PENJADWALAN PROYEK & MANAJEMEN RESIKO
PENJADWALAN PROYEK 1.
Pengertian Penjadwalan Proyek Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan.
Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek.
Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas.
2. Manfaat Penjadwalan Proyek – Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek. – Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan. – Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan. – Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal kritis pada proyek
3. Metode Penjadwalan Proyek a. Bar Chart b. PERT (Program Evaluation and Review Tecnique) c. CPM (Critical Path Metode) d. PDM (Metode Preseden Diagram)
4. Faktor-faktor Penjadwalan Proyek – kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya proyek itu proyek diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. – keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek selanjutnya. – alasan social politis lainnya, apabila proyek tersebut milik pemerintah. – kondisi alam dan lokasi proyek. – keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya.
Lanjt... – ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan material pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya proyek tersebut. – kapasitas atau daya tampung area kerja proyek terhadap sumber daya yang dipergunakan selama operasional pelaksanaan berlangsung. – produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenaga kerja proyek, selama operasional berlangsung dengan referensi dan perhitungan yang memenuhi aturan teknis. – cuaca, musim dan gejala alam lainnya. – referensi hari kerja efektif.
MANAJEMEN RESIKO 1. Pengertian Manajemen Resiko manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumber daya.
2. Macam-Macam Manajemen Resiko 1) Resiko Berdasarkan Sifatnya a. Risiko Spekulatif b. Risiko Murni
2) Resiko berdasarkan dapat tidaknya dialihkan a. Risiko yang dapat dialihkan b. b Risiko yang tidak dapat dialihkan
Lanjt.... 3) Resiko Berdasarkan asal timbulnya a. Resiko Internal b. Risiko Eksternal
3. Tahap – Tahap Manajemen Resiko – Mengidentifikasi terlebih dahulu risiko-risiko yang mungkin akan dialami oleh perusahaan – Mengendalikan risiko, secara fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) dan ataupun secara finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer) – Menghilangkan risiko berarti menghapuskan semua kemungkinan terjadinya kerugian,
Lanjut....... – Meminimalisasi risiko dilakukan dengan upayaupaya untuk meminimumkan kerugian, – Menahan sendiri risiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian dari risiko, – Pengalihan/transfer risiko dapat dilakukan dengan memindahkan kerugian atau risiko yang mungkin terjadi kepada pihak lain
4. Identifikasi Resiko Metode yang digunakan dalam mengidentifikasi resiko yaitu : a. Questioner analisis resiko (risk analysis questionnaire) b. Metode laporan Keuangan (financial statement method) c. Metode peta aliran (flow-chart) d. Inspeksi langsung pada objek e. Interaksi yang terencana dengan bagian-bagian perusahaan f. Catatan statistik dari kerugian masa lalu g. Analisis lingkungan