Volume 07, Nomor 02, Desember 2016
Peningkatan Keterampilan Menulis Arab tentang Shalat Jum’at melalui Metode Cooperative Script pada Siswa Kelas IV MI Nadhatul Ulama Sumokali Sidoarjo Abstarak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis Arab tentang shalat Jum’at melalui metode Cooperative Script pada Siswa Kelas IV MI Nadhatul Ulama, Sumokali, Sidoarjo. Adapun rumusan masalahnya adalah bagaimana peningkatan keterampilan menulis Arab tentang shalat Jum’at melalui metode Cooperative Script pada Siswa Kelas IV MI Nadhatul Ulama, Sumokali, Sidoarjo. Berdasarkan hasil pre-test diperoleh data bahwa rata-rata kemampuan siswa menulis Arab pada pelajaran Fiqih di MI masih rendah yakni 29,41%. Faktor yang menjadi penyebab diantaranya adalah model pembelajaran guru yang hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga siswa tidak terlatih menulis Arab yang berdampak pada nilai yang kurang dari KKM. Untuk permasalahan tersebut, langkah tindakan yang diambil adalah melalui pembelajaran dengan metode Cooperative Script, karena metode ini dianggap tepat jika melihat kompetensi yang ingin dicapai. Disamping itu, metode ini sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV yang cenderung aktif. Penelitian dengan menggunakan model Kurt Lewin ini dilakukan sebanyak 1 siklus dengan pemerolehan skor dari pra siklus sebesar 29,41% siswa yang tuntas, menjadi 71% siswa yang tuntas di siklus I. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode Cooperative Script berpengaruh positif bagi siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis Arab pada mata pelajaran Fiqih di kelas IV MI Nadhatul Ulama, Sumokali, Sidoarjo. Kata Kunci: Keterampilan Menulis Arab, Metode Cooperative Script
PENDAHULUAN Menulis adalah salah satu hal yang paling mendasar dalam kehidupan seharihari, namun sering terlupakan karena dianggap sebagai hal yang sepele. Salah satunya
Siti Ma’rufah - Risalul Ummah
adalah kemampuan menulis Arab, padahal menuliskan huruf Arab dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari khususnya sebagai muslim. Oleh karena itu, pembiasaan menulis Arab perlu dilatihkan kepada peserta didik melalui proses pendidikan, karena penguasaan kompetensi ini sangat bermanfaat dalam mempermudah peserta didik mempelajari makna al-Qur’an. Pendidikan merupakan proses pembelajaran mendewasakan manusia. Pendidikan dapat mengubah pola pikir, perilaku, sikap, serta perbuatan. Pendidikan memiliki berbagai bidang, salah satunya pendidikan agama Islam. Pendidikan agama Islam adalah pendidikan yang menekankan pada pembahasan mengenai agama, khususnya bagi orang beragama Islam. Pengajaran dalam pendidikan agama Islam meliputi tata cara, hukum, dalil al-Qur’an ataupun hadits yang dijadikan sebagai landasan hidup manusia yang beriman, bertaqwa, dalam menjalankan dan mengamalkan perintah Allah SWT. Pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI), Pendidikan agama Islam mengajarkan tentang tata cara serta tuntunan dalam beribadah dan melaksanakan perintah Allah SWT. Salah satu bidang kajian pendidikan agama Islam adalah Fiqih. Fiqih merupakan ilmu yang mempelajari hukum-hukum Islam yang membahas masalahmasalah dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Fiqih adalah suatu kajian yang memiliki objek konkrit atau nyata yang membahas mengenai aturan-aturan dalam melaksanakan perintah Allah SWT. Oleh karena itu, penguasaan terhadap materimateri Fiqih adalah sebuah keharusan untuk menumbuhkan semangat peserta didik dalam beribadah, mencetak manusia yang memiliki akhlaq mulia, berbudi pekerti luhur, yang bertujuan agar peserta didik tidak hanya memiliki sifat hedonis namun juga memikirkan kehidupan di akhirat dengan melaksanakan perintah Allah SWT. Untuk memahami materi-materi yang diajarkan pada mata pelajaran Fiqih, salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan menuliskan huruf Arab. Bahkan pada seluruh mata pelajaran agama di Madrasah Ibtidaiyah hampir semua terdapat tulisan Arab. Akan tetapi, menulis Arab bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah adalah hal yang paling ditakuti dan merupakan pembelajaran yang membosankan. Dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Nadlatul Ulama Sumokali Sidoarjo ditemukan fakta bahwa sebagian besar peserta didik belum bisa menuliskan kembali niat shalat Jum’at dengan baik. Dari rekapitulasi hasil belajar mereka diketahui 70% siswa belum memiliki keterampilan menuliskan niat shalat Jum’at. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang harus dilatihkan melalui pembiasaan. Sementara, berdasarkan hasil wawancara dengan guru diperoleh informasi bahwa guru mengajar dengan metode ceramah. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang terlatih dalam mengembangkan kompetensi menulis Arab, khususnya dalam menuliskan kembali niat shalat Jum’at. Berdasarkan masalah yang dihadapi pada siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nadlatul Ulama Sumokali Sidoarjo, peneliti mengunakan metode Cooperative Script
234
Jurnal
Pembelajaran PAI dengan Metode Cooperative Script
untuk membantu mengatasi persoalan yang ada di kelas tersebut. Metode Cooperative Script merupakan salah satu metode yang inovatif, menyenangkan dan mendorong kreativitas siswa dalam belajar. Metode ini merupakan salah satu bentuk model pembelajaran cooperative learning yang mengedepankan pembiasaan kerjasama antar peserta didik. Masalah yang akan diuraikan peneliti adalah hasil belajar keterampilan menulis Arab siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nadlatul Ulama Sumokali Sidoarjo, dengan rumusan “bagaimana peningkatan keterampilan menulis Arab tentang shalat Jum’at melalui metode Cooperative Script pada siswa kelas IV MI Nadhatul Ulama, Sumokali, Sidoarjo”. Sedangkan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis Arab tentang shalat Jum’at melalui metode Cooperative Script pada siswa kelas IV MI Nadhatul Ulama, Sumokali, Sidoarjo”. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi guru dalam meningkatkan mutu tenaga pendidik dan membiasakan guru untuk melakukan penelitian. Bagi peserta didik diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang dapat menghilangkan rasa kejenuhan sehingga mampu meningkatkan keterampilan menulis Arab. Sedangkan bagi peneliti yakni dapat dijadikan sebagai pengalaman, masukan, refleksi peneliti ketika menjadi tenaga pendidik yang nantinya dapat melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) pada tempat, setting, dan metode yang berbeda. KERANGKA KONSEPTUAL Keterampilan Menulis Menurut Gordan, keterampilan merupakan sebuah kemampuan dalam mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan tepat. Keterampilan adalah kemampuan sesorang dalam mengubah suatu hal menjadi bernilai, berharga, dan memiliki makna. Keterampilan dapat dituangkan melalui pikiran, kreativitas, dan akal. Keterampilan menulis (kitabah) merupakan ungkapan tulisan secara tertulis yang dituangkan oleh penulis. Kitabah menurut bahasa adalah kumpulan makna yang tertulis secara teratur. Secara etimologi, kitabah adalah kumpulan kata yang tersusun rapi dan mengandung arti. Menulis merupakan salah satu keterampilan penting dalam pembelajaran bahasa Arab. Ada empat hal yang menjadi inti dalam pelaksanaan pembelajaran menulis yakni: 1) menulis huruf Arab, 2) menulis katakata dengan huruf-huruf yang benar, 3) menyusun susunan kalimat berbahasa Arab yang dapat dipahami, 4) menggunakan susunan kalimat dalam bahasa Arab dalam beberapa alenia sehingga mampu mengungkapkan inti pesan dari penulis.
Jurnal
235
Siti Ma’rufah - Risalul Ummah
Menurut Temlet dkk. yang dikutip oleh Rofiudin (Mohd Harun, 2007: 45-46) mengemukakan bahwa tahapan-tahapan perkembangan tulisan oleh anak yaitu tahap prafonemik, suatu tahapan dimana siswa telah mengenal bentuk huruf tetapi dia belum dapat mengabungkan huruf. Tahap fonemik, siswa sudah mulai mengenali huruf dan mengetahui cara kerja tulisan tetapi keterampilan menulis huruf masih terbatas dalam penggabungannya. Tahap transisi, siswa sudah mulai dapat menggunakan huruf-huruf untuk mewakili bunyi-bunyi yang membentuk satu kata, tahap menguasai huruf yang mana siswa dapat menerapkan dengan baik sistem tata tulis serta siswa telah dapat menuangkan ide/gagasan, perasaan dengan cara yang lebih variatif dan berkarakter dalam bentuk tulisan. Keterampilan menulis Arab merupakan sebuah kreativitas yang berasal dari akal yang dituangkan dalam aktivitas mengaktualisasikan kemampuan berbahasa yang terdiri dari rangakaian huruf yang bermakna dengan segala kelengkapan lambang tulisan sehingga dapat memunculkan makna dari tulisan tersebut. Keterampilan menulis Arab dibagi mejadi 3 yakni: 1) dikte (al-Imla’), merupakan pembelajaran menulis Arab dengan cara didikte atau menuliskan kembali tulisan Arab. Imla’ dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya imla’ hijaiy, imla’ manqul, imla’ manzur, dan imla’ ikhtibary, 2) menulis indah (khat), cara menulis Arab dengan berbagai bentuk model dan gaya tulisan yang biasa disebut dengan kaligrafi, 3) mengarang (al-ta’bir wa al-insya’), merupakan keterampilan menulis Arab dengan membuat karangan atau deskripsi dari suatu objek. Keterampilan menulis Arab dengan mengunakan metode Cooperative Script termasuk pada imla’ dengan jenis imal’ manzur yang merupakan pelajaran menulis yang diberikan melalui tugas membaca beberapa alenia dalam teks kemudian siswa diperintahkan untuk menulis ulang hasil bacaannya dan mengarahkan tata cara penulisan yang baik. Mata Pelajaran Fiqih Fiqih menurut bahasa (etimologi) adalah paham. Fiqih merupakan bidang ilmu yang membahas hukum-hukum Islam (amaliyah musthanbatha) praktis yang diambil dari dalil-dalilnya secara terinci. Musthanbatha diambil dengan jalan ijtihad dan perenungan yang mendalam mengenai dalil. Jadi, mata pelajaran fiqih adalah pelajaran yang membahas hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan tata cara dan aturan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di MI mencakup: 1) Fiqih ibadah, menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti tata cara thoharoh, shalat, puasa, zakat, dan ibadah haji, 2) Fiqih muamalah, menyangkut pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, qurban serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.
236
Jurnal
Pembelajaran PAI dengan Metode Cooperative Script
Tujuan pembelajaran Fiqih di MI adalah sebagai berikut: 1) agar peserta didik dapat mengetahui pelaksanaan hukum Islam baik dari aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan sebagi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial, 2) agar peserta didik dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan baik dan benar sebagai perwujudan ketaatan dalam menjalankan perintah Allah SWT. Metode Cooperative Script Metode Cooperative Script termasuk model cooperative learning (Rusman, 2013: 204) yang merupakan rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Dalam model pembelajaran cooperative learning terdapat empat hal mendasar yakni 1) adanya peserta didik dalam kelompok, 2) adanya aturan main, 3) adanya upaya belajar dalam kelompok, 4) adanya kompetensi yang harus dicapai dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam materi pelajaran, tetapi juga kemampuan peserta didik untuk bekerja sama dengan peserta didik lain. Metode Cooperative Script (Danserau, 1985:12) merupakan metode yang melibatkan cara bekerja sama antar peserta didik dalam membuat naskah tulisan tangan dengan cara berpasangan dan bergantian, kemudian secara lisan merangkum atau mendengarkan teman yang membacakan naskah materi yang dipelajarinya. Langkah-langkah pembelajaran metode Cooperative Script adalah sebagai berikut: 1) guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok, kemudian meminta siswa berpasang-pasangan dalam kelompok tersebut, 2) guru membagikan naskah atau wacana materi kepada setiap pasangan kelompok, 3) guru menetapkan siapa yang pertama menjadi pembicara dan yang siapa menjadi pendengar, 4) pembicara membacakan ringkasannya kemudian pendengar menyimak dan mengkoreksi, 5) tahap bertukar peran, peserta didik yang pada awalnya menjadi pembicara bertukar peran menjadi pendengar dan sebaliknya, 6) guru membantu siswa menyusun kesimpulan, 7) penutup. Dalam penerapannya, metode cooperative sript memiliki beberapa kelemahan yakni 1) membutuhkan waktu yang lama untuk presentasi kelompok, 2) terkadang setiap kelompok sulit membangun solidaritas dalam kelompoknya, 3) ketakutan beberapa siswa untuk mengeluarkan ide karena akan dinilai oleh teman pasangannya, 4) tidak semua siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan metode ini, 5) kadangkala guru mengalami kesulitan untuk menilai siswa sebagai individu karena mereka berada dalam kelompok.
Jurnal
237
Siti Ma’rufah - Risalul Ummah
Namun demikian, metode ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: 1) melatih pendengaran, ketelitian, dan kecermatan, 2) setiap siswa mendapatkan tanggung jawab dan tugas yang sama, 3) dapat melatih keterampilan menulis secara interaktif sehingga tidak membosankan, 4) memotivasi siswa yang kurang pandai agar mau dan mampu mengeluarkan pemikirannya, 5) meningkatkan kemampuan berfikir kreatif, 6) memudahkan siswa dalam berdiskusi dan melakukan interaksi sosial, 7) mengajarkan siswa untuk menghormati dan menghargai peserta didik lain, baik siswa yang pintar maupun yang kurang pintar, 8) membantu siswa memupuk rasa percaya diri akan kemampuannya sendiri, 9) membantu siswa dalam memecahkan masalah dengan membandingkan ide pemikirannya dengan ide pemikiran teman pasangannya. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), yang dilakukan untuk melakukan perbaikan kualitas pembelajaran. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada awal semester genap, tanggal 08 April 2015. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nadlatul Ulama (MINU) Sumokali Sidoarjo tahun pelajaran 2014-2015. Jumlah siswa dalam satu kelas adalah 34 siswa dengan rincian 15 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Kurikulum yang diterapkan di sekolah ini adalah Kurikulum 2013 dengan Kompetensi Dasar (KD) yang dipilih dalam penelitian ini adalah mengamalkan kaidah shalat Jum’at. Objek yang diteliti adalah hasil keterampilan menulis Arab siswa kelas IV MINU Sumokali Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan variabel penerapan metode Cooperative Script untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih pada materi shalat Jum’at di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Nadlatul Ulama Sumokali Sidoarjo. Pada penelitian tersebut terdapat beberapa variabel diantaranya: 1) variabel input: siswa kelas IV MI Nadlatul Ulama Sumokali Sidoarjo, 2) variabel proses: penerapan metode Cooperative Script, 3) variabel output: hasil keterampilan menulis Arab pada materi shalat Jum’at. Desain Penelitian Model Kurt Lewin adalah model penelitian yang dipilih dalam penelitian tindakan kelas ini. Dalam (Arip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat, 2012: 20) disebutkan bahwa model Kurt Lewin berbentuk spiral yang didasarkan pada penelitian yang dilakukan tidak hanya sekali namun berulang, dengan empat langkah pokok, yakni perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan atau observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat langkah tersebut sebagaimana gambar berikut:
238
Jurnal
Pembelajaran PAI dengan Metode Cooperative Script
Gambar 1: Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kurt Lewin
Dari gambar tersebut, dapat dijelaskan bahwa keempat langkah pokok dalam PTK dimulai dengan perencanaan (planning). Perencanaan adalah langkah awal sebelum diadakan pelaksanan penelitian. Peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan meliputi instrumen penilaian dan perangkat pembelajaran. Pelaksanaan dan pengamatan meliputi tindakan peneliti dalam meningkatkan keterampilan menulis Arab serta mengamati hasil dan dampak dari penerapan metode Cooperative Script. Pada tahap refleksi, peneliti menganalisis hasil dari tindakan yang telah dilakukan dan pemerolehan skor ketuntasan belajar mengacu pada nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM). Secara detail, langkahlangkah model Kurt Lewin dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut: Perencanaan Pada tahap perencanan, peneliti menyusun rencana pembelajaran mengenai shalat Jum’at dengan mengunakan metode cooperative script, mempersiapkan instrumen untuk penilaian, mempersiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan, dan membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi shalat Jum’at dengan menerapkan metode cooperative script. Kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru adalah sebagai berikut: 1) guru memberikan motivasi kepada siswa, agar siap mengikuti pembelajaran, 2) guru melakukan apersepsi dengan menghubungkan materi yang akan diajarkan dengan materi sebelumnya dan dengan
Jurnal
239
Siti Ma’rufah - Risalul Ummah
pengalaman yang dimiliki oleh siswa, 3) guru memperkenalkan metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran yakni metode cooperative script, 4) guru melakukan umpan balik dan selanjutnya memberikan post test kepada peserta didik, 5) menyiapkan lembar pengumpulan data, 6) melaksanakan tes pada akhir pembelajaran. Pengamatan Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap semua proses pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung sebagai bahan refleksi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan jika diperlukan. Kegiatan yang dilakukan adalah mengamati semua proses pembelajaran dan mencatat semua masalah atau kekurangan pada pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode cooperative script. Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus I. Peneliti melakukan evaluasi untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dari langkah tindakan dalam siklus I dan mengidentifikasi apakan apakah kegiatan siklus I dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis Arab tentang Shalat Jum’at di kelas IV MINU Sumokali, Sidoarjo. Indikator Ketercapaian Kriteria ketuntasan minimal dalam keterampilan menulis Arab adalah apabila 65% siswa tuntas dalam menuliskan kembali niat shalat Jum’at pada mata pelajaran Fiqih dengan perolehan nilai rata-rata meningkat dari rentang skala 40-60 menjadi 66-100. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terstruktur, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan informasi melalui komunikasi secara langsung pada guru dan siswa pada akhir proses pembelajaran dengan daftar pertanyaan yang terstruktur tentang penerapan metode Cooperative Script dalam meningkatkan keterampilan menuliskan kembali niat shalat Jum’at. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan penerapan metode Cooperative Script. Instrumen yang digunakan adalah tabel pengamatan siswa dan tabel pengamatan guru. Metode tes yang digunakan peneliti ada dua, yakni 1) pre test yang dilakukan sebelum penerapan metode Cooperative Script dengan instrumen pengumpulan datanya mengunakan kisi-kisi butir soal yang berbentuk melengkapi kalimat rumpang pada kalimat niat shalat Jum’at dengan materi shalat, 2) post-test yang dilakukan
240
Jurnal
Pembelajaran PAI dengan Metode Cooperative Script
setelah penerapan metode Cooperative Script dengan instrumen pengumpulan datanya menggunakan kisi-kisi butir soal yang berbentuk melengkapi kalimat rumpang pada kalimat niat shalat Jum’at dengan materi shalat. Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan dokumen-dokumen yang relevan dengan penelitian. Sumber data yang digunakan dalam hal ini diperoleh dari produk siswa yang berupa tulisan Arab tentang niat shalat Jum’at. Untuk menilai hasil karya siswa, instrumen penilaian yang digunakan adalah rubrik penilaian berikut:
Kriteria Kerapian Penulisan
Ketepatan Harakat
Tabel 1: Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Arab Skor 3 (Bagus) 2 (Cukup) 1 (Kurang) Apabila penulisan Apabila penulisan Apabila penulisan Arab Arab rapi seperti Arab kurang rapi tidak rapi seperti tidak sudah simetris seperti kurang simetris simetris dan belum dan bersih dan kurang bersih bersih (banyak hapusan (banyak hapusan di di kertas) kertas) Apabila harakat Apabila 2 dari 3 Apabila 1 dari 3 kriteria yang digunakan kriteria (benar, tepat, (benar, tepat, dan benar, tepat dan dan sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan penulisan harakat penulisan harakat pada penulisan harakat pada niat shalat niat shalat Jum’at) pada niat shalat Jum’at) terpenuhi terpenuhi Jum’at
ANALISIS DATA Untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau prosentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar, guru melakukan analisis terhadap hasil evaluasi siswa (pre-test dan post-test) pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu dengan menghitung prosentase ketuntasan belajar (keterampilan menulis Arab) dengan rumus sebagai berikut: ∑𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 Persentase = × 100% ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
Jurnal
241
Siti Ma’rufah - Risalul Ummah
HASIL ANALISIS DATA Pra Siklus Berdasarkan hasil pre-test yang dilakukan sebelum penerapan metode Cooperative Script di kelas IV MI Nadlatul Ulama Sumokali Sidoarjo, diperoleh data bahwa dari 34 siswa, 10 siswa memiliki keterampilan menulis Arab, sementara 24 siswa belum memiliki keterampilan menulis Arab (belum mencapai ketuntasan belajar). Penyebab rendahnya keterampilan siswa dalam menulis Arab pada mata pelajaran Fiqih di kelas IV, dikarenakan guru yang kurang kreatif dan inovatif dalam menerapkan metode, media, dan strategi pembelajaran. Adapun hasil pre-test sebelum mengunakan metode Cooperative Script, sebagai berikut: Tabel 2: Rekapitulasi Hasil Pre-Test Siswa dalam Menuliskan Niat Shalat Jum’at pada Pra Siklus KKM Skor Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas 65 66-100 10 anak 65 40-60 24 anak
No 1. 2.
Persentase Ketuntasan =
∑𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%
10
= 34 × 100% = 29,4% Dari tabel di atas, hasil pre test siswa kelas IV menunjukkan bahwa sebelum penerapan metode Cooperative Script, diperoleh prosentase ketuntasan belajar siswa dalam satu kelas adalah sebesar 29,41 % . Siklus I Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaranmengenai materi shalat Jum’at dengan mengunakan metode Cooperative Script, meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja pre test, lembar kerja post test, naskah niat shalat Jum’at dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini, peneliti bertindak sebagai guru dan proses pembelajaran mengacu pada rencana kegiatan pembelajaran yang telah dibuat. Pada Awal proses pembelajaran diberikan pre test dan diakhir proses pembelajaran siswa diberikan post tes dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
242
Jurnal
Pembelajaran PAI dengan Metode Cooperative Script
pembelajaran yang telah dilakukan. Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi shalat Jum’at dengan menerapkan metode Cooperative Script. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1) guru memotivasi siswa agar siap mengikuti pembelajaran, 2) guru melakukan apersepsi dengan menghubungkan materi sebelumnya dan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan. Seluruh siswa mendengarkan dengan antusias, karena guru melibatkan emosi siswa dengan menghubungkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan, 3) guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran, yakni metode Cooperative Script. Seluruh siswa mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan metode Cooperative Script dengan baik, 4) guru melakukan umpan balik, kemudian melakukan post test. Adapun hasil dari post-test materi shalat Jum’at setelah penerapan metode Cooperative Script adalah sebagai berikut:
No 1. 2.
Tabel 3: Rekapitulasi Hasil Post-Test Siswa dalam Menuliskan Niat Shalat Jum’at pada Siklus I KKM Skor Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas 65 66-100 24 anak 65 40-60 10 anak
Persentase Ketuntasan =
∑𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 ∑ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
× 100%
24
= × 100% 34 = 71% Berdasarkan tabel tersebut, dengan KKM 65, diketahui bahwa, sebanyak 71% (24 siswa) telah mendapatkan nilai dalam rentang skala 66-100 (tuntas belajar), sementara siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 10 anak degan perolehan skor rata-rata dalam rentang skala 40-60. Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis hasil observasi pada siklus I. Peneliti melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah tindakan yang telah dilakukan, apakah sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Dari hasil analisis tindakan pada siklus I, diperoleh data bahwa guru telah melaksanakan proses pembelajaran dengan baik meskipun ada sedikit aspek yang kurang dalam pemberian motivasi dan keluasan materi ajar dengan menerapkan metode Cooperative Script. Secara detail, hasil analisis tindakan pada siklus I adalah sebagai berikut: 1) selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua
Jurnal
243
Siti Ma’rufah - Risalul Ummah
langkah-langkah pembelajaran dengan baik meskipun ada beberapa yang belum sempurna, 2) berdasarkan pengamatan peneliti dan guru kelas IV, siswa aktif dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran, 3) selama proses pembelajaran siswa lebih ringan dalam melaksanakan tugas dan segala aktivitas yang berkenaan dengan materi shalat Jum’at dengan mengunakan metode Cooperative Script, 4) hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan. Secara umum, pada siklus I guru telah menerapkan metode Cooperative Script dengan baik dan runtut. Ditinjau dari hasil, kemampuan siswa dalam menulis Arab pada materi shalat Jum’at telah mengalami peningkatan. Dengan demikian tidak diperlukan revisi yang terlalu banyak dan penelitian ini dihentikan pada siklus I, tetapi perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya lebih memaksimalkan dan mempertahankan atas apa yang telah tercapai dengan tujuan agar pada pelaksanaan pembelajaran berikutnya dapat berjalan lebih baik lagi. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis langkah tindakan, siswa tampak antusias mengikuti pembelajaran Fiqih materi menulis shalat Jum’at. Hal ini terlihat dengan semakin lancarnya siswa dalam menulis Arab tentang niat shalat Jum’at dan siswa bersemangat belajar, ditunjukkan dengan berusaha menyelesaikan tugas kelompoknya secara berpasangan. Dengan metode pembelajaran Cooperative Script, siswa kelas IV tidak merasa bosan mengikuti pembelajaran di kelas. Ditinjau dari segi hasil, metode Cooperative Script memiliki pengaruhyang positif dalam meningkatkan keterampilan menulis Arab dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Terbukti dengan ketuntasan belajar yang diperoleh siswa kelas IV yakni sebesar 71%. Prosentase ini lebih tinggi dari indikator ketercapaian tindakan yang ditetapkan yakni 65%.
244
Jurnal
Pembelajaran PAI dengan Metode Cooperative Script
PENUTUP Kesimpulan Kemampuan siswa dalam menuliskan Arab pada materi shalat Jum’at mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran yang menerapkan metode Cooperative Script. Peningkatan itu ditandai dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai nilai 65 atau lebih dalam menulis Arab pada materi shalat Jum’at. Ketuntasan belajar pada kondisi awal sebelum diberi tindakan yakni 29,4% meningkat menjadi 71%. Dengan demikian peningkatan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada kemampuan menulis Arab adalah sebesar 41,6%. Saran Dalam proses pembelajaran di MI, seharusnya guru tidak hanya berpaku pada satu metode pembelajaran yakni ceramah atau tanya jawab. Guru dapat berinovasi mengembangkan satu metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Metode pembelajaran Cooperative Script merupakan salah satu metode yang baik dan tepat dalam peningkatan keterampilan menulis Arab yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru memilih dan menerapkan metode tersebut agar siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Pada penelitian tidakan kelas peneliti ini, masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga perlu adanya langkah-langkah perbaikan. Namun demikian, siklus ini dicukupkan sampai siklus I karena ketuntasan belajar siswa telah mencapai nilai KKM yang ditetapkan.
Jurnal
245
Siti Ma’rufah - Risalul Ummah
DAFTAR PUSTAKA Badrujaman, Arip & Dede Rahmat H. 2010. Cara mudah Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Mata Pelajaran. Jakarta: Trans Info Media. Dansereau. 1985. Learning Strategy Research. inj. Segal S. Chipman dan R.Gloser Eds. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Harun, Moh. 2007. Pembelajaran Bahasa Indonesia. Aceh: UniversitasSyiah Kuala Banda Aceh. Hanafiah, Nanang. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. Huda, Miftahul. 2014. Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jauhar M., Heri. 2012. Fikih Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Surabaya: Pustaka Pelajar. Taufiq. 2011. Pembelajaran Bahasa Arab MI. Surabaya: PMN Surabaya. Hasil Wawancara Ma’rufah, Guru Mata Pelajaran Fiqih Kelas II MI Nadhatul Ulama Sumokali Sidoarjo, 29 April 2015.
246
Jurnal