Pada bab ini dijelaskan tentang cara pengaktifan jendela excel, pengisian data dan cara pembuatan grafik.
BAB 6
: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang mencakup kesimpulan yang diambil setelah pengolahan dan analisa perhitungan serta saran-saran yang berupa masukan-masukan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Masalah Kependudukan
Masalah kependudukan di Indonesia dikategorikan sebagai suatu masalah nasional yang besar dan memerlukan pemecahan persoalan segera. Hal ini mencakup lima masalah pokok yang terkait satu sama lainnya, yaitu : 1. Jumlah penduduk yang besar 2. Tingkat pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi
Universitas Sumatera Utara
3. Penyebaran penduduk yang tidak merata 4. Komposisi umur penduduk yang timpang 5. Masalah mobilitas penduduk
Paket masalah kependudukan ini telah menjadi induk dari berbagai masalah lain. Apabila tidak segera ditanggulangi tidak mustahil akan mendatangkan efek yang lebih parah lagi dan dapat melumpuhkan pembangunan nasional. 2.2.
Pengertian-pengertian
Ada beberapa pengertian yang secara singkat perlu diketahui untuk mendukung tugas akhir ini dan merupakan acuan dalam mengembangkan aplikasi yang ada.
2.2.1. Penduduk
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama enam bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan untuk menetap di suatu wilayah tertentu.
2.2.2. Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan dinyatakan dalam presentase. Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1.
Fetilitas (Kelahiran)
Fertilitas disebut juga dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang perempuan dengan adanya tanda-tanda kehidupan seperti :bernafas, berteriak, jantung berdenyut dan sebagainya. Apabila pada waktu lahir tidak ada tanda-tanda kehidupan disebut lahir mati yand di dalam demografi tidak dianggap sebagai peristiwa kelahiran. Disamping istilah fertilitas ada juga istilah fekunditas (fecundity) sebagai petunjuk terhadap kemampuan fisiologis dan biologis seorang perempuan untuk menghasilkan anak lahir hidup.
2. Mortalitas Mortalitas atau kematian adalah salah satu dari tiga komponen demografi berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas penduduk suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga merupakan barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan masyarakat di daerah tersebut. Mortalitas adalah peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. (Ida Bagoes Mantra, 2000) 3. Mobilitas Mobilitas penduduk dapat dibedakan antara mobilitas penduduk vertikal dan mobilitas penduduk horizontal. Mobilitas penduduk vertikal ini sering disebut dengan perubahan status dan salah satu contohnya adalah perubahan status pekerjaan. Mobilitas penduduk horizontal adalah gerak penduduk
Universitas Sumatera Utara
yang melintasi batas wilayah menuju ke wilayah lain dalam periode tertentu. Mobilitas penduduk dapat pula dibedakan menjadi dua, yaitu penduduk permanen atau migrasi dan mobilitas penduduk non permanen. Jadi, migrasi adalah perpindahan penduduk yang melintasi batas wilayah asal menuju ke wilayah lain melampaui batas politik/negara ataupun batas administratif dalam suatu negara dengan tujuan menetap. (Ida Bagoes Mantra, 2000) 2.2.3. Susunan Penduduk Data penduduk yang didapatkan dari hasil registrasi, sensus penduduk, dan survey penduduk, maka susunan penduduknya masih belum teratur sehingga sulit untuk dibaca ng disederhanakan
Membagi penduduk atas kelompok-kelompok tertentu atau dapat pula dikatakan atas komposisi penduduk tertentu merupakan salah satu bentuk analisis penduduk. Komposisi penduduk menggambarkan susunan penduduk yang dibuat
berdasarkan
pengelompokkan
penduduk
menurut
karakteristik-
karakteristik yang sama. Bermacam-macam komposisi penduduk dapat digolongkan berdasarkan umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan, lapangan pekerjaan, bahasa, agama, dan sebagainya. 2.2.4 Komposisi Penduduk Komposisi penduduk dalam arti demografi adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di ndan wanita, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka pertumbuhan penduduk.
Universitas Sumatera Utara
Ketidakseimbangan itu akan mempengaruhi keadaan social, ekonomi dan keluarga. Komposisi penduduk umur tua digambarkan dalam piramida penduduk yang dapat mencerminkan apakah negara tersebut mempunyai cirri penduduk tua dan muda. Sedangkan pada penduduk umur muda dapat dipakai sebagai ukuran perbandingan beban tanggungan yaitu angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang tidak prooduktif (umur dibawah 15 tahun dan 25 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang prooduktif (umur 1664 tahun). (Ida Bagoes Mantra, 2000)
2.2.5 Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk merupakan indikator daripada tekanan penduduk di suatu daerah. Kepadatan suatu daerah dibandingkan dengan luas tanah yang ditempati dinyatakan dengan banyaknya penduduk per kilometer persegi. Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan menggunakan rumus : KP =
Jumlah penduduk yang digunakan sebagai pembilang dapat berupa jumlah seluruh penduduk di wilayah tersebut atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti : penduduk h daerah perdesaan atau penduduk yang bekerja di sektor pertanian,
Universitas Sumatera Utara
sedangkan sebagai penyebut dapat berupa luas seluruh wilayah, luas daerah pertanian atau luas daerah perdesaan.
Kepadatan penduduk di suatu wilayah dapat dibagi menjadi empat bagian : 1. Kepadatan penduduk kasar (Crude Density Of Population) atau sering pula disebut dengan kepadatan penduduk Aritmatika 2. Kepadatan penduduk Fisiologis (Physiological Density) 3. Kepadatan penduduk Agraris (Agricultural Density) 4. Kepadatan penduduk Ekonomi (Economical Density Of Population)
2.3. Proyeksi
Proyeksi penduduk adalah perhitungan untuk meramalkan atau untuk mengetahui perkembangan di masa yang akan dating dengan menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan atas data tahun dasar.
Kualitas
hasil
proyeksi
sangat
ditentukan
oleh
proses
pelaksanaan
penyusunannya. Proyeksi yang baik adalah proyeksi yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan kenyataan sekecil mungkin. Manfaat atau kegunaan proyeksi adalah untuk meramalkan atau memperkirakan kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi, sebagai alat perencana yang tujuannya untuk menyediakan jasa sebagai respons terhadap penduduk yang telah diproyeksikan
Universitas Sumatera Utara
dan merubah trend penduduk menuju ke perkembangan demografi sosial dan ekonomi. (Ida Bagoes Mantra, 2000)
2.3.1. Proyeksi Penduduk
Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang disebut dengan proyeksi penduduk.
Jumlah penduduk dapat mempengaruhi kesejahteraan daerah atau negara yang bersangkutan.
Perhitugan
proyeksi
penduduk
penulis
lakukan
dengan
memproyeksikan penduduk berdasarkan tingkat pertumbuhan penduduk pada periode 2000 – 2009. Hal tersebut ditempuh karena informasi mengenai salah satu komposisi kependudukan yaitu migrasi tidak tersedia untuk tingkat kabupaten/kota.
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam perhitungan proyeksi ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung tingkat pertumbuhan penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin untuk periode 1996 – 2010 dengan cara eksponensial. 2. Memproyeksikan penduduk Kota Medan menurut jenis kelamin berdasarkan tingkat pertumbuhan 1996 – 2010 dengan metode eksponensial.
2.3.2. Rasio Jenis Kelamin
Universitas Sumatera Utara
Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu. Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran rasio ini sangat sering dilakukan.
Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin lakilaki dan perempuan. Hal ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis :
SR =
BAB 3
TINJAUAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)
3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)
Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal – hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi
Universitas Sumatera Utara