Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGENALAN POLA TEKSTIL MENGGUNAKAN MATRIKS CHI SQUARED
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Nusantara PGRI Kediri
OLEH : SULISTYA FITRI YULAIKAH 11.1.03.02.0351
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UN PGRI KEDIRI 2016 Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGENALAN POLA TEKSTIL MENGGUNAKAN MATRIKS CHI Sulistya Fitri Yualaikah 11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
[email protected] Dr. M. Anas, S.E, M.M, M.Si dan Dr. Suryo Widodo, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Pengolahan citra digital memiliki peranan sangat luas terhadap kehidupan sehari- hari. Salah satunya dapat digunakan untuk mengidentifikasi citra tekstil untuk mengetahui jenis tekstil tersebut. Pada penelitian ini identifikasi citra tersebut diterapkan pada tekstil combad, milano,viscose, clarify, serat kayu, spandek, dan katun ima. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah, (1) Bagaimana mencirikan pola citra tekstil menggunakan deteksi tepi dan DCT? (2) Bagaimana mengklasifikasikan citra tekstil yang beragam hasil kamera DSLR Nikon D3200 menggunakan matrik Chi Squared dengan akurat? Pada penelitian ini matrik jarak yang digunakan adalah matrik jarak Chi Squared dengan objek penelitian citra tekstil. Akan dilakukan tahap pre-processing yaitu greyscale dan deteksi tepi kemudian dilanjutkan pada tahap metode DCT dan pengenalan menggunakan matrik jarak Chi Squared. Penelitian dilakukan dengan pengambilan gambar dari masing- masing jenis tekstil . Dari masing- masing sampel dilakukan pengambilan gambar dengan background warna putih. Kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:. Serta denganmenggunakan (1) Matrik jarak Chi Squared dapat menunjukkan hasil pengenalan jenis tekstil dengan akurat. (2) Prosentase akurasi yang didapatkan yaitu mencapai 94,06% . Besarnya tingkat akurasi dipengaruhi oleh banyaknya jumlah data training yang digunakan Kata Kunci : Matrik Chi Squared, DCT, Deteksi Tepi, Grayscale, jenis tekstil, Identifikasi, Pengenalan Pola, RGB.
Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
tekstil/kain. Pengenalan suatu objek
LATAR BELAKANG Menurut
Departemen
merupakan suatu hal yang mudah
Perindustrian (1972:8), tekstil sebagai
dilakukan oleh manusia, namun tidak
bahan
pakaian
demikian bagi sebuah mesin atau
mengalami perkembangan jenis yang
komputer. Seseorang dapat dengan
luar
tahun.
mudah mengenali orang yang pernah
seringkali
dikenal sebelumnya walaupun hanya
dasar
biasa
pembuatan
dari tahun ke
Banyaknya
jenis
tekstil
membuat masyarakat bingung untuk
dengan
membedakan lainnya.
satu
dari
yang
kejauhan tanpa melihat langsung orang
dengan
itu,
tersebut (Duda, Hart, dan Stork, 2000).
pertumbuhan perdagangan tekstil pun perubahan
menjamurnya
suaranya
dengan
Seiring
mengalami
mendengar
cara.
perdagangan
Kian
II.
METODE A. Citra Digital
pakaian
Citra
digital
merupakan suatu
secara Online, membuat masyarakat
matrik yang indeks baris dan kolomnya
harus lebih cerdas dan berhati-hati.
menyatakan suatu titik pada citra
Minimnya
pengetahuan
tersebut dan pixel menyatakan tingkat
masyarakat mengenai jenis-jenis tekstil
keabuan pada titik tersebut. Dalam citra
seringkali
beberapa
digital, satu pixel merupakan elemen
pedagang untuk memberi keterangan
informasi terkecil dari suatu citra.
jenis tekstil dengan kualitas diatas
Normalnya suatu pixel disusun dalam
bahan
sebenarnya.
dua
akan
direpresentasikan dalam bentuk titik (.)
dimanfaatkan
barang
Ketidaktahuan tekstil
pembeli
membuat
konsumen
jenis sering
merasa tertipu ketika pesanan mereka
dimensi
dan
sering
atau kotak kecil. B. Citra RGB (Red, Green, Blue)
telah sampai. Maka edukasi tentang
RGB adalah suatu model warna
jenis tekstil sudah menjadi kebutuhan
yang terdiri dari merah, hijau dan biru,
bagi
tekstil
yang digabungkan dalam membentuk
memiliki ciri dan tekstur tersendiri.
suatu susunan warna yang luas. Setiap
Sehingga memungkinkan bagi kita
warna dasar misalnya merah, dapat
untuk melakukan pengenalan pola pada
diberi
citra tekstil.
komputer inilah rentan paling kecil = 0,
masyarakat.
Setiap
rentan
nilai.
Untuk
nilai
Kemajuan teknologi pengenalan
dan yang paling besar = 225. Pilihan
pola telah mencakup dalam berbagai
skala 256 ini didasarkan pada cara
bidang,
mengungkap
tidak
terkecuali
Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
industri
8
digit
biner
yang
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
digunakan
oleh
mesin
komputer.
E.
Discrete Cosine Transform (DCT)
Discrete Cosine Transform (DCT)
Dengan cara ini akan diperoleh warna campuran sebanyak 256 x 256 x 256 =
merupakan
salah
1677726 jenis warna (Mukhamad,
digunakan dalam pengolahan citra
2014).
untuk
C. Citra Greyscale
Sedangkan pendapat lain dari definisi
proses
metode
kompresi
yang
citra.
Citra Greyscale menurut Munir
DCT yaitu menurut Mustikaningpuri
(2004), merupakan sebuah jenis citra
dan Juarna (2009: 56), yaitu “Discrete
yang
abu-abu,
Cosine Transform (DCT) merupakan
bervariasi pada warna hitam pada
algoritma lossy image compression
bagian yang intensitas terlemah dan
sebagai bakuan untuk citra JPEG”.
terdiri
atas
warna
warna putih pada intensitas terkuat. Citra greyscale berbeda dengan citra “hitam-putih”, dimana pada konteks komputer, citra hitam terdiri dari atas 2
DCT mempunyai dua sifat utama untuk kompresi citra dan video yaitu: 1.
Mengkonsentrasikan energi citra
warna saja yaitu “hitam” dan ”putih”
ke dalam sejumlah kecil koefisien
saja.
(energi compaction). 2.
D. Deteksi Tepi
Meminimalkan
saling
ketergantungan diantara koefisien-
Menurut Riyanto (2008), deteksi tepi atau edge detection dijelaskan,
koefisien (decorrelation).
“Deteksi tepi (Edge Detection) pada
Sifat dari DCT adalah mengubah
suatu citra adalah suatu proses yang
informasi
menghasilkan tepi-tepi dari obyek-
dikonsentrasikan hanya pada beberapa
obyek citra, tujuannya adalah untuk
koefisien DCT. Oleh karena itu DCT
menandai bagian yang menjadi detail
sering digunakan untuk kompresi citra
citra dan memperbaiki detail dari citra
seperti pada JPEG dengan aslinya
yang kabur, yang terjadi karena error
tanpa cacat.
atau adanya efek dari proses akuisisi citra”.
citra
yang
Kelebihan menggunakan
signifikan
kompresi Discrete
data Cosine
Transform adalah: 1. Gambar 2.1 Sebelum Deteksi Tepi
Gambar 2.2 Setelah Deteksi Tepi
Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
DCT menghitung kuantitas bit-bit data gambar dimana pesan tersebut disembunyikan
didalamnya.
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2.
Sehingga tidak akan ada perubahan
Rumus DCT- 2D diatas sering juga
yang terlihat pada cover gambar,
disebut sebagai forward discrete cosine
dan
transform
Kokoh terhadap manipulasi pada
basis fungsi yang terletak di bagian kiri
stego-object.
atas sering disebut sebagai basis fungsi
Kekurangan
kompresi
menggunakan
data
Discrete
Cosine
Transform adalah: 1.
suatu objek dikarenakan pesan dihapus
karena
lokasi
penyisipan data dan pembuatan data
dengan
metode
DCT
koefisien
yang
bersesuaian dengannya disebut sebagai
hasil dari rumus DCT- 2D tersebut kemudian diperoleh fungsi basis DCT2D: 2
𝐶𝑖 ,𝑗 ,𝑢,𝑣
𝑀𝑁
2𝑖+1 𝑢𝜋
𝑐𝑜𝑠
2𝑁
2𝑗 +1 𝑣𝜋
𝑐𝑜𝑠
2𝑀
DCT dengan nilai u dan i = 0, 1, 2, …,
diketahui. 2.
dan
koefisien DC (DC coefficient). Dan
Tidak tahan terhadap perubahan
mudah
DC,
(FDCT). Nilai konstanta
Implementasi
algoritma
yang
panjang dan membutuhkan banyak perhitungan.
N-1, sedangkan v dan j = 0,1,2,,M-1. F. Chi Squared Chi Squared digunakan sebagai
Pada penelitian ini penulis akan
classifier dalam ruang fitur. Pengujian
menggunakan perhitungan DCT- 2D.
pengenalan
DCT- 2D merupakan perbandingan
dengan cara menguji kemiripan dari 2
dari
transformasi
buah distribusi, yaitu distribusi dari
diskrit dapat dinyatakan dalam bentuk
matrik citra test dan distribusi dari
persamaan. Dalam algoritma JPEG,
matrik
sampel gambar I(i , j) dibagi menjadi
2012). Prinsip dasar Chi Squared
blok 8x8. Setiap blok ditransformasi
adalah
menjadi 8x8 matriks koefisien DCT.
minimum dari rata-rata 2 matrik citra
Menurut Tearani (2014: 2) definisi
untuk menentukan kemiripan dari 2
matematis dari masing-masing blok
citra. Rumus Chi Squared :
DCT-1D,
maka
koefisien didefinisikan sebagai berikut: 𝑑𝑢 ,𝑣 =
𝐶𝑢 𝐶𝑣 𝑀𝑁
𝑁−1
i=0
pola
citra-citra
dengan
𝑥 2 𝑦, 𝑧 =
tekstil
dilakukan
training
(Fadlil,
menghitung
𝑥 (𝑦 𝑖 −𝑧 𝑖 ) 𝑖=1 𝑦 +𝑧 𝑖
nilai
2
𝑖
Keterangan : 𝑀−1 𝑗 =0
𝐼𝑖.𝑗
𝑐𝑜𝑠
2𝑖 + 1 𝑢𝜋 2𝑁
𝑐𝑜𝑠
2𝑗 + 1 𝑣𝜋 2𝑀
dengan u = 0, 1, 2, …,n-1, dan v = 0, 1, 2, …, m-1. Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
𝑥 2 𝑦, 𝑧
= Chi Squared
𝑦𝑖
= data training
𝑧𝑖
= data testing simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Skenario Uji Coba
G. Jenis Tekstil Bahan
tekstil
dibuat
dari
Peneliti melakukan 2 skenario uji
perpaduan antara benang lungsi dan
coba, yakni :
pakan yang saling persilangan. Jenis
1.
Skenario A, menggunakan 50 data
bahan tekstil tidak hanya sebatas pada
training dan 20 data testing untuk
selembar kain, tetapi juga berbagai
setiap jenis tekstil.
jenis bahan seperti: kain songket, kain
2.
Skenario B, mengunakan beberapa
tenun, dan kain bordir. Setiap daerah
ketentuan data untuk setiap jenis
memiliki ciri khas corak dan ragam
tekstil seperti dalam tabel 4.1
hias. Proses pembuatan bahan tekstil
berikut ini:
dapat dilakukan dengan pola anyaman
Tabel 3.1 Data Skenario B
berupa jalinan antara benang lungsi dan
No.
benang pakan yang saling bersilangan.
Data
Data
Training
Testing
Alat yang digunakan untuk membuat
1.
50
25
bahan tekstil bisa dilakukan dengan
2.
75
30
alat tenun tradisional maupun yang
3.
100
40
modern
(Departemen
Perindustrian,
1972).
Beberapa
contoh
citra
yang
digunakan pada penelitian ini sebagai
III. HASIL DAN KESIMPULAN
mana ditunjukkan pada Gambar 3.1,
A. EVALUASI
berikut :
Pada implementasi aplikasi, citra dari jenis tekstil yang digunakan sebagai database untuk pengembangan sistem pengenalan pola jenis tekstil dibagi menjadi dua kategori, yaitu : 1.
Data training, digunakan untuk memungkinkan sistem mempunyai
Gambar 3.1 citra combad, milano, ima Berikut ini hasil pemrosesan deteksi tepi, ditunjukkan pada Gambar 3.2 :
pola standart dari masing-masing jenis tekstil. 2.
Data testing, digunakan untuk proses
pengujian
agar
dapat
diketahui unjuk kerja sistem dalam melakukan pengenalan pola jenis
Gambar 3.2 citra deteksi tepi B. Hasil Uji Coba
tekstil. Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dalam
pengujian
Cla
aplikasi
4
19
2
SK
pengenalan citra tekstil ini dilakukan pada 7 sampel jenis tekstil, yaitu
2
2
Sp
2
2
berdasarkan
kayu, katun ima dan spandek dengan gambar
Ima
table hasil uji coba terhadap masing-
Jenis
Akurasi
Com
Mil
Vis
Cla
SK
Ima
Sp
79,14
98,47
94,68
94,16
94,16
87,16
96
Dari tabel akurasi aplikasi untuk
Skenario A
skenario A dapat diketahui bahwa
Tabel 3.2 Hasil Uji Coba Skenario A Com
Mil
Com
12
Mil
2
18
Vis
2
2
Cla
4
confusion,
Tabel 3.5 Akurasi Aplikasi Skenario B,1
masing sampel tekstil :
Jenis
persamaan
diperoleh akurasi sebagai berikut :
Tekstil
Tekstil
25
berukuran
120x120 piksel. Berikut merupakan
1.
Vis
Cla
SK
Ima
6
3
4
dengan
Sp
akurasi
aplikasi
menggunakan data training 50 dan 25
2
3
14
SK
3
Ima
3
akurasi 91,96%.
1 14
5
2
3.
8
2
20
Skenario B, 2
Tabel 3.6 Hasil Uji Coba Skenario B, 2
Dengan menggunakan perhitungan
Jenis Tekstil
matrik confusion dengan rumus:
Com
Com
27
𝑇𝑃 + 𝑇𝑁 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = × 100% 𝑇𝑃 + 𝐹𝑃 + 𝐹𝑁 + 𝑇𝑁
Mil
1
Tabel 3.3 Akurasi Aplikasi Skenario A
Cla
Mil
Vis
Cla
4
Vis
Akurasi
Com
Mil
Vis
Cla
SK
Ima
Sp
80,05
96
83,47
89,71
87,71
84,95
97,95
SK
Ima
10
9
Sp
30 24
2
1
3
25
2
SK
Tekstil
dengan
data testing menghasilkan rata-rata 10
Sp
Jenis
2 10
Dengan menggunakan perhitungan
combad, milano, viscose, clarify, serat
masing-masing
19
20
Ima
1
2
Sp
1
2
1 15 30
Dengan menggunakan perhitungan
Dari tabel akurasi aplikasi untuk
berdasarkan
persamaan
confusion,
skenario A dapat diketahui bahwa
diperoleh akurasi sebagai berikut :
dengan
Tabel 3.7 Akurasi Aplikasi Skenario B,2
akurasi
aplikasi
dengan
menggunakan data training 50 dan 20 data testing menghasilkan rata-rata
Akurasi
akurasi 88,48%. 2.
Tekstil
Com
Mil
Vis
Cla
SK
Ima
Sp
86,8
99,42
94,47
95
93,44
90,47
98,84
Dari tabel akurasi aplikasi untuk
Skenario B, 1
skenario A dapat diketahui bahwa
Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Skenario B, 1 Jenis
Jenis Tekstil
dengan Com
Mil
Com
17
Mil
2
25
Vis
2
2
Vis
Cla
7
SK
Ima
6
13
akurasi
aplikasi
dengan
Sp
menggunakan data training 75 dan 30 data testing menghasilkan rata-rata
14
2
Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
akurasi 94,06%. simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
4.
Skenario B, 3
prosentase akurasi 91,96% dengan
Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Skenario B, 3 Jenis Tekstil
Com
Com
32
Mil
2
Vis
2
Cla
4
Mil
Vis
Cla
1
perbandingan data training dan data
Sp
testing
sebanyak
2:1,
SK
Ima
12
13
prosentase akurasi 94,06%, dengan
2
perbandingan data training dan
40 32
2 33
SK
4
Ima
3
Sp
1 28
data testing sebanyak 5:2, dan
3
3
21
2
40
Dengan menggunakan perhitungan berdasarkan
persamaan
prosentase
akurasi
93,79%,
dengan
perbandingan
data
training dan data testing sebanyak
confusion,
5:2. Sehingga besarnya tingkat
diperoleh akurasi sebagai berikut:
akurasi
Tabel 3.9 Akurasi Aplikasi Skenario B, 3
dipengaruhi
oleh
banyaknya data training dan data J. T Akur asi
Com
Mil
Vis
Cla
SK
Ima
Sp
86,92
99,12
94,16
94,95
92,24
90,04
99,12
testing yang digunakan. 3.
Dari tabel akurasi aplikasi untuk
IV.
Penerapan
perangkat
pendukung Delphi 7 serta citra
skenario A dapat diketahui bahwa
objek
dengan
dengan
piksel
120
akurasi
aplikasi
lunak
dengan
dimensi x
ukuran
120
untuk
menggunakan data training 100 dan 40
implementasi metode DCT dan
data testing menghasilkan rata-rata
analisis
akurasi 93,79%.
dengan baik serta mendapatkan
KESIMPULAN
hasil yang maksimal.
Berdasarkan hasil uji coba diatas maka
4.
RGB
Penggunaan
dapat
matriks
berjalan
pola
chi
dapat disimpulkan :
squared
1.
Metode DCT dapat digunakan
yang
untuk melakukan pengenalan pola
banyaknya data training dan data
tekstil.
testing ang digunakan.
2.
Implementasi
matrik
jarak
V.
menghasilkan
tinggi,
akurasi
bergantung
pada
SARAN
pengenalan pola chi squared dapat
Saran
menunjukkan
pengembangan selanjutnya adalah
hasil
pengenalan
dari masing- masing jenis tekstil. Dan
1.
dari
peneliti
untuk
Mengembangkan aplikasi ini pada
rata-rata prosentase akurasi
pengenalan dengan output yang
yang didapatkan yaitu 88,48%
lebih lengkap seperti warna dan
dengan perbandingan data training
karakteristik tekstil.
dan data testing sebanyak 5 : 2,
Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2.
Melakukan
pengenalan
menggunakan JST sehingga hasil output lebih akurat lagi. 3.
Membuat aplikasi ini secara realtime berbasis android supaya lebih interaktif dan memudahkan user.
DAFTAR PUSTAKA Departemen Perindutrian. 1972. Perkembangan Industri Tekstil di Indonesia. Jakarta: Biro Hubungan Masyarakat Duda R. O., Hart P. E., and Strok D. G., 2000. Pattern Clasification. 2ed., Wiley, USA Mukhamad, N. & Sutejo, Metode Kecerahan Citra Kontras Citra dan Penajaman Citra untuk Peningkatan Mutu Citra, (Online), tersedia: http://www.sinasinderaja. lapan.go.id, diunduh 12 Oktober 2014. Munir, R., 2004. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik. Informatika. Bandung. Mustikaningpuri, K. R., & Juarna, Asep.2009. Kompresi Citra Jpeg Berbasis Metode Dct (Discrete CosinusTransform), (Online),tersedia:http://hdl.handle.net/123 456789/7014.diunduh14Nopember 2014. Riyanto. 2008, Deteksi Tepi (Edge Detection), (Online), tersedia: http:// riyanto.lecturer.pens.ac.id/citra-bab8.pdf, diunduh 2 Juli 2015. Sulistya Fitri Yulaikah |11.1.03.02.0351 Teknik – Teknik Informatika
simki.unpkediri.ac.id || 11||