PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN PETA PIKIRAN (MINDMAPPING) SISWA KELAS V SDN BALEREJO 01 BALEREJO MADIUN Suparmi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
ABSTRAK: Kemampuan menulis sebagai kebutuhan mutlak belum terpenuhi secara maksimal. Pada hakekatnya menulis merupakan cakrawala yang sangat penting dalam kehidupan. Pembelajaran menulis laporan dengan teknik Mind Mapping merupakan kegiatan produktif dan kreatif, sehingga akan meningkatkan kemampuan, minat dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran menulis laporan melalui teknik pembelajaran Mind Mapping siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun tahun pelajaran 2012/2013. Kesediaan guru untuk merubah strategi, pendekatan, model, dan teknik sangat diperlukan. Guru sebaiknya memilih metode, strategi, pendekatan, model dan teknik pembelajaran yang efektif dan efisien. Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menemukan strategi atau teknik pembelajaran menulis laporan yang lebih bervariasi sehingga pembelajaran dapat menggairahkan, memotivasi, dan bermakna. Kata-kata kunci: Peningkatan, Kemampuan, Menulis Laporan Mind Mapping. Kemampuan menulis tidak secara serta merta begitu saja dimiliki oleh seseorang tetapi diperlukan proses latihan yang dilakukan secara kontinyu dan teratur. Kemampuan menulis tidak lepas dari empat kompetensi dasar berbahasa di sekolah dasar yakni mendengarkan, membaca, berbicara, dan menulis. Kemampuan mendengarkan dan membaca serta berbicara termasuk kemampuan reseftif, sedangkan kemampuan berbicara dan menulis termasuk kemampuan produktif. Kemampuan produktif untuk memproduksi bahasa demi penyampaian makna. Kemampuan
reseptif untuk menangkap dan mencerna makna (Zainurrahman, 2011:2). Dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua aktivitas dalam komunikasi tidak dilepaspisahkan dari sarana tulis menulis. Bentuk komunikasi tulis merupakan bentuk komunikasi yang sangat diperlukan karena kemampuan menulis diperlukan pada semua lapangan pekerjaan atau dapat menunjang bahkan menentukan keberhasilan dalam suatu pekerjaan atau jabatan (Semi, 1990:3). Dalam konteks ini, siswa perlu dilatih keterampilan berbahasa baik
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 763
lisan maupun tulisan. Kemampuan berbahasa dapat dimiliki siswa bila mereka diberi kesempatan sebanyakbanyaknya untuk berbahasa secara lisan maupun tulisan. Tanpa berlatih yang cukup, siswa tidak akan menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Berkaitan dengan pembelajaran menulis di sekolah yang biasanya disebut mengarang, kurang diminati oleh siswa. Berdasarkan hasil pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun semester I Tahun Pelajaran 2012/2013 terdapat nilai rata-rata bahasa Indonesia hanya mencapai 60,7 di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yakni 70. Di samping nilai yang dicapai di bawah KKm, kendala lain yang dihadapi siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam hal menulis. Kemampuan siswa masih rendah dalam hal (1) menemukan gagasan yang ingin ditulis, (2) mengorganisasikan gagasan dengan kata-kata, (3) memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan gagasan, (4) memulai mengungkapkan gagasan, dan (5) mengakhiri atau menutup tulisan. Dalam implementasi Mind Mapping ditemui beberapa teknik yakni (1) cara cepat dalam mengorganisasikan ide, (2) proses menggambar diagram dapat memunculkan ide-ide yang lain, dan (3) diagram yang sudah terbentuk menjadi panduan untuk menulis. Dalam pembelajaran teknikMind Mappingdengan langkah-langkah (1) pembuatan ide sentral mulai dari tangah kertas, (2) ide sentral berawal dari simbol (gambar), (3) penggunaan warna-warni pada ide
sentral dan lainnya, (4) hubungkan cabang utama ke ide sentral (gambar pusat), (5) pakai garis hubungan yang melengkung, (6) gunakan satu kata kunci untuk tiap garis, dan (7) gunakan gambar.Beberapa manfaat dari implementasi teknik pembelajaran Mind Mapping di kelas adalah (1) membuat siswa mampu merencanakan tulisan laporan dengan ide sentral, (2) mengarahkan komunikasi daya nalar dengan kecerdasan otak, (3) siswa menjadi kreatif dalam mencurahkan ide/gagasan, (4) menghemat waktu dalam membuat tulisan (laporan), (5) menjadi media dalam menyelesaikan masalah penulisan laporan, (6) membantu memusatkan perhatian siswa dalam menemukan ide/gagasan, (7) menjadi jembatan dalam menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, (8) merangsang daya ingat dengan lebih baik dan cepat, (9) membuat belajar lebih cepat dan efisien, dan (10) gabungan keutuhan ide, gambarm dan warna yang merangsang daya nalar prima. Dengan teknik pembelajaran peta pikiran (Mind Mapping), siswa tidak sekedar menghasilkan tulisan laporan, atau tidak hanya hasil kerja siswa sekedar dinilai kemudian diberikan kembali kepada siswa untuk dinikmati hasilnya. Akan tetapi melalui pengembangan keterampilan menulis yang berproses ini, siswa lebih menunjukkan aktivitas positif dibandingkan dari apa yang dihasilkan melalui kegiatan menulis tanpa proses. Hal ini yang dapat dinikmati dari hasil pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis ini adalah adanya terselip model pembelajaran kooperatif, dimana antarsiswa saling menawarkan ide dan gagasannya
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 764
untuk mencocokkan pemilihan tema laporan. Dengan keterampilan proses, tidak hanya mementingkan keterampilan siswa semata untuk mengelola perolehannya melalui proses belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar yang mengutamakan kepentingan keterampilan proses, siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengamati menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan, dan mengkomunikasikan apa yang ditulis dalam laporannya. Berdasarkan strategi pembelajaran menulis, dalam mengajarkan menulis laporan, guru seharusnya tidak berorientasi kepada hasil, melainkan harus berorientasi kepada proses menulis yang memerlukan tahapan. Aktivitas menulis berproses memerlukan tahap prapenulisan, tahap pemburaman, tahap perevisian dan penyuntingan, dan tahap pempublikasian. Inti dari semua ini hanya untuk melatih siswa terampil mengungkapkan ide dan gagasannya secara berurutan, sistematis, dan berproses. Bila ini semua dilatihkan, tentu siswa SD umumnya, dan atau siswa SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun khususnya tidak kesulitan mengungkapkan pikirannya, karena terlatih dan terbiasa menulis. Mind Mapping sebagai suatu model pembelajaran memiliki keunggulan karena sangat efektif digunakan untuk memunculkan ide terpendam yang dimiliki siswa dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Mind Mapping digunakan untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki. Mind Mapping merupakan teknik penyusunan catatan yang dapat membantu siswa menggunakan potensi otak secara
maksimal. Mind Mapping menghubungkan kerja otak kiri dan otak kanan sehingga siswa dapat meningkatkan daya ingat hingga 75%. Oleh karena itu, perlu diteliti penggunaan teknik pembelajaran mind mapping itu untuk meningkatkan kemampuan menulis laporan. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini mengacu pendekatan Penelitian Tindakan Kelas yang berfokus pada peningkatan kemampuan menulis laporan melalui teknik pembelajaran peta pikiran( Mind Mapping) pada siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun semester I tahun pelajaran 2012/2013. Masalah penelitian yang akan dipecahkan berasal dari persoalan praktik pembelajaran di kelas sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran. Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun yang berjumlah 22 siswa. Mereka berasal dari lingkungan keluarga yang berbeda, latar belakang sosial ekonomi yang berbeda. Pada umumnya mereka berasal dari keluarga yang orang tuanya petani sehingga tingkat pemahaman terhadap pendidikan masih rendah terutama dalam hal membimbing anaknya belajar di rumah. Tempat penelitian dipilih di SDN Balerejo 01 karena tempatnya yang strategis di sebelah utara jalan rata utama Madiun-Caruban atau jalan raya utama Madiun-Surabaya. Penelitian ini dilaksanakan dalam sistem kolaborasi dengan guru kelas IV. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan berdasarkan
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 765
desain PTK model Kurt Lewin. Teknik ini merupakan siklus dengan empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus merupakan refleksi awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis laporan melalui teknik pembelajaran peta pikiran (Mind Mapping). Pada tahap mengobservasi permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas tempat penelitian dilaksanakan yakin kelas V SDN Balerejo 01 Kecamatan Balerejo Madiun. Kegiatan observasi difokuskan pada 5 hal yaitu (1) materi ajar yang nilainya di bawah nilai KKM, (2) rencana pembelajaran yang disusun guru, (3) pelaksanaan pembelajaran, (4) pelaksanaan penilaian, dan (5) hasil belajar menulis laporan yang dihasilkan siswa. Rencana pratindakan dilakukan pada bulan Januari 2013. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada pratindakan ini adalah (1) peneliti menyusun rencana pratindakan, (2) peneliti melakukan pertemuan dengan guru teman sejawat kelain sebagai observer yaitu Bapak Didik Purwanto, S.Pd. dan Ibu Eko Yuli, S.Pd., guru kelas IV dan kelas VB SDN Balerejo 01, Balerejo, Madiun. Pertemuan ini dilakukan untuk mendiskusikan permasalahan yang dialami guru dan siswa serta untuk dimintai kesediaan menjadi observer dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Selain itu, untuk menjejaki kemampuan awal siswa dalam menulis, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa orang siswa kelas V berkenaan dengan
pembelajaran menulis yang dialaminya. Hasil tulisan siswa yang dikumpulkan bahwa (1) proses penulis laporan dengan menggunakan teknik pembelajaran peta pikiran(Mind Mapping) masih bersifat narasi, (2) unsur-unsur pembentuk laporan (tema, alur, penokohan, dan latar) tidak jelas dan tidak lengkap, (3) isi tidak sesuai tema, (4) susunan alur tidak runtut dan hubungannya tidak jelas, (5) tata bahasa tidak tepat dan penggunaan kata tidak efektif, (6) penulisan kata dan tanda baca kurang sesuai dengan pedoman EYD. Berdasarkan hasil pratindakan, dilakukan diskusi dengan guru kolaborator untuk melakukan perbaikan-perbaikan. Salah satu alternatif tindakan yang dilakukan peneliti setelah pratindakan adalah menggunakan teknikMind Mapping dalam pembelajaran menulis laporan kunjungan. Pada siklus pertama ini disajikan satu putaran yang terdiri dari atas (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan yang merupakan kegiatan pendahuluan pembelajaran, (3) observasi tindakan, dan (4) hasil refleksi tindakan. Sebagaimana kegiatan siklus I pada kegiatan ini disajikan hasil penelitian yang berupa (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan yang berupa kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti kegiatan pembelajaran, kegiatan penutup pembelajaran, (3) observasi tindakan, dan (4) refleksi tindakan. Penelitian sudah dilakukan sesuai prosedur dan tahapan penelitian pada setiap siklus. Bila diperhatikan pada masalah-masalah yang muncul dalam upaya
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 766
meningkatkan kemampuan menulis laporan melalui teknik pembelajaran Mind Mapping siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun, tampak menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal ini terlihat dari adanya perubahan dan peningkatan keterampilan siswa di dalam menghasilkan tulisan laporan proses pembelajaran yang semakin refresentatif. Juga pemahaman siswa dalam mengembangkan tema laporan melalui teknik pembelajaran mind mapping semakin baik. Ada tiga hal yang dikemukakan dalam bab ini, yakni (1) pembelajaran menulis laporan dengan teknikMind Mapping, (2) peningkatan kemampuan menulis laporan dengan teknikMind Mapping, dan (3) keunggulan pembelajaran teknikMind Mapping. Kecenderungan semakin meningkatnya proses pembelajaran dan hasil belajar melalui penerapan keterampilan menulis laporan dan proses ini tidak terlepas dari upaya guru di dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dan aktivitas siswa di dalam mengimplementasikan pembelajaran menulis laporan itu sendiri. Dari gambaran ini muncul adanya suatu pandangan bahwa keberhasilan pembelajaran didukung oleh adanya kesiapan dan realitas belajar yang selalu berorientasi kepada produk dan hasil belajar. Dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis laporan siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun, melalui penerapan teknik pembelajaran peta pikiran (Mind Mapping) dapat menumbuhkan kreativitas guru dalam hal merencanakan pembelajaran dan siswa dan siswa dalam hal belajar. Dalam hal ini, ketika guru
merencanakan pembelajaran, banyak hal yang dilakukan, mulai dari mempersiapkan perangkat kurikulum, silabus, program semester dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan untuk mempersiapkan diri di dalam melaksanakan pembelajaran. Bila diperhatikan dari rencana pembelajaran yang tertuang di dalam silabus, tampaknya telah memenuhi persyaratan instruksional, pemilihan strategi model, teknik, dan metode belajar yang relevan, dan berorientasi pada proses dan hasil belajar siswa. Bila ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran, juga menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini terlihat dari pengembangan model pembelajaran yang berorientasi pada proses dan hasil belajar. Dilihat dari proses belajar, ada empat tahapan menulis proses yakni (1) prapenulisan, (2) pemburaman, (3) perevisian dan penyuntingan, dan (4) pemublikasian. Dari keempat tahap tersebut terlihat suatu mekanisme menulis yang berproses, sehingga ada sebagian besar siswa yang mampu mengikuti alur kegiatan menulis proses ini. Meskipun demikian, terlihat pula sebagian siswa yang kurang menunjukkan aktivitasnya, terutama di dalam perevisian dan penyuntingan, yaitu melakukan editasi (perubahan) secara sempurna. Setiap siklus yang dikembangkan menunjukkan adanya peningkatan proses belajar siswa. Dalam hal ini, aktivitas siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran menulis laporan secara kualitatif diperoleh hasil yang memuaskan. Dalam arti bahwa pada prasiklus, siswa mulai mengembangkan ide, siklus I suasana belajar cukup, siklus 2 mengalami peningkatan, yakni berada pada kategori baik. Dengan
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 767
demikian keseluruhan proses pembelajaran dengan teknik pembelajaran peta pikiran(Mind Mapping)dalam menulis laporan tergolong baik atau memuaskan. Hal ini akan berdampak terhadap hasil belajar siswa maupun umpan balik bagi guru dalam meningkatkan kualitas dan inovasi mengajarnya. Bila dilihat dari hasil belajar, hal ini memberikan kontribusi yang cukup signifikan melalui penerapan keterampilan menulis proses. Yang paling esensial dari penerapan ini adalah adanya interaksi antara guru dan siswa. Kenyataan ini diraskan sebagai suatu model belajar yang aktif-interaktif, dimana siswa diajak untuk mengembangkan kreativitasnya melalui penemuan pokok-pokok pikiran yang sangat mendasar dan sesuai dengan tema menulis laporan. Dengan demikian pula dari pengembangan kerangka laporan hingga menjadi sebuah karangan yang berproses. Dari pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis laporan ini tergambar bahwa untuk menghasilkan tulisan (laporan) yang baik tentu tidak mudah. Hal yang harus diperhatikan adalah melalui suatu perencanaan yang matang dan harus berproses sebagaimana yang dikembangkan dalam penelitian ini. Kenyataan lain yang dapat dibahas pada bab ini adalah adanya hasil belajar yang memuaskan. Skor rata-rata yang diperoleh pada siklus 1 mencapai 71 berada pada tahap kualifikasi cukup memuaskan, pada siklus 2 diperoleh skor rata-rata 80 berada pada taraf kualifikasi memuaskan tergolong baik atau memuaskan. Secara umum tergambar tingkat kemampuan siswa dalam menulis laporan melalui penerapan pendekatan menulis
proses diperoleh hasil yang memuaskan, yakni berada pada taraf penguasaan 75,6 yang menyatakan kontinum baik atau memuaskan. Ditinjau dari penilaian proses, yang dilakukan melalui pengamatan ketika melakukan aktivitas menulis yang berproses dapat diperoleh bahwa gambaran kinerja siswa cukup memuaskan. Dalam hal ini, setiap tahapan menulis dilalui secara sempurna. Walaupun demikian tampak ada sebagian kecil siswa yang kurang menunjukkan aktivitasnya, terutama pada tahap perevisian dan penyuntingan sebagaimana dijabarkan di atas. Dari gambaran ini akan memberikan dampak yang baik terhadap hasil belajar. Hal ini, dapat diperhatikan hasil tulisan siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun melalui pengembangan keterampilan menulis laporan dari siklus 1 sampai siklus 2, yakni diperoleh skor rata-rata 75,6. Skor ini diperoleh dengan melakukan pengukuran hasil tulisan siswa (berupa laporan). Berdasarkan uraian di atas, tentu pula akan memberikan kontribusi terhadap implementasi hasil pembelajaran keterampilan menulis laporan siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun. Dalam hal ini dapat dilakukan penerapan keterampilan menulis laporan yang berproses, tidak hanya sekedar menghasilkan tulisan, dibaca, dan diajukan kepada guru untuk dinilai, tetapi pemahaman dan penalaran siswa sangat diperlukan. Oleh karena itu, melalui pengembangan teknik pembelajaran peta pikiran(Mind Mapping) ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa seluas-luasnya untuk mengembangkan kreativitasnya dengan mengajak siswa lebih jauh
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 768
tentang bagaimana cara menulis yang efektif. Atas dasar itu, dengan menerapkan teknik pembelajaran keterampilan menulis laporan yang berproses (prapenulisan, pemburaman, perevisian, dan penyuntingan dan pempublikasian) memberikan implikasi yang menguntungkan kepada siswa, sehingga aktivitas dan kreativitas menulis semakin meningkat. Demikian pula halnya pada guru. Guru sebagai pelaksana pembelajaran sedangkan peneliti sebagai partisipasi pelaksana tindakan dalam penelitian tindakan kelas, merasakan pemahaman dan pengalaman yang nyata bagaimana cara menerapkan pembelajaran menulis proses sehingga mudah dipahami siswa. Penyampaian proses pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan pendekatan proses di kelas V ini diupayakan merangsang, tidak verbalisme, dan diharapkan menghasilkan daya cipta untuk menemukan sesuatu pengalaman serta memberikan kesan komunikatif dan kontekstual kepada siswa. Dengan demikian langkahlangkah pembelajaran menulis proses dilakukan guru agar terjalin interaksi yang harmonis dengan siswa. Di samping itu, metode strategi, model, dan teknik serta pendekatan pembelajaran dan alat evaluasi perlu dipersiapkan. Hal ini dimaksudkan agar tujuan pembelajaran yang dipilih dapat tercapai. Ketercapaian indikator tertentu dapat diukur, bila dilakukan proses pengevaluasian. Proses pengevaluasian merupakan tahap akhir pembelajaran. Dengan memberikan alat tes yang tepat kepada peserta didik, dimungkinkan tujuan pembelajaran dapat terukur.
Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran menulis dengan menggunakan teknik menulis proses diperlukan evaluasi. Pengevaluasiannya dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) tahap evaluasi proses dan (2) tahap evaluasi hasil belajar sebagaimana dijabarkan pada beberapa paparan tabel di depan. Evaluasi proses dilakukan ketika terjalin interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran menulis proses berlangsung. Ketika melakukan proses menulis, pengamatan terstruktur terhadap kerja siswa mulai dari tahap prapenulisan sampai pada tahap pempublikasian. Hasil aktivitas siswa dijaring pada format penilaian evaluasi proses. Sedangkan, evaluasi hasil dimaksudkan untuk mengetahui kadar (kualitas) tulisan (laporan) yang dihasilkan siswa. Sesuai dengan hasil yang dicapai dalam pembelajaran menulis laporan dengan pendekatan proses melalui teknik pembelajaran peta pikiran(Mind Mapping) di kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun, ternyata pembelajaran keterampilan menulis dengan teknik menulis proses menunjukkan hasil yang cukup memuaskan dan secara umum diperoleh nilai kualifikasi Baik. Aktivitas siswa tampak dalam memberikan respons positif terhadap penyelenggaraan pembelajaran menulis proses. Berdasarkan evaluasi hasil karangan siswa, diperoleh gambaran nilai yang cukup menggembirakan. Bila dideskripsikan secara kualitatif diperoleh hasil rata-rata dari sejumlah subjek penelitian mencapai 75,6 yang berarti tergolong baik pula. Hal ini lebih memuaskan dibanding dengan menulis laporan
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 769
yang tidak melalui prosedur pendekatan menulis proses. Dengan demikian, penilaian proses dan penilaian hasil menulis laporan siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun, melalui pendekatan menulis proses dapat memberikan implikasi yang sangat memuaskan terhadap pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbahasa dalam hal keterampilan menulis laporan. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan proses menulis dan hasil tulisan siswa. Dari setiap siklus yang dikembangkan, mulai dari siklus 1 sampai dengan siklus 2 mengalami peningkatan. Ini berarti bahwa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada penilaian pembelajaran memberikan kontribusi yang berarti terhadap implementasi pembelajaran menulis. Dampak yang sangat berarti pula dapat dirasakan pada aktivitas siswa saat melakukan proses penulisan laporan. Hasil perolehan penilaian prasiklus, siklus I dan siklus II merupakan gambaran adanya peningkatan kemampuan menulis laporan dengan teknikMind Mapping. Oleh karena itu, pembelajaran menulis dengan teknikMind Mapping dapat diajarkan di sekolah dasar. Dengan demikian pembelajaran menulis laporan dengan teknikMind Mapping dapat diterapkan di SDN Balerejo 01, Balerejo, Madiun dengan hasil yang memuaskan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Secara umum dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis laporan melalui teknik pembelajaran peta pikiran(mind mapping) siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun,
dapat ditingkatkan. Penelitian peningkatan keterampilan menulis laporan dengan cara mengevaluasi proses menulis laporan dan hasil menulis laporan dengan pelaksanaan tindakan dalam dua siklus adalah sebagai berikut. Berdasarkan hasil penilaian awal siklus I dan siklus II dalam menulis laporan siswa kelas V SDN Balerejo 01 Balerejo Madiun mengalami peningkatan. Terlihat jelas ada peningkatan dari rata-rata awal 66,36 ke siklus I rata-rata 70,81 dan ke siklus II rata-rata meningkat lagi menjadi 85,86 sehingga dinyatakan siswa tuntas 100%. Dari siklus I ke siklus II keterampilan menulis laporan mengalami peningkatan, dan dibuktikan dengan uji validitas (Ujit). karena hasil Uji-t sudah signifikan maka pelaksanaan siklus berikutnya tidak perlu dilakukan. Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan penulis maka ada beberapa saran yang perlu direkomendasikan kepada guru di antaranya sebagai berikut. Untuk membudayakan teknik peta pikiran (mind mapping) di sekolah dasar,hendaknya (a) kepala sekolah menggunakan teknik tersebut dalam pengelolaan administrasi supervisi,dan manajemen di sekolah. b) guru selalu menggunakan teknik peta pikiran (mind mapping) dalam setiap implementasi materi pembelajaran yang relevan di sekolah,dan (c) siswa hendaknya memperhatikan dengan seksama teknik pembelajaran peta pikiran yang disajikan guru sehingga dapat dipahami siswa, penulisan laporan dengan teknik peta pikiran (mind mapping) dapat dilaksanakan secara maksimal. Tindak lanjut penggunaan
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 770
teknik peta pikiran (mind mapping) sebaiknya diterapkan di kelas lain,oleh guru sehingga siswa dan guru terbiasa dan terlatih serta termotivasi dalam situasi pembelajaran yang menantang tetapi menyenangkan. Untuk mengembangkan teknik pembelajaran peta pikiran (mind mapping),sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut oleh peneliti lain diwaktu yang akan datang,sehingga didapat hasil yang sempurna lagi. Teknik pembelajaran peta pikiran(mind mapping) yang jarang dilakukan oleh guru sekolah dasar sebaiknya dicoba dilakukan sehingga dapat menambah wawasan guru dalam menerapkan metode, strategi, pendekatan, model dan teknik pembelajaran yang bermakna, menantang dan menyenangkan bagi siswa. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, 2011. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas. Yogyakarta : Aditya Media. BSNP. 2006. Pedoman Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta : BSNP. BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta : BSNP. Depdikbud, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Ghony, Djunaidi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : UIN Malang Press. Hamid, M. Sholeh, 2011. Model EDU Tainment (Menjadikan Siswa Kreatif dan Nyaman di Kelas). Yogyakarta : DIVA Press.
I.G.A.K. Wardani. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka. Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. La Iru, La Ode Safiun Arihi, 2012. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi, dan Modelmodel Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Presindo. Masruhati, Kunni. 2008. Peningkatan Kemampuan Menulis Surat Pribadi dengan Teknik Pemodalan pada Siswa Kelas VII A di SMPN 1 Ngawi. Tesis tidak diterbitkan. Malang. Program Pascasarjana Unisma. Mulyati. 2002. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta : Universitas Terbuka. Romli M, Asep Syamsul. 2008. Lincah Menulis Pandai Berbicara. Jakarta : Intimedia Ciptanusantara. Suparno, Mohammad Yunus. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka. Tony, Buzan. 2005. Buku Pintar Mind Map. Terjemahan Susi Purwoko 2012. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Suwarna, Dadan. 2012. Cerdas Berbahasa Indonesia (Berbahasa dengan Pemahaman dan Pendalaman). Tangerang. JELAJAH NUSA. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka.
NOSI Volume 1, Nomor 7, Agustus 2013 ___________________________Halaman | 771