Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
PENYUSUNAN STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG Wuwun Mirza, Joni Hermana dan Tri Joko Wahyu Adi Program Magister Teknik Bidang Keahlian Manajemen Aset Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Sampai saat ini kinerja PDAM Kabupaten Rejang Lebong sebagai pengelola pelayanan air bersih sekaligus salah satu sumber PAD belum sesuai harapan. Ditambah lagi dengan adanya perubahan lingkungan di bidang air bersih, yang kesemuanya itu membutuhkan suatu strategi manajemen untuk dapat mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan strategi manajemen PDAM dengan cara menganalisa dan membandingkan capaian kinerja PDAM dengan PDAM lain (PDAM Kota Banjarmasin) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi capaian kinerjanya tersebut. Menganalisa dan merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran agar memenuhi/memiliki sifat-sifat dasar bagi suatu perencanaan strategis yang ideal. Menyusun strategi manajemen dan strategi-strategi alternatif dengan Matrik EFI, EFE, analisa SWOT dan matrik SWOT serta menjabarkannya menjadi program kerja dan action plans. Hasil analisa capaian kinerja menunjukkan PDAM Kabupaten Rejang Lebong: 1) Belum optimal memanfaatkan aset produksi dan distribusi; 2) Kurangnya kemampuan manajemen dan profesionalisme SDM; 3) Ketidakseimbangan struktur pembiayaan yang masih bertumpu pada hutang. Analisa SWOT menghasilkan strategi Turn Around dengan fokus meminimalkan masalah – masalah internal untuk merebut peluang (pasar) yang lebih baik. Menggunakan Matrik SWOT diperoleh 4 strategi alternatif yang dijabarkan ke dalam 4 program bidang yang berisikan 18 program kerja dan 55 action plans. Kata kunci : Strategi manajemen PDAM, analisa capaian kinerja, analisa SWOT, strategi Turn Around
PENDAHULUAN Melalui Peraturan Bupati Rejang Lebong Nomor 13 Tahun 2006 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Rejang Lebong telah diuraikan tugas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Rejang Lebong yaitu memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat yang memenuhi standar kuantitas, kualitas, dan kontinuitas. Dan sebagai suatu perusahaan daerah, PDAM diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi PAD. Namun dalam kenyataannya, capaian kinerja PDAM belum menunjukkan pengaruh yang berarti terhadap peningkatan PAD yang secara umum disebabkan oleh : 1. Cakupan wilayah pelayanan yang masih rendah. 2. Tingkat kebocoran / kehilangan air yang masih tinggi (> 40 %). 3. Kinerja keuangan yang masih kurang sehat, ditambah beban pinjaman yang besar.
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
4. Kurangnya modal investasi yang dimiliki untuk melakukan pengembangan pelayanan. 5. Ketidakseimbangan rasio jumlah pegawai dengan jumlah pelanggan sebesar 1 : 71 menyebabkan tidak efisiensinya pengelolaan. 6. Keterbatasan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan belum disertai spirit entrepreneurship / semangat wiraswasta sehingga prinsip manajemen yang sehat sering diabaikan. 7. Penetapan tarif oleh PDAM yang merupakan alat untuk mengkompensasi biaya produksi belum dapat dinaikkan ke tingkat full cost recovery untuk menutup biaya operasi dan biaya pemeliharaan, biaya bunga atas pinjaman, dll. 8. Arah dan strategi pengelolaan PDAM yang ada sekarang dalam bentuk dokumen perencanaan (Master Plan) Curup Water Supply dibuat pada tahun 1978, sehingga perlu diperbaharui untuk dapat mengakomodir perubahan lingkungan yang terjadi dan akan terjadi di bidang air bersih serta sekaligus untuk menunjang program jangka panjang pemerintah yaitu memperluas cakupan pelayanan guna tercapainya pemenuhan kebutuhan air bersih 80 % penduduk perkotaan dan 60 % total penduduk memiliki akses air minum di tahun 2015 bisa terlayani. Untuk itu dibutuhkan suatu strategi manajemen yang tertuang dalam suatu dokumen perencanaaan strategis yang membutuhkan pemahaman akan kesesuaian (identitifikasi, evaluasi dan analisa) antara kekuatan dan kelemahan internal yang dimiliki oleh PDAM dengan faktor-faktor eksternal yang dihadapi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menganalisa capaian kinerja PDAM melalui studi banding dengan PDAM daerah lain (PDAM Kota Banjarmasin) yang memiliki capaian kinerja yang lebih baik untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PDAM. 2. Menganalisa dan merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran PDAM sehingga memenuhi / memiliki sifat-sifat dasar suatu perencanaan strategis yang ideal. 3. Menyusun strategi manajemen yang tepat bagi pengelolaan PDAM berdasarkan analisa faktor-faktor internal dan eksternalnya serta menjabarkannya ke dalam program kerja dan action plans sehingga dapat mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. METODE PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan pengumpulan data melalui: 1. Studi literatur yang bersumber dari norma, standar, prosedur dan manual (NSPM) PDAM (KEPMENDAGRI No. 47 Tahun 1999 tentang Penilaian Kinerja PDAM, dll) dan dari Text Books tentang Manajemen ( aset, strategi, keuangan, dll); 2. Studi Banding dengan PDAM Kota Banjarmasin; dan 3. Observasi langsung ke lokasi dan wawancara terstuktur dengan Focus Group. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) tahap, yaitu : 1. Analisa Capaian Kinerja Metode yang dipakai pada tahap ini adalah membuat tabulasi perbandingan antara hasil penilaian kinerja PDAM Kabupaten Rejang Lebong TA 2005 dengan hasil penilaian kinerja PDAM Kota Banjarmasin TA 2004, dan juga membandingkannya dengan nilai capaian indikator kinerja PDAM yang ideal sesuai dengan KEPMENDAGRI No. 47 Tahun 1999. Dari tabulasi tersebut akan didapatkan beberapa Gap atau selisih capaian kinerja antara indikator kinerja
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-24-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
masing- masing PDAM dan Gap dengan indikator penilaian kinerja yang ideal yang seharusnya dicapai oleh PDAM. Selanjutnya indikator kinerja masing-masing Gap tersebut akan diuraikan kembali menjadi faktor-faktor dan elemen-elemennya sehingga didapatkan faktor-faktor dan elemen-elemennya yang mempengaruhi kinerja PDAM. Hasil yang dicapai dari analisa ini juga adalah merupakan proses pengkajian isu-isu utama yang harus direspons. 2. Perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Metode yang dipakai pada tahap ini adalah menginventarisasi visi, misi, tujuan dan sasaran-sasaran yang berkaitan dengan PDAM yang didapat dari studi literatur, studi banding dan dari wawancara dengan Direktur dan Ketua Badan Pengawas PDAM. Selanjutnya dikaji dan dianalisa lagi supaya menghasilkan visi, misi, tujuan, dan sasaran – sasaran yang memiliki sifar-sifat dasar suatu perencanaan strategis yang ideal bagi PDAM, yaitu (Harun, 2005) : - Jelas, spesifik, dan kongkrit. - Terukur dan ada yang dicapai (menjadi apa, menjadi seperti apa, memiliki lingkup ruang, memiliki lingkup waktu, dst.). - Fundamental, terpilih, dan terfokus (tidak semua hal ingin ditangani). - Compelling (meyakinkan, mendorong berbuat). - Logis, “Benang merah”nya dapat diikuti, dan konsisten 3. Penyusunan Strategi Manajemen dan Penjabarannya Dengan menggunakan wawancara terstruktur Focus Group dengan pendekatan Delphi’s tehnique sebagaimana ditetapkan oleh Fred R. David (Umar, 2002) akan diperoleh daftar faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang dimiliki dan faktor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi oleh PDAM. Selanjutnya faktor-faktor tersebut diberikan bobot (derajat kepentingan pengaruhnya) dan rating (derajat kuat tidaknya kondisi internal dan derajat efektif tidaknya manajemen PDAM menyikapi kondisi eksternal). Hasil nilai pembobotan dan peratingan ini akan diolah menggunakan Matrik Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI) dan Matrik Evaluasi Faktor-faktor Eksternal (EFE) untuk mendapatkan strategi manajemen korporat PDAM melalui Diagram Analisis (Analisa Kuadran) SWOT (Rangkuti, 1998). Strategi manajemen yang diperoleh selanjutnya diuraikan menjadi strategi-strategi bisnis alternatif menggunakan Matrik SWOT (Strengths– Weaknesses–Opportunities–Threats) yaitu dengan cara mengkombinasikan faktorfaktor internal yang dimiliki dan faktor-faktor eksternal yang dihadapi. Langkah selanjutnya adalah mengembangkan strategi-strategi yang dihasilkan dari Matrik SWOT ke dalam pembuatan program-program kerja dan action plans yang sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Gambar 1. Perumusan Strategi (Sharplin, 1985)
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-24-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
HASIL DAN DISKUSI 1. Analisa Capaian Kinerja Tabulasi perbandingan antara hasil penilaian kinerja PDAM Kabupaten Rejang Lebong TA 2005 (BPKP Perwakilan Bengkulu, 2006) dengan hasil penilaian kinerja PDAM Kota Banjarmasin TA 2004 (BPK RI, 2005) serta nilai capaian indikator kinerja PDAM yang ideal sesuai dengan KEPMENDAGRI No. 47 Tahun 1999, dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini : Tabel 1. Tabulasi Gap nilai kinerja Penilaian Kinerja 1 1. Aspek Keuangan - Rasio laba terhadap aktiva produktif Bonus peningkatan rasio - Rasio laba terhadap penjualan Bonus peningkatan rasio - Rasio aktiva lancar thd utang lancar - Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas - Rasio total aktiva thd total utang - Rasio biaya operasi thd pendapatan operasi - Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan thd angsuran pokok dan bunga jatuh tempo - Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air - Jangka waktu penagihan hutang - Efektivitas penagihan Total nilai aspek keuangan Nilai kinerja aspek keuangan 2. Aspek Operasional - Cakupan pelayanan Bonus peningkatan cakupan - Kualitas air distribusi - Kontinuitas air - Produktifitas pemanfaatan instalasi produksi - Tingkat kehilangan air Bonus penurunan tingkat kehilangan air - Peneraan meter air - Kecepatan penyambungan baru - Kemampuan penanganan pengaduan ratarata perbulan - Kemudahan pelayanan - Rasio karyawan per 1000 pelanggan Total nilai aspek operasional Nilai kinerja aspek operasional 3. Aspek Administrasi - Rencana Jangka Panjang - Rencana organisasi dan uraian tugas - Prosedur operasi standar - Gambar nyata laksana - Pedoman penilaian kinerja karyawan - Rencana kerja dan anggaran perusahaan - Tertib laporan internal - Tertib laporan eksternal - Opini auditor independent - Tindak lanjut pemeriksaan tahun terakhir Total nilai aspek administrasi Nilai kinerja aspek administrasi Total Nilal Kinerja
Rentang Skala (Kepmendagri 47//1999) 2
PDAM PDAM Kota Gap Kab.RL Banjarmasin 3 4 5(3-4)
1-5 0-5 1-5 0-5 1-5 1-5 1-5 1-5
1 0 1 4 1 5 1 1
2 1 1 2 5 1 3 2
= + + -
1-5
1
5
-
1-5 1-5 1-5 10 - 60 Max = 45
5 1 2 23 17,25
4 5 4 35 26,25
+ -12 -9
1-5 0-5 1-3 1-2
2 2 2 2
4 2 2 1
= = +
1-4
2
4
-
1-4 0 - 10 1-3 1-2
2 0 1 1
3 0 1 2
= = -
1-2
2
2
=
1-2 1-5 10 - 47 Max = 40
2 3 21 17,87
2 5 28 23,83
= -7 -5,96
1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-4 1-2 1-2 1-4 1-4 10 - 36 Max = 15 Max = 100
3 3 3 1 3 3 2 2 2 2 24 10,42 45,54
3 3 3 3 4 3 2 1 4 2 28 11,67 61,75
= = = = = + = -4 -1,25 -16,21
Sumber: Hasil Analisis
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-24-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
Dengan mengevaluasi adanya Gap atau selisih nilai capaian kinerja diatas, didapatkan faktor-faktor dan elemen-elemen yang mempengaruhi kinerja PDAM Kabupaten Rejang Lebong yang sekaligus merupakan isu utama yang harus direspons untuk pembuatan rencana strategis PDAM Kabupaten Rejang Lebong di tahun berikutnya, yaitu sebagai berikut : a. Faktor Keuangan 1) Pemanfaatan aset yang belum optimal dan ketidakseimbangan dalam struktur pembiayaan yang masih bertumpu pada hutang mengakibatkan biaya operasional yang tinggi dan menurunkan laba hasil penjualan air. 2) Kurangnya kemampuan manajemen mengoptimalkan pendapatannya yang bersumber dan biaya pinjaman/hutang, pendapatan operasi dan pengendalian piutang untuk menutupi biaya operasional mengakibatkan dalam operasinya PDAM Kabupaten Rejang Lebong mengalami kerugian dan sulit untuk memenuhi kewajibannya (pengembalian hutang / investasi dan pembayaran bunga pinjaman kepada krediturnya). b. Faktor Operasional 1) Kurangnya kemampuan manajemen mengoptimalkan pemanfaatan aset berupa peningkatan kapasitas instalasi produksi terpasang untuk meningkatkan cakupan pelayanan melalui penambahan jaringan distribusi menyebabkan pendapatan operasi menjadi tidak optimal. 2) Kurangnya kemampuan manajemen menekan tingkat kehilangan air ditambah lagi dengan kurang baiknya. penerapan meter menyebabkan berkurangnya potensi pendapatan. c. Faktor Administrasi (Manajemen / Kelembagaan) 1) Kurang dipedomaninya dokumen-dokumen perencanaan, SOP, dan RKAP menyebabkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya tidak dapat tercapai secara optimal. 2) Kurangnya kemampuan dan profesionalisme SDM yang dimiliki dalam hampir semua bagian yang ada menyebabkan hasil yang didapatkan belum optimal. 2. Perumusan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dari hasil inventarisasi visi, misi, tujuan dan sasaran-sasaran yang berkaitan dengan PDAM yang didapat dari studi literatur, studi banding dan dari wawancara dengan Direktur dan Ketua Badan Pengawas PDAM diperoleh hasil bahwa visi, misi, tujuan, dan sasaran – sasaran yang ada sekarang belum memiliki sifar-sifat dasar suatu perencanaan strategis yang ideal. Maka untuk itu perlu diubah menjadi sebagai berikut: Visi : “Tahun 2015 PDAM Kabupaten Rejang Lebong menjadi Perusahaan Daerah yang profesional, mandiri, mengutamakan pelayanan prima dan terbaik di Propinsi Bengkulu di bidang pelayanan air bersih sehingga menguntungkan masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong” Misi : “Menjadikan PDAM Kabupaten Rejang Lebong sebagai penghasil air minum yang berkualitas, berkuantitas dan berkontinuitas, profesional, mandiri dan sehat dalam pengelolaannya yang didukung oieh karyawan sejahtera yang mengutamakan pelayanan prima serta menjangkau seluruh wilayah dan lapisan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong” Tujuan : Pada tahun 2015 PDAM Kabupaten Rejang Lebong mampu mendorong peningkatan derajat kesehatan dan produktivitas masyarakat Kabupaten Rejang Lebong melalui :
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-24-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
Sasaran :
1. Pemenuhan kebutuhan air minum yang berkualitas sehat, berkuantitas cukup dan berkontinuitas tanpa henti 24 jam serta menjangkau seluruh wilayah dan lapisan masyarakat (minimal sesuai MDGs); 2. Sistem keuangan yang sehat dan mandiri; 3. Manajemen yang profesional dan karyawan yang sejahtera; 4. Pelayanan yang prima. Disesuaikan dengan perubahan tujuan, maka sasaran (jangka panjang sampai dengan tahun 2015) ditambah dan dirubah lagi menjadi: 1. Tujuan 1 : ada 4 sasaran; 2. Tujuan 2 : ada 4 sasaran; 3. Tujuan 3 : ada 3 sasaran; dan 4. Tujuan 4 : ada 2 sasaran.
3. Penyusunan Strategi Manajemen dan Penjabarannya Dari hasil wawancara terstruktur dengan Focus Group yang dilanjutkan dengan langkah pembobotan serta peratingan, maka : a. Dengan menggunakan matrik Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI) diperoleh angka total atau nilai sebesar - 0,2268 yang menunjukkan bahwa secara internal manajemen PDAM memiliki kelemahan; b. Dengan menggunakan matrik Evaluasi Faktor-faktor Eksternal (EFE) diperoleh angka total atau nilai sebesar 0,9610 yang menunjukkan bahwa secara eksternal manajemen PDAM memiliki peluang yang cukup besar; Sehingga titik koordinat yang didapat pada Diagram Analisis SWOT adalah (-0,2268 ; 0,6910) yang terletak di kuadran 3 sebagaimana seperti yang dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini : BERBAGAI PELUANG 3. Mendukung strategi turn around
KELEMAHAN INTERNAL
(-0,2268 ; 0,6910)
1 -1
1
KEKUATAN INTERNAL
-1 BERBAGAI ANCAMAN
Gambar 2. Diagram Analisis SWOT PDAM Kab. Rejang Lebong
Untuk itu strategi manajemen korporat (Grand strategy) yang harus dilakukan oleh PDAM Kab. Rejang Lebong adalah strategi Turn around yaitu dengan fokus strateginya adalah meminimalkan masalah - masalah internal sehingga dapat merebut peluang (pasar) yang lebih baik. Apabila dimasukkan ke dalam Matrik SWOT adalah kombinasi antara faktor internal Kelemahan (Weaknesses = W) dan faktor eksternal Peluang (Opportunities = O) yang disebut juga Strategi WO. Strategi - strategi bisnis yang termasuk dalam Strategi WO PDAM Kabupaten Rejang Lebong adalah sebagai berikut : 1. Optimalisasi aset produksi dan distribusi 2. Perbaikan pengelolaan keuangan dan penyehatan struktur pembiayaan dengan memanfaatkan pinjaman dan atau bantuan subsidi ISBN : 978-979-99735-3-5 A-24-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
3.
Optimalisasi / perbaikan fungsi-fungsi manajemen dan peningkatan keahlian serta profesionalisme karyawan 4. Penambahan sarana dan prasarana Langkah selanjutnya adalah menerjermahkan strategi-strategi bisnis alternatif tersebut ke dalam program-program kerja dan action plans sebagai perwujudan atau implementasi dalam mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasarannya yang telah ditetapkan sebelumnya. Pembuatan program kerja dan action plans PDAM Kabupaten Rejang Lebong disusun dan dikelompokkan berdasarkan 4 (empat) program bidang, yaitu : 1. Program Bidang Teknik, terdiri dari 7 program kerja dan 17 action plans; 2. Program Bidang Keuangan, terdiri dari 5 program kerja dan 12 action plans; 3. Program Bidang Sumber Daya Manusia, terdiri dari 4 program kerja dan 16 action plans; dan 4. Program Bidang Pelayanan Pelanggan terdiri dari 2 program kerja dan 10 action plans. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Dalam analisa dan evaluasi Gap nilai capaian kinerja antara PDAM Kabupaten Rejang Lebong dengan PDAM Kota Banjarmasin serta membandingkannya dengan nilai capaian indikator kinerja PDAM yang ideal sesuai dengan KEPMENDAGRI No. 47 Tahun 1999, didapatkan hasil beberapa faktor yang mempengaruhi capaian kinerja yang juga sekaligus merupakan isu-isu utama yang harus direspon dalam pembuatan perencanaan strategis PDAM, yaitu: a. Pemanfaatan aset produksi dan distribusi yang belum optimal; b. Kurangnya kemampuan menajemen dan profesionalisme SDM yang dimiliki dalam hampir semua bagian yang ada menyebabkan hasil yang didapatkan belum optimal; dan c. Ketidakseimbangan dalam struktur pembiayaan yang masih bertumpu pada hutang mengakibatkan biaya operasional yang tinggi dan menurunkan laba hasil penjualan. 2. Dalam penyusunan strategi korporat PDAM Kab. Rejang Lebong didapatkan hasil: a. Dengan menggunakan analisa kuadran SWOT diperoleh strategi manajemen korporat (Grand strategy) Turn around yaitu dengan fokus strateginya adalah meminimalkan masalah - masalah internal sehingga dapat merebut peluang (pasar) yang lebih baik. b. Dalam penjabaran Grand strategy tersebut menjadi program kerja dan action plans didapatkan hasil : 1) Dengan menggunakan matrik SWOT diperoleh 4 (empat) strategi bisnis alternatif yang termasuk dalam Strategi WO PDAM Kabupaten Rejang Lebong, yaitu : 1) Optimalisasi aset produksi dan distribusi, 2) Perbaikan pengelolaan keuangan dan penyehatan struktur pembiayaan dengan memanfaatkan pinjaman dan atau bantuan subsidi, 3) Optimalisasi / perbaikan fungsi-fungsi manajemen dan peningkatan keahlian serta profesionalisme karyawan, 4) Penambahan sarana dan prasarana; dan 2) Dengan menggunakan strategi - strategi bisnis maka disusunlah program kerja dan Action Plans PDAM Kabupaten Rejang Lebong berdasarkan 4
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-24-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
(empat) program bidang, yaitu : 1) Program Bidang Teknik, 2) Program Bidang Keuangan, 3) Program Bidang Sumber Daya Manusia, dan 4) Program Bidang Pelayanan Pelanggan, yang terdiri dari 18 program kerja dan 55 action plans. DAFTAR PUSTAKA Badan Pemeriksa Keuangan RI (2005), Hasil Pemeriksaan Kinerja Tahun Anggaran 2005/Semester II Pada Perusahaan Daerah Air Minum Bandarmasih Kota Banjarmasin Tahun Buku 2004 Di Banjarmasin, Banjarmasin. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi Bengkulu (2006), Laporan Atas Hasil Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2005, Bengkulu. Harun, Ismet Belgawan. (2005), Perencanaan Strategis, Lecture Handout MKUK, ITB, Bandung. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Penilaian Kinerja PDAM. Peraturan Bupati Rejang Lebong Nomor 13 Tahun 2006 tentang Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Rejang Lebong. Rangkuti, Freddy (1998), Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis ; Reorientasi Konsep Perencanaan Strategi Untuk Menghadapi Abad 21, PT. Gramedia, Jakarta. Sharplin, Arthur (1985), Strategic Management, Mc. Graw – Hill Book Company. Umar, Husein (2002), Strategic Management In Action, PT. Gramedia, Jakarta.
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-24-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-24-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Agustus 2007
ISBN : 978-979-99735-3-5 A-24-10