PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII
JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Diah Hapsari Widyarini NIM 12301241026
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII DEVELOPING LEARNING KITS WITH CONTEXTUAL APPROACH ON CIRCLE MATERIAL FOR JUNIOR HIGH SCHOOL GRADE VIII Oleh: Diah Hapsari Widyarini dan Sugiyono FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual pada materi Lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII yang memiliki kualifikasi valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis (Analisis), Design (Perancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Instrumen penelitian yang digunakan meliputi lembar penilaian RPP dan LKS, angket respon siswa dan guru, lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, dan tes hasil belajar. Hasil dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran berupa tiga RPP dan lima LKS dengan pendekatan kontekstual yang mencakup tiga KD pada materi Lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII. Perangkat pembelajaran memenuhi kualifikasi valid ditunjukkan oleh skor rata-rata penilaian kevalidan RPP dan LKS secara berurutan yaitu 4,64 dan 4,44 dengan skor maksimal masing-masing adalah 5; memenuhi kualifikasi praktis ditunjukkan oleh skor rata-rata respon siswa dan guru secara berurutan yaitu 4,1 dan 4,25 dengan skor maksimal masing-masing adalah 5, serta persentase rata-rata keterlaksanaan pembelajaran mencapai 98,04%; dan memenuhi kualifikasi efektif ditinjau dari perolehan hasil tes hasil belajar dengan nilai rata-rata 81,91 dan persentase ketuntasan mencapai 81,25%.
Kata kunci: Perangkat Pembelajaran, Pendekatan Kontekstual, Lingkaran Abstract This research aimed to produce learning kits consists of lesson plan and student worksheet with contextual approach on circle material for Junior High School grade VIII that have valid, practically, and effectively qualifications. This study was development research based on ADDIE model (Analysis, Design, Development, Implemetation, and Evaluation). The instruments that used in this research were assessment sheet of lesson plan, assessment sheet of student worksheet, student and teacher response, questionnaire, observation sheet of learning process, and student achievement test. The result of this research were three lesson plans and five student worksheets based on contextual approach for three basic competences of circle material for Junior High School grade VIII. Learning kits were validility qualification showed by the mean of validity score of lesson plans and student worksheets sequentially were 4.64 and 4.44 with maximum score is 5;they were practically qualification showed by the mean of student responses and teacher response sequentially were 4.1 and 4.25 with maximum score is 5 and the mean of percentage of observation sheet of learning process was 98.04%; and they were effectively qualification showed by the result of students achievement test with mean of value was 81.91 and the percentage of the students who passed the minimum of passed criterion was 81.25%. Keywords: Learning kits, contextual approach, circle material
1
Nasional mata pelajaran Matematika pada
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses yang
berlangsung
Menurut
sepanjang
Undang-Undang
hayat.
Nomor
20
tingkat SMP/MTs pada tahun ajaran 2014/2015, diketahui bahwa penguasaan materi
siswa
materi geometri
masih
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
dibawah dibanding penguasaan materi-
Nasional Pasal 3, tujuan pendidikan yaitu
materi lain.
“untuk mengembangkan potensi siswa
Selain
itu,
berdasarkan
hasil
agar menjadi manusia yang beriman dan
wawancara dengan guru Matematika di
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
SMP
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
informasi bahwa penguasaan materi siswa
kreatif,
pada
mandiri,
dan menjadi warga
Negeri
2
Ngaglik,
diperoleh
kajian geometri masih kurang.
Negara yang demokratis serta bertanggung
Menurut
jawab”.
mengalami kesulitan terkait penggunaan
Untuk mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan
pendidikan
Matematika,
siswa
rumus dan penyelesaian permasalahan
sesuai
matematika. Salah satu materi yang masih
dengan standar nasional pendidikan yang
dianggap sulit bagi siswa diantaranya
telah
didalam
adalah materi Lingkaran. Dalam hal ini,
pengembangan kurikulumya memuat mata
materi Lingkaran merupakan materi dasar
pelajaran yang wajib diberikan pada semua
untuk mempelajari materi selanjutnya.
jenjang
Maka dari itu, apabila penguasaan materi
ditetapkan,
harus
guru
dan
pendidikan.
Mata
pelajaran
tersebut diantaranya adalah matematika.
siswa
Adapun tujuan pembelajaran matematika
kurang, siswa akan mengalami kesulitan
sekolah
untuk mempelajari materi selanjutnya.
yaitu
lebih
mengarah
pada
pembentukan pola pikir dan pembentukan
pada
materi
Berdasarkan
Lingkaran
masih
observasi
yang
sikap siswa, serta memberikan penekanan
dilakukan di sekolah tersebut, diketahui
pada
bahwa
keterampilan
dalam
penerapan
pembelajaran
matematika
matematika (Erman Suherman, dkk, 2001:
berlangsung sudah cukup baik. Namun,
54-57).
dalam
Secara umum, matematika terbagi ke dalam
bidang,
diketahui
bahwa siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut
geometri.
disebabkan perangkat pembelajaran yang
Geometri merupakan salah satu kajian
digunakan kurang dapat membantu siswa
yang harus dipelajari dan dikuasai oleh
dalam
mengkonstruksi
pengetahuan
siswa. Namun, dari hasil daya serap Ujian
menurut
mereka
Selain
aritmetika,
yaitu
pembelajaran
aljabar,
analisis,
empat
proses
dan
sendiri.
itu, 2
diketahui bahwa beberapa sekolah dalam
pemodelan
pelaksanaan
(reflection), dan penilaian sebenarnya
pembelajaran
menggunakan penerbit
LKS
yang
masih
yang dibeli
cenderung
dari
Menanggapi hal tersebut, perangkat
refleksi
(authentic assessment).
berisikan
ringkasan materi dan kumpulan soal-soal.
(modeling),
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah
dengan
melakukan
pengembangan perangkat pembelajaran
pembelajaran yang ada hendaknya perlu
dengan
dioptimalkan
dapat
materi lingkaran untuk siswa SMP kelas
dengan
VIII yang memiliki kualifikasi valid,
dilakukan
lagi.
Hal
diantaranya
yang
adalah
pendekatan
praktis,
pendekatan pembelajaran yang bervariasi.
tujuannya adalah untuk menghasilkan
Satu diantara pendekatan pembelajaran
perangkat
tersebut adalah pendekatan kontekstual.
pendekatan
pendekatan
kontekstual
pembelajaran
yang
menjadikan
bukan
hanya
efektif.
pada
mengembangkan RPP dan LKS dengan
Pembelajaran dengan menggunakan
dan
kontekstual
Sementara
pembelajaran kontekstual
yang memiliki kualifikasi valid, praktis, dan efektif.
tetapi lebih mengarah pada keaktifan siswa
Jenis Penelitian
pembelajaran
kegiatan-kegiatan sebagai
upaya
Berdasarkan permasalahan diatas, dikembangkan
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan
atau
Research
and
Development (R&D). Menurut Sugiyono
mengkonstruksi pengetahuannya.
perlu
materi
lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII
METODE PENELITIAN
melakukan
dengan
pada
berorientasi pada penghapalan rumus,
dalam
itu,
(2007: 407), penelitian pengembangan
perangkat
adalah metode penelitian yang digunakan
pembelajaran
dengan
pendekatan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan
kontekstual,
karena
pendekatan
menguji
kontekstual
dapat
memahami
membantu ajar
produk
tersebut.
Adapun produk yang dihasilkan dalam
dengan
penelitian
konteks
pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
kehidupan nyata yang didasarkan pada
Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan
prinsip-prinsip
utama
Siswa
kontekstual
yang
mengaitkannya
materi
siswa
keefektifan
terhadap
pendekatan
ini
(LKS)
adalah
dengan
perangkat
pendekatan
meliputi:
kontekstual pada materi Lingkaran untuk
konstruktivisme (constructivism), bertanya
siswa SMP kelas VIII yang memiliki
(questioning),
kualifikasi valid, praktis, dan efektif.
menemukan
(inquiry),
masyarakat belajar (learning community), 3
ini, dilakukan pengembangan perangkat
Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah
pembelajaran
berupa
RPP
dan
LKS pada
perangkat pembelajaran berupa Rencana
dengan
pendekatan
kontekstual
Pelaksanaan
materi
Lingkaran.
serta
Pembelajaran
(RPP)
dan
dilakukan
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan
pembuatan instrumen penelitian. yang
pendekatan
digunakan berdasarkan pada kualifikasi
kontekstual
pada
materi
Lingkaran untuk siswa SMP kelas VIII.
valid, praktis, dan efektif. Selanjutnya
Lokasi
dilakukan validasi dan revisi perangkat
Implementasi
dan
Waktu
pembelajaran. Keempat, Implementation
Pelaksanaan Lokasi
pengimplementasian
(Implementasi). Implementasi (uji coba)
perangkat pembelajaran yang dihasilkan
dilakukan dengan mengimplementasikan
dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2
perangkat pembelajaran berupa RPP dan
Ngaglik yang beralamat di Jalan Kaliurang
LKS yang dihasilkan dalam kegiatan
KM.
pembelajaran.
10,
Ngaglik,
Yogyakarta.
Sleman,
Pelaksanaan
D.I.
Evaluation
Kelima,
implementasi
(Evaluasi). Pada tahap evaluasi, kegiatan
dilaksanakan pada tanggal 3 – 24 Februari
yang dilakukan adalah melakukan revisi
2016.
terhadap perangkat pembelajaran sesuai
Prosedur
dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang
Model dan prosedur pengembangan
belum
terpenuhi
dari
perangkat
perangkat pembelajaran yang digunakan
pembelajaran yang dihasilkan.
dalam penelitian ini adalah model ADDIE
Data,
Design,
(Analysis,
Development,
Implementation, dan Evaluation) dikembangkan (Endang
oleh Dick
Mulyatiningsih,
yang
dan Carry 2011:
184).
Intrumen,
dan
Teknik
Pengumpulan Data Dalam
proses
pengembangan
perangkat pembelajaran ini, terdapat dua jenis data yang diperoleh, yaitu data
Pertama, Analysis (Analisis). Kegiatan
kualitatif
yang dilakukan yaitu: analisis kebutuhan,
kualitatif yang diperoleh dalam penelitian
analisis
kurikulum,
karakteristik
siswa.
dan
data
kuantitatif.
Data
dan
analisis
ini meliputi: (a) hasil wawancara dengan
Kedua,
Design
guru matematika, (2) hasil observasi yang
(Perancangan). Pada tahap ini, dirancang
dilakukan
perangkat
matematika, (3) deskripsi saran/masukan,
pembelajaran
dengan
pada
proses
tanggapan,
pembelajaran
pendekatan kontekstual dan instrumen
respon,
kritik dari dosen
penelitian yang akan digunakan. Ketiga,
pembimbing, ahli materi, serta ahli media.
Develop (Pengembangan). Dalam tahap
Sedangkan data kuantitatif yaitu berupa 4
skor hasil penilaian kevalidan perangkat
Sedangkan analisis data kuantitatif dibagi
pembelajaran oleh dosen ahli materi dan
menjadi 3 (tiga) macam, yaitu analisis
ahli
kevalidan,
media,
kepraktisan
skor
hasil
perangkat
penilaian
analisis
kepraktisan,
dan
pembelajaran
analisis keefektifan. Analisis kevalidan
melalui angket respon siswa dan guru dan
perangkat pembelajaran yang dihasilkan
persentase rata-rata hasil pengisian lembar
dengan pendekatan kontekstual didasarkan
observasi
pembelajaran
pada data hasil validasi oleh ahli materi
untuk melihat kepraktisan penggunaan
dan ahli media. Berikut adalah langkah-
perangkat pembelajaran, serta hasil tes
langkah
hasil belajar siswa yang digunakan untuk
melakukan
mengukur
menghitung skor rata-rata tiap aspek
keterlaksanaan
keefektifan
perangkat
pembelajaran dalam proses pembelajaran
dengan
di kelas.
berikut.
Instrumen yang digunakan dalam
̅=
yang
dilakukan.
tabulasi
menggunakan
data.
rumus
Pertama, Kedua,
sebagai
∑
penelitian ini terdiri dari 2 macam, yaitu instrumen non tes dan instrumen tes.
Keterangan: ̅
Sedangkan instrumen tes yang digunakan
= skor rata-rata tiap aspek penilaian kevalidan produk ∑ = jumlah skor tiap aspek penilaian kevalidan produk = banyaknya butir penilaian tiap aspek penilaian kevalidan produk Ketiga, membandingkan skor rata-rata
dalam penelitian ini berupa tes hasil
untuk tiap aspek sesuai dengan kriteria
belajar yang berbentuk pilihan ganda
yang ditentukan. Kriteria penilaian yang
sebanyak
digunakan dalam penelitian ini adalah
Instrumen non tes meliputi: Lembar penilaian
kevalidan
perangkat
pembelajaran (RPP dan LKS), Angket respon siswa dan guru, dan Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran.
15
butir
soal
dan
uraian
sebanyak 2 butir soal.
konversi skala 5 yang diadaptasi dari S.
Teknik Analisis Data
Eko Putro Widyoko (2009: 242) seperti
Teknik analisis
data merupakan
teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah diperoleh. Teknik analisis data dalam penelitian ini terdiri dari analisis data kualitatif dan kuantitatif. Pada analisis data kualitatif, data kualitatif dianalisis
secara
deskriptif
yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Kriteria Penialian Kualitas RPP dan LKS Interval Skor > + 1.8 × + 0.6 × < ≤ + 1.8 × 0.6 × < ≤ + 0.6 × 1.8 × < ≤ 0.6 × ≤ 1.8 ×
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
kualitatif. 5
Keterangan:
respon
siswa
dan
guru.
Pertama,
= Rata-rata ideal
melakukan tabulasi data hasil angket
= (skor maksimum ideal + skor
respon siswa dan guru. Kedua, menghitung
minimum ideal) = Simpangan baku ideal
skor rata-rata untuk tiap aspek. Rumus
=
yang digunakan sama dengan rumus
(skor maksimum ideal – skor
minimum ideal) = Skor empiris Adapun pedoman pengubahan skor
penghitungan skor rata-rata tiap aspek pada
analisis
kevalidan.
Ketiga,
membandingkan skor rata-rata tiap aspek
rata-rata tiap aspek disajikan pada Tabel 2
sesuai dengan kriteria yang ditentukan.
berikut ini.
Adapun kriteria yang ditentukan seperti
Tabel 2. Pedoman pengubahan skor ratarata tiap aspek menjadi data kualitatif
yang disajikan pada Tabel 2. Keempat,
Interval Rata-rata Skor > 4,2 3.4 < ≤ 4,2 2.6 < ≤ 3.4 1.8 < ≤ 2.6 ≤ 1.8
produk. Kelima, membandingkan skor
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Keempat, menghitung skor rata-rata total
penilaian
membandingkan
produk. skor
Kelima,
rata-rata
total
dengan kriteria penilaian kualitas RPP dan LKS pada Tabel 2. Berdasarkan analisis kevalidan diatas, perangkat pembelajaran yang dihasilkan dikatakan valid apabila skor rata-rata penilaian kevalidan RPP dan LKS masing-masing memenuhi kriteria minimal
baik.
Analisis
kepraktisan
perangkat pembelajaran yang dihasilkan dengan pendekatan kontekstual didasarkan pada data angket respon siswa dan guru, serta lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran. Berikut adalah langkahlangkah dalam menganalisis kepraktisan perangkat
pembelajaran
pada
menghitung skor rata-rata total kepraktisan
angket
rata-rata total dengan kriteria penilaian respon siswa dan guru pada Tabel 2. Sedangkan
langkah-langkah
yang
dilakukan dalam menganalisis lembar observasi adalah
keterlaksanaan sebagai
pembelajaran
berikut.
Pertama,
melakukan tabulasi data hasil observasi keterlaksanaan
pembelajaran
dengan
memberikan skor 1 untuk jawaban “Ya” dan 0 untuk jawaban “Tidak”. Kedua, melakukan
penghitungan
untuk
mendapatkan persentase keterlaksanaan pembelajaran untuk setiap pertemuan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. "
( )=
"
× 100%
Ketiga,
membandingkan
hasil
penghitungan dengan kriteria penilaian keterlaksanaan
kegiatan
pembelajaran.
Adapun kriteria penilaian keterlaksanaan 6
kegiatan pembelajaran diadaptasi dari
pembelajaran
Nana Sudjana (2013: 118) seperti disajikan
Pertama, memberikan skor jawaban pada
pada Tabel 3.
setiap butir jawaban yang diperoleh siswa
Tabel 3. Kriteria penilaian keterlaksanaan kegiatan pembelajaran
berdasarkan rubrik penilaian yang telah
Interval Persentase ≥ 90% 80% ≤ < 90% 70% ≤ < 80% < 60%
Keempat, rata-rata
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang
menentukan
persentase
keterlaksanaan
kegiatan
pembelajaran untuk semua pertemuan, kemudian
membandingkannya
berdasarkan keterlaksanaan pada
Tabel
3.
kriteria
penilaian
kegiatan
pembelajaran
Berdasarkan
dikatakan memenuhi kualifikasi praktis jika skor rata-rata angket respon siswa dan guru memenuhi kriteria minimal baik dan rata-rata
keterlaksanaan
kegiatan pembelajaran memenuhi kriteria minimal
baik.
Analisis
keefektifan
perangkat pembelajaran yang dihasilkan dengan pendekatan kontekstual didasarkan pada hasil tes hasil belajar siswa. Analisis tes hasil belajar siswa mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah, sehingga nilai maksimal pada tes tersebut adalah 100 dengan KKM yang ditetapkan untuk mata pelajaran Matematika adalah 75. Adapun menganalisis
langkah-langkah keefektifan
berikut.
diperoleh siswa. Ketiga, menentukan nilai yang diperoleh Keempat,
masing-masing siswa.
mengkategorikan
hasil
tes
belajar siswa berdasarkan KKM. Kelima, melakukan tabulasi data hasil tes hasil belajar
siswa.
Keenam,
menghitung
persentase ketuntasan tes hasil belajar siswa, dengan menggunakan rumus: ( )
analisis
perangkat pembelajaran yang dihasilkan
sebagai
dibuat. Kedua, menjumlahkan skor yang
=
kepraktisan perangkat pembelajaran diatas,
persentase
adalah
× 100%
Ketujuh,
mengkategorikan
persentase ketuntasan dengan interval kriteria ketuntasan hasil tes hasil belajar siswa
sebagai
berikut
(M.
Ngalim
Purwanto, 2004: 82). Tabel 4. Kriteria ketuntasan hasil tes hasil belajar Interval Persentase 90% < ≤ 100% 80% < ≤ 90% 65% < ≤ 80% 55% < ≤ 65% ≤ 55%
Berdasarkan
Kriteria Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang
analisis
keefektifan
perangkat pembelajaran diatas, perangkat pembelajaran yang dihasilkan dikatakan memenuhi
kualifikasi
efektif
jika
persentase ketuntasan hasil tes hasil belajar siswa memenuhi kriteria minimal baik.
dalam perangkat 7
HASIL
PENELITIAN
DAN
Kompetensi Dasar, yaitu: (1) Menentukan unsur dan bagian-bagian Lingkaran; (2)
PEMBAHASAN Hasil penelitian
yang dilakukan
Menghitung keliling dan luas Lingkaran,
berdasarkan model pengembangan ADDIE
dan (3) Menggunakan hubungan sudut
adalah sebagai berikut. Pertama, pada
pusat, panjang busur, dan luas juring
tahap
kegiatan
dalam pemecahan masalah. Sementara itu,
analisis
berdasarkan teori perkembangan kognitif
kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis
menurut Piaget, siswa SMP kelas VIII
karakteristik siswa. Dari kegiatan analisis
umumnya berada pada tahap operasional
yang
formal.
analisis
menganalisis
dilakukan
yang
meliputi
dilakukan,
diketahui
bahwa
Meskipun
demikian,
mereka
kemampuan siswa kelas VIII terkait
belum sepenuhnya mampu berpikir secara
penguasaan materi Lingkaran umumnya
abstrak. Hal ini disebabkan pada usia
belum berkembang maksimal. Hal ini
tersebut anak-anak masih berada pada
didasarkan pada daya serap UN mata
tahap operasional formal awal, dimana
pelajaran
tingkat
masa peralihan dari belajar dengan benda-
SMP/MTs pada tahun ajaran 2014/2015,
benda konkrit ke abstrak. Berdasarkan hal
diketahui bahwa penguasaan materi siswa
tersebut, pembelajaran dengan pendekatan
pada geometri masih dibawah penguasaan
kontekstual cocok diterapkan untuk siswa
materi pada materi-materi lain. Selain itu,
SMP
perangkat
pendekatan
Matematika
pada
pembelajaran
yang
ada
kelas
VIII,
karena
kontekstual
melalui
siswa
umumnya kurang dapat membantu siswa
dengan
dalam
pengetahuan
menurut dirinya sendiri serta materi yang
menurut diri mereka sendiri. Lebih lanjut,
dipelajari dikaitkan dengan permasalahan
diperoleh informasi bahwa kurikulum
dalam kehidupan nyata.
yang
mengkonstruksi
digunakan
di
sekolah
adalah
mengkonstruksi
belajar
pengetahuan
Kedua, pada tahap perancangan,
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dilakukan
perancangan
(KTSP). Salah satu Standar Kompetensi
pembelajaran
berupa
yang termuat dalam KTSP untuk SMP
dengan
kelas VIII semester 2 diantaranya adalah
materi Lingkaran dan instrumen penelitian.
materi
Standar
Rancangan RPP yang dibuat sebanyak tiga
Kompetensi “Menentukan unsur, bagian
RPP yang mencakup tiga KD untuk enam
lingkaran serta ukurannya” memuat lima
kali pertemuan dan rancangan LKS yang
Kompetensi Dasar didalamnya. Namun,
dibuat sebanyak lima LKS.
Lingkaran.
Pada
pendekatan
RPP
perangkat dan
LKS
kontekstual
pada
dalam penelitian ini dibatasi pada tiga 8
Ketiga, pada tahap pengembangan, dilakukan
pengembangan
perangkat
pembelajaran dan menyusun instrumen penelitian berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Perangkat pembelajaran yang telah
dikembangkan
No
Aspek Penilaian
1 2
Kualitas isi materi LKS Kesesuaian dengan pendekatan Kontekstual Kesesuaian dengan syarat didaktik Kesesuaian dengan syarat konstruksi Kesesuaian dengan syarat teknis Rata-rata total
kemudian
dengan
dosen
3
Selanjutnya
dilakukan
4
dikonsultasikan pembimbing..
Tabel 6. Analisis hasil penilaian LKS
validasi perangkat pembelajaran oleh dua dosen ahli, yaitu ahli materi dan ahli media. Adapun hasil penilaian kevalidan
5
Ratarata Tiap Aspek 4,2 5
4,33 5 3,89 4,44
Kriteria Baik Sangat baik Sangat baik Sangat baik Baik Sangat baik
RPP dan LKS disajikan pada Tabel 5 dan Dari tabel diatas, diketahui bahwa
Tabel 6 berikut.
skor rata-rata penilaian kevalidan RPP dan
Tabel 5. Analisis hasil penilaian RPP No
Aspek Penilaian
1 2 3
Identitas RPP Alokasi waktu Rumusan indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran Materi pembelajaran Pemilihan pendekatan dan metode pembelajaran Media dan sumber belajar Kegiatan pembelajaran Penilaian hasil belajar Rata-rata total
4 5
6 7 8
Ratarata Tiap Aspek 5 3 5
LKS masing-masing adalah 4,64 dan 4,44 Kriteria
dari skor maksimal 5 dengan kategori sangat baik. Maka dapat disimpulkan
Sangat baik Cukup Sangat baik
bahwa RPP dan LKS yang dikembangkan valid karena masing-masing komponen telah memenuhi kriteria minimal baik. Keempat, pada tahap implementasi,
4,6
Sangat baik
dilakukan uji coba perangkat pembelajaran
4,75
Sangat baik
di SMP Negeri 2 Ngaglik kelas VIII B. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi uji coba perangkat pembelajaran,
4
Baik
5
Sangat baik
pembelajaran,
4,4
Sangat baik
belajar, serta penyebaran angket respon
4,64
Sangat baik
siswa dan guru. Hasil analisis angket
pengisian lembar observasi keterlaksanaan pelaksanaan
tes
hasil
respon siswa dan guru dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8.
9
Tabel 7. Analisis angket respon siswa No
Rata-rata Penilaian 4 4,2
Aspek Penilaian
1 2 3
Penggunaan bahasa Isi.materi LKS Kesesuaian ilustrasi/gambar 4 Penggunaan Pendekatan Kontekstual 5 Kebermanfaatan dalam kehidupan nyata 6 Sikap siswa Rata-rata
Tabel 8. Analisis angket respon guru Kriteria
No
Baik Baik
1
3,8
Baik
4,1
Baik
4
Baik
4,1 4,1
Baik Baik
Dari tabel diatas, diketahui bahwa skor
Rata-rata Penilaian
Aspek Penilaian
Penggunaan RPP a. Materi pembelajaran b. Penggunaan bahasa c. Kegiatan pembelajaran d. Kebermanfaatan e. Alokasi waktu 2 Penggunaan LKS a. Penggunaan bahasa b. Isi/materi LKS c. Kesesuaian ilustrasi/gambar d. Kebermanfaatan Rata-rata
Kriteria
5
Sangat baik
4
Baik
4,33
Sangat baik
4 4
Baik Baik
4 4,5
Baik Sangat baik
4
Baik
4 4,25
Baik Sangat baik
menunjukkan hasil yang sangat baik, maka
rata-rata respon siswa dan guru masing-
dapat
masing adalah 4,1 dan 4,25 dari skor
pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan
maksimal 5 dengan kriteria baik dan sangat
pendekatan
baik. Selain hasil analisis angket respon
kualifikasi praktis, karena masing-masing
siswa dan guru, kepraktisan perangkat
komponen memenuhi kriteria minimal baik.
pembelajaran
hasil
Selain itu, dalam pelaksanaan uji coba juga
observasi keterlaksanaan pembelajaran. Dari
dilaksanakan tes hasil belajar. Berdasarkan
lembar
diperoleh
analisis hasil tes hasil belajar, diperoleh nilai
keterlaksanaan
rata-rata siswa adalah 81,91 dari skor
mencapai 98,04% dengan
maksimal 100 dengan persentase ketuntasan
kriteria sangat baik. Oleh karena respon
mencapai 81,25% dengan kriteria sangat
siswa
baik. Artinya perangkat pembelajaran yang
juga
observasi
persentase
guru
dari
tersebut,
rata-rata
pembelajaran
dan
ditinjau
terhadap
penggunaan
disimpulkan
bahwa
kontekstual
memenuhi
perangkat pembelajaran berupa RPP dan
dikembangkan
LKS dengan pendekatan kontekstual secara
kontekstual
berurutan memenuhi kriteria baik dan sangat
kegiatan pembelajaran. Dari hasil tersebut,
baik, serta dari hasil pengamatan yang
dapat
dilakukan
pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan
oleh
pengamat
menunjukkan
bahwa keterlaksanaan proses pembelajaran
dengan
perangkat
efektif
disimpulkan
pendekatan
pendekatan
digunakan
bahwa
kontekstual
dalam
perangkat
memenuhi 10
kualifikasi efektif, karena memenuhi kriteria
VIII.
minimal baik.
pembelajaran memenuhi kualifikasi valid
Kelima,
kevalidan
perangkat
tahap
evaluasi,
ditunjukkan oleh rata-rata skor penilaian
terhadap
perangkat
kevalidan RPP yaitu 4,64 dengan kriteria
pembelajaran sesuai dengan hasil evaluasi
sangat baik dan skor rata-rata kevalidan
atau kebutuhan yang belum terpenuhi dari
LKS yaitu 4,44 dengan kriteria sangat baik,
perangkat pembelajaran yang dihasilkan
untuk skor maksimal masing-masing adalah
guna
5.
dilakukan
pada
Kualitas
revisi
perbaikan
Perbaikan/revisi memperbaiki
kedepannya.
tersebut
kesalahan
diantaranya
kepraktisan
perangkat
pembelajaran memenuhi kualifikasi praktis
pada
ditunjukkan oleh rata-rata skor respon siswa
langkah kegiatan LKS 4, serta menambah
yaitu 4,1 dengan kriteria baik dan rata-rata
alokasi waktu untuk mengerjakan soal
skor respon guru yaitu 4,25 dengan kriteria
latihan.
sangat baik, untuk skor maksimal masing-
SIMPULAN DAN SARAN
masing adalah 5, serta ditinjau dari rata-rata
Simpulan
persentase
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
yang mencapai 98,04% dengan kriteria
maka dapat disimpulkan beberapa hal
sangat baik. Kualitas keefektifan perangkat
berikut
pengembangan
pembelajaran memenuhi kualifikasi efektif
perangkat pembelajaran berupa RPP dan
ditinjau dari perolehan hasil tes hasil belajar
LKS dengan pendekatan kontekstual pada
siswa dengan rata-rata nilai siswa 81,91 dari
materi Lingkaran untuk siswa SMP kelas
skor maksimal 100 dan rata-rata ketuntasan
VIII dilakukan dengan model ADDIE
mencapai 81,25% dengan kriteria sangat
dengan tahapan Analysis (Analisis), Design
baik.
ini.
Pertama,
penulisan
Kualitas
Development
(Perancangan), (Pengembangan),
Implementation
keterlaksanaan
pembelajaran
Saran Berdasarkan
penelitian
yang
telah
(Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi).
dilakukan, saran yang dapat diberikan
Kedua, Produk yang dihasilkan adalah
adalah sebagai berikut. Pertama, perangkat
perangkat pembelajaran berupa tiga RPP
pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan
dan
pendekatan
lima
LKS
dengan
pendekatan
Kontekstual
pada
materi
kontekstual yang mencakup tiga KD pada
Lingkaran yang dikembangkan ini masih
materi Lingkaran untuk siswa SMP kelas
jauh
dari
kesempurnaan,
maka
tidak 11
menutup kemungkinan bagi peneliti lain untuk memperbaiknya. Kedua, perangkat pembelajaran yang dikembangkan masih terbatas pada materi Lingkaran dengan pendekatan
kontekstual,
sehingga
memungkinkan bagi peneliti lain untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dengan materi atau pendekatan yang lain dengan menggunakan model dan prosedur penelitian yang serupa dengan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Endang Mulyatiningsih. (2011). Riset Operasi. Yogyakarta: UNY Press. Erman Suherman dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
Standar Kompetensi Lulusan. 23 Mei 2006. Jakarta. M. Ngalim Purwanto. (2004). Prinsipprinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Cetakan ke17. Bandung: Remaja Rosdakarya. S. Eko Putro Widyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78. Jakarta,
12