PENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETTE SENTENCE PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD N 01 BATANG ANAI 1
Yurnia Herlanda1, Gusnetti1, , Hidayati Azkiya1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstract
This research of background by lowering of ability of student in conversing student because process moment learn heedless student of teacher in explaining question and answer interaction and study among/between student teacher during process learn to teach less effective. Target of researcher for the mendeskripsikan of improvement converse student. According To Henry Thunder of Tarigan, Praise Santosa and of Istarani model Complette Sentence can overcome the problem of researcher use. Research type is Research of Action Class, at research obtained by assessment of result converse during study process. Result of research found on sheet result of cycle of I with amount of mean 59,26 hence at cycle of I not yet succeeded. At cycle of II with amount of mean 87,12 cycle distance of I and cycle of II that is 28,84 meaning Indicator goals of this research succeed to be reached to pass/through model of Complette Sentence. pursuant to result of research concluded that passing model of Complette Sentence can improve ability learn to converse student. Shall model Complette Sentence become study of used as by alternative is reference in study method. Keyword: ability, sentence complette, Indonesian dalamnya.
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal
berbicara
Faktor
pemahaman
memegang
karena
untuk mengembangkan potensi yang ada
berbicara
pada dirinya. Pendidikan akan mencapai
Klasifikasi
hasil yang optimal jika semua komponen
berdasarkan tujuannya, situasinya, cara
pembelajaran
penyampaiannya,
mendukung.
pemahaman
penting
pokok yang dimiliki oleh setiap manusia
saling
tanpa
peranan
dalam
akan berbicara
tersendat-sendat. dapat
dan
Pendidikan formal awal yang dilalui oleh
pendengarnya.
semua siswa adalah pendidikan di Sekolah
harus
Dasar (SD) adalah bahasa Indonesia.
berbahasa lainnya.
dengan
dilakukan
jumlah
Pembelajaran
terkait
kegiatan
berbicara
keterampilan
Menurut Santosa, dkk (2012: 6.40),
“berbicara
menyampaikan
adalah
pesan
keterampilan
melalui
bahasa
Selain
itu,
Tarigan
(1981:15)
lisan”. Sifat kegiatanya sangat kompleks,
mengatakan berbicara adalah “kemampuan
sebab banyak faktor yang terkait di
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau
kata-kata untuk mengekspresikan, serta menyampaikan
dan
peneliti tertarik untuk membahas lebih
perasaan”. Sebagai perluasan dari batasan
lanjut melalui penelitian yang berjudul
ini dapat kita katakan bahwa berbicara
“Peningkatan
merupakan suatu sistem tanda-tanda yang
Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran Bahasa
dapat
Indonesia
didengar
pikiran,
gagasan
Berdasarkan kenyataan tersebut,
(audible)
dan
yang
kelihatan (visible) yang memanfaatkan
Kemampuan
dengan
Model
Berbicara
Complette
Sentence di SD Negeri 01 Batang Anai”.
sejumlah otot dan jaringan otot tubuh
Berdasarkan rumusan masalah,
manusia demi maksud dan tujuan gagasan-
secara umum tujuan penelitian tindakan
gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan.
kelas
ini
adalah:
“Mendeskripsikan
Berdasarkan hasil observasi dan
Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa
wawancara, ditemukan masalah: (1) siswa
Kelas IV Pada Pembelajaran Bahasa
takut dalam mengemukakan pendapatnya;
Indonesia
(2) keberanian siswa dalam bertanya masih
Sentence di SD Negeri 01 Batang Anai
kurang; (3) interaksi tanya jawab antara
Kabupaten Padang Pariaman”.
guru dan siswa selama proses belajar
METODOLOGI PENELITIAN
mengajar cenderung kurang efektif; (4)
dengan
Model
Complette
Jenis penelitian yang digunakan
siswa kurang mampu menggunakan dan
adalah
memilih kata-kata dalam menuangkan
(classroom action research). Menurut
buah pikirannya, sehingga sering ragu
Arikunto (2012:3) penelitian tindakan
dalam berbicara; (5) model pembelajaran
kelas (PTK) dibentuk dari tiga kata, yang
yang diterapkan guru monoton sehingga
memiliki pengertian sebagai berikut: (1)
siswa menjadi bosan. Hal inilah yang
penelitian, pada suatu kegiatan mencermati
menyebabkan
suatu objek dengan menggunakan cara dan
hasil
belajar
Bahasa
Indonesia menjadi rendah.
aturan
penelitian
metodologi
tindakan
tertentu
kelas
untuk
Diperoleh gambaran bahwa proses
memperoleh data atau informasi yang
pembelajaran Bahasa Indonesia masih
bermanfaat dalam meningkatkan mutu
mengalami kendala-kendala di antaranya
suatu hal yang menarik minat dan penting
partisipasi siswa masih rendah. Kondisi
bagi peneliti. (2) Tindakan, menunjuk pada
tersebut perlu dicari solusinya agar proses
suatu
belajar mengajar dapat berjalan dengan
dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam
baik dan siswa memiliki keberhasilan
bentuk rangkaian siklus. (3) Kelas, adalah
dalam berbicara setelah satu metode yang
sekelompok siswa yang salam waktu yang
dapat digunakan.
gerak
kegiatan
yang
sengaja
sama, menerima pelajaran yang sama dari
model Complette Sentence di kelas IV SD
guru yang sama pula.
Negeri 01 Batang Anai Kabupaten Padang
Penelitian yang peneliti lakukan
Pariaman. Sumber data penelitian adalah
di SDN 01 Batang Anai Kabupaten Padang
proses kegiatan belajar Bahasa Indonesia
Pariaman dengan pertimbangan sebagai
yang meliputi perencanaan pembelajaran,
berikut:
pelaksanaan
a. Sekolah bersedia menerima inovasi
pembelajaran, data diperoleh dari siswa
pendidikan
terutama
dalam
proses
pembelajaran.
pembelajaran,
evaluasi
kelas IV di SD Negeri 01 Batang Anai Kabupaten
Padang
Pariaman
untuk
b. Guru cenderung menggunakan metode
mendapatkan data tentang kemampuan
ceramah dalam proses belajar mengajar.
berbicara siswa dalam proses pembelajaran
c. Berdasarkan pengamatan di SD ini pada
Bahasa Indonesia.
mata pelajaran Bahasa Indonesia belum
Indikator
keberhasilan
pernah menggunakan model Complette
proses
Sentence.
menggunakan kriteria ketuntasan Minimun
d. Lingkungan
dan
kondisi
sekolah
mendukung.
pembelajaran
diukur
dalam dengan
(KKM). KKM pada mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ditetapkan sekolah tempat
Subjek penelitian ini adalah siswa
penelitian adalah 75. Indikator kemampuan
kelas IV SDN Batang Anai Kabupaten
berbicara siswa secara klasikal meningkat
Padang Pariaman berjumlah 33 orang
pada kriteria banyak sekali sampai 75%
siswa terdiri 17 orang laki-laki dan 16
dan hasil belajar siswa secara klasikal
orang
ini
meningkat dengan menggunakan model
direncanakan pada semester II pada tahun
Complette Sentence pada kriteria baik
ajaran 2013/2014 di SDN 01 Batang Anai
sekali sampai 80% meningkat.
perempuan.
Penelitian
Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam rangka mendapatkan data
Secara garis besar terdapat empat tahapan
yang
penelitian
lazim
tindakan
perencanaan,
(2)
dilalui
kelas,
dalam
yaitu:
pelaksanaan,
(1)
yang akurat dalam penyusunannya peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
(3)
pengamatan, dan (4) refleksi. Data
penelitian
berupa
hasil
pengamatan, tanya jawab, catatan lapangan dan
hasil
tes.
Dari
setiap
tindakan
perbaikan pembelajaran berbicara melalui
1.
Observasi
Digunakan
untuk
mengamati
1.
Deskripsi Siklus I
kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam proses
belajar
mengajar.
Dalam pelaksanaan menyampaikan
Dengan
pesan dinilai sudah ada peningkatan dari
menggunakan Model Complette Sentence
yang sebelumnya. Ketika siswa atau siswi
dapat meningkatkan kemampuan berbicara
dipanggil sudah ada yang berani tampil ke
siswa.
depan untuk ikut menyampaikan pesan.
2.
Tahap pelaksanaan dari menyampaikan
Tes Hasil Belajar
lisan
Tes yang diberikan adalah tes
pesan itu sendiri dinilai cukup baik karena
dengan
siswa
menggunakan
model
dalam
keberanian.
Ketepatan,
Complette Sentence. Tes hasil belajar
kelancaran dan lafal atau intonasi sudah
digunakan untuk mendapatkan data hasil
meningkat sedikit dari pertemuan yang
belajar pada setiap siklus.
pertama. Siswa dalam berbicara di depan
3.
kelas sudah menunjukkan kemajuan karena
Dokumentasi Dokumentasi berfungsi sebagai
siswa sudah berani untuk berbicara lebih
alat bukti bahwa peneliti telah melakukan
keras sehingga dapat didengar oleh teman-
penelitian
teman yang lain.
disekolah
yang
telah
direncanakan. Hasil
(1) Hasil Observasi Proses Kegiatan Guru analisis
data
dalam
Secara
umum
keberhasilan
meningkatkan kemampuan berbicara siswa
tindakan yang dilakukan guru dalam proses
pada
Indonesia
pelaksanaan pembelajaran telah mencapai
dikatakan berhasil apabila setelah diadakan
73,61. Di dalam pelaksanaan pembelajaran
tes
Siswa
guru telah melaksanakan sesuai dengan
mendapat nilai rata-rata melebihi Kriteria
langkah-langkah model Complette Senten-
Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah
ce. Beberapa poin dalam pelaksanaan
ditetapkan sekolah yaitu 75. Jika hal ini
langkah-langkah
tercapai maka model Complette Sentense
yang lupa dilakukan oleh guru yaitu guru
dapat meningkatkan kemampuan berbicara
lupa memberikan penjelasan ulang tentang
siswa kelas IV SD Negeri 01 Batang Anai
menyampaikan
Kabupaten Padang Pariaman.
mengajak
pembelajaran
pada
akhir
Bahasa
pembelajaran.
menyampaikan
pesan.
siswa
Guru
untuk
pesan
langsung melakukan
menyampaian pesan tanpa menjelaskannya kembali apa itu menyampaian pesan. Berikut adalah tabel yang menunjukkan HASIL PENELITIAN DAN
hasil observasi proses kegiatan guru dalam
PEMBAHASAN
siklus I.
Tabel 1. Persentasi Observasi Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan Pesentase
lafal atau intonasi dengan tepat dan baik. Dan dilihat dari hasil diskusi kelompok siswa
dan
bagaimana
menyimpulkan
1
72,22%
2
75%
diperankan
Rata-rata
73,61%
mengalami
siswa
dapat
wawancara oleh
yang
temannya
peningkatan
yang
sudah sangat
memuaskan. Berdasarkan uraian di atas (2) Hasil Observasi Proses Kegiatan Siswa Tabel 2. Persentase Observasi Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan Persentase 1
II sudah meningkat dibandingkan dari siklus sebelumnya. (1) Hasil Observasi Proses Kegiatan Guru Secara
59,28%
2
diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus
umum
keberhasilan
tindakan yang dilakukan guru dalam proses
Rata-rata
59,28%
pelaksanaan pembelajaran telah mencapai 79,85. Keberhasilan tindakan guru dpat
(3) Hasil Belajar Siswa Setelah dilakukan tes di akhir siklus I, guru menghitung nilai siswa seperti pada lampiran. Berikut ini adalah hasil belajar
dilihat dari: (1) guru sudah lebih leluasa menyampaikan dan menggunakan langkahlangkah model Complette Sentence dalam pembelajaran,
siswa pada siklus I. Tabel 3. Rata-rata dan Persentase hasil Belajar Siswa pada siklus I Jumlah siswa yang 33 orang mengikuti tes
(2)
penggunaan
waktu
dalam pembelajaran pun sudah cukup maksimal.Berikut menunjukkan
adalah
hasil
tabel
observasi
yag proses
kegiatan guru dalam siklus II.
Rata-rata nilai hasil
47
Tabel 4.
Persentasi Observasi Aktivitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan Pesentase
belajar siswa 2. Deskripsi Siklus II Pada saat pelaksanaan bermain peran guru sudah dapat melaksanakannya dengan baik. Dalam menutup kegiatan
1
79,16%
2
80,55%
Rata-rata
79,85%
wawancara sudah mulai meningkat karena sudah banyak siswa yang berani untuk tampil
kedepan
terdiri
dari
aspek
keberanian, ketepatan, kelancaran, dan
(2) Hasil Observasi Proses Kegiatan Siswa
Secara
umum
keberhasilan
Jumlah siswa yang
tindakan yang dilakukan guru dalam proses
mengikuti tes
pelaksanaan pembelajaran telah mencapai
Rata-rata nilai hasil
87,12. Keberhasilan siswa dapat dilihat
belajar siswa
33 orang
72
dari: (1) Keaktifan siswa sudah terlihat dengan baik, (2) siswa yang ditunjuk
Pembahasan
bersedia dengan senang hati untuk tampil
1. Pembahasan Siklus I
ke depan kelas untuk melakukan kegiatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang
menyampaikan pesan, (3) nilai yang
diperoleh pada siklus I maka direncanakan
didapat siswa sudah mendapatkan hasil
untuk melakukan siklus II dengan tujuan
yang
pada
agar siswa lebih berani dalam keterampilan
keterampilan berbicara pada keberanian,
berbicara khususnya pada keberanian,
ketepatan,
atau
ketepatan, kelancaran, dan lafal atau
intonasi siswa. Berikut adalah tabel yang
intonasi siswa lebih dapat melakukan peran
menunjukkan
menyampaikan pesan melalui telepon lebih
memuaskan
kelancaran
hasil
khususnya
dan
lafal
observasi
proses
kegiataan guru dalam siklus II.
baik dari sebelumnya. Model Complette
Tabel 5.
Sentence
Persentase Observasi Aktivitas Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Pertemuan Persentase 3
87,12
4 Rata-rata
87,12
mengembangkan
Setelah dilakukan tes di akhir siklus II, guru menghitung nilai siswa seperti
aspek
efektif
dapat dan
aktif dan menyenangkan. Oleh sebab itu, peneliti melanjutkan kepada siklus II agar tujuan yang diharapkan dari penggunaan Complette
Sentence
dalam
pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. 2. Pembahasan Siklus II
pada lampiran. Berikut ini adalah hasil belajar siswa pada siklus II.
agar
psikomotor siswa sehingga dapat belajar
model (3) Hasil Belajar Siswa
bertujuan
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model
Complette
pembelajaran
Sentence
Bahasa
Indonesia
dalam dapat
membuat siswa tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini Tabel 6.
Rata-rata dan Persentase hasil Belajar Siswa pada siklus II
berarti model Complette Sentence dapat digunakan
oleh
guru
dalam
proses
pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
dapat mencapai tujuan yang diinginkan
model
serta
suasana
rangkaian proses belajar mengajar yang
pembelajaran yang menyenangkan bagi
diawali dengan penyampaian materi ajar
siswa. Berdasarkan hasil yang diperoleh
oleh guru, atau dengan menganalisasi
dari siklus II, sudah terlaksana dengan baik
terhadap modul yang telah dipersiapkan,
dan
dalam
siswa juga memprediksi, (2) pembelajaran
menggunakan model Complette Sentence
Bahasa Indonesia dengan menggunakan
dalam
model
dapat
menciptakan
guru
telah
proses
berhasil
pembelajaran
Bahasa
Complette
Sentence
Complette
adalah
Sentence
dapat
Indonesia dalam keterampilan berbicara
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
pada keberanian, ketepatan, kelancaran,
keterampilan berbicara khususnya pada
dan lafal atau intonasi di kelas IV SD 01
keberanian, ketepatan, kelancaran dan lafal
Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
atau intonasi siswa kelas IV SD Negeri 01
Dapat dilihat pada tabel nilai siklus I dan
Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.
II.
Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
Tabel 7. Persentasi Hasil Belajar Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV Melalui model Complette Sentence di SDN 01 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. RataSiklus Jumlah Keterangan rata
pada yang diperoleh siklus I yaitu 59,26
I
1566
47
II
2376
72
Kurang
dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi
87,12
maka
dari
itu
jarak
peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 28,26.
Hal
pelaksanaan dilakukan
ini
merupakan
penelitian di
SD
01
bukti
yang
telah
Batang
Anai
Kabupaten Padang Pariaman.
baik
Berdasarkan kesimpulan yang telah
Baik
dicantumkan
diatas,
maka
peneliti
KESIMPULAN DAN SARAN
mengajukan
beberapa
Kesimpulan
dipertimbangkan: (1) bagi kepala sekolah,
saran
untuk
Berdasarkan data, hasil penelitian,
hendaknya dapat memotivasi dan membina
dan pembahasan tentang upaya yang
guru untuk menggunakan model Complette
dilakukan belajar
untuk Bahasa
keterampilan
meningkatkan
hasil
Sentence
dalam
Indonesia
dalam
Indonesia
(2)
berbicara
siswa
dengan
pembelajaran bagi
guru,
Bahasa
hendaknya
menerangkan kepada siswa, bahwa dengan
menggunakan model Complette Sentence
model
Complette
Sentence
siswa
dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)
diharapkan dapat memecahkan masalah
hubungan sosial yang aktual di masyarakat kemudian guru menunjuk beberapa siswa yang akan bermain peran untuk masingmasing kelompok mencari pemecahan masalah sesuai dengan perannya dan siswa yang lain menjadi penonton dengan tugastugas tertentu (3) bagi peneliti lain, yang merasa tertarik dengan model Complette Sentence agar dapat melakukan penelitian dengan menggunakan model Complette Sentence dengan materi yang lain (4) bagi siswa,
berani
berbicara
dan
mampu
mengeluarkan ide-idenya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, dkk. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Chaer, Abdul. 2007. Kajian Bahasa: Struktur Internal, Pemakaian dan Pemelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Motivatif. Medan: Media Persada. Melati, Evni. 2013. “Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V Melalui Model Role Playing Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Negeri 05 Surau Gadang Siteba Padang”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Ilmu pendidikan. Universitas Bung Hatta. Santosa, Puji, dkk. 2012. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Surabaya: Pustaka Pelajar. Syafriati, Agus. 2013. “Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Media Gambar Seri di Kelas III SDN 05 Sungai Bungin kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan”. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Falkultas Ilmu pendidikan. Universitas Bung Hatta. Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa. Wahyuni, Tri Novia. 2013. “Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa klas I Melalui Media Gambar Kartun i SDN 06 Pauh Lubuk Sikaping”. Skripsi Jurusan Guru Sekolah Dasar. Falkultas Ilmu pendidikan. Universitas Bung Hatta.