PENINGKATAN PRODUKSI BUAH SEMANGKA MENGGUNAKAN INOVASI TEKNOLOGI BUDIDAYA SISTEM ”ToPAS”. IncreasedProductionUsingWatermelonFruitCultivation TechnologyInnovationSystem"ToPAS". Anung Wahyudi Program D4 Teknologi PerbenihanJurusan Budidaya Tanaman Pangan Politeknik Negeri Lampung Jl. Soekarno-Hatta no. 10 Rajabasa, Bandar Lampung, Indonesia e-mail :
[email protected]
ABSTRAK Berbagai upaya untuk memenuhi permintaan buah semangka terus dilakukan, antara lain melalui perluasan areal tanam dan peningkatan produksi buah semangka menggunakan paket teknologi budidaya. Tingkat dan kualitas produksi semangka di Indonesia masih tergolong rendah. Penerapan inovasi teknologi budidaya sistem Toping, Pruning, Arranging and Selection (ToPAS) sebagai upaya meningkatkan kualitas dan produksi buah semangka.Tujuan penerapan inovasi teknologi budidaya sistem “ToPAS” ini adalah untuk membantu petani semangka di Provinsi Lampung serta petani semangka di daerah sekitar kampus Politeknik Negeri Lampung (Polinela) dalam upaya meningkatkan kualitas dan produksi buah semangka. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung (Polinela). Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei~Juli 2014. Bahan tanaman yang digunakan terdiri dari 12 varietas semangka hibrida (Black panther, Wong taiwo, Gadis manis, Wong barry, Gonzales, Anabel, Japan, Punggawa, Innole, Agustin, Baginda, dan Yellow sweet). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah 12 varietas semangka hibrida, Faktor kedua adalah teknik budidaya semangka hibrida yaitu teknik budidaya sistem “ToPAS” (T1) dan teknik budidaya konvensional (T2).Hasil analisis ragam percobaan menunjukkan bahwa teknologi budidaya sistem ToPAS berbeda nyata dengan teknologi budidaya konvensional, hal ini membuktikan bahwa teknologi ToPAS dapat meningkatkan produksi buah semangka. Produktivitas semangka tipe buah lonjong tanpa lurik (V1, V2, V3, V4, V5, V9, dan V12) dengan menggunakan teknik ToPAS yang diuji berkisar antara 14-18 ton.ha-1, lebih tinggi jika dibandingkan dengan penanaman sistem konvensional yang berkisar antara 94
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
10-14 ton.ha-1. Produktivitas semangka tipe buah oval dengan lurik (V6, V8, V10, dan V11) dengan menggunakan teknik ToPAS yang diuji berkisar antara 20-26 ton.ha-1, lebih tinggi jika dibandingkan dengan penanaman sistem konvensional yang berkisar antara 14-18 ton.ha-1. Produktivitas semangka tipe buah bulat dengan lurik (V7) dengan menggunakan teknik ToPAS yang diuji sebesar 19,33 ton.ha-1, lebih tinggi jika dibandingkan dengan penanaman sistem konvensional (13,78 ton.ha-1).
Kata kunci :Budidaya, Produksi, Semangka, ToPAS
ABSTRACT Various attempts to meet continuing demand watermelon, among others, through the expansion ofplanting areas and increased production of watermelon cultivation technology using the package. The level and quality of watermelon production in Indonesia is still relatively low. The application of cultivation technology innovation system Toping, Pruning, Arranging and Selection (ToPAS) in an effort to improve the quality and production of watermelon. The purpose of the application of technological innovation cultivation system "ToPAS" is to assist watermelon farmers in Lampung Province and watermelon farmers in the area around the campus of State Polytechnic of Lampung(Polinela) in an effort to improve the quality and production of watermelon. This study was conducted in field trials Lampung State Polytechnic (Polinela). The research was conducted from May~July 2014. The plant material used 12 varieties of watermelon hybrids (Black Panther, Wongtaiwo, Gadis manis, Wong barry, Gonzales, Anabel, Japan, Punggawa, Innole, Agustin, Baginda, and Yellow sweet). Researchusing randomized block design with two factors. The first factoris the 12 varieties of watermelon hybrids, the second factoris the cultivation of watermelon hybrid technique is the technique of cultivation system "ToPAS" (T1) and conventional cultivation techniques (T2). Results of analysis of variance showed that the cultivation technology systems ToPAS significantly different with conventional cultivation technology, this proves that the technology ToPAS can increase the production of watermelon. Productivity oval melon typefruit without striated (V1, V2, V3, V4, V5, V9, andV12) by using the technique ToPAS tested ranged from 14-18 ton.ha-1, is higher when compared with conventional cultivation systems that range between 10-14ton.ha-1. Productivity oval melon type fruit with striated (V6, V8, V10, and V11) byusing the technique ToPAS tested ranged from 2026ton.ha-1, is higher when compared with the conventional system of planting ranged from 14-18 tons. ha-1. Productivity watermelon type of round fruit with
95
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
striated (V7) using the technique ToPAS were tested at 19.33ton.ha-1, is higher when compared with the conventional system (13.78ton.ha-1). Keywords :cultivation, production, ToPAS, watermelon
Jawa
I. PENDAHULUAN Tanaman
semangka
berasal
dari Afrika dan saat ini telah menyebar ke seluruh dunia, baik di daerah
sub
tropis
maupun
tropis.Tanaman semangka bersifat semusim
dan
tergolong
cepat
berproduksi (Sunarjono, 2006).Daya tarik budidaya semangka bagi petani terletak pada nilai ekonomiknya yang tinggi.
(D.I.
Yogyakarta,
Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kulonprogo);
di
Jawa
Barat
(Indramayu, Karawang); di Jawa Timur (Banyuwangi, Malang); dan di
Lampung.
sebagai
Meskipun
penghasil
bukan
buah-buahan
terbesar, Lampung merupakan salah satu penyumbang produksi buahbuahan
nasional.
Provinsi
Jawa
Barat, Jawa Timur dan Lampung merupakan tiga provinsi terbesar
Beberapa kelebihan usahatani semangka berumur
Tengah
diantaranya relatif
singkat
yang
menyumbangkan
produksi
adalah
buah-buahan terhadap total produksi
(genjah)
buah nasional. Provinsi Lampung
hanya sekitar 70-80 hari, dapat
berpotensi
dijadikan
komoditi buah hortikulutra seperti
tanaman
penyelang
di
lahan sawah pada musim kemarau, mudah dipraktikkan petani dengan cara biasa (konvensional) maupun semi intensif hingga intensif, serta memberikan keuntungan usaha yang memadai.
untuk
pengembangan
semangka. Tingkat konsumsi buah-buahan setiap tahunnyasemakin meningkat seiring dengan peningkatanjumlah penduduk
dan
pola
makan
masyarakat. Hal ini menyebabkan
Semangka dibudidayakan
banyak di
permintaan
akan
buah-buahan
negara-negara
khususnya semangka juga semakin
seperti Cina, Jepang, India dan
meningkat, sementara penyediaan
negera-negara
dari daerah sentra produksimaupun
sekitarnya.Sentra
penanaman di Indonesia terdapat di 96
lokal belum memadai.
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
Berbagai memenuhi
upaya
untuk
permintaan
buah
2005), bentuk fisik normal, tidak terlalu
masak,
permukaan
kulit
semangka terus dilakukan, antara
mulus, rasanya manis serta bebas
lain
hama dan penyakit.
melalui
perluasan
areal
tanamdan peningkatan produksi buah semangka
menggunakan
paket
teknologi budidaya. Kendala semangka
dalam
di
rendahnya
pertanaman
Indonesia,
produksi
dikarenakan
yang
bukan
sebagai
penghasil
buah-buahan
terbesar,
Lampung
merupakan
nasional.
Menurut
Timur dan Lampung merupakan tiga
cocok
untuk
provinsi
terbesar
yang
produksi
buah-
perlu
dilakukan
buahan terhadap total produksi buah
benih
semangka
nasional.
unggul dengan melihat kualitas buah yang diinginkan pasar. Keinginan pasar tersebut dapat dipenuhi dengan kegiatan
pemuliaan
tanaman untuk memperbaiki sifatsifat tanaman baik secara kuantitatif maupun kualitatif, yang akhirnya diperoleh varietas unggul. Varietas
Pusat
varietas
untuk
melakukan
Badan
Statistik (2010), Jawa barat, Jawa
menyumbangkan
pengembangan
satu
penyumbang produksi buah-buahan
dikembangkan di daerah tertentu, itu
salah
semangka
sedikitnya
semangka
yaitu
Meskipun
semangka
Provinsi Lampung berpotensi untuk pengembangan komoditi buah hortikulutra Menurut (2010),
seperti
Badan
semangka.
Pusat
Provinsi
Statistik Lampung
memberikan total produksi buah sebesar 23 ton untuk produksi buah semangka. Teknik budidaya tanaman
unggul
semangka menjadi salah satu faktor
yang diinginkan pasar, diantaranya
yang berperan sangat penting dalam
memiliki ukuran buah sesuai dengan
mencapai produktivitas atau hasil
permintaan pasar yang digolongkan
panen.Tingkat dan kualitas produksi
dalam beberapa kelas, yaitu kelas A
semangka
(bobot buah 4 kg ke atas), kelas B
tergolong rendah.
(bobot buah 2-4 kg), kelas C (bobot buah kurang dari 2 kg) (Bappenas,
97
di
Indonesia
masih
Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
unsur hara dan hormon, pemupukan
Punggawa, Innole, Agustin, Baginda,
yang tidak
dan Yellow sweet).
hama
berimbang,
serangan
penyakit
tanaman,
dan
pengaruh cuaca atau iklim, serta teknis budidaya petani yang masih konvensional. Penerapan teknologi budidaya sistem Toping, Pruning, Arranging and Selection (ToPAS) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan produksi buah semangka. Tujuan
Peralatan
inovasi
pottray, alat tulis, munsell colour chart, jangka sorong, kamera, hand refractometer dan alat-alat pertanian umum
lainnya.
melindungi
serangan
hama
ini adalah untuk membantu petani
kimia.
Lampung
serta
petani
semangka di daerah sekitar kampus Politeknik
Negeri
(Polinela)
Lampung
dalam
upaya
yang
Urea, NPK mutiara, SP-36 dan KCl.
digunakan
provinsi
Pupuk
digunakan adalah pupuk kandang,
teknologi budidaya sistem “ToPAS”
semangka di Indonesia khususnya di
digunakan
dalam penelitian meliputi meteran,
Untuk penerapan
yang
tanaman dan
pestisida
Penelitian
penyakit
nabati
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah 12 varietas semangka hibrida yaitu :
1.
Black panther(V1)
2.
Wong taiwo (V2)
3.
Gadis manis (V3)
Penelitian ini dilaksanakan di
4.
Wong barry (V4)
lahan percobaan Politeknik Negeri
5.
Gonzales (V5)
Lampung
Penelitian
6.
Anabel (V6)
dilaksanakan mulai bulan Mei~Juli
7.
Japan (V7)
2014.
yang
8.
Punggawa (V8)
digunakan terdiri dari 12 varietas
9.
Innole (V9)
semangka hibrida (Black panther,
10. Agustin (V10)
II. BAHAN DAN METODE
(Polinela).
Bahan
tanaman
Wong taiwo, Gadis manis, Wong barry,
Gonzales, 98
Anabel,
dan
menggunakan
meningkatkan kualitas dan produksi buah semangka.
dari
Japan,
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
11. Baginda (V11)
Percobaan dilakukan dengan
12. Yellow sweet (V12)
tiga ulangan sehingga terdapat 72 satuan
percobaan.Setiap
Faktor kedua adalah teknik budidaya
satuanpercobaan terdapat 10 tanaman
semangka hibrida :
contoh,
1.
Teknik budidaya sistem
“ToPAS” (T1) 2.
sehingga
terdapat
720
tanaman.Pertanaman ditanam dengan jarak tanam 3 m x 0.5 m.
Teknik
budidaya
konvensional (T2)
Model rancangan sebagai berikut :
Yij = μ + αi + (αβ)ij + εij
Keterangan: Yij
= Pengamatan pada varietas ke-i dan teknik budidaya ke-j
μ
= Rataan umum
τi
= Pengaruh pengamatanvarietas ke-i
βj
= Pengaruh teknik budidaya ke-j
(αβ)ij
= Pengaruh interaksi varietas ke-I dan teknik budidaya ke-j
εij
= Pengaruh galat percobaan dari varietas ke-i dan teknik budidaya ke-j
i
= 1,2,3,..12
j
= 1,2
99
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
Penanaman dilakukan
di
lahan
semangka
Sebagai upaya dalam mencapai
percobaan
hasil panen yang diharapkan adalah
POLINELA yang telah diolah.Lahan
dengan
penerapan
yang digunakan seluas 1080 m2.
budidaya
menggunakan
Pada lahan dibuat bedengan yang
”ToPAS”. Sistem ”ToPAS” adalah
saling berhadapan atau biasa disebut
paket teknologi Toping, Pruning,
“kupu tarung/double bed” dengan
Arranging
luas 3 m x 7 m dengan tinggi
pertanaman
bedengan 20-30 cm. Lubang tanam
Toping adalah pemangkasan pucuk
dibuat dengan jarak tanam 3 m x 0.5
pada
m. Sebelum ditanami, bedengan
tanaman
semangka.
Biasanya
terlebih dahulu diberi pupuk kandang
dilakukan
pada
tanaman
dan dibiarkan selama satu minggu.
berumur dua minggu setelah tanam
Benih disemai terlebih dahulu dalam pottray yang telah diisi media campuran berupa pupuk kandang,
Pindah
dan
tanam
tanah
(1:1:1).
(transplanting)
sistem
Selection
semangka.
cabang
pada Teknik
utama/primer
saat
dari
(mst). Tujuan dari Toping adalah munculnya cabang lateral/sekunder yang sama pertumbuhanya.
cocopeat (sabut kelapa yang telah dihancurkan)
dan
teknologi
Teknik perlakuan
Pruning
adalah
pemangkasan
cabang
tersier/sulur yang tidak produktif
dilakukan pada saat benih telah
pada
tumbuh pada umur 10-14 hari di
Biasanya
persemaian. Lubang tanam dalam
tanaman berumur
bedengan diberi furadan 3G untuk
setelah tanam hingga menjelang
mengantisipasi serangan uret dan
panen. Cabang-cabang tersier/sulur
ulat
tanah.
Arranging
dilakukan
pada
saat
empat minggu
tanaman
ini perlu dipangkas agar intensitas
teknik
budidaya
cahaya yang masuk keseluruh bagian
”ToPAS”
teknologi
semangka.
Perawatan
menyesuaikan Sistem
pertanaman
yaitu
Toping, dan
paket Pruning,
Selection
pada
permukaan tanaman dapat optimal serta
menjaga
iklim
mikro
pertanaman.
pertanaman semangka.
95
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
Manfaat
lain
pemangkasan/pruning penyebaran
hasil
fotosintat
ini asimilat
makanan
dari
tanaman.
Tanaman
semangka
adalah
termasuk jenis tanaman menjalar
dan
atau merambat dengan perantaraan
dapat
alat pemegang berbentuk pilin, dan
ditranslokasikan keseluruh bagian
hidupnya
tanaman secara efisien.
perakarannya menyebar kesamping
Teknik
Arranging
atau
pengaturan cabang adalah teknik pengaturan cabang tanaman diatas permukaan lahan/bedengan diareal pertanaman
untuk
memudahkan
dalam perawatan dan pemeliharaan
dan
semusim.
dangkal.
Batang
Sistem
tanaman
semangka bersegi dan berambut. Panjang batang antara1,5-5,0 meter dan sulurnya bercabang menjalar di permukaan tanah atau merambat (Rukmana, 2006).
Gambar 1. Metode penerapan teknik budidaya sistem ToPAS
96
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
Pengairan dilakukan dengan cara
leb
(flood)
menggunakan dilakukan
dan
pengairan
sprinkle.Pemupukan
setiap
hingga
minggu
sejak
cabang
yang
ada
posisi buah yang dipanen. 2.
Waktu polinasi/penyerbukan.
3.
Bobot buah/berat buah (g),
tanaman berumur 1 Minggu Setelah
diukur dengan menggunakan
Tanam (MST) menggunakan pupuk
timbangan
NPK Mutiara dengan dosis 10 g.l-1.
4.
Produksi per hektar (ton),
Setelah tanaman berumur 1 bulan
dihitung
pemberian
mengkonversi populasi yang
dosis
bertambah
NPK
menjadi
Mutiara
15
g.l-1.
Pengendalian hama dan penyakit menggunakan
pestisida
dengan
di tanam. 5.
dengan
Ukuran buah, diukur panjang buah
(cm),
diukur
dari
mengikuti dosis anjuran sesuai jenis
pangkal buah hingga ujung
pestisida yang digunakan.
buahsetelah
Pemanenan
pada lebarbuah setelah buah
dilakukan pada umur 65-70 HST
dibelah.
dengan memperhatikan tanda fisik 6.
hand refractometer
dan sudah berambut serta berwarna
bersuara
jika
ditepuk
menggema,
dan
buah
7.
Bentuk buah dengan kriteria 1). Bulat 2). Oval 3). Lonjong
daun
tanaman telah banyak mengering.
Padatan terlarut total (ºBrix) diukur dengan menggunakan
mengkilat, tangkai buah mengecil
kecoklatan,
dibelah.
Diameter buah (cm), diukur
semangka
buah diantaranya : warna kulit buah
buah
8.
Warna kulit buah, lurik buah dan
Pengamatan dilakukan pada
warna
daging
diukur warna yang dominan
fase vegetatif dan pasca panen
dengan
dengan
munsell colour chart
karakter-karakter
yang
diamati, sebagai berikut : 1.
buah,
9.
menggunakan
Warna daun, bentuk daun dan tipe batang.
Posisi buah yang dipanen (cabang ke-), dihitung dari cabang pada pangkal batang
Data
yang
diperoleh
dianalisis
dengan menggunakan uji-F hitung
94
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
dan
apabila
hasilyang
diperoleh
buah dan produksi buah pada 12
berpengaruh nyata maka dilakukan
varietas semangka hibrida yang diuji
uji lanjut denganmenggunakan uji
dibandingkan
BNT (Beda Nyata Terkecil) pada
sistem konvensional. Produktivitas
taraf 5% (Gomes dan Gomes, 1995).
semangka tipe buah lonjong tanpa
dengan
penanaman
lurik (V1, V2, V3, V4, V5, V9, dan III. HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot buah dan Produksi per hektar
V12) dengan menggunakan teknik ToPAS yang diuji berkisar antara 1418
ton.ha-1,
dibandingkan
Bobot
buah
merupakan
lebih
tinggi
dengan
jika
penanaman
sistem konvensional yang berkisar
untuk
antara 10-14 ton.ha-1. Produktivitas
memilih hibrida terbaik, karena dapat
semangka tipe buah oval dengan
menggambarkan produktivitas per
lurik (V6, V8, V10, dan V11) dengan
hektar
Untuk
menggunakan teknik ToPAS yang
peubah ini, varietas semangka yang
diuji berkisar antara 20-26 ton.ha-1,
diuji dibagi menjadi tiga tipe yaitu
lebih
tipe buah lonjong tanpa lurik (V1,
dengan
V2, V3, V4, V5, V9, dan V12), tipe
konvensional yang berkisar antara
buah oval dengan lurik (V6, V8, V10,
14-18
dan V11) dan tipe buah bulat dengan
semangka tipe buah bulat dengan
lurik (V7). Hasil analisis ragam
lurik (V7) dengan menggunakan
interaksi 12 varietas dengan teknik
teknik ToPAS yang diuji sebesar
budidaya
19,33 ton.ha-1, lebih tinggi jika
karakter
yang
(Firdaus,
seluruh
digunakan
2006).
menunjukkan varietas
yang
bahwa ditanam
tinggi
jika
dibandingkan
penanaman ton.ha-1.
dibandingkan
sistem
Produktivitas
dengan
penanaman
dengan sistem ToPAS berbeda nyata
sistem konvensional yang berkisar
pada
antara 13,78 ton.ha-1 (Tabel 1). Hal
uji
parameter
BNT
taraf
5%
pada
bobot
per
buah
dan
ini
menunjukkan
produksi per hektarnya. Hal ini
budidaya
menunjukkan bahwa teknik budidaya
meningkatkan
sistem ToPAS meningkatkan bobot
semangka hibrida.
95
sistem
bahwa
teknik
ToPAS
dapat
produksi
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
buah
Tabel 1. Nilai rata-rata posisi buah, waktu polinasi, bobot per buah, produksi per hektar, ukuran buah dan kadar gula pada interaksi 12 varietas semangka hibrida dengan dua sistem teknik budidaya (ToPAS dan konvensional). Interaksi V1T1 V2T1 V3T1 V4T1 V5T1 V6T1 V7T1 V8T1 V9T1 V10T1 V11T1 V12T1 V1T2 V2T2 V3T2 V4T2 V5T2 V6T2 V7T2 V8T2 V9T2 V10T2 V11T2 V12T2
Posisi buah (cabang ke-)
Varietas x Teknik Black panther x ToPAS Wong taiwo x ToPAS Gadis manis x ToPAS Wong barry x ToPAS Gonzales x ToPAS Anabel x ToPAS Japan x ToPAS Punggawa x ToPAS Innole 118 x ToPAS Agustin x ToPAS Baginda x ToPAS Yellow sweet x ToPAS Black panther x Konvensional Wong taiwo x Konvensional Gadis manis x Konvensional Wong barry x konvensional Gonzales x Konvensional Anabel x Konvensional Japan x Konvensional Punggawa x Konvensional Innole 118 x Konvensional Agustin x Konvensional Baginda x Konvensional Yellow sweet x Konvensional
15.00 ab 14.56 a 15.33 abcd 15.78 bcdef 15.78 bcdef 15.56 bcde 16.11 cdefg 16.67 fgh 16.00 cdefg 15.75 abcd 15.22 abc 15.44 abcd 14.56 a 14.56 abc 16.11 cdefg 16.44 efgh 15.67 bcde 16.89 gh 16.22 defgh 17.11 h 16.67 fgh 16.25 cdefg 16.11 cdefg 15.89 bcdef
Waktu Polinasi 1-5 Juli 2-3 Juli 2-3 Juli 1-3 Juli 2-3 Juli 1-3 Juli 3-5 Juli 2-3 Juli 2-5 Juli 2-5 Juli 2-5 Juli 2-5 Juli 3-5 Juli 2-5 Juli 1-3 Juli 1-4 Juli 2-3 Juli 2-3 Juli 3-5 Juli 2-3 Juli 2-5 Juli 2-5 Juli 3-5 Juli 2-5 Juli
Bobot/buah Produksi/Ha (Kg) (Ton) 2.37 cd 2.22 c 2.23 c 2.34 cd 1.86 b 3.14 f 2.90 e 3.51 g 2.73 e 3.46 g 3.97 h 2.22 c 1.87 b 1.89 b 1.87 b 1.87 b 1.53 a 2.30 cd 2.07 b 2.24 c 2.20 c 2.49 d 2.76 e 1.87 b
15.78 de 14.80 cd 14.87 cd 15.62 de 12.38 b 20.96 g 19.33 f 23.42 h 18.22 f 23.09 h 26.44 i 14.82 cd 12.44 b 12.59 b 12.44 b 12.44 b 10.22 a 15.33 cde 13.78 bc 14.96 cd 14.67 cd 16.59 e 18.37 f 12.44 b
Ukuran buah (cm) Kadar gula panjang diameter (Brix) 23.72 nop 22.06 hijkl 23.22 lmn 22.36 ijklm 20.98 fgh 23.31 mno 17.56 b 23.39 mno 24.67 p 22.61 jklmn 24.39 op 20.70 efg 22.89 klmn 19.44 cd 21.61 ghij 20.41 def 18.56 bc 21.64 ghij 16.28 a 21.39 fghi 23.06 lmn 21.56 fghij 21.89 hijk 19.78 de
12.22 bcd 12.89 de 12.89 de 13.78 fg 12.28 bcd 16.00 jkl 16.47 l 16.17 kl 13.82 g 15.89 jkl 15.50 ijk 12.40 bcd 12.56 cde 12.39 bcd 12.00 abc 12.61 cde 11.39 a 15.09 hi 15.77 ijk 15.33 ij 13.10 ef 15.17 hi 14.56 h 11.87 ab
10.30 ijkl 10.23 ijkl 10.2 ijk 10.43 jkl 11.00 l 8.62 cde 8.57 bcd 8.53 bcd 10.42 jkl 9.38 efgh 9.53 fghi 10.47 kl 9.65 hij 9.07 defgh 8.90 defgh 4.33 a 9.58 ghi 7.80 b 8.07 bc 8.07 bc 9.13 defgh 8.78 cdef 8.83 cdefgh 9.67 hij
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf 5%.
yang diuji yaitu panjang berkisar
Ukuran buah Buah ukuran
semangka yang
memiliki bermacam-
macam.Ukuran buah semangka turut menentukan kualitas buah yang akan dipasarkan. Masyarakat di Indonesia menyukai ukuran buah semangka yang besar, sedangkan masyarakat di
antara 20-23 cm, dan diameter berkisar antara 12-13 cm lebih tinggi jika
dibandingkan
penanaman
sistem
dengan konvensional
yanyaitu panjang berkisar antara 1822 cm dan diameter berkisar antara 11-13 cm.
negara lain justru menyukai ukuran
Ukuran buah semangka tipe
buah yang kecil hingga sedang. Hal
buah oval dengan lurik (V6, V8, V10,
ini
dan
dikarenakan
jumlah
anggota
V11)
dengan
menggunakan
keluarga rata-rata masyarakat di
teknik ToPAS yang diuji yaitu
Indonesia
jika
panjang berkisar antara 23-24cm,dan
dibandingkan dengan masyarakat di
diameter berkisar antara 15-16 cm,
negara lain. Ukuran buah semangka
lebih
tipe buah lonjong tanpa lurik (V1,
dengan
V2, V3, V4, V5, V9, dan V12)
konvensional yaitu panjang berkisar
dengan menggunakan teknik ToPAS
antara 21-23 cm dan diameter 14-15
95
lebih
banyak
tinggi
jika
dibandingkan
penanaman
sistem
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
cm. Produktivitas semangka tipe
penanaman
buah bulat dengan lurik (V7) dengan
yaitu panjang 16,28 cm dan diameter
menggunakan teknik ToPAS yang
15,77
diuji yaitu panjang sebesar 17,56 cm,
menunjukkan bahwa teknik budidaya
dan diameter 16,47 cm, lebih tinggi
sistem ToPAS dapat meningkatkan
jika
ukuran buah semangka hibrida.
dibandingkan
Black panther
Wong taiwo
dengan
Innole
(Tabel
konvensional
1).
Hal
Gadis manis Wong barry
Punggawa
cm
sistem
Agustin
Yellow sweet
Punggawa
Gonzales
Anabel
Baginda
Japan
Agustin
Gambar 2.Morfologi buah pada 12 varietas semangka hibrida
95
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
ini
perbedaan
Padatan Terlarut Total (PTT)
yang
nyata
antar
perlakuan untuk peubah PTT (brix). Padatan terlarut total (PTT)
Nilai brix tertinggi dari 12 varietas
menunjukkan kadar gula terlarut
yang diuji adalah varietas gonzales
yang dimiliki oleh semangka. Oleh
(V5) dengan teknik budidaya sistem
karenanya, diduga bahwa semakin
ToPAS yaitu memiliki rata-rata nilai
tinggi nilai PTT, maka semakin
brix sebesar 11 °brix. Beberapa
manis
tersebut.
varietas yang ditanam menggunakan
Pengukuran PTT dilakukan pada dua
teknik ToPAS memiliki nilai brix
bagian buah semangka yaitu bagian
yang
tengah dan pinggir.Pada umunya
teknik budidaya konvensional. Hal
bagian tengah semangka mempunyai
ini
nilai
budidaya
pula
brix
semangka
yang
dibandingkan
lebih
tinggi
dengan
pinggir.Berdasarkan
hasil
lebih
tinggi
menunjukkan sistem
dibandingkan
bahwa
teknik
ToPAS
dapat
bagian
meningkatkan padatan terlarut total
analisis
pada 12 varietas tanaman semangka
ragam, diketahui bahwa terdapat
hibrida yang diuji (Tabel 1).
Tabel 2. Nilai rata-rata posisi buah, waktu polinasi, bobot per buah, produksi per hektar, ukuran buah dan kadar gula pada 12 varietas semangka hibrida. Perlakuan V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12
Varietas Black panther Wong taiwo Gadis manis Wong barry Gonzales Anabel Japan Punggawa Innole 118 Agustin Baginda Yellow sweet
Posisi buah Waktu Bobot/buah Produksi/Ha Ukuran buah (cm) Kadar gula (cabang ke-) Polinasi (Kg) (Ton) Panjang Lebar (Brix) 44.33 a 44.67 a 47.17 b 48.33 c 47.17 c 48.67 c 48.50 c 50.67 d 49.00 c 47.33 b 47.00 b 47.00 b
1-5 Juli 2-5 Juli 1-3 Juli 1-4 Juli 2-3 Juli 1-3 Juli 3-5 Juli 2-3 Juli 2-5 Juli 2-5 Juli 2-5 Juli 2-5 Juli
6.35 b 6.16 b 6.15 b 6.32 b 5.09 a 8.17 d 7.45 c 8.64 e 7.40 c 8.93 f 10.08 g 6.14 b
42.33 b 41.09 b 40.97 b 42.10 b 33.90 a 54.43 d 49.67 c 57.58 e 49.33 c 59.52 f 67.22 g 40.90 b
69.92 h 62.25 d 67.25 fg 64.15 e 59.30 b 67.43 g 50.75 a 67.17 fg 71.58 i 66.25 f 69.42 h 60.72 c
37.17 cd 37.92 e 37.33 de 39.58 f 35.50 a 46.63 i 48.35 j 47.25 i 40.38 g 46.58 i 45.08 h 36.40 b
29.93 ef 28.95 d 28.65 d 22.15 a 30.88 g 24.63 b 24.95 b 24.90 b 29.33 de 27.25 c 27.55 c 30.20 fg
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf 5%.
94
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
Tabel 3. Nilai rata-rata posisi buah, waktu polinasi, bobot per buah, produksi per hektar, ukuran buah dan kadar gula pada teknik budidaya sistem ToPAS dan konvensional. Perlakuan
Posisi buah (cabang ke-)
Teknik
T1 T2
46.72 a 48.25 b
ToPAS Konvensional
Waktu Polinasi 1-5 Juli 1-5 Juli
Bobot/buah Produksi/Ha (Kg) (Ton) 8.24 b 6.24 a
54.93 b 41.57 a
Ukuran buah (cm) Panjang Lebar 67.24 b 62.13 a
42.58 b 40.46 a
Kadar gula (Brix) 29.43 b 25.47 a
Ket : Angka yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji BNT pada taraf 5%.
semangka ini dibudidayakan dengan
Morfologi tanaman Tanaman semangka termasuk jenis
tanaman
menjalar
atau
sistem turus (Peirce, 1987). Helaian
daun
bercangkap
merambat dengan perantaraan alat
menyirip kecil-kecil, permukaannya
pemegang
berbulu, bentuknya mirip jantung
berbentuk
hidupnya
pilin,
dan
semusim.Sistem
dibagian
pangkalnya,
ujungnya
perakarannya menyebar kesamping
meruncing, tepinya bergelombang
dan
tanaman
dan berwarna hijau tua. Letak daun
semangka bersegi dan berambut.
berseberangan satu sama lain dan
Panjang batang antara 1,5-5,0 m dan
tersusun dalam tangkai berukuran
sulurnya
relatif panjang (Rukmana, 2006).
dangkal.Batang
bercabang
menjalar
di
permukaan tanah atau dirambatkan pada
turus
dari
bilah
bambu
(Rukmana, 2006).
Bunga semangka ada tiga macam, yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga hermaprodit yang
Batang semangka berbentuk
tumbuh secara sendiri-sendiri pada
bulat lunak, berambut dan sedikit
ketiak daun.Bunga betina tersebut
berkayu.
merambat,
tumbuh ditiap ruas batang.Mahkota
panjangnya mencapai 3,5-5,6 m.
bunganya bersatu dalam satu tabung
Cabang-cabang lateral mirip dengan
sebagaimana bunga timun sejumlah
cabang
lima. Kepala putiknya berjumlah tiga
Batang
utama
ini
(Kalie,
2001).
Diantara ruas cabang dan daun
dikelilingi
oleh
tiga
terdapat sulur-sulur sebagai ciri khas
sari.Nektar
diproduksi
dari famili cucurbitaceae.Sulur-sulur
bagian bawah korola.
kepala didaerah
ini berguna sebagai alat pembelit atau
pemanjat
95
apabila
tanaman
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
Bunga semangka terbuka pada
ataupun merah tua.Dan terdapat pula
pagi hari sekitar pukul 1-2 sesudah
semangka berbiji maupun semangka
matahari terbit.Bunga jantan maupun
tanpa biji (Gordon, 2007).
bunga betinanya membuka dalam waktu
yang
bersamaan.Kepala
hampir sarinya
mulai
matang ketika korola masih sedang berkembang.Namun
tepung
sari
masih menempel pada kepala sari (Ashari, 1995). Semangka banyak
bentuk,
Dari percobaan yang dilakukan, terdapat
tujuh
varietas
memiliki
bentuk buah lonjong berbiji (Black panther, Wong taiwo, Gadis manis, Wong barry, Gonzales, Innole 118, yellow sweet); satu varietas memiliki bentuk buah bulat tanpa biji (Japan)
tersedia warna
dalam
dan empat varietas memiliki bentuk
dan
buah oval (Anabel, Punggawa, Oval,
bermacam-macam ukuran.Bentuknya bervariasi mulai dari bulat hingga lonjong, dengan warna-warna yang berbeda mulai hijau muda hingga kehitaman.Warna kulit buah dapat mulus, bergaris-garis atau berbercakbercak.Warna daging buah ada yang
Agustin) (Tabel 4). Dari
data
pengamatan
morfologi buah, terdapat dua varietas memiliki warna daging buah kuning (Wong barry dan Yellow sweet) dan varietas lainnya meiliki daging buah merah.
kuning, merah jambu, merah cerah
95
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
Tabel 4.Bentuk buah, warna kulit buah, lurik/strip pada kulit buah, warna daging buah, warna daun, bentuk daun dan tipe batang pada 12 varietas semangka hibrida. Gambar 3.Morfologi tanaman pada 12 varietas semangka hibrida
Perlakuan V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12
Variety Black panther Wong taiwo Gadis manis Wong barry Gonzales Anabel Japan Punggawa Innole 118 Agustin Baginda Yellow sweet
95
Bentuk buah
Warna Lurik/strip Warna kulit buah pd kulit buah daging buah
Warna daun
Bentuk daun
Tipe batang
Lonjong Lonjong Lonjong Lonjong Lonjong oval Bulat oval Lonjong oval oval Lonjong
Hijau gelap Hijau gelap Hijau gelap Hijau gelap Hijau gelap Hijau terang Hijau terang Hijau terang Hijau gelap Hijau terang Hijau terang Hijau gelap
Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip Menyirip
Menjalar Menjalar Menjalar Menjalar Menjalar Menjalar Menjalar Menjalar Menjalar Menjalar Menjalar Menjalar
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada lurik jelas lurik jelas lurik jelas tidak ada lurik jelas lurik jelas tidak ada
Merah Merah Merah Kuning Merah Merah Merah Merah Merah Merah Merah Kuning
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
lurik (V6, V8, V10, dan V11) dengan
Kesimpulan Tingkat dan kualitas produksi semangka
di
Indonesia
masih
tergolong rendah. Hal ini disebabkan antara lain karena tanah yang keras, miskin unsur hara dan hormon, pemupukan yang tidak berimbang, serangan
hama
dan
penyakit
tanaman, pengaruh cuaca atau iklim, serta teknis budidaya petani yang masih konvensional.
menggunakan teknik ToPAS yang diuji berkisar antara 20-26 ton.ha-1, lebih
tinggi
dengan
sistem
Toping,
(ToPAS)
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan produksi semangka.Hasil
menunjukkan
sistem
konvensional yang berkisar antara ton.ha-1.
14-18
Produktivitas
semangka tipe buah bulat dengan lurik (V7) dengan menggunakan teknik ToPAS yang diuji sebesar 19,33 ton.ha-1, lebih tinggi jika dengan
penanaman
sistem konvensional (13,78 ton.ha-1).
Pruning,
ArrangingandSelection
buah
dibandingkan
penanaman
dibandingkan Penerapan teknologi budidaya
jika
percobaan
bahwa
teknologi
budidaya sistem ToPAS terbukti dapat meningkatkan produksi buah
Dari
penelitian
ini,
perlu
adanya penerapan langsung di lahan petani semangka di beberapa wilayah khususnya
di
Lampung
untuk
mendapatkan manfaat dari teknologi budidaya
sistem
ToPAS
yaitu
peningkatan jumlah produksi dan kualitas buah semangka.
semangka. Produktivitas semangka tipe
DAFTAR PUSTAKA
buah lonjong tanpa lurik (V1, V2, V3, V4, V5, V9, dan V12) dengan menggunakan teknik ToPAS yang diuji berkisar antara 14-18 ton.ha-1, lebih
tinggi
dengan
jika
dibandingkan
penanaman
sistem
konvensional yang berkisar antara ton.ha-1.
10-14
Produktivitas
Ashari, S., 1995.Hortikultura aspek budidaya.Universitas Indonesia Press. Jakarta. Bappenas.2014. Budidaya pertanian semangka(Citrullus
vulgaris).
http://warintek.bantul.go.id/we b.p. [17 Juli 2014].
semangka tipe buah oval dengan 94
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
Duljapar, K. dan R.N. Setyowati. 2000.
Petunjuk
semangka
bertanam
sistem
turus.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Dikutip
dari:
www.geocities.com/green_cacl e/watermelon.html.
[10
Februari 2014]. Kalie,
M.b.
bertanam
semangka
berbiji.
Penebar Swadaya. Jakarta. Rukmana,
Gordon, A. 2007.How to grow watermelon.
Prajnanta, F. 1999. Kiat sukses
R.
2006.
Budidaya
semangka hibrida.Kanisius.Yogyakarta. Sunarjono, H. 2006. Berkebun 21 Jenis tanaman Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.
2001.Bertanam
Takdir A.M., R. N. Iriany., N. A.
semangka. Penebar Swadaya.
Subekti,
Jakarta.
Marsum.2006. Evaluasi daya
Pierce,
L.C.
1987.
Vegetables
Muzdalifah,dan
gabunghasil 28 galur jagung
characteristics.Production and
dengan
Marketing.University of New
MR14di Malang dan Bajeng.
Hampshire. New York.
Jurnal Agrivigor 5 (2):173-181.
95
tester
MR4
INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN Vol. 02 No. 02
dan