Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
Ahmad Faliti Yunus NIM : 0025018600
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H./2009 M.
Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Ahmad Faliti Yunus NIM: 0025018600
Di bawah bimbingan:
Agus Rifai, S.S, M.Ag NIP. 150 289 482
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H./2009 M.
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 08 September 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) pada program studi Ilmu Perpustakaan
Jakarta, Januari 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Jurusan,
Drs. Rizal Saiful Haq, M.A NIP. 780 005 380
Penguji I
Drs. Kailani Eryono, M.M NIP. 150 050 930
Sekertaris Jurusan,
Pungki Purnomo, M.LIS NIP. 150 295 486
Penguji II
Agus Rifai, M.Ag NIP. 150 289 482
No : Istimewa Lamp : 1 (satu) Bundel Hal : Pengajuan Judul Skripsi
Jakarta, 17 Maret 2009
Kepada Yth, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Nim Fak/Jur
: Ahmad Faliti Yunus : 0025018600 : Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan dan informasi
Bermaksud mengajukan skripsi dengan judul : PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BERBAHASA ARAB PADA PERPUSTAKAAN UMUM ISLAM IMAN JAMA Sebagai bahan pertimbangan, saya sertakan : 1. Outline 2. Isi Bab I (pendahuluan) 3. Daftar Pustaka sementara 4. Surat Perpanjangan Studi Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan pertimbangan Bapak. Besar harapan saya untuk disetujui pengajuan judul ini. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ketua Jurusan
Yang Mengajukan,
Drs. Rizal Saiful Haq, MA NIP.780.005.380
Ahmad Faliti Yunus 0025018600
No : Istimewa Lamp : 1 (satu) Bundel Hal : Pengajuan Judul Skripsi
Jakarta, 16 Maret 2009
Kepada Yth, Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama Nim Fak/Jur
: Desi Sofyani : 0025018607 : Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan dan informasi
Bermaksud mengajukan skripsi dengan judul : PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA PADA PERPUSTAKAAN UTAMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Sebagai bahan pertimbangan, saya sertakan : 5. Outline 6. Isi Bab I (pendahuluan) 7. Daftar Pustaka sementara 8. Surat Perpanjangan Studi Akhirnya saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan pertimbangan Bapak. Besar harapan saya untuk disetujui pengajuan judul ini. Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Ketua Jurusan
Yang Mengajukan,
Drs. Rizal Saiful Haq, MA NIP.780.005.380
Desi Sofyani 0025018607
SURAT PERNYATAAN
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Ahmad Faliti Yunus
NIM
: 10025018600
Fak / Jur
: Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
Judul Skripsi
: Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab Pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa keterlambatan menyerahkan skripsi setelah sidang skripsi yang dilaksanakan pada tanggal 8 September 2009 karena mengantar adik ipar saya ke Rumah Sakit untuk menjalani check up yang dilakukan setiap dua kali dalam seminggu terhitung mulai tanggal tanggal 15 Oktober 2009 sampai dengan menjalani operasi pada tanggal 1 Desember 2009. Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 02 Maret 2010
Ahmad Faliti Yunus NIM 10025018600
SURAT PERNYATAAN
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Desi Sofyani
NIM
: 10025018607
Fak / Jur
: Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
Judul Skripsi : Pelestarian Bahan Pustaka Pada Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa keterlambatan menyerahkan skripsi setelah sidang skripsi yang dilaksanakan pada tanggal 8 September 2009 karena mengantar adik saya ke Rumah Sakit untuk menjalani check up yang dilakukan setiap dua hari sekali dalam seminggu terhitung mulai tanggal tanggal 15 Oktober 2009 sampai dengan menjalani operasi pada tanggal 1 Desember 2009. Demikian surat pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 02 Maret 2010
Desi Sofyani NIM 10025018607
ABSTRAK
AHMAD FALITI YUNUS Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab Pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta dalam penentuan tajuk utama nama pengarang Arab sudah sesuai atau belum dengan pedoman yang digunakan, mengetahui pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab, dan juga dapat menentukan sistem transliterasi alih tulisan Arab Latin. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif, yakni penelitian studi perpustakaan dan penelitian lapangan. Dari hasil penelitian lapangan dengan cara observasi dan wawancara, penulis menentukan bahwa pengolahan bahan pustaka berbahasa Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta belum kosisten dalam menggunakan pedoman yang digunakan. Dalam hal penentuan tajuk nama pengarang Arab Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta belum konsisten dan belum sesuai dengan pedoman yang digunakan. Pada klas 2x0 tingkat kesalahan 0,4% dari 10 deskripsi, klas 2x1 tingkat kesalahan 0,26% dari 13 deskripsi, pada klas 2x2 tingkat kesalahan 0,56% dari 14 deskripsi, pada klas 2x3 tingkat kesalahan 0,2% dari 10 deskripsi, pada klas 2x4 tingkat kesalahan 0,75% dari 15 deskripsi, pada klas 2x5 tingkat kesalahan 0,27% dari 9 deskripsi, pada klas 2x6 tidak terdapat kesalahan, pada klas 2x7 tingkat kesalahan 0,03% dari 3 deskripsi, pada klas 2x9 tingkat kesalahan 1,89% dari 21 deskripsi. Dalam hal transliterasi Huruf ( ثsa) jumlah huruf 12 tingkat kesalahan 83%, huruf ( جja) jumlah huruf 26 tingkat kesalahan 77 %, huruf ( حha) jumlah huruf 131 tingkat kesalahan 60 %, huruf ( دdal) jumlah huruf 193 tingkat kesalahan 1 %, huruf ( ذzal) jumlah huruf 6 tingkat kesalahan 33 %, huruf ( زzai) jumlah huruf 28 tingkat kesalahan 36 %, huruf ( شsyin) jumlah huruf 40 tingkat kesalahan 25 %, huruf ( صsad) jumlah huruf 37 tingkat kesalahan 59 %, huruf ( ضdad) jumlah huruf 12 tingkat kesalahan 75 %, huruf ( طtho) jumlah huruf tingkat kesalahan 84 %, huruf ( ظzho) jumlah huruf 4 tingkat kesalahan 75 %, huruf ( ظgain) jumlah huruf 13 tingkat kesalahan 62 %, huruf ( وwau) jumlah huruf 126 tingkat kesalahan 2 %, huruf ( ىya) jumlah huruf 285 tingkat kesalahan 1,05 %.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagai persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan. Segala keberhasilan dan suka duka dalam menyelesaikan skripsi ini adalah pemberian-Mu yang tiada tara. Sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW., yang senantiasa membimbing umatnya menuju jalan yang lurus. Dalam penulisan skripsi ini, penulis sadar bahwa tidak sedikit mengalami hambatan dan rintangan terutama karena keterbatasan kemampuan penulis, waktu dan buku-buku referensi yang tersedia. Namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, Alhamdulillah skripsi ini dapat diselesaikan. Sehubungan dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada: 1.
Bapak Dr. H. Abd. Chair., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2.
Bapak Drs. Rizal Saiful Haq. MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
3.
Bapak Pungki Purnomo M.LIS ,
selaku
Sekertaris
Jurusan
Ilmu
Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
4.
Bapak Agus Rifa’i, S.S, M.Ag, selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan petunjuk dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini,
5.
Segenap dosen jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
6.
Bapak Drs. H. M. Kailani Eryono, MM. Selaku Direktur Pelaksana, serta semua staf Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini,
7.
Ayah dan ibunda tercinta, H. Yahya dan Hj. Rusmiati yang banyak berjasa dalam mengasuh, mendidik dan membimbing penulis dengan sabar dan kasih sayang sejak lahir, serta selalu mendoakan dalam penyelesaian skripsi ini,
8.
Istriku tercinta, Desi Sofyani yang telah memberikan doa dan dukungan untuk sama-sama dalam penyelesaian skripsi ini,
9.
Keluarga besar H. Usman (kakekku), adik-adikku, “aung” makasih buat dandanin komputernya yang sering rusak, cang aji dan cing ajiku di Meruya yang selalu memberikan dorongan dengan penuh keikhlasan agar penulis selalu optimis dalam penyelesaian skripsi ini,
10.
Ayah dan mama H. A. Sahlani dan Hj. Mulyati (mertuaku), adik-adikku, nana, ulfah, ana dan aa’, terimakasih atas doa, dorongan dan masukan yang kalian berikan untuk penyelesaian skripsi ini.
11.
Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan ’00 yang telah banyak memberikan dorongan dan dukungannya, khususnya Niswati Fatimah dan Azmi, Nuni Hadiyati, Ani Listianingsih,
Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Ucapan terimakasih ini diiringi doa penulis, semoga Allah SWT., membalas amal kebaikan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, Aamin. Karena berbagai keterbatasan penulis, skripsi ini jauh dari kesempurnaan, namun begitu tidak berlebihan jika penulis masih berharap bahwa skripsi ini ada manfaatnya khususnya bagi penulis sendiri.
Jakarta, November 2009
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................ i KATA
PENGANTAR..........................................................................................
ii DAFTAR
ISI........................................................................................................
v DAFTAR
TABEL................................................................................................
vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1 B. Rumusan dan Batasan Masalah................................................................... 3 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.................................................................... 4 D. Metode
Penelitian........................................................................................
4 E. Sistematika
Penulisan..................................................................................
6 BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka......................................................... 7
B. Deskripsi Bibliografi Buku............................................................................ 8 C. Penentuan Bentuk Tajuk Pengarang.............................................................. 9 1.
Penentuan
Tajuk
Kepengarangan..............................................................10 a. Pengertian Tajuk Kepengarangan...................................................... 10 b. Berbagai Jenis Kepengarangan......................................................... 11 c. Cara menentukan Tajuk Pengarang.................................................. 11 d. Pedoman Penentuan......................................................................... 13 2. Penentuan Nama Pengarang dan Kata Utama Arab............................. 21 a. Asal Usul Nama Arab...................................................................... 22 b. Pola Umum Nama Arab................................................................... 26 D. Sistem Alih Tulisan dalam Katalogisasi Berbahasa Arab................... 28 1. Pengertian Transliterasi................................................................... 28
2. Pedoman Transliterasi...................................................................... 29 BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN MASJID ISTIQLAL JAKARTA A. Sejarah Singkat Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta ............................. 31 B. Visi dan Misi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta................................. 32 C. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta......................... 32 D. Struktur Organisasi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta........................ 34 E. Kerjasama dan Lingkup Kegiatan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta.. 35 F. Koleksi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta........................................... 38 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian
Data...........................................................................................
41 1. Penentuan Tajuk Nama Pengarang Arab............................................... 42 2. Transliterasi........................................................................................... 55
B. Analisis...................................................................................................... 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................ 70 B. Saran............................................................................................................ 70 DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................
72 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 No. Klasifikasi 2x0……………………………………………….. 42 2. Tabel 2 No. Klasifikasi 2x1………………………………………………... 43 3. Tabel 3 No. Klasifikasi 2x2……………………………………………….. 45 4. Tabel 4 No. Klasifikasi 2x3……………………………………………….. 47 5. Tabel 5 No. Klasifikasi 2x4……………………………………………….. 48 6. Tabel 6 No. Klasifikasi 2x5……………………………………………….. 50 7. Tabel 7 No. Klasifikasi 2x6……………………………………………….. 51 8. Tabel 8 No. Klasifikasi 2x7……………………………………………….. 52 9. Tabel 9 No. Klasifikasi 2x9……………………………………………….. 53 10. Tabel 10 Alih tulisan Arab-Latin ..................................................………... 56 11. Tabel 11 Penentuan tajuk………………………………………………..…. 66 12. Tabel 12 transliterasi………………………………………………..……… 67
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan sebagai suatu sistem informasi berfungsi menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk dokumen serta pengaturan sedemikian rupa sehingga informasi yang diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. Makin besar koleksi yang dimiliki sebuah perpustakaan semakin perlu pula pemberian ciri (characterization) kepada semua dokumen melalui proses analisis yang dalam kegiatan perpustakaan disebut katalogisasi. Dalam proses ini setiap dokumen dibuatkan wakilnya yang disebut entri katalog. Setiap entri memuat deskripsi bibliografi yang mencantumkan ciri-ciri dokumen, seperti : pengarang, judul dan subyek, ciri fisik dan ciri lainnya1 Perkembangan bahan pustaka mengalami perluasan yang meliputi koleksi buku, jurnal, majalah, koran, kaset, CD, Mikrofilm, dan mikrofiche. Katalog diharapkan dapat memberikan informasi mengenai aspek bibliografis dan isi sebuah dokumen. Artinya pengolahan bahan pustaka atau katalogisasi adalah sebuah proses penelaahan dan pengolahan keterangan dan hal-hal penting dari bahan pustaka menjadi katalog2. Bahan-bahan pustaka diwakili dalam katalog atau daftar lain oleh entrientri untuk memberi informasi yang lengkap tentang bahan-bahan apa yang ada tentang subjek tertentu dalam perpustakaan.
1
Muh Kailani Er, Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam : Adaptasi dan perluasan DDC Seksi Islam (Jakarta: Puslitbang Lektur Agama Badan Litbang Agama Departemen Agama, 1999), h. 1. 2 Muh Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka, cet. 2 (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.3.
Bahan pustaka berbahasa arab menggunakan tulisan Arab yang sangat berbeda bentuk dan sifatnya dengan tulisan Latin. Oleh karena itu dalam penyusunannya di rak tidak bisa diatur bersama-sama dengan buku bertulisan Latin, jadi penyusunannya harus terpisah, hal ini untuk memudahkan penyusunan dan pembuatan katalog dan juga untuk memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan.3 “Dalam katalogisasi buku berbahasa arab seringkali dijumpai kesulitankesulitan dalam pengumpulan data bibliografis yang perlu dicantumkan dalam katalog. Kesulitan terutama berasal dari tipografi cetakan buku-buku lama dengan ciri antara lain : kadang-kadang halaman judul tidak jelas, banyak buku berhalaman judul dengan berbagai judul karya serta pengarang yang berbedabeda, nama penerbit dan tempat terbit maupun tahun terbit sering kali tersembunyi atau bahkan tidak terdapat di dalamnya.”4 Pembuatan katalog pada dasarnya adalah sebagai berikut : setiap bahan informasi, apakah itu berupa buku atau bentuk fisik lainnya, akan dibuatkan uraian singkat yang disebut entri katalog. Setiap bahan pustaka dibuatkan entri katalog menurut peraturan-peraturan yang standar. Entri-entri inilah yang akan disususun menjadi katalog5. “Katalog sangat berarti dalam sarana temu kembali informasi, apabila tepat aspek bibliografisnya maupun isi. Setiap bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan dalam katalog diwakili oleh entri atau-entri-entri subyek untuk memberi informasi yang lengkap tentang bahan pustaka yang ada tentang subyek tertentu dalam perpustakaan. Jadi entri subyek merupakan alat penelusuran (retrieval Device) yang penting dalam perpustakaan guna memungkinkan pembaca dan petugas perpustakaan menemukan dengan cepat bahan-bahan diperlukan tentang subyek-subyek tertentu.”6
3 M Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab, cet. 3(Jakarta: Kerjasama Pusat Pendidikan Islam Indonesia dan Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat, 1991), h. 4. 4 Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab.h.4 5 Mastini Hardjoprakoso, Daftar Tajuk Subjek untuk Perpustakaan (Jakarta: Perpustakaan Nasional, 1995), h. V. 6 Kaelani Eryono, Daftar Tajuk Subyek Islam, h. 3-4.
Dengan demikian permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yang pertama yaitu terletak pada penentuan kata utama nama arab (pengarang) seperti yang dikatakan Omoerha Sebagai berikut ” yang menjadi masalah nama dalam katalogisasi
buku berbahasa arab adalah memilih kata
utama dari unsur-unsur tajuk dari nama pengarang, masalah ini merupakan sumber perbedaan pendapat diantara para pengkatalog.7 Dari sajian diatas, khususnya mengenai katalogisasi berbahasa arab, hal ini menarik perhatian penulis untuk menyentuh permasalahan apa yang terjadi di atas, khususnya mengenai katalogisasi berbahasa arab, karena di dorong rasa tertarik penulis kepada yang demikian,yaitu katalogisasi berbahasa arab, maka penulis berkeinginan untuk mengambil subyek penelitian mengenai ” Pengolahan Bahan Pustaka Berbahasa Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta” . B. Rumusan dan Batasan Masalah Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini tidak terlalu lebar dan meluas, maka penulis membatasi penelitian ini pada masalah-masalah yang berkaitan dengan katalogisasi deskriptif, dengan penekanan pada penentuan tajuk nama pengarang Arab dan transliterasi. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sudah sesuaikah pembuatan katalog buku-buku berbahasa Arab di Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta khususnya dalam menentukan tajuk nama pengarang Arab dengan pedoman yang digunakan? dan apakah transliterasi sudah konsisten dengan pedoman yang digunakan?
7
Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab, h. 3.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Mengetahui penentuan tajuk utama nama pengarang pada bahan pustaka berbahasa Arab. 2. Mengetahui pembuatan deskripsi bibliografi bahan pustaka berbahasa Arab. 3. Dapat menentukan sistem tranliterasi alih tulisan Arab-Latin Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Menambah pengetahuan bagi peneliti tentang katalogisasi, terutama dalam katalogisasi berbahasa arab. 2. Untuk memberikan masukan kepada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta dalam katalogisasi berbahasa Arab, sehingga koleksi yang disediakan dapat bermanfaat bagi para pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi. 3. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti lain yang akan meneliti pembahasan yang sama. D. Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 1. Sumber Data a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan yang terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan masalah katalogisasi berbahasa arab.
b. Data primer yaitu data yang bersumber dari katalog buku-buku berbahasa Arab yang terdiri dari judul buku, nama pengarang,nama penerbit, tahun terbit, tempat terbit dan jumlah halaman. 2. Metode Pengumpulan Data Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data-data atau informasi adalah : a. Library Research (Riset Perpustakaan) Dalam
riset
perpustakaan
peneliti
melakukannya
dengan
mempelajari buku-buku, literatur-literatur, dokumen dan artikel dengan maksud untuk mendapatkan gambaran teoritis sesuai dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini. b. Field Reserch (Penelitian Lapangan) Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data secara langsung dari objek penelitian yaitu : 1. Obsevasi : penulis mengamati secara langsung untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. 2. Wawancara : penulis mengambil informasi secara mendalam mengenai pengolahan bahan pustaka berbahasa arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta, dimana objek wawancara adalah kepala perpustakaan, pustakawan, dan elemen-elemen yang lain yang terlibat dalam permasalahan diatas.
E. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan ini, penulis akan menguraikan secara sistematis tiap bab. Skripsi ini dibagi dalam lima bab, diantaranya yaitu : BAB I
Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penellitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
Tinjauan Literatur Bab ini berisi pengertian pengolahan bahan pustaka, deskripsi bibliografi buku, penentuan bentuk tajuk pengarang, dan sistem alih tulisan dalam katalogisasi berbahasa arab.
BAB III
Gambaran Umum Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta Bab ini berisi sejarah singkat, visi dan misi, fungsi dan tujuan, struktur organisasi, kerjasama dan lingkup kegiatan, serta koleksi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
BAB IV
Hasil Penelitian Bab ini berisi penyajian data penentuan tajuk dan penyajian data transliterasi pada
Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta, serta
analisis penentuan tajuk dan transliterasi. BAB V
Penutup Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Kata perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka, yang mendapat imbuhan per dan an sehingga berarti tempat atau kumpulan bahan pustaka. Sedang bahan pustaka adalah wadah informasi, dapat berupa buku dan non buku. Buku adalah hasil rekaman informasi yang tertulis atau tercetak, seperti buku teks atau monografi, majalah, brosur, dan lain-lain. Sedang non buku adalah hasil rekaman informasi berupa suara atau gambar pada pita, film dan lain-lain.8 Perpustakaan merupakan lembaga pengelola informasi yang mencakup tiga kegiatan utama yaitu : menghimpun, mengolah, dan memberdayakannya untuk dimanfaatkan oleh masyarakat pemakai. Sebuah perpustakaan dikatakan baik, apabila memenuhi persyaratan seperti : (a) dikelola menurut standar pengelolaan perpustakaan,
(b)
semua
sumber
informasi
yang dimiliki
dimanfaatkan oleh banyak orang secara optimal, dan (c) Dapat memberikan nilai tambah bagi penduduk disekitarnya. 9 Pengolahan bahan pustaka merupakan salah satu kegiatan pokok guna mengatur koleksi yang ada agar siap pakai dan berdaya guna secara optimal, jika membicarakan bahan pustaka, ruang lingkup yang dibahas meliputi katalogisasi deskriptif dan katalogisasi subjek. Tetapi dalam hal ini pembahasan lebih diprioritaskan pada katalogisasi deskriptifnya saja. Katalog atau katalogus adalah daftar buku yang dimiliki satu atau beberapa perpustakaan yang disusun menurut sistem tertentu. Dalam katalog 8
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius, 1991), h. 32. 9 Soeyono Trimo,Pengantar Ilmu Dokumentasi (Bandung: Remaja Karya, 1987), h. xi.
dicantumkan hal-hal penting yang diperkirakan digunakan orang dalam menelusur suatu bahan pustaka dan informasi yang terkandung didalamnya, baik mengenai fisik maupun isi bahan pustaka tersebut, seperti nama pengarang, judul buku, penerbit, dan subjek yang terkandung didalamnya. Jadi pengolahan bahan pustaka atau katalogisasi adalah proses penelaahan dan pengolahan keterangan dan hal-hal penting dari bahan pustaka menjadi katalog.10 Katalog diharapkan memberikan gambaran tentang buku yang diproses, baik dari aspek bibliografis, isi yang terkandung didalamnya, tempat penyimpanannya di perpustakaan, maupun keterangan lain yang dianggap penting. Katalog sangat penting artinya bagi suatu perpustakaan. Itulah sebabnya sekalipun masih dalam bentuk yang amat sederhana, perpustakaan-perpustakaan yang lampau menyediakan katalog. Pada perpustakaan Baitul Hikmah di Baghdad (sekitar abad 10 M misalnya, katalog yang berupa daftar nama-nama buku yang ditempelkan pada dinding-dinding rak yang menunjukkan isi rak tersebut.11
B. Deskripsi Bibliografi Buku Berbahasa Arab. Bahan pustaka berbahasa Arab mempunyai ciri khas pada setiap tulisan Arabnya, terkadang jenis tulisan Arab yang digunakan pada setiap bahan pustaka berbahasa Arab berbeda bentuk jenis dan tulisan, dan terkadang tulisan Arab pada suatu bahan pustaka tidak menggunakan harokat (tanda baca), seperti yang terdapat pada tulisan Arab klasik. Oleh sebab itu diperlukan ketelitian dan kehatihatian dalam pengolahan bahan pustaka berbahasa Arab tersebut dan juga dan juga pustakawan harus lebih bisa memahami dan menguasai bahasa Arab12. Buku-buku berbahasa arab cetakan lama banyak yang masih menggunakan perwajahan manuskrip tipografi. Sebagai konsekuensi, banyak buku cetakan lama tanpa mempunyai halaman judul seperti yang dijumpai sekarang, bahkan banyak diantaranya tanpa mempunyai halaman judul sama sekali. Terkadang judul dijumpai pada permulaan teks (isi) buku. Dan seringkali terdapat pada halaman terakhir buku (colophon). Nama pengarang sering kali dijumpai pada halaman pendahuluan terutama pada karya-karya tafsir (commentary) (Omoerha, 1973: 5).13
10
Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka ( Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 2-3. 11 Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab ( Jakarta: Kerjasama Pusat Perpustakaan Islam Indonesia dan Penerbit Universitas Indonesia, 1991), h.1. 12 Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab . h.64 13 Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab . h. 64.
Dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa arab ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yang pertama yaitu menentukan halaman judul, sebagaimana yang telah tertulis diatas yaitu banyak dari buku-buku berbahasa Arab cetakan lama banyak diantaranya tidak mempunyai halamn judul dan terkadang judul terdapat pada halaman terakhir, bahkan diantaranya tidak mempunyai halaman judul sama sekali, hal itu sangat berbeda sekali dengan buku berbahasa Arab cetakan sekarang, dikarenakan buku berbahasa Arab cetakan lama pada waktu itu belum ada keseragaman dan ketentuan khusus yang mengatur tentang tata cara penulisan buku berbahasa Arab.14 Pihak-pihak yang terlibat dalam penerbitan buku-buku berbahasa Arab menjadi faktor kedua dalam deskripsi bibliografi buku bahasa Arab, diantaranya yaitu: penerbit, percetakan, dan pihak yang membiayai penerbitan serta penyalur hasil terbitan.15 Dalam deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab diatas dapat diambil kesimpulan bahwa setiap data mengenai deskripsi yang akan diolah semuanya tidak terdapat pada halamannya tetapi pada halaman lain, misalnya judul kadangkadang terdapat pada halaman akhir dan bahkan tidak terdapat halaman judul sama sekali, begitu juga dengan menentukan pengarang, penerbit, tempat terbit, tahun terbit. Dan oleh sebab itu diperlukan pustakawan yang memahami dan menguasai bahasa Arab dengan segala ketelitiannya untuk mengolah buku-buku berbahasa Arab16.
14
Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab . h.68 Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab. h. 67 16 Muh. Kailani Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab . h.4 15
C. Penentuan Bentuk Tajuk Pengarang Dalam katalogisasi deskriptif, nama pengarang merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam penyusunan katalog bahan pustaka yang terkumpul di perpustakaan atau di toko-toko buku ditulis oleh berbagai pengarang yang mempunyai latar belakang pengetahuan, asal bangsa, bahasa, suku, ras dan kebudayaan yang berbeda-beda. Perbedaan itu berimplikasi terhadap bentukbentuk nama yang berbeda-beda pula. Yang menjadi fenomena disini adalah bagaimana dari berbagai bentuk nama yang berbeda-beda itu dapat dikemas dalam sebuah ketentuan atau aturan sehingga memudahkan dalam penelusuran informasi17. 1. Penentuan Tajuk Kepengarangan a. Pengertian Tajuk Kepengarangan. Dalam deskripsi katalog, dikenal adanya istilah tajuk entri utama dan tajuk entri tambahan. Tajuk menurut istilah perpustakaan memiliki arti sebagai induk karangan (yang bertanggung jawab terhadap suatu karangan) yang bisa terdiri dari nama pengarang perseorangan, nama lembaga, atau nama pertemuan, seperti : seminar, lokakarya, simposium dan sejenisnya. Tentunya kita berusaha ingin mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap isi buku yang kita baca itu, dapat juga kita memberikan pujian, penghargaan, kritikan atau kecaman18. Orang yang bertanggung jawab terhadap suatu karangan/intelektual dan atau artistik dari buku. Itulah yang disebut pengarang. Jadi dalam pengertiannya pengarang meliputi ilustrator, penyadur, penafsir dan penyair atau penulis syair, 17
Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka (Jakarta: Universitas Terbuka,
1999), h.3 18
Dadan Darusman, “Permasalahan Katalogisasi Deskriptif Kitab Kuning pada Perpustakaan di Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2005), h.26
penulis buku fiksi maupun buku non fiksi, kemudian, orang yang terlibat dalam penulisan buku tetapi dia bukan termasuk pengarang adalah penterjemah, editor (penyunting), penulis kata pendahuluan, pengumpul karangan dan pemberi kata sambutan19. Keberadaan pengarang dalam sebuah literatur dan penelusuran informasi sangat penting. Peran dan fungsi pengarang sangat mempengaruhi dalam penyusunan katalog. Adapun fungsi pengarang sebagai berikut : 1) Orang yang bertanggung jawab terhadap karya tulisan, isi intelektual atau artikel, 2) Untuk menyusun tajuk yang sama dari karya-karya seseorang pengarang. 3) Mengetahui karya apa saja dari seseorang pengarang yang ada di perpustakaan. 4) Bisa dibuat tajuk entri utama maupun entri tambahan nama pengarang. 5) Bisa dibuat referens.20 b. Berbagai jenis Kepengarangan Yang dimaksud dengan tajuk (heading) adalah kata-kata pertama yang terdapat dalam entri katalog sebagai dasar penyusunan katalog. Untuk menentukan tajuk nama
orang,
bahan
pustaka
kita tinjau
menurut
kepengarangannya (authorship). Analisa ini menghasilkan bermacam-macam karya pengarang yaitu : karya pengarang tunggal, karya pengarang ganda, karya editor, karya anonim, karya kumpulan, dan karya campuran21. c. Cara Menetukan Tajuk Nama Pengarang Cara menentukan tajuk nama pengarang ini merupakan peraturanperaturan untuk menentukan tajuk, dimana deskripsi bibliografis di masukkan ke dalam suatu katalog atau daftar lain. Adapun cara menentukan tajuk untuk nama pengarang sebagaimana dikatakan M Kailani Eryono berikut ini22 :
19
Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka, h.32 Darusman, Permasalahan Katalogisasi Deskriptif, h.27 21 Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka.h.32-33 22 Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka, h. 32-35. 20
1) Untuk
buku
yang
mempunyai
pengarang
tunggal
tajuk
kepengarangannya ditentukan pada pengarang tersebut. 2) Buku yang mempunyai pengarang ganda tidak lebih dari tiga tajuk ditentukan pada nama pengarang yang disebut pertama, kecuali ada pengarang utama yang lebih berhak atas kepengarangan buku tersebut. Dimana pun pengarang utama lebih berhak untuk ditempatkan sebagai tajuk entri utama. 3) Buku yang berpengarang ganda lebih dari tiga tajuk entri utama pada judul dengan tajuk entri tambahan nama pengarang sebanyak tiga. 4) Buku yang mempunyai karya editor (penyunting) tajuk ditentukan pada judul karya jika nama pengarang disebut. Jika nama pengarang disebut, tajuk ditentukan pada nama pengarang atau judul sesuai ketentuan yang tercantum pada 1, 2, dan 3. yang disebut terakhir menjadi karya campuran. 5) Buku dengan karya anonim tajuk ditentukan pada judul, kecuali jika nama anonim lebih dikenal dalam karya-karyanya. 6) Buku dengan karya kumpulan,tajuk ditentukan pada judul jika ada judul kolektif. 7) Pada karya campuran ada dua macam pengarang yaitu, nama pengarang disebut, dan nama pengarang yang tidak disebut. Untuk pengarang yang disebut tajuk disebutkan sesuai ketentuan pada 1, 2, dan 3, sedangkan untuk pengarang yang tidak disebut namanya tajuknya ditentukan pada judul.
d. Pedoman Penentuan Kata utama dalam katalogisasi deskriptif sangat penting, maka dari itu kata utama menentukan dalam jajaran abjad dan sarana pertama bagi pemakai perpustakaan dalam penelusuran informasi melalui nama pengarang. Seandainya tidak ada peraturan atau pedoman untuk menentukan kata utama, tentu akan menyulitkan bagi para pemakai perpustakaan dalam menelusur informasi, maupun dalam pekerjaan katalogisasi23. Untuk penentuan kata utama diperlukan peraturan-peraturan khusus bagi bangsa yang berbeda unsur dan pola namanya. Untuk nama-nama Arab diperlukan peraturan tersendiri, karena nama Arab mempunyai unsur dan pola yang berbeda dengan nama bangsa lain. Di antara peraturan-peraturan kata utama yang telah ada untuk nama arab ialah: a. American Library Association Cataloging Rules for Author and Title Entries, Chicago: ALA, 1949 (selanjutnya disebut ALA) b. Mahmud Sheniti. ”Treatment of Arabic Names” yang dikemukakan pada International Conference on Cataloging Principles. Paris 1961 (working paper no.19)(selajutnya disebut Sheniti) c. Library Association Cataloging Rules: Author and Title Entries. London: LA, 1967. (selanjutnya disebut LA) d. Anglo American Cataloging Rules: North American Text. Chicago:ALA, 1967 (selanjutnya disebut AACR)
23
Drs.Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka.h.31
e. M. Kailani Eryono. Masalah Penentuan Kata Utana Nama Arab Pada Perpustakaan di Indonesia. Jakarta: JIP-FSUI, 1978. (selanjutnya disebut Kailani)24 Agar lebih jelas peraturan-peraturan tersebut, maka akan diuraikan sebagai berikut: a) . Menurut ALA Dalam peraturan ALA dibedakan nama arab sebelum dan sesudah tahun 1900 Masehi. Nama sebelum tahun 1900 Masehi, kata utama ditetapkan pada ism (nama diri), hal ini disebutkan dalam pasal 64 sebagaimana dikatakan Zulfikar Zen25 berikut ini: Enter Arabic, Persian, and Turkish writers up to about the year 1900, living in Mohammedan countries and writing only, or predominantly in their native tongues, under the given name componded with the patronimic (the latter preceded by the word ”ibn” i. e. ”brotherof”)as well as with the surname and nick name, usually derived from place of birth or residence(nisbah), accupation, physical peculiarities, etc. ( Bagi penulis Arab, Parsi, dan Turki sampai kira-kira tahun 1900, yang hidup di negara-negara Islam dan menulis sebagian besar dalam bahasa asli mereka, kata utama ditentukan pada nama kecil (nama diri) digabung dengan nama keturunan (yang terakhir didahului dengan kata ”ibn” ,yaitu ”anak dari”:dalam hal tertentu ”akhu”, yaitu ”saudara kandung dari”), semuanya itu ditambah dengan nama keluarga nama julukan yang biasanya berasal dari tempat kelahiran atau tempat tinggal seseorang (nisbah), pekerjaan, kelainan fisik (jasmani), dan lain sebagainya. Acuan dibuat dari bagian nama yang tidak dijadikan kata utama. b). Menurut Sheniti Mahmud Sheniti dalam kertas kerjanya pada Konferensi Internasional tentang prinsip-prinsip katalogisasi di Paris tahun 1961, mengemukakan bahwa
24
Darusman, Permasalahan Katalogisasi Deskriptif, h.59 Zulfikar Zen,”Penyusunan Daftar Nama Pengarang Arab untuk Perpustakaan di Indonesia” (Skripsi S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia, 1982), h.25-26. 25
untuk nama pengarang Arab kuno kata utamanya harus pada bagian nama yang paling dikenal. Hal ini sebagaimana dikatakan Zulfikar Zen26 sebagai berikut: Old Arabic authors should be entered under the best known part of the name, known as shuhra. This is frequently a nisba. It may be ascertained from arabic works of reference and from standard histories of arabic literature. ( Bagi pengarang Arab kuno kata utama ditentukan pada bagian nama yang paling dikenal, yang disebut Shuhra. Seringkali nama ini adalah suatu Nisba. Hal ini dapat diketahui dari buku referens Arab dan dari buku standar sejarah kesusastraan Arab). Untuk nama-nama Arab modern, kata utama ditentukan pada bagian akhir nama itu, hal ini dikatakannya sebagai berikut: Modern Arabic names ....the structure of names varies in different Arabic speaking countries. Often the traditional stucture of the Arabic name is abandoned, and names consist of a personal name followed by one or two others elements, the first of which usually the father’s name, while the second may be the name of the grandfather or may be a nisba...Entry element...last part of the name. (Nama-nama Arab modern...pola nama di negara-negara yang berbahasa Arab berbeda-beda. Seringkali pola nama arab tradisional ditinggalkan dan nama-nama itu hanya terdiri dari nama diri diikuti satu atau dua unsur lain, yang pertama biasanya nama ayah dan yang kedua mungkin nama kakek, ataau mungkin juga nisba... kata utama... ditentukan pada bagian akhir dari nama itu). Pengecualian dibuatkan bilamana pengarang tersebut diketahui lebih dikenal pada bentuk nama lain. Dikatakannya sebagai berikut: Exceptions. The Shuhra or the best known name should be taken as entry element when it exist. Pengecualian. Shuhra atau nama yang paling dikenal harus dijadikan kata utama. c). Menurut LA27 Dalam pasal 52 LA dikatakan: Arabic and other writers living in Mohammedan countries and following mohammedan practice, are to be entered under the personal name, followed by the names expressing relationship ( coumpounded with abu, ibn, etc.) and by any special names or from some circumstance connected with his life and character....references are to be made from each of the various names.
26
Zen, Penyusunan daftar Nama Pengarang, h. 28-29. M. Kailani Eryono, “Masalah Penetuan Kata Utama Arab Pada Perpustakaan di Indonesia,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia, 1978), h. 35. 27
Bagi penulis arab dan penulis lainnya yang hidup di negara-negara Islam dan menjalankan ajaran Islam kata utama ditentukan pada nama diri, diikuti namanama yang menunjukkan hubungan kekeluargaan ( digabungkan dengan kata abu, ibn, dan lain sebagainya) dan dengan berbagai nama khusus, atau dalam hal-hal tertentu dihubungkan dengan kehidupan dan wataknya... Acuan dibuatkan dari tiap-tiap unsur nama itu. Dengan demikian kata utama nama Arab ditetapkan pada nama diri (ism). Sedangkan acuan dibuatkan dari bagian nama yang tidak dijadikan kata utama. d). Menurut AACR Dalam AACR disebutkan bahwa kata utama nama Arab ditentukan pada nama yang paling dikenal, untuk mengetahuinya digunakan beberapa sumber referens. Dalam hal yang meragukan kata utama ditentukan pada bagian akhir nama tersebut. Acuan dibuat dari bagian nama lain jika diperkirakan pada bagian itu orang akan mencarinya. Hal ini terdapat dalam pasal 54A sebagaimana dikatakan Zulfikar Zen28 : Enter under the element or combination of elements of the name by which the person is the best known as determined from refence sources. In case of doubt enter under the last element. The definite article is always lower cased, event if it is the first word of the name not used as entry element when reason to believe the person may be looked for under that part. Tetapkan kata utama pada satu unsur atau gabungan beberapa unsur nama seseorang yang paling dikenal berdasarkan berbagai sumber referens. Dalam hal yang meragukan tetapkan pada bagian nama yang akhir. Kata sandang selalu ditulis dengan huruf kecil walaupun kata sandang itu merupakan kata pertama dalam kata utama. Acuan dibuatkan dari bagian nama yang tidak dijadikan kata utama, jika ada dugaan yang kuat bahwa orang akan mencarinya pada bagian tersebut. Dalam AACR edisi kedua (1978) peraturan ini terdapat pada pasal 22.22B. pada prinsipnya cara penetuan kata utama Arab dalam edisi kedua ini tidak terdapat perubahan, hanya saja jika dalam sumber-sumber referens tidak diketahui nama yang terkenal itu, maka kata utama ditentukan pada unsur nama yang pertama. Untuk mengetahui unsur nama yang lebih dikenal AACR menunjukkan beberapa sumber referens, antara lain :
28
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang, h. 30-31.
(a). Brockelman, Carl. Geschichte der Arabischen Literatur. Leiden : Brill, 1937-1942 dan 1943-1949. (b). The Encyclopedia of Islam Leyden : Bill, 1913-1934 dan New ed. Leiden: Brill. 1960 serta suplemen Leiden : Brill, 1938. (c). Caetani, Leone. Onomasticon Arabicum. Roma Casa editrice Italiana, 1915. (d). Dan lain-lain. e). Menurut M. Kailani Eryono29 Berdasarkan kajian terhadap unsur, pola, dan peraturan penentuan kata utama nama Arab yang pernah ada baik sebelum AACR maupun AACR sendiri, serta didasarkan pada kenyataan yang dialami oleh beberapa perpustakaan di Indonesia, maka M. Kailani Eryono berpendapat sebagai berikut : Mengingat bahwa AACR adalah suatu peraturan katalogisasi yang bersifat Internasional , maka pedoman mengenai cara penentuan kata utama nama Arab untuk perpustakaan di Indonesia dapat disusun berdasarkan AACR pasal 54 tersebut dengan suatu modifikasi. Modifikasi ini diperlukan, mengingat bahwa hanya dengan menggunakan prinsip penentuan pada bagian nama yang lebih dikenal semata-mata, sulit untuk dilaksanakan, karena sulitnya mengenali bagian nama yang lebih dikenal dan masih langkanya sumber-sumber referens mengenai nama-nama Arab di Indonesia. Cara penentuan kata utama nama Arab yang diusulkan Kailani adalah sebagai berikut : (a) Pada prinsipnya penetuan kata utama nama Arab adalah pada bagian nama yang lebih dikenal, sesuai dengan prinsip AACR. Bila tidak diketahui bagian mana yang lebih dikenal tersebut. (b) Nama yang menggunakan Laqab. Kata utama ditetapkan pada laqab tersebut. Laqab itu dapat berupa nama keluarga, gelar profesi, nama samaran, dan lain sebagainya.
29
Eryono, Masalah PenentuanKkata Utama Nama Arab, h. 65.
(c) Nama yang menggunakan nisbah tanpa laqab. Kata utama ditetapkan pada nisbah tersebut. Kecuali jika diketahui bagian lain yang lebih dikenal. (d) Nama yang menggunakan nasab, tanpa nisbah dan laqab. Kata utama ditetapkan pada ism (nama diri) kecuali bila diketahui bagian lain yang lebih dikenal. (e) Nama yang tidak menggunakan nasab, nisbah, maupun laab. Kta utama ditetapkan pada nama yang terakhir. Acuan dibuat dari bagian nama yang tidak dijadikan kata utama apabila perlu.
Dari lima pedoman peraturan kata utama yang dibicarakan dapat diambil beberapa kesimpulan, terutama kelemahan masing-masing pedoman serta kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi pengkatalog dalam menerapkan pedoman tersebut, antara lain ialah sebagai berikut : (1)
Penentuan kata utama pada ism (nama diri), sebagaimana terdapat pada ALA dan LA mempunyai beberapa kelemahan dan kesulitan dalam praktek ialah30: (a). Terdapatnya bentuk unsur yang banyak dipakai sebagai nama diri, akan menyulitkan penjajaran dan penelusuran kata yang banyak digunakan ialah ”Muhammad”, ”Ahmad”, ”Abd”. (b). Banyak memuat acuan dari bagian nama yang tidak dijadikan kata utama, akan memperbanyak pekerjaan pengkatalog.
30
Eryono, Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab, h.35-37.
(c). Pengecualian yang dibuat ALA sangat relatif sifatnya. Perbedaan pandangan akan terdapat di antara pustakawan dalam menetapkan bagian yang lebih dikenal pada nama pengarang. (d). Penentuan kata utama pada ism bagi pengkatalog memudahkan pekerjaan, namun hasilnya tidak logis, sebab orang akan melakukan penelusuran nama pengarang pertama kali tentu unsur nama yamg paling dikenalnya. (2). Penentuan kata utama nama Arab pada unsur nama yang lebih dikenal. Hal ini terdapat pada peraturan Sheniti, AACR, dan Kailani. Penentuan sangat logis karena seorang pemakai atau penelusur di perpustakaaan pertama-tama ia akan mencari nama pengarang pada unsur nama yang paling mudah diingat dan dikenalnya. Namun demikian terdapat beberapa kelemahan dan kesulitan, diantaranya sebagai berikut31: (a). Kemungkinan terdapat perbedaan dari beberapa sumber referens dalam menetapkan bagian nama seseorang yang lebih dikenal. (b). kemungkinan belum ada nama-nama pengarang tersebut dalam beberapa sumber referens yang ditunjukan. Biasanya buku-buku referens yang standar terbit dalam jangka waktu agak lama dan tertentu. (c). Khusus untuk perpustakaan-perpustakaan di Indonesia, kecuali The Encyclopedia of Islam sumber-sumber referens nama arab tersebut masih langka.
31
Eryono, Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab, h.39.
(3). Penentuan kata utama nama arab pada bagian nama akhir. Hal ini digunakan untuk nama-nama arab modern. Peraturan ini seperti yang terdapat dalam ALA, Sheniti, AACR, Kailani. Peraturan ini juga sesuai dengan pola nama modern yang sudah disederhanakan seperti halnya nama barat. Kelemahan dan kesulitannya ialah32: (a). Sulitnya bagi pengkatalog untuk mengetahui batasan tahun kelahiran seorang pengarang arab, yaitu sebelum dan sesudah tahun 1900 (menurut ALA). Kesulitan ini terutama bagi pengkatalog Indonesia. (4). Penentuan kata utama nama Arab ditetapkan pada bagian nama yang lebih dikenal, yang dibantu dengan berbagai sumber referens. Tetapi bila tidak diketahui bagian nama yang paling dikenal tersebut akan menimbulkan keraguan dalam menetapkannya, menurut AACR edisi pertama ditetapkan pada bagian akhir nama tersebut. Sedangkan menurut AACR edisi kedua ditetapkan pada nama pertama. Peraturan ini tentu sangat membantu untuk mengambil keputusan pengkatalog, namun demikian sebagaimana telah dijelaskan bahwa dari unsur dan pola nama arab terdapat ciri khas tertentu bagian mana yang paling banyak dikenal33. Berdasarkan kajian dari unsur dan pola nama arab tersebut Kailani membuat suatu ketentuan untuk mengatasi kesulitan jika tidak diketahui unsur nama yang lebih dikenal. Peraturan kailani tersebut disamping
32 33
Eryono, Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab, h.32. Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang, h. 30.
menutupi kelemahan akan lengkapnya sumber referens, namun juga menuju keseragaman katalogisasi34. Kelemahan dan kesulitan dalam mempraktekan peraturan Kailani ialah: (a) Untuk mengetahui unsur-unsur nama yang membentuk nama pengarang Arab, diperlukan pengetahuan lain, terutama bahasa Arab. Ada kemungkinan di Indonesia tenaga pengkatalog dengan pengetahuan bahasa Arab yang mendalam masih terbatas. (b) Pekerjaan katalogisasi yang memerlukan pengkajian terlebih dahulu terhadap
unsur-unsur
nama
pengarang
tersebut
akan
banyak
menghabiskan waktu dan tenaga. 2. Penentuan Nama Pengarang dan Kata Utama Arab Bangsa Arab adalah suatu bangsa yang berbahasa Arab, tempat tinggal mereka meliputi seluruh daerah antara Maroko dan Irak, yaitu daerah-daerah yang terletak di tepi laut Merah dan merupakan daerah-daerah penghubung antara benua Asia, Afrika dan Eropa. Di sana terdapat sumber-sumber minyak yang kaya. Mayoritas penduduk bangsa Arab memeluk Agama Islam. Pengaruh Islam sangat kuat dalam kehidupan bangsa Arab. Agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad S.A.W. tahun 610 M membawa perubahan besar bagi bangsa Arab. Yaitu perubahan dari zaman ”Jahiliyyah” kebodohan kebodohan ke zaman kemajuan dan melahirkan peradaban yang tinggi. Pemberian nama pada setiap anak yang dilahirkan akan disesuaikan dengan bahasa dan kebudayaan ia lahir. Setiap bangsa akan memiliki pola yang berbeda dalam memberikan nama. Begitu pula yang terjadi pada nama-nama Arab. Pengaruh bahasa dan agama dangat
34
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang, h. 32.
dominan dalam memberikan pola dan corak nama setiap anak yang dilahirkan. Ini dapat dilihat dari pola nama Arab.35 a. Asal Usul Nama Arab Dalam tata bahasa Arab36 sering dikenal dengan istilah , kata yang menunjukkan nama orang disebut al-’Alam () ا, dapat terbagi kepada tiga unsur, yaitu: ism (nama diri), kunyah (nama yang menunjukan hubungan kekeluargaan), dan laqab (gelar bagi seseorang, adakalanya bersifat pujian atau celaan) 1). ‘Alam Isim ( ) اtau sering dikenal dengan sebutan Ism atau nama diri selain kunyah dan laqab. Unsur nama Ism sangat berbeda sebelum dan sesudah kedatangan Islam. Menurut Littman, nama Arab sebelum Islam ialah : “Arabic proper names in the pre-islamic period were varied and highly individualized. Most of the names were taken from names of goods worshipped be the Arabs at that period or had some religius application”. “Nama diri Arab sebelum Islam beraneka ragam dan sangat pribadi (individual) sifatnya, kebanyakan nama-nama diambil dari nama-nama Tuhan yang disembah oleh orang Arab pada masa itu atau yang bersifat keagamaan”. Sebelum datang agama Islam, Ism juga bermacam-macam bentuknya ada kalanya hanya berdasarkan hayalan semata. Pada masa itu Ism kadang-kadang diambil dari nama binatang seperti Asad (Singa), dari tumbuh-tumbuhan seperti Hanzalah (sejenis labu), nama waktu Layla (Malam), kemudian agama Islam menyuruh pemeluknya untuk memberikan nama yang baik dan melarang memberikan nama yang bersifat celaan, semenjak itu mulailah unsur-unsur Islam masuk ke dalam nama-nama Arab37. Di antara nama-nama unsur yang digunakan ialah : a. Nama Nabi Muhammad S.A.W. Nama Muhammad adalah sosok manusia yang menjadi tauladan bagi umat Islam, karena dalam al-Qur’an dijelaskan bahwa Nabi Muhammad itu sebagai suri tauladan bagi umatnya. Sebagai mana dijelaskan dalam surat al-Ahzab ayat 21 : (21 : اب7(8ًِْا )ا3َِ وَذآَ اَ آ4َ"ْ آَنَ َُْْ اَ وَاَْمَ ا#ِ %َ&َ'َ( رَُْلِ اِ أَْة-ِ. ُْ/َ َْ آَن0َ1
35
Darusman, Permasalahan Katalogisasi Deskriptif , h. 45-46. Eryono, Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab, h.10. See also Al-Mawsu’at al Arabiyat al-Muyassarat. Cairo: Daar al-Qalam, 1965. p. 1225 37 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 14. 36
“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari Kiamat dan dia banyak menyebut Allah: (QS. Al-Ahzab : 21) Maka nama Nabi Muhammad disebut dalam al-Qur’an paling banyak dan sangat populer. Sehingga nama-nama yang sering dipakai adalah Muhammad atau Ahmad. Adakalanya, unsur nama tersebut ditambah dengan unsur lain, seperti Muhammad Nur dan sebagainya. Kenyataan sampai saat ini pun hal ini masih tetap digunakan oleh orang-orang Islam di mana pun berada38. b. Nama-nama Nabi Lainnya. Orang Islam selain mempercayai Nabi Muhammad S.A.W. sebagai utusan Allah, mereka juga diwajibkan mempercayai nabi-nabi yang diturunkan Allah S.W.T. sebelum Nabi Muhammad S.A.W. yang wajib dipercayai adalah 25 orang nabi dan rasul. Jumlah nabi sebenarnya lebih dari 25, ada yang menyebutkan jumlah nabi 114. adapun diantara nabi dan rasul tersebut adalah Nabi Adam A.S., Nabi Idris A.S., Nabi Nuh A.S., Nabi Hud A.S., Nabi Sholeh A.S., Nabi Ibrahim A.s., Nabi Luth A.S., Nabi Ismail A.S., Nabi Ishaq A.S., Nabi Ya’qub A.S., Nabi Yusuf A.S., Nabi Ayub A.S., Nabi Dzulkifli A.S., Nabi Syuaib A.S., Nabi Musa A.S., Nabi Harun A.S., Nabi Daud A.S., Nabi Sulaiman A.S., Nabi Ilyas.a.S., Nabi Ilyasa A.S., Nabi Yunus A.S., Nabi Zakaria A.S., Nabi Yahya A.S., dan Nabi Muhammad S.A.W., nama-nama tersebut sampai pada saat ini banyak digunakan oleh pemeluk Agama Islam39.
38 39
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 15 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 15
c. Nama-nama Tuhan (al-Asmaal-Husna) Nama al-Qur’an terdapat lebih kurang dari 99 nama-nama Tuhan, arti alAsma al-Husna itu sendiri adalah nama-nama yang baik dan mulia. Nama-nama Tuhan ini sering dijadikan nama oleh orang-orang Islam. Unsur nama Tuhan tersebut ditambah dengan nama unsur lainnya seperti ‘Abdullah yang merupakan kombinasi dari ‘Abd (artinya hamba) dan Allah (artinya nama Tuhan). ‘Abd arRahman merupakan kombinasi dari ‘Abd dan Rahman. ‘Abd al-Razak merupakan kombinasi ‘Abd dan al-Razak dan lain sebagainya40. d. Nama Istri, anak, keluarga dan pengikut Nabi Muhammad lainnya. Karena orang-orang dekat dengan Nabi Muhammad S.A.W. umumnya menjadi contoh karena mereka itu adalah orang-orang yang baik dan shaleh juga. Maka nama-nama mereka pun banyak digunakan oleh orang-orang Islam. Antara lain seperti nama Khadijah (istri Nabi Muhammad Pertama), Fatimah (Anak Nabi), ‘Aisyah (Istri Nabi Muhammad), Aminah (ibu Nabi Muhammad), Abu Bakr, Ali bin Abi Thalib, Umar dan Usman41. 2). Kunyah ( %&) آ yaitu nama yang diawali dengan kata Abu ()أب, ummu ( )أمyang menunjukkan hubungan kekeluargaan. Kunyah ialah nama tambahan yang menunjukkan hubungan kekeluargaan diawali dengan kata Abu (ayah), ummu (Ibu), ibn (anak laki-laki), bint (anak perempuan), dan lain sebagainya42. 3). Laqab Laqab (=1) yaitu merupakan gelar bagi seseorang adakalanya bersifat pujian atau celaan. Dalam kamus Munjid disebutkan bahwa Laqab ialah nama yang diberikan kepada seseorang selain dari nama dirinya. Adakalnya mengandung arti pujian atau celaan. Contoh yang mengandung pujian as-Siddiq (orang yang jujur), dan yang mengandung celaan seperti al-Kazzab (orang yang berdusta). Setelah agama Islam datang Laqab yang merupakan celaan tidak boleh digunakan43. Seperti yang disebutkan dalam Al-Qur’an Surat 49 ayat 11, surat 104 ayat 1, Surat 4 ayat 148, sebagai berikut:
40
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 15. Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 16. 42 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 16. 43 Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 17. 41
ًَْا4 >"ُ/َ ْ أن-َ'َ ٍَ ﻥِ'َءٌ ﻡِ"ْ ﻥِ'َءDَُْ وE&ًَِْا ﻡ4 ْﻥُا/َ ْ أن-َ'َ ٍْمF ْ"َِ ْمٌ ﻡF َْGْ'َ َD ﻡَ&ُاH َ"ِْIَ اEJKَ َُُ هQRوS. ْ=ُTَ َْ ْ"ََنِ وَﻡ#ْUَ ا0ْVَL ُُ'ُْقNُْ اUَ اXRL َِب18ِL ُوْا7َLَ&َM َDَُْ و/َ'ُNُْوْا أَﻥ7ِ#ْOَM َD َُ"> وEْ&ِﻡ (11 : ُْنَ )ا\[ات#ِYا “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka(yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburukburuk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. AlHujarat : 11) (1 : ة7#Eَةٍ )ا7َ#ُ ٍَة7َ#ُ^] ه/ ٌ^َْو “Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.” ( QS. Al-humazah:1) (148 : ً )ا&'ء#ِْOَ ًVِْ#َ َُِ وَآَنَ اOُ_ ْ"َ> ﻡDْلِ إ1ْءِ ﻡِ"َ اJ'ِL َْEَ[ اُ اJ=ِ\ُ َD “Allah tidak menyukai ucapan buruk, (yang diucapkan) dengan terang kecuali oleh orang yang dianiaya. Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha mengetahui”.(QS. An-Nisa:148). Unsur nama yang merupakan Laqab ini sangat banyak macam dan bentuknya. Mahmud Sheniti memperincinya kepada beberapa bagian yaitu44: laqab julukan, laqab pekerjaan atau profesi, na’at, khitab, dan nisbah.
44
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang, h. 17.
2. Pola Umum Nama Arab. Dalam membicarakan pola umum nama Arab, terdapat dua kelompok pola umum nama Arab, yaitu: nama Arab klasik (kuno), dan nama Arab Modern sebagaimana dikatakan Zulfikar Zen45 berikut ini: 1. Nama Arab Klasik (kuno) Sebagai pembatas antara pola nama Arab klasik(kuno) dengan pola nama arab modern adalah tahun 1800 M. Bentuk nama arab sebelum tahun 1800 M, dimasukan kedalam bentuk atau pola klasik (kuno), sedangkan pola nama arab sesudah tahun 1800 M, dimasukan kedalam pola nama arab modern. Pola nama arab klasik menurut Tibbetts ialah: “ The classical Arabic name is made up of several distinc element which generally have a definite order. The first name is usually khitab (honofific) ... the second element is the kunyah (surname of relationship) ... Then comes the ism (proper name), followed by the proper names of the father and grandfather, each proceded by ibn “son of” ... After these comes the nisba ... the laqab or nick name, maybe formed like any the these element and may appear anywhere in the name. “ Nama arab klasik terdiri dari beberapa unsur tertentu yang pada umumnya tetap urutannya. Nama pertama biasanya adalah khitab (nama gelar atau kehormatan) ... Unsur kedua ialah Kunyah (nama yang menunjukan hubungan kekeluargaan) ... kemudian ism (nama diri), diikuti nama ayah dan kakek, masing-masing didahului ibn (anak dari) ... setelah unsur ini mendapat nisbah ... laqab atau julukan dapat dibentuk seperti unsur-unsur terdahulu dan bisa terdapat di bag ian mana saja dari nama itu.” 2. Nama Arab Modern Setelah abad ke-18 Masehi negara-negara Arab mulai berhubungan dengan kebudayaan asing terutama Inggris dan Prancis serta negara asing lainnya. Kontak dengan kebudayaan asing ini menyebabkan pertukaran budaya, di sisi lain sangat besar pengaruhnya terhadap pola nama Arab . Mahmud Sheniti mengatakan pola nama Arab modern adalah sebagai berikut: 45
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 21-22
“The structure of names varies in diferrent Arabic speaking countries. Often the traditional structure of the Arabic abondoned and names consist of a personal name followed by one or two others elemets, the first of which is usually the father’s name, while the second may be the name of the grandfather or may be a nisba. “Pola nama di negara-negara yang berbahasa Arab berbeda-beda. Seringkali pola nama Arab tradisional ditinggalkan dan nama-nama itu hanya terdiri dari nama diri diikuti satu atau dua unsur lain, yang pertama biasanya nama ayah, dan yang kedua mungkin nama kakek, atau mungkin juga nisba.” Selaras
dengan perkembangan
kebudayaan
Arab
serta
pengaruh
kebudayaaan asing, pola nama arab modern sudah mulai disederhanakan seperti halnya nama barat, walaupun belum menggunakan nama keluarga. Namun hanya terdiri dari ism yang diikuti oleh nasab dan kadang-kadang diikuti pula dengan nisba. Bahkan ada nama Arab modern yang hanya terdiri dari beberapa ism. Berdasarkan kajian unsur-unsur nama Arab dan pengalaman sebagai pustakawan yang banyak mengkatalog buku-buku berbahasa Arab, Kailani mengelompokkan pola nama Arab dalam 4 bagian sebagaimana dikatakan Zulfikar Zen46, yaitu: a. Nama yang menggunakan nasab tanpa laqab dan nisba. Nama ini berasal dari zaman tradisi Islam, yang menghendaki orang menghafal silsilah keturunan yang menunjukan tingkat kekerabatan yang lebih tinggi. b. Nama yang menggunakan nisba tanpa laqab. Nama ini telah dipakai pada zaman kuno, dan masih terdapat pada nama Arab modern. c. Nama yang menggunakan laqab. Unsur nama laqab telah digunakan pada zaman Arab kuno dan masih digunakan pada zaman Arab modern.
46
Zen, Penyusunan Daftar Nama Pengarang . h. 23-24.
d. Nama tanpa nasab, nisbah, dan laqab. Pola nama seperti ini banyak berkembang pada nama Arab modern. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya pola nama Arab itu adakalanya terdiri dari banyak unsur dan adakalanya disederhanakan. Walaupun demikian agar mudah dalam mengkatalogisasi buku-buku berbahasa arab, unsur-unsur nama arab tersebut dapat diurut sebagai berikut: unsur na’at, khitab dan kunyah biasanya terdapat sebelum unsur nama ism. Sedangkan unsur nama nasab, nisbah dan laqab biasanya terletak setelah unsur nama ism. D. Sistem Alih Tulisan Dalam Katalogisasi Berbahasa Arab Buku berbahasa Arab menggunakan tulisan Arab yang sangat berbeda bentuk dan sifatnya dengan tulisan Latin. Sekalipun buku-buku tersebut dapat dikasifikasikan dengan satu sistem dan diatur di rak bersama-sama dengan bukubuku bertulisan Latin, tetapi perpustakaan akan menghadapi problema dalam pembuatan katalog serta penyusunannya. Apabila katalog dibuat dalam tulisan Arab, harus pula disediakan sarana yang berbeda dan terpisah dari sarana yang digunakan untuk pembuatan katalog buku bertulisan latin, karena perbedaan karakter yang tidak memungkinkan penyusunan katalog dalam satu susunan. Dapat juga digunakan sistem alih tulisan dari Arab ke Latin, sehingga susunan katalog menjadi lebih sederhana, karena hal tersebut sangat bermanfaat bagi para pengguna informasi dalam menemukan informasi yang diperlukan.47
47
Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab, h. 4.
1. Pengertian Transliterasi Praktek alih tulisan dari huruf Arab kepada huruf latin telah dilakukan sejak lama. Tetapi usaha pertama lebih melatinkan nama-nama Arab (Wellisch, 1978b : 5). Nama-nama Arab seperti ibnu Rusyd, Ibnu Sina, dan alFarabi dilatinkan menjadi Averroes, Avicenna, dan al-Farabius. Alih tulisan dapat berupa transliterasi atau traskripsi.48 International Organization for Standardization (ISO) menyatakan: “Transliteration is the operation of representing characters or sign of any alphabet by those of any other but this note refers only to transliteration of non Latin alphabet into the latin alphabet( also termed ‘Roman alphabet’ ) “ (ISO, 1967: 195)49 Pusat Pembinaan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan membedakan pengertian transliterasi dan transkripsi sebagai berikut: “ Transliterasi adalah penggantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain, lepas dari pada lafal bunyi kata yang sebenarnya. Hal ini misalnya diterapkan pada huruf Arab .... yang hendak dialihkan ke huruf latin .... Pengubahan teks dari satu ejaan ke ejaan yang lain, dengan tujuan menyarankan lafal bunyi unsur bahasa yang bersangkutan, disebut Transkripsi” (Pusat Pembinaan Bahasa, 1975; 25). Spalding mengartikan ‘romanization’ sebagai istilah umum bagi cara apa saja yang bertujuan memindahkan suatu nama atau teks tertulis menurut sistem penulisan non roman kepada huruf-huruf yang ada pada alfabet Romawi. Transliterasi adalah salah satu metode yang untuk romanisasi, adalah mengganti huruf-huruf yang ditulis dalam alfabet non roman, huruf demi huruf, dengan alfabet romawi sesuai dengan tabel yang ada, dengan satu huruf atau lebih, atau satu huruf ditambah tanda diakritik. Metode lain dalam romanisasi adalah transkripsi, yaitu mengganti suatu sistem penulisan dari bahasa tertentu ke sistem lain sesuai dengan bunyi yang dilafalkan menurut ejaan tertentu. (Spalding, 1977: 5)50 2. Pedoman Transliterasi Pedoman transliterasi ialah sebuah tabel yang menunjukkan penggantian huruf demi huruf dengan huruf yang lainnya, sehingga memungkinkan penggantian itu dilakukan secara taat asas. Maka transliterasi yang mengunakan pedoman itu sering disebut “systematic transliteration”
48 Rizal Saiful Haq, “Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan buku-buku Beraksara Arab,” (Skripsi S1 Fakultas Sastra, Universitas Indonesia, 1984), h.21 49 Saiful Haq, Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan.h.10 50 Saiful Haq, Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan. h.11
(transliterasi sistematis) dan pedoman-pedomannya sering juga disebut: bagan transliterasi, tabel transliterasi, dan skema transliterasi.51 Keanekaragaman pedoman transliterasi (contoh lihat lampiran) yang ada di Indonesia yang belum dibakukan membuat transliterasi yang ada belum seragam, jadi masing-masing pustakawan yang melakukan transliterasi masih bingung, pedoman mana yang akan digunakan, kebanyakan daripada pengkatalog menggunakan sistem alih tulisan yang sudah ada pada perpustakan tersebut, selain itu pengkatalog juga dihadapkan pada dua pilihan dalam melakukan alih tulisan : transliterasi atau transkripsi.52 Alih tulisan Arab-Latin di Indonesia menjadi lebih penting sejak diresmikannya pemakaian tulisan Latin. Sebelumnya tulisan Arab banyak dipakai untuk menuliskan bahasa-bahasa yang ada di nusantara, terutama bahasa Melayu yang daerah pemakaiannya cukup luas, (Pedoman Penulisan Bahasa Arab dengan Huruf Latin, 1980 : 4). Ditambah pula dengan kenyataaan bahwa banyak kata Arab yang telah menjadi kata Indonesia dan ditulis dengan sistem ucapan Indonesia. Sedangkan kata-kata Arab yang digunakan sehari-hari dalam berkomunikasi dengan menggunakan istilahistilah agama Islam, diinginkan agar di ‘naturalisasi’kan kedalam bahasa Indonesia.( Pedoman Penulisan Bahasa Arab dengan Huruf Latin, 1980 : 35)53
Setiap pedoman transliterasi memiliki sistem alih tulisan yang berbedabeda, baik dari penulisan vokal maupun konsonan, jika sebuah perpustakaan tidak mempunyai pedoman transliterasi yang jelas, maka akan mengakibatkan hasil dari alih tulisan menjadi ngawur, hal ini juga dapat mengakibatkan para pengguna perpustakaan khususnya dalam mencari buku-buku berbahasa Arab, dalam menelusuri informasi menjadi tidak jelas. Seperti yang sudah dibahas diatas, pentingnya penguasaan dan pemahaman tentang bahasa Arab menjadi faktor penunjang utama dalam mengolah buku-buku berbahasa Arab. 51
Saiful Haq, Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan. h. 16. Eryono, Katalogisasi Buku Berbahasa Arab, h. 55. 53 Saiful Haq, Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan. h. 27. 52
Pengguna perpustakaan mengharapkan katalog dapat membantu mereka untuk pencarian bahan pustaka yang diperlukan dengan cepat dan mudah. Sekurang-kurangnya katalog diharapkan dapat memberikan informasi mengenai ada tidaknya karya tertentu, karya pengarang tertentu atau karya dalam subyek tertentu dalam koleksi sebuah perpustakaan.
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN MASJID ISTIQLAL JAKARTA A. Sejarah Perkembangan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta telah dirintis pendirinya sejak tahun 1973 oleh Pusat Dakwah Islam Indonesia (PDII), dengan pembiayaan berupa sumbangan dari Presiden RI saat itu, Soeharto melalui program bantuan dana khusus untuk mendirikan perpustakaan, sebanyak Rp. 50.000.000.- (Lima Puluh Juta Rupiah). Dengan dana sebesar itulah tim mulai melakukan pengadaan bukubuku dan sarana-sarana yang diperlukan dan memadai untuk sebuah Pusat Perpustakaan Islam yang bertaraf nasional. Setahun kemudian (1974), pemerintah memberikan dukungan melalui Sekretariat Negara berupa biaya terutama bagi pengadaan tambahan buku dan beberapa sarana yang diperlukan bagi kegiatan rutin. Sejak semula kegiatan PPII telah direncanakan untuk ditempatkan di Masjid Istiqlal Jakarta. Namun sementara pembangunan fisik Masjid Istiqlal belum selesai seluruhnya, maka kegiatan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta mengambil tempat di Kompleks Museum Fatahillah, Jakarta Kota. Kemudian pada tahun 1975 Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta pindah ke Wisma Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) atau di kenal dengan nama Wisma Sejahtera yang berlokasi di kompleks IAIN (sekarang UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, karena didorong oleh keinginan buku-buku tersebut segera dimanfaatkan.
Pada tahun 1977 Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta pindah lagi ke komplek Pendidikan Yayasan Said Naum, Jl. Kyai Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dan tiga tahun kemudian (1980) PPII menempati ruangan 7 di lantai dasar Masjid Istiqlal Jakarta. Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta merupakan lembaga swasta di bidang perpustakaan Islam dan secara fungsional sebagai perpustakaan Masjid Istiqlal. Dengan masuknya Perpustakaan ke Masjid Istiqlal, maka pengembangan selanjutnya program dan juga perluasan dukungan sehingga kehadiran sebuah perpustakaan di lingkungan masjid dapat lebih memberikan manfaat dan dirasakan sebagai suatu kebutuhan. B. Visi dan Misi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta. Adapun
visi
Perpustakaan
Masjid
Istiqlal
adalah
mewujudkan
perpustakaan Islam yang modern dengan koleksi yang berkualitas, sistem pengelolaan yang mutakhir dan sumber daya manusia yang professional. Sedangkan misi dari Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta adalah : 1. Membangun dan mengembangkan perpustakaan Islam, berbasis teknologi, informasi yang meliputi perpustakaan dewasa dan perpustakaan anak. 2. Membangun ketenagaan perpustakaan Islam. 3. Membangun dan mengembangkan jaringan informasi Islam. 4. Menerbitkan publikasi Islam C. Fungsi dan Tujuan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta. Fungsi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta diantaranya yaitu: 1. Menyediakan sumber-sumber informasi Islam meliputi buku-buku keagamaan dan pengetahuan umum lainnya di Masjid Istiqlal.
2. Merintis berdirinya perpustakaan masjid dan taman bacaan masyarakat. 3. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama perpustakaan masjid dan perpustakaan
Islam
lainnya
serta
dengan
lembaga-lembaga
perpustakaan,dokumentasi dan informasi pada umumnya melalui sistem jaringan informasi Islam. 4. Mengadakan pembinaan dan pelatihan perpustakaan masjid
dan
perpustakaan Islam. 5. Melakukan pengkajian-pengkajian islam dan temu ilmiah keagamaan. 6. Mengadakan kegiatan peningkatan budaya baca masyarakat. 7. Menyelenggarakan penerbitan monografi dan majalah Islam. Adapun tujuan dari Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta, adalah: 1. Meningkatkan pengetahuan kaum muslimin dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan masyarakat seluruhya berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar1945. 2. Meningkatkan pengertian dan kesadaran kaum muslimin akan ajaran agamanya dalam menunjang pembangunan di segala bidang. 3. Membantu pemerintah dan masyarakat pada umumnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan budaya baca. 4. Meningkatkan profesionalitas ketenagaan perpustakaan masjid. 5. Mewujudkan pusat pengkajian islam melalui jaringan perpustakaan Islam.
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta. Otoritas dan penanggung jawab tertinggi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta dipegang oleh pendiri, yaitu tokoh-tokoh pengambil inisiatif awal dalam berdirinya PPII, yaitu: 1. Drs. Kailani Eryono 2. Dr. Sri Edi Swasono 3. H. Soedirman 4. H. Kafrawi Ridwan 5. Drs. M. Dawam Raharjo 6. Dr. H. Kusnadi 7. Drs. H. Husein Segaf, MA 8. Adi Sasono 9. Drs. H. Efendi Zarkasyi 10. Drs. H. M. Zamroni 11. Drs. H. Mastuhu, M. Ed 12. Drs. H. Ali Ibrahim 13. Dra. H. Halimah Madjid Berdasarkan Keputusan Badan Pendiri Pusat Perpustakaan Islam Indonesia (PPII) nomor : 003-F/SK-BPII/VII?2007 dan Keputusan Direktur Pusat Perpustakaan Islam Indonesia (PPII) nomor : 0011/PPII/III/2007tentang susunan pengelola PPII, adalah sebagai berikut: Pembina
:
1. Menteri Agama RI. 2. Ketua Umum M U I Pusat
Penasehat
:
1. Direktur Jenderal Bimas Islam 2. Drs. Kafrawi Ridwan, MA. 3. H. Adi Sasono 4. Ketua BPPMI 5. H. Faizal Iskandar Motik, SH>
Direktur
:
Prof. DR. H. M. Bambang Pranowo, MA.
Wakil Direktur:
Drs. H. Abdullah Sukarta
Direktur Pelaksana:
Drs. H. M. Kaelani Eryono, MM.
Bidang-bidang: - Kepala Bidang Pelayanan dan Pengembangan: MA. Soeginarto - Kepala Bidang Teknis dan Keuangan: M. Amin Abubakar. E. Kerjasama dan Lingkup Kegiatan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta. Kerjasama yang dilakukan oleh Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta adalah: 1. Dalam menyelenggarakan kegiatan operasional, Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
melakukan kerjasama dengan berbagai lembaga perpustakaan,
dokumentasi dan informasi baik pemerintah maupun swasta, khususnya dalam pengembangan jaringam informasi Islam. 2. Dalam pembinaan dan pengembangan perpustakaan masjid dan taman bacaan masyarakat, Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta
bekerjasama dengan
Departemen Agama dan dengan Departemen Pendidikan Nasional. 3. Dalam pengelolaan perpustakaan Masjid Istiqlal bekerjasama dengan Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI).
Sejalan dengan fungsinya sebagai pusat informasi Islam dan lembaga pengembangan kemasyarakatan , Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta melakukan berbagai kegiatan antara lain: 1. Penyelenggaran perpustakaan Islam. Penyelenggaraan
perpustakaan
Islam
sekaligus
berfungsi
sebagai
perpustakaan umum Masjid Istiqlal, yang meliputi perpustakaan dewasa dan perpustakaan anak. Dengan telah dibukanya taman kanak-kanak dan madrasah (madrasah ibtidaiyah dan madrasah tsanawiyah) di Masjid Istiqlal, maka PPII menyesuaikan fungsinya untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan taman kanak-kanak dan madrasah. a. Menyediakan dan melengkapi buku-buku keagamaan dan buku-buku lain yang berkaitan dengan masalah-masalah kemasyarakatan. b. Memberikan pelayanan peminjaman untuk dibaca di ruang baca atau dipinjamkan keluar. c. Memberikan pelayanan informasi dan penelusuran literatur Islam. 2. Mengembangkan jaringan perpustakaan Islam. a. Menyelenggarakan pelatihan-pelatihan
khususnya
untuk membantu
kebutuhan SDM perpustakaan masjid dan perpustakaan Islam pada umumnya. b. Membantu
menumbuhkan
dan
mengembangkan
perpustakaan-
perpustakaan baik perpustakaan masjid maupun perpustakaan Islam pada umumnya, melalui program bantuan, pembinaan dan bimbingan teknis perpustakaan.
c. Mengadakan pertemuan berkala dalam rangka koordinasi perpustakaanperpustakaan Islam d. Menyusun sistem kasifikasi, tajuk subyek dan tesaurus Islam. e. Menyusun sistem deskripsi bibliografi Islam berdasarkan AACR2 yang disempurnakan. 3. Menyelenggarakan berbagai temu karya a. Menyelenggarakan diskusi dan pembahasan buku Islam dan masalah kemasyarakatan. b. Memberikan
konsultasi
bidang
penyuluhan
dan
pengembangan
masyarakat. c. Menyelenggarakan pameran buku-buku Islam. d. Menyelenggarakan ceramah seminar dan lokakarya kepustakaan dan pengembangan budaya baca masyarakat. 4. Menerbitkan berbagai publikasi Islam. a. Menerbitkan buletin, majalah dan jurnal secara berkala tentang kepustakaan dan kemasyarakatan guna menumbuhkan minat dan kegiatan terhadap buku-buku islam dan kemasyarakatan b. Menyusun bibliografi Islam dan kemasyarakatan. 5. Menyelenggarakan dokumentasi literatur Islam. a. Mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data tentang Islam di Indonesia dan perkembangan Islam pada umumnya. b. Mengumpulkan dan merawat dokumen-dokumen tentang Islam, selanjutnya mengolah dan menyajikan dalam bentuk pelayanan informasi. c. Membuat kliping dan indeks tentang Islam.
d. Pelayanan informasi untuk masyarakat peminat informasi khususnya Islam dan masalah kemasyarakatan. F. Koleksi Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta Pada akhir tahun 2007 koleksi perpustakaan berjumlah 14.975 judul atau 29.142 eksemplar. Terdiri atas : 60% bidang agama dan 40% bidang lainnya. 1. Koleksi Buku a. Berbahasa Indonesia : 6.204 judul / 14.403 eksemplar. b. Berbahasa Arab : 3.571 judul / 5.709 eksemplar. c. Berbahsa Inggris : 2.600 judul / 4.880 eksemplar. d. Koleksi Perpustakaan anak : 2.570 judul / 4.150 eksemplar. 2. Koleksi terbitan berkala, koleksi terbitan teriri atas majalah, buletin dan surat kabar. 3. Koleksi Audio Visual meliputi : DVD, VCD, CD, dan kaset tentang : ceramah agama, qira’at, dialog, kisah-kisah teladan, bermain dan bernyanyi, pelajaran bahasa Arab, kaifiyat sholat, ensiklopedi anak muslim dan lain-lain. Koleksi perpustakaan dapat dipinjamkan melalui sistem keanggotaan perpustakaan, kecuali koleksi referensi hanya dapat dibaca ditempat. Persyaratan untuk menjadi anggota : 1. Mengisi formulir 2. Kartu Pos PPII, (setelah mengisi formulir petugas akan mengirim kartu pos ke alamat calon anggota) 3. Foto copy KTP DKI Jakarta, 4. Pas photo ukuran 2 X 3 cm. Sebanyak 4 lembar.
5. Membayar jaminan anggota sebesar Rp. 50.000,- ( Dikembalikan apabila anggota mengundurkan diri dari keanggotaan ) 6. Membayar iuran sebesar Rp. 30.000,- per Tahun Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta buka dari hari Senin sampai Jum’at jam 09.00 – 15.00 WIB, hari Sabtu buka dari jam 09.00 – 12.00 WIB, dan untuk hari ahad serta hari-hari besar perpustakaan TUTUP. Beberapa jenis koleksi hanya dapat digunakan di ruang baca tanpa dipungut biaya: 1. Buku-buku Refensi digunakan di Ruang baca Referensi 2. Koleksi Audio Visual dapat diputar di ruang baca audio visual. 3. Koleksi majalah dan surat kabar dapat dibaca di ruang baca majalah. Ketentuan Peminjaman Koleksi : 1. Jumlah peminjaman maksimal 2 ( dua ) buku. 2. Lama Peminjaman 2 ( dua ) minggu dan dapat di perpanjang dalam waktu 1 (satu) minggu. 3. Setiap buku dapat dipinjam untuk dibawa pulang, kecuali buku-buku referensi. Sanksi Peminjaman : 1. Keterlambatan Setiap keterlambatan pengembalian buku dikenakan denda sebesar Rp. 1000,- perbuku setiap hari.
2. Kehilangan dan kerusakan Setiap buku yang dihilangkan, kerusakan / kekurangan halaman dan lain – lain oleh peminjam harus diganti dengan buku baru yang sama atau buku lain atas persetujuan Direktur Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta .
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Cara penentuan Tajuk Nama Pengarang Arab Pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta menggunakan pedoman buku "katalogisasi buku berbahasa Arab", artinya kalau ada laqab, laqabnya yang diambil sebagai kata utama, karena laqab merupakan unsur nama yang lebih dikenal. Dalam hal ini laqab dapat berupa nama keluarga, gelar profesi, nama samaran, dll. Jika tidak ada laqab tetapi ada nisbah, maka yang dijadikan kata utamanya adalah nisbah, jika tidak ada laqab dan tidak ada nisbah kata utamanya ada beberapa kemungkinan: jika nama tidak menggunakan nasab tidak ada 'ibn' yang diambil bagian nama belakang, misalnya dua kata: Yusuf Azri kata utamanya adalah Azri, apabila ada nasab yang dijadikan kata utamanya adalah nama diri (ism), nama diri (ism) yang terdapat dalam buku-buku bahasa Arab klasik mempunyai nasab yang banyak misalnya, Ahmad ibn Muhammad Ibn Muhtar, yang dijadikan kata utamanya adalah nasab yang pertama. Nama yang tidak menggunakan nasab, nisbah, maupun laqab, kata utamanya ditetapkan pada bagian nama yang terakhir. Bentuk nama ini hanya terdiri atas ism atau beberapa ism, ism yang disebut pertama adalah nama dirinya, dan ism yang disebutkan selanjutnya menunjukan nama pada tingkat kekerabatan yang lebih tinggi Penentuan kata utama pada ism atas dasar bahwa pola nama ini berasal dari tradisi lisan, yang memaksa kebiasaan untuk menghafal nama diri seseorang beserta nama tingkat kekerabatannya yang lebih tinggi.
Seperti yang telah disebutkan di atas selain memahami katalogisasi bahwa penguasaan bahasa Arab sangat menunjang dalam mendeskripsikan buku-buku berbahasa Arab, karena dalam buku-buku berbahasa Arab terkadang terdapat halaman judul yang panjang, apabila pemahaman dan penguasaan yang kurang akan bahasa Arab maka akan sulit untuk mendeskripsikan buku-buku bahasa Arab tersebut, tetapi dengan adanya pedoman (katalogisasi buku berbahasa Arab) Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta menggunakannya sebagai rujukan jika terdapat keraguan. 1. Penentuan tajuk pengarang arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta berdasarkan klasnya Tabel 1 No. Klasfikasi 2x0 No.
Deskripsi
1.
Daairah al Ma'arif AlIslamiyah / Abdul Hamid Yunus.-- Qairo : Daar al Sya'ab. 13 jld hlm, 13 Eks Ajnihah al makri al tsalaastah / Abdur Rahman Hasan Al Maydaanii. -Damaskus : Daar AlQalam, 1982. 640 hlm, 1 Eks Al Diin Wa al Dawlah / Muhammad Al Bahay.--Beirut : Daar Al Fikr, 1971. 616 hlm, 2 Eks
2.
3.
4.
5.
Al Islam Siasa Wal Ma'robah Al-Qodimah / Mustafa Mahmud.-Kairo. 1 Eks Ra'yu al din Bayna Al Sail / Muhammad al Bahi.--Mesir : Maktabah Wahbah, 1979. 328 hlm, 1 Eks
Pengarang
Bentuk Tajuk
Jenis Tajuk Ism
keterangan
Abdul Hamid yunus
Yunus, Abdul Hamid
Tidak Konsisten
Abdur Rahman Hasan Al Maydaanii
Al Maydaanii, Abdurrahman Hasan
Nisbah
Konsisten
Muhammad Al Bahay
Al Bahay, Muhammad
Nisbah
Tidak Konsisten
Mustafa Mahmud
Mahmud, Mustafa
Ism
Konsisten
Muhammad al Bahi
Al Bahi, Muhammad
Nisbah
Tidak Konsisten
6.
7.
8.
9.
10.
Roh al Islam / Sayyid Amir Alii.-- Beirut : Daar al Ilm Li Al Malayyan, 1968. 448 hlm, 1 Eks Muqarrara Al Tawhid Wa Al Fiqh wa al tahdzib / Ibrahum Sulaiman.-- Jeddah : Wizaarah Alma'arif, 1981.47 hlm, 10 Eks Al Ahwal al syaasiyah wa al-Iqtishaadiyah / Ritsgaard Muratil.-Rayadh : Al-Malik Su'ud, 273 hlm, 1 Eks Syubhaat Hawla Al Islam / Muhammad Quthub.--.. Mathabah, 1967.242 hlm, 1 Eks Syabaab fi Al Syaykhuukhah / Amin Ruwayhah .--Beirut : Daar al Qalam, 1972. 366 hlm, 2 Eks
Sayyid Amir Alii
Alii, Sayyid Amir
Ism
Tidak Konsisten
Ibrahim Sulaiman
Sulaiman, Ibrahim
Ism
Konsisten
Ritsgaard Muratil
Muratil, Ritsgaard
Ism
Konsisten
Muhammad Quthub
Quthub, Muhammad
Ism
Konsisten
Amin Ruwayhah
Ruwayhah, Amin
Ism
Konsisten
Penentuan tajuk pengarang Arab pada Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta khususnya klas 2x0 yang ada dalam tabel diatas sebagian belum konsisten. Berdasarkan analisis penentuan tajuk pengarang Arab diatas jenis tajuk lebih di dominasi oleh ism (nama diri), hanya beberapa bentuk tajuk saja yang berupa nisbah. Tabel 2 No. Klasifikasi. 2x1. No. 1.
2.
Deskripsi Rawaalil Bayaan / Muhammad Ali Al Shaabuunii.--Beirut : Muassasah Manahil, 1980. 1 jld hlm, 1 Eks An Nukat Al'uyun tafsir Al Mawardi / abul Hasan Ali Al Mawardi.--Beirut : Darul kubul, 19... 6 jld hlm, 6 Eks
Pengarang
Bentuk Tajuk
Muhammad Ali Al Shaabuunii
Al Shaabuunii, Muhammad Ali
abul Hasan Ali Al Mawardi
Al Mawardi, abul Hasan Ali
Jenis Tajuk Nisbah
keterangan Konsisten
Nisbah
Konsisten
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Al Mu'jam Al Mufahras li Alfaazh Al Qur'an Al Karim / Muhammad Fuad Abdul Baqii.--Beirut : Daar Ihay Al Tirats, 19... 782 hlm, 3 Eks Mu'jam Mufrodat Al fashil Qur'an / Al allamah Al Ashfahani .--Beirut : Darul Fikr, 19... 727 hlm, 1 Eks Al Mursyid Ila fahmi ayatil Qur'an / Mahmud Fawwaz Al Aqil .--Beirut : Darul Qur'anill Karim, 1981. 1176 hlm, 1 Eks Safwatu Tafasir / Moh.Ali Shabuni .-Beirut : Darul Qur'anill Karim, 1981. 3 jld hlm, 3 Eks Tafshil Ayatil Qur'anil Hakim / Muhammad Fuad Abdul Baqii.-Beirut : Darul Fikr, 1955. 671 hlm, 1 Eks Tafsir ayatull Minal Qur;an / Moh. Ali Ashabuni .--Beirut : Darul Qur'anil Karim, 1999. 2 jld hlm, 2 Eks Tafsir Al Bayan / TM. Hasbi Ashiddieqy .-Bandung : Alma'arif, 1971. 362 hlm, 3 Eks Tafsir Al Alaamatu Abus Su'ud Isyadul / Abu Su'ud .--Beirut : Darul Fikr, 1955. 671 hlm. 1 Eks Tafsir Al Fakhrur Razi / Muhammad Ar Razi .—Beirut : Darul Fikr, 1993. 17 jld hlm. 10 Eks Tafsir Al Maragi / Ahmad Musthafa Al Maragi .—Beirut: Daar Al Fikr, 19.. 12jild hlm. 6 Eks Tanzih Al Al Qur'an Anil Matain / Imaduddin Hasan .— Beirut: Dar Anndahda, 496 hlm. 1 Eks
Muhammad Fuad Abdul Baqii
Abdul Baqii, Muhammad Fuad
Ism
Konsisten
Al allamah Al Ashfahani
Al Ashfahani, Al allamah
Nisbah
Konsisten
Mahmud Fawwaz Al Aqil
Al Aqil, Mahmud Fawwaz
Na’t
Konsisten
Moh.Ali Shabuni
Shabuni, Moh.Ali
Nisbah
Konsisten
Muhammad Fuad Abdul Baqii
Baqii, Muhammad Fuad Abdul
Ism
Tidak Konsisten
Moh. Ali Ashabuni
Ashabuni, Moh. Ali
Nisbah
Konsisten
TM. Hasbi Ashiddieqy
Ashiddieqy, TM. Hasbi
Nisbah
Konsisten
Abu Su'ud
Abu Su'ud
Kunyah
Konsisten
Muhammad Ar Razi
Ar Razi, Muhammad
Nisbah
Konsisten
Ahmad Musthafa Al Maragi
Al Maragi, Ahmad Musthafa
Nisbah
Konsisten
Imaduddin Hasan
Hasan, Imaduddin
Ism
Konsisten
Pada klas 2x1 deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab tajuk yang ada berupa Nisbah ( unsur nama yang bentuknya kata asal dengan akhiran dua ya, atau berakhiran i dalam bentuk transliterasi latin), Kunyah dan Ism. Nisbah telah digunakan pada golongan nama Arab kuno, dan tetap digunakan pada golongan nama Arab modern. Tabel 3 No. Klasifikasi 2x2 No.
Deskripsi
1.
Qurratul Ainin fi Athafis Shahihain / Muhammad Fuad Abdul Baqii.--Beirut : Darul Fikr, 1993. 3 jld hlm. 3 Eks Rayadh Al Shalihin / Muhyiddin Abu Zakariayh Nawawii.-Kudus, Mathaba'ah, 19... 711 hlm. 2 Eks Riyaadhus Sholihin / Abu Zakaria Yahya Damasyqy .--Beirut : Darul Fikr, 1994. 366 hlm. 2 Eks Riyadhus Sholihin Min Kalami Sayyidil Mursalin / Muhyiddin Abu Zakariayh Yahya Nawawi .--Beirut : Darul Kitab, 1973. 680 hlm. 6 Eks Al Mu'jam Ash Shagir / Al Hafizh Imam Thabrani .--Beirut : Darul Fikr, 1981. 222 hlm. 1 Eks Mukhtar Al Ahadits An Nabawiyah / As Sayyid Ahmad Al Hasyimi .--Beirut : Darul Fikr, 1994. 201 hlm. 1 Eks Mukhtashar Shahih Muslim / Al Hafizh Al mundzirii .--Damaskus : Ihya Al Turaats,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengarang
Bentuk Tajuk
Jenis Tajuk Ism
keterangan
Muhammad Fuad Abdul Baqii
Baqii, Muhammad Fuad Abdul
Tidak Konsisten
Muhyiddin Abu Zakariayh Nawawii
Nawawii, Muhyiddin Abu Zakariayh
Nisbah
Konsisten
Abu Zakaria Yahya Damasyqy
Damasyqy, Abu Zakaria Yahya
Nisbah
Konsisten
Muhyiddin Abu Zakariayh Yahya Nawawi
Nawawi, Muhyiddin Abu Zakariayh Yahya
Nisbah
Konsisten
Al Hafizh Imam Thabrani
Thabrani, Al Hafizh Imam
Nisbah
Tidak Konsisten
As Sayyid Ahmad Al Hasyimi
Al Hasyimi, As Sayyid Ahmad
Nisbah
Konsisten
Al Hafizh Al mundzirii
Al mundzirii, Al Hafizh
Nisbah
Konsisten
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
1389H. 391 hlm. 1 Eks Muntakhab as Shahihain / Yusuf bin Ismail An Nabhani .-Beirut : Darul Fikr, 1983. 607 hlm. 1 Eks Musnad Al Imam Ahmad Ibnu Hambal / Ahmad Ibnu Hambal .-Beirut : Daar Shard, 19... 6 jld. 8 Eks Al Mustaathraf / Syihabuddin Muhammad Al Absyiihii .--Beirut : Daar Al Fikr, 19... 2 jld. 2 Eks Al Mustadrak Ala Al Shahihain / Abu Abdillah Al Hakim Al Naysaabuurii .--Beirut: Maktab Al Muthabuat, 19... 4 jld hlm 3Eks Al Muwattha / Imam Malik Anas .--Beirut : Darul Fikr, 1989. 688 hlm. 1 Eks Naylul Awtahr / Muhammad ibn Ali Al Syawkaanii .--Beirut : Darul Fikr, 1994. 4 jld hlm. 4 Eks Sahih Muslim / Abul husayn Muslim Al Naysabuurii .--Mesir : Daar Ihay Al Kutub, 1955 5 jld hlm. 5 Eks
Yusuf bin Ismail An Nabhani
An Nabhani, Yusuf bin Ismail
Nisbah
Konsisten
Ahmad Ibnu Hambal
Ibnu Hambal, Ahmad
Ism
Tidak Konsisten
Syihabuddin Muhammad Al Absyiihii
Al Absyiihii, Syihabuddin Muhammad
Nisbah
Konsisten
Abu Abdillah Al Hakim Al Naysaabuurii
Al Naysaabuurii, Abu Abdillah Al Hakim
Nisbah
Konsisten
Imam Malik Anas
Anas. Imam Malik
Ism
Tidak Konsisten
Muhammad ibn Ali Al Syawkaanii
Al Syawkaanii, Muhammad ibn Ali
Nisbah
Konsisten
Abul husayn Muslim Al Naysabuurii
Al Naysabuurii, Abul husayn Muslim
nisbah
Konsisten
Terdapat tiga jenis tajuk yang ada pada tabel 2x2 yaitu nasab, ism, dan nisbah. Pola nama Arab yang terdapat diatas (nasab) berasal dari zaman tradisi lisan, yang memaksa orang menghafal nama sesorang beserta nama pada tingkat kekerabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian bentuk nama ini terutama terdapat pada golongan nama Arab kuno.
Tabel 4 No. Klasifikasi 2x3 No.
Deskripsi
1.
Qishoshul Anbiyai / Imam Abu Fidai Ismail Katsir .--Beirut : Darul Fikr, 1992. 744 hlm. 1 Eks Sarah Kitabu Tauhid / Abdurrahman Natsir Asadi .-- Saudi Arabia : Darul Wathar, 2000. 205 hlm. 2Eks Al Shiraath al Mustaqiim / Abdullah Al Hararii .--Beirut : Daar al Masyarii, 1993 128 hlm. 1 Eks
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Tabyiin Kadzib Al Muftarii / Ibnu Asaa'hir Dimasqii .--Beirut : Daar Al Kitaab, 1979. 456 hlm. 1 Eks Tafsirun Aklam al Kabir / Ibnu Sirin .-Beirut : Darul Fikr, 19... 420 hlm. 1 Eks Kasyful Ghomah / Abdul Wahab Sya'rani .--Beirut : Darul Fikr, 1988. 2 jld hlm. 1 Eks Syarh Al Tauhid /Muhammad Ibn Abdul Wahhaab .--Riyadh : Al Muassasah, 19.. 207 hlm. 1 Eks Syarh At Thahawiyah / Al Allamah Ali bin Ali izzy .--Beirut : Darul Fikr, 1988. 368 hlm. 1 Eks Syawaahid Al haqq Fil Istighatsah / Yusuf bin Ismail Al Nabhaanii .-Beirut :Daar Al Fikr, 1973 574 hlm. 2 Eks Syawahidul Haqqi / Yusuf bin Ismail An Nabhani .--Beirut : Darul Fikr, 1973. 574 hlm. 1 Eks
Pengarang
Bentuk Tajuk
Jenis Tajuk Nasab
keterangan
Imam Abu Fidai Ismail Katsir
Katsir, Imam Abu Fidai Ismail
Tidak Konsisten
Abdurrahman Natsir Asadi
Asadi, Abdurrahman Natsir
Nisbah
Konsisten
Abdullah Al Hararii
Al Hararii, Abdullah
Nisbah
Konsisten
Ibnu Asaa'hir Dimasqii
Dimasqii, Ibnu Asaa'hir
Nisbah
Konsisten
Ibnu Sirin
Sirin, Ibnu
Nasab
Tidak Konsisten
Abdul Wahab Sya'rani
Sya'rani, Abdul Wahab
Nasab
Konsisten
Muhammad Ibn Abdul Wahhaab
Ibn Abdul Wahhaab, Muhammad
Nasab
Konsisten
Al Allamah Ali bin Ali izzy
Izzy, Al Allamah Ali bin Ali
Nisbah
Konsisten
Yusuf bin Ismail Al Nabhaanii
Al Nabhaanii, Yusuf bin Ismail
Nisbah
Konsisten
Yusuf bin Ismail An Nabhani
An Nabhani, Yusuf bin Ismail
Nisbah
Konsisten
Dalam penentuan tajuk klas 2x3 sudah konsisten, jenis tajuk terdiri dari dua macam yaitu, nasab ( unsur nama yang diawali dengan Ibn atau Bint) dan nisbah ( unsur nama yang bentuknya kata asal dengan akhiran dua ya, atau berakhiran huruf i dalam bentuk transliterasi latin. Tabel 5 No. Klasifikasi 2x4 No.
Deskripsi
1.
Rahmatul Ummah Fi Ikhtilafil / Abu Abdillah Ad Dimasyqi .--Beirut : Darul Fikr, 19... 352 hlm. 1 Eks Ar Risalah / Imam Syafi'i .--Beirut : Darul Fikr, 19... 670 hlm. 1 Eks Nihayatuz Zayyin / Abu abdul mu'thi Nawawi .--Beirut : Darul Fikr, 1995. 368 hlm. 1 Eks Al Nuzhum Al Islamiyah / Subhii Al Shaalih .--Beirut : Daar Al Ilm, 1968. 608 hlm. 2 Eks Al Muhazzab fi fiqh Al Imam al Syafi'i / Abu Ishaq Ibrahim ibn Al Syayrazi .--Semarang : Maktabah wa Matba'ah 2 jld hlm. 1 Eks Muqaddimah Al Ghaznawi / Ahmad bin Muhammad Al Ghaznawi .--Beirut : Darul Fikr, 1984. 244 hlm. 1 Eks Nahwu Taqninaa Jadid Lil Mu'amalatwal Aquubat / Abdul Haliim Al jundii .-Mesir : Mathaabi Al Ahram, 1973 179 hlm. 2 Eks
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Al Nas Syarikah Fi Al Amwal Al Amwal /
Pengarang
Bentuk Tajuk
Jenis Tajuk Nisbah
keterangan
Abu Abdillah Ad Dimasyqi
Ad Dimasyqi, Abu Abdillah
Konsisten
Imam Syafi'i
Syafi'i, Imam
Nisbah
Tidak Konsisten
Abu abdul mu'thi Nawawi
Nawawi, Abu abdul mu'thi
Kunyah
Tidak Konsisten
Subhii Al Shaalih
Al Shaalih, Subhii
Laqab
Konsisten
Abu Ishaq Ibrahim ibn Al Syayrazi
Al Syayrazi, Abu Ishaq Ibrahim ibn
Kunyah
Tidak Konsisten
Ahmad bin Muhammad Al Ghaznawi
Al Ghaznawi, Ahmad bin Muhammad
Nisbah
Konsisten
Abdul Haliim Al Jundii
Al Jundii, Abdul Haliim
Nisbah
Konsisten
Abdul Aziz Al Khayyath
Al Khayyath, Abdul Aziz
Nisbah
Konsisten
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Abdul Aziz Al Khayyath .--Kairo : Dar al Salam, 1987. Al Siraj Al munir / Ali bin Muhammad Al Aziz Syafi'i .--Kairo : Mustafa Al halabi, 1957. 3 jld hlm. 3 Eks At Thib An Nabawi / Ibnul Qayyim Al Jauziyah .--Beirut : Darul Fikr, 19... 334 hlm. 1 Eks Al Wajiz fi Fiqh Madzhabil Imam / Hujjatul Islam Muhammad Al Ghazali .--Beirut : Darul Fikr, 1994. 479 hlm. 1 Eks Al Qura li Qashid Ummil Qura / Musthafa As Saqa .-Beirut : Darul Fikr, 1983 Tuhfah Al Habib Ala syarh al Khatib / Sulaiman Al Bujairimy .--Beirut : Darul Fikr, 1995. 4 jld hlm. 4 Eks Tuhfah Al Arus Al Zawaaj Al Islamii al sa'iid / Mahmud Mahdii Istambulii .-- .. : Al Maktab Al Islami, 1981. 480 hlm. 1 Eks Taarikh Masaajid Baghdad al Hadiitsh / Yunus Ibrahim Al Saamirra'ii .-- Bagdad : Mathba'ah Al Ummah, 1977. 407 hlm. 2 Eks
Ali bin Muhammad Al Aziz Syafi'i
Syafi'i, Ali bin Muhammad Al Aziz
Nasab
Konsisten
Ibnul Qayyim Al Jauziyah
Al Jauziyah, Ibnul Qayyim
Nasab
Tidak Konsisten
Hujjatul Islam Muhammad Al Ghazali
Al Ghazali, Hujjatul Islam Muhammad
Nisbah
Konsisten
Musthafa As Saqa
As Saqa, Musthafa
Laqab
Tidak Konsisten
Sulaiman Al Bujairimy
Al Bujairimy, Sulaiman
Nisbah
Konsisten
Mahmud Mahdii Istambulii
Istambulii, Mahmud Mahdi
Nisbah
Konsisten
Yunus Ibrahim Al Saamirra'ii
Al Saamirra'ii, Yunus Ibrahim
Nisbah
Konsisten
Pola nama yang terdapat diatas yaitu 2x4 belum konsisten dan terdapat empat kelompok tajuk yaitu: nasab, nisbah, kunyah dan laqab. Seperti halnya nisbah, laqab telah digunakan pada golongan nama Arab kuno, dan tetap digunakan pada golongan nama Arab modern.
Tabel 6 No. Klasifikasi 2x5 No.
Deskripsi
1.
Qul Hadzihi Sabiili / Muhamad Alwii Al Hasanii .--Medinah : .., 1402H. 233 hlm. 1 Eks Qut Al Qulub / Abu Thalib Muhammad bin Ali Al Makki .--Beirut : Darul Fikr, 19... 2 jld hlm. 2 Eks Riyadhul Jannah / Yusuf bin Ismail An Nabhani .-- .. : Dar Ar Rasyad Al Haditsh, 19... 176 hlm. 1 Eks Mukasyafah Al Qulub / Imam Al Ghazali .-Beirut : Darul Fikr, 19... 303 hlm. 1 Eks Mukhtashar Minhajul Qashidin / Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi .-Beirut : Darul Fikr, 1987. 412 hlm. 1Eks Muskilah Al Ghuluwu fie Dien / Abdurrahman Al Lawaikhi .--Riyadh ; .., 1998. 14 jld hlm. 10 Eks Al Mustadzrof / Sihabudin Moh. Bin Achmad Ahil Fathi .-Beirut : Darul Fikri, 850H. 553 hlm. 1 Eks Nasy'ah Al Tasawuf Al Islamii / Ibrahim Basyunii .--Mesir : Daar Al Ma'arif, 1969 299 hlm. 2 Eks As saa tibiqaa fill jiyaadi / Yusuf bin Ismail Nabahaanii .-Beirut : Darul Fikr, 1317H. 720 hlm. 1 Eks
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Pengarang
Bentuk Tajuk
Jenis Tajuk Nisbah
keterangan
Muhamad Alwii Al Hasanii
Al Hasanii, Muhamad Alwii
Konsisten
Abu Thalib Muhammad bin Ali Al Makki
Al Makki, Abu Thalib Muhammad bin Ali
Kunyah
Tidak Konsisten
Yusuf bin Ismail An Nabhani
An Nabhani, Yusuf bin Ismail
Nisbah
Konsisten
Imam Al Ghazali
Al Ghazali, Imam
Nisbah
Tidak Konsisten
Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi
Al Maqdisi, Imam Ibnu Qudamah
Nasab
Tidak Konsisten
Abdurrahman Al Lawaikhi
Al Lawaikhi, Abdurrahman
Nisbah
Konsisten
Sihabudin Moh. Bin Achmad Ahil Fathi
Fathi, Sihabudin Moh. Bin Achmad Ahil
Nasab
Konsisten
Ibrahim Basyunii
Basyunii, Ibrahim
Nisbah
Konsisten
Yusuf bin Ismail Nabahaanii
Nabahaanii, Yusuf bin Ismail
Nisbah
Konsisten
Unsur nama diatas pada klas 2x5 belum konsisten, dan lebih banyak menggunakan nisbah, dari sembilan tajuk tersebut diatas hanya satu yang menggunakan nasab. Bentuk nama tersebut yaitu nisbah dan nasab hanya tertdiri atas Ism atau beberapa Ism, Ism yang disebut pertama adalah nama dirinya, dan Ism yang disebutkan selanjutnya menunjukan nama pada tingkat kekerabatan yang lebih tinggi. Bentuk nama ini terutama terdapat pada golongan nama Arab modern, dan serupa dengan bentuk nama barat sekalipun tidak menggunakan nama keluarga. Tabel 7 No. Klasifikasi 2x6 No.
Deskripsi
1.
Taariikh Al Adaab Al 'Arabii Al Ushur / Umar Faaruukh .-Beirut : Daa Al Ilm Lil Malaayiin, 1968. 672 hlm. 9 Eks Tatawwur al Fikr Al Siyasi / Hasan Jalal Al Urusy .--Mesir : Dar al Ma'arif, 1954. 184 hlm. 1 Eks Zahru Al Adaab Wa Taamru Al Baab / Abu Ishak Ibrahim Al Qayrawaanii .--Kairo : Daar Ihya, 1969. 2 jld hlm. 2 Eks Syarh Al Qashaa'id Al Sab'i / Abu Bakar Muhammad Al Anbariii .--Mesir : Daar Al Ma'arif, 1962. 719 hlm. 1 Eks
2.
3.
4.
5.
Qadhiyah Al Syir Al Jadidah / Muhammad Nuwayhii .--Beirut : Daar Al Fikr, 1971. 535 hlm. 1 Eks
Pengarang
Bentuk Tajuk
Jenis Tajuk Ism
keterangan Konsisten
Umar Faaruukh
Faaruukh, Umar
Hasan Jalal Al Urusy
Al-Urusy, Hasan Jalal
Nisbah
Konsisten
Abu Ishak Ibrahim Al Qayrawaanii
Al Qayrawaanii, Abu Ishak Ibrahim
Nisbah
Konsisten
Abu Bakar Muhammad Al Anbarii
Al Anbarii, Abu Bakar Muhammad
Nisbah
Konsisten
Muhammad Nuwayhii
Nuwayhii, Muhammad
Nisbah
Konsisten
Pada tabel diatas klas 2x6 bentuk tajuk sudah konsisten, penulis hanya mengambil lima sample saja dikarenakan jumlah yang sangat terbatas pada bukubuku berbahasa Arab khususnya klas 2x6 yang ada pada Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta. Dari lima contoh diatas terdapat dua jenis tajuk yaitu nisbah dan ism, tetapi nisbah lebih mendominasi tajuk tersebut dibanding ism. Tabel 8 No. Klasifikasi 2x7 No. 1.
2.
3.
Deskripsi Taqwiim Jami'ah Ainu Syams / Ainu Syams Jaami'ah .-Kairo : Daar Al Kitab, 19... 407 hlm. 1 Eks Al Tarbiyah Al Islamiyah / Min Wizaarah Al Tarbiyah Lajnah .-Kuwait : ...., 1987. 159 hlm. 1 Eks Tuuq Al Kamaamah fi Alafah / Abu Muhammad Ali Al Andalusii .--Beirut : Daar Al Maktabah, 1982. 332 hlm. 1 Eks
Pengarang Ainu Syams Jaami'ah
Bentuk Tajuk Jami'ah, Ainu Syams
Jenis Tajuk Badan Korporasi
keterangan Konsisten
Min Wizaarah Al Tarbiyah Lajnah
Lajnah, Min Wizaarah Al Tarbiyah
Badan Pemerintahan
Konsisten
Abu Muhammad Ali Al Andalusii
Al Andalusii, Abu Muhammad Ali
Nisbah
Konsisten
Penentuan tajuk pengarang pada klas 2x7 belum konsisten,dan hanya terdiri dari tiga jenis tajuk yaitu: nisbah, tajuk badan korporasi, dan tajuk badan pemerintahan.
Pada dasarnya bentuk tajuk badan korporasi adalah sebagaimana adanya nama badan, tanpa mengubah urutannya kecuali jika ada peraturan yang berikut menetukan lain.54 Badan pemerintahan adalah lembaga-lembaga negara yang terdiri atas lembaga eksekutif, legislatif dan peradilan. Misalnya departemen, angkatan bersenjata, dan badan-badan yang berfungsi setara dengan departemen, pejabatnya, perwakilannya, dan delegasi pemerintah.55 Tabel 9 No. Klasifikasi 2x9 No.
Deskripsi
1.
Nurul Abshor / Syeikh Mu'min Asy Syabalanji .--Beirut : Darul Fikr, 19... 279 hlm. 1 Eks Nurul Yaqin / Syaikh Muhammad Al Khudhari . -- Beirut : Darul Fikr, 1994 262 hlm. 1 Eks Al Muslim Al Januuz fi Amerika / J Eryk Lincolon .--Beirut : Dar Al Ilm Lil Malayyin, 1964. 327 hlm. 1 Eks Nafh Al Liib Min Ghusnhil Andalus Al Rathiib / Ahmad ibn Muhammad Al Maqqarii .-- Beirut : Daar Shadar, 1968. 8 jld hlm. 6 Eks Al Sirah Al Nabawiyah / Ibn Hisyam.--Mesir Mathba'ah, 1936. 4 jld hlm. 4 Eks Nahjul Balaghah / Syaikh Muh Abduh.-Beirut : Darul Fikr, 19...
2.
3.
4.
5.
6.
54 55
Pengarang
Bentuk Tajuk
Jenis Tajuk Laqab
keterangan
Syeikh Mu'min Asy Syabalanji
Asy Syabalanji, Syeikh Mu'min
Tidak Konsisten
Syaikh Muhammad Al Khudhari
Al Khudhari, Syaikh Muhammad
Laqab
Tidak Konsisten
J Enryk Lincolon
Lincolon, J Enrick
Ism
Konsisten
Ahmad ibn Muhammad Al Maqqarii
Al Maqqarii, Ahmad Ibn Muhammad
Nisbah
Konsisten
Ibn Hisyam
Hisyam, Ibn
Nasab
Tidak Konsisten
Syaikh Muh Abduh
Abduh, Syaikh Muh
Ism
Tidak Konsisten
Muh. Kailani Eryono, Pengolahan Bahan Pustaka ( Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h. 70 Ibid. h. 73.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Al Siirah Al Nabawiyah / Abu Muhammad Ibn Hisyam.-- Qairo : Maktabah Al Kulliyat, 19... 2 jld hlm. 2 Eks As Sirah Al Nabawiyah / Abu Muhammad Abdul Ibn Hisyam.-- Kairo : Maktabah Al Kubliyyat, 19... 4 jld hlm. 2 Eks Taj Al A'araas Alaa Manaqibi / Ali Muhammad Husayn Al Aththas.-- Kudus, : Menara Kudus, 19... 2 jld hlm. 1 Eks Taarikh Al Islam / Hasan Ibrahim Hasan.-Kairo : Mathba'ah Al Sunnah Al Muhammadiyah, 1965. 4 jld hlm. 4 Eks Taarikh Al Islam / Hasan Ibrahim Hasan.-Mesir : Maktabah Al Nahdah, 1964. 4 jld hlm. 4 Eks Taarikh Al Islam Al Siyasi / Hasan Ibrahim Hasan.--Mesir : Maktabah Al Nahdah, 1964. 3 jld hlm. 7 Eks Tarukh Al Khulafa' / Al Hafizh Jalaluddin As Suyuthi.—Beirut : Darul Fikr, 19... 481 hlm. 1 Eks Tarikh At Tasyri Al Islami / Muh. Al Hudlari Bik.--Beirut : Darul Fikr, 1995. 216 hlm. 1 Eks Al Thabaqat Al Kubraa / Muhammad ibn Sa'ad Al Waaqidii.—Qairo : Daar Al Tahriir, 1968. 8 jld hlm. 8 Eks Thabaqat Al Syafi'iyah / Abu Bakar ibn Hidayatullah Al Husaynii.--Beirut : Daar Al Afaaq, 1971. 287 hlm. 2 Eks Wafayaat Al A'yaan /
Abu Muhammad Ibn Hisyam
Ibn Hisyam, Abu Muhammad
Kunyah
Tidak Konsisten
Abu Muhammad Abdul Ibn Hisyam
Ibn Hisyam, Abu Muhammad Abdul
Kunyah
Tidak Konsisten
Ali Muhammad Husayn Al Aththas
Al Aththas, Ali Muhammad Husayn
Laqab
Konsisten
Hasan Ibrahim Hasan
Hasan, Hasan Ibrahim
Ism
Konsisten
Hasan Ibrahim Hasan
Hasan, Hasan Ibrahim
Ism
Konsisten
Hasan Ibrahim Hasan
Hasan, Hasan Ibrahim
Ism
Konsisten
Al Hafizh Jalaluddin Al Suyuthi
Al Suyuthi, Al Hafizh Jalaluddin
Nisbah
Konsisten
Muh. Al Hudlari Bik
Bik, Muh Al Hudlari
Laqab
Tidak Konsisten
Muhammad ibn Sa'ad Al Waaqidii
Al Waaqidii, Muhammad ibn Sa'ad
Nisbah
Konsisten
Abu Bakar ibn Hidayatullah Al Husaynii
Al Husaynii, Abu Bakar ibn hidayatullah
Kunyah
Tidak Konsisten
Abu Al Abbas
Ibn Khallikaan,
Kunyah
Tidak
18.
19.
20.
21.
Abu Al Abbas ibn Khallikaan.--Beirut : Daar Shader, 1972. 8 jld hlm. 7 Eks Zaat al Ma'ad fii hadyi Khair al Ibrad Muhammad / Ibn Qayyim Al Jauziyah .—Mesir : Mathba'ah, 19... 2 jld hlm. 1 Eks Zhuhrul Islam / Ahmad Amin.--Beirut : Darul Fikr, 1969. 2 jld hlm. 2 Eks Al Kamil fi Al Taarikh / Izzuddin Abu Al Hasan Ibn Atsiir.-Beirut : Daar Shader, 1965. 13 jld hlm. 12 Eks Zaat Al Ma'ad fii Hadyi Khair al Ibrad Muhammad / ibn Qayyim Al Jauziyah .-Mesir : Mathaba'ah, 19.... 2jld hlm. 1 Eks
ibn Khallikaan
Abu Al Abbas
Konsisten
Ibn Qayyim Al Jauziyah
Al Jauziyah, Ibn Qayyim
Nisbah
Konsisten
Ahmad Amin
Amin, Ahmad
Ism
Konsisten
Izzuddin Abu Al Hasan Ibn Atsiir
Ibn Atsir, Izzuddin Abu Al Hasan
Nasab
Konsisten
ibn Qayyim Al Jauziyah
Al Jauziyah, ibn Qayyim
Nasab
Konsisten
Pada klas 2x9 penulis mengambil sample lebih banyak dari klas-klas sebelumnya hal ini dikarenakan penulis yang mengambil sample 100 judul bukubuku berbahasa Arab dari 10 bagan kjlasifikasi Islam, dan pada setiap klas sample yang diambil jumlahnya tidak sama, maka pada klas 2x9 ini jumlahnya lebih diperbanyak untuk memenuhi sample yang akan diambil yaitu 100 judul bukubuku berbahasa Arab, dari 21 deskripsi buku-buku berbahasa Arab pada klas 2x9 belum konsisten 2. Sistem alih tulisan pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta Sistem alih tulisan dalam katalogisasi bahan pustaka berbahasa Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta pada dasarnya menggunakan pedoman Departemen Agama tahun 1987 yang merupakan SKB (surat keputusan bersama) Menteri Agama dan Menteri Pendidkan dan Kebudayaan, tetapi dalam hal ini tidak adanya pengkatalog yang memahami dan menguasai bahasa Arab
menjadi kendala dalam sistem alih tulisan Arab-Latin di Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta. Di bawah ini transliterasi alih tulisan Arab-latin pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta. Tabel 10 Alih tulisan Arab-latin pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta. No
Deskripsi
Transliterasi Tertulis
1
2
3
4
5
6
7
Rawaalil Bayaan / Muhammad Ali Al Shaabuunii.--Beirut : Muassasah Manahil, 1980. 1 jld hlm, 1 Eks Daairah al Ma'arif AlIslamiyah / Abdul Hamid Yunus.-- Qairo : Daar al Sya'ab. 13 jld hlm, 13 Eks Ajnihah al makri al tsalaastah / Abdur Rahman Hasan Al Maydaanii. --Damaskus : Daar Al-Qalam, 1982. 640 hlm, 1 Eks Al Diin Wa al Dawlah / Muhammad Al Bahay.-Beirut : Daar Al Fikr, 1971. 616 hlm, 2 Eks Roh al Islam / Sayyid Amir Alii.-- Beirut : Daar al Ilm Li Al Malayyan, 1968. 448 hlm, 1 Eks Muqarrara Al Tawhid Wa Al Fiqh wa al tahdzib / Ibrahim Sulaiman.-- Jeddah : Wizaarah Alma'arif, 1981.47 hlm, 10 Eks Al Ahwal al syaasiyah wa alIqtishaadiyah / Ritsgaard Muratil.--Rayadh : Al-Malik Su'ud, 273 hlm, 1 Eks
Seharusnya
Rawaalil Bayaan Rawālil Bayān Muhammad Ali Al Muhammad Ali Al Shaabuunii Sābūnī Manahil Manāhil Daairah al Ma'arif Al-Islamiyah Hamid Daar al Sya'ab Ajnihah al tsalaastah Abdur Rahman Hasan Al Maydaanii Daar Al-Qalam Al Diin Muhammad Al Bahay Daar Al Fikr Roh al Islam Alii Daar al Ilm
Dāirah al Ma'ārif AlIslāmiyyah Hamid Dār al Sya'ab Ajnihah Al Śalāśah Abdur Rahman Hasan Al Maydāni
Al Tawhid al tahdzib Ibrahim Wizaarah
Al Tauhīd Al Tahzīb Ibrāhim Wizārah
Dār Al Qalam Al Dīn Muhammad Bahāi Dār Al Fikr Rūh Al Islām Alī Dār al ‘Ilm
Al
al syaasiyah wa al- Al syāsiyyah wa al Iqtishaadiyah Iqtişādiyyah Ritsgaard Riśgārd
8
Syubhaat Hawla Al Islam / Muhammad Quthub.--.. Mathabah, 1967.242 hlm, 1 Eks Al Mu'jam Al Mufahras li Alfaazh Al Qur'an Al Karim / Muhammad Fuad Abdul Baqii.--Beirut : Daar Ihay Al Tirats, 19... 782 hlm, 3 Eks Qurratul Ainin fi Athafis Shahihain / Muhammad Fuad Abdul Baqii.--Beirut : Darul Fikr, 1993. 3 jld hlm. 3 Eks Syabaab fi Al Syaykhuukhah / Amin Ruwayhah .--Beirut : Daar al Qalam, 1972. 366 hlm, 2 Eks
Syubhaat Muhammad Mathabah
Syubuhāt Muhammad Matb a’ah
Alfaazh Muhammad Baqii Daar Ihay Al Tirats
Alfāz Muhammad Bāqī Dār Ihya Al Tirāś
Athafis Muhammad Baqii. Darul Fikr
Atafis Muhammad Bāqī Dārul Fikr
Riyaadhus Sholihin / Abu Zakaria Yahya Damasyqy .-Beirut : Darul Fikr, 1994. 366 hlm. 2 Eks Mukhtashar Shahih Muslim / Al Hafizh Al mundzirii .-Damaskus : Ihya Al Turaats, 1389H. 391 hlm. 1 Eks
Riyaadhus Sholihin Zakaria Yahya
Riyādu s Şolihin Zakariyyā Yahyā
Mukhtashar Shahih Muslim Al Hafizh Al mundzirii Ihya Al Turaats
Mukhtaşar şahih Muslīm Al Hāfiz Al Munżirī
14
Al Mustaathraf / Syihabuddin Muhammad Al Absyiihii .-Beirut : Daar Al Fikr, 19... 2 jld. 2 Eks
15
Al Shiraath al Mustaqiim / Abdullah Al Hararii .--Beirut : Daar al Masyarii, 1993 128 hlm. 1 Eks Tabyiin Kadzib Al Muftarii / Ibnu Asaa'hir Dimasqii .-Beirut : Daar Al Kitaab, 1979. 456 hlm. 1 Eks
Al Mustaathraf Syihabuddin Muhammad Al Absyiihii Daar Al Fikr Al Shiraath al Mustaqiim Al Hararii Daar al Masyarii Tabyiin Kadzib Al Muftarii Asaa'hir Dimasqii Daar Al Kitaab
Al Mustāfraf Syihābuddīn Muhammad Al Absyīhī Dār Al Fikr Al Şirāt Al Mustaqīm Al Hararī Dār al Masyarī Tabyīn Każib al Muftari Asā'kir Dimasyqī Dār Al kitāb
17
Syarh Al Tauhid /Muhammad Ibn Abdul Wahhaab .--Riyadh : Al Muassasah, 19.. 207 hlm. 1 Eks
Syarh Al Tauhid Muhammad Ibn Abdul Wahhaab Riyadh
Syarh Al Tauhid Muhammad ibn Abdul Wahhāb Riyād
18
Syawaahid Al haqq Fil Syawaahid Istighatsah / Yusuf bin Ismail Istighatsah
9
10
11
12
13
16
Syabaab fi Syaykhuukhah Ruwayhah Daar al Qalam
Al Syabāb fi Syaykhūkhah Ruwayhah Dār al Qalam
Al
Ihya Al Turāś
Syawāhid Istigāśah
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Al Nabhaanii .--Beirut :Daar Al Fikr, 1973 574 hlm. 2 Eks Al Nuzhum Al Islamiyah / Subhii Al Shaalih .--Beirut : Daar Al Ilm, 1968. 608 hlm. 2 Eks Nahwu Taqninaa Jadid Lil Mu'amalat wal Aquubat / Abdul Haliim Al jundii .-Mesir : Mathaabi Al Ahram, 1973. 179hlm. 2Eks Qul Hadzihi Sabiili / Muhamad Alwii Al Hasanii .-Medinah : .., 1402H. 233 hlm. 1 Eks Nasy'ah Al Tasawuf Al Islamii / Ibrahim Basyunii .-Mesir : Daar Al Ma'arif, 1969 299 hlm. 2 Eks As saa tibiqaa fill jiyaadi / Yusuf bin Ismail Nabahaanii .--Beirut : Darul Fikr, 1317H. 720 hlm. 1 Eks Taariikh Al Adaab Al 'Arabii Al Ushur / Umar Faaruukh .-Beirut : Daar Al Ilm Lil Malaayiin, 1968. 672 hlm. 9 Eks Tatawwur al Fikr Al Siyasi / Hasan Jalal Al Urusy .--Mesir : Daar al Ma'arif, 1954. 184 hlm. 1 Eks Zahru Al Adaab Wa Taamru Al Baab / Abu Ishak Ibrahim Al Qayrawaanii .--Kairo : Daar Ihya, 1969. 2 jld hlm. 2 Eks Syarh Al Qashaa'id Al Sab'i / Abu Bakar Muhammad Al Anbariii .--Mesir : Daar Al Ma'arif, 1962. Taqwiim Jaami'ah Ainu Syams / Ainu Syams Jaami'ah .--Kairo : Daar Al Kitab, 19... 407 hlm. 1 Eks
Al Nabhaanii Daar Al Fikr
Al Nabhānī Dār Al Fikr
Al Nuzhum Al Islamiyah Subhii Al Shaalih Daar Al Ilm Taqninaa Mu'amalat Abdul Haliim Al jundii Mathaabi Hadzihi Sabiili Muhamad Alwii Al Hasanii
Al Nużum Al Islāmiyyah Subhī Al Şālih Dār Al Ilm Taqninā Mu'āmalat Abdul Halīm Al jundī Matābi
Al Islamii Ibrahim Basyunii Daar Al Ma'arif
Al Islāmī Ibrāhim Basyunī Dār Al Ma'arif
As saa tibiqaa fill jiyaadi Nabahaanii Darul Fikr Taariikh Al Adaab Al 'Arabii Faaruukh Daar Al Ilm Lil Malaayiin Tatawwur al Fikr Al Siyāsi Hasan Daar al Ma'arif Al Adaab Wa Taamru Al Baab Ibrahim Al Qayrawaanii Kairo Daar Ihya Syarh Al Qashaa'id Muhammad Al Anbariii Daar Al Ma'arif Jaami'ah Daar Al Kitab
As sā tibiqā Fill jiyādi Nabahānī Dārul Fikr Tārikh Al Adāb al'Arabī Fārūkh Dār Al ilm lil Malāyīn Tatawwur al Fikr Al Siyasi Hasan Dār al Ma'arif Al Adāb wa Tāmru Al Bāb Ibrāhim Al Qayrawānī Qairo Dār ihya Syarh Al Qashā'id Muhammad Anbarī Dār Al Ma'arif Jāmi'ah Dār Al kitāb
Hażihi Sabīlī Muhammad Alwī Al Hasanī
29
Al Tarbiyah Al Islamiyah / Al Tarbiyah Min Wizaarah Al Tarbiyah Islamiyah Lajnah .--Kuwait : ...., 1987. Wizaarah 159 hlm. 1 Eks
30
Tuuq Al Kamaamah fi Alafah / Abu Muhammad Ali Al Andalusii .--Beirut : Daar Al Maktabah, 1982. 332 hlm. 1 Eks
Tuuq Al Kamaamah Muhammad Al Andalusii Daar Al Maktabah
Muhammad Al Andalusī Dār Al Maktabah
Al Muslim Al Januuz fi Amerika / J Eryk Lincolon .-Beirut : Dar Al Ilm Lil Malayyin, 1964. Nafh Al Liib Min Ghusnhil Andalus Al Rathiib / Ahmad ibn Muhammad Al Maqqarii .-- Beirut : Daar Shadar, 1968. 8 jld hlm. 6 Eks
Al Januuz
Al Janūz
Dar Al Ilm
Dār Al Ilm
31
32
33
34
35
36
37
38
Al Al Tarbiyyah Islāmiyyah Wizārah
Al Liib Min Ghusnhil Al Rathiib Muhammad Al Maqqarii Daar Shadar Al Siirah Al Nabawiyah / Abu Al Siirah Al Muhammad Ibn Hisyam.-- Nabawiyah Qairo : Maktabah Al Kulliyat, Muhammad 19... Taj Al A'araas Alaa Manaqibi Al A'araas Alaa / Ali Muhammad Husayn Al Al Aththas Aththas .-- Kudus, : Menara Kudus, 19... 2 jld hlm. 1 Eks Taarikh Al Islam / Hasan Taarikh Al Islam Ibrahim Hasan.--Kairo : Hasan Mathba'ah Al Sunnah Al Mathba'ah Muhammadiyah, 1965. 4jld Muhammadiyah, hlm. 4 Eks Al Thabaqat Al Kubraa / Al Thabaqat Al Muhammad ibn Sa'ad Al Kubraa Waaqidii.—Qairo : Daar Al Al Waaqidii. Tahriir, 1968.8jld hlm.8Eks Daar Al Tahriir Thabaqat Al Syafi'iyah / Abu Thabaqat Bakar ibn Hidayatullah Al Al Husaynii Husaynii.--Beirut : Daar Al Daar Al Afaaq Afaaq, 1971. 287 hlm. 2 Eks Wafayaat Al A'yaan / Abu Al Wafayaat Al Abbas ibn Khallikaan.--Beirut A'yaan : Daar Shader, 1972. Khallikaan. 8 jld hlm. 7 Eks Daar Shader
Al
Tūq Al Kamāmah
Al Līb min Gusnil Al Ratib Muhammad Maqqarī Dār Shader Al Sīrah Nabawiyyah Muhammad
Al
Al A'arās Alā Al Atas
Tārīkh Al Islām Hasan Matb a'ah Muhammadiyah Al Tabaqāt Al Kubrā Al Wāqidī Dār Al Tahrīr Tabaqāt Al Husaynī Dār Al Afāq
Wafayāt A'yān Khalikhān Dār Shader
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
Zaat al Ma'ad fii hadyi Khair al Ibrad Muhammad / Ibn Qayyim Al Jauziyah .—Mesir : Mathba'ah, 19... 2 jld hlm. 1 Eks Al Kamil fi Al Taarikh / Izzuddin Abu Al Hasan Ibn Atsiir.--Beirut : Daar Shader, 1965. 13 jld hlm. 12 Eks Al Islam Siasa Wal Ma'robah Al-Qodimah / Mustafa Mahmud.--Kairo. 1 Eks Ra'yu al din Bayna Al Sail / Muhammad al Bahi.--Mesir : Maktabah Wahbah, 1979. 328 hlm, 1 Eks An Nukat Al'uyun tafsir Al Mawardi / abul Hasan Ali Al Mawardi.--Beirut : Darul kubul, 19... 6 jld hlm, 6 Eks Mu'jam Mufrodat Al fashil Qur'an / Al allamah Al Ashfahani .--Beirut : Darul Fikr, 19... 727 hlm, 1 Eks Al Mursyid Ila fahmi ayatil Qur'an / Mahmud Fawwaz Al Aqil .--Beirut : Darul Qur'anill Karim, 1981. 1176 hlm, 1 Eks Safwatu Tafasir / Moh.Ali Shabuni .--Beirut : Darul Qur'anill Karim, 1981. 3 jld hlm, 3 Eks Tafshil Ayatil Qur'anil Hakim / Muhammad Fuad Abdul Baqii.--Beirut : Darul Fikr, 1955. 671 hlm, 1 Eks Tafsir ayatull Minal Qur’an / Moh. Ali Ashabuni .--Beirut : Darul Qur'anil Karim, 1999. 2 jld hlm, 2 Eks Tafsir Al Bayan / TM. Hasbi Ashiddieqy .--Bandung : Alma'arif, 1971. 362 hlm, 3 Eks
Zaat al Ma'ad al Ibrad Muhammad Mathba'ah
Zād al Ma'ād al Ibrād Muhammad Matb a'ah
Al Kamil Al Taarikh Al Hasan Ibn Atsiir. Daar Shader Al Islam Siasa Al-Qodimah Mustafa Mahmud al din Al Sail Muhammad al Bahi
Al Kāmil Al Tārīkh Al Hasan ibn Aśīr Dār Shader Al Islām Siāsa Al-Qod imah Mustafa Mahmud al dīn Al Sāil Muhammad al Bahi
An Nukat Al'uyun An Nukāt Al'uyun Abul Hasan
Abul Hasan
Mufrodat Al fashil Ashfahani Darul Fikr
Mufrodāt Al fāsil Asyfahāni Dārul Fikr
ayatil Qur'an Darul Qur'anill Karim
Āyatil Qur’ān Dārul Qur'ānill Karīm
Tafasir Moh.Ali Shābuni Darul Qur'anill Karim Tafshil Qur'anil Hakim Baqii. Darul Fikr Tafsir Qur’an Ali Asshabuni Darul Qur'anil Karim Tafsir Al Bayan Ashiddieqy Alma'arif
Tafāsir Moh Ali Sābuni Dārul Qur'ānill Karīm Tafsil Qur’ānil Hākīm Baqī Dārul Fikr Tafsīr Qur'ān Alī As Sābuni Dārul Qur'ānill Karīm Tafsīr Al Bayān Asyddīqy Alma’ārif
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Tafsir Al Alaamatu Abus Su'ud Isyadul / Abu Su'ud .-Beirut : Darul Fikr, 1955. 671 hlm. 1 Eks Tafsir Al Fakhrur Razi / Muhammad Ar Razi .--Beirut : Darul Fikr, 1993. 17 jld hlm. 10 Eks Tafsir Al Maragi / Ahmad Musthafa Al Maragi .--Beirut: Daar Al Fikr, 19.. 12jild hlm. 6 Eks Tanzih Al Qur'an Anil Matain / Imaduddin Hasan .-Beirut: Dar Anndahda, 496 hlm. 1 Eks Rayadh Al Shalihin / Muhyiddin Abu Zakariayh Nawawii.--Kudus, Mathaba'ah, 19... 711 hlm. 2 Eks Riyadhus Sholihin Min Kalami Sayyidil Mursalin / Muhyiddin Abu Zakariayh Yahya Nawawi .--Beirut : Darul Kitab, 1973. 680 58hlm. 6 Eks Al Mu'jam Ash Shagir / Al Hafizh Imam Thabrani .-Beirut : Darul Fikr, 1981. 222 hlm. 1 Eks Mukhtar Al Ahadits An Nabawiyah / As Sayyid Ahmad Al Hasyimi .--Beirut : Darul Fikr, 1994. 201 hlm. 1 Eks Muntakhab as Shahihain / Yusuf bin Ismail An Nabhani .--Beirut : Darul Fikr, 1983. 607 hlm. 1 Eks Musnad Al Imam Ahmad Ibnu Hambal / Ahmad Ibnu Hambal .--Beirut : Daar Shard, 19... 6 jld. 8 Eks Al Mustadrak Ala Al Shahihain / Abu Abdillah Al Hakim Al Naysaabuurii .--
Tafsir Al Alaamatu Su'ud Darul Fikr
Tafsīr Al Alāmatu Su’ud Dārul Fikr
Tafsir Ar Razi Muhammad Darul Fikr Ahmad Musthafa
Tafsīr Ar Razī Muhammad Dārul Fikr Ahmad Mustafa
Daar Al Fikr
Dār Al Fikr
Tanzih Al Qur'an
Tanzīh Al Qur'ān
Hasan
Hasan
Rayadh Al Shalihin
Riyād Al Sālihīn
Abu Zakariayh
Abu Zakariyyā
Nawawii
Nawawī
Riyadhus Sholihin Abu Zakariayh Yahya Nawawi Darul Kitab
Riyādu s Sālihīn Abū Zakariyyā Yahyā Nawāwī Dārul Kitāb
Ash Shagir Al Hafizh Thabrani
Sāgīr Imam Al Hāfiz Tabrānī
Imām
Mukhtar Al Ahadits An Nabawiyah Ahmad Al Hasyimi Darul Fikr
Mukhtār Al Ahādiś An Nabawiyyah Ahmad Al Hāsyimī Dārul Fikr
as Shahihain An Nabhani Darul Fikr
As Sāhihain An Nabhāni Dārul Fikr
Al Imam Ahmad Al Imām Ahmad Ibnu Hambal Ibnu Hambal Daar Shard Dār Syard
Al Shahihain Al
Hakim
Al Sahīhain Al Al
Hākim
Al
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
Beirut: Maktab Al Muthabuat, 19... 4 jld hlm 3Eks Al Muwattha / Imam Malik Anas .--Beirut : Darul Fikr, 1989. 688 hlm. 1 Eks Naylul Awtahr / Muhammad ibn Ali Al Syawkaanii .-Beirut : Darul Fikr, 1994. 4 jld hlm. 4 Eks Sahih Muslim / Abul husayn Muslim Al Naysabuurii .-Mesir : Daar Ihay Al Kutub, 1955 5 jld hlm. 5 Eks Qishoshul Anbiyai / Imam Abu Fidai Ismail Katsir .-Beirut : Darul Fikr, 1992. 744 hlm. 1 Eks Sarah Kitabu Tauhid / Abdurrahman Natsir Asadi .-Saudi Arabia : Darul Wathar, 2000. 205 hlm. 2Eks Tafsirun Aklam al Kabir / Ibnu Sirin .--Beirut : Darul Fikr, 19... 420 hlm. 1 Eks Kasyful Ghomah / Abdul Wahab Sya'rani .--Beirut : Darul Fikr, 1988. 2 jld hlm. 1 Eks Syarh At Thahawiyah / Al Allamah Ali bin Ali izzy .-Beirut : Darul Fikr, 1988. 368 hlm. 1 Eks Syawahidul Haqqi / Yusuf bin Ismail An Nabhani .--Beirut : Darul Fikr, 1973. 574 hlm. 1 Eks Rahmatul Ummah Fi Ikhtilafil / Abu Abdillah Ad Dimasyqi .--Beirut : Darul Fikr, 19... 352 hlm. 1 Eks Ar Risalah / Imam Syafi'i .-Beirut : Darul Fikr, 19... 670 hlm. 1 Eks
Naysaabuurii
Naisābūrī
Al Muwattha Imam Darul Fikr
Al Muwatta Imām Dārul Fikr
Awtahr Muhammad Al Syawkaanii Darul Fikr Sahih Muslim
Autāhr Muhammad Al Syaukānī Dārul Fikr Sahīh Muslīm
Al Naysabuurii
Al Naisābūrī
Daar Ihay
Dār Ihya
Qishoshul Anbiyai Katsir Darul Fikr
Qiso s Anbiyāi Kaśīr Dārul Fikr
Kitabu Tauhid
Kitābu Tauhīd
Natsir
Naśir
Darul Wathar
Dārul Watar
Tafsirun Aklam al Kabir Sirin Darul Fikr Ghomah Wahab Sya'rani Darul Fikr
Tafsīrun Aklām al Kabīr Sirīn Dārul Fikr Gummah Wahhāb Sya'rāni Dārul Fikr
At Thahawiyah Al Allamah Ali izzy Darul Fikr Syawahidul An Nabhani Darul Fikr
At Tāhāwiyyah Al Allāmah Alī izzī Dārul Fikr Syawāhidul An Nabhāni Dārul Fikr
Ikhtilafi Darul Fikr
Ikhtilāfi Dārul Fikr
Ar Risalah Imam Syafi’i Darul Fikr
Ar Risālah Imām Syafī’i Dārul Fikr
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
Nihayatuz Zayyin / Abu abdul mu'thi Nawawi .--Beirut : Darul Fikr, 1995. 368 hlm. 1 Eks Al Muhazzab fi fiqh Al Imam al Syafi'i / Abu Ishaq Ibrahim ibn Al Syayrazi .--Semarang : Maktabah wa Matba'ah 2 jld hlm. 1 Eks Muqaddimah Al Ghaznawi / Ahmad bin Muhammad Al Ghaznawi .--Beirut : Darul Fikr, 1984. 244 hlm. 1 Eks Al Nas Syarikah Fi Al Amwal / Abdul Aziz Al Khayyath .-Kairo : Dar al Salam, 1987.
Nihayatuz Zayyin Abu mu'thi Nawawi Darul Fikr Al Muhazzab Al Imam al Syafi'i Abu Ibrahim Al Ghaznawi Ahmad Muhammad Darul Fikr
Nihāyatuj Jayyin Abū Mu’tī Nawāwī Dārul Fikr Al Muhażżab Al Imām al Syafī'i Abū Ibrāhim
Al Gaznawi bin Ahmad Muhammad Dārul Fikr
Al Nas Syarikah Fi Al Amwal Aziz Al Khayyath Dar al Salam Al Siraj Al munir / Ali bin Al Siraj Al munir Muhammad Al Aziz Syafi'i .-- Muhammad Kairo : Mustafa Al halabi, Mustafa Al halabi 1957.3 jld hlm. 3 Eks At Thib An Nabawi At Thib An Nabawi / Ibnul Qayyim Al Jauziyah .--Beirut Darul Fikr : Darul Fikr, 19... 334 hlm. 1 Eks Al Wajiz fi Fiqh Madzhabil Madzhabil Imam Imam / Hujjatul Islam Hujjatul Islam Muhammad Al Ghazali .-Muhammad Al Beirut : Darul Fikr, 1994. 479 Ghazali hlm. 1 Eks Darul Fikr Al Qura li Qashid Al Qura li Qashid Ummil Qura / Musthafa As Saqa .-Musthafa As Saqa Beirut : Darul Fikr, 1983 Darul Fikr Tuhfah Al Habib Ala syarh al Al Habib Khatib / Sulaiman Al al Khatib Bujairimy .--Beirut : Darul Darul Fikr Fikr, 1995.4 jld hlm. 4 Eks Tuhfah Al Arus Al Zawaaj Al Al Arus Al Zawaaj Islamii al sa'iid / Mahmud Islamii al sa'iid Mahdii Istambulii .-- .. : Al Mahmud Mahdii Maktab Al Islami, 1981. Istambulii 480 hlm. 1 Eks Taarikh Masaajid Baghdad al Taarikh Masaajid Baghdad al Hadiitsh / Yunus Ibrahim Al Saamirra'ii .-- Bagdad : Hadiitsh Ibrahim Al Mathba'ah Al Ummah, 1977. 407 hlm. 2 Eks Saamirra'ii
bin
Al Nās Syarīkah Fi Al Amwāl Azīz Al Khayyāth Dār al Salām Al Sirāj Al Munīr Muhammad Mustafā Al halabī At Tib An Nabawī Dārul Fikr Majhabil Imām Hujjatul Islām Muhammad Al Gazali Dārul Fikr Al Qurā li Qāshid Mustafa As saqā Dārul Fikr Al Habīb al Khatīb Dārul Fikr Al Urūs Al Zawāj Islāmī al sa’īd Mahmud Mahdī Istambulī Tārīkh Masājīd Bagdad al Hadīś Ibrāhim Sāmirra’ī
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
Qut Al Qulub / Abu Thalib Muhammad bin Ali Al Makki .--Beirut : Darul Fikr, 19... 2 jld hlm. 2 Eks Riyadhul Jannah / Yusuf bin Ismail An Nabhani .-- .. : Dar Ar Rasyad Al Haditsh, 19... 176 hlm. 1 Eks Mukasyafah Al Qulub / Imam Al Ghazali .--Beirut : Darul Fikr, 19... 303 hlm. 1 Eks Mukhtashar Minhajul Qashidin / Imam Ibnu Qudamah Al Maqdisi .-Beirut : Darul Fikr, 1987. 412 hlm. 1Eks Muskilah Al Ghuluwu fie Dien / Abdurrahman Al Lawaikhi .--Riyadh ; .., 1998. 14 jld hlm. 10 Eks Al Mustadzrof / Sihabudin Moh. Bin Achmad Ahil Fathi .--Beirut : Darul Fikri, 850H. 553 hlm. 1 Eks Qadhiyah Al Syir Al Jadidah / Muhammad Nuwayhii .-Beirut : Daar Al Fikr, 1971. 535 hlm. 1 Eks Nurul Abshor / Syeikh Mu'min Asy Syabalanji .-Beirut : Darul Fikr, 19... 279 hlm. 1 Eks Nurul Yaqin / Syaikh Muhammad Al Khudhari . -Beirut : Darul Fikr, 1994 262 hlm. 1 Eks Nahjul Balaghah / Syaikh Muh Abduh.-- Beirut : Darul Fikr, 19... 734 hlm. 1 Eks Al Siirah Al Nabawiyah / Abu Muhammad Ibn Hisyam.-Qairo : Maktabah Al Kulliyat, 19... 2 jld hlm. 2 Eks As Sirah Al Nabawiyah / Abu Muhammad Abdul Ibn Hisyam.-- Kairo : Maktabah
Al Qulub Al Qulūb Abu Thalib Abū Muhammad Muhammad Darul Fikr Dārul Fikr Riyadhul Riyādu l An Nabhani An Nabhāni Al Haditsh Al Hadiś
Talib
Al Qulub Imam Al Ghazali Darul Fikr Mukhtashar Minhajul Qashidin Imam Ibnu Qudamah Darul Fikr Al Ghuluwu fie Dien Riyadh
Al Qulūb Imām Al gazalī Dārul Fikr Mukhtasar Minhājul Qāshidīn Imām Ibnū Qudamāh Dārul Fikr
Al Mustadzrof Achmad Darul Fikri
Al Mustadraf Ahmad Dārul Fikri
Qadhiyah Muhammad Nuwayhii Daar Al Fikr Nurul Abshor
Qadiyah Muhammad Nuwayhī Dār Al Fikr Nūrul Absor
Darul Fikr
Dārul Fikr
Nurul Yaqin Darul Fikr
Nūrul Yaqīn Dārul Fikr
Balaghah
Balagah
Darul Fikr
Dārul Fikr
Al guluwwu fī Dīn Riyād
Al Siirah Al Sīrah Al Nabawiyah Al Nabāwiyyah Muhammad Ibn Muhammad Hisyam Hisyam Al Nabawiyah Abu Muhammad Hisyam
Al Nabāwiyyah Abū Muhammad Hisyam
ibn
95
96
97
98
99
Al Kubliyyat, 19... 4 jld hlm. 2 Eks Taarikh Al Islam / Hasan Ibrahim Hasan.--Mesir : Maktabah Al Nahdah, 1964. 4 jld hlm. 4 Eks Taarikh Al Islam Al Siyasi / Hasan Ibrahim Hasan.--Mesir : Maktabah Al Nahdah, 1964. 3 jld hlm. 7 Eks Tarikh Al Khulafa' / Al Hafizh Jalaluddin As Suyuthi.—Beirut : Darul Fikr, 19... 481 hlm. 1 Eks Tarikh At Tasyri Al Islami / Muh. Al Hudlari Bik.--Beirut : Darul Fikr, 1995. 216 hlm. 1 Eks Zhuhrul Islam / Ahmad Amin.--Beirut : Darul Fikr, 1969. 2 jld hlm. 2 Eks
Taarikh Al Islam Tārīkh Al Islām Hasan Ibrahim Hasan Ibrahim Hasan Hasan Taarikh Al Islam Al Siyasi Hasan Ibrahim Hasan Tarikh Al Khulafa' Al Hafizh As Suyuthi Darul Fikr
Tārīkh Al Islām Al Siyāsi Ibrahim Hasan Hasan Tārikh Al Khulafā' Al Hāfiz As Suyūti Dārul Fikr
Tarikh Al Islami Al Hudlari Darul Fikr Zhuhrul
Tārīkh Al Islāmi Al Hudarī Dārul Fikr Zuhrul
Ahmad
Ahmad
Darul Fikr
Dārul Fikr
100 Zaat Al Ma'ad fii Hadyi Khair Zaat al Ibrad Muhammad / ibn Fii Qayyim Al Jauziyah .--Mesir : Mathaba'ah, 19.... Muhammad 2jld hlm. 1 Eks
B. Analisis Tabel 11 Penentuan tajuk
Zād Fī Muhammad
No
No. Klas
1.
2x0
Jumlah Deskripsi 10
Tingkat Kesalahan Frekuensi Prosentase 4 0,4 %
2.
2x1
13
2
0,26 %
3.
2x2
14
4
0,56 %
4.
2x3
10
2
0,2 %
5.
2x4
15
5
0,75 %
6.
2x5
9
3
0,27 %
7.
2x6
5
0
0
8.
2x7
3
1
0,03 %
9.
2x9
21
9
1,89 %
Pada klas 2x0 dengan jumlah deskripsi 10 mempunyai frekuensi 4 kesalahan, klas 2x1 dengan jumlah 13 deskripsi mempunyai frekuensi 2 kesalahan, klas 2x2 dengan jumlah 14 deskripsi mempunyai frekuensi 4 kesalahan, klas 2x3 dengan jumlah 10 deskripsi mempunyai frekuensi 2 kesalahan, klas 2x4 dengan jumlah 15 deskripsi mempunyai frekuensi 5 kesalahan, klas 2x5 dengan jumlah 9 deskripsi mempunyai frekuensi 3 kesalahan, klas 2x6 dengan jumlah 5 deskripsi tidak terdapat kesalahan, klas 2x7 dengan jumlah 3 deskripsi mempunyai frekuensi 1 kesalahan, klas 2x9 dengan jumlah 21 deskripsi mempunyai frekuensi 9 kesalahan. Dari 100 deskripsi yang ada diatas dalam penentuan tajuk pengarang Arab pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta keseluruhannya belum konsisten, dalam hal penentuan tajuk selain memahami dan menguasai bahasa Arab dan juga sangat diperlukan sekali kesabaran dan ketelitian dalam pengerjaannya
Tabel 12 Transliterasi No
Huruf
Jumlah
Tingkat Kesalahan
Prosentase
Arab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن و ه ء ى
Huruf Arab 608 232 177 12 26 131 26 193 6 329 28 105 40 37 12 25 4 68 13 106 66 44 430 296 155 126 32 23 285
Frekuensi Prosentase 0 0 0 10 2 79 0 2 5 0 1 0 1 22 9 21 3 0 8 0 1 0 0 0 0 2 0 0 3
0% 0% 0% 83 % 77 % 60% 0% 1% 83 % 0% 36 % 0% 25 % 59 % 75 % 84 % 75 % 0% 62 % 0% 16 % 0% 0% 0% 0% 2% 0% 0% 1,05 %
Non Kesalahan 100 % 100 % 100 % 17 % 23 % 40 % 100 % 99 % 17 % 100 % 64 % 100 % 75 % 41 % 25 % 16 % 25 % 100 % 38 % 100 % 84 % 100 % 100 % 100 % 100 % 98 % 100 % 100 % 98,95 %
Pada tabel transliterasi diatas, yang tidak terdapat kesalahan yaitu pada huruf : ( اalif) dengan jumlah keseluruhan 608 huruf , ( بba) jumlah keseluruhan 232 huruf, ( تta) jumlah keseluruhan 177 huruf, ( جjim) jumlah keseluruhan 26 huruf, ( خkho) jumlah keseluruhan 26 huruf, ( رro) jumlah keseluruhan 329 huruf, ( سsin) jumlah keseluruhan 105 huruf, ‘( عain) jumlah keseluruhan 68
huruf, ( فfa) jumlah keseluruhan 106 huruf, ( كkaf) dengan jumlah keseluruhan 44 huruf, ( لlam) jumlah keseluruhan 430 huruf, ( مmim) jumlah keseluruhan 296 huruf, ( نnun) jumlah keseluruhan 155 huruf, ( هHa) jumlah keseluruhan 32 huruf, ( ءhamzah) jumlah keseluruhan 23 huruf. Sedangkan tingkat kesalahan huruf Arab yaitu terdapat pada: 1. Huruf ( ثsa) dengan jumlah huruf 12 frekuensi kesalahan 10 kali dengan prosentase 83 %. 2. Huruf ( جja) dengan jumlah huruf 26 frekuensi kesalahan 2 kali dengan prosentase 77 %. 3. Huruf ( حha) dengan jumlah huruf 131 frekuensi kesalahan 79 kali dengan prosentase 60 %. 4. Huruf ( دdal) dengan jumlah huruf 193 frekuensi kesalahan 2 kali dengan prosentase 1 %. 5. Huruf ( ذzal) dengan jumlah huruf 6 frekuensi kesalahan 2 kali dengan prosentase 33 %. 6. Huruf ( زzai) dengan jumlah huruf 28 frekuensi kesalahan 1 kali dengan prosentase 36 %. 7. Huruf ( شsyin) dengan jumlah huruf 40 frekuensi kesalahan 1 kali dengan prosentase 25 %. 8. Huruf ( صsad) dengan jumlah huruf
37 frekuensi kesalahan 22 kali
dengan prosentase 59 %. 9. Huruf ( ضdad) dengan jumlah huruf dengan prosentase 75 %.
12 frekuensi kesalahan 9 kali
10. Huruf ( طtho) dengan jumlah huruf
25 frekuensi kesalahan 21 kali
dengan prosentase 84 %. 11. Huruf ( ظzho) dengan jumlah huruf 4 frekuensi kesalahan 3 kali dengan prosentase 75 %. 12. Huruf ( ظgain) dengan jumlah huruf 13 frekuensi kesalahan 8 kali dengan prosentase 62 %. 13. Huruf ( وwau) dengan jumlah huruf
126 frekuensi kesalahan 2 kali
dengan prosentase 2 %. 14. Huruf ( ىya) dengan jumlah huruf 285 frekuensi kesalahan 3 kali dengan prosentase 1,05 %.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian sebelumnya serta hasil pengamatan dalam penelitian ini, peneliti menganbil kesimpulan bahwa pada Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta dalam menentukan tajuk nama pengarang Arab belum konsisten dan belum sesuai dengan pedoman yang digunakan yaitu “Katalogisasi Buku Berbahasa Arab”. Dalam menentukan sistem alih tulisan Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta masih terdapat banyak kesalahan seperti yang telah dijelaskan pada bab IV, faktor pertama disebabkan oleh pembuatan katalog yang masih menggunakan mesin tik biasa yang tidak ada tanda diakritiknya. Faktor kedua disebabkan oleh tidak adanya tenaga yang full time yang mengetahui dan menguasai bahasa Arab, selain itu juga dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam pengerjaannya. B. Saran Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin memberikan saran yang mungkin bermanfaat bagi Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta. 1. Dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab sebaiknya Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta mempekerjakan staf khusus dalam bidangnya yang mengerti dan menguasai bahasa Arab.
2. Mengadakan program-program khusus yang diperuntukan bagi staf perpustakaan dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di Perpustakaan Masjid Istiqlal Jakarta, seperti seminar, lokakarya, pelatihan-pelatihan khusus tentang katalogisasi buku berbahasa Arab. 3. Pembuatan katalog yang sudah ada ( lama ) sebaiknya diperbaharui dengan menggunakan sistem komputerisasi. 4. Sistem alih tulisan dalam katalogisasi buku berbahasa Arab sebaiknya disesuaikan dengan pedoman yang digunakan yaitu pedoman Depag tahun 1987.
DAFTAR PUSTAKA Darusman, Dadan. “Permasalahan Katalogisasi Deskriptif Kitab Kuning pada Perpustakaan di Indonesia.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. Departemen Agama RI. Pedoman Transliterasi Arab Latin. Jakarta: Proyek Pengkajian dan Pengembangan Lektur Pendidikan Agama, 2003. Harmawan. ”Fungsi Katalog Induk dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Stakeholders.”
Artikel
diakses
pada
12
Maret
2009
dari
http://pustaka.uns.ac.id/?opt=1001&menu=news&option=detail&nid=23 Kailani Eryono. Katalogisasi Buku Berbahasa Arab. Jakarta: Kerjasama Pusat Perpustakaan Islam Indonesia dan Penerbit Universitas Indonesia, 1985. Martoatmodjo, Karmidi. Manajemen Perpustakaan Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka, 1997 Muh. Kailani Eryono. dkk. Daftar Tajuk Subyek Islam dan Sistem Klasifikasi Islam. Jakarta: Puslitbang Lektur Agama Badan litbang Agama Departemen Agama, 1999. Muh. Kailani Eryono. “Masalah Penentuan Kata Utama Nama Arab pada Perpustakaan di Indonesia.” Skripsi S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia Jakarta, 1978. Muh. Kailani Eryono. Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999. Nasuhi, Hamid. dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Jakarta: Center for Quality Development and Assurance Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, 2007.
Noerhayati. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1987. Pamuntjak, Syahrial,
Rusiana. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan.
Michigan, Djambatan, 1986. Pusat Perpustakaan Islam Indonesia (PPII). Buku Panduan PPII. Jakarta: PPII Rizal Saiful Haq. “Kesulitan Transliterasi dalam Pengkatalogan Buku-Buku Beraksara Arab” Skripsi S1 Fakultas Sastra, Universitas Indonesia. Depok, 1984. Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius, 1991 Somadikarta,L,K. Titik Akses dalam Organisasi Informasi Di Perpustakaan. Jakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, 1998 Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1999. Sulistyo Basuki. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994. Tairas, J.N.B dan K, Soekarman. Daftar Tajuk Subyek Untuk Perpustakaan: Edisi Ringkas. Jakarta: Gunung Mulia, 2007. Wawancara Pribadi dengan Muh. Kailani Eryono, Jakarta, 02 Mei 2009. Zen, Zulfikar. “Penyususnan Daftar Nama Pengarang Arab untuk Perpustakaan di Indonesia.” Skripsi S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Indonesia, 1982.
HASIL WAWANCARA PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BERBAHASA ARAB PADA PUSAT PERPUSTAKAAN ISLAM INDONESIA MASJID ISTIQLAL JAKARTA
Nama Narasumber
: Drs. H. M. Kailani Eryono, MM.
Status Jabatan
: Direktur Pelaksana
Tanggal Wawancara : 02 Mei 2009 Tempat Wawancara : PPII Masjid Istiqlal Jakarta Nama pewawancara : Ahmad Faliti Yunus Fakultas/Jurusan
: Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
1. Bagaimana cara pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? Jawab: Mengenai cara pembuatan deskripsi bibliografi berbahasa Arab pada dasarnya PPII Masjid Istiqlal Jakarta mengikuti pedoman AACR pada umumnya. Penggunanaan AACR untuk mengolah buku berbahasa Arab belum ada kejelasan khususnya untuk menentukan kata utama nama Arab, karena dalam AACR penentuan kata utama hanya disebutkan pada bagian nama yang lebih dikenal, sebagaimana termuat dalam sumber-sumber referensi. Pada umumnya merupakan suatu hal yang sulit untuk menentukan kata utama nama arab pada suatu perpustakaan, karena sangat bervariasinya nama-nama Arab terutama nama-nama Arab klasik yang banyak
digunakan dalam buku-buku kuniang. Pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab menggunakan alih tulisan dari tulisan Arab kepada tulisan latin, kemudian dalam hal menentukan kata utama nama Arab Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta pada dasarnya memang ditentukan pada bagian nama yang lebih dikenal, tetapi secara garis besar Pusat Perpustakaan Islam Indonesia Masjid Istiqlal Jakarta menggunakan pedoman katalogisasi buku berbahasa Arab yang dikarang oleh Drs. Muhammad Kaelani Eryono, yang diterbitkan pertama kali atas kerjasama Pusat Perpustakaan Islam Indonesia dan penerbit Universitas Indonesia (UI Press), Jakarta, 1985. 2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam menentukan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? Jawab: Kendala yang pertama yaitu: tidak adanya tenaga yang full time yang mengetahui dan menguasai bahasa Arab. Kendala yang kedua yaitu pada tehnik saat membuat kartu katalog dalam pembuatan deskripsi bibliografi. 3. Bagaimana cara untuk mengatasi kendala tersebut? Jawab: Dalam melakukan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab PPII Masjid Istiqlal Jakarta meminta tolong kepada orang lain (selain staf perpustakaan), tetapi dalam hal ini belum bisa merekrut tenaga yang tepat untuk pengolahan buku berbahasa Arab. 4. Apakah ada SDM dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?
Jawab: Belum ada, jadi untuk masalah pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab meminta tolong kepada orang lain (selain staf perpustakaan) yang memahami dan menguasai bahasa Arab. 5. Apakah ada program-program khusus yang diperuntukkan bagi staf perpustakaan dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta, seperti seminar, lokakarya, pelatihanpelatihan khusus tentang katalogisasi buku berbahasa Arab? Jawab: Belum ada program khusus, jadi PPII Masjid Istiqlal Jakarta mempelajari prinsip-prinsip yang ada dalam buku "katalogisasi buku berbahasa Arab". 6. Jika ada, bagaimana dengan pembagian tugas untuk SDMnya? Jawab: Tidak ada 7. Apakah SDMnya mempunyai latar belakang yang berkaitan dengan bidang yang digelutinya sekarang? Jawab: Tidak ada yang full timer 8. Harapan apa saja untuk meningkatkan kinerja dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab? Jawab: Berusaha merekrut tenaga yang memahami dan menguasai bahasa Arab, karena terkait dengan biaya tetap.
9. Bagaimana cara penentuan tajuk pengarang Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? Jawab: Cara penentuan tajuk pengarang Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta mengikuti pedoman "Katalogisasi Buku Berbahasa Arab". 10. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi dalam penentuan tajuk pengarang Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? Jawab: Kembali kepada penguasaan bahasa Arab, karena halaman judul kadangkadang panjang kalau tidak memahami dan menguasai bahasa Arab susah untuk menentukannya, tetapi dengan adanya pedoman ini (Katalogisasi Buku Berbahasa Arab) PPII Masjid Istiqlal Jakarta menggunakannya sebagai rujukan jika terdapat keraguan. 11. Apakah ada pedoman yang dipakai untuk penentuan tajuk pengarang Arab? Jawab: Pedoman yang dipakai Katalogisasi Buku Berbahasa Arab 12. Pedoman apa yang digunakan untuk menentukan sistem alih tulisan dalam katalogisasi buku berbahasa Arab? Jawab: Pedoman yang digunakan adalah pedoman Departemen Agama yang merupakan SKB (Surat Keputusan Bersama) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan tahun 1987.
13. Masalah apa saja yang dihadapi dalam sistem alih tulisan katalogisasi berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? Jawab: Masalah yang pertama adalah penggunaan tanda diakritik, karena pembuatan kartu katalog di PPII Masjid Istiqlal Jakarta masih menggunakan mesin tik biasa yang tidak ada tanda diakritiknya, masalah yang kedua adalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang mengerti dan menguasai bahasa Arab.
Pewawancara
(Ahmad Faliti Yunus)
Narasumber
(Drs. H. M. Kailani Eryono, MM.) Direktur Pelaksana
PEDOMAN WAWANCARA PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA BERBAHASA ARAB PADA PUSAT PERPUSTAKAAN ISLAM INDONESIA MASJID ISTIQLAL JAKARTA
Nama Narasumber
: Drs. H. M. Kailani Eryono, MM.
Status Jabatan
: Direktur Pelaksana
Tanggal Wawancara : 02 Mei 2009 Tempat Wawancara : PPII Masjid Istiqlal Jakarta Nama pewawancara : Ahmad Faliti Yunus Fakultas/Jurusan
: Adab dan Humaniora / Ilmu Perpustakaan
1. Bagaimana cara pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? 2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam menentukan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? 3. Bagaimana cara untuk mengatasi kendala tersebut? 4. Apakah ada SDM dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? 5. Apakah ada program-program khusus yang diperuntukkan bagi staf perpustakaan dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta, seperti seminar, lokakarya, pelatihan-pelatihan khusus tentang katalogisasi buku berbahasa Arab? 6. Jika ada, bagaimana dengan pembagian tugas untuk SDMnya?
7. Apakah SDMnya mempunyai latar belakang yang berkaitan dengan bidang yang digelutinya sekarang? 8. Harapan apa saja untuk meningkatkan kinerja dalam pembuatan deskripsi bibliografi buku berbahasa Arab? 9. Bagaimana cara penentuan tajuk pengarang Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? 10. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dihadapi dalam penentuan tajuk pengarang Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta? 11. Apakah ada pedoman yang dipakai untuk penentuan tajuk pengarang Arab? 12. Pedoman apa yang digunakan untuk menentukan sistem alih tulisan dalam katalogisasi buku berbahasa Arab? 13. Masalah apa saja yang dihadapi dalam sistem alih tulisan katalogisasi berbahasa Arab di PPII Masjid Istiqlal Jakarta?