Misriati dan Lina Amelia, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI STRUKTUR AKAR DAN FUNGSINYA MELALUI METODE QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI ARON KABUPATEN PIDIE
Misriati1 dan Lina Amelia2
Abstrak
Penelitian ini bertujuan 1. Untuk mengetahui model metode quantum teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi sturktur akar dan fungsinya pada siswa kelas IV SD Negeri Aron Kabupaten Pidie, 2. Untuk mengetahui aktivitas guru dan ativitas belahar siswa apda penerapan model quantum teaching pada materi menggolongkan hewan berdasarkan makannya pada siswa kelas IV SD Negeri Aron Kabupaten Pidie, 3. Untuk mengetahui respon siswa dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe quantum teaching siswa kelas IV SD Negeri Aron Kabupaten Pidie pada materi menggolongkan hewan berdasarkan jenis makannya. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan pelaksanaannya dua siklus, dimana siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, subjek penelitian ini adalah Siswa-Siswi Kelas IV SD Negeri Aron Kabupaten Pidie yang berjumlah 15 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan lembaran pengamatan aktivitas siswa, aktivitas guru, dan respon siswa serta hasil tes belajar siswa, metode pengolahan data untuk lembar pengamatan siswa, guru dan respon siswa serta hasil tes siswa dianalisis dengan menggunakan persentase, KKM yang ditetapkan disekolah 65 %. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa rata-rata hasil uji kompetensi siswa menginkatkan mulai dari siklus I sampai siklus II. Pada sikuls I adalah 66,7% tidak tuntas, siklus II 93,3% tuntas, aktivitas guru, pada siklus I adalah 2,90 kategori baik, siklus II 3,80 kategori baik, aktivitas siswa pada siklus I 2,60 kategori baik, siklus ke II 3,70 kategori baik, tanggapan positif dari respon siswa 69,0% tanggapan negatif 30,9%. Peneliti menyimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model Quantum Teching dalam pembelajaran sains dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa terhadap pembelajaran sains lebih baik serta aktivitas belajar mengajar dalam bidang studi sains meningkat. Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Quantun Teaching
1 2
Misriati, Mahasiswa S1Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, STKIP Bina Bangsa Getsempena Lina Amelia, Dosen STKIP Bina Bangsa Getsempena, Email:
[email protected]
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 66
Dalam
A. Pendahuluan Pendidikan
siswa
tidak
dipungkiri bahwa pembelajaran IPA disekolah
panjang yang memerlukan usaha dan dana,
dasar belum sesuai dengan yang diharapkan,
meski
guru-guru
bahwa
investasi
belajar
jangka
diakui
adalah
proses
pendidikan
adalah
di
SD
kebanyakan
belum
investasi besar jangka panjang yang harus
memahami dengan benar dan bagaimana agar
ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun
belajar
prasarananya dalam arti modal material yang
menyenangkan. Berbagai macam keluhan
cukup besar, tetapi sampai saat ini Indonesia
dalam pembelajaran IPA di SD seperti malas
masih berkutat pada permasalahan klasik
belajar, membosankan, kurang bergairah, tidak
dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan.
menarik dan keluhan-keluhan lain dari siswa
Rendahnya
akan
adalah permasalahan mendasar yang harus
berimplikasi pada rendahnya Sumber Daya
segera di atasi. Dalam ilmu Psikologi, gejala
Manusia
ini disebabkan oleh kurangnya motivasi
kualitas
(SDM)
suatu
warga
bangsa
masyarakatnya.
Menurut data yang dipublikasikan oleh United
IPA
dilakukan
dalam
suasana
belajar siswa.
Nation Development Programme (UNDP)
Atas dasar itu, tidak mengherankan
yang diberik judul Human Development
dalam beberapa tahun terakhir ini di Indonesia
Report (1996) kualitas SDM Indonesia sangat
muncul berbagai falsafah dan metodelogi
memprihatinkan.
pembelajaran
Dalam
laporan
tersebut
baru
meskipun
sebenarnya
Indonesia berada pada tingkat jauh dibawah
sudah ada sebelumnya salah satunya yaitu
Negara-negara ASEAN.
pembelajaran quantum.
Dari
aspek
kualitas,
pendidikan
Model pembelajaran quantum adalah
Indonesia memang sungguh memprihatinkan
sebuah pilihan tepat bagi guru SD guna
dibandingkan dengan kualitas pendidikan
menumbuhkan minat dan motivasi siswa
bangsa lain. Dari segi pengajaran hasil-hasil
dalam belajar IPA. Model pembelajaran ini
pengajaran dan pembelajaran berbagai bidang
juga menjadikan pengajaran dan pembelajaran
studi (khususnya IPA) di sekolah dasar
lebih menggairahkan. Penulis merasa yakin
terbukti selalu kurang memuaskan berbagai
bahwa landasan teori model pembelajaran ini
pihak. Hal ini disebabkan oleh tiga hal,
sangat cocok untuk diterapkan dalam proses
pertama
lembaga
pembelajaran IPA di SD, lingkungan yang
pendidikan tidak cocok dengan kenyataan
mendukung dan proses pembelajaran yang
kehidupan yang diarungi oleh siswa, kedua,
menyenangkan
pandangan-pandangan
menciptakan serta meningkatkan motivasi
proses/hasil
dan
kerja
temuan-temuan
kajian yang baru dari berbagai bidang tentang
dan
menggairahkan
dapat
belajar.
pembelajaran dan pengajaran tidak cocok lagi
Kriteria keberhasilan pendidikan dapat
ketiga, berbagai permasalahan dan kenyataan
dilihat melalui hasil pencapaian tujuan tiap
negatif
mata pelajaran. Hal tersebut dapat diukur
tentang
hasil
pengajaran
dan
pembelajaran di sekolah.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 67
dengan melihat pencapaian KKM (Kriteria
sehingga lebih menerik dan menyenangkan
Ketuntasan Minimal).
dengan demikian diharapkan akan terjadi
Berdasarkan hasil test diperoleh nilai
lompatan kemampuan peserta didik setelah
test hasil berlajar IPA dari 15 siswa hanya 10
mengikuti
siswa yang mencapai nilai KKM, sedangkan 5
dilakukan.
kegiatan
pembelajaran
yang
siswa lainnya mendapatkan nilai dibawah
Melalui quantum teaching ini seorang
KKM yaitu 65. Hal tersebut menunjukkan
guru yang akan mempengaruhi kehidupan
bahwa hasil belajar siswa masih kurang
murid, guru memahami sekali, bahwa setiap
berhasil.
murid
Hasil belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu
salah
karakter
masing-masing.
Karakteristik quantum teaching berpangkal
guru
masih
pada psisologi kognitif, bersifat humanistik,
yang
belum
memusatkan perhatian pada interaksi yang
mengaktifkan siswa secara penuh sehingga
bermutu dan bermakna, menekankan pada
kegiatan pembelajaran lebih didominasi oleh
pemercepatan
guru dan sedikit melibatkan aktivitas siswa
keberhasilan tinggi, memiliki model yang
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
memadukan konteks dan isi pembelajaran.
menggunakan
satunya
memiliki
pembelajaran
Untuk informasi yang telah di uraikan maka
pembelajaran
dengan
taraf
Menurut Porter (2000 : 3) menyatakan
dibutuhkan suatu cara untuk meningkatkan
bahwa
hasil belajar siswa di Kelas IV SD Negeri
kepada kita menjadi guru yang baik, quantum
Aron. Dalam penelitian ini akan di uraikan
teaching cara-cara yang terarah, apapun mata
tentang Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi
pelajaran
Struktur
Tumbuhan
menggunakan metode quantum akn dapat
Melalui Metode Quantum Teaching Pada
menggabungkan keistimewaan-keistimewaan
Siswa Kelas IV SD Negeri Aron.
belajar menuju bentuk perencanaan pelajaran
B. Kajian Pustaka
yang akan melejit prestasi siswa. Kerangka
1. Pengertian dan Karakteristik Model
pembelajaran quantum teching dikenal sebagai
dan
Fungsi
Bagian
teaching
adalah
yang
teaching
diajarkan,
menunjukkan
dan
dengan
TANDUR dengan kata Tumbuhkan, Alami,
Pembelajaran Quantum Teaching Quantum
“Quantum
ilmu
Namai, Demontrasikan, Ulangi, Rayakan,
pengetahuan dan metodelogi yang digunakan
bertujuan untuk membuat siswa tertarik untuk
dalam rancangan, penyajian dan fasilitas super
belajar.
camp yang diciptakan berdasarkan teori-teori
2. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Quantum
pendidikan. Selain itu, quantum teaching juga
Asas
utama
pembelajaran
quantum
dapat diartikan sebagai pendekatan pengajaran
adalah bawalah dunia mereka kedunia kita dan
untuk mebimbing peserta didik agar mau
antarkan dunia kita kedunia mereka. Konsep
belajar, juga untuk memotivasi, menginspirasi
“Bawalah dunia mereka kedunia kita dan
dan mebimbing guru agar lebih efektif dan
antarkan
sukses
mengandung konsekuensi bahwa langkah
dalam
ISSN 2355-0066
mengasup
pembelajaran
dunia
kita
kedunia
mereka”
Jurnal Tunas Bangsa| 68
pertama yang harus dilakukan guru dalam
a. Metode TANDUR yaitu (Tumbuhkan,
pelaksanaan pembelajaran adalah membangun
Alami, Namai, Demontrasikan, Ulangi,
jembatan autentik memasuki kehidupan siswa,
Rayakan)
untuk mendapatkan hak mengajar dari mereka. Dapat
disimpulkan
b. Metode Ambak
pembelajaran
Kegiatan ambak yaitu cara mengawali
quantum menggunakan prinsip-prinsip yang
kegiatan pembelajaran dengan terlebih
terdiri dari lima macam yaitu :
dahulu memberikan penjelasan tentang apa
a.
yang akan dipelajari dan memberikan
Segalanya Berbicara Prinsip
segalanya
berbicara
mengandung pengertian bahwa segala sesuatu diruang kelas “berbicara” mengirim pesan tentang belajar. b.
tentang manfaat besar 4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil yang dicapai
Segalanya Bertujuan Berarti
pemahaman dan penyadaran kepada siswa
upaya
yang
mengajar. Hasil pada dasarnya merupakan
mengubah
kelas
sesuatu yang diperoleh dari suatu aktivitas,
mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat
sedangkan belajar merupakan suatu proses
belajar siswa optimal untuk mencapai prestasi
yang mengakibatkan perubahan pada individu,
yang tertinggi.
yakni perubahan tingkah laku, baik aspek
c.
pengetahuannya,
dilakukan
bahwa
oleh siswa yang telah mengikuti proses
guru
semua
dalam
Pengalaman Sebelum Pemberian Nama Proses belajar paling baik terjadi ketika
siswa telah mengalami informasi sebelum
keterampilannya
amupun
aspek sikapnya. Hasil
belajar
merupakan
istilah
mereka memperoleh nama untuk hal-hal yang
keberhasilan yang dicapai oleh seseorang
mereka pelajari.
setelah melakukan usaha tertentu. Dalam hal
d.
ini hasil belajar yang dicapai siswa dalam
Akui Setiap Usaha Berarti Belajar Mengandung
resiko,
belajar
berarti
melangkah keluar dari kenyamanan. e.
bidang stutdi tertentu setelah mengikuti proses belajar mengajar.
Jika layak dipelajari, Maka Layak Pula Dirakayakan
Menurut Sudjana (2005) hasil belajar adalah mencerminkan tujuan pada tingkat
Mengadakan perayaan bagi siswa akan
tertentu yang berhasil dengan angka atau
mendorong mereka memperkuat rasa tangging
huruf. Hasil belajar yang dimaksud tidak lain
jawab dan mengawali proses belajar mereka
adalah nilai kemampuan siswa setelah evaluasi
sendiri.
diberikan sebagai perwujudan dari upaya yang
3. Metode-Metode
Dalam
Model
mengajar berlangsung.
Pembelajaran Quantum Teaching Ada
beberapa
metode
pembelajaran quantum teaching yaitu :
yang telah dilakukan selama proses belajar
dalam
Hasil
belajar
yang
dicapai
siswa
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa itu sendiri dan faktor
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 69
dari luar siswa atau faktor lingkungan. Faktor
pemecahan
yang dating dari dalam diri siswa terutama
memperbaiki
kemampuan
faktor
penelitian tindakan adalah adanya tindakan
kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya
yang berulang atau menggunakan siklus, hasil
terhadap hasil belajar yang dicapai. Disamping
utamanya adalah berupa perubahan, perbaikan
faktor kemapuan yang dimiliki siswa juga ada
dan peningkatan mutu dan perubahan perilaku,
faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan
dan metode utamanya adalah refleksi din yang
perhatian,
bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
yang
sikap
dan
dimilikinya,
kebiasaan
belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dll.
masalah sesuatu.
yang Ciri
dihadapi
atau
utama
dari
Pendekatan yang dilakukan dalam
Hasil belajar siswa dapat diukur dengan
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif,
menggunakan alat evaluasi yang biasanya
diperoleh dan basil tes formatif pada siklus I,
disebut tes hasil belajar. Dalam hal ini,
siklus II dan siklus III dan pendektan kualitatif
Hodoyo (2000 : 139) mengemukan bahwa
diperoleh dari data basil observasi terhadap
hasil belajar adalah “tingkat keberhasilan atau
aktivitas belajar siswa dan observasi guru.
penguasaan seorang siswa terhadap bidang
2.
Prosedur PTK
study IPA setelah menempuh proses belajar
Prosedur ini merupakan tindakan yang
mengajar yang terlihat pada nilai yang
terdiri dengan adanya siklus, adapun dalam
diperoleh dari test hasil belajar”.
penelitian ini terdiri atas 2 siklus, setiap siklus
C. Metode Penelitian
terdiri
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
observasi,
Penelitian
ini
bersifat
atas dan
perencmaan, refleksi.
pelaksanaan, Setiap
siklus
Penelitian
dilaksanakan (empat) kali pembelajaran, setiap
Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action
pembelajaran digunakan sebuah RPP dan pada
Research (CAR), yaitu pengkajian terhadap
akhir pembelajaran dilaksanakan penilaian.
permasalahan praktis yang bersifat situasional
Penelitian ini mengikuti alur dan
dan kontekstual yang ditunjukkan untuk
penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus
menentukan tindakan yang tepat dalam rangka
seperti yang terlihat pada Skema 1.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 70
Skema 1 Alur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2008:47)
Menurut
Arikunto
(
2008:16)
dalam tiap kelompok mendapatkan nomor
pengumpulan data penelitian tindakan kelas
yang berbeda.
dilaksanakan dalam tiga siklus. Secara garis
6) Menyusun LKS.
besar terdapat empat tahapan yang lazim
7) Membuat tes hasil siswa.
dilalui, yaitu:
8) Menyiapkan sumber dan bahan serta hal-
a. Perencanaan Dalam
hal yang dibutuhkan. tahap
perencanaaan
ini
meliputi sebagai berikut :
Pelaksanaan
1) Menyusun RPP sesuai dengan indikator yang
telah
b. Pelaksanaan
ditetapkan
dan
tindakan
merupakan
implementasi atau penerapan rancangan yang
skenerio
telah ditetapkan yaitu mengenai tindakan kelas
pembelajaran dengan menggunakan model
(Arikunto, 2001:18). Dalam pelaksanaan PTK
NHT.
ini direncanakan dalam 3 siklus. Siklus
2) Menyiapkan materi yang akan diajarkan.
pertama yaitu menentukan hasil operasi hitung
3) Menyiapkan
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,
alat
peraga
dan
media
pembelajaran. 4) Menyiapkan
siklus kedua yaitu menentukan operasi hitung lembar
observasi
untuk
mengamati siswa dan guru. 5) Membuat nomor siswa berupa kartu yang
perkalian dan pembagian bilangan bulat, sedangkan siklus ketiga yaitu menentukan hasil operasi hitung campuran bilangan bulat.
terdiri dan nomor 1-5 dan setiap siswa
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 71
c. Observasi
tahun
Observasi adalah kegiatan pengamatan
pelajaran
2015/2016.
Pelaksanaan
penelitian dilakukan pada hari-hari efektif
yang dilakukan oleh pengamat (Arikunto,
sesuai dengan jadwal jam pelajaran.
2001:19) kegiatan observasi dilakukan secara
4. Subyek Penelitian
kolaboratif dengan guru, pengamat untuk
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV
mengamati aktivitas siswa dan keterampilan
SD Negeri Aron Kabupaten Pidie tahun
guru dalam pembelajaran IPA .
pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa
d. Refleksi
sebanyak 15 orang yang terdiri dan siswa laki-
Refleksi
merupakan
kegiatan
laki sebanyak 9 orang dan siswa perempuan
mengemukakan kembali apa saja yang sudah
sebanyak 6 orang.
terjadi
5. Sumber Data
dan
2001:19).
sudah
dilakukan
Setelah
(Arikunto, proses
Penelitian ini menggunakan sumber data. Data
pembelajaran yaitu aktivitas siswa dan guru,
diperoleh dari siswa kelas IV SD Negeri Aron
serta melakukan operasi hitung campuran
Kabupaten Pidie serta wali kelas IV yang
bilangan bulat, apakah sudah berhasil dengan
dijadikan sebagai observer/pengamat dalam
melihat ketercapaian dalam indikator kinerja
penelitian ini.
pada
6. Teknik Pengumpulan Data
siklus
mengkaji
pertama,
serta
mengkaji
kekurangan dan membuat daftar permasalahan
Teknik pengumpulan data yang digunakan
yang
dalam
muncul
pertama, perencanaan
dalam
kemudian tindak
pelaksanaan peneliti lanjut
siklus
membuat
untuk
siklus
penelitian
ini
adalah
dengan
menggunakan observasi dan tes: a. Tes
berikutnya.
Tes yang dilakukan adalah tes tertulis yang
3. Setting Penelitian
berupa soal post test / tes akhir yang berbentuk
a. Tempat Penelitian
pilihan ganda terdiri dan 10 soal dengan
Tempat penelitian adalah tempat yang
alternatif jawaban a, b, c, dan d pada tiap
digunakan dalam melakukan penelitian untuk
siklus.
memperoleh data yang diinginkan. Penelitian
mengetahui tingkat ketuntasan belajar siswa
ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Aron
dalam pembelajaran quantum teaching dengan
Kabupaten Pidie.
materi struktur akar dan fungsinya.
b. Waktu Penelitian
b. Observasi
Waktu
penelitian
ini
bertujuan
untuk
dapat
waktu
Lembaran observasi untuk mengamati
saat
aktifitas yang dilakukan guru dan siswa
penelitian ini dilaksanakan. Penelitian ini
melalui quantum teaching dengan materi
dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran
Sruktur akar dan fungsinya. Observasi ini
IPA yang telah ditetapkan sehingga tidak
digunakan untuk memperoleh data tentang
mengganggu kegiatan belajar siswa di sekolah.
aktifitas siswa. Lembaran observasi diberikan
Penelitian ini dilakukan pada semester I dalam
kepada pengamat untuk di isi sesuai dengan
berlangasungnya
ISSN 2355-0066
adalah
Tes
penelitian
atau
Jurnal Tunas Bangsa| 72
situasi
di
dalam
kelas
pada
saat
8. Indikator Keberhasilan Penelitian
berlangsungnya proses belajar mengajar.
Indikator keberhasilan tindakan dalam
7. Teknik Pengolahan Data
penelitian ini yaitu bilamana 75% siswa
a. Teknik analisis data
nilainya telah mencapai skor 65, sesuai dengan
Teknis analisis data merupakan cara
KKM yang ditentukan disekolah sehingga
yang digunakan untuk menguraikan data yang
siswa yang mencapai minimal 65 tersebut
diperoleh agar data tersebut dapat dipahami
dinyatakan telah berhasil secara individual
oleh peneliti yang mengumpulkan data dan
dalam mengikuti program pembelajaran IPA
juga oleh orang lain. Dalam menganalisis data
pokok bahasan "Materi Struktur Akar dan
peneliti
Fungsinya
menggunakan
rumus
statistik
sederhana sebagai berikut:
dengan
Menggunakan
Metode
Quantun Teaching" akan tetapi penelitian akan
Dan hasil data yang diperoleh pada
diteruskan bila masih kurang dari 75% siswa
waktu penelitian. Data aktivitas guru dan
yang nilainya mencapai skor 65 dan siswa
siswa
dengan
mengikuti pembelajaran IPA materi struktur
yang
dan fungsinya dengan menggunakan metode
dalam
PBM
menggunakan
di
analisis
persentase
seperti
dikemukakan oleh Sudjana (2000:43) yaitu :
P
quantum teaching. D. Hasil Penelitian
F x100% N
Pembahasan dalam Bab ini mengenai
P : Angka persentase
hasil
F : Frekuensi aktivitas yang dilakukan
penelitian yang dilakukan di SD Negeri Aron
N : Banyaknya aktivitas yang dilakukan
Kabupaten Pidie tentang penerapan model
b. Analisis Data Aktivitas Guru dan Siswa
pembelajaran quantum teaching di kelas IV
Data
aktivitas
selama
kegiatan
SD, diantaranya akan dipaparkan deskripsi
diperoleh dari lembar pengamatan yang diisi
hasil penelitian, pembahasan dan tinjauan
oleh observer selama proses pembelajaran
terhadap pertanyaan penelitian yang telah
berlangsung.
dengan
dikemukakan pada bab sebelumnya. Masing-
menggunakan rumus persentase, ini berguna
masing data tersebut akan disajikan sebagai
untuk mengetahui apakah proses pembelajaran
berikut :
ini
dan
diperoleh
siswa
Data
guru
yang
dianalisis
yang diterapkan sesuai dengan apa yang
1. Hasil Penelitian
direncanakan. Skor rata-rata aktivitas guru dan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini
siswa adalah dianalisis menggunakan rumus
adalah data tentang efektifitas pembelajaran.
Sudjana (2000:42) sebagai berikut :
Data-data
< 40%
Gagal
instrument penelitian yaitu data tentang hasil
41 — 55%
Kurang
belajar siswa, aktifitas siswa dalam proses
56 — 70%
Cukup
pembelajaran. Pada penelitian ini, basil belajar
71— 85%
Baik
siswa diperoleh melalui tes akhir belajar
86 —100%
Baik sekali
secara tertulis dan dikerjakan secara mandiri.
ISSN 2355-0066
tersebut
diperoleh
melalui
Jurnal Tunas Bangsa| 73
Penilaian dilakukan pada akhir proses kegiatan
digunakan
pembelajaran
berlangsung dan cara penilaian.
secara
keseluruhan.
Ada
beberapa tahapan yang dilaksanakan sikius
2)
pertama.
pada
saat
pembelajaran
Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi
a. Siklus I
terhadap
1) Tahap Perencanaan
pembelajaran dan aktivitas belajar dengan
yang
kemampuan
guru
mengelola
Pada tahap perencanaan ini, adapun
penggunaan model pembelajaran quantum
dipersipkan
melaksanakan
oleh
penelitian
peneliti
sebelum
teaching.
adalah
sebagai
3)
berikut :
Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi
a) Menyusun
Rencana
Pelaksanaan
terhadap
kemampuan
guru
mengelola
Pembelajaran (RPP) untuk siklus I tentang
pembelajaran dan aktivitas belajar dengan
stuktur akar dan fungsinya.
penggunaan model pembelajaran quantum
b) Menyusun lembar LKS c) Membuat
lembar
teaching. kemampuan
guru
mengelola pembelajaran
1.
Observasi
Aktivitas
belajar
siswa
dengan penggunaan model quantum
d) Membuat alat evaluasi untuk mengukur
Observasi
hasil sebelum dan setelah diterapkannya
mengelola
kooperatif quantum teaching
observer
aktivitas
pembelajaran selama
kegiatan
siswa
dalam
dilaksanakan pembelajaran
berlansung. Observer pada penelitian ini 1)
adalah tim peneliti (Peneliti dan beberapa
Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan
pembelajaran
quantum
temannya). Aktivitas siswa diperoleh dan
teaching pada siklus 1 pada SD Negeri Aron
pengamatan yang dilakukan oleh observer.
Kabupaten Pidie Guru menjelaskan kepada
Aktivitas siswa pada siklus I dapat dilihat pada
siswa tentang model quantum teaching yang
Tabel 1.
Tabel 1 Aktivitas Belajar Siswa pada siklus-1 No
Aspek yang diamati
1. Siswa memperhatikan guru saat membuka pelajaran 2. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru 3. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 4. Siswa membaca materi yang telah diberikan oleh guru 5. Siswa mengerjakan materi yang diberikan oleh guru 6. Siswa membagi kelompok 7. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran 8. Siswa membacakan kede an hasil dan kegiatan 9. Siswa membandingkan hasil kegiatan setiap kelompok
ISSN 2355-0066
1
Skor 2 3 √
4
√ √ √ √ √ √ √ √
Jurnal Tunas Bangsa| 74
10. Siswa mendiskusikan hasil yang didapat dan kegiatan dalam kelompoknya. 11. Siswa menuliskan data hasil kegiatan kelompok di kertas HVS yang telah disedikan 12. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru 13. Siswa menarik kesimpulan dan hasil kegiatan kelompok 14. Siswa memperhatikan guru menutup pelajaran Jumlah Rata-Rata Dan tabel di atas, dapat diketahui bahwa skor rata-rata aktivitas siswa dalam
√
√ √ √ √ √ 37 2,6
2. Observasi kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
belajar 2,60 skor rata-rata tingkat kemampuan
Observasi kemampuan guru dalam mengelola
siswa pada siklus ini tergolong cukup balk
pembelajaran dilaksanakan observer selama
karena skor rata-ratanya terletak antara 2,50
kegiatan pembelajaran berlangsung. Observer
sampai 3,50 , dimana jika 2,50 < TKG < 3,50
pada penelitian ini adalah guru sains SD
maka tingkat kemampuan siswa beraktivitas
Negeri Aron Kabupaten Pidie . Data yang
mengikuti pembelajaran tergolong cukup baik
diperoleh dan pengematan yang dilakukan
(Nurjanah, 2006:22).
oleh observer. Kemampuan guru pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Aktivitas guru mengelola pembelajaran Siklus-2 No. 1.
Aspek yang diamati Kegiatan Awal a. Kemampuan memotivasi siswa/mengkomunikasikan tujuan pembelajaran b. Kemampuan menghubungkan pembelajaran saat itu dengan pelajaran sebelumnya. c. Kemampuan menginfonnasikan langkah-langkah pembelajaran 2. Kegiatan Inti a. Kemampuan menjelaskan langkah-langkah kerja dalam kelompok b. Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan cara menjawab soal dengan memberikan bantuan terbatas c. Kemampuan mengamati cara siswa menyelesaikan masalah d. Kemampuan mengoptimalkan interaksi siswa dalam bekerja e. Kemampuan mendorong siswa untuk membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok yang lain. f. Kemampuan memimpin diskusi kelas g. Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa h. Kemampuan mengarahkan siswa menemukan sendiri dan menarik kesimpulan tentang materi yang diajarkan i. Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya mengelnarkan pendapat atau menjawab pertanyaan j. Kemampuan mengajukan dan menjawab pertanyaan
ISSN 2355-0066
Skor
Kategori
3
Baik
3
Baik
2
Sedang
3 3
Baik Baik
3 3 2
Baik Baik Sedang
3 3 3
Baik Baik Baik
3
Baik
3
Baik
Jurnal Tunas Bangsa| 75
3. Kegiatan Akhir a. Kemampuan menegaskan hal-hal penting yang berkaitan dengan pembelajaran b. Kemampuan menyampaikan evaluasi dan penutup pelajaran. 4. Kemampuan mengelola Wakru 5. Suasana Kelas: a. Antusias siswa b. Antusias guru Nilai rata-rata Dari tabel diatas, dapat diketahui
3
Baik
2 3
Sedang Baik Bail( Baik Balk Cukup Baik
3 3 2,90
3. Ketuntasan Belajar Siswa pada stuktur
bahwa skor rata-rata kemampuan guru dalam
akar dan fungsinya
mengelola pembelajaran 2,90 skor rata-rata
Setelah diterapkannya model koope-
tingkat kemampuan guru pada siklus ini
ratif tipe quantum teaching pada siklus I,
tergolong cukup baik karena skor rata-ratanya
selanjutnya peneliti memberikan beberapa soal
terletak antara 2,50 sampai 3,50 , dimana jika
untuk mengetahui hasil belajar siswa. Adapun
2,50 < TKG < 3,50 maka tingkat kemampuan
hasil belajar siswa pada siklus I pada tabel
guru dalam mengelola pembelajaran tergolong
berikut :
cukup baik (Nurjanah, 2006:22).
Tabel 3 Ketuntasan Belajar siswa pada materi struktur akar dan fungsinya pada Siklus I. No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tuntas 80 70 80 70
Nilai Tidak Tuntas
Heriansyah Mirsal Mursalin M. Taufik M. Fauzan M. Khalid Muzammir 70 Natasya 80 Naila 80 Raudhatul Aisyi Ramadhan Rahmah Sultan Khadafi 70 Ulfa Rahmah 80 Zikrina 80 Jumlah 760 Rata-Rata 76 Berdasarkan tabel diatas siswa yang
tuntas 10 orang dan yang tidak tuntas 5 orang
60 60
60 60 60
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
300 60
P
Jumlah Siswa Yang Tuntas x100% Jumlah Siswa Keseluruhannya
KKM yang ditetapkan Sekolah 65% P=
ISSN 2355-0066
Ketuntasan
10 x100 15
Jurnal Tunas Bangsa| 76
P = 66,7 %
b. Siklus II
Dari tabel di atas dapat kita lihat
2) Tahap Perencanaan
bahwa hasil belajar siswa pada RPP-1 untuk
Berdasarkan
hasil
refleksi
atau
nilai RPP-1 hasil belajar siswa sebesar 66,7 %.
masukan pada KBM kedua, guru menyusun
Hasil belajar siswa ini belum mengalami
rencana
peningkatan dalam arti siswa belum mencapai
perencanaan pada siklus kedu, yang harus
kiteria ketuntasan maksimal 100 persen hal ini
dilakukan oleh guru adalah:
dikarenakan siswa belum menguasai materi
a)
sepenuhnya dan memahami model kooperatif tipe quantum teaching yang baru mereka
pertemuan
kedua.
Dalam
tahap
Menyusun rancana pembelajaran (RPP) untuk pertemuan kedua
b)
kenal.
Membuat instrumen yaitu alat untuk mengumpulkan
Pembelajaran model kooperatif tipe
data
seperti
lembar
Pengamatan aktivitas siswa, membuat
quantum teaching diterapkan SDN Aron,
soal, dan angket respon siswa
karena selama ini siswa di tempat tersebut
c)
Membuat lembar kerja Siswa (LKS).
masih menggunakan metode ceramah yang
3) Tindakan
menimbulkan kurangnya pemahaman siswa
Selanjutnya
guru
melanjutkan
tentang pembelajaran model pembelajaran
tindakan. Pelaksanaan tindakan kelas yaitu
quantum teaching.
melaksanakan
1) Refleksi
sesuai
Berdasarkan hasil yang telah dikumpulkan
bersamaan dengan kegiatan demontrasi sesuai
pada tahap observasi dan analisis dapat
dengan
diketahui bahwa kemampuan siswa dalam
dilakukan
melakukan
guru
diajarkan guru. Materi yang akan diajarkan
mengelola pembelajaran cukup baik. Hal ini
pada siklus 2 yaitu penggolongan hewan
menunjukkan bahwa siswa dalam melakukan
berdasarkan jenis makanannya. Di akhir
aktivitas
pembelajaran dilakukan tes.
aktivitas
perlu
disebabkan
belajar
dan
ditingkatkan.
siswa
dan
Hal
guru
ini
kurang
tindakan
dengan
RPP
tahapan siswa
belajar
mengajar
pertemuan
quantum terhadap
kedua
teaching
yang
materi
yang
4) Tahap Observasi
berpartisipasi aktif dalam menerapkan model
Proses observasi dilaksanakan pada
siswa kurang memahaminya. Oleh karena itu
saat penelitian tindakan berlangsung oleh
untuk
pengamat
siklus
II,
peneliti
akan
lebih
dengan
menggunakan
lembar
meningkatkan motivasi kepada siswa dalam
observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
berdiskusi dengan temannya dengan member-
Observasi dimaksudkan untuk mengetahui
kan penghargaan kepada kelompok terbaik,
pelaksanaan
terkompak dan terdisiplin.
dilaksanakan siswa dan bagaimana aktivitas
pembelajaran
Sains
yang
guru mengelola pembelajaran.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 77
1.
Aktivitas Belajar siswa Tabel 4 Aktivitas Belajar siswa RPP-2
No
Skor
Aspek yang diamati 1
1. Siswa memperhatikan guru saat membuka pelajaran 2. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru 3. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru 4. Siswa membaca materi yang telah diberikan oleh guru 5. Siswa mengerjakan materi yang diberikan oleh guru 6. Siswa membagi kelompok 7. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran 8. Siswa membacakan kede an hasil dan kegiatan 9. Siswa membandingkan hasil kegiatan setiap kelompok
2
3
4 √ √ √ √ √ √ √ √ √
4
10. Siswa mendiskusikan hasil yang didapat dan kegiatan √ dalam kelompoknya. 11. Siswa menuliskan data hasil kegiatan kelompok di kertas √ HVS yang telah disedikan 12. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru √ 13. Siswa menarik kesimpulan dan hasil kegiatan kelompok √ 14. Siswa memperhatikan guru menutup pelajaran √ 54 Jumlah 3,7 Rata-Rata Berdasarkan tabel di atas, adalah 3,70. Skor rata-rata aktivitas siswa pada menunjukkan melakukan
bahwa aktivitas
kemampuan belajar
siswa
siklus II ini tergolong baik karena skor rata-
mengalami
ratanya terletak antara 3,50 sampai 4,50 maka
peningkatan dari siklus sebelumnya. Rata-rata
tingkat
aktivitas siswa mengikuti pelajaran siklus II ini
(Nurjanah, 2006:2).
2.
aktivitas
siswa
tergolong
baik
Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran
Tabel 5 Aktivitas Guru mengelola pembelajaran siklus-2 No. 1.
2.
Aspek yang diamati Kegiatan Awal a. Kemampuan memotivasi siswa/mengkomunikasikan tujuan pembelajaran b. Kemampuan menghubungkan pembelajaran saat itu dengan pelajaran sebelumnya. c. Kemampuan menginformasikan langkah-langkah pembelajaran Kegiatan Inti a. Kemampuan menjelaskan langkah-langkah kerja dalam kelompok
ISSN 2355-0066
Skor
Kategori
4
Sarrgat baik
4
Sangat baik
4
Sangat baik
4
Sangat baik
Jurnal Tunas Bangsa| 78
b.
c. d. e. f. g. h. i.
Kemampuan mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban dan cara menjawab soal dengan memberikan bantuan terbatas Kemampuan mengamati cara siswa menyelesaikan masalah Kemampuan mengoptimalkan interaksi siswa dalam bekerja Kemampuan mendorong siswa untuk membandingkan jawaban kelompoknya dengan kelompok yang lain.
4
Sangat baik
4
Sangat baik
4
Sangat baik
4
Sangat baik
Kemampuan memimpin diskusi kelas Kemampuan menghargai berbagai pendapat siswa Kemampuan mengarahkan siswa menemukan sendiri dan menarik kesimpulan tentang materi yang diajarkan Kemampuan mendorong siswa untuk mau bertanya, mengeluarkan pendapat atau menjawab pertanyaan.
4 4 4
Sangat baik Sangat baik Sangat baik
4
Sangat baik
j. Kemampuan mengajukan dan menjawab pertanyaan 4 Sangat baik 3. Kegiatan Akhir a. Kemampuan menegaskan hal-hal penting yang berkaitan 4 Sangat baik dengan pembelajaran b. Kemampuan menyampaikan evaluasi dan penutup pelajaran. 4 Sangat baik 4. Kemampuan mengelola Waktu Sangat baik 4 5. Suasana Kelas : Sangat baik a. Antusias siswa 4 Sangat Sangat balK baik b. Antusias guru 4 Baik Rata-rata 3,80 Berdasarkan tabel di atas, balk karena skor rata-ratanya terletak antara menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam
3,50 sampai 4,50 maka tingkat kemampuan
mengelola
guru dalam mengelola pembelajaran tergolong
pembelajaran
mengalami
peningkatan dari siklus sebelumnya. Rata-rata
balk (Nurjanah, 2006:2).
kemampuan guru mengelola pembelajaran
3. Ketuntasan belajar siswa pada
siklus II ini adalah 3,80. Skor rata-rata tingkat
materi
kemampuan guru pada siklus II ini tergolong
berdasarkan jenis makanannya
penggolongan
hewan
Tabel 6 Hasil Belajar Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
ISSN 2355-0066
Nama Siswa Heriansyah Mirsal Mursalin M. Taufik M. Fauzan M. Khalid Muzammir Natasya Naila Raudhatul Aisyi Ramadhan Rahmah
Tuntas 80 70 80 70 70 70 80 80 70 70
Nilai Tidak Tuntas
60 70
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
Jurnal Tunas Bangsa| 79
13 14 15
Sultan Khadafi Ulfa Rahmah Zikrina Jumlah Rata-Rata Sumber : data primer (diolah)
80 80 80 1040 75
Tuntas Tuntas Tuntas 60 60
Berdasarkan tabel diatas siswa yang
menunjukkan hampir 100% siswa tuntas
tuntas 14 orang dan yang tidak tuntas 1 orang
belajar, artinya dari 15 siswa hanya beberapa
KKM yang ditetapkan sekolah 65%.
siswa yang tidak tuntas dalam mengikuti
P
Jumla Siswa Yang Tuntas x100% Jumlah Siswa Keseluruhannya
P=
14 x100 15
P = 93,3 %
Pelajaran. Ketuntasan hasil belajar tersebut menunjukan bahwa penguasaan terhadap jenis makanannya sudah baik. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa
metode
pembelajaran
dengan
Setelah melewati siklus penelitian
menggunakan model pembelajaran kooperatif
pertama yang telah dilakukan oleh peneliti
tipe quantum teaching pada materi sistem
didapatkan hasil belajar dan aktivitas belajar
mengelompokkan hewan dapat meningkatkan
siswa mengalami peningkatan yang signifikan
hasil
dan tabel di atas dapat kita lihat bahwa hasil
menggunakan metode yang tepat akan turut
belajar siswa pada RPP-2 sebesar 93,3 %.
menentukan hasil yang dicapai sesuai yang
Hasil belajar siswa meningkat sempurna
dikatakan
setalah menggunakan model pembelajaran tipe
penggunaan metode yang tepat akan turut
quantum teaching untuk hal ini dikarenakan
menentukan
siswa sudah paham dan mengerti tentang
pembelajaran. Pembelajaran perlu dilakukan
materi yang diajarkan dengan menggunakan
dengan sedikit ceramah dan metode-metode
model kooperatif tipe quantum teaching.
yang
belajar
siswa.
oleh
Karena
Mulyasa
efektifitas
berpusat
pada
mengajar
(2006:107)
dan
guru
efisiensi
serta
lebih
Pada penelitian ini hasil belajar siswa
menekankan pada interaksi peserta didik.
dilihat dan hasil tes akhir yang diberikan
Penggunaan metode yang bervariasi akan
setelah pembelajaran melalui model kooperatif
sangat
tipe quantum teaching berbentuk choice
mencapai tujuan pembelajaran.
sebanyak 20 butir soal, hasil belajar yang
5) Refleksi
membantu
Berdasarkan
diharapkan adalah siswa dapat menyelesaikan
peserta
hasil
didik
dalam
yang
telah
Materi mengelompokkan hewan berdasarkan
dikumpulkan pada tahap observasi dan analisis
jenis makanannya. Berdasarkan hasil analisis
dapat diketahui bahwa kemampuan guru
deskriptif diatas diperoleh bahwa, ketuntasan
mengelola pembelajaran tergolong sangat
hasil belajar siswa secara klasikal berdasarkan
baik.
kriteria yang sudah ditetapkan sudah tercapai.
peningkatan
Dan hasil tes belajar (tes akhir) yang diperoleh
mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa
ISSN 2355-0066
Hal
ini-menunjukkan kemampuan
bahwa guru
ada dalam
Jurnal Tunas Bangsa| 80
mengikuti pembelajaran serta hasil belajar siswa meningkat dibandingkan RPP I.
2. Data Hasil Angket Tanggapan Siswa terhadap model quantum teaching
Peningkatan hasil belajar siswa dari
Dan Hasil Angket yang dibagikan
siklus pertama sampai siklus kedua terus
kepada siswa untuk mengetahui tanggapan
mengalami peningkatan hampir semua siswa
siswa
dinyatakan tuntas, oleh sebab itu penulis tidak
pembelajaran kooperatif tipe quantum teaching
melanjutkan ke siklus tiga.
pada stuktur akar dan fungsinya kelas IV SD
mengenai
penerapan
model
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabe1 7 Nilai Respon Siswa dari data hasil Angket Responden Peserta didik No
Option
Tanggapan Positif
Tanggapan Negatif
1. 2
Apakah kamu senang dengan pelajaran Sains Bagaimana pendapatmu mengikuti pelajaran Sains pada stuktur akar dan fungsinya yang disampaikan oleh gurumu Apakah kamu dapat memahami dengan jelas stuktur akar dan fungsinya Apakah kamu dapat memahami dengan jelas atau tidak bahasa yang digunakan dalam LKS? Apakah kamu merasa senang dengan tugas menyusun langkah kerja pada LKS? Apakah kamu senang mengikuti pembelajaran dengan cara kelompok yang diajarkan pada stuktur akar dan fungsinya dibanding dengan belajar kelompok lainnya?
60%
39,4%
75,8%
24,2%
60%
39,4%
69,7%
30,3%
72,7%
27,3%
72,7%
72,3°A
81,8%
18,2%
78,8%
21,2%
60,6%
39,4%
57,6%
42,4%
3 4. 5 6
7 8 9
10
Apakah kamu merasa senang jika dapat menemukan sendiri informasi yang bare Apakah kamu merasa senang jika hasil dari kegiatarnnu dapat pujian dari guru Apakah kamu senang belajar sains berkelompok dalam mengerjakan suatu kegiatan Apakah dalam penyelesaian permasalahan tersebut terkait dengan materi yang pernah kamu pelajari sebelumnya?
Respon Positif Respon Negatif Sumber: Data primer (diolah)
69,0% 30,9% Pengamatan aktivitas siswa selama
a.
Pembahasan
1)
Aktifitas siswa mengikuti pelajaran
pembelajaran berlansung dilakukan dengan
dengan menggunakan model quantum
menggunakan
lembar
observasi
kegiatan
teaching.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 81
siswa. Hasil pengamatan aktivitas siswa
memimpin diskusi, kemampuan siswa untuk
selama pembelajaran berlansung.
mau bertanya, kemampuan mengajukan dan
Dari hasil aktivitas pertama dapat
menjawab pertanyaan.
diketahui bahwa skor rata-rata aktivitas siswa
Pada
siklus
I
kemampuan
guru
dalam belajar 2,60 dikategorikan sangat baik
mengelola pembelajaran 2,90 skor rata-rata
karena siswa mampu mengikuti proses belajar
tingkat kemampuan guru pada siklus ini
mengajar
tergolong cukup baik hal ini karena guru
dengan
menggunakan
model
quantum teaching.
menguasai sepenuhnya materi yang diajarkan
Dan hasil aktivitas kedua didapatkan
serta model pembelajaran yang diberikan,
aktivitas rata-rata 3,70% lebih tinggi beberapa
ditambah lagi guru menguasai ruangan serta
persen dan aktivitas pertama, pada pertemuan
mampu menarik perhatian dan minat belajar
kedua siswa lebih termotivasi dalam mengikuti
siswa.
materi penggolongan hewan berdasarkan jenis
Pada siklus II rata-rata kemampuan
makananya. Serta siswa mampu menguasai
guru mengelola pembelajaran siklus II ini
materi yang diajarkan oleh guru dengan
adalah 3,80 tergolong baik pada siklus II guru
menggunakan
bukan raja sudah mampu menarik perhatian
model
pembelajaran
tipe
Kabupaten Pidie.
siswa, bahkan guru sudah bisa menarik simpati siswa
2) Aktivitas Guru mengelola
dan
mengarahkan
siswa
dalam
Pembelajaran
mengikuti proses belajar mengajar yang
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2
dilaksanakan dengan menggunakan model
kali pertemuan. Pada penelitian ini peneliti terlibat
langsung
dalam
mengajar
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe quantum teaching. Data
yang
3. Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan
hasil
pengamatan
terhadap siswa selama pembelajaran yang hasil
dilakukan diketahui bahwa aktivitas siswa
dalam
pada saat experiencing (mengalami) dan pada
mengelola pembelajaran menunjukkan bahwa
saat bekerjasama selama proses pembelajaran
nilai rata-rata yang diperoleh guru setiap aspek
berlangsung adalah aktif. Siswa aktif karena
yang diamati selama dua pertemuan berkisar
senang, minat, dan termotivasi akan LKS dan
antara 2 sampai 3. Nilai ini berada pada
penghargaan yang diberikan.
pengamatan
diperoleh
quantum teaching.
kemampuan
dan
guru
kriteria baik berdasarkan kriteri yang telah
Muhibin
(2005:73)
Menyatakan
ditetapkan. Diantara beberapa kemampuan
bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan
guru, ada beberapa aspek yang menonjol nilai
daya penggerak dalam diri siswa menimbulkan
rata-ratanya,
kemampuan
kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan
menjelaskan langkah-langkah kerja dalam
belajar itu sehingga tujuan yang dikehendakai
kelompok,
mengoptimalkan
tercapai. Ini dapat dilihat pada lampiran
interaksi siswa dalam bekerja, kemampuan
aktivitas siswa selama tiga kali pertemuan.
diantaranya,
kemampuan
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 82
Sebelas aspek yang diamati dan siswa terlihat
pembelajaran dengan menggunakan model
berada dalam batas toleransi waktu yang telah
pembelajaran kooperatif tipe quantum teaching
ditetapkan sesuai dengan tabel di atas. Sesuai
Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran
dengan teori kontruktivisme, menurut Johar
berdasarkan hasil pengarnatan menunjukkan
(2006:74) belajar merupakan kegiatan yang
lebih
aktif
sendiri
komponen pembelajaran dengan menggunakan
pengetahuannya dan mencari sendiri makna
model quantum teaching pada stuktur akar dan
dari suatu yang mereka pelajari.
fungsinya.
dimana
siswa
membangun
Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas
dari
70%
siswa senang
terhadap
Dari tabel di atas dapat kita lihat
ada 10 orang sedangkan yang tidak tuntas ada
bahwa
5 orang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan
pelajaran
Minimal 65%. Banyak nya siswa yang tidak
fungsinya
tuntas karena siswa belum paham cara
quantum teaching terlihat jelas dari hasil
mengajar guru, dan belum menguasai materi
angket yang disebarkan, yaitu terlihat pada
dengan baik sehingga kepercayaan diri waktu
tanggapan positif siswa 65,0%. Tanggapan
mengajar berkurang dan membuat suasana
Negatif 30,9%.
belajar menjadi pasif.
E.Simpulan dan Saran.
Sedangkan pada siklus II siswa yang
siswa sains
sangat
tertarik
mengikuti
pada
stuktur
akar
dengan
menggunakan
dan
metode
1. Simpulan
tuntas ada 14 orang sedangkan siswa yang
Setelah dilakukan penelitian pada
tidak tuntas ada 1 orang pada siklus II siswa
tanggal 19 Oktober 2015 sampai dengan 07
sudah paham dengan cara pembelajaran dan
November 2015 tentang pengaruh model
model yang telah diajarkan oleh guru, serta
pembelajaran Quantum Teaching terhadap
siswa sudah mengikuti pelajaran tentang
hasil belajar siswa dalam pembelajaran Sains
stuktur
siswa Kelas IV SD Negeri Aron Kabupaten
akar
dan
fungsinya
dengan
menggunakan model quantum teaching. Siswa
Pidie maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
antusias dalam bekerja kelompok dan mau
a. Penerapan model pembelajaran Quantum
bertanya tentang hal-hal yang tidak tau serta
Teaching dapat meningkatkan hasil belajar
siswa juga mampu menjawab pertanyaan yang
siswa pada struktur akar dan fungsinya
diajukan oleh teman lainnya.
kelas IV SD yaitu pada siklus I adalah
4.
Respon
siswa
selama
mengikuti
66,7% dikategorikan tidak tuntas, pada
pelajaran dengan menggunakan model
siklus
quantum teaching
dikategorikan tuntas.
Angket respon siswa diberikan pada akhir
pertemuan
setelah
meningkat
menjadi
93,3%
b. Penerapan model pembelajaran Quantum
siswa
Teaching dapat mengaktifkan siswa dengan
melakukan tes akhir. Angket respon siswa
hasil aktifitasnya pada siklus I 3.60
bertujuan untuk mengetahui perasaan siswa,
dikategorikan baik dan pada siklus ke II
minat siswa dan pendapat siswa mengenai
3,70 dikategorikan baik.
ISSN 2355-0066
yaitu
II
Jurnal Tunas Bangsa| 83
c. Guru dapat mengelola kelas dengan efektif dan membimbing siswa untuk terlibat aktif didalam pembelajaran pada pertemuan pertama 2,90 sedangkan pada siklus kedua 3,80 dikategorikan baik karena menjadikan motivasi belajar siswa dan diskusi yang lebih efektif. d. Siswa senang belajar dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dilihat dari tanggapan (respon) positif siswa
dalam
lembaran
angket
yang
dibagikan pada akhir pembelajaran respon positif yaitu 69,0 % Negatif 30,9 %. 2. Saran Adapaun
saran
yang
penulis
inginkan
sampaikan diantaranya adalah : a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar kepada siswa SD agar meningkatkan belajar kelompok dan mampu bertanggung jawab terhadap kelompok masing-masing. b. Hendaknya guru sains dalam menerapkan model pembelajaran Quantum Teaching mempertimbangkan beberapa hal yaitu dalam mengorganisasikan siswa dalam kelompok lebih meningkatkan motivasi belajar siswa dalam waktu yang lebih efektif.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 84
Daftar Pustaka
Arikunto. 2008: 16. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Johar, Rahmah. 2006. Strategi belajar mengajar. Banda Aceh : Universitas syiah kuala. Khamin, dkk. 2007. Ilmu pengetahuan alam. Aneka ilmu: Semarang Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Belajar. Raja Grafindo Persada :Jakarta. Porter, Bobby De, dkk. 2000. Quantum Teaching. Kaifa :Bandung. Sudjana, N, 2000, Metode Statistik, Tarsito: Bandung -----------. 2005. Penilaian hasil proses belajar mengajar. PT Remaja Rosdakarya: Bandung.
ISSN 2355-0066
Jurnal Tunas Bangsa| 85