LAPORAN HASIL PRAKTIK LAPANGAN PELATIHAN REFRESING PLKB KABUPATEN/KOTA SE PROPINSI BENGKULU ANGKATAN II TANGGAL 6 FEBRUARI 2010. TENTANG
PENINGKATAN PESERTA KB PRIA MOP DI KELURAHN BENTIRING PERMAI KECAMATAN MUARA BANGKA HULU KOTA BENGKULU D I S U S U N OLEH : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
SRI JOARIANI MANAN SAHMIN,SE SUTRISNO,SH TEGUH MULYANTO,S.IP IDA KARLENA,SH MUKHLIS, S.Sos FERYANI INDRA JAYA, SH ROMLI AB, S.Pd LAILI SUKRAINI
BKKBN PROPINSI BENGKULU TAHUN 2010
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Secara geografis Propinsi Bengkulu terletak di Pantai barat pulau Sumatra membujur sejajar dengan pegunungan bukit barisan dan berhadapan langsung dengan samudra hindia. Propinsi Bengkulu memiliki garis pantai sepanjang lebih kurang 525 km, sedangkan wilayah bagian timur memiliki geografi berbukit‐bukit, bergelombang dan datar. Kota Bengkulu merupakan ibu kota propinsi Bengkulu, Berdasarkan data BPS Kota Bengkulu jumlah penduduk pertengahan tahun 2007 berjumlah 270.079 jiwa dengan 67.136 rumah tangga. Penduduk tahun kota Bengkulu tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 3,24 persen di bzndingkzn dengzn jumlzh penduduk tahun 2006 yang berjumlah 261.602 jiwa. Sedangkan tingkat kepadatan penduduk tahun 2007 mencapai 1.868 jiwa penduduk per kilometer persegi naik dibandingkan dengan tahun 2006 yang tingkat kepadatannya 1.810 jiwa per kilometer persegi. Kecamatan Muara Bangka Hulu adalah salah satu kecamatan yang ada dikota Bengkulu yang wilayahnya berbatasan langsung dengan kabupaten Bengkulu Tengah, dengan luas wilayah 2.9932,5 km2 dengan jumlah penduduk 30.522 jiwa dan 7.257KK serta terdiri dari 7 kelurahan. Salah satu kelurahan yang berada diwilayah kecamatan ini adalah kelurahan Bentiring Permai. Kelurahan Bentiring Permai mempunyai luas wilayah 500 ha dan jumlah penduduk 4.621 jiwa dengan 1.090 KK. Dari tersebut diantaranya merupakan Pasangan Usia Subur berjumlah 952. Sementara itu kelurahan ini sebelah utara berbatasan dengan kabupaten engkulu Tengah, sebelah selatan dengan Sungai Muara Bangkahulu, sebelah barat dengan kelurahan Pematang Gubernur dan sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Bentiring. Sebagian besar penduduk kelurahan Bentiring Permai mata pencaharian sebagai Buruh bangunan disamping itu ada juga yang bekerja sebagai pedagang, petani, pegawai negeri serta sektor informal lainnya. Tingkat kesejahteraan penduduk kelurahan Bentiring Permai masih relatif Rendah, hal ini dapat dilihat dari
tingkat kesejahteraannya dimana sebesar 331 KK ( 30,37 %) dari Kepala Keluarga yang ada dikelurahan ini masih berada pada tahap keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera Tahap I. (Keluarga Pra S = 92 KK dan KS I 279 KK dari Jumlah KK sebanyak 1090 KK). Sementara itu data dari kelurahan jumlah KK miskin dikelurahan ini sebanyak 221 KK. Dengan kondisi yang demikian tentunya merupakan suatu hambatan yang cukup signifikan terhadap lajunya pertumbuhan pembangunan di kelurahan ini, oleh sebab itu perlu adanya langkah‐langkah konkrit dari pihak pemerintah dalam menangani permasalahan ini. Salah satu langkah konkrit yang dapat dilakukan dalam menangani permasalahan ini dengan menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana. Berdasarkan data yang diproleh dikelurahan Bentiring Permai kesertaan ber KB dari penduduknya dapat dilihat dari tabel berikut ini:
JUMLAH KK PUS 1090 952
IUD MOP 72 1
MOW 20
METODA KONTRASEPSI IMP KOND STK 180 48 295
PIL 248
JML 864
Dari tabel tersebut terlihat bahwa kesertaan ber KB dikelurahan ini sudah tinggi mencapai 864 ( 90,75 %) dari jumlah PUS sebanyak 952 PUS. dari 864 Akseptor tersebut hanya 1 Orang ( 0,105 %) saja yang menggunakan metoda kontrasepsi MOP, padahal cara ini sangat efektif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Itulah sebabnya mengapa kami dari kelompok II memilih topik bahasan Peningkatan Peserta KB Pria (MOP) di kelurahan Bentiring Permai. B.
Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah: 1. Memberikan salah satu alternatif bagi pemerintah setempat dalam menekanlaju pertumbuhan penduduk dikelurahan Bentiring Permai. 2. Untuk melakukan upaya peningkatan peserta KB Pria khusnya MOP.
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN A.
Nama Kegitan Nama kegiatan yang dilaksanakan adalah Praktik Lapangan Pelatihan Refresing PLKB angkatan II dengan topik bahasan Peningkatan Peserta KB Pria MOP.
B
Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan praktik lapangan dilaksanakan tanggal 6 Feberuari 2010 di kelurahan Bentiring Permai Kecamatan Muara Bangka Hulu Kota Bengkulu.
C
Proses kegiatan Proses Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan melalui wawancara, pengamatan data dan observasi wilayah, adapun hasil pengamatan wawancara dan observasi sebagai berikut: 1. Tingkat kesejahteraan masih relatif rendah, salah satu penyebab adalah masih rendahnya pendapatan perkapita penduduk, produktifitas rendah, tingkat pendidikan rendah. 2. Walaupun kesertaan ber KB tinggi akseptor KB Pria sangat . 3. Data pendudung keluarga berencana antara lain adalah: Puskesmas 1 buah, dokter: 1 orang, bidan 2 orang, PLKB 1 orang, PPKBD 1 Orang, Sub PPKBD 20 Orang. 4. Jumlah PUS menurut kelompok umum adalah sebagai berikut: ‐ Kurang dari 20 tahun 28 orang ‐ 20 – 30 tahun 521 orang ‐ Lebih dari 30 tahun 403 orang
D
Permasalahan
Dari hasil pengamatan dan analisa data yang ada kami memfokuskan permasalahan pada “Rendahnya Kesertaan KB Pria MOP di Kelurahan Bentiring Permai”
E
Pemecahan Masalah
Meninjau dan memahami permasalahan yang ada maka upaya yang dilakukan untu meningkatkan kesertaan KB Pria MOP adalah: 1. Melakukan perubahan pola pikir bahwa penggunaan alat kontrsepsi bukan hanya urusan ibu, tetapi juga merupakan urusan kaum pria. 2. Melakukan sosialisasi kepada tokoh masyarakat, tokoh agama serta masyarakat.
3. Mencari dukungan dari berbagai pihak guna memperlancar kegiatan peran serta pria dalam ber KB. 4. Mengembangkan model penyuluhan melalui peneladanan. 5. Melakukan komitmen bersama dari semua lapisan untuk kesertaan KB Pria MOP. 6. Penyebar luasan informasi melalui pngajian bapak‐bapak, brosur, leaflet, baliho‐ baliho tentang waktunya pria turut ber KB.
BAB III PENUTUP A.
Kesimpulan Kesertaan KB Pria (MOP) sangat rendah disebabkan oleh kurang pengetahuan dan pemahaman tentang KB Pria. Oleh karena itu perlu adanya terobosan‐terobosan agar KB hanya jadi tugas ibu, tetapi juga tugas pria hal ini perlu adanya perubahan pola berfikir untuk kaum pria, pada dasarnya KB pria lebih menguntungkan baik secara kesehatan, ekonomi maupun sosial. Dengan demikian akan tercipta keluarga yang berkualitas.
B
Rekomendasi
Peran serta pria dalam ber KB masih sangat rendah, maka perlu adanya gerakan bersama dari berbagai pihak untuk merubah pola berfikir sudah waktunya Pria ikut ber KB. Model pengembangan peneladanan harus dikembangkan terus, sasaran perlahan‐lahan diubah dari ibu‐ibu ke bapa‐bapak, disamping itu perlu adanya dukungan baik dana, prasanana lebih ditingkatkan.