Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN DIGITAL PADA UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL Agnes Dwita Susilawati, Dwi Eko Waluyo, Agus Prayitno Pascasarjana Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro
Abstract Libraries are one of the non formal education is a resource center, source of knowledge and technology, recreation and preservation of the nation's cultural treasures. In this context, the library is needed is a library that allows students to access information electronically, and librarians are staff who can offer guidance and assistance to learn library users to continue to look for useful information. And this is a very new challenge for the University Library Pancasakti Tegal to be able to disseminate information quickly and accurately owned or needed a form to make it happen one of them by creating a Digital Library. This research aims to develop the efficiency of the library system operational, maintenance and management of data (data warehousing), based on information technology such as in the case of acquisition of the collection, circulation, membership control system (patron control system), and other administrative activities and get an idea of the digital library information system development expected. At this stage of research is the design of the study design "before and after" ("before and after") by using the Test "McNemar Change" and how to perform data collection in this study using the method of SDLC.Accessibility; the calculation = 12.03> table (3.481), then the conclusion is accepted Ha stating that there are differences in systems that have developed easier access to information, accuracy, the calculation = 7.84> table (3.481), then the conclusion is accepted Ha stating that there are differences in systems that have developed more easily in access to information, accuracy of time; the calculation = 7.84> table (3.481), then the conclusion is accepted Ha stating that there are different of the system already developed easier access to information, effectiveness, results of calculation = 5.6> table (3.481), then the conclusion is accepted Ha stating that there are differences in systems that have developed more easily in accessing information. Keyword : Digital Information System Library, SDLC and Test of MC Nemar. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah menyentuh berbagai sendi kehidupan manusia. Perkembanganperkembangan yang terjadi dalam bidang teknologi informasi telah membentuk sebuah tatanan kehidupan manusia dalam hal bersosialisasi dan beraktivitas yang dinamis dan selalu bergerak cepat mengikuti perkembangan global yang sedang terjadi. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Teknologi informasi akan memberikan nilai tambah dalam proses pembelajaran. Hal ini berkaitan dengan semakin tingginya kebutuhan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak semuanya diperoleh dalam lingkungan Perguruan Tinggi. Dalam pemanfaatan teknologi informasi diharapkan tingkat daya pikir serta kreativitas dosen dan mahasiswa serta masyarakat dapat berkembang dengan pesat. Seorang dosen akan dengan mudah mencari bahan-bahan ajar yang sesuai dengan bidangnya, seorang mahasiswa dapat mendalami ilmu yang didapatkan dengan didukung kemampuan untuk mencari informasi tambahan di luar yang diajarkan oleh dosen. Dalam hal ini, perpustakan digital merupakan perpustakaan yang dimotori oleh keunggulan teknologi. Sistem dan manajemennya telah didukung oleh teknologi serta koleksi-koleksinya berupa teknologi digital. Keberadaan digital library akan memberikan wajah baru dalam dunia perpustakaan, sedangkan image negatif yang telah memarginalisasikan perpustakaan akan terpecahkan. 202
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999 Mengingat peran perpustakaan sangat dibutuhkan adalah suatu kewajiban bagi Universitas Pancasakti Tegal untuk menyelenggarakan perpustakaan yang memadai dan didukung dengan pelayanan yang baik dan efisien. Perpustakaan Universitas Pancasakti Tegal masih mempunyai kelemahan dalam hal pelayanan, tidak terkontrol berapa buku yang dipinjam karena hanya dicatat secara manual di buku peminjaman (paper based) dan belum didukung oleh penerapan sistim komputerisasi yang mengakibatkan anggota (mahasiswa) ataupun pengguna perpustakaan harus datang ke perpustakaan. Hal ini mengindikasikan bahwa perpustakaan yang masih menggunakan sistem konvensional kurang optimal dalam hal pelayanan. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa kelemahan sistem konvensional yang ada di Universitas Pancasakti Tegal sebagai berikut : 1. Aksebilitas (accessibility) Sistem konvensional yang selama ini dipakai di Universitas Pancasakti masih mengalami kesulitan dalam hal pelayanan sirkulasi buku yang ada masih paper based hal ini menyulitkan petugas. Petugas mengalami kesulitan dalam pencatatan buku yang ada di perpustakaan karena tidak adanya laporan jumlah buku yang di pinjam maupun pengembalian buku oleh mahasiswa. 2. Keakuratan Pelaksanaan pengolahan laporan dengan cara menjumlahkan satu demi satu laporan harian transaksi sirkulasi menjadi laporan bulanan dan menjumlahkan laporan bulanan menjadi laporan tahunan dengan menggunakan kalkulator dapat menimbulkan kekeliruan. 3. Ketepatan Waktu Pengolahan data menggunakan kalkulator membutuhkan ketelitian dan waktu yang lebih lama, untuk menghasilkan satu jenis laporan. Sehingga apabila ingin mendapatkan informasi atau laporan rutin (bulanan/tahunan) sering terlambat. 4. Efektifitas Penyajian informasi untuk catalog buku dan laporan tahunan hanya menggunakan bentuk tabel. Hal ini karena laporan hanya dibuat setahun sekali, laporan dalam bentuk grafik hanya dibuat jika ada permintaan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka perumusan masalah yang penulis tetapkan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kebutuhan informasi yang didapat pada Sistem Informasi Perpustakaan Digital untuk membantu kelancaran manajemen ( teknik pengelolaan ). 2. Bagaimana pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Digital yang mampu mendukung kegiatan sirkulasi maupun kemudahan mengakses data informasi dalam pencapaian keunggulan yang kompetitif di bidang teknologi informasi. 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari pengembangan sistem informasi perpustakaan digital pada Universitas Pancasakti Tegal antara lain sebagai berikut : 1. Mengembangkan efisiensi sistem kerja operasional perpustakaan, pemeliharaan dan pengelolaan data (data warehousing) berbasis teknologi informasi seperti dalam hal akuisisi koleksi, sirkulasi, sistem kontrol keanggotaan (patron control system), dan kegiatan administratif lainnya. 2. Mendapat gambaran pengembangan sistem informasi perpustakaan digital yang diharapkan. 1.4. Manfaat Penlitian Manfaat yang ingin dicapai penulis dalam penulisan Thesis ini adalah : 1. Menyediakan suatu bentuk informasi yang berkualitas bagi analisis dan pengambilan keputusan (decision support system) yang bermanfaat bagi pengembangan kegiatan akademik Universitas Pancasakti di masa sekarang dan mendatang.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
203
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999
2. 3. 4.
Meningkatkan mutu layanan dan kelayakan fasilitas kepada pengguna sebagai salah satu sarana penyokong proses kegiatan belajar dan mengajar. Memberikan kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang perpustakaan perguruan tinggi secara terperinci dan up to date. Dapat menganalisa bagaimana sesungguhnya perancangan sistem informasi perpustakaan perguruan tinggi tertentu melalui halaman WEB pada jaringan komputer, sehingga dapat memaksimalkan informasi - informasi yang kiranya layak untuk disuguhkan bagi mahasiswa.
2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Perpustakaan 1. Pengertian perpustakaan Perpustakaan adalah institusi/lembaga yang menyediakan koleksi bahan perpustakaan tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian dan rekreasi intelektual bagi masyarakat. Mulyani A Nurhadi (1983) menyatakan bahwa perpustakaan adalah tempat untuk mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi bahan perpustakaan yang digunakan secara kontinyu sebagai informasi. Yeni Rusnayani (1995) mendefinisikan perpustakaan sebagai tempat kumpulan buku bacaan atau tempat menyimpan berbagai sumber belajar. Sulistya Basuki (1991) mendefinisikan perpustakaan sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan lainnya yang biasanya disimpan menurut susunan tertentu untuk digunakan pembaca bukan untuk dijual. 2. Jenis Perpustakaan Perpustakaan terdiri dari empat unsur yaitu koleksi, pemakai, sarana dan pustakawan. Dari keempat unsur tersebut, unsur koleksi dan pemakai mempunyai hubungan yang sangat erat. Orang pergi ke perpustakaan dengan harapan akan memperoleh buku atau informasi yang dibutuhkan. Maka pustakawan harus berusaha menghimpun koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan minat para pemakainya. 2.2. Tugas Pokok Perpustakaan Karena tujuannya memberi layanan informasi litererkepada masyarakat, maka tugas pokok adalah: 1. Menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan non buku sebagai sumber informasi, dapat dilakukan dengan cara membeli, meminta/ menerima sebagai hadiah, tukar-menukar, atau titipan. 2. Mengolah dan merawat pustaka yang meliputi tugas-tugas mencatat pustaka dalam buku induk, mengklasifikasi pustaka , membuatkan katalog untuk alat telusur, memberi label buku sebagai sandi tempat menyimpannya mengatur buku dirak/almari, menyusun kartu-kartu katalog, merawat pustaka supaya tidak mudah rusak atau hilang. 3. Memberi layanan bahan pustaka, koleksi yang sudah selesai diolah disajikan kepada pengguna perpustakaan untuk dimanfaatkan. 2.3. Sistem Otomasi Perpustakaan Sistem otomasi perpustakaan merupakan suatu manajemen sistem yang dapat mempermudah akses baik pengelola maupun pengguna perpustakaan. Sistem otomasi perpustakaan yang baik adalah sistem yang terintegrasi, mulai dari sistem pengadaan bahan pustaka, pengolahan bahan pustaka, sistem pencarian kembali bahan pustaka, sistem sirkulasi (peminjaman, pengembalian dan perpanjangan peminjaman), keanggotaan (membership), pengaturan hak akses keanggotaan, pengaturan denda keterlambatan pengembalian, sistem booking dan sistem reporting aktifitas perpustakaan dengan berbagai parameter pilihan. Lebih sempurna lagi, apabila system otomasi perpustakaan dilengkapi dengan barcoding, dan mekanisme pengaksesan data berbasis web dan internet. 204
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999 Menurut Romi Satrio (2003-2006) ada beberapa fitur-fitur yang ada dalam perpustakaan digital, antara lain adalah 1. Otentikasi Sistem, melakukan pengecekan apakah username dan password sesuai dengan database. Termasuk mengatur tampilan berdasarkan previlege pemilik account. 2. Menu Utama, menampilkan berbagai menu utama yang bisa diatur administrator. 3. Administrasi, Security dan Hak Akses, mengangani pembatasan dan wewenang, mengelompokkan user, dan memberi user id serta password. 4. Pengadaan Bahan Pustaka, mengakomodasi fungsi pencatatan permintaan, pemesanan dan pembayaran bahan pustaka, penerimaan dan laporan (reporting) proses pengadaan. 5. Pengolahan Bahan Pustaka, mengakomodasi proses pemasukkan data buku/majalah ke database, penelusuran status buku yang diproses, pemasukkan cover buku/nomer barcode, pencetakan kartu katalog, label barcode, dan nomor punggung buku (call number). 6. Penelusuran Bahan Pustaka, penelusuran atau pencarian kembali koleksi. Fitur ini harus mengakomodasi penelusuran melalui pengarang, judul, penerbit, subyek, tahun terbit, dsb. 7. Manajemen Anggota dan Sirkulasi ini termasuk jantungnya sistem otomasi perpustakaan, karena sesungguhnya disinilah banyak kegiatan manual yang digantikan oleh komputer. Didalamnya terdapat berbagai fitur diantaranya: input dan cari anggota, pencatatan peminjaman dan pengembalian buku 2.4. Perpustakaan Digital 1. Definisi Perpustakaan Digital Perpustakaan Digital (digital library) adalah perpustakaan yang harus memenuhi atau menyediakan semua jasa yang esensial dari jasa perpustakaan tradisional dan juga harus mengekploitasi kelebihan dan manfaat penyimpanan penelusuran dan komunikasi digital. Perpustakaan digital merupakan perpustakaan di mana sebagian besar sumber terdapat dalam format yang boleh dicapai mesin (berbanding cetakan atau file mikro), dicapai melalui komputer. Kandungan digital boleh disimpan di situ atau dicapai melalui jaringan komputer. Dalam perpustakaan, proses pendigitalan bermula dengan katalog, kepada index berkala (periodical indexes) dan khidmat abstrak, dan kemudiannya kepada (periodicals) dan buku rujukan besar, dan akhirnya pada penerbitan buku. (http://ms.wikipedia.org/wiki/Perbualan:Perpustakaan_digital). 2. Perkembangan Pengelolaan Perpustakaan Digital Seiring perkembangan teknologi informasi fungsi dan wujud dari perpustakaan terus berkembang. Media penyimpan data pustaka juga mengalami perubahan mulai dari lempengan batu, kulit binatang, kertas sampai sekarang dalam bentuk format digital. Koleksi obyek informasi yang dimiliki sebuah perpustakaan sudah beragam formatnya, ada yang berupa dokumen, gambar, audio, video dalan lain sebagainya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya banyak perpustakaan yang menggunakan media elektronik berupa komputer. Tetapi kebanyakan masih masih terbatas pada sistim pencatatan transaksi sirkulasi buku dan stock opname yang adapat digunakan untuk membantu dalam pembuatan laporan. a. Proses Digitalisasi Dokumen Proses perubahan dari dokumen tercetak (printed document) menjadi dokumenelektronik sering disebut dengan proses digitalisasi dokumen. Dimana dokumen mentah (jurnal, prosiding, buku, majalah, dsb) diproses dengan sebuah alat(scanner) untuk menghasilkan doumen elektronik. Proses digitalisasi dokumen ini tentutidak diperlukan lagi apabila dokumen elektronik sudah menjadi standar dalam prosesdokumentasi sebuah organisasi. b. Proses Penyimpanan Pada tahap ini dilakukan proses penyimpanan dimana termasuk didalamnya adalah pemasukan data (data entry), editing, pembuatan indeks dan klasifikasi berdasarkansubjek dari dokumen. Klasifikasi bisa menggunakan UDC (Universal DecimalClassification) atau DDC (Dewey Decimal Classfication) yang banyak digunakan di perpustakaan-perpustakaan di Indonesia. http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
205
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999
c. Proses Pengaksesan dan Pencarian Kembali Dokumen Inti dari proses ini adalah bagaimana kita dapat melakukan pencarian kembali terhadap dokumen yang telah kita simpan. Metode pengaksesan dan pencarian kembali dokumen akan mengikuti pendekatan proses penyimpanan yang kita pilih. Pendekatan database membuat proses ini lebih fleksibel dan efektif dilakukan, terutama untuk penyimpanan data sekala besar. Disisi lain, kelemahannya adalah relatif lebih rumitnya sistem dan proses yang harus kita lakukan. 2.5. Merancang Perpustakaan Digital Dalam digitasi perpustakaan, ada 2 prinsip dasar pengembangan yang menjadi isu sentral dalam pengembangan digital library. Prinsip prinsip tersebut yaitu: 1. koleksinya meliputi materi dari berbagai sumber, 2. pemakai harus disajikan suatu pandangan homogen dan beragam sumber. Dari pandangan di atas kemudian dielaborasi menjadi empat isu strategis yang berkaitan dengan pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan di lingkungan sekolah seperti berikut ini. 1. Penyediaan sarana layanan merupakan suatu keharusan untuk mendorong peningkatan pemanfaatan Komputer yang pada gilirannya bermuara pada peningkatan kualitas dan produktivitas warga sekolah. 2. Publikasi dengan perpustakaan digital mampu mendorong peningkatan kualitas karya yang dihasilkan oleh warga sekolah. 3. Penyediaan infrastruktur Komputer di dalam sekolah mampu meningkatkan efisiensi penyediaan layanan. 4. Kolaborasi antara bahan pustaka dan perpustakaan sesuai dengan fungsinya masing-masing mampu dikembangkan dengan pelayanan informasi berbasis Web yang sesuai dengan harapan warga sekolah. Ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan dalam menyelenggarakan e-library yaitu perangkat keras, perangkat lunak dan SDM 1. Perangkat keras (hardware) 2. Perangkat Lunak (Software) 3. Sumber Daya Manusia (SDM) 2.6. Metode Pengembangan System Metodologi Pengembangan Sistem Informasi adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan dalam proses pengembangan sistem informasi. Metodologi klasik dalam pengembangan sistem informasi adalah metodologi SDLC (Sistem Development Life Cycle) atau biasa disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem, Leman (1998), Siklus hidup sistem informasi dimulai dari perencanaan, pengembangan dan dievaluasi secara terus menerus untuk menetapkan apakah sistem informasi tersebut masih layak diaplikasikan atau tidak. Jika tidak maka sistem informasi akan diganti dengan yang baru dan dimulai dari perencanaan kembali. Si klus Hidup Sistem Informasi Si klus Hidup Pengembangan Sist em Informasi
Desain
Analisa Perencanaan
Survei
Pembuatan
Evaluasi
Implementasi
Pemeliharaan
Manajemen & User
Konsultan/EDP Dep
Manajemen & User
Gambar 2. Siklus Hidup Pengembangan Sistem dan Sistem Informasi (Leman, 1998)
206
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999 1.
2.
3.
4.
5.
Tahap Perencanaan Dalam tahapan ini dilakukan dengan mengumpulkan bahan dan materi yang akan digunakan untuk mengintegrasikan perpustakaan digital. Bahan dan materi didapat dari tempat lokasi penelitian dan juga berdasarkan referensi dari jurnal-jurnal, buku-buku yang berhubungan dengan Perpustakaan Digital. Tahap Analisis Sistem Fase kedua dalam SDLC dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Dalam tahapan ini dideskripsikan sistem yang sedang berjalan, masalah dan kesempatan didefinisikan, dan rekomendasi umum untuk bagaimana memperbaiki, meningkatkan atau mengganti sistem yang sedang berjalan diusulkan. Tahap Perancangan Pada tahapan ini deskripsi dari requirement yang telah direkomendasikan diubah ke dalam spesifikasi sistem physical dan logical. a. Logical Design Bagian dari fase desain dalam SDLC dimana semua fitur-fitur fungsional dari sistem dipilih dari tahapan analisis dideskripsikan terpisah dari platform komputer yang nanti digunakan. b. Physical design Pada bagian ini spesifikasi logical diubah ke dalam detail teknologi dimana pemrograman dan pengembangan sistem bisa diselesaikan. Pada tahapan desain ada beberapa aktifitas utama yang dilakukan yaitu: Merancang dan mengintegrasikan network. Merancang arsitektur aplikasi. Mendesain user interface. Mendesain sistem interface. Mendesain dan mengintegrasikan database. Membuat prototype untuk detail dari desain. Mendesain dan mengintegrasikan kendali system. Tahap Testing dan Implementasi Tahapan kelima pada SDLC, dimana pada tahapan ini dilakukan beberapa hal yaitu coding, testing dan insalasi.Output dari tahapan ini adalah : source code, prosedur, dan pelatihan. Tahap Maintenance Pada tahap ini akan dilakukan perawatan (maintenance) terhadap sistem yang ada dan sudah berjalan. Proses yang dilakukan antara lain melihat apakah ada error program atau tidak.
3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Konsep Penelitian
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
207
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999
3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu : 1. Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif, yaitu serangkaian kegiatan atau proses mendapatkan data atau informasi berupa gejala yang sedang berlangsung maupun pendapat seseorang, dengan cara melakukan observasi dan wawancara mendalam sehingga memperoleh gambaran dan pemahaman mengenai sistem informasi perpustakaan digital yang akan dikembangkan. 2. Penelitian Kuantitatif Pada tahap ini rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian “sebelum dan sesudah” (“before and after”) dengan menggunakan uji “McNemar Change”. Dalam rancangan ini masing – masing subyek bertindak sebagai control dan pengukuran variable menggunakan skala nominal atau ordinal. Uji ini digunakan untuk menguji efektifitas suatu perlakuan atau intervensi, caranya adalah dengan melakukan pengukuran terhadap subyek dengan menilai kualitas informasi (aksesibilitas, keakuratan, ketepatan waktu dan efektifitas) dari system informasi yang sudah dikembangkan. Perhitungan pada uji Mcnemar cell adalah mengamati cell yang mengalami perubahan, yaitu cell A dan D. Jika A adalah jumlah kasus dengan perubahan dari jawaban + ke – dan D adalah jumlah kasus dengan perubahan dari jawaban - ke + dan (A+D)/2 adalah jumlah harapan kasus pada cell A dan D maka : 2
x =
( A−D) A+ D
2
dengan df=1
3.3. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian sekaligus sampel Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Sutrisno Hadi, 1999:117). Semua subyek penelitian sekaligus sampel sebanyak 50 orang. 2. Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah sistem perpustakaan konvensional yang akan dikembangkan ke perpustakaan digital pada Universitas Pancasakti Tegal. 3.4. Alat dan Cara Penelitian 1. Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Pedoman Angket (Kuesioner), pengumpulan data yang tersusun dalam bentuk daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden penelitian. b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini tersusun dalam 4 variabel yaitu Aksebilitas, Keakuratan, Ketepatan Waktu dan Efektifitas. c. Pedoman observasi, untuk melakukan pengamatan kegiatan sehari – hari serta proses pencatatan, pelaporan dan analisis data sirkulasi. d. Checklist, dengan melakukan wawancara untuk mengetahui penilaian terhadap kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang dikembangkan. 2. Cara Penelitian Cara melakukan pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode SDLC sebagai berikut: Langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang dibutuhkan oleh sistem diidentifikasi, dianalisa, diprioritaskan dan disusun ulang. Dalam langkah ini dilakukan beberapa hal diantaranya: a. Mengidentifikasi masalah yang potensial. b. Melakukan klasifikasi dan me-rangking masalah. c. Memilih masalah untuk dikembangkan.
208
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999 Adapun sumber daya yang terlibat adalah user, sistem analis, manager yang mengkoordinasi proyek. Aktivitas yang dilakukan meliputi: mewawancarai manajemen user, merangkum pengetahuan yang didapatkan, dan mengestimasi cakupan system dan mendokumentasikan hasilnya. Output: Laporan kelayakan berisi definisi masalah dan rangkuman tujuan yang ingin dicapai. a. Tahap perencanaan Dalam tahapan ini proyek Sistim Informasi yang potensial dijelaskan dan argumentasi untuk melanjutkan proyek dikemukakan. Rencana kerja yang matang juga disusun untuk menjalankan tahapan tahapan lainnya. Hasil dari tahapan ini adalah : langkah-langkah detail, rencana kerja-high level system requirement. b. Tahap Analisa sistem Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap obyek yang diteliti. c. Tahap perancangan Tahap ini menyusun sistem baru dan menerangkannya secara tertulis, kegiatan yang dilakukan adalah : Menyusun flow diagram yang mempunyai fungsi membuat model, keluaran, proses, ataupun transaksi dalam simbol - simbol tertentu. Merencanakan konfigurasi, peralatan - peralatan untuk memberikan alternatif yang disetujui dan dirinci lebih lanjut. Pada tahap ini dilakukan kegiatan sebagai berikut : Model - model perancangan sistem Context Diagram Decomposition Data Flow Diagram ( DFD ) Levelled Perancangan Database Entity Relationship Diagram ( ERD ) Normalisasi Relationship Table Kamus Data ( Data Dictionary ) Desain Input & Output Desain Input Desain Output d. Tahap Implementasi Menterjemahkan spesifikasi perancangan kedalam bahasa pemrograman. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah : Program & testing Setelah sistem selesai dirancang selanjutnya adalah menerapkannya kedalam program, kemudian perlu dilakukan pengetesan terhadap program yang telah dibuat apakah sudah sesuai dan tidak ditemukan kesalahan atau belum. Pada proses ini pertama-tama perekayasa berusaha membangun perangkat lunak dari konsep abstrak ke implementasi yang dapat dilihat, baru kemudian dilakukan pengujian. Perekayasa menciptakan sederetan test case untuk menguji perangkat lunak yang sudah dibangun. Training Setelah program siap untuk diimplementasikan dengan melalui tahapan-tahapan dalam pengujian langkah selanjutnya adalah memberikan pelatihan atau training kepada operator yang nantinya akan mengoperasikan komputer. Training dilakukan dengan maksud agar operator tidak kesulitan apabila sudah diterjunkan sebagai pelaksana sistem dan dapat mengatasi kesalahan atau gangguan yang terjadi selama sistem berjalan.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
209
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999
e. Tahap Maintance Kegiatan maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan atau perawatan sistem agar sistem tetap berjalan sesuai dengan tujuan dan dapat bertahan lama. Maintenance diperlukan khususnya untuk sistem baru terutama untuk menjaga validitas data. 4. ANALISIS DATA DAN PERANCANGAN 4.1. Konteks Diagram Project Name: Project Path: Chart File: Chart Name: Created On: Created By: Modified On: Modified By:
Contex Diagram d:\tesisp~1\ dfd00001.dfd Contex Diagram Jan-11-2010 Agnes Jan-11-2010 Agnes lap_sstk_denda lap_sstk_buku_terlaris
dt_instansi
lap_sstk_sirkulasi dt_seting
KEPALA PERPUSTAKAAN
lap sirkulasi lap peminjaman lap daftar buku lap denda
dt_petugas
lap pelayanan
lap data anggota
0 dt_peminjaman
dt_anggota ANGGOTA
SISFO PERPUS DIGITAL
dt_pengembalian
krt_anggota
denda pnjm
dt_ctk_lbl_buku
dt_pencarian_peminjaman
dt_ctk_krt_angg dt_pencarian_buku
dt_pencarian_angg
PETUGAS PERPUSTAKAAN dt_buku
dt_ctk_lap_denda dt_ctk_lap_sirk dt_ctk_daftar_bk dt_ctk_lap_sstk_sirkulasi dt_ctk_lap_pelayanan dt_ctk_lap_sstk_denda disp_dt_anggota disp_dt_buku disp_dt_peminjaman
lbl_buku
Gambar 1. Konteks Diagram Sistem informasi Perpustakaan Digital 210
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999 4.2. Analisis Data dan Pembahasan Setelah data diinterpretasikan, maka data dapat dianalisis dengan menggunakan teknik analisis MC Nemar. Teknik ini digunakan untuk menguji menguji efektifitas suatu perlakuan atau intervensi, caranya adalah dengan melakukan pengukuran terhadap subyek dengan menilai kualitas informasi (aksesibilitas, keakuratan, ketepatan waktu dan efektifitas) dari system informasi yang sudah dikembangkan. Aksebilitas
hasil perhitungan = 12,03 > tabel (3,481), maka kesimpulannya adalah menerima Ha yang menyatakan bahwa ada perbedaan pada sistem yang sudah dikembangkan lebih mudah dalam mengakses informasi.
Keakuratan
hasil perhitungan = 7,84 > tabel (3,481), maka kesimpulannya adalah menerima Ha yang menyatakan bahwa ada perbedaan pada sistem yang sudah dikembangkan lebih mudah dalam mengakses informasi.
Ketepatan Waktu
hasil perhitungan = 7,84 > tabel (3,481), maka kesimpulannya adalah menerima Ha yang menyatakan bahwa ada perbedan pada sistem yang sudah dikembangkan lebih mudah dalam mengakses informasi.
Efektifitas
hasil perhitungan = 5,6 > tabel (3,481), maka kesimpulannya adalah menerima Ha yang menyatakan bahwa ada perbedaan pada sistem yang sudah dikembangkan lebih mudah dalam mengakses informasi.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasar hasil uji coba proses pengembangan sistem informasi perpustakaan digital, dapat ditarik kesimpulan berikut ini. 1. Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Digital dapat mendukung kegiatan sirkulasi maupun kemudahan mengakses data informasi dalam pencapaian keunggulan yang kompetitif di bidang teknologi informasi. 2. Jumlah data yang semakin bertambah besar akan sangat mudah untuk ditelusur karena data-data tersebut tersimpan dalam sebuah data base khusus. 3. Koleksi - koleksi bahan pustaka maupun penyimpanan koleksi dokumen yang sudah digitalisasikan bisa disharekan atau diintegrasikan dengan menggunakan teknologi web atau internet. 4. Variabel Aksebilitas, Keakuratan, Ketepatan Waktu dan Efektifitas memberi pengaruh adanya perbedaan terhadap sistem yang sudah dikembangkan yaitu memperoleh informasi jauh lebih mudah. 5. Dapat menganalisa bagaimana sesungguhnya perancangan sistem informasi perpustakaan perguruan tinggi tertentu melalui halaman WEB pada jaringan komputer, sehingga dapat memaksimalkan informasi - informasi yang kiranya layak untuk disuguhkan bagi mahasiswa. 5.2. Saran Untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan yang ada pada sistem ini maka adanya saran-saran untuk perkembangan sistem sebagi berikut : 1. Agar komputerisasi ini dapat berjalan lebih baik, diperlukan sumber daya dalam hal ini petugas perpustakaan yang dapat menjalankan program. 2. Mengintegrasikan sistem katalog online dengan perpustakaan lain sehingga memudahkan proses pencarian bahan pustaka yang masih belum dimiliki oleh sebuah perpustakaan.
http://research.pps.dinus.ac.id, email redaksi:
[email protected]
211
Jurnal Teknologi Informasi, Volume 7 Nomor 2, Oktober 2011, ISSN 1414-9999
3.
Diperlukan seorang maintenance (tentang perawatan software dan hardware) yang mengontrol sistem dan peralatan secara berkala untuk menjaga dan merawat sistem yang ada.
DAFTAR PUSTAKA [1]. ANDI OFFSET (2003), ”Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic”, Yogyakarta, Andi. [2]. Basuki Sulistyo, “Pengantar ilmu perpustakaan ”, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000. [3]. Darmono,”PERPUSTAKAAN SEKOLAH PENDEKATAN ASPEK MANAJEMEN DAN TATA KERJA”,PT.Grasindo, Jakarta, 2007. [4]. Divisi Litbang MADCOMS, ”Seri Panduan Pemrograman Microsaft visual Basic 6.0-Ed II”, Yogyakarta:ANDI, Madiun:MADCOMS, 2001. [5]. Deny Kurniawan, “Mcnemar_test3”, http://ineddeni.wordpress.com, 2007 [6]. Elex Media Komputindo (1995), “Kamus Komputer”, Jakarta, Elex media komputindo. [7]. Fathansyah, Ir, ”Basis Data”, Informatika, Bandung, 1999. [8]. Hartono Jogiyanto, ”Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis ”, Andi, Yogyakarta ,2005. [9]. Henry C. Lucas, Jr, ”ANALISIS, DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI (edisi ketiga)”, Erlangga, jakarta, 1993. [10].Hendarsyah Decky, “Sistem Digitalisasi dan Otomasi Perpustakaan”, Ilmu Komputer.Com, 20032008. [11].Jogiyanto HM, “Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif”, Yogyakarta : Penerbit ANDI OFFSET, 2005. [12].Laudon Kenneth.C, Laudon Jane.P, “Sistem Informasi Manajemen”, Edisi 8, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. [13].Lesmono Dudut, Febriliyan Samopa, “Perancangan dan Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis WEB Dengan Menggunakan ASP dan SQL Server”, ITS Surabaya, 2005 [14].Nurhadi Mulyani, “Sejarah perpustakaan dan perkembangan industri ” Andi Offset, Yogayakarta, 1983. [15].Pohan Husni Iskandar, Kusnassriyanto Saiful Bahri, ”Pengantar Perancangan Sistem”, Erlangga, Jakarta, 1997. [16].Raymond McLeod, Jr, George Schell, ”Sistem Informasi Manajemen”, Edisi Kedelapan, PT. Indeks, Jakarta, 2004. [17].Rusnayani Yeni, “Pengelolaaan perpustakaan sekolah “, Erlangga, Jakarta, 1995. [18].Rihandoyo, “Alat Uji Hipotesis Penelitian Sosial Non Parametik”, FISIP UNDIP, Semarang, 2007. [19].Stefanus Santoso, “IT Research Metode Pengujian”, Pasca Sarjana UDINUS, Semarang, 2007. [20].Wahana Komputer (2002), “KAMUS LENGKAP DUNIA KOMPUTER”, Semarang, Wahana Kompoter. [21].Word John and Peppeard,Joe, “Strategic Planning for Information System”, John Willey & Son’s ltd Cranfield Bedfordshire, UK, 2002. [22].Yudhanto Yudha, “Menggagas Perpustakaan Digital”, Ilmu Komputer.Com, 2003-2007. [23].http://www.ilmukomputer.com
212
http://research.pps.dinus.ac.id
email redaksi:
[email protected]