“PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI” NURPENI Universitas Lancang Kuning,Jl.DI Pandjaitan Km 8 Pekanbaru e-mail :
[email protected]
Abstraksi,Dalam pelaksanaan tugas diperlukan adanya tenaga pegawai yang professional dalam rangka memeberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Pelaksanaan pengembangan pegawai bagi pegawai yang mempunyai jabatan struktural di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singigi disimpulkan cukup baik dengan rata-rata tanggapan 25 responden atau 50,00%,Kendalakendala dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing adalah Keterbatasan dana,Keterbatasan SDM,Kurang selektif dalam pengiriman peserta dan Kesadaran peserta. Kata kunci,sumber daya manusia,birokrasi.
A. Latar Belakang Masalah Persyaratan pokok yang harus ada untuk menjamin pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia aparatur pemerintah daerah adalah adanya reorientasi birokrasi pemerintah dari mekanis statis kepada pola yang organis adaptif, sehingga pengembangannya dapat berlangsung secara terpadu dan efektif. Hal ini untuk mengantisipasi perkembangan zaman dan meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang bermutu dan tepat sasaran. Jika diamati secara seksama, kualitas aparatur birokarasi pemerintah secara umum masih jauh dari yang diarapkan, apalagi terdapat kecenderungan bahwa alokasi
aparatur berkualitas selama ini ada pada tingkat pemerintah pusat atau provinsi, padahal ujung tombak pelaksanaan otonomi daerah ada pada tingkat kabupaten/kota. Kabupaten Kuantan Singingi merupakan sebagai salah satu kabupaten hasil pemerkaran yang berada di provinsi Riau, juga dituntut untuk berbenah diri untuk mengantisipasi perkembangan ini, agar efektivitas pelayanan publik yang diberikan daerah ini akan semakin optimal. Sebagai daerah baru yang otonom, otonomi yang diberikan dalam mengatur diri dan rumah tangga daerah juga membawa konsekwensi terhadap pembiayaan semua pengeluaran pembangunan,
1
yakni berkurangnya ketergantungan daerah Kabupaten Kuantan Singingi terhadap pemerintah pusat. Untuk dapat mewujudkan otonomi ini maka sangat dibutuhkan sumberdaya aparatur pemerintah daerah yang berkualitas. Sebagai salah satu alasan penulis memilih penelitian ini di Kantor Dinas Kesehatan yaitu sebagai salah satu komponen dalam jajaran Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi memiliki peran yang sangat strategis karena kedudukannya sebagai unsur yang membantu pelaksanaan tugas Bupati dalam bidang pembangunan kesehatan jasmani yang nantinya mampu menunjang kemampuan sumber daya manusia birokrat. Dalam pelaksanaan tugas diperlukan adanya tenaga pegawai yang mempunyai professional dalam rangka memebrikan pelayanan umum kepada masyarakat . Profesional dapat dilihat dari kemampuan dan skill individu pegawai baik sebagai medis, para medis, pegawai tata usaha dan pegawai lainnya. Dengan demikian beta beratnya tugas dari Dinas Kesehatan ddalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Kuantan Singingi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Daerah Kuantan Singingi No. 20/2000, Kantor Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas penyelenggaran pemerintahan. Fungsi dari Kantor Dinas Kesehatan adalah:
1.
Pengkoordinasian perumusan kebijakan pemerintah daerah. 2. Penyelanggaraan sumber daya aparatur, prasarana dan sarana pemerintah daerah 3. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya. Dalam suatu organisasi, unsur sumber daya manusia merupakan titik sentral keberhasilan penyelenggaraan kegiatan organisasi, artinya sumber daya manusia merupakan penentu jalan atau tidaknya organisasi, bahkan sebaik apapun sistem yang telah disusun atau selengkap apapun sarana dan prasarana kerja yang tersedia, tanpa didukung oleh keberadaan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan yang memadai, maka berbagai kelengkapan tersebut tidak akan berarti banyak bagi keberadaan organisasi. Jenis jenis pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan diantaranya, pengembangan SDM yang menyangkut pendidikan penjenjangan seeprti Diklatpim IV, Diklat PIM III, Spama dan Spamen, sedangan pendidikan yang berupa pelatihan atau workshop seperti pelatihan manajemen strategis, pelatihan kepemimpinan, pelatihan pelayanan public, pelatihan pembuatan restra terpadu dan sebagainya. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat pegawai yang sudah mengikuti pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai berikut:
2
Tabel I :
Data Peserta Pengembangan Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi
NO
JENIS DIKLAT
TAHUN 2007
TAHUN 2008
TAHUN 2009
1.
PIM III
4
6
7
2.
PIM IV
3
6
6
3.
Organisasi dan manajemen
2
3
3
4.
Manajemen Strategi
2
3
4
5.
Pembuatan Renstra
3
4
3
6.
Kepemimpinan Inovasi
2
4
4
Sumber : Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing tahun 2010
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari tahun 2007-2009 peserta pengembangan pegawai pada pegawai yang mempunyai jabatan telah dilaksanakan dengan harapan dapat menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan jabatan yang diemban mulai dari jabatan eselon II sampai dengan eselon III yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerjanya . Pengembangan sumber daya manusia dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, workshop dan pelaksanaan studi banding. Pengembangan Sumber daya
manusia mempunyai arti penting terutama bagi pimpinan selaku pemegang keputusan dimana pengembangan SDM ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pimpinan terutama dalam pengambilan keputusan. Dari hasil pengamatan sementara dijumpai fenomena yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia secara umum yaitu 1. Masih adanya pegawai di lingkungan Kantor Dinas Kesehatan yang belum mampu
3
memahami tugas dan fungsinya serta tanggung jawabnya. 2. Masih terdapat keterlambatan dan kesalahan dalam penyelesaian pekerjaan Masih terdapatnya pegawai yang belum kreatif dan selalu menunggu instruksi pimpinan. Berdasarkan fenomena dalam latar belakang masalah maka judul penelitian ini adalah PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. B. Perumusan Masalah Keberhasilan suatu organisasi pemerintahan ditentukan oleh unsur pegawai yang mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan uraian pekerjaan. Sampai saat ini belum satupun yang dapat menggantikan peran manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh sebab itu keberadaan manusia dalam organisasi harus benar-benar dimanfaatkan dan dikembangkan agar dapat memberikan kontribusi yang positif bagi organisasi. Dinas Kesehatan sebagai instansi pemerintah yang bergerak di pelayanan bidang kesehatan tentunya banyak sekali hal-hal yang dapat dijumpai berbagai kekurangan, kelemahan, kesulitan maupun hambatan-hambatan, baik dalam mendudukkan pegawai sesuai dengan porsinya, baik didalam berkomunikasi, kerjasama antar unit kerja ( ruangan ), maupun didalam mengelola administrasi, keuangan, dan ketenagaan yang ada dilapangan. Ditambah pegawai yang bekerja
masih meraba-meraba, apa yang mau diperbuat, justru pengalaman dan skill pegawai yang minim akibat tidak memiliki kemampuan untuk bidang tersebut. Berdasarkan hal di atas maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian adalah: BAGAIMANA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUANTAN SINGINGI? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan pengembangan sumberdaya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi. b. Untuk mengetahui kendalakendala dalam pengembangan sumberdaya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi. 2. Kegunaan Penelitian ini adalah: a. Sebagai masukan bagi pihak pemerintah khususnya pada Kantor Dinas Kesehatan dalam membuat kebijakan meningkatkan sumberdaya manusianya b. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lainnya yang tertarik dengan permasalahan yang sama. D. Konsep Teoritis Pengertian administrasi dapat diterjemahkan sebagai keseluruhan proses kerjasama antara 2 orang manusia atau lebih 4
yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (Siagian:1997:3). Dari defenisi diatas terkandung beberapa hal yaitu: 1. Administrasi sebagai seni adalah suatu proses yang diketahui hanya permulaannya sedang akhirnya tidak ada. 2. Administrasi mempunyai unsure-unsur tertentu, yaitu tugas yang harus diselesaikan, adanya peralatan dan perlengkapan termasuk pula waktu. Pengertian yang dikemukakan oleh para ahli sangat banyak, namun karena pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sama yaitu: 1. Kerjasama 2. Banyak orang 3. Untuk mencapai tujuan bersama Manajemen dapat didefenisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan– kegiatan orang lain (Siagian:1997:5). Selanjutnya menurut Haiman dalam Manullang (2006:1) mengatakan bahwa manjemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi individu-individu untuk mencapai tujuan bersama. Dari defenisi diatas kalau ditelaah lebih dalam ada 3 pokok hal penting yaitu: 1. Adanya tujuan yang hendak dicapai
2. Tujuan yang dicapai dengan menggunakan tenaga orang lain 3. Kegiatan-kegiatan orang lain itu harus diawasi dan dibimbing. Menurut Siagian (1997:8) pengertian organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara 2 orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yangtelah ditentukan dalam ikatan yang disebut ada seseorang yang disebut sebagai atasan dan sebagian lagi disebut sebagai bawahan Dari defenisi diatas menunjukkan bahwa organisasi dapat ditinjau dari 2 segi pandangan yaitu: 1. Organisasi sebagai wadah dimana kegiatan-kegiatan administrasi dijalankan. 2. Organisasi sebagai rangkaian hierarki antara orang-orang dalam suatu ikatan formal. Sumber Daya Manusia bisa didefenisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan dalam pencapaian tujuannya. Pengertian ini mencakup mulai dari memilih siapa saja yang memiliki kualifikasi dan pantas menempati posisi dalam perusahaan (the right man the right place) seperti yang disyaratkan oleh organisasi, hingga bagaimana kualifikasi ini dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu, oleh karena itu manajemen sumber daya manusia merupakan proses berkelanjutan, sejalan dengan proses operasionalisasi organisasi.
5
Selanjutnya dikatakan Bambang Wahyudi (1996:14) bahwa fungsi operasional daripada manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut: a.
Fungsi pengadaan SDM yang terdiri dari proses perencanaan SDM , penarikan calon tenaga kerja, seleksi, penempatan dan pembekalan. b. Pengembangan SDM terdiri dari kegiatan pelatihan dan pengembangan karier. c. Pemeliharaan SDM terdiri dari kompensasi jabatan, intergrasi, hubungan perburuhan dan pemutusan hubungan kerja. Pengembangan SDM dapat dibedakan dari pengertian pelatihan SDM . Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2003 :50) bahwa pelatihan ditujukan untuk peningkatan kemampuan bagi anggota organisasi non manajerial atau bukan pimpinan sedangkan pengembangan ditujukan pada peningkatan kemampuan pada anggota organisasi yang mempunyai jabatan atau sebagai pimpinan. Untuk mengukur mengenai pengembangan sumber daya manusia Anwar Prabu Mangkunegara
(2003:53) mengatakan diperhatikan adanya :
harus
-
Arah dan tujuan pengembangan harus jelas - Para pelatih harus berkualifikasi memadai (professional) - Materi pengembangan disesuaikan dengan tujuan pengembangan - Metode yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan peserta - Peserta pengembangan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan A. Metodelogi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Kesehatan Kabupeten Kuantan Singingi 2. Populasi Dan Sampel Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sensus bagi pegawai kantor Dinas Kesehatan yang duduk dalam jabatan struktural sebagai Sekretaris , Kabid, Kasubbag dan Kasi . Untuk pegawai menggunakan teknik simple random sampling sebesar 53,0%.Sedangkan kepala dinas dijadikan sebagai key informant . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
6
Tabel 2 Keadaan Populasi dan Sampel Penelitian di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing No
Sub Populasi
Populasi
Sampel
Porsentase
1.
Sekretaris
1
1
100,00
2.
Kabid
4
4
100,00
3.
Kasubag/Kasi
15
15
100,00
4.
Pegawai
56
30
53,00
Jumlah
76
50
Sumber; Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing Tahun 2010 3. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini dari yaitu data Berhubungan dengan : 1. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Singingi dengan data : - Arah dan tujuan pengembangan harus jelas - Para pelatih harus berkualifikasi memadai (professional) - Materi pengembangan disesuaikan dengan tujuan pengembangan - Metode yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan peserta - Peserta pengembangan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan 2. Kendala-kendala dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing. 4.
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk pelaksanaan
penelitian ini dengan cara sebagai berikut: a. Observasi b. Wawancara c. Angket 5. Analisis Data Analisa data hasil penelitian lapangan yang merupakan hasil wawancara penulis dengan reponden. Dari data yang berhasil dikumpulkan kemudian penulis menggunakan analisis deskriptif, artinya penulis mengumpulkan data segala sesuatunya kemudian penulis analisa dan jelaskan sesuai dengan teori-teori yang ada.
PEMBAHASAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINGINGI 1. Arah dan tujuan pengembangan harus jelas
7
yang akan dicapai, manfaat bagi pegawai dalam aplikasi , metode, jumlah peserta dan tempat pengembangan serta materi yang diharapkan tentunya sudah direncanakan sebelumnya. Untuk lebih jelasnya tanggapan responden mengenai arah dan tujuan pengembangan yang jelas sebagai berikut :
Program pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan terpadu serta berkesinambungan yang dimulai dari perencanaan kegiatan pengenbangan sumber daya manusia yang dimulai dari penentuan jenis pengembangan sumber daya manusia, sasaran
Tabel 4 Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat dari arah dan tujuan pengembangan NO
Tanggapan Responden
Frekuensi
Porsentase
1
Baik
27
54,00
2
Cukup Baik
21
42,00
3
Kurang Baik
2
4,00
Jumlah
50
100,00
Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Hasil penelitian mengenai pengembangan sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mencakup kejelasan arah dan tujuan pengembangan sumber daya manusia disimpulkan sudah baik dengan tanggapan responden yang paling dominan adalah 54,00%. Tanggapan responden yang diberikan oleh sebagian besar responden mengatakan bahwa arah dan tujuan dari pada program pengembangan sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan singingi sudah jelas dimana sebelumnya melaksanakan program pengembangan pemerintah daerah melalui panitia pengembangan sumber daya manusia yang telah
ditunjuk telah memberikan arahan mengenai maksud dan tujuan program pengembangan sumber daya manusia secara rinci dan detail baik yang menyangkut kejelasan program pengembangan, proses pengembangan dan hasil pengembangan pegawai. Selain itu untuk memperjelas sasaran program selain dilakukan audensi juga dilakukan melalui surat pemberitahuan kepada para pejabat struktur di lingkungan Pemda Kuansing mengenai arah dan tujuan . 2. Para pelatih harus berkualifikasi memadai (professional) Para pelatih yang ditunjuk sebagai instruktur dalam pengembangan pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi harus berkualifikasi
8
tenaga instruktur harus mencakup memadai (professional) merupakan Kemampuan sebagai instruktur, program pengembangan pegawai Menguasai materi dan Mempunyai yang memperhatikan kualitas tenaga instruktur agar mampu meningkatkan wawasan eksternal dan beretika. dan mendorong wawasan dan Tanggapan responden wahana pengetahuan bagi pegawai mengenai pengembangan SDM yang yang mempunyai jabatan struktural mencakup professional para pelatih di Dinas Kesehatan Kabupaten hasilnya sebagai berikut: Kuansing. Oleh karena itu kualifikasi Tabel 5 Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat para pelatih yang berkualisasi/profesional NO
Tanggapan Responden
Frekuensi
Porsentase
1
Baik
16
32,00
2
Cukup Baik
28
56.00
3
Kurang Baik
6
12.00
Jumlah
50
100.00
Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Hasil penelitian mengenai pengembangan sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mencakup adanya pelatih atau tenaga instruktur yang berkualifikasi dan professional dalam pengembangan sumber daya manusia disimpulkan cukup baik dengan tanggapan responden yang paling dominan adalah 28 responden atau 56,00%. 3. Materi pengembangan disesuaikan dengan tujuan pengembangan Materi pengembangan disesuaikan dengan tujuan pengembangan merupakan faktor yang diperhatikan dalam pengembangan terutama menyangkut bobot atau materi yang diajurkan
harus relevan dengan tujuan pengembangan dan kebutuhan pegawai terutama yang berkaitan dengan pemecahan masalah pemerintahan daerah yang sifatnya global. Materi pengembangan pegawai harus mencakup Materi disesuaikan dengan kebutuhan pegawai, Materi sesuai dengan tujuan pengembangan dan Materi disertai dengan kasus dibidang kesehatan. Hasil penelitian mengenai pengembangan SDM yang dilihat dari materi yang diberikan oleh pada instruktur terhadap pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing sebagai berikut :
9
Tabel 6 Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat dari materi pengembangan SDM NO
Tanggapan Responden
Frekuensi
Porsentase
1
Baik
21
42,00
2
Cukup Baik
24
48,00
3
Kurang Baik
5
10,00
Jumlah
50
100.00
Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Tanggapan dominan yang diberikan sebagian responden dengan katagori cukup baik memberikan alasan bahwa materi yang diberikan masih menggambarkan yang bersifat umum dan belum mampu dipahami apalagi digunakan untuk diaplikasikan pada pelaksanaan pekerjaan pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing. Dari hasil pengamatan dilapangan dikatakan bahwa Kelemahan kurikulum setiap program pengembangan pegawai baik itu Diklat structural dan bentuk lainnya adalah dibuat secara sentral oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) Jakarta. Hal ini berarti bahwa kurikulum tidak memperhitungkan kebutuhan bidang-bidang tertentu untuk jabatan-jabatan khusus, tetapi hanya berdasarkan kebutuhan umum dari semua kelompok, yang berarti terdapat asumsi bahwa kurikulum untuk semua peserta sama, karena lemahnya perkiraan kebutuhan. Lemahnya perkiraan kebutuhan memaksakan kurikulum menjadi bersifat umum dan mengakibatkan beberapa subjek memang relevan dengan peserta tertentu tetapi tidak relevan bagi peserta yang lain
4. Metode yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan peserta Metode merupakan cara dalam menyampaikan materi program pengembangan pegawai terhadap para peserta yang mengikuti program peningkatan kemampuan misalnya Diklatpim atau Spama. Metode yang dipergunakan dalam diklat program pengembangan pegawai adalah sama seperti yang tercantum dalam Keputusan Ketua LAN RI No. 931/IX/6/4/1994, yaitu Ceramah, Studi Kasus, dan Diskusi. Sedangkan pendekatan yang dipergunakan adalah pendekatan andragogi, karena semua pesertanya adalah orang dewasa. Metode yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan peserta merupakan sarana yang digunakan dalam program pengembangan pegawai agar peserta pengembangan pegawai bergairah dalam mengikuti program pengembangan pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing. Metode yang digunakan dalam program pengembangan pegawai yaitu Metode diskusi , Metode evaluasi dan Metode Paparan . 10
Hasil penelitian mengenai metode yang digunakan dalam pengembangan pegawai di Kantor
Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing sebagai berikut :
Tabel 7. Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat dari metode pengembangan SDM NO
Tanggapan Responden
Frekuensi
Porsentase
1
Baik
19
38,00
2
Cukup Baik
26
52,00
3
Kurang Baik
5
10,00
Jumlah
50
100,00
Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Hasil penelitian mengenai pengembangan sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mencakup adanya penggunakan metode dalam pengembangan sumber daya manusia disimpulkan cukup baik dengan tanggapan responden yang paling dominan adalah 26 responden atau 52,00%. Tanggapan cukup baik diberikan oleh 26 responden dengan alasan bahwa belum semua metode dapat digunakan dalam pengembangan sumber daya manusia di metode yang digunakan seperti diskusi, ceramah dan studi kasus kurang efektif karena ada peserta yang merasa bosan dengan metode ini dan menyarankan metode berbentuk workshop agar lebih mengenai dengan sasaran yang dibutuhkan pegawai di Kantor Dinas Kesehatan. Dalam pembahasan ini
beberapa responden juga setuju apabila metode evaluasi dan praktek serta diskusi dan aplikasi pada pekerjaan bobotnya lebih tinggi daripada penggunaan metode paparan. 5. Peserta pengembangan harus memenuhi persyaratan Peserta pengembangan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dan ditaati secara objektif oleh pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing menyangkut agar para pegawai mampu mengikuti prgram pengembangan yang berkaitan dengan pangkat , jabatan dan pendidikan serta relevansi tugas. Hasil penelitian mengenai pengembangan pegawai di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing yang menyangkut peserta pelatihan sebagai berikut:
11
Tabel 8 Tanggapan Responden mengenai pengembangan Sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dilihat dari persyaratan peserta NO
Tanggapan Responden
Frekuensi
Porsentase
1
Baik
17
34,00
2
Cukup Baik
27
54,00
3
Kurang Baik
6
12,00
Jumlah
50
100,00
Sumber: Hasil Penelitian tahun 2010 Hasil penelitian mengenai pengembangan sumber daya manusia di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi mencakup adanya penggunakan metode dalam pengembangan sumber daya manusia disimpulkan cukup baik dengan tanggapan responden yang paling dominan adalah 27 responden atau 54,00%. Tanggapan cukup baik diberikan oleh 27 responden dengan alasan bahwa penentuan peserta pengembangan pegawai masih dirasa belum objektif, karena ada peserta yang dinilai belum layak atau belum waktunya mengikuti salah satu program pengembangan pegawai struktur dapat lolos. Hal ini disebabkan adanya beberapa unsur
yang termasuk didalamnya unsur pendekatan antara bawahan dengan pimpinan. Hasil wawancara dengan responden mengatakan bahwa pemilihan peserta pengembangan SDM di Dinas Kesehatan dirasa kurangf transparan karena penentuannya langsung oleh pimpinan sehingga sering terjadi pegawai yang pangkatnya belum memenuhi persyaratan untuk pengembangan pegawai sudah diusulkan. Dari hasil tanggapapan responden setiap indikator penelitian mengenai pengambangan pegawai di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing dapat dilihat dari rekapitulasi tanggapan responden sebagai berikut :
Tabel 9 Rekapitulasi Tanggapan responden Mengenai Pengambangan SDM di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi NO INDIKATOR TANGGAPAN JUMLAH BAIK
1.
Arah dan tujuan 27 pengembangan (54,00) harus jelas
CUKUP
KURANG
BAIK
BAIK
21
2
50
(42,00)
(4,00)
(100,00)
12
2.
3.
4
5
Para pelatih harus 16 berkualifikasi (32,00) memadai (professional) Materi 21 pengembangan disesuaikan dengan (42,00) tujuan pengembangan Metode yang 19 digunakan disesuaikan dengan (38,00) kemampuan peserta Peserta 17 pengembangan harus memenuhi (34,00) persyaratan
28
6
50
(56,00)
(12,00)
(100,00)
24
5
50
(48,00)
(10,00)
(100,00)
26
5
50
(52,00)
(10,00)
(100,00)
27
6
50
(54,00)
(12,00)
(100,00)
Jumlah
100
126
24
250
Rata-rata
20
25
5
50
40,00
50,00
10,00
100,00
Porsentase
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Dari hasil rekapitulasi disimpulkan bahwa rata-rata responden mengatakan cukup baik. Artinya bahwa program pengembangan pegawai yang dilakukan di Dinas kesehatan masih belum baik dan menemui beberapa kendalam sehingga hasilnya belum banyak bermanfaat bagi peserta terutama dalam peningkatan kemampuan. Dari 5 indikator ternyata yang paling dominan dengan katagori cukup baik adalah indikator menyangkut instruktur yang paling dominan dikatakan cukup baik oleh para perserta.
Kendala-kendala dalam pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia di Dinas Kesehatan Kabupaten Kuansing 1. Keterbatasan dana 2. Keterbatasan SDM 3. Kurang selektif dalam pengiriman peserta 4. Kesadaran peserta KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan pengembangan pegawai bagi pegawai yang mempunyai jabatan struktural di Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singigi 13
pengembangan pegawai yang disimpulkan cukup baik benar-benar sesuai dengan dengan rata-rata tanggapan 25 kebutuhan peserta responden atau 50,00%, yang pengembangan dan menyatakan pengembangan mempunyai kompetensi. pegawai di Dinas Kesehatan sudah dilakukan tetapi belum 3. Pimpinan Organisasi publik optimal terutama dalam Dinas Kesehatan perlu pelaksanaan pengembangan menyeleksi secara objektif SDM. Indikator yang paling mengenai peserta dominan pada katagori cukup pengembangan pegawai agar baik dalam pengembangan memberikan kepuasan bagi sumber daya manusia adalah pegawai. indikator kemampuan dan professional instruktur, DAFTAR PUSTAKA indikator yang dominan untuk Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. katagori baik adalah arah dan Perencanaan dan kejelasan pengembangan SDM Pengembangan Sumber dan untuk katagori kurang baik Daya Manusia.Reflika yang dominan adalah indikator Aditama. Bandung. 2. Kendala-kendala dalam Manullang, 2006, “Dasar-Dasar pelaksanaan pengembangan Manajemen”, Gadjah Mada sumber daya manusia di University Press, Jogjakarta. Kantor Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut : Sondang, Siagian, 1997, “Pilsafat Keterbatasan dana Adminstrasi” Gunung Agung, Keterbatasan SDM Jakarta. Kurang seletif Wahjudi ,Bambang, 1996, Kesadaran peserta Manajemen Sumber Daya B. Saran-saran Manusia, Sulita, Bandung. Saran-saran terhadap hasil penelitian sebagai berikut : Biro Diklat Penencanaan 1. Efektivitas dalam Pembangunan BAPPENAS, pelaksanaan program “Kajian Kebijakan 2000, pengembangan sumber daya Pendidikan dan Pelatihan manusia perlu meningkatkan Jangka Pendek Dalam Bidang professional tenaga instruktur Perencanaan Pembangunan” dengan memadukan tenaga BAPPENAS, Jakarta instruktur yang berasal dari widyaiswara dan perguruan Jurnal Ilmu Politik, Demokrasi dan tinggi. Otonomi Daerah, Badan Peneltian 2. Pimpinan Kantor Dinas dan Pengembangan Pemerintahan Kesehatan perlu Daerah (BP3D) Vol.1 No.1, Juni mengusulkan kepada 2003 widyaiswara untuk mengkaji kembali materi NIARAVOL.1 NO.1 TAHUN 2011 14
15