2015/10/08 07:29 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan
PENYULUH PERIKANAN KABUPATEN NUNUKAN MENGIKUTI SERTIFIKASI PROFESI TAHUN 2015
NUNUKAN (8/10/2015) www.pusluh.kkp.go.id Tempat Uji Kompetensi (TUK) AP/Poltek Sidoarjo merupakan satu diantara 15 (Lima Belas) TUK yang ditetapkan sebagai pelaksana sertifikasi profesi tahun 2015 oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Wilayah kerja TUK AP/Poltek Sidoarjo meliputi propinsi Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Pada dasarnya TUK merupakan tempat kerja atau lembaga dengan kriteria setara dengan tempat kerja profesi penyuluh perikanan yang telah diverifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Kelautan dan Perikanan (LSPKP) dan instansi pembina penyuluh perikanan tingkat pusat. TUK memiliki fungsi sebagai tempat penyelenggaraan uji kompetensi penyuluh perikanan dan melakukan pemeliharaan serta evaluasi penerapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) penyuluh perikanan dalam uji kompetensi.
Pada
tanggal
21-23
September
2015
TUK
AP/Poltek
Sidoarjo
menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Profesi Penyuluh Perikanan yang diikuti oleh 69 (Enam Puluh Sembilan) orang peserta dimana 4 (Empat) orang diantaranya merupakan penyuluh perikanan jenjang supervisor yang berasal dari kabupaten Nunukan, propinsi Kalimantan Utara. Dr. Hery Riyadi Alauddin, S.Pi, M.Si ketua TUK AP/Poltek Sidoarjo mengatakan
kegiatan
sertifikasi
ini
dilaksanakan
dalam
rangka
menjalankan amanah undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah yang menyebutkan bahwa pengembangan SDM Masyarakat Kelautan dan Perikanan, standarisasi dan sertifikasi penyuluh perikanan menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dalam hal ini melalui Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Sertifikasi bertujuan untuk membangun keprofesian di bidang peyuluhan perikanan, peningkatan kualitas penyuluhan, mengangkat harkat dan martabat penyuluh perikanan, melindungi profesi penyuluh perikanan dari praktek yang tidak kompeten dan merusak citra penyuluh perikanan sekaligus melindungi masyarakat dari praktek penyuluhan yang tidak bertanggung jawab dan tak tidak kompeten. Sertifikasi
profesi
merupakan
upaya
legalitas
kompetensi
dan
profesionalisme profesi penyuluh perikanan sehingga diharapkan penyuluh perikanan memiliki kompetensi dalam menangani masalah dan sistem penyuluhan. Sehingga dapat dikatakan sertifikasi ini merupakan suatu wujud pengakuan tertulis tentang kompetensi penyuluh perikanan dalam melaksanakan profesinya. Proses sertifikasi profesi penyuluh perikanan merupakan rangkaian uji kompetensi berdasarkan SKKNI profesi penyuluh perikanan yan direncanakan dan disusun secara sistematis sehingga dapat menjamin
semua persyaratan secara objektif dengan bukti-bukti yang terdokumentasikan, dilaksanakan oleh lembaga independen yang memiliki kewenangan melakukan uji kompetensi profesi dan bekerja berdasarkan peraturan, prosedur dan manajemen mutu untuk melaksanakan uji kompetensi dan sertifikasi. Dasar hukum pelaksanaan uji kompetensi profesi penyuluh perikanan ini diantaranya adalah : 1. Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan; 2. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 3. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifiasi Nasional Indonesia: 4. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/KEPMEN-KP/2013 tentang Komite Standar Kompetensi Bidang Kelautan dan Perikanan; 5. Surat Keputusan Direktur LSP-KP Nomor 023/Kpts/LSP-KP/III/2010 yang mengacu pada Lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Nomor BNSP-LSP-039-ID tentang Pendirian Tempat Uji Kompetensi (TUK). Tujuan yang diharapkan adalah agar kegiatan uji kompetensi ini dapat terlaksana dengan baik sesuia aturan yang berlaku dimana output yang diharapkan adalah peningkatan kompetensi profesi penyuluh perikanan sebanyak 700 (Tujuh Ratus) orang. Sesuai dengan SKKNI Penyuluh Perikanan kualifikasi profesi penyuluh perikanan dibagi dalam 3 (tiga) kualifikasi yaitu : 1. Jenjang Profesi Fasilitator; 2. Jenjang Profesi Suvervisor; 3. Jenjang Profesi Advisor. Untuk level Fasilitator persyaratannya adalah memiliki jabatan penyuluh pelaksana pemula s/d penyelia, golongan IIa-IIId, pendidikan
SUPM/SMK
dan
memiliki
pengalaman
selama
2
tahun.
Materi uji kompetensi meliputi merumuskan keadaan wilayah perikanan, menyusun programa penyuluhan perikanan, menetapkan metode penyuluhan perikanan, menumbuhkan kelompok pelaku utama perikanan, serta memfasilitasi pelaksanaan usaha perikanan. Untuk level supervisor persyaratannya adalah memiliki jabatan penyuluh perikanan ahli pertama s/d ahli muda, golongan IIIa-IIId, pendidikan D4/S1 dan memiliki pengalaman selama 2 tahun. Materi uji kompetensi meliputi merumuskan keadaan wilayah perikanan, menyusun programa penyuluhan perikanan, menyusun materi penyuluhan perikanan, mengembangkan kemampuan kelas kelompok pelaku utama perikanan, memfasilitasi pelaksanaan usaha perikanan, mengevaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan, mengevaluasi dampak penyuluhan perikanan dan membuat karya tulis ilmiah bidang penyuluhan perikanan. Sedangkan level advisor persyaratannya adalah memiliki jabatan penyuluh perikanan ahli madya s/d ahli utama, golongan IIVa-IVe, pendidikan D4/S1 dan memiliki pengalaman selama 2 tahun. Materi uji kompetensi meliputi merumuskan keadaan wilayah perikanan, menyusun programa penyuluhan perikanan, menngembangkan metode dan materi penyuluhan perikanan, mengembangkan kewirausahaan kelompok pelaku utama, Menumbuhkan jejaring kerja antara sumber informasi dan teknologi dengan pengguna, memfasilitasi pelaksanaan usaha perikanan, mengevaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan, mengevaluasi
dampak
penyuluhan
perikanan
dan
melaksanakan
pengkajian bidang penyuluhan perikanan. Pelaksanaan sertifikasi profesi penyuluh perikanan berjalan dengan baik dan lancar, dengan didampingi oleh 19 (Sembilan Belas) orang asesor yang memiliki kualifikasi sesuai kebutuhan uji kompetensi profesi penyuluhan perikanan yang mengikuti standar SKKNI yang ditetapkan
sehingga hasil dari kegiatan sertifikasi profesi ini adalah bertambahnya penyuluh perikanan yang memiliki kompetensi sesuai dengan level kualifikasinya.
KONTRIBUTOR Faisal Noor Oktavia, S.Pi Penyuluh Perikanan Ahli Muda WKPP Kabupaten Nunukan Wilayah III