PENGEMBANGAN TANAMAN NYAMPLUNG (CALOPHYLLUM INOPHYLLUM L) Oleh H. Marthias Dawi
Sekilas Tanaman Nyamplung Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Merupakan jenis pohon dari famili Guttiferae. Tinggi mencapai 22 meter, tumbuh banyak di daerah pantai. Pada dataran tinggi sampai ketinggian 500 m DPL masih dapat tumbuh dengan baik. Pohon yang tumbuh alami bersifat simpodial, seringkali mulai bercabang pada bagian bawah pohon sehingga satu pohon seolah-lah menjadi 2 atau 3 pohon. Umur mencapai 50-60 tahun. Batang pohon tumbuh bengkok-bengkok jarang lurus. Pada batangnya yang terluka sering dijumpai getah (damar) Struktur tanah tempat tumbuh nyamplung baik di daerah pantai maupun di dataran yang lebih tinggi, berdasarkan hasil pengamatan lebih banyak berpasir dan berhumus.
Sekilas Tanaman Nyamplung Nyamplung (Calophyllum inophyllum) Buah berbentuk seperti bola, waktu muda hijau muda, semakin tua menjadi hijau tua agak kebiru-biruan, warna berubah menjadi kuning ketika masak. Buah nyamplung menyebar dan tumbuh di tempat lain dibantu oleh air dan kelelawar. Pada tahap awal pertumbuhan (seedling) dapat tumbuh baik di bawah tegakan (toleran)
Sekilas Tanaman Nyamplung
Manfaat dan Kegunaan Tanaman Nyamplung Nyamplung (Calophyllum inophyllum)
Buah/biji pohon nyamplung merupakan sumber bahan bakar cair nabati yang merupakan alternatif pengganti kerosen dan minyak solar. Secara tradisional, biji buah nyamplung merupakan sumber obat-obatan tradisional (obat gatal, koreng, penumbuh rambut, dsb). Kayunya mengandung Calanolide A dan B yang merupakan senyawa anti virus HIV (Sutarni Suryowinoto).
Pengembangan Tanaman Nyamplung A. Pembuatan Kebun Bibit Pada tahun 1980 dibuat kebun bibit di petak 129 RPH Loano BKPH Purworejo, KPH Kedu Selatan seluas 68,2 hektar. Jumlah pohon rata-rata 240 pohon per hektar. Produksi buah yang akan digunakan untuk bibit tahun 2008 direncanakan sebanyak 200 ton.
Pengembangan Tanaman Nyamplung B. Rencana Penanaman Nyamplung Dalam jangka pendek, pada tahun 2008 akan ditanam seluas 15.000 ha dicampur dengan tanaman pokok. Pada tahun 2009 akan ditanam seluas 6000 ha. Sedangkan jangka menengah tahun 2010 s/d 2015 akan ditanam 50.000 ha. Untuk jangka panjang akan dikembangkan seluas 150.000 hektar
Pengembangan Tanaman Nyamplung B. Rencana Penanaman Nyamplung
Jangka Waktu Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Tahun 2008 - 2009 2010 - 2015 2016 - …
Luas lahan 21.000 ha 50.000 ha 150.000 ha
Pengembangan Tanaman Nyamplung C. Lokasi Penanaman Penanaman dilakukan pada batas hutan dengan desa, tepi sungai, tepi bendungan dan waduk, sekitar mata air, sebagai tanaman pengisi, tanaman tepi serta sebagai turus jalan pada alur-alur yang ada dalam hutan. Di Jawa Tengah meliputi Kabupaten-Kabupaten di Pesisir Selatan seperti Wonogiri, Sragen, Klaten, Purworejo, Kebumen, Banyumas dan Cilacap.
Penanaman Nyamplung untuk Produksi di Lahan Hutan Jumlah tanaman nyamplung untuk produksi adalah minimal 200 pohon per hektar. Dari hasil penelitian, 1 (satu) kg biji nyamplung akan menghasilkan 0.5 – 0.6 liter biodiesel. Satu pohon dalam satu tahun (mulai umur 7 tahun) dapat menghasilkan 50 kg buah segar nyamplung siap olah menjadi 15 liter minyak biodiesel. Dari 200 pohon per hektar akan menghasilkan 3000 liter bahan bakar nabati per tahun. Dalam jangka panjang dengan luas tanaman nyamplung yang dikembangkan seluas 150.000 hektar, maka dalam satu tahun akan dihasilkan minyak biodiesel sebanyak 450.000.000 liter per tahun.
Penelitian dan Pengembangan Untuk mendukung program tersebut diatas, Perum Perhutani aktif melakukan penelitian-penelitian, terutama dibidang pemuliaan pohon. Diharapkan dengan penelitian bidang pemuliaan pohon ini kan dapat ditemukan pohon nyamplung plus, yaitu pohon nyamplung dengan jumlah produksi buah dan minyak pertahunnya melimpah.
PENGEMBANGAN TANAMAN NYAMPLUNG (CALOPHYLLUM INOPHYLLUM L)