Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 14
HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN
Dede Mahdiyah Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Ibu yang melakukan mobilisasi dini pada 2 jam postpartum yang dimulai dari tirah baring hingga duduk dan berdiri sendiri terjadi penurunan tinggi fundus uteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum. Metode
penelitian
adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan sasaran penelitiannya adalah 2 jam ibu postpartum berjumlah 48 orang. Analisis data ini menggunakan uji Chi-Square dengan nilai α 0,05. Dari 48 orang responden didapatkan yang melakukan mobilisasi dini dengan terjadinya penurunan tinggi fundus uteri sebanyak 34 responden (70.80%) dan yang tidak melakukan mobilisasi dini dan tidak terjadi penurunan tinggi fundus uteri adalah 14 responden (29.2%).
Kata kunci : Mobilisasi dini , Penurunan tinggi fundus uteri, Ibu postpartum.
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 15
yang sedang dihadapi wanita saat ini
PENDAHULUAN Salah
satu
Tujuan
Pembangunan
Millenium
yaitu tingginya Angka Kematian Ibu (Manuaba, 2005).
Development Goals (MDGs) 2015
Dilakukannya mobilisasi dini
adalah perbaikan kesehatan maternal.
pada ibu nifas bertujuan agar ibu
Angka kematian dijadikan ukuran
merasa lebih sehat dan kuat dengan
keberhasilan
pencapaian
early ambulation, yaitu melakukan
target MDGs, dengan penurunan 75 %
pergerakan yaitu, otot – otot perut dan
rasio kematian maternal (Adriaansz.
panggul akan kembali normal dan otot
2008).Dalam periode sekarang ini
perut ibu menjadi kuat kembali, dan
asuhan masa nifas sangat diperlukan
dapat mengurangi rasa sakit pada ibu,
karena merupakan masa kritis baik ibu
sehingga
maupun
60%
kencing lebih baik. Bergerak juga akan
kematian ibu akibat kehamilan terjadi
merangsang gerak peristaltic usus
setelah persalinan dan 50% kematian
kembali normal,aktivitas ini membantu
masa nifas terjadi dalam 24 jam
mempercepat organ – organ tubuh
pertama (Prawirohardjo, 2008).Untuk
bekerja seperti semula (Fefendi, 2008).
bayi.
terhadap
Diperkirakan
mendukung keberlangsungan asuhan
faal
usus dan kandung
Melakukan
mobilisasi
dini
nifas bagi ibu, sudah selayaknya
memungkinkan
ibu
memulihkan
kesejahteraan
kondisinya
ibu
bisa
salah
satu
memperhatikan
wanita
diperhatikan,
caranya
dengan
beberapa
masalah
merawat
dan
anaknya.
Selain
segera itu
perubahan yang terjadi pada ibu pasca
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 16
persalinan akan cepat pulih misalnya
dini 3 orang (30%), pada ibu yang
kontraksi
uterus)
melakukan mobilisasi dini dengan
dengan penuruan tinggi fundus uteri
alasan sectio casserea (SC) sekitar 2
(TFU), mencegah terjadinya trombosis
orang (20%) disebabkan karena takut
dan tromboemboli, dengan mobilisasi
dan ibu postpartum normal maupun
sirkulasi darah normal/lancar sehingga
dengan SC yang tidak melaksanakan
resiko
dan
mobilisasi dini sekitar 5 orang (50%).
dihindarkan
Berdasarkan latar belakang tersebut
uterus
(involusi
terjadinya
tromboemboli
trombosis
dapat
(Fefendi, 2008).
dapat dirumuskan masalah penelitian
Berdasarkan hasil survei di
adalah
“Apakah
ada
hubungan
BLUD RS Dr. H. Moch Ansari Saleh
mobilisasi dini dengan penurunan
tanggal 21 Februari 2012 tercatat pada
tinggi fundus uteri?”
tahun 2009 ibu nifas berjumlah 181
Tujuan Penelitian
orang, pada tahun 2010 tercatat 150
Menganalisis hubungan antara
orang dan tahun 2011 ada 148 orang.
mobilisasi dini dengan penurunan
Hasil survei berikutnya pada tanggal
tinggi fundus uteri pada ibu post
09 Maret 2012, yaitu tepatnya pada
partum di BLUD RS dr. H. Moch.
bulan Januari–Maret 2012 tercatat ibu
Ansari Saleh Banjarmasin.
nifas
terdapat
48
orang.
Hasil
wawancara dari 10 ibu postpartum
BAHAN DAN METODE
secara acak pada ibu postpartum
Metode yang digunakan pada
normal yang melaksanakan mobilisasi
penelitian ini adalah metode penelitian
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 17
survey
yang
bersifat
analitik.
HASIL
Pendekatan atau jenis penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian
adalah cross sectional yaitu suatu
yang
penelitian untuk mempelajari dinamika
mengumpulkan data dan melakukan
korelasi antara faktor-faktor resiko
observasi pada ibu postpartum di
dengan efek, dengan cara pendekatan,
ruang
observasi
Moch.Ansari Saleh Banjarmasin dari
atau
pengumpulan
data
dilakukan
nifas
sekaligus pada suatu saat (point time
48
apporoach)
penelitian
Karena
(Notoatmodjo, disini
peneliti
2005).
orang
BLUD
ibu
dengan
RS
Dr.
H.
postpartum.Hasil
menunjukkan
bahwa
ingin
Hubungan Mobilisasi Dini dengan
mengetahui hubungan mobilisasi dini
Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada
dengan penurunan tinggi fundus uteri
Ibu Postpartum di BLUD RS Dr. H.
pada ibu postpartum di BLUD RS
Moch.
Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin.
tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di
Ansari
Saleh
Banjarmasin
bawah ini: 1). Mobilisasi Dini Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mobilisasi Dini Responden di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Tahun 2012 Mobilisasi Dini
Tidak melakukan mobilisasi Melakukan mobilisasi Jumlah
Responden Jumlah
Persen (%)
14
29.2
34
70.8
48
100
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 18
Dari sebagian
Tabel
besar
1.1
diketahui
responden
adalah
melakukan mobilisasi dini
yaitu
yang paling sedikit
adalah tidak
melakukan mobilisasi dini
yaitu
sebanyak 14 responden (29.2%).
sebanyak 34 responden (70.8%) dan 2). Penurunan Tinggi Fundus Uteri Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penurunan Tinggi Fundus Uteri di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Tahun 2012. Penurunan Tinggi Fundus Uteri Responden
Responden Jumlah
Persen (%)
Tidak terjadi penurunan TFU
14
29.2
Terjadi penurunan TFU
34
70.8
48
100
Jumlah
Dari
1.2
diketahui
penurunan tinggi fundus uteri pada ibu
adalah
terjadinya
postpartum di BLUD RS dr. H. Moch
penurunan tinggi fundus uteri pada
Ansari Saleh Tahun 2012. Pengujian
responden
34
Statistik menggunakan analisis bivariat
dan yang paling
bertujuan untuk mengetahui hubungan
sebagian
Tabel
besar
yaitu
responden (70.8%) sedikit
adalah
penurunan
yaitu
sebanyak
tidak
terjadinya
sebanyak
14
responden (29.2%). Pengujian
antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi square
secara
statistik
antara variabel mobilisasi dini dengan
(χ²).
Adanya
hubungan
ditunjukkan dengan nilai p < 0,05.
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 19
Tabel 1.3 Hubungan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum di BLUD RS dr H. Moch Ansari Saleh Tahun 2012.
Mobilisasi Dini
Tidak melakukan mobilasi dini Melakukan mobilisasi dini Jumlah
Penurunan Tinggi Fundus Uteri Tidak Terjadi terjadi Penurunan Penurunan F (%) f (%)
F
(%)
14
100
0
0
14
29.2
0
0
34
100
34
70.8
14
29.2
34
70.8
48
100
Berdasarkan Tabel 1.3 diketahui
Jumlah
hubungan
yang
mobilisasi
mobilisasi
dini
penurunan
dengan
tinggi
terjadinya
fundus
uteri
0.000
berarti dapat disimpulkan bahwa ada
bahwa responden yang melakukan dini
P (Value)
signifikan dengan
antara
terjadinya
penurunann fundus uteri di BLUD RS
sebanyak 34 responden (70.8%) dan
dr. H. Moch Ansari Saleh
yang tidak melakukan mobilisasi dini
2012.
Tahun
dan tidak terjadi penurunan tinggi fundus uteri adalah 14 responden
PEMBAHASAN
(29.2%). Hasil analisis menunjukan
Berdasarkan hasil penelitian di
nilai P (value) 0.000 lebih kecil dari
BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh
nilai alfa yaitu 0.05 (0.000 < 0.05)
Banjarmasin menunjukan bahwa dari
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 20
48 responden , terdapat responden
sebanyak 14 responden (29.2%). Dari
yang berusia antara 20 – 35 tahun
data tersebut dapat dilihat bahwa
yaitu sebanyak 32 responden (66,7%)
responden yang melakukan mobilisasi
sedangkan responden yang berusia ≤
lebih banyak jumlahnya dari pada
20 dan ≥ 35 tahun yaitu sebanyak 16
responden
tahun (33,3%). Dari data tersebut
mobilisasi. Hal ini menunjukan banyak
dapat dilihat bahwa responden yang
responden
berusia antara 20 – 35 tahun lebih
mobilisasi setelah melahirkan baik
banyak
dibandingkan
dengan persalinan SC 6 jam maupun
dengan responden yang berusia ≥ 20
persalinan normal 2 jam. Sedangkan
dan ≤ 35 tahun. Hal ini menunjukan
pada penelitian ini peneliti melakukan
usia antara 20 – 35 tahun merupakan
observasi
mayoritas pilihan
responden karena
lembar observasi dan mengukur turun
umur tersebut tidak berisiko untuk
atau tidaknya tinggi fundus uteri
hamil.
dengan membandingkan teori yang
jumlahnya
yang
yang
tidak
telah
dengan
melakukan
melakukan
menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian di
telah ada. Berdasarkan hasil penelitian
BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh
di BLUD RS dr. H. Moch Ansari
Banjarmasin sebagian besar responden
Saleh Banjarmasin diketahui sebagian
adalah
dini
besar adalah terjadinya penurunan
yaitu sebanyak 34 responden (70.8%)
tinggi fundus uteri pada responden
dan yang paling sedikit adalah tidak
yaitu sebanyak 34 responden (70.8%)
melakukan mobilisasi dini
dan yang paling sedikit adalah tidak
melakukan
mobilisasi
yaitu
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 21
terjadinya penurunan yaitu sebanyak
keseluruhan
14 responden (29.2%).
melakukan mobilisasi dini dengan di
Menurut mobilisasi
(Manuaba,
dini/aktivitas
2008) segera,
responden
yang
mulai dari tirah baring hingga duduk dan
berdiri
sendiri
dilakukan segera setelah beristirahat
penurunan
beberapa jam setelah beranjak dari
sedangkan
tempat
mobilisasi dini sama sekali tidak
tidur
ibu
postpartum,
tinggi
mengalami
yang
fundus tidak
uteri
melakukan
sedangkan involusi atau pengerutan
mengalami
uterus merupakan suatu proses dimana
bahwa responden yang melakukan
uterus
–
berangsur
mobilisasi
mengecil sehingga pada akhir kala
penurunan
nifas besarnya seperti semula dengan
sebanyak
berat 30 gram (Ambarwati dan Retna,
sedangkan responden tidak melakukan
2009).
mobilisasi
(Mochtar,
2000)
dini
Diketahui
akan
Menurut
angsur
penurunan.
dengan
tinggi 34
terjadinya
fundus
responden
dini
uteri
(70.8%),
dengan
terjadinya
mobilisasi dini dapat mempercepat
penurunan tinggi fundus uteri adalah
proses involusi uterus, meningkatkan
tidak ada dan tidak terjadi penurunan
peredarah
fundus
darah
sekitar
alat
tinggi
kelaminserta mempercepat normalisasi
responden
alat kelamin dalam kedaan normal.
dikarenakan
Berdasarkan hasil penelitian di
uteri
(29.2%).
adalah
14
Hal
ini
mobilisasi
dini
merupakan faktor yang diperlukan
BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh
dalam
Banjarmasin
pascapersalinan dan dapat mencegah
diketahui
dari
mempercepat
pemulihan
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 22
komplikasi pascapersalinan. Banyak
mengalami suatu komplikasi yang
keuntunganbisa
tidak diinginkan.
diraih
dalam
mobilisasi dini yang dimulai dari
Dari Hasil penelitian diketahui
latihan ditempat tidur dan berjalan
nilai P (value) adalah 0.000 lebih kecil
pada
pasca
dari nilai alfa yaitu 0.05 berarti dapat
bedah.Mobilisasi sangat penting dalam
disimpulkan bahwa ada hubungan
percepatan hari rawat dan mengurangi
yang signifikan antara mobilisasi dini
resiko-resiko karena tirah baring lama
dengan terjadinya penurunann tinggi
seperti
fundus uteri di BLUD RS dr. H. Moch
periode
dini
terjadinya
dekubitus,
kekakuan/penegangan
otot-otot
di
Ansari Saleh Tahun 2012. Dari hasil
seluruh tubuh dan sirkulasi darah dan
penelitian ini mendukung hipotesis
pernapasan terganggu, juga adanya
yang
gangguan
sebelumnya,
peristaltik
maupun
dikemukakan yaitu
pada Ada
bab
hubungan
berkemih.Sering kali dengan keluhan
antara ibu nifas yang melakukan
nyeri di daerah operasi ibu postpartum
mobilisasi dini dengan penurunan
tidak
mobilisasi
tinggi fundus uteri di BLUD RS Dr. H.
ataupun dengan alasan takut jahitan
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Pada
lepas ibu postpartum tidak berani
hasil penelitian diketahui nilai P
merubah posisi. Disinilah peran bidan/
(value) adalah 0.000 lebih kecil dari
perawat
sebagai
dan
nilai alfa yaitu 0.05 berarti dapat
motivator
kepada
postpartum
didismpulkan bahwa ada hubungan
sehingga
ibu
mau
melakukan
edukator ibu
postpartum
tidak
yang signifikan antara mobilisasi dini
Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 23
dengan terjadinya penurunann tinggi
Masyarakat.
fundus uteri di BLUD RS dr. H. Moch
Buku Kedokteran EGC.
Ansari Saleh Tahun 2012.
2008.Kesehatan Jakarta:
JNPK-
Untuk
Mahasiswa
Mochtar.
2000.
Fisiologi,
Sinopsis Obstetri
Obstetri Patologi.
Jakarta : EGC
KR/POGI Ambarwati dan Retna E. 2009.Asuhan Kebidanan 3.Yogjakarta:
Nifas
Edisi
Mitra
Cendikia
Notoadmojdo, Penelitian
2008.
Keperawatan
Dasar-Dasar Kesehatan
S.
2005.Metodologi
Kesehatan.
Jakarta:
Rineka Cipta. Prawirohardjo,
Offset Fefendi.
–
Kebidanan. Jakarta: EGC.
DAFTAR PUSTAKA
Reproduksi.
Penerbit
Manuaba. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri
Adriaansz.
Jakarta:
S.
2008.
Ilmu
Kebidanan Edisi 4.Jakarta :Bina Pustaka.