Pengenalan Organisasi Amatir Radio ORARI DAERAH DKI JAKARTA 5 September 2004 Here's your invitation to a high-tech hobby that has fun for everyone. Amateur Radio operators are people from all walks of life--no matter what age, gender or physical ability.
Agenda Pengenalan Organisasi
Sesi 1
Sesi 2 (YBØDPO)
Pengenalan Organisasi (YBØ (YBØKRA) Komunikasi Satelit (YCØ (YCØOIL) Contest Award Dxpedition ARDF
Sesi 3 (YCØLKJ)
ARES (Amateur Radio Emergency Service)
1
SESI 1
“Setelah Menjadi Amatir Radio” YBØKRA
2
Apa itu Amatir Radio ? Kombinasi yang unik antara keasyikan, kenyamanan dan pelayanan publik adalah ciri dari seorang Amatir Radio. Meskipun seorang Amatir bergabung dalam organisasi dengan berbagai alasan, Mereka memiliki penguasaan pengetahuan dasar yang sama dalam teknologi radio, peraturan radio dan prosedur operasi, ditunjukkan dengan telah berhasil melewati ujian sebelum mendapatkan sertifikat kecakapan, dan hak untuk bekerja pada band amatir Terjemahan bebas dari Canada's National Amateur Radio Society http://www.rac.ca/regulatory/faqham.htm
AD & ART ORARI
3
Tujuan Organisasi Mewujudkan Amatir Radio Indonesia yang berpengetahuan dan trampil dibidang komunikasi radio dan teknik elektronika untuk mengabdi bagi kepentingan Bangsa dan Negara
Fungsi Organisasi
Sarana pembinaan Memelihara kemurnian amatirisme radio sesuai kode etik Sarana untuk memperjuang hak AR di forum nasional dan internasional Cadangan Nasional dibidang komunikasi radio Sarana dukungan komunikasi dalam usaha kemanusiaan Mitra pemerintah dalam kegiatan pengawasan penggunaan gelombang radio
4
Peran Lokal, Daerah & Pusat
LOKAL:
DAERAH:
Pusat pembinaan dan latih diri AR Pelayanan administratif (perpanjangan, kenaikan, dll) Club station, mentoring, membantu pemenuhan persyaratan kenaikan tingkat. Koordinator kegiatan lokal Fasilitator lintas lokal Pemberdayaan lokal
PUSAT: Peraturan dan Kebijakan
Organisasi
Ketua, Wakil ketua Ketua Bidang Organisasi Ketua Bidang operasi dan teknik Sekretaris dan wakil sekretaris Bendahara dan wakil bendahara Ka bag Keanggotaan Ka bag Pendidikan Ka bag Operasi Ka bag Teknnik Perwakilan-perwakilan menurut keperluan
5
Kewajiban Anggota
Mentaati peraturan pemerintah dan ADART organisasi Membayar iuran Menghadiri musyawarah lokal dan rapat-rapat Melaksanakan keputusan dalam ?????
Ketentuan Pemerintah mengenai penyelenggaraan kegiatan Amatir Radio Keputusan Menteri Perhubungan No 49 Tahun 2002
6
Dokumen & Perijinan
SKKAR (Surat Keterangan Kecakapan Amatir Radio) IAR (Ijin Amatir radio) IPPRA (Ijin Penguasaan Perangkat Amatir Radio) KTA ORARI (Kartu Tanda Anggota ORARI)
Penggunaan stasiun
Latih diri dalam bidang teknik radio Saling komunikasi antar stasiun Radio Amatir Pemula dalam negeri Siaga dalam negeri dan luar negeri dgn menggunakan kode morse Penggalang & Penegak dalam dan luar negeri
Penyelidikan teknik radio Menyampaikan berita saat marabahaya dan penyelamatan jiwa dan hartabenda
7
Dilarang digunakan untuk
Berkomunikasi dgn stasiun tanpa ijin Memancarkan siaran berita, nyanyian, musik, radio dan televisi Menggunakan bahasa sandi dan peralatan pengubah audio Disambungkan dengan jaringan jasa komunikasi Berita bohong, Berita komersial, Berita pihak ketiga Informasi melanggar susila, politik, keamanan dan ketertiban umum.
Radio yang dimiliki
Pemula (YH) 3 Perangkat. > 30 Mhz 10 Watt Siaga (YD/YG) 6 perangkat. < 30 Mhz max 10 Watt. > 30Mhz max 30 Watt Penggalang (YC/YF) 9 Perangkat. < 30 Mhz max 150 Watt. > 30Mhz max 75 Watt Penegak (YB/YE) 12 Perangkat. < 30 Mhz max 500 Watt. > 30Mhz max 180 Watt
Setiap Perangkat memiliki IPPRA)
8
Kenaikan Tingkat
Pemula ke Siaga: Ujian kode Morse ? Siaga ke Penggalang: 6 bln setelah IAR terakhir. 25 QSL-Card dari 5 daerah, 15 QSL/SWL Card International. 4 Sertifikat kegiatan. Penegak ke Penggalang: 1 tahun setelah IAR terakhir. 50 QSL Card dari (15 negara dari 3 benua termasuk Indonesia). 8 Sertifikat kegiatan.
Tata Cara Memancar
Memancarkan identitas callsign paling tidak setiap 3 menit Mengindikasikan stasiunnya YC0XXX/9, YC0XXX/P, YC0XXX/M, YC0XXX/R, YC0XXX/B
9
Tata Laksana Pemeriksaan
Menunjukkan IAR & IPRA saat pemeriksaan Menunjukkan emisi dan daya saat pemeriksaan Memasang papan nama (station/mobile) Mencatat setiap kegiatan komunikasi dalam logsheet
Perlengkapan Standar LOGSHEET JAM
10
Perpanjangan IAR &/ IPPRA
IAR dan atau IPPRA diajukan 2 (dua) bulan sebelum berakhir Permohonan perpanjangan IAR dan atau IPPRA diajukan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan bentuk ARAR-5 Lampiran: Rekaman IAR dan atau IPPRA Rekaman KTP Pas photo terbaru 2 X 3 Cm 6 lbr Bentuk ARAR-6 dan atau ARAR-8 yang sudah diisi dan dibubuhi materai secukupnya Rekaman Kartu Tanda Anggota ORARI yang masih berlaku.
Band Plan VHF (2M)
CALL Channel C
DATA FM PTP
Satelit
Satelit
FM PTP
EME SSB
Organisasi
input
output Repeater
CW 144:000
145:000
146:000
147:000
148.000
11
Band Plan
Operating Mode
Modulation
CW AM SSB FM
Digital Modes
Rtty Packet Tor Modes PSKPSK-31 SSTV IRLP
IRLP (Internet Radio Linking Project) is a method of linking the Internet with Amateur Radio. Usually the link is made through a local repeater so you can connect to someone with a handheld.
12
Kegiatan Amatir Radio
Apa yang dilakukan Amatir Radio
Experimenting DXing Contesting QRP Emergencies Digital Operation Internet Talking Satellite Special event
http://www.eham.net/newham/
13
Jenis-jenis Radio Amatir Radio
Dahulu Kala
14
Pameran Orari (1975?)
Radio Multi Band
15
Handy Transceiver
Radio Paket Portabel
16
Mode Digital
Radio Komputer
17
Situasi Darurat
ARES (Amateur Radio Emergency Service)
18
Astronaut / Artis
Tidak terbatas usia
19
Mobil HF
Contest
20
WPX Contest
Fox Hunting
21
Maniac
Terimakasih
22
Amsat-ID Oleh YCØOIL http://www.amsat.or.id
Komunikasi Satelit dalam Radio Amatir
LEO (Low Earth Orbit): FO-20, FO-29, UO-14,
Footprint kecil Pergerakan cepat Waktu akses sempit
HEO (High Earth Orbit): AO-10, AO-40
Footprint besar Pergerakan relatif lambat Waktu akses panjang
23
Latar Belakang AO-40
Satelit AO40 (AMSAT OSCAR-40 ) adalah satelit komunikasi radio yang diluncurkan pada 16 November 2000 Satelit bekerja pada frekuensi 24 GHz untuk Kband, frekuensi 2,4 GHz untuk S-band, frekuensi 1,2 GHz untuk L-band dan frekuensi 430 MHz untuk U-band
Syarat minimal Akses AO-40
Antena komunikasi pada U/S band, yang dapat bergerak sesuai orbit satelit Radio Komunikasi yang memiliki sarana dualband (U/V) pada mode SSB Software untuk menentukan posisi satelit secara real-time
24
Alternatif Antenna
Transmit (U-band): Yagi (Linear/Cross polar) Helix Patch
Receive (S-band) Grid Mesh (dipole, helix, patch) Parabolic Dish (dipole, helix, patch)
Contoh Aplikasi Antenna AO-40
Menggunakan teknologi parabola TVRO
Menggunakan Patch Feed System
Mudah dibuat. Dan kinerja tinggi Mudah dibuat dengan Kinerja tinggi
Menggunakan konverter S-band ke V-band Dapat menggunakan radio penerima biasa (2m) Menghilangkan kerugian sinyal pada kabel transmisi
25
Patch Antena
Memiliki keunggulan dari segi kemudahan pembuatan serta kinerja yang cukup tinggi
Down Converter
Mengubah S-band ke IF band (tersedia berbagai pilihan: 28MC, 144MC, 430MC) Beberapa merk yang bisa digunakan: Drake, 2880, CalAmp, AIDC-3733, Kuhne dll
26
Tracking Software
Nova for Windows SatScape WinOrbit
Diagram blok sistem penerima satelit AO40
27
Perancangan dan Realisasi
Pembuatan Patch dan Reflector antena penerima S-band Pembuatan Patch dan Reflector antena pengirim U-band Penyatuan Patch dan Reflector pada penyangga utama Penempatan Penyangga utama pada antena parabola Perakitan alat percobaan untuk telemetri beacon Penepatan arah posisi antena parabola ke posisi satelit Perakitan alat percobaan untuk Pengujian SWR
Pembuatan Patch dan Reflector antena penerima S-band Patch Diameter sebesar 62,5 mm Ketebalan sebesar 1,5 mm
z Reflector –Diameter sebesar 101,5 mm –Ketebalan sebesar 1,5 mm
28
Pembuatan Patch dan Reflector antena penerima S-band
Pembuatan Patch dan Reflector antena pengirim U-band Patch Diameter sebesar 344,8 mm Ketebalan sebesar 1,5 mm
z Reflector –Diameter sebesar 420 mm –Ketebalan sebesar 3 mm
29
Pembuatan Patch dan Reflector antena pengirim U-band
Penyatuan Patch dan Reflector pada penyangga utama
30
Penyatuan Patch dan Reflector pada penyangga utama
Penempatan penyangga utama pada antena parabola
110 cm
31
Perakitan alat percobaan untuk telemetri beacon
Penepatan arah posisi antena parabola ke posisi satelit
32
Penepatan arah posisi antena parabola ke posisi satelit
Alat percobaan untuk telemetri beacon
33
Data pengamatan penerima
Perakitan alat percobaan untuk pengujian SWR
34
Data Pengamatan
Data Pengamatan
35
Akhir sesi 1 Terimakasih
36