PENGENDALIAN KADAR GLUKOSA DARAH OLEH TEH HIJAU DAN ATAU TEH DAUN MURBEI PADA TIKUS DIABETES
RUSMAN EFENDI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis “Pengendalian Kadar Glukosa Darah oleh Teh Hijau dan atau Teh Daun Murbei pada Tikus Diabetes” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Agustus 2008 Rusman Efendi NIM I051060051
ABSTRACT RUSMAN EFENDI. Control of Blood Glucose Level by Green Tea and or Mulberry Leaf Tea on Diabetic Rats. Under direction of EVY DAMAYANTHI, LILIK KUSTIYAH, and NASTITI KUSUMORINI Diabetes mellitus is a degeneratif disease with high prevalence that happens in many countries. Several studies have been done to control diabetes by using such as green tea, mulberry leaf tea, and their mixture. The aim of this research are to analyze the influence of the administration green tea, mulbery leaf tea, and their mixture to blood glucose level of diabetic rats both during 120 minutes with interval each 30 minutes and 16 days after administration with interval each 4 days. This research consisted four phases, first determine the best mulberry leaf tea, second phases, determine turnover of blood glucose level on normal rats, third and fourth phases to observe the capability of green tea and or mulberry leaf tea to control of blood glucose level during 120 minutes and 16 days on diabetic rats. The result of research during 120 minutes have showed that blood glucose level on diabetic rats which were administered by green tea, mulberry leaf tea and their mixture is significantly difference (p<0.05) with diabetic rats which were administered by water. Blood glucose level at baseline increased at 30th minutes and showed the difference significantly (p<0.05) and then until 60th and 120th minutes and relatively stable. The result of research during 16 days have showed interaction during the experiment time and the administration of tea drink and it has significantly difference. During 120 minutes after feed consumption, inhibition of blood glucose level occured increasingly on diabetic rats which were administered by green tea, mulberry leaf tea, and their mixture compared to diabetic rats which were administered by water. Blood glucose level on diabetic rats, during 16 days attempt, which were administered by green tea, mulberry leaf tea, and their mixture compared to diabetic rats which were administered by water. Keywords : blood glucose, green tea, mulberry leaf tea, diabetic rats
RINGKASAN RUSMAN EFENDI. Pengendalian Kadar Glukosa Darah oleh Teh Hijau dan atau Teh Daun Murbei pada Tikus Diabetes. Dibimbing oleh EVY DAMAYANTHI, LILIK KUSTIYAH, dan NASTITI KUSUMORINI. Diabetes mellitus adalah penyakit degeneratif yang angka kejadiannya cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengendalikan diabetes mellitus, diantaranya dengan mengembangkan minuman fungsional yang mempunyai khasiat antidiabetes, salah satunya yang banyak diteliti adalah khasiat dari daun teh dan daun murbei. Tujuan dari penelitian ini adalah a) Menganalisis pengaruh pemberian seduhan teh hijau, teh daun murbei dan campurannya terhadap kadar glukosa darah tikus diabetes mellitus selama 120 menit pengamatan dan b) Menganalisis pengaruh pemberian seduhan teh hijau, teh daun murbei dan campurannya terhadap kadar glukosa darah tikus diabetes mellitus selama 16 hari pengamatan. Penelitian dibagi dalam empat tahapan penelitian: Tahap 1) Teh daun murbei dan campuran teh hijau+teh daun murbei dianalisa kandungan kimianya yang meliputi kadar air, ekstrak air, kadar abu, abu tak larut asam, abu larut dalam air, alkalinitas, kadar serat, teaflavin, tannin, dan kafein. Tujuan pada tahap ini adalah untuk mendapatkan bahan baku minuman yang terbaik. Tahap 2) Penetuan kurva turnover glukosa darah tikus normal. Sebanyak 5 ekor tikus normal dipuasakan selama 24 jam. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada 0 menit (baseline) 15, 30, 45, 60, 75, 90, 105, 120, 135, dan 150 menit setelah mengkonsumsi ransum. Tahap 3) Sebanyak 20 ekor tikus diabetes mellitus, kemudian dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing dipuasakan selama 4 jam. Kelompok pertama sebanyak 5 ekor diberi air minum dalam kemasan; kelompok kedua sebanyak 5 ekor diberi teh hijau; kelompok ketiga sebanyak 5 ekor diberi teh daun murbei, kelompok keempat sebanyak 5 ekor diberi campuran teh hijau+teh daun murbei. Dosis yang diberikan: 1 ml/100g BB untuk setiap minuman yang diberikan dengan cara dicekok. masing-masing disertai pemberian ransum ad libitum. Waktu untuk pemeriksaan kadar glukosa darah tikus dilakukan berdasarkan hasil penelitian tahap kedua. Tahap 4) masingmasing kelompok tikus tetap diberi ransum sampai 16 hari. Pencekokan minuman dilakukan setiap hari. Pengukuran glukosa darah dilakukan setiap empat hari yaitu: pada hari ke 0, 4, 8, 12, dan 16. Pengukuran glukosa darah dilakukan sebelum pemberian cekok hari berikutnya. Setiap hari dilakukan penimbangan terhadap ransum dan dua kali sehari dilakukan penimbangan berat badan tikus. Tahap 3 dan 4 untuk melihat pengaruh minuman terhadap penurunan kadar glukosa darah. Analisis terhadap daun murbei menemukan bahwa daun murbei kanva (Morus kanva) mempunyai kandungan theaflavin, kafein, dan kadar air yang lebih tinggi dibandingkan murbei multikaulis (Morus multikaulis). Secara deskriptif terlihat bahwa daun murbei kanva lebih tinggi theflavin dan kafeinnya daripada daun murbei multikaulis. Pada uji kandungan kimia pada daun murbei dan campuran dengan teh hijau didapatkan bahwa dengan mempertimbangkan kandungan senyawa-senyawa yang terkandung dalam teh daun murbei dan teh daun murbei+teh Camellia sinensis, maka teh yang terbaik adalah teh daun murbei kanva dan teh murbei kanva+teh Camellia sinensis Gambung 7. Hasil analisis kadar glukosa darah pada tikus normal menunjukan bahwa
pada menit ke-15 dan 30 masih terjadi kenaikan kadar glukosa darah, sampai menit ke-45 peningkatan kadar glukosa darah cukup tinggi yaitu naik sekitar 77 mg/dl, kemudian pada menit ke-60 kadar glukosa darah tikus relatif stabil sampai menit ke-120 pada kisaran 109 dan 137 mg/dl. Sehingga dalam penelitian selanjutnya dilakukan pengukuran kadar glukosa darah pada menit ke30,60,90,dan 120. Analisis data terhadap pengaruh pemberian minuman teh terhadap kadar glukosa darah selama 120 menit menunjukan bahwa terdapat perbedaan kadar glukosa darah yang nyata antara perlakuan waktu baseline, menit ke-30, 60, 90, dan 120; dan perlakuan pemberian cekokan jenis minuman teh dan air minum dalam kemasan (kontrol); dan dari keduanya menunjukan tidak ada interaksi. Kadar glukosa darah pada tikus diabetes yang diberi teh hijau secara statistik lebih rendah secara nyata dengan tikus diabetes kontrol. Begitu juga pemberian teh daun murbei dan campuran teh hijau+teh daun murbei menunjukan kadar glukosa darah lebih rendah secara nyata dibandingkan dengan kontrol. Pada baseline, kadar glukosa darah pada tikus diabetes mellitus berada pada level 207 mg/dl dan meningkat secara nyata pada menit ke 30, dan relatif stabil hingga menit ke-60, menit ke-60 sampai menit ke-120 juga relatif stabil, tetapi bila membandingkan antara menit ke-30 ke menit ke-90 dan 120 kadar glukosa darah meningkat, dan secara uji menunjukan perbedaan yang nyata. Tikus diabetes yang mendapat minuman teh hijau menunjukan pola peningkatan glukosa darah paling rendah dari waktu ke waktu, sedangkan yang mendapat perlakuan teh daun murbei pada menit ke-30, 60 dan 90 menunjukan pola peningkatan kadar glukosa darah yang lebih tinggi dari pada teh hijau. Pada tikus yang mendapat perlakuan campuran teh hijau+teh daun murbei masih menunjukan penghambatan peningkatan kadar glukosa darah bila dibandingkan dengan yang mendapat perlakuan air minum dalam kemasan, tetapi kemampuannya lebih rendah bila dibandingkan dengan yang mendapat teh hijau atau teh daun murbei saja. Hasil penelitian selama 16 hari menunjukan bahwa terdapat perbedaan kadar glukosa darah yang nyata pada perlakuan waktu; dan pada perlakuan pemberian minuman; serta menunjukan adanya interaksi dari keduanya. Pada tikus yang mendapat air minum dalam kemasan kadar glukosa darahnya relatif sama selama 16 hari dan dengan uji statistik menunjukan tidak adanya perbedaan yang nyata selama 16 hari. Tikus yang mendapatkan teh daun murbei, teh hijau, dan campurannya menunjukan adanya penurunan kadar glukosa darah pada hari ke-4, tetapi dengan pengujian statistik penurunan kadar glukosa darah dari baseline ke hari ke-4 hasilnya tidak menunjukan perbedaan yang nyata, sedangkan penurunan kadar glukosa darah dari baseline sampai hari ke-8, 12, dan 16 dengan uji statistik menunjukan perbedaan yang nyata. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terjadi penghambatan peningkatan kadar glukosa darah pada tikus diabetes yang mendapat perlakuan teh hijau, teh daun murbei, dan campurannya bila dibandingkan dengan tikus diabetes yang mendapat perlakuan air minum dalam kemasan, selama 120 menit pengamatan. Terjadi penurunan kadar glukosa darah pada tikus diabetes yang mendapat perlakuan teh hijau, teh daun murbei, dan campurannya bila dibandingkan dengan tikus diabetes yang mendapat perlakuan air minum dalam kemasan, selama 16 hari pengamatan. Kata kunci : glukosa darah, teh hijau, teh daun murbei, tikus diabetes
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
PENGENDALIAN KADAR GLUKOSA DARAH OLEH TEH HIJAU DAN ATAU TEH DAUN MURBEI PADA TIKUS DIABETES
RUSMAN EFENDI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 Judul Tesis
: Pengendalian Kadar Glukosa Darah oleh Teh Hijau dan atau Teh
Nama NIM
Daun Murbei pada Tikus Diabetes : Rusman Efendi : I051060051
Disetujui Komisi Pembimbing
Dr.Ir. Evy Damayanthi, MS. Ketua
Dr.Ir. Lilik Kustiyah, M.Si Anggota
Nastiti Kusumorini, Ph.D Anggota
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr.Ir. Hadi Riyadi, MS.
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.
Tanggal Ujian: 20-08-2008
Tanggal Lulus:
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis : Dr. Rimbawan.
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2007 ini ialah minuman fungsional, dengan judul Pengendalian Kadar Glukosa Darah oleh Teh Hijau dan atau Teh Daun Murbei pada Tikus Diabetes. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Ir. Evy Damayanthi, MS., Ibu Dr. Ir. Lilik Kustiyah, MSi., dan Ibu Nastiti Kusumorini PhD. selaku pembimbing. Terimaksih juga saya sampaikan kepada Rektor dan staf UMMU (Universitas Muhammadiyah Maluku Utara) dan Dikti yang telah memberikan BPPS selama pelaksanaan pendidikan, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada bagian proyek KKP3T dari Deptan yang telah memberikan bantuan dana dalam pelaksanaan penelitian. Disamping itu, penghargaan disampaikan kepada ibu Prof. Dr. Drh. Clara M. Kusharto, MSc, dan Tim peneliti teh daun murbei dalam KKP3T, serta sahabatku Fahmi dan Pak Dian yang telah banyak membantu selama proses penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada kedua orang tuaku, dan istriku tercinta, serta seluruh keluarga, atas segala do’a dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Agustus 2008 Rusman Efendi