PENILAIAN SAHAM
Tujuan penilaian saham
Saham adalah aset finansial yang dapat dijadikan investasi Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/ jual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan.
Nilai saham dibedakan menjadi: znilai nominal znilai buku, znilai pasar, znilai instrinsik.
Memahami keempat konsep nilai ini merupakan hal yang perlu dan berguna, karena dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham yang tumbuh (growth) dan yang murah (undervalued). Dengan mengetahui nilai buku dan nilai pasar, pertumbuhan perusahaan dapat diketahui.
Nilai nominal Nilai nominal adalah nilai per lembar saham yang berkaitan dengan hukum. Nilai yang tercantum dalam lembar saham.
Nilai buku (book value) Nilai buku per lembar saham adalah nilai aktiva bersih (net assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar saham. Dilihat dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Nilai buku =
Total Ekuitas Jumlah saham biasa yg beredar
Nilai pasar (Market value) Harga saham di bursa saham pada saat tertentu. Ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa
Nilai instrinsik (Intrinsic value / Fundamental value) Nilai sebenarnya/ seharusnya dari suatu saham. Calon investor menghitung nilai instrinsik saham untuk memutuskan strategi investasinya. zJika nilai pasar > nilai instrinsik Æ overvalued Æ jual zJika nilai pasar < nilai instrinsik Æ undervalued Æ beli
Menentukan nilai instrinsik zAnalisis fundamental Æ menghitung nilai instrinsik menggunakan data keuangan
perusahaan zAnalisis teknikal Æ menghitung nilai instrinsik dari data perdagangan saham
(harga dan volumen penjualan) yang telah lalu.
Analisis teknikal Analisis teknikal (technical analysis) merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar dengan mengamati harga saham pada waktu yang lalu, Digunakan untuk mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu atau pasar secara keseluruhan. Analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan, seperti: harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham gabungan dan individu, serta faktorfaktor lain yang bersifat teknis. Pendekatan ini juga disebut pendekatan analisis pasar (market analysis) atau analisa internal (internal analysis). Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan.
Fokus analisis teknikal adalah ketepatan waktu. Penekanannya hanya pada perubahan harga. Berfokus pada faktor-faktor internal melalui analisis pergerakan di dalam pasar dan/atau saham. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan investor membeli atau menjual saham. Para analis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi pada jangka pendek. Teknik-teknik analisis ini dirancang untuk mendeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif pendek. Terdapat pola pergerakan harga saham yang diyakini akan berulang. Menggunakan grafik (chart) untuk menemukan pola pergerakan harga saham. zSupport
level Æ tingkat/ kisaran harga, pada saat analis mengharapkan akan
terjadi peningkatan yang signifikan atas permintaan saham di pasar
(lower
boundary = batas bawah) zResistance
level Æ tingkat/ kisaran harga, pada saat analisis berharap terjadi
peningkatan yang signifikan atas penawaran saham di pasar (upper boundary = batas atas)
Tahapan analisis fundamental Proses analisis “Top-down” : zAnalisis ekonomi dan pasar modal zAnalisis industri zAnalisis perusahaan
Analisis Ekonomi Terdapat hubungan yang erat antara kondisi ekonomi global dan nasional terhadap kinerja pasar modal suatu negara, apalagi terhadap suatu perusahaan Menganalisis variabel ekonomi makro suatu negara, seperti: Produk Domestik Bruto (GNP), Tingkat pengangguran, tingkat inflasi, kurs valuta asing, investasi swasta, tingkat bunga, dll.
Analisis industri Diperlukan untuk memilih industri yang memiliki prospek yang menguntungkan. Beberapa penelitian menyebutkan; –
Industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang
–
tingkat return masing-masing industri berbeda di setiap tahunnya
–
berbeda
Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang
sama,
terlihat
cukup beragam –
tingkat risiko industri juga beragam
–
tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu
Analisis perusahaan
Ada dua pendekatan fundamental yang umumnya digunakan dalam melakukan penilaian saham, yaitu: (1) pendekatan laba (price earning ratio) (2) pendekatan nilai sekarang (present value approach).
(1) pendekatan laba (price earning ratio)
Pendekatan ini paling banyak digunakan oleh para pemodal dan analis sekuritas. P/E ratio approach Æ rasio harga pasar saham terhadap laba Æ menunjukkan berapa besar investor menilai harga saham dari kelipatan laba yang dilaporkan perusahaan.
Harga per lembar saham P = Laba per lembar saham E D P0 = 1 k−g P0 D1 / E1 = E1 k − g
PER =
Pendekatan ini didasarkan hasil yang diharapkan pada perkiraan laba perusahaan di masa yang akan datang, sehingga dapat diketahui berapa lama investasi saham akan kembali.
Valuing Common Stocks Expected Return - The percentage yield that an investor forecasts from a specific investment over a set period of time. Sometimes called the holding period return (HPR). The formula can be broken into two parts. Dividend Yield + Capital Gain
Dividend discounted model
zDividen
yang tidak dibayar dengan teratur
zDividen
konstan tidak bertumbuh
zPertumbuhan
dividen yang konstan
model diskonto dividen untuk menghitung nilai intrinsik saham.
Penilaian Saham Biasa Dividend Discount Model – Perhitungan harga saham sekarang yang menyatakan bahwa nilai saham sama dengan present value dari semua dividen yang diharapkan di terima di masa yang akan datang.
P0 =
Div1 Div2 DivH + PH + + ... + (1 + r )1 (1 + r )2 (1 + r ) H
H - Time horizon for your investment.
Example Diramalkan bahwa PT. XYZ akan membayar dividen sebesar $3, $3.24, and $3.50 untuk 3 tahun yang akan datang. Pada tahun ketiga, kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga pasar sebesar $94.48. Berapakah harga saham apabila diketahui 12% expected return?
PV PV
=
3 . 00
( 1 + . 12 ) 1 = $ 75 . 00
+
3 . 24 ( 1 + . 12 ) 2
+
3 . 50 + 94 . 48 ( 1 + . 12 ) 3
Penilaian intrinsik dividen tidak teratur. Ada beberapa perusahaan yang sudah go public dalam membayar dividen tidak teratur, yaitu dividen tiap-tiap tahun tidak mempunyai pola yang jelas, bahkan untuk tahun-tahun tertentu tidak membayar dividen sama sekali, saat perusahaan mengalami kerugian atau dalam masa kesulitan likuiditas. Jawab
D1 = D0 (1+ 0,20) = 200 (1,20) = 240 D2 = D0 (1+0,20)2 = 200 (1,44) = 288 PV (D1, D2) = 240/(1+0,18)+288/(1+0,18)2 = 203,39 + 206,84= 410,23
P2 = D3/Ks – g = D2 (1+0,05) /0,18 – 0,05 = 302,40/0,18-0,05 = 2.326 PVP2 = 2.326/(1+0,18)2 = 1.670,5 P0 = 410,23+ 1.670,5 = 2.080,73
More Example (2) Perusahaan Yahoo selama ini membagikan dividen yang jumlahnya berbeda sesuai dgn pertumbuhan perusahaan. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 30% per tahun selama 3 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 10% per tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 16%.Dividen terakhir yang dibagikan adalah 1,82/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?
Answer D0 = 1,82 D1 = D0 ( 1+0,30 ) = 1,82 (1,30) = 2,366 D2 = 1,82 (1+0,30 )2 = 3,070 D3 = 1,82 (1+0,30)3 = 3,999 D4 = 3,999 (1+0,10) = 4,399 PV (D1,D2, D3) = 2,36/(1+0,16) + 3,070/(1+0,16)2 +3,999/(1+0,16)3 = 6,89