Penyusun Sekar Mayangsari Robert Kristaung Muhammad Zilal Hamzah Eleonora Sofilda Deasy Aseanty Christina Dwi Astuti Erliana Banjarnahor
Proceeding Corporate Sustainability Conference Theme: The Green Economy and Demographic Challenges for Sustainable Development The 2
nd
Jakarta : LPFE, November 2014 ISBN : 978-979-3634-27-2 Copyright @ Hak Cipta 2014, Pada Penyusunan : Dilarang Mengutip sebagian atau seluruh isi Buku ini dengan cara apapun, termasuk dengan cara Penggunaan mesin fotocopy, tanpa izin dari penerbit Cetakan Pertama, November 2014 Hak penerbit pada LPFE Universitas Trisakti Desain Cover & Layout oleh Moh Shidqon-Ahmad Novel Diterbitkan oleh LPFE Universitas Trisakti
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi - Universitas Trisakti Tlp. 021 56969066 Email:
[email protected] Jl. Kyai Tapa No. 1 Gedung S Lantai 2 Grogol Jakarta Barat
The 2nd Corporate Sustainability Conference
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFIT DISTRIBUTION MANAGEMENT ATAS SIMPANAN DEPOSAN PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA EVAYANI EVI MUTIA MAULINA Universitas Syiah Kuala
[email protected] [email protected] [email protected]
ABSTRACT The objective of this research is to examine and analyze the effects of CAR (capital adequacy ratio), FDR (financing to deposit ratio), NPF (non performing finance), BOPO (operating cost/operating income), DPK (third party fund) and bank age on profit distribution management at listed from Bank Indonesia for the period observation 20082012. The research type used in this research is hypothesis testing research. By using purposive sampling and unbalanced panel data, there are 6 Islamic banks with 72 observations fulfilling the criteria. The data type used is secondary data gotten from official website Islamic Bank. The multiple regression analysis models are used to test hypothesis. The results of this research show that CAR, FDR, NPF, BOPO, DPK, and bank age simultaneously have significant influence toward profit distribution management. In partial only CAR, NPF, and BOPO that have significant influence toward profit distribution management. While FDR, DPK, and bank age have no significant influence toward profit distribution management. Keywords: profit distribution management, CAR, FDR, NPF, BOPO, DPK, and bank age.
1. PENDAHULUAN Besarnya jumlah simpanan nasabah menjadi suatu hal penting dalam mengukur kinerja perbankan. Kinerja bank dalam menghasilkan profit secara langsung dapat menggambarkan kemampuan bersaing suatu bank syariah dengan bank syariah lainnya dalam periode jangka panjang. Bank syariah mempunyai peranan yang bertindak sebagai lembaga intermediasi keuangan, yang mana bertugas melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan cara menghimpun dana dari masyarakat dan selanjutnya menyalurkan kembali kepada masyarakat yang dilakukan melalui pembiayaan. Dalam proses penghimpunan dana maupun penyaluran dana, bank syariah menetapkan sistem bagi hasil dengan cara perhitungan bagi hasil (revenue sharing) maupun bagi untung (profit sharing) Yaya et al. (2009:371). Penyaluran dana deposan yang terkumpul ditempatkan oleh bank syariah ke sektor-sektor usaha produktif (pembiayaan) yang menghasilkan profit. Sistem bagi hasil yang terhindar dari unsur riba memberikan daya tarik kepada nasabah untuk melakukan investasi terhadap uangnya, dimana nasabah mengharapkan profit distribution yang akan diperoleh telah sesuai dengan kemampuan bank dalam menghasilkan laba.
568
The 2nd Corporate Sustainability Conference
Pada saat bank melakukan profit distribution terhadap hasil usaha yang akan diberikan pada deposan, pihak manajemen bank syariah harus terus memantau bagaimana tingkat PDM (profit distribution management) dalam pengelolaannya. Mulyo (2012) mendefinisikan PDM merupakan aktivitas yang dilakukan manajer dalam mengelola pendistribusian laba untuk memenuhi kewajiban bagi hasil bank syariah kepada deposannya. Sundararajan (2005) menyatakan bahwa bank syariah melakukan PDM berdasarkan hubungan yang kuat antara suku bunga pasar dan distribusi bagi hasil deposannya. Apabila tingkat bagi hasil bank syariah rendah karena tidak melakukan PDM dengan mengacu pada suku bunga konvensional akan mengakibatkan deposan beralih dari bank syariah. PDM pada bank syariah dinilai memiliki kaitan terhadap kinerja keuangan yang menunjukkan bagaimana peran manajemen dalam melakukan pengelolaan pendistribusian laba. Salah satu indikator utama yang dijadikan dasar penilaian kinerja keuangan adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Van Horne (2005:234) menyatakan rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, kita menghitung berbagai rasio karena dengan cara ini kita bisa mendapat perbandingan yang mungkin akan berguna daripada berbagai angka mentahnya sendiri. Rasio keuangan yang dapat dijadikan tolak ukur dalam mengukur PDM antara lain adalah CAR (capital adequacy ratio), FDR (financing to deposit ratio), dan NPF (non performing financing) (Mulyo, 2012). Rasio keuangan lain yang akan dimasukkan dalam penelitian ini adalah BOPO. Adapun alasan dalam memilih rasio BOPO sebagai variabel independen dalam penelitian ini karena merupakan saran untuk penelitian yang akan datang oleh Mulyo (2012). Selain rasio keuangan, ada beberapa indikator lain yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain variabel DPK (dana pihak ketiga) dan umur bank. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris tentang factor-faktor yang mempengaruhi profit distribution management atas simpanan deposan pada bank syariah di Indonesia periode 2009-2012. 2 KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS. 2.1 CAR dan Profit Distribution Management CAR merupakan rasio yang menggambarkan permodalan suatu bank untuk mengetahui kecukupan modal bank dalam mendukung kegiatan bank secara efisien. Kecukupan CAR bagi suatu bank syariah menjadi sangat penting, dimana dengan angka CAR yang tinggi bank dapat melakukan ekspansi sehingga aktiva yang dimiliki semakin bertambah besar. Dengan demikian, bank akan lebih mudah meningkatkan profitabilitas. Dapat disimpulkan bahwa dengan tercukupinya permodalan suatu bank, maka bank tersebut dapat menjalankan kegiatannya dengan efisien. Ketika bank dikatakan dalam keadaan yang efisien maka bank tersebut telah mengelola PDM dengan baik sehingga dapat melakukan distribusi hasil usaha yang memadai terhadap deposan. Mulyo (2012) mengatakan bahwa CAR yang tinggi membuat bank mampu meredam risiko-risiko yang muncul, sehingga manajer bank lebih berani melakukan PDM yang mengacu pada suku bunga dikarenakan bank sedang dalam kondisi yang aman. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Mulyo (2012) menyimpulkan CAR berpengaruh positif terhadap PDM. H1: CAR berpengaruh terhadap profit distribution management
569
The 2nd Corporate Sustainability Conference
2.2 FDR dan Profit Distribution Management FDR digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank terhadap DPK. Ukuran likuiditas suatu bank sangat tergantung dari besarnya pembiayaan (financing) yang dinisbahkan dengan total dana pihak ketiga, apabila DPK yang diukur dengan FDR semakin tinggi, maka bagi hasil yang disalurkan akan semakin tinggi juga. Mulyo (2012) dalam penelitiannya menyebutkan, bila dikaitkan dengan teori stakeholder bank syariah akan mengurangi tingkat PDM yang mengacu pada suku bunga karena bank telah mampu memanage deposannya dengan tingkat profit distribution yang sudah tinggi. Risiko yang terletak pada profit distribution memang harus menjadi acuan bagi setiap bank, tetapi bagi bank syariah risiko tersebut dapat dipikul bersama para deposan, sehingga manajemen bank dapat saja melakukan profit distribution sepanjang risiko yang akan muncul nantinya dapat diatasi melalui dana pihak ketiga, dengan catatan penyaluran tersebut semata-mata untuk ekspansi usaha. Penelitian Vustany (2006) menunjukkan FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pemberian bagi hasil nasabah bank syariah. H2: FDR berpengaruh terhadap profit distribution management 2.3 NPF dan Profit Distribution Management NPF merupakan indikator yang digunakan untuk menunjukkan kerugian akibat risiko pembiayaan. Besarnya NPF mencerminkan tingkat pengendalian biaya dan kebijakan pembiayaan/kredit yang dijalankan oleh bank (Adnan, 2005). Pembiayaan bermasalah yang tinggi dapat mengurangi kemampuan bank untuk melakukan penyaluran dana terhadap deposan karena harus membentuk cadangan penghapusan yang besar baik bagi deposan baru, maupun calon deposan sehingga akan muncul pinjaman tidak tertagih (bad debt) yang dapat mengurangi kinerja penyaluran dana bank. Akibat dari hal tersebut aktiva menjadi tidak produktif, perputaran aktiva menjadi terhambat, menyebabkan pencapaian profit cenderung menjadi rendah, selanjutnya tingkat profit distribution yang akan dibagikan oleh manajemen bank menjadi lebih kecil. Hasil penelitian Mawardi (2005) menemukan bahwa NPF memiliki korelasi negatif terhadap return bagi hasil. Oleh karenanya, apabila risiko pembiayaan yang diukur dengan NPF semakin kecil, maka bagi hasil akan semakin tinggi. Bila dikaitkan degan teori stakeholder bank syariah akan menaikkan tingkat PDM yang mengacu pada suku bunga untuk memuaskan deposannya dikarenakan profit distribution yang diperoleh deposan sudah rendah (Mulyo, 2012). Penelitian Mawardi (2005) menunjukkan NPF tidak berpengaruh terhadap return bagi hasil deposito mudharabah muthlaqah. H3: NPF berpengaruh terhadap profit distribution management 2.4 BOPO dan Profit Distribution Management Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya, 2009:120). Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank ada dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Sukarno dan Syaichu, 2006). Untuk menjaga agar rasio BOPO tidak tinggi, maka efisiensi biaya operasional harus diupayakan pada level yang wajar, dimana daya tarik masyarakat untuk menyimpan uang di bank salah satunya ada pada efisiensi operasional bank. Melalui rasio BOPO diukur apakah bank telah mengelola dengan baik faktor produksi secara efektif dan efisien dalam melakukan PDM terhadap deposan. Juwairiyah (2009) meneliti mengenai analisis pengaruh profitabilitas dan efisiensi terhadap tingkat bagi hasil tabungan dan deposito mudharabah
570
The 2nd Corporate Sustainability Conference
muthlaqah. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara BOPO terhadap tingkat bagi hasil tabungan mudharabah muthlaqah. H4: BOPO berpengaruh terhadap profit distribution management 2.5 DPK dan Profit Distribution Management Besar kecilnya DPK (dana pihak Ketiga) yang berhasil dihimpun oleh suatu bank merupakan ukuran dalam menilai tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Menurut Adnan (2005), semakin besar sumber dana (simpanan) yang terdapat pada bank maka bank akan dapat menyalurkan pembiayaan semakin besar pula. Semakin tinggi jumlah angka dana pihak ketiga, semakin mempermudah pihak bank untuk mencapai profit, sehingga profit distribution yang diberikan manajemen bank kepada deposan semakin tinggi. (Mulyo, 2012) menyatakan jika proporsi DPK semakin tinggi artinya jumlah deposan pun akan meningkat, bila dikaitkan dengan teori stakeholder dimana bank akan memanage deposannya sehingga menyebabkan tingkat PDM pun meningkat seiring meningkatnya proporsi DPK. Penelitian Wahyuni (2008) meneliti mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi penetapan margin murabahah di Bank Muamalat Indonesia menyimpulkan bahwa bagi hasil DPK merupakan faktor yang mempengaruhi margin murabahah. Selanjutnya penelitian Mulyo (2012) menemukan bahwa proporsi dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh negatif terhadap PDM. H5: DPK berpengaruh terhadap profit distribution management 2.6 Umur Bank dan Profit Distribution Mangement Menurut Farook et al. (2009) dalam konteks bank, bank yang baru berdiri sama dengan perusahaan yang baru berdiri. Mulyo (2012) mengatakan susahnya mendapatkan laba akan membuat bagi hasil semakin kecil, hal ini akan mengakibatkan deposan menarik dananya dan memindahkannya pada bank yang memberikan return lebih baik (displacement fund). Dengan demikian, dapat di simpulkan bahwa bank yang baru menjalankan operasionalnya untuk mengurangi risiko pemindahan dana kepada bank lainnya harus mampu menjaga tingkat PDM dengan tujuan membangun kepercayaan deposannya. Farook et al. (2009) menemukan bank-age berpengaruh secara negatif terhadap extent of PDM. Mulyo (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa umur bank secara parsial tidak berpengaruh terhadap PDM. H6: Umur bank berpengaruh terhadap profit distribution management 3 Metode Penelitian 3.1 Sampel Penelitian dan Data Penelitian Sampel adalah sekelompok atau beberapa bagian dari populasi (Sekaran, 2010:263). Pada penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, yaitu sampel yang diambil memiliki kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria yang ditetapkan dalam memilih sampel adalah sebagai berikut: 1) Bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia. 2) Bank umum syariah menerbitkan laporan keuangan triwulan selama periode 2008-2012. Berdasarkan kriteria di atas, maka bank syariah yang diambil sebagai sampel penelitian pada tahun 2008-2012 adalah sejumlah 72 observasi. Daftar nama-nama bank syariah yang menjadi sampel penelitian pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan teknik studi pustaka yaitu dengan mengkaji teori yang diperoleh dari literatur, artikel, jurnal, dan hasil penelitian
571
The 2nd Corporate Sustainability Conference
572
terdahulu sehingga peneliti dapat memahami literatur yang berkaitan dengan penelitian yang bersangkutan. Dan juga dengan menggunakan teknik Observasi yaitu dengan mengobservasi laporan keuangan triwulan, yang disediakan oleh bank syariah itu sendiri dan diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia. 3.2 Pengukuran dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ini meneliti dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profit distribution management. Berdasarkan model penelitian Farook et al. (2009), penelitian ini menggunakan asset spread sebagai metode untuk menghitung profit distribution management yang mengacu pada suku bunga. Asset spread adalah absolute spread antara ROA (return on asset) dan average ROIAH (return on investment account holder) yang merupakan rata-rata return bagi hasil deposan. Asset spread dapat dirumuskan sebagai berikut (Farook et al., 2009):
Average ROIAH dapat dihitung dengan menggunakan total pendapatan yang harus dibagi dibandingkan dengan saldo rata-rata instrumen bagi hasil deposan dari tabungan, giro dan deposito instrumen bagi hasil deposan tersebut. Kedua item tersebut dapat dilihat pada laporan distribusi bagi hasil. Rumus untuk mencari average ROIAH yaitu (Farook et al., 2009):
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, FDR, NPF, BOPO, DPK, dan Umur Bank. CAR menunjukkan seberapa besar modal bank telah memadai untuk menunjang kebutuhannya dan sebagai dasar untuk menilai prospek kelanjutan usaha bank bersangkutan (Dendawijaya, 2009:122). CAR diukur dari rasio antara modal bank terhadap ATMR. CAR suatu bank dapat dihitung dengan rumus (Dendawijaya, 2009:122): ×100% FDR adalah rasio yang menunjukkan kesehatan bank dalam memberikan pembiayaan (Muhammad dan Suwiknyo, 2009:263). FDR merupakan rasio antara jumlah total pembiayaan yang terdapat pada bank syariah berbanding dengan total keseluruhan dana pihak ketiga. Muhammad dan Suwiknyo (2009:263) menyatakan rumus rasio FDR sebagai berikut: ×100%
Kualitas aktiva produktif pada bank syariah diukur dengan NPF (Muhammad dan Suwiknyo, 2009). Aktiva produktif bank syariah diukur dengan perbandingan antara pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang diberikan (Muhammad dan Suwiknyo, 2009:265). Adapun NPF dapat dihitung dengan rumus :
The 2nd Corporate Sustainability Conference
573
×100%
BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Rasio BOPO menunjukkan tingkat efisiensi kinerja operasional bank. Penentuan besarnya rasio ini dihitung dengan rumus sebagai berikut (Muhammad dan Suwiknyo, 2009:264): ×100%
DPK merupakan dana yang berasal dari masyarakat baik perorangan maupun badan usaha yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai instrumen produk simpanan yang dimiliki oleh bank (Kuncoro dan Suharjono, 2002). Pengukuran DPK dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Hasanudin, 2010): DPK = Ln (Giro + Tabungan + Deposito) Umur perusahaan adalah umur sejak berdirinya hingga perusahaan telah mampu menjalankan operasinya (Harianto dan Sudomo, 1998:316). Cara mengukur variabel ini adalah dengan menghitung selisih dari bulan berdirinya bank hingga periode kuartal IV 2012 sebagai periode akhir penelitian. Umur bank diukur menggunakan satuan bulan. Farook et al., (2009) dan juga Zen dan Herman (2007) menyatakan rumus dalam menghitung umur perusahaan sebagai berikut: Umur Bank = Bulan dalam periode penelitian – Bulan berdirinya Bank 3.3 Metode Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.3.1 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda untuk menguji hipotesis. Di dalam model regresi ini, sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan agar model regresi yang digunakan menjadi model yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. 2. Uji Normalitas Dalam penelitian ini untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak mengunakan analisis statistik non-parametrik One-Sample Kolmogorov-Smirnov. 3. Uji Multikolonieritas Untuk menguji adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance serta variance inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95%. Dan nilai VIF lebih besar dari 10, apabila VIF kurang dari 10 dapat dikatakan bahwa variabel bebas yang digunakan dalam model adalah dapat dipercaya dan objektif.
The 2nd Corporate Sustainability Conference
4. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2009:125). Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009:129). 5. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t (sebelumnya) (Ghozali, 2009:99). Jika terjadi korelasi pada pengujian, maka dinamakan ada problem autokorelasi. 3.3.2 Rancangan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Regresi Berganda Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh enam variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Adapun persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = α+β1X1+β2X2+β3X3+ β4X4+ β5X5+ β6X6+ ε Keterangan: Y
= Profit distribution management
α
= Konstanta
β1- β6 = Koefisien regresi masing-masing variabel X1
= CAR (capital adequacy ratio)
X2
= FDR (financing to deposit ratio)
X3
= NPF (non performing financing)
X4
= BOPO (beban operasional/pendapatan operasional)
X5
= DPK (dana pihak ketiga)
X6
= Umur Bank
ε
= Error
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan fit. Uji F dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil regresi dengan significance level 0,05 (α =5%). Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1) Jika nilai signifikansi F < 0,05, maka model regresi fit (hipotesis diterima). 2) Jika nilai signifikansi F > 0,05, maka model regresi tidak fit (hipotesis ditolak). 3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Stastistik t)
574
The 2nd Corporate Sustainability Conference
575
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika nilai signifikansi P-Value > 0,05 maka hipotesis alternatif ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Hal ini berarti bahwa secara parsial variabel bebas tersebut tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. 2) Jika nilai signifikansi P-Value < 0,05 maka hipotesis alternatif diterima (koefisien regresi signifikan). Hal ini berarti secara parsial variabel bebas tersebut mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. 4. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (2009:15). Nilai koefisien determinasi berada di antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dari website Bank Indonesia http://www.bi.go.id., bank umum syariah yang tercatat pada tahun 2008-2012 berjumlah 11 bank, terdapat 6 bank umum syariah yang menerbitkan laporan keuangan triwulan selama periode 2008-2012, sehingga sampel yang diperoleh selama periode 2008-2012 sebanyak 72 observasi. Panel data yang digunakan yaitu unbalanced data di mana setiap unit cross-sectional memiliki jumlah observasi yang tidak selalu harus sama untuk setiap waktu/periode. 4.1.2 Statistik Deskriptif Tabel 1 Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PDM
72
-3,00
3,06
,4125
1,07889
CAR
72
10,64
100,63
23,9815
18,26889
FDR
72
74,14
205,31
94,1365
22,82103
NPF
72
,00
8,46
2,7078
1,73238
BOPO
72
59,74
134,10
85,0086
12,49703
DPK
72
12,43
17,66
15,2665
1,38006
Umur Bank
72
3,00
158,00
49,0556
48,10958
Valid N (listwise)
72
Sumber: Data Sekunder setelah diolah dengan SPSS (20), 2013 Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat profit distribution management bank syariah di Indonesia yaitu sebesar 0,412 dengan perolehan nilai maksimum sebesar 3,06. Namun demikian, terdapat juga bank umum syariah dengan nilai minimum 3,00 menunjukkan tingkat profit distribution management bank syariah yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen bank umum syariah dalam melakukan distribusi hasil usaha yang mengacu pada suku bunga dinilai tergolong tinggi.
The 2nd Corporate Sustainability Conference
576
Variabel CAR yang menunjukkan seberapa besar modal bank dalam menunjang kebutuhannya memeperoleh nilai rata-rata 23,9815. Hal ini memiliki makna bahwa secara umum bank umum syariah di Indonesia pada periode penelitian menjaga kestabilan rasio kecukupan modalnya sebesar 23,9815. Nilai maksimum diperoleh sebesar 100,63. Nilai minimum 10,64 menunjukkan tingkat profit distribution management bank umum syariah dalam sektor perbankan yang kecil. Nilai standar deviasi adalah sebesar 18,269 yang berarti profit distribution management bank umum syariah di Indonesia tergolong tinggi. Variabel FDR yang diukur berdasarkan jumlah total pembiayaan yang terdapat pada bank syariah berbanding dengan total keseluruhan dana pihak ketiga menunjukkan perolehan nilai rata-rata 94,1365. Hal ini memiliki makna bahwa secara umum bank umum syariah di Indonesia pada periode penelitian menjaga kestabilan rasio likuiditasnya sebesar 94,1365, sedangkan nilai standar deviasi adalah 22,8210. Nilai maksimum FDR mencapai 2,0531, dan nilai minimum sebesar 74,14. Hal ini menunjukkan bahwa rasio FDR bank umum syariah secara keseluruhan tergolong tinggi. Variabel NPF yang diukur berdasarkan perbandingan antara pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah menunjukkan nilai rata-rata 2,7078. Hal tersebut memiliki makna bahwa tingkat rasio NPF pada bank umum syariah secara keseluruhan tergolong tinggi. Nilai maksimum NPF bank umum syariah 8,46 dan nilai minimum sebesar 0,00. Nilai standar deviasi sebesar 1,73238, dimana hal ini menunjukkan bahwa rasio NPF bank umum syariah secara keseluruhan adalah tergolong rendah. Variabel BOPO yang menggambarkan tingkat efisiensi bank dalam melakukan kegiatan operasionalnya menunjukkan nilai rata-rata 85,0086. Hal ini menunjukkan bahwa rasio efisiensi BOPO bank umum syariah secara keseluruhan tergolong tinggi. Nilai maksimum BOPO mencapai sebesar 134,10, sedangkan nilai minimum 59,74. Nilai standar deviasi adalah sebesar 12,49703, dimana hal ini menunjukkan bahwa rasio BOPO bank umum syariah secara keseluruhan adalah tergolong tinggi. Variabel DPK digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang berasal dari masyarakat memiliki nilai rata-rata 15,2665. Nilai maksimum DPK bank syariah secara keseluruhan adalah sebesar 17,66, sedangkan nilai minimum sebesar 12,43. Standar deviasi DPK adalah 1,38006, hal ini memiliki makna bahwa tingkat DPK bank umum syariah secara keseluruhan tergolong rendah. Variabel umur bank yang diukur berdasarkan umur sejak bank syariah beroperasi sebagai bank umum syariah hingga periode penelitian memiliki nilai rata-rata 49,0556. Nilai maksimum yang dimiliki bank umum syariah adalah sebesar 158,00, dimana nilai minimum umur bank menunjukkan sebesar 3,00. Standar deviasi umur bank adalah 48,10958, hal ini memiliki makna bahwa umur bank umum syariah secara keseluruhan tergolong besar. 4.1.3 Uji Asumsi Klasik 4.1.3.1 Uji Normalitas Tabel 2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
72 0E-7 ,52445080 ,131 ,108 -,131
The 2nd Corporate Sustainability Conference
577
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1,112 ,169
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS (20), 2013 Hasil pengujian disajikan pada Tabel 2 dapat dilihat pengujian terhadap variabelvariabel yang diteliti menunjukkan bahwa besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah 1,112 dengan nilai signifikan diatas 0,05 yaitu sebesar 0,169. Hal ini menunjukkan bahwa nilai residual terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik. 4.1.3.2 Uji Multikolonieritash Tabel 3 Hasil Uji Statistik Multikolonieritash
Coefficientsa Collinearity Statistics
Model
Tolerance
1
VIF
(Constant) CAR FDR NPF BOPO DPK
,360 ,621 ,634 ,736 ,371
2,780 1,610 1,576 1,360 2,693
Umur Bank
,896
1,116
Tabel 3 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Hal ini memiliki makna bahwa tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan dari nilai VIF juga menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. 4.1.3.3 Uji Heteroskedastisitas Gambar 1 Diagram Scatterplot
Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS (20), 2013
The 2nd Corporate Sustainability Conference
578
Gambar 1 menunjukkan bahwa dari grafik scatterplot tersebut, terlihat bahwa titik data menyebar secara acak (random) serta tersebar baik di atas ataupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini. 4.1.3.3 Uji Autokorelasi Autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Durbin-Watson. Menurut Ghozali (2009:100) pengambilan keputusan bahwa tidak ada autokorelasi, positif atau negatif diperoleh apabila nilai du < d < 4 – du. Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi
Model
R
1
,874a
Model Summaryb R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate ,764
,742
Durbin-Watson
,54812
1,851
a. Predictors: (Constant), Umur Bank, DPK, BOPO, FDR, NPF, CAR b. Dependent Variable: PDM
Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS (20), 2013 Tampilan output SPSS pada Tabel 4.4 menunjukkan nilai DW sebesar 1,851. Nilai DW menurut tabel dengan n=72 dan k=6, didapat angka dl= 1.433 dan du= 1.802. Oleh karena nilai DW 1,851 lebih besar dari batas atas (du) 1,802 dan kurang dari 4–1,802 (4-du) maka dapat disimpulkan tidak terdapat autokolerasi antar residual. 4.1.4 Pengujian Hipotesis 4.1.4.1 Metode Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini dilakukan analisis regresi untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis linier berganda digunakan untuk mendapat koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%. Dengan demikian, persamaan regresi yang digunakan adalah: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε Dari analisis regresi dengan mengggunakan program SPSS diperoleh hasil seperti dalam Tabel 5 sebagai berikut:
The 2nd Corporate Sustainability Conference
579
Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Antara CAR, FDR, NPF, BOPO, DPK, dan Umur Bank terhadap Profit Distribution Management Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
1
Standardized Coefficients
Std. Error 7,431
1,571
CAR
,012
,006
FDR
-,006
NPF
t
Sig.
Beta 4,728
,000
,210
2,094
,040
,004
-,118
-1,541
,128
,112
,047
,179
2,366
,021
BOPO
-,078
,006
-,906
-12,892
,000
DPK
-,029
,077
-,038
-,380
,705
,000
,001
,006
,099
,921
Umur Bank a. Dependent Variable: PDM
Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS (20), 2013 Berdasarkan Tabel 4.5, persamaan regresi yang dapat disusun adalah: Y = 7,431 + 0,210X1 – 0,118X2 + 0,179X3 – 0,906X4 – 0,038X5 + 0,006X6 + ε Dari persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa konstan (α) sebesar 7,431. Artinya jika CAR (X1), FDR (X2), NPF (X3), BOPO (X4), DPK (X5) dan umur bank (X6) dianggap konstan, maka besarnya profit distribution management adalah 7,431%. Hal ini dapat diartikan dengan perubahan variabel independen sebesar 1%, maka akan meningkatkan terjadinya profit distribution management sebesar 7,431%. 4.1.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Berdasarkan hasil Tabel 4.6 terlihat nilai F sebesar 35,013 dengan probabilitas sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai 0,05 (5%) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan untuk menguji keputusan investasi adalah model yang fit. Hal ini sesuai dengan hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa CAR, FDR, NPF, BOPO, DPK, dan umur bank secara bersama-sama berpengaruh terhadap profit distribution management atas simpanan deposan pada bank syariah di Indonesia.
The 2nd Corporate Sustainability Conference
580
Tabel 6 Hasil Uji Statistik F ANOVAa Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
63,115
6
10,519
Residual
19,528
65
,300
F 35,013
Sig. ,000b
Total 82,644 71 a. Dependent Variable: PDM b. Predictors: (Constant), Umur Bank, DPK, BOPO, FDR, NPF, CAR
Sumber: Output SPSS 4.1.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Stastistik t) 1) Variabel CAR (X1) memiliki nilai t sebesar 2,094 dengan tingkat signifikansi 0,040 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa CAR terbukti berpengaruh terhadap profit distribution management. Dengan demikian, hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh terhadap profit distribution management atas simpanan deposan pada bank syariah di Indonesia dapat diterima. 2) Variabel FDR (X2) memiliki nilai t sebesar -1,541 dengan tingkat signifikansi 0,128 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa FDR terbukti tidak berpengaruh terhadap profit distribution management. Dengan demikian, hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa FDR berpengaruh terhadap profit distribution management atas simpanan deposan pada bank syariah di Indonesia ditolak. 3) Variabel NPF (X3) memiliki nilai t sebesar 2,366 dengan tingkat signifikansi 0,021 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa NPF terbukti berpengaruh terhadap profit distribution management. Dengan demikian, hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa NPF berpengaruh terhadap profit distribution management atas simpanan deposan pada bank syariah di Indonesia dapat diterima. 4) Variabel BOPO (X4) memiliki nilai t sebesar -12,892 dengan tingkat signifikansi 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa BOPO terbukti berpengaruh secara negatif teradap profit distribution management. Dengan demikian, hipotesis kelima (H5) yang meyatakan bahwa BOPO berpengaruh terhadap profit distribution management atas simpanan deposan pada bank syariah di Indonesia dapat diterima. 5) Variabel DPK (X5) memiliki nilai t sebesar -0,380 dengan tingkat signifikansi 0,705 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa DPK terbukti tidak berpengaruh terhadap profit distribution management. Dengan demikian, hipotesis keenam (H6) yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh terhadap profit distribution management atas simpanan deposan pada bank syariah di Indonesia ditolak. 6) Variabel umur bank (X6) memiliki nilai t sebesar 0,099 dengan tingkat signifikansi 0,921 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan bahwa umur bank terbukti tidak berpengaruh terhadap profit distribution management. Dengan demikian, hipotesis ketujuh (H7) yang menyatakan bahwa umur bank berpengaruh terhadap profit distribution management atas simpanan deposan pada bank syariah di Indonesia ditolak. 4.1.4.4 Koefisien Determinasi Dalam uji regresi linear berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinasi 2 (R ). Uji koefisien determinasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat besar pengaruh
The 2nd Corporate Sustainability Conference
581
variabel bebas (CAR, FDR, NPF, BOPO, DPK, dan umur bank) terhadap variabel terikat (profit distribution management). Tabel 7 Hasil Model Summary Model Summaryb Model
R
1
,874a
R Square
,764
Adjusted R Square ,742
Std. Error of the Estimate ,54812
a. Predictors: (Constant), Umur Bank, DPK, BOPO, FDR, NPF, CAR b. Dependent Variable: PDM Sumber: Data sekunder setelah diolah dengan SPSS (20), 2013 Hasil pengujian pada Tabel 7 menunjukkan R2 sebesar 0,742 atau 74,20%. Jadi dapat dikatakan bahwa 74,20% besarnya profit distribution management bank umum syariah yang terdaftar di Bank Indonesia disebabkan oleh besarnya rasio CAR, FDR, NPF, BOPO, DPK, dan umur bank sedangkan 25,80% besarnya profit distribution management bank umum syariah disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Pengaruh CAR terhadap Profit Distribution Management Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel CAR terbukti mempunyai pengaruh terhadap profit distribution management. Variabel ini memiliki nilai signifikansi sebesar 0,040 (4%) yang berarti berada di bawah taraf signifikansi 0,05 (5%). Penemuan ini menunjukkan bahwa bank syariah yang mempunyai kecenderungan terhadap perolehan rasio kecukupan modal yang tinggi mempengaruhi tingkat distribusi bagi hasil yang dilakukan oleh manajemen bank syariah. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Mulyo (2012) yang menyimpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh positif terhadap profit distribution management. Penerimaan hipotesis yang diajukan ini juga didasarkan bahwa bank umum syariah yang ada di Indonesia dengan tingkat kecukupan modal yang dimiliki bank syariah relatif tinggi dapat mempengaruhi tingkat distribusi bagi hasil yang akan dilakukan bank syariah. Hal tersebut didukung oleh pendapat Mulyo (2012) bahwa semakin tinggi kecukupan modal suatu bank dapat menjadi tolak ukur peningkatan profit distribution management. 4.2.2 Pengaruh FDR terhadap Profit Distribution Management Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel FDR terbukti tidak mempunyai pengaruh terhadap profit distribution management. Variabel ini memiliki nilai signifikansi sebesar 0,128 yang berarti berada di atas taraf signifikansi 0,05 (5%). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Vustany (2006) yang manyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara FDR terhadap pemberian bagi hasil nasabah bank syariah. Namun hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mawardi (2005). Mawardi (2005) menyatakan bahwa rasio FDR tidak berpengaruh terhadap return bagi hasil deposito mudharabah muthlaqah. Penolakan atas hipotesis yang telah diajukan ini mungkin disebabkan karena bank syariah yang mempertahankan likuiditas yang tinggi akan dapat memperlancar hubungan antara pihak bank dengan deposannya. Akan tetapi, tingkat bagi hasil akan menurun karena
The 2nd Corporate Sustainability Conference
banyaknya dana yang menganggur. Hal ini mengakibatkan efektivitas dana pihak ketiga yang terdapat pada bank umum syariah secara keseluruhan yang diukur dengan menggunakan rasio FDR tidak mempunyai dampak yang signifikan terhadap aktivitas manajemen bank syariah dalam melakukan distribusi hasil usaha. 4.2.3 Pengaruh NPF terhadap Profit Distribution Management Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel NPF terbukti mempunyai pengaruh terhadap profit distribution management. Variabel ini memiliki nilai signifikansi sebesar 0,021 (2%) yang berarti berada di bawah taraf signifikansi 0,05 (5%). Penemuan ini menunjukkan bahwa bank syariah yang mempunyai tingkat rasio NPF yang tinggi akan mempengaruhi tingkat distribusi bagi hasil yang dilakukan oleh manajemen bank syariah. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Mulyo (2012) yang menyatakan bahwa risiko pembiayaan yag diukur dengan menggunakan rasio NPF tidak berpengaruh terhadap profit distribution management. Hasil ini juga tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mawardi (2005) yang memiliki pendapat bahwa variabel NPF menunjukkan pengaruh yang negatif terhadp return bagi hasil deposito mudharabah muthlaqah. Penerimaan atas hipotesis yang diajukan ini disebabkan karena penjagaan tingkat NPF bagi bank syariah biasanya dilakukan dengan sangat hati-hati, jika nasabah sudah tidak sanggup lagi membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank sebagaimana yang telah diperjanjikan, maka bank akan mengalami kerugian. Oleh karenanya, penting mendapat perhatian bahwa pendapatan terbesar bank syariah berasal dari pembiayaan, dan tingkat kesehatan NPF bank syariah mempunyai kontribusi pada pencapaian laba bank, yang selanjutnya akan disalurkan melalui distribusi hasil usaha. 4.2.4 Pengaruh BOPO terhadap Profit Distribution Management Hasil uji t menunjukkan bahwa rasio BOPO secara keseluruhan terbukti mempunyai pengaruh signifikan secara negatif terhadap profit distribution management dengan nilai signifikansi 0,00, yang berarti berada dibawah tarif signifikan 0,05 (5%). Penelitian serupa yang terkait mengenai variabel BOPO terhadap profit distribution management bank syariah belum pernah dilakukan sebelumnya. Akan tetapi, Juwairiyah (2009) pernah meneliti mengenai analisis pengaruh profitabilitas dan efisiensi terhadap tingkat bagi hasil tabungan dan deposito mudharabah muthlaqah, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara BOPO terhadap tingkat bagi hasil tabungan mudharabah muthlaqah. Dari penelitian tersebut secara tidak langsung dapat dikaitkan bahwa variabel BOPO memiliki pengaruh terhadap bagi hasil bank syariah, sehingga penenlitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Juwairiyah (2009). Penerimaan atas hipotesis yang diajukan ini adalah karena efisiensi yang tinggi pada sistem operasional bank harus mengutamakan pada usaha pokok bank syariah yaitu menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali melalui pembiayaan, sehingga rasio BOPO yang berada pada level yang wajar, akan berdampak pada keefesianan biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan yang menyebabkan kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil diakibatkan karena menurunnya pengelolaan profit distribution management yang mengacu pada suku bunga konvensional. 4.2.5 Pengaruh DPK terhadap Profit Distribution Managemment Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa variabel DPK bank umum syariah secara keseluruhan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat profit
582
The 2nd Corporate Sustainability Conference
distribution management. Nilai t untuk variabel DPK memiliki nilai sebesar 0,705 (70,5%) yang berarti berada diatas taraf signifikansi 0,05 (5%). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Farook et al. (2009) yang menemukan bahwa DPK atau deposit berpengaruh secara negatif terhadap profit distribution management. Penelitian ini juga tidak konsisten dengan penelitian Mulyo (2012) yang menyatakan bahwa proporsi DPK berpengaruh negatif terhadap profit distribution management. Namun hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Vustany (2006) yang menyatakan bahwa jumlah DPK tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian bagi hasil nasabah. Penolakan atas hipotesis yang telah diajukan ini mungkin disebabkan karena jumlah perolehan DPK bank umum syariah mengalami peningkatan terhadap tingkat profit distribution management, akan tetapi peningkatan DPK tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengelolaan distribusi hasil usaha bank umum syariah di Indonesia. Penyaluran distribusi hasil usaha merupakan prioritas utama yang harus dilakukan bank syariah untuk memenuhi kewajibannya. Akan tetapi, Fitriyah (2010) dalam Nur et al. (2013) menyatakan bahwa bagi hasil tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dana bank umum syariah, karena faktor agama merupakan faktor utama yang menjadi alasan nasabah menyimpan dananya di bank syariah, karakter nasabah bank syariah merupakan nasabah emosional yang non profit oriented. Hal ini berdampak terhadap keputusan pengelolaan DPK yang merupakan kebijakan yang diputuskan oleh manajemen bank, sehingga menyebabkan pengelolaan DPK belum mampu mempengaruhi profit distribution management bank syariah yang mengacu pada suku bunga konvensional. 4.2.6 Pengaruh Umur Bank terhadap Profit Distribution Management Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel umur bank terbukti tidak mempunyai pengaruh terhadap profit distribution management. Variabel ini memiliki nilai signifikansi sebesar 0,921 (92,1%) yang berarti berada di atas taraf signifikansi 0,05 (5%). Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dikemukakan oleh Farook et al. (2009). Farook et al. (2009) menemukan bahwa bank age memiliki pengaruh yang negatif terhadap profit distribution management bank syariah. Namun hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Mulyo (2012) yang mengatakan bahwa umur bank tidak berpengaruh terhadap profit distribution management. Penolakan atas hipotesis yang telah diajukan ini mungkin disebabkan karena semakin panjang usia bank tidak dapat menjadi acuan bagi bank syariah dalam melakukan distribusi bagi hasil usaha kepada deposan. Hal tersebut didukung oleh pendapat Mulyo (2012) yang mengatakan bahwa aktivitas profit distribution management lebih condong dilakukan sebagai hasil dari decision making yang dibuat manajer atas kondisi keuangan bank dan market bukan berdasarkan lamanya bank tersebut beroperasi. 5 Kesimpulan dan Keterbatasan 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa secara simultan CAR, FDR, NPF, BOPO, DPK, dan umur bank berpengaruh signifikan terhadap profit distribution management. Secara parsial hanya CAR, NPF, dan BOPO yang berpengaruh signifikan terhadap profit distribution management. Sedangkan FDR, DPK, dan umur bank tidak berpengaruh signifikan terhadap profit distribution management.
583
The 2nd Corporate Sustainability Conference
5.2 Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain: 1) Penelitian ini hanya meneliti bank umum syariah yang telah mempublikasikan laporan keuangan triwulan melalui website resmi Bank Indonesia. 2) Masih sangat terbatasnya sumber referensi variabel-variabel dalam penelitian ini. 3) Penelitian ini hanya meneliti rasio-rasio keuangan seperti CAR, FDR, NPF, dan BOPO.
DAFTAR REFERENSI Adnan, Akhyar. 2005. Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL, Prosentase Bagi Hasil dan Markup Keuntungan Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan Syariah Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia (BMI). Jurnal Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen. ISSN 1410 - 9018: 35-52. (http://journal.uii.ac.id). Diakses [10/02/13]. Ali, H. Masyhud. 2004. Asset Liability Management. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Amalia, Fitri. Nasution & Mustafa Edwin. 2007. Perbandingan Profitabilitas Industri Perbankan Syariah dan Industri Perbankan Konvensional Menggunakan Metode Struktur Kinerja dan Perilaku. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indonesia. Vol. 7. No.2: 31-51. (http://econ.fe.ui.ac.id). Diakses [02/03/13]. Anisah, Nur, Akhmad Riduwan & Lailatul Amanah. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Deposito Mudharabah Bank Syariah. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol 1. No. 2:169-186. (www.stiesia.ac.id/jurnal). Diakses [21/04/13]. Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani. Arimi, Millatina & Mohammad Kholiq Mahfud. 2012. Analisi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan (Studi pada Bank Umum yang Listed di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010). Journal of Management. Vol. 1. No.2: 8091. (www.ejournal-s1.undip.ac.id). Diakses [01/03/13]. Ascarya. 2007. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Raja Grafindo Perkasa. Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran BI No. 13/27/DPM. Perihal Tata Cara Transaksi Reserve Repo Surat Berharga Syariah Negara dengan Bank Indonesia dalam Rangka Operasi Pasar Terbuka Syariah.(www.bi.go.id). Diakses [26/01/13]. Bank Indonesia. 2012. Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics). Desember 2012. (www.bi.go.id). Diakses [10/02/13]. Buyung, Ahmad Nusantara. 2009. Analisis Pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO terhadap Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go Publik di Indonesia Periode Tahun 2005-2007). Tesis Dipublikasikan. Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. (www.eprints.undip.ac.id). Diakses [14/02/13]. Chisty, Muhammad R.K., Iftekhar Hassan & D. Smith Stephen. 1996. A Note on Underwriter Competition and Initial Public Offerings. Journal of Business Finance and Accounting. Vol. 23: 5-16. (www.onlinelibrary.wiley.com). Diakses [15/03/13]. Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. . 2009. Teori Penilaian dalam Akuntansi Syariah. Yogyakarta: MSIUII. Farook, Sayd, M. Kabir Hassanb, & Gregory Clinchc. 2009. Profit distribution Management by Islamic Banks: An Empirical Investigation. The Quarterly Review of Economics and Finance, Vol. 52: 333-347. (http://www.sciencedirect.com). Diakses [08/02/13]. Ghozali, Imam & Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
584
The 2nd Corporate Sustainability Conference
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Gray, R. 2001. Thirty Years of Social Accounting, Reporting, and Auditing: what (if anything) have we learnt?. Business Ethics: A European Review, Vol. 10, No.1: 9-15. (www.onlinelibrary.wiley.com). Diakses [14/02/13]. Gujarati, Damodar N. 2003. Basic Econometrics, 4th Ed, The McGraw-Hill. Hanley, N., Shogren J.F. & White B. 1997. Environmental Economics in Theory and Practice. New York McMillan. Harahap, Sofyan S. 2007. Krisis Akuntansi Kapitalis dan Peluang Akuntansi Syariah. Jakarta: Pustaka Quantum. Harianto, Farid & Siswanto Sudomo. 1998. Perangkat dan Tekhnik Analisa Investasi di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT. Adhi. Hasanudin, Mohamad & Prihatiningsih. 2010. Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Tingkat Suku Bunga Kredit, Non Performance Loan (NPL), dan Tingkat Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Tengah. Jurnal Teknis. Vol. 5. No.1: 25 – 31. (www.polines.ac.id). Diakses [10/03/13]. Hendrakholid. 2009. Produk Perbankan Syariah di bidang penghimpunan dana masyarakat. Melalui (http://hendrakholid.net). Diakses [13/03/01]. Indra, Bastian. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga. Indrianto, Nur & Bambang Supomo. 1999. Metodelogi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Management. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Iqbal, Zamir & Abbas. 2007. An Introduction to Islamic Finance: Theory and Practice. Singapore: Wiley Finance. Irawan, Irwan. 2009. Teori Stakeholder. Melalui (http://irwanirawan.wordpress.com). Diakses [12/02/13]. Juwairiyah, Siti. 2009. Analisis Pengaruh Profitabilitas dan Efisiensi terhadap Tingkat Bagi Hasil Tabungan dan Deposito Mudharabah Muthlaqah (Studi pada Bank Muamalat Indonesia Tbk). Tesis Dipublikasikan. Yogyakarta: Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga. (http://digilib.uin-suka.ac.id). Diakses [26/03/13]. Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam. Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi 2. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kashmir. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Khatimah, Husnul. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyaluran Dana Perbankan Syariah di Indonesia Sebelum dan Sesudah Kebijakan Akselerasi Perbankan Syariah Tahun 2007/2008. Jurnal Optimal, Vol 3, No. 01. (www.ejournalunisma.net). Diakses [15/02/13]. Kuncoro, Mudrajad & Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Mahmoedin. 2004. Melacak kredit bermasalah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Mawardi, Nasrah. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Muthlaqah. Tesis-Abstrak. Jakarta: Pascasarjana Universitas Indonesia. (www.lontar.ui.ac.id). Diakses [28/02/13]. Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Edisi revisi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. . 2005. Pengantar Akuntansi Syariah. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. . 2005. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Muhammad & Suwiknyo, Dwi. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah. Yogyakarta: TrustMedia. Mulyo, Gagat Panggah. 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profit Distribution Management pada Bank Syariah di Indonesia Periode 2008-2011. Skripsi Sarjana
585
The 2nd Corporate Sustainability Conference
Dipublikasikan. Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. (www.eprints.undip.ac.id). Diakses [15/01/13]. Mulyono, Teguh Pudjo. 1995. Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan. Edisi Revisi 3. Jakarta: Djambatan. Nurhayati, Sri & Wasilah. 2009. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Nurhidayati, Siti & Indriantoro, Nur. 1998. Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Tingkat Underpriced pada Penawaran Perdana di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol. 13. No. 1: 21-30. (www.eprints.undip.ac.id). Diakses [07/02/13]. Republik Indonesia. Undang-Undang No.10 tahun 1998 Tentang Perubahan atas UndangUndang no.7 tahun 1992 tentang perbankan. (www.bi.go.id). Diakses [28/01/13]. Rini, Mike. 2000. Simpanan Bagi Hasil di Bank. Safir Senduk & Rekan. (http://perencanakeuangan.com). Diakses [10/02/13]. Riyadi, Selamet. 2004. Banking Assets and Liability Management. Jakarta: Lemabaga Penerbit fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sekaran, Uma. 2006. Research Methodes for Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 2. Edisi 4. Terjemahan Kwan Men Yon. Jakarta: Salemba Empat. . 2007. Research Methodes for Business: Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Edisi 4. Terjemahan Kwan Men Yon. Jakarta: Salemba Empat. Sembiring, Edi Rismanda. 2003. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Jurnal Telaah Akuntansi, Vol. 01. No. 01: 01-21. (www.digilib.umm.ac.id). Diakses [20/12/13]. Siamat, Dahlan. 1999. Manajemen Bank Umum. Jakarta:Intermedia. . 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitataif Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Sukarno, kartika wahyu & syaichu, muhamad. 2006. Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi. Vol. 3. No. 2: 46-58. (www.ejournal.undip.ac.id). [04/02/13]. Sundararajan, V. 2005. Risk Measurement and Disclosure in Islamic Finance and the Implications of Profit Sharing Investment Accounts. Paper Submitted in the Sixth International Conference on Islamic Economics, Banking and Finance, November 2224, Jakarta, Indonesia. (www.islamiccenter.kau.sa). Diakses [26 /02/13]. Umar, Husein. 2001. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi 3. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Van Horne, James C. & John M. Wachowicz. 2005. Fundamentals of Financial Management: Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Vustany, Rovi Octaviano. 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Bagi Hasil Nasabah. Tesis Tidak Dipublikasikan. Jakarta: Pascasarjana Universitas Indonesia. (www.digilib.ui.ac.id). Diakses [16/01/13]. Wahyuni, Sri. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Margin Murabahah. Tesis Tidak Dipublikasikan. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia. (www.repository.ipb.ac.id). Diakses [27/02/13]. Wallace, R.S.O, Naser, Kamal & Mora, Areceli. 1994. The Relatinship between the Comprehensiveness of Corporate Annual Report and Firm Characteristics in Spain.
586
The 2nd Corporate Sustainability Conference
Accounting and Bussiness Research. Vol. 25: 41-53. (www.connection.ebscohost.com). Diakses [24/02/13]. Werdaningtyas, Hesti. 2002. Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pramerger di Indonesia. Jurnal Manajemen Indonesia. Vol. 1. No. 2: 24-39. (www.repository.usu.ac.id). Diakses [04/02/13]. Wiroso. 2005. Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Jakarta: Grasindo. Wiyono, Slamet. 2005. Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syariah Berdasar PSAK dan PAPSI. Jakarta: Grasindo Yaya, Rizal, Aji Erlangga Martawireja, & Ahim Abdurrahim. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat. Zen, Sri Daryanti & Merry Herman. 2007. Pengaruh Harga Saham, Umur Perusahaan, dan Rasio Profitabilitas Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jumal Akuntansi & Manajemen. Vol 2. No.2: 57-71. (www.ojs.polinpdg.ac.id). Diakses [04/02/13].
587
The 2nd Corporate Sustainability Conference
588
Lampiran 1 Daftar Perbankan Syariah Periode 2008-2012 1. Daftar perbankan syariah yang digunakan dalam penelitian yaitu: No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kode
Nama Perbankan Syariah Bank Mega Syariah Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Negara Indonesia Syariah Bank Rakyat Indonesia Syariah Bank Panin Syariah Bank Central Asia Syariah
BMSI BSM BNIS BRIS BPS BCAS
2. Daftar perbankan syariah yang menjadi sampel penelitian Tahun 2008-2012 2008
No.
Q1 BMSI -
1. 2. 3. 4. 5. 6.
No.
Q2 BMSI -
2009
Q3 BMSI -
Q4 BMSI -
2010
Q1 BMSI BSM BRIS -
Q2 BMSI BSM BRIS -
Q3 BMSI BSM BRIS -
Q4 BMSI BSM BRIS -
2012
2011
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
1.
BMSI
BMSI
BMSI
BMSI
BMSI
BMSI
BMSI
BMSI
-
-
-
-
2.
BSM
BSM
BSM
BSM
BSM
BSM
BSM
BSM
BSM
BSM
BSM
BSM
3.
-
-
-
-
BNIS
BNIS
BNIS
BNIS
BNIS
BNIS
BNIS
BNIS
4.
BRIS
BRIS
BRIS
BRIS
BRIS
BRIS
BRIS
BRIS
BRIS
BRIS
BRIS
BRIS
5.
-
-
-
-
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
6.
-
-
-
-
BCAS
BCAS
BCAS
BCAS
BCAS
BCAS
BCAS
BCAS
The 2nd Corporate Sustainability Conference
589
Lampiran 2 Hasil Output SPSS 1. Statistik Desktrptif Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
PDM
72
-3,00
3,06
,4125
1,07889
CAR
72
10,64
100,63
23,9815
18,26889
FDR
72
74,14
205,31
94,1365
22,82103
NPF
72
,00
8,46
2,7078
1,73238
BOPO
72
59,74
134,10
85,0086
12,49703
DPK
72
12,43
17,66
15,2665
1,38006
Umur Bank
72
3,00
158,00
49,0556
48,10958
Valid N (listwise)
72 Correlations PDM
Pearson Correlation
BOPO
DPK
UmurBank
-,156
,105
,247
-,856
,267
-,132
CAR
-,156
1,000
,457
-,496
,277
-,749
-,109
FDR
,105
,457
1,000
-,011
-,126
-,401
,046
NPF
,247
-,496
-,011
1,000
-,208
,492
,190
-,856
,277
-,126
-,208
1,000
-,360
,159
,267
-,749
-,401
,492
-,360
1,000
,007
-,132
-,109
,046
,190
,159
,007
1,000
PDM
.
,095
,189
,018
,000
,012
,134
CAR
,095
.
,000
,000
,009
,000
,181
FDR
,189
,000
.
,462
,147
,000
,350
NPF
,018
,000
,462
.
,040
,000
,055
BOPO
,000
,009
,147
,040
.
,001
,091
DPK
,012
,000
,000
,000
,001
.
,476
UmurBank
,134
,181
,350
,055
,091
,476
.
PDM
72
72
72
72
72
72
72
CAR
72
72
72
72
72
72
72
FDR
72
72
72
72
72
72
72
NPF
72
72
72
72
72
72
72
BOPO
72
72
72
72
72
72
72
DPK
72
72
72
72
72
72
72
UmurBank
72
72
72
72
72
72
72
UmurBank
N
NPF
1,000
DPK
tailed)
FDR
PDM
BOPO
Sig. (1-
CAR
The 2nd Corporate Sustainability Conference
590
Variables Entered/Removeda Model
Variables Entered
Variables
Method
Removed UmurBank, DPK, 1
BOPO, FDR, NPF, CAR
. Enter
b
a. Dependent Variable: PDM b. All requested variables entered.
2. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
72 Mean Std. Deviation
0E-7 ,52445080
Absolute
,131
Positive
,108
Negative
-,131
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1,112 ,169
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
3. Uji Multikoloniearitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 7,431 1,571 CAR ,012 ,006 ,210 FDR -,006 ,004 -,118 1 NPF ,112 ,047 ,179 BOPO -,078 ,006 -,906 DPK -,029 ,077 -,038 Umur Bank ,000 ,001 ,006 a. Dependent Variable: PDM
Collinearity Statistics Tolerance ,360 ,621 ,634 ,736 ,371 ,896
VIF 2,780 1,610 1,576 1,360 2,693 1,116
The 2nd Corporate Sustainability Conference
591
4. Uji Heteroskedastisitas
5. Uji Autokorelasi Model Summaryb Model
1
R
,874
R Square
a
,764
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate ,742
Durbin-Watson
,54812
1,851
a. Predictors: (Constant), UB, DPK, BOPO, FDR, NPF, CAR b. Dependent Variable: PDM
6. Hasil Pengujian Hipotesis (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 7,431 1,571 CAR ,012 ,006 ,210 FDR -,006 ,004 -,118 1 NPF ,112 ,047 ,179 BOPO -,078 ,006 -,906 DPK -,029 ,077 -,038 UmurBank ,000 ,001 ,006 a. Dependent Variable: PDM
t
4,728 2,094 -1,541 2,366 -12,892 -,380 ,099
Sig.
,000 ,040 ,128 ,021 ,000 ,705 ,921
The 2nd Corporate Sustainability Conference
592
7. Hasil Pengujian Hipotesis (Uji F) ANOVAa Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
63,115
6
10,519
Residual
19,528
65
,300
Total
82,644
71
F
Sig.
35,013
a. Dependent Variable: PDM b. Predictors: (Constant), UmurBank, DPK, BOPO, FDR, NPF, CAR
8. Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,874
a
,764
,742
a. Predictors: (Constant), UmurBank, DPK, BOPO, FDR, NPF, CAR b. Dependent Variable: PDM
,54812
,000b