PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST. DESA BKALAN KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO YENI WIDAYANTI 1211010140 Subject : Pengaruh, Senam Nifas, Tinggi Fundus Uteri, Ibu Nifas DESCRIPTION Involusi uterus pada ibu post partum merupakan proses yang sangat pennting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri. Faktor yang mempengaruhi involusi adalah mobilisasi (senam nifas), paritas, umur, status gizi dan menyusui. Penurunan tinggi fundus uteri ini bisa terjadi dengan baik bila kontraksi dalam uterus baik dan kontinue. Kontraksi uterus dapat meningkat dengan adanya senam nifas. Tujuan untuk mengetahui penurunan tinggi fundus uteri pada ibu nifas di BPS Ny.Yenie Ika Sugiarti, S.ST. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, variabel dalam penelitian ini adalah penurunan tinggi fundus uteri sebelum dan sesudah dilakukan senam nifas, populasi semua ibu nifas, dengan jumlah sampel 15 responden ibu nifas. Sampel dalam penelitian ini adalah jenis teknik total sampling, instrumen yang digunakan adalah observasi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari ibu nifas mengalami penurunan TFU 3 jari dibawah pusat sebelum dilakukan senam nfas sebanyak 11 responden (73,3%). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar dari ibu nifas mengalami penurunan TFU pertengahan pusat dan simpisis sedah dilakukan senam nifas sebanyak 12 responden (80%). Bagi masyarakat supaya tahu pentingnya senam nifas karena senam nifas dapat menurunkan Tinggi Fundus Uteri dari mobilisasi dan senam nifas, dan tidak meremehkan dan juga dapat direalisasikan kepada keluarga setelah melahirkan untuk melakukan senam nifas. ABSTRACT Uterine involution in post partum mother is a process that is very important because mothers require special care, assistance and supervision for the recovery of pre-pregnancy health. One of the indicators in the process of involution is uterine fundal height. Factors that affecting involution is mobilization (puerpual gymnastics), parity, age, nutritional status and breastfeeding. A decline of uterine fundus can happen well if contractions in the uterus good and continuously. Uterine contractions can be increased with the presence of puerperal gymnastics. In order to determine the decline of uterine fundal height in postpartum mothers in BPS Ny.Yenie Ika Sugiarti, S.ST.
Type of research was descriptive, the variables in this study was the decline of uterine fundal height before and after puerperal gymnastics, the population was all postpartum mothers, with a sample of 15 respondents postpartum mothers. The sampling technique was total sampling technique, the instrument used was observation. Based on the result of the research showed that most of post partum mothers experienced the decline of uterine fundal height about three fingers below the belly button before puerperal gymnastics as many as 11 respondents (73,3%).Based on the result of the research showed that most of post partum mothers experienced the decline of uterine fundal height about mid of belly bellow and symphysis after puerperal gymnastic has been done by 12 respondent (80%). For the people that they know the importance of puerperal gymnastic because it can deeline the uterine fundal height by mobilization and puerperal gymnastic do not underestimate it and also can be applied by the family after the parturition to do puerperal gymnastics. Keywords: Effect,puerperalgymnastic, Uterine fundal height Contributor
: 1. Sri Wardini Puji L., SST.,M.Kes 2. Wiwit S., S.ST., SKM Date : 20 Maret 2015 Type Material : Laporan Penelitian Identifier :Right : Open Document Summary : LATAR BELAKANG Involusi uterus pada ibu post partum merupakan proses yang sangat penting karena ibu memerlukan perawatan yang khusus, bantuan dan pengawasan demi pulihnya kesehatan seperti sebelum hamil. Salah satu indikator dalam proses involusi adalah tinggi fundus uteri. Apabila fundus uteri berada di atas batas normal maka hal ini menandakan di dalam rahim terjadi sesuatu. Salahsatunya adalah perdarahan di dalam rahim, yang sangat berbahaya. Bila darah keluar sangat banyak maka ibu kehilangan banyak darah sehingga dapat terjadi shock hingga kematian. Di samping involusi terjadi juga perubahan penting yakni laktasi. Gangguan laktasi merupakan salah satu penyebab penurunan fundus uteri terganggu. Apabila proses involusi ini tidak berjalan dengan baik maka akan timbul suatu keadaan yang disebut sub involusi uteri yang akan menyebabkan terjadinya perdarahan yang mungkin terjadi dalam masa 40 hari, hal ini di sebabkan karena ibu tidak mau menyusui, takut untuk mobilisasi atau aktifitas yang kurang (Hanifa,2005). Menurut WHO pada tahun 2010 sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan. Sebanyak 997 kematian ibu akibat masalah persalinan atau kelahiran terjadi di negara-negara berkembang. Berdasarkan Survai Demogravi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (yang berkembang dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi
apalagi jika di bandingkan dengan negara-negara tetangga. ( Profil Kesehatan Indonesia 2013). Dan tahun 2012mencapai 97,43 per 100.000 kelahiran hidup. Capaian AKI Jawa Timur tahun 2012 keadaanya berbeda 5 point di bawah dari target MDGS tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kh.(Profil Kesehatan Jawa Timur 2012), dan Angka kematian kabupaten mojokerto tahun 2012, 116,89 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Jawa Timur 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara pada 5 ibu nifas, dari semua ibu nifas mengatakan tidak pernah melakukan senam nifas. Hal itu terjadi karena tidak tahu cara melakukan senam nifas. Ditambah lagi takut jahitanya sobek dan semua ibu nifas yang di BPS Yenie Ika Sugiarti SST. tidak pernah dilaksanakan senam nifas. Dalam penanganan masa nifas peran bidan sangat penting untuk meningkatkan motifasi ibu tentang senam nifas dengan mengadakan konseling dan di beri pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya setelah masa nifas. Untuk menurunkan angka morbiditas pada post partum selain mobilisasi dini salah satu cara untuk mempercepat involusi uterus dengan melakukan senam nifas yang bertujuan untuk memulihkan kembali kekuatan otot dasar panggul, membentuk sikap tubuh yang baik dan mencegah terjadinya komplikasi. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, variabel dalam penelitian ini adalah penurunan tinggi fundus uteri sebelum dan sesudah dilakukan senam nifas, populasi semua ibu nifas, dengan jumlah sampel 15 responden ibu nifas. Sampel dalam penelitian ini adalah jenis teknik total sampling, instrumen yang digunakan adalah observasi. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari ibu nifas mengalami penurunan TFU 3 jari bawah pusat sebelum dilakukan senam nifas sebanyak 11 responden (73,3%). Dan ibu nifas yang mengalami penurunan TFU pertengahan pusat simpisis sesudah dilakukan senam nifas sebanyak 12 responden (80%). Sedangkan penelitian yang dilakukan Nurniati Tianastia Rullynil dkk (2014). Diberikan perlakuan senam nifas pada kelompok intervensi dan tidak senam nifas pada kelompok kontrol, kemudian dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri hari ke-1, hari ke-3 dan hari ke-6. Data dianalisa menggunakan Uji General Linier Model (GLM). Rerata TFU hari ke-1 pada kelompok intervensi 12,37±0,72 dan 12,42±0,54 pada kelompok kontrol. Rerata TFU hari ke-3 pada kelompok intervensi 9,00±0,94 dan 9,87±0,75 pada kelompok kontrol. Sedangkan rerata TFU hari ke-6 pada kelompok intervensi 5,72±0,88 dan 7,37±0,68 pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan yang signifikan penurunan tinggi fundus uteri antara kedua kelompok pada hari ke-3 (p=0,00) dan hari ke 6 (p=0,00). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa senam nifas berpengaruh terhadap penurunan tinggi fundus uteri. Penurunan tinggi fundus uteri pada kelompok intervensi lebih turun dibanding kelompok kontrol.
Senam nifas adalah senam yang dilakukan pada saat ibu menjalani masa nifas atau masa setelah melahirkan. Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada kondisi normal seperti semula. Senam nifas dapat di mulai 6 jam setelah melahirkan dan dalam pelaksanaanya harus dilakukan secara bertahap, sistematis dan kontinyu.(Dr.Taufan Nugroho, MPH) Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan tinggi fundus uteriantara lain gizikarena status gizi yang baik akan mampu mengindari serangan kuman sehingga tidak terjadi infeksi dalam masa dan mempercepat proses sinvolusi uterus, kebersihan diri dimulai dari perawatan perineum, setelah buang air kecil perineum dibersihkan secara rutin. Menganti pembalut yang sudah kotor paling sedikit 4x dalam satu hari, istirahatdimana dengan istirahat yang cukup dapat mencegah kelelahan yang berlebihan. Hal ini dapat membantu untuk mempercepat proses involusi uteri. Jsssssika ibu kurang istirahat akan perdarahan yang disebabkan oleh banyaknya aktifitas yang berlebihandan latihan Senam Nifas yang dilaksanakan dengan benar dan pertama secara perlahan dahulu semakin lama semakin sering/ kuat. Senam nifas dengan gerakan yang teratur dapat memperlancar proses involusi uteri.(Ambarwati,2010) Involusi uteri merupakan pengecilan yang normal dari suatu organ setelah organ tersebut memenuhi fungsinya, misalnya pengecilan uterus setelah melahirkan. Involusi uteri adalah mengecilnya kembali rahim setelah persalinan kembali kebentuk asal. Menurut peneliti yang dilakukan penelitian di BPS Ny. Yenie Ika Sugiarti S.ST. pada penelitian yang sebelum dilakukan senam nifasi penurunan TFU agak lambat karena di pengaruhi dari mobilisasi. Dan penelitian yang sesudah dilakukan senam nifas penurunan Tinggi Fundus Uteri nya lebih cepat responden yang sesudah senam nifas. Hal ini karena dengan gerakan senam nifas sangat membantu mempercepat penurunan Tinggi Fundus Uteri. KESIMPULAN Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari ibu nifas mengalami penurunan TFU 3 jari bawah pusat sebelum dilakukan senam nifas dan sebagian besar dari ibu nifas mengalami penurunan TFU pertengahan pusat sispisis setelah dilakukan senam nifas. REKOMENDASI 1. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagian tenaga kesehatan hendaknya memberikan pelayanan tentang senam nifas agar dapat membantu ibu untuk mempercepat penurunan tinggi fundus uteri pasca persalinan. 2. Bagi Masyarakat Bagi masyarakat supaya tahu pentingnya senam nifas dan tidak meremehkan dan dapat di realisasikan kepada keluarga setelah melahirkan untuk melakukan senam nifas. 3. Bagi peneliti selanjutnya Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor yang mempengaruhi ibu melakukan senam nifas.
ALAMAT KORESPONDENSI: Email :
[email protected] No. Hp : 085607393156 Alamat :Dsn.Tlasih Ds.Tawar Kec. Gondang Kab. Mojokerto