BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan jangka
pendek dan tujuan jangka panjang. Dimana, dalam tujuan jangka pendek perusahaan hanya bertujuan untuk memaksimalkan laba perusahaan dengan menggunakan sumber daya yang ada, sementara dalam tujuan jangka panjang perusahaan bertujuan untuk mensejahterakan atau memakmurkan para pemegang saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan terlihat dari harga saham perusahaan. Euis dan Taswan (2002) dalam Nofrita (2013) menyatakan bahwa semakin tinggi harga saham berarti semakin tinggi nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemegang saham, sehingga dengan nilai perusahaan yang tinggi dapat menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan para pemegang saham juga semakin tinggi. Namun nilai perusahaan yang tinggi tidak hanya dilihat dari harga saham yang tinggi, tetapi juga dapat dilihat dari pengambilan keputusan keuangan yang diambil oleh perusahaan salah satunya adalah kebijakan dividen. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagikan pada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan mendatang. Kebijakan terhadap dividen dapat mempengaruhi
1
2
nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price To Book Value ( PBV ). Price To Book Value yang tinggi akan membuat pasar percaya atas prospek perusahaan kedepan. Hal itu juga menajadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab perusahaan tinggi mengindikasikan kemakmuran pemagang saham juga tinggi Rahmawati dan Akram (2007) dalam Nurhayati (2013). Beberapa penelitian mengenai kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan telah dilakukan dan menyimpulkan berbagai hasil yang bervariasi diantaranya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Martikarini (2012) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Adanya pengaruh positif dan signifikan kebijakan dividen terhadap nilai perusaahan juga telah dibuktikan oleh Herawati (2012) dan Nofrita (2013). Hal ini sejalan dengan teori bird-in-the hand yang diajukan oleh Gordon dan Lintner (1959) dalam Brigham (2001:67) menyatakan bahwa nilai perusahaan akan dimaksimumkan oleh rasio pembayaran dividen yang tinggi, karena investor menganggap bahwa resiko dividen tidak sebesar kenaikan biaya modal, sehingga investor lebih menyukai keuntungan dalam bentuk dividen daripada keuntungan yang diharapkan dari kenaikan nilai modal (Nofrita, 2013). Namun berbeda lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2012) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Meskipun hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif antara kebijakan dividen tidak terlalu mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini didukung oleh Miftahurrohman (2014) menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
3
Penelitian ini sejalan dengan teori dividen irrelevance theory yang dianjurkan oleh Miller dan Modigliani (1958) dalam Brigham (2001:66), menyatakan bahwa kebijakan deviden tidak mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya akan ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba serta risiko bisnisnya. Dengan kata lain, nilai suatu perusahaan tergantung semata-mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan pada bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara deviden dan laba ditahan (Nofrita, 2013). Selain kebijakan dividen yang mempengaruhi nilai perusahaan ada berberapa faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan, hal ini dibuktikan oleh berbagai penelitian dengan hasil yang bervariasi pula diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2012) menyatakan bahwa yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah Profitabilitas, Likuiditas, dan Leverage diamana dalam hasil penelitian yang diperoleh adalah Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, Current Ratio (CR) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, Quick Ratio (QR) menpunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan, Leverage Ratio (LR) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo dan Aisyah (2012) menperoleh hasil bahwa profitabilitas yang diukur dengan return on asset tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan dikarenakan ROA mengukur tingkat profitabilitas berdasarkan efisiensi perusahaan dalam penggunaan aset. ROA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan disebabkan
4
karena pada beberapa periode terjadi peningkatan aset yang dimiliki tanpa diikuti dengan peningkatan laba. Sehingga pemegang saham memandang bahwa kinerja perusahaan kurang efektif dalam menggunakan asetnya. Hal itu membuat pemegang saham kurang memperhatikan indikator ROA dalam melakukan investasi. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Wida dan Suartana (2014) dengan judul “kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional yang mempengaruhi nilai perusahaan” kesimpulan yang dapat diambil adalah kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Namun ada penelitian yang ingin mengetahui
faktor mempengaruhi nilai perusahaan tetapi menggunakan variabel mediasi diantaranya adalah penelitian yang dilakuan oleh Nofrita (2013) dengan judul Pengaruh Profitablitas Terhadap Nilai Persusahaan dengan Kebijakan Dividen sebagai Variabel Intervening dengan hasil penelitian bahwa profitabilitas dan kebijakan deviden berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan, sedangkan pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan deviden tidak signifikan. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan, dalam penelitian ini hanya menganilisis tiga faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan diantaranya adalah kepemilikan institusional, profitabilitas, dan kebijakan dividen. Dimana kebijakan dividen digunakan sebagai variabel intervening dalam menganalisis faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan, terkait akan masih lemahnya hasil penelitian sebelumnya tentang peran kebijakan deviden sebagai
5
variabel intervening. Faktor pertama yang mempengaruhi nilai perusaahaan adalah kepemilikan institusional dimana kepemilikan institusional merupakan prosentase saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga (perusahaan, asuransi, dana pensiun, atau perusahaan lain). Investor institusional diduga lebih mampu untuk mencegah terjadinya manajemen laba dibanding dengan investor individual (Nuraina,2012). Namun penelitian Permanasari (2010) telah menunjukan hasil yang berbeda mengenai pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan. Dimana dengan judul penelitian pengaruh kepemilikan manajemen, kepemilikan institusional, dan coorporate social responbilitty variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah variabel corporate social responsibility. Sedangkan variabel yang tidak mempengaruhi nilai perusahaan adalah kepemilikan manajemen dan kepemilikan institusional. Selain kebijakan dividen dan kepemilikan institusional yang mempengaruhi nilai perusahaan faktor lain yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah profitabilitas. Martikarini (2012) menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROE berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PBV. Hal ini disebabkan keuntungan yang tinggi juga akan memberikan suatu prospek perusahaan yang baik sehingga dapat merespon investor untuk meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan meningkat. Berdasarkan inkonsistensi penelitian sebelumnya terkait faktor yang berpengaruh pada nilai perusahaan serta peran dari kebijakan deviden sebagai
6
mediasi atau intervening maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh langsung kepemilikan institusional dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan,
serta
membuktikan
pengaruh
tidak
langsung
kepemilikan
institusional dan profitabilas terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen. Sehingga judul penelitian yang dapat diangkat beradasarkan latar belakang yang ada
yaitu
:
PENGARUH
PROFITABILITAS
KEPEMILIKAN
TERHADAP
NILAI
INSTITUSIONAL
PERUSAHAAN
DAN
MELALUI
KEBIJAKAN DIVIDEN.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut: 1.
Apakah terdapat pengaruh kepemilkan institusional terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
2.
Apakah terdapat pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
3.
Apakah terdapat
pengaruh kepemilikan institusional
terhadap nilai
perusahaan yang dimediasi oleh kebijakan dividen perusahaan
food and
beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 4.
Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
5.
Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen
7
perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 6. Apakah terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh kebijakan dividen perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 7.
Apakah terdapat pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan Latar belakang dan Rumusan masalah diatas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2.
Untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan dividen
3.
food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk menguji pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh kebijakan dividen perusahaan food and beverage
yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 4.
Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan
food and
beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 5.
Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
6.
Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan yang dimediasi oleh kebijakan dividen perusahaan food and beverage yang
8
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 7. Untuk
menguji
pengaruh
kebijakan dividen
terhadap
nilai
perusahaan food and beverage yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.4
Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian, maka manfaat
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Kontribusi Praktis Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi perusahaan untuk dapat menjaga nilai perusahaan dan meningkatkan kembali nilai perusahaan. Terutama untuk perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2.
Kontribusi Teoritis Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan wawasan bagi pembaca serta dapat menambah hasil temuan empiris yang menuguji kepemilikan institusional, profitabilitas, kebijakan dividen dan nilai perusaahaan pada peerusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, agar permasalahan yang ada tidak meluas. Peneliti
mencoba membatasi permasalahan yang ada dimana permasalahan dalam penelitian ini hanya mengacu pada pengaruh kepemilikan institusional dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan melalui kebijakan dividen dan dalam penelitian ini kebijakan dividen digunakan sebagai variabel intervening.