perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id i
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF SECARA KELOMPOK (PADA SISWA KELAS I SD MUNCANGLARANG 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010)
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh : MUJI RAHAYU NIM. X2707005
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVESITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id ii 2010
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF SECARA KELOMPOK (PADA SISWA KELAS I SD MUNCANGLARANG 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010)
Oleh : MUJI RAHAYU NIM. X2707005
Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id iii 2010
PENGESAHAN
Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
:
Tanggal
:
Tim Penguji Laporan PTK Nama Terang
tanda tangan
Ketua
: Drs. Kartono, M.Pd.
………………………
Sekretaris
: Drs. Hasan Mahfud, M.Pd.
………………………
Anggota I
: Taufiq Lilo, S.T.,M.T.
………………………
Anggota II
: Dra. Rukayah, M.Hum
………………………
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP.196007271987021001 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id iv
PERSETUJUAN
Laporan tindakan kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Juni 2010
Pembimbing,
Supervisor,
Taufiq Lilo, S.T, M.T.
Sri Budiarti, SPd.SD
NIP.06182000031001
NIP.1964714198602005
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id v ABSTRAK
PENINGKATAN KETRAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF SECARA KELOMPOK (PADA SISWA KELAS I SDN MUNCANGLARANG 01 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN AJARAN 2009/2010.)
Oleh : MUJI RAHAYU NIM. X2707005
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah permainan kartu huruf dapat meningkatkan keberhasilan keterampilan membaca permulaan dan mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang ditemui dalam penerapan pembelajaran menggunakan metode permainan kartu huruf secara kelompok pada siswa kelas I. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan metode dasar deskriptif kualitatif. Pelaksnaannya dilakukan dengan dua siklus dengan langkah: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subyeknya adalah siswa dan guru kelas I SDN Muncanglarang 01. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2009/2010. Pengumpulan data dengan observasi langsung selama tindakan dan hasil tes kemampuan siswa. Berdasarkan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa bermaian kartu huruh akan meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia dan meningkatkan keberhasilan keterampilan membaca permulaan. Setiap siklus selalu membawa dampak positif ke arah peningkatan hasil belajar siswa kelas I SDN Muncanglarang 01 Tahun Ajaran 2009/2010.
Kata kunci : ketrampilan membaca permulaan, bermain kartu huruf
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id vi KATA PENGANTAR
Segala puji hanya bagi Allah yang telah memberi karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “ Peningkatan Keterampilan Membaca Melelui Metode Bermain Kartu Huruf Secara Kelompok (Pada Siswa Kelas I SD Muncanglarang 01 Tahun Pelajaran 2009/2010) “ dengan baik. Laporan Penelitian tindakan kelas (PTK) diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada jurusan Ilmu Pendidikan , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,Universitas Sebelas Maret , Surakarta. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Kartono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. 3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Pelaksana Program S1 PJJ ICT PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS. 4. Taufiq Lilo, ST, M.T, selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan dengan sabar. 5. Kusprihatin, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Muncanglarang 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. 6. Sri Budiarti, S.Pd,SD selaku supervisor dalam pelaksanaan kegiatan PTK. 7. Siswa – siswa kelas I SD Negeri Muncanglarang 01 yang dengan semangat telah membantu berhasilnya penelitian tindakan kelas. 8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya Penelitian Tindakan Kelas ini. Penulis berharap Penelitian tindakan kelas ini bermanfaat bagi siswa kelas I SD Negeri Muncanglarang 01 dan memberi solusi bagi rekan-rekan guru yang menghadapi permasalahan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca permulaan. Atas segala bantuan yang telah diberikan demi tersusunnya Penelitian tindakan kelas ini penulis haturkan terima kasih, hanya doa yang dapat penulis commit user panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esatomemberikan balasan yang setimpal atas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id vii
amal ibadah mulia yang telah diberikan. Selanjutnya sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari segala kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf yang setulustulusnya. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu penulis dalam penyempurnaan penyusunan selanjutnya. Surakarta,
Juni 2010
Muji Rahayu X2707005
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id viii
DAFTAR ISI
SAMPUL ( Depan )…………………………………………………………….... i SAMPUL ( Dalam )…………………………………………………………….... ii HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………….. iii HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………………….. iv ABSTRAK ……………………………………………………………………… v KATA PENGANTAR …………………………………………………………. vi DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. viii DAFTAR TABEL …………………………………………………………… x DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang …………………………………………………… 1 B. Rumusan dan Pemecahannya …………………………………….. 2 C. Tujuan Penelitian ……………………… …………………………2 D. Manfaat Hasil Penelitian …………………………………………. 3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ………………………………………………….. 4 B. Kerangka Pikir ………………………………………………….. 9 C. Hipotesis Tindakan ……………………………………………… 10
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………… 11 B. Subyek Penelitian ……………………………………………… 12 C. Prosedur Penelitian …………………………………………….. 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian…………………………………………………... 17 B. Pembahasan………………………………………………………. 29 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan …………………………………………………….. 31 commit to user B. Saran ……………………………………………………………. 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id ix
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 33 LAMPIRAN …………………………………………………………………... 34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id x
DAFTAR TABEL
1. Jadwal pelaksanaan PTK .......................................................................... 11 2. Pengelompokan nilai siswa siklus I .......................................................... 26 3. Hasil observasi teman sejawat siklus I ...................................................... 27 4. Pengelompokan nilai siklus II ................................................................... 28 5. Hasil observasi teman sejawat siklus II ..................................................... 29
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id xi DAFTAR GAMBAR
1. Bagan Alur Pikir ……………………………………………………. 9 2. Bagan Kerangka Pikir ………………………………………………. 10 3. Bagan Prosedur Penelitian ………………………………………….. 16
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Curriculum vitae/Personalia Peneliti ………………………... 34 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………………... 35 3. Data Nilai Siswa Siklus I …………………………………… 43 4. encana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………………… 46 5. Data Nilai Siswa Siklus II …………………………………... 54 6. Gambar Proses Pembelajaran ……………………………… . 57 7. Absensi Murid ……………………………………………... . 61 8. Presensi Mahasiswa Peneliti ………………………………..
63
9. Instrumen penilaian Kepala Sekolah ……………………….
65
10. Instrumen penilaian Teman Sejawat ………………………... 72 11. Daftar Nilai Kondisi Awal Pembelajaran …………………… 75 12. Daftar Nilai Kondisi Siklus I dan Siklus II ………………….. 77 13. Pendapat Siswa ………………………………………………. 79
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sasaran pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah adalah keterampilan berbahasa yang meliputi membaca, mendengarkan, berbicara dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut keterampilan membaca harus dikuasai siswa dengan baik untuk dapat mempelajari dan menguasai keterampilan berbahasa lainnya. Pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas I SD Negeri Muncanglarang 01 masih menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Hal ini dibuktikan dari jumlah siswa sebanyak 58 siswa yang sudah bisa membaca dengan lancar hanya 9 siswa (15%) sedangkan 49 siswa (85%) lainnya belum dapat membaca dengan lancar. Selain itu motivasi belajar siswa selama pembelajaran masih kurang. Hal ini ditunjukkan bahwa selama pembelajaran berlangsung konsentrasi belajar siswa rendah bahkan masih ada yang bermain sendiri. Berdasarkan dari wacana-wacana di atas maka keterampilan membaca ini sangat perlu dikaji lebih lanjut guna meningkatkan keterampilan membaca siswa untuk dapat mempermudah siswa dalam mempelajari dan menguasai keterampilan berbahasa lainnya. Menurut pendapat peneliti siswa akan tumbuh dan berkembang dengan baik dalam belajarnya jika berada dalam satu kelompok. Kelompok belajar yang efektif dan efisien adalah kelompok belajar yang memungkinkan semua anggotanya terlibat secara aktif dalam belajar dibawah bimbingan guru. Oleh kerena itu peneliti mengambil judul penelitian “Peningkatan Keterampilan Membaca Melalui Metode Bermain Kartu Huruf Secara Kelompok Pada Siswa Kelas I SDN Muncanglarang 01 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2009 – 2010”. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
B. Rumusan Masalah Dan Pemecahannya A Berdasarkan latar belakang masalah diatas, masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : a. Apakah
permainan
kartu
huruf
dapat
memperbaiki
proses
pembelajaran Bahasa Indonesia dari yang menjemukan menjadi menyenangkan? b. Apakah permainan kartu huruf dapat meningkatkan kemampuan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Muncalarang 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal c. Hambatan-hambatan apa sajakah yang ditemui dalam penerapan pembelajaran menggunakan metode permainan kartu huruf secara kelompok untuk meningkatkan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Muncalarang 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal?
B. Pemecahan Masalah Dari berbagai masalah tersebut diharapkan dapat dipecahkan dengan menggunakan metode bermain kartu huruf secara kelompok. Bermain kartu huruf secara kelompok dapat dilakukan dengan cara menyiapkan kartu huruf, satu kelompok satu set. Kemudian siswa bersama kelompoknya menyusun kartu-kartu huruf tersebut sesuai dengan perintah guru dan melaporkan hasilnya di depan kelas.
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Memperbaiki
proses
pembelajaran
bahasa
Indonesia
dari
yang
menjemukan menjadi pembelajaran yang menyenangkan. 2. Meningkatkan kemampuan berbahasa siswa khususnya keterampilan membaca permulaan dengan permainan kartu huruf secara kelompok. 3. Mengetahui
hambatan-hambatan yang dialami dalam penerapan to user pembelajaran keterampilancommit membaca dengan metode bermain kartu huruf
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
secara kelompok sebagai pedoman untuk perbaikan pada pembelajaran selanjutnya.
D. Manfaat Hasil Penelitian Secara teoritis, bermain kartu huruf secara kelompok dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas I SDN. Muncanglarang 01. Secara praktis bermain kartu huruf secara kelompok mempunyai manfaat yaitu : 1. Bagi guru a. Dapat membantu guru memperbaiki proses pembelajaran keterampilan membaca dikelas yang menjadi tanggung jawabnya. b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru mengenai pembelajaran membaca dengan bermain kartu huruf secara kelompok dan implementasinya di kelas 2. Bagi siswa a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa khususnya kegiatan belajar membaca b. Dapat meningkatkan prestasi belajar membaca 3. Bagi sekolah a. Membantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, baik secara mikro maupun makro b. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru secara umum c. Meningkatkan kredibilitas sekolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori Agar konsep-konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini jelas, maka kita perlu mengkaji pendapat – pendapat para ahli mengenai masalah yang kita teliti. Dengan pendapat – pendapat tersebut kita mempunyai pedoman untuk mengkaji pendapat para ahli. 1. Pengertian Belajar Ada beberapa pengertian belajar. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar bukan hanya mengingat tetapi lebih dari itu mengalami (Hamalik, 2003 : 27). Pengertian lain tentang belajar menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya. Menurut Suparno (2001 : 2) belajar adalah suatu perubahan yang relatif permanen dalam suatu kecenderungan tingkah laku sebagai hasil dari suatu praktik atau latihan. Belajar adalah suatu proses perubahan aktivitas atau tingkah laku individu. Setiap individu yang belajar akan terjadi perubahan pada dirinya yang dapat mengembangkan pribadinya. 2. Prinsip-prinsip belajar Menurut Sutrisno ( 2005 : 16 ) dalam kurikulum yang berorientasi pencapaian kompetensi siswa dijelaskan bahwa kegiatan belajar mengajar di kelas harus mengacu hal-hal berikut : a. Berpusat pada siswa Bahwa kegiatan belajar mengajar perlu menempatkan siswa sebagai subyek belajar b. Belajar dengan melakukan Bahwa kegiatan belajar mengajar perlu memberikan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja terkait dengan penerapan commit to user konsep, kaidah dan disiplin ilmu yang dipelajari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
c. Mengembangkan kemampuan sosial dalam belajar Siswa akan merasa lebih mudah membangun pemahamannya dengan bekerjasama dengan orang lain d. Mengembangkan keingintahuan, imaginasi dan fitrah bertuhan Kegiatan pembelajaran perlu mempertahankan rasa ingin tahu siswa, imaginasi dan fitrah bertuhan agar pembelajaran bermakna bagi siswa e. Mengembangkan keterampilan pemeacahan masalah Kegiatan pembelajaran hendaknya dipilih dan dirancang agar mampu mendorong dan melatih siswa untuk mampu mengidentifikasi masalah dan memecahkannya dengan menggunakan kemampuan kognitif dan metakognitif f. Mengembangkan kreativitas siswa KBM perlu dirancang dan dipilih agar siswa berpeluang untuk berkreasi secara berkesinambungan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kretivitas siswa. g. Mengembangkan kemampuan menggunakan iptek Siswa perlu dikenalkan dengan penggunaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam pembelajaran. Setidak-tidaknya dalam penyajian materi dan penggunaan media pembelajaran. h. Menumbuh kesadaran sebagai warga negara yang baik KBM perlu memberikan nilai-nilai moral dan sosial yang dapat membekali siswa agar menjadi warga yang bertanggungjawab, sehingga tumbuh kesadaran atas kemajemukan bangsa akibat kerataan latar geografis, sosial, adat istiadat, agama, sumber daya alam dan sumber daya manusia, sehingga mampu menggugah kesadaran siswa akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. i. Belajar sepanjang hayat Siswa diberi pengertian bahwa kegiatan belajar dapat dilakukan sepanjang hayat (seumur hidup) artinya dimulai sejak lahir sampai kaliang lahat. commit to dan usersolidaritas j. Perpaduan kompetisi, kerjasama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
KBM
perlu
memberikan
mengembangkan
semangat
kesempatan berkompetisi
kepada secara
siswa
untuk
sehat
guna
memperoleh insentif, bekerjasama dan solidaritas. Oleh karena itu perlu menyediakan tugas-tugas yang memungkinkan siswa bekerja secara mandiri.
3. Keterampilan Pengertian
keterampilan
konteks
pembelajaran
mata
pelajaran
Keterampilan di sekolah, adalah usaha untuk memperoleh kompetensi cekat, cepat dan tepat dalam menghadapi permasalahan belajar.
4. Membaca Membaca dapat dilihat sebagai suatu proses dan sebagai hasil. Membaca sebagai suatu proses merupakan semua kegiatan dan tekhnik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu (Burn, 1985 dalam Haryadi 1996 : 9 ). Proses tersebut berupa penyandian kembali dan penafsiran sandi. Kegiatannya dimulai dari mengenali huruf, kata, ungkapan, frasa, kalimat dan wacana, serta menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya (Anderson, 1986 dalam Haryadi 1996 : 9). Bahkan lebih dari itu, pembaca menghubungkannya dengan kemungkinan maksud penulis berdasarkan pengalamannya (Ulit, 1995 dalam Haryadi 1996 : 9 ). Sejalan dengan itu Kridalaksana (1993 : 135) menyatakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diamdiam atau pengujaran keras-keras. Kegiatan membaca dapat bersuara dapat pula tidak bersuara. Untuk memperoleh pemahaman bacaan, seorang pembaca memerlukan pengetahuan baik kebahasaan maupun non kebahasaan. Kaluasan latar belakang pengetahuan dan pengalaman pembaca sangat berguna sebagai commit to usermembaca sebab pembaca harus bekal untuk mencapai keberhasilan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
mengenali konsep dan kosakata serta latar yang terdapat dalam bacaan (Burn, 1985 dalam Haryadi 1996 : 10). Dari uraian singkat tentang proses membaca tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca terkait dengan : a. Pengenalan huruf b. Bunyi dan huruf atau rangkaian huruf c. Makna atau maksud d. Pemahaman
terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks
wacana Indikator Ketrampilan Membaca Permulaan a. Nilai A dapat menunjukkan, membaca dengan cepat, lancar, dan tepat b. Nilai B dapat menunjukkan, membaca dengan kurang cepat, lancar, dan tepat. c. Nilai C dapat menunjukkan, membaca dengan lambat, lanca, dan tepat d. Nilai D (gagal) tidak dapat menunjukkan, membaca Keterangan : Nilai A = 90 - 100 Nilai B = 80 - 89 Nilai C = 70 - 79 Nilai D = kurang dari 70 http://supardi-uncen.blogspot.com/2010/01/bab-2-membaca permulaan.html 5. Model Pembelajaran kooperatif ( Belajar Kelompok ) Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif menciptakan interaksi yang asah,asih, dan asuh commit to user sehingga tercipta masyarakat belajar (Learning Community). Siswa tidak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
hanya belajar dari guru tetapi juga dari sesama siswa. Karena pembelajaran kooperatif mengembangkan interaksi yang silih asuh maka dapat digunakan untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat. Elemen-elemen atau ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurut Lie (2004 : 3) adalah : a. Saling ketergantungan positif b. Interaksi tatap muka c. Akuntabilitas individual d. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi 6.
Media Grafis Termasuk di dalamnya media visual, yakni pesan yang akan disampaikan, dituangkan ke dalam symbol-simbol komunikasi visual ( menyangkut indera pengelihatan). Meliputi : gambar, foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster, peta/globe, papan planel, dan papan bulletin.
7. Kartu Huruf Adalah merupakan alat bantu pembelajaran yang berupa huruf-huruf lepas, kata, frase atau kalimat yang dapat digunakan untuk membantu pembelajaran keterampilan membaca di kelas 1 (kelas rendah) Contoh kartu huruf
a
b abiku
i
k
u
membaca
abiku membaca koran
commit to user
koran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 9
B. Kerangka Berpikir Menurut pengamatan penulis selama semester I tahun pelajaran 2009 / 2010, pembelajaran ketrampilan membaca di kelas I masih kurang. Hal ini disebabkan siswa merasa kurang tertarik dengan cara mengajar guru yang tidak tepat ( masih bersifat gurusentris ). Untuk itu dipilih alat peraga yang tepat sesuai dengan konsep pembelajaran membaca permulaan sehingga akan diperoleh ketrampilan membaca siswa yang meningkat. Hal ini dapat digambarkan dalam sebuah bagan alur pikir sebagai berikut :
Latar Belakang Keterampilan membaca kurang : 1. Kurang tertarik 2. Cara mengajar yang tidak tepat
Menggunakan alat peraga yang tepat sesuai konsep
Keterampilan membaca siswa dapat meningkat Gambar 1. Alur pikir
Pembelajaran keterampilan membaca permulaan dapat lebih optimal bila menggunakan metode bermain kartu huruf secara kelompok. Metode ini termasuk dalam model pembelajaran kooperatif. Metode bermain kartu huruf secara kelompok suatu permainan merangkai kartu huruf menjadi sebuah kata, frase, kalimat atau wacana yang dilakukan secara kelompok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
Dengan demikian kerangka berpikirnya adalah sebagai berikut :
Guru, Siswa, Materi
Metode bermain kartu huruf
Input
Ketrampilan membaca
Output berupa ketrampilan membaca permulaan siswa meningkat
Proses
Gambar 2. Bagan kerangka pikir
C. Perumusan Hipotesis Tindakan Berdasarkan pemikiran di atas, hipotesis penulisan ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a“Jika guru melaksanakan pembelajaran menggunakan metode bermain kartu huruf secara kelompok maka proses pembelajaran menjadi menyenangkan
keterampilan
membaca
permulaan
siswa
akan
meningkat”. b.Pembelajaran menggunakan metode bermain kartu huruf secara kelompok dapat meningkatkan kemampuan keterampilan membaca permulaan pada siswa kelas I SD Negeri Muncalarang 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dengan judul ” Peningkatan Ketrampilan Membaca Melalui Metode Bermain Kartu Huruf Secara Kelompok Pada Siswa Kelas I SDN Muncanglarang 01 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Ajaran 2009/2010”. Dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Muncanglarang 01 Kecamatan Bumijawa KabupatenTegal. Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan untuk kelas I. pemilihan tempat didasarkan pada: a. Merupakan tempat peneliti mengajar sehingga mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian b. Tidak menganggu tugas mengajar peneliti c.
Tidak menganggu proses belajar mengajar disekolah.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2009 / 2010. Dalam kurun tersebut untuk mengurus izin penelitian, menyusun instrument, pengumpulkan data dan pelaksanaan penelitian, analisis data dan menulis laporan penelitian dengan jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal pelaksanaan PTK No. 1
Kegiatan Perencaan
1
Proposal
x
Perijinan 2
Pebruari 2
3
x
x
Maret 4
1
2
April
3
4
x
x
1
Pelaksanaan Siklus I
x
Perencanaan
x
Tindakan Observasi
x commit to user
2
3
Mei 4
1
2
3
Juni 4
1
2
3
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
Refleksi
x
Siklus 2 Perencanaan
x
Tindakan
x
Observasi
x x
Refleksi 3
x
Pelaporan
x
x
Draf
x
x
x
x
x
Revisi
x x
Pelaporan Hasil
x
laporan
B. Subyek Penelitian Subyek penelitian tindakan ini adalah siswa sekolah Dasar Negeri Muncanglarang 01, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Siswa yang dijadikan subyek penelitian adalah siswa kelas I. berjumlah 58 siswa terdiri dari 28 siswa perempuan dan 30 siswa laki-laki.
C. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan ini dilakukan melalui dua siklus. Adapun mengenai pelaksanaan tindakan secara umum melalui tahapan sebagai berikut : a. Tahap persiapan Dalam tahap persiapan, kegiatan yang akan dilakukan adalah : 1) Mengidentifikasi masalah 2) Merancang
pelaksanaan
tindakan
untuk
memecahkan
permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran membaca permulaan 3) Menyusun format observasi dan instrumen penelitian untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran membaca permulaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
4) Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan tekhnis analisis data yang digunakan dalam PTK ini Berikut gambaran dari setiap siklus.
Rancangan Siklus 1 a. Tahap perencanaan - Menghubungi Kepala Sekolah - Menentukan kelas sebagai subyek penelitian - Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) - Menentukan fokus observasi dan aspek yang diamati - Menentukan jenis data - Menentukan pelaku observasi (obsouver) alat bantu observasi - Menentukan cara pelaksanaan dan pelaku refleksi. b. Tahap pelaksanaan - Pembelajaran dilakukan dengan waktu 2 x 35 menit - pendahuluan dengan memberi apersepsi - Kegiatan Inti 1)
Pengenalan dan tanya jawab mengenai sebuah keluarga
2) Menyanyikan sebuah lagu 3) Siswa berkelompok untuk mencermati gambar sebuah keluaga 4) Siswa bersama kelompoknya menyusun kartu huruf untuk anggota keluarga dan kegiatan keluarga 5) Siswa bersama kelompoknya menyusun kartu huruf membentuk kalimat dengan bimbingan guru 6) Siswa melaporkan hasilnya didepan kelas dan siswa lain menanggapi - Pada akhir pembelajaran siswa diminta mengisi angket.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
c. Tahap Observasi Kepala sekolah dengan supervisor mengamati aktifitas guru dan siswa dengan menggunakan pedoman observasi. Observasi pada guru difokuskan pada penyampaian materi dan pengorganisasian kelas. Observasi pada siswa difokuskan pada pengamatan personal dilakukan kapada guru dan siswa dalam mengikuti keaktifan siswa dalam bertanya, manjawab mengerjakan tugas, konsentrasi. d. Tahap analisis dan refleksi Dilakukan dengan cara menganalisa: a. Menganalisa hasil evaluasi b. Menganalisa hasil angket c. Menganalisa hasil observasi d. Menyimpulkan dan memperbaiki hal sebagai berikut: - pembagian waktu - ketertiban kelas - siswa belum dapat menggunakan kartu huruf secara optimal.
Rancangan Siklus 2 a. Tahap perencanaan - Menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) - Menentukan fokus observasi dan aspek yang diamati - Menentukan jenis data - Menentukan pelaku observasi (obsever) - menyiapkan alat bantu observasi b. Tahap pelaksanaan - Pembelajaran dilakukan dengan waktu 2 x 35 menit - Pendahuluan dengan memberi apersepsi - Kegiatan Inti commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
1) Siswa membuat lagi satu kalimat secara individu menggunakan kartu huruf yang ada kemudian membacanya mengikuti bimbingan guru 2) Siswa bersama kelompoknya mengerjakan lembar LKS 3) Bagi
kelompok
yang
sudah
selesai
dipersilahkan
mempresentasikan di depan kelas. 4) Siswa lain dipersilahkan menanggapi hasil kerja temannya 5) Guru melakukan evaluasi baik proses maupun hasilnya 6) Guru memberikan penguatan sebagai kesimpulan pembelajaran saat itu 7) Guru bersama siswa mengadakan refleksi untuk mengetahui kesankesan atau respon siswa terhadap pembelajaran yang baru berlangsung Pada akhir pembelajaran siswa diminta mengisi angket c. Tahap observasi Kepala sekolah dengan supervisor mengamati proses pembelajaran (aktivitas guru dan siswa). Supervisor mengamati pada poin – poin dalam pedoman yang telah disiapkan peneliti, antara lain : 1. Aspek pra pembelajaran 2. Kegiatan membuka pelajaran 3. Kegiatan inti pembelajaran a. Penyampaian materi pelajaran b. Strategi belajar yang digunakan c. Pemanfaatan media pembelajaran d. Penilaian proses dan hasil belajar e. Penggunaan bahasa 4. Penutup d.
Tahap analisis dan refleksi, dilakukan dengan menganalisa hasil evaluasi siswa. hasil observasi, hasil angket. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
Dari uraian tersebut dapat dibuat bagan sebagai berikut :
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan Tindakan Selanjutnya
Gambar 3. Prosedur Penelitian (Suharsimi Arikunto, Sugiyanto, 2009 : 12)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Latar Paparan situasi dan kondisi kelas, sebagai berikut : Kelas yang dijadikan subyek dalam pelaksanaan PTK adalah kelas I SD Muncanglarang 01 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. Secara garis besar situasi dan kondisi kelas sudah cukup baik, walaupun secara jumlah siswanya tidak ideal, karena siswanya berjumlah 58 anak dengan rincian 30 anak laki-laki dan 28 anak perempuan. Namun selama ini kegiatan pembelajaran berlangsung lancar. Hubungan sosial antar siswa baik laki-laki maupun perempuan berlangsung baik dan lancar. Kondisi kelas sudah baik, ini terlihat dari lantai yang sudah memakai keramik, namun jumlah meja dan kursi anak kurang mencukupi dengan 20 meja dan 58 kursi. Sehingga terlihat cukup berdesakan karena ruangan hanya berukuran 7 X 7 meter. Selain meja dan kursi anak, terdapat 1 meja dan 1 kursi guru dan 1 almari buku serta papan tulis yang masih menggunakan papan triplek. Pada dinding sudah sebagian terpajang data kelas dan beberapa gambar untuk sarana / media pembelajaran. Penataan tempat duduk anak dengan empat berbanjar, 58 siswa yang ada sebagian besar berlatar belakang dari orang tua yang hanya lulusan SD, 1 siswa orang tuanya lulusan S1 Sosial ( namun anaknya kurang pandai dibandingkan teman-teman lainnya ). Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam aspek membaca sangat sedikit yang lancer membacanya. Dari jumlah 58 siswa yang lancer membaca hanya 10 anak, sedangkan yang belum lancar 48 anak. Dengan fenomena yang demikian, maka sangat perlu diadakan
penelitian tindakan dengan harapan dapat
meningkatkan kelancaran membaca pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya di kelas I. Proses pembelajaran yang berlangsung selama ini adalah masih terpusat to user pembelajaran sendiri. Artinya pada guru, siswa masih sulit commit untuk melakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
guru menuliskan sebuah bacaan di papan tulis kemudian memberi contoh cara membacanya dengan mengeja terlebih dahulu dan siswa menirukannya. Hal ini terjadi karena sarana dan prasarana yang sangat minim, baik yang diperuntukkan bagi guru maupun bagi siswa. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran, antara lain; kondisi siswa yang sangat beragam dari tingkat ekonomi orang tuanya, siswa kurang aktif, jumlah siswa yang tidak ideal, waktu yang tersedia untuk kegiatan pembelajaran sering berbenturan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Mengingat hal tersebut maka dalam menentukan KKM sekolah tidak berani mematok nilai tinggi. Guru
merasakan ketidakberhasilan dalam melaksanakan proses
pembelajarannya. Karena dengan bisa bahkan terampil membaca maka dalam rangka untuk memahami segala bentuk pembelajaran sangat membantu, contoh untuk mengerjakan soal-soal yang menggunakan cerita, siswa akan merasa mudah. Masalah keterampilan membaca ini sangat diperlukan bagi semua orang baik yang sudah lulus sekolah bahkan bagi siswa-siswa yang masih bersekolah. Jika penulis perhatikan, selama ini pembelajaran bahasa Indonesia khususnya aspek membaca permulaan cenderung hanya menirukan ucapan guru. Dengan demikian kecenderungan siswa pasif, tidak ada upaya untuk membiasakan membaca dan mengenal huruf sendiri secara tertulis maupun lisan dan hanya menerima apa yang disampaikan guru. Hal ini tentu saja membuat siswa tidak maksimal dalam belajar bahasa Indonesia. Melalui hasil yang dicapai waktu semester satu terlihat ketidakberhasilan dalam proses pembelajaran, yaitu dari jumlah siswa 58 anak, hanya sekitar 15 % yang tuntas, sisanya belum tuntas. Melihat kenyataan ini , maka untuk menuntaskan hasil belajar akan dilaksanakan PTK dengan permasalahan tersebut diatas. Tak lepas dari hal tersebut maka timbulah keinginan membuat penelitian tindakan kelas. Dari judul penelitian tindakan kelas ini dapat dipetik manfaatnya, keterampilan membaca akan lebih baik, kemudahan dalam commit to user menimba ilmu, dan kemudahan-kemudahan yang lain. Berdasarkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
pemahaman tersebut, beberapa upaya dilakukan salah satunya adalah dengan mencoba pembelajaran melalui metode bermain kartu huruf secara kelompok.
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I a. Perencanaan Adapun pelaksanaan siklus I dilaksanakan waktu 70 menit. Tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan pembelajaran membaca permulaan. Perencanaan RPP mencakup penentuan standar
kompetensi,
pembelajaran,
dampak
kompetensi
dasar,
indikator,
tujuan
pengiring,
materi
pelajaran,
strategi
pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan penilaian. 2) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran adalah : a) Ruang Belajar Ruang belajar yang digunakan adalah gedung pusat sumber belajar. Guru menyiapkan kapur, penggaris. b) Buku Pelajaran Buku pelajaran yang digunakan adalah : Aku Cinta Bahasa Indonesia Kelas I,hal. 77 – 79, Surana.PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri c) Alat Peraga Kartu huruf Gambar sebuah keluarga d) Menyiapkan Lembar Kerja commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi diskusi. e) Menyiapkan Lembar Evaluasi Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa f) Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi. b. Pelaksanaan 1) Kegiatan Awal Guru : o Apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar tentang keluarga. o Menyampaikan tujuan pembelajaran. o Memimpin menyanyikan lagu “ Sayang Semuanya”. Siswa : o Siswa merespon pertanyaan-pertanyaan guru. o Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran dari guru. o Menyanyikan lagu “ Sayang Semuanya” bersama-sama. 2) Kegiatan Inti Guru : o Menyampaikan inti materi pembelajaran membaca dengan menggunakan kartu huruf. o Membentuk kelompok bermain siswa. o Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyusun kartu huruf. o Memimpin diskusi kelas. o Memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil menyusun kartu huruf dengan baik. o Memberikan tugas secara individu ( evaluasi ) commit to user Siswa :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
o Memperhatikan materi pembelajaran membaca dengan menggunakan kartu huruf dari guru. o Berkumpul bersama kelompok bermainnya. o Menyelesaikan tugas guru menyusun kartu huruf secara kelompok. o Tiap kelompok melaporkan hasil pekerjaannya dalam menyusun kartu huruf di depan kelas. o Kelompok lain menanggapi. o Menyelesaikan tugas individu ( soal evaluasi ). 3) Kegiatan Penutup o Siswa merangkup materi pembelajaran alat pencernaan o Guru memberi PR (menggambarkan sistem pencernaan pada manusia) c. Pengamatan / Observasi Pengamatan atau observasi adalah proses dimana teman sejawat memberikan penilaian terhadap proses pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Di sini teman sejawat akan melakukan pengamatan dan penilaian pada lembar observasi yang telah disediakan. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi : a) Pra pembelajaran b) Kegiatan Membuka Pelajaran c) Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Pelaksanaan materi pelajaran 2. Strategi pola pembelajaran 3. Pemanfaatan media pembelajaran 4. Penilaian proses dan hasil belajar 5. Penggunaan bahasa d) Penutup Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar meliputi : 1. Banyaknya siswa yang antusias (dilihat dari jumlah anak yang commit tokata/kalimat user tunjuk jari untuk membaca yang ditunjuk guru)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
2. Banyak
siswa
yang
menjawab
pertanyaan
(dilihat
dari
partisipasi/tunjuk jari siswa untuk menjawab) 3. Banyak siswa yang ingin maju ke depan kelas. 4. Banyak siswa yang mengerjakan tugas 5. Banyak siswa yang melamun 6. Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain 7. Banyak siswa yang mengganggu teman 8. Banyak siswa yang keluyuran di luar kelas Untuk lebih jelasnya, bentuk format lembar observasi dapat dilihat pada bagian hasil penelitian dan lampiran.
d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.
Siklus II a. Perencanaan Pada putaran siklus II dilaksanakan dengan waktu 2 x 35 menit. Tindakan yang dilakukan adalah : 1. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebagaimana yang telah dilaksanakan pada siklus I, pada siklus II ini juga dilaksanakan dengan menyusun RPP mencakup penentuan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, dampak pengiring, materi pelajaran, strategi pembelajaran, langkahlangkah pembelajaran, alat dan sumber pembelajaran dan penilaian. Adapaun langkah-langkah pembelajaran commit to kata usermenjadi kalimat 1. Guru menjelaskan menyusun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
2. Secara kelompok siswa bermain kartu huruf menyusun kata/kalimat 3. Evaluasi
2. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pelajaran adalah : f. Ruang Belajar Guru menata terlebih dahulu tempat duduk siswa, menyiapkan kapur dan penggaris. g. Buku Pelajaran Buku pelajaran yang digunakan adalah : Buku Pelajaran Aku Cinta Bahasa Indonesia karangan Surana penerbit Tiga Serangkai Putaka Mandiri, Hal 69– 73 h. Alat Peraga Alat peraga yang dipersiapkan kartu huruf/kata/kalimat Menyiapkan Lembar Kerja Guru menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi yang diajarkan dan menyiapkan materi diskusi. 3. Menyiapkan Lembar Evaluasi Guru menyiapkan soal-soal evaluasi untuk siswa 4. Menyiapkan lembar observasi untuk teman sejawat Teman sejawat melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan yang hasilnya akan ditulis dalam lembar observasi.
b. Pelaksanaan b) Kegiatan Awal Guru : ·
Apersepsi dengan memberikan pertanyaan seputar tentang laut.
·
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
·
Memimpin menyanyikan lagu “ Kapal laut”. commit to user Siswa :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
o Siswa merespon pertanyaan-pertanyaan guru. o Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran dari guru. o Menyanyikan lagu “ Kapal laut” bersama-sama. c) Kegiatan Inti Guru : § Menyampaikan inti materi pembelajaran membaca dengan menggunakan kartu huruf. § Membentuk kelompok bermain siswa. § Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan dalam menyusun kartu huruf. § Memimpin diskusi kelas. § Memberikan penghargaan bagi kelompok yang berhasil menyusun kartu huruf dengan baik. § Memberikan tugas secara individu ( evaluasi ) Siswa : § Memperhatikan materi pembelajaran membaca dengan menggunakan kartu huruf dari guru. § Berkumpul bersama kelompok bermainnya. § Menyelesaikan tugas guru menyusun kartu huruf secara kelompok. § Tiap kelompok melaporkan hasil pekerjaannya dalam menyusun kartu huruf di depan kelas. § Kelompok lain menanggapi. § Menyelesaikan tugas individu ( soal evaluasi ). d) Kegiatan Penutup 1) Guru memberi PR membaca
c. Pengamatan / Observasi Seperti pada siklus I, di siklus II observasi juga dilakukan oleh teman sejawat. Adapun hal-hal yang akan dinilai dalam pengamatan meliputi : 1. Pra pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
2. Kegiatan Membuka Pelajaran 3. Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Pelaksanaan materi pelajaran 2. Strategi pola pembelajaran 3. Pemanfaatan media pembelajaran 4. Penilaian proses dan hasil belajar 5. Penggunaan bahasa e) Penutup
d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk meninjau kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan dasar hasil observasi teman sejawat. Ini berguna untuk mengetahui kekurangankekurangan dalam proses pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir yang bertujuan untuk memperbaiki dan penyempurnaan pembelajaran.
2. Deskripsi per siklus a) Siklus I Pada siklus I menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah cukup baik. Guru sudah berhasil meningkatkan motivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar, namun masih terdapat beberapa kekurangan. Karena banyak siswa yang masih bercanda sendiri sehingga menyebabkan kelas terlihat agak gaduh. Dari pelaksanaan siklus diperoleh hasl pengamatan yang berupa nilai
evaluasi
siswa
(
Dari data lampiran tersebut
Dapat
dilihat
pada
lampiran
)
dapat disimpulkan bahwa, anak yang
memperoleh nilai rata-rata 70 ke atas sebanyak 37 anak, nilai rata-rata 70 sebanyak 6 anak, sedangkan yang memperoleh nilai kurang dari rata-rata 70 sebanyak 15 anak,dengan nilai rata-rata dari dua kali penilaian adalah 75.4. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
Tabel 2. Pengelompokan nilai siswa pada siklus I Kelompok A B C
Nilai > 70 70 < 70
Jumlah siswa 37 6 15 58
Jumlah
Persentase (%) 63,8 10,3 25,9 100
Keterangan : Kompetensi Dasar : Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri dari 3 – 5
kata dengan intonasi yang tepat.
Indikator : membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang tepat Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa siswa yang sangat baik menguasai materi ada 37 anak (63,8%), siswa yang cukup menguasai materi ada 6 anak (10,3%), dan yang kurang menguasai materi ada 15 anak (25,9%). Adapun hasil dari refleksi yang dilakukan oleh peneliti, kepala sekolah dan guru teman sejawat, diperoleh data sebagai berikut : a. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil meningkatkan motivasi siswa. b. Dalam proses pembelajaran siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. c. Siswa dapat belajar dengan perasaan senang tidak ada ketakutan / tekanan. d. Siswa dalam mengikuti KBM dapat kerjasama dalam kelompok. e. Hasil evaluasi belajar belum memuaskan karena masih banyak yang belum tuntas. Kelemahan proses pembelajaran siklus I a. Masih banyak siswa yang bercanda sendiri. b. Waktu yang tersedia sudah habis tapi KBM belum selesai. c. Karena ada siswa yang bercanda sendiri maka terlihat agak gaduh. d. Penggunaan alat peraga kurang optimal. e. Hadirnya observer juga mempengaruhi KBM, siswa agak terbagi commit to user konsentrasinya dengan proses pengambilan foto.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
Dari hasil penilaian/observasi dan refleksi maka peneliti harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut : a. Guru perlu memberi perhatian khusus pada siswa yang masih senang bercanda sendiri. b. Alokasi waktu ditata kembali. c. Guru memberi aturan cara bertanya , menjawab , dan harus tunjuk jari terlebih dahulu. d. Sebelum pelajaran guru memberitahu bahwa kelas akan diobservasi dan difoto diharap anak tidak terpengaruh. Data singkat dari hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat adalah sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Observasi Teman Sejawat Siklus I No 1 2 3
4
Aspek yang diamati Pra pembelajaran Kegiatan membuka pelajaran Kegiatan inti pelajaran A.Pelnyampaian materi pelajaran B.Strategi belajar C.pemanfaatan media pembelajaran D.Penilaian proses dan hasil belajar E.Penggunaan bahasa Penutup
Hasil Baik Baik Sedang Sedang Baik Baik Baik Baik
Deskripsi Siklus II Siklus II (kedua) dilaksanakan pada hari Rabu, 14 April 2010 dengan mengikutsertakan 58 siswa kelas I. Materi pokok yang diajarkan sama tetapi temanya berbeda dengan siklus I. Pada siklus II ini merupakan pemantapan dari siklus I dengan tema selanjutnya sesuai silabus. Hal ini disebabkan dalam
pelaksanaan
kegiatan
PTK
diharapkan
pembelajaran yang lain.
commit to user
tidak
mengganggu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
Pada siklus II proses pembelajaran sudah berjalan dengan lebih baik. Hal ini terlihat dari keaktifan siswa yang meningkat dan berkurangnya siswa yang bermain sendiri dalam kelas. Dari pelaksanaan siklus II diperoleh hasil pengamatan yang berupa nilai evaluasi siswa dan hasil pengamatan siswa dapat pada lampiran Dari data lampiran tersebut dapat disimpulkan bahwa, anak yang memperoleh nilai rata-rata 70 ke atas sebanyak 46 anak, nilai rata-rata 70 sebanyak 4 anak, sedangkan yang memperoleh nilai kurang dari rata-rata 70 sebanyak 8 anak,dengan nilai rata-rata dari dua penilaian adalah 81.65. Hal ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4. Pengelompokan nilai siswa pada siklus II Kelompok A B C
Nilai > 70 70 < 70 Jumlah
Jumlah siswa 46 4 8 58
Persentase (%) 79,3 6,9 13,8 100
Keterangan : Kompetensi Dasar : Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri dari 3 – 5 kata dengan intonasi yang tepat. Indikator : Membaca teks pendek dengan lafal dan intonasi yang tepat. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang sangat baik menguasai materi ada 46 anak, siswa yang cukup menguasai materi ada 4 anak, dan yang kurang menguasai materi ada 8 anak. Hasil dari Refleksi antara peneliti, kepala sekolah, dan guru teman sejawat diperoleh data sebagai berikut : a. Guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sudah berhasil meningkatkan prestasi siswa. b. Dalam proses pembelajaran siswa aktif dan kreatif . c. Siswa belajar dengan menyenangkan. d. Pembelajaran menjadi lebih efektif. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
e. Hasil evaluasi meningkat dengan rata-rata 81,65 artinya siswa mampu memahami materi yang diajarkan dengan baik . Kelemahan dalam siklus II adalah yang mendapat predikat amat baik jumlahnya berkurang namun, harus tetap mengoptimalkan keaktifan siswanya dalam proses melaksanakan pembelajarannya. . Tabel 5. Data singkat dari hasil observasi yang di lakukan oleh teman sejawat siklus II No. Aspek yang di amati
Hasil
1
Pra pembelajaran
Baik
2
Kegiatan membuka pelajaran
Baik
3
Kegiatan inti pelajaran
Baik
a. Penyampaian materi pembelajaran
Baik
b. Strategi belajar
Baik
c. Pemanfaatan media pembelajaran
Baik
d. Penilaian proses dan hasil belajar
Baik
e. Penggunaan bahasa
Baik
Penutup
Baik
4
D. Pembahasan dari setiap siklus Berdasarkan hasil penelitian yangt telah dilaksanakan yang terdiri daridua siklus. Terdapat peningkatan dalam kegiatan belajar mengajar dari siklus I ke siklus II, seperti yang terlihat dalam rata-rata hasil belajar dan pengamatan teman sejawat. Pada siklud I berdasarkan lembar observasi penilaian teman sejawat diketahui bahwa pelaksanaan proses pembelajaran dinilai cukup atau sedang. Berdasarkan hasil tes ketrampilan membaca permulaan siswa dapat diketahaui rerata kelas sebesar 75,4. Sejumlah 15 siswa mendapat nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70. Sebanyak 43 siswa mendapat nilai sesuai dengan KKM atau lebih. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
Pada siklus II perlu mendapatkan perhatian sebagai tindak lanjut dari siklus I yaitu dengan meningkatkan pelaksanaan proses pembelajaran dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran tersebut. Penggunaan waktu yang kurang efektif dapat ditindaklanjuti dengan pengarahan pada siswa untuk menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya. Dalam pembelajaran siswa perlu diberi penekanan untuk tidak malu bertanya jika masih ada kesulitan khususnya merangkai huruf atau merangkai suku kata pada membaca permulaan. Peran guru dalam memberikan bimbingan dan arahan pada waktu kerja kelompok sangat membantu siswa. Sedangkan pada siklus II proses pembelajaran telah berlangsung dengan lebih baik dan telah diikuti siswa dengan baik pula. Terlihat adanya peningkatan ketrampilan membaca permulaan. Demikian juga saat menhikuti kerja kelompok siswa sangat antusias dalam mengerjakan tugas. Jika diukur dengan indikator hasil evaluasi terlihat adanya peningkatan keberhasilan siswa dalam ketrampilan membaca permulaan, dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya ( siklus I ). Siswa tampak aktif dan kreatif dalam mengikuti setiap kegiatan dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari pembahasan di atas suatu laporan pembelajaran akan di dapat suatu kesimpulan yang merupakan hasil dari masalah yang di bahas. Maka dari itu hasil pembahasan dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan model pembelajaran cooperative learning dengan metode berpikir berpasangan dengan cara bermain kartu huruf secara kelompok dapat meningkatkan proses pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga pembelajaran yang menjemukan menjadi menyenangkan. 2. Penggunaan metode berpikir berpasangan dengan cara bermain kartu huruf secara kelompok yang tepat akan meningkatkan hasil prestasi belajar siswa khususnya dalam keterampilan membaca lancar permulaan untuk kelas I SD sehingga akan didapat hasil yang memuaskan. 3. Dalam penerapan pembelajaran Cooperative learning dengan metode berpikir berpasangan dengan cara bermain kartu huruf secara kelompok ditemukan beberapa hambatan antara lain alat peraga/ media pembelajaran yang jumlahnya banyak, biaya yang lebih besar, dan kondisi kelas yang agak ramai.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa hal yang sebaiknya di lakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk memperoleh hasil yang memuaskan, di antaranya: 1. Guru harus menguasai penggunaan metode dan media pembelajaran secara efektif dan efisien serta mengadakan evaluasi dalam setiap kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia, guna merubah pembelajaran yang commit to user menjemukan menjadi menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
2. Guru hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam mengelompokkan siswa dalam kegiatan pembelajarannya dengan harapan kegiatan pembelajaran yang akan datang akan lebih baik. 3. Guru harus pandai menumbuhkan motivasi siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi membaca lancar permulaan untuk meningkatkan keterampilan membacanya. 4. Guru harus dapat memberi kesempatan untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. 5. Guru hendaknya menggunakan alat peraga dalam pembelajaran dan mampu menciptakan alat peraga/media pembelajaran yang efektif dan efisien. 6. Guru harus menciptakan lingkungan yang kondusif guna mendukung keberhasilan pembelajaran. 7. Guru
harus
membiasakan
berbahasa
pembelajarannya.
commit to user
Indonesia
dalam
kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
DAFTAR PUSTAKA
Djumiran. 2009.Profesi Keguruan. Dirjen Dikti, Depdiknas
Drs. Haryadi, MPd. Dkk, 1996/1997.Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia
Habibi Lapono, 2009, Belajar dan Pembelajaran SD, Dirjen Dikti, Depdiknas
Drs. Sugiyanto, M.Si, 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Panitia Sertifikasi Guru (PSG) Rayon 13. Surakarta
R.Angkowo – A. Kosasih, 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran, Grasindo
Sutrisno.2005.Revolusi Pendidikan di Indonesia.Ar-Ruzz
St.Y.Slamet.2007.Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia.LPP UNS http://supardi-uncen.blogspot.com/2010/01/bab-2-membaca permulaan.html. Akses tanggal 25 Juni 2010 jam 09.45 wib http://aksay.multiply.com/journal/item/20. Akses tanggal 18 Juni 2010 jam 14.30 wib
commit to user