PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI SMP KELAS VIII
Oleh: Nuriah Pembimbing: (I) Sapti Wayuningsih (II) Trianingsih Eni Lestari Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang.
ABSTRAK: Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sangatlah penting perannya dalam proses pembelajaran, karena menjadi salah satu acuan penting berhasil tidaknya pembelajaran yang dilaksanakan. Bagi guru, rencana pembelajaran merupakan manual pembelajaran yang akan memudahkan dalam mengelolah kelas. RPP tidak akan hanya memberi kesempatan menyajikan pembelajaran yang lebih baik, namun yang terpenting adalah adanya kesempatan untuk melakukan refleksi atas apa yang telah dibelajarkan selama ini. RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, atau lapangan untuk setiap kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam RPP secara rinci harus dimuat tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkahlangkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, istrumen, dan penilaian. Pada hal ini penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sangatlah penting untuk diterapkan di sekolah-sekolah. Dalam tulisan RPP ini mencoba menerapkan model diskusi kelompok pada pokok pembahasan materi relasi dan fungsi SMP kelas VIII. Dimana rencana pelaksanaan pembelajaran memuat hirarki konsep, uraian materi, dan skenario pembelajaran yang meliputi kegiatan yang dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama-sama, dan bagiannya dibagi 3 tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.
Kata kunci: RPP, pembelajaran, relasi dan fungsi Pendahuluan Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk memilih model pembelajaran berikut media yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk memilih model dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Guru merupakan salah satu pihak dalam dunia pendidikan yang memegang peran penting untuk mengarahkan siswa agar berhasil dalam kegiatan proses belajarnya. Berkenaan dengan hal ini, pemerintah menetapkan anggaran 20% dari APBN untuk kemajuan pendidikan. Sehingga negara berharap guru sebagai salah satu unsur penentu keberhasilan belajar siswa bisa menjadi seorang professional. Hal tersebut tertuang dalam Putusan MK Nomor: 013/PUU-VI/2007 tanggal 13 Agustus 2008. Kata profesional di atas menuntut guru untuk melakukan perencanaan pembelajaran agar dapat menyampaikan materi pelajaran kepada siswa secara sistematis dan tepat, sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan yang
diharapkan. Perencanaan pembelajaran ini kadang-kadang membuat guru malas, misalnya menganggap silabus dan RPP terlalu konseptual, tidak terlalu relevan dengan kenyataan dalam mengajar. Adanya ketidaksinkronan antara tuntutan profesionalisme guru dengan kenyataan, maka seorang guru harus memahami tentang pembelajaran lebih mendalam. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah guru merancang rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran sangatlah penting perannya dalam proses pembelajaran, karena menjadi salah satu acuan penting berhasil tidaknya pembelajaran yang dilaksanakan. RPP tidak akan hanya memberi kesempatan kita menyajikan pembelajaran yang lebih baik, namun yang terpenting adalah adanya kesempatan untuk melakukan refleksi atas apa yang telah dibelajarkan selama ini. Hal tersebut merupakan peran penting RPP sebagai bahan refleksi pembelajaran. Harapannya akan ada perbaikan pembelajaran di episode-episode selanjutnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan guru untuk mengarahkan dalam mengajar dan efesiensi waktu sehingga berjalan sesuai dengan apa yang guru harapkan. Dampak yang diharap antara lain siswa akan merasa senang dan aktif dalam belajar karena memungkinkan para guru memberikan intruksi dengan baik dan siswa menjadi tertib sesuai dengan rencana pembelajaran. Kajian Pustaka Abdul Majid (2011) bahwa inti proses pendidikan adalah pembelajaran. Inilah aktivitas rutin yang dilakukan guru sehari-hari. Agar program yang mereka lakukan lebih terarah, maka harus tahu kurikulum yang dirilis pemerintah. Informasi dari kurikulum itulah sebagai bahan untuk menyusun silabus dan rencana pembelajaran. Guru selayaknya dapat memahami tentang semua aktivitas teknik menyangkut pembelajaran secara baik. Tidak hanya itu, penting juga informasi tentang standar kompetensi yang seharusnya dimiliki guru sendiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, maka sudah pasti dibutuhkan perencanaan pembelajaran yang baik. M. Sobry Sutikno ( 2009) dalam bukunya Pengelolaan Pendidikan Tinjauan Umum dan Konsep Islami menegaskan bahwa perencanaan merupakan salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan pengelolaan. Tanpa perencanaan, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada mata pelajaran tertentu. Standar kompetensi diambil dari Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan minimal yang harus dimiliki peserta didik dalam rangka menguasai SK mata pelajaran tertentu. Kompetensi Dasar dipilih dari yang tercantum dalam Standar Isi. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.( Puskur- Balitbang, 2003). Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.( Puskur- Balitbang, 2003). Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar dalam kegiatan pembelajaran harus
dicantumkan langkah-langkah kegiatan dalam setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkahlangkah kegiatan memuat unsur kegiatan :1) Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 2) Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 3) Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. 4) Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional. 5) Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian. Hasil dan Pembahasan Tingkat Satuan Pendidikan menyatakan bahwa KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik peserta didik. Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional. Karena adanya relevansi yang sangat kuat antara silabus dan RPP, Pada silabus terdapat poin penting yang dapat kita masukkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajaran. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu guru harus memperhatikan hirarki konsepnya sebelum guru menguraikan materi ajar. Pada gambar 3.1 untuk hirarki konsep materi relasi dan fungsi terdapat poin penting yaitu prasarat, materi , dan materi lanjut. Didalam prasarat siswa harus memahami syaratsyarat harus diketahui sebelum masuk waktunya materi pembelajaran berlangsung siswa harus paham betul mengenai apa itu diagram panah, himpunan pasangan berurutan , dan diagram cartesius. Sehingga pada saat guru menerangkan pelajaran mengenai materi yang akan guru ajarkan, siswa tidak lagi merasa binggung apa itu diagram panah, himpunan pasangan berurutan , dan diagram cartesius. Sedangkan untuk materi, pada saat guru memberi materi siswa sudah sedikit paham apa yang dimaksud dengan relasi, sehingga siswa akan mudah menjawab pertanyaan yang guru berikan ketika nantinya guru memberikan contoh soal, kuis maupun yang lainya. Setelah itu guru memberikan materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya, siswa akan diberikan penjelasan sedikit tentang materi lanjut yaitu tentang fungsi, memilih relasi yang termasuk fungsi atau bukan fungsi, dan menentukan domain, kodomain, dan range fungsi.
A. Hirarki Konsep relasi Prasarat Diagram panah -Himpunan pasangan berurutan -Diagram cartesius
Materi/materi lanjut Diketahui A= {1, 2}, B ={1, 2, 3, 4}. Dan relasi A ke B adalah relasi “setengah dari”. Nyatakan relasi tersebut dalam bentuk diagram panah
Setengah dari
Materi -Mendefinisikan pengertian relasi
A
B
1
1
2
2 3
-Menyatakan relasi dengan diagram panah -Menyatakan relasi dengan himpunan pasangan berurutan -Menyatakan relasi dengan diagram Cartesius
4 fungsi memilih relasi yang termasuk fungsi atau bukan fungsi menentukan domain, kodomain, dan range fungsi
Gambar 3.1. Hirarki konsep relasi dan fungsi A. Skenario pembelajaran 1 Skenario pembelajaran 1 yang dilakukan oleh guru dan siswa secara bersama-sama, tahapan ini terbagi menjadi 3yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pembelajarannya adalah sebagai berikut: Kegiatan-1 Tujuan pembelajaran melalui diskusi siswa dapat menyelesaikan model matematika suatu masalah yang berkaitan dengan pengertian relasi. Pada kegiatan awal guru memberikan waktu 10 menit. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan salam dan mengecek kehadiran siswa dan kesiapan siswa kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan menggingat siswa tentang diagram panah, himpunan pasangan berurutan dan diagram cartesius kemudian guru memberikan contoh 1tentang pengertian relasi,
misalkan: Diketahui A= {1, 2}; B ={1, 2, 3, 4 }; Dan relasi A ke B adalah relasi “setengah dari”. Nyatakan relasi tersebut dalam bentuk diagram panah.
Setengah dari A
B
1
1
2
2 3 4
Pada kegiatan inti guru memberikan masalah kontekstual untuk waktu yang terbatas yaitu hanya 15 menit. Guru memberikan kelompok dalam setiap kelompok siswa dibagi menjadi 4-5 orang siswa secara heterogen dengan melihat nilai keaktifan siwa serta nilai ujian sebelumnya. Guru memberikan penjelasan tentang materi menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan dengan pengertian relasi. Contoh 2 : Misalkan Sitti, Keban, Yuni diminta menyebutkan berat badan masing-masing. Sitti berat badannya 49kg , Keban berat badannya 54kg , Yuni berat badan 80kg. Pada uraian tersebut, terdapat dua himpunan, yaitu himpunan anak dan himpunan berat badan. Misalkan A adalah himpunan anak sehingga A = {Sitti, Keban, Yuni} dan B adalah himpunan berat badan sehingga B = {49kg, 54kg, 80kg}. Berat badan A
B
Sitti
49kg
Keban
54kg
Yuni
80kg
Dalam kerja kelompok siswa secara berkelompok berdiskusi tentang menyelesaikan permasalahan yang diberikan dalam LKS1 dan dikerjakan dengan teliti, kreatif, dan rasa pantang menyerah. Setelah guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS1. Kemudian dalam diskusi kelas membahas LKS1, yaitu masalah “ berat badan” sehingga disini menimbulkan rasa ingin tahu siswa yang besar. Setiap kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas, setiap kelompok satu soal untuk kelompok yang tidak presentasi hasil pekerjaannya,
1)
2) 3) 4)
memberikan tanggapan dan membandingkan dengan hasilnya. Apabila ada perbedaan jawaban, ditampilkan dipapan tulis setelah siswa selesai menampilkan jawaban yang benar. Dengan alokasi waktu 25 menit akan dilakukan kegiatan sebagai berikut: Guru bersama-sama membuat kesimpulan dari apa yang sudah di pelajari selama pelajaran berlangsung, yaitu tentang bagaimana cara memodalkan masalah yang berkaitan dengan pengertian relasi kedalam model matematika serta menyelesaikannya. Guru memberikan KUIS Mengingatkan siswa mempelajari materi yang akan dibahas selanjutnya, yaitu tentang pengertian relasi Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
A. Hirarki konsep fungsi Melihat pentingnya rencana pelaksanaan pembelajaran diatas, maka perencanaan pembelajaran sangat perlu dilakukan oleh para guru, sesuai tujuannya yaitu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan poin-poin komponen pembelajaran yang sudah dibahaskan diatas terlihat bahwa dalam meyusun hirarki konsep sangatlah penting untuk memudahkan guru dalam menentukan poin-poin apa saja yang harus dia masukkan kedalam langkah-langkah pembelajaran. Tahap selengkapnya dibuat kearah konsep untuk materi fungsi. Prasarat
-Mendefinisikan pengertian relasi -himpunan -Anggota himpunan 𝜖
materi/ materi lanjut Anto, Bintang, Rijal dan hera bersaudara. Namun mereka memiliki perbedaan jenis rambut mereka. Perbedaan tersebut dinyatakan dalam diagram panah berikut. A
Jenis rambut
Materi -mendefinisikan pengertian fungsi
B
Rijal
Keriting
Bintang
Ikal
Anto Lurus
-memilih relasi yang termaksuk fungsi atau bukan fungsi -menentukan domain, kodomain, dan range fungsi
a.Tentukan daerah asal (domain), daerah kawan ( kodomain) dan daerah hasil ( range) dari diagram panah b.Tentukan jenis rambut Anto. Menentukan rumus fungsi jika nilainya diketahui
Gambar 3.4. Hirarki konsep fungsi
Pada Gambar 3.4 ini terdapat poin-poinnya yang sama dengan hirarki konsep yang pertama hanya saja dalam hirarki konsep yang kedua menjelaskan materi tentang fungsi sedangkan hirarki konsep yang pertama menjelaskan tentang relasi. Berdasarkan gambar 3.4 tentang hirarki konsep materi relasi dan fungsi diberlikan prasarat mendefinisikan tentang pengertian relasi, himpunan dan anggota himpunan 𝜖 sedangkan untuk materi sisiwa dapat mendefenisikan pengertian fungsi, memilih relasi yang termasuk fungsi atau bukan fungsi dan menentukan domain, kodomain dan range fungsi pembelajaran untuk materi terapan diberikan contoh tentang fungsi dengan materi lanjut siswa dapat menentukan fungsi jika nilainya diketahui.
B. Skenario pembelajaran 2 Skenario pembelajaran 2 meliputi kegiatan yang dilakukan adalah guru dan siswa secara bersama-sama, dimana terdapat 3 tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Untuk kegiatan2 Tujuan pembelajarannya siswa diharapkan adalah siswa dapat mendefinisikan pengertian fungsi, memilih relasi yang termaksuk fungsi atau bukan fungsi dan siswa bisa menentukan domain, kodomain, dan range fungsi
pada kegiatan awal guru memberikan waktu 10 menit yaitu yang pertama guru memberi salam dan mengecek kehadiran siswa, siswa diimformasikan tentang materi yang akan dipelajari yaitu fungsi, siswa dijelaskan indikator hasil belajar sesuai dengan materi yang akan dipelajari diberi pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek pengetahuan prasarat yaitu tentang fungsi keingintahuan siswa akan materi fungsi dibangkitkan dengan memberikan contoh riil tentang penerapan materi fungsi dalam kehidupan nyata. Misalnya: Anto, Bintang, Rijal dan Hera bersaudara. Namun mereka memiliki perbedaan pada jenis rambut mereka. Perbedaan tersebut dinyatakan dalam diagram panah berikut.
a. Tentukanlah daerah asal (domain), daerah kawannya (kodomain) dan daerah hasilnya (range) dari diagram panah b. Tentukan jenis rambut Anto. c. Tentukanlah siapa yang memiliki rambut keriting. Jawab: a. Domainnya = { Rizal, Bintang, Anto} Kodomainnya = {Keriting, Ikal, Lurus} Rangenya(Rf) = { Keriting, Ikal, Lurus} b. Jenis rambut Anto adalah Lurus c. Yang memiliki rambut keriting adalah Bintang.
Pada kegiatan awal guru memberikan motivasi tentang fungsi dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat berpikir kritis sehingga pada saat guru memberikan pertanyaan tentang relasi siswa dapat menjawab, untuk kegiatan inti guru membagikan kelompok . didalam setiap kelompok terdiri 4-5 orang siswa yang diberikan lembar kerja siswa.sebelum siswa dbagikan kelompok guru memberikan masalah kontekstual setelah itu siswa menerima LKS2 yang berisi soal tes pemahaman dan soal refleksi diri dari guru. Dalam kerja kelompok siswa diberi waktu hanya 15 menit. Seteah itu siswa dalam kelompok secara individu mengerjakan LKS kemudian berdiskusi dengan anggota kelompok yang lain untuk menyelesaikan masalah yang terdapat dalam LKS. Untuk diskusi kelas siswa diberi waktu 15 menit dalam waktu yang singkat siswa dibimbing untuk memahami masalah dan merumuskannya secara formal dengan melakukan tanya jawab kepada siswa masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok melalui diskusi kelas untuk ditanggapi kelompok lain paada saat siswa menyajikan hasil diskusi siswa diarahkan untuk menemukan hal-hal penting terkait hasil pekerjaan LKS dengan pengalaman yang siswa miliki dalam bentuk diskusi kelompok. Pada kegiatan akhir guru memberikan waktu 25 menit, pertama yang dilakukan adalah membimbing siswa dalam membuat kesimpulan, guru memberikan KUIS2, meminta siswa mempersiapkan pertemuan selanjutnya, dan terakhir menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan: Rencana pembelajaran merupakan persiapan guru yang berguna untuk membantu kelancaran pembelajaran dikelas. Untuk dapat mencapai pembelajaran yang berkualitas, seorang guru harus dapat mengelola berbagai faktor seperti penguasaan bahan ajar, karakteristik siswa, sarana dan prasara yang tersedia, kurikulum, alokasi waktu yang disediakan, pendekatan yang digunakan, serta alat evaluasi yang digunakan. Agar rencana pembelajaran benar-benar dapat membantu kelancaran pembelajaran dikelas, seharusnya rencana pembelajaran dibuat dengan lebih mendeskripsikan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan siswa maupun guru dalam langkah-langkah yang terurut. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Yaitu berdasarkan kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Saran Untuk menjadi guru yang profesional sangat ditekankan untuk memahami perencanaan pembelajaran seutuhnya, baik secara teoritis maupun praktis. 1) Guru diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan wawasan dalam proses pembelajaran serta harus menerima suatu hal yang baru konseptual teknik, metode dan model pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan. 2) Guru harus lebih memperhatikan kondisi rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP) yang dibuat, ketika guru mencoba menggunakan RPP ini disekolah, maka pada saat guru mengetahui kondisi disekolah guru sudah bisa mempersiapkan apa saja yang harus diperlukan dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang baik dan benar. 3) Untuk menyempurnakan skripsi yang sederhana ini saya mengharapkan saran dan kritik agar tersempurnanya skripsi ini. Dan mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat untuk pembaca khususnya untuk saya sendiri. 4) Kepada penulis berikutnya, agar rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat dapat lebih baik, hendaknya sumber data tidak hanya berasal dari bahan pustaka tetapi perlu ditambah hasil observasi dan wawancara. DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2011. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Puskur-Balitbang. 2003. Pengelolaan kurikulum di tingkat sekolah pelayanan Profesional kurikulum 2004.
Sutikno, M. Sobry. 2009. Pengelolaan Pendidikan: Tinjauan Umum dan Konsep Islami. Bandung: Prospect