PENGEMBANGAN TEKNOWGI TEPAT GUNA DlAGNOSTlK SEOERHANA PELAYANAN KESEHATAN GIG1 DENGAN PERAN SERTA GURU UKGS Niniek L Pmtiwl, Agur S. SK Po
ABSTRACT
The design of thb study was intervention, location of Ule study area consist of 3 Health centers at Gresik regency, East Java. The respondents were all Dental Health 1.eachers (GlIN UKGS) for eiementary school at the sfudyarea. The intervention covered training used hand and ealm card nilled guidanca book andsimple diagnostics technoiogy hadbeen applied. The Dentalh8 by the teachers their referred to Health centers. The result shown that the teachers skill improved for early df ?tectiondental ceries. The sensih'vity and spesifisify of the dental caries for early detection caries were 90..5% and 85.6% , respectively. The teachers also can found detections sucn as: carcu~usanogmgrvitis cases. thb is supported for hea,Ith impioyeE:are early preventive denial care. The coverage d dental care at Health centers increate by 235%In average caused by referred cases by 11is trained Clental heth teachers. TI'Ie beneficiaUS of this intervention can reduce dental caries mom~ofnws for child elementary sch
.
. A ~ d % ~ . .
~
-.
Key words: simple
PENDAHULUAN Hasil rapid survel di kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur, diperoleh bahwa prevalensi karies pada anak sekolah dasar kelas I dan kelas 111 64.6% dan 2,2% dari responden yang teleh ditumpat. Ditemukan kasus pencabutan dini 21,3% dan sisa akar tanpa perawatan 44.4%. DalaUKS, Depkes RI tahun 1990 rnenyebutkanpenyakit karies rnenduduki
-
urutan ~ e r t a m adari vano dikeluhkan , siswa sekolah. Hasil SKRT tahun 1997 menempatkan penyakit karies menduduki urutan keenam dari yang dikeluhkan
masyarekat, Kurangnya tenaga kesehatan di bidang kesehatan gigi, sejak tahun 1984 dilakukan program UKGS yang bertujuan rnendidik siswa sekolah agar dapat melakukan sikat gigi secara benar, Narnun pada program UKGS ini guru
') Pemlnl pads Puslitbang PMayaMn dan Teknolwi Kesehatan Jln. lndrapura 17 Surabaya. nip. (03113528748. Fax (031) 3528749
Pengembangan Teknologt Tepal Gunn fNiniek L haliwi. Agus S.SK Poenvani BS)
.
UKGS tidak melakukan pemeriksaan gigi siswa. Pemeriksaan kesehatan gigi dilakukan oleh tenaga kesehatan gigi dad puskesmas setempat. Padahal guru UKGS ini mempunyai potensi sebagai perpanjangan tangan petugas kesehatan. sehingga petugas kesehatan tidak perlu lagi datang ke sekolah. Oleh karena itu dalam penelitian ini dikembangkan Teknologi tepat guna diagnostik sederhana dengan peran serta aktif guru UKGS. Sebagai pegangan bagi guru UKGS agar dapat mendeteksi dini karies siswa sekolah dan meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi telah dibuat suatu modul kesehatan gigi dan mulut yang berfungsi sebagai bahan penyuiuhan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian akan kesehatan gigi dan mulut siswa. Dalam melakukan pemeriksaan pada siswa sekolah, para guru mencatatnya daiam Kartu Kesehatan Gigi Anak yang dapat berfungsi sebagai kartu status kesehatan gigi siswa dan sebagai alat rujukan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan paripurna oleh tenaga kesehatan puskesmas. Modul dan Kartu Kesehatan Gigi Anak yang akan digunakan untuk pelatihan guru UKGS disusun oleh Tim peneliti dengan dasar pemikiran peneliti dan referensi yang ada. Teknologi Tepat Guna (TTG) diagnostik sederhana dengan peran serta aktif guru UKGS ini, mempunyai beberapa kebijaksanaan,batasan, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai serta
beberapa format penjaringan dengan memakai Kartu Kesehatan Gigi Anak yang terdiri dari beberapa komponen pada halaman depan terdiri dari: identitas murid, pendataan penyakit karies, karang gigi, sakit gusi serta pengenalan struktur jaringan gigi, anjuran khusus dan nutrisi yang baik untuk kesehatan gigi. Pada haiaman depan ini diisi oleh guru UKGS. Sedangkan pada halarnan belakang diisi oleh petugas kesehatan dan terdiri dari status kesehatan gigi dan mulut siswa, rekam medik, rencana perawatan dan pelayanan kesehatan gigi yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan puskesmas. Mahalnya biaya perawatan gigi ini. menjadi salah satu pemikiran peneliti untuk mencoba memasukkan salah satu pendekatan dana sehat yang selama ini pemanfaatannya hanya untuk penyakit secara umurn, dalam penelitian ini akan dicoba pemanfaatannyauntuk kesehatan gigi. Hal ini akan sangat membantu untuk pembelian bahan dan pengobatan di Puskesmas $an akan dapat meringankan siswa untuk memperoleh perawatan. tian ini diharapkan tidak . Penelil .. . bemen11nanyasampai pada penyusunan modul kesehatan gigi dan mulut saja. namun diharapkan suatu kesinambungan dengan pengembangan TTG yang melibatkan guru UKGS. Masalah yang akan diteliti adalah apakah pelatihan guru UKGS dengan modul kesehatan gigi dan muiut dan Kartu Kesehatan Gigi Anak dalam pengembangan model mampu mendeteksidini karies dengan diagnosis
Buleiin Penelinan Sistem Kesehatan - Vot. 8.No. 2 Desernber X03:7&9? sederhana secara visual pada permukaan mahkota gigi geligi? den apakah dengan pengernbangan mOde'ini dapat meningkatkan ktlnjungan s iw a k e puskesmes? Secara umum pemdiian ini bertujuan lmtuk menglsmbangkarI modul kesehatan . ,,~ - . ~ 9ligi dan KallIU nesenarrIn Gigi Analk untuk metarln para guru dalam melaksanakan diagnostik sedc karies dan karang gigi. Secara I akan dilaksanakan: 1. Penyusunan Modul Kesehate dan Kartu Kesehatan Gigi An1 2. Meningkstkan pengetahuar, ..,, UKGS Dasca Delatihan 3. Peningkatan kunjurlgan anak sekolah ke puskesmas yang dirujuk clengan . HnaK Kartu Kesehatan G.I ~ I. 4. Mempel;ajari hamba tan yang dihadapi dalam pelaksanaari kegiatan 5. Menilai sensltlvltas dan spes ifisitas - -. diagnosis karies olt3h guru UKGS. ~
~
.
~
~.~...
.
~
.
~~
~
. .
Ternpat peneliian adalah Kabupaten Gresik di Kecamatan Gresik, kan3na data karies di daerah ini cukup tinggi. Semua 2-gar, uart guru UKGS di sekolah dasar nes--d tesmas Nelayan, lndilstri dan In menjadi sampel IS ~lun-alu . penanuan. . ... yana memperolen relarlnan untuk p eningkatan penge!tahuan kesehata n gigi d an peme riksaan . . ~. kesehatan gigi siswa oleh gurtI UKGS untuk deteksi dini karies dilakukan selama 2 hari dengan metode ceramah, diskusi, praktek, poster yang dilakukan oleh tim peneliti. Desaitn penelian adalah eksperimen kuasi dengan desai~ n pre-post control >--.~ . . -... oeslan. - MOOUI KesenaTan w g ot~3n Kartu Kesehataln Gigi Ancik sebaga~materl eksperimen. Untuk mlelihat kendala yang dihadapi para guru UKGS dalam melaksanakan Teknologi Tepat Guna dilaksanakan depth interview terhadap mereka. Data hasii observasi proses secara acak pada pengisian dan pemeriksa;an kesehatan gigi s i sra ~ untuk menguji k ilalitas diag~ nostik.
~. . .
-
..~ ~.. . , - ~ ~ .
...-
Diharapkan pentelitian lni dapat .-'"a""L."+, Ir"" n,rllljlyncr~, getahuan uarl "a" ,,-I, ketrarnpilan guru UKGis dalam deteksi dini karies dan karang gigi, sehingga . . tercapal penlngnalan kunjungen anak sekolah ke puskesmas untuk memproleh perawatan gigi. Dan diharapkan pengembanganTeknologi Tepat Guna ini dapat dilaksanakan secara nasional untuk program UKGS. ^^I
METOWLOG1
1) Pengetahuan g uru ~ UKGS l!entang kesehatai1 gigi seb~ slum dan setelah pelatihan. :2) jumlah kunjungan alnak SD . . ne pusnesmas,3)nambatan aan Kendala selama menggunakar
Pengembangan Teknologi Tepat Quna (Niniek L Pratii. Agus S, SK PosfwaniBS) Analisis dilakukan untuk menilai pengetahuan gum UKGS sebelum dan sesudah pelatihan dengan uii t, persentase kenaikan kunjungananak SD ke puskesmas secara chisquare dan uji sensitifitas, spesifisitas untuk menguji instrumen TTG apakah mampu mendeteksi yang sakit dan yang sehat.
Karakteristlk guru UKGS Sebanyak 43 guru UKGS di kecamatan Gresik Kabupaten Gresik yang meliputi wilayah Puskesmas Neiayan, lndustri dan Puskesmas Aiunalun telah mendapatkan pelatihan tentang kesehatan gigi dan mulut. Pelatihan dilakukan rielama 2 hriri efektif Metode :yang dipaikai yaitu dengarI ceramah, tataD mu1
program pelayanan kesehatan glgl Dinkes Dati II Kab Gresik. Petugas kesehatan gigi dari 3 wilayah daerah studi, Depdikbud Tk Kecamatan. Modul di buat sesederhana mungkln agar dapat dengan mudah diserap dan dipraktekkan dalam mendiagnosa karies, karang gigi dan penyakii gusi dan m e ~ j u k anak didik ke puskesmas untuk didiagnosa ulang dan dilakukan perawatan oleh petugas kesehatan gigi di puskesmas. Apabila perawatan paripuma telah selesai, maka Kartu Kesehatan Gigi Anak diserahkan ke petugas kesehatan gigi dipuskesmas sebagai arsip dan alat pemantauan. Kartu Kesehatan Gigi Anak juga disertai buku petunjuk pengisian. Contoh Kartu kesehatan gigi anak dapat dilihat pada lampiran, sedangkan contoh Modui Kesehatan Gigi dan buku petunjuk pengisian Kartu Kesehatan Gigi Anak tidak dapat kami lampirkan. Bila menginginken bisa membeiinya di perpustakaan Puslitbang Pelayanan dan Teknologi Kesehatan Surabaya, dengan alamat jalan lndrapura 17 Surabaya. Jadwal pemeriksaan kesehatan gigi diaerahkan pada masing-masing sekolah. Sedangkan untuk ~ j u k a nke puskesmas dilakukan koordinasi antara guru UKGS, Wali keias masing-rnasing sekolah dan petugas kesehatan gigi di puskesmas. Pengembangan dana sehat dilakukan dengan koordinasi dari lintas sektor Depdikbud, Pemda setempat di bawah pembinaan Dinkes Dati iI. Pemanfaatan dana sehat tidak haJya terbatas pada pengadaan sarana obst-
Bu~F!li:l
P,?n?lltiail Sis:em Kes+:I,atan - Vol C Nn. 2 Deserrbcr C.l'i3 i 8 - 9 :
obatan, juga untuk pengadaan modul, kartu kesehatan gigi anak dan buku petunjuknya. Metode pelatihan dengan ceramah. tatap muka, diskusi, poster dan roll playing. Peserta pelatihan adalah 43 guru UKGS dari SDN dan MI yang ada di wilayah 3 puskesmas. Masing-masing SD diwakili 1 orang guru UKGS. Pelatih dari tim peneiiti yaitu 3 dokter gigi yang berpendidikan Strata 2. Materi pelatihan meliputi: Penyakit karies, karang gigi, pocket dan penyakit periodontal, pengenalan gigi geligi baik gigi sulung maupun gigi tetap, waktu erupsi gigi, upaya-upaya pencegahan, nutrisi yang baik, cara menyikat gigi yang benar. Pelatihan dan penjelasan tentang cara pengisian Kartu Kesehatan Gigi Anak sierta cara nnerujuknya Sf?belumdan setelah pemiatihan par guru LIKGS telatI dilakukarI suatu prE post test tentang sikap dan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut. Sikap dan pengetahuan tentang penyakit karies mulai gejala dini sampai taraf lanjut, karang gigi, penyakit gusi, waktu erupsi gigi, upaya-upaya pencegahan karies, karang gigi dan pencegahan maloklusi.
Hasil pre-post test dengan uji beda rata-rata T-test dapat disimak pada tabel 1 berikut ini: Nilai rata-rata pengetahuan dan sikap tentang kesehatan gigi meningkat setelah pelatihan, rata-rata sebelum pelatihan 79.19 dan setelah pelatihan 88,05. Uji beda rata-rata 1-test menunjukkan perbedaan yang signlfikan. dengan nilai t-value 7.07. 2-tail sig 0.000. Data k e g i a t a n p e n y u l u h a n d a n kunjungan pelayanan kesehatan gigi Data hasil kegiatan upaya preventif dan promotif yang dilakukan oleh guru UKGS di masing-masing sekolah dapat dilihat pada grafik 1 di bawah ini.
q.
".,",*:,",,,,,,
,,,,
U,,""
Grafik 1. Persenlase kenaikan kegiatan preventif dan promotif di tiap puskesmas induslri. Nelayan dan piskesmas Alun-alun sebelum dan setelah pengembangan TTG tahun 1998-1999
Tabel 1. Distrlbusi pre-posttest tentang sikap dan pengetahuan guru UKGS dl Kecametan Gresik Kab. Gresik tahun 1999-2000
r
I
1
I
SD
8.213 .sag)
Corr
-121
SE of mean 1.252
I 2-tali slg 1 1
0.440
I T-valu~ 1 7.07 I
1 1
Mean 88.0465 79.1660
I 1 1
SO
5.080 5.869 df 42
1
1 1
SE of maan
0.775 0.895 2-tail s~g 0.000
Pengembangan Teknologl Tepat Guna LNiniek L Pratiwi, Agus S. SK Poenvani 8S1 Dari grafik 1 di alas terlihat bahwa terjadi peningkatan frekuensi kegiatan preventif dan promotif dari target yang telah ditetapkan oleh Dinkes Kabupaten Gresik. Data sebelum intervensi TTG dimuiai bulan Januari-Desember 1998, sedangkan data setelah intervensi rnulai bulanJanuari-Desember 1999. Puskesmas Nelayan 73.4-75,03%, Puskesrnas lndustri 86,17-119.4%, Puskesmas Alunalun 98,4-155%. Grafik 2 menggambarkan tentang kenaikan persentase kunjungan pelayanan kesehatan gigi anak SD ke puskesmas, yang dapat diiihat sebagai berikut:
Grafik 2. Persentase kenalkan kunjungan pelayanan kesehatan gigi anak SD ke puskesmas nelayan, industri dan puskesmas Alun-aiunsebelum dan setelah pengembangan T r G fahun 1998-1999 Pada Grafik 2 tedihat kenaikan kunjungan kuratif pelayanan kesehatan gigi pada anak sekolah dasar di Puskesmas Nelayan dari 61.57% menjadi 93.03%. Puskesmas Alun-alun dari 50.01 menjadi 60.05% dan Puskesmas lndustri dari 49.4% menjadi 77.4%.
UJI SENSITIFITAS DAN SPESlFlSlTAS Untuk menilai seberapa benar hasil diagnose sementara karies gigi oleh guru UKGS dengan melihat secara visual karies pada permukaan mahkota gigi dengan peralatan kaca mulut yang kemudian dibandingkan dengan hasil diagnosa oleh petugas kesehatan gigi d i puskesmas yang menggunakan diagnosa karies gigi dengan goldstandart puskesmas, dilakukan suatu uji sensitifitas dan spesifisitas. Data ini diperoleh dari hasil pengisian oleh guru UKGS dan petugas kesehatan yang terdapat dalam Kartu Kesehatan Gigi Anak yang rnerupakan kanu status kesehatan gigi siswa yang dapat berfungsi sebagai kartu rujukan dan rekarn rnedik. Dengan kajian observasi proses dari beberapa kartu yang sudah kembali ke puskesmas sebanyak 740 Kartu Kesehatan Gigi Anak yang terdiri dari 296 berasal dari Puskesmas Alunalun. 344 kartu berasal dari Puskesrnas lndustri dan 100 kartu berasal dari Puskesrnas Nelayan.
olagnose Pet.kesht Sakit Sehat
Diagnoseoleh gum UKGS Saklt Sehat Jurnlah ! 210 740
Sensitivitas =
True positive True positif +False negatif
= 502/560 = 90.5%
Buletin Penelitian Sistem Ke!iehatan - Vol. 6. No. 2 Desember 2003: 78.91
Sensitivitas =
True negatif True negatif + False posiiif
gigi khususnya karies dan karang gigi agar tidak terlambat penanganannya. Kegiatan ini dapat membantu mengingatkan kembali par21 siswa untluk A-- --L. membiasekan hidup bersitl uava sar~at. Kegia,tan ini san! jat mengunttungkan beIgi muridorang tua maupun guN UKGS di3n as kesehai!an. L
Hasil uji senskiifitas dan spesifisltas di atas nilai 80% menunjukken bahwa diagnose karies oleh guru UKGS 90,5% dapat diterima dibandingkan hasil diagnosa dengan goldstandartpetugaskesehatan gigi puskesmas. Sedangkan uji speslfisitas di atas 85,6% yang berarti bahwa hasil diagnose gigi sehatoleh guru UKGS dapat diterima dengan gold standar diagnose petugas kesehatan puskesmas. Hal berarti bahwa instrumen Kartu Kesehatahan Gigi Anak dapat dipakai atau diisl oleh guru UKGS untuk deteksi dini karies pada siswa sekolah. Hesll Wawsncara Mendalam Pendapat tentang penggunaan TTG dengan mellbatkan peran serfs guru UKGS dalam deteksi din1 karies glgl Para guru menyatakan peran serta akiif gum UKGS dalam deteksi dini karies sangat mendukung dalam mencegahdan menanggulangikaries gigi pada anak SD dan dapat menambah pengetahuan dan wawasan para guru. Dengan keterlibatan secara aktif Guru UKGS, hubungan dengan murid terasa lebih dekat dan dapat mengetahul serta memantau keadaan status kesehatan gigi anak didiknya, sehingga para guru dapat mengontrol kesehatan
Kendals yang dltemui dalam pengembangan 77G Pengadaan sarana dan prasarana seperti kaca mulut, Nier beken (piala ginjal), modul kesehatan gigi, kartu kesehatan gigi anak men,jadi kendala tersendiri jika tanpa adan!(a dana di~ r i penelitian, kecuali d
para siswa sekolah lebih terjaga dan dengan adanya perneriksaan kesehatan gigi siswa kasus karies secara dini lebih tertangani sehingga memberikan efek pada pengenalan aiat-aiat kedokteran gigi secara dini pada para siswa sehingga dapat mengurangi rasa takut oleh karena kasus karies yang ditangani belum sampai lanjut mengenai pulpa gigi. Manfaat lainnya yang dirasakan adalah siswa dapat rnenjaga kesehatan gigi dengan mengetahui penggunaandan pemiiihan sikat gigi, waktu yang tepal menyikat gigi sehingga anak lebih terlatih dan terbiasa menggosok gigi tanpa diperintah iagi. PEMBAHASAN Peran serta aMif guru UKGS dalam pengembangan TTG yaitu dalam deteksi dini karies, karang gigi sangat mendukung sebagai perpanjangan tangan petugas kesehatan dalam mencegah dan menangani secara dini karies. Kehandalan diagnosa secara sederhana karies gigi pada permukaan mahkota gigi para guru UKGS ini telah diuji secara statistik bisa diterima dengan uji sensitifitas 90.596 dan uji spesifisitas 85.6%. Menurut WHO, 1999 dikatakan bahwa uji sensitifitas dan spesifisitas di alas 80% mempunyai nilai kualitas yang dapat diterima, yang berarti instrumen dapat mendeteksi kasus sakit dan sehat. 23,5% rata-rats peningkatan kunjungan anak sekolah dasar ke puskesmas untuk memperoleh
perawatan kesehatan gigi sebagai hasil rujukan guru UKGS di daerah studi. Peningkatan ini tidak begitu besar oleh karena salah satu puskesrnas studi. petugas kesehatan giginya sedang mendapatkan rnusibah yang cukup lama sehingga cukup mempengaruhi jumlah kunjungan. Beberapa kernungkinan kendala transportasi yang agak jauh dari sekolah ke puskemas, poli klinik swasta dari beberapa perusahaan besar yang ada di kabupaten gresik, sehingga murid yang orang tuanya mampu berobat ke poli kiinik gigi swasta. Hasil kegiatan preventif, promotif yang diiakukan oleh guru UKGS dari sekolah itu sendiri rata-rata lebih dari 100% dari target yang telah ditetapkan. Hal ini karena guru UKGS mempunyai waktu yang cukup terkoordinir dengan mernanfaatkan saat senam pagi setiap heri Jum'at setiap minggu sekali untuk rnelakukan penyuluhan atau cara sikat gigi secara massal. Sedangkan pengaturan pemeriksaan kesehatan gigi siswa dilakukan per kelas sesuai jadwal masing-masing sekolah. Meningkatnya pengetahuan kesehatan gigi guru UKGS setelah peiatihan menunjukkan kenaikan yang cukup signifikan dari hasil uji T-test p = 0.000 (P c 0,051, yang berarti ada peningkatan pengetahuankesehatan gigi yang cukup bermakna setelah rnendapatkan pelatihan. Beberapa kendala dalam pengembanganl T G dengan peran serta guru UKGS antara lain adanya perasaan takut dari murid SD yang dirujuk
Buiefin Peneiitian Sistern Kesehatan - Vol. 6 . No. 2 Desember 2003: 78-91 ke puskesmas, kendala waMu untuk perawatan karies yang sudah mengenai pulpa dengan karies yang beser, padahal secara medik tidak boleh dicabut dan masih bisa diupayakan dirawat namun memerlukan perawatan berulang kali. dana untuk mangganti beberapa bahan yang jumlahnya terbatas. Kendalakendala tersebut dapat dieleminir dengan membiasakan secara dini pemeriksaan kesehatan gigi siswa sejak kelas I, sehingga kasus karies tidak sampai parah dan ridak mengenai pulpa gigi, sehingga pada saat pembuangan jaringan kariea tidak menimbulkan rasa sakit dan karies dapat langsung dilakukan penambalan cukup satu kali datang ke puskesmas. Pada beberapa kasus karies yang mengenai pulpa sebetuinya juga tidak perlu datangb e ~ l a n g kaii ke puskesmas, jika bahan penarnbaian yang dipakai pada program UKGS memakai bahan Glass ionomer yang sangat praktis dan lebih aman dalam pemakaian, namun biaya bahan Glass ionomer ini cukup mahal. Dalampaket ART biasanya bahan ini ada, namun tidak semua puskesmas mempunyai paket ART. KESIMPULAN DAN SARAN Adanya peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut guru UKGS secara bermakna dengan p = 0.000 (P < 0.05) setelah mendapatkan pelatihan beberapa pengetahuan tentang kesehatan gigi dan bagaimana cara melakukan pemeriksaan kesehatan gigi
siswa wkupdengan peralatan kaca mulut dan cars penglsian Kartu Kesehatan Gigi Anak dengan praktek selama 2 hari. Kemampuan guru UKGS dalam melakukan pemeriksaan kesehatan gigi siswa sekolah dasar cukup bisa diandalkan dengan hasil uji observasi secara acak pada saat melakukan pemeriksaan kesehatan gigi siswa dan dari hasil ~ j U k a nKartu Kesehatan Gigi Anak ke puskesmas telah diiakukan uji statistik sensitifitasnya 90,5% dan spesifisitas dengan hasil 85.6%. Guru UKGS juga cukup mempunyai waktu luang untuk dapat mengerjakan pemeriksaan kesehatan gigi siswa dan dapat mengatumya sendiri dengan jadwal kegiatan sekolah. Peran serta aktif guru UKGS dalam pengembanganTTG dengan deteksi dini karies sangat mendukung sebagai perpanjangan tangan petugas kesehatan dalam mencegah dan menangguiangi karies secara dini bada siswa sekolah dasar. Dengan demikian para guru UKGS dapat mengontrol kasus karies sedini mungkin. Kerja sama guru UKGS dengan petugas kesehatan dapat meningkatkan jumiah kunjungan siswa ke puskesmas untuk memparoieh perawatan secukupnya sampai perawatanparipuma selesai. Peningkatan jumlah kunjungan pelayanan kesehatan anaksekolah dasar ke puskesmas 23.5% dari sebelum ada peneiitian dan peningkatan kegiatan preventif dan promotif lebih dari 100% dari target. Peningkatan jumlah kunjungan
Pengembangan Teknologi Tepat Guna (Niniek L Pratim. Agus S,SK Poerwani BS) pelayanan siswa ke puskesmas ini tidak begitu besar oleh kerena kernungkinan rujukan dari guru UKGS yang orang tUanya cukup mampu dirujuk ke poli gigi swasta atau poli gigi rnilik perusahaan. Penelitian ini rnasih mernpunyai banyak kekurangan, oleh karena itu diperluken penelitian ianjut yang akan dapat lebih menyernpurnakan kekurangan yang eda dan agar pengembangan teknologi tepat guna diagnose sederhana karies oleh auru UKGS ini dapat diterapk,an dan dikembangkan secara nasional,
Indonesia. Departemen Kesehatan. 2000. Pedoman Peiaksanaan Usaha 'gi Sekolah. KE ti. Jakarta.
-. Dirien. 00. Pedomten Upaya Pelayanan lsehatan Gigi den Muiur di akesmas. JIakarta. Kristanti(:H. Suhardi, SoeharsonoI Soemantri, 1997. Status k(Behatan mulut dan gigi. SLrrvei Kesehlaran Ruma~hTangga. 0- 0 " . ,:.:--"an *anarm. nadan Peneit~~ar~ ngembangan Kesehatar . 2
~ar~ladap tingkat n ~ - t . # r m & ~ ~lut.Kumpuian Naskah Temu Nmiah Isionel i Peringatan 70 Tahun tndidikan Dokter Gigi Indonesia. rabaya: Fabrultas Kedokteran Gigi. liversitas Airlangga. ,nunu.
Perkcanankan, saya mengucapkan .>. terima k a s ~ n-paoa penyanoang dana Risbinakes yang telah memberikan kesernpetan untuk rnengembangkan penelitian ini. Dan rasa terirna kasih ini saya sampaikan kepada Bapak Agus Suwandono, dr, MPH, DR.PH selaku Ketua Risbinakes Th 1998-1999 dan mantan Kepala Puslitbang Pelayanan dan Teknologi kesehatan. Dan akhir kata pulasaya sarnpaikan terirna kasih kepada Tim panitia den nara surnber Pentaloka llmiah F'rogram Penulisa Meran UNC)IP. DOKTOR .!-
~ . - 2 .
DAFTAR PUSTAKA Elm pmat Statstik. 1997. PenyakR terbanyak di Masyarakat. Survei Kesehatan Rumah Tangga: Jakarta.
- 1998. Uji coba Penerapan quality assurance. Kumpulan Naskah Temu llmiah Nasional i Peringaten 70 Tahun Pandidikan DoMer Gigi Indonesia. rabaya: Fakultas Kedokteran Gigi. livenitas Airlangga. Pudjiraharjo J Widodo (dkk). 1993. Metode !nelltian den Statistik Terapan. in= Univenny Press. aa~~n ursanization. 1992. Basic of Geneva
WO. The H . .3pon: nea~rnsysrsm rmprovmg perlmnmm. Geneva. ..L
...
Buletin Penelitian Sisten Kesehetan
- Vol
6 . No. 2 Oesenber 2003: 78-91
manis dnn
Pellgembanyan Tekrrolopi Tepal Guna !Niniek L Pralcwi Agus 5 , SK Poenvan' RSi
2'71
\ J O
cis, and
Ruinlin Perlclitian Sistsm Kesehrrtan - Vol. 8 No 2 Dnsembar 2003: 78-91
n
Stahrs Kesehatan Glgl dan Mulut
(Diisi Petugas Kesehatan)
Kode : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Urntan Gigi Tanggal Geraharn penama Gig, scri pcnama Gigi sen kedua .. pennma G t n h a m necu Taring Gernham kecil kedua Geraham kedua Gemham
.
L
:
:
: : :
' tahun l rahun Itahun a - L Ltahun 912tahun 9-13tahun Il-14tahun 16- 25 tahun
7. 8.
Gigi karies. Gambarlah rangka baras karies seruai besamya karies. Gigi dengan turnpatan yang rnasih bluk. Gambarlah dengan wama hitam sesuai bcsamya turnparan. Gigi dengan tumpatan dan k d c s . 'Gambarlah dengan wama hitam sesuai besamya tumputnn dun garnbarlah rnngka hatas karies wsuai letaknya. Gigi yang sudah diekwaksi. Bedah landa silang (x) pada gigi yang sudah dickuaksi K m n g gigi. Anirlah pada bagian yang ada karang giginya Gigi dcngan indikasi ekstraksi. Fada gigi tersebut berilah kule E. Gigi bclum tumbuh. Fada gigi tersebut tulislah kodc BT. Keadaan lainnya. Pad* bagian t e n e b a tulislah k-"- '
PELAYANAN KESEHATAN GIGI Tanggal
D~agnosa
Perawatan
Kelcrangan
TUDA HARK M
A SIKAT GIGI