PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA ARAB MELALUI METODE EKLEKTIK PERMAINAN “TEBAK TEPAT PASANGANMU” PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA-2 MAN KENDAL
SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh Nama
:
Izzatun Nisa’
NIM
:
2303411012
Program Studi :
Pendidikan Bahasa Arab
Jurusan
Bahasa dan Sastra Asing
:
FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO ْ َق َوي ﴾٩ٓ﴿ َسٌِيْي ِ ْص ِبزْ فَب َِّى هللاَ ََلي ُِض ْي ُع أَجْ َز اْل ُوح ِ َّ ِإًََُّ َه ْي يَح Artinya:“Sesungguhnya barang siapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” (Q.S Yusuf 12:90). ُ س )بى فِ ْي الح َّ ْف ِكي ِْز َوهللاُ فِ ْي الح َّ ْق ِذي ِْز (الوحفوظبت َ ًْ ا َ ْ َِل Artinya:Manusia hanyalah bisa berencana namun Allah semata yang menentukan (Kata-kata mutiara) )سيَ ُكوْ ُى بِ َخي ِْز (الوحفوظبت َ ُك ُّل شَئ Artinya: Semua akan baik-baik saja
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk: 1. Bapak dan Ibu tercinta, Rumadi dan Hartutik yang selalu melimpahkan kasih sayangnya dan untaian doa yang mengiringi setiap langkahku 2. Kakak-kakakku tercinta yang selalu menyemangati dan memotivasiku 3. Suamiku tercinta, Mas Idham Kholid yang selalu mendoakan setiap langkahku, senantiasa menyemangatiku, dan menemaniku di saat suka dan duka 4. Sahabat tercinta, Ana Kurniati yang selalu menemaniku di saat suka dan duka 5. Keluarga besar Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Semarang 6. Keluarga besar Pondok Pesantren Durrotu Ahlussunah wal jama’ah 7. Anda yang sedang membaca skripsi ini
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur keharibaan Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga serta para sahabatnya. Selanjutnya, peneliti sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan skripsi ini, karena peneliti yakin tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati, ucapan terima kasih yang tak terhingga, wajib peneliti berikan kepada: 1.
Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam perizinan penyusunan skripsi ini.
2.
Tri Eko Agustiningrum, S.Pd, M.Pd., Sekretaris Ujian yang telah meluangkan waktu untuk menjadi sekretaris dalam pelaksanaan ujian skripsi ini.
3. Dr. Zaim Elmubarok, M.Ag., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan dalam perizinan penyusunan skripsi ini serta penguji I yang telah meluangkan waktu untuk menguji skripsi ini. 4. Retno Purnama Irawati, S.S.,M.A., selaku dosen pembimbing dan dosen penguji III yang senantiasa memberikan motivasi, masukan, pengarahan, saran serta perhatian yang berarti kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini.
vi
5. Ahmad Miftahuddin, M.A,. selaku dosen penguji II yang telah memberikan masukan dan koreksi yang begitu teliti dan membangun dalam perbaikan penulisan skripsi ini. 6. Muchlisin Nawawi, Lc.,M.Pd.I selaku dosen pembimbing terjemahan bahasa Arab yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penerjemahan skripsi ini. 7. Segenap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti, semoga bapak dan ibu dosen selalu dalam rahmat dan lindungan Allah SWT sehingga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfaat dikemudian hari. 8. Abah Kyai Masyrokhan yang senantiasa membimbing dan memberikan curahan ilmunya, semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmatNya. 9. Drs. H Syaefudin selaku Kepala MAN Kendal yang telah memberikan izin penelitian ini. 10. Drs. H Sunardi, M.Ag selaku pendidik bahasa Arab di MAN Kendal yang berkenan membimbing dan memotivasi saat penelitian. 11. Mahasiswa UNNES, khususnya kawan-kawan seperjuangan Prodi Pendidikan Bahasa Arab 2011, yang telah memberikan support kepada peneliti. 12. Segenap Ustadz dan Ustadzah di Pondok Durrotu Aswaja. 13. Peserta didik-siswi MAN Kendal Khususnya kelas XI IPA 2. 14. Teman, sahabat, keluarga, dan saudara terdekat saya selama kuliah di UNNES yakni Ana Kurniati dan Rokhati serta keluarga besar “AR-RAHMAN dan ALMUHAIMIN” yang telah menemani dan memberikan support dengan sabar dalam keadaan suka maupun duka.
vii
15. Semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga segala kebaikan semua pihak mendapatkan balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Akhir kata peneliti mohon maaf apabila masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Amin.
Semarang, 18 Mei 2015 Yang membuat pernyataan,
Izzatun Nisa’ NIM. 2303411012
viii
ABSTRAK Nisa’, Izzatun. 2015. Peningkatan Kemampuan Berbicara Bahasa Arab Melalui Metode Eklektik Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” pada Peserta didik Kelas XI IPA-2 MAN Kendal. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing: Retno Purnama Irawati, S.S,.M.A. Kata kunci: Metode eklektik,Teknik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”, Keterampilan Berbicara. Latar belakang diadakannya penelitian di kelas XI IPA-2 MAN Kendal adalah metode pembelajaran keterampilan berbicara yang monoton, adanya karakteristik peserta didik yang berbeda sehingga mempengaruhi penerimaan mata pelajaran Bahasa Arab, adanya faktor lingkungan sekolah yang kurang mendukung dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Arab, dan kurangnya media pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab di kelas tersebut. Oleh karena itu perlu adanya metode dan media pembelajaran yang menarik sehingga peserta didik dapat termotivasi belajar dengan aktif dan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” untuk mendukung penguasaan kosakata pada keterampilan berbicara bahasa Arab. Masalah dalam penelitian ini yaitu (1) bagaimana penerapan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melalui metode eklektik dalam pusat kegiatan belajar? (2) bagaimana peningkatan kemampuan berbicara peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal setelah penerapan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melalui metode eklektik? (3) bagaimana perubahan perilaku, minat serta respon peserta didik setelah penerapan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melalui metode eklektik? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal yang berjumlah 32 peserta didik. Instrumen pengumpulan data, analisis data, dan teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes. Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil nilai rata-rata pada pertemuan pertama siklus I adalah 70,84 dan pertemuan kedua adalah 74,59, maka diperoleh rata-rata siklus I adalah 72,71. Sedangkan nilai rata-rata pada pertemuan pertama siklus II adalah 80,03 dan pertemuan kedua adalah 86,86, maka diperoleh nilai rata-rata siklus II adalah 83,43. Sehingga terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 14,75%. Hasil analisis data nontes berdasarkan hasil penelitian juga menunjukkan adanya perubahan perilaku pada peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii PERNYATAAN .............................................................................................. iv MOTTO dan PERSEMBAHAN .................................................................... v KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi ABSTRAK ....................................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 10 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 10 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ...................... 12 2.1 Tinjauan Pustaka .......................................................................... 12 2.2 Landasan Teori .............................................................................. 19 2.2.1 Metode Pembelajaran ....................................................... 19
x
2.2.2 Keterampilan Berbicara....................................................26 2.2.3 Permainan Bahasa ............................................................32 2.2.4 Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” ...........................35 2.2.5 Kompetensi Berbicara Kelas XI IPA-2 MAN Kendal ..... 37
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................. 39 3.1 Jenis dan Desain Penelitian ..........................................................39 3.2 Proses Tindakan ............................................................................41 3.2.1 Siklus I ...............................................................................41 3.2.2 Siklus II ..............................................................................44 3.3 Subjek Penelitian ........................................................................ 46 3.4 Variabel Penelitian ..................................................................... 46 3.4.1 Variabel Bebas....................................................................46 3.4.2 Variabel Terikat ..................................................................47 3.5 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................48 3.5.1 Teknik Tes ..........................................................................48 3.5.2 Teknik Non-tes ...................................................................48 3.6 Instrumen Penelitian ....................................................................50 3.6.1 Instrumen Tes .....................................................................50 3.6.2 Instrumen Non-tes ..............................................................58 3.7 Uji Instrumen .............................................................................. 66 3.7.1 Validitas ..............................................................................66 3.7.2 Reliabilitas ..........................................................................67 3.8 Teknik Analisis Data ............................................................... 68 3.8.1 Teknik Kuantitatif...............................................................69
xi
3.8.2 Teknik Kualitatif............................................................... 70
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 72 4.1 Penerapan Metode Eklektik Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” dalam Pusat Kegiatan Belajar ........................ 72 4.2 Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Peserta Didik Kelas XI IPA-2 MAN Kendal Melalui Metode Eklektik Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” ................................. 78 4.2.1 Hasil Siklus I .................................................................... 78 4.2.2 Hasil Siklus II ...................................................................... 93 4.2.3 Hasil Siklus I dan II .......................................................... 104 4.3 Perubahan Perilaku, Respon, dan Minat Belajar Peserta Didik Setelah Penerapan Metode Eklektik Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” .............................................................................. 109 4.3.1 Hasil Siklus I .................................................................... 109 4.3.2 Hasil Siklus II ...................................................................... 127 4.3.3 Hasil Siklus I dan II .......................................................... 144
BAB 5 PENUTUP ............................................................................................ 162 5.1 Simpulan ..................................................................................... 162 5.2 Saran .................................................................................................... 164 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 165 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL Tabel Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Sebelumnya .................. 18 Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Berbicara Peserta Didik Kelas XI IPA-2 MAN Kendal ............................................................. 38 Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Tiap Aspek .............................................................. 51 Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Tiap Aspek ............................................................ 52 Tabel 3.3 Penentuan Kriteria Kemampuan Berbicara .......................................... 57 Tabel 3.4 Aspek Penilaian Pedoman Observasi ................................................... 59 Tabel 3.5 Predikat Pedoman Observasi ................................................................ 65 Tabel 3.6 Interpretasi Nilai r ................................................................................ 68 Tabel 4.1 Daftar Tema Penelitian Pembelajaran Berbicara.................................. 76 Tabel 4.2 Daftar Kehadiran Peserta didik ............................................................ 77 Tabel 4.3 Validitas Isi Tes siklus I Pertemuan Pertama ....................................... 79 Tabel 4.4 Hasil Tes Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siklus I Pertemuan Pertama ................................................................................................ 82 Tabel 4.5 Validitas Isi Tes siklus I Pertemuan Kedua .......................................... 83 Tabel 4.6 Hasil Tes Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siklus I Pertemuan Kedua ................................................................................................... 85 Tabel 4.7 Transkipsi Nilai Hasil Belajar Peserta didik Beserta Nilai Rata-Ratanya Pada Siklus I ........................................................................................ 86 Tabel 4.8 Persentase Kenaikan Nilai Hasil Belajar .............................................. 88 Tabel 4.9 Validitas Isi Tes siklus II Pertemuan Pertama ...................................... 93
xiii
Tabel 4.10 Hasil Tes Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siklus II Pertemuan Pertama ................................................................................................ 96 Tabel 4.11 Validitas Isi Tes siklus II Pertemuan Kedua ...................................... 97 Tabel 4.12 Hasil Tes Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siklus II Pertemuan Kedua ................................................................................................... 99 Tabel 4.13 Transkipsi Nilai Hasil Belajar Peserta didik Beserta Nilai RataRatanya ............................................................................................ 100 Tabel 4.14 Persentase Kenaikan Nilai Hasil Belajar .......................................... 102 Tabel 4.15 Transkripsi Nilai Hasil Belajar Peserta didik Beserta Nilai RataRatanya ............................................................................................ 104 Tabel 4.16 Persentase Kenaikan Nilai Hasil Belajar .......................................... 108 Tabel 4.17 Nama-nama Observer ....................................................................... 110 Tabel 4.18 Hasil Observasi Siklus I ................................................................... 111 Tabel 4.19 Hasil Angket Siklus I Item 1 ............................................................ 114 Tabel 4.20 Hasil Angket Siklus I Item 2 ............................................................ 115 Tabel 4.21 Hasil Angket Siklus I Item 3 ............................................................ 116 Tabel 4.22 Hasil Angket Siklus I Item 4 ............................................................ 117 Tabel 4.23 Hasil Angket Siklus I Item 5 ............................................................ 118 Tabel 4.24 Hasil Angket Siklus I Item 6 ............................................................ 119 Tabel 4.25 Hasil Angket Siklus I Item 7 ............................................................ 120 Tabel 4.26 Hasil Angket Siklus I Item 8 ............................................................ 121 Tabel 4.27 Hasil Angket Siklus I Item 9 ............................................................ 122 Tabel 4.28 Hasil Observasi Siklus II.....................................................................128 Tabel 4.29 Hasil Angket Siklus II Item 1 ........................................................... 131 Tabel 4.30 Hasil Angket Siklus II Item 2 ........................................................... 132
xiv
Tabel 4.31 Hasil Angket Siklus II Item 3 ........................................................... 133 Tabel 4.32 Hasil Angket Siklus II Item 4 ........................................................... 134 Tabel 4.33 Hasil Angket Siklus II Item 5 ........................................................... 135 Tabel 4.34 Hasil Angket Siklus II Item 6 ........................................................... 136 Tabel 4.35 Hasil Angket Siklus II Item 7 ........................................................... 137 Tabel 4.36 Hasil Angket Siklus II Item 8 ........................................................... 138 Tabel 4.37 Hasil Angket Siklus II Item 9 ........................................................... 139 Tabel 4.38 Transkrip Hasil Observasi Siklus I dan II ........................................ 145 Tabel 4.39 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 1 ................................................................................ 148 Tabel 4.40 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 2 ................................................................................ 149 Tabel 4.41 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 3 ................................................................................ 150 Tabel 4.42 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 4 ................................................................................ 152 Tabel 4.43 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 5 ................................................................................ 153 Tabel 4.44 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 6 ................................................................................ 154 Tabel 4.45 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 7 ................................................................................ 156 Tabel 4.46 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II di Setiap Jawaban.............................................................. 157 Tabel 4.47 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II di Setiap Jawaban.............................................................. 158 Tabel 4.48 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II di Setiap Jawaban.............................................................. 159
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik Grafik 4.1 Peningkatan Nilai Rata-rata Subjek Penelitian Siklus ...................86 Grafik 4.2 Peningkatan Nilai Rata-rata Subjek Penelitian pada Siklus II ......101 Grafik 4.3 Kenaikan Nilai Rata-rata Hasil Belajar pada Tiap Pertemuan ...... 105 Grafik 4.4 Kenaikan Nilai Rata-rata Tiap Siklus ........................................... 106 Grafik 4.5 Hasil Observasi Siklus I................................................................112 Grafik 4.6 Hasil Angket Siklus I Item 1.........................................................114 Grafik 4.7 Hasil Angket Siklus I Item 2..........................................................115 Grafik 4.8 Hasil Angket Siklus I Item 3..........................................................116 Grafik 4.9 Hasil Angket Siklus I Item 4...................................................... 117 Grafik 4.10 Hasil Angket Siklus I Item 5.................................................... 118 Grafik 4.11 Hasil Angket Siklus I Item 6.................................................... 119 Grafik 4.12 Hasil Angket Siklus I Item 7.................................................... 120 Grafik 4.13 Hasil Angket Siklus I Item 8.................................................... 121 Grafik 4.14 Hasil Angket Siklus I Item 9.................................................... 122 Grafik 4.15 Hasil Observasi Siklus II............................................................ 129 Grafik 4.16 Hasil Angket Siklus II Item 1................................................... 131 Grafik 4.16 Hasil Angket Siklus II Item 2................................................... 132 Grafik 4.17 Hasil Angket Siklus II Item 3.................................................... 133 Grafik 4.18 Hasil Angket Siklus II Item 4................................................... 134 Grafik 4.19 Hasil Angket Siklus II Item 5................................................... 135 Grafik 4.20 Hasil Angket Siklus II Item 6................................................... 136 xvi
Grafik 4.21 Hasil Angket Siklus II Item 7 .........................................................137 Grafik 4.22 Hasil Angket Siklus II Item 8 .........................................................138 Grafik 4.23 Hasil Angket Siklus II Item 9 .........................................................139 Grafik 4.24 Kenaikan Nilai Rata-rata Hasil Observasi Siklus I dan II ..............146
Grafik 4.25 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 1 ................................................................................149 Grafik 4.26 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 2 ................................................................................150 Grafik 4.27 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 3 ................................................................................151 Grafik 4.28 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 4 ................................................................................152 Grafik 4.29 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 5 ................................................................................154 Grafik 4.30 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 6 ................................................................................155 Grafik 4.31 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 7 ................................................................................156 Grafik 4.32 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 8 ................................................................................158 Grafik 4.33 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II Item 9 ................................................................................159 Grafik 4.34 Hasil Angket Perubahan Tingkah Laku Peserta Didik Siklus I dan Siklus II di Setiap Jawaban ..............................................................160
xvii
DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar 2.1 Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” ........................................35 Gambar 2.2 Contoh Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” ...........................37 Gambar 3.1 Tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas ...................................40 Gambar 3.2 Hubungan Variabel Bebas dan Terikat .........................................47
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Peserta Didik Kelas XI IPA-2 MAN KENDAL......170 Lampiran 2 Nilai Tes Lisan Siklus I dan Siklus II............................................171 Lampiran 3 Silabus Siklus I.............................................................................. 173 Lampiran 4 Silabus Siklus II..............................................................................175 Lampiran 5 RPP Pertemuan 1............................................................................177 Lampiran 6 RPP Pertemuan 2............................................................................187 Lampiran 7 RPP Pertemuan 3............................................................................197 Lampiran 8 RPP Pertemuan 4........................................................................... 207 Lampiran 9 Pedoman Penilaian.........................................................................217 Lampiran 10 Pedoman Observasi......................................................................220 Lampiran 11 Lembar Observasi Peserta Didik.................................................223 Lampiran 12 Daftar Hasil Wawancara Siklus I................................................225 Lampiran 13 Daftar Hasil Wawancara Siklus II...............................................228 Lampiran 14 Hasil Angket Siklus I...................................................................231 Lampiran 15 Hasil Angket Siklus II................................................................. 233 Lampiran 16 Teknik Permainan Tebak Tepat Pasanganmu.............................235 Lampiran 17 Dokumentasi Kelas......................................................................237 Lampiran 18 Surat Permohonan Izin Penelitian...............................................239 Lampiran 19 Surat Keterangan Penelitian........................................................240 Lampiran 20 Surat Keputusan Dosen Pembimbing.........................................241
xix
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa mayor di dunia yang dituturkan lebih dari dua ratus juta umat manusia. Bahasa ini digunakan secara resmi sebagai bahasa resmi oleh kurang lebih dua puluh negara. Bahasa Arab mempunyai keistimewaan daripada bahasa-bahasa lainnya karena sekaligus telah menjadi bahasa agama Islam, bahasa sumber ajaran Islam, bahasa kitab suci Islam sehingga dengan demikian sangat erat kaitannya dengan kaum muslimin (Arsyad 2003:1). Perkembangan bahasa Arab sangat pesat, bahkan sebagian sekolah di Indonesia menambah mata pelajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran pokok. Warga Indonesia mengakui, dengan adanya mata pelajaran bahasa Arab dapat memberikan nilai positif dalam kehidupan sehari-hari di Negara Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam. Mempelajari bahasa Arab itu sangat penting, sehingga kita perlu mempelajari dan mengetahui berbagai tujuan dari pembelajaran bahasa Arab. Tujuan pembelajaran bahasa Arab secara umum adalah agar peserta didik mampu menguasai empat keterampilan (skills) bahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Keterampilan menyimak yaitu memahami bahasa yang didengar. Keterampilan berbicara yaitu terampil berbicara
1
2
dengan
menggunakan
bahasa sebagai alat komunikasi. Keterampilan
membaca yaitu terampil membaca dengan
memahami
suatu
wacana.
Keterampilan menulis yaitu terampil menulis dengan bahasa yang benar menurut gramatikal (Fahri 2007:32). Beberapa keterampilan yang ada di atas peneliti memilih keterampilan berbicara untuk diteliti lebih lanjut. Keterampilan berbicara penting dalam memberi dan menerima informasi serta memajukan hidup dalam peradaban dunia modern. Keterampilan ini didasari oleh kepercayaan tinggi untuk berbicara secara wajar, jujur, benar, dan bertanggung jawab dengan menghilangkan masalah psikologis seperti rasa malu, rendah diri, ketegangan, berat lidah, dan lain-lain (Iskandarwassid dan Sunendar 2011:241). Kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang ingin dicapai dalam pengajaran bahasa modern termasuk bahasa Arab. Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian, komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Berbicara adalah kegiatan komunikatif, dalam bentuk dialog antara dua orang atau lebih, seorang berbicara dan lainnya mendengarkan, demikian secara bergantian saling bertukar peran. Pembicara menggunakan kata, kalimat, ungkapan, disamping bahasa penunjang seperti mimik, gerak tubuh, isyarat, dan bentuk-bentuk paralinguistis sebagai media untuk menyampaikan pesannya (Effendy 2012:149). Dengan berbicara seseorang dapat berkomunikasi dengan sesama,
3
menyatakan pendapat, menyampaikan maksud dan pesan, mengungkapkan perasaan dalam segala kondisi emosional dan lain sebagainya. Namun tidak semua orang di dalam berbicara itu memiliki kemampuan yang baik di dalam menyampaikan isi pesannya kepada orang lain sehingga dapat dimengerti sesuai dengan keinginannya. Dengan kata lain, tidak semua orang memiliki kemampuan yang baik di dalam menyesuaikan dengan tepat antara apa yang ada dalam pikiran atau perasaannya dengan apa yang diucapkannya sehingga orang lain yang mendengarkannya dapat memiliki pengertian dan pemahaman yang sesuai dengan keinginan dari pembicara. Pada pembelajaran bahasa Arab khususnya keterampilan berbicara membutuhkan pendidik yang kompeten. Pendidik yang kompeten tidak hanya memiliki penguasaan materi sesuai dengan bidangnya, akan tetapi pendidik juga dituntut untuk menguasai kelas agar tercipta pembelajaran yang kondusif dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Effendy (2009:129) mengungkapkan, proses kegiatan pembelajaran di kelas, mempunyai aspek komunikasi dua arah, yaitu antara pembicara dan pendengarnya secara timbal balik. Dengan demikian latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh: (1) kemampuan mendengarkan. (2) Kemampuan mengucapkan. (3) Penguasaan (relatif) mufrodat dan ungkapan yang memungkinkan peserta didik dapat mengkomunikasikan maksud, gagasan, dan pikirannya. Pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab telah diajarkan di SD/MI hingga SMA/MA. Namun, pada umumnya peserta didik masih
4
belum bisa mengungkapkan bahasa Arab dalam proses pembelajaran di sekolah. Mereka masih mengalami kesulitan dalam menyampaikan gagasan, pikiran, pertanyaan dan sebagainya
dalam
bahasa
Arab.
Demikian, keadaan peserta didik yang belum mengetahui bahasa Arab sebelumnya memicu kesulitan peserta didik dalam mengungkapkan bahasa Arab. Hal ini dialami juga oleh sebagian peserta didik MAN Kendal Kabupaten Kendal kelas XI IPA-2 yang menjadi subjek penelitian. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada bulan Agustus sampai Oktober tahun 2014 di MAN Kendal dapat ditemukan halhal sebagai berikut: (1) kurangnya minat belajar peserta didik karena pembelajaran yang monoton. (2) Adanya potensi peserta didik yang kurang maksimal karena belum tersedia media pembelajaran. (3) Adanya karakteristik peserta didik yang berbeda sehingga mempengaruhi penerimaan mata pelajaran Bahasa Arab. (4) Adanya faktor lingkungan sekolah yang kurang mendukung dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Arab. Berdasarkan hasil pengamatan di atas tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran di MAN Kendal kurang efektif. Adapun nilai mata pelajaran bahasa Arab yang diperoleh peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal yaitu rata- rata 65,62 dari 32 jumlah keseluruhan peserta didik. Jika dirinci untuk rata-rata peserta didik yang tuntas dengan nilai rata-rata 76,77 dan peserta didik yang nilainya dibawah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKM) <73 dengan nilai rata-rata 63,34 sehingga
5
dari data tersebut pada tahun ajaran 2014/2015 belum mengalami peningkatan secara merata. Mayoritas peserta didik MAN Kendal sudah pernah belajar bahasa Arab. Mereka ada yang pernah belajar dari MI, MTs, pondok pesantren, TPQ dan Madrasah Diniyyah. Bahkan ada sebagian peserta didik yang hafal al-Qur’an. Selain berbagai potensi yang dimiliki peserta didik khususnya kelas XI IPA-2 MAN Kendal, sebagian dari mereka ternyata ada juga yang mengeluh karena menurut mereka yang jurusan IPA, pembelajaran bahasa Arab itu bukan mata pelajaran yang diutamakan sehingga kurang adanya minat bagi mereka untuk belajar bahasa Arab. MAN Kendal juga memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai. MAN Kendal memiliki laboratorium Bahasa. Selain itu, menyediakan asrama atau boarding school untuk peserta didik. Asrama tersebut dilengkapi dengan kegiatan keagamaan, dan tentunya ada kegiatan penunjang mata pelajaran bahasa Arab yaitu baca kitab dan kaligrafi. Fasilitas ini disediakan untuk peserta didik yang ada di dalam asrama, jadi tidak semua peserta didik mendapatkan tambahan pelajaran bahasa Arab. Kegiatan belajar mengajar mata pelajaran bahasa Arab yang ada di kelas XI IPA-2 menggunakan bahan ajar LKS Al-Hikmah dan buku Diktat Bahasa Arab. Media pembelajaran bahasa Arab belum tersedia. Penunjang pembelajaran bahasa Arab menjadi kurang optimal karena kurangnya fasilitas media pembelajaran pada kelas XI IPA-2 MAN Kendal. Pendidik mata pelajaran bahasa Arab di MAN Kendal sudah
6
memiliki banyak pengalaman mengenai bahasa Arab. Latar belakang pendidikan beliau adalah MI, MTs, MA, IAIN Walisongo (S1), dan UMS Surakarta (S2). Disamping itu, beliau sering mengajar dalam kegiatan keagamaan dan mengisi khutbah jum’at di masjid dekat rumah. Pembagian waktu mengajar yang lumayan padat yaitu 11 kelas dengan alokasi waktu 3 jam untuk masing-masing kelas XI IPA 1 sampai 6 dan 2 jam untuk masing –masing kelas XII IPS 1 sampai 5, membuat pembelajaran bahasa Arab oleh pendidik menjadi kurang maksimal. Sebagian peserta didik berpendapat bahwa pembelajaran bahasa Arab terkesan monoton sehingga perlu adanya perubahan mengenai metode pembelajaran bahasa Arab khususnya di kelas XI IPA-2 MAN Kendal. Metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik mata pelajaran bahasa Arab yaitu metode ceramah. Metode ceramah adalah penyajian bahan ajar yang dilakukan oleh pendidik dengan cara penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik. Selama ini, metode tersebut paling banyak dipakai oleh pendidik-pendidik dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Hal ini terjadi karena pendidik tidak perlu banyak mengeluarkan pikiran, tenaga, dan biaya (Nuha 2012:224). Metode ceramah memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari metode ini yaitu pendidik mudah menguasai kelas, tidak perlu pengelompokan, dapat memberikan penjelasan yang sama pada seluruh peserta didik tentang bahan ajar yang belum dimengerti, dan meningkatkan daya dengar peserta didik. Sedangkan kekurangan dari metode ini yaitu
7
peserta didik mudah jenuh, pendidik tidak bisa mengetahui batas pemahaman peserta didik terhadap sesuatu yang diajarkan, peserta didik cenderung pasif, tidak dapat mengembangkan kreativitas dan didik
kurang
konsentrasi
terhadap
keterangan
pendidik
peserta (Nuha
2012:225-226). Dari keterangan di atas peneliti ingin menerapkan metode pembelajaran lain yang efektif dan bervariatif yaitu dengan metode eklektik. Adapun Nuha (2012:210) mengungkapkan kelebihan dari metode eklektik yaitu pendidik dapat memberikan pengajaran lebih menarik, pendidik lebih percaya diri, pendidik dapat menghidupkan suasana belajar mengajar di kelas, peserta didik menjadi lebih aktif, peserta didik lebih bersemangat, peserta didik tidak mudah jenuh, dan dapat membuat peserta didik berkonsentrasi pada pelajaran. Metode eklektik mengandung arti pemilihan dan penggabungan. Metode eklektik ini bisa menjadi metode ideal apabila didukung oleh penguasaan pendidik secara memadai terhadap berbagai macam metode, sehingga dapat mengambil secara tepat segi-segi kekuatan dari setiap metode dan menyesuaikannya dengan kebutuhan program pengajaran yang ditanganinya, kemudian menerapkannya secara proposional (Effendy 2012:97). Metode eklektik sesungguhnya adalah metode yang tersusun dari segi-segi positif berbagai metode pembelajaran bahasa. Karena itu, teknik pengajaran yang digunakan dalam metode ini juga akan beragam,
8
tergantung pada pola pemilihan dan penggabungan yang digunakan oleh pendidik, yang juga tidak seragam. Artinya, dalam metode ini bahasa ibu bisa dipakai untuk memberi penjelasan- penjelasan dan terjemahan seperlunya untuk mempercepat proses pengajaran, menghindari salah paham dan mencegah pemborosan waktu. Terjemahan- terjemahan tertentu diberikan ketika dianggap perlu, tata bahasa juga diajarkan secara deduktif, serta beberapa alat bantu audio-visual digunakan untuk memudahkan pembelajaran (Fakhrurrozi dan Mahyudin 2012:193). Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah ditentukan oleh pendidik dengan menggabungkan dua metode yang menjadikan suasana kelas lebih efektif dan berbeda dengan yang lain. Metode eklektik dari metode audio-lingual dan metode komunikatif, merupakan salah satu sarana yang tepat untuk membantu peserta didik dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan minat peserta didik. Metode eklektik ini diwujudkan permainan
melalui ini
permainan
ditujukan
agar
“Tebak
Tepat
pembelajaran
Pasanganmu” dan lebih
menarik
dan
menyenangkan. Permainan bahasa adalah cara mempelajari bahasa melalui permainan. Permainan bahasa bukan merupakan aktifitas tambahan untuk bergembira semata, tetapi permainan ini dapat digolongkan dalam pengajaran dan pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan kemahiran bahasa yang telah dipelajari (Mujib dan Rahmawati 2013:32).
9
Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” adalah permainan yang mengasah keterampilan berbicara dengan cara menebak kata. Permainan ini bertujuan mengembangkan daya imajinasi peserta didik, serta melatih visual, logika, dan ingatan mereka. Ada 2 kartu dalam permainan ini, yaitu kartu mufrodat. Permainan dalam kartu mufrodat, setiap regu memilih satu orang sebagai pemandu permainan, tugasnya yaitu memberikan pengarahan dengan berkata “Iya/tidak” dan regunya bertugas menebak kata dengan cara memberikan isyarat atau petunjuk dengan bahasa Arab. Sedangkan, kartu pasangan yaitu memilih jawaban yang sesuai dengan soal dari lawan main. Metode eklektik melalui permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” merupakan permainan yang mengasah otak. Setiap pertemuan peserta didik akan berusaha untuk menebak kata. Peserta didik akan mengingat secara cermat mufrodat sesuai tema pada setiap pertemuan. Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” membantu peserta didik untuk menghafal dan menambah mufrodat baru. Suasana pembelajaran yang menyenangkan dan membantu peserta didik lebih semangat dalam proses pembelajaran. Mereka akan terdorong untuk belajar dan aktif di dalam kelas. Peneliti berharap setiap individu memiliki kemampuan berbicara bahasa Arab dan dapat mengenal banyak mufrodat baru melalui permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Dengan penerapan metode ini, tujuan pembelajaran bahasa Arab khususnya berbicara bahasa Arab dapat tercapai melalui penciptaan kondisi
10
pembelajaran yang nyaman, dan terhindar dari rasa tertekan, pada peserta didik dapat memperlancar dalam menangkap dan memahami materi yang diajarkan. Menyenangkan atau tidaknya proses pembelajaran bahasa Arab yang berlangsung akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran bahasa Arab. Jika dari awal proses pembelajaran bahasa Arab
ini
sudah
diterapkan
berbagai
metode
yang
menyenangkan maka tidak mustahil peserta didik akan semakin semangat, semakin termotivasi untuk terus belajar bahasa Arab. Berdasarkan latar belakang di atas perlu dilakukan penelitian dengan judul: ”Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Melalui Metode Eklektik Permainan Tebak Tepat Pasanganmu pada Peserta Didik Kelas XI IPA-2 MAN Kendal.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas diperoleh beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana penerapan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melalui metode eklektik dalam pusat kegiatan belajar? 2. Bagaimana peningkatan kemampuan berbicara peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal setelah permainan penerapan “Tebak Tepat Pasanganmu” melalui metode eklektik? 3. Bagaimana perubahan perilaku, minat serta respon peserta didik setelah penerapan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melalui
11
metode eklektik?
1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: 1.
Mendeskripsikan penerapan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melalui metode eklektik dalam pusat kegiatan belajar.
2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan berbicara peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal setelah penerapan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melalui metode eklektik. 3. Mendeskripsikan perubahan perilaku, minat serta respon peserta didik setelah penerapan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melalui metode eklektik. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun dua manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu: 1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini digunakan sebagai kontribusi pengembangan ilmu bahasa, terutama bidang pembelajaran bahasa Arab. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama mengenai keterampilan berbicara melalui metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” secara
12
inovatif dan kreatif.
2. Manfaat praktis (1) Bagi peneliti. Hasil penelitian sebagai referensi untuk membantu peneliti dalam menciptakan kreatifitas dan menciptakan permainan baru dalam kelas. (2) Bagi pendidik. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi sebagai metode mengajar keterampilan berbicara bahasa Arab dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. (3) Bagi peserta didik. Hasil penelitian diharapkan membantu peserta didik untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab dan menambah mufrodat melalui metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Kajian pustaka yang dipaparkan dalam pendidikan ini adalah penelitian terdahulu yang ada kemiripan pada teknik pembelajaran, subjek, keterampilan berbicara atau pada bagian metode penelitian. Bab 2 ini juga berisi landasan teori yang dimanfaatkan dalam penelitian ini.
2.1
Kajian Pustaka Penelitian mengenai keterampilan berbahasa khususnya keterampilan
berbicara bukanlah hal baru dalam dunia pendidikan. Begitu pula dengan pembahasan dan penelitian tentang berbagai metode dan penggunaan beragam media pembelajaran bahasa Arab. Penelitian ini telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti, mulai dari media yang paling sederhana hingga penggunaan media yang inovatif. Peneliti bukanlah orang pertama yang mengadakan penelitian tentang peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab melalui metode pembelajaran permainan bahasa, sebab telah ada penelitian sebelumnya yang dapat menjadi referensi awal untuk penyempurnaan skripsi ini. Sebagian besar dari penelitian-penelitian tersebut juga merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran bahasa yang selama ini berlangsung. Beberapa penelitian yang relevan mengenai keterampilan berbicara yang telah dilakukan antara lain, penelitian dari Aftriana Kholifa (2009),
13
14
Fajrin Shodiqoh (2010), Lailus Sana (2011), Maidatul Khusna (2012), Riana Luluk Khoiriyah (2012) dan Husnul Muasyaroh (2014). Penelitian
Aftriana
Kholifa
(2009)
yang
berjudul
“Upaya
Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Dengan Pendekatan Komunikatif Berbasis Kontekstual Pada Siswa Kelas XI Bahasa 2 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang Tahun ajaran 2008/ 2009” menunjukkan hasil yang baik. Hal ini dibuktikan dari hasil tes peserta didik yang semakin meningkat dengan hasil nilai rata-rata 49,48 pada siklus pertama dan meningkat menjadi 76,90 pada siklus kedua. Selain itu, dari hasil nontes berupa wawancara, angket dan observasi, peserta didik berpendapat bahwa belajar melalui pendekatan komunikatif berbasis konstektual menyenangkan dan memudahkan peserta didik untuk berlatih berbicara bahasa Arab. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Aftriana Kholifa terletak pada: 1) adanya persamaan peningkatan keterampilan berbahasa yaitu keterampilan berbicara. 2) Metode penelitian yang dimanfaatkan juga ada persamaan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 3) Mata pelajaran yang diteliti adalah bahasa Arab. Adapun perbedaannya terletak pada: 1) strategi pembelajaran dalam penelitian Aftriana
Kholifa
memanfaatkan
pendekatan
komunikatif
berbasis
kontekstual. Sedangkan penelitian ini memanfaatkan metode eklektik (metode audio-lingual dan metode komunikatif) melalui permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. 2) Subjek pada penelitian yang dilakukan Aftriana
15
Kholifa adalah peserta didik kelas XI Bahasa 2 SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang, sedangkan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal. Penelitian selanjutnya adalah Fajrin Shodiqoh (2011) yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab siswa Kelas VII SMP Islam Assalamah Ungaran Melalui Pola Stimulus Respon Bentuk Lisan Pada Proses Belajar Mengajar Tahun ajaran 2009/2010“. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada kelas tersebut menunjukkan bahwa, penggunaan pola stimulus respon bentuk lisan ini dapat meningkatkan kemampuan
berbicara
bahasa
Arab
peserta
didik.
Peningkatan
keterampilan berbicara peserta didik dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata pada siklus I yaitu 58,69 dan pada siklus II memperoleh nilai ratarata 74,70. Selain itu, dari hasil non-tes berupa observasi wawancara dan angket diketahui terjadi peningkatan minat dan motivasi peserta didik. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Fajrin Shodiqoh terletak pada: 1) peningkatan keterampilan berbahasa Arab yang sama yaitu keterampilan berbicara. 2) Adanya persamaan metode penelitian yang dilakukan, yaitu PTK. 3) Mata pelajaran yang diteliti adalah bahasa Arab. Adapun perbedaannya terletak pada: 1) strategi pembelajaran dalam penelitian Fajrin Shodiqoh menggunakan pola stimulus respon bentuk lisan. Sedangkan penelitian ini menggunakan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. 2) Subjek yang diteliti Fajrin Shodiqoh adalah peserta didik kelas VII SMP Islam Assalamah Ungaran.
16
Sedangkan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal. Penelitian Lailus Sana (2011) yang berjudul penelitian “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Melalui Strategi Active Learning Pada Siswa Kelas X.2 SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun Ajaran 2010/2011”
menunjukkan hasil
penelitian
yang
tindakan
menunjukkan
kelas
bahwa penggunaan
dilakukan
yang baik.
pada
kelas
Hasil
tersebut
Strategi Active Learning dapat
meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Arab peserta didik. Pada siklus I meningkat hingga 15,99% dan pada siklus II meningkat manjadi 16,36%. Selain itu, dari hasil nontes berupa observasi wawancara dan angket diketahui terjadi peningkatan minat dan motivasi peserta didik. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Lailus Sana yaitu pada: 1) adanya persamaan peningkatan keterampilan berbahasa yaitu keterampilan berbicara. 2) Metode penelitian yang dimanfaatkan juga ada persamaan yaitu PTK. 3) Mata pelajaran yang diteliti adalah bahasa Arab. Adapun perbedaannya terletak pada: 1) cara meningkatkan keterampilan berbicara. Penelitian Lailus Sana menggunakan strategi active learning. Sedangkan penelitian ini menggunakan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. 2) Subjek yang diteliti Lailus Sana adalah peserta didik kelas X.2 SMA Islam Sudirman Ambarawa. Sedangkan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal.
17
Penelitian Maidatul Khusna (2012) tentang keterampilan berbicara dengan judul penelitian “Efektifitas Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Melalui Teknik Permainan Tebak Kata Siswa Kelas VIII MTs AL ASROR PATEMON”. Dari hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan dari pretest ke post- test. Pada pre-test kelas kontrol mendapat nilai rata-rata 69,15 dan post-test mendapat nilai rata-rata 72,70. Pada pre-test kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 69,95 dan post-test mendapat nilai rata-rata 77,25. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Maidatul Khusna yaitu pada: 1) peningkatan keterampilan berbahasa Arab yang sama yaitu keterampilan berbicara. 2) Teknik pembelajaran yang dimanfaatkan juga ada persamaan yaitu teknik menebak kata. 3) Mata pelajaran yang diteliti adalah bahasa Arab. Adapun perbedaannya terletak pada: 1) metode penelitian yang dimanfaatkan Maidatul Khusna adalah eksperimen. Sedangkan peneliti menggunakan PTK. 2) Subjek yang diteliti Maidatul Khusna adalah peserta didik kelas VIII MTs AL ASROR PATEMON. Sedangkan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal. Adapun penelitian terdahulu tentang penerapan metode eklektik antara lain: penelitian Riana Luluk Khoiriyah (2012) dengan judul penelitian
“Pengaruh
Metode
Eklektik
Terhadap
Hasil
Belajar
Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas X MA Manahijul Huda Ngagel
Dukuhseti
Pati”.
Dari
hasil
penelitiannya
menunjukkan
18
peningkatan dari pre-test ke post- test. Pada pre-test kelas kontrol mendapat nilai rata-rata 57,49 dan post-test mendapat nilai rata-rata 65,37. Pada pre-test kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 55,43 dan post-test mendapat nilai rata-rata 79,05. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Riana Luluk Khoiriyah yaitu pada: 1) peningkatan keterampilan berbahasa Arab yang sama yaitu keterampilan berbicara. 2) Metode pembelajaran yang dimanfaatkan juga ada persamaan yaitu metode eklektik. 3) Mata pelajaran yang diteliti adalah bahasa Arab. Adapun perbedaannya terletak pada: 1) metode penelitian yang dimanfaatkan Riana Luluk Khoiriyah adalah eksperimen. Sedangkan peneliti menggunakan PTK. 2) Subjek yang diteliti Riana Luluk Khoiriyah adalah peserta didik kelas X MA Manahijul Huda Ngagel Dukuhseti Pati. Sedangkan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal. Penelitian Husnul Muasyaroh (2014) mengangkat permasalahan tentang keterampilan berbicara dengan judul penelitian “Efektifitas Penerapan Model Percakapan Bebas Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII MTs NEGERI KENDAL”. Dari hasil penelitiannya menunjukkan peningkatan dari pretest ke post- test. Pada pre-test kelas kontrol mendapat nilai rata-rata 67,94 dan post-test mandapat nilai rata-rata 74,64. Pada pre-test kelas eksperimen mendapat nilai rata-rata 69,72 dan post-test mendapat nilai rata-rata 80,24.
19
Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Husnul Muasyaroh yaitu pada: 1) adanya persamaan peningkatan keterampilan berbahasa yaitu keterampilan berbicara. 2) Mata pelajaran yang diteliti adalah bahasa Arab. Adapun perbedaannya terletak pada: 1) metode
penelitian
eksperimen.
yang dimanfaatkan
Husnul
Muasyaroh
adalah
Sedangkan peneliti menggunakan PTK. 2) Subjek yang
diteliti Husnul Muasyaroh adalah peserta didik kelas VIII MTs Negeri Kendal. Sedangkan subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA2 MAN Kendal. Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sudah banyak penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dengan menggunakan teknik pembelajaran, subjek, keterampilan berbicara atau pada
bagian
metode
penelitian.
Namun
peneliti
memfokuskan penelitian dengan menggunakan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Selanjutnya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu No 1
Nama Penelitian Aftriana (2009)
Persamaan
Perbedaan
1. Peningkatan
1. Strategi
keterampilan berbicara. 2. Desain PTK. 3. Menggunakan Arab.
pembelajaran 2. Subjek penelitian.
bahasa
20
2
Fajrin (2010)
1. Peningkatan
1. Strategi pembelajaran.
keterampilan
2. Subjek penelitian
berbicara. 2. Desain PTK. 3. Menggunakan bahasa Arab. No 3
Nama Penelitian Lailus (2011)
Persamaan
Perbedaan
1. Peningkatan
1. Cara peningkatan
keterampilan berbicara. 2. Desain PTK. 3. Menggunakan
keterampilan berbicara
bahasa 2. Subjek penelitian.
Arab. 4
Maidatul (2012)
1. Peningkatan
1. Desain
keterampilan berbicara. 2. Teknik permainan. 3. Menggunakan
Penelitian. 2. Subjek penelitian.
bahasa
Arab. 5
Riana (2012)
1. Peningkatan
1. Desain
keterampilan berbicara. 2. Metode pembelajaran
penelitian. 2. Subjek penelitian.
(Metode Eklektik). 3. Menggunakan
bahasa
Arab. 6
Husnul (2014)
1. Peningkatan
1. Desain
keterampilan berbicara. 2. Menggunakan Arab.
penelitian.
bahasa 2. Subjek penelitian.
21
Berdasarkan paparan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sudah banyak penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berbicara bahasa Arab dengan pendekatan, metode, dan teknik yang berbeda-beda. Penelitian dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu“ sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab, belum pernah dilakukan sebelumnya dan akan dilakukan dalam penelitian ini.
2.2 Landasan Teori Pada landasan teori ini peneliti membahas tentang penerapan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” sebagai peningkatan keterampilan berbicara melalui metode eklektik.
2.2.1 Metode Pembelajaran Secara umum metode adalah segala sesuatu yang termuat dalam setiap proses pembelajaran, baik dalam pembelajaran bahasa, matematika, olah raga, IPA, dan IPS yang meliputi tata cara, langkah-langkah, dan teknik penyampaian materi (Hamid. dkk 2008:3). Pada hakikatnya, secara harfiah, metode berarti “cara”. Dalam pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan menggunakan fakta dan konsep secara sistematis (Syah 2006:201). Jadi, metode pengajaran adalah seperangkat cara, rencana, jalan, dan sistematika yang ditempuh untuk menyajikan bahan-
22
bahan pelajaran dalam sebuah proses balajar dan mengajar. Metode juga berarti sekumpulan cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran, metode ini sangat diperlukan oleh seorang pendidik, dan penggunaanya pun bermacam-macam, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah kegiatan pembelajaran selesai (Mufarokah 2009:47).
2.2.1.1 Macam-macam Metode Pembelajaran Macam-macam metode menurut William Francis Mackey yaitu: 1.
Direct method atau metode langsung Metode langsung adalah suatu cara menyajikan materi pelajaran
bahasa asing dengan langkah guru langsung menggunakan bahasa tersebut sebagai bahasa pengantar tanpa menggunakan bahasa ibu dalam kegiatan pembelajaran bahasa (Izzan 2009:86). Metode langsung bertujuan agar peserta didik mampu berkomunikasi dengan bahasa asing yang dipelajarinya seperti pemilik bahasa tersebut. Untuk mencapai kemampuan tersebut, peserta didik diberi banyak latihan secara intensif. Latihan ini diberikan dengan asosiasi langsung, yaitu berupa
kata-kata
atau
kalimat-kalimat
yang
disertai
maknanya.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, penjelasan makna sebuah kata atau kalimat itu melalui demonstrasi atau peragaan, gerakan, mimik muka, dan lain sebagainya (Alwasilah 2011:176-177).
23
2.
Psychological method Metode ini kaitannya dengan pembelajaran bahasa asing yaitu
dengan cara memperhatikan kedaan para peserta didik, kesukaan hati mereka, atau apa yang disenangi mereka, ataupun suasana hati mereka pada umumnya (Anshor 2009:70).
3. Phonetic method Sebagaimana dikatakan pada bagian sebelumnya, phonetic method merupakan metode yang masih berhubungan dengan metode langsung. Menurut beberapa ahli bahasa, metode ini dikenal juga dengan nama metode ucapan atau ath-thoriqah an-nuthqiyyah. Hal ini dikarenakan phonetic method sangat mementingkan aspek latihan lisan. Bahkan, ada juga yang menyebutnya dengan metode reform method, karena metode ini merupakan sebuah usaha untuk menyempurnakan metode langsung (Hermawan 2011:180). 4.
Natural method Menurut Nuha (2012:185) dalam kegiatan pembelajaran metode ini
pendidik membawa peserta didik pada situasi yang sama ketika peserta didik belajar bahasa ibunya. Artinya, peserta didik harus selalu berlatih dengan memperbanyak mendengarkan dan bercakap-cakap tanpa banyak disalahkan dalam berlatih bahasa asing tersebut. 5.
Reading method Metode ini mempunyai tujuan memberikan keterampilan membaca,
24
memahami teks-teks ilmiah yang diperlukan oleh peserta didik dalam rangka studi mereka. Mula-mula, metode ini diterapkan dengan cara pendidik memberikan dan membacakan sebuah bacaan, yang kemudian diikuti oleh peserta didik (Anshor 2009:72-73).
6.
Grammar method Menurut Dahlan (dalam Nuha 2012:195) mengungkapkan dalam
grammar method, pendidik tidaklah mengajarkan kemahiran berbahasa, tetapi terfokus dalam pembelajaran gramatika (nahwu dan shorof). Pada metode ini pembelajaran tentang menggunakan bahasa (menyimak, mendengar, dan berbicara) sama sekali diabaikan dalam kegiatan pembelajaran bahasa. Maka, tidaklah heran jika para ulama dan cendekiawan muslim di Indonesia mahir membaca kitab kuning, namun mereka lemah dalam mendengar dan berbicara menggunakan bahasa asing tersebut. 7.
Translation method Menurut Dahlan (dalam Nuha 2012:199) metode belajar semacam ini
adalah memfokuskan aktivitas belajar dengan menerjemahkan buku-buku bacaan yang berbahasa asing ke dalam peserta didik atau sebaliknya. 8.
Grammar-translation method Metode ini disebut juga gramatika terjemah yaitu cara menyajikan
bahan pelajaran dengan jalan menghafal aturan-aturan atau berbagai kaidah
25
tata bahasa asing. 9.
Eclectic method Metode eklektik bisa menjadi metode yang ideal apabila didukung
oleh penguasaan pendidik secara memadai terhadap berbagai metode. Sehingga, pendidik dapat mengambil secara tepat segi-segi kekuatan dari setiap metode, dan menyesuaikannya dengan kebutuhan program pengajaran yang ditanganinya. Kemudian, pendidik menerapkannya secara proporsional. Penggabungan
metode-metode
ini
hanya
bisa
dilakukan
antarmode yang sehaluan. Dua metode yang tujuannya bertolak belakang tentu tidak tepat untuk digabungkan. Penggabungan juga lebih tepat dilakukan dalam tataran teknik atau operasional (Nuha 2012:209). 10.
Unit method Menurut Nuha (2012:212) adapun cara mengajar dalam kelas dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Pertama, menjelaskan bahwa pelajaran dilakukan atau diberikan secara bertahap, yaitu peserta didik diberi kesempatan untuk memilih satu topik yang menarik dengan kesepakatan peserta didik yang lainnya. Kedua, setelah persiapan tersebut selesai, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, yang masing-masing mendapatkan tugas secara bergilir. Kemudian, kelompok yang telah mendapatkan tugas harus menyiapkan dialog dalam bahasa peserta didik untuk diterjemahkan kedalam bahasa asing, yang akan diterangkan oleh guru dengan menekankan pada salah satu aspek gramatika atau qawaid.
26
11.
Language control method Menurut Malibary (dalam Nuha 2012:214) yaitu cara mengajar
bahasa yang didasarkan pada pemilihan kata-kata dan struktur kalimat dari segi sering atau tidaknya kalimat dan kata-kata tersebut digunakan. Ciri pokok dari metode ini adalah pembatasan dan gradasi, baik dari kosakata maupun struktur kalimat yang diajarkan. 12.
Mim-mem method Menurut Malibary (dalam Nuha 2012:215) Metode mim-mem
sebenarnya merupakan singkatan dari mimicry (yang artinya meniru) dan memorization
(yang
berarti
menghafal).
Setiap
latihan-latihannya
dilakukan oleh seorang pengajar dan informan penutur asli atau native speaker. 13.
Practice theory method Menurut Sumardi (dalam Nuha 2012:216) Peserta didik belajar
praktik secara langsung. Setelah itu, mereka diberikan teori-teori yang berkaitan dengan materi pelajaran. 14.
Cognate method Menurut Sumardi (dalam Nuha 2012:219) metode ini merupakan
metode pengajaran bahasa dengan cara peserta didik mempelajari kata-kata berbahasa asing yang tergolong sebagai kata dasar. Kata dasar tersebut mempunyai kemiripan dengan kata-kata dasar pada bahasa asli peserta didik, baik dari segi bentuk maupun arti. 15.
Dual-language method
27
Menurut Sumardi (dalam Nuha 2012:220) metode ini mempunyai kemiripan dengan metode sebelumnya, yaitu didasarkan pada persamaan dan perbedaan antar dua bahasa (bahasa asli dan bahasa asing). Akan tetapi, perbandingannya tidak terbatas pada kata-kata saja, tetapi juga meliputi sistem bunyi dan tata bahasa atau gramatika antara kedua bahasa tersebut. Bahasa asli peserta didik digunakan untuk menjelaskan perbedaan-perbedaan dari segi fonetis, sintaksis, dan kosakata antara keduanya. Dari pembedaan tersebut, ditemukan letak-letak perbedaan yang terdapat pada kedua bahasa tersebut. Kemudian perbedaan tersebutlah yang selanjutnya menjadi fokus pelajaran dan drill.
2.2.1.2 Metode Eklektik Asumsi yang mendasari munculnya metode eklektik bahwa tidak ada metode yang ideal karena masing-masing metode memiliki segi kelemahan dan segi kelebihan. Setiap metode memiliki kekuatan yang bisa dimanfaatkan untuk mengefektifkan pengajaran. Lahirnya metode baru harus dilihat tidak sebagai penolakan kepada metode lama, melainkan sebagai penyempurnaan. Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua tujuan, semua pendidik, semua peserta didik, dan semua pengajaran. Dalam pengajaran yang terpenting adalah memenuhi kebutuhan pelajar, bukan memenuhi kebutuhan suatu metode. Setiap pendidik juga memiliki kewenangan dan kebebasan untuk memilih metode yang sesuai dengan kebutuhan pelajar (Effendy 2012:96).
28
2.2.1.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Eklektik Walaupun terlihat kegiatannya lebih variatif, kemampuan para peserta didik dalam menggunakan bahasa asing dipandang lebih merata, namun menggunakan metode gabungan nampaknya akan bermasalah dengan kesediaan pendidik dan peserta didik, dan alokasi waktu.
Belum tentu semua pendidik sanggup melakukan serangkaian kegiatan mengajar yang begitu banyak dan bervariasi. Penggunaan metode ini nampaknya menuntut adanya pendidik yang segala bisa dan energik. Begitu juga di pihak peserta didik. Biasanya kegiatan yang terlalu banyak malah bisa menimbulkan kejenuhan belajar, apalagi jika materi yang dibawakan secara monoton. Waktu yang diperlukan juga relatif lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan metode yang lain, padahal umumnya alokasi
waktu pelajaran bahasa Arab di sekolah-sekolah
Indonesia terbatas, kecuali di sekolah-sekolah tertentu yang memberikan perhatian
lebih
kepada
bidang
studi
bahasa
Arab
(Hermawan
2013:199).
2.2.2 Keterampilan Berbicara Menurut Hermawan (2013:135) keterampilan berbicara (maharah al kalam/speaking skill) adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan pikiran berupa ide,
29
pendapat, keinginan, dan perasaan kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan lihat yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia untuk menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Menurut Hermawan (2013:136) secara umum keterampilan berbicara bertujuan agar para peserta didik mampu berkomunikasi lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang mereka pelajari. Secara baik dan wajar mengandung arti menyampaikan pesan kepada orang yang secara sosial dapat diterima. Namun tentu saja untuk mencapai tahap kepandaian berkomunikasi diperlukan aktivitas-aktivitas latihan yang memadai dan mendukung. Aktivitas-aktivitas seperti itu bukan perkara mudah bagi pembelajaran bahasa, sebab harus tercipta dahulu lingkungan bahasa yang mengarahkan para peserta didik ke arah sana. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang melakukan kegiatan berbicara selain untuk berkomunikasi juga bertujuan untuk mempengaruhi orang lain dengan maksud apa yang dibicarakan dapat diterima oleh lawan bicaranya dengan baik. Adanya hubungan timbal balik secara aktif dalam kegiatan bebricara antara pembicara dengan pendengar akan membentuk kegiatan berkomunikasi menjadi lebih efektif dan efisien.
2.2.2.1 Tes Kemampuan Berbicara
30
Tes kemampuan berbicara merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam tes bahasa. Tujuan tes kemampuan berbicara adalah untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi lisan. Kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan mengkomunikasikan ide, perasaan, gagasan, maupun pikiran dan kemampuan memahami ujaran mitra tutur. Lebih ideal lagi apabila kemampuan berbicara tersebut diletakkan dalam kontek sosio-kultural. Artinya, peserta didik bukan saja mampu mengkomunikasikan gagasan, ide, maupun perasaan, melainkan dia juga mampu melakukan komunikasi secara pragmatik dengan memperhatikan etika budaya dan sosial yang berlaku dalam masyarakat. Untuk mengukur kemampuan berbicara peserta didik, banyak cara atau bentuk yang dapat dikembangkan oleh pendidik sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik, yaitu dari tes yang paling dasar dan sederhana sampai pada bentuk tes kemampuan berbicara adalah sebagai berikut: 1.
Membaca Keras
Membaca keras merupakan salah satu bentuk atau cara untuk mengukur kemampuan berbicara. Sasaran utamanya adalah agar peserta didik memiliki kemampuan melafalkan bunyi-bunyi atau ujaran bahasa sasaran dengan lancar, fasih, dan dengan intonasi yang tepat. 2.
Bercerita Melalui Gambar Untuk mengukur kemampuan berbicara melalui gambar ini,
misalnya peserta didik secara langsung diminta menceritakan peristiwa
31
yang terjadi dalam gambar berseri tersebut secara kronologis, atau pendidik melakukannya secara bertahap. Pada tahap awal, peserta didik diminta untuk menyebutkan atau menemukan fakta (objek) yang terdapat dalam gambar atau pendidik mengajukan pertanyaan tentang berbagai fakta yang terdapat dalam gambar. Selanjutnya pada tahap berikutnya peserta didik diminta menceritakan isi keseluruhan peristiwa yang terdapat dalam gambar berseri tersebut sesuai dengan urutan peristiwa.
3.
Menceritakan Kembali Kegiatan menceritakan kembali sebagai salah satu bentuk tes
kemampuan
berbicara
yang
dilakukan
dengan
cara
pendidik
memperdengarkan wacana baik secara langsung maupun melalui “tape recorder”. Setelah itu peserta didik diminta menceritakan wacana
yang
diperdengarkan
tersebut
dengan
kembali
susunan bahasanya
sendiri. Sudah barang tentu, peserta didik diminta lebih memfokuskan pada bagian-bagian yang paling esensial dari wacana tersebut. 4.
Bercerita Bebas Bercerita bebas adalah suatu kegiatan tes kemampuan berbicara
yang menuntut peserta didik menceritakan topik-topik tertentu secara bebas. Topik-topik yang dimaksud dapat disediakan oleh pendidik, kemudian peserta didik memilih sendiri topik yang sesuai dengan selera, pengetahuan, dan pengalamannya, atau pihak peserta didik diminta
32
mencari topik sendiri sesuai dengan selera, atau pengalamannya. 5.
Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan berbicara pembelajar (peserta didik) dalam suatu bahasa asing (bahasa Arab). Kegiatan wawancara dilakukan oleh seorang penguji atau lebih terhadap peserta didik. Dalam melakukan wawancara, seorang penguji seyogyanya menciptakan situasi yang kondusif agar peserta didik merasa tenang, bebas, tidak merasa tertekan, dan tidak merasa diinterogasi. 6.
Pidato Dalam konteks pengajaran dan penyelenggaraan tes berbicara, tugas
pidato dapat berwujud permainan simulasi. Permasalahannya adalah apakah bentuk tes pidato ini relevan dengan kemampuan peserta didik yang direkomendasikan oleh kurikulum atau bentuk tes ini merupakan instrumen yang valid untuk mengukur kemampuan berbicara peserta didik pada tingkat tertentu. 7.
Diskusi Selain diskusi sebagai alat untuk mengukur kemampuan peserta
didik dalam beragumentasi, juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berbicara. Dalam diskusi ini, peserta didik diminta mengemukakan dan mempertahankan pendapat, ide, dan pikiran orang lain (mitra diskusi) secara kritis dan logis (Asrori. Dkk 2012:101-104). Asrori (2012:124-127) mengungkapkan tes kemahiran berbicara
33
juga dapat dilihat dengan cara berikut: 1) menggunakan bentuk ungkapan baku. 2) Memperkenalkan diri. 3) Menceritakan gambar tunggal. 4) Menceritakan gambar berseri dengan panduan pertanyaan. 5) Menceritakan gambar berseri tanpa panduan. 6) Menceritakan pengalaman dengan panduan. 7) Mendeskripsikan objek. 8) Wawancara. Jenis tes yang dipakai dalam penelitian ini adalah bercerita bebas, diskusi, dan wawancara.
2.2.2.2 Aspek Keterampilan Berbicara Dalam berbagai latihan berbicara, pendidik seringkali menemukan kesalahan dan kekurangan peserta didik, baik pada aspek kebahasaan maupun non- kebahasaan. Menurut Efendy (2009:153), adapun aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara, sebagaimana disarankan oleh para ahli, adalah sebagai berikut: 1) aspek kebahasaan, meliputi a) pengucapan (makhraj), b) penempatan tekanan (mad, syiddah), c) nada dan irama, d) pilihan kata, e) pilihan ungkapan, f) susunan kalimat, dan g) variasi. 2) Aspek nonkebahasaan,
meliputi
a)
kelancaran,
b) penguasaan topik, c)
keterampilan, d) penalaran, e) keberanian, f) kelincahan, g) ketertiban, h) kerajinan, dan i) kerjasama. Skala penilaian ini dapat dipergunakan untuk penilaian individual maupun kelompok. Tidak semua item penilaian harus diisi sekaligus.
34
Pendidik dapat menyederhanakan daftar item tersebut atau menentukan item-item mana yang hendak dinilai dalam suatu kegiatan.
2.2.2.3 Kompetensi Keterampilan Berbicara Kompetensi kalam (berbicara) yaitu mengungkapkan berbagai gagasan dan tujuan ragam nuansa makna secara lisan dalam berbagai teks lisan dengan ragam variasi tujuan komunikasi dan konteks. Sebuah pembicaraan tidak akan tercapai sebagaimana yang telah diharapkan kecuali seorang mutakallim itu memiliki kompetensi yang berkaitan dengan kalam, yaitu : 1) mampu mengeluarkan bunyi Arab dari makhrajnya yang benar. 2) Membedakan ucapan antara harakat panjang dan pendek. 3) Memperhatikan intonasi dan syllabel (suku kata) dalam berbicara. 4) Mengungkapkan ide dengan tarkib yang benar. 5) Mampu menggunakan isyarat/gerakan non-verbal. 6) Berbicara dengan lancar. 7) Mampu berhenti pada tempat yang sesuai di tengah-tengah pembicaraan (kalam). 8) Mampu memulai dan mengakhiri pembicaraannya secara alami. 9) Mampu mengungkapkan ide/pemikiran dengan bahasa yang dipahami oleh native (Suja’i 2008:17).
2.2.3 Permainan Bahasa Permainan bahasa
adalah
cara mempelajari
bahasa melalui
permainan. Permainan bahasa bukan merupakan aktivitas tambahan untuk bergembira semata, tetapi permainan ini dapat digolongkan dalam
35
pengajaran dan pembelajaran yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengaplikasikan kemahiran bahasa yang telah dipelajari. Permainan bahasa merupakan aktivitas yang dirancang dalam pengajaran, dan berhubungan dengan kandungan isi pelajaran secara langsung atau tidak langsung (Mujib dan Rahmawati 2013:32).
2.2.3.1 Tujuan Permainan Bahasa Permainan
bahasa
yang
diintegrasikan
dalam
pengajaran
seharusnya mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut : 1.
Merangsang interaksi verbal peserta didik Dalam permainan, para peserta didik diminta mengungkapkan
pendapat masing-masing. Selain itu, mereka juga diminta untuk memberikan alasan-alasan tertentu yang berkaitan dengan pelajaran. Para peserta didik perlu terlibat sepenuhnya dalam permainan ini, sehingga setiap peserta atau kelompok bermain merasa diperlakukan oleh kelompok itu. Peserta didik beserta kelompoknya diharapkan bersedia berkomunikasi dan mengungkapkan pendapat masing-masing. 2.
Menambah kefasihan dan kepercayaan diri peserta didik. Permainan bahasa bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk
meningkatkan kefasihan berbahasa dan kepercayaan diri peserta didik. Bahasa yang digunakan dalam suatu permainan tidak harus diorientasikan pada struktur tertentu. Namun, fungsi bahasa bisa juga melibatkan seluruh unsur dan
36
keterampilan bahasa yang berbeda-beda. Permainan bahasa seharusnya mengandung kegiatan memberi arahan seperti boleh dimainkan di semua tingkat kelas bahasa, tetapi bergantung pada pengetahuan bahasa dan kefasihan peserta didik tertentu. Sebab biasanya para peserta didik merasa kesulitan apabila dihadapkan dengan permainan yang terlalu sulit dan tidak sesuai dengan kapasitas pengetahuan mereka. Demikian pula sebaliknya, jika permainan terlalu mudah maka mereka akan menyepelekannya.
3.
Menyediakan konteks pembelajaran. Permainan bahasa seharusnya membawa perkembangan dan
hubungan yang positif dalam setiap pribadi individu yang terlibat, bukan saja antara peserta didik dengan peserta didik, tetapi juga antara peserta didik
dengan
pendidik.
Permainan bahasa
seharusnya
membantu
mempererat hubungan dan kerja sama di antara mereka. Hal ini merupakan suasana yang sehat dan penting serta bermanfaat bagi para peserta didik, khususnya mereka yang memiliki kecenderungan pemalu, pasif, dan individualis di dalam kelas. Dalam permainan, mereka dapat menunjukkan semangat, melatih keberanian, dan terlibat secara penuh dalam setiap aktivitas permainan yang dilakukan. 4.
Alat mengikis rasa bosan. Permainan bahasa dapat menimbulkan perasaan gembira para
peserta didik dan menyebabkan mereka menjadi lupa terhadap rasa lapar,
37
serta perasaan lesu dan mengantuk. Permainan bahasa dapat mewujudkan komunikasi kondusif dalam bentuk aktivitias
yang dirancang untuk
mancapai tujuan pembelajaran apabila berhadapan dengan situasi yang tidak kondusif itu. 5.
Sebagai alat pemulihan, pengukuhan, dan pengayaan. Dalam pengajaran bahasa, permainan dilakukan dalam berbagai
bentuk, salah satunya berdasarkan tujuan. Permainan sangat berguna bagi aktivitas pemulihan, pengukuhan, dan pengayaan pembelajaran (Mujib dan Rahmawati 2013:40-44).
Menurut Nuha (2012:99) Tujuan Keterampilan Berbahasa secara umum bertujuan agar para peserta didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik dan wajar. Lebih lanjut lagi, menurut Abu Bakar, tujuan dari keterampilan atau kemahiran berbicara adalah sebagai berikut: 1) membiasakan peserta didik bercakap-cakap dengan bahasa yang fasih. 2) Membiasakan peserta didik menyusun kalimat yang timbul dari dalam hati dan perasaannya dengan kalimat yang benar dan jelas. 3) Membiasakan peserta didik memilih kata dan kalimat, lalu menyusunnya dalam bahasa yang indah, serta memperhatikan penggunaan kata pada tempatnya. Nuha (2012:100) menjelaskan teknik-teknik dan berbagai strategi dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Berbicara menggunakan bahasa asing bukanlah hal yang mudah, sebagaimana jika berbicara menggunakan bahasa ibu. Oleh karena itu, hendaknya dalam mengajarkan keterampilan berbicara perlu memperhatikan teknik pengajaran yang sesuai
38
dengan kemampuan anak didik. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajaran hendaknya terdapat spesifikasi teknik yang bisa dipakai oleh pemula, menengah, dan tingkat tinggi (ahli). Di antara teknik tersebut adalah sebagai berikut: tingkat pemula, tingkat menengah, dan tingkat paling tinggi.
2.2.4 Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” Asrori (2013: 68) Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” adalah permainan keterampilan berbicara dengan cara menebak kata yang telah diperagakan peserta didik lainnya. Berikut tata cara pelaksanaan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Gambar 1.1 Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” Tata cara pelaksanaan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
1.
Waktu
: 10-15 menit
Tujuan
: Menggunakan kosakata untuk berbicara
Persiapan a. Pendidik mempersiapkan sejumlah kartu kecil dan setiap kartu ditulisi kata tertentu. b. Kelas dibagi menjadi 2 regu (setiap regu terdiri atas 4-6 anggota). Setiap regu menunjuk seorang anggotanya untuk menjadi pemandu. Untuk pembagian regu ini disesuaikan dengan jumlah peserta didik yang ada di kelas.
2.
Prosedur
39
a. Dua regu duduk berhadapan. b. Dua pemandu mengundi diri untuk menentukan siapa yang berhak bermain lebih dulu. c. Pemandu yang menang undian maju kepada pendidik, dan pendidik memperlihatkan kepadanya salah satu kata yang telah disiapkan pada kartu untuk ditebak oleh anggotanya.
d. Pemandu langsung berdiri di hadapan regunya, lalu memberikan motivasi dengan isyarat tangan agar regunya menebak kata yang telah diperlihatkan pendidik kepada pemandunya. e. Dalam menanggapi tebakan regunya yang terus mengejar, pemandu hanya berkata نعن, ال, استوزdisertai isyarat tangan. f. Anggota regu terus memburu sampai mereka yakin bahwa kata yang ditunjukkan pendidik kepada pemandunya adalah “X” sehingga mereka langsung menebaknya. g. Jika suatu regu berhasil menemukan jawaban, dia memperoleh nilai, setelah itu pemandu dari regu lain menghadap pendidik untuk memulai tugasnya. h. Jika sampai pada batas waktu yang disepakati (misalnya satu menit), jawaban tidak ditemukan, hak menjawab pertanyaan tersebut dialihkan kepada regu lain dengan lebih dulu diberikan tanda bahwa waktu sudah habis. Jika regu ini pun gagal, pendidik memberikan soal yang baru kepada regu berikutnya.
40
3.
Variasi Permainan ini dapat dipertandingkan antarsejumlah kelompok.
Dalam hal ini, setiap kelompok cukup terdiri atas tiga anggota ditambah satu pemandu. Perlu dilakukan pengundian untuk menentukan nomor urut dan lawan tanding. Berikut ini diberikan contoh satu termin permainan ini. Misalnya kata yang akan ditebak adalah ( قلنسوةpeci). Berikut contoh permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”:
بيت؟:
ف
ُيب ُيب: )هشيز (م
ال:
م
حيواى؟: )فزقة (ف
للجسم؟:
ف
َل:
م
ال:
م
هي اإلًسبى؟:
ف
للرأس؟:
ف
َل:
م
جيد – جيد:
م
لَ روح؟:
ف
للرجال:
ف
َل:
م
نعم. . نعم:
م
إسم علم؟:
ف
على الرأس؟:
ف
ال:
م
نعم:
م
جامد:
ف
قلنسوة؟:
ف
نعم:
م
. صحيح:
م
لها عالقة بااإلنسان؟:
ف
نعم:
م
41
Gambar 1.2 Contoh Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu
2.2.5 Kompetensi Berbicara Kelas XI IPA-2 MAN Kendal Kompetensi berbicara di MAN Kendal kelas XI IPA-2 adalah kompetensi berbicara bahasa Arab sesuai dengan silabus yang digunakan dalam satu tahun. Dalam penelitian ini hanya menggunakan SK dan KD semester genap karena disesuaikan dengan waktu penelitian, dengan topik tentang transportasi umum dan pariwisata. Selanjutnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini: Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Berbicara Peserta Didik Kelas XI IPA-2 MAN Kendal No
Standar Kompetensi
1.
Peserta
didik
Kompetensi Dasar mampu 2.1 Mengungkapkan kata, frase dan dan kalimat sederhana tentang وسبئل العبهة.
mengidentifikasi mengungkapkan
secara
maupun
dalam
tulisan
lisan bentuk 2.2 Mengungkapkan ide dan gagasan
paparan atau dialog bertema الوسبئلdalam bentuk lisan secara tepat tentang العبهةdengan pola kalimat
وسبئل العبهة جولة.
فعلية. No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
42
2.
Peserta
didik
mampu 2.1 Mengungkapkan kata, frase, dan kalimat sederhana tentang السيبحية.
mengidentifikasi mengungkapkan
secara
lisan
maupun
tulisan
dalam
bentuk
paparan
atau
dialog
bertema
السيبحيةdengan pola kalimat فعلية.
جولة
2.2 Mengungkapkan ide dan gagasan dalam
bentuk
tentang السيبحية.
lisan
secara
tepat
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 ini berisi metode penelitian yang mencakup jenis dan desain penelitian, tahap-tahap kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), subjek dan tempat penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini.
3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian yang dipergunakan adalah desain penelitian tindakan kelas (Classroom
Action
Research).
Penelitian
Tindakan
Kelas
(PTK)
merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan keterampilan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Bentuk PTK bersifat reflektif yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan- tindakan yang dilakukan. Di samping itu juga untuk melakukan perbaikan- perbaikan kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif (Wibawa 2004:7). Penelitian ini merupakan kegiatan pemecahan masalah yang terdiri dari empat komponen pokok yaitu: perencanaan (planning), tindakan
42
43
(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (refleting). Hubungan keempat komponen tersebut
menunjukkan
berulang
sekalidiingat bahwa kesimpulan yang
(siklus).
Penting
kegiatan berkelanjutan
diperoleh dari penelitian selalu harus merupakan jawaban dari rumusan masalah dan memecahkan permasalah (Arikunto 2010:13). Pemerolehan data penelitian yang akan dianalisis diperoleh dari teknik tes dan teknik non-tes. Teknik tes meliputi tes lisan dan tes tulis, tetapi dalam penelitian ini hanya menggunakan tes lisan. Untuk non-tes meliputi
observasi,
wawancara
yang
dilakukan
setelah
proses
pembelajaran, dan angket yang dilakukan saat peserta didik mengikuti pembelajaran. Peneliti dalam PTK menggunakan dua siklus yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II, masing-masing siklus akan dilakukan sebanyak 2 pertemuan. Berikut bagan siklus yang dikemukakan Arikunto dan Supardi (2007:18) yaitu: Gambar 3.1 Tahapan dalam penelitian tindakan kelas Perencanaan Refleksi SIKLUS 1
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
44
Pengamatan
3.2 Proses Tindakan Proses tindakan dalam penelitian ini menjelaskan 2 siklus dengan masing- masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
3.2.1 Siklus I Dalam siklus I ada empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
3.2.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I dilakukan persiapan pembelajaran berbicara bahasa Arab yaitu dengan metode eklektik (metode audio-lingual dan metode komunikatif) permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Langkah awal yang dilakukan peneliti adalah: 1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan mufrodat dan gambar yang akan dijadikan sebagai isyarat dalam permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. 3) Menyiapkan media dari masing-masing mufrodat dan gambar yang akan dijadikan sebagai isyarat dalam permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. 4) Membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi, lembar wawancara, lembar angket, dan dokumentasi. 5) Menyiapkan perangkat tes berupa kisi-kisi soal tes, dan pedoman penilaian. 6)
45
Mengembangkan format evaluasi. 3.2.1.2 Tindakan / Pelaksanaan Tindakan ini disesuaikan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Proses tindakan dalam penelitian ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan penelitian akhir. Proses tindakan tersebut meliputi: 1) peneliti membangun apersepsi peserta didik tentang keterampilan berbicara dengan tujuan memancing pengetahuan dan ingatan peserta didik pada materi yang akan disampaikan. 2) Peneliti menuliskan dan melafalkan sebagian kosakata yang ada di dalam teks hiwar (percakapan). 3) Peserta didik melafalkan mufrodat baru yang telah diajarkan oleh pendidik secara bersama-sama. 4) Peserta didik secara individu atau kelompok mengelompokkan pasangan dari mufrodat baru kemudian setiap peserta didik menghafalkan mufrodat baru tersebut. 5) Peserta didik diberikan arahan untuk melakukan proses pembelajaran metode eklektik “Tebak Tepat Pasanganmu”. 7) Peneliti melakukan evaluasi keterampilan berbicara dengan pedoman beberapa aspek yang telah ditentukan.
3.2.1.3 Observasi Observasi adalah mengamati hasil atau dampak dari tindakantindakan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran, sesuai dengan penelitian ini tentang berbicara bahasa Arab dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Observasi dilakukan
46
peneliti dengan bantuan pendidik mata pelajaran yang bersangkutan. Sasaran observasi meliputi aktivitas yang dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung dan respon peserta didik terhadap metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Observasi ini berfungsi untuk melihat dan mendokumentasikan pengaruh- pengaruh yang diakibatkan oleh PTK. Hasil pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya. Dalam observasi, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah proses dari tindakan, efek-efek tindakan, lingkungan dan hambatan-hambatan yang muncul. Untuk melakukan observasi dipersiapkan lembar observasi yang telah disusun sesuai dengan pedoman observasi. Lembar observasi mencakup beberapa aspek aktifitas peserta didik. Ada tujuh aspek yang diamati oleh observer, antara lain: a) pengucapan peserta didik, b) pemilihan kata peserta didik, c) kelancaran berbicara peserta didik, d) keaktifan peserta didik, e) kesiapan peserta didik, f) semangat peserta didik, dan g) keberanian.
3.2.1.4 Refleksi Refleksi adalah mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan revisi terhadap rencana selanjutnya. Pada tahap ini, dilakukan dengan berdiskusi bersama peneliti dan
47
pendidik. Peneliti melakukan analisis hasil tes, hasil observasi, hasil angket, dan hasil wawancara yang telah dilakukan. Hasil analisis ini digunakan
untuk
mengetahui
kelebihan
dan
kekurangan
teknik
pembelajaran yang digunakan oleh peneliti dan untuk mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan oleh peserta didik selama proses pembelajaran. Refleksi pada siklus I digunakan untuk mengubah strategi dan sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II. Sedangkan kelebihankelebihan akan dipertahankan dan ditingkatkan.
3.2.2 Siklus II Pelaksanaan siklus II melalui tahap yang sama dengan siklus I, yaitu perencanaan, tindakan/pelaksanaan, observasi dan refleksi. Siklus II merupakan kelanjutan siklus I dan merupakan perbaikan hasil kegiatan pada siklus I. 3.2.2.1 Revisi Perencanaan Perencanaan
yang
dilakukan
adalah
memperbaiki
dan
menyempurnakan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I. Perbaikan-perbaikan yang dilakukan sebagai bentuk perencanaan pada siklus II ini adalah: 1) memperbaiki RPP. 2) Mempersiapkan metode eklektik (metode audio-lingual dan metode komunikatif) permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” yang lebih baik dari sebelumnya. 3) Memotivasi peserta didik agar lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Arab menggunakan
48
metode eklektik (metode audio-lingual
dan
metode komunikatif)
permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”.
3.2.2.2 Tindakan Tindakan yang dilakukan pada siklus II berbeda dengan tindakan pada siklus I. Sebelum peserta didik tes berbicara bahasa Arab, pendidik menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta didik pada siklus I. Oleh karena itu, pada siklus II ini pendidik memberikan pemecahan masalah tentang kesulitan-kesulitan peserta didik dengan menegaskan kembali aspek-aspek pembentuk kosakata serta memberikan kosakata baru dengan metode eklektik (metode audio-lingual
dan metode komunikatif) permainan “Tebak Tepat
Pasanganmu” secara menarik.
3.2.2.3 Observasi Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap peserta didik dengan menggunakan lembar observasi. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, peneliti membagikan angket kepada peserta didik
untuk mengetahui tanggapan, kesan, dan pesan
peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada siklus II ini, dilihat peningkatan hasil tes dan perilaku peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, yang meliputi keaktifan peserta didik dalam mengerjakan tugas. Untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran berbicara bahasa Arab. Peneliti juga melakukan
49
wawancara dengan peserta didik diluar jam pelajaran yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah. 3.2.2.4 Refleksi Pada siklus II, refleksi dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam berbicara bahasa Arab dan perubahan tingkah laku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Dari refleksi tersebut, juga dapat diketahui keefektifan penggunaan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” dalam meningkatkan pembelajaran berbicara bahasa Arab.
3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah orang yang dapat memberikan informasi atau data- data yang dibutuhkan dalam penelitian. Subjek dalam penelitian ini merupakan peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal tahun ajaran 2014-2015. Peserta didik kelas XI IPA-2 yang berada di sekolah tersebut berjumlah 32 peserta didik, terdiri atas 4 peserta didik putra dan 28 peserta didik putri. Alasan memilih kelas XI IPA-2 MAN Kendal sebagai subjek penelitian dikarenakan dalam pembelajaran bahasa Arab di kelas tersebut, khususnya dalam penguasaan kosakata peserta didik masih rendah dan kurangnya media atau sarana yang digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
50
3.4 Variabel Penelitian Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya telah diberi angka (kuantitatif) atau juga dapat diartikan variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam- macam nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang dapat berubah-berubah nilainya. Berdasarkan hubungannya, variabel meliputi variabel bebas dan terikat (Siregar 2010:110).
3.4.1 Variabel Bebas Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang menjadi sebab yang mempengaruhi suatu variabel lain (variable dependent). Berdasarkan teori yang telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini sebagai variabel bebas adalah metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”.
3.4.2 Variabel Terikat Variabel terikat (dependent variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel bebas). Menurut definisi di atas, variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan berbicara bahasa Arab. Keterampilan berbicara bahasa Arab yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang dalam penelitian ini adalah
51
metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”.
Berdasarkan paparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar hubungan antara variabel bebas (metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”) dan variabel terikat (keterampilan berbicara bahasa Arab) di bawah ini: Gambar 3.2 Hubungan Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat Variabel Bebas Metode Eklektik Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
Variabel Terikat mempengaruhi uhiMmMn
Keterampilan Berbicara Bahasa Arab
3.5 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” meliputi dua teknik, yaitu teknik tes dan teknik non-tes.
3.5.1 Teknik Tes Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes. Tes diberikan guna mengetahui data kemampuan peserta didik dalam berbicara bahasa Arab dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Hasil dari masing-masing siklus dianalisis, dari analisis tersebut dapat diketahui
52
kelemahan-kelemahan peserta didik dalam berbicara, kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan di siklus II, dan dari hasil analisis siklus II dapat diketahui ada dan tidaknya peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arabpeserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal.
3.5.2 Teknik Non-tes Data non-tes ini digunakan untuk mengetahui keadaan kelas yang sebenarnya selama proses pembelajaran. Data non-tes meliputi observasi, angket, dan wawancara. 3.5.2.1 Observasi Pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Aspek- aspek yang diobservasi meliputi aspek kebahasaan dan nonkebahasaan yaitu: 1) aspek kebahasaan, meliputi a) pengucapan (makhraj), b) penempatan tekanan (mad, syiddah), c) nada dan irama, d) pilihan kata, e) pilihan ungkapan, f) susunan kalimat, dan g) variasi. 2) Aspek nonkebahasaan,
meliputi
a)
kelancaran,
b) penguasaan topik, c)
keterampilan, d) penalaran, e) keberanian, f) kelincahan, g) ketertiban, h) kerajinan, dan i) kerjasama. Penilaian dalam observasi ini sesuai dengan pemaparan dari lima aspek yang telah disebutkan di atas, yaitu: pengucapan, pilihan kata, kelancaran, penguasaan topik, dan keberanian. Peneliti memaparkan aspek tersebut menjadi tujuh aspek, antara lain: a) pengucapan peserta didik, b) pemilihan kata peserta didik, c) kelancaran berbicara peserta didik, d)
53
keaktifan peserta didik, e) kesiapan peserta didik, f) semangat peserta didik, dan g) keberanian.
3.5.2.2 Wawancara Kegiatan wawancara dilakukan di luar jam pelajaran dan setelah diketahui hasil yang diperoleh peserta didik. Peserta didik yang diwawancarai hanya tiga orang saja, yaitu 1 peserta didik yang mendapat nilai tinggi, 1 peserta didik yang nilainya rendah, dan 1 peserta didik yang nilainya sedang. Kegiatan wawancara ini dilakukan untuk mengetahui ketertarikan, kesulitan dan penyebab peserta didik mengalami kesulitan menghafal kosakata bahasa Arab dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”.
3.5.2.3 Angket Angket digunakan untuk mengetahui pesan dan kesan peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Angket peserta didik diberikan ketika pembelajaran berbicara telah selesai dilakukan. Angket diisi oleh semua peserta didik dan dikumpulkan pada saat itu juga. Angket tersebut berisi tentang aspek kebahasaan dan non-kebahasaan yaitu: 1) aspek kebahasaan, meliputi a) pengucapan (makhraj), b) penempatan tekanan (mad, syiddah), c) nada dan irama, d) pilihan kata, e) pilihan ungkapan, f) susunan kalimat, dan g) variasi. 2) Aspek non-kebahasaan, meliputi a) kelancaran, b) penguasaan topik, c) keterampilan, d) penalaran, e)
54
keberanian, f) kelincahan, g) ketertiban, h) kerajinan, dan i) kerjasama. Angket yang telah diisi dijadikan data untuk dianalisis dan dideskripsikan. 3.6 Instrumen Penelitian Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan instrumen tes dan instrumen non-tes.
3.6.1 Instrumen Tes Pada instrumen tes ini, peneliti akan membagi penelitian dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Pembagian ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik. Pada instrumen ini juga akan digunakan kriteria penilaian keterampilan berbicara bahasa Arab dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Aspek dan skor penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Tiap Aspek NO
Aspek yang dinilai
Skor Maksimal
1.
Pengucapan
20
2.
Pilihan kata
20
3.
Kelancaran
20
4.
Penguasaan topik
20
5.
Keberanian
20
55
Jumlah
100
Kriteria penilaian tiap aspek dijabarkan lagi dengan rentang skor, kategori, dan patokan penilaian. Menurut Efendy (2009:153), adapun aspek-aspek
yang dinilai dalam kegiatan
berbicara, sebagaimana
disarankan oleh para ahli, adalah sebagai berikut: 1) aspek kebahasaan, meliputi a) pengucapan (makhraj), b) penempatan tekanan (mad, syiddah), c) nada dan irama, d) pilihan kata, e) pilihan ungkapan, f) susunan kalimat, dan g) variasi. 2) Aspek non-kebahasaan, meliputi a) kelancaran, b) penguasaan topik, c) keterampilan, d) penalaran, e) keberanian, f) kelincahan, g) ketertiban, h) kerajinan, dan i) kerjasama. Peneliti memilih lima aspek dalam penelitian yaitu: pengucapan, pilihan kata, kelancaran, penguasaan topik, dan keberanian.
56
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Tiap Aspek No
Aspek
Skor
Kriteria
Kategori
Penelitian 1.
Pengucapan
17-20
Pengucapan kata/kalimat
(Makhroj)
Istimewa sangat
jelas, terang, keras, tidak mengandung kesalahan sama sekali. 13-16
Pengucapan
Sangat baik
kata/kalimat
jelas
(kesalahan tidak lebih dari 3x) 9-12
Pengucapan
Baik
kata/kalimat cukup jelas (kesalahan sampai 6x)
antara
3
57
5-8
Pengucapan
Cukup
kata/kalimat tidak jelas (kesalahan
antara
6
sampai 8x)
No
Aspek
Skor
Kriteria
Kategori
Penelitian 2-5
Pengucapan
Kurang
kata/kalimat sangat tidak jelas (kesalahan antara 8 sampai 10x) 2.
Pilihan kata
17-20
Pemilihan kata dalam Istimewa berbicara sangat tepat dan tidak ada kesalahan
13-16
Pemilihan kata dalam Sangat baik berbicara
tepat
(kesalahan tidak lebih dari 3x) 9-12
Pemilihan kata dalam Baik berbicara cukup tepat (kesalahan sampai 6x)
antara
3
58
5-8
Pemilihan kata dalam Cukup berbicara kurang tepat (kesalahan
antara
6
sampai 8x)
2-5
Pemilihan kata dalam Kurang berbicara
No
Aspek
Skor
tidak
tepat
Kriteria
Kategori
Penelitian (kesalahan
antara
8
sampai 10x) 3.
Kelancaran
17-20
Berbicara sangat lancar, Istimewa peserta didik siap dan langsung ketika
berbicara
tiba
gilirannya
berbicara (sama sekali tidak
mengalami
hambatan) 13-16
Berbicara lancar, peserta Sangat baik didik siap dan langsung berbicara gilirannya (tidak hambatan)
ketika
tiba
berbicara mengalami
59
9-12
Berbicara cukup lancar, Baik peserta didik siap dan langsung ketika
berbicara
tiba
gilirannya
berbicara
(sedikit
tersendat-sendat)
No
Aspek
Skor
Kriteria
Kategori
Penelitian 5-8
Berbicara kurang lancar, Cukup peserta didik siap dan langsung ketika
berbicara
tiba
gilirannya
berbicara
(sering
tersendat-sendat) 2-5
Berbicara tidak lancar, Kurang peserta didik siap dan langsung ketika
berbicara
tiba
gilirannya
berbicara berhenti
(sering dan
terbata-bata)
sangat
60
4.
Penguasaan topik 17-20
Penguasaan topik sangat Istimewa tepat
dan
tidak
ada
kesalahan
13-16
Penguasaan topik sudah Sangat baik tepat (kesalahan tidak lebih dari 3x)
9-12
Penguasaan
topik Baik
berbicara cukup tepat
No
Aspek
Skor
Kriteria
Kategori
Penelitian (kesalahan
antara
3
sampai 6x) 5-8
Penguasaan kurang tepat Cukup (kesalahan
antara
6
sampai 8x) 2-5
Penguasaan tidak tepat Kurang (kesalahan
antara
8
sampai 10x) 5.
Keberanian
17-20
Berbicara dengan sikap Istimewa yang sangat wajar dan sangat tidak kaku
61
13-16
Berbicara dengan sikap Sangat baik yang wajar dan tidak kaku
9-12
Berbicara dengan sikap Baik yang cukup wajar dan lumayan tidak kaku
5-8
Berbicara dengan sikap Cukup yang kurang wajar dan sedikit kaku
No
Skor
Aspek
Kriteria
Kategori
Penelitian 2-5
Berbicara dengan sikap Kurang yang sangat tidak wajar dan sangat kaku
Peneliti memilih lima aspek penilaian tersebut karena sesuai dengan pedoman penilaian untuk kemampuan berbicara. Ada faktor kebahasaan dan faktor non-kebahasaan, karena kemampuan berbicara bukan hanya mengenai kebahasaan saja, akan tetapi non kebahasaan juga dirasa penting untuk mendukung kemampuan berbicara bahasa Arab bagi peserta didik. Indikator keberhasilan yang sesuai dengan tujuan akhir dari penelitian
62
tindakan kelas ini adalah meningkatnya persentase kemampuan peserta didik menyatakan pendapat,
meningkatnya minat belajar peserta didik
melalui pendekatan interaktif belajar kelompok, dengan perolehan skor dalam persen adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Penentuan Kriteria Kemampuan Berbicara No
Rentang Skor (%)
Kategori
1
17-20
Istimewa
2
13-16
Sangat Baik
3
9-12
Baik
4
5-8
Cukup
5
2-5
Kurang
3.6.2 Instrumen Non-tes Instrumen non-tes yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan
63
data kualitatif yaitu lembar observasi, angket, dan pedoman wawancara.
3.6.2.1 Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data non-tes dan menilai perilaku peserta didik selama kagiatan pembelajaran berlangsung. Subjek sasaran yang diamati dalam observasi adalah perilaku peserta didik saat pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II. Aspek yang diamati dalam observasi ini meliputi aspek kebahasaan dan aspek non-kebahasaan: 1) aspek kebahasaan, meliputi a) pengucapan (makhraj), b) penempatan tekanan (mad, syiddah), c) nada dan irama, d) pilihan kata, e) pilihan ungkapan, f) susunan kalimat, dan g) variasi. 2) Aspek non-kebahasaan, meliputi a) kelancaran, b) penguasaan topik, c) keterampilan, d) penalaran, e) keberanian, f) kelincahan, g) ketertiban, h) kerajinan, dan i) kerjasama. Penilaian dalam observasi ini sesuai dengan pemaparan dari lima aspek yang telah disebutkan di atas, yaitu: pengucapan, pilihan kata, kelancaran, penguasaan topik, dan keberanian. Peneliti memaparkan aspek tersebut menjadi tujuh aspek, antara lain: a) pengucapan peserta didik, b) pemilihan kata peserta didik, c) kelancaran berbicara peserta didik, d) keaktifan peserta didik, e) kesiapan peserta didik, f) semangat peserta didik, dan g) keberanian. Berikut aspek penilaian pedoman observasi yaitu:
64
Tabel 3.4 Aspek Penilaian Pedoman Observasi No 1.
Aspek Penilaian
Kriteria
Skor
Pengucapan
Peserta didik sangat tepat dalam 17-20
(makhraj) Peserta
pengucapan bahasa Arab (tidak
Didik
ada kesalahan sama sekali) Peserta
didik
pengucapan
tepat bahasa
dalam 13-16 Arab
(kesalahan tidak lebih dari 3x)
Kategori Istimewa
Sangat Baik
65
Peserta didik cukup tepat dalam 9-12 pengucapan
bahasa
Baik
Arab
(kesalahan antara 3 sampai 6x) Peserta didik kurang tepat dalam 5-8 pengucapan
bahasa
Cukup
Arab
(kesalahan antara 6 sampai 8x) Peserta didik tidak tepat dalam 2-5 pengucapan
bahasa
Kurang
Arab
(kesalahan antara 8 sampai 10x) 2.
Pemilihan Kata
Peserta didik sangat tepat dalam 17-20
Peserta Didik
pemilihan kata bahasa Arab
Istimewa
(tidak ada kesalahan sama sekali)
No
Kriteria
Aspek Penilaian Peserta
didik
tepat
Skor dalam 13-16
Kategori Sangat Baik
pemilihan kata bahasa Arab (kesalahan tidak lebih dari 3x) Peserta didik cukup tepat dalam 9-12 pemilihan kata bahasa Arab (kesalahan antara 3 sampai 6x)
Baik
66
Peserta didik kurang tepat dalam 5-8
Cukup
pemilihan kata bahasa Arab (kesalahan antara 6 sampai 8x) Peserta didik tidak tepat dalam 2-5
Kurang
pemilihan kata bahasa Arab (kesalahan antara 8 sampai 10x) 3.
Kelancaran
Peserta didik sangat lancar dalam 17-20
Berbicara Peserta
berbicara bahasa Arab (sama
Didik
sekali
tidak
Istimewa
mengalami
hambatan) Peserta
didik
lancar
dalam 13-16
Sangat Baik
berbicara bahasa Arab (tidak mengalami hambatan)
No
Kriteria
Aspek Penilaian
Skor
Peserta didik cukup lancar dalam 9-12
Kategori Baik
berbicara bahasa Arab (sedikit tersendat-sendat) Peserta
didik
kurang
lancer 5-8
dalam berbicara bahasa Arab (sering tersendat-sendat)
Cukup
67
Peserta didik tidak lancar dalam 2-5
Kurang
berbicara bahasa Arab (sering berhenti dan sangat terbata-bata)
4.
Keaktifan
Peserta didik sangat aktif untuk 17-20 mengikuti
Berbicara Peserta
Istimewa
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (sangat sering berbicara bahasa Arab)
Didik Peserta mengikuti
didik
aktif
untuk 13-16
Sangat Baik
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (sering berbicara bahasa Arab) Peserta didik cukup aktif untuk 9-12 mengikuti
Baik
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (kadangkadang berbicara bahasa Arab)
No
Kriteria
Aspek Penilaian
Skor
Peserta didik kurang aktif untuk 5-8 mengikuti
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (kurang berbicara bahasa Arab)
Kategori Cukup
68
Peserta didik tidak aktif untuk 2-5 mengikuti
Kurang
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (tidak berbicara bahasa Arab/ hanya sedikit saja)
5.
Kesiapan Peserta
Peserta
Didik
mengikuti
didik
sangat
siap 17-20
Istimewa
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (sangat mengerti keseluruhan materi)
Peserta
didik
mengikuti
siap
untuk 13-16
Sangat Baik
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (hanya beberapa materi
yang belum
dimengerti)
Peserta didik cukup siap untuk 9-12 mengikuti
Baik
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (hanya
No
Kriteria
Aspek Penilaian sebagian dikuasai)
materi
yang
Skor telah
Kategori
69
Peserta didik kurang siap untuk 5-8 mengikuti
Cukup
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (kurang menguasai materi) Peserta didik tidak siap untuk 2-5 mengikuti
Kurang
pembelajaran
berbicara bahasa Arab (tidak menguasai materi) 6.
Semangat Peserta
Peserta didik sangat terlibat aktif 17-20
Didik dalam
dalam pembelajaran berbicara
Mengikuti
bahasa Arab
Pembelajaran
Peserta didik terlibat aktif dalam 13-16
Istimewa
Sangat Baik
pembelajaran berbicara bahasa Arab Peserta didik cukup terlibat aktif 9-12
Baik
dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab
No
Aspek Penilaian
Kriteria
Skor
Kategori
70
Peserta didik kurang terlibat aktif 5-8
Cukup
dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab Peserta didik
sangat
kurang 2-5
Kurang
terlibat aktif dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab 7.
Keberanian
Berbicara dengan sikap yang 17-20
Peserta Didik
sangat wajar dan sangat tidak
Istimewa
kaku Berbicara dengan sikap yang 13-16
Sangat Baik
wajar dan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang 9-12
Baik
cukup wajar dan lumayan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang 5-8
Cukup
kurang wajar dan sedikit kaku Berbicara dengan sikap yang 2-5 sangat tidak wajar dan sangat kaku Berikut predikat pedoman observasi yang dipaparkan pada tabel di bawah ini:
Kurang
71
Tabel 3.5 Predikat Pedoman Observasi No
Rentang Skor (%)
Kategori
1
17-20
Istimewa
2
13-16
Sangat Baik
3
9-12
Baik
4
5-8
Cukup
5
2-5
Kurang
3.6.2.2 Lembar Angket Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis angket tertutup kepada peserta didik. Angket peserta didik sesuai dengan aspek keterampilan berbicara yang telah dipaparkan dalam bab 2, meliputi aspek kebahasaan dan aspek non- kebahasaan. Angket berisi tentang:1) aspek kebahasaan, meliputi a) pengucapan (makhraj), b) penempatan tekanan (mad, syiddah), c) nada dan irama, d) pilihan kata, e) pilihan ungkapan, f) susunan kalimat, dan g) variasi. 2) Aspek non- kebahasaan, meliputi a) kelancaran, b) penguasaan topik, c) keterampilan, d) penalaran, e) keberanian, f) kelincahan, g) ketertiban, h) kerajinan, dan i) kerjasama. 3.6.2.3 Pedoman Wawancara
72
Wawancara tidak dilakukan kepada semua subjek penelitian, akan tetapi hanya diberikan kepada beberapa peserta didik yang mendapat nilai tinggi, sedang, dan rendah. Aspek yang diungkapkan dalam wawancara ini adalah minat dan ketertarikan peserta didik terhadap pembelajaran berbicara bahasa Arab, pemahaman peserta didik terhadap metode yang digunakan, kesulitan yang dihadapi peserta didik serta penyebabnya, dan perasaan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”.
3.7 Uji Instrumen Uji instrumen bertujuan untuk memvalidasi instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian. Uji instrumen ini dilakukan pada instrumen tes. Uji instrumen pada instrumen tes dilakukan dengan menyesuaikan aspekaspek pembelajaran yang akan dilakukan dengan kompetensi dasar. Uji instrumen berkaitan dengan validitas dan reliabilitas sebagai alat ukur yang digunakan dalam sebuah penelitian.
3.7.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
73
yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto 2006:168-169). Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diujikan (Sudijono 2008:164).
3.7.2 Reliabilitas Reliabilitas instrumen dapat diuji dengan dua cara,
yaitu uji
Reliabilitas eksternal dan internal. Dengan pengertian bahwa jika ukuran
atau
kriterianya berada di luar instrumen, maka dari hasil
pengujian ini diperoleh Reliabilitas eksternal, sedangkan reliabilitas internal diperoleh berdasarkan data dari instrumen saja (Iskandarwassid dan sunendar 2011:186). Realibiltas dihitung dengan menggunakan rumus alpha yaitu:
74
Keterangan: r11
= realibilitas
instrumen
k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total
(Arikunto, 2006: 196). (
)
∑
Keterangan: r11= realibilitas tes secara keseluruhan p= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p) Σpq= jumlah hasil perkalian antara p dan q n= banyak item s= standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) (Arikunto, 2003: 100).
75
Tabel 3.6 Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r
Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800
Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600
Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400
Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200
Sangat rendah (tak berkorelasi)
(Arikunto 2006: 276). 3.8 Teknik Analisis Data Data tes dianalisis dengan teknik kuantitatif, sedangkan data non-tes dianalisis dengan teknik kualitatif.
3.8.1 Teknik Kuantitatif Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis hasil tes peserta didik pada tiap siklus. Menurut Arikunto (2010:286) untuk menghitung hasil perolehan nilai peserta didik pada tiap siklus digunakan rumus mean (ratarata). Dari nilai rata-rata tiap pertemuan akan diperoleh nilai rata-rata keseluruhan dalam tiap siklus berdasarkan rumus di bawah ini : Mean =
Ʃ𝑡𝑓 Ʃ𝑓
76
Keterangan: Mean
= Nilai rata-rata
Ʃt
= Jumlah nilai tengah
Ʃf
= Jumlah frekuensi
(Siregar 2010:21). Setelah diketahui hasil perolehan nilai tiap siklus I dan siklus II kemudian disesuaikan dengan pedoman penilaian untuk menentukan kemampuan peserta didik dalam berbicara bahasa Arab termasuk dalam kategori mumtaz (memuaskan), jayyid jiddan (sangat baik), jayyid (baik), maqbul (cukup), dan mardud (sangat kurang). Hal ini untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara bahasa Arab, hasil perolehan nilai peserta didik pada siklus I dan perolehan nilai peserta didik pada siklus II dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 𝑅2 −𝑅1
Prosentase (%) = Keter 𝑅1 anga
𝑥 00%
Keterangan : R1 sebelum R2
= Nilai rata-rata = Nilai rata-
rata sesudah (Hadi 2004:156). Analisis kuantitatif juga digunakan untuk menghitung data non-tes berupa angket dan observasi.
77
3.8.2 Teknik Kualitatif Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil non-tes. Data non-tes diperoleh dari lembar observasi, wawancara dan angket. Hasil analisis siklus I dan siklus II dibandingkan untuk mengetahui perubahan perilaku peserta didik. Hal ini bertujuan untuk mengungkapkan segala perilaku semua subjek penelitian dan perubahan tindakan selama berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Adapun langkah penganalisisan data kualitatif adalah dengan menganalisis lembar observasi yang telah diisi saat pembelajaran dan mengklarifikasinya dengan pendidik yang membantu dalam penelitian. Data wawancara dianalisis dengan cara membaca kembali hasil wawancara dengan peserta didik yang telah dicatat. Data angket dianalisis dengan cara membahas seluruh angket peserta didik. Hasil analisis tersebut bertujuan untuk mengetahui perilaku dan respon peserta didik terhadap penggunaan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” pada pembelajaran berbicara bahasa Arab, pendapat dan perasaan peserta didik mengenai penggunaan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” pada pembelajaran berbicara bahasa Arab, dan
78
kesan serta kesulitan peserta didik dalam penggunaan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” pada pembelajaran berbicara bahasa Arab. Setelah diketahui kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab, maka ditemukan solusi terhadap kesulitan belajar peserta didik dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab yaitu menggunakan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”.
174
BAB 5 PENUTUP
5. 1 Simpulan Penelitian ini berawal dari masalah yang ditemui oleh peneliti melalui penelitian awal di MAN Kendal bahwa metode pembelajaran pada keterampilan berbicara bahasa Arab pada kelas XI kurang efektif, yaitu: (1) kurangnya minat belajar peserta didik karena pembelajaran yang monoton, (2) adanya potensi peserta didik yang kurang maksimal karena belum tersedia media pembelajaran, (3) adanya karakteristik peserta didik yang berbeda sehingga mempengaruhi penerimaan mata pelajaran Bahasa Arab, (4) adanya faktor lingkungan sekolah yang kurang mendukung dalam proses belajar mengajar mata pelajaran bahasa Arab.
Sehingga
peneliti memberikan alternatif solusi metode pembelajaran dan media pembelajaran yaitu metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” agar pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Berdasarkan masalah dan alternatif solusi yang ada, maka penelitian ini disertai dengan teori-teori yang mendukung, diantaranya bahasa Arab, keterampilan berbicara, metode pembelajaran, dan media pembelajaran. Adapun jenis penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas dengan desain kualitatif. Metode eklektik pada permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” yaitu metode audiolingual dan metode komunikatif. Kedua metode ini telah
175
berhasil diterapkan dalam permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”. Metode
eklektik
permainan
“Tebak
Tepat
Pasanganmu”
menggunakan media kartu yaitu kartu mufrodat dan kartu pasangan. Kartu mufrodat berisi kosakata bahasa Arab yang dijadikan permainan tebak-tebakan dengan isyarat (petunjuk) yang sesuai dengan kartu
mufrodat
yang telah diberikan pendidik. Sedangkan kartu
pasangan yaitu kartu yang berisikan soal, jawaban dan terjemahan yang nantinya mereka bermain dengan lawan kemudian mencocokkan dengan jawaban yang sesuai dengan pasangannya masing-masing. Rata-rata hasil siklus I pertemuan pertama yaitu 70,84 kemudian pada siklus I pertemuan kedua meningkat menjadi 74,59. Selanjutnya, ratarata hasil siklus II pertemuan pertama yaitu 80,03 kemudian pada siklus II pertemuan kedua meningkat menjadi 86,84. Penggunaan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab kelas XI IPA-2 MAN Kendal terbukti dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik selama proses penelitian berlangsung dari siklus I ke siklus II sebesar 14,75%. Berdasarkan observasi, angket, dan wawancara dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” secara keseluruhan telah berhasil, terbukti banyak peserta didik yang menyukai permainan ini. Dari penelitian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode
eklektik
permainan
“Tebak
Tepat
Pasanganmu”
dalam
pembelajaran bahasa Arab dapat melatih kemampuan peserta didik dalam
176
keterampilan berbicara bahasa Arab. Dengan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” sangat memotivasi peserta didik dalam berbicara bahasa Arab, memahami, dan menghafal kosakata bahasa Arab serta dapat menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan. Selama proses penelitian berlangsung, terjadi perubahan tingkah laku peserta didik ke arah positif. Hal ini dibuktikan dengan skor rata-rata aspek pengamatan yang selalu meningkat pada setiap pertemuan.
5.2 Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang penggunaan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” dalam keterampilan berbicara bahasa Arab pada peserta didik kelas XI IPA-2 MAN Kendal, mengajukan saran agar tercapainya pembelajaran yang lebih baik, yakni: 1.
Penggunaan metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
dalam keterampilan berbicara bahasa Arab dapat dijadikan sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan respon dan minat belajar peserta didik pada mata pelajaran bahasa Arab khususnya keterampilan berbicara bahasa Arab. 2. Metode eklektik permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”, selain melatih keterampilan berbicara, peserta didik juga belajar makharijul huruf yang tepat dan benar serta mengetahui banyak kosakata baru. Hal ini bertujuan agar peserta didik lancar dan berani untuk berbicara bahasa Arab serta memberikan pengalaman belajar yang sangat penting bagi peserta didik.
177
DAFTAR PUSTAKA
A. BUKU Alwasilah, Chaidar. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Remaja Rosdakarya. Anshor, Ahmad Muhtadi. 2009. Pengajaran Bahasa Arab, Media, dan Metode-metodenya. Yogyakarta: TERAS. Arikunto, Suharsimi. 2003a. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suatu
. 2006b. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara. dan Suhardjono, Supardi. 2007c. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. . 2010d. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad. 2003a. Metode Penelitian Bahasa Arab dan Prakteknya. Bandung : PT Remaja Rosydakarya. , Azhar. 2004b. Bahasa Arab dan Pengajarannya.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Metode
Asrori, Imam. dkk. 2012a. Evaluasi Dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat Indonesia. . 2013b. 1000 Permainan Penyegar Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: CV. Bintang Sejahtera. Effendy, Ahmad Fuad. 2009a. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab.Malang: Misykat.
178
. 2012b. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat. Fakhrurrozi, Aziz dan Erta Mahyudin. 2012. Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Fahri, Ismail. 2007. Handout Metode Penelitian Bahasa Arab. Semarang : FBS UNNES. Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik. Yogyakarta: AndiOffset. Hamid, M. Abdul . dkk. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN Malang Press. Hermawan, Acep. 2011a. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. .
2013b. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung :
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Izzan, Ahmad. 2009. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora. Mufarokah, Anissatul. 2009. Yogyakarta: TERAS.
Strategi
Belajar
Mengajar.
Mujib, Fathul & Nailur Rahmawati. 2013. Metode PermainanPermainan Edukatif dalam Belajar Bahasa Arab. Yogyakarta: DIVA Press. Nuha, Ulin. 2012. Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: DIVA Press.
179
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Dekriptif untuk Penelitian. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suja’i. 2008. Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab. Semarang: Walisongo Press. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung: Remaja Rosda Karya. Wibawa, Basuki. 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas. B. SKRIPSI Khoiriyah, Riana Luluk. 2012. “Pengaruh Metode Eklektik Terhadap Hasil Belajar Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas X MA MANAHIJUL HUDA NGAGEL DUKUH SETIPATI”. Skripsi.Semarang. Universitas Negeri Semarang. Kholifa, Afitriana. 2009. “Upaya Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab dengan Pendekatan Komunikatif Kontekstuaal Pada siswa kelas XI Bahasa 2 SMA Islam Sultan Agung Semarang Tahun Ajaran 2008/2009”. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang. Khusna, Maidati. 2012. “Efektifitas Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Melalui Teknik Permainan Tebak Kata Siswa Kelas VIII Mts AL ASROR PATEMON”. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang. Muasyaroh, Husnul. 2014. “Efektitifitas Penerapan Model Percakapan Bebas Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII Mts Negeri KENDAL”. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
180
Sana, Lailus. 2011. “Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Melalui Strategi Active Learning Pada Siswa Kelas X.2 SMA Islam Soedirman Ambarawa Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang. Shodiqoh, Fajrin. 2011. “Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Islam Assalamah Ungaran Melalui Poal Stimulus Respon Bentuk Lisan Pada Proses Belajar Mengajar Tahun Ajaran 2009/2010”. Skripsi. Semarang. Universitas Negeri Semarang.
181
182
Lampiran 1 DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA-2 MAN KENDAL
1
No. Kode Peserta Didik A1
Achmad Taufik
17
No. Kode Peserta Didik A 17
2
A2
18
A 18
Nely Nabila
A3 A4 A5
Aghni Af’idatul Amalina Asa Ramadia Devi Surya Wulansari Dewi Purwaningsih
3 4 5
19 20 21
A 19 A 20 A 21
Norma Achadah Nur Ika Aprliyani Nur Kholifah
6 7
A6 A7
Dhurfitul Mufidah Evi Indriani
22 23
A 22 A 23
Nuril Asyrofiyyah Nurul Ilmiyati
8 9 10 11
A8 A9 A 10 A 11
Fahmi Syaiful Akbar Fahrudin Halimatus Sa’diyah Idna Ma’rifatul Ulya
24 25 26 27
A 24 A 25 A 26 A 27
12 13 14
A 12 A 13 A 14
28 29 30
A 28 A 29 A 30
15 16
A 15 A 16
Ika Nauvaliana Iklimatul Auliyah Lutfiana Dwi Rahmawati M. Al Ashim Mega Ayu Sofiyah
31 32
A 31 A 32
Nurul Inayatul Azimah Perdana Rizkiyanti Ridanti Bramita Risky Ulfa Desmiraningtyas Rosida Fitrianingrum Silmi Durotun Nasihah Syarifah Makshum Hidayattullah Ulfa Ulil Luha Wiwik Yulianitami
No.
Nama Peserta Didik
No.
Nama Peserta Didik Muslichatun Fajaryani
183
Lampiran 2 NILAI TES LISAN SIKLUS I DAN SIKLUS II
Siklus I
No. Kode Peserta No.
Siklus II
Nama Peserta Didik Didik
I
II
III
IV
1
A1
Achmad Taufik
62
65
74
81
2
A2
Aghni Af’idatul Amalina
70
74
82
89
3
A3
Asa Ramadia
78
85
89
94
4
A4
Devi Surya Wulansari
63
65
74
81
5
A5
Dewi Purwaningsih
75
79
86
91
6
A6
Dhurfitul Mufidah
77
85
89
95
7
A7
Evi Indriani
77
81
89
95
8
A8
Fahmi Syaiful Akbar
72
75
82
90
184
9
A9
Fahrudin
78
85
89
95
10
A 10
Halimatus Sa’diyah
76
78
81
87
11
A 11
Idna Ma’rifatul Ulya
70
74
80
86
12
A 12
Ika Nauvaliana
70
73
78
84
13
A 13
Iklimatul Auliyah
68
70
76
83
14
A 14
Lutfiana Dwi Rahmawati
70
73
77
84
15
A 15
M. Al Ashim
64
65
71
77
16
A 16
Mega Ayu Sofiyah
68
72
77
83
17
A 17
Muslichatun Fajaryani
70
73
78
86
18
A 18
Nely Nabila
75
78
82
89
19
A 19
Norma Achadah
75
78
82
89
20
A 20
Nur Ika Aprliyani
72
75
79
87
21
A 21
Nur Kholifah
77
85
91
98
185
22
A 22
Nuril Asyrofiyyah
70
74
78
85
23
A 23
Nurul Ilmiyati
69
72
77
84
24
A 34
Nurul Inayatul Azimah
70
74
79
86
25
A 25
Perdana Rizkiyanti
75
77
79
86
26
A 26
Ridanti Bramita
69
72
77
85
27
A 27
Risky Ulfa Desmiraningtyas
70
73
79
87
28
A 28
Rosida Fitrianingrum
65
69
74
82
29
A 29
Silmi Durotun Nasihah
65
67
73
81
30
A 30
Syarifah Makshum Hidayattullah
69
74
80
86
31
A 31
Ulfa Ulil Luha
69
73
79
86
32
A 32
Wiwik Yulianitami
69
74
80
87
Jumlah
2267
2387
2561
2779
Rata-rata
70,84
74,59
80,03
86,84
186
187
188
189
190
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 PERTEMUAN 1 Nama Sekolah : MAN Kendal Mata Pelajaran : Bahasa Arab Status Pendidikan : Madarasah Aliyah Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) Pertemuan ke : 1 (pertama) A. Standar Kompetensi: Berbicara Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan secara lisan maupun tulisan dalam bentuk paparan atau dialog bertema الوسائل العامةdengan pola kalimat جملة فعلية. B. Kompetensi Dasar: 1.1. Peserta didik mampu mengungkapkan kata, frase dan kalimat sederhana tentang وسبئل العبهةtransportasi umum. 1.2. Peserta didik mengungkapkan ide dan gagasan dalam bentuk lisan secara tepat tentang وسبئل العبهةtransportasi umum. C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah proses pembelajaran, diharapkan peserta didik mampu mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat) dengan tepat dan benar. 2. Mengembangkan perilaku peserta didik yang religious, disiplin, cermat, ingin tahu, berani mencoba, gemar berbicara, tanggung jawab, kerjasama, dan lapang dada. D. Indikator 1. Menirukan ucapan pendidik tentang kosakata-kosakata baru. 2. Memperagakan teks sesuai dengan intonasi yang tepat. 3. Mengetahui maksud dari teks bacaan dengan tepat. 4. Menyebutkan kosakata-kosakata ringan dalam permainan bahasa. 5. Menjawab secara lisan pertanyaan yang diberikan oleh pendidik. 6. Menunjukkan perilaku peserta didik yang religious, disiplin, cermat, ingin tahu, berani mencoba, gemar berbicara, tanggung jawab, kerjasama, dan lapang dada.
E. Materi Pembelajaran : وسبئل العبهة Alat Transportasi Tempat Perdagangan Pejalan Kaki Jembatan Trotoar Kementerian
ِ َ ْاْلَتُالْمواصالIbu Kota ُت َ َُ ُ ُ ََمَالتُ ِِتَا ِريةMonas ُ ٌُاشُجُم َشاة َم ُ ُ ُج ُس ْوٌُر ُ فُجُأرصفة ٌ َر ِصْي ُ ات ُُ ال ِوَز َار
Tinggi Teleskop Penuh Menara
املُْف َر َدات ِ اَلْع ُ ُاص َمة َ ِ ُ البُ ْر ُجُالْ َق ْوم ُْي ُ ُاع ُ اِْرتَِف ُ ار ٌُ َِمْنظ ُ تَ ْزَد ِح ُُم ُ ِمْئ َذنَةٌُجُماذن
191
ِ ِ لى الْ َكالَِم. الو ْح َدةُ الثَّانيَة :اْل ُق ْد َرة َع َ أَج ِر اْحلِوار التَ ِاِل مع ْ ِ صل ! ام اْل َف ْ أص َدقَائ ُكم َأم َ ََ ْ ََ ِ اُاْلِوارُاﻵتِ ِ ك! ُم َع َُزِمْيل َ إِقْ َرأ َ ىُواطْب ْقوُ َ ُْى َذ ْ َ ُ َ (شاى َدُخالِ ٌدُوأَخوهُمروانُي عضُالْمرافِقُالْع َّامةُ ُِِفُالْع ِ اص َم ِة ُِم ْنُفَ ْو ِقُالْبُ ْر ُجُالْ َق ْوِم ْي ُِِبَا َك ْرََت) َ َ َ َ َ ُ ْ ُ ََْ َ ْ َ ََ َ َ ِ ِ ِ ِ ِ َنُالْب رجُالْ َقوِمي ُِِب َذ ِْ ِ َخ ْي؟ َُيُأ ُ اُاْل ْرت َفاع!ُ َك ْمُا ْرت َف ُ اع َ َخالدُُُُْ:لَأَظُ ُّنُأ َّ ُ ْ َ ْ ْ َ ُى َذاُالْ ُُبِجُالْ َق ْوم ْي َ ِ ِِ ُمس ِج ُد ِْ لَُتتَنَا ُاْل ْستِ ْقالَ َْ َم ْرَوانُُُُ:ا ْرت َفاعُوُ َ ُح َو َاَلُُ۰۳۳م ْْتُ,اُنْظُْر َ ْ ِ ِ ُاْل ْستِ ْقالَلُ,اُنْظُرُإَِلُماُ ِذ ِنُالْمس ِج ِ ِ ِ ُمس ِج ُد ِْ ُالس َم ُِاء َل َّ َخالدُُُُ:نَ َع ْمُ,ذُل َ ْ ََ كَْ َْ َ دُوى َيُتَ ْرتَف ْعُإ َ انُُُُ:ىيَّابِنَاُنَنْظُُر ُِِفُالْ ِمنْظَا ِر! َم ْرَو َ ِ خالِ ِِ عُ,ىيُتَزد ِحم ُِ ِ اصالَت دُُُُ:ىذه َ َ َ ُبْلَتُالْ ُم َو َ ُش َوا ِر َ ْ َ ُ ِ اُالسيَّ َارات ُج ُُ ُعلَْي َه َّ َم ْرَوانُُُُ:ت ْل َ َّاسُو ُج ُس ْوٌرُأ ْ َخَرىَُتَُُّر َ س ْوٌرَُيَُُّر َ ك ُ ُعلَْي َهاُالن َ خالِدُُُُ:تِْل َ ِ ِ ىُعلَْي َهاُالْ ُم َشاُة كُأ َْرص َفةٌَُيَْش َ َ ِ صابِْي ِحُالن ُّْوِر ُِِفُالطَّ ِريْ ِق! ُم َ َم ْرَوانُُُُ:اُنْظُْرُإ ََل َ ِ صابِْيحُتُنَ ِظّ ُمُالْ ُُمُرْور َخالدُُُُ:نَ َع ْمُ,الْ َم َ ِ ص ِ َُتتَ نَاُ !ُى َو َْ رُالرََئ َسةّ ُ َلُقَ ْ ّ َم ْرَوانُُُُ:اُنْظُْرُإ َ ِ خالِ صر ِ اى ِذهُِالْ َمبَاىنُالْ َكبِْي َرةُ؟ دُُُُ:ص ِحْيحُ,ذُل َ ةُ,وَم َ َ َ ُالرََئ َس َ كُقَ ْ ُ ّ ِ ِ َُمالَّ ِ ُمبَ ِ تُِتَا ِريَّة َم ْرَو اتُوُتِلْ َ ك ََ َ انُُُُ:ىذه َ اىنُالْ ِوَز َار َ خالِدُُُُ:اِ ْْس ْ ِ صالَةُِالْ َمغْ ِرب! َ َ عُاْلَذَانُل َ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ُاْل ْست ْقالَل! َم ْرَو ُم ْسجد ْ انُُُُ:صحْي َ حُ,ىيَّابنَاُنُ َ َ صلّىُالْ َم ْغ ِربُِف َ F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran : kooperatif
Pendekatan
): eklektik (audio-lingual dan komunikatif
Metode
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Waktu
No
Kegiatan Pendahuluan
1. Pendidik memberi salam (religious). 10 menit 2. Memulai pembelajaran dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas )(religious )3. Laporan dari ketua kelas tentang kehadiran peserta didik (disiplin 4. Pendidik mengecek kesiapan peserta didik. 5. Pendidik memberi kan pengertian awal tentang materi yang ) (ingin tahuوسبئل العبهة akan dipelajari tentang
1.
192
6. Pendidik memberikan ilustrasi tentang ( وسبئل العبهةingin tahu) 7. Pendidik menjelaskan pentingnya belajar وسبئل العبهةdalam kehidupan sehari-hari (ingin tahu) 2. Inti a. Eksplorasi 1. Peserta didik menirukan kosakata-kosakata baru yang diucapkan oleh pendidik (gemar berbicara) 2. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai koskata-kosakata yang sulit (ingin tahu) 3. Peserta didik menirukan kembali kosakata baru yang telah diajarkan dengan teman sebangkunya (gemar berbicara) b. Elaborasi
10 menit
193
.
50 menit Pertemuan ke-1 1. Peserta didik membentuk tempat duduk dengan formasi letter U 2. Peserta didik dibagi 4 kelompok (tempat duduk sesuai dengan deretan kelompok dengan arah horizontal) 3. Peserta didik perkelompok memperagakan percakapan وسبئل العبهةdi depan kelas (gemar berbicara) 4. Peserta didik mendiskusikan bersama maksud dari percakapan وسبئل العبهةyang sudah ditentukan (disiplin, kerjasama) 5. Peserta didik membacakan maksud dari percakapan وسبئل العبهة yang sudah didiskusikan (disiplin, kerjasama) 6. Masing-masing kelompok memilih satu orang sebagai pemandu (permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”) (disiplin) 7. Pemandu mengambil undian untuk menentukan urutan dalam permainan ini (disiplin) 8. Sesuai dengan urutan, pemandu maju mengambil kartu mufrodat dan kartu pasangan yang berisi soal dan jawaban untuk masingmasing kelompok (disiplin) 9. Pemandu membagikan kartu pasangan kepada kelompoknya masing-masing (disiplin) 10. Dua kelompok maju ke depan kemudian mencocokkan jawaban yang sesuai dengan kartu pertanyaan yang telah dibaca lawannya (cermat) 11. Kemudian masing-masing kelompok kembali ke tempat dan mempersiapkan clue pada mufrodat yang telah dipelajari (tanggung jawab, cermat) 12. Pemandu maju ke depan sesuai dengan nomor urut dan memberikan isyarat tangan dan menanggapi jawaban dari anggota dengan berkata نعم, ال, ( استمرcermat) 13. Anggota kelompok terus menebak/memburu sampai mereka yakin bahwa kata yang ditunjukkan pendidik kepada pemandunya adalah “X” sehingga mereka langsung menebaknya (cermat, kerjasama)
194
c. Konfirmasi 1. Pendidik mengoreksi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh 10 menit peserta didik (lapang dada) 2. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada pendidik (ingin tahu) 3. Pendidik memberikan penguatan terhadap hasil diskusi kelompok yang sudah benar/ mengapresiasikannya (menghargai prestasi) 3.Penutup 1. Pendidik bersama peserta didik merumuskan kesimpulan hasil 10 menit pembelajaran (disiplin) 2. Pendidik merencanakan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam pertemuan berikutnya (cermat) 3. Pendidik memberi motivasi/ kata-kata mutiara untuk peserta didik (disiplin) 4. Pendidik menutup pembelajaran dengan doa bersama dan salam (religious) Jumlah 90 menit
H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran: 1. Sumber Belajar a. Buku Bahasa Arab Untuk Madrasah Aliyah Kelas XI (MAN Kendal) b. Kamus Bahasa Arab c. Referensi yang Relevan 2. Media Pembelajaran a. Kertas asturo dan kertas hvs b. Kartu mufrodat dan kartu pasangan 1. Gambar kartu mufrodat
اصمة ِ ا ْلع 3.
2. Gambar kartu pasangan
َْحَ ُد َُوُإِلْيَاس؟ ْ َّثُأ ُ ُأَيْ َنُيَتَ َحد.١
195
I. Penilaian : Teknik Penilaian :
Bentuk Instrumen :
1. Tes untuk mengukur hasil belajar 2. Non-tes yaitu melalui pengamatan terhadap perilaku belajar Peserta didik selama pembelajaran 1. Tes-lisan 2. Lembar pengamatan
a. Kisi-kisi
No. 1.
Indikator
Teknik
Penilaian Bentuk Instrumen
Memperagakan teks sesuai Kelompok Memperagakan dengan intonasi yang tepat percakapan (cermat)
Contoh Instrumen وار التالي َه َع َ ِأجْ ِز الح ! ام اْلفصل ه ْ أ َ َ صدِقائكن أ
ُ أ ُ ْن !ُظ ْز ُهنَاكَ يَا َهحْ ُو ْود
2..
Melafalkan kosakata dan Kelompok kalimat dengan pelafalan yang tepat dan benar. (kerja keras)
Lisan
! ت اْآل ِتي ِة ِ اِحْ ف ِظ اْلم ْفردا
3.
Menggunakan/ Kelompok mengucapkan mufradat dengan tepat dalam berbagai kalimat. (gemar berbicara)
Lisan
! ت في كل كلمة ِ كلم اْلم ْفردا
4.
Mengungkapkan gambar Kelompok berdasarkan kartu tebak kata yang ditampilkan. (gemar berbicara)
Lisan
كلم الصورة في موف مكير
Kelompok
Lisan
5.
Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat.
! أمام الفصل ! أجب هذه األسإلت
196
Kriteria Penilaian No Nama
Aspek Penilaian
Memperagak an teks sesuai dengan intonasi yang tepat (20%)
Melafalkan kosakata dan kalimat dengan pelafalan yang tepat dan benar. (20%)
Menggunakan / mengucapkan mufradat dengan tepat dalam berbagai kalimat. (20%)
Mengungkapka n gambar berdasarkan kartu tebak kata yang ditampilkan. (20%)
1. 2. 3. b. Penskoran
No
Aspek Penelitian
1.
Pengucapan (Makhroj)
Skor 17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
2.
Pilihan kata
17-20
13-16
9-12
Kriteria Pengucapan kata/kalimat sangat jelas, terang, keras, tidak mengandung kesalahan sama sekali. Pengucapan kata/kalimat jelas (kesalahan tidak lebih dari 3x) Pengucapan kata/kalimat cukup jelas (kesalahan antara 3 sampai 6x) Pengucapan kata/kalimat tidak jelas (kesalahan antara 6 sampai 8x) Pengucapan kata/kalimat sangat tidak jelas (kesalahan antara 8 sampai 10x) Pemilihan kata dalam berbicara sangat tepat dan tidak ada kesalahan Pemilihan kata dalam berbicara tepat (kesalahan tidak lebih dari 3x) Pemilihan kata dalam
Kategori Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik
Baik
Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat. (20%)
197
5-8
2-5
3.
Kelancaran
17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
4.
Penguasaan topic
17-20
berbicara cukup tepat (kesalahan antara 3 sampai 6x) Pemilihan kata dalam berbicara kurang tepat (kesalahan antara 6 sampai 8x) Pemilihan kata dalam berbicara tidak tepat (kesalahan antara 8 sampai 10x) Berbicara sangat lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sama sekali tidak mengalami hambatan) Berbicara lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (tidak mengalami hambatan) Berbicara cukup lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sedikit tersendat-sendat) Berbicara kurang lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sering tersendat-sendat) Berbicara tidak lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sering berhenti dan sangat terbata-bata) Penguasaan topik sangat tepat dan tidak ada
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
198
13-16
9-12
5-8
2-5
5.
Keberanian
17-20
13-16 9-12
5-8
2-5
Nama
kesalahan Penguasaan topik sudah tepat (kesalahan tidak lebih dari 3x) Penguasaan topik berbicara cukup tepat (kesalahan antara 3 sampai 6x) Penguasaan kurang tepat (kesalahan antara 6 sampai 8x) Penguasaan tidak tepat (kesalahan antara 8 sampai 10x) Berbicara dengan sikap yang sangat wajar dan sangat tidak kaku Berbicara dengan sikap yang wajar dan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang cukup wajar dan lumayan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang kurang wajar dan sedikit kaku Berbicara dengan sikap yang sangat tidak wajar dan sangat kaku
LEMBAR PENILAIAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER KARAKTER
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik Baik
Cukup
Kurang
Ket
199
No
Peserta didik
Religious
Gemar berbicara
Rasa Tanggung ingin jawab tahu
demokratis
Toleransi
1 2 3 4 Keterangan : 1. BT (Belum Terlihat) :Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator. 2. MT (Mulai Terlihat) :Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten. 3. MB (Mulai Berkembang) : Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten. 4. MK (Mengkultur/Membudaya):Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten.
Mengetahui, Guru Mapel Bahasa Arab
Kendal, 18 Maret 2015 Peneliti
Drs. H. Sunardi, M.Ag. NIP 196707121998031005
Izzatun Nisa’ NIM 2303411012
Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
200
SIKLUS 1 PERTEMUAN 2 MAN Kendal Bahasa Arab Madarasah Aliyah XI / Genap 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) 2 (kedua)
Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Status Pendidikan : Kelas / Semester : Alokasi Waktu : Pertemuan ke : A. Standar Kompetensi: Berbicara Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan secara lisan maupun tulisan dalam bentuk paparan atau dialog bertema ع ْطلَةٌ ِع ْي ِد اْل ِف ْط ِر) وسائل العامة ُ ( dengan pola kalimat جملة فعلية. B. Kompetensi Dasar: 1.3. Peserta didik mampu mengungkapkan kata, frase dan kalimat sederhana tentang ع ْطلَةٌ ِع ْي ِد اْل ِف ْط ِر ُ transportasi umum. 1.4. Peserta didik mengungkapkan ide dan gagasan dalam bentuk lisan secara tepat tentang ع ْطلَةٌ ِع ْي ِد اْل ِف ْط ِر ُ transportasi umum. C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah proses pembelajaran, diharapkan peserta didik mampu mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dengan tepat dan benar 2. Mengembangkan perilaku peserta didik yang religious, disiplin, cermat, ingin tahu, berani mencoba, gemar berbicara, tanggung jawab, kerjasama, dan lapang dada. D. Indikator 1. Menirukan ucapan pendidik tentang kosakata-kosakata baru. 2. Memperagakan teks sesuai dengan intonasi yang tepat. 4. Mengetahui maksud dari teks percakapan dengan tepat. 5. Menyebutkan kosakata-kosakata ringan dalam permainan bahasa. 6. Menjawab secara lisan pertanyaan yang diberikan oleh pendidik. 7. Menunjukkan perilaku peserta didik yang religious, disiplin, cermat, ingin tahu, berani mencoba, gemar berbicara, tanggung jawab, kerjasama, dan lapang dada. E. Materi Pembelajaran : ع ْطلَةٌ ِع ْي ِد اْل ِف ْط ِر ُ
املُْف َر َدات
Pelabuhan ُ Perahu ُ Pesawat ُ Koper Perjalanan ُ Kapal Tangki
ُ ُُ ُ ُاَلْ ِمْي نَاءLiburan ُ لس ِفْي نَُة َّ َ ُاMenyaksikan/ melihat
ُ ُُاَلطَّائَِرُةBarang-barang
ِ ِ ُ ُب ُ ُ َحقْي بَةٌُجُ َح َقائPulau Madura ُ ُ َس َفَُرKerajaan ُ ط ُِ ََنقِلَةٌُلِلنَّ ْفMinyak Tanah
ُ العطْلَة ُ
ُُُُُُُُُاى َدة َ ُم َش
ضائِع َ َب َُُِج ِزيْ َرة ُ الْ َم ْملَ َكة ُ اُُالنَ ْف ط
201
ِ ِ لى الْ َكالَِم. الو ْح َدةُ الثَّانيَة :اْل ُق ْد َرة َع َ أَج ِر اْحلِوار التَ ِاِل مع ْ ِ صل ! ام اْل َف ْ أص َدقَائ ُكم َأم َ ََ ْ ََ
ُعطْلَةُ ِع ْي ِد اْ ِلفطْ ِر ِِ ِ ِ َل ُالْ ِمي ن ِاء ُلِمشاىدةِ ُحو ِال ُالن ِ ِ ض ِاء َّ ِ ف ُوََْمم ٌ ِ العطْلَ ِة ُلعِْي ِدُ (يَ ْذ َى ُُ َّاس ُالَّذيْ َن ُيُ َسافُرْو َن ُإِ ََل ُبِالَدى ُْم ل َق َ ُأَيم ُ ُ ب ُيُ ْو ُس ُ َ ُ ود ُإ َُ ْ َ ُ َ َ َ َ اْ ِلفطْ ِرُالْ ُمبَ َار ُِك) ُ ُاْل َّمالُو َنُإِ ََلُد ِ َُممود!ُماذَ َ ِ ُالس ِفْي نَ ِةُ؟ ُ ُىنَ َ اخ ِل َّ َ َُي َْ ُ ْ ُ َ ْ يوسف ُ:أُنْظُْر ُ اك َ اَُيم ُل َْ ْ ِ َُي ِملُو َن ِ ضائَِع ُه ْمُ . بُالْ ُم َساف ِريْ َن َُوبَ َ َممود ُ ُ:ى ْم َْ ْ َ ُح َقائ َ ُسيُ َسافُِرْو َنُ؟ ُ يوسف ُ:إَلُأين َ َ ِ ِ ُماد ْوراُ . ُج ِزيْ َرةِ ُ َممود ُ:أَ ْكثَ ُر ُ ُى ُْمُ َسيُ َسافُرْو َنُُإ ََل َ ُالس َفرُ ِب َّ ِ ِ ِ نُالس ِفْينةُ؟ ُ ُأسَرعُ ُِم َّ يوسف ُ:ل َماذَاُ َكثِْي ٌر ُِمْن ُه ْمُيُ َف ِّ لسفْي نَةُوالطَّائَرةُ ْ ضلُ ْو َن َّ َ َنُأَسعارُتَذْكِرةِ َّ ِ ِ ص ُِم ْنُتَذْكَِرةُِال ُطَّائَِرةُِ . ُالسفْي نَةُأ َْر َخ ُ َممود ُِْ:ل َّ ْ َ َ َ اكَُيَُممودُ!ُوماُتِلْك َّ ِ َّح َمةُُ؟ ُ ُىنَ َ َ َْ ُ ْ ُ َ َ َ يوسف ُ:أُنْظُْر ُ ُالسفْي نَةُُالض ْ ول)ُ . اَُنقِلَةٌُلِلنَّ ْف ِطُ(بِ ْيت ُر ْ َممود ُ:إن ََّه َ يوسفُ:منُأَينَُيِْ ِ ِ طُ؟ ُ ُ كُالنَّ ْف ُ ِتُذَل َ ْ َْ َ ْ ِ الس ُع ْوِديَِّةُ . كُالنَّ ْف ُ ط ُِم َنُالْ َم ْملَ َك ِةُاْ َلعَربِيَّ ِةُ َّ َممودُُُ:ذَل َ َُ.يُإِبْ َر ِاىْي ُمُ! ُ أْحد ُ ىُم ْعلُ ْوَمتِ َ اُج ِزيْالً َ ك َ ُعلَ َ ُ:شكًْر َ اىيمُُ:ع ْف ًوا. إبر َ Pendekatan dan Metode Pembelajaran : kooperatif
Pendekatan
): eklektik (audio-lingual dan komunikatif
Metode
F.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Waktu
No
Kegiatan Pendahuluan
8. Pendidik memberi salam (religious). 10 menit 9. Memulai pembelajaran dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas )(religious )10. Laporan dari ketua kelas tentang kehadiran peserta didik (disiplin 11. Pendidik mengecek kesiapan peserta didik. 12. Pendidik memberi kan pengertian awal tentang materi yang )ُ (ingin tahu ع ْطلَةٌ ِع ْي ِذ اْلف ِْط ِز akan dipelajari tentang )ُ (ingintahu ع ْطلَةٌ ِع ْي ِذ اْلف ِْط ِز 13. Pendidik memberikan ilustrasi tentang ُ dalam ع ْطلَةٌ ِع ْي ِذ اْلف ِْط ِز 14. Pendidik menjelaskan pentingnya belajar
3.
202
kehidupan sehari-hari (ingin tahu) 4. Inti d. Eksplorasi 4. Peserta didik menirukan kosakata-kosakata baru yang diucapkan 10 menit oleh pendidik (gemar berbicara) 5. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai koskata-kosakata yang sulit (ingin tahu) 6. Peserta didik menirukan kembali kosakata baru yang telah diajarkan dengan teman sebangkunya (gemar berbicara) e. Elaborasi 50 menit Pertemuan ke-1 14. Peserta didik membentuk tempat duduk dengan formasi letter U 15. Peserta didik dibagi 4 kelompok (tempat duduk sesuai dengan deretan kelompok dengan arah horizontal) ُ 16. Peserta didik perkelompok memperagakan percakapan ع ْطلَةٌ ِع ْي ِذ ْ اْلفِط ِزdi depan kelas (gemar berbicara) 17. Peserta didik mendiskusikan bersama maksud dari percakapan ْ ع ْطلَةٌ ِع ْي ِذ اْلف ُ yang sudah ditentukan (disiplin,kerjasama) ِط ِز 18. Peserta didik membacakan maksud dari percakapanعُ ْطلَةٌ ِع ْي ِذ اْلف ِْط ِز yang sudah didiskusikan (disiplin, kerjasama) 19. Masing-masing kelompok memilih satu orang sebagai pemandu (permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”) (disiplin) 20. Pemandu mengambil undian untuk menentukan urutan dalam permainan ini (disiplin) 21. Sesuai dengan urutan, pemandu maju mengambil kartu mufrodat dan kartu pasangan yang berisi soal dan jawaban untuk masingmasing kelompok (disiplin) 22. Pemandu membagikan kartu pasangan kepada kelompoknya masing-masing (disiplin) 23. Dua kelompok maju ke depan kemudian mencocokkan jawaban yang sesuai dengan kartu pertanyaan yang telah dibaca lawannya (cermat) 24. Kemudian masing-masing kelompok kembali ke tempat dan mempersiapkan clue pada mufrodat yang telah dipelajari (tanggung jawab, cermat) 25. Pemandu maju ke depan sesuai dengan nomor urut dan memberikan isyarat tangan dan menanggapi jawaban dari anggota dengan berkata نعم, ال, ( استمرcermat) 26. Anggota kelompok terus menebak/memburu sampai mereka yakin bahwa kata yang ditunjukkan pendidik kepada pemandunya adalah “X” sehingga mereka langsung menebaknya (cermat, kerjasama)
.
f.
Konfirmasi 4. Pendidik mengoreksi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh 10 menit peserta didik (lapang dada) 5. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang
203
belum jelas kepada pendidik (ingin tahu) 6. Pendidik memberikan penguatan terhadap hasil diskusi kelompok yang sudah benar/ mengapresiasikannya (menghargai prestasi) 3.Penutup 5. Pendidik bersama peserta didik merumuskan kesimpulan hasil 10 menit pembelajaran (disiplin) 6. Pendidik merencanakan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam pertemuan berikutnya (cermat) 7. Pendidik memberi motivasi/ kata-kata mutiara untuk peserta didik (disiplin) 8. Pendidik menutup pembelajaran dengan doa bersama dan salam (religious) Jumlah 90 menit H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran: 8. Sumber Belajar d. Buku Bahasa Arab Untuk Madrasah Aliyah Kelas XI (MAN Kendal) e. Buku Al „Arabiyyah Baina Yadaik: Kitab al-Thâlib (1) f. Kamus Bahasa Arab g. Referensi yang Relevan 9. Media Pembelajaran c. Kertas asturo dan kertas hvs d. Kartu mufrodat dan kartu pasangan 1. Gambar kartu mufrodat
ْ ا ْلع طلة 2. Gambar kartu pasangan
ِ ُاْل َّمالُو َنُإِ ََلُد ِ اَُي الس ِفْي نَ ِةُ؟ ل م ْ َّ اخ ُِل َ ْ َ ُ َْ َما َذ.١ Gambar soal (di atas)
َُِي ِملُو َنُح َقائِبُالْمساف ِ ُضائِ َع ُه ْم ب ُو ن ي ر َ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َْ ُى ْم
204
Gambar jawaban I.Penilaian : Teknik Penilaian :
Bentuk Instrumen :
1. Tes untuk mengukur hasil belajar 2. Non-tes yaitu melalui pengamatan terhadap perilaku belajar Peserta didik selama pembelajaran 1. Tes-lisan 2. Lembar pengamatan
a. Kisi-kisi
No. 1.
2..
Penilaian Indikator Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Memperagakan teks sesuai Kelompok Memperagakan وار التالي َه َع ِ أجْ ِز َ الح ْ dengan intonasi yang tepat percakapan ! ام الفصل ْ أ َ صدِقائكن أ َه ُ أ ُ ْن (cermat) !ُظ ْز ُهنَاكَ يَا َهحْ ُو ْود ! ت اْآلتِي ِة ِ اِحْ ف ِظ اْلم ْفردا Melafalkan kosakata dan Kelompok Lisan kalimat dengan pelafalan yang tepat dan benar. (kerja keras)
3.
Menggunakan/ Kelompok mengucapkan mufradat dengan tepat dalam berbagai kalimat. (gemar berbicara)
Lisan
! ت في كل كلمة ِ كلم اْلم ْفردا
4.
Mengungkapkan gambar Kelompok berdasarkan kartu tebak kata yang ditampilkan. (gemar berbicara)
Lisan
كلم الصورة في موف مكير
Kelompok
Lisan
5.
Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat.
c. Kriteria Penilaian No Nama
! أمام الفصل
Aspek Penilaian
! أجب هذه األسإلت
205
Memperagak an teks sesuai dengan intonasi yang tepat (20%)
Melafalkan kosakata dan kalimat dengan pelafalan yang tepat dan benar. (20%)
Menggunakan / mengucapkan mufradat dengan tepat dalam berbagai kalimat. (20%)
Mengungkapka n gambar berdasarkan kartu tebak kata yang ditampilkan. (20%)
1. 2. 3. d. Penskoran
No
Aspek Penelitian
1.
Pengucapan (Makhroj)
Skor 17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
2.
Pilihan kata
17-20
13-16
9-12
Kriteria Pengucapan kata/kalimat sangat jelas, terang, keras, tidak mengandung kesalahan sama sekali. Pengucapan kata/kalimat jelas (kesalahan tidak lebih dari 3x) Pengucapan kata/kalimat cukup jelas (kesalahan antara 3 sampai 6x) Pengucapan kata/kalimat tidak jelas (kesalahan antara 6 sampai 8x) Pengucapan kata/kalimat sangat tidak jelas (kesalahan antara 8 sampai 10x) Pemilihan kata dalam berbicara sangat tepat dan tidak ada kesalahan Pemilihan kata dalam berbicara tepat (kesalahan tidak lebih dari 3x) Pemilihan kata dalam berbicara cukup tepat (kesalahan antara 3
Kategori Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik
Baik
Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat. (20%)
206
5-8
2-5
3.
Kelancaran
17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
4.
Penguasaan topik
17-20
13-16
sampai 6x) Pemilihan kata dalam berbicara kurang tepat (kesalahan antara 6 sampai 8x) Pemilihan kata dalam berbicara tidak tepat (kesalahan antara 8 sampai 10x) Berbicara sangat lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sama sekali tidak mengalami hambatan) Berbicara lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (tidak mengalami hambatan) Berbicara cukup lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sedikit tersendat-sendat) Berbicara kurang lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sering tersendat-sendat) Berbicara tidak lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sering berhenti dan sangat terbata-bata) Penguasaan topik sangat tepat dan tidak ada kesalahan Penguasaan topik sudah
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik
207
9-12
5-8
2-5
5.
Keberanian
17-20
13-16 9-12
5-8
2-5
No
Nama Peserta didik
tepat (kesalahan tidak lebih dari 3x) Penguasaan topik berbicara cukup tepat (kesalahan antara 3 sampai 6x) Penguasaan kurang tepat (kesalahan antara 6 sampai 8x) Penguasaan tidak tepat (kesalahan antara 8 sampai 10x) Berbicara dengan sikap yang sangat wajar dan sangat tidak kaku Berbicara dengan sikap yang wajar dan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang cukup wajar dan lumayan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang kurang wajar dan sedikit kaku Berbicara dengan sikap yang sangat tidak wajar dan sangat kaku
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik Baik
Cukup
Kurang
LEMBAR PENILAIAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER KARAKTER Religious Gemar Rasa Tanggung Demokratis berbicara ingin jawab tahu
Ket Toleransi
1 2 3 4 Keterangan : 1. BT (Belum Terlihat) :Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator. 2. MT (Mulai Terlihat) :Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam
208
indikator tetapi belum konsisten. 3. MB (Mulai Berkembang) :Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten. 4. MK(Mengkultur/Membudaya):Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten.
Mengetahui, Guru Mapel Bahasa Arab
Kendal, 8 April 2015 Peneliti
Drs. H. Sunardi, M.Ag. NIP 196707121998031005
Izzatun Nisa’ NIM 2303411012
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2 PERTEMUAN 1 Nama Sekolah : MAN Kendal Mata Pelajaran : Bahasa Arab
209
Status Pendidikan : Madarasah Aliyah Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) Pertemuan ke : 3 (ketiga) A. Standar Kompetensi: Berbicara Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan secara lisan maupun tulisan dalam bentuk paparan atau dialog bertema سيَاحة ّ ِ الdengan pola kalimat جملة فعلية. B. Kompetensi Dasar: 1.5. Peserta didik mampu mengungkapkan kata, frase dan kalimat sederhana ُ transportasi umum. tentang سة َ ع ْطلَةُ ْال ِذّ َرا 1.6. Peserta didik mengungkapkan ide dan gagasan dalam bentuk lisan secara ُ transportasi umum. tepat tentang سة َ ع ْطلَةُ ْال ِذّ َرا C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah proses pembelajaran, diharapkan peserta didik mampu mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat) dengan tepat dan benar 2. Mengembangkan perilaku peserta didik yang religious, disiplin, cermat, ingin tahu, berani mencoba, gemar berbicara, tanggung jawab, kerjasama, dan lapang dada. D. Indikator 1. Menirukan ucapan pendidik tentang kosakata-kosakata baru. 2. Memperagakan teks sesuai dengan intonasi yang tepat. 3. Mengetahui maksud dari teks bacaan dengan tepat. 4. Menyebutkan kosakata-kosakata ringan dalam permainan bahasa. 5. Menjawab secara lisan pertanyaan yang diberikan oleh pendidik. 6. Menunjukkan perilaku peserta didik yang religious, disiplin, cermat, ingin tahu, berani mencoba, gemar berbicara, tanggung jawab, kerjasama, dan lapang dada. ُ E. Materi Pembelajaran :سة َ ع ْطلَةُ ْال ِذّ َرا
املُْف َر َدات
Liburan Pelajaran Tahun Penginapan/ gubuk Perkebunan Teh
ُ ُ ال ُعطْلَةKabupaten ِ Kelompok ُ اسة َ الْ ّد َر Sedikit ُ لسنَ ِويَّة َ ْا ُ اْل ُك ْوخPelajar
ُ َم ْزَر َعةPetunjuk ُِّ الشَّاMakanan ي
ِ اسة َ عُطْلَةُ ال ّْد َر
ُ ٌُِمْنطََقة ََْم ُم ْو َعة ُ قَلِْيل ُ ب ُُ َّال ُطُّال
ُ ُى َدى ُ ُالطَّ َع ُامُجُا ُْلَطْعِ َمة
ِ ِ .لى الْ َكالَِم َ اْل ُق ْد َرة َع: الو ْح َدةُ الثَّانيَة ِ ْ أَج ِر اْحلِوار التَ ِاِل مع ! صل ْ ام اْل َف َ أص َدقَائ ُكم َأم ََ ََ ْ
210
ُستَاذ اْل ْ ُى َدى اْلستاذ ىدى اْلستاذ ساِل اْلستاذ ساِل اْلبُ اْلستاذ الطالب اْلستاذ
ِ :سنُ َقابِلُاْ ُلعطْلَةَُاْلسنَ ِويَّةَُب ْع َدُقَلِْي ٍلَُ.يُطُالَّب َ ِ ٍ ِ ِ ُآراءَ ُك ْمُ! ُ ُ َ َ َ ُ!علَىُفكَْرةُ،إ ََلُأيْ َُن نُ َسافُرُ؟ُُأُريْ ُد َ َ ُ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ُىنَا َكُ ُ. ُُ :أ ََر َّ َّاي ُ رَُيُأ ْ ُ!ُُوَيُْك ُنُُأ ْنُنُ َشاى َد َ ُِفُبُ ْوغُ ْو َ ىُالس َفَرُإ ََل َ ُمَزارعَُُالش ّ َّاي ْ ُحديْ َقةُالش ّ ُستَاذُ َ ِ ُى َدىُ! ُ ُىنَ َ بُالش َّ َى ْلَُُيُْك ُنُأَيْ ً ؟َُي ُ َّاي ُ ضاُأَ ْنُنَ ْشَر َ اك َ ِ َّاي ُِِفُاْل ُكو ِخُالَّ ِذ ْيُيَ َق ُع ُِِفُقَ ْل ِ يُ ُم ْزَر َع ِةُالشَّا ُِّ بُالش َّ ُستَاذُُ!َُيُْ ُك ُنُأَيْ ً اَُ،يُأ ْ ضاُأَ ْنُنَ ْشَر َ بَ :طَْب ًع َ ْ ْ ُس ِاِلُ! اُرأْيُ َ ُ؟َُُي َ ك َ َ :م َ ىُالس َفرُإِ ََلُ ُكو ََت ُِِفُج ِزي رةُِبِِلُوِىي ُِمْنطََقةٌ ِ ِ ِ ولُوِى َي ُِمْنطََقُةٌ بُْرَكانِيَُّةٌ ُساحليَّةٌ ْ َ ْ ُاوُإَلُب ُدو ُغ َ :أ ََر َّ َ َ َْ َ ْ َ َ ِ ِ ِ اَُمموعةَُاْلب راكِ ِ ِ ِ ُعلَْي َهاُ . ْيُم َنُ البُ َحْي َرةُِالْ َم ْو ُج ْوَدة َ نَ ْستَطْي ُعُأ ْنُنُ َشاى َدُفْي َه َْ ُ ْ َ َ َ ْ :ىلَُيُْكِنُأَ ْنُنَْلع ِ ِ احةَُفِْي َهاُ؟ ُ لسبَ َ َْ ُ بُب ّ ََ ِ ِ ِ ِ ِ :نَ َعمَُ،يُْ ِكن ُلَنَاُأَ ْن ُنَْل َع ِ ِف َم ْد َر َستنَا ُأ ََّوْلًُقَبْ َلُ !ُولَك ُْن ْلَبُ َّد ُأَ ْن ُنُع َّد ُاْلطْع َمُةَ ِ ُْ احُةَُ ََيأ ْ لسبَ َ ْ ُستَاذُ َ ُ ب ُب ّ َ ِ ِ ِ أَ ْنُ نَ ْذ َى ِ احةُ . السيَ َ بُإ ََلُأ ََماكن ّ َ ِِ ِ ِ ُجيّ َدةٌُ . َ :ىذهُفكَْرةٌ َ ُ :أُوافِقُعلَىُرأْيِكَُي ِ بُ؟ ُ َُيطُالَّ ُ اُرأْيُ ُك ْم َ َ ُ َ َ َ َ َ ُساِل!ُُ َوَم َ ِ ُستَاذُُ! ُ ىُى َذ َّ اُالرأْ ِيُأَيْ ً ُ:نُ َواف ُق َ ُعلَ َ اَُ.يُأ ْ ض َ َّجاح ُ َ :م َعنَاُالن َ Pendekatan dan Metode Pembelajaran : kooperatif
Pendekatan
): eklektik (audio-lingual dan komunikatif
Metode
F.
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Waktu
No
Kegiatan
1. Pendahuluan 1. Pendidik memberi salam (religious). 10 menit 2. Memulai pembelajaran dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas
211
3. 4. 5. 6. 7.
(religious) Laporan dari ketua kelas tentang kehadiran peserta didik (disiplin) Pendidik mengecek kesiapan peserta didik. Pendidik memberi kan pengertian awal tentang materi yang ُ (ingin tahu) akan dipelajari tentang سة َ ع ْطلَةُ ْال ِذّ َرا ُ (ingin tahu) Pendidik memberikan ilustrasi tentang سة َ ع ْطلَةُ ْال ِذّ َرا ُ ْ ّ ُ dalam Pendidik menjelaskan pentingnya belajar سة ا ر ذ ال ة َ َ ِ َع ْطل kehidupan sehari-hari (ingin tahu)
b. Inti a. Eksplorasi 1. Peserta didik menirukan kosakata-kosakata baru yang diucapkan oleh pendidik (gemar berbicara) 2. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai koskata-kosakata yang sulit (ingin tahu) 3. Peserta didik menirukan kembali kosakata baru yang telah diajarkan dengan teman sebangkunya (gemar berbicara) b. Elaborasi
.
50 menit Pertemuan ke-1 1. Peserta didik membentuk tempat duduk dengan formasi letter U 2. Peserta didik dibagi 4 kelompok (tempat duduk sesuai dengan deretan kelompok dengan arah horizontal) ُع ْطلَة ُ 3. Peserta didik perkelompok memperagakan percakapan سة َ ْال ِذّ َراdi depan kelas (gemar berbicara) 4. Peserta didik mendiskusikan bersama maksud dari percakapan ُ yang sudah ditentukan (disiplin, kerjasama) سة َ ع ْطلَةُ ْال ِذّ َرا ُ 5. Peserta didik membacakan maksud dari percakapanسة َ ع ْطلَةُ ْال ِذّ َرا yang sudah didiskusikan (disiplin, kerjasama) 6. Masing-masing kelompok memilih satu orang sebagai pemandu (permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”) (disiplin) 7. Pemandu mengambil undian untuk menentukan urutan dalam permainan ini (disiplin) 8. Sesuai dengan urutan, pemandu maju mengambil kartu mufrodat dan kartu pasangan yang berisi soal dan jawaban untuk masingmasing kelompok (disiplin) 9. Pemandu membagikan kartu pasangan kepada kelompoknya masing-masing (disiplin) 10. Dua kelompok maju ke depan kemudian mencocokkan jawaban yang sesuai dengan kartu pertanyaan yang telah dibaca lawannya (cermat) 11. Kemudian masing-masing kelompok kembali ke tempat dan mempersiapkan clue pada mufrodat yang telah dipelajari (tanggung jawab, cermat) 12. Pemandu maju ke depan sesuai dengan nomor urut dan memberikan isyarat tangan dan menanggapi jawaban dari anggota dengan berkata نعم, ال, ( استمرcermat) 13. Anggota kelompok terus menebak/memburu sampai mereka yakin bahwa kata yang ditunjukkan pendidik kepada pemandunya adalah “X” sehingga mereka langsung menebaknya (cermat,
212
kerjasama)
c. Konfirmasi 1. Pendidik mengoreksi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh 10 menit peserta didik (lapang dada) 2. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada pendidik (ingin tahu) 3. Pendidik memberikan penguatan terhadap hasil diskusi kelompok yang sudah benar/ mengapresiasikannya (menghargai prestasi) 3.Penutup 1. Pendidik bersama peserta didik merumuskan kesimpulan hasil 10 menit pembelajaran (disiplin) 2. Pendidik merencanakan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam pertemuan berikutnya (cermat) 3. Pendidik memberi motivasi/ kata-kata mutiara untuk peserta didik (disiplin) 4. Pendidik menutup pembelajaran dengan doa bersama dan salam (religious) Jumlah 90 menit H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran: 10. Sumber Belajar h. Buku Bahasa Arab Untuk Madrasah Aliyah Kelas XI (MAN Kendal) i. Buku Al „Arabiyyah Baina Yadaik: Kitab al-Thâlib (1) j. Kamus Bahasa Arab k. Referensi yang Relevan 11. Media Pembelajaran e. Kertas asturo dan kertas hvs f. Kartu mufrodat dan kartu pasangan 1. Gambar kartu mufrodat
ست َ ا َل ِدّ َرا
213
2. Gambar kartu pasangan
ُستَاذُ ُِم ْنُطُالَّبِِوُ؟ ْ َما َذاُيُِريْ ُدُاْْل
Gambar soal
ِي ِريدُاْْلُستاذُُآراءُطُالَّبِِوُل ض ِاءُأ َََّيِمُاْلعُطْلَة ق َ َ َ َ َْ ُ ْ ُ Gambar jawaban I.
Penilaian : Teknik Penilaian :
Bentuk Instrumen :
1. Tes untuk mengukur hasil belajar 2. Non-tes yaitu melalui pengamatan terhadap perilaku belajar Peserta didik selama pembelajaran 1. Tes-lisan 2. Lembar pengamatan
a. Kisi-kisi
No. 1.
2.
3.
Penilaian Indikator Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Kelompok Memperagakan ! ت اْآلتِي ِة ِ كرر اْلم ْفردا Menirukan ucapan percakapan pendidik tentang kosakata-kosakata baru Memperagakan teks sesuai وار التالي َه َع ِ أجْ ِز َ الح Kelompok Lisan ْ dengan intonasi yang tepat ! ام الفصل ْ أ َ صدِقائكن أ َه (cermat) ُ أ ُ ْن !ُظ ْز ُهنَاكَ يَا َهحْ ُو ْود Mengetahui maksud dari Kelompok teks percakapan dengan tepat
Lisan
ت في كل ِ اعرف اْلم ْفردا ْ ! كلمة
214
4.
5.
Menyebutkan kosakata- Kelompok kosakata ringan dalam permainan bahasa
Lisan
Kelompok
Lisan
Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat.
e. Kriteria Penilaian No Nama
عين مفردات في لعبة ِ !اللغة العربية ! أجب هذه األسإلت
Aspek Penilaian
Memperagak an teks sesuai dengan intonasi yang tepat (20%)
Melafalkan kosakata dan kalimat dengan pelafalan yang tepat dan benar. (20%)
Menggunakan / mengucapkan mufradat dengan tepat dalam berbagai kalimat. (20%)
Mengungkapka n gambar berdasarkan kartu tebak kata yang ditampilkan. (20%)
1. 2. 3. f.
Penskoran
No
Aspek Penelitian
1.
Pengucapan (Makhroj)
Skor 17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
Kriteria Pengucapan kata/kalimat sangat jelas, terang, keras, tidak mengandung kesalahan sama sekali. Pengucapan kata/kalimat jelas (kesalahan tidak lebih dari 3x) Pengucapan kata/kalimat cukup jelas (kesalahan antara 3 sampai 6x) Pengucapan kata/kalimat tidak jelas (kesalahan antara 6 sampai 8x) Pengucapan kata/kalimat sangat tidak jelas (kesalahan antara 8
Kategori Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat. (20%)
215
2.
Pilihan kata
17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
3.
Kelancaran
17-20
13-16
9-12
5-8
sampai 10x) Pemilihan kata dalam berbicara sangat tepat dan tidak ada kesalahan Pemilihan kata dalam berbicara tepat (kesalahan tidak lebih dari 3x) Pemilihan kata dalam berbicara cukup tepat (kesalahan antara 3 sampai 6x) Pemilihan kata dalam berbicara kurang tepat (kesalahan antara 6 sampai 8x) Pemilihan kata dalam berbicara tidak tepat (kesalahan antara 8 sampai 10x) Berbicara sangat lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sama sekali tidak mengalami hambatan) Berbicara lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (tidak mengalami hambatan) Berbicara cukup lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sedikit tersendat-sendat) Berbicara kurang lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sering tersendat-sendat)
Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
216
2-5
4.
Penguasaan topik
17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
5.
Keberanian
17-20
13-16 9-12
5-8
2-5
Nama
Berbicara tidak lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sering berhenti dan sangat terbata-bata) Penguasaan topik sangat tepat dan tidak ada kesalahan Penguasaan topik sudah tepat (kesalahan tidak lebih dari 3x) Penguasaan topik berbicara cukup tepat (kesalahan antara 3 sampai 6x) Penguasaan kurang tepat (kesalahan antara 6 sampai 8x) Penguasaan tidak tepat (kesalahan antara 8 sampai 10x) Berbicara dengan sikap yang sangat wajar dan sangat tidak kaku Berbicara dengan sikap yang wajar dan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang cukup wajar dan lumayan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang kurang wajar dan sedikit kaku Berbicara dengan sikap yang sangat tidak wajar dan sangat kaku
LEMBAR PENILAIAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER KARAKTER
Kurang
Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik Baik
Cukup
Kurang
Ket
217
No
Peserta didik
Religious
Gemar berbicara
Rasa Tanggung ingin jawab tahu
demokratis
Toleransi
1 2 3 4 Keterangan : 1. BT (Belum Terlihat) :Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator. 2. MT (Mulai Terlihat) :Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten. 3. MB (Mulai Berkembang) :Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten. 4. MK(Mengkultur/Membudaya):Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten.
Mengetahui, Guru Mapel Bahasa Arab
Kendal, 16 April 2015 Peneliti
Drs. H. Sunardi, M.Ag. NIP 196707121998031005
Izzatun Nisa’ NIM 2303411012
Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2 PERTEMUAN 2
218
Nama Sekolah : MAN Kendal Mata Pelajaran : Bahasa Arab Status Pendidikan : Madarasah Aliyah Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) Pertemuan ke : 4 (keempat) A. Standar Kompetensi Berbicara Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan secara lisan maupun tulisan dalam bentuk paparan atau dialog bertema )َحْر ّ ِ ال ِ (ر ْحلَةٌ إِلَى شَاطِ ِئ اْلب ِ سيَّاحِ يَّة dengan pola kalimat جملة فعلية. B. Kompetensi Dasar: 1.7. Peserta didik mampu mengungkapkan kata, frase dan kalimat sederhana tentang )َحْر ّ ِ الtransportasi umum. ِ (رحْ لَةٌ إِلَى شَاطِ ِئ اْلب ِ سيَّاحِ يَّة 1.8. Peserta didik mengungkapkan ide dan gagasan dalam bentuk lisan secara tepat tentang )(رحْ لَةٌ ِإلَى شَاطِ ِئ اْلبَحْ ِر ّ ِ الtransportasi umum. ِ سيَّاحِ َّية C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah proses pembelajaran, diharapkan peserta didik mampu mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa atau kalimat ) dengan tepat dan benar 2. Mengembangkan perilaku peserta didik yang religious, disiplin, cermat, ingin tahu, berani mencoba, gemar berbicara, tanggung jawab, kerjasama, dan lapang dada. D. Indikator 1. Menirukan ucapan pendidik tentang kosakata-kosakata baru. 2. Memperagakan teks sesuai dengan intonasi yang tepat. 3. Mengetahui maksud dari teks bacaan dengan tepat. 4. Menyebutkan kosakata-kosakata ringan dalam permainan bahasa. 5. Menjawab secara lisan pertanyaan yang diberikan oleh pendidik. 6. Menunjukkan perilaku peserta didik yang religious, disiplin, cermat, ingin tahu, berani mencoba, gemar berbicara, tanggung jawab, kerjasama, dan lapang dada. E. Materi Pembelajaran : )(رحْ لَةٌ إِلَى شَاطِ ِئ اْلبَح ِْر ّ ِ ال ِ سيَّاحِ يَّة
Pantai ُ Matahari ُ Pakaian ُ Berenang Bingkai ُ Pasir
ِ ُ َش ُ اطئُاْلبَ ْحر ُ َّم ِسيَّة ْ الش ُ َمالَبِس ِ ُ احة َ َالسب ّ ُ ُ ا ِْلطَ ُارُجُاْ ِْلطَ َارات ُ الرُمُجُالِّرَمال َّ
Tamasya
ُ ُهتَن ََّزه
Jus
صيْز ِ َاْلع
Seminggu/ pekan Menghabiskan Binatang Kamera
ِ ِرحلَةٌ إِ ََل َش اط ِئ اْلبَ ْح ِر ْ
ُ اْلُ ْسبوع ِ تَ ْق ُ ضي
َحيَ َوانُجُا ْْلَيَ َو َاَنت ُ ص ِويْر ْ َالَةُُُت
ِ ِ .لى الْ َكالَِم َ اْل ُق ْد َرة َع: الو ْح َدةُ الثَّانيَة ِ ِ ْ أَج ِر اْحلِوار التَ ِاِل مع ! صل ْ ام اْل َف َ أصدقَائ ُك ْم َأم ََ ََ ْ
219
ُِ،فُح ِدي َق ِة ْ ِ تُأَو َ ِ ِ ِ ُآخ ٍرُ؟ ُ ْلس ِ اْْلبْنُ ُُ :أيْ َنُتَ ْقض ُ ُمتَ نَ َّزهٍ َ بوع ِ َ ْ يُعطْلَةَُاْ ْ ُأو ُ ُشاط ِئُُاْلبَ ْح ِر ْ ُاْلَيَ َو َاَن ْ ِ اْْلَبُُُُ :نَ ْذىبُإِ ََلُح ِدي َق ِةُا ْْلي و َاَن ِ ُُثَّ َ ِ ك؟ ُ تُ ك ُِِفُذَل َ اُرأْيُ َ ُ ُشاط ِئُاْلبَ ْح ِر َ ُم َ َ ُ َ ْ ََ َ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ئُ ُ ُشاط ِئُاْلبَ ْحر َُو َخ َّ ُىاد ٌ اْلبنُ ُ :نَكْتَفيُب ّلذ َىابُإ ََل َ ُحالَةَُاْلبَ ْحر َ اصةً َ كُلِ ِّ ِ ِ ُم َعنَاُ . وُع َّم َ بُ،سأ َْد ُع َ لذ َىاب َ اْلبُ ُُ :طَيّ َ َُنْرج ُِمنُاْلب ي ِ تُ؟ ُ نُ،وَم ََت َ ُ ُ َ َ ْ اْلبن َ ُ :ى َذاُأ ْ َح َس َ اْلب ََُُ ُ :نْرج ُِمنُاْلب ي ِ ُشاءَُهللا ُ ُالصبَ ِ ت ُِِف َّ احُاْلبَاكِ ِرُإِ ْن َ ُ ُ َ َْ ِ ِ َُّمْن ُذُاْﻵ َُن ُ ُى َذ َ اْلبنُ َُ ُ :م ْع ََن َ بُأَ ْنُنَ ْستَعد ُ اَُ،ي ُ ِ ِ كُ كُأَ ْنُيَ ْستَعِ ُّدواُُ َك َذلِ َُ ُع ِّم َ ب ُِم ْنُإِ ْخ َُوتِ َ اْلبُ ُُ :نَ َع ْمُأ َْر ُج ْوُذَل َ ك َُوأَبْنَاء َ ُ،واطْلُ ْ ك َ ِ ُم َعنَ ِ ُى ِذهُِالِّر ْحلَ ِة؟ ُ ُ.ما َذ َ ُى ْمُبِ َذل َ اْلبنُ َُ ُ:سأ ْ اُِف َ ُخِ ُُب ُ اَُنْ ُخ ُذ َ ك َ ِ َّايُواْلع ِ صْي َرُ . اْلبُ َُ ُ:ستُعِدُُّلَنَاُأ ُُّم َ كُبَ ْع َ ضُاْ َلو ْجبَات َُوالش َّ َ َ آخٌر؟ ُ ُىنَ َ اك َ اْلبنُ َُ ُ:ى ْل ُ ُشْي ٌُئُ َ ُالسباحُِة واْ ِْلطَار ِ س مالَبِ ِ يُالصغِي رةُِوالش ِ ِ اتُ ُم َع َ كُأَيْ ً اْلبُُ ُ:نَ َع ْم ُ ضاُبَ ْع َ ضُاْل َكَراس َّ ْ َ َ ْ ُ،خ ْذ َ س َّ َ َ َ َّمسيَّةَ َ ُ.وْلَُُتَْن َُ َ َ َّص ِويُِْر ُ وآلَةَُالت ْ َب ُ ... اَُيُأِ ُْ اْلبنُ َُ ُ :ح َسنً َ العمُُ ََْ ُ :ننُاْﻵ َنُعلَىُالش ِ َّاط ُِئ ُ َ ُ ِ ِ !ُى ْمُيَْل َعبُ ْو َن َُويَ ْقفُزْو َن َُوََْيُرْو َن َُويَ ْسبَ ُح ْو َُن ُ اْلب ُُُ :اُنْظُرُاْْل َْوْلَ َد ُ لكبا ِرُ .اُنْظُر! ُب عضهم َ ِ ت َ ِ لصغَا ِر ِ ِ ِ ِ ُعلَى الِّرَم ِالُ، َُت َُ َُيل ُس ْو َن َْ الش َماس ّي ُأ َْو َ ْ َْ ُ ُ ْ ْ ُواْ َ العم ُ ُ َُُ ُ :والشَّاط ُئ َ ُمْآل ٌن ُب ّ ّ يَتَ َكلَّ ُم ْو َنُ َويَ ْفَر ُح ْو َُن ُ ِ ُش ِ اْلب ُُُ :وََْننُنَتَ َف َّكر ُِِف َ ِ اط ِئُاْلبَ ْح ِرُ . ُخ ْل ِقُهللا ُِِف َ َُجَال َ ُ ْ َ ُ ِ ِ سُ َكر ُْي ُ اْلبن ُُُ :أ ََّماُأ َََنُفَأُريْ ُدُأَ ْنُآ ُك َلُاْْلَيْ َ انُاْلوض ِ َل الْمصلَّىُلِن ِ تُالْم َؤِذّ ِن َ ِ اع ُةً ُ وءُلِنَ تَ َو َّ ضأ ُ ُم َك ِ ُ ُ صلّ َيُالظُّ ْهَرُ ََجَ َ ابنُالعمَُ :ى ُ بُإِ َُ ُ َ ُ َ اى َو َ ،ىيّاَإ ََل َ ص ْو ُ ُ َُ،ثَُّنَ ُْذ َى َ ِ ُم ًعا بَ اجلميعُُُ ُ :طَيّ ٌ بُنَ ْذ َى ُ Pendekatan dan Metode Pembelajaran : kooperatif
Pendekatan
): eklektik (audio-lingual dan komunikatif
Metode
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran: Waktu
Kegiatan
F.
G. No
220
A. Pendahuluan 1. Pendidik memberi salam (religious). 2. Memulai pembelajaran dengan berdoa dipimpin oleh ketua kelas (religious) 3. Laporan dari ketua kelas tentang kehadiran peserta didik (disiplin) 4. Pendidik mengecek kesiapan peserta didik. 5. Pendidik memberi kan pengertian awal tentang materi yang akan dipelajari tentang )حْز ّ ِ (الingin tahu) ِ َ(رحْ لَةٌ إِلَى شَبطِ ئ اْلب ِ سيَّبحِ يَّة ْ 6. Pendidik memberikan ilustrasi tentang )حْز ب ل ا ِ َ (رحْ لَةٌ إِلَى شَبطِ ئ ِ سيَّبحِ يَّة ّ ِ ( الingintahu) 7. Pendidik menjelaskan pentingnya belajar (ر ْحلَةٌ إِلَى ِ )حْز ّ ِ ال dalam kehidupan sehari-hari (ingin tahu) ِ َسيَّبحِ يَّة شَبطِ ِئ اْلب B. Inti
10 menit
a. Eksplorasi 1. Peserta didik menirukan kosakata-kosakata baru yang diucapkan oleh pendidik (gemar berbicara) 2. Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya mengenai koskata-kosakata yang sulit (ingin tahu) 3. Peserta didik menirukan kembali kosakata baru yang telah diajarkan dengan teman sebangkunya (gemar membaca) b. Elaborasi
10
221
.
50 menit Pertemuan ke-1 1. Peserta didik membentuk tempat duduk dengan formasi letter U 2. Peserta didik dibagi 4 kelompok (tempat duduk sesuai dengan deretan kelompok dengan arah horizontal) 3. Peserta didik perkelompok memperagakan percakapan سيَّبحِ يَّة ّ ِ ال ٌ ْ َ َ ْح )حْز ب ل ا ئ ش ى ل إ ة ل (ر di depan kelas (gemar berbicara) َِبط َ ِ ِ ِ ِ 4. Peserta didik mendiskusikan bersama maksud dari percakapan )(ر ْحلَةٌ إِلَى شَبطِ ِئ اْلبَحْ ِز سيَّبحِ يَّة ّ ِ الyang sudah ditentukan ِ (disiplin,kerjasama) 5. Peserta didik membacakan maksud dari percakapan ٌ(ر ْحلَة ّ ِ ال ِ سيَّبحِ يَّة ) إِلَى شَبطِ ِئ اْلبَحْ ِزyang sudah didiskusikan (disiplin, kerjasama) 6. Masing-masing kelompok memilih satu orang sebagai pemandu (permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”) (disiplin) 7. Pemandu mengambil undian untuk menentukan urutan dalam permainan ini (disiplin) 8. Sesuai dengan urutan, pemandu maju mengambil kartu mufrodat dan kartu pasangan yang berisi soal dan jawaban untuk masingmasing kelompok (disiplin) 9. Pemandu membagikan kartu pasangan kepada kelompoknya masing-masing (disiplin) 10. Dua kelompok maju ke depan kemudian mencocokkan jawaban yang sesuai dengan kartu pertanyaan yang telah dibaca lawannya (cermat) 11. Kemudian masing-masing kelompok kembali ke tempat dan mempersiapkan clue pada mufrodat yang telah dipelajari (tanggung jawab, cermat) 12. Pemandu maju ke depan sesuai dengan nomor urut dan memberikan isyarat tangan dan menanggapi jawaban dari anggota dengan berkata نعم, ال, ( استمرcermat) 13. Anggota kelompok terus menebak/memburu sampai mereka yakin bahwa kata yang ditunjukkan pendidik kepada pemandunya adalah “X” sehingga mereka langsung menebaknya (cermat, kerjasama) C. Konfirmasi
1. Pendidik mengoreksi kesalahan yang mungkin dilakukan oleh 10 menit peserta didik (lapang dada) 2. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas kepada pendidik (ingin tahu) 3. Pendidik memberikan penguatan terhadap hasil diskusi kelompok yang sudah benar/ mengapresiasikannya (menghargai prestasi) 3. Penutup 1. Pendidik bersama peserta didik merumuskan kesimpulan hasil 10 menit pembelajaran (disiplin) 2. Pendidik merencanakan tindak lanjut yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam pertemuan berikutnya (cermat) 3. Pendidik memberi motivasi/ kata-kata mutiara untuk peserta didik (disiplin) 4. Pendidik menutup pembelajaran dengan doa bersama dan salam (religious)
222
Jumlah
90 menit
H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran: 12. Sumber Belajar l. Buku Bahasa Arab Untuk Madrasah Aliyah Kelas XI (MAN Kendal) m. Buku Al „Arabiyyah Baina Yadaik: Kitab al-Thâlib (1) n. Kamus Bahasa Arab o. Referensi yang Relevan 13. Media Pembelajaran g. Kertas asturo dan kertas hvs h. Kartu mufrodat dan kartu pasangan 1. Gambar kartu mufrodat
اطئ اْلب ْحر ِ ش 2. Gambar kartu pasangan
ِ ُِفُش اط ِئُاْلبَ ْحر؟ َ َما َذاُيَ ْع َم ُلُاْْل َْوْلَ ُد.١ Gambar soal (di atas)
َْحَد أ ْ ِ ُى ُُم اْْل َْوْلَ ُُدُيَ ْل َعبُ ْو َن َُويَ ْقفُزْو َن َُوََْيُرْو َن َُويَ ْسبَ ُح ْو َُن Gambar jawaban
223
I. Penilaian : Teknik Penilaian :
Bentuk Instrumen :
1. Tes untuk mengukur hasil belajar 2. Non-tes yaitu melalui pengamatan terhadap perilaku belajar Peserta didik selama pembelajaran 1. Tes-lisan 2. Lembar pengamatan
a. Kisi-kisi
No. 1.
2.
3.
4.
5.
Penilaian Indikator Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Kelompok Memperagakan ! ت اْآلتِي ِة ِ كرر اْلم ْفردا Menirukan ucapan percakapan pendidik tentang kosakata-kosakata baru Memperagakan teks sesuai وار التالي َه َع ِ أجْ ِز َ الح Kelompok Lisan dengan intonasi yang tepat ! ام اْلفصل ه أ ِقائكن صد ْ أ َ َ (cermat) ُ أ ُ ْن !ُظ ْز ُهنَاكَ يَا َهحْ ُو ْود Mengetahui maksud dari Kelompok teks percakapan dengan tepat
Lisan
Menyebutkan kosakata- Kelompok kosakata ringan dalam permainan bahasa
Lisan
Kelompok
Lisan
Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat.
ت في كل ِ اعرف اْلم ْفردا ْ ! كلمة عيِن مفردات في لعبة !اللغة العربية ! أجب هذه األسإلت
g. Kriteria Penilaian No Nama
Aspek Penilaian
Memperagak an teks sesuai dengan intonasi yang tepat (20%)
1. 2. 3.
Melafalkan kosakata dan kalimat dengan pelafalan yang tepat dan benar. (20%)
Menggunakan / mengucapkan mufradat dengan tepat dalam berbagai kalimat. (20%)
Mengungkapka n gambar berdasarkan kartu tebak kata yang ditampilkan. (20%)
Menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat. (20%)
224
h. Penskoran
No
Aspek Penelitian
1.
Pengucapan (Makhroj)
Skor 17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
2.
Pilihan kata
17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
3.
Kelancaran
17-20
Kriteria Pengucapan kata/kalimat sangat jelas, terang, keras, tidak mengandung kesalahan sama sekali. Pengucapan kata/kalimat jelas (kesalahan tidak lebih dari 3x) Pengucapan kata/kalimat cukup jelas (kesalahan antara 3 sampai 6x) Pengucapan kata/kalimat tidak jelas (kesalahan antara 6 sampai 8x) Pengucapan kata/kalimat sangat tidak jelas (kesalahan antara 8 sampai 10x) Pemilihan kata dalam berbicara sangat tepat dan tidak ada kesalahan Pemilihan kata dalam berbicara tepat (kesalahan tidak lebih dari 3x) Pemilihan kata dalam berbicara cukup tepat (kesalahan antara 3 sampai 6x) Pemilihan kata dalam berbicara kurang tepat (kesalahan antara 6 sampai 8x) Pemilihan kata dalam berbicara tidak tepat (kesalahan antara 8 sampai 10x) Berbicara sangat lancar,
Kategori Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
225
13-16
9-12
5-8
2-5
4.
Penguasaan topik
17-20
13-16
9-12
5-8
2-5
peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sama sekali tidak mengalami hambatan) Berbicara lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (tidak mengalami hambatan) Berbicara cukup lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sedikit tersendat-sendat) Berbicara kurang lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sering tersendat-sendat) Berbicara tidak lancar, peserta didik siap dan langsung berbicara ketika tiba gilirannya berbicara (sering berhenti dan sangat terbata-bata) Penguasaan topik sangat tepat dan tidak ada kesalahan Penguasaan topik sudah tepat (kesalahan tidak lebih dari 3x) Penguasaan topik berbicara cukup tepat (kesalahan antara 3 sampai 6x) Penguasaan kurang tepat (kesalahan antara 6 sampai 8x) Penguasaan tidak tepat
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Istimewa
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
226
5.
Keberanian
17-20
13-16 9-12
5-8
2-5
No
Nama Peserta didik
(kesalahan antara 8 sampai 10x) Berbicara dengan sikap yang sangat wajar dan sangat tidak kaku Berbicara dengan sikap yang wajar dan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang cukup wajar dan lumayan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang kurang wajar dan sedikit kaku Berbicara dengan sikap yang sangat tidak wajar dan sangat kaku
Istimewa
Sangat baik Baik
Cukup
Kurang
LEMBAR PENILAIAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER KARAKTER Religious Gemar Rasa Tanggung demokratis berbicara ingin jawab tahu
Ket Toleransi
1 2 3 4 Keterangan : 1. BT (Belum Terlihat) :Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator. 2. MT (Mulai Terlihat) :Apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten. 3. MB (Mulai Berkembang) :Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten. 4. MK(Mengkultur/Membudaya):Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten.
Mengetahui, Guru Mapel Bahasa Arab
Kendal, 22 April 2015 Peneliti
227
Drs. H. Sunardi, M.Ag. NIP 196707121998031005
Izzatun Nisa’ NIM 2303411012
Lampiran 9 ASPEK PENILAIAN PEDOMAN OBSERVASI No 1.
Aspek Penilaian Pengucapan (makhraj) Peserta
Kriteria Skor Peserta didik sangat tepat dalam 17-20 pengucapan bahasa Arab (tidak
Kategori Istimewa
228
Didik
2.
3.
4.
Pemilihan Kata Peserta Didik
Kelancaran Berbicara Peserta Didik
Keaktifan
ada kesalahan sama sekali) Peserta didik tepat dalam pengucapan bahasa Arab (kesalahan tidak lebih dari 3x) Peserta didik cukup tepat dalam pengucapan bahasa Arab (kesalahan antara 3 sampai 6x) Peserta didik kurang tepat dalam pengucapan bahasa Arab (kesalahan antara 6 sampai 8x) Peserta didik tidak tepat dalam pengucapan bahasa Arab (kesalahan antara 8 sampai 10x) Peserta didik sangat tepat dalam pemilihan kata bahasa Arab (tidak ada kesalahan sama sekali) Peserta didik tepat dalam pemilihan kata bahasa Arab (kesalahan tidak lebih dari 3x) Peserta didik cukup tepat dalam pemilihan kata bahasa Arab (kesalahan antara 3 sampai 6x) Peserta didik kurang tepat dalam pemilihan kata bahasa Arab (kesalahan antara 6 sampai 8x) Peserta didik tidak tepat dalam pemilihan kata bahasa Arab (kesalahan antara 8 sampai 10x) Peserta didik sangat lancar dalam berbicara bahasa Arab (sama sekali tidak mengalami hambatan) Peserta didik lancar dalam berbicara bahasa Arab (tidak mengalami hambatan) Peserta didik cukup lancar dalam berbicara bahasa Arab (sedikit tersendat-sendat) Peserta didik kurang lancar dalam berbicara bahasa Arab (sering tersendat-sendat) Peserta didik tidak lancar dalam berbicara bahasa Arab (sering berhenti dan sangat terbata-bata) Peserta didik sangat aktif untuk
13-16
Sangat Baik
9-12
Baik
5-8
Cukup
2-5
Kurang
17-20
Istimewa
13-16
Sangat Baik
9-12
Baik
5-8
Cukup
2-5
Kurang
17-20
Istimewa
13-16
Sangat Baik
9-12
Baik
5-8
Cukup
2-5
Kurang
17-20
Istimewa
229
Berbicara Peserta Didik
5.
6.
Kesiapan Peserta Didik
Semangat Peserta Didik dalam Mengikuti Pembelajaran
mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (sangat sering berbicara bahasa Arab) Peserta didik aktif untuk mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (sering berbicara bahasa Arab) Peserta didik cukup aktif untuk mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (kadangkadang berbicara bahasa Arab) Peserta didik kurang aktif untuk mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (kurang berbicara bahasa Arab) Peserta didik tidak aktif untuk mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (tidak berbicara bahasa Arab/ hanya sedikit saja) Peserta didik sangat siap mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (sangat mengerti keseluruhan materi) Peserta didik siap untuk mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (hanya beberapa materi yang belum dimengerti) Peserta didik cukup siap untuk mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (hanya sebagian materi yang telah dikuasai) Peserta didik kurang siap untuk mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (kurang menguasai materi) Peserta didik tidak siap untuk mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Arab (tidak menguasai materi) Peserta didik sangat terlibat aktif dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab Peserta didik terlibat aktif dalam
13-16
Sangat Baik
9-12
Baik
5-8
Cukup
2-5
Kurang
17-20
Istimewa
13-16
Sangat Baik
9-12
Baik
5-8
Cukup
2-5
Kurang
17-20
Istimewa
13-16
Sangat Baik
230
7.
pembelajaran berbicara bahasa Arab Peserta didik cukup terlibat aktif dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab Peserta didik kurang terlibat aktif dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab Peserta didik sangat kurang terlibat aktif dalam pembelajaran berbicara bahasa Arab Berbicara dengan sikap yang sangat wajar dan sangat tidak kaku Berbicara dengan sikap yang wajar dan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang cukup wajar dan lumayan tidak kaku Berbicara dengan sikap yang kurang wajar dan sedikit kaku Berbicara dengan sikap yang sangat tidak wajar dan sangat kaku
Keberanian Peserta Didik
9-12
Baik
5-8
Cukup
2-5
Kurang
17-20
Istimewa
13-16
Sangat Baik
9-12
Baik
5-8
Cukup
2-5
Kurang
Lampiran 10 LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK Tempat pelaksanaan : Hari, tanggal Petunjuk:
:
231
1. Perhatikan seluruh perilaku peserta didik di kelas 2. Berilah skor pengamatan pada butir-butir indikator dengan cara memberi tanda cek list (v) pada kolom skor sesuai dengan kriteria sebagai berikut: a. 17-20 : Istimewa b. 13-16 : Sangat Baik c. 9-12 : Baik d. 5-8
: Cukup
e. 2-5
: Kurang
Jabaran Skor Jawaban No
Aspek yang dinilai
Peserta
didik
melafalkan 1
kata-kata
(kalimat) bahasa Arab dengan
intonasi
dan
makhraj yang benar Peserta didik mampu 2
memilih kata pada saat berbicara bahasa Arab Peserta
3
didik
berbicara
lancar dengan
bahasa Arab Peserta didik aktif dan mampu 4
menguasai
topik yang diajarkan pendidik
melalui
metode
eklektik
Kelas 17-
13-
9-
20
16
12
Jabaran Bobot Skor 5-8
2-5
Jawaban Kelas
Nilai Kualitas Jawaban
232
“Tebak
permainan
Tepat Pasanganmu” Kesiapan peserta didik 5
dalam
mengikuti
pembelajaran berbicara bahasa Arab Semangat peserta didik
6
dalam
mengikuti
pembelajaran berbicara bahasa Arab Peserta
didik
berani
dalam berbicara bahasa Arab dengan metode 7
eklektik
permainan
“Tebak
Tepat
Pasanganmu”
yang
diterapkan pendidik
Lampiran 11 Nama
: ______________________
No. Absen
:______________________
233
ANGKET PESERTA DIDIK Peningkatan Keterampilan Berbicara Permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” pada kelas XI IPA-2 MAN Kendal Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia! 1.
Apakah kalian menyukai mata pelajaran bahasa Arab? a. Tidak suka, karena bahasa Arab sulit b. Kurang suka, karena pelajaran bahasa Arab membosankan c. Suka, karena pelajaran bahasa Arab mudah d. Sangat suka, karena pelajaran bahasa Arab mudah dan menyenangkan e. Lainnya,...............................................................................................
2.
Sebelum kalian mengikuti pembelajaran dengan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”, kalian mengalami kesulitan dalam pemilihan kata bahasa Arab? a. Tidak setuju, karena pemilihan kata bahasa Arab itu mudah b. Kurang setuju, karena pemilihan kata bahasa Arab tidak terlalu sulit c. Setuju, karena pemilihan kata bahasa Arab itu tidak mudah sehingga perlu latihan dalam berbicara d. Sangat setuju, karena pemilihan kata bahasa Arab itu sangat sulit apalagi diterapkan dalam keterampilan berbicara e. Lainnya,..........................................................................................................
3.
Apakah kalian menyukai penggunaan permainan“Tebak Tepat Pasanganmu” pada mata pelajaran bahasa Arab? a. Tidak suka, karena terlalu sulit diterapkan dalam keterampilan berbicara b.Kurang suka, karena ada beberapa kosakatayang belum tahu maknanya c. Suka, karena dengan adanya permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” dapat memotivasi untuk belajar kosakata bahasa Arab d. Sangat suka, karena permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” sangat menyenangkan jika diterapkan dalam pembelajaran keterampilan berbicara di kelas e. Lainnya,...................................................................................................
4.
Apakah pembelajaran dengan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” memudahkan kalian berlatih dalam pengucapan (makhraj) bahasa Arab? a. Tidak setuju, karena pengucapan dalam bahasa Arab itu sulit apalagi dituntut dengan kriteria waktu tertentu b. Kurang setuju, karena belum tentu yang diucapkan sesuai tulisan c. Setuju, karena dapat melatih secara kontinu dalam pengucapan bahasa Arab d. Sangat setuju, karena sangat menunjang dalam penerapan pengucapan
234
bahasa Arab secara fasih e. Lainnya,.......................................................................................................... 5.
Apakah pembelajaran dengan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”, menjadikan kalian lebih lancar dalam berbicara bahasa Arab? a. Tidak setuju, karena banyak kosakata yang belum pernah diajarkan b. Kurang setuju, karena belum terbiasa dalam berbicara bahasa Arab c. Setuju, karena dapat memotivasi dalam melatih berbicara bahasa Arab di kelas d. Sangat setuju, karena berbicara bahasa Arab menjadi menyenangkan dan membiasakan peserta didik dalam berbicara bahasa Arab di kelas e. Lainnya,.........................................................................................................
6.
Apakah pembelajaran dengan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” membantu kalian dalam memahami dan menguasai isi topik? a. Tidak setuju, karena banyak kosakata baru yang tidak tahu maknanya b. Kurang setuju, karena ada beberapa kosakata yang belum tahu maknanya c. Setuju, karena telah dikelompokkan soal dan jawaban yang sesuai materi yang telah diajarkan pendidik d. Sangat setuju, karena mengajarkan kecermatan dan antusias peserta didik dalam menjawab soal secara cermat dan tepat e. Lainnya,..........................................................................................................
7.
Apakah pembelajaran dengan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melatih kalian berani dalam berbicara bahasa Arab? a. Tidak setuju, karena belum bisa berbicara bahasa Arab dengan baik di depan b. Kurang setuju, karena tidak terbiasa berbicara bahasa Arab di depan c. Setuju, karena dapat meningkatkan percaya diri dalam berbicara bahasa Arab d. Sangat setuju, karena dapat meningkatkan percaya diri dan membiasakan untuk berbicara bahasa Arab e. Lainnya,..........................................................................................................
8. Apakah kalian mengalami kesulitan ketika menggunakan permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”? a. Tidak setuju, karena permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” sangat menyenangkan dan kreatif b. Kurang setuju, karena permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” dapat melatih keaktifan dalam berbicara dan memudahkan dalam memahami maknanya. c. Setuju, karena permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” terlalu banyak kosakata baru sehingga sulit untuk menerapkannya
235
d. Sangat setuju, karena permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” belum pernah diterapkan sebelumnya sehingga sangat sulit untuk diterapkan di kelas e. Lainnya,........................................................................................................ 9. Bagaimana tanggapan kalian tentang permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”? a. Tidak bagus, karena permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” terlalu sulit untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa Arab b. Kurang bagus, karena permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” hanya sebagian saja yang bisa mengikuti dengan baik dalam pembelajaran bahasa Arab c. Bagus, karena permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” sangat menarik diterapkan dalam pembelajaran d. Sangat bagus, karena permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” dapat menumbuhkan rasa percaya diri dalam berbicara bahasa Arab dan memudahkan dalam memahami maknanya dan menjawab pertanyaan e. Lainnya,..........................................................................................................
236
Lampiran 12 DAFTAR HASIL WAWANCARA SIKLUS I
No
Pedoman Wawancara
Jawaban Peserta Didik Tertinggi (Kemampuan)
Sedang (Kemampuan)
Apakah Kalian menyukai mata Iya, karena sejak Mts saya sudah Iya, pelajaran bahasa Arab?
karena
Terendah (Kemampuan)
pelajaran Iya,
karena
bahasa
Arab
suka pelajaran bahasa Arab dan bahasa Arab mudah dan merupakan bahasa surga diajar
1
oleh
guru
yang menyenangkan
memberikan yang memberikan semangat
bagi
saya
dalam
mempelajari bahasa Arab Apakah
Kalian
penggunaan 2
menyukai Iya, karena tidak membosankan Iya, karena itu permainan Iya, karena permainan itu dapat
permainan
“Tebak dan menjadikan belajar bahasa yang
seru
Tepat Pasanganmmu” pada mata Arab lebih menyenangkan
memudahkan
pelajaran bahasa Arab?
mengetahui
dan membuat
kita
lebih
aktif,
untuk semangat dan tidak jenuh arti
dan
jawabannya 3
Apakah dengan permainan “Tebak Iya, karena permainan “Tebak Iya, Tepat
Pasanganmu”
menjadikan Tepat
Pasanganmu”
karena
dengan Iya,
karena
juga berbicara di depan kita mengungkapkan
lebih
sering kata
237
Kalian lebih fasih dalam berbicara diajarkan cara membaca dan dapat mengetahui dalam menggunakan bahasa Arab?
berbicara bahasa Arab dan itu berbicara secara fasih
bahasa
Arab
yang semuala dianggap sulit
menjadikan saya lebih fasih dalam berbicara bahasa Arab Apakah dengan permainan “Tebak Iya, karena permainan “Tebak Iya, Tepat 4
Pasanganmu”
memudahkan
kalian
dengan
menyimak Iya, karena kita juga dapat
dapat Tepat Pasanganmu” kita belajar ucapan bahasa Arab dari belajar dalam memilih kata yang tepat
pemilihan kata bahasa Arab?
teman
lainnya
memahami
dan
makna
yang
dapat mengerti
memahami kosakata dan sebelumnya belum tahu mempraktekannya
Apakah dengan permainan “Tebak Iya, karena kita diajarkan untuk Iya, Tepat 5
Pasanganmu”
menjadikan bisa
berbicara
bahasa
dengan
permainan Iya, karena kegiatan ini melatih
Arab tersebut dapat melatih dan diri supaya belajar bahasa Arab
kalian lebih bisa dan lancar dalam dengan baik
melancarkan penggunaan dan tidak ragu lagi untuk
berbicara bahasa Arab?
bahasa Arab secara baik
berbicara menggunakan bahasa Arab
Apakah dengan permainan “Tebak Iya, karena kita harus mampu Iya, karena dalam suatu Iya, dalam kegiatan ini kita Tepat 6
Pasanganmu”
memudahkan memahami topik?
kalian dan
dapat memahami dan menguasai isi percakapan
ada
banyak bersama-sama
dalam topik sehingga menjadikan kita kosakata sehingga dapat memahami,
menguasai
isi lebih mudah dalam memahami memahami dan menguasai isi topik
dibicarakan
topik
belajar mengerti,
dan
yang menjadi tahu apa isi topik dalam bacaan.
238
Apakah dengan permainan “Tebak Iya, karena sebelumnya saya Iya, karena saya menjadi Iya, Tepat
7
Pasanganmu”
karena
dapat sering gugup dalam berbicara lebih berani dan dapat membiasakan
menjadikan Kalian lebih berani bahasa Arab
membiasakan diri dalam berbicara
dalam berbicara bahasa Arab?
berbicara bahasa Arab
dengan dan
sering
bahasa
Arab
menjadikan lebih percaya diri sehingga
berani
berbicara
bahasa Arab walaupun masih ada yang salah Kesulitan apa yang Kalian rasakan Suara 8
ketika
menggunakan
jelas
(dalam Menemukan
permainan memberi isyarat (petunjuk)
“Tebak Tepat Pasanganmu” pada
kata Terkadang saya merasa sulit
kuncinya, sehingga dengan jika itu dapat menebak kata
tidak
mengetahui
tersebut
Berikan saran Kalian terhadap Harus lebih bersemangat dan Lebih menantang
Permainan
ini
Tepat lebih menantang
dipakai
dalam
materi
pembelajaran
Pasanganmu”
“Tebak pada
berbicara bahasa Arab selanjutnya!
arti
kosakata dalam tulisan Arab
materi berbicara bahasa Arab ?
permainan
9
kurang
dapat
bahasa
terus proses Arab,
disamping bermain, kita juga mendapatkan
ilmu
dari
pelajaran bahasa Arab, tidak jenuh, dan menumbuhkan rasa percaya diri
239
Bagaimana 10
tanggapan
kalian Sangat menyenangkan karena Seru dan asyik
Memotivasi kita agar tidak
tentang permainan “Tebak Tepat belajar bahasa Arab tidak lagi
malas dalam belajar bahasa
Pasanganmu”
Arab.
membosankan
240
Lampiran 13 DAFTAR HASIL WAWANCARA SIKLUS II
No
Apakah Kalian menyukai mata 1
pelajaran bahasa Arab?
Apakah
Kalian
menyukai
Tepat Pasanganmmu” pada mata pelajaran bahasa Arab?
Apakah 3
“Tebak
dengan Tepat
Sangat suka, karena menyukai hal
metode
yang
bervariasi
dengan
Iya,
karena
bahasa
dan
adanya keaktifan peserta didik,
Iya,
Terendah (Kemampuan)
pelajaran Suka,
tetapi
Arab karena
menyenangkan
Menyenangkan, dengan adanya
karena
memudahkan
tidak
bingung
terlalu dalam
mengartikan dapat Tertarik, tetapi cara mainnya dalam kurang semangat
memahami
topik
dan
menjadikan
lebih
bisa
bicara bahasa Arab
permainan Iya, karena dapat memotivasi Iya, karena kita dapat lebih Iya, karena sudah dibenarkan Pasanganmu” peserta didik sehingga adanya lancar berbahasa Arab
menjadikan Kalian lebih fasih perbaikan-perbaikan
Apakah
Sedang (Kemampuan)
dan tidak ada tekanan
dalam berbicara bahasa Arab? 4
Tertinggi (Kemampuan)
yang berkaitan dengan agama
penggunaan permainan “Tebak 2
Jawaban Peserta Didik
Pedoman Wawancara
secara langsung oleh pendidik
untuk
menampilkan yang terbaik
permainan Iya,
karena
adanya
isyarat Kurang
setuju,
karena Iya,
karena
kosakata
yang
241
“Tebak Tepat Pasanganmu” dapat (petunjuk) dan motivasi
belum bisa memilih kata dipilih ada dalam materi
memudahkan
dalam bahasa Arab
kalian
dalam
pemilihan kata bahasa Arab? Apakah “Tebak 5
dengan Tepat
permainan Iya, karena adanya paksaan untuk Iya, karena lebih mudah Pasanganmu” berbicara
menjadikan kalian lebih bisa dan peserta
di didik
depan
sehingga
dapat
berlatih,
Kurang memudahkan karena terlalu banyak kosakata
lancar dalam berbicara bahasa membiasakan berbicara bahasa Arab? Apakah
6
8
dengan
permainan Iya, peserta didik tertantang untuk Iya,
karena
dengan Kalau
belum
dijelaskan
“Tebak Tepat Pasanganmu” dapat mengetahui isi topik
permainan “Tebak Tepat artinya, belum bisa faham
memudahkan
dalam
Pasanganmu” kita dapat
memahami dan menguasai isi
lebih mudah belajar bahasa
topik?
Arab
Apakah 7
Arab
kalian
dengan
permainan Iya, karena peserta didik lebih Iya,
karena
kita
dapat Iya, karena dengan permainan
“Tebak Tepat Pasanganmu” dapat berani berbicara bahasa Arab
berbicara
menjadikan Kalian lebih berani
sehingga menjadi terbiasa dan lebih berani
dalam berbicara bahasa Arab?
dan lebih berani
Kesulitan
Bingung menterjemahkan Kalau tidak tahu arti tema yang
rasakan
apa ketika
yang
Kalian Tidak ada
menggunakan
kalimat
di
depan ini kita dipacu untuk berbicara
dibahas
242
permainan Pasanganmu”
“Tebak
Tepat
pada
materi
berbicara bahasa Arab ? Berikan saran Kalian terhadap Teks tanpa harokat permainan 9
Pasanganmu” berbicara
Sebaiknya permainan ini Pada
“Tebak
Tepat
terus
pada
materi
pelajaran
bahasa
Arab
dilakukan bahasa
supaya tidak bosan
saat
dalam pasangan,
memilih lebih
baik
kartu jika
Arab diacak lagi supaya pembagian kartu bisa lebih adil
selanjutnya! Bagaimana 10
tanggapan
kalian Sangat menyenangkan, asyik, dan Memudahkan kita dalam Sangat menarik, lebih berani,
tentang permainan “Tebak Tepat memotivasi balajar bahasa Arab
belajar bahasa Arab, dan dan termotivasi untuk belajar
Pasanganmu”
tidak membosankan
bahasa Arab
243
Lampiran 14 Hasil Angket Siklus I No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan
Jawaban
Perasaan peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Arab
Sangat suka
13
40,6
Suka
5
15,6
Kurang suka
2
6,2
Tidak suka
0
0
Lainnya
12
37,5
Sangat setuju
0
0
Setuju
19
59,3
Kurang setuju
11
34,3
Tidak setuju
2
6,2
Lainnya
0
0
Sangat suka
13
40,6
Suka
17
53,1
Kurang suka
1
3,1
Tidak suka
0
0
Lainnya
1
3,1
Sangat setuju
22
68,7
Setuju
9
28,1
Kurang setuju
1
3,1
Tidak setuju
0
0
Lainnya
0
0
Sangat setuju
19
59,3
Peserta didik kesulitan dalam pemilihan kata bahasa Arab
Minat peserta didik terhadap media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
Media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” memudahkan berlatih dalam pengucapan bahasa Arab
Jumlah Prosentase subjek (%)
Media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” menjadikan peserta didik lebih lancar dalam berbicara bahasa Arab
Setuju
8
25
Kurang setuju
5
15,1
Tidak setuju
0
0
Lainnya
0
0
Media permainan
Sangat setuju
17
53,1
244
7.
8.
9.
“Tebak Tepat Pasanganmu” membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai isi topik Media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melatih peserta didik berani dalam berbicara bahasa Arab Kesulitan ketika menggunakan media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
Tanggapan peserta didik tentang permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
Lampiran 15
Setuju
12
37,5
Kurang setuju
3
9,3
Tidak setuju
0
0
Lainnya
0
0
Sangat setuju
19
59,3
Setuju
12
37,5
Kurang setuju
1
3,1
Tidak setuju
0
0
Lainnya
0
0
Sangat setuju
3
9,3
Setuju
6
18,7
Kurang setuju
15
46,8
Tidak setuju
9
28,1
Lainnya
0
0
Sangat bagus
25
78,1
Bagus
6
18,7
Kurang bagus
0
0
Tidak bagus
0
0
Lainnya
1
3,1
245
Hasil Angket Siklus II No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan
Jawaban
Perasaan peserta didik terhadap mata pelajaran bahasa Arab
Sangat suka
18
56,2
Suka
10
31,2
Kurang suka
0
0
Tidak suka
0
0
Lainnya
4
12,5
Sangat setuju
1
3,1
Setuju
11
34,3
Kurang setuju
15
46,8
Tidak setuju
5
15,6
Lainnya
0
0
Sangat suka
23
71,8
Suka
8
25
Kurang suka
0
0
Tidak suka
0
0
Lainnya
1
3,1
Sangat setuju
26
81,2
Setuju
6
18,7
Kurang setuju
0
0
Tidak setuju
0
0
Lainnya
0
0
Sangat setuju
20
62,5
Setuju
12
37,5
Kurang setuju
0
0
Tidak setuju
0
0
Lainnya
0
0
Sangat setuju
20
62,5
Setuju
10
31,2
Peserta didik kesulitan dalam pemilihan kata bahasa Arab
Minat peserta didik terhadap media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
Media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” memudahkan berlatih dalam pengucapan bahasa Arab Media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” menjadikan peserta didik lebih lancar dalam berbicara bahasa Arab Media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
Jumlah Prosentase subjek (%)
246
7.
8.
9.
membantu peserta didik dalam memahami dan menguasai isi topik
Kurang setuju
1
3,1
Tidak setuju
0
0
Lainnya
1
3,1
Media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu” melatih peserta didik berani dalam berbicara bahasa Arab
Sangat setuju
23
71,8
Setuju
8
25
Kurang setuju
1
3,1
Tidak setuju
0
0
Lainnya
0
0
Sangat setuju
2
6,2
Setuju
4
12,5
Kurang setuju
10
31,2
Tidak setuju
15
46,8
Lainnya
0
0
Sangat bagus
30
93,7
Bagus
1
3,1
Kurang bagus
0
0
Tidak bagus
0
0
Lainnya
1
3,1
Kesulitan ketika menggunakan media permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
Tanggapan peserta didik tentang permainan “Tebak Tepat Pasanganmu”
Lampiran 16 Media Permainan Tebak Tepat Pasanganmu
247
Nomor Peserta
Kartu Mufrodat
Kartu Mufrodat Siklus 1 Pertemuan 1 Kartu Mufrodat Siklus 1 & 2 Pertemuan 2
248
Kartu Mufrodat Siklus 2 Pertemuan 2 Kartu Mufrodat
249
Kartu Pasangan Soal dan Jawaban Kartu Pasangan Siklus 1 dan Siklus 2
Kartu Pasangan Soal dan Jawaban Kartu Pasangan Siklus 1
250
Kartu Pasangan Soal dan Jawaban
Kartu Pasangan Siklus 2
Lampiran 17 DOKUMENTASI KELAS
251
Membagikan Nomor Peserta
Pengenalan Mufrodat dengan Aransemen Lagu
Formasi Kelas dengan Letter U
Mengambil Kartu Mufrodat
Memperagakan Permainan Tebak Tepat Pasanganmu dengan Kartu Mufrodat
Memperagakan Permainan Tebak Tepat Pasanganmu dengan Kartu Mufrodat
Mengarahkan Permainan dengan Kartu Pasangan
Permainan dengan Kartu Pasangan
252
Evaluasi Pendidik terhadap Peserta Didik
Mengerjakan Soal Angket
Wawancara Siklus 2
Membagikan Angket
Wawancara Siklus 1
Wawancara Pendidik
172