PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN PENGEMBANGAN DESA BURUK BAKUL KECAMATAN BUKIT BATU DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT Fitri Khairani Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis Email:
[email protected]
Mujiono,S.Pd,MM Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis
Yunelly Asra,SE.MM Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis Email:
[email protected]
ABSTRACT The strategy arrangement and development of Buruk Bakul village Bukit Batu subdistric using SWOT analysis. The purpose of research is to determine the SWOT element in arrangement of strategy program and developing of buruk bakul village, Arrangement of strategy program buruk bakul village,and strategy developing of buruk bakul village Bukit Batu subdistric. The method used is qualitative. The result of the research are elements SWOT at the Buruk Bakul Village consist of strength that has many natural power resource (SDA), has areas are wide and empty, and wide plantation. Buruk Bakul is traffic line to Dumai city or perold meeting between Dumai city and Sungai Pakning. Buruk Bakul Village has tools and infrastructures like education (SD,SMP,PAUD,and DTA), building (Mosque,musolla,and others) and health (assistant clinic and midwife), In the peaceful community environment, peace and compfortable. Its weaknesses is the quality of comunity power, leck of infrastryctures, less of awareness of community to clean up the environment and cooperation, less of parent awareness in leading their children to the world education, and abrasion coused by felling the mangrove’s forest. Opportunity, that Buruk Bakul village willl become the industry area by region government of Bengkalis regency (PEMDA) and threats that development of technology and information. Arrangement of strategy program of Buruk Bakul village consist of several community consist of several sectors among others:education sector,health, too and infrastructure, social culture,government, agriculture/plantation/land fishery/animal husbandry/ocean, build vocational high school (SMK) at Buruk Bakul village and development of street. Keyword: streanght, weaknesses, oppurtunity, threats, strategy program, village development 1.
Latar Belakang Masalah Dalam rangka menghadapi tantangan dan kemajuan zaman serta meningkatkan kesejahteraan rakyat, Setiap daerah atau Desa terus giat melaksanakan pengembangan atau pembangunan dalam berbagai bidang. Berhasil tidaknya pengembangan tersebut akan sangat tergantung pada partisipasi disertai tekad dan semangat dari seluruh masyarakat. Disamping itu harus pula ditopang dengan disiplin dan tanggung jawab dari seluruh aparat Desa atau daerah baik secara eksternal maupun secara eksternal.
Disamping itu juga Desa Buruk Bakul mempunyai sumber daya alam yang banyak seperti tanah, hutan bakau, dan hutan rimba. Selain itu juga terdapat banyak tanah-tanah yang luas yang bisa dijadikan lahan untuk penduduk yang dalam membuat usaha-usaha seperti perkebunan. Mempunyai bambu, rotan, damar, nibung dan nipah yang dapat diolah menjadi hasil industri yang kemudian dapat diekspor dan dijual. Dapat dilihat letak Desa Buruk Bakul kecamatan Bukit Batu pada gambar peta dibawah ini:
Gambar 1.1 peta Desa Buruk Bakul Dari gambar peta di atas dapat dilihat bahwa Desa Buruk bakul mempunyai daerah yang cukup luas, mempunyai dua wilayah yaitu Hutantinggi dan Teluk air. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan aparat Desa bahwa Desa Buruk Bakul mempunyai Sarana dan prasarana yang mendukung sehingga dapat mempermudah dalam pengembangannya. Adapun salah satu rencana penyusunan dan pengembangan Desa Buruk Bakul adalah dilihat dari bidang pendidikan yaitu mempunyai tiga Sekolah dasar (SD), satu Sekolah menengah pertama (SMP) dan dua MDA. Dilihat dari bidang keagamaan yaitu mempunyai tiga mesjid, satu musholla. Sehingga dengan hal tersebut dapat meningkatkan iman dan taqwa bagi masyarakat itu sendiri. Kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan dalam meningkat iman dan taqwa masyrakat yaitu mengadakan ceramah agama pada setiap bulannya. Dilihat dari bidang perkebunan ialah membuka koperasi perkebunan untuk masyarakat dalam membuka usaha-usaha perkebunan dengan memanfaatkan lahanlahan yang kosong. Dan dilihat dari bidang industri ialah Desa Buruk Bakul akan dijadikan pusat industri oleh pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis dan akan dibuat pelabuhan internasional. Selain itu juga Desa Buruk Bakul juga mempunyai sarana dan prasarana lainnya yaitu
lapangan olah raga, bangunan utama, jalan olahraga. Rencana strategis lainnya yang dilakukan ialah melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan dengan membuka jalur pendidikan bagi masyrakat yang belum mendapatkan ijazah baik itu SD, SMP dan SMA. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Desa Buruk Bakul dapat berkembang dengan pesat dan maju, untuk itu yang perlu dilakukan adalah bagaimanana cara menyikapi dan mengetahui peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang ada pada Desa tersebut. Dari uraian tersebut di atas maka dapat diambil judul penelitian yaitu: “PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS DAN PENGEMBANGAN DESA BURUK BAKUL KECAMATAN BUKIT BATU DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT”. 2. Rumusan Masalah a. Apa unsur-unsur dari SWOT dalam penyusunan rencana strategis dan pengembangan pada Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu? b. Bagaimana penyusunan rencana strategis Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu? c. Bagaimana pengembangan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu? 3. a.
b. c.
Tujuan Penelitian Unsur-unsur dari SWOT dalam penyusunan rencana strataegis dan pengembangan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Penyusunan rencana strategis Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu Rencana pengembangan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu
4.
Landasan Teori Penelitian terdahulu yang dapat dijadikan refensi penulis dalam penelitian ini ialah: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sri Yati Prawitasari (2011) dengan objek penelitian yang berbeda dengan peneliti yang dalam penelitian nya mempunyai objek pada sebuah perkembangan perusahaan sedang kan penulis meneliti pada sebuah Desa, dalam judul TA yang berjudul Analisis SWOT sebagai dasar perumusan strategi pemasaran yang berdaya saing, penelitiannya menyimpulkan bahwa Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi bersaing dengan cara mencari kesesuaian antara kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan kekuatan eksternal tersebut. penelitian yang telah dilakukan oleh Rina Madyasari (2008) dengan objek penelitian yang berbeda dengan peneliti yang dalam penelitian nya mempunyai objek pada BNI Syariah kantor Cabang Semarang sedang kan penulis meneliti pada sebuah Desa, dalam judul TA yang berjudul Analisis SWOT untuk mengetahui Posisi Perusahaan dan implementasinya terhadap Strategi Bersaing (Studi pada BNI Syariah Kantor Cabang Semarang), penelitiannya menyimpulkan bahwa Perusahaan memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan usahanya yang diperlukan hanyalah beberapa perbaikan kecil dan motivasi yang cukup untuk merubah cara pandang mengenai bank syaraiah. a. SWOT Menurut John A.Pearce dan Richard B.Robinson (2008:200) SWOT adalah: “Akronim dari strenghth (kekuatan) dan weakness (kelemahan) internal dari suatu perusahaan serta Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman) lingkungan yang dihadapinya. Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer menciptakan gambaran umum secara
1.
2.
3.
4.
b.
cepat mengenai situasi strategi yang efektif diturunkan dari “kesesuaian” eksternalnya (peluang dan ancaman). Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta meminimalkan kelemahan ancaman. Jika diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain dari strategi yang berhasil”. Strength (kekuatan) Merupakan sumber daya relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari pasar yang dilayani atau yang akan dilayani suatu perusahaan atau desa. Kekuatan muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan dan pada sebuah Desa. Weaknes (Kelemahan) Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas relatif suatu perusahaan dibandingkan pesaingnnya, yang menghambat kinerja efektif perusahaan tersebut. Opportunity (peluang) Merupakan situasi utama yang menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan. Threat (ancaman) Merupakan situasi utama yang tidak menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan.
Pengertian Perencanaan Pelaksanaan semua fungsi manajemen harus diawali dengan perencanaan. Menurut Kadarman, et.a (1996:14) mengatakan bahwa: “perencanaan sebagai suatu proses menentukan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan, bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan sumber daya manusia yang bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan”. Menurut M. Karebet Widjayakusuma dan M. Ismail Yusanto (2002:20) Fungsi perencanaan memiliki 4 tujuan penting yaitu : 1. Mengurangi atau mengimbangi ketidakpastian dan perubahanperubahan di masa mendatang. 2. Memusatkan perhatian pada pencapaian sasaran. 3. Memastikan proses pencapaian tujuan dapat terlaksana secara efisien dan efektif. 4. Memudahkan pengawasan c.
Pengembangan Desa Menurut Fellmann, pengertian pembangunan atau pengembangan (Fellman & Getis, 2003:357) adalah : 1. Mengubah sumber daya manusia alam dan manusia suatu wilayah atau negeri sehingga berguna daam produksi barang. 2. Melaksanakan pertumbuhan ekonomi, modernisasi, dan perbaikan dalam tingkat produksi barang (materi) dan konsumsi. d. Strategi dan Arah Pengembangan Desa Menurut Johara T.Jayadinata (2006:89)Dapat diterangkan bahwa strategi dan arah pembangunan masyarakat Desa adalah: 1. Sesuai dengan strategi pembangunan nasional. 2. Dilakukan secara bertahap. 3. Tercapainya landasan yang kuat bagi masyarakat desa untuk tumbuh dan berkembang atas kemampuan sendiri. 4. Didalam pelaksanaannya, stabilitas nasional yang sehat dan dinamis harus dapat terbina dan terpelihara. 5. Mampu mengubah struktur perekonomian Desa. 6. Dapat menumbuhkan lapangan kerja bagi masyarakat.
7.
Dapat mengatur dan mengendalikan penyebaran dan pertumbuhan penduduk. 8. Dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi mneurut beberapa prinsip yang telah ditetapkan. 9. Masyarakat Desa harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. 10. Dapat memanfaatkan potensi Desa secara rasional dan optimal tanpa menganggu keseimbangan dan kelestarian alam. 11. Dilakukan melalui tahapan desa swadaya, desa swakarya, dan desa swasembada dengan pelaksanaan secara komprehensif (menyeluruh) dan koorinaif. 5.
Metodologi Penelitian Lokasi penelitian yang diteliti peneliti adalah: Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu. objek penelitian Tugas Akhir ini penyusunan rencana strategis dan pengembangan Desa Buruk Bakul Kecamatan Bukit Batu dengan menggunakan metode analisis SWOT. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif terdiri dari berdirinya Desa Buruk Bakul, struktur organisasi, bidang usaha, program kerja dan keterangan lain yang berkaitan dengan Desa tersebut dan data kuantitatif yang terdiri dari data jumlah penduduk. Sumber data terdiri dari dari data primer yaitu jenis-jenis sumber daya manusia (SDM) yang ada pada Desa Buruk Bakul, jumlah perkebunan yang ada pada Desa Buruk Bakul, Prasarana dan sarana Desa Buruk Bakul, Pendidikan Desa Buruk Bakul, dan rencana pembangunan jangka menengah Desa Buruk Bakul (RPJMD) 2012-2016, dan Data Sekunder terdiri dari peta Desa Buruk Bakul,struktur organisasi dan data-data yang ada Desa Buruk Bakul misalnya jumlah penduduk dan lain-lain. Teknik Pengumpulan Data terdiri dari wawancara, Observasi, daftar pertanyaan, dan studi
pustaka. Jenisi penelitiannya ialah Metode deskriptif. Metode analisis data yaitu metode kualitatif. 6. a.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Unsur-unsur SWOT Desa Buruk Bakul 1. Strenght (kekuatan) Bagaian dari bidang sumber daya alam (SDA) terdiri dari : a. Memilki Sumber Daya Alam (SDA) yang banyak Desa Buruk Bakul memiliki sumber daya alam yang sangat banyak misalnya bambu, rotan, nibung, damar, nipah. Hal ini dapat diolahkan untuk dijadikan bahan-bahan baku industri. Selain itu juga dapat diekspor keluar negeri. b. Memiliki lahan-lahan yang luas dan kosong Desa Buruk Bakul memiliki lahanlahan yang luas dan kosong yaitu lahan hutan dan lahan bakau yang luas. Dengan hal tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyrakat untuk melakukan cocok tanam, perkebunan dan lain sebagainya. Lahan yang kosong yang terdapat pada Desa Buruk Bakul ialah lebih kurang 300 ha. c. Memiliki perkebunan yang luas dan banyak Desa Buruk Bakul memiliki banyak perkebunan diantaranya ialah kelapa dengan luas 2,287 ha, karet dengan luas 204,109 ha, dan kelapa sawit 2,287 ha. Sehingga dengan hal ini dapat diolah dan dikirim kenegara luar yang kemudian dapat diolah seperti kelapa sawit yang kemudian diolah menjadi minyak goreng.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
Bidang infrastruktur terdiri dari: Desa Buruk Bakul merupakan jalur lalu lintas masyarakat untuk menuju Kota Dumai atau titik pertemuan antara kota Dumai dan sungai Pakning Terdapat sarana dan prasarana Desa seperti Pendidikan (SD, SMP, PAUD, dan DTA), bangunan (Mesjid,Musholla dan lain-lain) dan kesehatan (pukesmas pembantu dan bidan). Lingkungan masyarakat yang aman, damai dan nyaman. Weaknesses (kelemahan) Bagian dari bidang pendidikan terdiri dari: Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang rendah Kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah ini dipengaruhi oleh pengetahuan yang rendah. Kualitas Sumber Daya Manusia mempengaruhi penegembangan potensi di suatu wilayah. Semakin tinggi kualitas Sumber Daya Manusia, maka biasanya wilayah akan mengalami pengembangan yang maksimal. Desa Buruk Bakul memiliki kekurangan sumber daya manusia yaitu dilihat dari pendidikan. Pendidikan di Desa Buruk Bakul rata-rata tamatan SD dengan jumalah 323 orang, SLTP 119 orang, SLTA 164 orang, tamatan akademik (D1-D3) 21 orang dan S1 21 orang. Dari hal tersebut sehingga akan sulit untuk mendapat kan pekerjaan dan mencari soft skill dan Hard skill yang lebih baik. Kurangnya kesadaran orang tua dalam membina anak pada dunia pendidikan.
Bagian infrastruktur terdiri dari: terbatasnya sarana prasarana Desa Buruk Bakul. Terbatasnya sarana dan prasarana Desa Buruk Bakul banyak yang kurang. Sarana prasarana yang bermasalah disini dilihat dari fasilitas umum dan dilihat dari infrastruktur. Bagian sosial budaya terdiri dari: Hal ini terjadi karena Kurangnya kesadaran masyrakat untuk membersih lingkungan dan bekerjasama. Masyarakat Desa Buruk Bakul sangat kurang kesadaran dalam membersih lingkungan, misalnya membersih perkarangan parit-parit yang berada disekitar jalan raya.Sehingga berdampak pada pada tata lingkungan Desa yang kurang indah, nyaman dan bersih. Dan bagian sumber daya alam (SDA) terdiri dari dilihat Terjadinya abrasi atau pengikisan pantai akibat bakau yang sering ditebang. 3.
Oppurtunities (peluang) Desa Buruk Bakul akan dijadikan kawasan industri oleh Pemerintah Daerah kabupaten Bengkalis (PEMDA). Dengan hal tersebut maka sangat banyak peluangpeluang yang ada, seperti terbukanya lapangan kerja untuk masyarakat sekitar dan Desa Buruk Bakul akan berkembang maju dan pesat. Selain itu juga dapat mengembangkan dari berbagai bidang diantaranya ialah bidang
infrastruktur, sumber daya alam (SDA) dan lain sebagainya.Dibidang sumber daya alam ialah dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada pada Desa Buruk Bakul tersebut dan memanfaatkan lahan-lahan yang kosong pada Desa Buruk Bakul untuk dpat dikembangkan atau dibuka menjadi lapangan kerja. 4. a.
b.
Threats (Ancaman) Bidang pendidikan dapat dilihat dari perkembangan teknologi dan informasi, perkembangan teknologi merupakan ancaman bagi masyarakat Desa Buruk Bakul misalnya dengan ada playtesion atau permainan yang sering dimainkan oleh anak-anak dan para remaja-remaja, sehingga akan mempengaruhi konsentrasi belajar bagi anak-anak terutama yang masih berstaus pelajar seprti SD,SMP dan SMA. Selain itu sangat banyak yang memakai Handphone, sehingga akan memudahkan komunkasi antara orangorang luar, dengan hal tersebut sering terjadi pencurian-pencurian seperti pencurian karet dan lain sebagainya. Bidang sosial budaya dapat dilihat dari akan masuk nya budaya baru atau adat istiadat pada Desa Buruk Bakul karena dengan ada jalur lalu lintas pada Desa Buruk Bakul menuju kota Dumai tersebut.
Tabel 5.5 : Asumsi strategi SWOT Eksternal
Opportunities (Peluang) Desa Buruk Bakul akan dijadikan kawasan industri oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis (PEMDA)
Internal Strength (Kekuatan) Memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang banyak
Memiliki lahan-lahan yang luas dan kosong
Desa Buruk Bakul merupakan jalur lalu lintas masyarakat untuk menuju kota Dumai atau titik pertemuan antara kota Dumai dan Sungai pakning Terdapat sarana dan prasarana Desa seperti pendidikan (SD.SMP, PAUD dan DTA), bangunan (Mesjid, Musholla, dan lain-lain) dan kesehatan (Pukesmas pembantu dan bidan) Lingkungan masyrakat yang aman, damai, dan nyaman Weakness (Kelemahan) Kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah
Terbatasnya sarana prasarana Desa Buruk Bakul
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membersih lingkungan dan bekerjasama
Asumsi Strategi S-O Memanfaatkan peluang kerjasama oleh PEMDA Bengkalis dengan dijadikan Desa Buruk Bakul sebagai kawasan Industri untuk pengembangan Desa. Memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang banyak dengan adanya kawasan industri Memanfaatkan lahan-lahan yang luas dan kosong untuk meningkatkan pendapatan dan pengurangan pengangguran Di Desa Buruk Bakul Meningkatkan SDM terutama hard skill agar dapat mengoloh sumber daya alam yang banyak, misalnya rotan sehingga dapat dijadikan industri kecil
Asumsi Strategi W-O Meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan disegala bidang terutama bidang industri mislnya memberikan pelatihan atau pendidikan Mengadakan penyuluhan tentang pentingnya membersih lingkungan oleh Dinas Pemberdayaan Lingkungan
Bantuan-bantuan dari PEMDA terhadap sarana dan prasarana Desa Buruk Bakul ini diperlukan partisipasi masyrakat dalam pengelolaan sarana dan prasarana tersebut
Threats (Ancaman) Perkembangan teknologi dan informasi munculnya budaya baru pada Desa Buruk Bakul Lingkungan masyarakat yang kurang kondusif Asumsi Strategi S-T Mengoptimalkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memanfaatkan perkembangan teknologi agar dapat disikapi dengan baik Memanfaatkan potensi-potensi alam yang banyak dengan adanya hutan dan bakau dan lain sebagainya Meningkat hubungan kerjasama dengan masyrakat luar dengan memanfaat perkembangan Teknologi dan informasi Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia untuk memanfaatkan lahan-lahan yang kosong yang ada di Desa Buruk Bakul
Asumsi Strategi W-T Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang teknologi dan informasi seperti memberikan pelatihan kepada masyarakat dan pendidikan Tingkatkan kerjasama antara masyarakat dalam pengelolaan fasilitas sarana dan prasarana Desa Buruk Bakul seperti memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pengeloaan fasilitas sarana dan prasarana serta pendidikan pada mayrakat tersebut Melakukan sosialisai kepada masyarakat mengenai pentingnya dunia pendidikan pada anak-anak seperti seminar dan lain sebagainya
Weakness (Kelemahan) Terjadinya abrasi atau pengikisan pantai akibat bakau yang sering ditebang
Asumsi Strategi W-O Melakukan penghijauan dipantaipantai tempat tumbuhnya bakau untuk pencegahan abrasi
Kurangnya kesadaran orang tua dalam membina anak pada dunia pendidikan.
Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang bagaimana pentingnya peranan orang tua terhadap pendidikan anak
Asumsi Strategi W-T Mengadakan penyuluhan yang diajukan kepada masyrakat dengan tema pentingnya menjaga lingkungan terhadap masyrakat Penetapan pemanfaatan ruang dikawasan lindung berupa ruang terbuka hijau misalnya hutan dan bakau dan melakukan reboisasi (penghijauan kembali) bakau yang sering ditebang
Sumber data: olahan
b.
Penyusunan Rencana Strategis Desa Buruk Bakul Penyusunan rencana strategis Desa Buruk Bakul disusun berdasarkan titik kelemahan yang ada pada Desa Buruk Bakul. Adapun penyusunan rencana strategis Desa Buruk Bakul dapat dilihat dari berbagai bidang diantaranya ialah: 1. Bidang Sumber Daya Manusia 2. Bidang sosial dan masyarakat 3. Bidang Infrastruktur 4. Bidang Sarana dan Prasarana c.
Pengembangan atau pembangunan Desa Buruk Bakul Adapun Perencanaan pengembangan Desa Buruk Bakul ialah mencakup berdasarkan panduan rencana pembangunan jangka menengah Desa (RPJMD) tahun 2012 – 2016 diantara nya ialah bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang sarana dan prasarana, sosial budaya, pemerintahan,BidangPertanian/Perkebunan /PerikananDarat/Peternakan, Membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Desa Buruk Bakul dan pengembangan jalan.
7.
Kesimpulan Dari hasil pembahasan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, di Desa Buruk Bakul maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Unsur-unsur SWOT yang ada pada Desa Buruk Bakul terdiri dari strenght (kekuatan) yaitu Memiliki sumber daya alam (SDA) yang banyak, memilik lahan-lahan yang luas dan kosong, memiliki perkebunan yang luas dan banyak, Desa Buruk Bakul merupakan jalur lalu lintas masyrakat untuk menuju Kota Dumai atau titik pertemuan antara kota Dumai dan Sungai Pakning, Terdapat sarana dan prasarana Desa Buruk Bakul seperti pendidikan (SD, SMP,PAUD dan DTA), bangunan (Mesjid, Musholla dan lain-lain) dan kesehatan (pukesmnas pembantu dan bidan), lingkungan masyarakat yang aman, damai dan nyaman. Weaknesses (kelemahan) yaitu kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, terbatasnya fasilits prasarana dan sarana Desa Buruk Bakul, Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membersih lingkungan dan bekerjasama, kurangnya kesadaran orangtua dalam membina anak pada dunia pendidikan, terjadinya abrasi atau pengikisan akibat bakau yang sering ditebang. Opportunities (Peluang) yaitu Desa Buruk Bakul akan dijadikan kawasan industri oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis (PEMDA) dan Threats (ancaman) yaitu
perkembangan teknologi dan informasi b. Penyusunan rencana strategis Desa Buruk Bakul terdiri dari berbagai bidang yaitu bidang sumber daya manusia, bidang sosial dan masyrakat, Bidang infrastruktur, bidang sarana dan prasarana. c. Pengembangan atau pembangunan masyarakat terdiri dari berbagai bidang diantaranya ialah: Bidang Pendidikan, bidang kesehatan, bidang sarana dan prasarana, sosial budaya, pemerintahan, Bidang Pertanian/Perkebunan/Perikanan Darat/Peternakan, kelautan, Membangun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Desa Buruk Bakul dan pengembangan jalan. 8.
Saran a. Melihat kualitas Sumber Daya Manusia yang sangat rendah di Desa Buruk Bakul, jadi sebaiknya meningkatkan Sumber Daya Manusia(SDM) agar Desa Buruk Bakul mutu pendidikannya semakin baik. b. Desa Buruk Bakul sudah mempunyai rencana srategis, tapi belum dilaksanakan. Jadi sebaiknya program-program yang sudah direncanakan tersebut dapat benarbenar dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan ketentuan agar program-program tersebut dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyrakat Desa Buruk Bakul. c. Bagi peneliti selanjutnya yang meneliti objek yang sama, sebaiknya difokuskan kepada satu objek atau bidang saja, supaya Analisis SWOT tersebut dapat diasumsi dengan jelas dan tidak menggambang.
9.
Daftar Pustaka Fellman dan Getis, Pembangunan Desa dalam perencanaan, Penerbit ITB, 2003 Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum, 2005 Johara T. Jayadinata, Pembangunan Desa dalam Perencanaan, Penerbit ITB, 2006 John A.Pearce dan Richard B.Robinson, Manajemen Strategis, Penerbit Salemba Empat, 2008 Kuncoro, Metodelogi Penerbit Alfabeta, 2001
Penelitian,
M.Nazir, 2001, Metodelogi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001. Glasson, http/google.co.id, proses perencanaan strategis (11 Desember 2011), 2002 Herman S.Si,M.Si, Artikel, Public Relation (07 April 2012) Julianti, http:/google.co.id, proses perencanaan strategis (23 Mei 2012), 2005 Kadarman, ,http:/google.co.id,proses perencanaan stategis (23 Mei 2012), 1996 Karebet Widjayakusuma dan M. Ismail Yusanto, http/google.co.id, proses perencanaan strategis (11 Desember 2011), 2002 Rina Madyasari, , http/google.com (9 Desember 2011), 2008
Riant Nugroho D, http/google.co.id, proses perencanaan strategis (11 Desember 2011), 2003
Surat edaran Menteri dalam Negeri, nomor: 050/2020/SJ, petunjuk penyusunan dokumen RPJM Daerah
Sri Yati Prawitasari, http:/www.google.co.id, teori-teori analisis SWOT (9 Desember 2011), 2011
Undang-undang, nomor Pemerintah Desa, 2004
Surat edaran Menteri dalam Negeri, nomor: 050/2020/SJ, tata cara penyusunan RPJP Daerah dan RPJM Daerah, 2005
:
32,
Undang-undang, nomor : 25, sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN), 2005