Jurnal Pembangunan Manusia
PENINGKATAN MASA SIMPAN LEMPOK DURIAN UKURAN KECIL DENGAN MENGGUNAKAN EMPAT JENIS KEMASAN Budi Santoso dan Amin Rejo Dosen Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sriwijaya
Abstract The objective of this research was to predict shelf life of lempok durian (bite size) that was packed by four kinds of packaging and using ASLT method. The research was arranged in ASLT and Complete randomized design with four treatments. Each treatment was replicated three times. The treatments use four packaging. The packaging was wrapping, parchment paper, Aluminium foil, aluminium foil and wrapping. The parameters were FFA (Free Fatty Acid), water content, total plate count, and visual observation. The result showed that lempok durian that was packed by four kinds of packaging had significant effect on characteristic of lempok durian during storage.Lempok durian packaged with parchment paper could increase the shelf life of lempok durian for 191 days, lempok durian packaged with alumunium foil could increase the shelf life of lempok durian for 113 days, lempok durian packaged with alumunium foil and wrapping could increase the shelf life of lempok durian for 122 days, lempok durian packaged with wrapping could increase the shelf life of lempok durian for 33 days. The best of treatments was lempok durian packaged with parchment paper because could increase the shelf life of lempok durian for 191days. Keyword : Shelf life, Lempok durian, ASLT
masyarakat Sumatera Selatan di hari
Pendahuluan
lebaran atau hari-hari penting lainnya, dan
Latar Belakang
jajanan
oleh-oleh
bagi
yang
bepergian ke daerah lain atau oleh-oleh Lempok durian merupakan salah
tamu domestik maupun mancanegara
satu jenis makanan tradisional khas
yang berkunjung ke Sumatera Selatan
Sumatera
(Haris, 1999).
Selatan
yang
dapat
dikelompokan sebagai produk unggulan
Menurut Santoso et al. (2007), pada
lokal dan sudah dikenal secara luas.
umumnya produsen lempok mengalami
Produk
kesulitan untuk memproduksi lempok
ini
biasanya
dihidangkan untuk
dalam jumlah besar dengan masa
menjamu tamu-tamu, makanan utama
simpan yang cukup panjang. Sebab 72
sebagai
makanan
penyela
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
Jurnal Pembangunan Manusia
biasanya produk ini tidak tahan lama
kemasan, Jenis kemasan yang dapat
sampai menunggu musim berikutnya.
digunakan
Sehingga terjadi kekosongan suplai
bersifat dapat menahan laju transmisi
pada waktu-waktu tertentu. Selain itu
gas oksigen, laju transmisi uap air dan
penampilan produk ini masih kurang
menurunkan aw permukaan produk.
menarik,
teknis
Berdasarkan hal ini ada beberapa
pengemasan yang masih sederhana
bahan kemasan yang mungkin dapat
dan belum dilakukan pelabelan yang
digunakan.
mencerminkan
(wrapping),
terutama
dari
nilai
gizi,
masa
adalah
kemasan
Kemasan kemasan
yang
plastik kertas
lilin
kadaluarsa dan jaminan mutu lainnya
(beeswax) dan alumunium foil. Bahan-
keadaan tersebut di atas menyebabkan
bahan kemasan ini mudah didapat
produk ini kurang mampu bersaing
dipasaran, harga relatif murah, bersifat
dengan produk sejenisnya seperti dodol
fleksibel
atau
garut, wajik lilin, wingko dan lain-lain.
(Santoso
et
Menurut Santoso et al. (2004), pada
menggunakan
al.,
dibentuk
2004).
kemasan
tersebut,
lempok
menyebabkan
tidak
dibentuk menjadi ukuran kecil sehingga
tahan lama disimpan dalam waktu yang
ukuran lempok durian lebih praktis
relatif lama. Pertama, lempok durian
untuk dikonsumsi dimana dan kapan
mudah ditumbuhi oleh yeast
saja.
durian
Dengan
sebelum
Selain
dasarnya ada dua kerusakan yang lempok
durian
mudah
adanya
jenis
dikemas
kemasan
hal ini disebabkan permukaan lempok
tersebut di atas yang diaplikasikan
mempunyai aw yang tinggi, sekitar 0.55.
pada
Kedua, lempok durian mudah berbau
nantinya diharapkan lempok durian
tengik,
akan mempunyai umur simpan yang
disebabkan
lempok
lempok
durian
ukuran
kecil,
8%.
lebih lama, lebih praktis untuk konsumsi
Sehingga dengan aw dan kadar lemak
dan ada waktu kadaluarsa yang jelas
lempok ini, penetrasi gas oksigen akan
pada label kemasan sehingga mampu
memacu terjadinya proses hidrolisis
bersaing di pasaran. Menurut Haris
dan oksidasi lemak yang pada akhirnya
(1999) penentuan umur simpan suatu
akan
produk
mengandung
lemak,
menyebab
sekitar
ranciditas
atau
dengan
ketengikan. Kerusakan lempok durian dapat diatasi
pangan
dengan
menggunakan
dapat
menggunakan
ditentukan beberapa
metode yang sering digunakan yaitu 1) metode tradisional, 2) metode nilai 73
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
Jurnal Pembangunan Manusia
paruh, dan 3) metode akselerasi atau dikenal
dengan
istilah
Accelerated Diduga pengemasan lempok durian
Shelf Life Test (ASLT). Penentuan umur simpan lempok durian
dapat
kita
lakukan
dengan
menggunakan metode akselerasi atau ASLT.
Pada
Hipotesis
metode
ini
dengan berbagai jenis kemasan primer berpengaruh nyata terhadap
Umur
simpan lempok durian ukuran kecil.
kondisi
penyimpanan lempok durian diatur di luar
kondisi
normal
dan
dikemas
Pelaksanaan Penelitian
dengan menggunakan berbagai jenis kemasan.
Sehingga
produk
dapat
Tempat dan Waktu
mengalami kerusakan lebih cepat dan
Penelitian ini akan dilaksanakan di
dapat diketahui jenis kemasan terbaik
Laboratorium Kimia Hasil Pertanian,
serta penentuan umur simpan dapat
Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas
ditentukan. Menurut (Haryadi, 2004),
Pertanian
penggunaan metode akselerasi harus
Indralaya pada bulan November 2006
disesuaikan
sampai dengan September 2007.
dengan
keadaan
dan
Universitas
Sriwijaya,
faktor yang mempercepat kerusakan produk
lempok
durian
diharapkan
dengan mengetahui umur simpan atau
Bahan dan Alat Penelitian Bahan
yang
digunakan
pada
lempok
durian
penelitian ini adalah : 1) lempok durian
dapat
lebih
merk Suwandi, 2) alumunium foil, 3)
durian
plastik wrapping, 4) kertas perkamen
sehingga mampu bersaing di pasaran
merk bakewell, 5) larutan NaCl jenuh
dan
75%, 7) indikator phenolphtalein (PP)
waktu
kadaluarsa
tersebut
maka
meningkatkan
mutu
menjamin
lempok
keamanan
produk
lempok durian yang akan dikonsumsi.
dan 8) kawat penyangga. Alat yang digunakan adalah : 1) alat pencetak lempok, 2), toples 3) pisau
Tujuan
stainless, 4) baskom/ember, 5) oven Penelitian mengetahui
ini
bertujuan
umur
untuk
simpan/masa
Memmert ,6) inkubator Air Tech,7) biuret,8)labu
Erlenmeyer, timbangan
gelas
kadaluarsa lempok durian ukuran kecil
Beaker,
yang dikemas dengan menggunakan
Adventurer OHAUS , 11) gelas ukur,
berbagai jenis kemasan.
12) pipet tetes, 13) penangas air dan 74
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
10)
9)
digital
Jurnal Pembangunan Manusia
14) peralatan uji organoleptik (piring
kawat dan berisi larutan jenuh NaCl
plastik, kertas dan pena).
75%. 4. Simpan lempok dengan masingmasing
Metode Penelitian Metode
yang
digunakan
untuk
penentuan umur simpan adalah metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT). dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
dengan
Masing-masing
perlakuan
yaitu 0
penyimpanan pada suhu 25 C, 300 C dan 400 C. 5. Pengamatan dilakukan setiap lima hari sekali
4 perlakuan. perlakuan
diulang
sebanyak 3 kali. Lempok durian ukuran
Parameter Parameter simpan,
yang
diamati
kadar
asam
adalah
kecil dikemas dengan 4 jenis kemasan
umur
lemak
sekaligus sebagai perlakuan yaitu :
bebas, kadar air, total jamur, dan uji sensoris.
A.Kemasan
Perkamen
(Parchement
Paper) B. Kertas Alumunium foil C. Kemasan plastik Wrapping D.
Kemasan
Hasil Dan Pembahasan
Alumunium
foil+ Umur Simpan
Wrapping Cara Verja
1. Kemasan Wrapping
Cara kerja pada penelitian ini adalah : 1. Lempok dicetak dengan cetakan ukuran kecil dengan
ukuran
sama rata (3cm x 1,5 cm x 1,5 cm).
Pada
penentuan
lempok durian dengan
umur
simpan
menggunakan
metode ASLT pada kemasan wrapping
2. Lalu masing-masing lempok ukuran
yang sekaligus merupakan kemasan
kecil di kemas dengan alumunium
kontrol hanya dapat mempertahankan
foil,
kertas
mutu lempok selama 33,99 hari atau
perkamen (Parchement Paper) dan
kurang lebih satu bulan, umur simpan
alumiunium foil + wrapping.
ini diasumsikan pada penyimpanan
plastik
3. Lempok
yang
wrapping,
telah
dikemas
dimasukkan ke dalam toples kedap
lempok pada suhu ruang yaitu
29oC±
2oC suhu yang biasa digunakan toko-
udara yang telah disangga oleh Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
75
Jurnal Pembangunan Manusia
toko atau pasar-pasar swalayan untuk
mutu
menyimpan lempok durian.
penyimpanan lempok. Produk lempok y = -473,85x + 2,0502 2 R = 0,9136
0,55 0,54 0,53
merupakan
suhu
durian umumnya dijual di pasar pada suhu ruang, yaitu 29oC±2oC sehingga nilai T diganti dengan suhu 290C
0,52 Ln K
lempok
0,51 0,5
(3020K).
0,49 0,48
yaitu
0,47 0,46 0,45 0,00315
0,0032
0,00325
0,0033
0,00335
0,0034
Setelah nilai ln K diketahui sebesar
0,4812
kemudian
didapatkan nilai K atau konstanta laju penurunan mutu perhari yaitu sebesar
Suhu Penyimpanan (1/T) K
1,6180 unit mutu/hari. Gambar 1. Grafik umur simpan lempok durian
kemasan wrapping
Untuk mengetahui umur simpan lempok durian digunakan nilai batas kritis asam lemak bebas. Batas kritis
Gambar
1
menunjukkan
grafik
asam lemak bebas pada penyimpanan
penurunan mutu lempok durian dengan
lempok
kemasan
dengan
yaitu sebesar 58,2. yang diperoleh dari
menggunakan metode ASLT. Sehingga
penyimpanan lempok pada suhu 400C.
didapatkan angka persamaan linear
Nilai ini sesuai dengan hasil uji sensoris
yaitu y = -473,85x+2,0502 dengan nilai
yaitu panelis memberikan skor 2,8 dan
koofisien determinasi sebesar 0,9136.
merupakan skor sensoris pada angka
Angka persamaan linier merupakan
yang ditolak, yaitu 3. Batas kritis
perpaduan antara lnK (konstanta laju
tersebut kemudian dikurangi dengan
reaksi asam lemak bebas dan lama
nilai
penyimpanan) dan suhu penyimpanan
pengukuran awal yaitu 3,2 sehingga
(25oC±2oC,30oC
2oC,40oC±2oC).
didapatkan nilai unit mutu sebesar 55,
telah
kemudian
Angka
wrapping
linier
± yang
didapat,
dengan
asam
kemasan
lemak
umur
wrapping
bebas
simpan
pada
lempok
kemudian dikonversikan lagi ke dalam
diketahui dengan membagi unit mutu
bentuk model persamaan penurunan
dengan unit mutu perhari 55 dibagi
mutu
1,6180
lempok
473,85(1/T).
Dari
(lnK model
=
2,0502ini
dapat
diketahui umur simpan lempok durian
sehingga
didapatkan
umur
simpannya 33 hari Menurut
Haris
(1999),
pada
yang dikemas dengan wrapping dan
umumnya lempok
durian yang dijual
berbagai suhu penyimpanan. Nilai T
dipasaran
dapat
pada model persamaan penurunan
sampai dengan 2 atau 3 minggu. Umur 76
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
hanya
bertahan
Jurnal Pembangunan Manusia
simpan
lempok
menggunakan
durian
dengan
kemasan
wrapping
dapat
memacu
terjadinya
proses
oksidasi lemak. (Santoso, 2004) hal ini
lebih singkat hal ini disebabkan nilai
didukung
permeabilitas uap air kemasan low
Butarbutar
density polyethylen (LDPE) yang tinggi
mempunyai aw 0,60. Hasil ini sesuai
hal ini sesuai dengan pendapat Winiati
dengan pendapat Winarno (1997),
et al.(2005), yang menyatakan nilai
bahwa bahan pangan dengan aw 0.30-
permeabilitas uap air kemasan LDPE
0.65
adalah
hidrolisis dan oksidasi lemak.
sebesar
0,5
g/m2.mmhg.
oleh
Sabriansyah
(1999),
mudah
durian
mengalami
Dibandingkan
Selain itu disebabkan nilai densitas
lempok
dan
proses
dengan perlakuan
kemasan wrapping yang rendah yaitu
kemasan yang lain kemasan wrapping
sebesar
0,915-0,939
g/cm3
(Hui,
merupakan
kemasan
1992),
sehingga
memudahkan
simpannya
paling
dan
utama
terjadinya
hidrolisis
proses
yang
rendah.
umur Faktor
penyebabnya
adalah
oksidasi lemak. Bierley et al. (1988),
kemasannya yang kurang kuat dalam
menambahkan bahwa plastik dengan
menahan uap air dan gas kemudian
densitas rendah menandakan plastik
tidak bisa menahan panas tinggi.
tersebut
yang
(Latief, 2001 ) hal ini sesuai dengan
terbuka, artinya mudah atau dapat
pendapat Syarief et al. 1989 bahwa
ditembusi oleh zat yaitu H2O, O2 dan
plastik
CO2.
transmisi
memiliki
struktur
golongan gas
LDPE
yang
memiliki
cukup
tinggi
penguraian
sehingga tidak cocok untuk mengemas
senyawa kompleks menjadi senyawa
bahan makanan yang mengandung
sederhana yang dapat menyebabkan
aroma dan mengandung lemak atau
air pada lempok
minyak dan didukung oleh Nurminah
Hidrolisis
adalah
yang terperangkap
pada ikatan kompleks dalam lempok
(2002)
akan mudah menguap akibatnya aw
kemasan wrapping dengan sifat low
permukaan
meningkat
density polyethylen memiliki sifat kuat,
sehingga jamur dapat tumbuh. Selain
tembus cahaya dan kurang baik bagi
itu, dengan adanya penguapan air
oksigen dan uap air.
lempok
yang
menyatakan
bahwa
maka akan terjadi hidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam lemak,
2.
kadar
(Parchement Paper)
asam
lemak
bebas
yang
Kemasan
Kertas
Perkamen
dihasilkan lebih dari 10% sehingga Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
77
Jurnal Pembangunan Manusia
Pada
penyimpanan
lempok
mempertahankan mutu lempok lebih
penyimpanan lempok pada suhu ruang
lama
yaitu 29oC±2oC dengan menggunakan
kemasan kontrol atau wrapping. Pada
kertas
persaamaan
perkamen
dapat
dibandingkan
lempok
diatas
dengan
menunjukkan
mempertahankan mutu lempok selama
angka persamaan linear (Y=-3130x
191
+
hari.
Penyimpanan
dengan
9,6208)
dengan
nilai
koofisien
menggunakan kemasan ini merupakan
determinasi sebesar 0,9828 nilai ln K
perlakuan terbaik dari jenis kemasan
diketahui sebesar 0,7434 kemudian
lain yang digunakan. Kertas perkamen
didapat nilai K sebesar 0,4754 unit
dapat mempertahankan umur simpan
mutu/hari. Sehingga didapatkan unit
lempok
mutu
lebih
lama
dibandingkan
sebesar
91,0246
dan
umur
dengan perlakuan yang menggunakan
simpan kita dapatkan dengan membagi
kemasan wrapping yang hanya dapat
unit mutu dengan unit mutu perhari
mempertahankan mutu lempok selama
yaitu 91,0246 dibagi 0,7454 sehingga
33 hari.
didapatkan
Hasil
penentuan
umur
simpan
lempok durian kertas perkamen dapat
umur
simpan
kemasan
perkamen 191 hari. Pada
penyimpanan
dengan
menggunakan kertas perkamen dapat
dilihat pada Gambar 2.
mempertahankan mutu lempok durian y = -3130x + 9,6208 2 R = 0,9828
Ln K
0 0,00315 -0,2
0,0032
0,00325
0,0033
0,00335
0,0034
lebih
lama
dibandingkan
dengan
kemasan lain. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan Hammond
-0,4
(2006), yang menyatakan bahwa kertas
-0,6
perkamen merupakan kemasan yang
-0,8
sangat baik untuk mengemas bahan pangan yang mengandung lemak tinggi
-1 Suhu Penyimpanan (1/T) K
hal ini dikarenakan kertas bakewell termasuk dalam golongan jenis kertas
Gambar 2. Grafik umur simpan lempok durian kemasan perkamen
perkamen yang biasa digunakan untuk mengemas
kue-kue
atau
adonan
berlemak tinggi, biskuit, mentega, dan Gambar
2
menunjukkan
margarin. kelebihan kemasan ini adalah
dengan
golongan kertas perkamen memiliki
menggunakan kertas perkamen dapat
densitas yang sangat tinggi yaitu 0,9778
penyimpanan
lempok
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
Jurnal Pembangunan Manusia
0,98 g/cm3, selain itu kelebihan kertas
dibandingkan
ini adalah adanya penambahan silikon
kemasan perkamen (191 hari). Hasil
(SiO2)
perhitungan
sehingga
bersifat
hidrofobik
dengan umur
menggunakan
simpan
lempok
untuk memberikan ketahanan resistensi
durian kemasan allumunium foil dapat
gas oksigen, CO2 dan uap air juga
dilihat pada Gambar 3.
terhadap suhu tinggi hingga mencapai 1200C (Saltman,1998). Jenis silikon yang
di
tambahkan
pada
y = -1000,7x + 3,0285 2
R = 0,9437
kertas
silikon dioksida (SiO2) yang berasal dari sekam padi sehingga bersifat food grade, aman bagi kesehatan dan tidak
Ln K
perkamen ini adalah jenis polimer
0 -0,05 0,00315 -0,1 -0,15 -0,2 -0,25 -0,3 -0,35 -0,4
0,0032
berpengaruh terhadap bahan (Irma,
0,00325
0,0033
0,00335
0,0034
Suhu Penyimpanan (1/T) K
2005). Hal ini juga didukung oleh Syarief et al. (1989), jenis parchement paper memiliki ketahanan lemak yang baik khususnya pada berat yang lebih tinggi dan mempunyai kekuatan basah Gambar 3. Grafik umur simpan
yang baik sekalipun pada suhu yang
lempok durian
sangat rendah.
kemasan alumunium foil 3. Kemasan Alumunium Foil Gambar Pada penyimpanan lempok dengan
angka
3
menunjukkan
persamaan
linier
bahwa (Y=
-
menggunakan kemasan alumunium foil
1000,7x+3,0285) dengan nilai koofisien
dapat mempertahankan mutu lempok
determinasi
selama 113 hari. Pada penyimpanan
persamaan ini dapat diketahui unit
lempok durian dengan menggunakan
mutu perhari sebesar 0,7520 dan unit
alumunium
dapat
mutunya sebesar 85,3675 sehingga
mempertahankan mutu lempok lebih
didapatkan umur simpannya 113 hari.
lama
dengan
Pada penyimpanan lempok dengan
menggunakan kemasan kontrol atau
menggunakan alumunium foil dapat
wrapping
mempertahankan mutu lempok lebih
simpannya
foil
ini
dibandingkan
(33 hari), namun umur masih
lebih
rendah
lama
sebesar 0,9437. Dari
dibandingkan
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
lempok
dengan 79
Jurnal Pembangunan Manusia
kemasan
wrapping,
namun
hanya
dapat mempertahankan mutu lempok sampai
113
hari,namun
4.
Kemasan
Alumunium
+
Wrapping
umur
simpannya lebih rendah dari kertas perkamen.
Pada penyimpanan lempok dengan menggunakan
Peningkatan
Foil
umur simpan
yang
gabungan
kombinasi
antara
atau
alumunium
foil
dimiliki lempok durian dengan kemasan
+
alumunium foil ini diakibatkan karena
mempertahankan mutu lempok selama
alumunium
bahan
122 hari. Perlakuan ini lebih lama lebih
kemasan yang bersifat kedap udara,
lama dibandingkan dengan kemasan
uap air dan kedap cahaya sehingga
alumunium foil (113) maupun dengan
dengan demikian proses peningkatan
kemasan wrapping (33) tetapi umur
aw permukaan dan proses oksidasi
simpannya masih
dapat dicegah sehingga lempok akan
kemasan perkamen yang memiliki umur
lebih
simpan
foil
awet.
merupakan
hal
dikemukakan
ini
sesuai
oleh
yang
Departemen
kemasan
wrapping
selama
perhitungan
dapat
lebih rendah dari 191
umur
hari.
simpan
Hasil lempok
Perindustrian dan Perdagangan (2003)
durian kemasan allumunium foil +
dan
wrapping dapat dilihat pada Gambar 4.
juga
didukung
oleh
The
International Alluminium Institute (2000) Aluminium foil mempunyai sifat tahan terhadap
panas,
kedap
0 0,00315 -0,05
udara,
permeabilitas yang rendah terhadap
0,0034
y = -1702,7x + 5,258 2 R = 0,9878
-0,3
al.(2000),
-0,45
terhadap
0,00335
-0,25 -0,35
pengujian
0,0033
-0,2
dengan pernyataan Hermanianto et hasil
0,00325
-0,15 Ln K
uap air dan tidak korosif. Hal ini sesuai
0,0032
-0,1
-0,4 -0,5
kemasan alumunium foil menunjukkan
Suhu penyimpanan 1/T (K)
yang sangat rendah Water Vopour Transmission
Rate
sebesar
2,684
2
g/m /24 jam. Nilai yang rendah tersebut menerangkan kecilnya pori-pori dan luas permukaan kemasan sehingga menghambat
kemampuan
uap
Gambar 4. Grafik umur simpan lempok durian kemasan alumunium foil
air
dan wrapping
dalam untuk menembus kemasan. Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
80
Jurnal Pembangunan Manusia
Gambar angka
4
menunjukkan
persamaan
linier
bahwa
(Y
=
-
Perindustrian
dan
Perdagangan,
2003). Alumunium
1702,7x+5,258) dengan nilai koofisien
foil
merupakan
Dari
kemasan logam yang lebih ringan dari
persamaan ini dapat diketahui umur
baja mempunyai daya korosif oleh
simpan lempok durian yang dikemas
atmosfer yang rendah, mudah dilekuk-
dengan alumunium foil dan wrapping
lekukkan
dengan berbagai suhu penyimpanan.
berubah bentuknya, tidak berbau, tidak
Setelah
berasa, tidak beracun, dan dapat
determinasi
sebesar
diketahui
0,9878.
nilai
K
sebesar
sehingga
lebih
masuknya
0,6838 unit mutu/hari dan unit mutu
menahan
sebesar 83,8429 sehingga didapatkan
(Kadoya
umur simpannya 122 hari.
proses peningkatan Aw permukaan
1986).
air
mudah
dan
Dengan
gas
demikian
kemasan
dan proses oksidasi pada lempok
aluminium foil dan kemasan wrapping
dapat dicegah sehingga lempok akan
ini
lebih awet.
Penggabungan dapat
lempok
mempertahankan
lebih
menggunakan ataupun
dari
lama
mutu
dibandingkan
kemasan
wrapping
menggunakan
kemasan
Asam Lemak Bebas (ALB) Menurut
alumunium foil saja hal ini diakibatkan
Raharjo
(2006),
angka
saling
asam lemak bebas pada umumnya
menutupi yaitu kelemahan kemasan
dinyatakan dalam % asam lemak yang
wrapping dapat ditutupi oleh sifat
dianggap dominan, seperti % asam
kemasan
karena
oleat pada lemak sapi dan % asam
kemasan aluminium foil mempunyai
laurat pada minyak kelapa. Menurut
sifat kedap udara, tahan panas, kuat
(Berry,
dan tidak tembus cahaya serta daya
terkandung
tahan terhadap laju transmisi uap air
merupakan golongan asam palmitat
yang rendah sehingga dapat menutupi
karena 80 % bahannya berasal dari
kelemahan dari kemasan wrapping
durian. Kandungan asam lemak bebas
yaitu yang mempunyai sifat tidak tahan
lempok awal tanpa perlakuan adalah
panas, daya transparansi tinggi, daya
3,2 %. Setelah mengalami perlakuan,
tahan terhadap penetrasi dari gas dan
yaitu disimpan pada suhu ruang (30oC
uap air yang rendah (Departemen
± 2oC) di dalam larutan NaCl jenuh RH
masing-masing
kemasan
alumunium
foil
75
%
2006),
pada
selama
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
asam
lemak
lempok
30
hari
yang durian
dengan 81
Jurnal Pembangunan Manusia
menggunakan
kemasan
alumunium
foil,
meningkatkan proses oksidasi asam
perkamen,
wrapping
alumunium foil
lemak pada lempok durian.
dan
Analisis keragaman terhadap Asam
+ wrapping
maka terjadi peningkatan kandungan
lemak
asam lemak bebas lempok sesuai
menunjukkan bahwa perlakuan jenis
dengan
masing-masing
kemasan berpengaruh nyata terhadap
kemasan. Peningkatan asam lemak
Asam lemak bebas lempok durian. Uji
bebas
lanjut
ketahanan lempok
durian
selama
bebas
BNJ
lempok
pengaruh
durian
perlakuan
penyimpanan pada suhu ruang dengan
kemasan terhadap Asam lemak bebas
berbagai kemasan dapat dilihat pada
lempok disajikan pada Tabel 1. Tabel 1.
Gambar 5.
kemasan terhadap kadar asam lemak
60
bebas
50 Asam Lemak Bebas (%)
Uji BNJ pengaruh jenis
lempok
durian
selama
40
penyimpanan
30 20 10 0 0
5
10
15
20
25
30
35
Lama Penyimpanan (hari) Kemasan bakewell
Kemasan Alumunium Foil
Kemasan Alumunium foil + wrapping
Kemasan Wrapping
Kemasan
Kadar ALB rata-rata (%)
BNJ 5 % = 1,52 Gambar 5. Asam lemak bebas lempok durian dengan
berbagai
kemasan pada suhu ruang Gambar
5
menunjukkan
bahwa
Perkamen
17,83
c
Wrapping + Foil
24,14
b
Alumunium Foil
24,88
b
Wrapping
51,29
a
asam lemak bebas lempok durian pada tinggi
Keterangan : Angka-angka yang diikuti
dibandingkan kemasan lainnya. Hal ini
huruf yang sama pada kolom
disebabkan karena kemasan wrapping
yang sama
mempunyai sifat tembus, cahaya dan
perlakuan
nilai densitas kemasan wrapping yang
nyata (5%).
kemasan
wrapping
lebih
menunjukkan berbeda
tidak
rendah dan sebanding dengan umur simpannya (33 hari). Golongan LDPE
Uji
lanjut
BNJ
menunjukkan
gas
disimpan dengan menggunakan jenis
rendah
sehingga
dapat
kemasan wrapping Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
lempok
1)
mempunyai sifat ketahanan terhadap yang
bahwa
(Tabel
yang
dan kemasan 82
Jurnal Pembangunan Manusia
perkamen berbeda nyata sedangkan
tahan terhadap transmisi gas dan suhu
lempok yang disimpan menggunakan
tinggi. Untuk
kemasan alumunium foil yang disimpan
kemasan
alumunium
foil
pada suhu ruang tidak berbeda nyata
mempunyai kandungan asam lemak
dibanding
disimpan
bebas yang lebih rendah dibandingkan
kemasan
dengan kemasan wrapping.
dengan
lempok
yang
menggunakan
alumunium foil
Hal ini
diduga kemasan alumunium foil dapat
+ wrapping.
Pada penyimpanan lempok dengan
menahan laju transmisi uap air yang
perkamen
akan masuk atau keluar dari lempok
mempunyai kandungan asam lemak
durian, sehingga dapat menurunkan
bebas terendah dibandingkan dengan
proses hidrolisis pada lempok durian.
semua perlakuan yang lain. Hal ini lebih
hal
disebabkan karena kertas perkamen
Nurminah
(2002)
dapat menurunkan laju transmisi uap
alumunium
foil
air dan gas sehingga tingkat oksidasi
tingkat oksidasi pada lempok durian
dan
sehingga
menggunakan
hidrolisis
kertas
lemak
pada
lempok
ini
sesuai
dengan
pernyataan
bahwa dapat
kerusakan
kemasan
menurunkan
lempok
durian
durian juga semakin rendah. Hasil
yang diakibatkan oleh cahaya, oksigen
sesuai dengan pendapat Hammond
dan hidrolisis dapat dihindari.
(2006) yang menyatakan bahwa kertas
Pada
penyimpananan
perkamen memiliki ketahanan uap air
dengan
dan gas yang rendah karena memiliki
kemasan
densitas yang sangat tinggi yaitu 0,97
memiliki kandungan asam lemak bebas
sampai
yang
0,98
g/cm3,
selain
itu
menggunakan
lempok
alumunium
lebih
rendah
foil+wrapping dibandingkan
keunggulan kertas ini adalah adanya
perlakuan
penambahan silikon (SiO2) sehingga
perlakuan kemasan alumunium foil, hal
bersifat
ini diduga kemasan alumunium foil
hidrofobik
memberikan
ketahanan resistensi gas oksigen, CO2
yang
dan uap air juga terhadap suhu tinggi
sekunder
hingga
mencapai
0
120 C
(Saltman,
kemasan
gabungan
berperan
wrapping
sebagai
menutupi
dan
kemasan kelemahan
kemasan wrapping dimana kemasan
1998), pendapat ini juga didukung
wrapping
Marleene
yaitu daya tahan kimia cukup baik, tidak
et
al.(2004),
dengan
memiliki
keunggulan
transparansi
tinggi,
sifat
penambahan silikon akan membuat
korosif,
tetapi
kertas perkamen ini bersifat hidrofobik,
memiliki kelemahan yaitu daya tahan terhadap penetrasi dari gas dan uap air 83
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
Jurnal Pembangunan Manusia
kurang
baik,
(Departemen
tidak
tahan
panas
wrapping yaitu sebesar 28,81%. Rata-
Perindustrian
dan
rata pengukuran kadar air lempok
Perdagangan, 2003). dengan adanya
durian
kemasan skunder yaitu alumunium foil
selama penyimpanan pada suhu ruang
dapat
disajikan pada Gambar 6
melindungi
lempok
dari
kelemahan atau kekurangan kemasan
.
primer. hal ini sesuai dengan pendapat (1986)
yang
berbagai
kemasan
Kadar Air Lempok Durian suhu 30 C
31
menyatakan
bahwa aluminium foil merupakan bahan kemasan yang bersifat kedap udara,
Kadar Air (% )
Kadoya
dengan
21
11
uap air dan kedap cahaya sehingga dengan demikian proses peningkatan aw permukaan dan proses oksidasi
1 0
5
10
15
20
25
30
Kemasan Bakewell
Alumunium Foil
Plastik Wrapping
Alumunium Foil + Wrapping
dapat dicegah. Gambar 6. Kadar air lempok dengan berbagai
kemasan pada suhu ruang
Kadar Air Pada
Gambar
6
diatas
dapat
dalam
diketahui selama penyimpanan selama
penelitian ini adalah kadar air yang
30 hari kadar air lempok durian terlihat
terdapat pada lempok durian yang
mengalami penurunan. Lempok durian
dikemas
yang dikemas dengan menggunakan
Kadar
air
yang
dengan
diukur
berbagai
jenis
kemasan yang disimpan pada pada suhu
ruang
(30oC±2oC)
pada
kemasan
perkamen
mengalami
penurunan kadar air yang lebih banyak
penyimpanan hari ke-30. Hasil yang
dibandingkan
didapat menunjukkan bahwa lempok
awal
yang
kemasan lainnya. Hal ini disebabkan
disimpan
o
pada
suhu
ruang
o
pada
termasuk
perlakuan
pada perlakuan lempok yang dikemas
karena kemasan perkamen memiliki
dengan
sebesar
densitas yang sangat tinggi yang
21,65%, sedangkan kadar air yang
sebanding dengan umur simpannya
tertinggi
(191 hari). Sedangkan pada perlakuan
terdapat
pada
perlakuan
lempok yang dikemas dengan plastik
lempok durian
jenis
uap
yaitu
air
penyimpanan
(30 C±2 C) kadar air terendah terdapat perkamen
35
Lama Penyimpanan
lempok
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
yang
dikemas
terhambat
dengan 84
Jurnal Pembangunan Manusia
menggunakan kemasan
yang sama
wrapping
kadar airnya paling tinggi selama
perlakuan
penyimpanan
nyata (5%).
permeabilitasnya kemasan
karena
sifat
rendah.
Sehingga
wrapping
tidak
dapat
Uji
lanjut
menunjukkan berbeda
BNJ
(Tabel
tidak
2)
menahan uap air yang masuk ke
menunjukkan bahwa perlakuan jenis
permukaan lempok dari luar bahan
kemasan
sehingga air yang terkandung semakin
berbeda nyata dibanding perlakuan
lama
jenis kemasan lain Lempok durian yang
akan
semakin
bertambah.
yaitu
kemasan
sesuai dengan pernyataan Nurminah
dikemas
(2002) menyatakan bahwa kemasan
kemasan perkamen terjadi penurunan
wrapping dengan sifat LDPE memiliki
kadar
sifat kuat, tembus cahaya dan kurang
penyimpanan
baik bagi gas-gas seperti oksigen dan
perlakuan jenis kemasan lainnya.
air
dengan
perkamen
yang
menggunakan lebih
awal
tinggi
dari
dibandingkan
Penurunan kadar air pada lempok
uap air. Analisis keragaman terhadap kadar
selama
penyimpanan
disebabkan
air lempok durian menunjukkan bahwa
karena terjadinya
proses sineresis.
perlakuan jenis kemasan berpengaruh
Proses sineresis ini akan berlangsung
nyata terhadap kadar air lempok durian.
cepat sesuai dengan peningkatan suhu.
Uji lanjut BNJ pengaruh perlakuan
Proses sineresis terjadi karena O2 yang
kemasan terhadap kadar air lempok
ada di lingkungan sekitar bahan yang
disajikan pada Tabel 2.
digunakan untuk proses perombakan karbohidrat, lemak dan protein pada
Kemasan (%)
Kadar air rata-rata
BNJ 5 % = 0,32
lempok terus tersedia, sehingga proses sineresis tidak dapat ditekan serendah mungkin
dan
Perkamen
21,65
d
berlangsungnya
Wrapping + Foil
23,48
a
(Poedjiadi, 1994).
alumunium Foil
25,06
b
Wrapping
28,81 a
menyebabkan perembesan
terus air
Total jamur Perhitungan total jamur dilakukan Keterangan : Angka-angka yang diikuti
dengan menggunakan PDA (Potato
huruf yang sama pada kolom
Dextrose Agar) sebagai media tumbuh. 85
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
Jurnal Pembangunan Manusia
Hasil perngamatan terhadap total jamur
lempok
menunjukan
menggunakan
terjadinya
peningkatan
yang
dikemas kertas
dengan perkamen,
total koloni jamur secara bertahap
alumunium foil dan alumunium foil +
selama
Rata-rata
wrapping. Hal ini disebabkan kemasan
pertumbuhan jamur dapat dilihat pada
wrapping tidak dapat menahan air
Gambar 7.
keluar dari dalam lempok kepermukaan
penyimpanan.
lempok, dimana kondisi demikian dapat
4
Total Jamur (log Cfu/ml)
menyebabkan
mikroorganisme
terutama jamur mudah untuk tumbuh.
3
Pernyataan
ini
(Departemen
2
didukung
oleh
Perindustrian
dan
Perdagangan, 2003), yang menyatakan 1 0
5
10
15
20
25
30
35
bahwa kemasan wrapping terbuat dari
Lama Penyimpanan Kemasan Bakewell
Alumunium Foil
Plastik Wrapping
Alumunium Foil + Wrapping
bahan
polietilen
yang
dibentuk
lembaran-lembaran tipis yang memiliki daya Gambar 7. Total jamur lempok durian
penetrasi
kurang
baik,
sehingga air dapat keluar lebih banyak
selama penyimpanan yang disimpan
kepermukaan
pada suhu ruang
menyebabkan
Total koloni jamur sudah ada pada
gas
sehingga jamur
dapat
dapat
tumbuh
dengan baik.
awal penyimpanan H-0 sebesar 1,1 log Cfu/ml. Hal ini diduga disebabkan
Pengamatan Sensoris
karena lempok telah terkontaminasi pada saat produksi maupun distribusi.
Pada pengamatan sensoris yang
Jumlah koloni jamur pada lempok
dilakukan
tertinggi
durian selama penyimpanan dengan
di
kemasasan
dapat
pada
wrapping.
perlakuan
Penggunaan
terhadap
menggunakan
uji
aroma QDA.
lempok Koswara
berbagai jenis kemasan primer pada
(2004). Uji QDA dilakukan 5 hari sekali
lempok durian menunjukkan adanya
selama
pertumbuhan jamur
mencapai umur simpan yang tidak
pada lempok
30
hari
dalam jumlah yang berbeda. Lempok
dapat diterima.
durian
selama
yang
dikemas
dengan
sampai
produk
Hasil yang didapat
penyimpanan
menerangkan
menggunakan wrapping pertumbuhan
bahwa sampel lempok yang dikemas
jamur lebih tinggi dibandingkan dengan
dan
disimpan
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
baik
pada
suhu 86
Jurnal Pembangunan Manusia
25oC±2oC,30oC±2oC,dan aromanya
belum
40oC±2oC
30oC±2oC, dan 4oC ±2 oC dari hari ke 5
sampai
sampai hari ke 30, menunjukkan bahwa
hilang
penyimpanan hari ke 20.
lempok
Hasil pengamatan terhadap rasa dan aroma
yang
menggunakan
dikemas kertas
dengan perkamen
dapat dilihat penurunan
aromanya belum hilang dibandingkan
mutu organoleptik lempok durian yang
dengan lempok yang disimpan dengan
paling
terjadinya
kemasan wrapping. Hal ini disebabkan
pertumbuhan jamur. Hasil pengamatan
oleh sifat densitas kemasan perkamen
memperlihatkan bahwa jamur tersebut
yang tinggi yaitu sebesar
tumbuh pada permukaan lempok durian
sampai 0,986 g/cm3, sehingga sangat
sehingga timbul warna putih keabuan.
baik untuk menahan penetrasi gas dan
Timbulnya
akibat
uap air yang dimiliki kertas perkamen
tidak
yang dilapisi silikon yang berfungsi
penampakan
sebagai penahan terhadap penetrasi
tetapi
uap air dan oksigen sehingga kecil
dominan
warna
pertumbuhan hanya yang
adalah
putih
jamur
tersebut
menyebabkan tidak
menarik,
juga
merubah warna dan citarasa, sehingga
kemungkinan
dapat
mutu lempok durian menurun. hasil
jamur (Ahlstrom, 2006)
0,981
ditumbuhi
oleh
sesuai dengan penelitian Santoso et al.
Sedangkan pada lempok durian
(2007) bahwa yang paling dominan
yang dikemas dengan alumunium foil
jenis mikroorganisme yang merusak
dan
lempok durian adalah jamur hal ini juga
belum
didukung oleh Suhajati.(2004) yang
berarti. Hal ini terlihat dari hasil uji
menyatakan
paling
panelis dari hari ke 5 sampai hari ke 30,
perusak
aromanya dan rasanya belum hilang.
jamur.
Hal ini dikarenakan kemasan aluminium
dominan
bahwa
yang
mikroorganisme
makanan semi basah adalah
alumunium mengalami
foil+wrapping
juga
perubahan
yang
foil dapat menahan aroma lempok Lempok dengan
durian
yang
dikemas
menggunakan
kemasan
selama penyimpanan. Hal ini sesuai dengan
pendapat
Kadoya
(1986),
perkamen dari hari ke-5 sampai pada
bahwa aluminium foil merupakan bahan
hari ke-30 belum terjadi perubahan
kemasan yang bersifat kedap udara,
visual yang berarti. Pengujian sensoris
uap air dan kedap cahaya hasil ini
terhadap aroma lempok yang dikemas
didukung oleh Santoso (2003), bahwa
dengan
bahan kemasan alumunium foil dapat
disimpan
kemasan pada
perkamen
suhu
o
25 C±
yang o
2 C,
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
87
Jurnal Pembangunan Manusia
meningkatkan umur simpan lempok
oksigen atau CO2. Hal ini juga didukung
relatif lama yaitu kurang lebih 7 bulan.
oleh Rapra (2001), jenis golongan Low
Sama halnya pada lempok durian
Density
Polyetilen
sangat
mudah
yang menggunakan kemasan wrapping
ditembus oleh cahaya dan ketahanan
yang dikombinasikan dengan kemasan
terhadap penetrasi uap air sangat
alumunium
rendah.
foil,
seluruh
kelemahan
yang dimiliki kemasan wrapping dapat ditutupi
oleh
sifat
alumunium
foil
mempunyai sifat tahan terhadap panas, kedap udara, permebilitas yang rendah
Kesimpulan Dan Saran Kesimpulan
terhadap uap air dan tidak korosif. The International Aluminium Institute (2000). Lempok dengan
durian
yang
dikemas
menggunakan
wrapping
kemasan
pada hari ke-25 mulai
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa
lempok
durian
ukuran kecil yang dikemas dengan menggunakan
kemasan
perkamen
aroma
dapat memperpanjang umur simpan
yang sudah lemah. Pada lempok yang
lempok durian lebih lama (191hari)
dikemas dengan kemasan
dibandingkan
mengalami perubahan yaitu
yang o
disimpan
baik
o
o
o
hari
ke
25
wrapping
pada
25 C±2 C,30 C±2 C,
dan
pada
sampai
suhu
alumunium
foil
dengan
kemasan
(113hari),
kemasan
o
o
alumunium+wrapping
ke
30
kemasan wrapping (33 hari).
40 C±2 C
(122 hari) dan
menunjukkan bahwa lempok sudah mengalami kerusakan yang diakibatkan kemasan
wrapping
tidak
Saran
mampu
menahan oksigen masuk, sehingga
Untuk mendapatkan lempok durian
pada lempok terjadi oksidasi yang
ukuran kecil
menyebabkan
lebih
aroma
tengik
pada
lama
yang umur simpannya (191
lempok mulai tercium, hal ini sesuai
dikemas
dengan pendapat Bierley et al. (1988),
kemasan Perkamen
menyatakan dengan
dengan
hari)
disarankan
menggunakan
bahwa plastik wrapping
sifat
densitas
rendah
menandakan plastik tersebut memiliki struktur yang terbuka, artinya mudah atau dapat ditembusi oleh zat yaitu air, Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
88
Jurnal Pembangunan Manusia
Haryadi, P.
Daftar Pustaka
2004.
pendugaan Ahlstrom.F. 2006. Nonstick Baking Mat &
Exopan
Baking
masa
Life Test (ASLT), Dasar; kinetika dalam
penyimpanan Berry.
W.
2006.
Society For
kadaluarsa
dengan metode Accelerated Shelf reaksi
Paper.Hermitage.USA
Prinsip-prinsip
pelatihan
pengolahan
dan
pangan.
Modul
pendugaan
waktu
Economic Botany’s 47th Annual
kadaluarsa (Shelf life) bahan dan
Meeting Chiang Mai.
produk pangan. Kerjasama kantor
Thailand :
bisnis
June 5-9. 2006.
dan
Mandiri) Bierley, A. W., R. J. Heat and M. J.
Pangan
teknologi
Departemen dan
Gizi
(PT
FITS
Teknologi
Pusat
Studi
Materials
Pangan dan Gizi dengan Pusat
Properties and Aplication Cations.
Pelatihan ekspor Indonesia (PPEI)
Chapman and Hall Publishing, New
Departemen
York
Bogor 1-2 Desember 2004.
Scott,
1988,
Departemen
Plastic
Perindustrian
Perdagangan.
2003.
dan
Pengantar
Perdagangan
RI,
Hammond,R. 2006.Bakewell Paper And Parchment Paper.Bedfoard. France
Ilmu Kemasan. Direktorat Jenderal Industri
dan
Dagang
Kecil
1999.
1992.
Foodborn Disease
Handbook. Jiangmen City. China.
Menengah. Jakarta Haris, H.
Hui, Y.
Kajian Teknik
Hermianto.J,Arpah.M
dan
Karakteristik
Kusuma.W.2000. Penentuan Umur
Edible Film Dari Pati Ubi Kayu,
Simpan Produk Ekstrusi dari Hasil
Aren, dan Sagu Untuk Pengemas
Samping Penggilingan Padi Dengan
Produk
Menggunakan
Formulasi
Terhadap
Pangan
Semi
Basah.
Metode
Disertasi Program Doktor Ilmu-ilmu
Konvensional. Jurnal Teknologi dan
Pertanian
Industri Pangan (11) : 33-41.
Institut
Program
Pertanian
Pascasarjana Bogor,
(Tidak dipublikasikan).
Bogor. Irma.S.2005. Jenis Silikon Yang Aman Bagi Pangan. Patpi (3) 224-232
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
89
Jurnal Pembangunan Manusia
Kadoya,
1986.
Kanagawa
Food
Packaging.
University.
Hiratsuka,
terhadap lempok durian Samarinda. Buletin Bimada 1(2):1-15.
Japan Santoso, B. Parwiyanti, dan Marini. Latief.R.. 2001. Teknologi Kemasan
2007.
Karakterisik
Biodegredeable. Makalah Falsafah
Beranti
Sains.Program
penghambatannya
Pasca
Sarjana.Institut Pertanian.Bogor.
Edible
Film
Mikrobia
dan terhadap
pertumbuhan jamur lempok durian Prosiding
Seminar
Nasional
Marleene,P,Robert,W 2004. Bakewell
Kongres Ilmu Pengetahuan wilayah
The Siliconised Baking Paper.Paris.
Indonesia Bagian barat. Universitas
France
Sriwiajaya dan Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) 3-5 Juni 2007 di Palembang.
Nurminah, M.
2002.
Penelitian Sifat
Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan
Kertas
Serta
Pengaruhnya
Santoso,
B.,
Edible
Universitas Sumatera Utara.
Aplikasinya Primer
Biokimia.
1994.
Dasar Dasar
Universitas Indonesia.
Saputra,
dan
R.
Pambayun. 2004. Kajian Teknologi
Terhadap Bahan yang Dikemas.
Poedjiadi, A.
D.
Coating
dari
Untuk
Lempok
Pati
dan
Pengemas
Durian.
Jurnal
Teknologi dan Industri Pangan (15) : 239-244.
Jakarta. Santoso, 2003. Pengemasan lempok Raharjo, S. 2006. Kerusakan Oksidatif
durian dengan aluminium foil untuk
Pada Makanan. Universitas Gadjah
meningkatkan umur simpan produk.
Mada. Yogyakarta.
Fakultas Pertanian. Unsri, Indralaya
Rapra,A.2001.
Polyetilen
Containing
Packaging. Digest.Sanghai. China
Hot Melt Adhesives.USA Sabriansyah dan Butarbutar, R. 1999. Pengaruh pengawet
penggunaan dan
jenis
Saltman.R.1998. Parchment Paper Of
bahan
Suhajati,R. 2004. Jamur Kontaminan Pada Dodol dan Makanan Semi
kemasan
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
90
Jurnal Pembangunan Manusia
Basah. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati. ITB. Bandung. Syarief,R..S.Santausa.
dan
B.
Isyana.1989 .Buku dan Monograf Teknologi
Pengemasan
Laboratorium
PAU
Pangan.
Pangan
dan
Gizi.IPB.Bogor The International Alluminium Institute. 2000. World-Alumunium. European Aluminium Foil Association website. Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.
PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. Winiati.P Rahayu.M.Arpah dan Erika Diah, 2005. Penentuan Kadaluarsa Dan Model Sorpsi Isotermis Biji Dan Bubuk Lada Hitam. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan (16) : 31-38.
Budi santoso, Amin Rejo : Peningkatan Masa Simpan Lempok Durian Ukiran Kecil Dengan Menggunakan Empat Jenis Kemasan
91