PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
PENYUSUNAN MODEL PENINGKATAN STANDAR KINERJA ORGANISASI MENGGUNAKAN STRATEGI PROSPEKTOR DAN BUDAYA ORGANISASI ATHENA BAGI KOPERASI Hernawati Pramesti Kristyana Dananti UNKRIS SURAKARTA ABSTRACT Today the cooperative has undergone many developments and even competition. For the cooperativeis required to further improve its performance in serving the public. One effort that can be done is by the application of prospector strategy and organizational cultureof Athens, which is already known to positively influence the implementation of the organization's performance. The purpose of this study is to constructa model with improved performance incooperative prospector strategy implementation and organizational culture Athena. The first stage is to identify the existence ofthe cooperative. After the social construction obtained will then be compiled Cooperative performance improvement model that can be used to measure or evaluate the condition of acooperative as well as the development of performance standards, which will ultimately benefit the improvement of organizational performance and national development in general. The approach used is qualitative-phenomenological approach for implementers to test the model. The unitof analysis is cooperative in Surakarta. The units of analisys are the organizers, participants and facilities as sociated with the organization. Participants performed retrieval based on the criteria of successin generating financial report sorganizers. The analisys is descriptive qualitative method. The out put of this research is a model of social rekasaya a cooperative organization performance improvement. Keywords: Performance Organization, Cooperation, and prospector strategy and organizational cultureof Athens
1. PENDAHULUAN Perkembangan koperasi dalam pembangunan nasional yang berdasarkan pada sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya ditujukan untuk memperkecil masalah kesenjangan pendapatan antar masyarakat dan pengangguran, namun lebih dari itu perkembangan koperasi diharapkan mampu memperkuat perekonomian serta dapat memberikan kontribusi terhadap percepatan perubahan struktural yaitu meningkatkan perekonomian daerah dan pertahanan ekonomi secara nasional. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan mengingat peran koperasi
27
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
yang dapat bertahan terhadap krisis ekonomi baik secara nasional maupun global. Di Indonesia, peran koperasi dalam mengembangkan potensi dan kemampuan perekonomian mengalami banyak permasalahan dan perubahan, namun tidak menyurutkan pertumbuhan koperasi.Terbukti sekarang terdapat lebih dari 200.000 koperasi di Indonesia, dua kali lebih banyak dibanding tahun 2005 (www.denkop.go.id). Berbanding terbalik dengan pertumbuhan kuantitas, kondisi kinerja koperasi masih banyak kelemahanseperti yang disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UMKM Bapak Syarif Hasan.Untuk itu koperasi dituntut untuk semakin meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi koperasi adalah dengan penerapan strategy prospector dan budaya organisasi Athena, yang selama ini sudah diketahui pengaruh penerapannya yang positif terhadap kinerja organisasi. Strategi prospektor adalah suatu alat yang dapat dipakai untuk meningkatkan kinerja koperasi menjadi lebih baik yang dapat digunakan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk menghadapi lingkungan dan memiliki karakteristik yang tegas yaitu memfokuskan pada inovasi dan kreasi sehingga perusahaan menjadi pioneer dalam bersaing. (Hambrick dalam Bambang, 2004:13). Sementara budaya organisasi Athena merupakan budaya organisasi yang cenderung desentralisasi sehingga karyawan memiliki kebebasan untuk berkreasi dan berinovasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Jadi antara strategi prospektor dan budaya organisasi Athena memiliki karakteristik yang bisa saling mendukung satu sama lain, dan kesesuaian hubungan internal organisasi akan berpengaruh terhadap pencapaian kinerja yang lebih baik perlu adanya dukungan budaya organisasi. Berdasarkan hal tersebut maka penciptaan standar kinerja koperasi dibutuhkan supaya koperasi menjadi lebih sehat guna mendukung perbaikan struktur perekonomian Indonesia yang kokoh. Maka, pertanyaan penelitian yang akan dijawabadalah: 1) bagaimanakah kondisi dan peta keberadaan koperasi dan faktor-faktor apakah yang dapat menjadi penunjang keberhasilan peningkatan kinerja organisasikoperasi? 2) Bagaimanakah model peningkatan standarkinerja organisasikoperasidengan strategi prospektor dan budaya organisasi Athena dapat dirumuskan sebagai model awal? Penelitian ini diajukan sebagai satu upayapeningkatan kinerja organisasi koperasi dalam upaya untuk memperbaiki nasib dan kondisi koperasi, khususnya di Surakarta, melalui pendekatan model peningkatan standar kinerja organisasi menggunakan strategiprospektor dan budaya organisasi Athena. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan terobosan baru guna mengatasi permasalahan-permasalahanyang selama ini masih dihadapi oleh koperasi.
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kontribusi Koperasi dalam Perekonomian Presiden menegaskan bahwa koperasi memiliki peran yang semakin penting dalam perekonomian Indonesia terbukti dengan keberhasilan Indonesia bertahan dari dampak krisis keuangan global yang tengah melanda negara barat tidak terlepas dari peran koperasi dan UKM (www.smecda.com). Pertumbuhan 28
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
koperasi mencapai 6,72% per tahun, sampai dengan Mei 2012 menurut data statistik Kementrian KUKM, jumlah koperasi mencapai 192.443 unit dengan jumlah anggota 30,85 juta orang dan volume usaha sebesar Rp. 95,06 trilyun didominasi oleh pulau Jawa. Semisal propinsi jawa Tengah berada pada posisi kedua setelah Jawa Timur, yaitu sebanyak 26.735 unit koperasi dengan anggota 5.852.304 orang dan volume usaha 27.351.789.000. Sekretaris Kementrian Negara KUKM Agus Muharrammenjelaskan bahwa ada lima koperasi di Indonesia tercatat sebagai koperasi berskala Internasional yang terdaftar di Internasional Cooperative Alliance (ICA). Perkembangan koperasi telah banyak ditunjukkan di negara maju seperti Amerika yang menyediakan 80% listrik didaerah pedesaan, juga di Australia dan Selandia Baru dimana tiga perempat produksi susu yang dikonsumsi dunia berasal dari koperasi peternak sapi perah. Perkembangan dinamika perekonomian di Indonesia sepuluh tahun terakhir telah membuktikanbahwa Koperasi mempunyai peran yang besar dalam memperkuat atau memperkokoh perekonomian Indonesia, baik secara lokal maupun nasional. Dengan potensi yang begitu besar dalam memperkuat perekonomian di Indonesia maka perlu adanya upaya untuk mengembangkan dan memperbaiki kinerja organisasi koperasi.Pengembangan dan perbaikan perlu diupayakan guna mengatasi beberapa kelemahan, antara lain tentang kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan pengelolaan peningkatan kinerja organisasi.
2.2. Peningkatan Kinerja Organisasi Koperasi 2.2.1.Tipologi Strategi Tipologi strategi berdasarkan pada konsep Miles dan membedakan pilihan strategi organisasi menjadi 4, yaitu : (Moore, 2005)
Snow
2.2.1.1.Prospektor Prospektoradalah jenis perusahaan yang menggunakan strategi yang mementingkan inovasi dan kreativitas untuk menciptakan produk baru atau pasar baru. Strategi ini perlu dukungan dari staf yang benar-benar ahli dan mempunyai kemampuan sehingga budaya sistem kariernya menekankan pada pencarian sumber daya manusia yang mampu menciptakan perubahan dan mempunyai reativitas tinggi. Jika sumber daya internal tidak memenuhi, organisasi akan rela mencari dari sumber eksternal meskipun dengan biaya tinggi.
2.2.1.2. Defender Defender adalah organisasi yang menekankan penggunaan strategi stabilitas dan kelangsungan hidup usaha. Perusahaan ini sangat mempertahankan inti bisnisnya atau core business, tanpa banyak melakukan perubahan. Perhatian pimpinan organisasi lebih terfokus pada stabilitas jangka panjang.
2.2.1.3. Analyzer Analyzer adalah perusahaan yang menggunakan strategi di antara defender dan prospektor. Artinya perusahaan ini tidak terlalu berani mengambil resiko besar dalam berinovasi tapi tetap berusaha menciptakan keunggulan dalam pelayanan pada pasar. 29
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
2.2.1.4. Reactor Reactor adalah jenis perusahaan yang lebih banyak ditekan oleh lingkungan, karena kurang memperhatikan adanya perubahan lingkungan dan sistem persaingan. Perusahaan jenis ini lebih mementingkan efisiensi, menekan biaya termasuk menekan pada sumber daya manusianya. Tipologi strategi yang digunakan dalam penelitian ini hanya strategi prospektor. Hal ini karena implementasi strategi prospektorsemakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini termasuk salah satunya pada Perbankan. (Bambang, 2004 : 15).Menurut Smith et.al tipologi Miles dan Snow dapat mencerminkan kompleksitas lingkungan yang dihadapi organisasi dan proses organisasional dari berbagai dimensi, misalnya persaingan, perilaku konsumen, situasi dan sikap pasar, teknologi, struktur organisasi dan karakteristik manajemen. Selain itu, strategi Miles dan Snow didasarkan pada analisis yang mendalam dan menyeluruh pada beberapa industri yang berbeda. (Moore, 2005). Menurut Simon ada beberapa alasan memilih tipologi strategi Miles dan Snow, yaitu : (http://www.stie-stikubank.ac.id) pertama, tipe prospektormemiliki karakteristik yang menggunakan pola dasar bahwa strategi perusahaan merupakan keputusan yang direncanakan untuk dapat bertahan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan. Selain itu tipe prospektorberhubungan dengan pilihan untuk memaksimumkan kinerja dan berhubungan dengan penemuanpenemuan baru/pelopor dalam menciptakan produk dan jasa. Kedua, tipologi strategi Miles dan Snow jelas menyatakan bahwa sistem pengendalian perusahaan harus sesuai dengan strategi. Ketiga, tipologi strategi Miles dan Snow telah diuji di berbagai studi dan digunakan sebagai strategi di berbagai jenis industri.
2.3. Budaya Organisasi Hasil penelitian Bourantas et.al (1999) menunjukkan adanya 4 tipe budaya organisasi model Harrison dan Handy yang masing-masing didasarkan atas karakter dewa dan kelompok masyarakat dalam mitos Yunani yaitu:
2.2.1.The Club Culture (Zeus) Organisasi The Club Culture (Zeus) sering ditemukan dalam organisasi kecil perorangan, di mana seorang entrepreneur menjadi pusat segala kekuasaan dan mempunyai pengaruh besar pada organisasi secara keseluruhan. Pimpinan terpusat pada seseorang atau sentralisasi dan mencerminkan tradisi kepala keluarga yang irasonal, banyak menggunakan kata hati dalam mengambil keputusan, sering berbuat kebaikan dan mengandalkan pada kharisma.
2.2.2. The Role Culture (Apollo) Organisasi The Role Culture (Apollo) lebih mendasarkan pada peran dari organisasi daripada hubungan personal. Budaya organisasi ini mengasumsikan bahwa manusia adalah rasional dan segala sesuatu dapat dianalisis dengan cara yang logis.
30
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
2.2.3. The Task Culture (Athena) Organisasi The Task Culture (Athena) mengakui bahwa basis dari kekuasaan atau power berasal dari keahlian. Karakteristik yang berupa muda, enerjik, kreatif dan inovatif sangat sesuai dengan budaya ini. Sumber kekuasaan tersebar bagaikan simpul-simpul jaringan atau jala, oleh karena itu jaringan digunakan sebagai simbol budaya organisasi ini. Yang menggambarkan bahwa sumber-sumber berasal dari bermacam bagian yang ada dalam organisasi yang masing-masing mampu mengelola dan menyelesaikan masalahnya.
2.2.4. The Existential Culture (Dionysus) Organisasi The Existential Culture (Dionysus) berasumsi bahwa dalam organisasi tidak ada yang lebih berkuasa/berkedudukan lebih tinggi. Setiap orang dalam organisasi bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Dalam budaya organisasi Dionysus anggota organisasi terdiri dari para profesional yang berdiri sendiri dan tidak mengakui adanya pemimpin, yang ada hanyalah koordinator. Berdasarkan pada keempat karakteristik budaya organisasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi yang memiliki pembagian peran dan tugas secara kelompok/berdasarkan pada fungsi dan divisi yang jelas yaitu pada The Role Culture (Apollo) dan The Task Culture (Athena). Perbedaannya budaya Apollo bersifat sentralistik dengan tugas-tugas yang sudah pasti dan jelas secara hirarki sedang budaya Athena lebih cenderung desentralisasi dan memberikan kebebasan manajer untuk berkreasi dan berinovasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
2.4. Kinerja Organisasi Ukuran menetapkan suatu kinerja yang efektif (Dale Furtwengler, 2004 : 13-18), yaitu:
2.3.1. Kuantitatif Manajer harus dapat menghadirkan ukuran yang numerik. Waktu, tingkat kesalahan, absensi, biaya, profitabilitas, unit yang diproduksi merupakan ukuran yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran numerik. Ukuran tersebut dapat dinyatakan dalam persentase, jumlah kinerja aktual atau interval waktu.
2.3.2. Mudah dimengerti Karyawan harus dapat memahami ukuran tersebut dan mengaitkannya dengan pekerjaan mereka sehari-hari. Jika mereka tidak dapat melakukannya, ukuran tersebut tidak akan membantu untuk meningkatkan kinerja.
2.3.3. Seimbang Suatu perusahaan yang menetapkan targaet penjualan tanpa mempertimbangkan aspek produksi, pelayanan dan keuangan dalam pengambilan keputusannya, konsekwensi tragisnya adalah mereka kehilangan pelanggan yang mereka dapatkan dengan perjuangan berat. Hal ini terjadi karena mereka gagal menepati janji yang dibuat oleh bagian penjualan dan pemasarannya. 31
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
2.3.4. Mudah dipantau Sistem pemantauan yang paling baik adalah sistem yang memungkinkan karyawan untuk memonitor kinerjanya sendiri. Pertama, sistem tersebut memungkinkan karyawan untuk melakukan penyesuaian harian yang diperlukan untuk mencapai sasarannya. Kedua, karyawan cenderung untuk lebih mempercayai hasilnya jika ia dapat memverifikasi dirinya sendiri.
2.3.5. Sering dipublikasikan Manajer menginformasikan kinerja yang diharapkankepada setiap anggota organisasi. 2.5. Matrik Persamaan dan Perbedaan dengan Disain Penelitian Terdahulu Tabel1. Matrik Persamaan dan Perbedaan dengan Disain Penelitian Terdahulu
Sampling
Variabel
Pengukuran
Model analisis
Peneliti
Manajer koperasi untuk koperasi simpan pinjam dan serba usaha di Surakarta
• StrategiProspektor • Budaya Organisasi Athena • Kinerja Organisasi
Nominal Ordinal Interval
Desk Analisys Focused Group Discussion (FGD) Regresi
Anis, 2011
Perusahaan Manufaktur yang listed di BEI 2007 – 2009
Tipologi Strategi Kompetitif Strategi Responsif Teknologi Informasi
Rasio
Analisis Regresi Berganda
Eko Sunjaya, Meiranto & Wahyu, 2011
50 karyawan PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR
Tipologi Strategi Kompetitif Strategi Responsif Kematangan Teknologi Informasi • StrategiProspektor • Budaya Organisasi Athena • Kinerja Organisasi
Likert
Analisis Regresi Berganda
Likert dengan 7 skala
Regresi Linier Berganda menggunakan SPSS
Likert dengan 7 skala
Regresi Linier sederhana menggunakan SPSS
Kristyana Dananti & Hernawati Pramesti, 2009
Direktur atau pimpinan Perbankan di 40 Bank di Surakarta
Muafi, 2008.
Perusahaan Manufaktur yang berorientasi ekspor di Jawa timur
Orientasi Strategi enterprenuer Stuktur Saluran Ekspor Budaya Organisasi Athena Kinerja Ekspor
32
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
3. METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Seiring dengan tujuan dalam penelitian ini, yakni penyusunanmodel peningkatan standar kinerja organisasi koperasi menggunakan strategiprospektor dan budaya organisasi Athena,dan kemudian mengoptimalkan aplikasinya, maka penelitian ini menggunakan metode action research. Metode ini dipilih karena dilakukan kajian (research) terhadap model-model pengembangan yang sudah dilaksanakan dan kemudian berdasarkan hasil kajian itu merumuskan satu model model peningkatan standar kinerja organisasi koperasi menggunakan strategiprospektor dan budaya organisasi Athena. Kegiatan utama penelitian dilaksanakan dalam dua langkah yakni; 1) identifikasi keberadaan model peningkatan standar kinerja organisasi koperasi yang sudah ada, dan 2) penyusunan model peningkatan standar kinerja organisasi koperasi menggunakan strategiprospektor dan budaya organisasi Athena. Pada langkah pertama, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah mengumpulkan informasi awal tentang keberadaan model peningkatan standar kinerja organisasi koperasi yang sudah ada. Metode yang digunakan adalah metode studi pustaka, untuk mengumpulkan data sekunder, dan metode survei dengan menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data primer. Sebelum dilakukan survei, dilaksanakan kegiatanpenyusunan kuesioner dan pra-survei untuk pemantapan kuesioner. Sesudah kuesioner disempurnakan, kemudian dilakukan kegiatan pengumpulan data primer dengan metode survei pada koperasi yang ada di Surakarta. Perolehan data primer dilakukan melalui pengamatan langsung ke lapangan dan wawancara dengan responden. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode desk analysis. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Dinas Koperasi dan UMKM di Surakarta. Kegiatan penelitian selanjutnya dilaksanakan denganmetode diskusi terarah (focus group discusion/FGD) yang akan melibatkan pihak-pihak yang memiliki kepentingan dan kepedulian (stakeholders) dalam pengembangan koperasi. Hasil FGD akan dipergunakan untuk melakukan finalisasi model sehingga dihasilkan model peningkatan standar kinerja organisasi koperasi menggunakan strategiprospektor dan budaya organisasi Athena
3.2. Teknis Analisis Sesuai dengan gambar tahapan penelitian, kegiatan awal yang akan dilaksanakan adalah studi pustaka dan penyusunan kuesioner. Setelah kuesioner disempurnakan, pengumpulan data primer dilaksanakan kemudian hasilnya dianalisis dengan metode desk analisys. Analisis akan dilaksanakan dengan metode analisis model Husserl dan regresi logistik. Secara umum model Husserl tertarik dengan penemuan makna dan hakikat dari pengalaman karena terdapat perbedaan antara fakta dan esensi dalam fakta atau dengan kata lain perbedaan antara yang real dan yang tidak. Sedangkan komponen konseptual dalam fenomenologi transendental Husserl adalah kesengajaan, noema dan noesis, intuisi, intersubyektivitas. (Cokroaminoto, 2011)
33
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
Model regresi dirancang untuk melakukan prediksi keanggotaan dalam rangka menganalisis seberapa jauh model yang digunakan mampu memprediksi secara benar kategori sejumlah individu (Kuncoro, 2002). Dalam penelitian ini analisis regresi dipakai untuk menjawab apakah terdapat peningkatan kinerja organisasi di koperasi?
4. HASIL YANG DICAPAI 4.1. Kondisi Koperasi di Surakarta Jumlah koperasi di Jawa Tengah akhir tahun 2013 sebanyak 27.215 koperasi dan sebesar 21.832 berkategori aktif, sedangkan sisanya 5.383 tidak aktif. Di Surakarta, saat ini jumlah koperasi sebanyak 574 namun hanya 25% diantaranya yang berkategori sehat. Selain hal tersebut, Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Surakarta mencatat bahwa sebanyak 32 koperasi di Surakarta hingga pertengahan Juli 2012 mengalami mati suri yang disebabkan minimnya partisipasi anggota dan adanya kredit macet karena sistem kelembagaan di dalam koperasi yang bersangkutan buruk. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa pengurus koperasi di Surakarta diperoleh informasi bahwa sebagian besar menghadapi regulasi yang kacau dengan adanya perubahan UU Koperasi, pengelolaan koperasi tidak optimal yang disebabkan oleh mental pelaku koperasi sehingga berakibat masyarakat mengalami ketakutan untuk terlibat dalam koperasi. Permasalahan tersebut membutuhkan perbaikan regulasi dan mental para pelaku koperasi.
4.2. Identifikasi Model Penilaian Koperasi di Surakarta Saat ini Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (DinKop UMKM) Surakarta telah memberlakukan model penilaian kesehatan koperasi dengan aspek penilaian berdasarkan laporan keuangan serta pengisian angket mengenai data manajemen. Model tersebut hanya menyatakan suatu koperasi sehat, cukup sehat dan tidak sehat namun dalam kenyataan model tersebut belum mampu menunjukkan hasil kerja koperasi yang sesungguhnya, karena model yang digunakan cenderung mengedepankan penilaian terhadap laporan keuangan padahal banyak koperasi masih menghadapi kendala dalam penyusunan laporan keuangan. Banyak koperasi masih membuat laporan keuangan secara sederhana sehingga tidak mampu memenuhi kriteria aspek penilaian yang diterapkan DinKop UMKM, padahal memiliki pengelolaan yang berfokus pada kinerja organisasi yang baik sehingga masih dapat bertahan dengan melakukan berbagai cara yang cukup kreatif. Untuk itu dibutuhkan model penilaian kinerja yang mampu mengungkapan sisi pengelolaan manajemen yang berfokus pada peningkatan kinerja koperasi.
34
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
4.3. Penyusunan Model Peningkatan Standar Kinerja Koperasi dengan Menggunakan Strategi Prospektor dan Budaya Organisasi Athena di Surakarta Setelah melakukan survey dan wawancara mendalam, diperoleh beberapa aspek penilaian kinerja yang diusulkan untuk melengkapi model penilaian yang sudah berjalan. Untuk memantapkan model yang diusulkan dilakukan dengan menyelenggarakan FGD.Gambaran hasil Focus Group Disscusion (FGD) sebagai berikut, Tabel 1. Tanggapan Terhadap Strategi Prospektor No Pernyataan Tanggapan (dalam persen) SR R AR AT T 1. Tingkat inovasi dalam 20 20 20 20 20 menyajikan produk/ jasa yang dijual 2. Tinggi keragaman produk yang 0 40 20 20 20 dihasilkan 3. Banyaknya kelompok konsumen 0 20 40 20 20 yang dilayani 4. Tingkat keunikan produk baru 20 20 20 20 20 yang ditawarkan 5. Banyaknya inovasi dalam 0 20 20 20 20 memperkenalkan produk baru 6. Tingkat kualitas produk yang 0 0 0 60 40 dihasilkan 7. Ratio nilai produk dan harga 0 0 20 0 60 yang lebih baik dibanding pesaing 8. Besarnya alokasi danan dan 20 20 20 20 20 sumberdaya untuk kegiatan pemasaran 9. Tingkat kemampuan mencari 20 20 20 20 20 dana untuk investasi jangka panjang 10. Tingkat persediaan/ supply 0 0 40 20 40 material yang dimiliki koperasi 11. Besarnya dana yang tertanam 20 20 20 20 20 untuk perlengkapan dan fasilitas Sumber: data diolah
35
ST 0
0 0 0 20 0 0
0
0
0 0
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
Tabel 2. Tanggapan Terhadap Budaya Athena No
Pernyataan
Tanggapan (dalam persen) R AR AT T 0 0 0 40 0 0 0 40 0 0 0 60
ST Sikap pemimpin yang baik 60 Sikap bawahan baik 60 Sikap anggota organisasi yang 40 baik dalam memberikan prioritas pelayanan 4. Sikap orang yang baik dalam 0 0 0 0 60 40 bekerja di organisasi 5. organisasi memperlakukan 0 0 20 0 40 40 orang secara individu dengan baik 6. Organisasi bisa mempengaruhi 0 0 0 20 20 60 dan mengendalikan orang dengan baik 7. Legitimasi kekuasaan bisa 20 20 0 60 0 0 diperoleh seseorang untuk mengendalikan aktivitas Sumber: data diolah Tabel 3. Tanggapan Terhadap Kinerja Organisasi No Pernyataan Tanggapan (dalam persen) SR R AR AT T ST 1. Tingkat kemampuan koperasi 0 0 20 60 20 0 dalam memperoleh keuntungan jangka panjang 2. Tingkat pertumbuhan 0 0 0 60 40 0 penjualan 3. Kepuasan kerja karyawan 0 0 40 40 20 0 4. Komitmen dan loyalitas 0 0 20 20 40 20 karyawan terhadap organisasi 5. Kondisi keuangan dilihat dari 0 0 40 20 40 0 aspek likuiditas dan kemampuan sumber keuangan 6. Citra dan nama koperasi 0 0 20 40 40 7. Kualitas pelayanan yang 0 0 0 20 40 40 diberikan oleh organisasi 8. Produktivitas karyawan 0 0 20 20 40 20 Sumber: data diolah Berdasarkan tabel tersebut tanggapan peserta FGD terhadap aspek penilaian kinerja koperasi mayoritas menyatakan agak rendah, agak tinggi dan tinggi. 1. 2. 3.
SR 0 0 0
36
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melalui beberapa tahapan dalam penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengelolaan koperasi secara umum dapat dikatakan belum bersinergi antara DinKopUMKM dengan pengurus dan pengelola koperasi di Surakarta. Aspek manajemen terutama dalam hal penilaian peningkatan kinerja masih memerlukan kesamaan sikap serta tindakan dalam pembuatan desainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model penilaian koperasi pada dasarnya sudah berjalan, hal tersebut dibuktikan dengan adanya sertifikat yang dikeluarkan oleh Dinas yang terkait tentang hasil penilaian tersebut. DinKopUMKM mempunyai model penilaian dengan memberikan kategori kesehatan pada koperasi di Surakarta yang menitikberatkan pada laporan keuangan.
5.2. Saran DinKopUMKM Surakarta, pengerak koperasi dan para akademisi perlu menyatukan gagasan, bersinergi serta terintegrasi dalam mendesain penilaian koperasi yang tidak hanya menyoroti laporan keuangan namun juga menilai dari sisi manjerial secara detail. Hal tersebut dapat dilakukan melalui keterlibatan para akademisi dan pengerak koperasi dalam pembuatan desain penilaian kinerja sehingga pengelolaan koperasi lebih berkualitas serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA Bambang Suko Priyono. 2004. Analisis Pengaruh Hubungan Ideal Tipologi Strategi dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. STIE STIKUBANK: Semarang. Bambang Supomo dan Nur Indriantoro. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi I. BPEE: Yogyakarta. Bourantas dan Van Muijen. 1999. Organizational Culture: The FOCUS Questionnaire. European Journal of Work and Organizational Psychology 8, 551 - 568 Dale Furtwengler. 2004. Penuntun 10 Menit Penilaian Kinerja. Andi: Yogyakarta. DealdanKennedy.2000.OrganizationalCulture.http//en.wikipedia.org/wiki/organi zational_culture. Diambil 22 April 2013 hari Senin jam 11.40 WIB http://www.stiestikubank.ac.id/webjurnal/edisi_Maret_2004//Analisis_efektifitas _hubungan_pemasaran_dan_faktor_faktor_yang_mempengaruhinya.htm. http://www.bumnwatch.com/peran_koperasi_dalam_perekonomian_indonesia.ht ml http://www.dinkop.go.id http://smecda.com/files/depsdm/buku_saku_koperasi/3_manajemen_koperasi.pdf http://smecda.com/kajian menu/menu_isi_/jurnal_7_oktober_2012.htm http://koperasindo.net/2009
37
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
ISSN 1411 – 1497
http://www.shydiq25.blogspot.com/2012/10/peran_koperasi_bagi_perkembanga n.html http://www.repository.ipb.ac.id Cokroaminoto. 2011.Pendekatan Fenomenologi Transendal Husserl Dalam Penelitian Kualitatif.http://www.menulisproposalpenelitian.com/2011/03/pendekatan_f enomenologi_dalam.html diambil 20 April 2013 hari Sabtu jam 09.04 WIB Imam Ghozali.2001.Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro: Semarang. Kristyana Dananti dan Hernawati Pramesti. 2009. Dampak Penerapan Tipologi Strategi Prospector dan Budaya Organisasi Athena terhadap Kinerja Organisasi Perbankan di Surakarta. Penelitian tidak diterbitkan. Universitas Kristen Surakarta Moore, M. 2005. Towards aConfirmatory Model of Retail Strategy Types: An Empirical Test of Miles and Snow. Journal of Business Research 58: 696– 704.http://www.referenceforbusiness.com/management/Mar-No/Miles-andSnow-Typology.html#b#ixzz2NgU98EYV diambil 20 April 2013 hari Sabtu jam 10.25 WIB Sukanto Reksohadiprojo. 1999. Organisasi Perusahaan. Edisi 2. BPFE: Yogyakarta. Saudin Sijabat. 2008. Kajian Pengendalian Anggota pada Koperasi dalam Rangka PeningkatanKinerjaKoperasi.http//www.smecda.com/files/jurnal_3_2008/0 5_sijabat.pdf. diambil 20 April 2013 hari Sabtu jam 08.10 WIB Sahoo and Mirsa. 2012. Performance Management Benefit Organization and Their Employees. Human Resource Management International Digest, Vol. 20 Iss: 6, pp. 3-5. http//www.emeraldinsight.com/journal.htm?articleid=1705818. Diambil 9 april 2013 hari Selasa jam 03.29 WIB Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta. _______________, UU Perkoperasian No. 17 tahun 2012
38
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
ISSN 1411 – 1497
DATA KOPERASI KOTA SURAKARTA NAMA KOPERASI ALAMAT
KECAMATAN
KSU. "Usaha Kita Bersama" (UTAMA) KSU. INTI MAKMUR SEJAHTERA KSU. MODEREN KSU. MONJARI 45 SURAKARTA ARTHA MANUNGGAL KPRI. UNS ( UNIVERSITAS SEBELAS MARET ) KPRI. " MAKARYA " Manunggaling Karsa Yuwono KPRI. RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA KPRI. ISI SURAKARTA KPRI. SUBUR ( Susilo Budi Luhur ) KPRI. PT POS INDONESIA (PERSERO) "HIDUP" KPRI. SEJAHTERA ( P & K ) Surakarta PKPRI KOTA SURAKARTA RS. Dr OEN SURAKARTA BATIK DANAR HADI MITRA ARTHA KENCANA KSP. MUKTIDANA MANDIRI KSP. PELITA BUANA ARTHA KSP PELITA DANA KOP. PEDAGANG KELILING "Bangun Indah" KOPEGTEL SOLO
Jl. Urip Sumoharjo No. 180 A Purwodiningratan
JEBRES
Jl. Brigj. Katamso No. 16, Jebres Slompretan No. 99 Gajahan
JEBRES Ps. Kliwon
KOPKAR. PT. DJITOE PDAM "MEKAR" KOPKAR. SINAR SEJAHTERA ( CIMB NIAGA ) KOPKAR. TIGA
Pasar Klitikan Notoharjo, Semanggi JL. COKROBASKORO II No. 14
Ps. KLIWON SERENGAN
Jl.Sutami 36A Jl. Ir. H. JUANDA 143 B
JEBRES JEBRES
Jl. Kol. Sutarto 132 Jl. Moh Yamin No. 10 Surakarta
JEBRES JEBRES
Jl. Kapt. Mulyadi 219 JL JEND. SUDIRMAN KAMPUNG BARU
Ps. KLIWON
Jl. Kyai Mojo, semanggi Jl. Moh Yamin No. 10 Surakarta JL. BRIGJEND KATAMSO
Ps. KLIWON SERENGAN JEBRES
Jl. Dr. Rajiman no.164, kemlayan JL. YOS SUDARSO 313 Jl. Prof. Yohanes 35 Purwodiningratan
SERENGAN SERENGAN
Jl. Ir. Sutami 91A Jl. Veteran 293
JEBRES SERENGAN
Tegal Baru Rt 01/IV, Jebres
JEBRES
Jl. Mayor Kusmanto 01 Surakarta Jl.Adi Sucipto 51, Laweyan Jl. LU Adi Sucipto 143
Ps. KLIWON LAWEYAN LAWEYAN
JL. SLAMET RIYADI 136, TIMURAN JLN Dr. SUPOMO 23,
BANJARSARI LAWEYAN
39
Ps. KLIWON
JEBRES
PRESTASI VOL. 12 NO. 2 – DESEMBER 2013
26 27
SERANGKAI
SRIWEDARI
PELITA BUANA ARTHA
Jl. Ir. Sutami 91A Perum Griya Betara No. 1 Sendang Mulyo, kadipiro Jl. Ir. Sutami No. 77 Jebres Jln. Parang liris No. 281 Tegal Sondakan Jl. Surya No. 116 Purwodiningratan Jl. Kapt. Pierre Tendean 71 Nusukan
JEBRES
Jl. Pajajaran Utara IV No. 8 Sumber Jl. Adi Sucipto Gg. Mangga II No. 8 Jajar
BANJARSARI
Jl. KH. Agus Salim No. 26
LAWEYAN
28
SESANA KARYA UTAMA KASIH SENTOSA
29
SINAR UTAMA
30
LANCAR
31
ISSN 1411 – 1497
TUNAS SEJAHTERA
32
BERINGIN
33
DUTA DANA
34
ANUGERAH INSANI
40
BANJARSARI JEBRES LAWEYAN JEBRES BANJARSARI LAWEYAN