PENINGKATAN JUMLAH RUMAH SEWA KAITANNYA DENGAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA CIPAKAT KECAMATAN SINGAPARNA
H. Nandang Hendriawan, M.Pd 1(
[email protected]) Ita Astriyani 2(
[email protected])
Progam Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya
ABSTRACT ITAASTRIYANI.2015.IncreasedNumber ofRental HomeConnection withCommunities inRuralSocioeconomicCipakatDistrict ofSingaparna. GeographyEducationStudy Program.Faculty of Teacher Training and Education.Siliwangi University.This research backgroundproblemthat population growthis adynamicpopulationthat alwaysshowsthe population increasefromyeartoyear.Cipakat District of Singaparna has increased the number of rental home from 2011 to 2014. Construction ofrental housing isan attempttofulfillone of thebasic human needs.The main objectiveof thisresearchwas conducted to determinethe factorsthatinformationcausingan increase inthe number ofrentalhomesandtofind outhow thesocio-economicimpactinthe VillageDistrict ofSingaparnaCipakat.The research method used is descriptive research methods, data collection techniques used were observation, interviews, literature study, and study documentation, the instrument used is the observation, interview, and documentation tools. Sampling using stratified random sample (stratified random sampling) by the number of respondents is 56 which consists of a number of respondents landlord, residents of the house rental and home rental communities. Samples were taken 50% of respondents landlord, 10% of residents rent, and 5% of the surrounding community. Processing and data analysis using quantitative analysis techniques (simple percentage).The results showed that geographic factors led to an increase in the number of rental homes that Cipakat Rural population growth, their education centers, availability of land and capital as for the impact of increasing the number of rental homes to changing socioeconomic conditions that increase revenue and the availability of jobs. Based on the analysis, the geographicalfactorforthe increase inthe number ofrental homesCipakatRuralpopulation growthin 2010amounted to7026inhabitants, while in 2014amounted to7313inhabitants, of respondentswho answeredtheireducation centers5people, or 31.25%, types of land before construction of rental homes paddies land dominated much 6 people or 33,33% and capital of build the house rent of Rp 51.000.000 – Rp. 100.000.000 much 11 people or 61,11%. As for theimpact ofan increase inrental housesthatthe progressive increase inrevenue andthe availability ofjobs. Keywords : population growth, house for rent, socioeconomic 1| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
ABSTRAK ITA ASTRIYANI.2015. Peningkatan Jumlah Rumah Sewa Kaitannya dengan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi.Penelitian ini berlatar belakang masalah bahwa pertumbuhan penduduk adalah dinamika penduduk yang selalu menunjukkan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun.Desa Cipakat Kecamatan Singaparna mengalami peningkatan jumlah rumah sewa dari tahun 2010 sampai 2014.Pembangunan rumah sewa merupakan upaya untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar manusia.Tujuan utama penelitian ini dilakukan untuk mengetahui informasi faktor-faktor yang menyebabakan peningkatan jumlah rumah sewa dan untuk mengetahui bagaimana dampak sosial ekonomi masyarakat di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, studi literature, dan studi dokumentasi, instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan alat–alat dokumentasi.Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel acak stratifikasi (stratified random sampling) dengan jumlah responden sebanyak 56 yang terdiri dari jumlah responden pemilik rumah sewa, penghuni rumah sewa dan masyarakat sekitar rumah sewa. Sampel yang diambil 50% dari responden pemilik rumah sewa, 10% penghuni rumah sewa, dan 5% dari masyarakat sekitar. Pengolahan dan analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif (persentase sederhana).Hasil penelitian menunjukkan faktor geografis yang menyebabkan peningkatan jumlah rumah sewa yaitu pertumbuhan penduduk Desa Cipakat, adanya pusat pendidikan, ketersediaan lahan, dan modal adapun dampak peningkatan jumlah rumah sewa terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat yaitu peningkatan pendapatan dan tersedianya lapangan pekerjaan. Berdasarkan analisis, faktor geografis peningkatan jumlah rumah sewa karena pertumbuhan penduduk Desa Cipakat pada tahun 2010 berjumlah 7.026 jiwa sedangkan pada tahun 2014 berjumlah 7.313 jiwa, responden yang menjawab adanya pusat pendidikan 5 orang atau 31,25%, jenis lahan sebelum pembangunan rumah sewa didominasi lahan pesawahan sebanyak 6 orang atau 33,33% dan modal mendirikan rumah sewa dari Rp 51.000.000 – Rp. 100.000.000 sebanyak 11 orang atau 61,11%. Adapun dampak peningkatan rumah sewa yaitu penigkatan pendapatan dan tersedianya lapangan kerja. Kata kunci : pertumbuhan penduduk, rumah sewa, sosial ekonomi
2| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan Penduduk adalah dinamika penduduk yang selalu menunjukkan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak keempat di dunia setelah Negara Cina, India dan Amerika Serikat (USA). Salah satu ciri penduduk Indonesia adalah persebaran antar pulau dan provinsi yang tidak merata.Sehingga jumlah penduduk di setiap provinsi sangat beragam dan bertambah dengan laju pertumbuhan yang sangat beragam. Perbedaan jumlah penduduk di berbagai provinsi di Indonesia akan berpengaruh terhadap pembangunan. Pulau Jawa merupakan daerah yang jumlah penduduknnya paling padat dibandingkan dengan daerah lain, oleh karena itu pertumbuhan penduduknnya
sangat
cepat.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi
pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran yang bersifat menambah jumlah penduduk, kematian yang bersifat mengurangi jumlah penduduk dan migrasi yang terdiri dari migrasi ke dalam bersifat menambah serta migrasi keluar yang bersifat mengurangi jumlah penduduk. Melihat pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun ke tahun Indonesia pun mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat. Masalah yang akan terjadi karena pertumbuhan penduduk yang pesat ini menuntut pertambahan bahan makanan, bahan pakaian, perumahan dan fasilitas lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, maka hutan pun mulai dibabat habis untuk menambah jumlah lahan pertanian sebagai bahan makanan untuk manusia.Selain kebutuhan pangan, manusia pun harus memenuhi kebutuhan
papannya.Awalnya
manusia
membangun
tempat
tinggal
dengan
mengggunakan bahan yang tersedia di alam sekitarnya, namun sekarang manusia membangun tempat tinggal dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih modern dan yang berkualitas bagus sehingga tahan lama. Namun seiring dengan jumlah penduduk yang meningkat kemudian lahan yang semakin sempit terutama di kota besar memaksa manusia menggunakan lahan yang tersedia sehingga mereka membangun rumah dengan cara bertingkat untuk memenuhi kebutuhan papannya. Sehingga tidak salah kalau peningkatan jumlah penduduk selalu diikuti peningkatan tuntutan kebutuhan ruang untuk bertempat tinggal.
3| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
Banyak permasalahan yang timbul akibat pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat meningkat sehingga manusia tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya akibatnya manusia melakukan migrasi atau mobilitas.Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain dengan melewati batas administratif suatu wilayah dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan. Orang yang melakukan migrasi akan disebut sebagai
migran. Bertambahnya penduduk di suatu daerah
diakibatkan oleh adanya migrasi, itu memang benar namun ini dilakukan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik.Tetapi jangan lupa bahwa daerah yang di datangi para migran mengalami pertambahan secara alami. Para migran menyesuaikan diri di tempat baru atau perantauan.Bahkan banyak para migran yang sudah menetap dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga mereka merasa tidak sedang dalam perantauan.Kondisi ini yang menyebabkan wilayah di Indonesia semakin beragam.Mereka melakukan migrasi untuk kegiatan ekonomi yaitu meningkatkan pendapatan, untuk memperoleh lahan perumahan yang lebih luas dan nyaman. Pembangunan rumah sewa
merupakan upaya untuk memenuhi salah satu
kebutuhan dasar manusia, sekaligus meningkatkan mutu lingkungan kehidupan, memberikan arah pada
pertumbuhan, memperluas lapangan pekerjaan serta
menggerakkan kegiatan ekonomi dalam meningkatkan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat. Rumah sewa adalah rumah yang disewakan dengan sejumlah pembayaran dan perjanjian pemakaian dalam kurun waktu tertentu. Peningkatan jumlah rumah sewa terjadi di Desa Cipakat, terlihat pada tahun 2011 jumlah rumah sewa dengan 12 pemilik sebanyak 60 unit Sekarang terjadi peningkatan pada tahun 2014 jumlah rumah sewa dengan 37 pemilik sebanyak 176. Dengan pertumbuhan penduduk yang meningkat Di Desa Cipakat, bertambahnya para pendatang, adanya pusat pendidikan, ketersediaan lahan dan modal menyebabkan masyarakat merubah lahan-lahan produktif dan lahan darat yang kosong menjadi rumah sewa sebagai tempat tinggal. Adapun dampak yang akan terjadi yaitu hilangnya lahan produktif, namun disisi lain dapat menambah pendapatan dan tersedianya lapangan pekerjaan.
4| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan deskriptif kuantitatif.Sebagaimana kita ketahui bahwa metode deskriptif adalah salah satu metode penelitian yang mencoba memecahkan permasalahan yang timbul pada saat sekarang.Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, teknik wawancara dan teknik kepustakaan. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pemilik rumah sewa, penghuni rumah sewa dan masyarakat sekitar rumah sewa.Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sampel acak stratifikasi dan sampel acak.Sampel acak stratifikasi ini dilakukan pada populasi yang diwarnai dengan adanya kelompok atau kelas dengan batas yang jelas antar kelompok tersebut.Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah pemilik rumah sewa dan penghuni rumah sewa.Sampel secara acak digunakan untuk menentukan banyaknya responden yang tersebar.Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar rumah sewa.
PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini membahas tentang dampak peningkatan jumlah rumah sewa kaitannya dengan perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna, yang mengalami peningkatan pendapatan dan
tersedianya
lapangan pekerjaan. Menurut
Khalid,
1991
Pertumbuhan
penduduk
selalu
menunjukkan
bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu: a.
Natalitas, bersifat menambah jumlah penduduk
b.
Mortalitas, bersifat mengurangi jumlah penduduk
c.
Migrasi yang terdiri dari migrasi masuk yang bersifat menambah dan migrasi keluar yang bersifat mengurangi. Selisih antara natalitas dengan mortalitas disebut perubahan reproduktif atau
pertambahan alami.Sedangkan selisih antara migrasi masuk dengan migrasi keluar disebut migrasi neto.Dengan demikian, maka perkembangan penduduk hanya dipengaruhi oleh pertambahan alami dan migrasi neto.
5| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
Perubahan sosial menurut Soemardjan dalam Hafizh, 1990 adalah segala perubahan-perubahan pada
lembaga-lembaga
kemasyarakatan di
dalam
suatu
masyarakat, yang mepengaruhi system sosialnya termasuk di dalamnya nila-nilai, sikapsikap dan pola-pola perilakuan di antara kelompok-kelompok di masyarakat. Menurut Santoso dan Lusdiyono, 2006 Faktor- faktor pendorong perubahan sosial yaitu: a.
b.
Faktor Eksternal 1.
Lingkungan alam atau fisik di sekitar manusia.
2.
Terjadinya peperangan dengan negara lain.
3.
Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Faktor Internal 1. Berkurang atau bertambahnya penduduk. 2. Adanya penemuan baru.
c.
Pertentangan atau konflik dalam masyarakat
Berikut ini akan dibahas tentang faktor dan dampak peningkatan jumlah rumah sewa kaitannya dengan perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna.
1.
Faktor-faktor Geografis yang Menyebabkan Terjadinya Peningkatan Jumlah Rumah Sewa di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna a.
Pertumbuhan Penduduk Desa Cipakat Menurut Ma’mur dan Kartawidjaja, 1986 Pertumbuhan penduduk adalah pertumbuhan penduduk yang disebabkan pertambahan alami yaitu perbedaan angka kelahiran dan angka kematian. Pertumbuhan dan perkembangan penduduk pada kota besar sering menyebabkan masalah terutama dalam pemenuhan kebutuhan terhadap perumahan. Pertumbuhan jumlah penduduk yang cukup pesat menyebabkan permintaan perumahan yang semakin meningkat.Penyediaan rumah sewa saat ini dilakukan untuk mempertimbangkan jumlah penduduk yang belum memiliki rumah. Pertumbuhan penduduk di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna terus meningkat pada setiap tahun nya, ini terjadi karena adanya kelahiran dan
6| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
kematian di Desa Cipakat juga dipengaruhi oleh adanya perpindahan penduduk.Perpindahan penduduk ini dipengaruhi karena di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna banyaknya rumah sewa sehingga banyak para pendatang yang tinggal di Desa Cipakat. Jumlah rumah sewa pada tahun 2011 hanya 60 unit namun sekarang pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebanayk 176 unit. Para penghuni rumah sewa ini didominasi dari penduduk luar Desa Cipakat, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi.
Mobilitas penduduk horizontal meliputi semua gerakan penduduk di suatu daerah ke daerah lain yang melintasi batas wilayah tertentu dalam periode waktu tertentu pula. Untuk batas wilayah umumnya dipakai batas administrasi, misalnya provinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan atau pedukuhan. Bentuk-bentuk mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas permanen (migrasi) dan mobilitas nonpermanen (mobilitas sekunder). Menurut Khalid, 1991 Migrasi dalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain dengan maksud untuk menetap di daerah tujuan. Sedangkan mobilitas non-permanen adalah gerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lain melalui batas administrasi suatu wilayah dengan tidak ada niat untuk menetap di daerah tujuan. Sebenarnya perbedaan antara mobilitas permanen dan non-permanen adalah pada ada tidaknya niat untuk bertempat tinggal menetap di daerah tujuan. Seseorang pindah ke daerah lain, tetapi sejak semula ia sudah bermaksud kembali ke daerah asal, maka perpindahan tersebut dapat dianggap sebagai sirkulasi dan bukan migrasi. Secara operasional, migrasi dapat diukur berdasarkan konsep ruang dan waktu seperti digunakan dalam sensus penduduk di Indonesia.Seseorang dapat disebut sebagai seorang migran, jika orang tersebut melintasi batas wilayah provinsi dan lamanya bertempat tinggal di provinsi tujuan minimal enam bulan. Pertambahan penduduk di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna terjadi adanya kelahiran, kematian dan migrasi.Migrasi ini terjadi di Desa Cipakat
7| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
seiring dengan peningkatan jumlah rumah sewa sehingga tentu terdapat peningkatan jumlah penduduk dari luar yang menetap di Desa Cipakat Kecamatatan Singaparna. Penghuni rumah
sewa di dominasi oleh para
pendatang baik dari luar Desa, Kecamatan dan Provinsi.
b. Adanya Pusat Pendidikan Marimba dalam Khalid, 1991 menjelaskan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Mengingat kemajuan pendidikan menjadi ukuran kemajuan suatu bangsa, maka pemerataan kesempatan belajar dan sekaligus memajukan pendidikan menjadi keharusan untuk terus ditingkatkan. Usaha peningkatan mutu pendidikan tersebut antara lain : program peningkatan mutu guru, penambahan gedung-gedung sekolah, pengadaan Universitas Terbuka, pengadaan buku pelajaran baik oleh pemerintah maupun swasta, dan pengadaan perubahan atau penyempurnaan kurikulum. Tingkat pendidikan penduduk di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna tergolong maju, adanya sarana sekolah dari mulai Taman Kanak-kanank, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Sehingga mampu membantu masyarakat untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan dapat memajukan wilayah Desa Cipakat Kecamatan Singaparna.
c.
Tersedianya Lahan Menurut Bambang dan Suhandini, 2003 Lahan adalah suatu daerah di permukaan bumi dengan sifat-sifat tertentu, seperti iklim, batuan, bentuk lahan, tanah, air, vegetasi, dan penggunaan lahan. Lahan mengandung pengertian ruang atau tempat manusia melakukan berbagai macam kegiatan.Lahan juga dapat diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri dari iklim, relief, tanah, air, dan vegetasi, serta benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruh terhadap penggunaan lahan.Lahan mempunyai unsur-unsur yang dapat diukur dengan diperkirakan.
8| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
Untuk menjaga lingkungan agar tidak terjadi kerusakan perlu diketahui besarnya daya dukung lingkungan.Artinya, mengetahui jumlah penduduk yang optimal pada suatu daerah atau lingkungan. Ketersediaan lahan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Cipakat Kecamatan Singaparna digunakan untuk menambah pendapatan keluarga dengan mendirikan rumah sewa.Lahan ini terdiri dari lahan pesawahan, kebun, kebun bambu dan lahan kosong. Bukan bermaksud untuk merusak bahkan menghilangkan lahan pesawahan, tetapi lahan pesawahan ini sengaja dijadikan rumah sewa karen kurangnya aliran air pada pesawahan tersebut. Untuk itu agar lebih bermanfaat pemilik mendirikan rumah sewa selain menambah pendapatan juga membantu masyarakat yang tidak mempunyai rumah.
d. Modal Modal adalah segala sesuatu baik berupa uang maupun keseluruhan barang-barang yanag masih ada dalam proses produksi dan digunakan untuk biaya usaha. Pembagian modal usaha ada 2 yaitu : 1) Modal aktif Modal didasarkan pada wujud atau bentuknya yang terdiri dari: a) Aktiva lancar (modal kerja) adalah aktiva yang habis dalam 1 kali putaran proses produksi, jangka waktu <1 tahun. Misalnya uang kas, uang di Bank, piutang. b) Aktiva tetap (modal investasi) adalah aktiva yang tahan lama, tidak habis, yang berangsur-angsur habis dalam proses produksi. Misalnya tanah, gedung, pabrik. c) Aktiva immaterial adalah aktiva atau harta yang tidak berwujud tetapi memiliki nilai. Misalnya reputasi, royalty, merk. 2) Modal pasif Modal yang didasarkan pada sumbernya yang terdiri : a) Modal sendiri atau berasal dari pemilik usaha atau dana pribadi (dana cadangan, laba usaha, simpanan anggota).
9| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
b) Modal asing (ekstern) adalah modal yang berasal dari luar perusahaan bisa berupa pinjaman ataupun investasi (kredit Bank, obligasi).
2.
Dampak Peningkatan Jumlah Rumah Sewa Terhadap Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna a. Peningakatan Pendapatan Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan, atapun tahunan. Beberapa klasifikasi pendapatan antara lain: 1) Pendapatan pribadi, yaitu semua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu negara. 2) Pendapatan disposibel, yaitu pendapatan pribadi yang diikurangi pajak yang harus dibayarkan oleh para penerima pendapatan, sisa pendapatan yang siap dibelanjakan inilah yang dinamakan pendapatan disposibel. 3) Pendapatan nasional, yaitu nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksiskan oleh suatu negara dalam satu tahun. Tingginya jumlah pertumbuhan penduduk mengakibatkan semakin bertambahnya tingkat kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan untuk tempat tinggal.Hal ini menjadikan peningkatan jumlah sewa di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna sehingga terjadinya peningkatan pendapatan bagi para pemilik rumah sewa, penghuni rumah sewa, dan masyarakat sekitar rumah sewa yang berdagang di wilayah rumah sewa. b. Tersedianya lapangan pekerjaan Lapangan kerja adalah penduduk usia kerja yang mampu bekerja. Usia angkatan di Negara Berkembang >15 tahun tetapi usia tersebut sebenarnya masih tergolong anak-anak. Idealnya seseorang bekerja mencari penghasilan adalah usia di atas 17 tahun. Angkatan kerja di Indonesia kualitasnya masih rendah karena sebagian besar lulusan tidak tamat SD, SMP, dan SMA.
10| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
Pengertian lapangan pekerjaan erat kaitannya dengan tempat di mana seseorang bekerja.Saat ini sering dengar banyak orang yang menganggur artinya tidak mempunyai pendapatan.Jumlah pengangguran cukup tinggi menyebabkan beban bagi masyarakat bahkan menimbulkan kemiskinan.Angka pengangguran tiap tahun terus bertambah apalagi saat terjadinya putus hubungan kerja. Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan dan siap diisi oleh pencari kerja.Jumlah angkatan kerja yang bekerja biasanya dipandang sebagai jumlah kesempatan kerja yang tersedia di suatu wilayah. Dalam pengertian kesempatan kerja tidaklah sama dengan lapangan kerja yang masih terbuka. Pembagian angkatan kerja yang bekerja dan perkembangannya menurut sektor dianalisis dengan membedakan tiga sektor. 1) Sektor A (pertanian, perburuhan, kehutanan dan perikanan) 2) Sektor M (pertambangan, manufaktur, pembangunan listrik, dan air, pengangkutan, perhubungan, dan gas) 3) Sektor S (perdagangan, rumah makan, hotel, keuangan, asuransi, jasa-jasa kemasyarakatan, sosial dan pribadi). Bukan hanya para penghuni rumah sewa yang berdagang, tetapi dengan adanya peningkatan rumah sewa di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna mendorong masyarakat sekitar rumah sewa untuk berdagang.Baik untuk berdagang di warung kelontongan, warung kecil, warung nasi, pedagang pakaian, tukang kredit, pedagang keliling di daerah Desa Cipakat Kecamatan Singaparna.
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil deskripsi dan pembuktian hipotesis tentang peningkatan jumlah rumah sewa kaitannya dengan perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Faktor-faktor geografis yang menyebabkan peningkatan jumlah rumah sewa di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna yaitu adanya pertumbuhan
11| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
penduduk di Desa Cipakat, adanya pusat pendidikan, ketersediaan lahan dan modal. a. Pertumbuhan penduduk di Desa Cipakat terjadi karena adanya kelahiran, kematian dan migrasi. Migrasi yang terjadi karena banyak penduduk pendatang yang menetap di wilayah Desa Cipakat Kecamatan Singaparna sehingga meningkatkan jumlah rumah sewa di Desa Cipakat Kecamatan. Penghuni rumah sewa didominasi oleh penduduk pendatang Desa Cipakat Singaparna, alasan mereka tinggal di rumah sewa karena tidak memiliki rumah, ingin mandiri, dekatnya pusat pendidikan,adanya pengalihan pekerjaan. Para penghuni tinggal di rumah sewa sudah cukup lama berkisar 1 tahun sampai 5 tahun. b. Peningkatan jumlah rumah sewa ini terjadi karena adanya pusat pendidikan di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna seperti SMA Negeri 1 Singaparna, SMA PGRI, Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) sehingga para penghuni tinggal di rumah sewa. Penghuni ini sengaja tinggal di rumah sewa untuk memudahkan mereka ke pusat pendidikan. Rencana tinggal di rumah sewa sampai mereka selesai sekolah c. Ketersediaan lahan yang ada di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna merupakan lahan pesawahan, kebun bambu, kebun, lahan kosong dan rumah pribadi. Namun karena bagi sebagian lahan pesawahan sering terjadi kekeringan maka para pemilik lahan mengubah lahan tersebut menjadi rumah sewa sehingga dapat menambah pendapatan dan adanya tambahan lapangan pekerjaan. Luas lahan yang dimiliki pemilik rumah sewa mulai dari kurang dari 10 bata sampai 20 bata lebih. d. Pembangunan rumah sewa ini membutuhkan modal yang cukup banyak bagi para pemilik yang memiliki kendala dalam modal, mereka mengsiasati pembangunan rumah sewa dengan cara perlahan sedikit demi sedikit sampai selesai hingga sekarang. Keinginan penambahan jumlah dan luas pun menjadi acuan pemilik rumah sewa menambah tabungan yang dimilikinya untuk modal membangun rumah sewa. Modal para pemilik rumah sewa ini mulai Rp. 20.000.000 sampai diatas Rp. 100.000.000. 12| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
2.
Dampak peningkatan jumlah rumah sewa terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna adalah peningkatan pendapatan dan tersedianya lapangan pekerjaan. a. Peningkatan pendapatan ini terjadi karena tersedianya lapangan pekerjaan pada pemilik rumah sewa, penghuni rumah sewa dan masyarakat sekitar rumah sewa yang berdagang seperti warung kelontongan, warung kecil, warung nasi, tukang kredit, pedagang pakaian, pedagang keliling di wilayah Desa Cipakat. Keuntungan pemilik rumah sewa mulai dari Rp. 500.000 sampai lebih dari Rp. 1.500.000 perbulan.
b. Adanya lapangan pekerjaan Adanya peningkatan jumlah rumah sewa, tentunya menjadikan pemilik rumah sewa memiliki tambahan pekerjaan yaitu usaha rumah sewa, bagi penghuni rumah sewa berpengaruh karena ada sebagian penghuni rumah sewa yang membuka warung kecil di depan rumahnya, membuka warung nasi, pedagang keliling dan tukang kredit serta bagi masyarakat sekitar rumah sewa yang awalnya tidak berdagang sekarang berdagang baik warung kelontongan, warung kecil, warung nasi dan tukang kredit. B. Saran Setiap orang tentunya menginginkan kehidupan yang layak dan lebih baik dari sebelumnya.Usaha dan kerja keras dilakukan agar dapat memenuhi kebutuhannya.Baik kebutuhan pangan, sandang dan papan. Maka dari keinginan tersebut penulis mempunyai saran, diantaranya : 1.
Harus lebih bekerja keras dan berusaha dalam bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
2.
Meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
untuk
meningkatkan
pendapatan keluarga.
13| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa
3.
Kepada para pemilik lahan lebih mempertimbangkan penggunaan lahan, baik untuk persawahan maupun untuk lahan permukiman.
4.
Penelitian selanjutnya diharapkan untuk meneliti secara mendalam dan terperinci tentang persebaran rumah sewa dan dampak peningkatan rumah sewa terhadap lingkungan di Desa Cipakat Kecamatan Singaparna.
DAFTAR PUSTAKA Khalid, Syaiful. (1991). Geografi. Indah Jaya : Bandung. Hafizh, Mamat. (1990). Sosiologi dan Antropologi.Bandung : Lubuk Agung Bandung. Santoso, Slamet dan Lusdiyono.(2006). Sosiologi.Bandung : Acarya Media Utama. Tanudidjaja,
Ma’mur
dan
Omi
Kartawidjaja.(1986).
Penuntun
Pelajaran
Geografi.Bandung : Ganexa Exact Bandung. Mulyo, Nianto Bambang dan Purwadi Suhandini.(2003). Geografi.Surakarta : PT tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
14| H .
Nandang He ndriawan, M.Pd dan Ita Astriyani, R umah Sewa