1
Pengantar Psikodiagnostik
Diah Widiawati, M.Psi www.mercubuana.ac.id
PENGERTIAN PSIKODIAGNOSTIKA Istilah psikodiagnostika pertama kali digunakan oleh Hermann Rorschach dalam buku terbitannya pada tahun 1921. Buku ini membahas hasil eksperimennya dengan 10 buah kartu yang bergambar percikan tinta hitam dan tinta warna (Tes Rorschach) Pada awalnya kartu ini diberikan kepada beberapa penderita gangguan jiwa. Mereka ditanya “apa yang anda lihat pada kartu ini?”.
Ternyata jawaban mereka berbeda satu dengan yang lain. Jawaban mereka ditentukan oleh bentuk percikan, oleh warna, atau oleh kombinasi percikan bentuk-warna. Rorschach
menyatakan
bahwa
penderita
yang
jawabannya ditentukan oleh warna, adalah kelompok penderita yang berbeda dengan kelompok penderita yang jawabannya ditentukan oleh bentuk percikan. Sebenarnya,
banyak
peneliti
sebelumnya
yang
melakukan penelitian tentang bercak tinta, seperti : • Alfred Binet pada tahun 1895 • Dearborn pada tahun 1896 •
Whipple melakukan standarisasi I tahun 1910
• Herman Rorschach melakukan publikasi Tes Ro pada tahun 1921 • Tes Rorscach merupakan titik puncak dari 26 tahun eksperimen dengan bercak tinta di Eropa & Amerika.
1
1
Pengantar Psikodiagnostik
Diah Widiawati, M.Psi
Hermann Rorschach melakukan penelitian dengan metode Rorschach, yaitu suatu metode yang timbul dari kebutuhan klinis dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan klinis (menemukan kelainan psikis pada penderita penyakit jiwa).
Oleh karena itu, dahulu istilah psikodiagnostika lebih sering digunakan dalam bidang klinis. Inilah yang disebut Psikodianostik dalam arti sempit, yaitu metode yang digunakan untuk menetapkan kelainankelainan psikologis, dengan tujuan untuk memberikan pertolongan atau pengobatan dengan lebih tepat.
Namun sekarang dengan berkembangnya ilmu psikologi itu sendiri, maka istilah psikodiagnostika tidak hanya digunakan dalam bidang klinis, namun juga meluas ke hampir semua bidang kegiatan manusia, terutama, bidang pendidikan dan organisasi.
Inilah yang disebut Psikodianostik dalam arti luas. Psikodiagnostik dalam arti luas memiliki dua aspek, yaitu : (1) Aspek Praktis, psikodiagnostik adalah setiap metode untuk membuat diagnosis psikologis, yang dilakukan oleh orang yang memiliki kompetensi dalam melakukannya. Misalnya diagnosis psikologis untuk terapi, untuk anak yang mengalami gangguan kesukaran belajar, untuk penjurusan bagi siswa-siswi SMA, untuk seleksi calon karyawan, mutasi, atau promosi ;
2
1
Pengantar Psikodiagnostik (2)
Diah Widiawati, M.Psi Aspek
mempelajari
Teoritis.
Psikologi
manusia
adalah
dengan
ilmu
segala
yang aspek
kehidupannya, dan memiliki orientasi pada kehidupan praktis manusia. Dalam rangka memahami manusia, maka diperlukanlah psikodiagnostik, yaitu studi ilmiah mengenai berbagai metode untuk membuat diagnosis psikologis, agar dapat memperlakukan subjek dengan tepat.
Tujuan ilmu psikologi adalah memahami manusia dengan lebih baik dan berorientasi pada kehidupan praktis manusia. Psikodiagnostik merupakan alat utama bagi psikolog dalam menjalankan tugas praktisnya. Oleh karena itu Psikodiagnostik memiliki kedudukan penting di lapangan ilmu Psikologi.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia memiliki peranan sebagai pelaku. Manusia memiliki kebutuhan untuk membuat diagnosis psikologis dalam berbagai bidang kehidupan sehari-hari. Kondisi ini menjelaskan bahwa psikodiagnostika sangat diperlukan dalam kehidupan praktis (Psikodiagnostik memiliki kedudukan penting di kehidupan praktis).
3
1
Pengantar Psikodiagnostik
Diah Widiawati, M.Psi
Ada banyak definisi mengenai psikodiagnostika, seperti yang terangkum di bawah ini : 1. Psikodiagnostika adalah studi mengenai kepribadian lewat penafsiran terhadap tanda-tanda tingkah laku, cara berjalan, langkah, gerak isyarat, sikap, penampilan wajah, suara dan seterusnya (Kamus Psikologi C.P. Chaplin). 2. Psychodiagnostics is a scientific discipline that applies and develop measures to assess relevan characteristic of person, situation, institution, and even object. This information has to be integrated in a judgment or advice (kesimpulan dari Jager and Petermann, 1922). 3. Psychodiagnostics is the science or art in making personality evaluation (Psikodiagnostika adalah ilmu spesifik dalam membuat suatu evaluasi kepribadian). 4. Psikodiagnostik adalah studi ilmiah tentang berbagai metode untuk membuat diagnosis psikologis, supaya dapat memperlakukan manusia dengan lebih tepat. 5. Psikodiagnostik adalah metode yang digunakan untuk menetapkan kelainan psikis, dengan tujuan untuk dapat memberikan pertolongan secara tepat dan akurat. 6. Psychodiagnostics is : •
Any of various methods used to discover the factors that underlie behavior, especially maladjusted or abnormal behavior.
•
The branch of clinical psychology that emphasizes the use of psychological tests and techniques for assessing mental illness.
7. Psychodiagnosis is the diagnosis of mental disorders using psychological methods, including tests. 8. Psikodiagnostika adalah ilmu yang mempelajari tentang kepribadian seseorang dengan cara mengobservasi perilaku dan menganalisisnya dengan sejumlah tes.
4
1
Pengantar Psikodiagnostik
Diah Widiawati, M.Psi
KEGUNAAN PSIKODIAGNOSTIKA Psikodiagnostika memiliki kegunaan dalam berbagai bidang, yaitu : 1. Clinical setting, dilakukan di rumah sakit atau di pusat kesehatan mental, untuk mendeteksi gangguan psikis pada diri seseorang. 2. Legal setting, dilakukan di peradilan, LP, atau tempat rehabilitasi, untuk membantu proses peradilan supaya permasalahan psikologis yang dialami seseorang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. 3. Educational and vocational selection, dilakukan untuk pemilihan jurusan di SMA atau di Perguruan Tinggi, pemilihan pekerjaan, rekrutmen. 4. Research setting, dilakukan di Perguruan Tinggi, untuk pengembangan alat-alat penelitian. METODE PSIKODIAGNOSTIKA Ada beberapa metode dalam psikodiagnostika, yaitu : 1. Observasi. Observasi adalah salah satu metode dalam psikodiagnostika, yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pengamatan dan pencatatan terhadap subjek yang diteliti. Alat utama yang digunakan dalam observasi adalah pancaindera. Dalam arti sempit, observasi adalah pengamatan langsung terhadap subjek yang diteliti, baik dalam situasi alami maupun situasi buatan. Dalam arti luas, observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara tidak langsung dengan menggunakan alat-alat bantu. Tujuan observasi dalam psikodiagnostika adalah memperoleh data mengenai subjek, yang tidak diperoleh dari metode lain. Selain itu, observer akan lebih berfokus
pada
penemuan
dalam
proses
observasi,
dibandingkan
dengan
pembuktian teori. Ada tiga jenis observasi, yaitu : (a) Observasi Non Partisipan, adalah kegiatan observasi dimana observer tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan observee. Kelemahannya adalah observe akan mengetahui bahwa dirinya sedang diobservasi, sehingga ada kemungkinan tingkah lakunya dibuat-buat ; (b) Observasi
5
1
Pengantar Psikodiagnostik
Diah Widiawati, M.Psi
Partisipan, adalah kegiatan observasi dimana observer ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh observee ; (c) Observasi dalam situasi eksperimental, adalah kegiatan memunculkan gejala tertentu secara disengaja, untuk dapat dilakukan observasi. Beberapa hal yang dapat dijadikan bahan observasi adalah ekspresi atau respon verbal dan nonverbal, perilaku yang menjadi target observasi, bahasa tubuh, dll. Observasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang, yaitu : a. Bidang Industri & Organisasi, contohnya mengamati perilaku karyawan dalam proses training atau pelatihan. b. Bidang Pendidikan, contohnya mengamati perilaku tidak dapat duduk tenang pada anak ADHD di sebuah TK. c. Bidang Klinis, contohnya mengamati munculnya simtom tertentu pada individu yang mengalami Skizofrenia. d. Bidang sosial, contohnya mengamati perilaku bertindak dan berkata kasar pada sejumlah pengamen jalanan di suatu perempatan. 2. Wawancara Wawancara atau interview merupakan percakapan antara dua orang atau lebih, yang berlangsung antara interviewee dan interviewer. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh interviewee.
Wawancara merupakan salah satu metode dalam psikodiagnostika dan merupakan sumber yang sangat luas. Ada beberapa kelebihan dari wawancara, yaitu : a. tidak membutuhkan peralatan atau perlengkapan yang khusus. b. dapat dilakukan di mana saja. c. Merupakan hal biasa dalam interaksi sosial sehingga memungkinkan untuk mengumpulkan sampel tentang perilaku verbal atau non verbal individu secara bersamaan. d. Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi. Interviewer bebas melakukan inquiry (pendalaman) terhadap topik pembicaraan
6
1
Pengantar Psikodiagnostik
Diah Widiawati, M.Psi
Namun, wawancara memiliki kelemahan, yaitu dapat terdistorsi oleh karakteristik dan pertanyaan interviewer, karakteristik interviewee, dan oleh situasi pada saat wawancara berlangsung. Ada tiga jenis wawancara, yaitu : a) Wawancara bebas / tidak berstruktur, adalah wawancara yang tidak memiliki arah pembicaraan yang jelas. Kelebihan wawancara ini adalah pembicaraan akan berlangsung dalam suasana yang bebas dan santai. Kelemahan dari wawancara ini adalah pembicaraan akan mudah menyimpang ke arah lain atau tidak fokus. b) Wawancara berstruktur, adalah wawancara yang memiliki topik pembicaraan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Kelebihan wawancara ini adalah isi pembicaraan akan lebih fokus. Kelemahan wawancara ini adalah terlalu formil dan kaku, sehingga subjek mungkin dapat tidak berterus terang dalam menjawab pertanyaan. c) Wawancara terarah, adalah teknik wawancara dengan menggabungkan kedua teknik sebelumnya, yaitu dimulai dengan bentuk tidak terstruktur, lalu kemudian menjadi bentuk terstruktur. Hal ini menghindari kelemahan kedua teknik sebelumnya, dan mengambil kelebihan kedua teknik sebelumnya. 3. Tes Psikologi Dalam bidang Psikologi, kata tes pertama kali digunakan oleh J.M Cattell pada tahun 1980. Mulai saat itu, kata tersebut
semakin
populer
sebagai
nama
metode
psikologis, yang digunakan untuk mengukur aspek kepribadian tertentu. Metode tes dapat membantu memperoleh gambaran diri subjek. Kelebihan dari tes adalah bentuknya yang sudah standar, sehingga mengurangi bias yang mungkin muncul
selama
proses
pemeriksaan
berlangsung.
Respon yang diberikan diubah dalam bentuk skor dan dibuat analisis kuantitatif. Skor yang didapat kemudian diinterpretasi sesuai dengan norma yang ada.
7
1
Pengantar Psikodiagnostik
Diah Widiawati, M.Psi
4. Analisa dokumen (riwayat hidup) Dokumen yang dapat dianalisa dapat berupa ijazah sekolah, arsip pekerjaan, catatan medis, tabungan, buku harian, surat, album foto, catatan kepolisian, penghargaan, dsb. Data dalam bentuk dokumen ini memiliki kelebihan, yaitu data dapat lebih terhindar dari distorsi memori, jenis respon, motivasi atau faktor situasional. Misalnya, ingin mendapatkan informasi tentang hasil belajar subjek, dengan melihat nilai rapor, dibandingkan bertanya langsung (yang kemungkinan, subjek dapat berbohong).
Daftar Pustaka Markam, S.S. Pengantar Psikodiagnostik. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Suryobroto, S (1984). Pembimbing ke Psikodiagnostika. Aiken, L.R & Groth-Marnat, G (2009). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi, Jilid 1, Edisi Kedua Belas. Jakarta : Indeks Aiken, L.R & Groth-Marnat, G (2009). Pengetesan dan Pemeriksaan Psikologi, Jilid 2, Edisi Kedua Belas. Jakarta : Indeks Anastasi, A & Urbina, S (2007). Tes Psikologi, Edisi Ketujuh (Terjemahan). Jakarta : PT Indeks. http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/search/psikodiagnostika+adalah http://riccabelajarpsikologi.blogspot.com/2010/02/definisi-psikodiagnostika-dariberbagai.html http://psikodianostik.blogspot.com/2009/09/pengertian-psikodianostik.html http://maghribistory.blogspot.com/2010/01/bercak-tinta-rorschach.html
8