PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS IV SDN 09 SIMPANG TANJUNG NAN IV KABUPATEN SOLOK Nurjani¹, Yusrizal¹, Zulfa Amrina² ¹Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstract Learning Civics in Class IV SDN 09 Tanjung Simpang Nan IV Twin Lakes Solok District, conducted using lectures, discussions, question and answer and administration tasks. But not achieve maximum results, because the response has not been satisfactory so understanding students and their low KKM. The purpose of research is to describe the increased activity of asking, answering, and student learning outcomes. The problem is how the increased activity of asking, answering, and the learning outcomes of students in learning by using media images Civics class IV in SDN 09 Simpang Tanjung IV Nan Solok. Research is a classroom action research was commissioned jointly by the two cycles. Subjects were researchers as practitioners in the fourth grade classroom teacher and an observer V. Research instruments were field notes, observation, photo documentation, and test results. Research reveals activity and increased student learning outcomes, as supported lesson planning and active student learning. Learning outcomes of 67 values and 69 values affective aspects of psychomotor aspects of the meeting in the first cycle I, being 68 and 70 respectively at the second meeting. At the first meeting of the second cycle aspects of affective value and value aspects psikomotornya 69 71 to 79 and 81 respectively at the second meeting. Finally concluded, media images can enhance the activity and student learning outcomes. Keywords: Media images Civics, Learning Outcomes. keabstrakan
PENDAHULUAN Kehadiran
media
dalam
proses
pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting,
karena dalam kegiatan tersebut
bahan
dapat
dikongkritkan
dengan kehadiran media. Menurut
Wina
(2009:161),
proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi
ketidakjelasan yang disampaikan dibantu
yang melibatkan
dengan kehadiran media sebagai perantara
yaitu komponen pengirim pesan (guru),
dan bahan yang akan disampaikan kepada
komponen penerima pesan (siswa) dan
siswa dapat disederhanakan dengan bantuan
komponen pesan (materi pelajaran)
media. Media dapat menyampaikan pesan
disampaikan oleh guru sehingga dapat
yang kurang mampu guru ucapkan melalui
diterima
kata-kata atau kalimat tertentu, bahkan
Mengingat hal itu, guru perlu menyusun
secara
tiga komponen pokok,
optimal
oleh
yang
siswa.
strategi pembelajaran dengan memanfaatkan
berbagai media dan sumber belajar. Dengan
materi pelajaran PKn hanya menggunakan
menggunakan media pembelajaran tidak
metode ceramah (konvensional), diskusi,
hanya mempermudah dan mengefektifkan
tanya
proses pembelajaran, akan tetapi juga bisa
Penggunaan
membuat proses pembelajaran lebih menarik
memang belum cukup mencapai hasil yang
dan tidak membosankan.
maksimal, karena masih terlihat respon dari
Media pembelajaran menurut Rossi dan Breidle dalam Wina
(2009:163) adalah
jawab
dan
pemberian
metode-metode
tugas. tersebut
siswa yang belum memuaskan sehingga nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi
”Seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai
rendah.
untuk mencapai tujuan pendidikan seperti
memperhatikan atau mengikuti jalannya
radio, televisi, buku, gambar, koran, majalah
proses pembelajaran hanya berkisar 43%.
dan sabagainya”.
Sedangkan 57% lagi di samping kurangnya
Media yang relevan sangat diperlukan
Siswa-siswi
perhatian
yang
mereka
betul-betul
terhadap
proses
dalam proses belajar mengajar agar siswa
pembelajaran, mereka juga kurang serius
bisa menerima pesan atau informasi dengan
dalam
baik dan benar. Sebagaimana diungkapkan
menanggapi
Azhar (2007:2) bahwa media yang relevan
pertanyaan
sangat diperlukan dalam proses belajar
mereka sangat rendah.
mengerjakan
soal
penjelasan guru
latihan, dan
sehingga
tidak
menjawab pemahaman
mengajar sehingga siswa bisa menerima
Peneliti juga melakukan diskusi yang
pesan atau informasi dengan baik dan benar,
melibatkan semua siswa, memberikan tugas-
untuk
dan
tugas ataupun latihan-latihan serta pekerjaan
pemahaman guru dalam penggunaan media
rumah (PR). Bagi siswa yang tidak mengikuti
pembelajaran. Ada berbagai jenis media
dan membuat tugas yang telah diberikan,
pembelajaran yang dapat digunakan namun
maka akan diberikan ganjaran yang di
tidak ada satu mediapun yang paling baik
antaranya adalah menambah tugas-tugasnya
dibandingkan
untuk
itu
Setiap
diperlukan keterampilan
dengan media yang lain.
media
memiliki
karakteristik
tersendiri dengan keunggulan dan kelemahan masing-masing. Berdasarkan
dikumpulkan
pada
pertemuan
berikutnya dan menganggap mereka tidak hadir atau absen. Melalui upaya-upaya itu, maka peneliti
peneliti
mengharapkan agar materi-materi yang telah
sebagai guru di SDN 09 Simpang Tanjung
disampaikan dapat dimengerti dan dipahami
Nan
Kembar
oleh semua siswa sehingga pada waktu
sampai
diberikan tugas dan latihan mereka dapat
sekarang, peneliti dalam menyampaikan
menyelesaikan dengan baik. Demikian juga
IV
pengalaman
Kecamatan
Danau
Kabupaten Solok dari tahun 1986
halnya pada waktu pelaksanaan evaluasi,
Penelitian ini dilaksanakan pada kelas
juga diharapkan mereka dapat memahami
IV di SDN 09 Simpang Tanjung Nan IV
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan dan
Kabupaten Solok dengan jumlah siswa 30
menjawabnya dengan sebaik-baiknya.
orang.
Penelitian ini dilaksanakan pada
Berdasarkan uraian-uraian yang telah
kelas IV SDN 09 Simpang Tanjung Nan IV
peneliti kemukakan di atas maka peneliti
Kabupaten Solok, yang jumlah siswanya 30
ingin memperbaiki proses pembelajaran PKn
orang, 14 orang laki-laki dan 16 orang
melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
perempuan.
dengan judul ”Peningkatan Hasil Belajar
penelitian yaitu pada semester II, tahun
Siswa dalam Pembelajaran PKn dengan
pelajaran 2012/2013. Pelaksanaan penelitian
Menggunakan Media Gambar di Kelas IV
selama 2 bulan, yang dimulai pada bulan
SDN
Maret 2013, yang terdiri dari beberapa
09
Simpang
Tanjung
Nan
IV
Kabupaten Solok.”
penyelenggaraan
siklus.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
Waktu
sebagai
berikut:
Untuk
Pada
dasarnya
merupakan
penelitian
penelitian tindakan
ini kelas
mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan
penelitian yang harus dipecahkan berasal
hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn
dari persoalan praktek pembelajaran di kelas
dengan
secara
menggunakan media gambar di
lebih
profesional,
prosedur
Kelas IV SDN 09 Simpang Tanjung Nan IV
pelaksanaan penelitian ini mengikuti prinsip-
Kabupaten Solok.
prinsip dasar penelitian. Data penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
berupa
Pendekatan
dalam
penelitian
ini
hasil
pengamatan,
wawancara,
catatan lapangan dan dokumentasi dari setiap
adalah pendekatan kualitatif dan pendekatan
tindakan
kuantitatif. Pendekatan ini berkaitan dengan
diteliti. Sumber data penelitian adalah proses
perbaikan atau peningkatan aktivitas dan
belajar mengajar yang meliputi: perencanaan
hasil belajar pada suatu kelas. Bigdar dan
pembelajaran,
Toylor (dalam Wanti, 2003:81) menjelaskan
yang terdiri dari tahap merumuskan masalah,
bahwa,
pendekatan
tahap saat
mengamati atau melakukan
karena
suatu
observasi,
tahap
kualitatif
prosedur
digunakan
penelitian
yang
perbaikan
pembelajaran
pelaksanaan
yang
pembelajaran
menganalisis
atau
menghasilkan data deskriptif berupa kata-
menyajikan dan mengkomunikasikan hasil
kata tertulis atau lisan serta perilaku yang
penyajian pada teman-teman yang lain,
diamati
kegiatan evaluasi perilaku guru dan siswa
dari
orang-orang
atau
sumber
informasi. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
sewaktu PBM.
Untuk
mengetahui
tingkat
HASIL PENELITIAN
keberhasilan atau persentase keberhasilan
DAN PEMBAHASAN
siswa setelah proses pembelajaran setiap
1.
Siklus I
putarannya, ada beberapa indikatornya yaitu:
Pada bagian observasi ini dibahas
1. Aktivitas bertanya siswa meningkat
mengenai pengumpulan data dan analisis
dari 30% menjadi 85%. 2. Aktivitas
data hasil observasi pada pertemuan kedua
menjawab
siswa
meningkat dari 30% menjadi 85%. 3. Rata – rata hasil belajar siswa meningkat dari 69 menjadi 75. Data
penelitian
ini
dalam siklus I. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran. Hasil
dikumpulkan
dianalisis
diperoleh dengan
dalam
penelitian
menggunakan
dilakukan
dapat
a) Penampilan guru berdasarkan langkahlangkah media gambar
observasi, dokumentasi photo, dan hasil tes. yang
yang
dilaporkan sebagai berikut:
dengan menggunakan pencatatan lapangan,
Data
observasi
model
Untuk mengamati proses pembelajaran yang dilakukan guru, digunakan kriteria penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan
analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh
menggunakan
Miles
terhadap RPP yang terdiri dari 28 deskriptor
dan
Huberman
dalam
Ritawati
Penilaian
21
menelaah sejak pengumpulan data sampai
didapatkan skor dari penilaian RPP 75 %
seluruh data terkumpul.
berada pada kategori cukup. Untuk lebih
yang telah direduksi baik data perencanaan, pelaksanaan dan kegiatan evaluasi. Analisis
sudah
gambar.
(2007:77) yakni analisis data dimulai dengan
Analisis data dilakukan terhadap data
deskriptor
media
terlaksana.
Maka
jelasnya dapat dilihat pada. b) Aktifitas
guru
dalam
kegiatan
pembelajaran
data dilakukan dengan cara terpisah-pisah.
Berdasarkan hasil observasi pengamat
Hal ini dimaksudkan agar dapat ditemukan
terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran
berbagai informasi yang spesifik dan terfokus
pada pertemuan kedua siklus I ini, jumlah
pada berbagai informasi yang mendukung
skor yang diperoleh adalah 28 dari jumlah
pembelajaran
dan
yang
menghambat
skor maksimal adalah 36. Dengan demikian
Dengan
demikian
presentase skor yang diperoleh adalah 77%.
pengembangan dan perbaikan atas berbagai
Hal ini menunjukkan aktifitas guru selama
kekurangan dapat dilakukan tepat pada aspek
kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil
yang bersangkutan.
pengamatan dalam kategori cukup.
pembelajaran.
c) Aktifitas
siswa
dalam
kegiatan
b)
pembelajaran
Aktifitas
guru
dalam
kegiatan
pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi pengamat
Berdasarkan hasil observasi pengamat
terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran
terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran
pada pertemuan kedua siklus I ini, jumlah
pada pertemuan kedua siklus I ini, jumlah
skor yang diperoleh adalah 24 dari jumlah
skor yang diperoleh adalah 30 dari jumlah
skor maksimal adalah 36. Dengan demikian
skor maksimal adalah 36. Dengan demikian
presentase skor yang diperoleh adalah 69%.
presentase skor yang diperoleh adalah 83%.
Hal ini menunjukkan aktifitas siswa selama
Hal ini menunjukkan aktifitas guru selama
kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil
kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil
pengamatan dalam kategori kurang.
pengamatan dalam kategori baik.
d) Hasil
belajar
siswa
selama
proses
c)
pembelajaran berlangsung
Aktifitas
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran
Disin diperoleh gambaran bahwa dari
Berdasarkan hasil observasi pengamat
30 orang siswa 14 orang siswa yang memiliki
terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran
tingkat
kategori
pada pertemuan kedua siklus I ini, jumlah
ketuntasan kurang, sedangkan 16 orang siswa
skor yang diperoleh adalah 28 dari jumlah
telah mampu mencapai standar ketuntasan
skor maksimal adalah 36. Dengan demikian
belajar. Dengan nilai rata-rata 69. Selain itu
presentase skor yang diperoleh adalah 77%.
ketuntasan hasil belajar yang diharapkan
Hal ini menunjukkan aktifitas siswa selama
belum tercapai, persentase ketuntasan yang
kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil
diperoleh adalah 53% dari ketuntasan yang
pengamatan dalam kategori cukup.
ditetapkan yaitu 70%.
d)
pemahaman
dengan
Hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung
2.
Siklus II
a)
Penampilan
guru
berdasarkan
Berdasarkan lampiran psikomotor pada
penggunaan media gambar.
pertemuan pertama siklus II penilaian aspek
Untuk mengamati proses pembelajaran
psikomotor siswa diperoleh gambaran bahwa
yang dilakukan guru, digunakan kriteria
terdapat 14 orang siswa memperoleh nilai
penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan
yang termasuk pada kategori kurang, 12
menggunakan
Penilaian
orang siswa memperoleh nilai yang termasuk
terhadap RPP yang terdiri dari 28 deskriptor
pada kategori cukup. 4 orang memperoleh
23
Maka
nilai yang termasuk kategori baik. Skor rata-
didapatkan skor dari penilaian RPP 82 %
rata diperoleh angka 71 Artinya, jika
berada pada kategori baik.
didasarkan
deskriptor
media
gambar.
sudah
terlaksana.
pada
kriteria
yang
telah
ditetapkan, maka skor rata-rata ini terletak
Adapun hasil pengamatan yang didapat
pada level 70–79 sehingga hasil penilaian
terhadap aktifitas siswa dapat dilihat pada
psikomotor siswa kelas IV SDN 09 Simpang
lampiran 28.
Tanjung Nan IV Kabupaten Solok dalam
b) Hasil
pembelajaran PKn dengan menggunakan
belajar
siswa
selama
proses
pembelajaran berlangsung
media gambar termasuk ke dalam kategori
Berdasarkan paparan data tersebut
cukup. Hal ini tentunya masih perlu untuk
diperoleh gambaran bahwa dari 30 orang
ditingkatkan lagi agar pada
siswa hanya 4 orang siswa yang memiliki
pertemuan
selanjutnya hasil belajar aspek psikomotor
tingkat
dapat lebih meningkat. Untuk lebih jelasnya
ketuntasan kurang, sedangkan 26 orang siswa
dapat
23).
telah mampu mencapai standar ketuntasan
atas
berarti
belajar. Dengan nilai rata-rata 77. Ketuntasan
berhasil
maka
hasil belajar yang diharapkan sudah tercapai,
dilihat
Berdasarkan penelitian
pada
penilaian ini
belum
(Lampiran di
dilanjutkan pada pertemuan kedua.
pemahaman
dengan
kategori
persentase ketuntasan yang diperoleh adalah
Berdasarkan hasil observasi pengamat
84% dari ketuntasan yang ditetapkan yaitu
terhadap guru dalam kegiatan pembelajaran
70%.
pada pertemuan kedua siklus II ini, jumlah
Pembahasan Hasil
skor yang diperoleh adalah 33 dari jumlah
1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I
skor maksimal adalah 36. Dengan demikian
Berdasarkan
paparan
data
hasil
presentase skor yang diperoleh adalah 91%.
pembelajaran PKn yang peneliti uraikan di
Hal ini menunjukkan aktifitas guru selama
atas, hasil pembelajaran yang diperoleh siswa
kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil
pada tindakan peningkatan hasil belajar siswa
pengamatan dalam kategori sangat baik.
dalam
a) Aktifitas
menggunakan media gambar siklus I dapat
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran
pembelajaran
PKn
dengan
dijadikan dasar perbaikan perkembangan
Berdasarkan hasil observasi pengamat
belajar siswa. Hasil yang diperoleh siswa
terhadap siswa dalam kegiatan pembelajaran
dalam pembelajaran, dapat digunakan guru
pada pertemuan kedua siklus II ini, jumlah
sebagai
skor yang diperoleh adalah 33 dari jumlah
perkembangan
skor maksimal adalah 36. Dengan demikian
pembelajaran
presentase skor yang diperoleh adalah 91%.
Berdasarkan hasil pengamatan siklus I yang
Hal ini menunjukkan aktifitas siswa selama
diperoleh
kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil
melakukan siklus II.
pengamatan dalam kategori sangat baik.
pedoman
dalam
belajar PKn
maka
menganalisis siswa
tentang
direncanakan
dalam
organisasi.
untuk
2. Pembahasan Penelitian Siklus II Pada siklus II ini, hasil nilai siswa pada aspek
kognitif
sudah
mencapai
bersama,
berinteraksi,
anggota,
dan
meyakinkan
menyamakan
tiap
persepsi).
nilai
Kegiatan-kegiatan ini merupakan butir-butir
ketuntasan yang ditetapkan. Nilai ketuntasan
yang kuat pada aktivitas siswa. Sehingga
yang diperoleh adalah 84 % dari target yang
kriteria aktivitas siswa baik sekali dan
ingin dicapai yaitu 70%. Pada penilaian
dampak positifnya adalah meningkatnya
aspek afektif, nilai rata-rata yang diperoleh
hasil pembelajaran siswa.
siswa adalah dengan persentase 74 % dan
Dari respon yang diberikan siswa dapat
nilai rata-rata aspek psikomotornya dengan
disimpulkan
persentase
taraf
dilaksanakan merupakan hal baru, merasa
keberhasilan, masing-masing nilai tersebut di
senang mengikuti pelajaran, tugas lebih
atas berada pada taraf baik.
mudah dikerjakan, memotivasi mengerjakan
76
%.
Berdasarkan
Berdasarkan
paparan
data
hasil
tugas,
bahwa
merasa
pembelajaran
siap
untuk
menjawab
pembelajaran yang diperoleh siswa pada
pertanyaan,
tindakan peningkatan hasil belajar siswa
berfikir kritis, serta lebih bergairah. Ini
dalam
menunjukan
pembelajaran
menggunakan
media
PKn gambar
dengan siklus
II
dengan
memusatkan
yang
bahwa
menggunakan
perhatian
pembelajaran media
berjalan jauh lebih baik dari siklus I. Siswa
mendapat respon positif dari siswa.
yang sebelumnya belum mencapai standar
SIMPULAN DAN SARAN
ketuntasan maksimal, pada siklus II mampu
A. Simpulan
dan
Pkn
gambar
mencapai standar dan bahkan beberapa siswa
Pertama, perencanaan pembelajaran
mampu melebihinya. Jadi, dapat dikatakan
PKn dengan menggunakan media gambar
bahwa
dalam
pada siswa kelas IV SDN 09 Simpang
meningkatkan hasil belajar siswa dalam
Tanjung Nan IV Kabupaten Solok diawali
pembelajaran PKn dengan menggunakan
dengan langkah-langkah model pembelajaran
media gambar, yang dilihat dari hasil
dengan menggunakan media gambar selain
penilaian yang telah dilakukan.
itu guru menyiapkan alat media sebagai
guru
telah
Peningkatan
ini
berhasil
didukung
bimbingan
yang
Bimbingan
diberikan pada
terbiasa
menunggu
intensif
oleh
pemandu guru mengajar dan siswa untuk
dari
guru.
belajar sesuai dengan materi yang diajarkan
siswa
yang
agar siswa dapat termotivasi ketika belajar.
pemberian
materi
Kedua,
Pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran hanya dari guru, lamban dalam
PKn dengan menggunakan media gambar
menyelesaikan tugas, keterampilan sosial
pada siswa kelas IV SDN 09 Simpang
(dengan cara mengingatkan untuk berfikir
Tanjung Nan IV Kabupaten Solok telah
terlaksana sesuai dengan langkah-langkah
SDN
yang terdapat dalam penggunaan media
Kabupaten Solok.
gambar. Pelaksanaannya terdiri atas dua
Saran
siklus. Masing-masing siklus terdiri atas dua
09
Simpang
Pertama,
Tanjung
bagi
Nan
kepala
IV
sekolah,
kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran
hendaknya
pada siklus I belum berhasil dengan baik
mengarahkan
karena kegiatan belajar belum melibatkan
menggunakan
semua siswa secara aktif. Peneliti masih
pembelajaran di sekolah dan memantau
memberikan banyak bimbingan saat siswa
proses pelaksanaannya.
melakukan kegiatan, dan siswa masih belum
Kedua,
senantiasa
memotivasi
guru
agar
mampu
gambar
dalam
kelas
media
bagi
guru,
hendaknya
berani mengajukan pendapatnya. Untuk itu
pelaksanaan
pembelajaran dilanjutkan pada siklus II.
dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II
dalam pembelajaran PKn karena media
sudah terlaksana dengan baik. Kegiatan pada
gambar merupakan suatu teknik yang mampu
masing-masing tahap sudah terlaksana. Siswa
meningkatkan hasil belajar siswa.
sudah mampu menemukan sendiri dan
Ketiga,
penggunaan
dan
media
hendaknya
melengkapi
nilai siswa sudah ada peningkatan.
pembelajaran yang memadai, karena hal
menggunakan
media
gambar
dan
sekolah
terlibat aktif dalam pembelajaran. Sehingga
Ketiga, hasil belajar siswa dengan
sarana
gambar
prasarana
tersebut dapat membantu proses pembelajara
dalam
dengan baik, terutama dalam menggunakan
pembelajaran PKn di Kelas IV SDN 09
media gambar dalam pembelajaran PKn
Simpang Tanjung Nan IV Kabupaten Solok
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
sudah meningkat. Hal ini dapat dilihat dari
siswa.
hasil penilaian proses menggunakan lembar
DAFTAR PUSTAKA
observasi dan hasil evaluasi pada akhir
Rohani, Ahmad. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
masing-masing siklus. Dari hasil evaluasi dilihat adanya peningkatan nilai rata-rata kelas dari 68 pada siklus I menjadi 76 pada siklus
II.
disimpulkan
Dengan bahwa
demikian
dapat
penggunaan
media
Aziz, Abdul. 2006. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta Universitas Terbuka. Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta. PT. Raja Grasindo Persada.
gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajara PKn dengan
menggunakan media gambar di kelas IV
Arief
S. Sadiman, dkk. 2008. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Basuki Wibawa. 1991. Media Pengajaran. Jakarta : Depdikbud. Depdiknas. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Enidarwanis Wati. 2006. Peningkatan Proses dan Hasil Belajar IPS Melalui Media Visual Di Kelas VI SD. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: Universitas Negeri Padang. Hamalik Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. J.J. Hasibuan dan Moedjiono. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Jamarh,
Syaiful, Bahri, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kurikulum 2004 Berbasis Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan IPS. Mujadi. 1995. Materi Pokok Desain dan Alat Peraga. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Ngalim
Purwanto. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakary
Ritawati Mahyuddin dan Yetti Ariani. 2007. Hand Out Mata Kuliah Metodologi PTK. Padang:Universitas Negeri Padang (UNP). Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algesindo. Subana. 2007. Berbagai Pendekatan, Metode, Tekhnik dan media pengajaran. Bandung : pustaka Setia.
Sumiati. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : Wahana Prima. Susanto. 2007. Pengembangan KTSP dengan Perspektif Manajemen Visi. Jakarta: Mata Dewa. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2007. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.