebutuhan suatu kegiatan usaha di masa yang akan datang. 2. Waktu untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan skala produksi, pemasaran serta target usaha. 3. Perencanaan skala produksi, pemasaran, anggaran, biaya produksi, dan cash flow.
Peramalan dibutuhkan karena adanya perbedaan waktu antara kesadaran akan dibutuhkannya suatu kebijakan baru dengan waktu kebijakan tersebut. Maka dalam menentukan kebijakan, perlu diperkirakan kesempatan ataupun peluang yang ada, dan ancaman yang mungkin akan terjadi. Peramalan dalam sistem manufakturing : a. Objek yang diramalkan adalah demand. b. Biasanya hal ini adalah merupakan tanggung jawab bagian marketing, tapi jika jenis produk akhirnya banyak maka akan menjadi tanggung jawab produksi. c. Pada make to stock peramalan merupakan input utama. d. Peramalan
merupakan dasar penetapan
perencanaan
produksi,
perencanaan kapasitas dan perencanaan material. e. Pada make to order peramalan hanya merupakan bahan pertimbangan untuk menentukan kebutuhan mesin.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
-9-
Prinsip peramalan adalah peramalan akan selalu mengandung error, kesalahan harus terukur, dan peramalan jangka pendek lebih akurat daripada peramalan jangka panjang.
2.1.2. Karakteristik Peramalan Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria yang penting antara lain sebagai berikut : •
Akurasi Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan kebiasaan dan kosistensi peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi. Hasil peramalan dikatakan konsisten bila besarnya kesalahan peramalan relatif kecil. Keakuratan dari hasil peramalan ini penting dalam menyeimbangkan persediaan yang ideal, yaitu meminimasi penumpukan persediaan dan memaksimasi tingkat pelayanan.
•
Biaya Biaya untuk mengembangkan model peramalan dan melakukan peramalan akan menjadi signifikan jika jumlah produk dan data lainnya semakin besar.Keakuratan peramalan dapat ditingkatkan dengan mengembangkan model yang lebih komplek dengan konsekuensi biaya naik.
•
Kemudahan Penggunaan metode peramalan yang tepat akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Adalah percuma memakai metode yang canggih, tetapi
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 10 -
tidak dapat diaplikasikan pada sistem perusahaan karena keterbatasan dana, sumberdaya manusia, maupun peralatan teknologi.
2.1.3. Teknik Peramalan Peramalan pada umumnya dapat dibedakan dari berbagai segi., Jika diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupinya. Peramalan terbagi atas beberapa kategori :4 1. Peramalan jangka pendek, peramalan ini mencangkup jangka waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja, dan tingkat produksi. 2. Peramalan jangka menengah atau intermediate, umumnya mencangkup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam operasi. 3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun atau lebih. Digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan (litbang).
4
Jay Heizer & Barry Render. 2006
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 11 -
Apabila dilihat dari sifat penyusunannya maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Peramalan subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau ketajaman pikiran orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan. 2. Peramalan Objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu dengan menggunakan teknik-teknik dan metodametoda dalam penganalisaan data tersebut.
Ditinjau dari segi proyeksi, peramalan secara teknis diklasifikasikan dalam dua cara yaitu peramalan kualitatif dan kuantitatif. 1.
Teknik Peramalan dengan Metode Kuantitatif a. Metode kuantitatif dapat digunakan jika tersedia data kuantitatif masa lalu. b. Berangkat dari asumsi bahwa pola hubungan berlanjut terus pada masa yang akan datang. c. Metode kuantitatif ini cocok dipakai pada kondisi yang statis, jelas dan tidak memerlukan humand mind. d. Dengan metode kuantitatif ini, ketelitian ramalan dapat diprediksi sejak awal sebagai bahan pengambilan keputusan. e. Atas dasar hal tersebut diatas, metode kuantitatif ini lebih disukai.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 12 -
Peramalan kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut :5 •
Tersedia informasi tentang masa lalu
•
Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.
•
Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut di masa mendatang.
2.
Teknik Peramalan dengan Metode Kualitatif Digunakan jika tidak tersedia data kuantitatif masa lalu karena alasan : a. Tidak tercatat b. Yang diramalkan adalah hal baru c. Situasi telah berubah d. Kesalahan peramalan tidak dapat diprediksi
Metode Kuantitatif secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :6 A.
Metode Time Series Adalah metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola
hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu, yang merupakan deret waktu. Tujuan metode peramalan deret berkala seperti itu adalah menemukan pola dalam deret data historis dan mengekstrapolasikan pola tersebut ke masa depan.
5 6
Makridakis/Wheelwright/McGee Makridakis/Wheelwright/McGee
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
B.
- 13 -
Metode Casual Adalah metode peramalan yang didasarkan atas penggunaan analisa pola
hubungan antara variabel lain yang mempengaruhinya, yang bukan waktu disebut metode korelasi atau sebab akibat. Maksud dari model casual adalah menemukan bentuk hubungan tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai mendatang dari variabel tak bebas. Karena dalam penelitian tugas akhir ini hanya menggunakan metodemetode peramalan dari model deret waktu, maka untuk metode peramalan causal tidak dijabarkan lebih lanjut.
Secara garis besar, Metode Time Series dapat dikelompokkan menjadi : 1.
Metode Averaging a. Dipakai dimana setiap data pada waktu yang berbeda mempunyai bobot yang sama sehinga fluktuasi random data diredam dengan rata-ratanya. b. Apabila semua data masa lalu tidak dapat mewakili asumsi pada data berlanjut terus dimasa yang akan datang maka dapat dipilh sejumlah periode tertentu saja (misalnya 8 periode). c. Apabila ternyata periode yang relevan adalah N periode terakhir, maka rata-rata dapat dihitung dengan N periode yang berbeda, hasil perataan ini disebut Moving Average. d. Apabila ternyata datanya stasioner, Single Moving Average cukup baik untuk meramalkan keadaan.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 14 -
e. Jika ternyata tidak stationer dan mengandung pola trend maka dilakukan moving average pada hasil Single Moving Average, hasil perataan ini disebut Double Moving Average. f. Biasa dipakai untuk peramalan jangka pendek.
Adapun metode-metode yang termasuk dalam metode averaging ini, antara lain : 1. Single Moving Average 2. Double Moving Average
2.
Metode Smoothing a. Dipakai pada kondisi dimana bobot data pada periode yang satu berbeda dengan data periode sebelumnya dan membentuk fungsi exponential sehingga disebut eksponential smoothing. b. Apabila pola dasarnya stasioner, single exponential cukup baik untuk meramalkan keadaan. c. Apabila data tidak stasioner, mengandung pola trend, maka dilakukan smoothing pada hasil single exponential smoothing. Hasil smoothing ini disebut double exponential smoothing. d. Apabila selain pola trend juga mengandung pola siklik, perlu dilakukan smoothing pada hasil double exponential smoothing. Hasil perataan ini disebut triple exponential smoothing. e. Baik untuk peramalan jangka pendek, dan banyak item yang harus diramalkan (karena mudah penggunaannya).
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 15 -
Adapun metode-metode yang termasuk dalam metode smoothing ini, antara lain : 1. Single Exponential Smoothing 2. Double Exponential Smoothing a. Satu parameter Brown b. Dua parameter Holt 3. Triple Exponential Smoothing a. Winter b. Quadratik
2.1.4. Langkah-langkah dalam Peramalan Peramalan permintaan terdiri dari beberapa langkah dasar, yaitu : 1. Data aktual permintaaan (demand). 2. Buat plot data dalam bentuk grafik dan tentukan pola datanya. 3. Tentukan metode peramalan dan lakukan perhitungan peramalan. 4. Lakukan uji verifikasi dengan perhitungan kesalahan peramalan. 5. Pilih metode peramalan yang terbaik berdasarkan nilai kesalahan (error) terkecil. 6. Lakukan uji validitas dengan uji moving range dari peramalan terpilih.
Enam langkah ini menyajikan jalan yang sistematis untuk memulai, mendesain, dan menerapkan sistem peramalan .
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
2.2.
- 16 -
Jenis Pola Data Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis siklus trend, yaitu :7
2.2.1. Pola Horizontal (H) Pola ini terjadi bilamana nilai data berfluktuasi disekitar nilai rata-rata yang konstan (deret seperti ini adalah stasioner terhadap nilai rata-ratanya). Contoh : Suatu proses produksi yang kontinyu. Bentuk pola data :
Gambar 2.1 Pola Data Horizontal
2.2.2. Pola Musiman (S) Pola ini terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal tertentu, bulanan, atau waktu-waktu tertentu). Contoh : Penjualan es krim, minuman ringan, payung. Bentuk pola data :
Gambar 2.2 Pola Data Musiman
7
Makridakis/wheelwright/McGee
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 17 -
2.2.3. Pola Siklis (C) Pola ini terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis. Contoh : penjualan mobil, peralatan utama, dan lain-lain. Bentuk pola data :
Gambar 2.3 Pola Data Siklik
2.2.4. Pola Trend (T) Pola ini terjadi bilamana terjadi kenaikan atau penurunan sekuler jangka panjang dalam data. Bentuk pola data :
Gambar 2.4 Pola Data Trend
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
2.3.
- 18 -
Jenis Metode Peramalan
2.3.1. Simple Average Metode simple average mengambil rata-rata dari semua data dalam kelompok inisialisasi tersebut sebagai ramalan untuk periode (t+1).
T
Ft+1 = X = ∑ t=1
Xt T
Dimana : Ft+1
=
Peramalan periode ke t + 1
Xt
=
Permintaan pada periode t
t
=
Periode
T
=
Periode pengamatan
2.3.2. Single Moving Average Pada metode peramalan Single Moving Average, setiap muncul nilai observasi baru maka nilai rata-rata baru dapat dihitung dengan membuang nilai observasi yang paling tua dan masukan nilai observasi terbaru. Rata-rata bergerak ini kemudian akan menjadi peramalan untuk periode mendatang. Perhitungannya dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
T+r-1
Ft+r = X = ∑ t= r
TUGAS AKHIR
Xt T
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 19 -
Dimana : Ft + r
=
Peramalan period ke-t + r
Xt
=
Permintaan pada periode t
t
=
Periode
T
=
Periode pengamatan
2.3.3. Double Moving Average Metode ini menjelaskan suatu variasi dari prosedur rata-rata bergerak yang diinginkan untuk dapat mengatasi adanya trend secara lebih baik. Dasar metode ini adalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua. Perhitungannya dapat mengunakan rumus sebagai berikut
S’t =
S”t =
Xt + Xt-1+ Xt-2 + … + Xt-(n+1) N S”t + St-1 + St-2 + ….+ Xt-(n+1) N
at = S”t + (S’t – S”t) = 2S’t – S”t
bt =
2 N-1
(S’t – S”t)
Ft+m = a t + bt (m)
Dimana : F t+m
=
Peramalan periode ke-t + m
S’t
=
Pemulusan pertama periode ke-t
S”t
=
Pemulusan kedua periode ke-t
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
Xt
=
Permintaan pada periode t
t
=
Periode
m
=
Jumlah periode kedepan
- 20 -
2.3.4. Weighted Moving Average Saat ada trend atau pola yang terdeteksi, bobot dapat digunakan untuk menempatkan penekanan yang lebih pada nilai terkini. Dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Ft+1
=
Σ (W1Xt-1 + W2Xt-2 + WmXt-n)
Dimana : Ft + 1
= Peramalan periode t + 1
Wm
= Bobot masing-masing data yang digunakan (Σ Wi = 1), ditentukan secara subjektif.
Xt
= Permintaan aktual periode ke-t
n
= Jumlah periode ke depan
2.3.5. Single Exponential Smoothing Dari Browns Perhitungan implikasi untuk pemulusan exponensial dapat dilihat lebih baik bila persamaannya diperluas dengan menganti F dengan komponen sebagai berikut :
Ft+1 = αXt + (1-α)[(αXt-t)+(1-α)Ft-1] Ft+1 = αXt + α (1-α)Xt-1 + (1-α)2Ft-1
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 21 -
Jika proses substitusi ini diulang dengan mengganti Ft-1 dengan komponennya, Ft-2 dengan komponennya dan seterusnya, hasilnya adalah persamaan :
Ft+1 = Xt + α(1-α)Xt-1+ α(1-α)2 Xt-2 +α(1-α)3 Xt-3 + α(1-α)4 Xt-4 + α(1-α)5Xt-5 + …+ α(1-α)n-1Xt-(n-1)
Cara lain untuk menuliskan persamaan tersebut adalah dengan susunan sebagai berikut :
Ft-1
= Ft + α(Xt – Ft)
Secara sederhana :
Ft-1
= Ft + α(Et)
Dimana : Ft-1
= Peramalan pada periode t-1
Ft
= Peramalan pada periode t
α
= Nilai pembobotan (0<α<1)
Et
= Kesalahan peramalan (data aktual – peramalan)
2.3.6. Double Exponential Smoothing Satu Parameter Dari Browns Dasar pemikiran dari metode ini adalah serupa dengan rata-rata bergerak linier, karena kedua pemulusan tungal dan ganda ketinggalan dalam data yang sebenarnya bilamana terdapat unsure trend. Dimana S’t adalah nilai pemulusan exponential tunggal dan S”t adalah nilai pemulusan exponential ganda.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 22 -
S’t = αXt + (1-α)S’t-1 S”t = αS’t + (1-α)S”t-1
at = S’t + (S’- S”t) = 2S’t – S”t bt =
α 1-α
(S’t – S”t)
Ft+m = at + bt (m)
Dimana : Ft+m
=
Peramalan periode ke-t + m
S’t
=
Pemulusan pertama periode ke-t
S”t
=
Pemulusan kedua periode ke-t
Xt
=
Permintaaan pada periode t
a,b
=
Parameter peramalan
t
=
Periode
m
=
Jumlah periode ke depan
α
= Bobot yang mempengaruhi besarnya pemulusan, nilainya 0–1
2.3.7. Double Exponential Smoothing Dua Parameter Dari Holt Metode ini pada prinsipnya serupa dengan Brown kecuali bahwa Holt tidak menggunakan rumusan pemulusan berganda secara langsung. Sebagai gantinya, Holt memuluskan nilai trend dengan parameter yang berbeda dari parameter yang digunakan pada deret asli. Peramalan pada metode ini didapat
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 23 -
dengan menggunakan dua konstanta pemulusan (dengan nilai antara 0 sampai 1) dengan tiga persamaan yaitu :
S’t
= αXt + (1-α)(St-1 – bt-1)
Bt
= β(St-1 – St-1) + (1-β)bt-1
Ft+m = St + bt(m) b1
= X2 – X1
Dimana : Ft+m
=
Peramalan periode ke- t + m
S’t
=
Pemulusan pertama periode ke-t
S”t
=
Pemulusan kedua periode ke-t
Xt
=
Permintaan pada periode t
β
=
(1-α)
t
=
Periode
m
=
Jumlah periode kedepan
α
=
Bobot yang mempengaruhi besarnya pemulusan, nilainya antara 0–1
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 24 -
2.3.8. Regresi Linier Persamaan yang digunakan dalam metode peramalan ini adalah :
Ft = a + bt
Dimana : Ft
=
Peramalan periode ke-t
a,b
=
Parameter peramalan
t
=
Periode
Untuk mencari a dan b digunakan persamaan berikut :
Σ Xt - b Σt
a =
n N
N
N
t=1
t=1
t=1
n ∑ tXt - ∑ Xt ∑ t
b =
N
N
n
2 -
∑ t t=1
[∑ ] t=1
t
2
Dimana : Xt
=
a,b
= Parameter peramalan
t
= Periode
n
= Jumlah periode
TUGAS AKHIR
Permintaaan pada periode t
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 25 -
2.3.9. Kuadratik Persamaan yang digunakan pada peramalan ini adalah :
γ =
(∑ t2)2 - N∑t4
δ =
∑t∑Xt - N∑tXt
θ =
∑t2∑Xt - N∑t2Xt
α =
∑t∑t2 - N∑t3
β = (∑t)2 - N∑t2
b =
c =
γβ - θα γδ – α2
θ-α γ
a = Xt – bt – c t2 Ft = a + bt + ct2
Dimana : Ft
=
Peramalan periode ke-t
Xt
=
Permintaan pada periode t
a,b,c =
Parameter peramalan
t
=
Periode
N
=
Jumlah periode
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
2.3.
- 26 -
Ketepatan Metode Peramalan (Uji Verifikasi) Ketepatan metode peramalan dapat diketahui dengan melakukan
serangkaian perhitungan. Ukuran-ukuran ketepatan metode peramalan yang dapat digunakan dalam peramalan adalah sebagai berikut :
1. Ukuran Satistik Standar Ukuran statistik standar meliputi ukuran-ukuran dengan teknik-teknik sebagai berikut : a. Nilai Tengah Kesalahan (Mean Error) Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
ME =
∑ Et n
Dimana : ME = Mean Error Et = Error periode t t
= Periode
n
= Jumlah periode
b. Nilai Tengah Kesalahan Absolute (Mean Absolute Error) Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
MAE =
TUGAS AKHIR
∑|Et| n
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 27 -
Dimana : ME =
Mean Error
Et
=
Absolut Error periode t
t
=
Periode
n
= Jumlah Periode
c. Jumlah Kuadrat Kesalahan (Sum Squared Error) Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
∑Et2
SSE =
Dimana : SSE =
Sum of squared error
Et2 =
Kuadrat error periode t
t
= Periode
d. Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat (Mean Squared Error) Untuk melihat apakah data yang kita ambil memiliki perbedaan simpangan kesalahan yang cukup kecil, maka harus dicari error yang terkecil sehingga kita bisa memperkirakan bahwa antar hasil ramalan dan data observasi diyakini tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
MSE =
TUGAS AKHIR
∑Et2 n
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 28 -
Dimana : MSE = Mean Squared Error Et2
= Kuadrat error periode t
t
= Periode
n
= Jumlah Periode
e. Deviasi Standar Kesalahan (Standar Deviasi Of Error) Deviasi standar kesalahan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
SDE =
√
(∑Et2) (n – f)
Dimana : SDE
= Standar Deviasi of Error
Et2
= Kuadrat error periode t
t
= Periode
n
= Jumlah Periode
f
= 1 (Untuk pola data horizontal) 2 (Untuk pola data trend)
2. Ukuran-Ukuran Relatif Ukuran-ukuran relatif digunakan sehubungan adanya keterbatasan dari ukuran statistik standar. Adapun ukuran relative tersebut terdiri dari :
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 29 -
a. Kesalahan Persentase (Percentage Error) Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
PEt
=
(Xt – Ft)
X 100
%
Xt
Dimana : PEt = Persentase error periode t Xt = Permintaan periode t Ft = Peramalan periode t t
=
Periode
b. Nilai Tengah Kesalahan Persentase (Mean Percentage Error) Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut ;
MPE =
∑ PEt n
Dimana : MPE = Mean Percentage Error
TUGAS AKHIR
PEt
= Persentase error periode t
t
= Periode
n
= Jumlah Periode
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 30 -
c. Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolute (Mean Absolute Percentage Error) Nilai tengah kesalahan persentase absolut dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
MAPE =
∑ |PEt| n
Dimana : MAPE = Mean Absolute Percent Error Et2
= Kuadrat error periode t
t
= Periode
n
= Jumlah Periode
3. Ukuran Statistik a. Uji U-Thiel Statistik ini memungkinkan suatu perbandingan relatif antara metode peramalan formal dengan pendekatan naif dan juga mengkuadratkan kesalahan yang terjadi sehingga kesalahan yang besar diberikan bobot lebih banyak daripada kesalahan kecil.
Pembilang =
Penyebut
TUGAS AKHIR
=
[ [
2
] ]
Ft+1 – Xt+1 Xt
Xt+1 – Xt Xt
2
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 31 -
U – Thiel =
√
(∑Pembilang) (∑Penyebut)
Dimana : Ft+1
= Peramalan periode t+1
Xt
= Permintaan periode t
Xt +1
= Permintaan periode t + 1
b. Rata-rata Batting Mc Laughlin Rata-rata batting dari Mc Laughlin sebenarnya dapat statistik U-Thiel dengan cara mengurangi 4 dengan nilai tersebut dan mengalikan hasilnya dengan 100. Rata-rata Batting = (4 – U-Thiel) X 100.
2.4.
Test Moving Range (Uji Validasi) Moving Range dirancang untuk membandingkan nilai-nilai permintaan
yang akan terjadi sehingga kita bisa mengetahui demand aktual bila terjadi perubahan-perubahan yang tidak diharapkan.
Rumusnya adalah sebagai berikut : N
MR =
∑ MR t= N
Dimana :
MR
= Rata-rata Moving Range
MR
= Nilai Moving Range
N
= Jumlah nilai MR
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 32 -
Peta Pengendalian (Control Chart) UCL
= + 2,66 MR
CL
= MR
LCL
= - 2,66 MR
Dimana : UCL
= Batas Kendali Atas (Upper Control Limit)
CL
= Garis Tengah (Central Line)
LCL
= Batas Kendali Bawah (Lower Control Limit)
Variabel data yang diplotkan adalah error pada waktu t :
Et
=
Xt - Ft
Pengujian kondisi di luar batas kendali (Test Out Of Control) Parameter-parameter dalam test out of control adalah ; 1. UCL
=
+ 2.66 MR
2. LCL
=
- 2.66 MR
3. Region A
=
± 2/3 (2,66 MR ) = ± 1.77 MR
4. Region B
=
± 1/3 (2,66 MR ) = ± 0.89 MR
5. Region C
= Center Line (daerah diatas atau dibawah CL)
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB II LANDASAN TEORI
- 33 -
Region A
Region B
Region C
UCL
+ 2,66 MR + 1,77 MR + 0,89 MR
CL
0 - 0,89 MR - 1,77 MR - 2,66 MR
LCL Region A
Region B
Region C
Gambar 2.5 Peta Pengendalian Uji Verifikasi
Penentuan data diluar batas kendali :
Terdapat data di luar batas kendali (diatas UCL atau di bawah LCL)
Dari tiga titik berurutan, terdapat dua titik atau lebih di salah satu Region A
Dari lima titik berurutan, terdapat empat titik atau lebih di salah satu Region B
Dari delapan titik berurutan, terdapat di salah satu Region C
Bila pada Peta Uji Kendali terpenuhi salah satu ciri-ciri diatas, maka data tersebut tidak layak untuk digunakan, dan harus mencoba metode peramalan lain sebagai pendekatannya.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
3.1.
Metodologi Penelitian Dalam pembuatan Tugas Akhir ini diperlukan suatu tahapan yang
sistematis dan terstruktur sehingga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu metodologi yang benar juga sangat menunjang pada pengumpulan dan pengolahan data yang baik. Metodologi pemecahan masalah ini merupakan suatu rancangan dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penulisan ini, menjabarkan teknik-teknik perhitungan yang diperlukan dalam pengolahan data, menganalisa hasil pengolahan data, serta menarik kesimpulan dan memberikan saran dari hasil analisa yang telah dilakukan.
Adapun langkah-langkah Metodologi Penelitian yang dilakukan penulis adalah : 1.
Penelitian lapangan (Field Research) Penelitian lapangan bertujuan untuk mendapatkan data-data, keterangan atau informasi yang akurat yang diperlukan untuk penulisan, melalui survey langsung ke sumber-sumber informasi.
TUGAS AKHIR
- 34 -
GALUH PRASASTI
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
2.
- 35 -
Tinjauan Pustaka Cara ini dilakukan dengan mempelajari buku-buku yang mendukung dan
berhubungan dengan materi penulisan dan juga modul-modul yang pernah diberikan pada saat perkuliahan berlangsung. Tinjauan pustaka ini dilakukan bersamaan pada saat penelitian, hal ini mempunyai tujuan agar dalam proses pemecahan masalah tidak hanya berdasarkan situasi dan kondisi perusahaan, tetapi juga didukung oleh teori-teori yang berkaitan.
3.2.
Langkah-langkah Pemecahan Masalah Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pemecahan masalah
peramalan permintaan (forecasting) air baku PAM DKI JAYA kepada Perum Jasa Tirta II adalah sebagai berikut : 1.
Menetapkan tujuan peramalan
2.
Memilih unsur (item) yang akan diramal
3.
Menentukan horizon waktu peramalan
4.
Memilih tipe model peramalan
5.
Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan
6.
Pengolahan data dan menghitung kesalahan peramalan
7.
Membuat pengawasan dan pengendalian peramalan
Flowchart atau aliran dari langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilihat pada gambar 3.1. berikut ini.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
- 36 -
FLOWCHART PEMECAHAN MASALAH
MULAI Mulai
Menetapkan Tujuan
Memilih Item Peramalan
Menentukan Horizon Waktu
Memilih Model Peramalan
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Pengawasan Peramalan
Selesai
Gambar 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1.
Data Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Perum Jasa Tirta II Jatiluhur Pembangunan Proyek Nasional Serbaguna Jatiluhur yang meliputi Waduk/Bendungan utama
dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) serta
sarana sistem pengairannya dimulai tahun 1957 dan dinyatakan selesai pada tahun 1967. Proyek Serbaguna Jatiluhur merupakan tahap I dari pengembangan sumber daya air di wilayah sungai Citarum dengan tujuan utama meningkatkan produksi bahan pangan nasional yaitu beras. Untuk mengenang jasa salah satu putra terbaik bangsa Indonesia, bendungan dan PLTA Jatiluhur diresmikan dengan nama Ir. H. Djuanda. Agar potensi yang timbul dengan selesainya proyek PLTA Jatiluhur dapat diusahakan secara maksimal maka dibentuk Badan Usaha Negara dengan nama Perusahaan Negara (PN) Jatiluhur berdasarkan peraturan Nomor 8 tahun 1967 tanggal 24 Juli 1967. Dengan telah berfungsinya sebagian besar prasarana pengairan yang meliputi waduk, bendungan utama dan PLTA Ir. H. Djuanda serta jaringan irigasi, serta agar pemanfaatan dan pengembangan potensi-potensi yang timbul
TUGAS AKHIR
- 37 -
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 38 -
dilaksanakan secara efektif dan efisien maka pengurusannya harus didasarkan prisip-prinsip ekonomi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Dengan dasar tersebut maka pemerintah membentuk Perusahaan Umum dengan nama Otorita Jatiluhur. Dengan dibentuknya POJ, maka badan-badan / proyekproyek dan dinas-dinas yang berada di wilayah pengembangannya serta yang kewajibannya menyangkut tujuan, tugas dan juga lapangan usaha POJ, dilebur ke dalam POJ. Badan-badan tersebut adalah Proyek Irigasi Jatiluhur (Departemen PU), Proyek Pengairan Tersier Jatiluhur (Departemen Dagri), PN Jatiluhur (Departemen Industri), Dinas PU Jawa Barat wilayah Purwakarta (Propinsi Jabar). Perum Otorita Jatiluhur dibentuk dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1970, kemudian disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1980 dan pada tahun 1990 disesuaikan lagi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 42. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 1998 tentang Perusahaan Umum, maka POJ diubah dan disesuaikan dengan nama Perum Jasa Tirta II (PJT II) berdasarkan Peraturan pemerntah Nomor 94 tahun 1999. Sifat usaha PJT IIadalah menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasrkan prinsip pengelolaan perusahaan.
4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan •
VISI Visi Perusahaan adalah terwujudnya perusahaan yang terkemuka dan berkualitas dalam pengelolaan air dan sumber daya air untuk memberikan pelayanan terbesar dalam penyediaan air untuk berbagai kebutuhan dan sumbangan terhadap ketahanan pangan Nasional.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
•
- 39 -
MISI Untuk mewujudkan Visi Perusahaan ditetapkan MISI sebagai berikut a. Penyediaan air baku untuk air minum, listrik, pertanian, industri, pelabuhan, penggelontoran dan kebutuhan lainnya. b. Pembangkitan dan penyaluran listrik tenaga air c. Pengembangan kepariwisataan dan pemanfaatan lahan. d. Mempertahankan ketahanan pangan melalui penyedian air pertanian dan pengendalian bahaya banjir dengan upaya pelestarian
lingkungan
melalui
pemberian
informasi,
rekomendasi dan penyuluhan. e. Memaksimalkan laba dan menumpuk keuntungan berdasarkan prinsip bisnis utuk terjaminnya kelestarian asset Negara dan kesinambungan pelayanan kepada masyarakat.
4.1.3. Maksud dan Tujuan Perusahaan •
MAKSUD Maksud didirikannya PJT II adalah menyelenggarakan pemanfaatan umum atas air dan sumber-sumber air yang bermutu dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak, serta melaksanakan tugas-tugas tertentu yang diberikan pemerintah dalam pengelolaan daerah pengaliran sungai dan atau sumber-sumber air termasuk pemberian informasi, rekomendasi, penyuluhan dan bimbingan.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
•
- 40 -
TUJUAN Tujuan Perusahaan adalah turut membangun ekonomi nasional dengan berperan serta melaksanakan program pembangunan nasional di
dalam
bidang
pengelolaan
air,
sumber-sumber
air
dan
ketenagalistrikan.
4.1.4. Lokasi Perusahaan dan Proyek Serba Guna Jatiluhur Perum Jasa Tirta II berkantor pusat di bagian utara Jawa Barat, di Jalan Lurah Kawi, Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat – Indonesia. Foto kantor pusat Perum Jasa Tirta II dapat dilihat di bawah ini :
Gambar 4.1 Kantor Pusat PJT II, yang terletak di Jatiluhur - Purwakarta
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 41 -
Gambar 4.2 Kantor Seksi Penyedian Air Baku Jakarta
Selain berkantor pusat di Jatiluhur, PJT II mempunyai kantor perwakilan di Jakarta, dan kantor wilayah bidang kerja lain yang tersebar di 5 (lima) Divisi : 1. DIVISI I Bekasi a. Seksi Saluran Tarum Barat b. Seksi Penyediaan Air Baku DKI Jakarta c. Seksi Cipamingkis d. Seksi Lemahabang e. Seksi Bekasi 2. DIVISI II Karawang a. Seksi Tarum b. Seksi Curug c. Seksi Rengasdengklok d. Seksi Telagasari e. Seksi Purwakarta
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 42 -
3. DIVISI III Subang a. Seksi SaluranTarum Timur b. Seksi Sukamandi c. Seksi Subang d. Seksi Binong e. Seksi Patrol 4. DIVISI IV Bandung a.
Sub Divisi Bendungan
5. DIVISI PLTA a. Sub Divisi Pembangkitan b. Sub Divisi Jaringan dan Mini Hidro
Photo Waduk Jatiluhur – Purwakarta, dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 4.3 Sumber Air Baku dialirkan dari Waduk Jatiluhur – Purwakarta
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 43 -
4.1.5. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu tatanan kerangka kerja semua aktivitas perusahaan dan merupakan pedoman dalam pengaturan posisi kerja setiap karyawan serta memberikan gambaran yang jelas mengenai wewenang dan tanggung jawab atas tugas dan jabatan tertentu. Struktur organisasi yang baik akan menghasilkan sistem manajemen yang baik dan berguna untuk meningkatkan kemampuan serta fungsi dari perusahaan. Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta II dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
Gambar 4.4 TUGAS AKHIR
Struktur Organisasi Perum Jasa Tirta II Jatiluhur - 44 -
GALUH PRASASTI
Gambar 4.5
TUGAS AKHIR
Struktur Organisasi Divisi I Perum Jasa Tirta II Jatiluhur
- 45 -
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 46 -
4.1.6 Daerah Kerja Perusahaan Wilayah kerja Perum Jasa Tirta II mencangkup 74 sungai dan anak-anak sungainya yang menjadi satu kesatuan hidrologis di Jawa Barat bagian utara. Daerah kerja Perum Jasa Tirta II berada di wilayah sungai Citarum dan sebagian wilayah sungai Ciliwung – Cisadane meliputi daerah seluas lebih kurang 12.000 km2. Wilayah pelayanan Perum Jasa Tirta II pada 2 (dua) propinsi, yaitu Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta yang mencangkup sebagian Jakarta Timur, Kotamadya dan Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, sebagian Indramayu, sebagian Sumedang, Bandung termasuk Kotamadya Bandung, Cianjur dan sebagian Bogor.
4.1.7. Kegiatan Perusahaan Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 94 tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999 perusahaan menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai berikut : a. Penyediaan air baku untuk air minum, listrik, pertanian, industri, pelabuhan, penggelontoran dan memenuhi kebutuhan lain perusahaan yang memanfaatkan air. b. Usaha pembangkitan dan penyaluran listrik tenaga air PLTA Ir. H. Djuanda dan PLTA lainnya serta prasarananya. c. Usaha pariwisata, jasa konsultasi dan usaha pemanfaatan lahan. d. Usaha-usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan Menteri Badan Usaha Milik Negara.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 47 -
KONFIGURASI POTENSI DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR ( Dari 74 sungai dan anak sungainya )
JUMLAH POTENSI SUMBER DAYA AIR + 12,95 mm3/th
PENGENDALIAN POTENSI SUMBER DAYA AIR Belum dikendalikan + 5,45 mm3/th (Terbuang ke Laut)
Telah dikendalikan (Dari Citarum + 6 mm3/th dan sungai lainnya + 1,5 mm3/th
PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR (Dari 7,5 mm3/th) • ENERGI LISTRIK (daya terpasang) PLTA Saguling 700 MW PLTA Cirata 1000 MW PLTA Juanda 188 MW
Irigasi (86,7%)
• AIR BAKU AIR MINUM + 450 juta m3 (6%)
}
Telah membayar Iuran EAP
Air pertokoan (0,3%)
• AIR PERTOKOAN + 25 juta m (0,3%)
Belum membayar Iuran EAP
Belum dimanfaatkan (5%)
• AIR IRIGASI + 6.500 juta m3 (86,7%)
Tidak dipungut Iuran EAP
Air minum (6%)
• AIR BAKU INDUSTRI + 151 juta m3 (2%) 3
Air industri (2%)
• BELUM DIMANFAATKAN + 374 juta m3 (5%)
Gambar 4.6
TUGAS AKHIR
Konfigurasi Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya Air
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 48 -
4.1.8. Unit Usaha dan Pelayanan Umum Pelaksanaa tugas-tugas pokok dan lapangan usaha Perum Jasa Tirta II diselenggarakan oleh unit-unit usaha dalam rangka memobilisasi dana dari potensi yang ada di perusahaan, meliputi pengelolaan prasarana dan sarana pengairan, ketenagalistrikan dan pelayanan umum, sebagai tugas pemerintah yang bersifat sosial, yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Unit Usaha b. Unit Usaha Perlistrikan Daya terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Ir. H. Djuanda di Jatiluhur antara tahun 1994 s/d 1998 telah ditingkatkan (uprating) dari 150 MW menjadi 187 MW. Produksi listrik rata-rata dalam setahun sebesar 900 juta kWh, sebagian untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan pengembangan usaha, sedangkan sisanya dijual ke PT PLN (Persero), melalui tegangan 150 KV dan 70 KV. PJT II tidak menyalurkan langsung hasil produksi listriknya kepada para pemanfaat (konsumen). Selain itu pada sistem pengairan terdapat banyak bangunan terjun dengan potensi
micro hydro antara 50 kVA sampai 5.000 kVA.
b. Unit Usaha Air Baku Menyediakan dan menyalurkan air baku dari sumber-sumber air, bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kabupaten dan Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya, mencapai 473 juta m3 (tahun 2001). Disamping itu
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 49 -
menyediakan pula air baku kawasan industri dan zona-zona industri di daerah kerja perusahaan, mencapai 195 juta m3 .
IRIGASI / Irrigation (89,83%) PAM DKI / Municipal Corp. in the Capital Special District (5,90%) PDAM KABUPATEN / Regency Waterworks (0,83%) INDUSTRI PERTANIAN & PERKEBUNAN / Agricultural & Plantation Industries (0,66%)
INDUSTRI / Industries (2,78%)
Gambar 4.7. Pemanfaatan Air Baku
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 50 -
c. Unit Usaha Kepariwisataan Jatiluhur merupakan salah satu tujuan wisata di Jawa barat dengan obyek danau buatan yang sangat luas (8.300 Ha), dengan pemandangan alam yang sangat indah dipadukan dengan karya teknik hidrolis (ilmiah) berupa bendungan yang sangat besar dan PLTA. Usaha Kepariwisataan dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas Purna Proyek Serbaguna Jatiluhur yang berada di sekitar Waduk Jatiluhur untuk penginapan, pertemuan, olahraga dan rekreasi air. Tahun 2002 dilengkapi dengan gedung serba guna (Convention Hall).
d. Usaha Lain-lain
Pemanfaatan lahan Dalam
upaya
pengamanan
dari
pemanfaatan
tanpa
ijin
(penyerobotan) dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan cara sewa dalam waktu tertentu atau kerjasama usaha.
Pelayanan Rekayasa Teknik dan Jasa Laboratorium Bagi para pemanfaat potensi di lingkungan perusahaan, PJT II menyediakan pelayanan Rekayasa teknik a.l : penyedian tanah, pengukuran dan perencanaan teknis untuk bangunan pengairan. Disamping itu PJT II menyediakan jasa pelayanan laboratorium untuk penelitian kualitas air yang merupakan salah satu laboratorium rujukan di Jawa Barat.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 51 -
Jasa Alat-Alat Berat PJT II memiliki berbagai jenis alat-alat berat untuk pemeliharaan jaringan pengairan, dapat disewakan kepada pihak lain untuk kegiatan di lingkungan daerah kerja PJT II.
2. PELAYANAN UMUM a. Pengelolaan Irigasi Dalam rangka penyediaan bahan pangan nasional terutama beras, perusahaan senantiasa mengupayakan penyediaan air rata-rata sejumlah 5,75 milyar m3 setiap tahun. PJT II mengelola dan menyediakan air irigasi untuk sawah seluas 296.000 ha Pantura, meliputi 242.000 ha sawah mendapatkan air dari waduk Jatiluhur (Irigasi Jatiluhur) dan 54.000 ha sawah dari sumber setempat (Irigasi Selatan Jatiluhur).
b. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dalama pengelolaan Daerah aliran sungai, PJT II mempunyai kewenangan pengelolaan
dalam
batas-batas
aliran
sungai
(in-stream),
serta
melaksanakan kegiatan eksploitasi dan pemeliharaan sarana serta prasarana pengairan. Selain itu juga turut serta dalam upaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan air dan sumber-sumber air dengan memberikan informasi, rekomendasi, penyuluhan/bimbingan kepada pemanfaatan air dan sumber-sumber air.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 52 -
c. Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi Berdasrkan Surat keputusan Menteri Keuangan republik Indonesia Nomor 1232/KMK.013/1989 Perum Jasa Tirta II telah melaksanakan Program Pembinaan pengusaha kecil dan koperasi sejak tahun 1991, dengan memberikan bantuan dana kepada KUD Desa tertinggal sebanyak 598 Mitra Binaan dengan jumlah dana yang disalurkan sebesar Rp 2,4 milyar. Pada tahun 1996 PUKK PJT II (pada saat itu POJ) mendapat penghargaan UPAKARTI dari Pemerintah.
4.2. Pengumpulan Data 4.2.1. Perhitungan Peramalan Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan plot data aktual untuk menentukan metode peramalan yang digunakan.
1.
Plot Data Permintaan Aktual Data diambil dari data permintaan (demand) air baku yang terjadi pada
tahun 2005 - 2007. Data ini digunakan untuk meramalkan permintaan tahun 2008.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
Tabel 4.1 Data Permintaan dan Realisasi Air Baku PAM DKI JAYA Periode 2005 – 2007 Periode Bulan
Tahun 2005 Permintaan
Realisasi
Tahun 2006 %
Tahun 2007
Permintaan
Realisasi
%
Permintaan
Realisasi
%
Januari
38,219,178.08
40,410,094.00 105.73
39,068,493.15
37,852,807.00
96.89
39,493,151.00
38,446,629.00 97.35
Februari
34,520,547.95
35,404,020.00 102.56
35,287,671.23
34,121,133.00
96.69
35,671,233.00
29,033,078.00 81.39
Maret
38,219,178.08
38,163,503.00
99.85
39,068,493.15
39,155,628.00 100.22
39,493,151.00
38,765,817.00 98.16
April
36,986,301.37
37,724,653.00 102.00
37,808,219.18
38,968,465.00 103.07
38,219,178.00
35,311,257.00 92.39
Mei
38,219,178.08
39,962,335.00 104.56
39,068,493.15
40,539,673.00 103.77
39,493,151.00
39,317,430.00 99.56
Juni
36,986,301.37
39,612,555.00 107.10
37,808,219.18
37,970,459.00 100.43
38,219,178.00
37,861,919.00 99.07
Juli
38,219,178.08
39,905,384.00 104.41
39,068,493.15
35,891,500.00
91.87
39,493,151.00
38,824,920.00 98.31
Agustus
38,219,178.08
40,015,120.00 104.70
39,068,493.15
40,798,605.00 104.43
39,493,151.00
38,204,469.00 96.74
September
36,986,301.37
38,237,363.00 103.38
37,808,219.18
39,572,488.00 104.67
38,219,178.00
37,667,448.00 98.56
Oktober
38,219,178.08
40,290,670.00 105.42
39,068,493.15
40,445,805.00 103.53
39,493,151.00
37,133,133.00 94.02
November
36,986,301.37
37,827,287.00 102.27
37,808,219.18
39,217,453.00 103.73
38,219,178.00
36,088,003.00 94.42
Desember
38,219,178.08
38,623,084.00 101.06
39,068,493.15
40,831,593.00 104.51
39,493,151.00
38,016,063.00 96.26
Jumlah
TUGAS AKHIR
450,000,000.00 466,176,068.00 103.59 460,000,000.00 465,365,609.00 101.15 465,000,000.00 444,670,166.00 95.52
- 53 -
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 54 -
Plot Data Permintaan dan Realisasi Periode 2005 - 2007
Perm intaan (m 3)
470,000,000.00 465,000,000.00 460,000,000.00 455,000,000.00 450,000,000.00 445,000,000.00 440,000,000.00 435,000,000.00 430,000,000.00
2005
2006
2007
Periode (Tahun)
Permintaan
Realisasi
Gambar 4.8 Perbandingan Data Permintaan dan Realisasi Periode 2005 – 2007
Daftar permintaan air baku periode tahun 2005 – 2007 tersebut dihitung rata-ratanya. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.2 dan digunakan sebagai data untuk meramalkan permintaan tahun 2008.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 55 -
Tabel 4.2 Data Rata-rata Permintaan Air baku Periode 2005 - 2007
Periode
Permintaan (m3)
1
38,926,940.74
2
35,159,817.39
3
38,926,940.74
4
37,671,232.85
5
38,926,940.74
6
37,671,232.85
7
38,926,940.74
8
38,926,940.74
9
37,671,232.85
10
38,926,940.74
11
37,671,232.85
12
38,926,940.74
Jumlah
458,333,334.00
40,000,000.00 39,000,000.00 38,000,000.00 37,000,000.00 36,000,000.00 35,000,000.00 34,000,000.00 33,000,000.00
Permintaan
Ja
nu F e a ri br ua M ri ar et Ap ril M ei Ju ni J A g uli u S e s tu pt em s O k b er t No o be ve r De m b se e r m be r
P e rm in ta a n (m 3 )
Data Rata-rata Permintaan Periode 2005 - 2007
Periode (Bulan)
Gambar 4.9 Plot Data Awal Sebelum Peramalan
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
2.
- 56 -
Penentuan Metoda Peramalan Untuk metode peramalan yang digunakan tergantung pada plot data
permintaan yang dihasilkan. Berdasarkan plot data yang dihasilkan (seperti yang terlihat pada gambar 4.8 diatas), maka data termasuk dalam golongan bentuk rata-rata (Pola Horizontal) sehingga metode peramalan yang umum digunakan adalah :
•
Metode Single Moving Average
•
Metode Weighted Moving Average
•
Metode Single Exponential Smoothing dari Browns
•
Metode Double Exponential Smoothing dari Browns
•
Metode Double Moving Average
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 57 -
4.3. Pengolahan Data Berikut adalah perhitungan Metode Peramalan yang umumnya digunakan untuk Pola Data Horisontal.
4.3.1 Metode Single Moving Average (T = 3) Rumus yang digunakan adalah ;
Σ
Xt
Ft+r
= X =
T
= Jumlah periode pengamatan
T
Contoh perhitungan :
F3+1
=
=
F4
Σ
X1 + X2 + X3 3
38.926.940,74 + 35.159.817,39 + 38.926.940,74 3
= 37.671.232,96
Perhitungan F5 – F12 dapat dilihat pada Lampiran B.
Rekapitulasi hasil perhitungan peramalan dapat dilihat pada tabel berikut ini
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 58 -
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Peramalan Dengan Metode Single Moving Average 3 Bulanan
Periode (t)
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
1
38,926,940.74
2
35,159,817.39
3
38,926,940.74
4
37,671,232.85
37,671,232.96
5
38,926,940.74
37,252,663.66
6
37,671,232.85
38,508,371.44
7
38,926,940.74
38,089,802.15
8
38,926,940.74
38,508,371.44
9
37,671,232.85
38,508,371.44
10
38,926,940.74
38,508,371.44
11
37,671,232.85
38,508,371.44
12
38,926,940.74
38,089,802.15
Jumlah
458,333,334.00
343,645,358.13
PLOT PERAMALAN
Nilai Peram alan (m 3)
40,000,000.00 39,000,000.00 38,000,000.00 37,000,000.00
Permintaan
36,000,000.00
Peramalan
35,000,000.00 34,000,000.00
Ja nu Fe a ri br ua r M i ar et Ap ril M ei Ju ni J A g ul i S e us t pt u s em O ber kt No o be ve r De mb se e r m be r
33,000,000.00
Periode (Bulan)
Gambar 4.10 Perbandingan Data Aktual Terhadap Peramalan Metode Single Moving Average 3 Bulanan
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 59 -
Hasil peramalan 12 periode ke depan adalah sebagai berikut :
FT+r
= X =
F3+10 =
Σ
Xt T
X10 + X11 + X12 3 38.926.940,74 + 37.671.232,85 + 38.926.940,74
Σ
F13
=
F13
= 38.508.371,44 ≈ 38.508.372
3
Untuk hasil peramalan 12 periode ke depan pada metode Single Moving
Average untuk setiap periode mendatang diasumsikan sama. Maka hasil peramalan 12 periode ke depan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.4 Hasil Peramalan untuk 12 periode kedepan
PERIODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
TUGAS AKHIR
PERAMALAN 38.508.372 38.508.372 38.508.372 38.508.372 38.508.372 38.508.372 38.508.372 38.508.372 38.508.372 38.508.372 38.508.372 38.508.372
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 60 -
4.3.2 Metode Weighted Moving Average Rumus yang digunakan :
Ft+1
=
Karena
Σ ( W1Xt-1 + W2Xt-2 + WmXt-m)
Σ W = 1, maka diasumsikan W1 = 0,5; W2 = 0,3 ; W3 = 0,2 ,
Dengan
berdasar Single Moving Average Tiga Bulanan (T=3), maka Peramalan Rata-rata Bergerak Pembobotan untuk bulan April perhitungannya adalah :
F3+1
= Σ (W1 X3 + W2X2 + W3X1)
F4
= (0,5 X 38.926.940,74) + (0,3 X 35.159.817,39) + (0,2 X 38.926.940,74) = 19.463.470,37+ 10.547.945,22 + 7.785.388,15 = 37.796.803,74
Perhitungan F5 – F12 dapat dilihat pada Lampiran B.
Rekapitulasi hasil perhitungan peramalan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 61 -
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Peramalan Dengan Metode Weighted Moving Average
Periode (t)
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
1
38,926,940.74
2
35,159,817.39
3
38,926,940.74
4
37,671,232.85
37,796,803.74
5
38,926,940.74
37,545,662.13
6
37,671,232.85
38,550,228.37
7
38,926,940.74
38,047,945.22
8
38,926,940.74
38,550,228.37
9
37,671,232.85
38,675,799.16
10
38,926,940.74
38,299,086.80
11
37,671,232.85
38,550,228.37
12
38,926,940.74
38,047,945.22
Jumlah
458,333,334.00
344,063,927.37
PLOT PERAMALAN Nilai Permintaan (m3)
40,000,000.00 39,000,000.00 38,000,000.00 Permintaan (Xt)
37,000,000.00
Peramalan (F)
36,000,000.00 35,000,000.00 34,000,000.00
Ja n F e uar i br ua r M i ar et Ap r il M ei Ju ni J Ag uli u Se stu pt s em b O er kto N o be ve r D e mb s e er m be r
33,000,000.00
Periode (Bulan)
Gambar 4.11 Perbandingan Data Aktual Terhadap Peramalan Metode Weighted Moving Average
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 62 -
Hasil peramalan 12 periode ke depan adalah sebagai berikut :
Ft+1
=
F12+1 =
F13
=
Σ (W1Xt-1 + W2Xt-2 + WmXt-3) Σ (W1X12 +W2X11 +W3X10) Σ
(0,5 X 38.926.940,74) + (0,3 X 37.671.232,85) + (0,2 X 38.926.940,74)
= 19.463.470,37 + 11.301.369,86 + 7.785.388,15 = 38.550.228,38 ≈ 38.550.228
Peramalan permintaan dengan Metode Weighted Moving Average dengan T = 3 , untuk periode ke 13 = 38.550.228. Maka peramalan permintaan untuk setiap periode mendatang diasumsikan sama. Maka hasil peramalan untuk 12 periode ke depan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.6 Hasil Peramalan untuk 12 Periode kedepan
PERIODE PERAMALAN 1 38.550.228 2 38.550.228 3 38.550.228 4 38.550.228 5 38.550.228 6 38.550.228 7 38.550.228 8 38.550.228 9 38.550.228 10 38.550.228 11 38.550.228 38.550.228 12 TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 63 -
4.3.3 Metode Single Exponential Smoothing dari Browns Rumus yang digunakan :
Ft+1
= Ft + α (Xt – Ft)
Penentuan besarnya α (konstanta penghalusan) berdasarkan trial and error dengan nilai antara 0 dan 1. Tabel 4.7 Data Perbandingan Alpha pada Metode Single Exponential Smoothing
0,1
Alpha MAPE (%)
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
2,44 2,61
2,76
2,90
4,24
3,25
3,44
3,67
3,93
Berdasarkan uji verifikasi menggunakan MAPE, terpilih α = 0,1 dengan nilai MAPE = 2,44 % Untuk perhitungan penentuan nilai alpha selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.
Inisialisasi F1 = X1 dengan α = 0,1 Contoh Perhitungan untuk periode pertama dan kedua :
Ft+1
= F2 = F1 + α(X1 – F1) = 38.926.940,74 + 0,1 (38.926.940,74 – 38.926.940,74) = 38.926.940,74
F2+1
= F3 = 38.926.940,74 + 0,1 (35.159.817,39 – 38.926.940,74) = 38.550.228,41
Perhitungan F4 – F12 dapat dilihat pada Lampiran B. Rekapitulasi perhitungan peramalan dapat dilihat pada tabel berikut : TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
Tabel 4.8 Data Perhitungan Peramalan dengan Metode Single Exponential Smoothing dengan Alpha 0,1 Alpha 0,1 Periode (t)
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
α
Error (Et)
1
38,926,940.74
2
35,159,817.39
38,926,940.74
0.1
3
38,926,940.74
38,550,228.41
0.1
376,712.34
4
37,671,232.85
38,587,899.64
0.1
5
38,926,940.74
38,496,232.96
6
37,671,232.85
7
(Et)2
(PEt)
|PEt |
0.1 -3,767,123.35 14,191,218,334,115.20
-10.71
10.71
141,912,183,341.15
0.97
0.97
-916,666.79
840,278,001,138.91
-2.43
2.43
0.1
430,707.78
185,509,192,054.02
1.11
1.11
38,539,303.74
0.1
-868,070.89
753,547,066,046.23
-2.30
2.30
38,926,940.74
38,452,496.65
0.1
474,444.09
225,097,195,564.05
1.22
1.22
8
38,926,940.74
38,499,941.06
0.1
426,999.68
182,328,728,406.88
1.10
1.10
9
37,671,232.85
38,542,641.03
0.1
-871,408.18
759,352,209,587.20
-2.31
2.31
10
38,926,940.74
38,455,500.21
0.1
471,440.53
222,256,174,646.59
1.21
1.21
11
37,671,232.85
38,502,644.26
0.1
-831,411.41
691,244,935,571.69
-2.21
2.21
12
38,926,940.74
38,419,503.12
0.1
507,437.62
257,492,937,616.74
1.30
1.30
Jumlah
458,333,334.00
423,973,331.80
-4,566,938.57 18,450,236,958,088.70
-13.07
26.87
MAPE (%) = 26,.87 / 11 = 2.44 TUGAS AKHIR
- 64 -
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 65 -
PLOT PERAMALAN
Nilai Permintaan (m3)
40,000,000.00 39,000,000.00 38,000,000.00 37,000,000.00
Permintaan
36,000,000.00
Peramalan
35,000,000.00 34,000,000.00
J Ag uli us Se t u s pt em be r O kt o No be ve r m De be se r m be r
ni
ei
Ju
t
ri l
M
Ap
ar i
ar e
M
br u
Fe
Ja
nu a
ri
33,000,000.00
Periode (Bulan)
Gambar 4.12 Perbandingan Data Aktual Terhadap Peramalan Metode Single Exponential Smoothing dari Browns dengan α = 0,1
Setelah melihat perhitungan kesalahan menggunakan MAPE yang terkecil, maka metode Single Exponential Smoothing yang digunakan untuk meramal permintaan periode berikutnya
adalah Metode Single Exponential Smoothing
dengan alpha 0,1.
Untuk peramalan bulan ke 13 adalah sebagai berikut :
Ft+1
= Ft + α (Xt – Ft)
F12+1 = F12 + α(X12 – F12) F13
= 38,419,503.12+ 0,1 (38,926,940.74– 38,419,503.12) = 38.470.246,88 ≈ 38.470.247
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 66 -
Metode Single Exponential Smoothing juga mengasumsikan peramalan permintaan untuk setiap periode ke depan selalu sama. Jadi, hasil peramalan permintaan untuk periode ke 13, 14, 15 sampai ke 24 = 38.470.247
Untuk peramalan 12 periode ke depan dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.9 Hasil Peramalan untuk 12 periode kedepan
PERIODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERAMALAN 38.470.247 38.470.247 38.470.247 38.470.247 38.470.247 38.470.247 38.470.247 38.470.247 38.470.247 38.470.247 38.470.247 38.470.247
4.3.4 Metode Double Exponential Smoothing dari Browns Rumus yang digunakan :
S’t
= αXt + (1-α)S’t-1
S”t
= αS’t + (1-α)S”t-1
at
= 2S’t – S”t
bt
=
Ft+m
= at + bt (m)
α 1-α
TUGAS AKHIR
(S’t – S”t)
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 67 -
Sama halnya dengan Single Exponential Smoothing dari Browns, maka penentuan nilai alpha pada metode Double Exponential Smoothing dari Browns berdasarkan trial and error dengan nilai antara 0 dan 1. Tabel 4.10 Data Perbandingan Alpha pada Metode Double Exponential Smoothing
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
1,84 2,14
2,43
2,77
3,21
3,78
4,51
5,40
6,07
Alpha MAPE (%)
Berdasarkan uji verifikasi MAPE, terpilih α = 0,1 dengan nilai MAPE = 1,84 % Untuk perhitungan penentuan nilai alpha selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.
Inisialisasi S’1 = S”1 = X1 = 38.926.940,74 ,dengan α = 0,1 Contoh perhitungan untuk periode kedua :
S’2
= α(X2) + (1 – α) S’2-1 = 0,1 (35.159.817,39) + 0,9 ( 38.926.940,74) = 3.515.981,74 + 35.034.246,67
S”2
= 38.550.228,41
= α(S’2) + (1 – α)S”2-1 = 0,1 (38.550.228,41) + 0,9 (38.926.940,74) = 3.855.022,84 + 35.034.246,67
a2
= 2S’2 – S”2 = 2 (38.550.228,41) – (38.889.269,51)
b2
= 38.889.269,51
=
0,1 1 – 0,1
TUGAS AKHIR
= 38.211.187,30
(S’2 – S”2 ) GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 68 -
0,1 =
0,9
( 38.550.228,41 -38.889.269,51) = - 37.671,23
F2+1
= a2 + b2
F3
= 38.211.187,30 + (- 37.671,23) = 38.173.516,07
Perhitungan F4– F12 dapat dilihat pada Lampiran B.
Rekapitulasi perhitungan peramalan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
Tabel 4.11 Data Perhitungan Peramalan Dengan Metode Double Exponential Satu Parameter dari Browns
Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
Peramalan (Ft)
Error (Et)
(Et)2
|Et||
|PEt||
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.1
0.9
2
35,159,817.39
38,550,228.41
38,889,269.51
0.1
3
38,926,940.74
38,587,899.64
38,859,132.52
-30,136.99
38,173,516.07
753,424.67
567,648,733,364.60
753,424.67
1.94
4
37,671,232.85
38,496,232.96
38,169,623.36
-36,289.96
38,286,529.77
-615,296.92
378,590,300,376.80
615,296.92
1.63
5
38,926,940.74
0.9
38,284,118.79
-28,353.88
38,133,333.40
793,607.34
629,812,610,736.73
793,607.34
2.04
6
0.1
0.9
38,144,703.82
-34,199.20
38,255,764.91
-584,532.06
341,677,731,126.05
584,532.06
1.55
38,734,254.64
0.1
0.9
38,265,627.48
-26,034.84
38,110,504.62
816,436.12
666,567,943,365.42
816,436.12
2.10
38,542,641.03
38,715,093.27
0.1
0.9
38,370,188.78
-19,161.36
38,239,592.64
687,348.10
472,447,413,084.53
687,348.10
1.77
37,671,232.85
38,455,500.21
38,689,133.97
0.1
0.9
38,221,866.45
-25,959.31
38,351,027.42
-679,794.57
462,120,652,715.85
679,794.57
1.80
10
38,926,940.74
38,502,644.26
38,670,485.00
0.1
0.9
38,334,803.53
-18,648.97
38,195,907.14
731,033.60
534,410,121,001.22
731,033.60
1.88
11
37,671,232.85
38,419,503.12
38,645,386.81
0.1
0.9
38,193,619.43
-25,098.19
38,316,154.56
-644,921.71
415,924,005,823.14
644,921.71
1.71
12
38,926,940.74
38,470,246.88
38,627,872.82
0.1
0.9
38,312,620.95
-17,513.99
38,168,521.24
758,419.50
575,200,132,678.04
758,419.50
1.95
Jumlah
458,333,334.00
462,443,578.69
465,135,189.99
420,825,026.64
-299,067.92
382,230,851.76
2,015,724.08
5,044,399,644,272.37
7,064,814.58
18.37
a
b
0.9
38,211,187.30
-37,671.23
0.1
0.9
38,316,666.76
38,822,842.56
0.1
0.9
38,539,303.74
38,794,488.68
0.1
37,671,232.85
38,452,496.65
38,760,289.48
7
38,926,940.74
38,499,941.06
8
38,926,940.74
9
TUGAS AKHIR
- 69 -
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUNPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 70 -
PLOT PERAMALAN
Nilai permintaan (m3)
40,000,000.00 39,000,000.00 38,000,000.00 Permintaan
37,000,000.00
Peramalan 36,000,000.00 35,000,000.00 34,000,000.00
J Ag uli us Se tus pt em be r O kt ob N ov e r em b D es er em be r
ni
ei
Ju
M
Fe
Ja
nu ar i br ua ri M ar et Ap ril
33,000,000.00
Periode (Bulan)
Gambar 4.13 Perbandingan Data Aktual Terhadap Metode Double Exponential Smoothing dari Browns dengan α = 0,1
Untuk Peramalan bulan ke 13 sebagai berikut :
F12+1 = at + bt (m) F13
= a12 + b12 (1) = 38.312.620,95 + (-17.513,99 )(1) = 38.295.106,96 ≈ 38.295.107
F14
= 38.312.620,95 + (-17.513,99 )(2) = 38.277.592,97 ≈ 38.277.593
Perhitungan F15 – F24 dapat dilihat pada Lampiran B.
Untuk peramalan 12 periode ke depan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUNPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 71 -
Tabel 4.12 Hasil Peramalan untuk 12 periode kedepan
PERIODE 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERAMALAN 38.295.107 38.277.593 38.260.079 38.242.565 38,225.051 38.207.537 38.190.023 38.172.509 38.154.995 38.137.481 38.119.967 38.102.453
4.3.4 Metode Double Moving Average Rumus yang digunakan :
Xt+ Xt-1 + Xt-2 + …+ Xt-(n-1)
S’t
=
S”t
=
at
= 2S’t – S”t
bt
=
Ft+m
= at + bt(m)
N S’t + S’t-1 + S’t-2 +…+ S’t-(n-1) N
2 (S’t – S”t) N-1
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 72 -
Contoh perhitungan :
X3 + X2 + X1 3
S’3
=
S’3
=
S’5
=
S’5
=
S’5
=
S”5
=
a5
= 2S’5 – S”5
a5
= 2 (38.508.371,44 ) – 37.810.756,02 = 39.205.986,87
b5
=
b5
2 = 3 - 1 (38.508.371,44 – 37.810.756,02) = 697.615,42
Ft+m
= a5+ b5 (1)
F5+1
= 39.205.986,87 + 697.615,42
F6
= 39.903.602,29
38.926.940,74 + 35.159.817,39 + 38.926.940,74
= 37.671.232,96
3
X5 + X4 + X3 3 38.926.940,74 + 37.671.232,85 + 38.926.940,74 = 38.508.371,44 3
S’5 + S’4 + S’3 3 37.671.232,96 + 37.252.663,66 + 38.508.371,44
= 37.810.756,02
3
2 (S’t – S”t) N-1
Perhitungan F7 – F12 dapat dilihat pada Lampiran B. Rekapitulasi perhitungan peramalan dapat dilihat pada tabel berikut :
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
Tabel 4.13 Data Perhitungan Peramalan Dengan Metode Double Moving Average
S'
S"
a
b
Periode
Permintaan
Peramalan
Error (Et)
1
38,926,940.74
2
35,159,817.39
3
38,926,940.74
37,671,232.96
4
37,671,232.85
37,252,663.66
5
38,926,940.74
38,508,371.44
37,810,756.02
39,205,986.87
-1,395,230.85
6
37,671,232.85
38,089,802.15
37,950,279.08
38,229,325.21
7
38,926,940.74
38,508,371.44
38,368,848.34
8
38,926,940.74
38,508,371.44
9
37,671,232.85
10
-279,046.13
37,810,756.02
-139,523.17
19,466,714,966.85
139,523.17
0.37
38,647,894.54
-279,046.20
37,950,279.08
976,661.66
953,867,991,602.88
976,661.66
2.51
38,368,848.34
38,647,894.54
-279,046.20
38,368,848.34
558,092.40
311,467,121,976.94
558,092.40
1.43
38,508,371.44
38,508,371.44
38,508,371.44
0.00
38,368,848.34
-697,615.49
486,667,378,088.97
697,615.49
1.85
38,926,940.74
38,508,371.44
38,508,371.44
38,508,371.44
0.00
38,508,371.44
418,569.30
175,200,256,112.03
418,569.30
1.08
11
37,671,232.85
38,089,802.15
38,368,848.34
37,810,755.95
558,092.40
38,508,371.44
-837,138.59
700,801,024,448.11
837,138.59
2.22
12
38,926,940.74
38,508,371.44
38,368,848.34
38,647,894.54
-279,046.20
38,368,848.34
558,092.40
311,467,121,976.94
558,092.40
1.43
458,333,334.00
382,153,729.57
306,253,171.37
308,206,494.54
-1,953,323.17
267,884,323.02
837,138.49
2,958,937,609,172.71
4,185,693.01
10.90
Jumlah
TUGAS AKHIR
- 73 -
(Et)2
GALUH PRASASTI
|Et|
|PEt|
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 74 -
PLOT PERAMALAN 40,000,000.00 Nilai Permintaan (m3)
39,000,000.00 38,000,000.00
Permintaan
37,000,000.00
Peramalan
36,000,000.00 35,000,000.00 34,000,000.00
Ju Ag l i u Se stu s pt em be O r kt ob N ov er em be D es r em be r
Ja n
ua Fe ri br ua ri M ar et A pr il M ei Ju ni
33,000,000.00
Periode (Bulan)
Gambar 4.14 Perbandingan Data Aktual Terhadap Peramalan Metode Double Moving Average
Hasil peramalan 12 periode kedepan adalah sebagai berikut :
Ft+m
= at + bt(m)
F12+1 = a12 + b12(1) F13
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (1) = 38.787.417,64 ≈ 38.787.418
F14
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (2) = 38.926.940,74 ≈ 38.926.941
Perhitungan F15 – F24 dapat dilihat pada Lampiran B.
Untuk peramalan 12 periode ke depan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 75 -
Tabel 4.14 Hasil Peramalan 12 Periode kedepan
PERIODE PERAMALAN 1 38.787.418 2 38.926.941 3 39.066.464 4 39.205.987 5 39.345.510 6 39.485.033 7 39.624.556 8 39.764.079 9 39.903.603 10 40.043.126 11 40.182649 12 40.322.172
4.4. Uji Kesalahan Peramalan (Uji Verifikasi) Uji kesalahan peramalan ini dilakukan untuk menentukan metode peramalan yang terpilih. Uji kesalahan ini dilakukan untuk kelima metode peramalan tersebut.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
• Tabel 4.15 Uji Verifikasi Peramalan Metode Single Moving Average Periode (t) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah
MSE
=
MAD =
MAPE = TUGAS AKHIR
Permintaan (Xt) 38,926,940.74 35,159,817.39 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 458,333,334.00
Σ Et2 n
Σ |Et| n
Σ |PEt| n
Peramalan (Ft)
Error (Et)
37,671,232.96 37,252,663.66 38,508,371.44 38,089,802.15 38,508,371.44 38,508,371.44 38,508,371.44 38,508,371.44 38,089,802.15 343,645,358.13
-0.11 0.01 1,674,277.08 2,803,203,740,613.35 -837,138.59 700,801,024,448.11 837,138.59 700,801,024,448.11 418,569.30 175,200,256,112.03 -837,138.59 700,801,024,448.11 418,569.30 175,200,256,112.03 -837,138.59 700,801,024,448.11 837,138.59 700,801,024,448.11 1,674,276.97 6,657,609,375,077.98
=
6.657.609.375.077.98 9
=
6.696.678,03 = 9
=
4,09 9
(Et)2
|Et|
|PEt|
0.11 1,674,277.08 837,138.59 837,138.59 418,569.30 837,138.59 418,138.59 837,138.59 837,138.59 6,696,678.03
0.00 4.30 -2.22 2.15 1.08 -2.22 1.08 -2.22 2.15 4.09
= 739.734.375.000,00
744.075,34
= 0,45 % - 76 -
GALUH PRASASTI
• Tabel 4.16 Uji Verifikasi Peramalan Metode Weighted Moving Average Periode (t)
Permintaan (Xt)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah
MSE
=
MAD =
MAPE = TUGAS AKHIR
38,926,940.74 35,159,817.39 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 458,333,334.00
Σ Et2 n
Σ |Et| n
Σ |PEt| n
=
=
=
Peramalan (F)
37,796,803.74 37,545,662.13 38,550,228.37 38,047,945.22 38,550,228.37 38,675,799.16 38,299,086.80 38,550,228.37 38,047,945.22 344,063,927.37
6.559.497.436.140,25 9
7.905.959,21 9 18,31 9
Error (Et)
=
=
Et2
-125,570.88 15,768,047,159.68 1,381,278.62 1,907,930,612,256.32 -878,995.52 772,633,129,454.05 878,995.52 772,633,129,454.03 376,712.37 141,912,207,450.74 -1,004,566.31 1,009,153,475,205.28 627,853.95 394,200,576,252.06 -878,995.52 772,633,129,454.05 878,995.52 772,633,129,454.03 1,255,707.73 6,559,497,436,140.25
=
|Et||
|PEt|
125,570.88 1,381,278.62 878,995.52 878,995.52 376,712.37 1,004,566.31 627,853.95 878,995.52 878,995.52 7,905,959.21
0.33 3.55 2.33 2.26 0.97 2.67 1.61 2.33 2.26 18.31
728.833.048.400,00
878.439,91
2,03 % - 77 -
GALUH PRASASTI
• Tabel 4.17 Uji Verifikasi Peramalan Metode Single Exponential Smoothing dari Browns Periode (t) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah MSE
Permintaan (Xt) 38,926,940.74 35,159,817.39 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 37,671,232.85 38,926,940.74 458,333,334.00
Σ Et2
=
n
Σ |Et|
MAD =
MAPE =
n
Σ |PEt|
TUGAS AKHIR
n
=
=
=
Peramalan (Ft) 38,926,940.74 38,550,228.41 38,587,899.64 38,496,232.96 38,539,303.74 38,452,496.65 38,499,941.06 38,542,641.03 38,455,500.21 38,502,644.26 38,419,503.12 423,973,331.80
α 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1
Error (Et)
(Et)2
|Et|
|PEt|
-3,767,123.35 376,712.34 -916,666.79 430,707.78 -868,070.89 474,444.09 426,999.68 -871,408.18 471,440.53 -831,411.41 507,437.62 -4,566,938.57
14,191,218,334,115.20 141,912,183,341.15 840,278,001,138.91 185,509,192,054.02 753,547,066,046.23 225,097,195,564.05 182,328,728,406.88 759,352,209,587.20 222,256,174,646.59 691,244,935,571.69 257,492,937,616.74 18,450,236,958,088.70
3,767,123.35 376,712.34 916,666.79 430,707.78 868,070.89 474,444.09 426,999.68 871,408.18 471,440.53 831,411.41 507,437.62 9,942,422.66
10.71 0.97 2.43 1.11 2.30 1.22 1.10 2.31 1.21 2.21 1.30 26.87
18.450.236.958.088,70 = 1.677.294.268.000,00 11
9.942.422,66
= 903.856,61
11 26,87 11
= 2,44 % - 78 -
GALUH PRASASTI
• Tabel 4.18 Uji Verifikasi Peramalan Metode Double Exponential Smoothing dari Browns Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
Peramalan (Ft)
Error (Et)
(Et)2
|Et||
|PEt||
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.1
0.9
2
35,159,817.39
38,550,228.41
38,889,269.51
0.1
3
38,926,940.74
38,587,899.64
38,859,132.52
-30,136.99
38,173,516.07
753,424.67
567,648,733,364.60
753,424.67
1.94
4
37,671,232.85
38,496,232.96
38,169,623.36
-36,289.96
38,286,529.77
-615,296.92
378,590,300,376.80
615,296.92
1.63
5
38,926,940.74
0.9
38,284,118.79
-28,353.88
38,133,333.40
793,607.34
629,812,610,736.73
793,607.34
2.04
6
0.1
0.9
38,144,703.82
-34,199.20
38,255,764.91
-584,532.06
341,677,731,126.05
584,532.06
1.55
38,734,254.64
0.1
0.9
38,265,627.48
-26,034.84
38,110,504.62
816,436.12
666,567,943,365.42
816,436.12
2.10
38,542,641.03
38,715,093.27
0.1
0.9
38,370,188.78
-19,161.36
38,239,592.64
687,348.10
472,447,413,084.53
687,348.10
1.77
37,671,232.85
38,455,500.21
38,689,133.97
0.1
0.9
38,221,866.45
-25,959.31
38,351,027.42
-679,794.57
462,120,652,715.85
679,794.57
1.80
10
38,926,940.74
38,502,644.26
38,670,485.00
0.1
0.9
38,334,803.53
-18,648.97
38,195,907.14
731,033.60
534,410,121,001.22
731,033.60
1.88
11
37,671,232.85
38,419,503.12
38,645,386.81
0.1
0.9
38,193,619.43
-25,098.19
38,316,154.56
-644,921.71
415,924,005,823.14
644,921.71
1.71
12
38,926,940.74
38,470,246.88
38,627,872.82
0.1
0.9
38,312,620.95
-17,513.99
38,168,521.24
758,419.50
575,200,132,678.04
758,419.50
1.95
Jumlah
458,333,334.00
462,443,578.69
465,135,189.99
420,825,026.64
-299,067.92
382,230,851.76
2,015,724.08
5,044,399,644,272.37
7,064,814.58
18.37
a
b
0.9
38,211,187.30
-37,671.23
0.1
0.9
38,316,666.76
38,822,842.56
0.1
0.9
38,539,303.74
38,794,488.68
0.1
37,671,232.85
38,452,496.65
38,760,289.48
7
38,926,940.74
38,499,941.06
8
38,926,940.74
9
MSE
=
MAD =
MAPE = TUGAS AKHIR
Σ Et2 n
Σ |Et| n
Σ |PEt| n
5.044.399.644.272,37
=
10
=
=
7.064.814,58 10 18.37 10
= 504.439.964.427,24
= 706.481,46
= 1,84 % - 79 -
GALUH PRASASTI
• Tabel 4.19 Uji Verifikasi Peramalan Metode Double Moving Average S'
S"
a
b
Periode
Permintaan
Peramalan
Error (Et)
1
38,926,940.74
2
35,159,817.39
3
38,926,940.74
37,671,232.96
4
37,671,232.85
37,252,663.66
5
38,926,940.74
38,508,371.44
37,810,756.02
39,205,986.87
-1,395,230.85
6
37,671,232.85
38,089,802.15
37,950,279.08
38,229,325.21
7
38,926,940.74
38,508,371.44
38,368,848.34
8
38,926,940.74
38,508,371.44
9
37,671,232.85
10
-279,046.13
37,810,756.02
-139,523.17
19,466,714,966.85
139,523.17
0.37
38,647,894.54
-279,046.20
37,950,279.08
976,661.66
953,867,991,602.88
976,661.66
2.51
38,368,848.34
38,647,894.54
-279,046.20
38,368,848.34
558,092.40
311,467,121,976.94
558,092.40
1.43
38,508,371.44
38,508,371.44
38,508,371.44
0.00
38,368,848.34
-697,615.49
486,667,378,088.97
697,615.49
1.85
38,926,940.74
38,508,371.44
38,508,371.44
38,508,371.44
0.00
38,508,371.44
418,569.30
175,200,256,112.03
418,569.30
1.08
11
37,671,232.85
38,089,802.15
38,368,848.34
37,810,755.95
558,092.40
38,508,371.44
-837,138.59
700,801,024,448.11
837,138.59
2.22
12
38,926,940.74
38,508,371.44
38,368,848.34
38,647,894.54
-279,046.20
38,368,848.34
558,092.40
311,467,121,976.94
558,092.40
1.43
458,333,334.00
382,153,729.57
306,253,171.37
308,206,494.54
-1,953,323.17
267,884,323.02
837,138.49
2,958,937,609,172.71
4,185,693.01
10.90
Jumlah
MSE
=
MAD = MAPE =
TUGAS AKHIR
Σ Et2 n
Σ |Et| n
Σ |PEt| n
=
2.958.937.609.172,71 7
=
4.185.693,01 7
=
10,90 7
(Et)2
|Et|
|PEt|
= 42.270.537.270
= 597.956,14
= 1,56 %
- 80 -
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 81 -
Kelima metode peramalan dibandingkan dengan menggunakan metode pembobotan dengan menentukan nilai bobot terkecil untuk nilai kesalahan terkecil. Metode peramalan yang terpilih adalah yang mempunyai ranking terkecil. Tabel 4.20
PEMBOBOTAN
Metode MSE Verifikasi (milyar) 739,73 SMA
MAD (1000) 744,07
MAPE TOTAL Ranking (%) 0,45
Bobot
4
3
1
WMA
728,83
878,44
2,03
Bobot
3
4
4
SES
1.677,29
903,86
2,44
Bobot
5
5
5
DESB
504,44
706,48
1,84
Bobot
2
2
3
DMA
422,71
597,96
1,56
Bobot
1
1
2
8
3
11
4
15
5
7
2
4
1
Keterangan : SMA = Single Moving Average WMA = Weighted Moving Average SES
= Single Exponential Smoothing dari Browns
DESB = Double Exponential Smoothing dari Browns DMA = Double Moving Average
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 82 -
Dari tabel diatas terlihat bahwa Metode peramalan yang menduduki ranking pertama untuk nilai bobot terkecil yaitu Metode Double moving Average, sehingga metode inilah yang akan digunakan sebagai acuan peramalan permintaan untuk 12 periode yang akan datang.
4.5. Test Moving Range (Uji Validasi) Uji Validasi ini dilakukan untuk metode peramalan yang terpilih yaitu metode Double Moving Average. Yang berfungsi untuk mengetahui apakah data dari peramalan ada dalam batas kontrol atau tidak. Tabel dibawah ini adalah tabel perhitungan serta gambar grafik Uji Moving Range.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
Tabel 4.21 UJI MOVING RANGE Periode (t)
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
Error (Et)
MR
|MR|
1
38,926,940.74
2
35,159,817.39
3
38,926,940.74
4
37,671,232.85
5
38,926,940.74
6
37,671,232.85
37,810,756.02
-139,523.17
7
38,926,940.74
37,950,279.08
976,661.66
1,116,184.83
1,116,184.83
8
38,926,940.74
38,368,848.34
558,092.40
- 418,569.26
418,569.26
9
37,671,232.85
38,368,848.34
-697,615.49
-1,674,277.15
1,674,277.15
10
38,926,940.74
38,508,371.44
418,569.30
1,116,184.79
1,116,184.79
11
37,671,232.85
38,508,371.44
-837,138.59
-1,255,707.89
1,255,707.89
12
38,926,940.74
38,368,848.34
558,092.40
1,395,230.99
1,395,230.99
Jumlah
458,333,334.00
267,884,323.02
837,138.49
279,046.31
6,976,154.91
TUGAS AKHIR
- 83 -
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 84 -
Untuk menghitung nilai MR pada tabel di atas digunakan rumus sebagai berikut :
MR = |(Ft – Xt) – (Ft-1 – Xt-1)|
Contoh perhitungan untuk MR bulan Juli:
MR
= |(F7 – X7) – (F6 – X6)|
MR
= |(37,950,279.08– 38,926,940.74)
– (37,810,756.02–37,671,232.85)|
= 1,116,184.83
Mencari Moving Range Rata-rata :
MR
=
Σ |MR| N
=
6.976.154,91 6
= 1.162.692,49
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 85 -
Parameter-parameter dalam Test Out Of Control : 1.
= + 2,66 (MR)
UCL
= + 2,66 (374.128,62) = 995.182,13 2.
= - 2,66 (MR)
LCL
= - 2,66 (374.128,62) = - 995.182,13 3.
= ± 2/3 (2,66 MR ) = ± 1,77
Region A
(MR )
= ± 1,77 (374.128,62) = ± 662.207,66 4.
= ± 1/3 (2,66 MR ) = ± 0,89 (MR)
Region B
= ± 0,89 (374.128,62) = ± 332.974,47 5.
Region C
= Center Line = 0
6.
Variabel data yang diplotkan adalah :
Et
TUGAS AKHIR
=
Ft - Xt
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 86 -
Dengan diperolehnya nilai batas-batas untuk Uji Validasi, maka dapat digambarkan ke dalam bentuk grafik sebagai berikut :
PETA KENDALI MOVING AVERAGE 4,000,000.00 UCL = 3,092,762.02 3,000,000.00
A= 2,057,965.71
P en yim p an g an
2,000,000.00
B= 1,034,796.32
1,000,000.00
Error (Et)
0.00 -1,000,000.00
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
CL = 0 B= - 1,034,796.32
-2,000,000.00
A= - 2,057,965.71
-3,000,000.00
LCL = - 3,092,762.02 -4,000,000.00
Periode (Bulan)
Gambar 4.15 Peta Pengendalian Uji Validasi Metode Double Moving Average
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
- 87 -
Dari plot data diatas, dapat kita cek kevalidannya dengan table berikut :
Tabel 4.22 Pengecekan Kevalidan Hasil Uji Validasi
Item Pengecekan
Ya
Tidak
Ada data diluar batas kendali
√
Dari tiga titik berurutan, terdapat dua titik atau lebih di salah satu Region A
√
Dari lima titik berurutan, terdapat empat titik atau lebih di salah satu Region B
√
Ada delapan titik berurutan terletak di salah satu Region C
√
Dari item pengecekan terlihat bahwa semua syarat terpenuhi, sehingga hasil peramalan ini layak dan dapat digunakan sebagai input pada
proses
selanjutnya.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB V ANALISA
BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
5.1.
Analisa Peramalan Dalam penyusunan Tugas Akhir di Perum Jasa Tirta II ini dipilih salah
satu unit usaha yaitu Unit Usaha Air Baku. Data yang diambil adalah data permintaan dari salah satu konsumen dengan permintaan terbesar yaitu PAM DKI Jaya pada periode 2005 – 2007. Berdasarkan plot data menghasilkan grafik berbentuk Pola Horizontal. Sehingga dari hasil plot data ini dapat diperkirakan metode peramalan yang umum digunakan pada pola horizontal, yaitu :
• Single Moving Average • Weighted Moving Average • Single Exponential smoothing dari Browns • Double Exponential Smoothing dari Browns • Double Moving Average
TUGAS AKHIR
- 88 -
GALUH PRASASTI
BAB V ANALISA
- 89 -
5.1.1 Peramalan Single Moving average Untuk metode peramalan Single Moving Average menghasilkan peramalan untuk dua belas periode kedepan sama. Maka hasil periode ketiga belas dianggap sama (stabil) begitu juga untuk sebelas periode selanjutnya dianggap sama.
5.1.2 Peramalan Weighted Moving Average Peramalan permintaan dengan metode Weighted Moving Average menggunakan T=3 (WMA 3), hasil peramalan untuk periode ke 13 = 38.550.228. Dan untuk periode Ke 14, 15 sampai ke 24 mempunyai nilai sama yaitu = 38.550.228
5.1.3 Peramalan Single Exponential Smoothing dari Browns Dalam menggunakan metode Single Exponential Smoothing Browns, penentuan nilai parameter α dengan cara trial and error. Dalam laporan ini, nilai alpha sebesar 0,1 didapat dari pengujian besarnya kesalahan (error) dengan menggunakan MAPE terhadap alpha yang berbeda (0,1– 0,9). Sehingga didapat nilai error terkecil pada alpha 0,1. Metode peramalan Single Exponential
Smoothing Browns menghasilkan nilai peramalan yang sama untuk dua belas periode kedepan.
5.1.4 Peramalan Double Exponential Smoothing Browns Pada metode Double Exponential Smoothing Browns, peramalannya dipengaruhi oleh nilai alpha, penetapan nilainya dengan cara trial and error.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB V ANALISA
- 90 -
Dalam laporan ini, pengujian besarnya kesalahan (error) dengan menggunakan MAPE terhadap alpha yang berbeda (0,1– 0,9), didapat nilai error terkecil pada alpha 0,1. Karena pemulusan tunggal (S’t) pada periode satu tidak diketahui, kita dapat menggunakan nilai permintaan pertama (X1) sebagai pemulusan tunggal begitu juga sama dengan pemulusan ganda (S”t).
5.1.5 Peramalan Double Moving Average Hasil peramalan dua belas periode kedepan untuk metode Double Moving
Average dipengaruhi oleh “m” yaitu jumlah periode pengamatan. Dapat dipastikan nilainya semakin besar karena dipengaruhi oleh nilai “m” tersebut.
5.2.
Analisa Uji Verifikasi Peramalan ini menggunakan tiga ukuran kesalahan (Uji Verifikasi) yaitu :
• MSE (Mean Square Error) • MAD (Mean Absolute Deviation) • MAPE ( Mean Absolute Percentage Error)
Kelima metode peramalan dibandingkan dengan menggunakan metode
Pembobotan dengan menentukan nilai bobot terkecil untuk nilai kesalahan terkecil. Metode peramalan yang terpilih adalah yang mempunyai ranking terkecil.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB V ANALISA
- 91 -
Dari tabel Pembobotan di bawah ini terlihat bahwa metode peramalan yang menduduki ranking pertama untuk nilai bobot terkecil yaitu Metode Double
Moving Average. Sehingga metode tersebut sesuai untuk meramalkan permintaan di masa yang akan datang.
Tabel 5.1
PEMBOBOTAN
Metode MSE Verifikasi (milyar) 739,73 SMA
MAD (1000) 744,07
MAPE TOTAL Ranking (%) 0,45
Bobot
4
3
1
WMA
728,83
878,44
2,03
Bobot
3
4
4
SES
1.677,29
903,86
2,44
Bobot
5
5
5
DESB
504,44
706,48
1,84
Bobot
2
2
3
DMA
422,71
597,96
1,56
Bobot
1
1
2
TUGAS AKHIR
8
3
11
4
15
5
7
2
4
1
GALUH PRASASTI
BAB V ANALISA
5.3.
- 92 -
Analisa Test Moving Range Uji Moving Range ini dilakukan untuk mengetahui apakah data peramalan
yang ada, dalam batas kontrol atau tidak. Dan setelah dilakukan Uji Moving
Range di dapat semua hasil peramalan dalam batas kontrol sehingga hasil yang diramalkan akan berada dalam batas kontrol / kendali, sehingga data peramalan ini dapat digunakan untuk proses perhitungan selanjutnya.
Untuk Grafik Uji Moving Rangenya adalah seperti di bawah ini :
PETA KENDALI MOVING AVERAGE 4,000,000.00 UCL = 3,092,762.02 3,000,000.00
A= 2,057,965.71
P e n y im p a n g a n
2,000,000.00
B= 1,034,796.32
1,000,000.00
Error (Et)
0.00 -1,000,000.00
Periode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
CL = 0 B= - 1,034,796.32
-2,000,000.00
A= - 2,057,965.71
-3,000,000.00
LCL = - 3,092,762.02 -4,000,000.00
Periode (Bulan)
Gambar 5.1 Peta Kendali Moving Range
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB VI KESIMPULAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari perhitungan dan pengolahan data
serta analisa dan pembahasan tentang Peramalan Permintaan Air Baku pada Perum Jasa Tirta II adalah sebagai berikut: 1. Hal yang penting yang harus diperhatikan dalam peramalan produksi adalah peramalan permintan harus akurat dan terpercaya. Oleh karena itu dibutuhkan metode-metode tertentu yang akan membawa kita kepada peramalan yang lebih baik. Metode peramalan adalah teknik untuk meramalkan masa yang akan datang secara ilmiah. Dengan metode peramalan ini akan memberikan hasil yang lebih baik daripada menggunakan peramalan coba-coba.
2. Dengan melihat plot data yang dihasilkan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kecenderungan data yang diperoleh pada tahun
TUGAS AKHIR
- 93 -
GALUH PRASASTI
BAB VI KESIMPULAN
- 94 -
2005 – 2007, ternyata mempunyai pola data horizontal. Kemudian dilakukan peramalan dengan menggunakan metode yang sesuai untuk pola data horizontal, yaitu Single Moving Average, Weighted Moving
average, Single Exponential Smoothing dari Browns, Double Exponential Browns dan Double Moving Average.
3. Hasil yang diperoleh dari kelima metode peramalan tersebut dibandingkan, ternyata metode Double Moving Average mendapatkan rangking
terkecil
dalam
pembobotan
penghitungan
kesalahan
peramalan terkecil. Dengan MAPE yaitu 1,6%. Yang berarti bahwa dari data peramalan tersebut mempunyai penyimpangan sebesar 1,6 % dari data yang sebenarnya. 4. Hasil peramalan yang diperoleh langsung menjadi input perencanaan penyediaan air baku pada Perum Jasa Tirta II
6.2.
Saran Saran yang penyusun coba kemukakan untuk perusahaan adalah : 1. Untuk memprediksi permintaaan air baku periode mendatang dapat digunakan Double Moving Average sebagai metode peramalan. 2. Peramalan dapat digunakan untuk keseluruhan permintaan air baku.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
BAB VI KESIMPULAN
- 95 -
3. Bagi yang akan menggunakan laporan ini disarankan agar diadakan penelitian lanjutan dengan menggunakan metode peramalan yang lainnya sebagai pembanding.
Semoga saran-saran yang diberikan dapat menjadi masukan atau pemikiran bagi perusahaan dalam menentukan keputusan-keputusan dalam kegiatan perusahaan, yang mana tujuannya untuk meningkatkan produktifitas perusahaan.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
DAFTAR PUSTAKA
- 96 -
DAFTAR PUSTAKA
1.
Arman Hakim Nasution. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Institut Teknologi Sepuluh November. Surabaya : 2003.
2.
Gasperz, Vincent. Production Planning and Inventory Control. Gramedia. Jakarta: 1998.
3.
Heizer, Jay. Operations Management. Salemba 4. Jakarta: 2006.
4.
Makridakis, Spyros, Metode dan Aplikasi Peramalan. Erlangga. Jakarta: 1995.
5.
Manajemen Produksi. Oleh Laboratotium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri ITB. Bandung.
6.
Panduan Modul program Studi Teknik Industri, mata kuliah Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
7.
Teguh Baroto. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia. Jakarta : 2002.
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 97 -
Sumber Air Baku dialirkan dari Waduk Jatiluhur – Purwakarta
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 98 -
Contoh Pipa Pendistribusian Air Baku dari PJT II ke PAM DKI JAYA
Contoh Pipa Yang Berada di Lokasi Pejompongan
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 99 -
Box Panel Sensor Flow meter, yang berfungsi untuk membaca debit air
Bagian dalam Box Panel TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 100 -
Display Pembacaan Debit Air
Bagian Dalam Display Pembacaan Debit Air TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 101 -
Sensor Flowmeter
Gate Valve, berfungsi sebagai penutup pipa apabila pipa dalam kondisi perbaikan TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 102 -
Drum Screene (Saringan Sampah)
Salah satu dari 4 Mesin Pompa
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 103 -
Panel-panel pengaturan Mesin Pompa
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 104 -
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 105 -
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 106 -
Data Rata-rata Permintaan Air baku PAM DKI Jaya Periode 2005 – 2007
TUGAS AKHIR
Periode
Permintaan (m3)
1
38,926,940.74
2
35,159,817.39
3
38,926,940.74
4
37,671,232.85
5
38,926,940.74
6
37,671,232.85
7
38,926,940.74
8
38,926,940.74
9
37,671,232.85
10
38,926,940.74
11
37,671,232.85
12
38,926,940.74
Jumlah
458,333,334.00
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 107 -
PERHITUNGAN PERAMALAN METODE TIME SERIES
1. Metode Peramalan Single Moving Average (T = 3) F1 = F2 = F3 = -
F4 = Σ(X1 + X2 + X3)/3 = (38.926.940,74 + 35.159.817,39 + 38.926.940,74)/3 = 37.671.232,96
F5 = Σ(X2 + X3 + X4)/3 = (35.159.817,39 + 38.926.940,74 + 37.671.232,85)/3 = 37.252.663,66
F6 = Σ(X3 + X4 + X5)/3 = (38.926.940,74 + 37.671.232,85 + 38.926.940,74)/3 = 38.508.371,44
F7 = Σ(X4 + X5 + X6)/3 = (37.671.232,85 + 38.926.940,74 + 37.671.232,85)/3 = 38.089.802,15
F8 = Σ(X5 + X6 + X7)/3 = (38.926.940,74 + 37.671.232,85 + 38.926.940,74)/3 = 38.508.371,44 TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 108 -
F9 = Σ(X6 + X7 + X8)/3 = (37.671.232,85 + 38.926.940,74 + 38.926.940,74)/3 = 38.508.371,44
F10 = Σ(X7+ X8 + X9)/3 = (38.926.940,74 + 38.926.940,74 + 37.671.232,85)/3 = 38.508.371,44
F11 = Σ(X8 + X9 + X10)/3 = (38.926.940,74 + 37.671.232,85 + 38.926.940,74)/3 = 38.508.371,44
F12 = Σ(X9 + X10 + X11)/3 = (37.671.232,85 + 38.926.940,74 + 37.671.232,85)/3 = 38.089.802,15
F13 = Σ(X10 + X11 + X12)/3 = (38.926.940,74 + 37.671.232,85 + 38.926.940,74)/3 = 38.508.371,44
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 109 -
2. Metode Weighted Moving Average (T = 3) F4 = Σ (W1X3 + W2 X2 + W3 X1) = (0,5X38.926.940,74) + (0,3X35.159.817,39) + (0,2X38.926.940,74) = 37.796.803,74 F5 = Σ (W1X4 + W2 X3 + W3 X2) = (0,5X37.671.232,85)+ (0,3X38.926.940,74) + (0,2X35.159.817,39) = 37.545.663,13
F6 = Σ (W1X5 + W2 X4 + W3 X3) = (0,5X38.926.940,74) + (0,3X37.671.232,85) + (0,2X38.926.940,74) = 38.550.228,37
F7 = Σ (W1X6 + W2 X5 + W3 X4) = (0,5X37.671.232,85) + (0,3X38.926.940,74) + (0,2X37.671.232,85) = 38.047.945,22
F8 = Σ (W1X7 + W2 X6 + W3 X5) = (0,5X38.926.940,74) + (0,3X37.671.232,85) + (0,2X38.926.940,74) = 38.550.228,37
F9 = Σ (W1X8 + W2 X7 + W3 X6) = (0,5X38.926.940,74) + (0,3X38.926.940,74) + (0,2X37.671.232,85) = 38.675.799,16 F10 = Σ (W1X9 + W2 X8 + W3 X7) = (0,5X37.671.232,85) + (0,3X38.926.940,74) + (0,2X38.926.940,74) = 38.299.086,80
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN A
- 110 -
F11 = Σ (W1X10 + W2 X9 + W3 X8) = (0,5X38.926.940,74) + (0,3X37.671.232,85) + (0,2X38.926.940,74) = 38.550.228,37
F12 = Σ (W1X11 + W2 X10 + W3 X9) = (0,5X37.671.232,85) + (0,3X38.926.940,74) + (0,2X37.671.232,85) = 38.047.945,22
F13 = Σ (W1X12 + W2 X11 + W3 X10) = (0,5X38.926.940,74) + (0,3X37.671.232,85) + (0,2X38.926.940,74) = 38.550.228,38
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
3.
Metode Single Exponential Smoothing dari Browns •
Perhitungan ukuran kesalahan untuk mencari MAPE terkecil, pada peramalan Metode Single Exponential Smoothing Browns dengan Alpha 0,1 – 0,9
Alpha 0,1 (PEt)
|PEt|
-10.71
10.71
141,912,183,341.15
0.97
0.97
-916,666.79
840,278,001,138.91
-2.43
2.43
0.1
430,707.78
185,509,192,054.02
1.11
1.11
38,539,303.74
0.1
-868,070.89
753,547,066,046.23
-2.30
2.30
38,926,940.74
38,452,496.65
0.1
474,444.09
225,097,195,564.05
1.22
1.22
8
38,926,940.74
38,499,941.06
0.1
426,999.68
182,328,728,406.88
1.10
1.10
9
37,671,232.85
38,542,641.03
0.1
-871,408.18
759,352,209,587.20
-2.31
2.31
10
38,926,940.74
38,455,500.21
0.1
471,440.53
222,256,174,646.59
1.21
1.21
11
37,671,232.85
38,502,644.26
0.1
-831,411.41
691,244,935,571.69
-2.21
2.21
12
38,926,940.74
38,419,503.12
0.1
507,437.62
257,492,937,616.74
1.30
1.30
Jumlah
458,333,334.00
423,973,331.80
-4,566,938.57 18,450,236,958,088.70
-13.07
26.87
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
α
1
38,926,940.74
38,926,940.74
0.1
2
35,159,817.39
38,926,940.74
0.1
3
38,926,940.74
38,550,228.41
0.1
376,712.34
4
37,671,232.85
38,587,899.64
0.1
5
38,926,940.74
38,496,232.96
6
37,671,232.85
7
Periode (t)
Error (Et)
(Et)2
-3,767,123.35 14,191,218,334,115.20
MAPE (%) = 26.87/11 = 2.44
TUGAS AKHIR
- 111 -
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha 0,2 (PEt)
|PEt|
-10.71
10.71
567,648,733,364.61
1.94
1.94
-652,968.15
426,367,410,138.17
-1.73
1.73
0.2
733,333.37
537,777,826,862.23
1.88
1.88
38,340,274.05
0.2
-669,041.20
447,616,122,694.43
-1.78
1.78
38,926,940.74
38,206,465.81
0.2
720,474.93
519,084,128,724.01
1.85
1.85
8
38,926,940.74
38,350,560.79
0.2
576,379.95
332,213,842,383.37
1.48
1.48
9
37,671,232.85
38,465,836.78
0.2
-794,603.93
631,395,410,400.59
-2.11
2.11
10
38,926,940.74
38,306,916.00
0.2
620,024.74
384,430,682,637.84
1.59
1.59
11
37,671,232.85
38,430,920.95
0.2
-759,688.10
577,126,001,904.70
-2.02
2.02
12
38,926,940.74
38,278,983.33
0.2
647,957.41
419,848,810,207.47
1.66
1.66
Jumlah
458,333,334.00
460,925,163.63
-2,591,829.66
6,717,580,963,319.28
-0.57
28.75
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
α
1
38,926,940.74
38,926,940.74
0.2
2
35,159,817.39
38,926,940.74
0.2
3
38,926,940.74
38,173,516.07
0.2
753,424.67
4
37,671,232.85
38,324,201.00
0.2
5
38,926,940.74
38,193,607.37
6
37,671,232.85
7
Periode (t)
Error (Et)
(Et)2
-3,767,123.35 14,191,218,334,115.20
MAPE (%) = 28.75/11 = 2.61
TUGAS AKHIR
- 112 -
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha 0,3 Error (Et)
(Et)2
(PEt)
|PEt|
0.3
-3,767,123.35
14,191,218,334,115.20
-10.71
10.71
37,796,803.74
0.3
1,130,137.01
1,277,209,650,070.38
2.90
2.9
37,671,232.85
38,135,844.84
0.3
-464,611.99
215,864,297,999.48
-1.23
1.23
5
38,926,940.74
37,996,461.24
0.3
930,479.50
865,792,098,896.72
2.39
2.39
6
37,671,232.85
38,275,605.09
0.3
-604,372.24
365,265,804,947.99
-1.60
1.6
7
38,926,940.74
38,094,293.42
0.3
832,647.32
693,301,562,384.98
2.14
2.14
8
38,926,940.74
38,344,087.61
0.3
582,853.13
339,717,765,568.64
1.50
1.5
9
37,671,232.85
38,518,943.55
0.3
-847,710.70
718,613,434,882.21
-2.25
2.25
10
38,926,940.74
38,264,630.34
0.3
662,310.40
438,655,063,767.25
1.70
1.7
11
37,671,232.85
38,463,323.46
0.3
-792,090.61
627,407,536,275.95
-2.10
2.1
12
38,926,940.74
38,225,696.28
0.3
701,244.46
491,743,795,756.69
1.80
1.8
Jumlah
458,333,334.00
421,042,630.31
-1,636,237.08
20,224,789,344,665.50
-5.47
30.32
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
α
1
38,926,940.74
38,926,940.74
0.3
2
35,159,817.39
38,926,940.74
3
38,926,940.74
4
Periode (t)
MAPE (%) = 30.32 /11 = 2.76
TUGAS AKHIR
- 113 -
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha 0,4 Error (Et)
(Et)2
(PEt)
|PEt|
0.4
-3,767,123.35
14,191,218,334,115.20
-10.71
10.71
37,420,091.40
0.4
1,506,849.34
2,270,594,933,458.45
3.87
3.87
37,671,232.85
38,022,831.14
0.4
-351,598.29
123,621,354,718.14
-0.93
0.93
5
38,926,940.74
37,882,191.82
0.4
1,044,748.92
1,091,500,302,497.98
2.68
2.68
6
37,671,232.85
38,300,091.39
0.4
-628,858.54
395,463,062,022.90
-1.67
1.67
7
38,926,940.74
38,048,547.97
0.4
878,392.77
771,573,852,457.37
2.26
2.26
8
38,926,940.74
38,399,905.08
0.4
527,035.66
277,766,586,884.66
1.35
1.35
9
37,671,232.85
38,610,719.34
0.4
-939,486.49
882,634,872,437.27
-2.49
2.49
10
38,926,940.74
38,234,924.75
0.4
692,015.99
478,886,135,385.44
1.78
1.78
11
37,671,232.85
38,511,731.14
0.4
-840,498.29
706,437,381,957.24
-2.23
2.23
12
38,926,940.74
38,175,531.83
0.4
751,408.91
564,615,355,576.82
1.93
1.93
Jumlah
458,333,334.00
459,460,447.34
-1,127,113.37
21,754,312,171,511.50
-4.17
31.90
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
α
1
38,926,940.74
38,926,940.74
0.4
2
35,159,817.39
38,926,940.74
3
38,926,940.74
4
Periode (t)
MAPE (%) = 31.90/11 = 2.90
TUGAS AKHIR
- 114 -
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha 0,5 Periode (t)
Permintaan (Xt)
Peramalan (F)
α
Error (Et)
(Et)2
(PEt)
|PEt|
1
38,926,940.74
0.5
2
35,159,817.39
38,926,940.74
0.5
-3,767,123.35
14,191,218,334,115.20
-10.71
10.71
3
38,926,940.74
35,159,817.89
0.5
3,767,122.85
14,191,214,566,992.10
9.68
9.68
4
37,671,232.85
38,926,941.24
0.5
-1,255,708.39
1,576,803,560,716.39
-3.33
3.33
5
38,926,940.74
37,671,233.35
0.5
1,255,707.39
1,576,801,049,300.61
3.23
3.23
6
37,671,232.85
38,926,941.24
0.5
-1,255,708.39
1,576,803,560,716.39
-3.33
3.33
7
38,926,940.74
37,671,233.35
0.5
1,255,707.39
1,576,801,049,300.61
3.23
3.23
8
38,926,940.74
38,926,941.24
0.5
-0.50
0.25
0.00
0
9
37,671,232.85
38,926,941.24
0.5
-1,255,708.39
1,576,803,560,716.39
-3.33
3.33
10
38,926,940.74
37,671,233.35
0.5
1,255,707.39
1,576,801,049,300.61
3.23
3.23
11
37,671,232.85
38,926,941.24
0.5
-1,255,708.39
1,576,803,560,716.39
-3.33
3.33
12
38,926,940.74
37,671,233.35
0.5
1,255,707.39
1,576,801,049,300.61
3.23
3.23
Jumlah
458,333,334.00
419,406,398.23
-5.00
40,996,851,341,175.60
-1.47
46.63
MAPE (%) = 46.63/11 = 4.24
TUGAS AKHIR
- 115 -
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha 0,6 Error (Et)
(Et)2
(PEt)
|PEt|
0.6
-3,767,123.35
14,191,218,334,115.20
-10.71
10.71
36,666,666.73
0.6
2,260,274.01
5,108,838,600,281.47
5.81
5.81
37,671,232.85
38,022,831.14
0.6
-351,598.29
123,621,354,718.14
-0.93
0.93
5
38,926,940.74
37,811,872.16
0.6
1,115,068.58
1,243,377,928,290.61
2.86
2.86
6
37,671,232.85
38,480,913.31
0.6
-809,680.46
655,582,446,917.17
-2.15
2.15
7
38,926,940.74
37,995,105.03
0.6
931,835.71
868,317,783,155.43
2.39
2.39
8
38,926,940.74
38,554,206.46
0.6
372,734.28
138,930,845,304.87
0.96
0.96
9
37,671,232.85
38,777,847.03
0.6
-1,106,614.18
1,224,594,936,791.92
-2.94
2.94
10
38,926,940.74
38,113,878.52
0.6
813,062.22
661,070,172,274.40
2.09
2.09
11
37,671,232.85
38,601,715.85
0.6
-930,483.00
865,798,617,613.77
-2.47
2.47
12
38,926,940.74
38,043,426.05
0.6
883,514.69
780,598,205,803.21
2.27
2.27
Jumlah
458,333,334.00
458,922,343.76
-589,009.79
25,861,949,225,266.20
-2.82
35.58
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
α
1
38,926,940.74
38,926,940.74
0.6
2
35,159,817.39
38,926,940.74
3
38,926,940.74
4
Periode (t)
MAPE (%) = 35.58/11 = 3.24
TUGAS AKHIR
- 116 -
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha 0,7 Periode (t)
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
α
Error (Et)
(Et)2
(PEt)
|PEt|
1
38,926,940.74
0.7
2
35,159,817.39
38,926,940.74
0.7
-3,767,123.35
14,191,218,334,115.20
-10.71
10.71
3
38,926,940.74
36,289,954.40
0.7
2,636,986.35
6,953,696,983,716.45
6.77
6.77
4
37,671,232.85
38,135,844.84
0.7
-464,611.99
215,864,297,999.48
-1.23
1.23
5
38,926,940.74
37,810,616.45
0.7
1,116,324.29
1,246,179,929,486.23
2.87
2.87
6
37,671,232.85
38,592,043.45
0.7
-920,810.60
847,892,164,359.65
-2.44
2.44
7
38,926,940.74
37,947,476.03
0.7
979,464.71
959,351,117,086.37
2.52
2.52
8
38,926,940.74
38,633,101.33
0.7
293,839.41
86,341,600,537.77
0.75
0.75
9
37,671,232.85
38,838,788.92
0.7
-1,167,556.07
1,363,187,167,599.46
-3.10
3.10
10
38,926,940.74
38,021,499.67
0.7
905,441.07
819,823,531,524.41
2.33
2.33
11
37,671,232.85
38,655,308.42
0.7
-984,075.57
968,404,725,410.85
-2.61
2.61
12
38,926,940.74
37,966,455.52
0.7
960,485.22
922,531,856,520.67
2.47
2.47
Jumlah
458,333,334.00
419,818,029.75
-411,636.52
28,574,491,708,356.60
-2.40
37.80
MAPE (%) = 37.80/11 = 3.44
TUGAS AKHIR
- 117 -
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha 0,8 (PEt)
|PEt|
14,191,218,334,115.20
-10.71
10.71
3,013,698.68
9,082,379,733,833.74
7.74
7.74
0.8
-652,968.15
426,367,410,138.17
-1.73
1.73
37,801,826.48
0.8
1,125,114.26
1,265,882,096,255.16
2.89
2.89
37,671,232.85
38,701,917.89
0.8
-1,030,685.04
1,062,311,647,886.89
-2.74
2.74
7
38,926,940.74
37,877,369.86
0.8
1,049,570.88
1,101,599,037,114.74
2.70
2.7
8
38,926,940.74
38,717,026.56
0.8
209,914.18
44,063,961,484.59
0.54
0.54
9
37,671,232.85
38,884,957.90
0.8
-1,213,725.05
1,473,128,508,419.33
-3.22
3.22
10
38,926,940.74
37,913,977.86
0.8
1,012,962.88
1,026,093,794,351.38
2.60
2.60
11
37,671,232.85
38,724,348.16
0.8
-1,053,115.31
1,109,051,864,977.74
-2.80
2.80
12
38,926,940.74
37,881,855.91
0.8
1,045,084.83
1,092,202,295,964.97
2.68
2.68
Jumlah
458,333,334.00
458,594,605.18
-261,271.21
31,874,298,684,541.90
-2.05
40.35
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
α
1
38,926,940.74
38,926,940.74
0.8
2
35,159,817.39
38,926,940.74
0.8
-3,767,123.35
3
38,926,940.74
35,913,242.06
0.8
4
37,671,232.85
38,324,201.00
5
38,926,940.74
6
Periode (t)
Error (Et)
(Et)2
MAPE (%) = 40.35/11 = 3.67
TUGAS AKHIR
- 118 -
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha 0,9 Periode (t)
Permintaan (Xt)
Peramalan (Ft)
α
Error (Et)
(Et)2
(PEt)
|PEt|
1
38,926,940.74
2
35,159,817.39
38,926,940.74
0.9
-3,767,123.35
14,191,218,334,115.20
-10.71
10.71
3
38,926,940.74
35,536,529.73
0.9
3,390,411.02
11,494,886,850,633.30
8.71
8.71
4
37,671,232.85
38,587,899.64
0.9
-916,666.79
840,278,001,138.91
-2.43
2.43
5
38,926,940.74
37,762,899.53
0.9
1,164,041.21
1,354,991,941,255.55
2.99
2.99
6
37,671,232.85
38,810,536.62
0.9
-1,139,303.77
1,298,013,077,795.57
-3.02
3.02
7
38,926,940.74
37,785,163.23
0.9
1,141,777.51
1,303,655,889,447.09
2.93
2.93
8
38,926,940.74
38,812,762.99
0.9
114,177.75
13,036,558,894.47
0.29
0.29
9
37,671,232.85
38,915,522.96
0.9
-1,244,290.11
1,548,257,889,960.43
-3.30
3.3
10
38,926,940.74
37,795,661.86
0.9
1,131,278.88
1,279,791,900,969.89
2.91
2.91
11
37,671,232.85
38,813,812.85
0.9
-1,142,580.00
1,305,489,061,310.10
-3.03
3.03
12
38,926,940.74
37,785,490.85
0.9
1,141,449.89
1,302,907,850,890.49
2.93
2.93
458,333,334.00
419,533,221.00
-126,827.77
35,932,527,356,411.10
-1.74
43.25
Jumlah
0.9
MAPE (%) = 43.25 /11 = 3.93
TUGAS AKHIR
- 119 -
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
•
- 120 -
Hasil perhitungan ukuran kesalahan (MAPE) terkecil pada Metode Single
Exponential Smoothing dari Browns
•
Alpha
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
MAPE (%)
2,44 2,61
2,76
2,90
4,24
3,24
3,44
3,67
3,93
dari
Browns
Perhitungan
Peramalan
Single
Exponential
Smoothing
menggunakan hasil perhitungan ukuran kesalahan (MAPE) terkecil .
Inisialisasi F1 = X1 = 38.926.940,74 dengan α = 0,1
F1+1
= F2 = F1 + α(X1 – F1) = 38.926.940,74 + 0,1 (38.926.940,74 – 38.926.940,74) = 38.926.940,74
F2+1
= F3 = F2 + α(X2 – F2) = 38.926.940,74 + 0,1 (35.159.817,39 – 38.926.940,74) = 38.550.228,41
F3+1
= F4 = F3 + α(X3 – F3) = 38.550.228,41 + 0,1 (38.926.940,74 – 38.550.228,41) = 38.587.899,64
F4+1
= F5 = F4 + α(X4 – F4)
= 38.587.899,64 + 0,1 ( 37.671.232,85 – 38.587.899,64) = 38.496.232,96
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
F5+1
- 121 -
= F6 = F5 + α(X5 – F5)
= 38.496.232,96 + 0,1 (38.926.940,74 – 38.496.232,96) = 38.539.303,74
F6+1
= F7 = F6 + α(X6 – F6) = 38.539.303,74 + 0,1 (37.671.232,85 – 38.539.303,74) = 38.452.496,65
F7+1
= F8 = F7 + α(X7 – F7) = 38.452.496,65 + 0,1 (38.926.940,74 – 38.452.496,65) = 38.499.941,06
F8+1
= F9 = F8 + α(X8 – F8) = 38.499.941,06 + 0,1 (38.926.940,74 – 38.499.941,06) = 38.542.641,03
F9+1
= F10 = F9 + α(X9 – F9) = 38.542.641,03 + 0,1 (37.671.232,85 – 38.542.641,03) = 38.455.500,21
F10+1 = F11 = F10 + α(X10 – F10) = 38.455.500,21 + 0,1 (38.926.940,74 – 38.455.500,21) = 38.502.644,26
F11+1 = F12 = F11 + α(X11 – F11) = 38.502.644,26 + 0,1 (37.671.232,85 – 38.502.644,26) = 38.419.503,12
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
- 122 -
F12+1 = F13 = F12 + α(X12 – F12) = 38.419.503,12 + 0,1 (38.926.940,74 – 38.419.503,12) = 38.470.246,88
TUGAS AKHIR
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
4.
Metode Double Exponential Smoothing dari Browns •
Perhitungan ukuran kesalahan untuk mencari MAPE terkecil, pada peramalan Metode Double Exponential Smoothing Browns dengan Alpha 0,1 – 0,9
Alpha = 0.1 Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
Peramalan (Ft)
Error (Et)
(Et)2
|Et||
|PEt||
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.1
0.9
2
35,159,817.39
38,550,228.41
38,889,269.51
0.1
3
38,926,940.74
38,587,899.64
38,859,132.52
-30,136.99
38,173,516.07
753,424.67
567,648,733,364.60
753,424.67
1.94
4
37,671,232.85
38,496,232.96
38,169,623.36
-36,289.96
38,286,529.77
-615,296.92
378,590,300,376.80
615,296.92
1.63
5
38,926,940.74
0.9
38,284,118.79
-28,353.88
38,133,333.40
793,607.34
629,812,610,736.73
793,607.34
2.04
6
0.1
0.9
38,144,703.82
-34,199.20
38,255,764.91
-584,532.06
341,677,731,126.05
584,532.06
1.55
38,734,254.64
0.1
0.9
38,265,627.48
-26,034.84
38,110,504.62
816,436.12
666,567,943,365.42
816,436.12
2.10
38,542,641.03
38,715,093.27
0.1
0.9
38,370,188.78
-19,161.36
38,239,592.64
687,348.10
472,447,413,084.53
687,348.10
1.77
37,671,232.85
38,455,500.21
38,689,133.97
0.1
0.9
38,221,866.45
-25,959.31
38,351,027.42
-679,794.57
462,120,652,715.85
679,794.57
1.80
10
38,926,940.74
38,502,644.26
38,670,485.00
0.1
0.9
38,334,803.53
-18,648.97
38,195,907.14
731,033.60
534,410,121,001.22
731,033.60
1.88
11
37,671,232.85
38,419,503.12
38,645,386.81
0.1
0.9
38,193,619.43
-25,098.19
38,316,154.56
-644,921.71
415,924,005,823.14
644,921.71
1.71
12
38,926,940.74
38,470,246.88
38,627,872.82
0.1
0.9
38,312,620.95
-17,513.99
38,168,521.24
758,419.50
575,200,132,678.04
758,419.50
1.95
Jumlah
458,333,334.00
462,443,578.69
465,135,189.99
420,825,026.64
-299,067.92
382,230,851.76
2,015,724.08
5,044,399,644,272.37
7,064,814.58
18.37
a
b
0.9
38,211,187.30
-37,671.23
0.1
0.9
38,316,666.76
38,822,842.56
0.1
0.9
38,539,303.74
38,794,488.68
0.1
37,671,232.85
38,452,496.65
38,760,289.48
7
38,926,940.74
38,499,941.06
8
38,926,940.74
9
MAPE (%)
TUGAS AKHIR
- 123 -
= 18.37 / 10 = 1.84
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha = 0.2 Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
Peramalan (Ft)
Error (Et)
(Et)2
|Et||
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.2
0.8
2
35,159,817.39
38,173,516.07
38,776,255.81
0.2
0.8
37,570,776.33
-150,684.93
3
38,926,940.74
38,324,201.00
38,685,844.85
0.2
0.8
37,962,557.16
-90,410.96
37,420,091.40
1,506,849.34
2,270,594,933,458.42
1,506,849.34
3.87
4
37,671,232.85
38,193,607.37
38,587,397.35
0.2
0.8
37,799,817.40
-98,447.49
37,872,146.20
-200,913.35
40,366,175,011.88
200,913.35
0.53
5
38,926,940.74
38,340,274.05
38,537,972.69
0.2
0.8
38,142,575.40
-49,424.66
37,701,369.90
1,225,570.84
1,502,023,881,897.39
1,225,570.84
3.15
6
37,671,232.85
38,206,465.81
38,471,671.31
0.2
0.8
37,941,260.30
-66,301.38
38,093,150.74
-421,917.89
178,014,707,589.72
421,917.89
1.12
7
38,926,940.74
38,350,560.79
38,447,449.21
0.2
0.8
38,253,672.38
-24,222.10
37,874,958.92
1,051,981.82
1,106,665,740,588.74
1,051,981.82
2.70
8
38,926,940.74
38,465,836.78
38,451,126.72
0.2
0.8
38,480,546.84
3,677.51
38,229,450.27
697,490.47
486,492,950,187.71
697,490.47
1.79
9
37,671,232.85
38,306,916.00
38,422,284.58
0.2
0.8
38,191,547.41
-28,842.15
38,484,224.36
-812,991.51
660,955,189,519.08
812,991.51
2.16
10
38,926,940.74
38,430,920.95
38,424,011.85
0.2
0.8
38,437,830.04
1,727.27
38,162,705.27
764,235.47
584,055,855,849.61
764,235.47
1.96
11
37,671,232.85
38,278,983.33
38,395,006.15
0.2
0.8
38,162,960.51
-29,005.71
38,439,557.31
-768,324.46
590,322,478,200.08
768,324.46
2.04
12
38,926,940.74
38,408,574.81
38,397,719.88
0.2
0.8
38,419,429.74
2,713.73
38,133,954.80
792,985.94
628,826,700,716.21
792,985.94
2.04
Jumlah
458,333,334.00
460,406,797.69
462,523,681.14
419,362,973.51
-529,220.86
380,411,609.18
3,834,966.66
8,048,318,613,018.85
8,243,261.08
21.36
a
b
MAPE (%)
TUGAS AKHIR
- 124 -
|PEt||
= 21.36 /10 = 2.14
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha = 0.3 Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.3
0.7
2
35,159,817.39
37,796,803.74
38,587,899.64
0.3
3
38,926,940.74
38,135,844.84
38,452,283.20
4
37,671,232.85
37,996,461.24
5
38,926,940.74
6
(Et)2
|Et||
|PEt||
2,260,274.01
5,108,838,600,281.47
2,260,274.01
5.81
37,683,790.03
-12,557.18
157,682,882.57
12,557.18
0.03
-11,979.46
37,540,639.28
1,386,301.46
1,921,831,729,125.80
1,386,301.46
3.56
37,947,808.80
-62,779.12
38,235,673.57
-564,440.72
318,593,326,478.79
564,440.72
1.50
0.7
38,416,404.32
30,992.87
37,885,029.68
1,041,911.06
1,085,578,652,913.93
1,041,911.06
2.68
0.3
0.7
38,691,964.40
74,151.79
38,447,397.20
479,543.54
229,962,010,711.90
479,543.54
1.23
38,321,534.99
0.3
0.7
38,207,725.69
-24,387.71
38,766,116.20
-1,094,883.35
1,198,769,542,828.34
1,094,883.35
2.91
38,463,323.46
38,364,071.53
0.3
0.7
38,562,575.39
42,536.54
38,183,337.98
743,602.76
552,945,061,753.49
743,602.76
1.91
37,671,232.85
38,225,696.28
38,322,558.96
0.3
0.7
38,128,833.60
-41,512.58
38,605,111.93
-933,879.08
872,130,133,976.01
933,879.08
2.48
12
38,926,940.74
38,436,069.62
38,356,612.15
0.3
0.7
38,515,527.08
34,053.20
38,087,321.02
839,619.72
704,961,271,068.35
839,619.72
2.16
Jumlah
458,333,334.00
459,478,699.92
460,809,466.62
419,220,992.49
-570,328.59
380,101,083.62
4,054,736.31
11,993,768,012,020.60
9,357,012.88
24.26
a
b
Peramalan (Ft)
0.7
37,005,707.83
-339,041.10
0.3
0.7
37,819,406.48
-135,616.44
36,666,666.73
38,315,536.61
0.3
0.7
37,677,385.87
-136,746.59
38,275,605.09
38,303,557.15
0.3
0.7
38,247,653.03
37,671,232.85
38,094,293.42
38,240,778.03
0.3
0.7
7
38,926,940.74
38,344,087.61
38,271,770.91
0.3
8
38,926,940.74
38,518,943.55
38,345,922.70
9
37,671,232.85
38,264,630.34
10
38,926,940.74
11
Error (Et)
MAPE (%)
TUGAS AKHIR
- 125 -
= 24.26 /10 = 2.43
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha = 0.4 Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
Peramalan (Ft)
Error (Et)
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.4
0.6
2
35,159,817.39
37,420,091.40
38,324,201.00
0.4
0.6
36,515,981.80
-602,739.74
3
38,926,940.74
38,022,831.14
38,203,653.06
0.4
0.6
37,842,009.22
-120,547.95
35,913,242.06
4
37,671,232.85
37,882,191.82
38,075,068.56
0.4
0.6
37,689,315.08
-128,584.49
5
38,926,940.74
38,300,091.39
38,165,077.69
0.4
0.6
38,435,105.08
6
37,671,232.85
38,048,547.97
38,118,465.81
0.4
0.6
7
38,926,940.74
38,399,905.08
38,231,041.52
0.4
8
38,926,940.74
38,610,719.34
38,382,912.65
9
37,671,232.85
38,234,924.75
10
38,926,940.74
11
(Et)2
|Et||
|PEt||
3,013,698.68
9,082,379,733,833.74
3,013,698.68
7.74
37,721,461.27
-50,228.42
2,522,893,974.78
50,228.42
0.13
90,009.13
37,560,730.59
1,366,210.15
1,866,530,183,799.74
1,366,210.15
3.51
37,978,630.14
-46,611.89
38,525,114.22
-853,881.37
729,113,385,835.80
853,881.37
2.27
0.6
38,568,768.64
112,575.71
37,932,018.25
994,922.49
989,870,754,071.73
994,922.49
2.56
0.4
0.6
38,838,526.04
151,871.13
38,681,344.35
245,596.39
60,317,584,437.45
245,596.39
0.63
38,323,717.49
0.4
0.6
38,146,132.01
-59,195.16
38,990,397.17
-1,319,164.32
1,740,194,510,686.87
1,319,164.32
3.50
38,511,731.14
38,398,922.95
0.4
0.6
38,624,539.34
75,205.46
38,086,936.85
840,003.89
705,606,541,758.19
840,003.89
2.16
37,671,232.85
38,175,531.83
38,309,566.50
0.4
0.6
38,041,497.15
-89,356.45
38,699,744.80
-1,028,511.95
1,057,836,833,554.56
1,028,511.95
2.73
12
38,926,940.74
38,476,095.39
38,376,178.06
0.4
0.6
38,576,012.73
66,611.56
37,952,140.70
974,800.04
950,235,111,898.29
974,800.04
2.50
Jumlah
458,333,334.00
459,009,601.99
459,835,746.02
419,256,517.23
-550,762.68
380,063,130.26
4,183,445.58
17,184,607,533,851.10
10,687,017.69
27.73
a
b
MAPE (%)
TUGAS AKHIR
- 126 -
= 27.73 /10 = 2.77
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha = 0.5 Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.5
0.5
2
35,159,817.39
37,043,379.07
37,985,159.90
0.5
3
38,926,940.74
37,985,159.90
37,985,159.90
4
37,671,232.85
37,828,196.38
5
38,926,940.74
6
(Et)2
|Et||
|PEt||
3,767,123.35
14,191,218,334,115.30
3,767,123.35
9.68
37,985,159.90
-313,927.05
98,550,194,291.34
313,927.05
0.83
235,445.21
37,671,232.85
1,255,707.89
1,576,802,305,008.27
1,255,707.89
3.23
37,965,539.38
-58,861.32
38,848,458.98
-1,177,226.13
1,385,861,353,797.13
1,177,226.13
3.13
0.5
38,671,875.07
196,204.35
37,906,678.06
1,020,262.68
1,040,935,937,476.11
1,020,262.68
2.62
0.5
0.5
38,912,225.41
210,919.68
38,868,079.42
58,861.32
3,464,655,268.06
58,861.32
0.15
38,338,327.67
0.5
0.5
38,034,210.91
-152,058.38
39,123,145.09
-1,451,912.24
2,108,049,146,309.65
1,451,912.24
3.85
38,556,605.02
38,447,466.34
0.5
0.5
38,665,743.69
109,138.67
37,882,152.53
1,044,788.21
1,091,582,407,101.62
1,044,788.21
2.68
37,671,232.85
38,113,918.93
38,280,692.64
0.5
0.5
37,947,145.23
-166,773.71
38,774,882.36
-1,103,649.51
1,218,042,238,595.22
1,103,649.51
2.93
12
38,926,940.74
38,520,429.84
38,400,561.24
0.5
0.5
38,640,298.44
119,868.60
37,780,371.52
1,146,569.22
1,314,620,972,018.97
1,146,569.22
2.95
Jumlah
458,333,334.00
458,739,844.87
459,266,224.38
419,286,524.63
-526,379.50
379,999,978.09
4,246,597.75
24,029,127,543,981.70
12,340,027.60
32.05
a
b
Peramalan (Ft)
0.5
36,101,598.23
-941,780.84
0.5
0.5
37,985,159.90
0.00
35,159,817.39
37,906,678.14
0.5
0.5
37,749,714.61
-78,481.76
38,377,568.56
38,142,123.35
0.5
0.5
38,613,013.77
37,671,232.85
38,024,400.70
38,083,262.03
0.5
0.5
7
38,926,940.74
38,475,670.72
38,279,466.37
0.5
8
38,926,940.74
38,701,305.73
38,490,386.05
9
37,671,232.85
38,186,269.29
10
38,926,940.74
11
Error (Et)
MAPE (%)
TUGAS AKHIR
- 127 -
= 32.05 / 10 = 3.21
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha = 0.6 Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
Peramalan (Ft)
Error (Et)
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.6
0.4
2
35,159,817.39
36,666,666.73
37,570,776.33
0.6
0.4
35,762,557.13
-1,356,164.41
3
38,926,940.74
38,022,831.14
37,842,009.22
0.6
0.4
38,203,653.06
271,232.88
34,406,392.72
4
37,671,232.85
37,811,872.16
37,823,926.98
0.6
0.4
37,799,817.34
-18,082.23
5
38,926,940.74
38,480,913.31
38,218,118.78
0.6
0.4
38,743,707.84
6
37,671,232.85
37,995,105.03
38,084,310.53
0.6
0.4
7
38,926,940.74
38,554,206.46
38,366,248.09
0.6
8
38,926,940.74
38,777,847.03
38,613,207.45
9
37,671,232.85
38,113,878.52
10
38,926,940.74
11
(Et)2
|Et||
|PEt||
4,520,548.02
20,435,354,401,125.90
4,520,548.02
11.61
38,474,885.94
-803,653.09
645,858,285,851.95
803,653.09
2.13
394,191.80
37,781,735.11
1,145,205.63
1,311,495,926,738.22
1,145,205.63
2.94
37,905,899.54
-133,808.25
39,137,899.63
-1,466,666.78
2,151,111,457,635.61
1,466,666.78
3.89
0.4
38,742,164.83
281,937.56
37,772,091.29
1,154,849.45
1,333,677,256,636.89
1,154,849.45
2.97
0.6
0.4
38,942,486.60
246,959.36
39,024,102.38
-97,161.64
9,440,384,847.76
97,161.64
0.25
38,313,610.09
0.6
0.4
37,914,146.95
-299,597.36
39,189,445.97
-1,518,213.12
2,304,971,067,465.85
1,518,213.12
4.03
38,601,715.85
38,486,473.55
0.6
0.4
38,716,958.16
172,863.46
37,614,549.59
1,312,391.15
1,722,370,529,465.08
1,312,391.15
3.37
37,671,232.85
38,043,426.05
38,220,645.05
0.6
0.4
37,866,207.05
-265,828.50
38,889,821.61
-1,218,588.76
1,484,958,570,109.34
1,218,588.76
3.23
12
38,926,940.74
38,573,534.86
38,432,378.94
0.6
0.4
38,714,690.79
211,733.89
37,600,378.55
1,326,562.19
1,759,767,235,234.42
1,326,562.19
3.41
Jumlah
458,333,334.00
458,568,937.89
458,898,645.75
419,312,289.28
-494,561.80
379,891,302.80
4,355,273.04
33,159,005,115,111.10
14,563,839.83
37.84
a
b
MAPE (%)
TUGAS AKHIR
- 128 -
= 37.84 / 10 = 3.78
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha = 0.7 Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
Peramalan (Ft)
Error (Et)
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.7
0.3
2
35,159,817.39
36,289,954.40
37,081,050.30
0.7
3
38,926,940.74
38,135,844.84
37,819,406.48
738,356.18
33,652,968.05
4
37,671,232.85
37,810,616.45
37,807,979.44
-6,153.02
5
38,926,940.74
0.3
38,825,680.45
6
0.7
0.3
38,464,397.48
0.7
38,838,788.92
38,726,471.48
37,671,232.85
38,021,499.67
10
38,926,940.74
11
(Et)2
|Et||
|PEt||
5,273,972.69
27,814,787,934,865.70
5,273,972.69
13.55
39,190,639.37
-1,519,406.52
2,308,596,186,693.25
1,519,406.52
4.03
545,153.00
37,801,826.42
1,125,114.32
1,265,882,240,269.80
1,125,114.32
2.89
37,824,196.90
-287,651.30
39,370,833.45
-1,699,600.60
2,888,642,195,696.26
1,699,600.60
4.51
0.3
38,801,805.18
393,642.32
37,536,545.61
1,390,395.13
1,933,198,621,940.77
1,390,395.13
3.57
0.7
0.3
38,951,106.35
262,074.01
39,195,447.50
-268,506.76
72,095,878,634.71
268,506.76
0.69
38,232,991.21
0.7
0.3
37,810,008.13
-493,480.27
39,213,180.36
-1,541,947.51
2,377,602,111,667.50
1,541,947.51
4.09
38,655,308.42
38,528,613.26
0.7
0.3
38,782,003.58
295,622.04
37,316,527.86
1,610,412.88
2,593,429,658,447.86
1,610,412.88
4.14
37,671,232.85
37,966,455.52
38,135,102.84
0.7
0.3
37,797,808.20
-393,510.42
39,077,625.62
-1,406,392.77
1,977,940,634,111.56
1,406,392.77
3.73
12
38,926,940.74
38,638,795.17
38,487,687.47
0.7
0.3
38,789,902.87
352,584.63
37,404,297.78
1,522,642.96
2,318,441,571,871.86
1,522,642.96
3.91
Jumlah
458,333,334.00
458,456,824.93
458,645,076.33
419,341,632.79
-439,253.27
379,759,892.02
4,486,683.82
45,550,617,034,199.30
17,358,392.15
45.12
a
b
0.3
35,498,858.49
-1,845,890.44
0.7
0.3
38,452,283.20
37,813,253.45
0.7
0.3
38,592,043.45
38,358,406.45
0.7
37,671,232.85
37,947,476.03
38,070,755.16
7
38,926,940.74
38,633,101.33
8
38,926,940.74
9
MAPE (%)
TUGAS AKHIR
- 129 -
= 45.12 / 10 = 4.51
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha = 0.8 Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
Peramalan (Ft)
Error (Et)
1
38,926,940.74
38,926,940.74
2
35,159,817.39
3
1,446,575.37
32,899,543.38
37,769,680.34
-128,584.55
0.2
38,875,506.94
0.8
0.2
38,575,133.58
0.8
38,884,957.90
38,822,993.04
37,671,232.85
37,913,977.86
10
38,926,940.74
11
(Et)2
|Et||
|PEt||
6,027,397.36
36,329,518,935,335.10
6,027,397.36
15.48
40,132,420.21
-2,461,187.36
6,057,443,230,868.57
2,461,187.36
6.53
694,356.22
37,641,095.80
1,285,844.94
1,653,397,211,780.98
1,285,844.94
3.30
37,747,178.06
-520,767.18
39,569,863.16
-1,898,630.31
3,604,797,051,012.82
1,898,630.31
5.04
0.2
38,858,919.55
567,571.93
37,226,410.88
1,700,529.86
2,891,801,800,289.52
1,700,529.86
4.37
0.8
0.2
38,946,922.77
247,859.46
39,426,491.47
-499,550.73
249,550,935,996.56
499,550.73
1.28
38,095,780.90
0.8
0.2
37,732,174.83
-727,212.14
39,194,782.23
-1,523,549.38
2,321,202,707,235.31
1,523,549.38
4.04
38,724,348.16
38,598,634.71
0.8
0.2
38,850,061.62
502,853.81
37,004,962.68
1,921,978.06
3,693,999,656,056.87
1,921,978.06
4.94
37,671,232.85
37,881,855.91
38,025,211.67
0.8
0.2
37,738,500.15
-573,423.04
39,352,915.43
-1,681,682.58
2,828,056,305,306.37
1,681,682.58
4.46
12
38,926,940.74
38,717,923.77
38,579,381.35
0.8
0.2
38,856,466.19
554,169.68
37,165,077.11
1,761,863.63
3,104,163,433,195.41
1,761,863.63
4.53
Jumlah
458,333,334.00
458,385,588.21
458,472,478.06
419,371,757.62
-347,559.39
379,613,562.36
4,633,013.48
62,733,931,267,077.50
20,762,214.21
53.98
alpha
1- a
a
b
38,926,940.74
0.8
0.2
35,913,242.06
36,515,981.80
0.8
0.2
35,310,502.32
-2,410,958.94
38,926,940.74
38,324,201.00
37,962,557.16
0.8
0.2
38,685,844.85
4
37,671,232.85
37,801,826.48
37,833,972.62
0.8
0.2
5
38,926,940.74
38,701,917.89
38,528,328.83
0.8
6
37,671,232.85
37,877,369.86
38,007,561.65
7
38,926,940.74
38,717,026.56
8
38,926,940.74
9
MAPE (%)
TUGAS AKHIR
- 130 -
= 53.98 / 10 = 5.40
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
Alpha = 0.9 Periode (t)
Permintaan (Xt)
S'
S"
alpha
1- a
Peramalan (Ft)
Error (Et)
1
38,926,940.74
38,926,940.74
38,926,940.74
0.9
0.1
2
35,159,817.39
35,536,529.73
35,875,570.83
0.9
3
38,926,940.74
38,587,899.64
38,316,666.76
2,441,095.93
32,146,118.71
4
37,671,232.85
37,762,899.53
37,707,522.81
-498,390.51
5
38,926,940.74
0.1
38,909,762.66
6
0.9
0.1
38,719,264.49
0.9
38,915,522.96
38,895,897.12
37,671,232.85
37,795,661.86
10
38,926,940.74
11 12
(Et)2
|Et||
|PEt||
6,780,822.03
45,979,547,402,532.90
6,780,822.03
17.42
41,300,228.45
-3,628,995.60
13,169,609,068,448.40
3,628,995.60
9.63
893,034.33
37,209,132.30
1,717,808.44
2,950,865,835,160.83
1,717,808.44
4.41
37,692,548.49
-833,532.62
39,802,796.99
-2,131,564.14
4,543,565,666,201.25
2,131,564.14
5.66
0.1
38,906,261.49
841,486.52
36,859,015.87
2,067,924.87
4,276,313,261,301.80
2,067,924.87
5.31
0.9
0.1
38,935,148.81
176,632.63
39,747,748.01
-820,807.27
673,724,582,629.65
-820,807.27
-2.11
37,905,685.39
0.9
0.1
37,685,638.34
-990,211.73
39,111,781.44
-1,440,548.59
2,075,180,250,742.40
1,440,548.59
3.82
38,813,812.85
38,723,000.11
0.9
0.1
38,904,625.60
817,314.72
36,695,426.61
2,231,514.13
4,979,655,330,305.93
2,231,514.13
5.73
37,671,232.85
37,785,490.85
37,879,241.78
0.9
0.1
37,691,739.92
-843,758.33
39,721,940.32
-2,050,707.47
4,205,401,116,277.46
2,050,707.47
5.44
38,926,940.74
38,812,795.75
38,719,440.35
0.9
0.1
38,906,151.15
840,198.58
36,847,981.59
2,078,959.15
4,322,071,127,443.05
2,078,959.15
5.34
458,333,334.00
458,346,016.75
458,369,072.35
419,396,020.41
-207,500.39
379,442,170.30
4,804,405.54
87,175,933,641,043.70
24,949,651,69
64,89
a
b
0.1
35,197,488.62
-3,051,369.91
0.9
0.1
38,859,132.52
37,818,276.25
0.9
0.1
38,810,536.62
38,711,310.58
0.9
37,671,232.85
37,785,163.23
37,877,777.96
7
38,926,940.74
38,812,762.99
8
38,926,940.74
9
Jumlah
MAPE (%)
TUGAS AKHIR
- 131 -
= 64.89 / 10 = 6.49
GALUH PRASASTI
LAMPIRAN B
•
Hasil perhitungan ukuran kesalahan (MAPE) terkecil pada Metode Double
Exponential Smoothing dari Browns Alpha
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
0,8
0,9
MAPE (%)
1,84 2,14
2,43
2,77
3,21
3,78
4,51
5,40
6,49
•
Perhitungan Peramalan Double Exponential Smoothing dari Browns menggunakan hasil perhitungan ukuran kesalahan (MAPE) terkecil
Inisialisasi S1 = S”1 = X1 = 38.926.940,74 dengan α = 0,1
S’1
= 38.926.940,74
S’2
= α(X2) + (1-α)S’2-1
= 0,1 (35.159.817,39) + 0,9 (38.926.940,74) = 38.550.228,41
S’3
= α(X3) + (1-α)S’3-1
= 0,1 (38.926.940,74) + 0,9 (38.550.228,41) = 38.587.899,64
S’4
= α(X4) + (1-α)S’4-1
= 0,1 (37.671.232,85) + 0,9 (38.587.899,64) = 38.496.232,96
S’5
= α(X5) + (1-α)S’5-1
= 0,1 (38.926.940,74) + 0,9 (38.496.232,96) = 38.539.303,74
S’6
= α(X6) + (1-α)S’6-1
= 0,1 (37.671.232,85) + 0,9 (38.539.303,74) = 38.452.496,65
S’7
= α(X7) + (1-α)S’7-1
= 0,1 (38.926.940,74) + 0,9 (38.452.496,65) = 38.499.941,06
TUGAS AKHIR
132
LAMPIRAN B
S’8
= α(X8) + (1-α)S’8-1
= 0,1 (38.926.940,74) + 0,9 (38.499.941,06) = 38.542.641,03
S’9
= α(X9) + (1-α)S’9-1
= 0,1 (37.671.232,85) + 0,9 (38.542.641,03) = 38.455.500,21 S’10 = α(X10) + (1-α)S’10-1 = 0,1 (38.926.940,74) + 0,9 (38.455.500,21) = 38.502.644,26 S’11 = α(X11) + (1-α)S’11-1 = 0,1 (37.671.232,85) + 0,9(38.502.644,26) = 38.419.503,12 S’12 = α(X12) + (1-α)S’12-1 = 0,1 (38.926.940,74) + 0,9 (38.419.503,12) = 38.470.246,88
S”1 = 38.926.940,74 S”2
= α(S’2) + (1-α)S”2-1 = 0,1 (38.550.228,41) + 0,9 (38.926.940,74) = 38.889.269,51
S”3
= α(S’3) + (1-α)S”3-1 = 0,1 ( 38.587.899,64) + 0,9 (38.889.269,51) = 38.859.132,52
S”4
= α(S’4) + (1-α)S”4-1 = 0,1 (38.496.232,96) + 0,9 (38.859.132,52) = 38.822.842,56
S”5
= α(S’5) + (1-α)S”5-1 = 0,1 (38.539.303,74) + 0,9 (38.822.842,56) = 38.794.488,68
S”6
= α(S’6) + (1-α)S”6-1 = 0,1 (38.452.496,65) + 0,9 (38.794.488,68) = 38.760.289,48
TUGAS AKHIR
133
LAMPIRAN B
S”7
= α(S’7) + (1-α)S”7-1 = 0,1 (38.499.941,06) + 0,9 (38.760.289,48) = 38.734.254,64
S”8
= α(S’8) + (1-α)S”8-1 = 0,1 (38.542.641,03) + 0,9 (38.734.254,64) = 38.715.093,27
S”9
= α(S’9) + (1-α)S”9-1 = 0,1 (38.455.500,21) + 0,9 (38.715.093,27) = 38.689.133,97
S”10 = α(S’10) + (1-α)S”10-1 = 0,1 (38.502.644,26) + 0,9 (38.689.133,97) = 38.670.485,00
S”11 = α(S’11) + (1-α)S”11-1 = 0,1 (38.419.503,12) + 0,9 (38.670.485,00) = 38.645.386,81
S”12 = α(S’12) + (1-α)S”12-1 = 0,1 (38.470.246,8) + 0,9 (38.645.386,81) = 38.627.872,82
a1
= -
a2
= 2 S’2 – S”2 = 2 (38.550.228,41) – (38.889.269,51) = 38.211.187,30
a3
= 2 S’3 – S”3 = 2 (38.587.899,64) – (38.859.132,52) = 38.316.666,76
a4
= 2 S’4 – S”4 = 2 (38.496.232,96) – (38.822.842,56) = 38.169.623,36
TUGAS AKHIR
134
LAMPIRAN B
a5
= 2 S’5 – S”5 = 2 (38.539.303,74) – (38.794.488,68) = 38.284.118,79
a6
= 2 S’6 – S”6 = 2 (38.452.496,65) – (38.760.289,48) = 38.144.703,82
a7
= 2 S’7 – S”7 = 2 (38.499.941,06) – (38.734.254,64) = 38.265.627,48
a8
= 2 S’8 – S”8 = 2 (38.542.641,03) – (38.715.093,27) = 38.370.188,78
a9
= 2 S’9 – S”9 = 2 (38.455.500,21) – (38.689.133,97) = 38.221.866,45
a10 = 2 S’10 – S”10 = 2 (38.502.644,26) – (38.670.485,00) = 38.334.803,53
a11 = 2 S’11 – S”11 = 2 (38.419.503,12) – (38.645.386,81) = 38.193.619,43
a12 = 2 S’12 – S”12 = 2 (38.470.246,88) – (38.627.872,82) = 38.312.620,95
b1
=−
b2
=
b2
=
α 1−α
(S’2 – S”2)
0,1 (38.550.228,41 – 38.889.269,51 = − 37.671,23 1 – 0,1
TUGAS AKHIR
135
LAMPIRAN B
=
0,1 0,9
=
0,1 0,9
(38.587.899,64 – 38.859.132,52) = − 30.136,99
=
0,1 0,9
(S’4 – S”4)
=
0,1 0,9
=
0,1 0,9
(S’5 – S”5)
=
0,1 0,9
(38.539.303,74– 38.794.488,68) = − 28.353,88
=
0,1 0,9
=
0,1 0,9
(38.452.496,65– 38.760.289,48) = − 34.199,20
b7
=
0,1 0,9
(S’7 – S”7)
b8
= =
0,1 0,1 0,9 0,9
(S’8 – S”8) (38.499.941,06– 38.734.254,64) = - 26.034,84
=
0,1 0,9
((38.542.641,03 – 38.715.093,27) = - 19.161,36
=
0,1 0,9
(S’9 – S”9)
=
0,1 0,9
(38.455.500,21– 38.689.133,97) = − 25.959,31
b10 =
0,1 0,9
(S’10 – S”10)
=
0,1 0,9
(38.502.644,26 – 38.670.485,00) = - 18.648,97
b3
b4
b5
b6
b9
TUGAS AKHIR
(S’3 – S”3)
(38.496.232,96 – 38.822.842,56) = − 30.289,96
136
LAMPIRAN B
b11
b12
=
0,1 0,9
(S’11 – S”11)
=
0,1 0,9
(38.419.503,12 – 38.645.386,81)= − 25.098,19
=
0,1 0,9
(S’12 – S”12)
0,1 = 0,9
(38.470.246,88 – 38.627.872,82) = -17.513,99
Untuk Peramalan bulan 13 sampai 24 Ft+1
= a12 + b12 (m)
F12 + 1 = F13 = a12 + b12 (1) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (1) = 38.295.106,96 ≈ 38.295.107
F13 + 1 = F14 = a12 + b12 (2) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (2) = 38.277.592,97 ≈ 38.277.593
F14 + 1 = F15 = a12 + b12 (3) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (3) = 38.260.078,98 ≈ 38.260.079
TUGAS AKHIR
137
LAMPIRAN B
F15 + 1 = F16 = a12 + b12 (4) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (4) = 38.242.564,99 ≈ 38.242.565
F16 + 1 = F17 = a12 + b12 (5) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (5) = 38.225.051
≈ 38.225.051
F17 + 1 = F18 = a12 + b12 (6) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (6) = 38.207.537,01 ≈ 38.207.537
F18 + 1 = F19 = a12 + b12 (7) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (7) = 38.190.023,02 ≈ 38.190.023
F19 + 1 = F20 = a12 + b12 (8) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (8) = 38.172.509,03 ≈ 38.172.509
F20 + 1 = F21 = a12 + b12 (9) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (9) = 38.154.995,04 ≈ 38.154.995
F21 + 1 = F22 = a12 + b12 (10) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (10) = 38.137.481,05 ≈ 38.137.481
F22 + 1 = F23 = a12 + b12 (11) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (11) = 38.119.967,06 ≈ 38.119.967
F23 + 1 = F24 = a12 + b12 (12) = 38.312.620,95 + (- 17.513,99) (12) = 38.102.453,07 ≈ 38.102.453
TUGAS AKHIR
138
LAMPIRAN B
5.
Metode Double Moving Average
S’t
=
Xt + Xt-1 + Xt-2 +… + Xt-(n+1) n
S’3
=
X3 + X2 + X1 3
S’3
=
38.926.940,74 + 35.159.817,39 + 38.926.940,74 3
S’4
=
X4 + X3 + X2 3
S’4
=
37.671.232,85 + 38.926.940,74 + 35.159.817,39 3
S’5
=
X5 + X4 + X3 3
S’5
=
38.926.940,74 + 37.671.232,85 + 38.926.940,74 3
TUGAS AKHIR
S’6
=
X6 + X5 + X4 3
= 37.671.232,96
= 37.252.663,66
= 38.508.371,44
139
LAMPIRAN B
S’8
=
X8 + X7 + X6 3
S’8
=
38.926.940,74 + 38.926.940,74 + 37.671.232,85 3
= 38.508.371,44
S’9
=
X9 + X8 + X7 3
S’9
=
37.671.232,85 + 38.926.940,74 + 38.926.940,74 = 38.508.371,44 3
S’10 =
X10 + X9 + X8 3
S’10 =
38.926.940,74 + 37.671.232,85 + 38.926.940,74 3
S’11 =
X11 + X10 + X9 3
S’11 =
37.671.232,85 + 38.926.940,74 + 37.671.232,85 = 38.089.802,15 3
S’12 =
X12 + X11 + X10 3
S’12 =
38.926.940,74 + 37.671.232,85 + 38.926.940,74 3
TUGAS AKHIR
= 38.508.371,44
= 38.508.371,44
140
LAMPIRAN B
S”5
S’5 + S’4 + S’3
=
=
3 38.508.371,44 + 37.252.663,66 + 37.671.232,96 = 37.810.756,02 3
S”6
S’6+ S’5 + S’4
=
3 38.089.802,15+ 38.508.371,44 + 37.252.663,66
= 37.950.279.08
=
3
S’7 + S’6 + S’5 S”7
=
=
3 38.508.371,44 + 38.089.802,15+ 38.508.371,44
= 38.368.848,34
3
S”8
S’8+ S’7 + S’6
=
=
3 38.508.371,44 + 38.508.371,44 + 38.089.802,15
= 38.368.848,34
3
S”9
S’9 + S’8+ S’7
=
3 =
38.508.371,44 + 38.508.371,44 + 38.508.371,44
= 38.508.371,44
3
S’10 + S’9 + S’8
S”10 =
S”11 ==
3
S’11 + S’10 + S’+938.508.371,44 + 38.508.371,44 38.508.371,44 3 3 38.089.802,15 + 38.508.371,44 + 38.508.371,44
= 38.508.371,44
= 38.368.848,34
3 TUGAS AKHIR
141
LAMPIRAN B
=
S’12 + S’11+ S’10
S”12 =
3 38.508.371,44 + 38.089.802,15 + 38.508.371,44
=
at
= 2S’t – S”t
a5
= 2S’5 – S”5 = 2( 38.508.371,44) – 37.810.756,02
a6
= 38.647.894,54
= 2S’8 – S”8 = 2( 38.508.371,44) – 38.368.848,34
a9
= 38.229.325,21
= 2S’7 – S”7 = 2( 38.508.371,44) – 38.368.848,34
a8
= 39.205.986,87
= 2S’6 – S”6 = 2( 38.089.802,15) – 37.950.279,08
a7
= 38.368.848,34
3
= 38.647.894,54
= 2S’9 – S”9 = 2( 38.508.371,44) – 38.508.371,44 = 38.508.371,44
a10
= 2S’10 – S”10 = 2( 38.508.371,44) – 38.508.371,44 = 38.508.371,44
a11
= 2S’11 – S”11
TUGAS AKHIR
142
LAMPIRAN B
= 2( 38.089.802,15) – 38.368.848,34
a12
= 37.810.755,95
= 2S’12– S”12 = 2( 38.508.371,44) – 38.368.848,34
= 38.647.894,54
b5
=
2 ( S’ - S” ) 5 5 N-1
b5
=
2 (38.508.371,44 – 37.810.756,02 ) = 3-1
b6
=
2 ( S’ - S” ) 6 7 N-1
b6
2 = 3 - 1 (38.089.802,15 – 37.950.279,08) =
b7
=
b7
2 = 3 - 1 (38.508.371,44 – 38.368.848,34) =
b8
=
b8
2 = 3 - 1 (38.508.371,44 – 38.368.848,34) =
b9
=
b9
2 = 3 - 1 (38.508.371,44 – 38.508.371,44) =
b10
=
b10
2 = 3 - 1 (38.508.371,44 – 38.508.371,44) =
TUGAS AKHIR
697.615,42
139.523,06
2 ( S’ - S” ) 7 7 N-1 139.523,10
2 ( S’ - S” ) 5 5 N-1 139.523,10
2 ( S’ - S” ) 9 9 N-1 0,00
2 ( S’ - S” ) 10 10 N-1 0,00
143
LAMPIRAN B
2 ( S’ - S” ) 11 11 N-1
b11
=
b11
2 = 3 - 1 (38.089.802,15 – 38.368.848,34) =
b12
=
b12
2 = 3 - 1 (38.508.371,44 – 38.368.848,34) =
F5+1
= a5+ b5 (1)
F6
= 39.205.986,87 + 697.615,42
F6+1
= a6+ b6 (1)
F7
= 38.229.325,21+ 139.523,06
F7+1
= a7+ b7 (1)
F8
= 38.647.894,54 + 139.523,10
F8+1
= a8+ b8 (1)
F9
= 38.647.894,54 + 139.523,10
F9+1
= a9+ b9 (1)
F10
= 38.508.371,44 + 0.00
- 279.046,20
2 ( S’ - S” ) 12 12 N-1 139.523,10
= 39.903.602,29
= 38.368.848,27
= 38.787.417,64
= 38.787.417,64
= 38.508.371,44
F10+1 = a10+ b10 (1)
TUGAS AKHIR
144
LAMPIRAN B
F11
= 38.508.371,44 + 0,00
= 38.508.371,44
F11+1 = a11+ b11 (1) F12
= 37.810.755,95 + (- 279.046,20)
= 37.531.709,75
Untuk Peramalan bulan 13 sampai 24
Ft+m
= a12+ b12 (m)
F12+1 = a12+ b12 (1) F13
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (1)
= 38.787.417,64 ≈ 38.787.418
F14
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (2)
= 38.926.940,74 ≈ 38.926.941
F15
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (3)
= 39.066.463,84 ≈ 39.066.464
F16
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (4)
= 39.205.986,94 ≈ 39.205.987
F17
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (5)
= 39.345.510,04 ≈ 39.345.510
TUGAS AKHIR
145
LAMPIRAN B
F18
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (6)
= 39.485.033,14 ≈ 39.485.033
F19
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (7)
= 39.624.556,24 ≈ 39.624.556
F20
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (8)
= 39.764.079,34 ≈ 39.764.079
F21
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (9)
= 39.903.602,44 ≈ 39.903.603
F22
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (10) = 40.043.125,54 ≈ 40.043.126
F23
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (11) = 40.182.648,64 ≈ 40.182.649
F24
= 38.647.894,54 + 139.523,10 (12) = 40.322.171,74 ≈ 40.322.172
TUGAS AKHIR
146