MODUL PERKULIAHAN
Filsafat Umum Pengetahuan dan Kebenaran Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
2013
1
Tatap Muka
08
Kode MK
Disusun Oleh
M-603
Shely Cathrin, M.Phil
Abstract
Kompetensi
Kebenaran pengetahuan
Memahami pengetahuan dan kebenaran serta beberapa teori kebenaran.
Filsafat Umum Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Pokok Bahasan Kuliah Mata Kuliah : Fisafat Umum Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pengetahuan dan Kebenaran Kebenaran Pengetahuan Kebenaran adalah sesuatu yang selalu dirindukan oleh setiap manusia yang berusaha untuk mengenal dan mengetahui sesatu yang dihadapinya sebagai objek. Nilai kebenaran adalah nilai yang melekat pada sesuatu yang disebut pengetahuan. Tiada pengetahuan yang tidak mengandung nilai kebenaran. Di dalam realisasinya setiap pengetahuan selalu memiliki bentuk atau sifat kebenaran yang berbeda satu dengan lainnya. Hal itu harus dapat dimengerti, karena pengetahuan selalu dibentuk oleh sikap, sarana, dan lingkungan yang mempengaruhinya. Akan tetapi, pengetahuan pada dasarnya selalu dibentuk oleh adanya aktivitas kesadaran subjek terhadap objek yang ingin dikenalnya. Atau dengan kata lain, pengetahuan adalah hasil aktivitas menusia karena adanya hubungan antara subjek yang sadar dengan objek yang ingin dikenal. Melalui pengetahuan manusia berusaha untuk memperoleh kebenaran. Apabila manusia merasa dan sadar bahwa dirinya mendapatkan kebenaran maka manusia merasakan adanya kepastian (Pranarka, 1987). Kata kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkret ataupun abstrak. Jika subjek hendak menuturkan kebenaran, artinya subjek mengungkap sutau proposisi yang benar. Proposisi adalah makna yang dikandung oleh suatu pernyataan.. Pernyataan merupakan ekspresi (ungkapan) manusia yang memiliki pengetahuan tentang sesuatu yang diungkap melalui bahasa ⎯baik tulisan maupun lisan⎯ atau tercermin dalam tindakan. Terdapat tiga macam bentuk kebenaran, yakni : 1. Kebenaran moral menjadi bahasan etika, ia menunjukkan hubungan antara yang kita nyatakan dengan apa yang kita rasakan. 2. Kebenaran logis menjadi bahasan epistemologi, logika, dan psikologi, ia merupakan hubungan antara pernyataan dengan realitas objektif.
2013
2
Filsafat Umum Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
3. Kebenaran metafisik berkaitan dengan yang-ada sejauh berhadapan dengan akalbudi, karena yang-ada mengungkapkan diri kepada akal-budi. Yang ada merupakan dasar dari kebenaran, dan akal-budi yg menyatakannya. Pengetahuan yang benar adalah pengetahuan yang memiliki kesatuan konformitas yang terpadu antara subjek dengan objek. Akan tetapi, karena pengetahuan itu memiliki sifat relatif dan selalu diperkaya oleh pengalaman ⎯baik lahir maupun bathin⎯ , maka konformitas subjek-objek bukanlah hal yang bersifat absolut. Pada suatu saat kebenaran itu sifatnya rasional logis dan di saat lain sifatnya rasional empirik. Hal yang demikian, amat tergantung pada sikap untuk memperoleh pengetahuan yaitu sikap empiris atau rasional; kualitas pengetahuan ⎯pra-ilmiah, ilmiah, filsafat, atau religius⎯; serta lingkungan yang mempengaruhinya. Akibatnya muncullah teori-teori kebenaran. Teori kebenaran yang telah terlembaga antara lain adalah teori kebenaran korespondensi. Teori ini menyatakan bahwa kebenaran adalah sesuainya antara pengetahuan tentang sesuatu objek, dan objeknya dibuktikan secara langsung. Teori lainnya adalah teori koherensi. Teori ini menyatakan bahwa suatu kebenaran pengetahuan adalah manakala nilai suatu proposisi saling berhubungan dengan yang pernyataan lain yang bicara tentang fakta objek suatu pengetahuan itu. Misalnya, Indonesia merdeka 17 Agustus 1945. Orang-orang yang lahir setelah tahun 1945 dapat dipastikan memiliki pengetahuan tentang itu, tetapi nilai kebenarannya pun dapat dibuktikan melalui orang yang mengetahuinya atau dalam catatan yang dapat dipercaya secara meyakinkan. Masih terdapat teori kebenaran lainnya yaitu kebenaran pragmatis, yaitu suatu pengetahuan bernilai benar manakala pengetahuan memiliki sifat praktis bagi subjek yang memiliki pengetahuan itu. Kebenaran sintaksis yaitu pernyataan tentang pengetahuan bernilai benar manakala diungkapkan dengan bahasa yang mengikuti norma bahasa secara baik. Kebenaran semantik adalah kebenaran yang terkandung di dalam makna pernyataan tentang pengetahuan. Kebenaran non deskripsi adalah pernyataan bernilai benar dengan tanpa penjelasan karena orang-orang telah terbiasa dengan pernyataan itu sehingga dianggap sebagai kebenaran. Kebenaran logis berlebihan adalah suatu pernyataan tentang pengetahuan yang di dalamnya tidak memerlukan penjelasan dan manakala dijelaskan lagi ini menjadi berlebihan karena pada dasarnya masyarakat telah maklum dengan makna pernyataan itu. Kebenaran konsensus adalah kebenaran yang yang merupakan pernyataan yang disepakati bersama. Kebenaran otoritarianis adalah kebenaran yang bertumpu pada kewibawaan seseorang sehingga pernyataan pengetahuan dipandang telah memiliki kebenaran ─di dalam kehidupan sosial terdapat 3 jenis kewibawaan yaitu kewibawaan kharismatik, kewibawaan formal, dan kewibawaan material─. Serta teori kebenaran musyawarah mupakat yaitu pernyataan
2013
3
Filsafat Umum Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
pengetahuan bernilai benar berdasarkan kesepakatan secara kekeluargaan, artinya masih mempertimbangkan strata di dalam keluarga. Teori – teori kebenaran : 1. Teori Kebenaran Korespondensi Kebenaran terjadi pada pengetahuan, pengetahuan terbukti benar dan menjadi benar oleh kenyataan yang sesuai dengan apa yang diungkapkan pengetahuan itu. Proposisi yang tidak didukung oleh bukti empiris tertentu tidak akan dianggap benar dan tidak dianggap sebagai pengetahuan, dan sekedar suatu keyakinan.
2. Teori Kebenaran Koherensi Proposisi bernilai benar bila proposisi itu bersesuaian dengan ide-ide atau gagasan dari proposisi terdahulu yang bernilai benar dalam suatu sistem pemikiran yang saling berhubungan secara logik-sistematik . Kebenaran sebagai koherensi (keteguhan) lebih menekankan kebenaran rasional-logis dan juga cara kerja deduktif
3. Teori Kebenaran Pragmatis Kebenaran yang ditekankan oleh kaum Pragmatis adalah kebenaran yang menyangkut ‘pengetahuan bagaimana’ (know how). Suatu ide yang benar adalah ide yang memungkinkan subjek berhasil memperbaiki dan menciptakan sesuatu. Kaum Pragmatis tidak menolak kebenaran dari Rasionalisme maupun dari Empirisme, hanya saja bagi Pragmatisme suatu kebenaran a-priori hanya benar kalau kebenaran itu berguna dalam penerapannya yang memungkinkan
4. Teori Kebenaran Logis Berlebihan Problema kebenaran hanya merupakan kekacauan bahasa saja, sehingga akibatnya ia merupakan pemborosan sebab yang hendak dibuktikan secara logis derajatnya sama, saling melingkupi, dan isinya sama. Karena setiap proposisi mempunyai informasi yang sama, dan semua orang sepakat akan arti yang sama. ‘adalah benar’ -—dan menurut beberapa filsuf, ‘adalah fakta’ -—secara logis adalah berlebihan, sehingga pembuktian-pembuktian merupakan bentuk logis yang berlebihan. Misal: adalah benar bahwa ada kehidupan setelah kematian.
5. Teori Kebenaran Non-Deskriptif / Performatif Teori ini menekankan penggunaan kata ‘benar’ untuk menyatakan setuju atau menerima suatu proposisi dan ‘salah’ sebagai menolak suatu proposisi. Suatu
2013
4
Filsafat Umum Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
pernyataan dianggap benar kalau pernyataan itu menciptakan realitas. Misal : “Dengan ini, saya menjadikan saudara sebagai Dekan”.
6. Teori Kebenaran Semantik Proposisi dianggap benar dalam hubungannya dengan segi ‘arti’ atau ‘makna’ yang dikandungnya. Proposisi mempunyai arti apabila proposisi itu menunjukkan makna yang sesungguhnya, yaitu kenyataan yang definitif. Oleh karena itu, teori ini mempunyai tugas untuk menguak keabsahan atau validitas dari proposisi dalam referensinya atau kenyataannya. Misal: P.A. Berkata: semua orang Jawa pembohong..........???
7. Teori Kebenaran Konsensus Teori ini menyatakan bahwa kebenaran suatu pernyataan terletak pada persetujuan (intersubjektif) dari forum yang dianggap rasional. Oleh karena itu, kebenaran yang berdasarkan konsensus tidak dapat berlaku mutlak, sebab hasil persetujuan harus terbuka untuk diperbincangkan lagi
RENCANA PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI Pe rte mu an Ke 1
Pokok Bahasan
Pengantar ke alam Filsafat I
Sub-pokok Bahasan
Kemampuan akhir yang diharapkan
Kriteria Penilaian / Evaluasi
Metode Pembel ajaran
Sumber Belajar
Pengertian filsafat Sejarah lahirnya filsafat Asas-asas filsafat Penjelasan mengenai makalah kelompok
Mampu menjelaskan dan mengkomuni kasi kan
- Penjelas an benar dan lengkap - Keaktifan dlm diskusi
Klasikal dan diskusi
Textbooks Websites Handouts (boleh dicantumka n /tidak) Modul
2013
5
Filsafat Umum Dosen : Shely Cathrin, M.Phil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id