88
PENYUSUNAN BASIS DATA POHON KEBUN RAYA BOGOR DENGAN VISUALISASI KOMPUTER
ZAENAL ARIFIN A34202011
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
89
PENYUSUNAN BASIS DATA POHON KEBUN RAYA BOGOR DENGAN VISUALISASI KOMPUTER
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
ZAENAL ARIFIN A34202011
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
90
RINGKASAN ZAENAL ARIFIN. Penyusunan Basis Data Pohon Kebun Raya Bogor dengan Visualisasi Komputer. (Dibimbing oleh BAMBANG SULISTYANTARA). Potensi yang dimiliki Kebun Raya Bogor belum sepenuhnya termanfaatkan secara optimal. Hal ini disebabkan masih kurangnya data dan informasi mengenai jenis tanaman terutama pohon seperti sifat, karakteristik serta syarat tumbuhnya, maka perlu dilakukan penyempurnaan baik berupa pengembangan materi maupun penyajian basis data (katalog). Di sisi lain, pengetahuan mengenai data dan informasi mengenai pohon yang akan digunakan merupakan hal mendasar dalam bidang arsitektur lanskap yang mencakup perencanaan, perancangan, maupun pengelolaan suatu lanskap. Melihat kondisi demikian, maka perlu dilakukan penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor yang lebih lengkap menghimpun informasi mengenai pohon, terorganisir, komunikatif, dan aplikatif terutama dalam bidang arsitektur lanskap. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya oleh Rukmono (2004) dan Arimbi (2004), dimana penelitian ini bertujuan untuk menyusun sekaligus melengkapi basis data pohon Kebun Raya Bogor untuk aplikasi dalam bidang arsitektur lanskap. Penyusunan basis data ini berbasis komputer dengan mengunakan perangkat lunak FileMaker Pro 7. Metode studi penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor mencakup (1) tahap studi pustaka mengenai identifikasi dan klasifikasi pohon, (2) tahap pengambilan dan pengumpulan data dan informasi pohon (survey), (3) tahap penentuan rancangan (struktur) basis data (penentuan data input yang akan dihimpun dalam basis data, dan proses membangun basis data dengan menggunakan FileMaker Pro 7), (4) tahap pemasukan data dan pengelolaan basis data, dan (5) tahap pembahasan dan analisa. Obyek dalam studi ini berupa pohon koleksi Kebun Raya Bogor. Basis data pohon ini disusun dan dirancang untuk menampilkan data dan informasi mengenai jenis pohon koleksi Kebun Raya Bogor, baik berdasarkan klasifikasi botani-lanskap maupun klasifikasi umum; serta menyediakan kemudahan dalam mencari dan menentukan jenis pohon yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Basis data pohon ini disusun dan dirancang dengan menggunakan perangkat lunak FileMaker Pro 7. Data (obyek) dalam basis data ini berupa pohon yang dikelompokkan berdasarkan pengklasifikasian secara botani pada takson tingkat familia. Data yang dimasukkan meliputi foto dan data atribut. Data foto mencakup foto pohon secara keseluruhan, foto buah, foto bunga, foto daun, foto batang, dan foto akar. Data atribut berupa informasi mengenai deskripsi dan klasifikasi jenis pohon, yang mencakup klasifikasi botani-lanskap dan klasifikasi umum. Klasifikasi botani-lanskap dikelompokkan berdasarkan klasifikasi menurut ilmu botani (taksonomi tumbuhan) dan klasifikasi menurut ilmu arsitektur lanskap (ekologi/hortikultura). Klasifikasi botani-lanskap mencakup sifat morfologi, karakteristik, sifat ekologi, dan fungsi pohon. Sedangkan klasifikasi umum dikelompokkan berdasarkan klasifikasi yang lebih umum dikenal oleh masyarakat. Klasifikasi umum mencakup daya tarik estetis, manfaat/penggunaan, dan lingkungan tumbuh. Basis data dalam studi ini menghimpun 59 famili pohon yang tercakup dalam 136 vak di Kebun Raya Bogor. Jumlah pohon tersebut mencakup 388 spesies pohon dan belum dapat mewakili keseluruhan spesies pohon koleksi
91 Kebun Raya Bogor, yang jumlahnya mencapai 1800 spesies pohon. Hal ini disebabkan penghimpunan data dicukupkan/terbatas untuk keperluan studi. Berdasar program basis data yang telah tersusun ini, selanjutnya dapat dilakukan entry data keseluruhan famili/spesies pohon koleksi Kebun Raya Bogor. Perancangan struktur basis data merupakan tahap awal dalam penyusunan basis data pohon. Pada proses ini dilakukan penentuan data input yang akan dihimpun dalam basis data. Struktur basis data menentukan jenis table, field, tipe data yang akan dimasukkan (data type), hubungan (relationship) antara tabel-tabel tersebut, dan value list. Table dan field dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang telah dilakukan dan jenis data yang akan dimasukkan ke dalam basis data. Perancangan tampilan basis data merupakan tahap selanjutnya dalam penyusunan basis data pohon dengan visualisasi komputer. Pada proses ini dilakukan penentuan tampilan basis data (user interface) yang akan menampilkan data dan informasi basis data, sehingga memudahkan pengguna untuk mengakses dan menggunakannya. Langkah-langkah dalam perancangan tampilan basis data meliputi penentuan tipe form layout, layout field, button, specify button, hubungan (relationship) antar layout dan elemen desain layout. Hubungan (relationship) antar data/field/layout dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang telah dilakukan. Data masukan pada basis data pohon ini berupa data teks, data gambar, data teks pilihan (value list), dan data opsional sesuai dengan klasifikasi yang telah dilakukan sehingga pengisian data menggunakan field entry data berbentuk edit box (tipe data text), edit box (tipe data container), pop-up list, dan checkbox set. Field entry data berbentuk edit box (tipe data text) digunakan pada fieldfield deskripsi umum pohon. Field entry data berbentuk edit box (tipe data container) digunakan pada field Foto Pohon, Foto Buah, Foto Bunga, Foto Batang, Foto Akar. Field entry data berbentuk pop-up list digunakan pada fieldfield Sifat Morfologi, Karakteristik, dan Sifat Ekologi. Sedangkan Field entry data berbentuk checkbox set digunakan pada field-field Fungsi, Daya Tarik Estetis, Manfaat/Penggunaan, dan Lingkungan Tumbuh. Basis data pohon ini menggunakan dua mode tampilan informasi, yaitu browse mode dan find mode (mode pencarian). Browse mode digunakan untuk pendataan dan untuk menampilkan data dan informasi pohon; sedangkan find mode digunakan untuk mencari data dan informasi pohon. Informasi pada basis data pohon ini dikelompokkan berdasarkan klasifikasi botani-lanskap dan klasifikasi umum, yang ditampilkan dalam dua pilihan tampilan (view as form dan view as table). Account pengguna basis data pohon ini terbagi menjadi dua, yaitu Admin Account dan Guest Account. Admin Account digunakan untuk melakukan proses editing dan updating baik basis data maupun tampilan pengguna, dan disertai dengan password. Sedangkan Guest Account digunakan bagi pengguna umum untuk sekedar memperoleh dan mencari data dan informasi mengenai pohon, dan tanpa fungsi editing dan updating. Basis data pohon Kebun Raya Bogor untuk aplikasi dalam bidang arsitektur lanskap, yang menarik sekaligus user friendly telah berhasil disusun dan dirancang dengan memanfaatkan perangkat lunak FileMaker Pro 7. Basis data ini mencakup data dan informasi mengenai jenis pohon koleksi Kebun Raya Bogor, yang diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi botani-lanskap dan klasifikasi umum; serta menyediakan kemudahan dalam mencari dan menentukan jenis pohon yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
92
LEMBAR PENGESAHAN Judul Penelitian
: PENYUSUNAN BASIS DATA POHON KEBUN RAYA BOGOR DENGAN VISUALISASI KOMPUTER
Nama Mahasiswa
: Zaenal Arifin
NRP
: A34202011
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, MAgr NIP 131 578 797
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, MAgr NIP 131 124 019
Tanggal Lulus
:
93
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 1 Juli 1984. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Surachman dan Ibu Suparni. Penulis menempuh pendidikan di TK Negeri Pembina Kotaraja Jayapura (1989-1990), lalu melanjutkan pendidikan di SD Negeri Inpres Kotaraja Jayapura (lulus tahun 1996), kemudian meneruskan pendidikan tingkat menengah di SLTPN 5 Jayapura (lulus tahun 1999), dan SMA Muhammadiyah 1 Klaten (lulus tahun 2002). Tahun 2002 penulis diterima di IPB melalui jalur USMI pada Program Studi Arsitektur Lanskap, Departemen Arsitektur lanskap, Fakultas Pertanian. Penulis aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepanitiaan. Tahun 2002-2003 sebagai anggota Divisi Pemasaran pada UKM Gema Almamater, tahun 2004-2005 menjadi ketua Divisi Kesekretariatan Himpunan Mahasiwa
Arsitektur
Lanskap,
tahun
2004-2005
menjadi
ketua
Divisi
Kemahasiswaan OMDA Klaten. Penulis juga aktif bertindak sebagai Asisten Dosen untuk Mata Kuliah Hortikultura Lanskap 2005/2006 dan 2006/2007.
94
KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan anugerah potensi dan bimbingan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, MAgr yang telah memberikan saran dan bimbingan, Ibu Mita dan Bapak Suhendar yang telah membantu dalam persiapan pengambilan data, serta kepada seluruh rekan yang telah memberikan masukan dan motivasi dalam penyelesaian penelitian ini. Penelitian Penyusunan Basis Data Pohon Kebun Raya Bogor dengan Visualisasi Komputer terdorong oleh keinginan untuk dapat mempermudah pengguna, baik Pengelola Kebun Raya Bogor, arsitek lanskap maupun masyarakat umum dalam memperoleh data dan informasi mengenai jenis pohon sesuai kriteria yang diharapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bogor, Januari 2008 Penulis
95
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN ............................................................................................. Latar Belakang ..................................................................................... Tujuan .................................................................................................. Manfaat ............................................................................................... Kerangka Pikir .....................................................................................
1 1 2 2 2
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................... Tanaman Lanskap ............................................................................... Klasifikasi Tanaman (Pohon) .............................................................. Taksonomi dan Tata Nama ................................................................. Klasifikasi Botani-Lanskap .................................................................. Klasifikasi Umum ................................................................................. Database dan Relational Database Management System (RDBMS) . Perangkat Lunak FileMaker Pro 7 .........................................................
4 4 4 4 5 7 8 9
KONDISI UMUM KEBUN RAYA BOGOR ...................................................... Kebun Raya Bogor .............................................................................. Sejarah Kebun Raya Bogor................................................................. Katalog Kebun Raya Bogor ................................................................. Pengelompokan Lokasi Koleksi...........................................................
10 10 10 11 12
METODOLOGI................................................................................................ Lokasi dan Waktu................................................................................. Bahan dan Alat ................................................................................... Metode Studi....................................................................................... Klasifikasi Obyek ................................................................................. Klasifikasi Botani-Lanskap................................................................... Klasifikasi Umum ................................................................................. Identifikasi Klasifikasi Obyek ............................................................... Identifikasi Klasifikasi Botani-Lanskap................................................. Identifikasi Klasifikasi Umum ............................................................... Penyajian Basis Data...........................................................................
14 14 14 15 16 16 17 22 22 32 34
BASIS DATA...................................................................................................... Struktur Basis Data.............................................................................. Merancang Struktur Basis Data dalam FileMaker Pro 7...................... Penentuan Table, Field, Relationship, dan Value List ......................... Tampilan Basis Data (Graphical User Interface) ................................. Merancang Tampilan Basis Data dalam FileMaker Pro 7 .................... Pemasukan Data Basis Data Pohon dalam FileMaker Pro 7 .............. Penggunaan Basis Data Pohon........................................................... Pengaturan Account Pengguna........................................................... Prosedur penginstallan dan penggunaan Basis Data Pohon ..............
35 35 35 36 45 45 71 72 74 75
PEMBAHASAN.................................................................................................. Data Pohon.......................................................................................... Klasifikasi Botani-Lanskap................................................................... Klasifikasi Umum ................................................................................. Data Pohon dalam Basis Data.............................................................
77 77 77 79 80
96 Basis Data Pohon dalam FileMaker Pro 7........................................... Struktur Basis Data Pohon dalam FileMaker Pro 7 ............................. Tampilan Basis Data Pohon dalam FileMaker Pro 7 ........................... Penggunaan Basis Data...................................................................... Manfaat Basis Data Pohon.................................................................. Basis Data Pohon bagi Pengelola Kebun Raya Bogor........................ Basis Data Pohon untuk Aplikasi dalam Bidang Arsitektur Lanskap ... Basis Data Pohon untuk Masyarakat Umum .......................................
80 80 81 82 85 85 86 86
KESIMPULAN.................................................................................................... Kesimpulan .......................................................................................... Saran ...................................................................................................
88 88 88
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
90
LAMPIRAN........................................................................................................
92
97
DAFTAR TABEL Nomor
Halaman Teks
1. Identifikasi Pemilihan Pohon .................................................................... 2. Identifikasi Morfologi Biji dan Buah............................................................ 3. Identifikasi Morfologi Bunga Berdasarkan Jumlah Bunga dan Letak Bunga 4. Identifikasi Morfologi Daun Berdasarkan Jumlah Daun............................. 5. Identifikasi Morfologi Daun Berdasarkan Permukaan Daun...................... 6. Identifikasi Morfologi Batang Berdasarkan Bentuk Batang ....................... 7. Identifikasi Morfologi Batang Berdasarkan Percabangan.......................... 8. Identifikasi Morfologi Akar Berdasarkan Sistem Perakaran ...................... 9. Identifikasi Karakteristik Pohon Berdasarkan Bentuk Pertumbuhan ......... 10. Identifikasi Karakteristik Pohon Berdasarkan Bentuk Tajuk ...................... 11. Identifikasi Karakteristik Pohon Berdasarkan Tekstur Pohon.................... 12. Identifikasi Sifat Ekologi Pohon ................................................................. 13. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Memperbaiki Iklim ........... 14. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Arsitektural ...................... 15. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Engineering ..................... 16. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Estetis ............................. 17. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Lain ................................. 18. Identifikasi Daya Tarik Estetis Pohon ........................................................ 19. Identifikasi Manfaat/Penggunaan Pohon................................................... 20. Identifikasi Lingkungan Tumbuh Pohon .................................................... 21. Field, Tipe Data, dan Options/Comments ................................................. 22. Field dan Field Formatnya......................................................................... 23. Form Layout, Tipe Layout, Field, Layout Field, Button, Specify Button, Hubungan antar Data/Field/layout, dan Elemen Desain layout .................
22 23 23 24 25 26 26 27 28 28 29 29 30 31 31 32 32 32 33 33 37 41 47
Lampiran 1. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Tidak Beraturan dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) .................................................................... 94 2. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Tidak Beraturan dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik)........................................................ 94 3. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Horisontal dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) ............................................................................. 97 4. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Horisontal dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik)................................................................. 97 5. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Piramid dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) ............................................................................. 99 6. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Piramid dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik)................................................................. 99 7. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Berkolom dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) ............................................................................. 101 8. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Berkolom dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik)................................................................. 101 9. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Bulat dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) ............................................................................. 102
98 10. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Bulat dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik)................................................................. 103 11. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Kubah dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) ............................................................................. 104 12. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Kubah dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik)................................................................. 104
99
DAFTAR GAMBAR Nomor
Halaman Teks
1. Kerangka Pikir ........................................................................................... 2. Bentuk Tajuk Pohon (Sumber: Carpenter et al., 1975) ............................ 3. Logo Kebun Raya Bogor (Sumber: Wikipedia (b), 2007) .......................... 4. Contoh Label Identifikasi (Sumber: Levelink dan Mawdsley, 1996) .......... 5. Peta Kebun Raya Bogor............................................................................ 6. Metode Studi Penyusunan Basis Data Pohon Kebun Raya Bogor ........... 7. Model Klasifikasi Pohon Kebun Raya Bogor ............................................. 8. Model Klasifikasi Botani-Lanskap.............................................................. 9. Model Klasifikasi Sifat Morfologi Pohon .................................................... 10. Model Klasifikasi Morfologi Biji .................................................................. 11. Model Klasifikasi Morfologi Buah............................................................... 12. Model Klasifikasi Morfologi Bunga............................................................. 13. Model Klasifikasi Morfologi Daun .............................................................. 14. Model Klasifikasi Morfologi Batang............................................................ 15. Model Klasifikasi Morfologi Akar................................................................ 16. Model Klasifikasi Karakteristik Pohon........................................................ 17. Model Klasifikasi Sifat Ekologi Pohon ....................................................... 18. Model Klasifikasi Fungsi Pohon................................................................. 19. Model Klasifikasi Umum ............................................................................ 20. Morfologi Bentuk Daun (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) ........................... 21. Morfologi Daun Majemuk (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) ........................ 22. Morfologi Tulang Daun (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) ........................... 23. Morfologi Ujung Daun (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) ............................. 24. Morfologi Tepi Daun (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) ............................... 25. Morfologi Permukaan Batang (Sumber: Grey dan Deneke, 1978)............ 26. Morfologi Percabangan (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001)........................... 27. Morfologi Sistem Perakaran Pohon (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) ........ 28. Morfologi Modifikasi Akar Pohon (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) ............ 29. Bentuk Tajuk Pohon (Sumber: Carpenter et al., 1975) ............................. 30. Jendela New Database ............................................................................. 31. Jendela Create a new file named: ............................................................. 32. Jendela Define Database .......................................................................... 33. Jendela Field Format................................................................................. 34. Jendela New Layout/Report ...................................................................... 35. Jendela Specify Button.............................................................................. 36. Form Layout SIPArlan vol.1....................................................................... 37. Form Layout Morfologi............................................................................... 38. Form Layout Morfologi 1............................................................................ 39. Form Layout Morfologi 2............................................................................ 40. Form Layout Karakteristik.......................................................................... 41. Form Layout Sifat Ekologi ......................................................................... 42. Form Layout Fungsi................................................................................... 43. Form Layout Fungsi 1................................................................................ 44. Form Layout Fungsi 2................................................................................ 45. Form Layout Umum................................................................................... 46. Form Layout Umum 1................................................................................
3 6 10 13 14 16 18 18 19 19 19 19 20 20 20 21 21 21 22 24 24 25 25 25 26 27 27 28 29 36 36 37 40 46 46 62 62 62 63 63 63 64 64 64 65 65
100 47. Form Layout Umum 2................................................................................ 48. Form Layout Detail Foto Pohon................................................................. 49. Form Layout Detail Lokasi......................................................................... 50. Form Layout Detail Lokasi 1...................................................................... 51. Form Layout Detail Lokasi 2...................................................................... 52. Form Layout Detail Lokasi 3...................................................................... 53. Form Layout Detail Lokasi 4...................................................................... 54. Form Layout Detail Lokasi 5...................................................................... 55. Form Layout Detail Lokasi 6...................................................................... 56. Form Layout Daftar Pohon ........................................................................ 57. Form Layout Bantuan ................................................................................ 58. Form Layout Ikhtisar.................................................................................. 59. Form Layout Tombol Navigasi................................................................... 60. Form Layout Pendataan Pohon................................................................. 61. Form Layout Informasi Sistem................................................................... 62. Form Layout Tentang SIPArlan ................................................................. 63. Jendela Insert Picture................................................................................ 64. Jendela Browse mode ............................................................................... 65. Jendela Find mode .................................................................................... 66. Jendela Accounts & Privileges .................................................................. 67. Jendela Open File ..................................................................................... 68. Tampilan Basis Data Berbasis GUI ........................................................... 69. Tampilan Basis Data ................................................................................. 70. Tombol pada Basis Data ........................................................................... 71. Proses Pencarian Pohon........................................................................... 72. Proses menuju tampilan semula (Browse mode) ......................................
65 66 66 66 67 67 67 68 68 68 69 69 69 70 70 70 72 73 74 75 76 81 82 83 84 85
Lampiran 1. Peta Lokasi Pohon (Vak) Kebun Raya Bogor (Sumber: Danimihardja, S. dan Djumadi N. (Eds.),1985) .....................................................................
93
101
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kebun koleksi terbesar di Indonesia. Kebun Raya Bogor memiliki lebih dari 5000 spesies tanaman berupa ground cover hingga pohon, yang merupakan tanaman asli Indonesia maupun tanaman introduksi. Untuk memudahkan pengelolaannya, pengelola Kebun Raya Bogor menerbitkan katalog tanaman Kebun Raya Bogor setiap 6 tahun sekali. Katalog tersebut berisikan deskripsi umum tanaman Kebun Raya Bogor secara botani. Potensi
yang
dimiliki
Kebun
Raya
Bogor
belum
sepenuhnya
termanfaatkan secara optimal. Hal ini disebabkan masih kurangnya data dan informasi mengenai jenis tanaman terutama pohon seperti sifat, karakteristik serta syarat tumbuhnya, maka perlu dilakukan penyempurnaan baik berupa pengembangan materi maupun penyajian katalog. Pohon merupakan jenis tanaman lanskap yang memiliki dampak paling besar pada sebagian besar lanskap (Lancestor, 1993). Pohon memiliki perbedaan dalam sifat morfologi, karakteristik, sifat ekologi, dan fungsi, yang menjadi acuan pertimbangan dalam pemilihan jenis pohon yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Pemilihan jenis pohon yang sesuai dengan kondisi lanskap tertentu akan meningkatkan peluang pertumbuhan yang optimal, sehingga sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Pengetahuan mengenai data dan informasi mengenai pohon yang akan digunakan merupakan hal mendasar dalam bidang arsitektur lanskap yang mencakup perencanaan, perancangan, maupun pengelolaan suatu lanskap. Data dan informasi yang kurang mengenai sifat, karakteristik serta syarat tumbuh dari suatu pohon akan mempersulit pemilihan dan penentuan pohon yang akan digunakan; sehingga seringkali yang diperhatikan hanya nilai estetis dari pohon tersebut, tanpa memperhatikan peluang pohon tersebut dapat tumbuh dengan baik atau tidak pada tapak. Melihat kondisi demikian, maka perlu dilakukan penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor yang lebih lengkap menghimpun informasi mengenai pohon, terorganisir, komunikatif, dan aplikatif terutama dalam bidang arsitektur lanskap. Penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor dilakukan dengan berbasis komputer. Basis data berbasis komputer dapat disusun dengan
102 menggunakan perangkat lunak (software) yang memiliki kemampuan membuat, menyimpan dan mengelola basis data (database) seperti Microsoft Access, Microsoft Visual Basic, FileMaker dan perangkat lunak lainnya.
Tujuan Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya oleh Rukmono (2004) dan Arimbi (2004), dimana penelitian ini bertujuan untuk menyusun sekaligus melengkapi basis data pohon Kebun Raya Bogor untuk aplikasi dalam bidang arsitektur lanskap. Penyusunan basis data ini berbasis komputer dengan mengunakan perangkat lunak FileMaker Pro 7.
Manfaat Manfaat penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor ini secara umum dapat mempermudah pengguna, baik pengelola Kebun Raya Bogor, arsitek lanskap maupun masyarakat umum dalam memperoleh data dan informasi mengenai jenis pohon sesuai kriteria yang diharapkan. Sedangkan manfaatnya secara khusus, penyusun memperoleh pengetahuan mengenai penyusunan basis data berbasis komputer dan pengetahuan mengenai sifatsifat pohon tropis seperti sifat morfologi, karakteristik, sifat ekologi, dan fungsi.
Kerangka Pikir Potensi yang dimiliki Kebun Raya Bogor belum termanfaatkan secara optimal karena masih kurangnya data dan informasi mengenai jenis tanaman terutama
pohon,
seperti
sifat,
karakteristik
serta
syarat
tumbuhnya.
Pengetahuan mengenai data dan informasi mengenai pohon yang akan digunakan merupakan hal mendasar dalam bidang arsitektur lanskap yang mencakup perencanaan, perancangan, maupun pengelolaan suatu lanskap. Melihat kondisi demikian, sehingga perlu penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor yang lebih lengkap menghimpun informasi mengenai pohon, terorganisir, komunikatif, dan aplikatif terutama dalam bidang arsitektur lanskap. Penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor disusun berbasis komputer dengan menggunakan perangkat lunak FileMaker Pro 7.
103 Potensi Kebun Raya Bogor Belum Termanfaatkan Secara Optimal
Pengetahuan Mengenai Data dan Informasi Pohon
Basis Data KRB Belum Lengkap Menghimpun Informasi Pohon
Fundamental dalam Arsitektur Lanskap
Penyusunan Basis Data Pohon KRB untuk Aplikasi Arsitektur Lanskap
Klasifikasi Pohon
Klasifikasi Botani-Lanskap ▪Sifat Morfologi ▪Karakteristik ▪Sifat Ekologi ▪Fungsi
Klasifikasi Umum ▪Daya Tarik Estetis ▪Manfaat/Pengunaan ▪Lingkungan Tumbuh
Penyusunan Basis Data Pohon KRB dengan Berbasis Komputer
FileMaker Pro 7 Sistem Informasi Pohon dengan Tampilan Berbasis GUI dan User Friendly
Gambar 1. Kerangka Pikir
104
TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Lanskap Elemen dalam Lanskap terdiri atas hardware (perkerasan), software (tanaman) dan organoware. Elemen tanaman mudah mengalami perubahan berupa pertumbuhan maupun perkembangan, sehingga merupakan elemen yang dinamis dari suatu lanskap. Tanaman lanskap memiliki jenis yang beragam, berupa tanaman penutup tanah (ground cover), tanaman air, tanaman merambat/memanjat, semak/perdu, pohon, dan Iain-lain. Lancestor (1993) menyatakan bahwa pohon merupakan jenis tanaman lanskap yang memiliki dampak paling besar pada sebagian besar lanskap. Pada umumnya pohon merupakan tanaman soliter, pohon memiliki batang tunggal yang tumbuh dari dalam tanah. Pohon memiliki perbedaan dalam sifat morfologi, karakteristik, sifat ekologi, dan fungsi. Meskipun demikian pohon mampu tumbuh dan berkembang serta bertahan di lingkungan yang serupa.
Klasifikasi Tanaman (Pohon) Eckbo (1956) menyatakan bahwa ilmu botani atau ilmu tumbuhan mencakup taksonomi (identifikasi dan klasifikasi tanaman), sifat morfologi dan fisiologi, sifat ekologi (kaitannya dengan atmosfer dan tanah), dan hortikultura (kaitannya dengan fungsi dan tujuan pengguna). Menurut Carpenter
et
al.
(1975),
tanaman
dalam
bidang
arsitektur
lanskap
diklasifikasikan berdasarkan ukuran, kebiasaan tumbuh, fungsi, dan adaptasi terhadap lingkungan spesifik.
Taksonomi dan Tata Nama Dalam
keanekaragaman
tumbuhan
yang
sangat
besar,
dapat
diidentifikasi unit-unit dengan persamaan sifat-sifat tertentu (penampakan dan struktur). Unit-unit tersebut memiliki variasi besar unit yang beranekaragam. Unit-unit tersebut lebih lanjut oleh ahli-ahli ilmu botani dinamakan takson. Taksonomi dapat diartikan sebagai klasifikasi berhirarki dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Istilah dan nama ilmiah yang menyangkut taksonomi tumbuhan diatur dalam Kode International Tatanama Tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclatur) yang merupakan kesepakatan ahli-ahli tumbuhan
105 seluruh dunia, bersifat universal dan berlaku serta dapat dimengerti oleh siapapun yang berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan (Tjitrosoepomo, 2001). Pada umumnya, metode yang digunakan adalah penamaan dengan dua
sebutan,
yang
dikenal
sebagai
tatanama
binomial
(binomial
nomenclature), yang diusulkan oleh Carolus Linnaeus. Metode ini terdiri dari enam hirarki (pemeringkatan) untuk mengelompokkan semua organisme hidup. Keenam hirarki (takson) itu berturut-turut dari terendah hingga tertinggi yaitu Species (Jenis/Spesies),
Genus (Marga), Familia (Suku),
Ordo
(Bangsa), Classis (Kelas), dan Kingdom (Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan)) (Wikipedia (c), 2007). Menurut Tjitrosoepomo (2001), spesies merupakan suatu populasi yang menempati suatu daerah penyebaran tertentu dan terdiri atas individuindividu dengan sifat-sifat yang sama begitupun dengan keturunannya. Spesies dengan persamaan sifat tertentu membentuk suatu takson yang diberi kedudukan dan jenjang lebih tinggi, yang disebut dengan istilah genus (marga). Selanjutnya berturut-turut sejumlah genus dijadikan satu familia (suku), beberapa familia dijadikan satu ordo (bangsa) dan begitu seterusnya hingga pada satu kingdom. Metode Linnaeus ini memberikan dua kata bahasa Latin untuk setiap jenis. Nama pertama mengacu pada kelompok jenis yang berkerabat dekat (marga), sedangkan nama kedua membedakan spesies yang satu dengan spesies lainnya dalam marga yang sama. Seringkali nama marga dan spesies ini mengacu pada sifat khas dari suatu tumbuhan, lokasi dimana ditemukan, atau nama orang yang mengkoleksi atau memberi nama (Levelink dan Mawdsley, 1996).
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi botani-lanskap mencakup klasifikasi botani dan klasifikasi dalam bidang arsitektur lanskap. Klasifikasi ini terbagi menjadi sifat morfologi, karakteristik, sifat ekologi, dan fungsi pohon. Sifat-sifat morfologi yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan pohon menurut Tjitrosoepomo (2001) dibedakan berdasarkan morfologi biji, morfologi buah, morfologi bunga, morfologi daun, morfologi batang, dan morfologi akar. Setiap sifat morfologi dibedakan menjadi beberapa kriteria
106 seperti warna, jumlah, bentuk, dan Iain-lain. Sifat morfologi yang dibentuk oleh pohon akan mempengaruhi fungsi dari pohon itu sendiri. Carpenter et al. (1975) mengklasifikasikan karakteristik tanaman (pohon) berdasarkan bentuk, ukuran, tekstur, dan warna. Lebih lanjut karakteristik tanaman diklasifikasikan menjadi bentuk pertumbuhan, bentuk tajuk, tinggi pohon, tekstur, aroma, asal tanaman, dan diameter tajuk (Carpenter et al., 1975 dan Grey & Deneke, 1978). Sedangkan menurut Eckbo (1956), ukuran karakteristik fisik atau penampakan luar tanaman (pohon) adalah ketinggian, diameter, penyebaran, ruang, dan tingkat pertumbuhan. Bentuk tanaman memegang peranan dan harus dipertimbangkan dalam perancangan lanskap. Pohon dengan jenis yang sama pada ruang yang
berbeda
akan
memiliki
bentuk
yang
berbeda
pula.
Tingkat
perkembangan dan perubahan pada pohon digunakan untuk mengetahui daya adaptasi pohon tersebut. Bentuk tanaman dibangun oleh garis luar tajuk, struktur cabang dan ranting, serta pola pertumbuhannya. Carpenter et al. (1975) mengklasifikasikan bentuk tajuk pohon menjadi bentuk kipas (vshape), menjurai (roundweeping), bulat (round), oval, berkolom (columnar), dan piramidal (pyramidal) (Gambar 2). Steven et al. (1994) dalam Wungkar (2005) menambahkan bentuk khusus sesuai karakter pohon yaitu palmate untuk jenis palem-paleman.
Gambar 2. Bentuk Tajuk Pohon (Sumber: Carpenter et al., 1975) Ukuran pohon terbagi menjadi tinggi pohon dan diameter tajuk (kanopi) pohon (Carpenter et al., 1975). Lancestor (1993) mengklasifikasikan ukuran ketinggian pohon menjadi pohon pendek (3-6 m), pohon medium (6-15 m), dan pohon tinggi (>15 m). Tekstur pohon sangat mempengaruhi fungsi estetis suatu pohon. Tekstur pohon terbagi menjadi tekstur kasar dan tekstur halus. Pohon dengan tekstur kasar memiliki ciri berdaun besar (lebar), berjarak renggang,
107 menempel rapat, dan kaku. Sedangkan tekstur halus memiliki ciri berdaun kecil, berlekuk dalam, letak rapat (daun panjang), dan mengkilap. Variasi tekstur juga dipengaruhi oleh jarak pengamat ke pohon (Carpenter et al., 1975). Menurut Miller (1988), tanaman memiliki perbedaan dalam bentuk, warna, tekstur, densitas, dan tingkat pertumbuhan. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh keadaan lingkungan hidupnya (ekologi) (Carpenter et al., 1975). Carpenter et al. (1975) mengklasifikasikan hubungan antara tanaman dengan lingkungan berdasarkan toleransi terhadap bayangan, toleransi terhadap tanah basah, toleransi terhadap kemiringan, toleransi terhadap iklim pantai, dan toleransi terhadap kondisi kota. Sedangkan Eckbo (1956) mengklasifikasikan sifat ekologi tanaman berdasarkan toleransi terhadap suhu (temperatur), toleransi terhadap air (kelembaban), toleransi terhadap cahaya, toleransi terhadap tanah, toleransi angin, toleransi terhadap pemangkasan, dan toleransi terhadap hama dan penyakit. Tanaman (pohon) memberikan efek yang berbeda-beda dalam habitat yang sama (Carpenter et al., 1975). Pohon memiliki fungsi yang beragam sesuai dengan sifat morfologi, karakteristik, dan sifat ekologinya. Grey dan Deneke (1978) mengklasifikasikan fungsi pohon menjadi fungsi memperbaiki iklim (amelioration uses), fungsi pembentuk ruang (arsitektural), fungsi memperbaiki fungsi lingkungan (engineering), fungsi estetis, dan fungsi lain.
Klasifikasi Umum Wee (2003) dan Steenis (1978) mengklasifikasikan pohon ke dalam klasifikasi yang lebih umum dikenal masyarakat. Menurut Wee (2003) pohon diklasifikasikan berdasarkan karakteristik tipikalnya yang mencakup bunga menarik (spectacular flower), dahan dan daun bercorak (colourful foliage and bark), aroma harum (sweet fragrance), buah menarik (fascinating figs), unik dan tak lazim (the bizarre and the unusual), manfaat umum (general purpose trees), pohon buah (fruit trees), penarik satwa (trees for the birds), pohon kayu (timber trees), sayuran (vegetables from trees), dan rempah, beverages, dan biji-bijianbijian
(spices,
beverages
and
nuts).
Sedangkan
Steenis
(1978)
mengklasifikasikan pohon berdasarkan lingkungan tumbuhnya yang mencakup tepi jalan (tanaman peneduh jalan), pohon dalam park, halaman di desa
108 (pekarangan), lingkungan tumbuh basah hingga tergenang (hygrofit), mangrove, pantai pasir , dan tanaman ruderal (keterbatasan lingkungan tumbuh). Klasifikasi menurut Wee (2003) dan Steenis (1978) selanjutnya dapat dikelompokkan menjadi klasifikasi umum. Klasifikasi umum tersebut dibedakan menjadi pohon dengan daya tarik estetis, manfaat/penggunaan, dan lingkungan tumbuh.
Database dan Relational Database Management System (RDBMS) Basis data (database) merupakan sekumpulan informasi yang terkait pada subyek tertentu atau terkait pada tujuan tertentu. Basis data dapat juga didefinisikan sebagai kumpulan data yang secara logis berhubungan dan dirancang
sesuai
dengan
kebutuhan
pemiliknya
(Awaluddin,
2004).
Sedangkan menurut Firdaus (2006), basis data adalah tempat menyimpan data suatu informasi. Basis data dihimpun dan diorganisir berdasarkan jumlah data, sifat data, tingkat keberagaman dan tingkat kompleksitas data. Perangkat lunak word processing (Microsoft Word) digunakan untuk menghimpun dan mengorganisir basis data yang sederhana. Perangkat lunak spreadsheet (Microsoft Excel) digunakan dalam pengelolaan basis data yang terdiri dari data yang bersifat angka dan diperlukan perhitungan lanjutan. Namun jika jumlah data yang dikelola dalam jumlah banyak dan komponen data yang ada sangat beragam dan kompleks, maka penggunaan software word processing maupun software spreadsheet menjadi tidak tepat guna lagi. Pengelolaan data akan mengalami kendala, seperti data yang tersebar dalam berbagai file pada word processing maupun pada berbagai file pada spreadsheet, demikian pula jika dilakukan sebuah perubahan data, maka file yang ada pada data terkait harus ikut diubah pula, yang tentunya sulit dijamin pengubahan akan selalu tepat (Susanto dan Santoso, 2003). Konsep
Relational
Database
Management
System
(RDBMS)
digunakan untuk mengelola basis data yang terdiri dari data dalam jumlah yang banyak, komponen data yang ada sangat beragam, dan kompleks. Dalam RDBMS, semua data disimpan dalam sebuah tabel penyimpanan informasi mengenai sebuah subyek tertentu. Pada prinsipnya sebuah RDBMS terdiri dari tiga bagian (Susanto dan Santoso, 2003) yaitu Data Definition (mendefinisikan jenis data, metode relasi
109 data, validasi data dan lainnya), Data Manipulation (filter data, melakukan proses query dan sebagainya), Data Control (berkaitan dengan pengendalian data, seperti user control, bagaimana data dapat digunakan oleh banyak user dan sebagainya)
Perangkat Lunak FileMaker Pro 7 FileMaker Pro merupakan aplikasi basis data cross-platform yang dikembangkan oleh FileMaker Inc (pemasok Apple Inc.). FileMaker merupakan software database yang diintegrasikan dengan tampilan berdasar GUI (Graphical User
Interface)
yang
memudahkan
pengguna
untuk
mengakses
serta
memodifikasi basis data dengan mendrag elemen baru ke dalam form layout yang tersedia pada tampilan pengguna. Sebagian besar sistem basis data lain, memisahkan antara basis data dan tampilan pengguna (user interface) tersebut, dan
lebih
menitikberatkan
pada
mengorganisasi
dan
menyimpan
data
(database). FileMaker Pro Versi 7, yang dirilis pada maret 2004, memberikan kemudahan untuk membangun dan mengelola multiple table per file dan graphical relationship editor yang menampilkan dan memudahkan memanipulasi tabel-tabel yang berkaitan pada sebuah form yang menyerupai format entityrelationship diagram. FileMaker Pro memudahkan pengguna untuk menulis dan mengedit script (kode) secara otomatis pada fungsi-fungsi umum dan perhitungan yang kompleks. Terdapat lebih dari 130 langkah script tersedia untuk navigasi, conditional execution of script steps, mengedit record, controlling windows, mencari record tertentu, memeriksa pengejaan dan pengelolaan account pengguna. Di samping itu, fungsi built-in dapat digunakan pada langkahlangkah script untuk perhitungan matematika, manipulasi teks dan pengqueryan konfigurasi basis data pengguna (Wikipedia (a), 2007).
110
KONDISI UMUM KEBUN RAYA BOGOR Kebun Raya Bogor Kebun Raya Bogor merupakan salah satu kebun koleksi dan penelitian terbesar di Indonesia. Kebun Raya Bogor memiliki luas sekitar 80 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi tanaman berupa ground cover hingga pohon, yang merupakan tanaman asli Indonesia maupun tanaman introduksi. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi, dan Institut Pertanian Bogor.
Gambar 3. Logo Kebun Raya Bogor (Sumber: Wikipedia (b), 2007) Sejarah Kebun Raya Bogor Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari Samida (hutan buatan atau taman buatan) yang telah ada pada pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Pajajaran, sebagaimana tertulis dalam Prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih benih kayu yang langka. Sir Thomas Stamford Raffles yang menjadi Gubernur Jenderal di Jawa pada periode 1811 hingga 1816, menetap di Buitenzorg, memiliki minat besar dalam bidang botani. Raffles berupaya membentuk kebun istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang. Ide pendirian Kebun Raya dicetuskan oleh Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt, ahli biologi yang menjabat sebagai Kepala Usaha Pertanian, Kesenian, dan Pengetahuan untuk Jawa dan Pulau-Pulau di sekitarnya, yang meminta kepada Komisaris Jenderal Van Der Capellen untuk memberikannya
111 sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang bermanfaat, tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain. Gubernur Jenderal Van Der Capellen secara resmi mendirikan Kebun Raya Bogor pada tahun 18 Mei 1817, dengan nama s'Lands Plantentuinte Buitenzorg. Reinwardt menjadi direktur pertamanya dari 1817 sampai 1822. Reinwardt melakukan pengumpulan tanaman dan benih dari berbagai bagian lain nusantara. Dengan segera Bogor menjadi pusat pengembangan pertanian dan hortikultura di Indonesia. Reinwardt digantikan oleh Dr. Carl Ludwig Blume (1822) yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi yang tumbuh di kebun. Blume digantikan oleh Johanes Elias Teysmann (1831) yang dibantu oleh Hasskarl, melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan mengelompokkan menurut familia (suku). Teysmann kemudian digantikan oleh Dr. Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub. Direktur Kebun Raya Bogor hingga diambil alih pengelolaannya oleh Indonesia, yaitu Caspar Georg Karl Reinwardt (1817-1822), Carl Ludwig Blume (18231826), Johannes Elias Teijsmann (1830-1869), Rudolph Herman Christian Carel Scheffer (1869-1880), Melchior Treub (1880-1910), Willem Marius Docters van Leeuwen (1918-1932), Hermann Ernst Wolff von Wülfing (1932-1943), Takenosin Nakai (1943-1945), Dirk Fok van Slooten (1948-1951). Pendirian
Kebun
Raya
Bogor
mengawali
perkembangan
ilmu
pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis (1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860), Laboratorium Treub (1884), dan Museum dan Laboratorium Zoologi (1894); dan kelembagaan internal Kebun Raya, seperti Herbarium, Museum, Laboratorium Botani, Kebun Percobaan, Laboratorium Kimia, Laboratorium Farmasi, Cabang Kebun Raya di Sibolangit dan di Purwodadi, Perpustakaan Fotografi dan Tata Usaha, Kantor Perikanan dan Akademi Biologi (cikal bakal IPB) (Wikipedia (b), 2007).
Katalog Kebun Raya Bogor Kegiatan pembuatan katalog mengenai koleksi tanaman di Kebun Raya Bogor telah dilakukan oleh direktur-direktur sebelum diambil alih oleh Indonesia,
112 mencakup pencatatan lengkap tentang koleksi tumbuh-tumbuhan Cryptogamae, 25 spesies Gymnospermae, 51 spesies Monocotyledonae dan 2200 spesies Dicotyledonae, usaha pengenalan tanaman ekonomi penting di Indonesia, dan pengumpulan tanaman-tanaman yang berguna bagi Indonesia (Wikipedia (b), 2007). Katalog tanaman Kebun Raya yang pertama mencatat sebanyak 914 spesies (jenis) tanaman, dipublikasikan pada tahun 1823 oleh Dr. Carl Ludwig Blume. Buku ini menjadi dasar katalog yang masih dipergunakan saat ini. Katalog Kebun Raya Bogor yang paling lengkap, An Alphabetical List of Plants Cultivated in The Botanic Garden, disusun oleh Dakkus pada tahun 1930. Katalog tersebut diperbaharui dua kali yaitu pada tahun 1957 dan 1963. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in The Hortus Botanicus Bogoriensis diterbitkan pada tahun 1978. Katalog tersebut mengalami perbaikan pada tahun 1985 (Levelink dan Mawdsley, 1996). Pengelola Kebun Raya Bogor menerbitkan katalog tanaman Kebun Raya Bogor setiap 6 tahun sekali. Katalog tersebut berisikan Nama Species Tanaman, Nama Familia Tanaman, Nomor Tanaman, Lokasi Tanaman, Taksonomis Pendeskripsi Tanaman, dan Wilayah Penyebaran Tanaman. Potensi yang dimiliki Kebun Raya Bogor belum sepenuhnya termanfaatkan secara optimal karena masih kurangnya data dan informasi mengenai jenis tanaman terutama pohon seperti
sifat,
karakteristik
serta
syarat
tumbuhnya,
hingga
diperlukan
penyempurnaan baik berupa penyempurnaan materi maupun penyajian katalog.
Pengelompokan Lokasi Koleksi Jalan utama (aspal), jalan setapak (batu), dan saluran air membagi Kebun Raya Bogor menjadi bagian-bagian yang kemudian dibagi lagi menjadi petak-petak. Setiap bagian ditandai dengan angka romawi dan setiap petak ditandai dengan huruf; keduanya dituliskan pada tonggak kecil di tepi suatu bagian. Hampir semua tanaman memiliki label dari logam berwarna hijau dan label aluminium kecil yang mengidentifikasi tanaman itu secara lengkap. Periode tahun 1837 hingga 1844, Kebun Raya Bogor mengalami penataan ulang menjadi kelompok suku-suku dan sebagai akibatnya sebagian besar koleksi harus ditanam ulang. Tanaman yang tak mungkin ditanam ulang dan berada di luar bagian suku tumbuhannya diidentifikasi dengan label berwarna merah yang menunjukkan tahun tanamnya. Lingkaran kecil merah
113 dengan huruf ’K’ menunjukkan bahwa tanaman tersebut merupakan spesimen tunggal dan Kebun Raya belum berhasil memperbanyaknya, sehingga tergolong kritis (dalam bahaya kepunahan) (Levelink dan Mawdsley, 1996).
Gambar 4. Contoh Label Identifikasi (Sumber: Levelink dan Mawdsley, 1996)
114
METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kebun Raya Bogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Waktu penelitian dimulai pada bulan Juli 2007 hingga Desember 2007.
Gambar 5. Peta Kebun Raya Bogor Bahan dan Alat Data input penelitian meliputi foto dan data atribut. Foto yang digunakan berupa foto pohon. Kendala teknis pengambilan foto untuk memperoleh foto yang representatif, misalnya tumpang tindih tajuk, mungkin akan dialami, sehingga ditampilkan foto yang mewakili jenis pohon tersebut dari pustaka. Foto Pohon mencakup foto primer dan foto sekunder; foto primer diperoleh melalui pengambilan foto langsung di lapang (di dalam dan atau di luar Kebun Raya Bogor), sedangkan foto sekunder diperoleh dari pustaka dan penelitian sebelumnya. Foto diambil dengan menggunakan kamera digital sehingga mudah dalam proses pemasukan data. Data atribut berupa informasi mengenai deskripsi dan klasifikasi jenis pohon, yang mencakup klasifikasi botani-lanskap (sifat morfologi, sifat ekologi, karakteristik, dan fungsi) dan klasifikasi umum. Data atribut diperoleh melalui pengamatan langsung di lapang dan diperoleh dari pustaka. Pustaka diperoleh di Perpustakaan Kebun Raya Bogor, Perpustakaan Departemen Arsitektur Lanskap IPB, dan Lembaga Sumber daya Informasi (LSI) IPB. Peralatan lapang berupa kamera digital untuk merekam obyek pohon, alat ukur panjang dan alat tulis. Kamera digital yang digunakan memiliki kemampuan rekam 2 megapixel warna.
115 Peralatan yang digunakan untuk penyusunan basis data adalah perangkat komputer Toshiba TECRA 8100 yang mencakup Processor Intel Pentium III 690 MHz (MegaHertz), Hard disk drive 20 GB (GygaByte), RAM (Random Access Memory) card 256 MB (MegaByte), DVD-Rom drive 8x speed (CD-Rom drive 52x speed), VGA (Visual Graphics Accelerator) card built-in, Operating System Microsoft Windows XP Professional Version 2002. Perangkat lunak penyusunan basis data adalah perangkat lunak FileMaker Pro 7. FileMaker digunakan untuk membuat aplikasi basis data dengan user interface yang user friendly.
Metode Studi Metode studi penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor mencakup: a. Tahap studi pustaka mengenai identifikasi dan klasifikasi pohon •
Menganalisa klasifikasi jenis pohon Proses mencari data untuk pengklasifikasian jenis tanaman, kemudian dianalisa data yang dibutuhkan untuk pengklasifikasian jenis pohon.
•
Pengumpulan data jenis pohon Mengumpulkan jenis pohon yang akan dimasukkan dalam basis data.
•
Mendeskripsikan
dan
mengidentifikasi
jenis
pohon
yang
dipilih
berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan. b. Tahap pengambilan dan pengumpulan data dan informasi pohon (survey) c. Tahap penentuan rancangan (struktur) basis data •
Penentuan data input yang akan dihimpun dalam basis data.
•
Proses membangun basis data dengan menggunakan FileMaker Pro 7.
d. Tahap pemasukan data dan pengelolaan basis data •
Proses pemasukan data dalam FileMaker Pro 7 sesuai dengan sifat dan jenis data yang diklasifikasikan
•
Proses pengelolaan/pengaturan basis data (basis data dan tampilan pengguna)
e. Tahap pembahasan •
Proses pembahasan dan analisa mengenai data pohon, basis data, dan manfaatnya.
116 Tahap Studi Pustaka Mengenai Deskripsi dan Klasifikasi Pohon
Pengumpulan Data Jenis Pohon
Menganalisa Klasifikasi Jenis Pohon
Mendeskripsikan dan Mengidentifikasi Jenis Pohon
Tahap Pengambilan dan Pengumpulan Data dan Informasi Pohon (Survey)
Tahap Penentuan Rancangan (Struktur) Basis Data
Tahap Pemasukan Data dan Pengelolaan Basis Data
Tahap Pembahasan
Gambar 6. Metode Studi Penyusunan Basis Data Pohon Kebun Raya Bogor Klasifikasi Obyek Obyek dalam studi ini berupa pohon koleksi Kebun Raya Bogor yang dikelompokkan berdasarkan pengklasifikasian secara botani pada takson tingkat familia, lokasi pohon di Kebun Raya Bogor, klasifikasi botani-lanskap (sifat morfologi, karakteristik, sifat ekologi, dan fungsi) dan klasifikasi umum (daya tarik estetis,
manfaat/penggunaan,
dan
lingkungan
tumbuh)
(Gambar
7).
Pengelompokan ini digunakan sebagai data atribut yang diinput dalam basis data.
Klasifikasi Botani-Lanskap Sifat-sifat morfologi yang harus diperhatikan dalam mendeskripsikan pohon menurut Tjitrosoepomo (2001) (Gambar 9), dibedakan berdasarkan morfologi biji (Tabel 10), morfologi buah (Gambar 11), morfologi bunga (Gambar 12), morfologi daun (Gambar 13), morfologi batang (Gambar 14), dan morfologi akar (Gambar 15). Setiap sifat morfologi dibedakan menjadi beberapa kriteria seperti warna, jumlah, bentuk, dan Iain-lain.
117 Carpenter et al. (1975) mengklasifikasikan karakter tanaman (pohon) berdasarkan bentuk, ukuran, tekstur, dan warna. Lebih lanjut karakteristik pohon diklasifikasikan menjadi bentuk pertumbuhan, bentuk tajuk, tinggi pohon, diameter tajuk, tekstur, aroma, dan asal tanaman (Carpenter, 1975 dan Grey & Deneke, 1978) (Gambar 16). Eckbo (1956) mengklasifikasikan sifat ekologi tanaman (pohon) berdasarkan toleransi terhadap suhu (temperatur), toleransi terhadap air (kelembaban), toleransi terhadap cahaya, toleransi terhadap tanah (pH), toleransi angin, toleransi terhadap pemangkasan (pemeliharaan), dan toleransi terhadap hama dan penyakit (Gambar 17). Grey dan Deneke (1978) mengklasifikasikan fungsi pohon menjadi fungsi memperbaiki iklim (amelioration uses), fungsi pembentuk ruang (arsitektural), fungsi memperbaiki fungsi lingkungan (engineering), fungsi estetis, dan fungsi lain; dimana fungsi-fungsi tersebut diklasifikasikan lagi menjadi fungsi-fungsi yang lebih terperinci untuk setiap jenis pohon (Gambar 18).
Klasifikasi Umum Wee (2003) dan Steenis (1978) mengklasifikasikan pohon ke dalam klasifikasi yang lebih umum dikenal masyarakat. Klasifikasi umum tersebut dibedakan menjadi pohon dengan daya tarik estetis, manfaat/penggunaan, dan lingkungan tumbuh (Gambar 19). Daya tarik estetis pohon mencakup bunga menarik, dahan dan daun bercorak, aroma harum, buah menarik, serta unik dan tak lazim (Wee, 2003); pengelompokan berdasarkan manfaat/penggunaan mencakup pohon peneduh (Steenis, 1978), pohon buah, penarik satwa, pohon kayu, rempah, beverages, dan biji-bijian-bijian, sayuran, dan manfaat umum (Wee, 2003); sedangkan pengelompokan berdasarkan lingkungan tumbuh mencakup tepi jalan, pohon dalam park/garden, lingkungan tumbuh basah hingga tergenang (hygrofit), mangrove, pantai pasir, dan tanaman ruderal (keterbatasan lingkungan tumbuh) (Steenis, 1978).
118 Tanaman Koleksi Kebun Raya Bogor
Pohon
Familia
Species (Nama Botani, Nama Umum, Lokasi di KRB, Foto) Klasifikasi Botani-Lanskap
▪Sifat Morfologi ▪Karakteristik ▪Sifat Ekologi ▪Fungsi
Klasifikasi Umum
▪Daya Tarik Estetis ▪Manfaat/Pengunaan ▪Lingkungan Tumbuh
Gambar 7. Model Klasifikasi Pohon Kebun Raya Bogor
Klasifikasi Botani-Lanskap
Sifat Morfologi
▪Morfologi Biji ▪Morfologi Buah ▪Morfologi Bunga ▪Morfologi Daun ▪Morfologi Batang ▪Morfologi Akar
Karakteristik
▪Bentuk Pertumbuhan ▪Bentuk Tajuk ▪Tinggi Pohon ▪Diameter Tajuk ▪Tekstur ▪Aroma ▪Asal Tanaman
Sifat Ekologi
▪Toleransi Suhu ▪Toleransi Air ▪Toleransi Cahaya ▪Toleransi pH ▪Toleransi Angin ▪Toleransi HPT ▪Toleransi Ketinggian ▪Tingkat Pemeliharaan
Gambar 8. Model Klasifikasi Botani-Lanskap
Fungsi
▪Amelioration ▪Arsitektural ▪Engineering ▪Estetis ▪Lainnya
119 Sifat Morfologi
Morfologi Biji
Morfologi Buah
Morfologi Bunga
Morfologi Daun
Morfologi Batang
Gambar 9. Model Klasifikasi Sifat Morfologi Pohon
Morfologi Biji
Jenis Biji ▪Biji Terbuka (Gymnospermae) ▪Biji Tertutup (Angiospermae) ▪Tidak Berbiji
Gambar 10. Model Klasifikasi Morfologi Biji
Morfologi Buah
Jenis Buah ▪Buah Semu ▪Buah Sejati ▪Tidak Berbuah
Gambar 11. Model Klasifikasi Morfologi Buah
Morfologi Bunga
Jumlah Bunga
▪Berbunga Tunggal ▪Berbunga Banyak
Letak Bunga
▪Ujung Batang ▪Ketiak Daun ▪Pangkal ▪Cabang Batang
Warna Bunga
▪Merah ▪Putih ▪Lainnya
Gambar 12. Model Klasifikasi Morfologi Bunga
Morfologi Akar
120 Morfologi Daun
Bentuk Daun
▪Bulat ▪Memanjang ▪Jorong ▪Lanset ▪Perisai ▪Bulat Telur ▪Lainnya
Tulang Daun
Ujung Daun
▪Menyirip ▪Menjari ▪Melengkung ▪Sejajar ▪Lainnya
▪Runcing ▪Meruncing ▪Tumpul ▪Membulat ▪Rampang ▪Terbelah ▪Berduri
Tepi Daun
Warna Daun
▪Rata ▪Bergerigi ▪Bergiri ▪Beringgit ▪Berlekuk ▪Berombak ▪Lainnya
▪Hijau Tua ▪Hijau ▪Merah ▪Lainnya
Gambar 13. Model Klasifikasi Morfologi Daun
Morfologi Batang
Bentuk Batang
Permukaan Batang
▪ Bulat ▪ Persegi ▪ Pipih
▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪
Percabangan
▪ Monopodial ▪ Simpodial ▪ Dikotom
Licin Kasar Beralur Bersisik Berduri Lainnya
Gambar 14. Model Klasifikasi Morfologi Batang
Morfologi Akar
Sistem Perakaran
▪Akar Tunggang ▪Akar Serabut
Modifikasi Akar
▪Akar Udara ▪Akar Pembelit ▪Akar Nafas ▪Akar Tunjang ▪Akar Lutut ▪Akar Banir
Gambar 15. Model Klasifikasi Morfologi Akar
Permukaan Daun ▪Licin ▪Berkerut ▪Berbulu ▪Bersisik ▪Lainnya
121 Karakteristik
Bentuk Pertumbuhan
▪Deciduous ▪Evergreen ▪Palem ▪Bambu
Bentuk Tajuk
Tinggi Pohon
▪Irregular ▪V-shape ▪Horisontal ▪Piramidal ▪Berkolom ▪Bulat ▪Menjurai ▪Kubah ▪Palmate
Diameter Tajuk
▪3-6 m ▪6-15 m ▪>15 m
▪<6 m ▪6-15 m ▪>15 m
Tekstur
▪Kasar ▪Halus
Aroma
Asal Pohon
▪Ada ▪Tidak Ada
▪Indonesia ▪Introduksi
Gambar 16. Model Klasifikasi Karakteristik Pohon
Sifat Ekologi
Toleransi Suhu
▪Rendah ▪Tinggi ▪RendahTinggi
Toleransi Air
▪Kering ▪Lembab ▪KeringLembab
Toleransi Cahaya
▪Naungan ▪Setengah Naungan ▪Terbuka
Toleransi pH
▪Asam ▪Netral ▪Basa ▪AsamBasa
Toleransi Angin
▪Rendah ▪Tinggi
Toleransi HPT
▪Peka ▪Cukup ▪Tahan
Toleransi Ketinggian
Tingkat Pemeliharaan
▪Rendah ▪RendahTinggi
▪Intensif ▪Tidak ▪Intensif
Gambar 17. Model Klasifikasi Sifat Ekologi Pohon
Fungsi
Memperbaiki Iklim
Fungsi Arsitektural
▪Kontrol Suhu ▪Kontrol Angin ▪Kontrol Kelembaban
▪Membentuk Dinding ▪Membentuk Ruang ▪Kontrol Privasi ▪Pembatas ▪Pengarah ▪Memberi Naungan
Engineering Uses
▪Mengontrol Erosi ▪Mengurangi Kebisingan ▪Mengontrol Jalan ▪Kontrol Visual ▪Mengurangi Polusi
Fungsi Estetis
Fungsi Lainnya
▪Membingkai View ▪Melunakkan Garis Arsitektural ▪Menyatukan Elemen Lanskap ▪Melunakkan Setting Kaku
▪Indikator Sejarah ▪Habitat Satwa Liar ▪Upacara Adat/Agama
Gambar 18. Model Klasifikasi Fungsi Pohon
122 Klasifikasi Umum
Daya Tarik Estetis
Manfaat/Penggunaan
▪Bunga Menarik ▪Dahan dan Daun Bercorak ▪Aroma Harum ▪Buah Menarik ▪Unik dan Tak Lazim
▪Pohon Peneduh ▪Pohon Buah ▪Penarik Satwa ▪Pohon Kayu ▪Rempah, Beverages, dan Biji-bijian ▪Sayuran ▪Manfaat Umum
Lingkungan Tumbuh
▪Tepi Jalan ▪Park/Garden ▪Basah hingga Tergenang ▪Mangrove ▪Pantai Pasir ▪Ruderal
Gambar 19. Model Klasifikasi Umum Identifikasi Klasifikasi Obyek Obyek dalam studi ini berupa pohon koleksi Kebun Raya Bogor. Identifikasi jenis pohon merupakan syarat untuk klasifikasi-klasifikasi selanjutnya. Identifikasi jenis pohon tersebut ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Identifikasi Pemilihan Pohon Obyek Pohon Koleksi Kebun Raya Bogor
Identifikasi • Habitusnya berupa pohon • Keberadaannya merupakan koleksi Kebun Raya Bogor
Sumber: Danimihardja, S. dan Djumadi N. (Eds.) (1985) dan basis data koleksi Kebun Raya Bogor Kebun
Raya
Bogor
dikelompokkan
menjadi
bagian-bagian
yang
kemudian dikelompokkan kembali menjadi petak-petak. Setiap bagian ditandai dengan angka romawi dan setiap petak ditandai dengan huruf; keduanya dituliskan pada tonggak kecil di tepi suatu bagian. Lokasi pohon di Kebun Raya Bogor diidentifikasikan berdasarkan bagian-bagian dan petak-petak (vak) tersebut (Gambar Lampiran 1).
Identifikasi Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi sifat morfologi pohon diidentifikasikan berdasarkan morfologi biji, morfologi buah, morfologi bunga, morfologi daun, morfologi batang, dan morfologi akar. Morfologi biji dan buah masing-masing diidentifikasikan berdasarkan jenis biji dan jenis buah (Tabel 2).
123 Tabel 2. Identifikasi Morfologi Biji dan Buah Sifat Morfologi A. Morfologi Biji (Jenis Biji) 1. Biji Terbuka (Gymnospermae) 2. Biji Tertutup (Angiospermae) B. Morfologi Buah (Jenis Buah) 1. Buah Semu
Identifikasi • Kulit biji terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan kulit luar dan kulit dalam • Kulit biji terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan kulit luar, kulit tengah, dan kulit dalam • Buah bukan berasal dari bakal buah, tetapi dari bagian-bagian bunga lainnya seperti tangkai bunga, tandan bunga, dasar bunga dan kelopak bunga • Buah berasal dari bakal buah
2. Buah Sejati
Sumber: Tjitrosoepomo (2001) Klasifikasi morfologi bunga diidentifikasikan berdasarkan jumlah bunga, letak bunga, dan warna bunga. Identifikasi morfologi bunga berdasarkan jumlah bunga dan letak bunga ditunjukkan pada Tabel 3, sedangkan identifikasi morfologi bunga berdasarkan warna bunga dibedakan berdasarkan warna yang telah dikenal umum. Tabel 3. Identifikasi Morfologi Bunga Berdasarkan Jumlah Bunga dan Letak Bunga Morfologi Bunga 1. Jumlah Bunga a. Berbunga Tunggal b. Berbunga Majemuk 2. Letak Bunga a. Ujung Batang b. Ketiak Daun c. Pangkal Cabang d. Batang
Identifikasi • Dalam satu pohon hanya terdapat satu bunga • Dalam satu pohon terdapat lebih dari satu bunga • • • •
Bunga tumbuh di ujung batang Bunga tumbuh di ketiak daun Bunga tumbuh di pangkal cabang Bunga tumbuh pada batang
Sumber: Tjitrosoepomo (2001) Klasifikasi morfologi daun diidentifikasikan berdasarkan bentuk daun (Gambar 20), jumlah daun (Tabel 4) (Gambar 21), tulang daun (Gambar 22), ujung daun (Gambar 23), tepi daun (Gambar 24), warna daun (dibedakan berdasarkan warna yang telah dikenal umum), dan permukaan daun (Tabel 5).
124
Gambar 20. Morfologi Bentuk Daun (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) Tabel 4. Identifikasi Morfologi Daun Berdasarkan Jumlah Daun Morfologi Daun Berdasarkan Jumlah Daun Daun Tunggal Daun Majemuk
Identifikasi Hanya terdapat satu helaian daun pada tangkai daunnya • Tangkainya bercabang-cabang • Helaian daun terdapat pada cabang tangkai • Terdapat lebih dari satu helaian daun pada tangkai daunnya
Sumber: Tjitrosoepomo (2001)
Gambar 21. Morfologi Daun Majemuk (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001)
125
Gambar 22. Morfologi Tulang Daun (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001)
Gambar 23. Morfologi Ujung Daun (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001)
Gambar 24. Morfologi Tepi Daun (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001)
Tabel 5. Identifikasi Morfologi Daun Berdasarkan Permukaan Daun Morfologi Daun Berdasarkan Permukaan Daun Licin Gundul Kasap Berkerut Berbulu
Identifikasi Permukaan daun mengkilat, suram atau berselaput lilin Permukaan daun tidak mengkilat Permukaan daun apabila disentuh akan terasa kasar Permukaan daun terlihat berkerut Permukaan daun apabila disentuh akan
126
Bersisik
terasa berbulu Permukaan terlihat bersisik
Sumber: Tjitrosoepomo (2001) Klasifikasi morfologi batang diidentifikasikan berdasarkan bentuk batang (Tabel 6), permukaan batang (Gambar 25) dan percabangan (Tabel 7) (Gambar 26). Tabel 6. Identifikasi Morfologi Batang Berdasarkan Bentuk Batang Morfologi Batang Berdasarkan Bentuk Batang Bulat Persegi
Pipih
Identifikasi Bentuk penampang melintang batang berbentuk bulat • Bentuk penampang melintang batang berbentuk segi tiga, dan atau • Bentuk penampang melintang batang berbentuk segi empat Bentuk penampang melintang batang melebar menyerupai daun dan mengambil alih fungsi daun
Sumber: Tjitrosoepomo (2001)
Gambar 25. Morfologi Permukaan Batang (Sumber: Grey dan Deneke, 1978) Tabel 7. Identifikasi Morfologi Batang Berdasarkan Percabangan Morfologi Batang Berdasarkan Bentuk Percabangan Monopodial Simpodial Dikotom/Menggarpu
Sumber: Tjitrosoepomo (2001)
Identifikasi Batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya Batang pokok sukar ditentukan Cara percabangan dimana batang setiap kali menjadi dua cabang
127
Gambar 26. Morfologi Percabangan (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) Klasifikasi morfologi akar diidentifikasikan berdasarkan sistem perakaran (Tabel 8) (Gambar 27) dan modifikasi akar (Gambar 28). Tabel 8. Identifikasi Morfologi Akar Berdasarkan Sistem Perakaran Morfologi Akar Berdasarkan Sistem Percabangan Akar Tunggang Akar Serabut
Identifikasi Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar yang lebih kecil Akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang
Sumber: Tjitrosoepomo (2001)
Gambar 27. Morfologi Sistem Perakaran Pohon (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001)
128
Gambar 28. Morfologi Modifikasi Akar Pohon (Sumber: Tjitrosoepomo, 2001) Klasifikasi Karakteristik pohon dalam basis data ini diidentifikasikan berdasarkan bentuk pertumbuhan (Tabel 9), bentuk tajuk (Tabel 10) (Gambar 29), tinggi pohon, diameter pohon, tekstur pohon (Tabel 11), aroma, perbanyakan, dan asal pohon. Tabel 9. Identifikasi Karakteristik Pohon Berdasarkan Bentuk Pertumbuhan Karakteristik Pohon Berdasarkan Bentuk Pertumbuhan Pohon Gugur Daun (Deciduous) Pohon Evergreen Palem
Bambu
Identifikasi Pada waktu tertentu dapat menggugurkan daunnya Berdaun sepanjang tahun • Memiliki akar serabut • Memiliki bentuk tajuk palmate • Memiliki bentuk batang bulat dan permukaan batang licin • Bentuk daun pedang
Tabel 10. Identifikasi Karakteristik Pohon Berdasarkan Bentuk Tajuk Karakteristik Pohon Berdasarkan Bentuk Tajuk Tidak Beraturan (Irregular) Kipas (V-Shape) Horisontal Piramid Berkolom Bulat Menjurai (Weeping)
Identifikasi Bentuk pohon terlihat tidak teratur, percabangan tidak teratur Bentuk pohon berbentuk seperti kipas, semakin ke bawah, semakin mengecil Percabangan horisontal Bentuk pohon semakin ke atas semakin mengecil seperti bangun kerucut Bentuk pohon dari atas sampai bawah sama besar membentuk tabung atau silinder Bentuk pohon bulat Arah percabangan melengkung ke bawah
129 sehingga bentuknya seperti memayung Bentuk pohon setengah lingkaran
Kubah
Gambar 29. Bentuk Tajuk Pohon (Sumber: Carpenter et al., 1975)
Tabel 11. Identifikasi Karakteristik Pohon Berdasarkan Tekstur Pohon Karakteristik Pohon Berdasarkan Tekstur Pohon Tekstur Kasar
Tekstur Halus
Identifikasi • Daun lebar/besar, jarak antar daun berjauhan dan atau, • Daun kecil, menempel rapat, dan kaku • Daun kecil, berlekuk dalam, letak rapat dan atau, • Daun mengkilap, panjang
Sumber: Carpenter et al. (1975) Klasifikasi sifat ekologi pohon dalam basis data ini diidentifikasikan berdasarkan toleransi suhu, toleransi kelembaban, toleransi cahaya, toleransi pH tanah, toleransi angin, tingkat pemeliharaan, dan toleransi hama dan penyakit tanaman. Identifikasi sifat ekologi pohon ditunjukkan pada Tabel 12. Tabel 12. Identifikasi Sifat Ekologi Pohon Sifat Ekologi Pohon
A. Toleransi Suhu 1. Rendah
2. Tinggi
B. Toleransi Kelembaban 1. Kering
2. Lembab
Identifikasi • Pohon masih dapat tumbuh pada suhu rendah • Suhu terendah hingga 5OC (Molisch (1896) dalam Levitt (1980)) • Pohon masih dapat tumbuh pada suhu tinggi • Suhu tertinggi hingga 40OC (Levitt, 1980) • Pohon masih dapat tumbuh pada kelembaban kering • Kelembaban relatif hingga 0,49% (Levitt, 1972) • Pohon masih dapat tumbuh pada
130 kelembaban lembab • Kelembaban relatif hingga mendekati 100% (Levitt, 1980)
C. Toleransi Cahaya 1. Naungan 2. Setengah Naungan 3. Terbuka
D. Toleransi pH Tanah 1. Asam 2. Basa 3. Netral 4. Asam-Basa E. Toleransi Angin 1. Tinggi 2. Rendah
F. Tingkat Pemeliharaan 1. Intensif 2. Tidak Intensif
G. Toleransi Hama dan Penyakit 1. Peka 2. Tahan
• Pertumbuhan pohon optimum pada daerah yang ternaungi • Pohon memerlukan intensitas cahaya sedang • Pertumbuhan pohon optimum pada daerah yang terkena cahaya matahari langsung • • • •
pH tanah berkisar antara 0-7 pH tanah berkisar antara 7-14 pH tanah 7 pH tanah berkisar antara 0-14
• Perakaran dan percabangan kuat • Perakaran tidak kuat dan percabangan lemah • Pemeliharaan rutin; pohon peka terhadap HPT • Pemeliharaan tidak rutin; pohon tahan terhadap HPT • Pohon rentan terhadap perubahan iklim dan HPT • Pohon tahan terhadap perubahan iklim dan HPT
Klasifikasi fungsi pohon dalam basis data ini dibedakan berdasarkan fungsi memperbaiki iklim (Tabel 13), fungsi arsitektural (Tabel 14), fungsi engineering (Tabel 15), fungsi estetis (Tabel 16), dan fungsi lain (Tabel 17). Identifikasi fungsi pohon ini dapat ditentukan berdasar sifat morfologi dan karakteristik pohon yang telah diklasifikasikan. Tabel 13. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Memperbaiki Iklim Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Memperbaiki Iklim Kontrol Suhu
Kontrol Angin
Kontrol Kelembaban
Identifikasi • Pohon yang memiliki kerapatan daun yang tinggi • Pohon yang memiliki bentuk tajuk bulat, berkolom, dan menjurai (weeping) • Pohon yang memiliki kerapatan daun yang tinggi • Pohon dengan bentuk pertumbuhan konifer lebih efektif dalam mengurangi kecepatan angin • Pohon yang memiliki batang, percabangan dan perakaran yang kuat • Pohon yang memiliki kerapatan daun yang tinggi, dan atau
131 • Pohon yang memiliki bentuk tajuk bulat, berkolom, dan menjurai (weeping)
Sumber: Grey dan Deneke (1978) Tabel 14. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Arsitektural Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Arsitektural Membentuk Dinding Membentuk Ruang dan Menempati Ruang Kontrol Privasi Pembatas Pengarah Memberi Naungan
Identifikasi Tajuk berkolom atau piramid • Bentuk tajuk bulat atau tidak beraturan • Memiliki warna yang menarik • Percabangan rendah • Kerapatan daun tinggi • Tajuk pohon berbentuk oval atau bulat • Kerapatan daun tinggi • Tajuk pohon berbentuk bulat, berkolom atau piramid • Tajuk menjurai/bulat/kubah dan • Kerapatan daun tinggi
Sumber: Grey dan Deneke (1978) Tabel 15. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Engineering Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Engineering Kontrol Erosi
Kontrol Suara
Kontrol Visual
Kontrol Polusi Udara
Kontrol Jalan
Kontrol Cahaya
Identifikasi • Pohon yang memiliki kerapatan daun yang tinggi • Permukaan daun berambut • Bentuk pertumbuhan konifer • Batang pohon kasar • Percabangan horisontal • Pohon yang memiliki akar serabut • Kerapatan daun tinggi • Daun yang berdaging tebal • Percabangan rendah • Kerapatan daun tinggi • Bentuk tajuk yang menarik seperti bulat, piramid, berkolom, menjurai • Pohon yang memiliki bunga dengan warna yang menarik • Permukaan daun berambut • Bentuk pertumbuhan deciduous dan konifer sangat efektif dalam mengurangi polusi udara • Pohon yang memiliki aroma harum • Pohon memiliki bentuk tajuk yang menarik, seperti piramid, berkolom, menjurai • Tidak memiliki ketinggian yang dapat menghalangi pandangan pengguna jalan • Pohon tidak menghasilkan buah yang besar • Daya tumbuh tidak agresif • Pohon yang memiliki kerapatan daun yang tinggi
132 • Percabangan pendek • Pohon dengan tajuk bulat/kubah/tidak beraturan/menjurai
Sumber: Grey dan Deneke (1978) dan Steenis (1978) Tabel 16. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Estetis Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Estetis Membingkai View Melunakkan Garis Arsitektural Menyatukan Elemen Lanskap Melunakkan Setting Yang Kaku
Identifikasi Pohon dengan tajuk oval atau bulat Pohon dengan tajuk oval atau bulat Pohon dengan tajuk oval atau bulat Pohon dengan tajuk bulat atau berkolom
Sumber: Grey dan Deneke (1978) Tabel 17. Identifikasi Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi Lain Fungsi Pohon Berdasarkan Fungsi lain Indikator Sejarah Habitat Satwa Liar
Upacara Adat/Keagamaan
Identifikasi Pohon memiliki nilai terhadap suatu wilayah, negara, atau peristiwa • Pohon dengan kerapatan daun yang tinggi • Pohon penghasil makanan satwa Pohon memiliki nilai dan digunakan dalam upacara adat/keagamaan
Sumber: Grey dan Deneke (1978) dan Wee (2003)
Identifikasi Klasifikasi Umum Klasifikasi daya tarik estetis pohon dalam basis data ini diidentifikasikan berdasarkan bunga menarik, dahan dan daun bercorak, aroma harum, buah menarik, unik dan tak lazim. Identifikasi daya tarik estetis pohon ditunjukkan pada Tabel 18. Tabel 18. Identifikasi Daya Tarik Estetis Pohon Daya Tarik Estetis Pohon Bunga Menarik
• • • •
Dahan dan Daun Bercorak
•
Aroma Harum
• •
Buah Menarik
• • •
Identifikasi Berbunga menarik ketika mekar sempurna Bentuk bunga yang besar Bunga dengan warna menarik Kumpulan bunga-bunga kecil dalam jumlah yang banyak Pohon yang memiliki bagian tubuh, selain bunga, bercorak/berwarna Dahan, daun, maupun batang Pohon yang memiliki bagian tubuh beraroma harum Bunga, daun, maupun batang Buah berdaging dengan bunga didalamnya (figs) Bukan merupakan buah yang umum
133 dikonsumsi (fruits) • Pada umumnya merupakan famili moraceae • Pohon yang memiliki beberapa bagian tubuh yang tidak biasa, dan • Seringkali ditanam karena keingintahuan
Unik dan Tak Lazim
Sumber: Wee (2003) Klasifikasi
manfaat/penggunaan
pohon
dalam
basis
data
ini
diidentifikasikan berdasarkan pohon peneduh, pohon buah, penarik satwa, pohon kayu, rempah, beverages, dan biji-bijian, sayuran, dan manfaat umum. Identifikasi manfaat/penggunaan pohon ditunjukkan pada Tabel 19. Tabel 19. Identifikasi Manfaat/Penggunaan Pohon Manfaat/Penggunaan Pohon Pohon Peneduh
Pohon Buah Penarik Satwa
Pohon Kayu
Rempah, beverages, dan biji-bijian-bijian
Sayuran
Manfaat Umum
Identifikasi • Tajuk pohon menjurai/bulat/kubah • Daun lebat, rapat, rimbun • Buah tidak terlalu besar • Toleransi angin tinggi Pohon penghasil buah (fruits), dan buahnya dapat dikonsumsi dalam bentuk mentah • Pohon dengan kerapatan daun yang tinggi • Pohon penghasil makanan satwa • Pohon yang memiliki nilai pada kayunya untuk digunakan pada konstruksi • Memiliki batang tunggal yang kuat dan tinggi • Pada umumnya tidak bercabang pada jarak tertentu dari tanah • Pohon dengan bagian tubuh yang digunakan sebagai rempah (bumbu, obat), bahan penyegar (beverages), maupun biji-bijian (nuts) • Pohon yang memiliki bagian tubuh yang dapat/seringkali dimakan sebagai sayuran • Bunga, daun, maupun buah Pohon yang populer ditanam di daerah perkotaan atau kota-kota tropis karena daya tarik estetisnya
Sumber: Wee (2003) dan Steenis (1978) Klasifikasi lingkungan tumbuh pohon dalam basis data ini diidentifikasikan berdasarkan tepi jalan, park/garden, basah hingga tergenang, mangrove, pantai pasir, dan ruderal. Identifikasi lingkungan tumbuh pohon ditunjukkan pada Tabel 20.
134 Tabel 20. Identifikasi Lingkungan Tumbuh Pohon Lingkungan Tumbuh Pohon Tepi Jalan
Park/Garden
Basah hingga Tergenang Mangrove*
Pantai Pasir Ruderal
Identifikasi • Tidak memiliki ketinggian yang dapat menghalangi pandangan pengguna jalan • Buah tidak terlalu besar • Gugur daun tidak terlalu banyak • Daya tumbuh tidak agresif • Toleransi angin tinggi • Pohon tidak terlalu rimbun (berkaitan dengan pencahayaan dan drainase jalan) • Tahan HPT dan toleransi polusi udara • Pohon yang memiliki karakteristik menarik dan daya tarik estetis • Pada umumnya merupakan pohon peneduh, pohon bunga dan pohon buah Pohon yang memiliki toleransi air/ kelembaban tinggi (hygrofit) • Pohon yang tumbuh di antara garis pasang surut • Pohon yang memiliki toleransi air/ kelembaban tinggi (hygrofit) • Pohon yang memiliki salinitas tinggi Pohon yang termasuk dalam formasi pescaprae dan formasi barringtonia • Pohon yang tumbuh pada lingkungan yang terganggu/terbatas, dan • Seringkali bukan merupakan tanah yang tidak subur
Sumber: Steenis (1978) *) Rusila Noor et al. (1999) menggunakan istilah mangrove secara umum mengacu pada habitat, namun dalam beberapa hal, digunakan untuk jenis tumbuhannya, termasuk yang terdapat pada pinggiran mangrove seperti formasi pescaprae dan formasi barringtonia.
Penyajian Basis Data Basis data pohon Kebun Raya Bogor tersimpan dalam format FileMaker Pro 7 (fp7 file format). Dalam format ini dapat dilakukan filtrasi, editing, updating, dan menjalankan query terhadap database record; sekaligus editing tampilan untuk basis data.
135
BASIS DATA POHON Basis data pohon ini disusun dan dirancang untuk menampilkan data dan informasi mengenai jenis pohon, baik berdasarkan klasifikasi botani-lanskap maupun klasifikasi umum; serta menyediakan kemudahan dalam mencari dan menentukan jenis pohon yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Penyusunan basis data pohon ini berbasis komputer dengan menggunakan perangkat lunak FileMaker Pro 7. FileMaker
Pro
7
merupakan
perangkat
lunak
basis
data
yang
diintegrasikan dengan tampilan berdasar GUI (Graphical User Interface), yang memudahkan pengguna untuk mengakses serta memodifikasi basis data dengan mendrag elemen baru ke dalam form layout yang tersedia pada tampilan pengguna. Pada sebagian besar sistem basis data lain, memisahkan antara basis data dan tampilan pengguna (user interface) tersebut, dan lebih menitikberatkan pada mengorganisasi dan menyimpan data (database). Struktur Basis Data Perancangan struktur basis data merupakan tahap awal dalam penyusunan basis data pohon. Pada proses ini dilakukan penentuan data input yang akan dihimpun dalam basis data. Struktur basis data menentukan jenis table, field, tipe data yang akan dimasukkan (data type), hubungan (relationship) antara tabel-tabel tersebut, dan value list. Table dan field dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang telah dilakukan dan jenis data yang akan dimasukkan ke dalam basis data. Table adalah pengelompokan secara logika dari informasi yang berhubungan. Table dibentuk oleh record dan field. Suatu record mengandung informasi dari suatu isian tunggal dalam suatu table. Suatu record dibentuk oleh banyak table. Setiap field dalam suatu record mengandung suatu potongan tunggal dari informasi tentang record.
Merancang Struktur Basis Data dalam FileMaker Pro 7 Langkah awal dalam merancang struktur basis data pada aplikasi FileMaker
adalah
dengan
menentukan
file
basis
data
yang
akan
dirancang/digunakan. Setelah aplikasi FileMaker terakses, akan tampil jendela (window) New Database yang menyediakan pilihan file basis data (dan atau,
136 dengan memilih menu File, kemudian mengklik New Database) (Gambar 30). Pada jendela New Database, Create a new empty file dipilih untuk memulai file baru, kemudian mengklik OK sehingga tampil kotak jendela Create a new file named: (Gambar 31). File yang dibuat adalah SIPArlan vol. 1.fp7, kemudian mengklik Save sehingga akan tampil jendela FileMaker.
Gambar 30. Jendela New Database
Gambar 31. Jendela Create a new file named: Penentuan Table, Field, Relationship, dan Value List Perancangan struktur basis data ini diawali dengan menentukan table, field, relationship, dan value list. Langkah pengerjaan yaitu dengan memilih menu File, kemudian mengklik Define > Database sehingga akan tampil jendela Define Database (Gambar 32).
137
Gambar 32. Jendela Define Database Jendela Define Database terdiri dari tiga tab, yaitu tab Tables, tab Fields, dan tab Relationships. Tab Tables digunakan untuk menentukan table. Tab Fields digunakan untuk menentukan field, tipe data, dan options/comments. Tipe data pada FileMaker dapat berupa text, number, date, time, timestamp, container, calculation, dan summary. Options berfungsi untuk mengatur parameter fields yang diinginkan, seperti validation, storage, dan sebagainya. Sedangkan tab Relationships yang digunakan untuk menentukan relationship antar table. Tab Tables dipilih pada jendela Define Database, kemudian buat table dengan nama SIPArlan vol. 1. Selanjutnya tab Fields dipilih, kemudian menentukan field dengan nama, tipe data, options/comments seperti tampak pada Tabel 21. Tabel 21. Field, Tipe Data, dan Options/Comments Id Pohon
Tipe Data Text
Nama Botani
Text
Nama Umum
Text
Field
Option/Comment • Field penghimpunan data berupa kode identitas jenis pohon • Kode identitas jenis pohon bernilai unik dan tidak boleh kosong (bernilai null) • Indexed (berkaitan dengan sorting) • Required value (berkaitan dengan penghimpunan data) • Unique (nilai unik dan tidak boleh kosong) • Maximum (maksimal 6 karakter) • Message (pesan ditampilkan, jika validasi gagal). Field penghimpunan data berupa nama botani pohon Field penghimpunan data berupa nama umum (nama lokal) pohon
138 Famili
Text
Lokasi
Text
Foto Pohon
Container
Foto Buah
Container
Foto Bunga
Container
Foto Daun
Container
Foto Batang
Container
Foto Akar
Container
Keterangan Foto
Text
Keterangan Indikator Sejarah Keterangan Upacara Adat/Keagamaan Morfologi Biji
Text
Morfologi Buah
Number
Morfologi Bunga
Number
Morfologi Daun
Number
Morfologi Batang
Number
Morfologi Akar
Number
Jenis Biji Jenis Buah Jumlah Bunga Letak Bunga Warna Bunga Bentuk Daun Jumlah Daun Tulang Daun Ujung Daun Tepi Daun Warna Daun Permukaan Daun
Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text Text
Bentuk Batang Permukaan Batang
Text Text
Percabangan
Text
Sistem Perakaran
Text
Modifikasi Akar
Text
Text Number
Field penghimpunan data berupa nama famili pohon Field penghimpunan data berupa lokasi pohon di Kebun Raya Bogor Field penghimpunan data berupa foto pohon secara keseluruhan Field penghimpunan data berupa foto detail buah Field penghimpunan data berupa foto detail bunga Field penghimpunan data berupa foto detail daun Field penghimpunan data berupa foto detail batang Field penghimpunan data berupa foto detail akar Field penghimpunan data berupa keterangan lokasi pengambilan foto Field penghimpunan data berupa keterangan indikator sejarah Field penghimpunan data berupa keterangan upacara adat/keagamaan Field keterangan sehingga tidak digunakan untuk penghimpunan data Field keterangan sehingga tidak digunakan untuk penghimpunan data. Field keterangan sehingga tidak digunakan untuk penghimpunan data Field keterangan sehingga tidak digunakan untuk penghimpunan data Field keterangan sehingga tidak digunakan untuk penghimpunan data Field keterangan sehingga tidak digunakan untuk penghimpunan data Field penghimpunan data berupa jenis biji Field penghimpunan data berupa jenis buah Field penghimpunan data berupa jumlah bunga Field penghimpunan data berupa letak bunga Field penghimpunan data berupa warna bunga Field penghimpunan data berupa bentuk daun Field penghimpunan data berupa jumlah daun Field penghimpunan data berupa tulang daun Field penghimpunan data berupa ujung daun Field penghimpunan data berupa tepi daun Field penghimpunan data berupa warna daun Field penghimpunan data berupa permukaan daun Field penghimpunan data berupa bentuk batang Field penghimpunan data berupa permukaan batang Field penghimpunan data berupa percabangan pohon Field penghimpunan data berupa sistem perakaran Field penghimpunan data berupa modifikasi akar
139 Bentuk Pertumbuhan
Text
Bentuk Tajuk Tinggi Pohon Diameter Pohon
Text Text Text
Tekstur Pohon Aroma Perbanyakan Asal Pohon Toleransi Suhu Toleransi Air Toleransi Cahaya
Text Text Text Text Text Text Text
Toleransi pH Tanah
Text
Toleransi Angin
Text
Toleransi HPT
Text
Toleransi Ketinggian
Text
Tingkat Pemeliharaan
Text
Fungsi Memperbaiki Iklim Fungsi Arsitektural
Text
Fungsi Engineering
Text
Fungsi Estetis
Text
Fungsi Lain
Text
Daya Tarik Estetis
Text
Manfaat/Penggunaan
Text
Lingkungan Tumbuh
Text
Text
Field penghimpunan data berupa bentuk pertumbuhan pohon Field penghimpunan data berupa bentuk tajuk Field penghimpunan data berupa tinggi pohon Field penghimpunan data berupa diameter tajuk pohon Field penghimpunan data berupa tekstur pohon Field penghimpunan data berupa aroma Field penghimpunan data berupa perbanyakan Field penghimpunan data berupa asal pohon Field penghimpunan data berupa toleransi suhu Field penghimpunan data berupa toleransi air Field penghimpunan data berupa toleransi cahaya Field penghimpunan data berupa toleransi pH tanah Field penghimpunan data berupa toleransi angin Field penghimpunan data berupa toleransi hama dan penyakit pohon Field penghimpunan data berupa toleransi ketinggian Field penghimpunan data berupa tingkat pemeliharaan Field penghimpunan data berupa fungsi pohon berdasarkan fungsi untuk memperbaiki iklim Field penghimpunan data berupa fungsi pohon berdasarkan fungsi arsitektural Field penghimpunan data berupa fungsi pohon berdasarkan fungsi engineering Field penghimpunan data berupa fungsi pohon berdasarkan fungsi estetis Field penghimpunan data berupa fungsi pohon berdasarkan fungsi lain Field penghimpunan data berupa daya tarik estetis Field penghimpunan data berupa manfaat/penggunaan Field penghimpunan data berupa lingkungan tumbuh
Basis data ini hanya terdiri dari satu table, yaitu table SIPArlan vol.1, sehingga
tidak
memungkinkan
untuk
dibuat
relasi
antar
table.
Untuk
menghubungkan (menentukan relasi) satu data (field) dengan data lain digunakan metode copy-paste dan memanfaatkan script/specify button pada FileMaker (diuraikan pada Merancang Tampilan Basis Data dalam FileMaker Pro 7). Aplikasi FileMaker menyediakan lebih dari 130 langkah script yang berfungsi untuk navigasi, conditional execution of script steps, mengedit record, controlling windows, mencari record tertentu, memeriksa pengejaan dan
140 pengelolaan account pengguna. Namun untuk menampilkan hubungan relasi antar
table
maka
langkah
pengerjaannya
yaitu
dengan
memilih
tab
Relationships, kemudian buat relasi antar table dengan cara menambah jumlah table dan buat relasi diantaranya, sesuai dengan klasifikasi pohon yang telah disusun. Setelah tab Tables, tab Fields, dan tab Relationships ditentukan, kemudian OK diklik, sehingga pada jendela FileMaker akan tampil field-field yang telah ditentukan sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah menentukan value list. Value list adalah pilihan data untuk memudahkan pengisian data pada field. Untuk menentukan value list, yaitu dengan memilih menu View, kemudian mengklik Layout Mode, sehingga jendela FileMaker berubah menjadi mode editing. Field yang akan ditentukan value listnya dipilih, kemudian klik kanan dan Field Format dipilih, sehingga akan tampil jendela Field Format (Gambar 33). Selanjutnya menentukan Field beserta field formatnya seperti tampak pada Tabel 22.
Gambar 33. Jendela Field Format Jendela Field Format terdiri dari dua bagian, yaitu frame Style dan frame Repetitions. Frame Style digunakan untuk menentukan field format dan menentukan sumber value. Field format dapat berupa Edit Box (digunakan untuk menampilkan text yang dapat diubah oleh pengguna pada saat browse mode (mode tampilan)), Pop-up List (digunakan untuk menampilkan value list yang dapat didrop-down dalam bentuk listbox), Pop-up Menu (serupa dengan Pop-up List, namun memiliki judul (kepala) listbox), Checkbox Set (digunakan untuk menampilkan value list (pilihan) yang dapat dipilih lebih dari satu), dan Radio Button Set (digunakan untuk menampilkan value list (pilihan) yang hanya dapat
141 dipilih salah satu) (Daryanto, 2003). Sumber value berupa value list yang telah dibuat dan atau dilakukan pembuatan value list yang baru melalui jendela field format. Sedangkan frame Repetitions digunakan untuk menentukan tampilan value list pada field. Tabel 22. Field dan Field Formatnya Field Keterangan Foto
Format Field As Pop-up list
Display Value From Keterangan Foto
Jenis Biji
Pop-up list
Jenis Biji
Jenis Buah
Pop-up list
Jenis Buah
Jumlah Bunga
Pop-up list
Jumlah Bunga
Letak Bunga
Pop-up list
Letak Bunga
Warna Bunga
Pop-up list
Warna Bunga
Bentuk Daun
Pop-up list
Bentuk Daun
Value List • Foto diambil di Kebun Raya Bogor • Foto diambil dari Luar Kebun Raya Bogor • Foto diambil/dikutip dari Sumber Pustaka • Biji Terbuka (Gymnospermae) • Biji Tertutup (Angiospermae) • Tidak Berbiji • Buah Semu • Buah Sejati • Tidak Berbuah • Tunggal • Majemuk • Ujung Batang • Ketiak Daun • Pangkal Daun/Batang • Ujung Batang dan Ketiak Daun • Merah • Putih • Kuning • Putih Kekuningan • Hijau • Hijau Kekuningan • Ungu • Pink • Krem • Jingga • Lainnya • Bulat • Memanjang • Jorong • Lanset • Perisai • Bulat Telur • Ginjal • Jarum • Pita • Garis • Pedang • Kipas
142
Jumlah Daun
Pop-up list
Jumlah Daun
Tulang Daun
Pop-up list
Tulang Daun
Ujung Daun
Pop-up list
Ujung Daun
Tepi Daun
Pop-up list
Tepi Daun
Warna Daun
Pop-up list
Warna Daun
Permukaan Daun
Pop-up list
Permukaan Daun
Bentuk Batang
Pop-up list
Bentuk Batang
Permukaan Batang
Pop-up list
Permukaan Batang
Percabangan
Pop-up list
Percabangan
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Dabus Sudip/Solet Segitiga Tunggal Majemuk Menyirip Menjari Melengkung Sejajar Lainnya Runcing Meruncing Tumpul Membulat Rompang Terbelah Berduri Rata Bergerigi Bergiri Beringgit Berombak Berlekuk Bercangap Berbagi Hijau Tua Hijau Hijau Kekuningan Merah Kuning Variegata Lainnya Licin Gundul Kasap Berkerut Berbulu Bersisik Bulat Bersegi Pipih Licin Kasar Memperlihatkan Bekas Daun Beralur Berduri Berambut Bersisik Lainnya Monopodial Simpodial Dikotom Lainnya
143 Sistem Perakaran
Pop-up list
Sistem Perakaran
Modifikasi Akar
Pop-up list
Modifikasi Akar
Bentuk Pertumbuhan
Pop-up list
Bentuk Pertumbuhan
Bentuk Tajuk
Pop-up list
Bentuk Tajuk
Tinggi Pohon
Pop-up list
Tinggi Pohon
Diameter Pohon
Pop-up list
Diameter Pohon
Tekstur Pohon
Pop-up list
Tekstur Pohon
Aroma
Pop-up list
Aroma
Perbanyakan
Pop-up list
Perbanyakan
Asal Pohon
Pop-up list
Asal Pohon
Toleransi Suhu
Pop-up list
Toleransi Suhu
Toleransi Air
Pop-up list
Toleransi Air
Toleransi Cahaya
Pop-up list
Toleransi Cahaya
Toleransi pH Tanah
Pop-up list
Toleransi pH Tanah
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Akar Tunggang Akar Serabut Akar Udara Akar Pembelit Akar Napas Akar Tunjang Akar Lutut Akar Banir Deciduous Evergreen Palem Bambu Tidak Beraturan Kipas Horisontal Piramid Berkolom Bulat Menjurai Kubah Palmate 3-6 m 6-15 m >15 m <6 m 6-15 m >15 m Tekstur Kasar Tekstur Halus Ada Tidak Ada Biji Cangkok Stek Biji/Okulasi Biji/Cangkok Biji/Stek Biji/Tunas Biji/Cangkok/Stek Cangkok/Stek Tropis Asal Indonesia Introduksi Rendah Tinggi Rendah-Tinggi Kering Kering-Lembab Lembab Naungan Setengah Naungan Terbuka Tidak Ada Data Asam Netral
144
Toleransi Angin
Pop-up list
Toleransi Angin
Toleransi HPT
Pop-up list
Toleransi HPT
Toleransi Ketinggian
Pop-up list
Toleransi Ketinggian
Tingkat Pemeliharaan
Pop-up list
Tingkat Pemeliharaan
Fungsi Memperbaiki Iklim
Checkbox set
Fungsi Memperbaiki Iklim
Fungsi Arsitektural
Checkbox set
Fungsi Arsitektural
Fungsi Engineering
Checkbox set
Fungsi Engineering
Fungsi Estetis
Checkbox set
Fungsi Estetis
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Fungsi Lain
Checkbox set
Fungsi Lain
• • •
Daya Tarik Estetis
Checkbox set
Daya Tarik Estetis
• •
Manfaat/Penggunaan
Lingkungan Tumbuh
Checkbox set
Checkbox set
Manfaat/Penggunaan
Lingkungan Tumbuh
• • • • • • • • • • •
Basa Asam-Basa Kecepatan Rendah Kecepatan Tinggi Peka Cukup Peka Tahan Rendah Rendah-Tinggi Tinggi Intensif Semi Intensif Tidak Intensif Kontrol Suhu Kontrol Angin Kontrol Kelembaban Membentuk Dinding Membentuk Ruang Kontrol Privasi Pembatas Pengarah Memberi Naungan Kontrol Erosi Kontrol Suara Kontrol Visual Kontrol Polusi Udara Kontrol Jalan Kontrol Cahaya Membingkai View Melunakkan Garis Arsitektural Menyatukan Elemen Lanskap Melunakkan Setting Kaku Indikator Sejarah Habitat Satwa Liar Upacara Adat/Keagamaan Bunga Menarik Dahan dan Daun Bercorak Aroma Harum Buah Menarik Unik dan Tak Lazim Pohon Peneduh Pohon Buah Penarik Satwa Pohon Kayu Rempah, Beverages dan Biji-bijian Sayuran Manfaat Umum Tepi Jalan
145 • Park/Garden • Basah hingga Tergenang • Mangrove • Pantai Pasir • Ruderal
Tampilan Basis Data (Graphical User Interface) Perancangan tampilan basis data merupakan tahap selanjutnya dalam penyusunan basis data pohon dengan visualisasi komputer. Pada proses ini dilakukan
penentuan
tampilan
basis
data
(user
interface)
yang
akan
menampilkan data dan informasi basis data, sehingga memudahkan pengguna untuk mengakses dan menggunakannya. Langkah-langkah dalam perancangan tampilan basis data meliputi penentuan tipe form layout, layout field, button, specify button, hubungan (relationship) antar layout dan elemen desain layout. Hubungan (relationship) antar data/field/layout dibuat berdasarkan pengklasifikasian yang telah dilakukan. Form layout adalah media pengembangan/perancangan untuk layout field, button dan elemen desain layout. Button adalah tombol yang digunakan untuk mendapatkan konfirmasi pengguna untuk pelaksanaan fungsi tertentu. Sedangkan specify button digunakan untuk memberi fungsi tertentu pada button.
Merancang Tampilan Basis Data dalam FileMaker Pro 7 Langkah awal dalam merancang tampilan basis data pada aplikasi FileMaker adalah dengan menentukan form layout yang akan digunakan. Langkah pengerjaan yaitu dengan memilih menu View, kemudian mengklik Layout Mode, sehingga jendela FileMaker berubah menjadi mode editing. Menu Layouts dipilih, kemudian mengklik New Layout/Report, sehingga akan tampil jendela New Layout/Report (Gambar 34). Jendela New Layout/Report digunakan untuk menentukan sumber record, nama layout, dan tipe layout. Tipe layout dapat berupa Standard form, Columnar list/report, Table view, Labels, Vertical labels, Envelope, dan Blank Layout. Sumber record hanya berasal dari table SIPArlan vol. 1. Masing-masing form layout memiliki materi isi (item) yang berbeda-beda. Field-field untuk setiap layout ditentukan dengan metode copy-paste dari layout SIPArlan vol.1. Button dan elemen desain layout ditentukan dengan memilih dari toolbar kemudian
146 mendragnya pada form layout. Hubungan antar data/field/layout ditentukan dengan memanfaatkan/menggunakan script/specify button pada FileMaker.
Gambar 34. Jendela New Layout/Report Untuk menentukan script/specify, menu View dipilih, kemudian mengklik Layout Mode, sehingga jendela FileMaker berubah menjadi mode editing. Data/field/button yang akan ditentukan script/specify buttonnya dipilih, kemudian klik kanan dan Specify Button dipilih. Pada jendela Specify Button (Gambar 35), fungsi yang akan ditentukan pada data/field/button dipilih. Selanjutnya form layout beserta tipe layout, field, layout field, button, specify button, hubungan (relationship) antar data/field/layout, dan elemen desain layout ditentukan seperti tampak pada Tabel 23.
Gambar 35. Jendela Specify Button
147
Tabel 23. Form Layout, Tipe Layout, Field, Layout Field, Button, Specify Button, Hubungan antar Data/Field/Layout, dan Elemen Desain layout Form Layout
Tipe Layout
SIPArlan vol.1
Blank layout
Morfologi
Blank layout
Morfologi 1
Blank layout
Field
• • • • • • • • • • • •
• • • •
Id Pohon Nama Botani Nama Umum Famili
• • • • • • • • • • • • • • •
Info Perihal Keluar Masuk Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
• • • • • • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • •
Morfologi Karakteristik Sifat Ekologi Fungsi Morfologi Biji, Buah, dan Bunga Morfologi Daun Morfologi Batang & Akar Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar
• • • • • • • • • • •
Go to Layout > Bantuan Go to Layout > About Exit Application Go to Layout > Morfologi Do Nothing Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon Do Nothing Go to Layout > Karakteristik Go to Layout > Sifat Ekologi Go to Layout > Fungsi Do Nothing Go to Layout > Morfologi 1 Go to Layout > Morfologi 2 Do Nothing Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1
Layout Field & Elemen Desain layout (Gambar 36)
(Gambar 37)
(Gambar 38)
47
• • • • •
Id Pohon Nama Botani Nama Umum Famili Lokasi Foto Pohon Foto Buah Foto Bunga Foto Daun Foto Batang Foto Akar Keterangan Foto Jenis Biji Jenis Buah Jumlah Bunga Letak Bunga Warna bunga
Hubungan antar Data/Field/Layout
Button
148
• • • • • • • • • • • • • • • Morfologi 2
Blank layout
• • • • • • • • • • • •
• • • • • • •
Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
• • • • • • •
• • • • • • •
Morfologi Karakteristik Sifat Ekologi Fungsi Morfologi Biji, Buah, dan Bunga Morfologi Daun Morfologi Batang & Akar
• • • • • • •
• • • • • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
• • • • • • • • • • •
• Morfologi • Karakteristik • Sifat Ekologi
New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon Do Nothing Go to Layout > Karakteristik Go to Layout > Sifat Ekologi Go to Layout > Fungsi Go to Layout > Morfologi Do Nothing Go to Layout > Morfologi 2
Do Nothing Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon • Do Nothing • Go to Layout > Karakteristik • Go to Layout > Sifat Ekologi
(Gambar 39)
48
• •
Lokasi Foto Pohon Foto Buah Foto Bunga Foto Daun Foto Batang Foto Akar Keterangan Foto Bentuk Daun Jumlah Daun Tulang Daun Ujung Daun Tepi Daun Warna Daun Permukaan Daun Id Pohon Nama Botani Nama Umum Famili Lokasi Foto Pohon Foto Buah Foto Bunga Foto Daun Foto Batang Foto Akar Keterangan Foto Bentuk Batang Permukaan
149
Karakteristik
Sifat Ekologi
Blank layout
Blank layout
• • • •
Fungsi Morfologi Biji, Buah, dan Bunga Morfologi Daun Morfologi Batang & Akar
• • • •
Go to Layout > Fungsi Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Morfologi 1 Do Nothing
• • • • • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
• • • • • • • • • • •
(Gambar 40)
• • • •
Morfologi Karakteristik Sifat Ekologi Fungsi
• • • •
Do Nothing Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon Go to Layout > Morfologi Do Nothing Go to Layout > Sifat Ekologi Go to Layout > Fungsi
• • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar
• • • •
Do Nothing Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1
(Gambar 41)
49
Batang • Percabangan • Sistem Perakaran • Modifikasi Akar • Id Pohon • Nama Botani • Nama Umum • Famili • Lokasi • Foto Pohon • Foto Buah • Foto Bunga • Foto Daun • Foto Batang • Foto Akar • Keterangan Foto • Bentuk Pertumbuhan • Bentuk Tajuk • Tinggi Pohon • Diameter Pohon • Tekstur Pohon • Aroma • Perbanyakan • Asal Pohon • Id Pohon • Nama Botani • Nama Umum • Famili
150
• • • • • • • • • • • • • • • Fungsi
Blank layout
• • • • • • •
Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
• • • • • • •
• • • •
Morfologi Karakteristik Sifat Ekologi Fungsi
• • • •
• • • • • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
• • • • • • • • • • •
New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Karakteristik Do Nothing Go to Layout > Fungsi
Do Nothing Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon
(Gambar 42)
50
• • • • • • • • • • • •
Lokasi Foto Pohon Foto Buah Foto Bunga Foto Daun Foto Batang Foto Akar Keterangan Foto Toleransi Suhu Toleransi Air Toleransi Cahaya Toleransi pH Tanah Toleransi Angin Toleransi Ketinggian Tingkat Pemeliharaan Id Pohon Nama Botani Nama Umum Famili Lokasi Foto Pohon Foto Buah Foto Bunga Foto Daun Foto Batang Foto Akar Keterangan
151
Fungsi 1
Blank layout
• • • • •
Morfologi Karakteristik Sifat Ekologi Fungsi Memperbaiki Iklim & Arsitektural • Engineering & Estetis • Lain
• • • • •
• • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • •
• • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
Morfologi Karakteristik Sifat Ekologi Fungsi Memperbaiki Iklim & Arsitektural • Engineering & Estetis • Lain
Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Karakteristik Go to Layout > Sifat Ekologi Do Nothing Do Nothing
• Go to Layout > Fungsi 1 • Go to Layout > Fungsi 2
• • • • •
Do Nothing Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Karakteristik Go to Layout > Sifat Ekologi Do Nothing Go to Layout > Fungsi
• Do Nothing • Go to Layout > Fungsi 2
(Gambar 43)
51
Foto • Kontrol Suhu • Kontrol Angin • Kontrol Kelembaban • Kontrol Erosi • Kontrol Suara • Kontrol Visual • Kontrol Polusi Udara • Kontrol Jalan • Kontrol Cahaya • Id Pohon • Nama Botani • Nama Umum • Famili • Lokasi • Foto Pohon • Foto Buah • Foto Bunga • Foto Daun • Foto Batang • Foto Akar • Keterangan Foto • Membentuk Dinding • Membentuk Ruang • Kontrol Privasi • Pembatas • Pengarah
152
Fungsi 2
Blank layout
• • • • • • • • • • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
Morfologi Karakteristik Sifat Ekologi Fungsi Memperbaiki Iklim & Arsitektural • Engineering & Estetis • Lain
• • • • • • • • • • • • • • • •
Do Nothing Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Karakteristik Go to Layout > Sifat Ekologi Do Nothing Go to Layout > Fungsi
• Go to Layout > Fungsi 1 • Do Nothing
(Gambar 44)
52
• Memberi Naungan • Membingkai View • Melunakkan Garis Arsitektural • Menyatukan Elemen Lanskap • Melunakkan Setting Kaku • Id Pohon • Nama Botani • Nama Umum • Famili • Lokasi • Foto Pohon • Foto Buah • Foto Bunga • Foto Daun • Foto Batang • Foto Akar • Keterangan Foto • Indikator Sejarah • Habitat Satwa Liar • Upacara Adat /Keagamaan • Keterangan Indikator
153
Umum
Umum 1
Blank layout
Blank layout
• • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • •
(Gambar 45)
• Daya Tarik Estetis • Manfaat/Penggunaan • Lingkungan Tumbuh
Go to Layout > Morfologi Do Nothing Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon • Do Nothing • Go to Layout > Umum 1 • Go to Layout > Umum 2
• • • • • • • •
• • • • • • • •
(Gambar 46)
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form
Go to Layout > Morfologi Do Nothing Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing
53
Sejarah • Keterangan Upacara Adat/ Keagamaan • Id Pohon • Nama Botani • Nama Umum • Famili • Lokasi • Foto Pohon • Foto Buah • Foto Bunga • Foto Daun • Foto Batang • Foto Akar • Keterangan Foto • Bunga Menarik • Dahan dan Daun Bercorak • Aroma Harum • Buah Menarik • Unik dan Tak Lazim • Id Pohon • Nama Botani • Nama Umum • Famili • Lokasi • Foto Pohon • Foto Buah • Foto Bunga
154
• • • • • • • • •
Umum 2
Blank layout
• • • • • • • • • • • • • •
• Tombol view as table • Tombol bantuan • Detail Foto • Daya Tarik Estetis • Manfaat/Penggunaan • Lingkungan Tumbuh
• Go to Layout > Daftar Pohon • Go to Layout > Bantuan • Go to Layout > Detail Foto Pohon • Go to Layout > Umum • Do Nothing • Go to Layout > Umum 2
• • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Detail Foto
• Daya Tarik Estetis • Manfaat/Penggunaan • Lingkungan Tumbuh
Go to Layout > Morfologi Do Nothing Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Detail Foto Pohon • Go to Layout > Umum • Go to Layout > Umum 1 • Do Nothing
(Gambar 47)
54
• • •
Foto Daun Foto Batang Foto Akar Keterangan Foto Pohon Peneduh Pohon Buah Penarik Satwa Pohon Kayu Rempah, beverages, dan biji-bijian Sayuran Manfaat Umum Id Pohon Nama Botani Nama Umum Famili Lokasi Foto Pohon Foto Buah Foto Bunga Foto Daun Foto Batang Foto Akar Keterangan Foto Tepi Jalan Park/Garden Basah hingga Tergenang
155
Blank layout
Detail Lokasi
Blank layout
Detail Lokasi 1
Blank layout
Mangrove Pantai Pasir Ruderal Foto Pohon Foto Buah Foto Bunga Foto Daun Foto Batang Foto Akar Keterangan Foto
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Normal Perbesar Perkecil Total Vak I-III Vak IV-VI Vak VII-IX Vak X-XIV Vak XV-XVII Vak XIX-XX Klasifikasi Botani-Lanskap
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Do Nothing Go to Layout > SIPArlan vol.1 Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Set Zoom Level > 100% Set Zoom Level > Zoom In Set Zoom Level > Zoom Out Do Nothing Go to Layout > Detail Lokasi 1 Go to Layout > Detail Lokasi 2 Go to Layout > Detail Lokasi 3 Go to Layout > Detail Lokasi 4 Go to Layout > Detail Lokasi 5 Go to Layout > Detail Lokasi 6 Go to Layout > Morfologi
(Gambar 48)
(Gambar 49)
(Gambar 50)
55
Detail Foto Pohon
• • • • • • • • • •
156
Detail Lokasi 2
Blank layout
Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Normal Perbesar Perkecil Total Vak I-III Vak IV-VI Vak VII-IX Vak X-XIV Vak XV-XVII Vak XIX-XX Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Normal Perbesar Perkecil Total Vak I-III Vak IV-VI Vak VII-IX
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Set Zoom Level > 100% Set Zoom Level > Zoom In Set Zoom Level > Zoom Out Go to Layout > Detail Lokasi Do Nothing Go to Layout > Detail Lokasi 2 Go to Layout > Detail Lokasi 3 Go to Layout > Detail Lokasi 4 Go to Layout > Detail Lokasi 5 Go to Layout > Detail Lokasi 6 Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Set Zoom Level > 100% Set Zoom Level > Zoom In Set Zoom Level > Zoom Out Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > Detail Lokasi 1 Do Nothing Go to Layout > Detail Lokasi 3
(Gambar 51)
56
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
157
Detail Lokasi 3
Blank layout
Detail Lokasi 4
Blank layout
Vak X-XIV Vak XV-XVII Vak XIX-XX Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Normal Perbesar Perkecil Total Vak I-III Vak IV-VI Vak VII-IX Vak X-XIV Vak XV-XVII Vak XIX-XX Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Normal Perbesar Perkecil
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Go to Layout > Detail Lokasi 4 Go to Layout > Detail Lokasi 5 Go to Layout > Detail Lokasi 6 Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Set Zoom Level > 100% Set Zoom Level > Zoom In Set Zoom Level > Zoom Out Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > Detail Lokasi 1 Go to Layout > Detail Lokasi 2 Do Nothing Go to Layout > Detail Lokasi 4 Go to Layout > Detail Lokasi 5 Go to Layout > Detail Lokasi 6 Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Set Zoom Level > 100% Set Zoom Level > Zoom In Set Zoom Level > Zoom Out
(Gambar 52)
(Gambar 53)
57
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
158
Detail Lokasi 5
Blank layout
Detail Lokasi 6
Blank layout
Total Vak I-III Vak IV-VI Vak VII-IX Vak X-XIV Vak XV-XVII Vak XIX-XX Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Normal Perbesar Perkecil Total Vak I-III Vak IV-VI Vak VII-IX Vak X-XIV Vak XV-XVII Vak XIX-XX Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Cari Tombol view as form Tombol view as table
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > Detail Lokasi 1 Go to Layout > Detail Lokasi 2 Go to Layout > Detail Lokasi 3 Do Nothing Go to Layout > Detail Lokasi 5 Go to Layout > Detail Lokasi 6 Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Set Zoom Level > 100% Set Zoom Level > Zoom In Set Zoom Level > Zoom Out Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > Detail Lokasi 1 Go to Layout > Detail Lokasi 2 Go to Layout > Detail Lokasi 3 Go to Layout > Detail Lokasi 4 Do Nothing Go to Layout > Detail Lokasi 6 Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 Enter Find Mode Do Nothing Go to Layout > Daftar Pohon
(Gambar 54)
(Gambar 55)
58
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
159
Daftar Pohon
Table layout
Bantuan
Blank layout
• • • • •
Id Pohon Nama Botani Nama Umum Famili Lokasi
Tombol bantuan Normal Perbesar Perkecil Total Vak I-III Vak IV-VI Vak VII-IX Vak X-XIV Vak XV-XVII Vak XIX-XX Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Ubah Hapus Cari Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Tombol lanjut Ikhtisar Tombol Navigasi
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Go to Layout > Bantuan Set Zoom Level > 100% Set Zoom Level > Zoom In Set Zoom Level > Zoom Out Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > Detail Lokasi 1 Go to Layout > Detail Lokasi 2 Go to Layout > Detail Lokasi 3 Go to Layout > Detail Lokasi 4 Go to Layout > Detail Lokasi 5 Do Nothing Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 New/Request Record Delete Record/Request Enter Find Mode Go to Layout > Morfologi Do Nothing Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Daftar Pohon Do Nothing Go to Layout > Ikhtisar Go to Layout > Ikhtisar Go to Layout > Tombol Navigasi
(Gambar 56)
(Gambar 57)
59
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
160
• Pendataan Pohon • Informasi Sistem • Tentang SIPArlan Ikhtisar
Blank layout
• • • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Tombol kembali Tombol lanjut
• Pendataan Pohon Blank layout
• • • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Tombol kembali Tombol lanjut
Pendataan Pohon
Blank layout
• • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar
(Gambar 58)
(Gambar 59)
(Gambar 60)
60
Tombol Navigasi
• Go to Layout > Pendataan Pohon • Go to Layout > Informasi Sistem • Go to Layout > Tentang SIPArlan • Go to Layout > Morfologi • Go to Layout > Umum • Go to Layout > Detail Lokasi • Go to Layout > SIPArlan vol.1 • Go to Layout > Morfologi • Go to Layout > Daftar Pohon • Go to Layout > Bantuan • Go to Layout > Bantuan • Go to Layout > Bantuan Tombol Navigasi • Go to Layout > Pendataan Pohon • Go to Layout > Morfologi • Go to Layout > Umum • Go to Layout > Detail Lokasi • Go to Layout > SIPArlan vol.1 • Go to Layout > Morfologi • Go to Layout > Daftar Pohon • Go to Layout > Bantuan • Go to Layout > Ikhtisar • Go to Layout > Pendataan Pohon • Go to Layout > Morfologi • Go to Layout > Umum • Go to Layout > Detail Lokasi • Go to Layout > SIPArlan vol.1
161
• • • •
Informasi Sistem
Tentang SIPArlan
Blank layout
Blank layout
Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Tombol kembali
• • • •
• Tombol lanjut
•
• • • • • • • •
• • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Tombol kembali
• Tombol lanjut
•
• • • • • • • •
• • • • • • • •
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi Umum Detail Lokasi Tombol Keluar Tombol view as form Tombol view as table Tombol bantuan Tombol kembali
Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Tombol Navigasi Go to Layout > Informasi Sistem Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Pendataan Pohon Go to Layout > Tentang SIPArlan Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Umum Go to Layout > Detail Lokasi Go to Layout > SIPArlan vol.1 Go to Layout > Morfologi Go to Layout > Daftar Pohon Go to Layout > Bantuan Go to Layout > Informasi Sistem
(Gambar 61)
(Gambar 62)
61
162
Gambar 36. Form Layout SIPArlan Vol 1
Gambar 37. Form Layout Morfologi
Gambar 38. Form Layout Morfologi 1
163
Gambar 39. Form Layout Morfologi 2
Gambar 40. Form Layout Karakteristik
Gambar 41. Form Layout Sifat Ekologi
164
Gambar 42. Form Layout Fungsi
Gambar 43. Form Layout Fungsi 1
Gambar 44. Form Layout Fungsi 2
165
Gambar 45. Form Layout Umum
Gambar 46. Form Layout Umum 1
Gambar 47. Form Layout Umum 2
166
Gambar 48. Form Layout Detail Foto Pohon
Gambar 49. Form Layout Detail Lokasi
Gambar 50. Form Layout Detail Lokasi 1
167
Gambar 51. Form Layout Detail Lokasi 2
Gambar 52. Form Layout Detail Lokasi 3
Gambar 53. Form Layout Detail Lokasi 4
168
Gambar 54. Form Layout Detail Lokasi 5
Gambar 55. Form Layout Detail Lokasi 6
Gambar 56. Form Layout Daftar Pohon
169
Gambar 57. Form Layout Bantuan
Gambar 58. Form Layout Ikhtisar
Gambar 59. Form Layout Tombol Navigasi
170
Gambar 60. Form Layout Pendataan Pohon
Gambar 61. Form Layout Informasi Sistem
Gambar 62. Form Layout Tentang SIPArlan
171 Pemasukan Data Basis Data Pohon dalam FileMaker Pro 7 Data masukan pada basis data pohon ini berupa data teks, data gambar, data teks pilihan (value list), dan data opsional sesuai dengan klasifikasi yang telah dilakukan sehingga pengisian data menggunakan field entry data berbentuk edit box (tipe data text), edit box (tipe data container), pop-up list, dan checkbox set. Field entry data berbentuk edit box (tipe data text) digunakan pada field Id Pohon, Nama Botani, Nama Umum, Famili, Lokasi. Field entry data berbentuk edit box (tipe data container) digunakan pada field Foto Pohon, Foto Buah, Foto Bunga, Foto Batang, Foto Akar. Field entry data berbentuk pop-up list dan checkbox set telah dijelaskan sebelumnya (diuraikan pada Penentuan Table, Field, Relationship, dan Value List). Langkah awal dalam proses pemasukan data/record pada aplikasi FileMaker adalah dengan mengubah tampilan jendela Filemaker menjadi Browse Mode. Langkah pengerjaan yaitu dengan memilih menu View, kemudian mengklik Browse Mode, sehingga tampilan jendela FileMaker berubah menjadi mode tampilan (Gambar 64). Proses pendataan dilakukan dengan menggunakan tombol ubah dan tombol hapus. Tombol ubah digunakan untuk setiap proses pemasukan sebuah record baru, sedangkan tombol hapus digunakan untuk menghapus sebuah record. Proses Pemasukan data dilakukan dengan memilih tombol ubah (dan atau memilih menu Records, kemudian mengklik New Record), kemudian field yang akan diisi data dipilih. Untuk field entry data berbentuk edit box (tipe data text), proses pemasukan data dilakukan dengan mengetikkan data pada field. Ketentuan khusus berlaku pada field Id Pohon, yaitu data maksimum terdiri dari enam karakter, bersifat unik, dan tidak boleh bernilai kosong (null). Field entry data berbentuk edit box (tipe data container), proses pemasukan data dilakukan dengan mengklik kanan field, kemudian Insert Picture dipilih, sehingga tampil jendela Insert Picture. Pada jendela Insert Picture, data gambar yang akan dimasukkan dipilih, kemudian memberi tanda check pada label Store only a reference to file, sehingga jika terdapat perubahan data maka dengan sendirinya (secara otomatis) basis data akan mengupdate link (Gambar 63). Gambar-gambar pohon yang dimasukkan ke dalam basis data berbentuk file-file gambar dengan format JPEG (Joint Photographic Experts Group) dan
172 disimpan di dalam folder khusus. File tersebut diberi nama sesuai dengan nama botaninya, sehingga memudahkan dalam proses pemasukan data.
Gambar 63. Jendela Insert Picture Field entry data berbentuk pop-up list, data yang akan dimasukkan, dipilih pada value list. Sedangkan Field entry data berbentuk checkbox set, proses pemasukan data dilakukan dengan memberi tanda check pada data yang akan dimasukkan. Proses perpindahan dari satu field menuju field lain dilakukan dengan menekan tombol Tab pada keyboard, sehingga memudahkan dalam proses pemasukan data. Sedangkan proses perpindahan dari satu layout menuju layout lain dilakukan dengan mengklik button-button yang telah diatur sebelumnya. Data dalam basis data pohon ini diurutkan berdasarkan id pohon sesuai urutan abjad. Pengurutan dilakukan dengan memilih menu Records, kemudian Sort Records diklik, sehingga akan tampil jendela Sort Records. Data yang ingin diurutkan pada jendela Sort Records dipilih, kemudian Sort diklik.
Penggunaan Basis Data Pohon Basis data pohon ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu Bagian 1 dan Bagian 2. Bagian 1 merupakan halaman depan basis data yang berisikan informasi umum mengenai basis data dan nama pohon; sedangkan bagian 2 merupakan halaman inti yang berisikan informasi dan foto pohon. Basis data pohon ini menggunakan dua mode penggunaan, yaitu browse mode dan find mode (mode pencarian). Browse mode digunakan untuk pendataan dan untuk menampilkan data dan informasi pohon; sedangkan find
173 mode digunakan untuk mencari data dan informasi pohon. Informasi pada basis data pohon ini dikelompokkan berdasarkan klasifikasi botani-lanskap dan klasifikasi umum, yang ditampilkan dalam dua pilihan tampilan (view as form dan view as table). Penggunaan
basis
data
pohon
ini
terbagi
menjadi
proses
membaca/memperoleh data dan informasi pohon; dan proses pencarian data dan informasi pohon. Proses membaca/memperoleh data dan informasi pohon, dilakukan dengan memilih browse mode (Gambar 64). Untuk pendataan telah diuraikan sebelumnya (diuraikan pada Pemasukan Data Basis Data Pohon dalam FileMaker Pro 7); sedangkan untuk memperoleh informasi mengenai suatu jenis pohon dilakukan dengan memilih tombol identifikasi pohon yang dikehendaki. Untuk berpindah dari satu record (data satu jenis pohon) menuju record lain dilakukan dengan mengklik tombol pindah file pada toolbar/sidebar jendela FileMaker.
Gambar 64. Jendela Browse mode Filemaker menyediakan fasilitas untuk melakukan pencarian secara berganda. Pencarian berganda memudahkan pencarian data dan informasi pohon berdasarkan query. Query adalah pengelompokan berdasarkan kriteria identifikasi tertentu, misalnya query berdasarkan biji tertutup. Proses pencarian data dan informasi pohon dilakukan dengan memilih find
mode
(Gambar
65).
Langkah
pengerjaannya
yaitu
dengan
mengetikkan/memilih kriteria identifikasi pohon yang dicari/dikehendaki pada field.
Selanjutnya
dengan
mengklik
tombol
find
untuk
eksekusi
pada
toolbar/sidebar jendela FileMaker, sehingga akan tampil data dan informasi
174 mengenai pohon yang dicari. Data dan informasi mengenai pohon yang diperoleh merupakan query berdasarkan kriteria identifikasi pohon yang dicari/dikehendaki.
Gambar 65. Jendela Find mode Untuk melakukan pencarian berganda dikerjakan seperti langkah pencarian sebelumnya, namun dengan mengetikkan/memilih dua atau lebih kriteria identifikasi. Data dan informasi mengenai pohon yang diperoleh merupakan query berdasarkan dua atau lebih kriteria identifikasi pohon yang diketikkan/dipilih. Semakin banyak kriteria identifikasi yang diketikkan/dipilih, maka data dan informasi mengenai pohon yang diperoleh semakin spesifik. Untuk kembali menuju tampilan semula (browse mode) dan atau menampilkan keseluruhan record, yaitu dengan memilih menu Records kemudian klik Show All Records, sehingga akan tampil keseluruhan record.
Pengaturan Account Pengguna FileMaker menyediakan fasilitas pengaturan account pengguna, sehingga memudahkan dalam pengaturan pengguna dalam mengakses basis data pohon ini. Pengaturan account pengguna basis data pohon ini terbagi menjadi dua, yaitu Admin Account dan Guest Account. Admin Account digunakan untuk melakukan proses editing dan updating baik basis data maupun tampilan pengguna, dan disertai dengan password. Sedangkan Guest Account digunakan bagi pengguna umum untuk sekedar memperoleh dan mencari data dan informasi mengenai pohon, dan tanpa fungsi editing dan updating.
175 Langkah pengaturan account pengguna pada FileMaker, yaitu dengan memilih menu File, kemudian mengklik Define > Accounts & Privileges, sehingga akan tampil jendela Accounts & Privileges (Gambar 66). Jendela Accounts & Privileges terdiri dari tiga tab, yaitu tab Accounts, tab Privilege Sets, dan tab Extended Privileges.
Gambar 66. Jendela Accounts & Privileges Langkah selanjutnya, yaitu dengan memberi tanda check pada Account Guest dan Account Admin. Account Admin pada tab Accounts dipilih, kemudian Edit diklik, sehingga akan tampil jendela Edit Account. Pada jendela Edit Account, dilakukan penentuan nama account, password, dan pengaturan yang diinginkan, kemudian OK diklik. Pada jendela Accounts & Privileges, OK diklik, sehingga akan tampil jendela Confirm Full Access Login. Selanjutnya, pada jendela Confirm Full Access Login, dilakukan penentuan nama account dan password yang serupa dengan nama account dan password yang dimasukkan pada jendela Edit Account.
Prosedur Penginstallan dan Penggunaan Basis Data Pohon Langkah penginstallan dan penggunaan basis data pohon ini adalah sebagai berikut: 1. Folder SIPArlan Vol.1 dicopykan ke dalam perangkat komputer. 2. Untuk menjalankan program harus melalui perangkat lunak FileMaker Pro 7 karena program tersimpan dalam format *fp7 (ektensi FileMaker Pro 7). Untuk diketahui, file basis data bernama SIPArlan vo.1.fp7, dan dapat diakses dengan mengklik ganda pada explorer atau dengan membuka nama file tersebut dalam FileMaker Pro 7.
176 3. Setelah file SIPArlan vol.1.fp7 diakses didalam FileMaker, maka akan tampil jendela Open File (Gambar 67), kemudian Guest Account dipilih, dan program akan menampilkan basis data pohon. 4. Editing dan atau updating basis data dilakukan dengan memilih Account Name and Password (Admin Account) pada jendela Open File. Admin Account dilengkapi dengan password, sehingga editing dan atau updating basis data hanya dapat dilakukan oleh pengguna tertentu (terbatas).
Gambar 67. Jendela Open File
177
PEMBAHASAN Data Pohon Data (obyek) dalam basis data ini berupa pohon yang dikelompokkan berdasarkan pengklasifikasian secara botani pada takson tingkat familia. Data yang dimasukkan meliputi foto dan data atribut. Data foto mencakup foto pohon secara keseluruhan, foto buah, foto bunga, foto daun, foto batang, dan foto akar. Data atribut berupa informasi mengenai deskripsi dan klasifikasi jenis pohon, yang mencakup klasifikasi botani-lanskap (sifat morfologi, sifat ekologi, karakteristik, dan fungsi) dan klasifikasi umum. Deskripsi umum jenis pohon mencakup nama botani, nama umum, famili, dan lokasi keberadaannya di Kebun Raya Bogor. Lebih lanjut, deskripsi dan klasifikasi jenis pohon dibedakan menjadi klasifikasi botani-lanskap dan klasifikasi umum.
Klasifikasi Botani-Lanskap Klasifikasi botani-lanskap dikelompokkan berdasarkan klasifikasi menurut ilmu botani (taksonomi tumbuhan) dan klasifikasi menurut ilmu arsitektur lanskap (ekologi/hortikultura). Klasifikasi botani-lanskap mencakup sifat morfologi, karakteristik, sifat ekologi, dan fungsi pohon. Sifat morfologi pohon dibedakan menjadi morfologi biji, buah, bunga, daun, batang, dan akar. Data sifat morfologi pohon memberi informasi kepada pengguna mengenai morfologi (bentuk) pohon. Data tersebut selanjutnya dapat dijadikan dasar pedoman dalam menentukan fungsi dan kualitas estetis pohon; yang notabene merupakan hal fundamental dalam menentukan pohon. Karakteristik pohon dalam basis data ini dibedakan menjadi bentuk pertumbuhan, bentuk tajuk, tinggi pohon (dewasa), diameter tajuk pohon (dewasa), tekstur pohon, aroma, perbanyakan, dan asal pohon. Data karakteristik pohon memberi informasi kepada pengguna mengenai karakteristik (kekhasan) pohon. Pengetahuan mengenai karakteristik pohon memudahkan bagi pengguna untuk menentukan pohon yang diinginkan atau dibutuhkan dalam tapaknya. Sifat ekologi pohon dalam basis data ini dibedakan menjadi toleransi terhadap suhu (temperatur), toleransi terhadap air (kelembaban), toleransi terhadap pH tanah (derajat kemasaman), toleransi terhadap cahaya, toleransi
178 terhadap angin, toleransi terhadap hama dan penyakit, toleransi ketinggian, dan tingkat pemeliharaan. Data sifat ekologi pohon memberi informasi kepada pengguna mengenai batas toleransi pohon untuk tumbuh. Identifikasi mengenai sifat ekologi pohon pada basis data pohon ini belum sepenuhnya lengkap. Hal ini disebabkan karena pohon memerlukan lebih banyak data untuk memperoleh lingkungan tumbuh yang optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian secara mendalam mengenai toleransi pohon terhadap lingkungan tumbuhnya. Fungsi pohon dibedakan menjadi fungsi memperbaiki iklim, fungsi arsitektural, fungsi engineering, fungsi estetis, dan fungsi lain. Fungsi memperbaiki iklim diidentifikasikan berdasarkan hubungan sifat morfologi dan karakteristik pohon terhadap perbaikan iklim, seperti kontrol suhu, kontrol kelembaban, dan kontrol angin. Hubungan sifat morfologi pohon terhadap perbaikan iklim mencakup morfologi daun, morfologi batang, dan morfologi akar. Sedangkan hubungan karakteristik terhadap perbaikan iklim mencakup bentuk pertumbuhan, bentuk tajuk, tinggi pohon, dan diameter pohon. Fungsi arsitektural merupakan fungsi pohon yang mendasar dalam bidang arsitektur lanskap, seperti membentuk dinding, membentuk ruang, kontrol privasi, pembatas, pengarah, dan memberi naungan. Fungsi arsitektural juga diidentifikasikan berdasarkan sifat morfologi dan karakteristik pohon yang serupa pada fungsi memperbaiki iklim. Fungsi engineering merupakan fungsi pohon yang berkaitan dengan pengendalian lingkungan sekitar yang tercemar, sebagai dampak kegiatan manusia.
Fungsi engineering mencakup kontrol erosi, kontrol suara, kontrol
visual, kontrol polusi udara, kontrol jalan, dan kontrol cahaya. Fungsi pohon ini diidentifikasikan berdasarkan sifat morfologi pohon berupa morfologi buah, bunga, daun, batang, dan akar; dan karakteristik pohon berupa bentuk pertumbuhan, bentuk tajuk, tinggi pohon, diameter pohon, tekstur pohon, dan aroma. Fungsi estetis merupakan fungsi pohon berkaitan dengan daya tarik estetis pohon. Fungsi pohon ini diidentifikasikan berdasarkan karakteristik pohon dalam membingkai view, melunakkan garis arsitektural, menyatukan elemen lanskap dan melunakkan setting yang kaku
179 Fungsi lain merupakan pengelompokan fungsi pohon yang tidak dapat dimasukkan pada fungsi pohon lain. Fungsi ini mencakup indikator sejarah, habitat satwa liar, dan upacara adat/keagamaan. Identifikasi mengenai fungsi pohon pada basis data pohon ini belum sepenuhnya
lengkap.
Hal
ini
disebabkan
karena
identifikasinya
hanya
berdasarkan identifikasi fisik pohon. Untuk mengoptimalkan penggunaannya, fungsi pohon tersebut perlu memadukan identifikasi fisik dan non fisik pohon. Data non fisik adalah data mengenai kemampuan bagian-bagian dan karakteristik pohon dalam persentase, seperti persen kerapatan daun, dan persen ketebalan daun.
Klasifikasi Umum Klasifikasi umum dikelompokkan berdasarkan klasifikasi yang lebih umum dikenal oleh masyarakat. Klasifikasi umum mencakup pohon dengan daya tarik estetis, manfaat/penggunaan, dan lingkungan tumbuh. Daya tarik estetis dibedakan menjadi bunga menarik, dahan dan daun bercorak, aroma harum, buah menarik, serta unik dan tak lazim. Data pohon dengan daya tarik estetis memberi informasi kepada pengguna mengenai daya tarik pohon berupa keestetisan/keindahan/kekhasan, yang telah dikenal oleh masyarakat. Data tersebut selanjutnya dapat dijadikan dasar pedoman dalam menentukan manfaat/penggunaan pohon; yang notabene dibutuhkan oleh masyarakat. Manfaat/penggunaan dalam basis data ini dibedakan menjadi pohon peneduh, pohon buah, penarik satwa, pohon kayu, rempah, beverages, dan bijibijian-bijian, sayuran, dan manfaat umum. Data manfaat/penggunaan pohon memberi informasi kepada pengguna mengenai manfaat atau penggunaan umum pohon, yang telah dikenal oleh masyarakat. Lingkungan tumbuh dalam basis data ini dibedakan menjadi tepi jalan, park/garden, basah hingga tergenang, mangrove, pantai pasir, dan ruderal. Data lingkungan tumbuh pohon memberi informasi kepada pengguna, mengenai lingkungan tumbuh yang optimal mendukung pertumbuhan pohon. Identifikasi mengenai klasifikasi umum belum sepenuhnya memberi kemudahan masyarakat umum. Hal ini disebabkan karena masih terdapat identifikasi dan klasifikasinya menggunakan istilah yang jarang dikenal masyarakat, seperti buah menarik (fascinating figs) dan ruderal.
180 Data Pohon dalam Basis Data Pohon dalam basis data ini merupakan pohon koleksi Kebun raya Bogor. Selanjutnya, pohon tersebut dikelompokkan sebagai pohon yang mampu beradaptasi di daerah tropis, baik yang berasal dari daerah tropis maupun introduksi dari daerah lain. Basis data dalam studi ini menghimpun 59 famili pohon yang tercakup dalam 136 vak di Kebun Raya Bogor. Jumlah pohon tersebut mencakup 388 spesies pohon dan belum dapat mewakili keseluruhan spesies pohon koleksi Kebun Raya Bogor, yang jumlahnya mencapai 1800 spesies pohon. Hal ini disebabkan penghimpunan data dicukupkan/terbatas untuk keperluan studi. Berdasar program basis data yang telah tersusun ini, selanjutnya dapat dilakukan entry data keseluruhan famili/spesies pohon koleksi Kebun Raya Bogor.
Basis Data Pohon dalam FileMaker Pro 7 Basis data pohon ini disusun dan dirancang untuk menampilkan data dan informasi mengenai jenis pohon, baik berdasarkan klasifikasi botani-lanskap maupun klasifikasi umum; serta menyediakan kemudahan dalam mencari dan menentukan jenis pohon yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Penyusunan basis data pohon ini berbasis komputer dengan menggunakan perangkat lunak FileMaker Pro 7. Perangkat lunak ini menyediakan basis data yang diintegrasikan dengan tampilan pengguna, yang memudahkan pengguna untuk mengakses serta memodifikasi baik basis data maupun tampilan pengguna. Basis data pohon ini harus dijalankan melalui perangkat lunak FileMaker Pro 7 karena program tersimpan dalam format *fp7 (ekstensi FileMaker Pro 7). FileMaker tidak menyediakan fasilitas untuk mengubah file dalam format *fp7 menjadi aplikasi.
Struktur Basis Data Pohon dalam FileMaker Pro 7 Struktur basis data disusun dan dirancang berdasarkan pengklasifikasian yang telah dilakukan dan jenis data yang akan dimasukkan ke dalam basis data. Penggunaan FileMaker Pro 7 dalam perancangan struktur basis data pohon ini memberikan kemudahan baik dalam proses perancangan struktur basis data, proses pemasukan data, dan proses pengembangannya.
181 Tampilan Basis Data Pohon dalam FileMaker Pro 7 Tampilan basis data pohon disusun dan dirancang untuk menampilkan data dan informasi basis data. Penggunaan FileMaker Pro 7 dalam perancangan tampilan basis data pohon ini memberikan kemudahan baik dalam proses perancangan tampilan basis data, proses pencarian data, dan proses pengembangannya. Tampilan basis data dirancang dalam tampilan GUI (Graphical User Interface) sehingga memudahkan dalam mengakses serta memodifikasi basis data dengan mendrag elemen baru ke dalam form layout yang tersedia pada tampilan pengguna. Selain itu, memberikan kemudahan dalam merancang tampilan basis data yang menarik dan mudah dimengerti oleh pengguna (user friendly). Tampilan basis data menjadi menarik karena didukung dengan penggunaan bentuk yang up to date, penggunaan warna yang serasi, baik warna tulisan, button, dan elemen desain layout serta pemilihan jenis tulisan (font) yang baik dan jelas. Sedangkan tampilan yang mudah dimengerti oleh pengguna (user friendly), dimana pengguna (users) hanya cukup memilih tombol identifikasi pohon yang dikehendaki untuk memperoleh informasi mengenai suatu jenis pohon.
2
3 1
Gambar 68. Tampilan Basis Data Berbasis GUI 1. Button dan elemen desain layout 2. Font yang baik dan jelas 3. Tombol identifikasi pohon
182 Penggunaan Basis Data Pohon Basis data pohon ini menggunakan dua mode penggunaan, yaitu browse mode dan find mode (mode pencarian). Browse mode digunakan untuk pendataan dan untuk menampilkan data dan informasi pohon; sedangkan find mode digunakan untuk mencari data dan informasi pohon. Informasi pada basis data pohon ini dikelompokkan berdasarkan klasifikasi botani-lanskap dan klasifikasi umum, yang ditampilkan dalam dua pilihan tampilan (view as form dan view as table).
1
2
3
4
Gambar 69. Tampilan Basis Data 1. Browse mode 2. Find mode 3. View as form 4. View as table
Penggunaan
basis
data
pohon
ini
terbagi
menjadi
proses
membaca/memperoleh data dan informasi pohon; dan proses pencarian data dan informasi pohon. Proses membaca/memperoleh data dan informasi pohon dilakukan dengan memilih tombol identifikasi pohon yang dikehendaki.
183
1
2
3
4
Gambar 70. Tombol pada Basis Data 1. Tombol identifikasi pohon 1 2. Tombol tampilan basis data 3. Tombol Pindah file (record) 4. Tombol identifikasi 2 Proses pencarian data dan informasi pohon dilakukan dengan memilih mode pencarian. Filemaker menyediakan fasilitas untuk melakukan pencarian secara berganda. Pencarian berganda memudahkan pencarian data dan informasi pohon berdasarkan query. Query adalah pengelompokan berdasarkan kriteria identifikasi tertentu, misalnya query berdasarkan biji tertutup. Semakin banyak kriteria identifikasi yang diketikkan/dipilih, maka data dan informasi mengenai pohon yang diperoleh semakin spesifik. Sebagai contoh pada proses membaca/memperoleh data dan informasi pohon (Browse mode); jika pengguna ingin mengetahui/memperoleh data dan informasi jenis pohon secara berurutan berdasarkan abjad, maka langkah yang dilakukan pengguna adalah mengklik tombol pindah file pada toolbar/sidebar jendela FileMaker. Sedangkan untuk memperoleh informasi mengenai suatu jenis pohon tertentu dilakukan dengan memilih tombol identifikasi pohon yang dikehendaki, misalnya dengan memilih tombol Morfologi Daun untuk memperoleh informasi mengenai morfologi daun. Sebagai contoh pada proses pencarian data dan informasi pohon (Find mode); jika pengguna ingin mencari jenis pohon dengan kriteria identifikasi tertentu berdasarkan nama famili, maka langkah yang dilakukan pengguna adalah memilih mode pencarian (Find mode) dengan mengklik tombol Cari, kemudian mengetikkan nama famili yang diinginkan. Selanjutnya dengan mengklik tombol find untuk eksekusi pada toolbar/sidebar jendela FileMaker,
184 sehingga akan tampil data dan informasi mengenai jenis pohon yang tercakup dalam famili tersebut secara berurutan berdasarkan abjad. Jika pengguna ingin mencari jenis pohon dengan dua atau lebih kriteria identifikasi (pencarian berganda), maka langkah yang dilakukan seperti langkah pada proses pencarian sebelumnya (sebuah kriteria identifikasi), namun dengan mengetikkan/memilih dua atau lebih kriteria identifikasi. Misalnya, pengguna ingin mencari jenis pohon dengan kriteria identifikasi berdasarkan bentuk tajuk tidak beraturan dan daya tarik estetis bunga menarik, maka langkah yang dilakukan dengan memilih mode pencarian, kemudian memilih ’ tidak beraturan’ pada field Bentuk Tajuk (tombol Karakteristik); dan
memilih ’bunga menarik’ pada field
Daya Tarik Estetis (tombol Daya Tarik Estetis). Selanjutnya dengan mengklik tombol find, sehingga akan tampil data dan informasi mengenai jenis pohon yang tercakup dalam bentuk tajuk tidak beraturan dan daya tarik estetis bunga menarik (Tabel Lampiran 1).
1
2
3
4
Gambar 71. Proses Pencarian Pohon 1. Tekan tombol cari 2. Memilih kriteria identifikasi 1 (Tidak Beraturan) 3. Memilih kriteria identifikasi 2 (Bunga Menarik), tekan find 4. Tampil data dan informasi (Tidak Beraturan dan Bunga Menarik)
185 Jika pengguna ingin kembali mengetahui/memperoleh data dan informasi jenis pohon secara berurutan berdasarkan abjad, maka langkah yang dilakukan pengguna
adalah
menuju
tampilan
semula
(browse
mode)
dan
atau
menampilkan keseluruhan record, yaitu dengan memilih menu Records kemudian klik Show All Records.
Gambar 72. Proses Menuju Tampilan Semula (Browse mode) Manfaat Basis Data Pohon Manfaat penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor ini secara umum dapat mempermudah pengguna, baik Pengelola Kebun Raya Bogor, arsitek lanskap maupun masyarakat umum dalam memperoleh data dan informasi mengenai jenis pohon sesuai kriteria yang diharapkan. Selain itu, pengguna memperoleh pengetahuan mengenai penyusunan basis data berbasis komputer dan pengetahuan mengenai klasifikasi pohon.
Basis Data Pohon bagi Pengelola Kebun Raya Bogor Pengelola Kebun Raya Bogor memperoleh manfaat penggunaan basis data pohon ini, baik manfaat umum maupun manfaat khusus. Manfaat umumnya, yaitu data dan informasi yang melengkapi keberadaan katalog Kebun Raya Bogor yang telah ada sebelumnya. Sedangkan manfaat khususnya, yaitu memperoleh informasi yang mendukung kegiatan pengelolaan/pemeliharaan pohon, dan Pengelola Kebun Raya Bogor dapat memanfaatkan dan atau mengembangkan basis data ini menjadi fasilitas informasi maupun sebagai kenang-kenangan (souvenir) khas Kebun Raya Bogor.
186 Basis Data Pohon untuk Aplikasi dalam Bidang Arsitektur Lanskap Pengetahuan mengenai data dan informasi mengenai pohon yang akan digunakan merupakan hal mendasar dalam bidang arsitektur lanskap, yang mencakup perencanaan, perancangan, maupun pengelolaan suatu lanskap. Keahlian arsitek lanskap mengenai pohon mencakup pengetahuan mengenai fungsi, pemahaman mengenai sifat, karakteristik desain, dan syarat tumbuh pohon, serta kemampuan untuk menggunakannya dalam konteks desain tertentu (Carpenter et al.,1975). Basis
data
pohon
ini
memfasilitasi
kebutuhan
tersebut
dengan
menghimpun data dan informasi (sifat morfologi, karakteristik, sifat ekologi, dan fungsi pohon) ke dalam klasifikasi botani-lanskap. Namun, data dan informasi tersebut masih kurang mendetail bagi pengguna seperti planner/desainer dan arsitek lanskap. Basis data pohon ini memberikan kemudahan dalam penggunaan dan memberi kemudahan dalam memperoleh/mencari data dan informasi pohon yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan bagi arsitek lanskap. Basis data pohon ini menyediakan data dan informasi mengenai pohon dan fungsi pencarian pohon. Fungsi pencarian pohon dapat dilakukan dengan berdasarkan satu atau lebih kriteria identifikasi pohon (pencarian berganda). Fungsi pencarian berganda sangat mempermudah dan mempercepat arsitek lanskap untuk mencari jenis pohon diharapkan, mengingat lingkup kerja arsitek lanskap terbatas oleh waktu serta pengetahuan mengenai data dan informasi yang masih kurang.
Basis Data Pohon untuk Masyarakat Umum Basis data pohon ini memberi manfaat bagi masyarakat umum untuk memperoleh data dan informasi mengenai jenis pohon sesuai kriteria yang diharapkan, seperti informasi mengenai jenis pohon yang sesuai ditanam pada lahan pekarangan dekat pantai. Selain itu, juga diperuntukkan bagi masyarakat untuk menambah pengetahuan mengenai jenis pohon, koleksi Kebun Raya Bogor, yang terdapat dalam basis data pohon ini. Masyarakat
umum
cenderung
mencari
jenis
pohon
yang
telah
dikelompokkan berdasarkan klasifikasi yang telah umum dikenal, seperti berdasarkan keindahan pohon, manfaat/penggunaan pohon, dan tempat hidup (lingkungan tumbuh) pohon. Basis data pohon ini memfasilitasi kebutuhan
tersebut
dengan
menghimpun
data
dan
informasi
(daya
tarik
187 estetis,
manfaat/penggunaan, dan lingkungan tumbuh) ke dalam klasifikasi umum.
188
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya oleh Rukmono (2004) dan Arimbi (2004). Pengembangan tersebut berupa penambahan kriteria identifikasi pohon, penambahan jenis pohon, serta penyusunan dan perancangan basis data dengan menggunakan perangkat lunak yang berbeda. Selain itu, penyusunan basis data pohon Kebun Raya Bogor ini merupakan pengembangan basis data (katalog) Kebun Raya Bogor yang telah ada sebelumnya, baik berupa pengembangan materi terutama untuk aplikasi dalam bidang arsitektur lanskap; maupun penyajian basis data. Basis data pohon Kebun Raya Bogor untuk aplikasi dalam bidang arsitektur lanskap, yang menarik sekaligus user friendly telah berhasil disusun dan dirancang dengan memanfaatkan perangkat lunak FileMaker Pro 7. Basis data ini mencakup data dan informasi mengenai jenis pohon koleksi Kebun Raya Bogor, yang diklasifikasikan berdasarkan klasifikasi botani-lanskap dan klasifikasi umum; serta menyediakan kemudahan dalam mencari dan menentukan jenis pohon yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Data dalam basis data ini meliputi foto dan data atribut mengenai pohon koleksi Kebun Raya Bogor. Data yang dihimpun dalam basis data ini sebanyak 59 famili pohon yang mencakup 388 spesies pohon dan terletak dalam 136 vak di Kebun Raya Bogor. Data dan informasi mengenai jenis pohon Kebun Raya Bogor yang diperoleh dicukupkan/terbatas untuk keperluan studi. Berdasar program basis data yang telah tersusun ini, selanjutnya dapat dilakukan entry data keseluruhan famili/spesies pohon koleksi Kebun Raya Bogor.
Saran Penghimpunan data dan informasi mengenai jenis pohon Kebun Raya Bogor dicukupkan/terbatas untuk keperluan studi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan maupun penelitian pengembangan. Penelitian lanjutan dilakukan untuk menambah kriteria identifikasi pohon yang lebih mendetail, serta untuk menambah dan melengkapi data jenis pohon koleksi Kebun Raya Bogor. Sedangkan penelitian pengembangan dilakukan untuk memperluas skala klasifikasi, seperti klasifikasi habitus semak koleksi Kebun Raya Bogor, klasifikasi pohon sub tropis yang dapat dintroduksi ke daerah
189 tropis, ataupun klasifikasi lokasi yang berbeda; serta penyusunan dan perancangan
basis
data
dengan
menggunakan
perangkat
lunak
yang
menyediakan fasilitas untuk mengubah file menjadi aplikasi, sehingga lebih mudah dan luas skala penggunaannya.
190
DAFTAR PUSTAKA
Ariati, S. R., T. Yulistyarini, dan A. Suprapto (Eds.). 2001. Koleksi Polong-Polongan Kebun Raya Purwodadi. Seri Koleksi Vol III, No 1. Kebun Raya Purwodadi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 66 hlm. Arimbi, V. N. 2004. Penyusunan Basis Data Pohon dengan Visualisasi Komputer. Skripsi. Departemen Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 126 hlm. Awaluddin, T. 2004. Merancang dan Membangun Aplikasi Database dengan Microsoft Access 2003. Salemba Infotek. Jakarta. 176 hlm. Carpenter, P. L., T. D. Walker, and F. O. Lanphear. 1975. Plants in The Landscape. W. H. Freeman and Company. San Francisco. 481 p. Danimihardja, S. dan Djumadi N. (Eds.).1985. An Alphabetical List of Plant Species Cultivated in The Hortus Botanicus Bogoriensis. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Bogor. 252 hlm. Daryanto. 2003. Belajar Komputer Visual Basic. CV. Yrama Widya. Bandung. 176 hlm. Eckbo, G. 1956. The Art of Home Landscaping. McGraw-Hill Book Company , United States of America. 278 p. Firdaus. 2006. 7 Jam Belajar Interaktif Visual Basic 6.0 untuk Orang Awam. Penerbit Maxikom. Palembang. 183 hlm. Grey, G. W. and F. J, Deneke. 1978. Urban Forestry. John Wiley & Sons, Inc. United States of America. 279 p. Lancestor, R. 1993. Trees for Your Garden. First Edition. Aidan Ellis Pub. 158 p. Levelink, J. dan A. Mawdsley. 1996. Empat Rute Jalan Kaki dengan Panduan Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Indonesia. 57 hlm. Levitt, J. 1972. Responses of Plants to Environmental Stresses. Academic Press, A subsidiary of Harcourt Brace Jovanovich, Publisher. 697 p. _______. 1980. Responses of Plants to Environmental Stresses. Vol 1 & vol 2, 2nd Edition. Academic Press, A Subsidiary of Harcourt Brace Jovanich, Publisher. 607 p. Miller, R. W. 1988. Urban Forestry: Planning and Managing Urban Greenspace. Prentice Hall, Inc. 404 p.
191 Rukmono, B. S. 2004. Penyusunan Basis Data Tanaman Lanskap. Skripsi. Departemen Budi Daya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. 97 hlm. Rusila Noor, Y., M. Khazali, dan I. N. N. Suryadiputra. 1999. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PKA/WI-IP. Bogor. 220 hlm. Steenis, C. G. G. J. van, 1978. Flora untuk Sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita. Jakarta. 485 hlm. Susanto, B. dan S. Santoso. 2000. Aplikasi Access dalam Pengolahan Data Personalia. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. 198 hlm. Tee, S. P. and Wee M.L. (Eds.). 2001. Trees of Our Garden City, A Guide to the Common Trees of Singapores. National Parks Board. Singapore. 202 p. Tjitrosoepomo, G. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 266 hlm. Wee, Y. C. 2003. Tropical Trees and Shrubs, A Selection for Urban Plantings. Sun Tree Publishing Limited. USA. 393 p. Widjaja, A. E. 2001. Identifikasi Jenis-Jenis Bambu di Jawa. Puslitbang BiologiLembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 101 hlm. Widyatmoko, D., S. Wuryanti, dan A. Suprapto (Eds.). 2005. Koleksi Palem Kebun Raya Purwodadi. Seri Koleksi Vol.III, No.2. Kebun Raya Purwodadi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Lawang. 73 hlm. Wikipedia (a). 2007. Filemaker. Nopember 2007]
http://en.wikipedia.org/wiki/FileMaker.
[20
________ (b). 2007. Kebun Raya Bogor. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebun_Raya _Bogor. [24 Juli 2007] ________ (c). 2007. Taksonomi. Taksonomi. [24 Juli 2007]
http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi
Witono, J. R., A. Suhatman, N. Suryana, dan R. S. Purwantoro (Eds.). 2000. Koleksi Palem Kebun Raya Cibodas. Seri Koleksi Vol.II, No.1. Cabang Balai Kebun Raya Cibodas. UPT Balai Pengembangan Kebun Raya. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Cianjur. 67 hlm. Wungkar, M. M. 2005. Evaluasi Aspek Fungsi dan Kualitas Estetika Arsitektural Pohon Lanskap Jalan Kota Bogor. Tesis. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. 142 hlm.
192
93
93
94
Tabel Lampiran 1. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Tidak Beraturan dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) No. 1 2 3 4 5 6
Id Pohon Fab012 Coc001 Cae017 Log001 Big003 Big011
Nama Botani Cassia spectabilis Cochlospermum religiosum (L.) Alston Delonix regia (Bojer ex Hook.) Rafin. Fagraea fragrans Roxb. Jacaranda obtusifolia H.B. & K. subsp. rhombifolia (G.Mey.) Tabebuia chrysantha
Nama Umum Kasia Kuning Buttercup Tree Flamboyan Tembusu Jakaranda Bunga Terompet
Famili Fabaceae Cochlospermaceae Caesalpiniaceae Loganiaceae Bignoniaceae Bignoniaceae
Lokasi XX.C. XVI.H. XXIV.A. IV.A. VII.E. XV.J.A.X.
Tabel Lampiran 2. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Tidak Beraturan dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Id Pohon Cae012 Rub003 The001 Lau001 Cae010 Ann006 Mor004 Eup009 Poa010 Fab001 Cae015 Fab010 Bur002 Lec004 Rub009 Rub010 Rub011
Nama Botani Acrocarpus fraxinifolius Wight & Arn. Adina trichotoma (Zoll. & Moritzi) Bonpl. & Humb. Adinandra dumosa Jack Alseodaphne semicarpifolia Nees Amherstia nobilis Wall. Annona muricata L. Artocarpus altilis (Park. ex Zoll.) Forsberg Baccaurea motleyana (Müll.Arg.) Müll.Arg. Bambusa polymorpha Bauhinia purpurea Caesalpinia coriaria (Jacq.) Willd. Caesalpinia sappan Canarium vulgare Leenh. Chydenanthus excelsus (Blume) Miers Coffea excelsa A.Chev. Coffea laurentii Coffea perrieri
Nama Umum Delimas/Pink Cedar Adina trichotoma Medang Penagil Alseodaphne semicarpifolia Bunga Ratu Sirsak Sukun Rambai Bambu Bunga Kupu-kupu Divi-divi Secang Kenari Besole Kopi Kopi Kopi
Famili Caesalpiniaceae Rubiaceae Theaceae Lauraceae Caesalpiniaceae Annonaceae Moraceae Euphorbiaceae Poaceae Fabaceae Caesalpiniaceae Fabaceae Burseraceae Lecythidaceae Rubiaceae Rubiaceae Rubiaceae
Lokasi I.J. IV.E. VI.C. IX.D. I.I. XXIV.A.VII. VII.G. VIII.F. XXIV.A. I.B. II.P. XVII.D. VI.B. V.A. V.E. V.E. V.E.
94
95
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Rub012 Ste001 Lec005 Cae007 Cae002 Urt001 Dil001 Cae018 Fab014 Cae003 Myt010 Myt005 Myt011 Mor006 Mor003 Mor009 Mor008 Mor002 Fla001 Rub002 Ver002 Poa008 Fab005 Sap006 Sap003 Pro001 Ste009 Ste003 Dip003
Coffea sp. Cola nitida (Vent.) Schott & Endl. Couroupita guianensis Aubl. Cynometra cauliflora L. Cynometra ramiflora L. var. ramiflora Dendrocnide stimulans (L. f.) Chew Dillenia indica L. Dipteryx odorata (Aubl.) Willd. Erythrina variegata Erythrophleum suaveolens (Guillm. & Perrott.) Brenan Eugenia boerlagei Merr. Eugenia jaboticaba Kiaersk. var. murta Eugenia sexangulata Miq. Ficus auriculata Ficus consociata Blume Ficus fistulosa Ficus microcarpa L.f. Ficus religiosa L. Flacourtia rukam Zoll. & Moritzi Genipa americana L. Geunsia pentandra (Roxb.) Merr. Gigantochloa hasskarliana Gliricidia sepium Harpullia pendula Planch. ex F.Muell. Harpullia sphaeroloba Helicia robusta (Roxb.) R.Br. ex Wall. var. robusta Heritiera rumphii Kosterm. Herrania albiflora Gaudot Hopea pierrei Hance
Kopi Kola Nut Tree Canonball Tree Nam-nam Katang Laut/Kepel Dendrocnide stimulans Sempur Air Dipteryx odorata Dadap Belang Missanda Eugenia boerlagei Eugenia jaboticaba Eugenia sexangulata Roxburgh's Fig Ara Ara Ara/Preh Bunut/Bodh Tree Rukem Jagus/Caruto Geunsia pentandra Bambu Gamal Tulip Wood Harpullia sphaeroloba Helicia robusta Heritiera rumphii Herrania albiflora Damar
Rubiaceae Sterculiaceae Lecythidaceae Caesalpiniaceae Caesalpiniaceae Urticaceae Dilleniaceae Caesalpiniaceae Fabaceae Caesalpiniaceae Myrtaceae Myrtaceae Myrtaceae Moraceae Moraceae Moraceae Moraceae Moraceae Flacourtiaceae Rubiaceae Verbenaceae Poaceae Fabaceae Sapindaceae Sapindaceae Proteaceae Sterculiaceae Sterculiaceae Dipterocarpaceae
V.E. IV.I. V.A. I.F. I.B. XI.B.XVIII. II.Q. XXV.A. XXV.A. I.B. V.C. V.B. V.C. VII.G. VII.F. XI.B.XV. VII.G. VI.A. IV.F. IV.D. XI.G. XIII.M. I.E. III.I. III.F. XI.B.XIV. VII.E. IV.I. VII.B.
95
96
47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
Dip004 Eup010 Cae004 Myt006 Ste010 Apo012 Lyt002 Sap007 Mim007 Sap004 Sao001 Clu008 Clu014 Ana001 Ana004 Sao005 Sao010 Ann003 Moi001 Myr002 Iri001 Apo011 Apo009 Big010 Mim004 Mim001 Sao007 Fab003 Sap009
Hopea sangal Korth. Hura crepitans L. Hymenaea courbaril L. var. courbaril Kjelbergiodendron celebicum (Koord.) Merr. Kleinhovia hospita L. Kopsia fruticosa (Ker) A.DC. Lawsonia inermis Lepisanthes alata (Blume) Leenh. Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit Litchi chinensis Sonn. Lucuma grandiflora A.DC. Mammea odorata (Rafin.) Kosterm. Mammea siamensis T.Anderson Mangifera indica L. Mangifera similis Blume Manilkara kauki (L.) Duby Mimusops elengi L. Monodora tenuifolia Benth. Moringa pterygosperma Gaertn. Myristica philippensis Neomarica gracilis Ochrosia coccinea (Teijsm. & Binn.) Miq. Ochrosia parviflora Hemsl. Oroxylum indicum (L.) Vent. Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen Parkia timoriana (DC.) Merr. Payena acuminata (Blume) Pierre var. acuminata Pithecellobium dulce (Roxb.) Benth. Pometia pinnata (L.) Pierre
Damar Kerawitan West Indian Locust Tree Kjelbergiodendron celebicum Guest Tree Pink Kopsia Henna/Pacar Kuku Lepisanthes alata Petai Cina/Lamtoro Leci Lucuma grandiflora Chopak Mammea siamensis Mangga Mangifera similis Sawo Kecik Tanjung Monodora tenuifolia Morunggai Myristica philippensis Apostle Walking Iris Ochrosia coccinea Ochrosia parviflora Beka/Midnight Horror Sengon Laut Petai Payena acuminata Asam Kranji Langsir/Matoa
Dipterocarpaceae Euphorbiaceae Caesalpiniaceae Myrtaceae Sterculiaceae Apocynaceae Lythraceae Sapindaceae Mimosaceae Sapindaceae Sapotaceae Clusiaceae Clusiaceae Anacardiaceae Anacardiaceae Sapotaceae Sapotaceae Annonaceae Moringaceae Myristicaceae Iridaceae Apocynaceae Apocynaceae Bignoniaceae Mimosaceae Mimosaceae Sapotaceae Fabaceae Sapindaceae
VII.B. XVII.I. I.B. V.B. XVI.G. XI.B.VIII. XV.J.B.VI. III.I. XXIV.B.XIII. III.H. IV.B. VI.A. VII.D. VI.B. VII.D. IV.C. XVI.E. XX.D. XXIV.B.XXV. IV.G. XI.B.XI. VIII.G. IV.A. XIX.M. I.K. I.B. IV.C. I.C. III.J.
96
97
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92
Myt001 Mel004 Ara001 Poa007 Fab013 Ana002 Big006 Myt019 Myt008 Myt009 Ver003 Ver007 Ver006 Ste006 Apo016 Rub007 Ver004
Psidium guajava L. Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr. Schefflera actinophylla (Endl.) Harms Schizostachyum caudatum Sesbania grandiflora Spondias mombin L. Stereospermum chelonoides (L.f.) A.DC. Syzygium aquem (Burm.f.) Alst. Syzygium racemosum (Blume) DC. Syzygium zeylanicum (L.) DC. Teijsmanniodendron bogoriense Koord. Teijsmanniodendron kostermansii Mold. Teijsmanniodendron pteropodum (Miq.) Bakh. Theobroma cacao L. cv. Calabacillo Thevetia peruviana (Pers.) Merr. Timonius amboinicus Boerl. Vitex doniana Sweet
Jambu Biji Kecapi/Sentul Walisongo Bambu Turi Kedondong Cina Snake Tree Jambu Air Syzygium racemosum Syzygium zeylanicum Teijsmanniodendron bogoriense Teijsmanniodendron kostermansii Teijsmanniodendron pteropodum Kakao/Coklat Egg Tree Timonius amboinicus Vitex doniana
Myrtaceae Meliaceae Araliaceae Poaceae Fabaceae Anacardiaceae Bignoniaceae Myrtaceae Myrtaceae Myrtaceae Verbenaceae Verbenaceae Verbenaceae Sterculiaceae Apocynaceae Rubiaceae Verbenaceae
IX.D. III.B. XIII.J. XIII.C. XXIV.B.XXI. VII.A. XI.H. XV.J.B.XXI. V.B. V.B. XI.G. XII.B.VI. XI.K. IV.I. XV.J.A.V. IV.E. XI.I.
Tabel Lampiran 3. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Horisontal dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) No. 1
Id Pohon Big005
Nama Botani Spathodea campanulata Beauv.
Nama Umum Kecrutan
Famili Bignoniaceae
Lokasi XI.H.
Tabel Lampiran 4. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Horisontal dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik) No. 1 2 3
Id Pohon Mim002 Ana005 Ave001
Nama Botani Acacia auriculiformis A.Cunn. ex Benth. Anacardium occidentale L. Averrhoa carambola L.
Nama Umum Akasia Jambu Monyet Belimbing Manis
Famili Mimosaceae Anacardiaceae Averrhoaceae
Lokasi I.C. VII.E. XVI.I.A.
97
98
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Eup006 Pap003 Bix001 Eup002 Ann001 Fab002 Bom002 Lau004 Bom001 Myt020 Clu005 Big008 Big002 Sao009 Mag002 Til001 Rub014 Rub001 Rub006 Sap005 Lau005 Myt017 Myt014 Myt007 Myt003 Myt018 Com001 Cup002
Baccaurea bracteata Müll.Arg. Baphia nitida Afzel. ex Lodd. Bixa orellana Bridelia sp. Cananga odorata (Lam.) Hook.f. & Thomson Cassia siamea Ceiba pentandra (L.) Gaertn. Dehaasia caesia Blume Durio zibethinus Murr. Eucalyptus deglupta Blume Garcinia mangostana L. Jacaranda acutifolia Humb. & Bonpl. Kigelia africana (Lam.) Benth. Manilkara fasciculata (Warb.) H.J.Lam Michelia champaca L. var. alba Microcos tomentosa Sm. Morinda citrifolia L. Nauclea lanceolata Blume Nauclea subdita (Korth.) Steud. Nephelium lappaceum L. Phoebe cuneata Rhodomyrtus psidioides Benth. Syzygium paucipunctatum (Koord. & Valeton) Merr. & L.M.Perry Syzygium polycephaloides (C.B.Rob.) Merr. Syzygium pseudoformosum (King) Merr. & L.M.Perry Syzygium sumatranum Miq. Terminalia catappa L. Thuja orientalis L.
Rambai Bar Wood Kesumba/Galuga Salam Anjing Kenanga Johar Kapuk/Randu Huru Kacang Durian Galang Manggis Jakaranda Pohon Sosis/Kasturi Manilkara fasciculata Cempaka Oranye Talok/Jerenai Mengkudu Nauclea lanceolata Nauclea subdita Rambutan Phoebe cuneata Native Guava Syzygium paucipunctatum Syzygium polycephaloides Syzygium pseudoformosum Syzygium sumatranum Ketapang Cemara kipas
Euphorbiaceae Papilionaceae Bixaceae Euphorbiaceae Annonaceae Fabaceae Bombacaceae Lauraceae Bombacaceae Myrtaceae Clusiaceae Bignoniaceae Bignoniaceae Sapotaceae Magnoliaceae Tiliaceae Rubiaceae Rubiaceae Rubiaceae Sapindaceae Lauraceae Myrtaceae Myrtaceae Myrtaceae Myrtaceae Myrtaceae Combretaceae Cupressaceae
VIII.E. XII.B.V. IV.F. IV.H. XI.A. I.B. XX.C. V.E. XVI.G. XXI.A. VI.A. XI.I. IV.E. IV.D. IV.F. VI.A. XXIV.B.XXVIII. III.L. IV.E. III.H. XX.A. VI.C. V.C. V.B. V.A. VI.C. VIII.A. XIII.F.
98
99
Tabel Lampiran 5. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Piramid dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) No. 1
Id Pohon Big012
Nama Botani Tabebuia heterophylla DC.
Nama Umum Bunga Terompet
Famili Bignoniaceae
Lokasi XVI.G.
Tabel Lampiran 6. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Piramid dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Id Pohon Aru002 Poa001 Clu001 Clu002 Bur003 Cas001 Lau006 Lau003 Ver001 Eup004 Cup001 Cup003 Ebe001 Ebe002 Ebe003 Rub004 Mel002 Mel003 Clu012 Clu003 Clu017
Nama Botani Agathis dammara (Lamb.) L.C. Rich. Arundinaria japonica Calophyllum inophyllum L. Calophyllum soulattri Burm.f. Canarium kipella (Blume) Miq. Casuarina sumatrana Jungh. ex de Vriese Cinnamomum celebicum Miq. Cinnamomum sp. Citharexylum spinosum L. Cleidion spiciflorum (Burm.f.) Merr. Cupressus funebris Endl. Cupressus sempervirens L. var. horizontalis Gordon Diospyros blancoi A.DC. Diospyros cauliflora Blume Diospyros frutescens Blume Diplospora singularis Korth. Dysoxylum acutangulum Miq. subsp. acutangulum Dysoxylum parasiticum (Osbeck) Kosterm. Garcinia cornea Garcinia echinocarpa Thwaites Garcinia forbesii King
Nama Umum Damar Bambu Jepang Nyamplung Sulatri Kenari Cemara Balon Kayu Manis Kayu Manis Fiddle-Wood Cleidion spiciflorum Cemara Menjurai Cemara Lilin Diospyros blancoi Diospyros cauliflora Diospyros frutescens Diplospora singularis Dysoxylum acutangulum Yellow Mahogany Garcinia cornea Garcinia echinocarpa Garcinia forbesii
Famili Araucariaceae Poaceae Clusiaceae Clusiaceae Burseraceae Casuarinaceae Lauraceae Lauraceae Verbenaceae Euphorbiaceae Cupressaceae Cupressaceae Ebenaceae Ebenaceae Ebenaceae Rubiaceae Meliaceae Meliaceae Clusiaceae Clusiaceae Clusiaceae
Lokasi V.F. V.M. VI.A. VI.A. VII.B. VIII.G. XX.B. IX.E. XI.G. IX.A. XIII.F. XX.G. II.Q. IV.C. IV.C. IV.E. III.B. III.B. VI.C. VI.A. XIX.F.
99
100
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46
Clu013 Clu006 Clu007 Clu016 Ste008 Ste007 Ste002 Eup008 Dip005 Apo007 Sao006 Clu009 Myr003 Dip006 Pin001 Pod002 Pod003 Dip007 Dip001 Ste011 Eup005 Dip002 Dip008 Dip010 Mel010
Garcinia latissima Miq. Garcinia megaphylla Verdc. Garcinia picrorhiza Miq. Garcinia porrecta Wall. Heritiera gigantea Kosterm. Heritiera littoralis Dryand. ex W.T.Aiton Heritiera percoriacea Kosterm. Hevea brasiliensis ( Willd ex A. Juss.) Hopea odorata Roxb. Kopsia arborea Blume Manilkara zapota (L.) P. van Royen Mesua stylosa (Thw.) Kosterm. Myristica fragrans Parashorea lucida Kurz Pinus merkusii Jungh. & de Vriese Podocarpus polystachyus R.Br. ex Endl. Podocarpus rumphii Blume Shorea multiflora (Burck) Symington Shorea stenoptera Burck Sterculia foetida L. Sumbaviopsis albicans (Blume) J.J.Sm. Vatica granulata Slooten ssp. granulata Vatica pauciflora (Korth.) Blume Vatica venulosa Blume Walsura aheriana Perk.
Garcinia latissima Garcinia megaphylla Garcinia picrorhiza Garcinia porrecta Heritiera gigantea Heritiera littoralis Heritiera percoriacea Karet Chengal Pasir Penang Sloe Sawo Manila Mesua stylosa Pala Seraya Pinus Kayu Serai Jati Laut Meranti Meranti Java Olive Sumbaviopsis albicans Vatica granulata Vatica pauciflora ( Vatica venulosa Walsura aheriana
Clusiaceae Clusiaceae Clusiaceae Clusiaceae Sterculiaceae Sterculiaceae Sterculiaceae Euphorbiaceae Dipterocarpaceae Apocynaceae Sapotaceae Clusiaceae Myristicaceae Dipterocarpaceae Pinaceae Podocarpaceae Podocarpaceae Dipterocarpaceae Dipterocarpaceae Sterculiaceae Euphorbiaceae Dipterocarpaceae Dipterocarpaceae Dipterocarpaceae Meliaceae
VI.C. VI.A. VI.A. XIX.E. VI.C. IX.D. IV.I. VIII.F. VIII.A. IV.A. IV.C. VI.A. IV.H. VIII.D. V.F. V.F. VIII.G. VIII.D. VI.C. XVI.H. IX.A. VI.C. XIX.B. XXV.A. XXIV.A.
100
101
Tabel Lampiran 7. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Berkolom dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) No. 1
Id Pohon Myt015
Nama Botani Syzygium polyanthum (Wight) Walp var. polyanthum
Nama Umum Salam
Famili Myrtaceae
Lokasi V.C.
Tabel Lampiran 8. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Berkolom dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Id Pohon Aru001 Fab011 Apo002 Apo014 Aru003 Aru004 Aru005 Eup007 Poa009 Lec007 Bur001 Rhi001 Rub013 Lau002 Til002 Poa003 Sap002 Ery001 Poa004 Poa005 Gne001 Myr001
Nama Botani Agathis borneensis Warb. Albizia falcataria Alstonia angustiloba Miq. Alstonia scholaris (L.) R. Br. Araucaria columnaris (Forst.f.) Hook. Araucaria cunninghamii Aiton ex D.Don Araucaria hunsteinii K.Schum. Baccaurea parviflora (Müll.Arg.) Müll.Arg Bambusa vulgaris Bertholletia excelsa Canarium hirsutum Willd. Carallia brachiata (Lour.) Merr. Chiococca javanica Cinnamomum burmanni Nees ex Blume Colona scabra Burret Dendrocalamus asper Dimocarpus longan Lour. subsp. longan var. longan Erythroxylum cuneatum (Miq.) Kurz Gigantochloa atter Gigantochloa verticillata Gnetum gnemon L. Horsfieldia iryagedhii (Gaertn.) Warb.
Nama Umum Agathis borneensis Sengon Pulai Indian Pulai Cemara Natal Cemara Cuninghami Cemara Rambai hutan Bambu Ampel Brazil Nut Tree Kamakoan False Kelat Chiococca javanica Kayu Manis Merah Colona scabra Bambu Betung Longan Erythroxylum cuneatum Bambu Ater Bambu Belinjau/Melinjo Horsfieldia iryagedhii
Famili Araucariaceae Fabaceae Apocynaceae Apocynaceae Araucariaceae Araucariaceae Araucariaceae Euphorbiaceae Poaceae Lecythidaceae Burseraceae Rhizophoraceae Rubiaceae Lauraceae Tiliaceae Poaceae Sapindaceae Erythroxylaceae Poaceae Poaceae Gnetaceae Myristicaceae
Lokasi V.F. XVII.H. IV.A. XII.C. V.F. V.F. V.F. VIII.E. XIV.B. XXV.A. VI.B. VI.C. XI.B.XVII. IX.E. VI.C. V.M. III.E. III.K. V.M. V.M. V.F. III.L.
101
102
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Fla002 Fla003 Rub005 Mel008 Mon001 Apo006 Clu015 Mag001 Ann005 Sao008 Big009 Rub008 Apo010 Poa006 Big007 Mel006 Myt013 Apo013 Ver008
Hydnocarpus anthelminthica Pierre ex Laness. Hydnocarpus heterophylla Blume Hymenodictyon excelsum (Roxb.) Wall. Khaya senegalensis (Desr.) A.Juss. Kibara macrophylla Benth. Kibatalia arborea (Blume) G.Don Mesua ferrea L. Michelia alba DC. Polyalthia longifolia (Sonn.) Thwaites Pouteria duclitan (Blanco) Baehni Radermachera elegans Steenis Randia versteegii Val. Rauvolfia sumatrana Jack Schizostachyum brachycladum Stereospermum fimbriatum (Wall. ex G.Don) A.DC. Swietenia mahagoni (L.) Jacq. Syzygium grande (Wight) Walp Tabernaemontana pandacaqui Poir. Tectona grandis L.f.
Hydnocarpus anthelminthica Hydnocarpus heterophylla Hymenodictyon excelsum Senegal Mahogany Kibara macrophylla Kibatalia arborea Nagasari Cempaka Putih Glodokan Tiang Karet Anjing Radermachera elegans Black Berry Rauvolfia sumatrana Bambu Lemang Snake Tree Mahoni Sea Apple Tabernaemontana pandacaqui Jati
Flacourtiaceae Flacourtiaceae Rubiaceae Meliaceae Monimiaceae Apocynaceae Clusiaceae Magnoliaceae Annonaceae Sapotaceae Bignoniaceae Rubiaceae Apocynaceae Poaceae Bignoniaceae Meliaceae Myrtaceae Apocynaceae Verbenaceae
IV.F. IV.F. IV.E. XVII.D. XII.B.VIII. IV.A. XII.B.VII. IV.F. XX.D. IV.C. XIII.J. V.D. IV.A. V.M. XI.H. XI.D. V.C. XII.B.IV. XIX.N.
Tabel Lampiran 9. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Bulat dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) No. 1 2 3
Id Pohon Clu011 Mal002 Apo015
Nama Botani Cratoxylum formosum (Jack) Dyer Hibiscus tiliaceus L. subsp. similis (L.) Borss. Plumeria obtusa L.
Nama Umum Pink Mempat Waru Kamboja Putih
Famili Clusiaceae Malvaceae Apocynaceae
Lokasi VI.C. XVI.G. XV.I.V.
102
103
Tabel Lampiran 10. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Bulat dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Id Pohon Bom003 Mim003 Eup003 Sap010 Mor005 Mel001 Mel007 Cae006 Ana003 Cas002 Apo004 Mel005 Sao004 Lau007 Myt002 Big001 Dil002 Apo005 Myt004 Sap008 Ana006 Lec006 Apo008 Myt012 Sap001 Sao002 Sao003
Nama Botani Adansonia digitata L. Adenanthera pavonina L. Aleurites moluccana (L.) Willd. Arfeuillea arborescens Pierre Artocarpus heterophyllus Lam. Azadirachta excelsa (Jack) Jacobs Azadirachta indica A.Juss. Bauhinia variegata L. Bouea oppositifolia (Roxb.) Meiss. Casuarina equisetifolia Cerbera odollam Chikrassia tabularis A.Juss. Chrysophyllum cainito L. Cinnamomum iners Reinw. ex Blume Cleistocalyx nervosum (DC.) Kosterm. Crescentia cujete L. Dillenia pteropoda (Miq.) Hoogl. Dyera costulata (Miq.) Hook.f. Eucalyptopsis papuana C.T.White Filicium decipiens (Wight & Arn.) Thwaites Gluta renghas L. Gustavia sp. Kopsia flavida Blume Melaleuca cayuputi Powell Nephellium mutabile Palaquium pseudocalophyllum H.J.Lam Palaquium sumatranum Burck
Nama Umum Baobab Saga Kemiri Hop Tree Nangka Sentang Nim Tree Bunga Kupu-kupu Gandaria Hutan Cemara Laut Pong-pong Chikrasia Sawo Duren Kayu Manis Cengkeh Cleistocalyx nervosum Pohon Maja Dilenia Jelutong Eucalyptopsis papuana Kerei Payung Rengas Suloh Gustavia Penang Sloe Kayu Putih/Gelam Nephellium mutabile Palaquium pseudocalophyllum Palaquium sumatranum
Famili Bombacaceae Mimosaceae Euphorbiaceae Sapindaceae Moraceae Meliaceae Meliaceae Caesalpiniaceae Anacardiaceae Casuarinaceae Apocynaceae Meliaceae Sapotaceae Lauraceae Myrtaceae Bignoniaceae Dilleniaceae Apocynaceae Myrtaceae Sapindaceae Anacardiaceae Lecythidaceae Apocynaceae Myrtaceae Sapindaceae Sapotaceae Sapotaceae
Lokasi XXI.A. I.K. IX.A. III.K. VII.G. III.B. XV.J.B.XXXI. I.F. VII.D. XXIV.A. IV.A. III.D. IV.C. XX.B. V.A. II.Q. IV.G. IV.A. V.B. III.J. VII.E. V.A. IV.A. V.C. II.O.IV.A. IV.B. IV.B.
103
104
28 29 30 31 32 33 34 35 36
Big004 Fab007 Ann004 Myt016 Cae005 Ste004 Ste005 Mel009 Ver005
Parmentiera cerifera Seem Pithecellobium jiringa Polyalthia celebica Miq. Rhodamnia cinerea Jack Saraca indica L. Sterculia hyposticta Miq. Sterculia spectabilis Miq. Swietenia macrophylla King Vitex pinnata L.
Parmentiera cerifera Jengkol Glodokan Celebicum Keremunjing Pohon Asoka Sterculia hyposticta Sterculia spectabilis American Mahogany Laban
Bignoniaceae Fabaceae Annonaceae Myrtaceae Caesalpiniaceae Sterculiaceae Sterculiaceae Meliaceae Verbenaceae
XI.H. I.I. XX.D. VI.C. I.C. IV.I. IV.I. XVII.I. XI.J.
Tabel Lampiran 11. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Kubah dan Daya Tarik Estetis Bunga Menarik) No. 1 2 3 4 5 6 7
Id Pohon Cae016 Pap004 Lyt001 Fab006 Apo001 Pap001 Cae009
Nama Botani Cassia fistula L. Erythrina crista-galli L. Lagerstroemia speciosa (L.) Pers. Millettia artopurpurea Plumeria rubra L. var. acutifolia (Poir.) Woodson Pterocarpus indicus Willd. Saraca thaipingensis Cantley ex Prain
Nama Umum Trengguli Dadap Merah Bungur Meribungan Kamboja Merah Angsana Saraka Kuning
Famili Caesalpiniaceae Papilionaceae Lythraceae Fabaceae Apocynaceae Papilionaceae Caesalpiniaceae
Lokasi II.Q. XXI.A. VII.D. I.F. II.O.III. I.A. I.G.
Tabel Lampiran 12. Tabel Data Jenis Pohon (Query Bentuk Tajuk Kubah dan Daya Tarik Estetis Bunga Kurang Menarik) No. 1 2 3 4 5
Id Pohon Pap002 Poa002 Lec001 Lec002 Lec003
Nama Botani Andira inermis (Wright) DC. Bambusa glaucescens Barringtonia asiatica (L.) Kurz Barringtonia racemosa (L.) Spreng. Barringtonia sarcostachys (Blume) Miq.
Nama Umum Brown-Heart Bambu Cina Keben/Bitung Bitung Darat Bitung
Famili Papilionaceae Poaceae Lecythidaceae Lecythidaceae Lecythidaceae
Lokasi V.M. V.M. II.Q. IX.D. V.A.
104
105
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Cae011 Cae001 Cae013 Apo003 Pol001 Fab008 Dil003 Mor007 Clu004 Fab004 Mim005 Nyc001 Pod001 Ann002 Fab009 Mim006 Cae014 Cae008
Brownea capitella Jacq. Brownea grandiceps Jacq. Cassia sieberiana DC. Cerbera manghas L. Coccoloba uvifera (L.) L. Dalbergia oliveri Dillenia philippinensis Rolfe Ficus benjamina L. Garcinia livingstonei Anderson Millettia pinnata (L.) Panigrahi Parkia speciosa Pisonia grandis R.Br. forma alba (Span.) Heim Podocarpus neriifolius D.Don Polyalthia rumpfii (Blume ex Hensch.) Merr. Pongamia pinnata Samanea saman (Jacq.) Merr. Sindora wallichii Benth. Tamarindus indica L.
Pohon Sapu Tangan Montain Rose Kasia Bintaro Sea Grape Tamalan Sempur Beringin Garcinia livingstonei Millettia pinnata Petai Kol Banda Ki Putri Glodokan Mempari/Bangkong Ki Hujan/Trembesi Kampas Hantu Asam Jawa
Caesalpiniaceae Caesalpiniaceae Caesalpiniaceae Apocynaceae Polygonaceae Fabaceae Dilleniaceae Moraceae Clusiaceae Fabaceae Mimosaceae Nyctaginaceae Podocarpaceae Annonaceae Fabaceae Mimosaceae Caesalpiniaceae Caesalpiniaceae
I.I. I.B. I.J. IV.A. IX.D. I.K. XX.E. VII.G. VI.A. I.D. I.K. XI.B.XIX. V.F. XVII.I. XIX.A. IX.D. I.K. I.F.
105
106
106
Filename: pdf.doc Directory: G:\PENELITIAN_BSU\1 Skripsi Template: D:\Documents and Settings\Bambang S\Application Data\Microsoft\Templates\Normal.dot Title: PENYUSUNAN BASIS DATA POHON KEBUN RAYA BOGOR DENGAN VISUALISASI KOMPUTER Subject: Author: Nature Keywords: Comments: Creation Date: 1/30/2008 6:16 PM Change Number: 24 Last Saved On: 1/30/2008 7:40 PM Last Saved By: Bambang S Total Editing Time: 84 Minutes Last Printed On: 1/30/2008 7:41 PM As of Last Complete Printing Number of Pages: 119 Number of Words: 23.590 (approx.) Number of Characters: 134.467 (approx.)