PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MELALUI METODE TERBIMBING SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI PILANGKENCENG 01 MADIUN Hartini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
ABSTRAK:Pembelajaran menulis merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang harus dipelajari siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Pilangkenceng 01 Madiun diperoleh data bahwa 65% sisiwa belum dapat menulis laporan pengamatam dengan baik dan benar. Penelitian ini dilakukanuntuk peningkatan keterampilan menulis laporan pengamatan dengan penerapan metode terbimbing siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pilangkenceng 01 Madiun. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK). Peningkatan keterampilan menulis laporan pengamatan kelas V Sekolah Dasar Negeri Pilangkenceng 01 Madiun diperoleh hasil pada siklus 01 dari 20 siswa terdapat 12 anak atau 60% belum tuntas, dan 8 anak atau 40% tuntas, sedangkan pada siklus II dari 20 anak tuntas 100%. Dari penelitian ini dapat diambil simpulan bahwa dengan menggunakan metode terbimbing dalam pembelajaran keterampilan menulis laporan pengamatan siswa kelass V Sekolah Dasar Negeri Pilangkenceng 01 Kabupaten Madiun dapat meningkat. leh sebab itu metode terbimbing dapat diterapkan di Sekolah dasar sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Kata kunci: peningkatan keterampilan menulis, laporan pengamatan, metode terbimbing Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menilis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Menulis sebagai bagian dari keterampilan berbahasa merupakan bentuk komunikasi yang adapat dilakukan siswa untuk
mngungkapkan ide atau gagasan, pikiran, dan perasaan dengan bahasa tulis sebagai medianya. Dalam pembelajaran menulis pada siswa sekolah dasar berguna untuk mengembangkan kreativitas, cara berfikir, kecerdasan dan kepekaan emosi siswa. Pembelajaran menulis juga diarahkan untuk membantu siswa untuk
NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 606
mengungkapkan ide atau gagasan, pikiran, pengalaman, perasaan dan cara siswa memandang kehidupan. Pembelajaran menulis bertujuan untuk memberitahu atau mengintruksikan, menyakinkan, menghibur atau menyenangkan, dan mencurahkan perasaan. Tulisan yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1) harus bermakna, (2) jelas, (3) lugas, (4) merupakan satu kesatuan bulat, (5) singkat, (6) padat, (7) memenuhi kaidah kebahasaan, dan (8) bersifat komunikatif. Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh dalam pembelajaran menulis, selayaknya kegiatan pembelajaran menulis menjadi salah satu kegiatan yang disukai siswa. Akan tetapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran menulis menjadi kegiatan cukup sulit bagi siswa, sehingga mereka kurang berminat terhadap kegiatan menulis. Dengan kata lain pembelajaran menulis belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Sementara itu, dalam hubungannya dengan ketrampilan menulis di sekolah dasar, guru sejak dini harus mulai memberikan dan melatih ketrampilan menulis ini kepada murid-murid. Guru bahasa Indonesia di sekolah dasar hendaknya aktif dan peduli dengan kondisi pengajaran bahasa Indonesia yang saat ini dirasakan dangat memprihatikan. Kondisi memprihatinkan pangajaran bahasa Indonesia tersebut menurut pengamatan peneliti dapat dilihat dari salah satu aspek ketrampilan berbahasa Indonesia, khususnya menulis laporan pengamatan. Para siswa apabila disuruh menulis atau mengarang merasa kesulitan dan hasilnya kurang memuaskan. Kondisi pengajaran ketrampilan
menulis di sekolah dasar negeri Pilangkenceng 01 saat ini dirasakan kurang memuaskan. Terkait dengan fenomena tersebut, beberapa faktor menjadi penyebab belum sampainya target yang diharapkan pendidik dengan kondisi siswa dapat diidentifikasi sebagai berikut. Kurang semangatnya siswa dalam mengikuti pembalajaran. Siswa tidak mempunyai minat belajar. Kurangnya keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Kurang tepat metode yang digunakan. METODE Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) ini digunakan karena beberapa alasan: (1) maslah yang akan dicarikan solusinya yang akan ditemukan dalam praktik pembelajaran menulis laporan pengamatan dan apa yang dilakukan untuk menciptakan suasan yang menarik, nyaman, dan menyenangkan dalam pembelajaran, memperbaiki pembelajaran, meningkatkan hasi belajar, dan menemukan akternalif pengelolaan kelas yang lebih kondusif dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan, (2) adanya perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan terhadap poses pembelajaran menulis laporan pengamatan melalui metode terbimbing, (3) refleksi terhadap proses pembelajaran menilis laporan pengamatan melalui metode terbimbing dilakukan secara bekelanjutan. Metode terbimbing merupakan perencanaan mengajar yang baik
NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 607
digunakan untuk menanamkan kebiasaan tertentu dalam memperoleh ketangkasan, kebiasaan, dan keterampilan siswa untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam proses pembelajaran metode terbimbing akan menciptakan kondisi siswa aktif, serta dapat menambah kecepatan, ketepatan dan kesempurnaan dalam melakukan sesuatu. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pilangkenceng 01 Madiun dengan sasaranya pada perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian proses, dan hasil pembelajaran berupa keterampilan siswa dalam menulis laporan pengamatan oleh siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pilangkenceng 01 Madiun yang dan beralamat di Jl. Angudiboga No. 01 Desa Pilangkenceng Kecamatan Pilankenceng Kabupaten Madiun. Pelaksanaan penelitian selama tiga bulan, yaitu bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2013 semester dua Tahun Pelajaran 2012/2013. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) observasi dan (2) tes tulis. Pelaksanaan tindakan pada dasarnya menjelaskan tentang pelaksanaan rencana tindakan pembelajaran yang disusun, sekaligus jumlah pertemuan yang diperlukan untuk pelaksanaan pembelajaran dan merupakan realisasi dari rencana tindakan yang dilakukan. Dalam hal ini yang dilakukan oleh guru adalah melaksanakan pembelajaran di dalam kelas V Sekolah Dasar Negeri Pilangkenceng 01 Madiun dan evaluasi pembelajaran tentang menulis laporan pengamatan melalui metode terbimbing dan juga
mengadakan pengamatan berdasarkan perencanaan tindakan pembelajaran dalam setiap siklus. Siklus memerlukan waktu enam jam pelajaran yaitu (6 x 35 menit), yang dilaksanakan selama tiga kali pertemuan. Satu pertemuan menggunakan waktu dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Fokus tindakan setiap siklus berupa implementasi tindakan dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan dan dalam pelaksnaannya dilakukan sesuai dengan tahap-tahap sebagai berikut. pada tahap pramenulis, tahap pengedrafan dan perbaikan, tahap penyuntingan dan pemublikasian. Data penelitian akan diperoleh dari pendokumentasian yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan di kelas V berdasarkan pengamatan langsung pada objek pengamatan melalui metode terbimbing, berupa hasil tulisan siswa Data dari guru berupa: (1) persiapan pembelajarn menulis laporan pengamatan, (2) pelaksanaan pembelajaran menulis laporan pengamatan, (3) penilaian proses maupun penilaian hasil dari pembelajaran menulis laporan pengamatan, (4) kendala-kendala atau temuan-temuan yang dialami oleh guru, dan (5) usaha atau cara yang harus dilakukan guru dalam mengatasi kendala-kendala tersebut. Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui cara: mengamati secara langsung kegiatan pembelajaran menulis laporan pengamatan di dalam kelas maupun di luar kelas, catatan dari hasil pengamatan, informasi dari kepala sekolah, teman guru dan dari siswa.
NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 608
Data penelitian dikumpulkan dengan teknik: observasi dan tes. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau prosentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putaran dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes tertulis pada setiap akhir pertemuan. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang diberikan pada kondisi awal dilaksanakan sebelum pelaksanaan tindakan, diketahui bahwa kemampuan keterampilan menulis laporan pengamatan siswa kelas V tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari banyak siswa yang belum dapat menulis dengan baik dan benar, siswa yang kurang mampu menulis laporan pengamatan sebanyak 65% dari 20 siswa. Tahap observasi dilakukan dengan memperhatikan hasil penilaian pada siklus I, secara umum pembelajaran menulis belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam observasi masih ada beberapa siswa yang sering meminta penjelasan, alokasi waktu yang disediakan tidak cukup. Berdasarkan hasil penilaian pada siklus I, masih terdapat beberapa siswa yang belum memahami pembelajaran menulis laporan pengamatan, maka pembelajaran ini dilanjutkan pada silus II. Temuan pada siklus I adanya beberapa masalah/kendala di antaranya. (1) Masih ada beberapa siswa dalam menulis isi laporan pengamatan belum tepat dan runtut.
(2) Ada beberapa siswa yang belum paham dalam menggunakan ejaan yang benar. (3) Sebagian siswa ada yang belum mengatahui tentang sistematika pembuatan laporan pengamatan yang benar. (4) Benyaknya siswa yang meminta guru utnuk memberikan penjelasan kembali tentang menulis laporan pengamatan. (5) Siswa masih banyak yang ramai dan berkeliling akan melihat pekerjaan temannya. (6) Tampak pada diri sebagian siswa yang belum paham dalam menulis laporan pengamatan. (7) Sebagian siswa ada yang belum selesai dalam menulis laporan pengamatan karena alokasi waktu yang dianggap kurang. Temuan selama siklus II tampak pada hak-hal berikut. (8) Siswa kelas V SDN Pilangkenceng 01 Madiun telah tuntas dalam belajar menulis laporan pengamatan melalui metode terbimbing. (9) Waktu yang diberikan untuk menulis laporan pengamatan dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya. (10) Siswa sudah tidak lagi ada yang meminta gurunya untuk memberikan penjelasan kembali, tetapi siswa sudah mandiri daam menerjakan tugasnya. (11) Siswa semangat untuk segera menyelesaikan tugasnya menulis laporan pengamatan. (12) Adanya peningkatan ketrampilan menulis laporan pengamatan melalui metode terbimbing. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, penerapan metode terbimbing kelas V SD Negeri Pilangkenceng 01 telah mampu
NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 609
secara efektif meningkatkan keterampilan menulis laporan pengamatan. Oleh karena itu penggunaan metode terbimbing dapat digunakan sebagai metode dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis laporan pengamatan. Bila ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran menulis laporan pengamatan menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini terlihat dari pengembangan metode pembelajaran yang berorientasi pada proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Dalam proses belajar siswa, ada tahapan dalam menulis laporan pengamatan yang harus dilakukan siswa, dari tahapan-tahapan tersebut ada sebagian besar siswa yang sudah mampu melaksanakan tahapan tersebut, tetapi ada juga sebagian siswa yang belum menunjukkan aktivitasnya, terutama di dalam melakukan penyuntingan/pengeditan yaitu melakukan pembetulan secara sempurna. Setiap siklus yang dilaksanakan menunjukkan adanya peningkatan proses belajar siswa. Dalam hal ini aktivitas siswa dalam pelaksanaan pembelajaran menulis leporan pengamatan hasinya memuaskan, dalam arti bahwa pada siklus I hasil belajar dikatakan cukup, sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan, yaitu dalam kategori baik. Dengan demikian hasil proses belajar mengajar dari siklus I dan siklus II dngan menerapkan metode terbimbing dalam menulis laporan pengamatan tergolong hasilnya baik atau memuaskan. Peningkatan hasil menulis laporan pengamatan siswa tidak begitu saja mereka peroleh, namun akan dilaluinya dari tahap demi tahap. Oleh sebab itu dalam kegiatan belajar mengajar guru harus
memahami kondisi dan kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Dengan motivasi dan bimbingan yang baik, maka siswa akan lebih termotivasi dan terpacu semangat belajarnya untuk meningkatkan kreatifitasnya dalam menulis laporan pengamatan sesuai dengan kemampuannya sendiri. Bila dilihat dari kenyataan yang ada bahwa adanya peningkatan hasil belajar yang memuaskan, perolehan skor rata-rata yang dicapai pada siklus I mencapai 61,25 dan pada siklus II perolehan skor rata-rata mencapai 77,45 tergolong baik dan memuaskan. Melalui metode terbimbing dalam pembelajaran menulis dengan tahaptahap pramenulis, pemburaman, perevisian, penyuntingan dan pemublikasian memberikan keuntungan pada siswa, sehingga aktivitas dan kreativitas siswa dalam menulis semakin meningkat. Selain meningkatnya hasil ratarata dari siklus I ke siklus II, metode terbimbing juga dapat mempermudah siswa untuk menuangkan ide, gagasan dan kreativitas dalam menulis laporan pengamatan, selain itu siswa menjadi lebih aktif, semangat, dan mempunyai ketekunan dalam mengikuti pembelajaran menulis, khususnya menulis laporan hasil pengamatan yang telah dilakukan sendiri. Berdasarkan hasil perolehan nilai diketahui bahwa nilai siswa dari pelaksanaan siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, hal ini merupakan suatu gambaran adanya peningkatan keterampilan menulis. Untuk itu pembelajaran menulis laporan pengamatan melalui metode terbimbing dapat diajarkan di Sekolah Dasar. Kerena pembelajaran melalui metode terbimbing telah
NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 610
terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis laporan pengamatan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. SIMPULAN DAN SARAN
pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, adanya peningkatan secara signifikan dibuktikan dengan uji T. hasil tersebut sebagai berikut: dari 20 siswa kelas V semua tuntas (100%) dengan rata-rata kelas 77,45.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan, bahwa ketrampilan menulis laporan pengamatan melalui metode terbimbing siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Pilangkenceng 01 Kabupaten Madiun, dapat ditingkatkan sesuai dengan apa yang diharapkan. Hasil penilaian keterampilan menulis laporan pengamatan yang dilakukan siswa kelas V sebelum guru menggunakan metode terbimbing dalam pembelajaran menulis laporan pengamatan atau sebelum siklus I sebagai berikut: siswa yang mendapat nilai baik hanya 2 siswa (nilai baik 10%), siswa mendapat nilai cukup ada 5 siswa (nilai cukup 25%), siswa mendapat nilai kurang 13 siswa (65%), nilai rata-rata kelas 54,45. Setelah pelaksanaan pembelajaran menulis laporan pengamatan melalui metode terbimbing dalam siklus I, adanya peningkatan hasil penilaian bila dibandingkan sebelum menggunakan metode terbimbing, peningkatan hasil penilaian tersebut adalah: dari 20 siswa kelas V yang tuntas 12 siswa (tuntas 60%), dan yang 8 siswa belum tuntas (40%), serta perolehan nilai rata-rata kelas adalah 61,25 artinya dari 20 siswa kelas V ada 40% yang belum tuntas dalam mengikuti pembelajaran menulis khususnya menulis laporan pengamatan dan rata-rata kelas masih belum mencapai standar yang telah ditentukan. Dengan
Saran Saran yang pertama untuk teman guru Bahasa Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam pembelajaran ketrampilan menulis, karena dalam pelaksanaan penelitian ini tahap-tahap yang telah digunakan dapat meningkatkan ketrampilan menulis khususnya ketrampilan menulis laporan pengamatan dan dalam proses pembelajaran mengutamakan bimbingan kepada siswa, terutama bagi siswa yang kurang mampu dalam pembelajaran menulis. Yang kedua saran yang disampaikan kepada siswa kelas V, dengan semangat, minat, kedisiplinan, dan ketekunan, serta kerjasama siswa dapat mengikuti pelaksanaan proses pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan. Dengan adanya hal tersebut maka siswa dapat termotivasi dai dirinya sendiri agar pembelajaran apa saja yang diikuti akan mendapatkan hasil memuaskan. Untuk saran yang ketiga, bagi penyusun bahan ajar, materi pembelajaran bahasa Indonesia terutama pembelajaran menulis laporan pengamatan melalui metode terbimbing dapat dijadikan contoh penyusunan bahan ajar, karena bahan ajar yang telah dilaksanakan dan disusun melalui tahap-tahap yang rinci dan padu akan dapat memberi semangat, minat, kedisiplinan, dan ketekunan mengaktifkan dan mengkreativitaskan guru, dengan demikian pembelajaran ini akan
NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 611
lebih berhasil dari pada bahan ajar yang hanya menyampaikan materi poin-poinnya saja. Keempat, saran bagi penyusun kurikulum, penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif atau pilihan lain dalam menyusun kurikulum, penggunaan metode dalam pembelajaran sangat diperlukan dengan mencantumkan metode terbimbing sebagai alternatif dalam pembelajaran pada setiap kompetensi yang diinginkan, memberikan masukan dan sumber belajar yang digunakan dalam pencapaian setiap kompetensi yang diinginkan. Saran yang kelima ditujukan kepada peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk menemukan cara dalam pembelajaran ketrampilan menulis, khususnya menulis laporan pengamatan dan sebagai alternatif untuk memecahkan permasalahan pembelajaran menulis laporan pengamatan, sehingga pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan bermakana. DAFTAR RUJUKAN Akhadiah, Subarti. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Arief, N. F. 2006. Strategi Ketrampilan Berbahasa Indonesia.Malang: Unisma. Ahira, Anne. 2011. Pengertian Ketrampilan Menulis Dasar. (Online), (http://www.anneahira.com/peng ertian ketrampilan-menulis.htm, diakses 31 Januari 2013). Andriew. 2011. Model Pembelejaran Menulis Cerpen Metode Terbimbing. (Online), (http://andriew.blogspor.com/20 11/03/model-pembelajaran-
menulis-cerpen-2534.htm, diakses 14 April 2013). Depdiknas. 2003. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Berbicara. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka. Depdikbud. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Balai Pustaka. Endang, Purwanti, dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas. Henry, G.T.2008. Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Lamidin, Finoza. 2001. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta. Diksi Intan Mulia. Nurul. 2011. Strategi Terbimbing dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Online)(http://nurul071644249, wordpress.com/2010/06/07/pem belajaran-bahasa-Indonesia-sd, diakses 14 Januari 2013). Syafi’ie, Imam. 1984. Terampil berbahasa Indonesia 1. Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sri, Rahayu, Yanti Sri.R.2010. Laporan Pengamatan, (Online), (http://gurumuda.com/bse/lapora n pengamatan more 32300. diakses 18 Februari 2013). Slamet, St.Y. 20008. Dasar-dasar Ketrampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta:LPP UNS. Wiriatmadja, Rochiati. 2005. Metode penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda Karya.
NOSI Volume 1, Nomor 6, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 612