Aplikasi I salop don Radiasi, J 996
PENGGUNAAN FOSFAT ALAM SEBAGAI PUPUK P PADA BUm DAYA PADI SAWAll Havid Rasjid*, Elsje L. Sisworo*, dan Widjang H. Sisworo**
ABSTRAK PENGGUNAAN FOSFAT ALAM SEBAGAI PUPUK P PADA BUDI DAYA PADI SAWAH. Telah dilakukan percobaanpenggunaanfosfat alam (FA) sebagaipupuk P pada budi daya padi sawahdi Kebun PercobaanPusakaNegara, Sukamandi. Tiga taman P (30, 45, daD90) kg P20~/hadalam bentuk FA daD2 takaran P dalam bentuk TSP (30 daD 45) kg P20~/hasebagaipembandingserta 1 tanpa dipupuk P dicobakan padapadi VarietasAtomita-4 daDIR-64. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ketersediaanhara P dalam tanah (Nilai-A) akan bertambahdengan pemupukanTSP atau FA. Nilai-A dari pemupukan dengan FA tidak berbeda nyata dengan TSP, Efisiensi penggunaanpupuk TSP sekitar 12,43% sedangkanFA 10,45%. PemupukanTSP/FA dapat menaikkanproduksi 23°;' (=1224 kg gabah/ha)dibandingkan denganyang tidak dipupuk.
ABSTRACT THE USE OF PHOSPHATE ROCK AS A P-FERTILIZER IN WWlAND RICE. A field experiment has been carried out using phosphaterock (PR) as a P fertilizer in lowland rice. The experiment was done at the field station of PusakaNegara. Sukamandi. Three P levels of PR (30, 45. and 90) kg P2Oj/ha.and 2 levels ofTSP (30 and 45) kg P2Oj/ha wereaplied and a control treatment without P was also carriedout. The rice varieties used were Atomita-4 and IR-64. Results showed that the soil-P availability (A-value) increasedwhen TSP and PR wereapplied. The A-value of PR were did not differ significantly. The P-etliciency of TSP and PR wa around 12.43% and 10.45% resfectively.The grain production increased about 23% (= 1224 kg grain/ha)whenTSP/PRwas applied comparedto when no P was applied.
PENDAHULUAN Fosfor (P) adalah unsur hara utarna yang dibutuhkan tanaman bersama-sama dengan Nitrogen daD Kalium. KekuranganP akan mempengaruhisemuaaspek metabolisme,dan akan berakibat tumbuh kembangtanaman lambatdaD sering kerdil (I, 2). Umumnyalahan di daerahtropik memiliki tingkat ketersediaanP rendahsangat cepat mengadsorpsiP-larut, sehinggatidak tersedia untuk tanaman(3). Bila lahan diharapkanmenopangpertumbuhan tanamanyang dapat memberikanbasil maksimal, maka lahan tersebutharus mempunyaisuplai hara yang cukup,terutarnaP dan N. Fosfatalam (FA) adalah satusumberhara P, dari basil analisis, kandunganP20~berkisar antara 17 sampai dengan28%. Padasaatini sudahmulai populerpemakaian fosfat alam sebagaisumberP untuk pemupukan,baik pada tanaman tahunan maupun semusim. Penggunaan langsungfosfatalam sebagaisumberpupukpadatanaman sangatpraktis, dapatmenguntungkanbaik dari segi teknik maupundari segi ekonomisdibandingdenganpemakaian pupukinorganik(buatan).Akan tetapi,sampaisejauhmana keuntunganyang dapat diperoleh masih perlu penelitian terutamadilihat dari keuntunganagronomisnya. Untuk mengatahui P yang berasal daTi pupuk dalam tanamandapatdigunakan teknik isotop(4). Karena fosfat alam tidak dapat dibuat bertanda 32p,seperti
pupuk TSP bertanda 32P.maka untuk menghitung sumbangan P berasal dari fosfat aiam dan efisiensi penggunaannya oleh tanaman dapat digunakan metode tidak langsung seperti yang dilakuKan oleh ZAP A T A dan AXMANN (5). Tulisan ini menyajikan basil percobaan lapangan menggunakan teknik isotop untuk evaluasi agronomis penggunaan fosfat aiam sebagai surnber P pada budi daya lahan sawah.
BAHAN DAN METODE Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusaka Negara, BALITT AN Sukamandi, pada musim tanam musim Kemarau 1995. Percobaan berbentuk percobaan faktorial yang diolah dalam rancangan acak terpisah dua. Varietas padi (Atomita-4 daD IR-64) ditempatkan sebagai petak utama, dan sebagai anak petak perlakuan adalah pemupukan P (0 P, 30 kg P 20~ (fSP)/ba, 45 kg P20~ (fSP)/ha, 30 kg P2°5 (FA)/ha, 45 kg P20~ (F A)/ha, dan 90 kg P2°5 (F A)/ha). Semua perlakuan kombinasi diulang 4 x. Petak perlakuan berukuran 6 m x 5 m, dan di dalam setiap petak dibuat petak isotop berukuran 1 m x I m dari atap plastik gelombang. Benib padi umur 21 bari ditanam 2 atau 3 anakan denganjarak 25 cm x 25 cm. Sebagai pupuk dasar ditambahkan setara dengan 150 kg urea tablet dan 100 kg KCI untuk setiap ba. Semlta pupuk diberikan
Aplika.fi I.fotop don Radia.fi, 1996
pada saattanarn.Untuk mengevaluasipenggunaanpupuk P baik dari TSP maupun daTi FA oleh tanamandipakai pupuk TSPbertanda32p.Sebanyak0,3 g 32pdicampurkan dengan takaran perlakuan pupuk P untuk seluas 1m2, dikocok dengan Shaker selama24 jam, kemudiandiaplikasikan pada petak isotop bersamaanwaktunyadengan pemupukanpada petak lainnya. Sedangkanuntuk menghitung serapanP dan efisiensipenggunaanP yang berasal dari TSP atauFA, digunakan metodemenurut ZAPAT A dan AXMANN (5). Parameter yang diamati meliputi bobot bahan ke-ring, %-P-total, serapanP-tanaman, sumbanganPberasal dari 32pdaD efisiensinya, serapanP-berasaldari pupuk TSP/FA, dan efisiensipenggunaanpupuk tersebut oleh tanaman padi umur 1 bulan sesudahtanam, serta produksi bahan kering berupa gabahdan jerami setelah masaksempurna.
HASll.. DAN PEMBAHASAN Setelahtanaman di lapangan berumur 1 bulan setelahtanam(~lantin2), dilakukan pallenpadapetak isotop sebanyak2 rumpun yang diambil secarasilang di tengah petak. Kemudian diproses daD disiapkan untuk dianalisis kandungan P sesuai prosedur yang ditulis BLACK (6). Hasil yang diperolehberupabobotkering, % P-total daD serapanP-total tanaman dapat dilihat pada Tabel 1. Dari uji statistik diketahuibahwa tidak terdapat perbedaanyang nyatasampaitingkat BNT 5% padavarietasyangdigunakanmaupunpengaruhdari pemberianTSP atauFA. terhadapbobot kering tanaman,kadar (%) P-total sertaserapanP-total. Hal ini didugakarenalahanyang digunakan berupa sawah yang dilola secaraintensif sehinggaketersediaanharadalam tanah cukup daDmendapat suplai harn yang dibutuhkan tanamansecarateratur setiappertanaman.Bobot kering tanamansekitar 14,10g, kadarP-total 0,268%,daDSerapanP-total tanaman37,91 mg P/2 rumpun. Pada Tabel 2, disajikan basil analisis berupacacahanper menit (cpm), sumbangan(%) P-berasaldari pupuk aktif, serapanP-pupukaktif dan efisiensipenggunaan pupuk aktif oleh tanaman. Secaraumum tidak terdapat perbedaanyang nyataantara kedua varietasyang dipakai padakeempatparameteryangdiamati. Akan tetapi,pemupukan TSP atau FA dapat mempengaruhisecaranyata padakeempatparameteryang diamati. Cpm tanamandaD % P-bdp dari perlakuan0 P (tanpapupuk TSP/FA) terlihat bahwa aktivitas 32pdaD % P-bdp lebih tinggi (1607 cpm, 0,353%), berbedanyatadenganperlakuanyang dipupuk TSP/FA (Sedangkanantar perlakuan pemupukan hanyaterdapatperbedaanpadaperlakuanFA-a (503 cpm) lebih kecil dan berbedanyatadibandingkandenganTSPa (763 cpm). Sedangkanantartakaran dari pupuk yang sarnaTSP atau FA) tidak terdapatperbedaanyang nyata. Hal yang serupa ditemukanjuga pada serapanP-pupuk aktif dan efisiensi penggunaanpupuk aktif leh tanaman. Dari datayang diperolehpada Tabel2 ini, dapatdihitung ketersediaan haradalam tanah.serapanP-tanah,% P-TSPI FA, serapanP-TSP/FA, dan efisiensi penggunaanpupuk
TSP/F A oleh tanaman seperti yang disajikan pada Tabel 3. Nilai A (A-value) ialah ketersediaanham dalarn taoabyangbisa diabsorpsitanamantertentudalarnbentuk setaradenganhara pupuk yang diaplikasikan. Padapercobaanini nilai A adalahketersedianham P untuk tanaman padi VarietasAtomita-4 dan IR-64. Basil yangdisajikan terlihatjelas bahwapadaperlakuan0 P, nilai A jauh sangat rendahjika dibandingkan dengan Nilai-A yang dihasilkanoleh perlakuanpemupukanmemakaiTSP atau FA. Ini berarti pupuk TSP atau FA yang diaplikasikan dapat menarnbahketersediaanhara di dalarn tanah. Sedangkannilai A untuk padi VarietasAtomita-4 tidak berbeda nyata denganVarietas IR-64. Manaikkan takaran pupukbaik TSP maupunFA, akan menaikkansecaranyata pula nilai A-nya. sedangkannilai A dari perlakuanpemupukanTSPtidak berbedanyatadenganpemupukanFA. Dari basil uji statistik pada serapan P-tanah menunjukan bahwa Varietas IR-64 (17,15 mg P) lebih banyakmenyerapP-tanahdan berbedanyatadibandingkan denganVarietasAtomita-4 (14,05 mg F). lni berarti padi IR-64 dapatmenyerapP-tanahlebih baik daripadaAtomita-4. PempukanP baik dalam bentuk TSP maupun FA akan menurunkan serapan P-tanah dalam tanaman, sedangkanmenaikkantakaran pupuk tidak begitu jelas pengaruhnya. SerapanP berasaldari pupuk TSPIFA dalarn taDamantidak terdapatpelbedaanyangnyatabaik olehtakaran P yang diberikanmaupunjenis pupukyangdigunakan. Hal ini diduga karena selisih takaran pupuktidak begitu besar,daD ketersediaanP dalarn tanah kelihatannya cukup banyak. Di samping itu, dapatpula diartikan bahwa penggunaanFA tidak berbedanyatadenganTSP sebagai sumberhara P pada tanaman padi sawah. Akan tetapi, dilihat dari kadar (%) P berasaldari pupuk TSPIFA (PbdTSPIFA) dalam membentukP-tanarnan,VarietasAtomita-4 (70,70%) lebih tinggi daripada IR-64 (60,14%). Hasil ini merupakankebalikandari serapanP-tanahdalarn tanaman. Dilihat dari bentuk pupuk yang aplikasikan, makatakaranyang lebih besarakan lebih banyakmenyumbangkanP dalam membentukP-total tanaman. Data efisiensipenggunaanTSPIFA secaraumum terlihat bahwa dengan bertambah takaran pupuk yang diberikan,akan menurunkanefisiensi penggunaanpupuk tersebut.SedangkanefisiensipenggunaanTSP lebih tinggi daDberbedanyata dibandingkandenganFA. PadaTabel4, disajikanBeratkering gabah,jerami dan serapanP-total dari gabah,jerami dan tanamanyang dipanenpada saatmasaksempurna.ProduksigabahAtomita-4(5448kg/ha) lebihrendahdibandingproduksigabah IR-64 (6070 kg/ha). Sebaliknya,jerami Atomita-4 lebih tinggi (4732 kg/ha), daripadaIR-64 (4599 kg/ha). PemupukanTSPIFAjuga manaikkanproduksigabahdanjerami dibandingkandenganperlakuantanpa dipupuk(0 F). Pemakaianpupuk TSP menghasilkangabahdaDjerami lebib tinggi dibandingkan pupuk FA. Sedangkantakaran pupuk dapatjuga manaikkanproduksigabahataujerami. SerapanP-total padi Varietas Atomita-4 tidak berbedanyata dibandingkan dengan IR-64 baik dalam gabah,jerami, maupuntanaman.Akan tetapi, pemupukan
Aplikasi lsotopdan Radia"i, 1996
baik dengan TSP ataupunFA, dapat menaikkan serapan P-total tanamandalam gabah,jerami dan tanamandibandingkandenganperlakuantanpa pupuk(0 F). Menaikkan takaranpupuk akan menaikkanserapanP-total, terutama terlihat jelas pada padi IR-64. Sedangkanpemupukan dengan TSP akan lebih meningkatkan serapan P-total dibanding pemupukandenganFA.
FA. Sedangkanefisiensi penggunaanTSP/FA dipengarohi oleh takaran,di mana semakinbanyak pupuk yang diaplikasikan,akan semakinrendahefisiensinya. Efisensi penggunaanTSP rata-rata 12,43%daD FA sekitar 10,45%. 4. PemupukanP baik denganTSP maupunFA dapatmeningkatkan produksigabah sekitar 23% (1224 kg/ha) daripadayang tidak dipupuk P. SedangkanserapanPtanamanakan meningkatdenganpemupukanP.
KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambit beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Sampai umur 1 bulan setelah tanam, padi sawah Varietas Atomi ta-4 dan IR-64, belum ditemukan belbedaan yang nyata pada bobot kering tanaman (14,10 g/2 rumpun), kadar P-total (0,268%) dan serapan P-total tanaman (37,91 mg P/2 rumpun) oleh pemupukan TSP ataupun FA. 2. Tidak terdapat perbedaanpada Cpm, kadar32p,serapan 32p,dan efisiensi penggunaan 32pdalam tanaman padi Atomita-4 dan IR-64. Akan tetapi, perlakuan pemupukan TSPIFA memberikan pengaruh yang nyata terhadap keempat parameter yang diamati tersebut. 3. Ketersedian hara P dalam tanah (nilai-A) Pada perlakuan 0 P, jauh lebih rendah dibanding dengan perlakuan pemupukan TSPIFA. Menaikkan takaran pupuk akan menaikkan ketersediaan hara dalam taoab. Sedangkan dilihat dari sumber pupuk, FA tidak berbeda nyata dengan TSP. Serapan P berasal dari TSP atau FA dalam tanaman juga tidak memperlihatkan perbedaaan yang nyata. Akan tetapi, sumbangan (%) P-berasal dari TSPIFA untuk membentuk P-tanaman, Varietas Atomita-4 (70,77%) lebih banyak mendapat sumbangan dari pupuk TSPIFA dibanding IR-64 (60,14%), di samping takaran pupuk juga mepengamhi % P-berasal dari TSP/
DAFTAR PUSTAKA ARNON,P.I., PlantNutrition, Soil. Their Chemistryand fertilizer in Tropical Asia. PrenticeHall, NewDelhi (1970) 271. 2. STEVENSON,I.L., "Biochemistry of the soil", Chemistry of Soil (BEAR F.E., ed.),Oxford & mH.. New Delhi (1976). 3.PROBET,M.E., Mineral Nutrition of Legumeson Tropical and sub-tropicalSoil, CSIRO.Australia (1978)
169. 4. IAEA, StandardLaboratoryMethod for Soil, Plant, Fertilizer Material from Field Experiment,IAEA, Vienna (1968). 5. ZAPATA, F., and AXMANN, H., "Use of radiotracers r2p or 33P)for the agronomic evaluation of phosphaterock sources",Joint FAO/IAEA Division. Soil fertility, Irrigation and Crop productionSectionA1400,IAEA, Vienna (1994). 6. BLACK, C.A., Soil-PlantRelationships,JohnWiley and Sons,New York (1968).
,89
Aplikasi /sotopdan Radiasi,/996
Tabel 1. Bobot kering, kadar P-total dan serapanP-total tanarnanpadi umur 1 bulan setelahtanarn Perlakuan BK tanaman
Kadar P-to
SerapanP-total
..g/2 12,700 r
% 0,258
mg 32,987 P/2 r
15,675 16,000 12,600 12,500 15,275
0,285
43,318
0,300 0,270 0,260 0,295
48,927 34,048 32,662 45,045
12,300 11,850 12,875 14,775 15,900 16,000
0,263
32,313
0,270
31,865
0,265 0,245
34,170 36,293
Tabel3. Nilai A, serapanP-tanah,(% P-bd, serapan,danefisiensi)pupuk TSP/FA oleh tanaman Perlakuan Nilai-A
VI -0 P
mg
TSP-a b FA- a b c
V2-0P TSP-a b FA -a
b
c
0,260
41,325
0,250
41,987
VI -0 P
TSP-a b FA -a
b
c
TSP- a b
--
FA -a
tn
tn
c
17,95
28,44
Ro
tn
K.K a. (%)
tn 16
Pupuk 5 % Interaksi 5 %
tn tn
tn
tn tn
K.K. b. (%)
19,25
8,50
19,90
= = = = = = = =
%
P/2 32,68r
12,70 11,30 8,99 9,75 11,32
12056 23775 33928 29016 37828 43303
32,12 16,85
14,25 11,75 15,70 12,23
-
28,75 37,56 25,01 22,87 33,67
65,89 75,09 71 ,50 66 ,58 74 ,78 70 ,70
.
-
-
14,63 19,87 24,49 25,57 29,71
47,19 55,58
8,86 8,11 14,84 10,43 6,06
17,15
b
varietas 5 %
10022 30928 44494 32018 39722 43141
V2-0P Ro
BNT
FA TSP a b C r VI V2
Serapan SerapanP 8jo-Pbd-Efisiensi P-tanah TSPIFA TSPIFA TSPIFA
66,97
60,54 70,42 60,14
14,05
17,42 15,32 15,15 9,34
6,87
BNT Varietas
5 %
K.K a. (%)
FosfatAlarn (Kadar PzO = 25 %) Triple SuperPhosphate( Kadar PZ05= 46 %) takaran30 kg PZ05/ha takaran45 kg PZ05/ha takaran90 kg PZ05/ha rumpun padi varietasAtomita-4 padi varietas IR-64 (Kode di atasberlaku untuk tabel selanjutnya).
Pupuk 5 % lnteraksi 5% K.K. b. (%)
tn 33,36
2,24 20,13
7219 tn
3,45 tn 21,38
22,31
tn
39,08
8,35 16,50
tn
10,57 tn
tn
31,67
15,65
tn
39,83 3,81 tn 32,91
Tabel4. Beratkering gabah,jemmi, sempaDP-totalgabah, P-totaljerami, daD P-total tanaman
Tabe)2. Cacahanper menit (cpm), % P-bdp,serapanPpupuk,dan efisiensi dari pupuk-aktif r2p). kg P/ha
kg/ha Perlakuan
Cpm
% P-bdp SerapanP-pupuk Efisiensi VI -0 P
485,0 573,8 582,8
0.,102 0,123 0,088
mg P/2 r 0,122 0,054 0,042 0,033 0,036 0,041
1466,3
0,102 0,052 0,044 0,036 0,049 0,038
0,274
751,0 637,5 521,5 697,0 542,0
0,323 0,163 0,138 0,103 0,123 0,090
BNT varietas5 % K.K a. (%)
tn 25,18
tn 35,57
tn
tn
24,56
25,67
PupukP 5 % interaksi 5% K.K. b. (%)
142,3 tn 17,80
0,038 tn 24,39
0,009 tn
0,024 tn
17,07
20,65
.% ... 1749.5 0,382 0,125 776,5 0.090 608,0
..cpm/g
VI -0 P TSP-a b FA- a b
"
V2-0P TSP-a b FA- a b
c
..0/0 0,324
0,144 0,113 0,090 0,097 0,113
0,139 0,118 0,096 0,130 0,101
~--
PemberianPI1Pukaktiv = 37,5 m~ PI 2 r (r = rumpun)
4617
TSP-a
5783
b
5810
FA
-a
5118
b
5690
c
5673
4239 5144 5169 4338 4800 4701
13,19 15,70 16,58 13,64 16,50 14,82
3,72 5,36 5,12 4,13 4,35 4,65
11,94 14,29 16,61 15,05 16,62 17,47
3,90 4,39 5,24 3,61
4,64 5,02
15,84 18,70 21,85 18,66 21,26 22,49 tn 7,30
16,91 21,06 21,70 17,77
20,85 19,47
b
6307
c
6857
4074 4327 5071 4027 5076 5018
BNT varietas 5% K.K a. (%)
326 8,30
tn 12,23
tn 9,04
tn 12,43
Pupuk P 5% 430
596
1,85
0,68
2,07
lnteraksi 5% to
to
tn
tn
tn
K.K b. (%)
12.52
11,97
14,88
10,30
V2-0P
5020
TSP-a
6447
b FA
5652
-a
6137
7,93
--
Aplikasi Isotop don Radiasi, J996
DISKUSI
LUQMAN ER MengingatTSPsudahtidak diproduksilagi, maka sebaiknyauntuk penelitianselanjutnyaagar menggunakan pupuk SP-36saja, agar basil penelitian lebih bennanfaat.
2. Kemuogkinanbesartidak berbedanyabasil penelititan Ibu Idawati (antara tak dipupuk P dengan dipupuk P) akibat adanyaefek residu tersebut,Bagaimanapendapat Anda?
HA VID RA SYID
HA VID RASYID SaranAnda akan karni perhatikan.
KUMALA DEW! 1. Bahanapakahyang dipakaisebagaisumberfosfatalam? 2. Apakah ada kemungkinan FA digunakan untuk menggantikanTSP,baik secaraekonomisrnaupundalampersediaanFA? 3. Kenapacpm yang tidak dipupuk lebih besar dari pada yang dipupuk. HA VID RASYID 1. Batuanalamo 2. Bisa, tetapi mungkin perlu modiflkasi. 3. Karenatidak ada sumberPlain maka P aktif lebih ban yak diambil dari yang ada suka Plain.
SHOLEH A VIVI FA dikenal memiliki efek residu yang lebih tinggi dibanding TSP, apakahAnda meneliti juga efek residunya (dari FA)?
1. Padamakalahini belurndipelajari efak residudari FA, tetapi penelitian masih ditanjutkan, mudah-mudahan penelitianyang akan datangbisa ditanjutkan. 2. Mungkin ada efek residu,tetapi perlu dilakukan penetitian.
NAZIR ABDULLAH I. Ditinjau dari produksipemupukanTSP/FA dapatmenaikan produksi 23%, Apakah ini dapatdiartikan bahwa TSPdan FA sarna-sarna efektif menaikkanproduksidan apakahdosisnyajuga sarna? 2. Sehubungandengan di alas apakah dapat dianjurkan untuk menggantikanpemakaianTSP denganFA pada pallen padi sawah?
HA VID RASYID 1. Kenaikkan produksi .i: 23%, kalau dilihat data meniogkatnyatakaran pupuk P (baik pupuk P maupunFa akan menaikkanproduksi). Produksi FA sedikit lebih rendahdibanding PUPukP. 2. Tujuan akhir Fa dapatdigunakan untuk lahan sawah, tetapi masih perlu kajian lebih Ianjut.
Ke Daftar Isi